Hasil Pengukuran Tingkat Kelelahan Secara Subjektif

Semarang, 7 Oktober 2015 439 Berdasarkan hasil pengukuran denyut jantung semua supir yang ada dapat dilihat bahwa pekerjaan mengemudi hanya tergolong pekerjaan yang ringan dan medium. Penggolongan tersebut dilakukan berdasarkan nilai e-cost. Dalam arti lain pekerjaan mengemdi merupakan pekerjaan yang tidak menyebabkan supir merasakan kelelahan fisik. Karena secara fisik tubuh supir tidak menunjukan kelelahan saat melakukan pekerjaannya.

e. Uji Signifikansi

Dilakukan uji signifikansi terhadap data SOFI pada kondisi K1, K2, dan K3 untuk melihat peningkatan kelelahan yang signifikan. Sebelum dilakukan uji signifikansi, dilakukan dahulu uji kenormalan data agar dapat diketahui uji signifikansi yang tepat untuk digunakan. Uji normal yang dilakukandengan nilai α sebesar 5. Hasil uji normal ditunjukkan Tabel 5. Tabel 5 Hasil Uji Normal Atribut Hasil K1 Normal K2 Normal K2 Normal Data berdistribusi normal, maka akan digunakan uji 2 sample t. Uji signifikansi dilakukan dengan nilai α sebesar 5. Hipotesa awal yang digunakan sebagai berikut. H o : µ data1 = µ data2 H 1 : µ data1 ≠ µ data2 Hasil perhitungan uji signifikansi ditunjukkan Tabel 6. Tabel 6 Hasil Uji Signifikansi Atribut Kesimpulan K1-K2 Tolak H o K1-K3 Tolak H o K2-K3 Tolak H o Semua H o ditolak, dan hal tersebut menunjukan adanya perbedaan yang signifikan dari semua data. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data K1 dan K2 berbeda signifikan, data K1 dan K3 berbeda signifikan, begitupun data K3 dan K2 berbeda signifikan atau terjadinya peningkatan kelelahan yang signifikan antara kondisi-konsdisi tersebut.

4. USULAN PERBAIKAN

Usulan perbaikan dirancang dengan tujuan untuk meminimasi kemungkinan supir merasa kelelahan. Perancangan usulan yang dilakukan berupa perbaikan pola jadwal kerja supir Travel MPX. Terdapat dua pola jadwal kerja yang dirancang pada penelitian ini. Satu jadwal kerja merupakan jadwal yang dapat diterapkan dengan jumlah supir 15 orang dan jadwal lainnya merupakan jadwal kerja yang diterapkan jika ada penambahan jumlah supir sebanyak 3 sampai 5 orang. Gambar 4 akan menunjukan pola jadwal kerja usulan. Usulan Perbaikan 2 Shift Pagi Shift Malam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Po la Ja d w a l Ke rj a Hari Usulan Perbaikan 1 Istira hat Shift Pagi Shift Malam Istirahat 11 12 13 Gambar 4 Usulan perbaikan pola jadwal kerja Semarang, 7 Oktober 2015 440 Usulan perbaikan jadwal kerja ini berupa penggunaan shift kerja pada supir Travel MPX. Shift kerja tersebut akan terbagi menjadi dua, yaitu shift pagi dan shift malam. Dengan adanya shift ini maka dalam satu hari paling lama supir akan bekerja selama 12 jam dan penjadwalan dua rute perjalanan akan dilakukan pada satu shift. Selain itu dengan adanya shift kerja ini supir dapat mengatur jam tidur dan bangunya setiap hari. Melihat bahwa hasil pengumpulan dan pengolahan data menunjukkan bahwa hampir semua supir memiliki masalah pada kualitas tidur dan circadian rhythm, maka waktu tidur yang lebih teratur diharapkan dapat memulihkan kualitas tidur dan circadian rhythm supir yang bermasalah tersebut.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan pengumupulan dan pengolahan data yang telah dikumpulkan, dapat disimpulkan: 1. Supir Travel MPX memiliki masalah dengan kualitas tidur dan circadian rhythm. Kedua hal tersebut dapat menjadi penyebab supir merasakan kelelahan. Berdasarkan hasil pengukuran tingkat kelelahan secara subjektif dapat dikatakan pekerjaan mengemudi Supir Travel MPX termasuk pekerjaan yang melelahkan. Akan tetapi, berdasarkan hasil pengukuran denyut jantung menyatakan bahwa pekerjaan Supir Travel MPX termasuk pekerjaan yang tidak terlalu melelahkan. Dengan demikian dapat disimpulkan pekerjaan Supir Travel MPX lebih menyebabkan kelelahan mental ketimbang kelelahan fisik. 2. Usulan jadwal kerja usulan yang dirancang akan membagi supir kedalam dua shift kerja. Dengan jumlah supir yang dimiliki sekarang, maka seorang supir akan bekerja pada shift pagi selama enam hari, libur selama satu hari, dan akan kembali bekerja pada shift malam selama enam hari. Jika ada penambahan supir sekitar tiga sampai lima orang supir, maka seorang supir akan bekerja pada shift pagi selama lima hari, libur selama dua hari, dan akan kembali bekerja pada shift malam selama lima hari. DAFTAR PUSTAKA Lubis, H., Wahid, J., Dian, R., 2005, Perseosi perilaku perjalanan terhadap pelayanan angkutan umum di kota medan. Jurnal Arsitektur “ATRIUM”, 23, 12-23 Peden, M., Scurfield, R., Sleet, D., Mohan, D., Hyder, A. A., Jarawan, E., Mathers, C., 2004, World report on road traffic injury prevention. Geneva : World Health Organization Prabaswara, S., 2013, Studi Kelelahan Dalam Aktivitas Mengemudi Berdurasi Panjang, Institit Teknologi Bandung, Bandung WHO World Health Organization, 2012, ’10 facts on youth road safety’, diakses 20 Juli 2014, http:www.who.intfeaturesfactfilesyouth_roadsafetyenindex.html Wickens, C. D., Lee, J. D., Liu, Y., Becker, S. E. G. 2004. An Introduction to Human Factors Engineering. Edisi Kedua. New Jersey : Pearson Prentice Hall Williamson, A., Lombardi, D. A., Folkard, S., Stutts, J., Courtney, T. K., Connor, J. L, 2011, ‘The link between fatigue and safety’, Accident Analysis and Prevention, 43, 498-515.