Kinerja Sistem Antrian HASIL DAN PEMBAHASAN

Semarang, 7 Oktober 2015 281 Perdana, N.K. 2015. Optimasi Pelayanan Sepeda Motor Pada Sistem Antrian Menggunakan Multi Channel Queueing Analysis Studi Kasus: SPBU JL. Bendungan Sutami Malang . Skripsi. Program Studi Matematika Universitas Brawijaya. Supriyono. 2010. Analisis Kinerja Terminal Petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Tesis. Program Studi Teknik Sipil Universitas Diponegoro. Semarang, 7 Oktober 2015 282 ANALISIS BOTTLENECK MENGGUNAKAN METODE THEORY OF CONSTRAINT PADA CHANEL 11 PT SVENSKA KULLAGERFABRIKEN INDONESIA Nia Budi Puspitasari, Conni Valinda Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, SH. Semarang 50239 Telp. 024 7460052 Email: connivalindagmail.com ABSTRAK PT Svenska Kullagerfabriken SKF Indonesia adalah perusahaan yang memproduksi bearing untuk kendaraan roda dua. Akhir-akhir ini terjadi penurunan hasil produksi di PT SKF Indonesia, yang mengakibatkan target produksi tidak tercapai padahal waktu untuk mengirimkan produk ke pelanggan sudah sangat dekat. Hal ini menyebabkan perusahaan harus mengatur ulang jadwal produksi dan menambah jadwal kerja pada akhir minggu yang seharusnya tidak ada. Salah satu penyebab terjadinya masalah tersebut adalah bottleneck yang terjadi di lintasan channel production perusahaan. Bottleneck di lintasan produksi mengakibatkan berkurangnya hasil produksi yang tercapai karena terdapat produk setengah jadi yang menganggur di lintasan produksi atau disebut dengan work in process. Analisis bottleneck menggunakan metode theory of constraint TOC. TOC merupakan metode yang sesuai untuk mengidentifikasi konstrain bottleneck pada proses manufaktur. Dengan menganalisis bottleneck pada lintasan produksi, penyebab terjadinya bottleneck dapat diketahui. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui operasi kerja yang paling sering mengalami breakdown dan idle. Berdasarkan hasil analisis TOC, didapat penyebab utama terjadinya bottleneck adalah breakdown yang sering terjadi dan idle karena terdapat perbedaan waktu siklus di antara operasi kerja. Operasi kerja yang paling sering mengalami breakdown adalah operasi kerja cage press pada mesin HIT – 52 DCD dan operasi kerja yang paling sering mengalami idle adalah operasi kerja pairing ball firing pada mesin HMC – 52 DCD. Kata kunci: Bottleneck; Breakdown; Idle ; work in process.

1. PENDAHULUAN

PT Svenska Kullagerfabriken SKF Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur dan sebagai supplier ke berbagai perusahaan lain. Sehingga PT SKF Indonesia harus mampu memproduksi produk dalam waktu yang telah ditentukan oleh pelanggan. Hal tersebut tentunya mengharuskan PT SKF Indonesia untuk terus menjaga produksi agar tidak menurun. Terjadinya penurunan hasil produksi pada PT SKF Indonesia akhir-akhir ini mengakibatkan target produksi yang sudah direncanakan tidak tercapai padahal waktu untuk mengirimkan produk ke pelanggan sudah sangat dekat. Gambar 1 merupakan grafik total produksi PT SKF Indonesia periode April 2014 sampai dengan Januari 2015. Penurunan tersebut menunjukkan hasl produksi yang menurun pada PT SKF Indonesia. Seperti yang terlihat, pola grafik cenderung menurun dari April 2014 sampai dengan Januari 2015. Adanya masalah ini menyebabkan perusahaan harus melakukan penjadwalan produksi ulang dan mengadakan lembur serta penambahan hari kerja pada akhir minggu. Penyebab yang ingin diidentifikasi adalah terjadinya bottleneck di bagian chanel produksi. Bottleneck merupakan suatu kondisi dimana suatu operasi atau fasilitas membatasi atau menghambat output dalam satu sekuens untuk satu lini produksi. Alasan pemilihan bottleneck untuk diidentifikasi karena bottleneck memiliki dampak langsung terhadap menurunnya hasil produksi perusahaan. Bottleneck di lintasan produksi mengakibatkan berkurangnya hasil produksi yang tercapai karena terdapat produk setengah jadi yang menganggur di lintasan produksi atau disebut dengan work in process Gasperz, 2004. Karena bottleneck tersebut, hasil produksi aktual tidak sesuai dengan target produksi. Analisis bottleneck pada chanel produksi PT SKF Indonesia dilakukan dengan menggunakan teory of constraint. Penggunaan metode ini dilakukan karena permasalahan pada bagian produksi PT SKF Indonesia sesuai dengan tujuan pengaplikasian theory of constraint, yaitu pengidentifikasian konstraint bottleneck pada proses manufaktur dimana throughput-nya terbatas, sehingga mengakibatkan dampak negatif pada perencanaan produktivitas dan efisiensi Watrous, 2005. Selain itu, pada chanel produksi PT SKF Indonesia, hampir semua operasi kerja menggunakan mesin untuk melaksanakan tugasnya.