Seleksi Karyawan KEGIATAN BELAJAR 1 KONSEP DASAR MELAKUKAN KOMUNIKASI DAN KONSEP-KONSEP

278 Pengaruh Pasar Tenaga Kerja Proses rekrutmen dipengaruhi oleh kondisi pasar tenaga kerja. Di saat perekonomian sedang bertumbuh pesat dan angka pengangguran rendah, perekrutan sangatlah sulit, sebaliknya saat perekonomian stagnan dan banyak pengangguran, organisasi dapat mendapatkan kumpulan pelamar yang banyak dengan cara yang efisien dan efektif. Pilihan yang Bersifat Jabatan Efektivitas strategi perekrutan sangat dipengaruhi oleh pilihan pribadi. Preferensi jabatan membatasi kemampuan perekrut memikat para pelamar untuk pekerjaan yang ditawarkan. Perekrut tidak dapat berharap memikat kalangan pelamar untuk pekerjaan yang tidak konsisten dengan pilihan pekerjaan dasar individu. Strategi rekrutmen yang agresif dapat menimbulkan hasil jangka pendek dalam memikat orang- orang supaya menjajaki pekerjaan baru, namun sekiranya pekerjaan baru itu tidak sesuai dengan sasaran karir pelamar, dia akan segera hengkang dari perusahaan. Penyaringan Setelah sekumpulan lamaran kerja diterima, maka harus segera disaring untuk menyisihkan individu-individu yang tidak memenuhi syarat dengan alasan yang dapat diterima. Kelompok Pelamar Kelompok pelamar applicant pool terdiri dari individu-individu yang telah menunjukkan minat dalam mengejar lowongan kerja dan mungkin merupakan kandidat yang laik untuk suatu posisi, organisasi harus segera mengolah informasi untuk mengambil keputusan.

C. Seleksi Karyawan

Seleksi selection adalah proses pemilihan dari sekumpulan pelamar yang telah memasukkan lamarannya dan paling memenuhi kriteria untuk diseleksi sesuai dengan posisi yang tersedia di dalam organisasi tersebut. Tujuan proses seleksi adalah untuk mencocokan orang dengan pekerjaannya secara benar. Jika individu overqualified atau underqualified, atau karena beberapa sebab tidak sesuai dengan pekerjaannya maupun organisasi, dia kemungkinan akan angkat kaki dari perusahaan. Walaupun beberapa putaran karyawan barangkali positif bagi organisasi, putaran itu menjadi sangat mahal. Tingkat putaran yang tinggi akan menghambat perusahaan mencapai kinerja yang unggul. Pentingnya Proses Seleksi Seleksi pelamar penting karena sebab-sebab berikut: Pertama, kenerja para manajer senantiasa tergantung sebagian pada kinerja para bawahan. Karyawan yang tidak memiliki kemampuan yang baik tidak akan dapat bekerja secara efektif yang akan mengganggu kinerja manajer. Kedua, seleksi yang efektif penting karena biaya perekrutan dan pengangkatan karyawan. Biaya pengangkatan seorang eksekutif sangat mahal, yang meliputi biaya- biaya wawancara, pengecekan referensi, perjalananrelokasi. Ketiga, seleksi yang baik itu penting karena implikasi hukum dari pelaksanaannya secara serampangan. Legeslasi kesempatan kerja yang sama, ketentuan pemerintah, dan keputusan pengadilan mewajibkan perusahaan untuk secara sistematis mengevaluasi efektivitas prosedur seleksinya dalam rangka memastikan bahwa perusahaan tidak menjalankan praktik diskriminatif. 279 Metode Statistikal Dalam Seleksi Untuk mengetahui validitas karyawan yang diseleksi dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan, maka manajemen perlu memahami dua metode statitikal, yaitu: analisis korelasi dan analisis regresi. Analisis korelasi untuk menentukan kuatnya hubungan anatar variabel, misalnya spesialis sumber daya manusia ingin mengetahui apakah kemampuan mekanis para karyawan berhubungan dengan kinerja pekerjaan mereka. Koefisien korelasi yang digunakan untuk menetapkan kuatnya hubungan antar variabel ini biasanya dengan menggunakan korelasi product moment dengan kisaran antara -1 sampaim dengan +1. tanda minus menunjukkan korelasi negatif dan tanda plus menunjukkan korelasi positif. Korelasi product moment hanya cocok untuk menggambarkan hubungan linear. Sementara untuk menggambarkan kuatnya pengaruh antar variabel digunakan analisis regresi linear. Pengaruh antar variabel disini biasanya bersifat kausal atau hubungan sebab akibat. Analisis regresi memampukan spesialis sumber daya manusia menggunakan hubungan yang diketahui di antara variabel-variabel untuk memprediksi perilaku individu di masa depan. Sekiranya ada korelasi diantara kemampuan mekanis dengan kinerja pekerjaan, maka spesialis sumber daya manusia dapat memakai analisis regresi untuk memprediksi kemampuan individu di masa depan sekiranya kemampuan mekanisnya diketahui. Kriteria Seleksi Kriteria seleksi digunakan untuk mengevalasi pelamar-pelamar pada posisi yang lowong. Kriteria seleksi adalah karakteristik yang berasal dari deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Perusahaan berharap memperoleh karyawan yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sehingga nantinya mampu berkinerja tinggi. Kriteria seleksi dapat dirangkum dalam beberapa kategori: pendidikan formal, pengalaman kerja, kondisi fisik, dan karakteristik kepribadian. Pendidikan formal. Perusahaan memilih dari sekumpulan pelamar kerja dan berharap dapat menemukan orang yang mempunyai kemampuan dan sikap yang tepat agar berhasil menduduki posisi yang tersedia. Atribut-atribut kognitif, gerak, fisik, dan antar pribadi ini ada karena predesposisi genetik dan dipelajari di rumah, di sekolah, di pekerjaan dst. Untuk kriteria, perusahaan cenderung menetapkan lamanya pendidikan formal dan jenis pendidikannya. Untuk jabatan akuntan misalnya perusahaan akan memilih sarjana akuntansi sebagai kriteria pendidikannya. PengalamanKinerja Masa Lalu. Kriteria lainnya yang dapat dipakai adalah pengalaman dan kinerja masa lalu. Banyak spesialis seleksi yang mayakini, bahwa kinerja masa lalu di pekerjaan serupa dapat menjadi indikator terbaik dari kinerja di masa yang akan datang. Calon karyawan yang telah melakukan pekerjaan yang sama sebelumnya dan melamar pekerjaan yang serupa tentulah menggemari pekerjaan tersebut dan mampu bekerja dengan baik. Karakteristik Fisisk. Seleksi dengan persyaratan karakter fisik ini memang dianggap diskriminatif dan illegal, namun beberapa pekerjaan seringkali memerlukan kriteria ini, misalnya ketajaman penglihatan untuk seorang pilot pesawat terbang. Karakteristik Pribadi dan Tipe Kepribadian. Karakteristik pribadi meliputi status perkawinan, jenis kelamin, usia, dll. Beberapa perusahaan lebih memilih tenaga kerja yang sudah bekerja karena mereka berpandangan orang-orang yang sudah berkeluarga dapat menurunkan putaran karyawan. Perusahaan lainnya mungkin lebih memilih orang-orang yang lajang untuk beberapa jenis pekerjaan karena orang lajang lebih bersedia untuk transfer penugasan ke lain wilayahluar negeri dengan jangka waktu yang lama dibandingkan dengan orang-orang yang sudah berkeluarga. 280

D. Elemen Dasar Proses Seleksi