PENGUMPULAN DATA PROSIDING 2nd ACISE 2015

Semarang, 7 Oktober 2015 314 Keterangan 845 848 850 Demand Rata-rata AU 18792 6655 8096 SAFETY STOCKSS 2662 1075 1405 RE ORDER POINT 7360 2739 3340 Standar deviasi dari setiap warna memiliki nilai yang berbeda-beda sesuai dengan fluktuasi permintaan atau penjualan dari masing-masing warna cat. Diketahui bahwa leadtime tunggu adalah 0.25 per bulan, dimana dalam hitungan hari leadtime tunggu produksi cat adalah selama 4 hari. Hingga saat ini perusahaan baru dapat memenuhi service level atau tingkat pelayanan sebesar 80 , dimana apabila dicari dalam tabel distribusi normal diperoleh nilai z sebesar 0.8416. Demand rata-rata diperoleh dari hasil perhitungan peramalan sebelumnya, dimana angka tersebut diartikan sebagai demand rata-rata yang akan diterima perusahaan. Setelah diketahui faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mengetahui angka re order point maka dapat dilakukan perhitunggan re order point dengan mencari angka safety stock nya terlebih dahulu.

6. PENUTUP a

Kesimpulan Dari pembahasan pengolahan data dan pembahasannya, maka dapat disimpulkan beberapa hal : 1. Data jumlah penjualan cat Envi Latex Wallpaint selama bulan januari 2012 hingga bulan desember 2014 memiliki pola data konstan dan linier. Dimana pada bulan Januari 2012 hingga bulan September 2013 terjadi peningkatan penjualan produk cat. Sedangkan pada bulan Oktober 2013 hingga Desember 2014 pola data penjualan produk cat cenderung konstan berfluktuasi disekitar nilai rata-rata. 2. Metode peramalan yang dilakukan adalah dengan Single Average, Simple Moving Average, Centered Moving Average, Double Moving Average, Single Exponential Smoothing, Single Exponential Smoothing with Trend dan Linier Regresion. Dari beberapa metode peramalan yang dilakukan maka diperoleh metode Centered Moving Average CMA yang terbaik dari keseluruhan metode permalan. Hal tersebut didasari dari uji verifikasi metode CMA yang memiliki nilai MAD, MAPE dan MSE lebih kecil daripada metode peramalan lainnya. 3. Diperoleh nilai ROP cat dengan warna Brilliant White sebesar 7155 kaleng, cat dengan warna Canary Yellow memiliki ROP sebesar 2666 kaleng, cat dengan warna Paredise Green memiliki ROP sebesar 3340 kaleng. b Saran Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, maka penulis dapat memberikan beberapa saran kepada pihak perusahaan, antara lain sebagai berikut : 1. Perusahaan sebaiknya menerapkan metode peramalan yang lebih sistematis dan lebih akurat dalam meramalkan suatu keadaan permintaan, agar tidak terjadi kesalahan peramalan terlalu besar yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. 2. Dalam menentukan angka Re Order Point, maka perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu angka safety stock yang dibutuhkan dan memperhatikan leadtime produksi, sehingga perusahaan tidak akan kehabisan barang jadi di gudang, mengingat sistem perusahaan yang menerapkan Make to Order dalam proses bisnisnya. 3. Mengingat pembahasan makalah mengenai penelitian peramalan dan penetuan angka Re Order Point yang belum sempurna, maka diperlukan penelitian yang lebih mendalam lagi dengan menggunakan faktor-faktor eksternal yang lebih kompleks. Penelitian yang dapat dilakukan kedepannya, dalam menentukan angka re odred point adalah dengan menggunakan metode perhitungan EOQ, dimana membutuhkan data biaya peyimpanan yang lebih mendetail. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, L. 2001. Peramalan Bisnis. Yogyakarta: BPFE. Assauri, S. 1984. Teknik dan Metode Peramalan. Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Bahagia, S. N. 2006. Sistem Inventori. Bandung: Penerbit ITB. Dervitsiotis, K. N. 1981. Operations management. Singapore: McGraw-Hill. Gaspersz, V. 1998. Production Planning and Inventory Control. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.