Pembelajaran Kontekstual Uraian Materi 1.

389 Ciri-ciri kurikulum berbasis kompetensi adalah sebagai berikut : 1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi standar kompetensi, kompetensi dasar yang tercermin pada indikator kompetensi peserta didik. 2. Berorientasi pada hasil belajar 3. Menerapkan pembelajaran kontekstual 4. Menggunakan penilaian yang berorientasi pada kompetensi penilaian autentik

2. Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan membantu peserta didik untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari konteks pribadi, sosial dan kultural, sehingga peserta didik memiliki pengetahuan dan keterampilan yang secara fleksible dapat diterapkan atau ditranfer dari satu permasalahankonteks ke permaslahankonteks lainnya. Selain itu pembelajaran kontekstual merupakan metode atau pendekatan belajar mengajar yang berorientasi pada pencapaian pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik melalui penerapan pendekatan tersebut. Pengalaman bermakna tersebut akan bermanfaat bagi kehidupannya kelak di kemudian hari manakala ia harus melakukan perbuatan atau tidakan sejenis. Dalam konsep pembelajaran kontekstual terdapat enam kunci yang dikemukakan oleh The Northwest regional EducationLaboratory USA yaitu : a. Pembelajaran bermakna b. Penerapan pengetahuan c. Berpikir tingkat tinggi d. Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar e. Responsif terhadap budaya f. Penilaian autentik, misalnya penilaian proyek,tugas terstruktur, kegiatan siswa, penggunaan portofolio, rubrik, daftar cek, pedoman observasi. Terdapat tujuh komponen dalam pembelajaran kontekstual yaitu : a. Konstruktivisme Constructivism; mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna, jika diberi kesempatan untuk bekerja, menemukan dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru. pembelajran bukan proses menerima tetapi dikemas menjadi mengkonstruksi b. Menemukan Inquiry; memfasilitasi kegiatan penemuan agar siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri bukan hasil mengingat sebuah fakta c. Bertanya Questioning; mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pengajuan pertanyaan. d. Masyarakat belajar Learning community; menciptakan masyarakat belajar dengan membangun kerja sama antar siswa. e. Pemodelan Modeling;memodelkan sesuatu agar siswa dapat menirunya untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru. f. Refleksi Reflection; adalah cara berpikir tentang apa yang baru saja dipelajari atau berpikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan di masa lalu. g. Penilaian yang sebenarnya Authentik Assessment; penilaian dilakukan selama dan sesudah proses pembelajaran, pengukuran terhadap 390 kompetensi, berkesinambungan, terintegrasi, dapat digunakan sebagai feed back.

3. Sistem Penilaian Pembelajaran berbasis Kompetensi a. Penentuan Kompetensi yang akan diujikan.