Semarang, 7 Oktober 2015
240
4.5 Analisa energi dalam proses produksi CPO
Gambar 8. Energi yang digunakan dalam bagian utama level proses produksi CPO dan produk turunan kernel
Dalam proses produksi CPO dan turunan berupa kernel dapat disederhanakan menjadi 7 bagian utama dalam penggunaan energi steam dan listrik, yaitu sterilizer, stripping, digester, pressing, CST,
depericarper , dan silo dryer. Sebagaimana ditunjukkan pada gambar 8, bagian yang menggunakan steam
dan listrik meliputi sterilizer, stripping, digester, CST dan silo dryer, sedangkan yang hanya menggunakan listrik adalah pressing dan depericarper.
4.6 Pemanfaatan limbah padat dalam bahan bakar boiler
Fiber dan cangkang masing-masing dihasilkan dari TBS sebesar 13,5 dan 5,5. Fiber dan cangkang yang merupakan limbah padat ini digunakan sebagai bahan bakar pada boiler. Kalori yang
dimiliki fiber dan cangkang masing-masing 4420 kkalkg dan 4950 kkalkg. Berdasarkan pada gambar 9 dapat diketahui bahwa dalam produksi CPO, limbah padat berupa cangkangshell dan fiber yang
digunakan dalam boiler akan dihasilkan kembali dalam proses produksi CPO. Bahkan terdapat surplus suplai dalam penggunaan cangkang sebagai bahan bakar.
Gambar 9. Aliran energi dalam produksi CPO Kementerian Lingkungan Hidup, 2014
Semarang, 7 Oktober 2015
241
4.7 SNI ISO 50001 dalam manajemen pemanfaatan cangkang sebagai bahan bakar dalam industri kelapa sawit
SNI ISO 50001 sebagai standar sistem manajemen energi digunakan untuk meningkatkan performa penggunaan energi dalam suatu industri atau organisasi. Penerapan SNI ISO 50001 pada
industri kelapa sawit memiliki potensi yang besar, sebagaimana diketahui bahwa industri kelapa sawit di Indonesia memproduksi 31,5 juta ton CPO dan turunannya pada tahun 2014. Jika ditunjukkan pada
gambar 9 terkait aliran energi dalam produk CPO terdapat surplus bahan bakar berupa cangkang sebesar 0,077 ton dalam setiap produksi 1 ton CPO. Kalori cangkang sawit sebesar 4950 kkalkg yang bisa
dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler di industri kelapa sawit dan produksinya surplus memiliki potensi untuk dimanfaatkan kembali pada industri lain, misalnya pembangkit listrik untuk disalurkan ke
listrik PLN, industri lain atau dijual berdasarkan potensi kalori yang dimiliki cangkang.
Selain itu, SNI ISO 50001 dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi energi dalam proses produksi CPO. Diketahui pada gambar 8, bahwa terdapat 7 bagian utama dalam proses produksi CPO
yang menggunakan energi yaitu, sterilizer, stripping, digester, pressing, CST, depericarper, dan silo dryer
. Berdasarkan pedoman dalam SNI ISO 50001, teridentifikasinya penggunaan energi serta direkamdidokumentasikan dengan waktu tertentu dapat memiliki peluang untuk dianalisa sebagai usaha
peningkatan performa energi secara berkelanjutan. 5.
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Penerapan SNI ISO 50001 di dalam pengelolaan energi terhadap proses pengolahan industri kelapa sawit, meliputi: sistem manajemen energi dan konservasi energi mulai dari perencanaan,
implementasi, monitoring sampai dengan evaluasi kontinyuitas. Penerapan SNI ISO 50001 dan berkelanjutan dapat meningkatkan efisiensi energi dalam industri sampai 20. Bahwa salah satu dari
indikator keberhasilan penerapan sejumlah 128 parameter Indonesian Sustainable Palm Oil ISPO dikaitkan dengan SNI ISO 50001 yaitu pemanfaatan energi terbarukan yang berasal dari limbah padat
industri kelapa sawit diperkuat dengan penerapan SNI, SOP dan rekaman pelaksanaannya. Korelasi Standar Nasional Indonesia SNI sebagai pendukung ISPO di perusahaan perkebunan kelapa sawit
secara nasional 73,77 Tabel 8. Limbah padat sebanyak 27 juta ton 19 dari Tandan Buah Segar TBS berupa cangkang dan serat fiber merupakan energi terbarukan renewable energy yang bisa
dimanfaatkan kembali mendukung proses pengolahan CPO. Ke-128 parameter ISPO menjadi persyaratan produk CPO dapat diperdagangkan didalam perdagangan nasional atau domestik dan pasar internasional.
Penerapan SNI ISO 50001 dan paremeter ISPO di industri minyak kelapa sawit meningkatkan nilai perdagangan CPO di pasar internasional.
5.2 Saran
Untuk meningkatkan produksi Tandan Buah Segar TBS dan minyak kelapa sawit dari 73,77 menjadi 100 di industri dan perkebunan kelapa sawit secara naional Tabel 8, disarankan harus selaras
antara penerapan Standar Nasional Indonesia SNI terkait dengan ke128 parameter ISPO dan penerapan parameter SNI ISO 50001 secara kontinyu dan terarah.
DAFTAR PUSTAKA Agus S. Danar; Benny Bendjamin L; Kesiapan pelaku usaha perkebunan kelapa sawit dalam penerapan
Indonesian Sustainable Palm Oil ISPO; Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Standardisasi, Medan 2013. Hal. 168-186
Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Master plan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia MP3EI; Jakarta, 2011
Badan Standardisasi Nasional, Undang-undang No.20 tahun 2014; Standardisasi dan Penilaian kesesuaian. Jakarta 2014
Badan Standardisasi Nasional; SNI ISO 50001:2012; Sistem manajemen energi – Persyaratan dengan
pedoman penggunaan. Jakarta: 2012 Direktur Jenderal Perkebunan Republik Indonesia, Dukungan sub sektor perkebunan terhadap
pelaksanaan kebijakan industri nasional, Jakarta, 2010. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT; Cirebon, 2013; Ringkasan kinerja perusahaan dalam pengelolaan
lingkungan untuk pemenuhan proper kategori hijau emas Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Booklet industri hilir kelapa sawit Indonesia, Jakarta,
2011.
Semarang, 7 Oktober 2015
242 Kementerian Lingkungan Republik Indonesia; Jakarta, 2014. Indonesias co-benefit approach. Yokohama;
Energy conservation implementation in Indonesia McKane, A. et al. Thinking Globally: How ISO 50001
– Energy Management can make industrial energy efficiency standard practice. Lawrence Berkeley National Laboratory; 2009.
McKane, A. et al. Thinking Globally: How ISO 50001 – Energy Management can make industrial energy
efficiency standard practice . Lawrence Berkeley National Laboratory; 2009
Pusdatin Kementerian Pertanian Republik Indonesia, jakarta, 2012 Outlook komoditi kelapa sawit Temu Mastan; Jakarta, 2012, Pengembangan standar terkait energi
Pusdatin Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia; Data terolah; Jakarta, 2014, Peraturan Menteri Pertanian R.I nomor 19PermentanOT.14032011. 2011. Pedoman Kelapa Sawit
berkelanjutan Indonesia Indonesian Sustainable Palm OilISPO. Jakarta: Kementerian Pertanian Republik Indonesia
Peraturan Menteri Pertanian R.I nomor 11PermentanOT.14032015; Sistem Sertifikasi Kelapa Sawit Indonesia berkelanjutan Indonesian Sustainable Palm OilISPOKementerian Pertanian Republik
Indonesia; Jakarta 2015 Peraturan Pemerintah No.102 Tahun 2000. Standardisasi nasional. Jakarta: Standardisasi Nasional
Perusahaan kertas Indah Kiat dapat ISO 50001 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.14; Manajemen Energi. Jakarta: Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Jakarta; 2012. Refleksi industri kelapa sawit 2014 dan prospek 2015.
Shuit, S., H. et al. Oil palm biomass as a sustainable energy source: a Malaysian case study. Journal of energy
2009; 34: 1225 – 1235
Yusoff, S. 2006. Renewable energy from palm oil. Journal of Cleaner Production 2006; 14: 87 – 93
http:ebtke.esdm.go.idpost20150710902energy.conservation.implementations.in.indonesia diakses
pada 27 Juli 2015 http:pegbintangkab.go.idindonesia-negara-produsen-kelapa-sawit-terbesar-2
; Indonesia
negara produsen kelapa sawit terbesar, Luas Kebun Sawit di Indonesia Seluas 10.210.892 Hektare;
diakses pada 23 Juli 2015. http:id.beritasatu.comagribusinessluas-kebun-sawit-di-indonesia-seluas-10210892-hektare97634
diakses pada 10 Juli 2015 http:www.bsn.go.idmainberitaberita_det
; Peran Sistem Penilaian Kesesuaian Dalam Mendukung Peningkatan Efisiensi Energi; diakses pada 27 Juli 2015
n http:bisnis.tempo.coreadnews20140108090543262perusahaan-kertas-indah-kiat-dapat-iso-50001
Proses produksi pengolahan kelapa sawit http:www.tentangsawit.comproses-produksi-pengolahan-kelapa-sawit-2 diakses pada 27 Juli 2015
http:www.listrikindonesia.compt_pura_mayungan_pm_electric_perusahaan_pertama_peraih_iso50001 _414.htm; PT Pura Mayungan PM Electric Perusahaan Pertama Peraih ISO 50001
http:www.gapki.or.idPagePressReleaseDetail?guid=dd997bd7-efbe-4ef7-aace-192e71eac097 diakses pada 1 Juli 2015
http:www.rspo.org ; Roundtable Sustainability Palm Oil RSPO; diakses pada 10 Juli 2015
http:www.sisni.bsn.go.id diakses pada 10 Juli 2015; Sistem informasi Standar Nasional Indonesia SISNI
http:www.rea.co.ukreaenmarketsoilsandfatsworldconsumption , Oils and Fats - World Consumption
diakses pada 10 Juli 2015.