Pengertian Risiko KEGIATAN BELAJAR 1 KONSEP DASAR MELAKUKAN KOMUNIKASI DAN KONSEP-KONSEP

303 KEGIATAN BELAJAR VI MENGELOLA RISIKO USAHA A. Standar Kompetensi dan Indikator Standar kompetensi: Setelah mempelajari materi ini peserta memahami cara-cara mengelola risiko usaha Indikator: • Mampu mengelompokkan jenis-jenis risiko usaha • Mampu mengidentifikasi macam-macam risiko usaha • Mampu mendeskripsikan cara-cara mengelola risiko usaha

B. Pengertian Risiko

Secara umum risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya penyimpangan dari yang diharapkan yang dapat menimbulkan kerugian loss. Oleh karena risiko itu dapat menjelma menjadi suatu kejadian yang dapat menimbulkan kerugian bagi suatu usaha, maka risiko itu perlu dikelola dengan baik yang biasanya disebut dengan manajemen risiko. Jadi manajemen risiko adalah usaha yang secara rasional ditujukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian. Semua kehidupan ini menanggung risiko, oleh karena itu harus dihadapi dan bukan untuk dihindari Manajemen risiko merupakan desain prosedur serta implementasi prosedur untuk mengelola suatu risiko usaha. Keberadaan kegiatan pengelolaan risiko merupakan antisipasi atas semakain kompleknya aktivitas badan usahaperusahaan yang dipicu oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi. Kemajuan di bidang teknologi membawa manfaat bagi kehidupan manusia, namun disisi lain berpotensi menciptakan risiko yang dapat merugikan kehidupan alam semesta. Meningkatnya suhu bumi akibat gas karbon yang dihasilkan oleh berbagai industri adalah salah satu contoh dampak buruk dari kemajuan teknologi. C. Jenis-Jenis Risiko Secara umum risiko dapat dikelompokkan menjadi: 1. Risiko spekulatif speculative risk 2. Risiko murni pure risk Risiko spekulatif adalah jenis risiko yang mengandung dua kemungkinan, yaitu kemungkinan yang menguntungkan atau kemungkinan yang merugikan. Contoh jenis risiko ini adalah: perjudian, pembelian saham, pembelian valuta asing, tabungan di bank, tabungan dalam bentuk emas, pembelian obligasi dsb. Risiko murni adalah jenis risiko yang hanya mengandung satu kemungkinan saja, yaitu kemungkinan rugi. Contoh jenis risiko ini adalah: bencana alam banjir, gunung meletus, tanah longsor, gempa, sunami, tornado,angin putting beliung dsb, kebakaran, resesi ekonomi, perang, kerusuhan. Penelompokkan risiko semacam ini menjadi sangat penting, karena setiap kegiatan usaha baik secara perseorangan maupun sebagai suatu badan usaha akan selalu berhadapan dengan risiko-risiko tersebut, baik itu risiko spekulatif maupun risiko murni. Walaupun kategori suatu risiko tidak selamanya jelas, namun kebanyakan risiko dapat diklasifikasikan. Suatu risiko tergolong risiko spekulatif atau risiko murni akan sangat tergantung pada pendekatan yang digunakan. Dua faktor yang bekerja sama menimbulkan kerugian adalah bencana perils dan bahaya hazards. Bencana adalah penyebab penyimpangan peristiwa yang sesungguhnya dari yang diharapkan. Bencana ini merupakan penyebab langsung terjadinya kerugian. Sedangkan bahaya adalah sesuatu yang melatar belakangi terjadinya kerugian oleh bencana tertentu. Keadan-keadaan tertentu disebut 304 berbahaya misalnya: mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, membikin rumah untuk memproduksi mercon dsb. Sumber risiko dapat diklasifikasikan menjadi: risiko sosial, risiko fisik, risiko ekonomi. Risiko sosial sumber utamanya adalah masyarakat, artinya tindakan orang- orang menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpanagan yang merugikan, misalnya: pencurian, vandalisme, huru-hara, peperangan dsb. Risiko fisik adalah risiko yang disebabkan oleh kondisi fisik sesuatu itu sendiri. Risiko fisik bisa disebabkan oleh fenomena alam atau manusia. Contoh kebakaran, konsluiting kabel, gesekan benda yang bisa menyebabkan kebakaran. Risiko ekonomi adalah risiko yang berkaitan dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu, misalnya: terjadinya inflasi, resesi, fluktuasi kurs dsb.

D. Identifikasi Risiko