168
BAB. 2. KEGIATAN BELAJAR 1 MENYIAPKAN LOKASI TOKO SUATU RITEL
A. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 1. Standar Kompetensi
Menyiapkan proses pendirian dan mengoperasikan Toko Ritel
2. Kompetensi Dasar
a. Menjelaskan pemilihan lokasi toko b. Menganlisis Karakteristik Lokasi Perdagangan
c. Menyiapkan daftar pertanyaan pemilihan lokasi usaha d. Menyiapkan pedoman penjualan ritel beberapa jenis barang
B. Uraian Materi 1. Pemilihan Lokasi Toko
Implikasi dari pemilihan lokasi usaha yang tepat terjadinya keseimbangan antara penawaran dan permintaan barang. Pebisnis eceran perlu cermat dalam
pemilihan lokasi sesuai dengan usaha eceran yang akan dijalankan. Ada tiga type lokasi toko Ritel yaitu, Shopping Centers; City or Town location; dan
Freesstanding location ; langkah selanjutnya untuk memilih lokasi toko ritel yang tepat sasaran, terlebih dahulu diadakan penelitian secara mendalam, dengan
menjawab daftar pertanyaan tentang pemilihan lokasi usaha ritel berikut,
2. Daftar Pertanyaan Dalam Pemilihan Lokasi Toko
Alat bantu memudahkan penelitian tersebut, dapat dibuat suatu checklist berikut:
3. Mengalisis Karakteristik Lokasi Perdagangan Ritel
Berpijak daftar pertanyaan tersebut di atas pengusaha ritel harus berusaha memberikan jawaban sesuai dengan potensi yang ia miliki, tentunya akan dapat
memahami konsekwensi dalam pemilihan lokasi Perdagangan ritel yang meliputi. a. Pusat Belanja, merupakan grup pusat belanja yang direncanakan, dibangun,
dimiliki dan dimanage sebagai satu kepemilikan, bentuknya ada dua type, - Strip shopping centers, yaitu shopping centers yang mempunyai tempat parkir
langsung di depan toko, dibuat canopy terbuka yang memudahkan akses masuk ke toko. Kelemahannya tidak ada jalan yang menghubungkan dengan
dengan toko lain.
169 - Malls, yaitu shopping centers yang menyediakan tempat parkir di tempat
terpisah dari toko dan pelanggan akan berjalan ke toko. Malls memiliki akses jalan yang diapit toko berhadapan untuk dilalui konsumen.
b. Ritel di Kota Besar, ada sebutan nama yang sudah familier yaitu Central
Business Distric CBD, merupakan area bisnis tradisional di suatu kota besar, Area tersebut banyak dilalui orang selama jam-jam bisnis berlangsung dan saat
orang untuk beraktivitas. Di sana terdapat fasilitas transportasi umum dan lalulintas pejalan kaki dengan intensitas yang tinggi. Selain itu juga dekat
dengan pusat permukiman penduduk yang besar.
c. Lokasi Frestanding, merupakan lokasi bisnis yang tidak terhubung dengan
ritel lain, sekalipun area tersebut dekat dengan malls
d. Lokasi Retil lain, bisnis ritel dapat pula didirikan selain ke tiga lokasi tersebut
antara lain, airport, resort, rumah sakit, toko dalam toko, area serba guna. Berbasis gambaran ke empat grup alternatif lokasi tersebut investor tinggal
memutuskan untuk mimlih lokasi yang diasumsikan tepat sasaran yaitu lokasi yang mampu mewujudkan tingkat permitaan dan penjualan yang tinggi, melalui
pertimbangan faktor yang dapat mempengaruhi tingkat permintaan suatu area perdagangan yaitu, Skala Ekonomi; Karakteristik Demografi dan lifestye; Iklim
Bisnis; Persaingan; Rentang Kendali Manajerial Span of control ; Isu Lokasi Global dan Aksesbillitas
4. Pemilihan-Lokasi-Toko
Salah satu faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis usaha di suatu lokasi diantara nya : ukuran dan jenis dari usaha eceran; jarak antara pemukiman
penduduk dan lokasi usaha. Banyak toko yang menerapkan usahanya sebagai one stop shooping, biasanya jenis toko ini berada di lokasi yang mudah dijangkau
sarana transportasi bagi mobilitas penduduk kaum urban. Area perdagangan juga dipengaruhi kebutuhan masyarakat terhadap suatu barang. Untuk barang
kebutuhan sehari-hari yang frekuensi pembeliannya cukup sering seperti makanan dan toiletries atau disebut convenience goods, maka lokasi toko sebaiknya mudah
dijangkau, sedangkan bila dilihat dari ukuran tokonya tidak diperlukan tempat yang luas. Barang-barang yang dibeli konsumen secara berkala atau pada waktu
tertentu, dimana konsumen seringkali membandingkan harga, kualitas, gaya, seperti baju atau sepatu shopping goods, biasanya lokasi tokonya lebih jauh
dibandingkan dengan conveniece goods. Sedangkan untuk barang-barang khusus atau disebut juga specialty goods, bisa berjarak agak jauh. Meskipun begitu
bukanlah merupakan suatu hal yang memberatkan konsumen untuk mendatangi toko tersebut.
170
5. Keterkaitan Area Perdagangan dengan Barang Yang Dijual
Berikut tabel Area Perdagangan bila dikaitkan dengan Barang yang dijual.
6. Jenis-Jenis Lokasi Toko Dilihat dari lokasi toko itu berada ada beberapa jenis, diantaranya :
a. Area Pusat Perdangan, biasanya terdapat area dengan berbagai aktivitas kegiatan penduduknya. Yang termasuk ke dalam kategori ini adalah :
- Central Business District CBD, merupakan area di pusat kota dimana
terdapat perkantoran, bank, restaurant, bioskop dan toko eceran dari kelas independent store hingga kelas departement store.
- Secondary Business District, merupakan area perbatasan antara pusat
kegiatan perkotaan dengan pemukiman. Berbagai kebutuhan berkala seperti furniture bisa ditemui pada lokasi ini.
b. Shopping Centre, area yang dikhusukan sebagai pusat perbelanjaan 7. Penentuan Area-Perdagangan
Ada beberapa macam metode untuk menentukan area perdagangan : a. Reily’s Law of Retail Gravitation, ditemukan oleh William J. Reily pada sekitar
tahun 1920-an . Dalam metode ini dikemukakan bahwa untuk menentukan ukuran dari area perdagangan dan daya tarik gravitasi dari suatu shopping area
berhubungan erat dengan jumlah populasi dan jarak tempuh menuju area tersebut. Tahun 1940-an Paul D. Converse memodifikasi metode Reily yang dikenal dengan
Breaking Point Formula. Ilustrasi: Diasumsikan jarak kota A dan kota B adalah 15 mil. Penduduk yang bermukim diantara kedua kota itu dapat memilih berbelanja
di kota A atau di kota B. Populasi kota A 140.000 orang dan kota B 20.000 orang. Dengan metode itu, kita dapat menentukan jarak tempuh ke area perdagangan
yang dapat dicapai penduduk di kota tersebut.
Substitusikan nilai yang telah diketahui tadi ke dalam rumus di atas :
171 Hasil perhitungan diperoleh bahwa area perdagangan sebaiknya dibangun kurang
lebih 4,1 mil di luar kota B ke arah kota A. Dengan kata lain jarak area perdagangan tersebut dari kota A yang lebih besar dari kota B, 15– 4,1 atau 10,9
mil.
b. SaturationMethod,
Metode penentuan area perdagangan dengan melihat secara menyeluruh jumlah pesaing di daerah tersebut. Pengecer dapat menilai apakah area itu telah
memenuhi batas jenuh jumlah toko atau masih ada kemungkinan mendirikan toko baru.
c. General Method dilakukan dengan cara observasi dan penelitian terhadap
konsumen potensial
8. Demografi Area Perdagangan
Membuat keputusan berkaitan dengan lokasi toko, pebisnis eceran perlu mengetahui karakteristik penduduk yang tinggal di area perdagangan, seperti usia
rata-rata penduduk, berapa banyak uang yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tingkat pendidikan, gaya hidup, rasio laki-laki - perempuan.
Karakteristik penduduk ini jadi target pasar yang hendak dibidik oleh pengecer. Informasi kebiasaan berbelanja dan tingkat preferensi konsumen dapat untuk
menentukan jenis barang yang akan dijual, dengan melalui penyebaran daftar kuesioner, di bawah ini,
1. Dimanakah kebiasaan konsumen berbelanja belakangan ini ? 2. Apa yang menjadi alasan konsumen berbelanja di sana ?
3. Berapa jarak yang harus ditempuh konsumen untuk sampai di toko ? 4. Apakah konsumen cenderung berbelanja ke lokasi toko yang mudah
dijangkau? 5. Apakah konsumen menyukai konsep berbelanja sambil rekreasi dalam satu
waktu? 6. Dimana lebih disukai oleh konsumen, berbelanja di kota atau di daerah
pinggiran? 7. Apakah kesukaaan konsumen dalam berbelanja self service atau dilayani
pelayan ? 8. Jenis pembayaran apakah yang sering dilakukan oleh konsumen, kredit atau
cash 9. Apa kepentingan konsumen pada Sistem pengiriman barang, pengepakan dan
lain
10. Seberapa sering konsumen berbelanja di suatu toko ritel ?