324 berkehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual serta apresiasi seni; dan Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.
9. Gaya Belajar
Menurut Dunn dalam Jacobsen dkk, 2009: gaya belajar merupakan cara setiap peserta didik memulai berkonsentrasi, memproses dan menyimpan informasi.
Oleh karena itu peserta didik mengartikan dan menyelesaikan tugas-tugas belajar dengan cara-cara yang berbeda. Ada beberapa gaya belajar yakni visual, auditori
dan kinestetik seperti berikut ini. a. Gaya belajar visual
Merupakan gaya
belajar yang menitikberatkan
pada ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar
mereka paham gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan. Ada beberapa karakteristik yang khas bagi orang-orang yang termasuk gaya belajar
visual ini yakni: 1 kebutuhan melihat sesuatu informasipelajaran secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya; 2 memiliki kepekaan yang
kuat terhadap warna dan bentuk-bentuk gambar; 3 memiliki kesukaran dalam berdialog secara langsung; 4 sulit mengikuti anjuran secara lisan; dan 5
seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan.
Yang perlu dilakukan guru dalam menghadapi peserta didik yang memiliki gaya belajar ini adalah: 1 memberikan stimulus pembelajar berupa bahan-
bahan visual antara lain gambar, peta, grafik; 2 guru sebaiknya memberikan bahan ajar; dan 3 untuk memperjelas penyampai-an informasi guru
menggunakan bahasa tubuh dan ekspresi wajah yang tepat.
b. Auditori
Gaya belajar ini mengandalkan pada pendengaran untuk bisa me-mahami dan mengingat inofrmasi. Karakteristik peserta didik orang yang memiliki gaya
belajar ini adalah: 1 semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran; 2 memiliki kesukaran untuk menyerap informasi dalam bentuk
tulisan secara langsung; dan 3 memiliki kesukaran dalam menulis ataupun membaca.
Dalam menghadapi peserta didik yang memiliki gaya belajar ini, hal-hal yang perlu dilakukan guru adalah: 1 memberi kesempatan untuk
mempresentasikan materi pembelajaran; 2 menggunakan metode dis-kusi; dan 3 memberikan materi pembelajaran yang disampaikan secara lisan.
c. Kinestetik
Peserta didik yang memiliki gaya belajar ini akan belajar dengan baik apabila melakukan kegiatan fisik, melakukan aktivitas gerak dan melakukan
praktik. Karakteristik peserta didik yang memiliki gaya belajar ini: 1 menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus
mengingatnya; 2 Sulit berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak; dan 3 Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya aktif.
Untuk itu dalam pembelajaran guru perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini: 1 memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencatat
materi pembelajaran dan 2 memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan proyek, aplikasipraktik, mendemon-strasikan dan memanfaatkan
laboratorium.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan PAIKEM perlu ditemukan gaya belajar peserta didik yang tepat dan selanjutnya penggunaan metode pembelajaran
yang relevan dengan gaya belajar peserta didik. Mengingat sistem pembelajaran
325 dilaksanakan secara klasikal, sehingga secara serentak guru menghadapi peserta
didik dengan gaya yang berbeda-beda, maka dianjurkan menggunakan multi metode yang relevan.
10. Hakekat Paikem PAIKEM adalah singkatan dari P: Pembelajaran, A: Aktif, I: Inovatif, K; Kreatif,
E: Efektif, dan M: Menyenangkan. PAIKEM didasarkan pada alasan-alasan berikut: a. Tuntutan Perundang-undangan
Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 40 ayat 2 menyatakan:
“Pendidik dan Tenaga Kependidikan berkewajiban: a menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, b
mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan, c memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya”.
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 19 ayat 1 menyatakan:
“proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik, serta psikologis peserta didik”.
Amanat yang terkandung dalam undang-undang dan peraturan pemerintah tersebut di atas, yaitu kegiatan pembelajaran harus dirancang agar mengaktifkan
peserta didik, mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan. Untuk dapat melaksanakan amanat tersebut, guru seharusnya
mengubah paradigma guru mengajar di kelas menjadi guru yang membelajarkan peserta didik.
b. Asumsi dasar belajar: Peserta Didik yang membangun konsep