213
BAB V MENGELOLA USAHA
Standar Kompetensi : Memahami konsep pengelolaan Usaha
Kompetensi Dasar : Mengelola Usahaperusahaan menggunakan konsep
manajemen
Sub Kompetensi :
- Menyusun rancangan usaha dalam konteks
pemasaran, operasional, SDM, keuangan. -
Melakukan analisis resiko -
Melaksanakan telaah etika bisnis
Tujuan Kompetensi : Setelah mempelajari pengelolaan usaha diharapkan:
1. Peserta pembelajaran
dapat merancang
pemasaran produk yang dihasilkan 2. Peserta pembelajaran dapat mengelola produksi
mulai dari Inputs sampai outputs 3. Peserta
pembelajaran dapat
menyusun rancangan
sumber daya
manusia yang
diperlukan bagi pengelolaan usaha 4. Peserta
pembelajaran dapat
mengelola keuangan.
5. Peserta pembelajaran
dapat mengadakan
analisis resiko 6. Peserta pembelajaran dapat menerapkan etika
bisnis dalam pengelolaan usaha
Materi Pokok Pembelajaran
: A. Merancang manajemen Pemasaran
B. Menentukan Manajemen Operasional C. Merancang MSDM
D. Mengelola Keuangan E. Analisis Resiko
F. Etika Bisnis
A. Merancang Manajemen Pemasaran
1. Pasar Sasaran Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang pasar, maka perlu ada evaluasi
beberapa banyak dan segmen mana yang akan dibidik. Pemasar semakin menggabungkan beberapa variabel dalam dalam upaya mengidentifikasi kelompok
sasaran yang terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama.
Pemasar tidak menciptakan segmen tetapi tugas pemasar adalah mengidentifikasi segmen dan segmen mana yang akan dibidik sebagai pasar sasaran.
2. Riset Pemasaran Menurut Thomas C Kinnear dan James R Taylor dalam bukunya Marketing
Research mengartikan bahwa Riset Pemasaran merupakan rancangan yang sistematis dan obyektif terhadap pengembangan penyediaan informasi untuk
proses pengambilan keputusan dalam manajemen pemasaran. Ada 4 istilah pokok dalam pengertian yaitu:
1 Sistematis 2 Obyektif
3 Informasi 4 Pengambilan Keputusan
Studi tentang riset pemasaran dapat diklarifikasikan menjadi riset dasar dan riset penerapan. Riset dasar adalah riset murni atau riset fundamental tujuan
memperluas batas-batas pengetahuan yang mempunyai kaitan dengan
214
pemasaran. Studi riset terapan bertujuan membantu para manajer mengambil keputusan yang lebih baik.
Wujud riset pemasaran untuk megidentifikasi beberapa hal yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran misalnya megidentifikasi konsumen, pasar sasaran, keinginan
pelanggan, kepuasan pelanggan, hasil penjualan, dsb. Riset pemasaran bagi wirausahawan tidak harus dilakukan dengan biaya mahal.
Berikut ini disajikan tiga tip tentang riset pemasaran yang rendah biaya. Tip ini dapat bermanfaat bagi wirausahawan yang membutuhkan riset tetapi dana
terbatas:
a. Membuat pertanyaan tertulis yang sederhana tentang perusahaan dalam
bentuk brosur kecil. Brosur pertanyaan agar diisi oleh pelanggan dan dimasukkan dalam kotak didekat pintu toko atau tempat kerja wirausahawan.
b. Membuat questioner misalnya tentang mutu produk pada katalog perusahaan
atau brosur penjualan kemudian dikirim kepada perusahaan c.
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada pelanggan melaui telepon dan alat komunikasi yang lain.
3. Marketing Mix Marketing Mix atau bauran pemasaran bagi produk yang berupa barang terdapat
empat gabungan elemen kunci pemasaran yaitu 4P terdiri dari Product, Price, Place, Promotion.
Product, yaitu barang yang dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Product ini meliputi kemasan, merk, desain, rasa, warna, citra, bau
atau aroma, dll. Price, yaitu segala hal yang berkaitan dengan harga dan untuk menetapkan harga
perlu dipertimbangkan beberapa unsur penting, misalnya: a. Biaya Cost
b. Kenaikan harga c. Persaingan
d. Ketentuan aturan Place, yang dimaksud place disini adalah distribusi. Saluran distribusi saluran
pemasaran dapat dilaksanakan secara langsung tetapi dapat juga dilakukan secara tidak langsung, misal melalui distributor atau agen.
Promotion, teknik mempromosikan suatu produk dapat dilakukan dengan beberapa cara:
a. Advertising periklanan b. Sales Promotion promosi penjualan
c. Personal Selling penjualan melalui salesman d. Publicity publisitas
e. Public relations hubungan masyarakat f. Direct Marketing pemasaran langsung
Untuk usaha berupa produk jasa marketing mix ditambah lagi 3P yaitu: phisical Evident, process, people.
4. Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan dapat diartikan sebagai perasaan senang atau kecewa dari
pelanggan yang muncul setelah membandingkan kinerja hasil produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. Jika kinerja rendah dibawah harapan
berarti pelanggan tidak puas, tetapi jika memenuhi harapan berarti pelanggan puas. Kepuasan pelanggan ini dapat mencipatakan loyalitas pelanggan sehingga cipta
pelanggan tetap yang tidak akan beralih kepada produk perusahaan lain. Banyak perusahaan secara sistematik mengukur sistematik kepuasan pelanggan
dan faktor-faktor yang membentuknya. Kaitan antara kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan tidak tidak bersifat proposional karena adanya banyak variabel
lain yang berpengaruh terhadap loyalitas. Pengukuran kepuasan pelanggan dapat menggunakan peringkat dengan skala
satu sampai lima
215
• Level satu, level sangat rendah, para pelanggan merasa sangat tidak puas dan
cenderung menjauhi perusahaan bahkan dapat menyebarkan image jelek tentang produk tersebut
• Level dua, pelanggan merasa tidak puas tetapi masih relatif tidak berlebihan
• Level tiga, pelanggan merasa bahwa produk yang dibeli dalam kategori
sedang sedang saja. •
Level empat, pelanggan merasa bahwa ada kepuasan terhadap produk yang dibeli.
• Level lima, pelanggan merasa sangat puas
B. Menentukan Manajemen Operasional 1. Pengendalian Bahan Baku
Pengendalian baku dimaksudkan agar pemenuhan bahan baku untuk waktu yang akan datang dapat diperkirakan untuk keperluan proses produksi.
Berbagai penggunaan bahan baku dapat ditentukan berdasarkan perkiraan pada permintaan produk yang bersangkutan.
Sebagai contoh dalam persoalan ini, misalnya untuk memproduksi 1 unit produk A diperlukan 4 unit bahan X dan 4 unit bahan Y dan 4 unit bahan Z. Untuk
memproduksi 1 unit produk B diperlukan 8 unit bahan X dan 4 unit bahan Z dan untuk memproduksi produk C diperlukan bahan Y 6 unit dan 6 bahan Z. Tingakt
kebutuhan bahan ini dapat disajikan dalam tabel berikut:
No Produk
Bahan X Bahan Y
Bahan Z 1
2 3
A B
C 4 unit
8 unit -
4 unit -
6 unit 4 unit
4 unit 6 unit
Data perkiraan permintaan produk A, B dan C berdasarkan kombinasi bahan baku diatas maka jumlah kebutuhan bahan baku X,Y,Z dapat diperhitungkan
berdasarkan jumlah produk A,B,C
2. Proses Produksi Proses produksi dapat direncanakan berdasarkan perencanaan produksi baik
secara kuantitatif maupun kualitatif. Diharapakan setelah ada perencanaan produksi yang matang maka jalannya proses produksi akan lancar.
Perencanaan produksi dimulai dengan ramalan penjualan, kemudian menentukan jumlah produk yang harus diproses. Perencanaan produk menyangkut jumlah atau
volume produksi, mutu produk, desain produk, dsb. Setelah hal tersebut diperkirakan maka baru kemudian menentukan jalannya proses produksi sesuai
dengan kapasitas produksi dan waktu produksi. Proses produksi dapat dibedakan dalam 2 jenis proses yaitu:
a. Continous processes yaitu proses produksi yang dilakukan secara terus
menerus. b. Intermittent processes, yaitu proses produksi yang dilakukan secara terputus-
putus. 3. Kapasitas Produksi
Yang dimaksud dengan kapasitas adalah hasil produksi atau jumlah unit yang dapat ditahan, diterima, disimpan atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu
periode waktu tertentu. Unit membuat keputusan kapasitas yang baik diperlukan 4 pertimbangan sebagai
berikut: b. Meramalkan permintaan pasar.
c. Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas. d. Menemukan tingkat operasional yang optimum volume.
e. Membangun perubahan.
216
Terdapat beragam taktik untuk menyesuaikan kapasistas dengan permintaan yang ada. Perubahan internal termasuk menyesuaikan proses pada volume tertentu:
a. Menambah atau mengurangi jumlah karyawan. b. Menyesuaikan peralatan dan proses meliputi pembelian mesin tambahan,
menyewa peralatan yang ada. c. Memperbaiki metode untuk meningkatkan hasil produksi.
d. Mendesain ulang produk. Taktik tersebut dapat digunakan unutk menyesuaikan permintaan pada fasilitas
yang ada. Perencanaan kapasitas didasarkan pada permintaan pasar pada masa akan
datang. Jika permintaan barang dapat diramalkan secara tepat maka penentuan kebutuhan kapasitas produksi dapat langsung ditetapkan.
C. Merancang Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM