Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

Semarang, 7 Oktober 2015 332 Oliver, RL. 1997. Satisfaction: A behavior perspective on The Consumer. New Jersey: McGraw-Hill Companies, Inc Reichheld, F.F., 2003. The one number you need to grow. Harvard Business Review, 8212, 46-54. Roig, J.C.F., Garcia, J.S., Tena, M.A.M., 2009. Perceived value and customer loyalty in financial services. Journal of Service, 29, 775-789. Rust, R.T., Lemon, K.N., Zeithaml, V.A., 2004. Return on marketing: using consumer-equity to focus marketing strategy. Journal of Marketing, 681, 109-127. Sirdeshmukh, D., Singh, J., Sabol, B., 2002. Consumer trust, value, and loyalty in relational exchanges. Journal of Marketing, 661, 15 –37. Singh, J., 1991. Understanding the structure of consumer satisfaction evaluations of service delivery. Journal of the Academy of Marketing Science , 193, 223-244. Szymanski, D.M., Henard, D.H., 2001. Customer satisfaction: A meta-analysis of the emperical evidence. Journal of the Academy of Marketing Science, 291, 16-35. Teas, R.K., Agarwal, S., 2000. The effects of extrinsic product cues on consumers’ perceptions of quality, sacrifice and value. Journal of the Academy of Marketing Science, 282, 278-290. Vogel, V., Evanschitzky, H., Ramaseshan, B., 2008. Customer-equity drivers and future sales. Journal of Marketing, 726, 98-108. Walsh, G., Beatty, S.E., 2007. Customer-based corporate reputation of a service firm: scale development and validation. Journal of the Academy of Marketing Science, 351, 127-143. Woodruff, R.B., 1997. Customer Value: the next source for competitive advantage. Journal of the Academy of Marketing Science, 252, 139-153. Semarang, 7 Oktober 2015 333 OPTIMASI PROSES SIZING UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN BENANG LUSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI Asep Syaeful Bakri, Dyah Ika Rinawati, Nia Budi Puspitasari Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239 Telp 024 7460052 Email: asepbakri12gmail.com ; dyah.ikagmail.com ; niabudipuspitasarigmail.com ABSTRAK PT. Daya Manunggal Textile Damatex merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri tekstil yang menghasilkan produk benang, kain setengah jadi Grey, dan kain jadi. Penelitian ini difokuskan pada Departemen Weaving karena proses pada departemen ini menentukan baik atau tidaknya kualitas kain jadi. Permasalahan pada departemen ini adalah sering terjadinya putus benang pada saat diproses di mesin Air Jet Loom sehingga menyebabkan belum terpenuhinya efisiensi produksi dan produk tidak standar sesuai target perusahaan. Untuk mengatasi masalah ini, kekuatan benang lusi perlu ditingkatkan dengan melakukan desain eksperimen pada proses sizing penganjian dengan menggunakan metode Taguchi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan benang lusi dan menentukan level faktor yang optimal. Faktor – faktor yang diduga mempengaruhi kekuatan benang lusi yaitu tension, tekanan squeezing roll, speed, dan temperature dry cylinder. Hasil percobaan menunjukkan bahwa semua faktor memberikan pengaruh yang signifikan dalam peningkatan kekuatan benang lusi. Level faktor yang optimal adalah tekanan squeezing roll 1,5 TonKN, draft free cylinder dryer to size box 0,0 , speed 40 mmenit dan temperature dry cylinder 120 o C. Hasil percobaan konfirmasi menunjukkan peningkatan kekuatan benang lusi sebesar 6,89 yaitu dari 6,8190 N menjadi 7,3236 N. Kata Kunci : desain eksperimen, kekuatan benang lusi, metode Taguchi, proses sizing

1. PENDAHULUAN

PT. Daya Manunggal Textile Damatex merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam argo manunggal group. Perusahaan ini bergerak dalam industri tekstil. Departemen – departemen yang ada di Damatex adalah Spinning, Weaving, dan Processing. Pada Departemen Spinning terdiri 2 unit yaitu Spinning 1 dan Spinning 2. Proses produksinya yaitu memintal bahan baku kapaspolyester menjadi benang. Departemen Weaving terdiri dari 3 unit yaitu Weaving Shuttle Loom, Weaving AJL I, dan Weaving AJL II. Proses produksinya yaitu menenun benang menjadi kain grey. Sedangkan pada Departemen Processing terdiri dari 2 bagian yaitu Dyeing dan Printing. Proses produksi Dyeing yaitu memproses kain grey menjadi kain jadi berwarna polos. Proses produksi Printing yaitu memproses kain grey menjadi kain jadi yang bermotifbercorak. Penelitian ini difokuskan pada Departemen Weaving AJL II yang merupakan menentukan baik atau tidaknya kualitas kain jadi. Permasalahan yang terjadi adalah hasil produksi aktual mesin Air Jet Loom hanya mencapai kisaran nilai 78,70 dari rata-rata target produksi yang diinginkan dengan jumlah cacat Produk Tidak Standarnon conforming product mencapai 2,33 dari output produksi data bulan Januari – April 2015. Target perusahaan untuk efisiensi produksi dan produk tidak standar PTS adalah 85 dan 1,30. Hal ini disebabkan karena sering terjadinya masalah warpstop putusnya benang lusi pada saat ditenun dan weftstop putusnya benang pakan pada saat ditenun di Mesin AJL. Rata – rata putus lusi dan putus pakan yang terjadi di mesin AJL selama produksi bulan Januari – April 2015 adalah sebesar 1.31 kalijam dan 2.80 kalijam, dengan target perusahaan untuk putus lusi dan pakan adalah 0,5 kalijam dan 1,0 kalijam. Untuk mengatasi masalah tersebut, kekuatan benang perlu ditingkatkan. Pada penelitian ini akan dilakukan perbaikan kekuatan benang lusi. Hal ini karena perbaikan kekuatan benang pakan tidak dilakukan oleh perusahaan, sementara untuk peningkatan kekuatan benang lusi dapat dilakukan pada proses sizing atau lebih dikenal dengan proses penganjian pada mesin Sizing. Pada benang pakan tidak dilakukan proses penganjian karena benang tersebut tidak melewati bagian-bagian mesin AJL yang memiliki tekanan tinggi. Benang pakan ini hanya dilemparkan oleh angin dengan arah melintang yang memberikan anyaman untuk benang lusi. Apabila benang tersebut diberi kanji, maka pelemparan benang searah melintang tersebut tidak akan sempurna karena benang memiliki berat lebih. Berdasarkan data downtime di mesin AJL, menunjukkan bahwa rata – rata downtime akibat putus lusi sebesar 488.789 Semarang, 7 Oktober 2015 334 menitbulan 9,50 lebih tinggi daripada downtime akibat putus pakan sebesar 359.111 menitbulan 7,00. Proses sizing adalah proses melapisi benang-benang lusi yang akan ditenun dengan campuran kimia tertentu agar benang – benang tersebut mampu ditenun dengan baik sesuai dengan hasil yang diharapkan Zyahri, 2013. Proses sizing pada dasarnya adalah mempersiapkan benang agar kuat, tahan gesek, lentur dan mampu ditenun pada kecepatan tinggi dan density tinggi sesuai kualitas yang diharapkan. Pada proses sizing proses penganjian, banyak faktor yang mempengaruhi kekuatan benang mulai dari bahan baku, formula kanji hingga setting mesin yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi peningkatan kekuatan benang dan menentukan setting level faktor yang tepat serta mendapatkan kombinasi faktor yang tepat untuk meningkatkan kekuatan benang. Selanjutnya dilakukan perbandingan terhadap kekuatan benang lusi pada setting sesuai perusahaan dan setting sesuai kombinasi optimal yang diperoleh.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode Taguchi. Metode Taguchi merupakan metode yang dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas produk dan proses serta dapat menekan biaya dan sumber daya seminimal mungkin. Kelebihan metode Taguchi adalah mampu meminimalkan akibat dari variasi terhadap respon serta eksperimen dapat dilakukan dengan efisien dan lebih sederhana Roy, 1990. Langkah utama untuk melengkapi desain eksperimen yang efektif adalah sebagai berikut Ross, 1996: 1 Perumusan masalah, 2 Tujuan eksperimen, 3, Memilih karakteristik kualitas Variabel Tak Bebas, 4 Memilih faktor yang berpengaruh terhadap karakteristik kualitas, 5 Mengidentifikasi faktor terkontrol dan tidak terkontrol, 6 Penentuan jumlah level dan nilai faktor, 7 Identifikasi interaksi antar faktor kontrol, 8 Perhitungan derajat kebebasan degrees of freedom dof, 9 Pemilihan Orthogonal Array OA, 10 Penugasan untuk faktor dan interaksinya pada orthogonal array, 11 Persiapan dan Pelaksanaan Percobaan, 12 Analisis Data, 13 Interpretasi Hasil dan 14 Percobaan konfirmasi. a Karakteristik Kualitas dan Sistem Pengukuran Karakteristik kualitas yang diamati pada penelitian ini adalah tingkat kekuatan benang lusi, dimana tingkat kekuatan benang lusi yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah benang yang memiliki kekuatan tarik terbesar.Besaran tingkat kekuatan benang lusi diukur dengan satuan Newton N.Karena kekuatan benang lusi yang diharapkan setinggi mungkin maka karakteristik kualitas yang dipilih pada penelitian ini adalah Higher is Better. Sistem pengukuran yang digunakan adalah sistem pengukuran uji kekuatan benang lusi dengan menggunakan alat uji tarik yaitu mesin Uster Tensorapid 3. Pada 1 kali proses Sizing dengan kombinasi level faktor akan diambil 15 helai benang dengan panjang 1 meter dan kemudian dihitung nilai rata – rata. Eksperimen dilakukan pada benang PE 30 100 polyester, nomor benang 30. b Penentuan Faktor Terkontrol dan Setting Level Faktor Percobaan yang akan dilakukan di perusahaan hanya akan menggunakan faktor terkontrol dari mesin Sizing saja yaitu draft free cylinder dryer to size box, tekanan squeezing roll, kecepatanspeed, dan temperature dry cylinder , sesuai dengan rekomendasi dari Kepala Bagian Persiapan Weaving AJL 2 Damatex. Sedangkan level faktor yang digunakan adalah tiga level sesuai dengan Manikandan dkk 2014 dan rekomendasi dari Kepala Bagian Persiapan Weaving AJL 2 Damatex. Tabel 1. menunjukkan faktor dan level faktor yang akan dilakukan dalam percobaan ini. Tabel 1. Faktor Terkontrol dan Setting Level Faktor pada Eksperimen Kekuatan Benang Lusi Faktor Simbol Level Unit 1 2 3 Tekanan Squeezing Roll 2 nd A 1,0 1,3 1,5 TonKN Draft Free Cylinder Dryer to Size Box B -0,1 0,0 +0,2 Speed C 40 45 50 mmenit Temperature Dry Cylinder D 120 125 130 o C c Penentuan Orthogonal Array Selanjutnya adalah memilih orthogonal array yang sesuai dengan Jumlah level pada faktor digunakan. Karena pada rancangan eksperimen ini terdiri dari 4 faktor dan masing – masing terdiri dari tiga level maka Dipilih Orthogonal Array L9 Standart Array. Berdasarkan orthogonal array yang telah dipilih maka rencana eksperimen yang akan dilakukan dapat dilihat pada tabel 2. Semarang, 7 Oktober 2015 335 Tabel 2. Rencana Eksperimen Berdasarkan Orthogonal Array Nomor Trial Faktor Kontrol SPU Kekuatan Tarik N SN Rasio A B C D 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 3 1 3 3 3 4 2 1 2 3 5 2 2 3 1 6 2 3 1 2 7 3 1 3 2 8 3 2 1 3 9 3 3 2 1 d Persiapan dan Pelaksanaan Eksperimen Tahap persiapan meliputi penentuan jumlah replikasi pengulangan percobaan untuk 1 trial. Jumlah replikasi untuk masing – masing trial dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Supranto, 2000. 1 Dengan t adalah jumlah trial yang dilakukan dan r adalah jumlah replikasi yang dibutuhkan dalam percobaan. Jadi jumlah replikasi untuk tiap trial adalah 3 kali. Selanjutnya pelaksanaan eksperimen akan dilakukan sesuai dengan tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Pelaksanaan Eksperimen Kekuatan Benang Lusi Nomor Trial Tekanan Squeezing Roll 2 nd TonKN Draft Free Cylinder Dryer to Size Box Speed mmenit Temperature Dry Cylinder o C SPU Kekuatan Tarik N SN Rasio 1 1,0 -0,1 40 120 2 1,0 0,0 45 125 3 1,0 +0,2 50 130 4 1,3 -0,1 45 130 5 1,3 0,0 50 120 6 1,3 +0,2 40 125 7 1,5 -0,1 50 125 8 1,5 0,0 40 130 9 1,5 +0,2 45 120

3. HASIL DAN PEMBAHASAN a

Hasil dan Pengolahan Data Percobaan Awal Dari hasil percobaan awal yang telah dilakukan, didapatkan data size pick up SPU keseluruhan percobaan seperti pada tabel 4 dan data kekuatan tarik benang tensile strength keseluruhan percobaan seperti pada tabel 5. Size pick up SPU adalah kandungan kanji yang masuk ke serat benang dan melapisi permukaan benang pada proses penganjian di mesin Sizing. Semakin tinggi nilai SPU maka semakin tinggi penetrasi kanji yang masuk ke benang tetapi kanji yang menempel di permukaan benang rendah, begitupun sebaliknya. Berikut adalah data size pick up SPU keseluruhan percobaan. Tabel 4. Size Pick Up SPU Proses Sizing Pada Percobaan Awal No. Trial Faktor Kontrol SPU Rata-rata A B C D R1 R2 R3 1 1 1 1 1 6,11 6,20 6,28 6,19