193
3.
Extra ordinary guarantees strategy, yaitu memberikan jaminan istimewa untuk mengatasi kerugian pelanggan. Contohnya para mahasiswa yang mengikuti
pertandingan mendapat asuransi kecelakaan.
4.
Customer complain handling strategy, yaitu penanganan keluhan untuk merubah ketidakpuasan menjadi kepuasan dan loyalitas pelanggan. Pada
organisasi olahraga ada penanggungjawab khusus yang menangani permasalahan pada saat berlatih.
5.
Service performance improvement strategy, yaitu perbaikan setiap dimensi kualitas jasa secara periodik dan terus menerus untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan. Contohnya gedung olahraga, peralatan, pelayanan terhadap atlet member, kemanan, dan lain-lain.
6.
Quality function deployment strategy, yaitu perancangan suatu proses sebagai respon terhadap kebutuhan dan tuntutan pelanggan. Klub dan perkumpulan
olahraga harus selalu cepat dalam menanggapi kebutuhan dan tuntutan masyarakat sehingga dapat memanfaatkan yang ada.
5.8. Strategi Mutu Pemasaran Mutu adalah tugas semua orang, seperti halnya juga pemasaran adalah tugas
semua orang pada devisi pemasaran. Mutu seluruh ciri serta sifat barang jasa yang berpengaruh pada kemampuannya memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun
tersirat. Adapun mutu total adalah kunci penciptaan nilai dan kepuasan pelanggan
Strategi untuk mencapai mutu pemasaran total tergantung pada direktur Total Quality Marketing mutu pemasaran total, dengan memerlukan pemahaman berikut :
1. Mutu harus disadari pelanggan 2. Mutu harus selalu ditampilkan dalam setia kegiatan perusahaan barang jasa
3. mutu memerlukan komitmen karyawan 4. Mutu memerlukan mitra yang bermutu penyalur
5. Peningkatan mutu sering memerlukan lompatan jauh ke depan 6. Mutu tidak perlu lebih mahal
C. Latihan Soal 1. Sebutkan dan terangkan dimensi kualitas jasa yang anda ketahui
2. Bagaimanakah pebisnis mengukur kualitas jasa yang dijual kepada pelanggan? 3. Apa perbedaan dan peranan antara Customer satisfaction dengan servuqal ?
4. Ada enam strategi mencapai kepuasan pelanggan suatu jasa dari pebisnis.
a. Sebutkan enam strategi penjualan jasa tersebut b. Apakah ke enam strategi bisa hanya dilakukan sebagaian saja? Terangkan
5. Dalam Penjualan jasa biasa terkait dengan konsep TERRA a. Singkatan apakah TERRA itu?
b. Apa peran dari TERRA itu? Jelaskan
D. Rangkuman
Strategi bauran pemasaran marketing mix strategy pada perusahaan manufaktur secara tradisional dilaksanakan dengan menetapkan 4P meliputi Product,
Price, Place dan Promotion sedangkan pada perusahaan jasa bauran pemasaran service marketing strategy modern dilakukan melalui 8P yaitu Product, Place
cyberspace and Time, Price, Promotion, Process, Productivity and Quality, People, Physical evidence yang merupakan pengembangan dari 4P tradisional. Lovelock
Wright, 2002.
Implementasi service marketing mix strategy tersebut tidak cukup tanpa diikuti oleh pergeseran paradigma pemasaran dari transactional menuju relationshi,p dimana
pada akhirnya akan membawa implikasi yang sangat besar pula bagi perubahan
194 objective tujuan dari perusahaan jasa maupun manufaktur dewasa ini. Melalui
pengembangan paradigma relationship, konsumen dipahami sebagai sentral dan bukan sebagai obyek, dengan demikian diharapkan akan tercipta suatu transaksi
pembelian yang diikat dalam hubungan kemitraan relasi agar tercipta rebuying atau pembelian ulang. Untuk membina hubungan kemitraan atau relasi yang baik diperlukan
komunikasi yang baik dengan pelanggan sasaran maupun pelanggan potensial..
Komunikasi pemasaran antara perusahaan jasa dengan konsumennya dapat dilakukan dengan banyak cara, bahkan dengan cara yang sangat kreatif dibandingkan
mengkomunikasikan produk manufaktur. Hal ini harus menjadi fokus perhatian utama, mengingat benefit dari jasa yang ditawarkan tidak bisa langsung dilihat oleh calon
konsumennya. Alat komunikasi juga merupakan faktor yang sangat menentukan, karena alat komunikasi dapat menentukan pula bagaimana respon dari konsumen
terhadap apa yang diinformasikan oleh perusahaan jasa.
Dalam pemasaran jasa terdapat persaingan diantara perkumpulan klub-klub jasa, oleh karena itu manajer perlu memperhatikan kualitas jasa yang dihasilkan. Untuk
mengukur kualitas jasa perlu memperhatikan : yaitu bauran pemasaran jas : 1 produk jasa, 2 harga, 3 tempat pemasaran, 4 promosi 5 dukungan fasilitas, 6 proses, dan
7 partisipasi pelanggan 8 alat fasilitas yang dimiliki, 9 kemudahan mengkonsumsi, 10 keajegan dalam pelayanan, 11 tanggap terhadap keluhan dari pelanggan
member atau anak didik, dan 12 memberi jaminan keamanan dan keselamatan.
195
Daftar Puskata Basu Swastha DH, 2000, Azas-Azas Marketig, Yogyakarta, Liberty
Fandy Tjiptono. 1996. Manajemen Jasa. Yogyakarta; Andi Offset. http;literatur ekonomi blogspot.com20104Manajemen Bisnis Eceran - BAB 4 Fasilitas
Penunjang Toko Irawan, Faried Wijaya, dan Sudjoni. 2001. Pemasaran: Prinsip dan Kasus. Edisi 2.
Yogyakarta: PT BPFE Yogyakarta. Kolter, Philip Kotler dan Gary Armstrong. 1997. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Bahasa
Indonesia Jilid 1. Jakarta: Prenhallindo Kotler, Philips .1997. Manajemen Pemasaran Terjemahan Jilid I, PT.Prehallindo,
Jakarta Philip, and Gary Armstrong. 1995. Marketing Management: Analysis, Planning,
Implementation, and control. Englewood Cliffs: Prentice-Hall International, Inc. Kotler, Philip, 2000, Marketing Management, Millenium, Edition, Prentice Hall, New
Jersey
196
KATA PENGANTAR
Modul kewirausahaan ini disusun secara sederhana dan praktis berdasarkan panduan. Kompetensi pedagogik dan profesional pendidikan dan latihan profesi guru.
Pengembangan pengetahuan diharapkan dapat dilakukan secara kontektual baik bagi guru maupun peserta didiknay.
Panduan kewirausahaan ini berisi beberapa hal yang mendasar yaitu : Sikap dan perilaku wirausahawan, pengembangan semangat wirausaha, penerapan prinsip-prinsip
kerja prestatif, pendirian usaha, dan bagaimana mengelola usaha. Alternatif pilihan masa depan untuk mengatasi berbagai problem pengangguran slah satunya adalah membuka
lapangan wirausaha.
Buku-buku kewirausahaan banyak ditulis dan beredar pada publik, namun untuk kepentingan khusus seperti ini masih di perlukan tulisan berupa modul untuk pembelajaran
disesuaikan antara kompetensi dan materi pokok pembelajaran. Diucapkan terimakasih kepada beberapa pihak sehingga modul ini dapat disusun,
meski disadari banyak kekurangannya. Kritik dan saran yang positif sangat diharapkan agar tulisan yang berikutnya lebil sempurna.
Kudus, 26 Juni 2012
197
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI BAB I SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN
A. Pengertian dan Ruang lingkup 1. Pengertian Wirausahawan
2. Tujuan dan Sasaran 3. Asas dan Manfaat
4. Syarat Kewirausahaan 5. Ruang Lingkup Kewirausahaan
Evaluasi
B. Karakteristik Kewirausahaan 1. By Grave
2. Pendapat pakar Evaluasi
C. Sukses dan Kegagalan Evaluasi
D. Sikap Wirausahawan Evaluasi
E. Perilaku Wirausahawan Evaluasi
BAB II MENGEMBANGKAN SEMANGAT WIRAUSAHAWAN A. Pentingnya Semangat Wirausahawan
Evaluasi B. Cara Memotivasi Semangat Wirausahawan
Evaluasi BAB III PENERAPAN PRINSIP KERJA PRESTATIF
A. Kerja Prestatif Evaluasi
B. Ciri dan sifat kerja prestatif Evaluasi
C. Bentuk-Bentuk Kerja Prestatif Evaluasi
BAB IV MENDIRIKAN USAHA A. Merancang Business Plan
1. Mengenal Visi dan Misi 2. Analisis SWOT
3. Bentuk Business Plan Evaluasi
B. Mendirikan Usaha 1. Legalitas Usaha
2. Analisis Dampak Lingkungan AMDAL Evaluasi
BAB V MENGELOLA USAHA A. Merancang Manajemen pemasaran
1. Pasar Sasaran 2. Riset pasar
3. Marketing Mix 4. Kepuasan Pelanggan
Evaluasi
B. Menentukan Manajemen Operasional 1. Pengendalian Bahan Baku
2. Proses Produksi 3. Kapasitas Produksi
198
Evaluasi C. Merancang Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Melakukan Job Analisis 2. Rekruitment dan Seleksi
3. Pelatihan Karyawan 4. Evaluasi Kerja
5. Kompensasi dan Tunjangan 6. Pengembangan Karir
7. Keselamatan dan Kesehatan Kerja 8. Pemutusan Tenaga Kerja
Evaluasi
D. Mengelola Keuangan 1. Kebutuhan Modal Kerja
2. Arus kas Cash Flow 3. Break Even Point
4. Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas Evaluasi
E. Analisis Resiko Evaluasi
F. Etika Bisnis Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
199
BAB I SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN
Standar Kompetensi : Memahami
konsep sikap
dan perilaku
Wirausahawan
Kompetensi Dasar : Membangun sikap dan perilaku usaha.
Sub Kompetensi :
- Membentuk sikap dan perilaku wirausahawan
- Mengembangkan semangat wirausahawan
- Aktualisasi sikap dan perilaku wirausahawan
Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari sikap dan perilaku
wirausahawan diharapkan: 1. Peserta pembelajaran dapat menelaah sikap
dan perilaku wirausahawan secara kontekstual 2. Peserta pembelajaran dapat
mengidentifikasikan sikap, perilaku dan ruang lingkup kewirausahaan
Materi Pokok Pembelajaran
: A.
Pengertian dan ruang lingkup kewirausahaan B.
Karakteristik kewirausahaan C.
Sukses dan kegagalan D.
Sikap wirausahawan E.
Perilaku wirausahawan
A. Pengertian dan Ruang Lingkup
1. Pengertian wirausahawan Wirausahawan dari kata entrepreneur. Dalam longman Dictionary of Contemporary
english, 2005 diartikan bahwa entrepreneur adalah Someone who starts new business or arranges business deals in order to make money, often in a way that
involves finansial risks. Dalam konteks ini wirausahawan diartikan sebagai orang yang memulai usaha
baru atau menata usaha untuk memperoleh uang, tetapi disisi lain bisa terjadi resiko keuangan. Jadi dalam hal ini ada harapan manfaat tetapi juga
diimplementasikan terjadi resiko. Pengertian Kewirausahaan juga dituangkan dalam Inpres No. 4 Tahun 1995
tentang Gerakan Nasional Memasyrakatkan dan Membudayakan kewirausahaan sebagai berikut:
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan mengarah kepada upaya mencari menciptakan
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperileh
keuntungan yang lebih besar. Berdasarkan pengertian diatas dapat dimaknai bahwa kewirausahaan itu
menyangkut hal yang bersifat komersial mencari keuntungan tetapi juga berkaitan dengan hal yang bersifat non profit oriented berupa semangat, sikap atau perilaku
untuk meningkatakan efisiensi untuk memberi pelayanan yang lebih baik. Dalam hal ini pengertian kewirausahaan hanya dibahas secara terbatas, maka
perlu ada pembelajaran yang lebih luas melalui berbagai acuan. Akan lebih lengkap kalau pembelajaran kewirausahaan dilakukan secara kontekstual
didapatkan pada kenyataan yaitu praktek di lapangan.
2. Tujuan dan sasaran Kewirausahaan a. Tujuan Kewirausahaan:
Beberapa tujuan yang dicapai adalah sebagai berikut: •
Membudayakan spirit, sikap, perilaku dan keunggulan daya saing
kemampuan kewirausahaan yang memliki keunggulan daya saing.