Desain Operasional Penelitian METODE PENELITIAN

Semarang, 7 Oktober 2015 327 Penilaian identifikasi model struktural ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana nilai standard error, variance error, dan korelasi estimasi. Pengolahan data pada masing-masing model penelitian hypermart, giant, dan carrefour memberikan hasil bahwa standard error, variance error, dan korelasi estimasi berada dalam rentang nilai yang telah disyaratkan. Nilai-nilai hasil keluaran tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat problem identifikasi seperti standard error tidak menunjukkan nilai negatif dan nilai yang besar serta korelasi antar koefisien yang tinggi 0,90 sehingga dalam model penelitian tersebut tidak ditemukan adanya identinfikasi masalah. Tabel 2. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Kriteria Nilai Kritis Hypermart Giant Carrefour Hasil Evaluasi Model Hasil Evaluasi Model Hasil Evaluasi Model CMINDF  2.202 Baik 2.589 Baik 2.896 Baik GFI  0.861 Marginal Fit 0.803 Marginal Fit 0.864 Marginal Fit RMSEA 0.05-0.08 0.078 Baik 0.089 Marginal Fit 0.081 Marginal Fit AGFI  0.81 Marginal Fit 0.749 Marginal Fit 0.803 Marginal Fit TLI  0.954 Baik 0.913 Baik 0.936 Baik NFI  0.934 Baik 0.885 Marginal Fit 0.926 Baik PNFI 0.6-0.9 0.763 Baik 0.762 Baik 0.726 Baik PGFI – 1 0.63 Baik 0.631 Baik 0.597 Baik Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas Hypermart Giant Carrefour Reliability Variance Reliability Variance Reliability Variance Brand Equity 0.9395 0.8859 0.7138 0.555 0.9251 0.8607 Value Equity 0.8879 0.7984 0.9034 0.7006 0.9087 0.7686 Relationship Equity 0.9093 0.7697 0.8879 0.6648 0.8295 0.7088 Kepuasan Pelanggan 0.9411 0.7617 0.9459 0.7447 0.9422 0.8032 Loyalitas Pelanggan 0.9543 0.7769 0.9349 0.7053 0.9476 0.7835 Reliabilitas digunakan untuk mengukur kekonsistenan dari suatu konstruk dimana tingkat reliabilitas yang diterima adalah lebih besar dari 0,70. Berdasarkan hasil pengolahan yang diperoleh, ketiga model penelitian yaitu model penelitian pada Hypermart, Giant, dan Carrefour ini memiliki nilai reliabilitas yang baik pada masing-masing konstruknya. Sedangkan v ariance extract merupakan suatu informasi yang digunakan untuk menunjukkan jumlah varians dari indikator yang diekstraksi oleh suatu konstruk atau variabel yang dikembangkan. Nilai minimum variance extract yang diterima adalah sebesar 0,50. Ketiga model penelitian tersebut menunjukkan nilai variance extract melebihi nilai yang sudah ditentukan. Tabel 4. Hasil Uji Discriminant Validity Discriminant validity digunakan untuk mengukur seberapa jauh konstruk benar-benar berbeda dari konstruk lainnya. Pada model penelitian Hypermarket diperoleh bahwa brand equity memiliki nilai yang tinggi yaitu sebesar 0.9412 dimana menunjukkan convergent validity yang baik tetapi tidak lebih besar dibandingkan dengan korelasi antar konstruk. Akan tetapi, hasil yang diperoleh tetap konsisten. Semarang, 7 Oktober 2015 328

4.2 Implikasi Teoritis

Tabel 5. Hasil Pengujian Hipotesis Nilai Kritis Prob Hypermart Giant Carrefour Nilai Kritis Prob Ket Nilai Kritis Prob Ket Nilai Kritis Prob Ket H 1 ≥ 2.00 ≤ 0.05 -0.47 0.638 Ditolak -1.196 0.232 Ditolak 0.362 0.717 Ditolak H 2 ≥ 2.00 ≤ 0.05 -1.723 0.085 Ditolak 0.434 0.664 Ditolak -1.578 0.115 Ditolak H 3 ≥ 2.00 ≤ 0.05 2.126 0.34 Ditolak 1.202 0.23 Ditolak 2.115 0.34 Ditolak H 4 ≥ 2.00 ≤ 0.05 0.144 0.885 Ditolak 1.004 0.315 Ditolak 0.99 0.322 Ditolak H 5 ≥ 2.00 ≤ 0.05 1.617 0.106 Ditolak -0.669 0.504 Ditolak 1.541 0.123 Ditolak H 6 ≥ 2.00 ≤ 0.05 5.121 ≤ 0.05 Diterima 0.002 0.999 Ditolak 1.16 0.246 Ditolak H 7 ≥ 2.00 ≤ 0.05 11.527 ≤ 0.05 Diterima 4.233 ≤ 0.05 Diterima 11.275 ≤ 0.05 Diterima H 8 ≥ 2.00 ≤ 0.05 10.327 ≤ 0.05 Diterima 4.388 ≤ 0.05 Diterima 4.826 ≤ 0.05 Diterima H 9 ≥ 2.00 ≤ 0.05 -0.92 0.358 Ditolak 4.625 ≤ 0.05 Diterima -1.109 0.268 Ditolak Model penelitian teoritis yang diajukan dalam penelitian ini telah diuji kesesuaian model melalui analisis Structural Equation Modeling SEM. Hasil yang diperoleh tersebut dapat diperkuat dengan dukungan empiris sebagai berikut: 1. Brand equity tidak berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan sehingga tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Marthenson 2007. Reputasi perusahaan dan variasi produk belum tentu menjadi dasar bagi pelanggan untuk melakukan pembelian ulang dan menghabiskan waktu lebih banyak di salah satu hypermarket tersebut. Hal ini disebabkan karena pelanggan cenderung akan mencoba mencari suasana yang baru. 2. Value equity tidak berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan dimana tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eggert dan Ulaga 2002. Pelanggan tidak menjadikan harga, kemudahan pencarian produk, serta lokasi untuk melakukan pembelian ulang. Pelanggan memiliki kecenderungan untuk lebih memilih lokasi hypermarket di mall dibandingkan dengan di tempat hypermarket itu sendiri karena pelanggan dapat memenuhi kebutuhan yang lainnya seperti pergi bersama keluarga. 3. Relationship equity tidak berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan dimana tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Gustafsson et al. 2005. Hubungan dengan pelanggan sangat penting bagi perusahaan yang terlihat pada program yang ditawarkan tetapi pelanggan cenderung tidak mengikuti program tersebut seperti pemberian poin atau stamp untuk mendapatkan hadiah yang menarik. Pelanggan melakukan pembelian berdasarkan kebutuhan sehingga tidak mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian ulang. 4. Brand equity tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan dimana tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Borle et al. 2005. Reputasi perusahaan yang baik tidak meningkatkan kepuasan pelanggan. Pelanggan cenderung untuk mencoba dan mengganti dengan suasana yang baru serta membandingkan dengan perusahaan lain. 5. Value equity tidak berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan dimana tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Berry et al. 2002. Pelanggan tidak terlalu memperhatikan bagaimana nilai-nilai yang ditawarkan seperti kemudahan pencarian produk dan fasilitas yang disediakan sehingga tidak mempengaruhi kepuasan pelanggan. 6. Hasil penelitian pada model Hypermart menunjukkan bahwa relationship equity berpengaruh positif kepada kepuasan pelanggan dimana sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jogersen 2003 yang menyatakan bahwa hubungan antara pelanggan dengan perusahaan menjadi salah satu faktor penting seperti program yang ditawarkan oleh perusahaan dimana dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Sedangkan hasil penelitian pada model Giant dan Carrefour menunjukkan bahwa relationship equity tidak berpengaruh positif kepada kepuasan pelanggan dimana tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jogersen 2003. Pelanggan cenderung tidak terlalu memperhatikan bagaimana perlakuan yang diberikan oleh perusahaan yang dilihat melalui staf. 7. Kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan dimana sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chadha dan Kapoor 2009 menyatakan bahwa kepuasan pelanggan