Pengendalian Persediaan Metode P

Semarang, 7 Oktober 2015 64 Pada mode lini pembeli melakukan pemesanan produk sejumlah nQ ke pemasok dengan frekuensi pengiriman sebanyak n kali sesuai dengan keinginan pembeli dengan lot pengiriman Q, sedangkan untuk memenuhi pe rmintaan pembeli, pemasok memproduksi produk dengan ukuran batch produksi mQ. Pengiriman produk dari pemasok ke pembeli dilakukan setiap periode nQD dan dapat dilakukan jika pemasok telah memiliki persediaan minimal sejumlah Q, sehingga tidak perlu menunggu seluruh batch selesai diproduksi. Notasi-notasi yang digunakan pada metode Joint Economic Lot Size: D = permintaan tahunan unit σ = standar deviasi permintaan unit P = kecepatan produksi tahunan unit K = biaya set up produksi Rpkali set up A = biaya pemesanan pembeli Rpkali pesan F = biaya pengiriman Rpkali kirim k = faktor pengaman ℎ b = biaya penyimpanan produk pada pembeli Rpunitperiode ℎ v = biaya penyimpanan produk pada pemasok Rpunitperiode π = biaya stockout Rpunit n = frekuensi pengiriman kali kirim fk = probability density function dari distribusi normal standar Fk = cumulative distribution function dari distribusi normal standar TC B = total ekspektasi biaya pembeli Rptahun TC V = total ekspektasi biaya pemasok Rptahun TC Gab = total ekspektasi biaya gabungan Rptahun Pencarian solusi terhadap nilai m, Q, dan k yang dapat meminimumkan total biaya persediaan gabungan dapat dilakukan dengan algoritma sebagai berikut: Langkah 1: Tetapkan m = 1 dengan TCQ m-1 , k m-1 , m-1 = Langkah 2: Mulai dengan lot pengiriman:                    P D 2 m 1 m h h m k F n A 2D Q v b 5 Langkah 3: Gunakan nilai Q untuk mendapatkan nilai k pada persamaan: D π Q h 1 Fk b   6 Langkah 4: Hitung Q:                                Fk] [1 ψk k D Q D σ h P D 2 m 1 m h h m k D Q ψk σ π F n A 2D Q b v b 7 Langkah 5: Tetapkan bahwa Q m = Q dan k m = k dan hitung TCQ m ,k m ,m. Semarang, 7 Oktober 2015 65 TC Gab = Q m D K P D 2 m 1 m h 2 Q ψk D Q σ k Q D h D Q σ k 2 Q F Q D Q n D A v b                                          8 Langkah 6: Jika TCQ m ,k m ,m ≤ TCQ m-1 ,k m-1 ,m-1 ulangi langkah 1 sampai 5 dengan m = m+1, dan jika TCQ m ,k m ,m ≤ TCQ m-1 ,k m-1 , m-1 diperoleh nilai Q, k dan m yang optimal. Q adalah ukuran lot pemesanan, k adalah stock pengaman, dan m adalah ukuran lot produksi.

3. PEMBAHASAN

Data untuk perhitungan biaya persediaan dengan menggunakan model Joint Economic Lot Size terdiri dari data supplier yang ditunjukkan pada Tabel 1 dan data distributor yang ditunjukkan pada Tabel 2: Tabel 1, Data Produk Cup Keterangan Notasi Jumlah Satuan Permintaan tahunan D 52.500 unitbln Kec produksi tahunan P 75.000 unitbln S.dev permintaan σ 2132,340 unitbln B. Kirim F 73.535 per kirim B. Pesan A 3.503 per pesan B. Simpan Supp hv 68 unitbln B. Simpan Dist hb 144 unitbln B. Setup K 1277,167 per setup B. Backorder π 13.656 per unit Tabel 2, Data Produk Botol Ke terangan Notasi Jumlah Satuan Permintaan tahunan D 18.750 unitth Kec produksi tahunan P 21.250 unitth S.dev permintaan σ 932,372 unitth B. Kirim F 73.535 per kirim B. Pesan A 3.503 per pesan B. Simpan Supp hv 68 unitth B. Simpan Dist hb 144 unitth B. Setup K 1277,167 per setup B. Backorder π 13.656 unitth a Perhitungan Biaya Pengendalian Persediaan Menggunakan Metode Aktual  Pengendalian persediaan aktual pada supplier Pengendalian persediaan pada supplier saat ini menggunakan metode Q karena supplier memiliki safety stock di gudang setiap harinya. Lead time selama 1 hari atau 0,0033 tahun. Tabel 3 memperlihatkan data pada supplier yang dibutuhkan untuk perhitungan pengendalian persediaan saat ini. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Q= 2.358 unit dan B= 528 unit, sehingga besarnya ongkos total dapat dihitung: TC = Ongkos Pengadaan + Ongkos Simpan + Ongkos Kekurangan Persediaan = Rp 77.993,00 + Rp 317.458,00 + Rp 12.359,00 = Rp 407.810,00