APLIKASI INDEKS KOMPOSIT PROSIDING 2nd ACISE 2015

Semarang, 7 Oktober 2015 265 3. Agregasi dengan pendekatan multi attribute dapat menggabungkan informasi yang bersifat kualitatif ataupun kuantitatif. Terpenuhi atau tidaknya kondisi preferensi independence pada pendekatan ini mempengaruhi bentuk fungsi additive atau multicative.Indeks yang dihasilkan dengan pendekatan ini bersifat tidak konsisten terhadap adanya indikator baru. Tabel 2. Penggunaan indeks komposit pada penilaian keberlanjutan pengelolaan perikanan 1. CPUE 14.29 2 28.6 2. Ukuran ikan 14.29 3 42.9 3. Proporsi ikan 14.29 1 14.3 4. Komposisi Spesies 14.29 2 28.6 5. Spesies ETPspesies dilindungi 14.29 3 42.9 6. Range Collapse 14.29 2 28.6 7. Biomassa 14.29 2 28.6 1. M etode penangkapan yang bersifat destruktif atau illegal. 16.67 1 16.7 2. M odifikasi alat penangkapan dan alat bantu penangkapan. 16.67 2 33.3 3. Fishing effort dan fishing capacity. 16.67 1 16.7 4. Selektivitas penangkapan. 16.67 2 33.3 5. Kesesuaian fungsi dan ukuran kapal dengan dokumen legal. 16.67 2 33.3 6. Sertifikasi awak kapal perikanan sesuai dengan peraturan. 16.67 3 50.0 1. Kualitas perairan 12.5 2 25.0 2. Status lamun 12.5 2 25.0 3. Status mangrove 12.5 2 25.0 4. Status terumbu karang 12.5 1 12.5 5. Habitat khusus 25 3 75.0 6. Status dan produktivitas perikanan. 12.5 2 25.0 7. Perubahan iklim terhadap kondisi perairan dan habitat. 12.5 2 25.0 Pendapatan rumah Tangga 25 1 25.0 Nilai tukar nelayan 25 1 25.0 Saving Rate 25 1 25.0 Kepemilikan aset 25 2 50.0 1. Partisipasi pemangku kepentingan. 33.3 2 66.6 2. Konflik perikanan 33.3 2 66.6 3. Pemanfaatan pengetahuan lokal dalam pengelolaan SDI 33.3 3 99.9 1. Kepatuhan terhadap prinsip pengelolaan perikanan 11.11 2 22.2 2. Kelengkapan aturan main dalam pengelolaan perikanan. 22.22 2 44.4 3. M ekanisme pengambilan keputusan. 11.11 2 22.2 4. Rencana pengelolaan perikanan. 11.11 2 22.2 5. Tingkat sinergisitas kebijakan dan kelembagaan 11.11 1 11.1 6. Kapasitas pemangku kekuasaan. 11.11 2 22.2 7. Keberadaan otoritas tunggal pengelolaan perikanan. 11.11 1 11.1 Indikator penilaian tiap aspek Bobot Indikator S kor Indikator Nilai 1 Sumberdaya ikan 2 Teknis penangkapan ikan No Aspek penilaian sustainability Total Nilai 1124 Indeks komposit 187 Nilai aspek Nilai aspek Nilai aspek Nilai aspek Nilai aspek 214 5 Sosial 6 Kelembagaan 3 Habitat 183 213 125 233 156 4 Ekonomi Semarang, 7 Oktober 2015 266 DAFTAR PUSTAKA Bohgringer, C., Jochem, P. Measuring the Immeasurable: A Survey of Sustainability Indicates Paper No. 06-073. ZEW Centre for European Research. Calker, K. J., Berentsen, P. M., Romero, C., Giesen, G. J., Huirne, R. M. 2006. Developmentand aspplication of a multi-attribute sustainability function for Dutch dairy farming systems. Ecological Economic ELSEVIER , 60-658. Direktorat Sumberdaya Ikan. 2012. Indikator Keberhasilan Pendekatan Ekosistem Dalam Perikanan Ecosystem Approach to Fisheries Management dan Penilaian Awal pada Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia. Jakarta: Kerjasama antara direktorat sumberdaya ikan, Direktorat Jendral Perikanan Tangkap, WWF Indonesia dan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB Bogor. Direktorat Sumberdaya Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementrian Kelautan dan Perikanan, WWF-Indonesia, Pusat Kajian sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor. 2011. Pendekatan ekosistem dalam pengelolaan perikanan Indonesia. Kajian awal keragaan pendekatan ekosistem dalam Pengelolaan Perikanan Ecosystem Approach to Fisheries Management di Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia Esty, D. C., Levy, M., Srebotnjak, T., de Sherbirin, A., Kim, C., Anderson, B. 2006. Pilot Environmental Performance Index. New: Yale Center for Environmental Law Policy. Fagerberg, J. 2001. Europe at the crossroads: The challenge from innovation-based growth in the Globalising Learning Economy. In B. Lundvall, D. Archibugi, crossroads: The challenge from innovation-based growth in the Globalising Learning Economy. Oxford Press. Forum WEF, World Economic. 2002. An initiative of the Global Leaders of Tomorrow Environment Task Force. Retrieved from Pilot Performance Index: http:www.ciesin.columbia.eduindicatorsESIEPI2002_11FEB02.Pdf Keeney, R. 1977. The art of assessing multi-attribute utility function. Organ.Behav.Hum. 19 , 267-310. Khan, F., Sadiq, D., Veitch, B. 2004. Life Cycle iNdeX LInX: a new indexing procedure for process and product design and decision- making. Journal Cleaner Production. 12 , 59-76. Lutero, G. 2010. The aggregation problem in its hystorical perspective : a summary overview. wye city: FAO. OECD. 2008. Handbook on Constructing Composite Indicators METHODOLOGY AND USER GUIDE. OECD publications. Pomeroy, RS Rivera-Guieb, R.2004.Fishery co-management: a practical handbook. International Development Research Center, Otawa, Canada Seung, C., Zhang, C. I. 2011. Developing socioeconomic indicators for fisheries off Alaska: A multi- attribute utility function approach. Fisheries Research 112 , 117 - 126. Singh dkk. 2009. An overview of sustainability assessment methodologies. Ecological Indicators Journal , 189-212. UNESCAP. 1989. A framework for technology based development technology contents assessment, Technology Atlas Project, Volume II.