CHILD FRIENDLY TEACHING MODEL CFTM

343 3 Peserta didik menyusun prakiraanhipotesis dari hasil analisis yang dilakukannya. 4 Bila dipandang perlu, prakiraanhipotesis yang telah dibuat oleh peserta didik tersebut di atas diperiksa oleh guru. Hal ini penting dilakukan untuk meyakinkan kebenaran prakiraan peserta didik, sehingga akan menuju arah yang hendak dicapai. 5 Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran konjektur tersebut, maka verbalisasi konjektur sebaiknya diserahkan juga kepada peserta didik untuk menyusunnya. Di samping itu perlu diingat pula bahwa induksi tidak menjamin 100 kebenaran prakiraanhipotesis. 6 Sesudah peserta didik menemukan apa yang dicari, hendaknya guru menyediakan soal latihan atau soal tambahan untuk memeriksa apakah hasil penemuan itu benar.

6. CHILD FRIENDLY TEACHING MODEL CFTM

Pembelajaran ramah anak dapat dirumuskan sebagai prosedur kegiatan yang mencerminkan 3Ps Provisi, partisipasi, dan proteksi peserta didik pada setiap bagian kegiatan secara berurutan. Agar pelaksanaan pembelajaran berjalan efektif, maka berikut ini disajikan sintakmatik model: a Kegiatan Awal Pembelajaran Hal yang harus dilakukan guru pada awal pembelajaran adalah membangunkan minat, membangunkan rasa ingin tahu, dan merangsang peserta didik untuk berfikir. Bila minat peserta didik, rasa ingin tahu peserta didik telah bangkit, serta peserta didik telah terangsang untuk berfikir ini berarti peserta didik telah siap secara mental untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran, dan bila terjadi sebaliknya berarti secara mental peserta didik belum siap terlibat dalam pembelajaran. Mengawali kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan prosedur berikut ini: 1 Menentukan rentang waktu yang pasti untuk kegiatan awal pembelajaran. 2 Mengucapkan salam pembuka yang menghangatkan peserta didik. 3 Mengkomunikasikan indikator pencapaian kompetensi, sumber belajar, media pembelajaran, dan bahan yang akan digunakan 4 Memotivasi peserta didik 5 Menarik perhatian peserta didik misal dengan cara mengajukan pertanyaan. Dalam hal ini dapat menempuh langkah-langkah berikut ini: 1 Menyediakan daftar pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. 2 Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu sebaik yang mereka bisa dan dalam waktu yang telah ditentukan. 3 Meminta peserta didik untuk menyebar di kelas, menanyakan kepada temannya jawaban pertanyaan yang dia sendiri tidak tahu jawabannya 4 Mendorong peserta didik untuk saling membantu. 5 Meminta peserta didik untuk kembali ke tempat semula dan gunakan teknik tanya jawab untuk membahas jawaban yang mereka dapatkan. 6 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan arahan sebagai upaya merangsang berfikir peserta didik menjawab pertanyaan yang tak satupun peserta didik bisa menjawab. 344 7 Menggunakan informasi-informasi yang diperoleh dalam kegiatan ini sebagai sarana untuk memperkenalkan topik-topik penting materi pelajaran dalam kegiatan inti. b Kegiatan Inti Pembelajaran Kegiatan inti merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi akti f, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses engaging, activating, sharing dan empowering EASE. 1 Enganging Libatkan Kegiatan inti awal ini dimaksudkan untuk menstimulasi rasa ingin tahu peserta didik dengan melibatkan mereka dalam langkah-langkah yang bisa dilakukan sebagai berikut: a melibatkan peserta didik mencari informasi yangluas dan dalam tenang topiktema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber; b menggunakan beragam pendekatan pembelajaran,media pembelajaran, dan sumber belajar lain; c memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; d melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan e memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan. 2 Activating Aktifkan Setelah terlibat dalam langkah-langkah awal mengenali topik dan tema materi, kegiatan selanjutnya dimaksudkan untuk mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran, dilakukan dengan langkah- langkah: a membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna; b memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; c memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; d memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; 3 Sharing Bagikan Kegiatan selanjutnya memfasilitasi peserta didik untuk mengkomunikasikan dan berbagi pengetahuan hasil diskusi dan analisis mereka. Bisa dilakukan dengan langkah-langkah: a memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; 345 b memfasilitasi peserta didik melaporkan hasil diskusi dan analilsis yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; c memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan variasi; kerja individual maupun kelompok; 4 Empowering Berdayakan Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberdayakan peserta didik. Bisa dilakukan dengan langkah-langkah: a memfasilitasi peserta didik melakukan presentasi, pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan; b memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik. c memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, d memberikan konfirmasi terhadap hasil diskusi dan presentasi peserta didik e memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan, f memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar: c Kegiatan Menutup Pembelajaran Pada kegiatan menutup pembelajaran dapat dimanfaatkan guru untuk: 1 bersama-sama dengan peserta didik danatau sendiri membuat rangkumansimpulan pelajaran; 2 melakukan penilaian danatau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; 3 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 4 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling danatau memberikan tugas balk tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; 5 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 4. MACAM-MACAM METODE PEMBELAJARAN Beberapa hal yang mendasar dalam proses belajar mengajar salah satunya adalah cara menyajikan materi kepada peserta didik untuk mencapai tujuan atau biasa disebut dengan istilah metode pembelajaran. Ketepatan dalam menyampaikan materi pembelajaran dengan metode pembelajaran yang relevan akan mempermudah dan mempercepat proses penyampaian ilmu kepada peserta didik. Beberapa metode pembelajaran yang mendukung PAIKEM adalah: 1 Metode Demonstrasi Guru menunjukkan suatu proses, kejadianperistiwa, atau cara beroperasi suatu alat untuk mencapai hasil yang maksimal. Cara ini dapat dilakukan secara bervariasi dari sekedar memberikan pengetahuan yang mudah sampai yang sulit yang memerlukan analisis pemecahan masalah. Untuk efektifitas metode ini diperlukan langkah-langkah khusus. 2 Metode Inquiri Metode ini oleh Carin dan Sund dikenal dengan the process of investifgating a problem. Sementara Piaget memahami sebagai metode untuk mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri sehingga apa yang terjadi adalah merupakan bagian dari penggalian, 346 pertanyaan, dan pemberdayaan potensi mereka sendiri. Metode ini akan memberikan makna yang sangat tinggi terutama bagi mereka yang bvenar-benar mengedepankan kejujuran dalam proses pembelajaran. 3 Metode Penemuan Metode penemuan discovery menekankan aspek memperoleh pengalaman langsung. Metode ini memerlukan langkah-langkah antara lain: harus ditengarai ada masalah yang akan ditemukan, tersedia alat bantu, dll. 4 Metode Eksperimen Metode ini melibatkan peserta didik untuk bekerja dengan benda-benda, bahan-bahan, atau peralatan laboratorium, baik secara individu maupun kelompok. Eksperimen merupakan metode pemecahan masalah yang di dalamnya mengandung pengujian suatu hipotesis dan biasanya terdapat berbagai variabel yang memerlukan kontrol yang ketat. Jadi yang diteliti lazimnya adalah pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain. 5 Metode KaryawisataOutbound Metode karyawisata ini merupakan metode yang memerlukan perjalanan yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung sebagai bagian integral dari kurikulum yang telah direncanakan. Outbound yang sdang populer dapat dikatagorikan dalam kelompok pembelajaran dengan permainan di luar kelas. Sekalipun kelihatannya karyawisataoutbound bersifat non-akademis, akan tetapi tujuan umum pendidikan lazimnya dapat cepat tercapai dengan pengembangan wawasan dan pengalaman tentang dunia lingkungan di luar kelas. Tentu saja hal ini memerlukan persyaratan tertentu agar menghasilkan sesuatu yang lebih dibanding dengan metode lainnya. 6 Metode Perolehan Konsep Konsep merupakan dasar bagi seseorang dalam memahami dan merespons pikiran berikutnya. Sebagai metode pembelajaran, metode perolehan konsep memerlukan dasar pijak yang kokoh karena di atasnya nanti akan dibangun berbagai pengetahuan yang tgerkait dengannya. Menurut Ausebel 1968 perolehan konsep dapat dilakukan dengan 2 cara, yakni konsep formasi dan konsep asimilasi. Lazimnya kkonsep formasi ini merupakan bekal awal yang telah dimiliki oleh peserta didik sejak sebelum memasuki proses pembelajaran, sedangkan konsep asimilasi diperoleh tatkala dan setelah peserta didik mengikuti proses pembelajaran. 7 Metode Penugasan Metode ini menugaskan guru untuk memberikan seperangkat tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik individual maupun kelompok. Bila berbagai persyaratan penugasan dapat terpenuhi niscaya metode ini akan memberikan hasil yang baik. 8 Metode Tanya Jawab Metode ini merupakan cara penyajian bahan ajar dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban dalam rangka mencapai tujuan. Pertanyaan bisa saja berasal dari guru atau peserta didik, demikian jawabannya, boleh dari guru boleh juga dari peserta didik. 9 Metode Diskusi Umum Diskusi Kelas Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran, informasi pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran gagasan, kesimpulan. Untuk mencapai kesepakatan tersebut, peserta didik dapat saling beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta lainnya. Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian ditulis sebagai hasil diskusi. Diskusi biasanya digunakan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari penerapan 347 berbagai metode lainnya, seperti: penjelasan ceramah, curah pendapat, diskusi kelompok, permainan, dan lain-lain. 10 Metode Curah Pendapat Metode curah pendapat adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang dapat ditanggapi didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah pendapat pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi. Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi kumpulan pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan mindmap untuk menjadi pembelajaran bersama. 11 Metode Diskusi Kelompok Diskusi kelompok adalah pembahasan suatu topik dengan cara tukar pikiran antara dua orang atau lebih, dalam kelompok-kelompok kecil, yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Metode ini dapat membangun suasana saling menghargai perbedaan pendapat dan juga meningkatkan partisipasi peserta yang masih belum banyak berbicara dalam diskusi yang lebih luas. Tujuan penggunaan metode ini adalah mengembangkan kesamaan pendapat atau kesepakatan atau mencari suatu rumusan terbaik mengenai suatu persoalan.Setelah diskusi kelompok, proses dilanjutkan dengan diskusi pleno. Pleno adalah istilah yang digunakan untuk diskusi kelas atau diskusi umum yang merupakan lanjutan dari diskusi kelompok yang dimulai dengan pemaparan hasil diskusi kelompok. 12 Bermain Peran Role-Play Bermain peran pada prinsipnya merupakan metode untuk ‘menghadirkan’ peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu ‘pertunjukan peran’ di dalam kelaspertemuan, yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta memberikan penilaian terhadap. Misalnya: menilai keunggulan maupun kelemahan masing-masing peran tersebut, dan kemudian memberikan saran alternatif pendapat bagi pengembangan peran-peran tersebut. Metode ini lebih menekankan terhadap masalah yang diangkat dalam ‘pertunjukan’, dan bukan pada kemampuan pemain dalam melakukan permainan peran. 13 Simulasi Metode simulasi adalah bentuk metode praktek yang sifatnya untuk mengembangkan keterarmpilan peserta didik keterampilan mental maupun fisikteknis. Metode ini memindahkan suatu situasi yang nyata ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan untuk melakukan praktek di dalam situasi yang sesungguhnya. Misalnya: sebelum melakukan praktek penerbangan, seorang siswa sekolah penerbangan melakukan simulasi penerbangan terlebih dahulu belum benar-benar terbang. Situasi yang dihadapi dalam simulasi ini harus dibuat seperti benar-benar merupakan keadaan yang sebenarnya replikasi kenyataan. Dalam simulasi, peserta didik lebih banyak berperan sebagai dirinya sendiri saat melakukan suatu kegiatantugas yang benar-benar akan dilakukannya. 14 Praktik LapanganKegiatan Lapangan Metode praktik lapangan bertujuan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan peserta dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya. Kegiatan ini dilakukan di ‘lapangan’, yang bisa berarti di tempat kerja, maupun di masyarakat. Keunggulan dari metode ini adalah pengalaman nyata yang diperoleh bisa langsung dirasakan oleh peserta, sehingga dapat memicu kemampuan peserta dalam mengembangkan kemampuannya. Sifat metode praktek adalah pengembangan keterampilan. 348 15 Permainan Games Permainan dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme. Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan serta serius tapi santai. Permainan digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak akrab, dan dari jenuh menjadi riang segar. Metode ini diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam suasana gembira meskipun membahas hal-hal yang sulit atau berat. Sebaiknya permainan digunakan sebagai bagian dari proses belajar, bukan hanya untuk mengisi waktu kosong atau sekedar bermain. 16 Metode Pemecahan Masalah Problem Solving Method Metode ini adalah suatu metode mengajar yang memberikan soal- soalmasalah kepada peserta didik, lalu mereka diminta pemecahannya . C. LATIHAN Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas 1. Deskripsikan teori-teori belajar yang melatarbelakangi model pembelajaran kooperatif. 2. Manfaat-manfaat penting apa sajakah yang dapat diperoleh oleh siswa anda bila anda mengajar mereka dengan model pembelajaran kooperatif? 3. Mengapa guru dituntut untuk memiliki keragaman model pembelajaran 4. Deskripsikan model dan metode pembelajaran yang dapat mengakomodasi perbedaan gaya belajar peserta didik 5. Pilihlah materi ajar dan kembangkanlah langkah-langkah pembelajarannya dengan menerapkan model-model pembelajaran sebagai berikut. a. Pengajaran Langsung b. Pembelajaran Kooperatif c. Pengajaran Berdasarkan Masalah d. Belajar Melalui Penemuan D. RANGKUMAN Belajar dalam konteks PAIKEM dimaknai sebagai proses aktif membangun pengetahuan atau membangun makna dan didasari pandangan konstruktivisme. Perbedaan gaya belajar peserta didik perlu diakomodasi oleh guru untuk mencapai hasil belajar yang optimal dengan memilih model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual operasional yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran E. EVALUASI Lakukanlah analisis terhadap model pembelajaran yang pernah Anda gunakan Mata Pelajaran : Materi Ajar : Nama Model : Tujuan dan Asumsinya : Sintakmatik : Sistem Sosial : Pengelolaan Prinsip Reaksi : 349 Pendukung : Dampak Instruksional : Dampak Pengiring : 350 DAFTAR PUSTAKA Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Juknis Penetapan KKM SMA. Jakarta: Kemendiknas. Hamzah. 2008. Teori Belajar Konstruktivisme. http:akhmadsudrajat.wordpress. com 24 April 2012. Hurlock, E.B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 2. Terjemahan Meitasari T. Jakarta: Erlangga. Indrawati dan Setiawan, Wanwan. 2009. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan, Untuk Guru SD, Jakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA untuk Program Bermutu Jacobsen, D. et al. 2009. Methods for Teaching. Metode-metode Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa TK-SMA. Terjemahan oleh Achmad Fawaid dan Khoirul Anam. Tahun 2009. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Koswara, E. 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: Eresco. Modul Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi ALIHE – Paket TOT Nasional ALFHE Decentralized Basic Education 2 – Decentralized USAID Mulyati. 2010. Diagnosa Kesulitan Belajar. Semarang: IKIP PGRI Semarang Press. Mutadin, Zainun. 2002. Perkembangan Moral. http:www.e-psikologi.com. 23 April 2012 Slavin, Robert. 1994. Educational Psychology: Theories and Practice. Fourth Edityion. Massachusetts: Allyn and Bacon Publisher. Sudrajat, Akhmad. 2008. Teori-teori Belajar. http:akhmadsudrajat.wordpress.com 24 April 2012. Suherman, E. dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Aktif Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia. Winataputra, Udin. 2005. Model-model Pembelajaran Inovatif Yusuf, Syamsu. 2001. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya. 351 BAHAN AJAR MEDIA PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran Kompetensi yang akan dicapai 1. Standar Kompetensi :

a Memahami konsep dan fungsi media pembelajaran dan sumber pembelajaran b. Memahami beragam media pembelajaran dan sumber belajar untuk mewujudkan pencapaian tujuan pembelajaran. c. Menentukan dan merancang media pembelajaran sesuai dengan materi yang telah disiapkan.

2. Indikator

a. menjelaskan berbagai hal yang terkait dengan hakekat media pembelajaran di sekolah dasar, b. mengemukakan berbagai hal yang terkait dengan pengembangan media pembelajaran, c. menjelaskan dasar pertimbangan dalam memilih media dengan kriteria dan prosedur yang benar, sesuai dengan prinsip-prinsip pemilihan media, d. menjelaskan sistematika dan komponen-komponen dalam perencanaan media, e. membuat media grafis dan presentasi berbantuan komputer, f. membuat berbagai hal yang terkait dengan pengembangaan media pembelajaran, g. mendemonstrasikan dan menggunakan media dalam melaksanakan proses pembelajaran yang efektif di Sekolah Dasar. Gambar. 1.1 Peta Konsep bahan ajar Media Pembelajaran