Sukses dan kegagalan wirausahawan Sikap Wirausahawan

203 kreatifitas dapat diidentifikasikan menjadi tiga tipe kreativitas yang berbeda yaitu, menciptakan, memodifikasi, sesuatu dan mengkombinasikan. Inovatif dalam berwirausaha berarti suatu proses untuk mengubah peluang usaha menjadi gagasan baru yang dapat menghasilkan uang. Inovatif merupakan terobosan baru. Inovasi tercipta karena adanya kreativitas yang tinggi. Kreatif merupakan proses pemikiran yang membantu dalam mencetuskan gagasan-gagasan merupakan hasil yang komersial. Sesuatu yang baru belum tentu inovatif apabila yang dihasilkan tidak merupakan sesuatu yang lebih baik. Sementara itu By Grave menggambarkan proses perintis dan pengembangan kewirausahaan sebagai berikut: 1 Innovation inovasi 2 Trigerring event pemicu 3 Implementation pelaksanaan 4 Growth pertumbuhan Keterangan: 1 Proses inovasi innovation Faktor-faktor personal yang mendorong adanya inovasi adalah: a Adanya keinginan untuk berprestasi b Adanya faktor pengalaman dalam berwirausaha c Adanya keinginan dalam menanggung resiko d Adanya sifat penasaran pribadi e Adanya faktor pendidikan 2 Proses Pemicu trigerring event Faktor-faktor personal yang mendorong adanya trigerring event pemicu untuk terjun ke dunia wirausaha adalah: a Adanya komitmen atau minat yang tinggi dalam di dalam berwirausaha. b Adanya keberanian menanggung resiko. c Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan sekarang. d Adanya dorongan berwirausaha karena faktor usia. 3 Proses Pelaksanaan implementatin Faktor-faktor personal yang mendorong adanya pelaksanaan berwirausaha adalah: a Adanya komitmen yang tinggi didalam berwirausaha b Adanya visi dan misi yang pandangannya jauh ke depan guna mencapai keberhasilan didalam berwirausaha. c Adanya seorang wirausahawan yang berpengalaman dan siap mental secara total. d Adanya manajer pelaksana sebagai tangan kanan dan pembantu utama di dalam berwirausaha. 4 Proses Pertumbuhan growth Proses pertumbuhan didalam kewirausahaan didorong oleh faktor adanya organisasi diantaranya sebagai berikut: a Adanya tim yang kompak di dalam menjalankan usaha, sehingga semua perencanaan dan pelaksanaan operasionalnya berjalan produktif. b Adanya struktur organisasi dan berbudaya yang mantap di dalam berwirausaha. c Adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak didalam berwirausaha. d Adanya struktur organisasional yang dibanggakan seperti kualitas produk, manfaat produk, lokasi usaha, manajemen usaha dan sebagainya.

C. Sukses dan kegagalan wirausahawan

Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki kepribadian yang produktif. Menurut Gilmore, menyatakan bahwa seorang wirausaha yang produktif adalah wirausaha yang 204 menghasilkan kontribusi bermanfaat bagi lingkungan antara lain menampung tenaga kerja, memberi sumbangan sosial dan bergaul dengan sesamanya. Sukses seorang wirausahawan erat kaitannya dengan hal-hal sebagai berikut: 1. Jujur a. Jujur terhadap diri sendiri b. Jujur terhadap orang lain c. Jujur terhadap tujuan yang akan dicapai. 2. Disiplin dan berani a. Berani dan disiplin berbuat karena bakat, pengalaman, dan pengetahuannya. b. Berani dan disiplin berbuat karena adanya keyakinan dan fasilitas. 3. Dapat melaksanakan prinsip manajemen dengan baik Disamping keberhasilan dalam wirausaha, ada beberapa hal yang menyebabkan kegagalan diantaranya: a. Tidak adanya perencanaan yang matang b. Bakat yang tidak cocok c. Kurang pengalaman d. Tidak mempunyai semangat berwirausaha e. Kurangnya modal f. Lemahnya pemasaran g. Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi.

D. Sikap Wirausahawan

1. Sikap wirausahawan a Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif. b Mampu bekerja tekun, teliti, dan produktif c Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat d Mampu berkarya dengan semangat kemandirian e Mempu memecah kan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis dan berani mengambil resiko. 2. Sikap entepreneur Sikap yang harus dimiliki sesorang enterpreneur dalam membangun dan mengembangkan usaha adalah: a Disiplin Disiplin adalah ketepatan waktu, kualitas pekerjaan, konsistensi kerja, kesepakatan yang di buat, dan tata asas. b Komitmen Tinggi Memiliki komitmen yang tinggi, jelas, terarah dan bersifat progresif berorientasi pada kemajuan atas kesepakatan yang telah dibuat dengan seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Selain itu, juga jelas, terarag, dan bersifat progresif berorientasi oada kemajuan. Komitmen terhadap konsumen adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan dan problem solving bagi masalah konsumen sehingga kepercayaan konsumen akan berimbas pada pembelian yang terus meningkat sehingga profit perusahaan meningkat. c Jujur Kejujuran sangat melekat pada konsep pemasaran yang berorientasi pada kepuasan konsumen. Wirausahawan harus menjujung tinggi kejujuran dalam melakukan kegiatan usahanya sehingga akan mendapatkan konsumen aktual dan potensial, baik jangka pendek maupun yang panjang. d Kreatif dan Inovaif Untuk memenangkan persaingan maka seseorang wirausahawan harus memiliki daya kratifitas yang tinggi. Daya kreatifitas tersebut sebaiknya dilandasi cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dibandingkan dengan produk-produk yang telah ada saat ini di pasar. 205 Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru sering kali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya dilandasi oleh gagasan- gagasan yang kreratif yang kelihatanya mustahil. Namun, gagasan-gagasan yang baik pun jika tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari hanya akan menjadi sebuah mimpi belaka. Gagasan-gasgasan jenius umumnya membutukan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar. Inovasi yang di butuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan nilai gunanilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan meperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku di pasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk yang meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen. e Mandiri Seorang enterpreneur harus memiliki sikap mandiri dalam mengelola usaha, yakni tidak tergantung pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan usahanya. f Realistis Penetapan keputusan bisnis harus realistis, objektif, dan rasional dengan melihat realitas di lapangan dan menyeleksi masukkan atau saran dari luar.

E. Perilaku Wirausahawan