Latihan Rangkuman KEGIATAN BELAJAR 3 SKORING DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN EKONOMI

425 sampai pada proses belajar mengajar itu selesai. Kompetensi dirumuskan dalam TIK dan ini merupakan anak, petunjuk dan pusat kegiatan dalam pengajaran. Pemberian nilai berdasarkan PAP Dalam hal ini, penetapan batas lulus KKM adalah merupakan hal yang pokok dan sudah ditetapkan sejak program pembelajaran dimulai. Dengan menetapkan batas toleransi terhadap fluktuasi prestasi peserta didik dari kelas ke kelas, dan dari tahun ke tahun, dugaan pertimbangan profesionalisme seorang guru menetapkan batas bawah tingkatan prestasi yang dianggap memadai dalam memenuhi syarat lulus sedang yang di bawahnya dinyatakan tidak memenuhi syarat. Apabila hal ini telah dilakukan maka skor dibandingkan dengan batas tingkatan prestasi tersebut akan menghasilkan nilai grade. Untuk mengolah skor mentah menjadi nilai melalui pendekatan PAP dapat dilakukan melalui prosedur persentase. Sebagai contoh di sini ditampilkan cara mengolah skor mentah menjadi nilai skala 1 – 10 melalui prosedur persentase. Terlebih dahulu perlu dipersiapkan acuan patokan keberhasilan yang hendak digunakan pada skala nilai 1 – 10, adalah : Tingkat Penguasaan Nilai 91 - 100 10 81 - 90 9 71 - 80 8 61 - 70 7 51 - 60 6 41 - 50 5 31 - 40 4 21 - 30 3 11 - 20 2 0 - 10 1 Contoh : Dalam suatu ujian Ekonomi diberlakukan 150 itemsoal ujian obyektif. Amir memperoleh skor 83. Sedangkan skor maksimal ideal 150 dalam hal ini seluruh soal dikerjakan dengan benar. Berdasarkan perhitungan persentase, maka tingkat penguasaan Amir adalah sebagai beirkut : 83 150 x 100 = 55,3 Tingkat penguasaan Amir tersebut setelah dibandingkan dengan acuan yang sudah ada, maka nilai Amir = 6

C. Latihan

Seperangkat instrument tes formatif untuk pengukuran kompetensi dasar yang terdiri atas 20 item soal tes obyektif dengan jumlah opsi jawaban 4 a, b, c, d dikenakan kepada 20 peserta didik, hasil jawaban peserta didik atas soal tersebut adalah sebagai berikut : 426 Peserta didik Jumlah item yang dijawab peserta didik Peserta didik Jumlah item yang dijawab peserta didik Betul Salah Kosong Betul Salah Kosong A 12 5 3 K 9 3 3 B 14 6 L 8 12 C 8 8 4 M 20 D 11 7 2 N 15 2 3 E 16 4 O 17 3 F 10 10 P 14 4 2 G 12 8 Q 12 4 4 H 6 14 R 7 11 2 I 15 5 S 10 8 2 J 14 3 3 T 8 12 Tentukan jumlah siswa yang tidak berhasil mencapai kompetensi jika penilaian dilakukan dengan pendekatan PAP dan KKM ditetapkan nilai 5,25 dalam skala nilai 1-10.

D. Lembar Kegiatan 1. Alat dan Bahan

a. Satu lembar soal UAS beserta b. Lembar jawaban siswa atas soal UAS sebanyak satu kelas.

2. Prasyarat

Peserta telah memiliki pengalaman menjadi guru mata pelajaran Ekonomi selama 5 tahun.

3. Kangkah Kegiatan

a. Koreksilah jawaban siswa satu persatu melalui sesuai rubric yang telah dibakukan. b. Lakukan analisis butir soal, dan tentukan kualitas soal berdasarkan tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas distraktor.

4. Hasil

Isikan hasil pekerjaan ke kolom yang disediakan pada tabel berikut. No Soal TK DB Efektivitas distraktor a b c d e Baik Tdk Baik Tdk E T E T E T E T E T 1 2 3

E. Rangkuman

Skoring dan penilaian merupakan dua kegiatan pokok yang sering diartikan secara rancu oleh para guru dalam melakukan penilaian hasil peserta didik. Sering guru menganggap skor sebagai nilai, atau guru tersebut kurang memahami prosedur mengolah skor menjadi nilai, sehingga hasil penilaian guru belum menunjukkan hasil belajar peserta didik yang sebenarnya. Skor merupakan data angka kuantitatif yang diperoleh dari hasil pengukuran melalui instrumen. Data tersebut masih berupa data mentah dan belum memiliki arti sebelum data tersebut diolah. Pengolahannya adalah menghitung skor total peserta didik dengan cara menjumlahkan semua skor yang diperoleh peserta didik yang dinilai pada masing-masing item instrumen pengukuran melalui teknik skoring dan pembobotan. 427 Nilai hasil belajar peserta didik ditentukan dari skor total yang diperoleh peserta didik tersebut dan membandingkannya dengan suatu criteria patokan tertentu sesuai dengan tujuan penilaian. Untuk pelaksanaan system belajar tuntas patokan yang digunakan adalah penilaian acuan patokan PAP atau acuan absolut, dimana tingkat keberhasilan peserta didik adalah pencapaian kompetensi. Jadi siswa yang skornya belum mencapai criteria kompetensi minimal KKM mereka dinyatakan belum mencapai kompetensi atau belajarnya belum berhasil. Untuk keperluan tertentu, misalnya mengetahui posisi peserta didik dalam kelompok belajarnya parameter penilaian dapat digunakan kriteria norma PAN.

F. Test Formatif Tes Obyektif