219
Pengusaha memutuskan untuk memberhentikan pekerja dapat disebabkan oleh kinerja yang buruk, penyimpangan dalam masalah keuangan, melakukan tindak
kriminal, terlihat narkoba, pencurian, membocorkan rahasia perusahaan atau berbagai pelanggaran lainnya. Memberitahukan karyawan yang bermasalah adalah
perlu untuk menjaga agar situasi perusahaan tetap kondusif, produktivitas dan moral karyawan lain tetap terjaga.
Yang paling penting dalam penerimaan karyawan baru adalah dibuatnya Surat Perjanjian Kerja yang dapat diterima dan disetujui oleh kedua belah
pihak sebelum karyawan baru tersebut diterima.
D. Mengelola Keuangan
1. Kebutuhan modal kerja Kita mengenal istilah “statement of sources and uses of working capital” atau
laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja, yaitu modal kerja dalam artian netto yaitu kelebihan aktiva lancar diatas untung lancar. Dalam artian bruto
modal kerja berupa kas, piutang, persediaan. Sumber dari modal kerja adalah sebagai berikut:
a. Berkurangnya aktiva tetap b. Bertambahnya hutang
c. Bertumbuhnya modal d. Adanya laba operasi perusahaan
Penggunaan modal kerja adalah: a. Bertambahnya aktiva tetap
b. Berkurangnya hutang c. Berkurangnya modal
d. Pembayaran cash devidend e. Adanya kerugian operasi perusahaan,
contoh laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja sebagai berikut:
PT DARREN Laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja
31 Desember 2008 – 31 Desember 2009 Dalam ribuan rupiah
Sumber-sumber penggunaan
Dana berasal dari operasi Keuntungan neto Rp. 300.000
Despresiasi Rp. 150.000 Bertambahnya hutang
jangka panjang Rp. 300.000 Cash devidend Rp. 140.000
Bertambahnya mesin Rp. 200.000 Bertambahnya tanah Rp. 210.000
Bertambahnya modal Rp. 200.000
Rp. 750.000 Rp. 750.000
Analisis sumber-sumber dan penggunaan dana dalam, tidak hanya dilakukan terhadap laporan diwaktu yang lalu saja, tetapi juga penting dilakukan terhadap
proyeksi periode yang akan datang.
2. Arus kas cash flow Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas
diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Pengeluaran kas untuk pembelian
bahan mentah, pembayaran upah buruh dan gaji, dan lain sebagainya. Tetapi disamping itu juga ada aliran kas keluar cash out flow yang bersifat tidak kontinyu
atau bersifat “intermittent”, misalnya pengeluaran untuk pembayaran bunga, devidend, pajak penghasilan atau laba, pembayaran angsuran utang, pembelian
kembali saham perusahaan, pembelian aktiva tetap dan lain sebagainya. Disamping aliran kas keluar juga terdapat aliran kas masuk cash in flow didalam
220
perusahaan. Seperti halnya pada cash outflow, didalam cash inflowpun terdapat aliran yang bersifat yang kontinyu dan yang bersifat ”intermitten”.
Penerimaan dan pengeluaran kas kedalam perusahaan akan berlangsung terus selama hidupnya perusahaan. Dengan demikian aliran kas itu, bagaikan darah
yang terus menerus megalir dalam tubuh perusahaan yang memungkinkan perusahaan itu dapat melangsungkan hidupnya. Kelebihan dari kas aliran masuk
terhadap aliran kas keluar merupakan saldo kas yang akan tertahan didalam perusahaan.
3. Break Even Point BEP Analisis break even adalah suatu teknik analisis unutk mempelajari hubungan
antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Dalam perencanaan keuntungan, analisis break even merupakan “profit planning
approach” yang mendasarkan pada hubungan antara biaya cost dan penjualan revenue.
Besarnya biaya variabel secara totalitas akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan volume produksi, sedangkan besarnya biaya tetap secara totalitas tidak
mengalami perubahan volume produksi. Adapun biaya yang termasuk golongan biaya variabel pada umumnya adalah
bahan mentah, upah buruh langsung direct labor, komisi penjualan. Sedangkan yang termasuk golongan biaya tetap pada umumnya adalah depresiasi aktiva tetap,
sewa, bunga utang, gaji pegawai, gaji pimpinan, gaji staff research dan biaya kantor.
Dalam mengadakan analisis break even, digunakan asumsi-asumsi dasar sebagai berikut:
a. Biaya dalam perusahaan dibagi dalam golongan biaya variabel dan golongan
biaya tetap. b. Besarnya biaya variabel pada umumnya secara totalitas beruba-ubah secara
proporsional dengan volume produksipenjualan. Ini berarti bahwa biaya variabel per unitnya adalah tetap sama.
c. Besarnya biaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksipenjualan. Ini berarti bahwa biaya tetap per unitnya berubah-
ubah karena adanya volume kegiatan. d. Harga jual per unit tidak berubah selama periode yang dianalisis.
e. Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk. Apabila diproduksi lebih dari satu macam produk, perimbangan penghasilan penjualan antara masing-
masing produk atau “sales mix” nya adalah tetap konstan. Perhitungan BEP digunakan formulasi sebagai berikut:
BEP = FC . dalam nilai uang 1 – VC
S
atau
BEP = FC . dalam nilai uang 1 – V
P
BEP = FC . dalam nilai unit P – V
Keterangan FC = Fixed Cost
VC = Variable cost secara total S
= Sales V
= Variable cost per unit P
= Price
221
Dibawah ini disajikan contoh kasus sebagai berikut: Perusahaan LADY MARIA bekerja dengan kapasitas produksi 10.000 unit. Harga
jual per unit produk tersebut 500. Biaya tetap yang dikeluarkan 1.500.000, sedangkan biaya variabel per unit 200. Dari data ini diminta:
a. Menghitung BEP dalam dan Unit b. Gambar Grafiknya
Jawab VC = 10.000 200 = 2.000.000
S
= 10.000 500 = 5.000.000 BEP = FC .
1 – VC S
= 1.500.000 1- 2.000.000
5.000.000 = 2.500.000
BEP = FC . unit P – V
= 1.500.000 500-200
= 5000 unit
Gambar Grafik
4. Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas. •
Likuiditas Merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya
yang segera harus dipenuhi. Formulasi likuiditas:
1. Current ratio = aktiva lancar x 100 Hutang lancar
2. Cash ratio = kas + effek x 100 Hutang lancar
3. Quick ratio = kas + effek + piutang x 100 Hutang lancar
• Solvabilitas
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya baik hutang jangka pendek maupun hutang
jangka panjang.
1000 2000
3000 4000
5000 1500000
2500000
●
Rugi Laba
FC S
TC BEP
Penjualan-Biaya
Unit
222
Formulasi Solvabilitas: Solvabilitas
= Jumlah aktiva x 100 Jumlah hutang
• Rentabilitas
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba. Jadi rentabilitas adalah kemampuan
suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Dalam hal ini rentabilitas dibagi menjadi 2 yaitu Rentabilitas Ekonomi RE dan Rentabilitas
Modal Sendiri RMS. Rentabilitas Ekonomi:
Rentabilitas Ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan laba usaha.
Dalam literatur Anglosaxion, istilah rentabilitas ekonomi digunakan dengan sebutan Earning Power EP
Formulasi rentabilitas ekonomi: 1. Earning power
= Net Operating income x 100 Net operating asset
2. Earning power = profit margin x turn over of operating asset
3. Profit margin = Net operating income x 100
Net sales 4. Turn over of operating asset
= Net Sales operating asset
Rentabilitas modal sendiri: Rentabilitas sering disebut rentabilitas uasaha dalah perbandingan antara jumlah
laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri disatu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut atau dengan kata lain rentabilitas modal
sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan laba yang dimaksud adalah laba dalam pengertian Earning After Tax EAT.
Formulasi Rentabilitas Modal Sendiri
= EAT . Owner Equity
Owner Equity = modal sendiri Beberapa contoh soal
1 Diketahui data neraca sebagai berikut
Neraca Perusahaan milik ELO Per 31 Desember
Hutang lancar 12.000 Aktiva tetap 28.000
40.000 Hutang lancar 6000
Hutang jk. Panjang 14.000 20.000
Hitung likuiditas dengan current ratio Jawab
current ratio = 12.000 x 100 = 200
6000 2 Jumlah aktiva ..................... 450.000
Jumlah hutang .................... 300.000 Express value dari aktiva
Diatas hutang total .............. 200.000 Solvabilitas = 450.000 x 100 = 150
300.000
223
3 Perusahaan “SURYA” selama setahun mempunyai penjualan bersih sebesar 160.000. jumlah modal atau didalam kekayaan digunakan didalam
perusahaan tersebut sebesar 80.000. Selama setahun perusahaan tersebut menghasilkan net operating income laba usaha sebesar 8000
4 Dari contoh itu kita langsung dapat menghitung rentabilitas ekonominya earning power
RE = EP = NOI x 100 = 8000 x 100 = 10 NOA
80.000 Kita juga dapat menghitung EP dengan menghitung lebih dulu PM dan OATo,
kemudian kedua hasil tersebut dikalikan. PM
= 8000 X 100 = 5 16.000
OATo = 160.000 = 2 kali 80.000
EP = 5 2 = 10
E. Analisis resiko