METODOLOGI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Semarang, 7 Oktober 2015
410 Langkah kedua adalah mengetahui skor dari kelima indikator, dengan cara menjumlahkan rata rata
ketiga item pernyataan untuk masing masing indikator, hasilnya adalah sebagai berikut : Variasi Ketrampilan 3,95+3,50+3,93 3 = 3,80
Identitas Pekerjaan 3,76+3,40+3,55 3 = 3,57 Arti Penting Pekerjaan 3,93+3,84+3,61 3 = 3,79
Otonomi 3,86+3,43+3,53 3 = 3,61 Umpan Balik 3,79+3,85+4,03 3 = 3,89
Langkah ketiga adalah memasukkan skor tersebut ke rumus
MPS = 3,80+3,57+3,79
x 3,61 x 3,89 = 52,20 3
Dengan nilai Motivational Potential Score MPS sebesar 52,20 maka motivasi karyawan PT. KMK Global Sport termasuk tinggi.
Hasil pengukuran nilai MPS setiap karyawan dapat dikelompokkan dalam tabel berikut: Tabel 13. Tingkat Motivasi kerja
Tingkat Motivasi Kerja
Skor JDS
Frekuensi Persentase Tinggi
44-125 104
69.33 Sedang
17-43 46
30.67 Rendah
1-16 0.00
Total 150
100 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 150 responden karyawan PT. KMK Global
Sport 69,33 memiliki motivasi yang tinggi dan 30,67 memiliki motivasi sedang. e. Pengaruh Tingkat Kepuasan dan Motivasi Terhadap Kinerja
Untuk menguji hipotesa yang telah ditentukan, maka perlu dilakukan pengujiaan model awal terlebih dahulu dengan menggunakan AMOS 18.
1. Uji Normalitas Salah satu syarat untuk pengolahan data menggunakan program aplikasi AMOS 18 adalah data
terdistribusi normal. Untuk mengetahui normal tidaknya sebuah distribusi maka nilai cr harus berada diantara -2,58
– 2,58. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai multivariate cr 2,501 10. Menurut Kline 2010 apabila nilai multivariate cr 10, maka data dapat dikatakan berdistribusi normal.
2. Uji Full Model Hasil uji model awal penelitian adalah sebagai berikut :
Gambar 2. Model Awal Penelitian
Semarang, 7 Oktober 2015
411 Hasil uji Goodness of Fit untuk model awal adalah sebagai berikut :
Tabel 14. Uji Goodness of fit model awal
Parameter Standart
Hasil Keterangan
Chi-Square minimum
2241,07
fit Probability
0,05 Tidak Fit
CMINDF 2
2,379 Tidak Fit
TLI 0,9
0,49 Tidak Fit
NFI 0,9
0,389 Tidak Fit
CFI 0,9
0,515 Tidak Fit
RMSEA 0,08
0,096 Tidak Fit
PNFI 0,6
0,37 Tidak Fit
Hasil uji Goodness of Fit dari tabel diatas menunjukkan bahwa model belum fit sehingga harus dilakukan modifikasi dengan menghilangkan variabel manifest yang memiliki nilai loading factor 0,5.
3. Hasil Uji modifikasi Model Hasil uji modifikasi model dengan menghilangkan beberapa item variabel manifest yang
mempunyai loading factor 0.05, sehingga menghasilkan beberapa variabel manifest yang tetap dipakai karena memiliki loading factor 0.5 antara lain untuk variabel laten kepuasan yang tetap dipakai adalah
KPM2, KPM4, KPM17 dan KPM18. Untuk variabel motivasi yang tetap dipakai adalah M1,M2 dan M3. Sedangkan untuk variabel kinerja yang dipakai adalah variabel manifes K5, K7, K9 dan K10. Hasil
modifikasi model adalah sebagai berikut :
Gambar 3. Modifikasi Model Hasil modifikasi model tersebut kemudian dilihat nilai Goodness Of Fit, dan hasilnya adalah
sebagai berikut :
Tabel 15. Hasil Uji Goodness of Fit Modifikasi Model
Parameter Standart
Hasil Keterangan
Chi-Square minimum
51,323
fit Probability
0,05 0,130
Fit CMINDF
2 1,252
Fit TLI
0,9 0,974
Fit NFI
0,9 0,912
Fit CFI
0,9 0,980
Fit RMSEA
0,08 0,041
Fit PNFI
0,6 0,680
Fit Dari hasil tersebut maka model bisa dikatakan fit. Untuk itu bisa dilanjutkan dengan analisa
Regresion of Weight .
Semarang, 7 Oktober 2015
412 4. Hasil Uji Regresion of Weight
Sebagai dasar pengambilan keputusan dalam tabel ini digunakan acuan sebagai berikut : Jika nilai critical ratio 1,96 dan nilai probability 0,05 berarti ada pengaruh yang significan
antara variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Jika nila critical ratio 1,96 dan nilai probability 0,05 berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variable tidak bebas.
Berikut adalah tabel Regresion Weight :
Tabel 16. Regression Of Weight
Variabel Estimate
S.E C.R
P Label
Motivasi ---------Kepuasan -.007
.045 -.160
.873 Par_11
Kinerja ---------Motivasi .112
.175 .637
.524 Par_6
Kinerja-------Kepuasan .196
.100 1.966
.049 Par_10
Hipotesa 1 H
01
: Tidak ada pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan H
11
: Ada pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan Dalam tabel Regression Weights nilai critical ratio cr 1,966 atau 1,96 dan nilai probability
0.049 atau 0.05 sehingga H
01
ditolak dan H
11
diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan. Menurut Robbin 1996 , karyawan yang memiliki tingkat
kepuasn yang diharapkan akan memiliki sikap positif terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga mereka akan bekerja sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan perusahaan. Hal ini
akan berdampak pada pencapaian tujuan perusahaan yang sudah ditetapkan. Jika tujuan perusahaan tercapai berarti kinerja karyawan yang merupakan bagian dari perusahaan baik.
Hipotesa 2 H
02
: Tidak ada pengaruh antara kepuasan kerja terhadap motivasi kerja H
22 :
Ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap motivasi kerja Dalam tabel Regression Weights nilai critical ratio cr -0.160 atau 1,96 dan nilai probability
0.873 atau 0.05, sehingga H
02
diterima dan H
22
ditolak. Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap motivasi karyawan. Untuk memotivasi karyawan tidak cukup hanya
dengan memberikan rasa puas karyawan tentang pekerjaannya, tetapi karyawan akan termotivasi jika mereka percaya jika upaya yang mereka lakukan akan menghasilkan penilaian kinerja Victor Vroom
dalam Dian Wijayanto, 2012. Selain itu kepuasan kerja yang berpengaruh terhadap motivasi juga dipengaruhi oleh Organizational Citizenship behavior atau perilaku pekerja diluar tugasnya.
Organizational Citizenship behaviour
lebih banyak ditentukan oleh kepemimpinan dan karakteristik lingkungan kerja.
Hipotesa 3 H
03
: Tidak ada pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja H
33
: Ada pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja Pada tabel Regression Weights nilai critical ratio cr 0.637 atau 1,96 dan nilai probability 0.524
atau 0.05 sehingga H
03
diterima dan H
33
ditolak, hal ini berarti tidak ada pengaruh yang signifikant antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Motivasi bukan satu satunya faktor yang mempengaruhi
kinerja karyawan. Kinerja sering kali dikaitkan dengan motivasi dan kemampuan abilityDian Wijayanto, 2012. Jadi walaupun motivasinya tinggi tanpa diimbangi oleh kemampuan dari karyawan
maka tidak akan memberikan kinerja yang diharapkan.