304 berbahaya misalnya: mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, membikin rumah
untuk memproduksi mercon dsb. Sumber risiko dapat diklasifikasikan menjadi: risiko sosial, risiko fisik, risiko
ekonomi. Risiko sosial sumber utamanya adalah masyarakat, artinya tindakan orang- orang menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpanagan yang merugikan,
misalnya: pencurian, vandalisme, huru-hara, peperangan dsb. Risiko fisik adalah risiko yang disebabkan oleh kondisi fisik sesuatu itu sendiri. Risiko fisik bisa disebabkan oleh
fenomena alam atau manusia. Contoh kebakaran, konsluiting kabel, gesekan benda yang bisa menyebabkan kebakaran. Risiko ekonomi adalah risiko yang berkaitan
dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu, misalnya: terjadinya inflasi, resesi, fluktuasi kurs dsb.
D. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko pada dasarnya adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan kegiatan usaha, kemudian menganalisisnya
untuk menemukan setiap eksposure risiko yang dimungkinkan dapat menjelma menjadi bentuk kerugian. Pengidentifikasian risiko merupakan proses analisis untuk
menemukan secara sistematis dan berkesinambungan risiko kerugian potensial yang menantang perusahaan Herman Darmawi, 1994: 34.
Identifikasi risiko dilakukan untuk mengidentifikasi risiko-risiko apapun yang dihadapi oleh pelaku usaha. Banyak risiko yang dihadapi oleh pelaku usaha mulai dari
risiko-risiko yang paling kecil seperti kecerobohan pegawai sampai pada risiko-risiko yang besar dan luas. Kondisi resesi dunia dapat berisiko menurunkan nilai investasi.
Terdapat beberapa teknik untuk mengidentifikasi risiko, salah satunya dengan menelusuri sumber risiko sampai terjadinya peristiwa yang tidak dikehendaki hingga
menjadi penyebab terjadinya kerugian. Contoh: kerugian karena tabrakan kendaraan. Setelah ditelusuri ternyata frekuensi terjadinya tabrakan pada pengemudi-pengemudi
yang masih relatif muda umurnya. Mereka yang beusia muda biasanya memiliki emosi yang tinggi. Hal ini tentunya akan menjadi pertimbangan dalam perekrutan tenaga
kerja yang akan dipekerjakan sebagai sopir.
Identifikasi risiko juga dapat dilakukan dengan bantuan penggunaan checklist dengan metode:
• Kuesioner analisis risiko
• Laporan keuangan financial statement method
• Peta aliran flow-chart
• Inspeksi langsung ke objek
• Interaksi secara terencana dengan semua bagian yang ada dalam perusahaan
maupun pihak-pihak lain di luar perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan
• Catatan statistik kerugian masa lalu
• Analisis lingkungan
E. Pengukuran Risiko Tujuan pengukuran risiko adalah untuk mengetahui tingkat pentingnya dan
memperoleh informasi untuk menetapkan kombinasi peralatan manajemen risiko yang cocok untuk menanganinya.. dimensi yang diukur mencakup: frekuensi atau jumlah
kerugian yang akan terjadi dan tingkat kerugian. Masing-masing dimensi yang ingin diketahuai meliputi:
• Rata-rata nilainya dalam periode anggaran
• Variasi nialainya dari satu periode anggaran ke peride anggaran sebelum dan
sesudahnya
305 •
Dampak keseluruhan dari kegiatan-kegiatan seandainya kerugian itu ditanggung sendiri.
Pengukuran Risiko Dengan Distribusi Probabilitas
Probabilitas adalah kemungkinan terjadinya suatu kejadian atau peristiwa dari serangkaian peristiwa yang mungkin terjadi yang sifatnya adalah mutually exlusive,
sehingga kalau dijumlakan hasilnya sama dengan satu. Distribusi probabilitas menunjukkan probabilitas masing-masing outcome yang mungkin, yaitu:
1. Total keruguan per tahun 2. Banyaknya kejadian per tahun
3. Kerugian per kejadian Kerugian total per tahun dapat diperoleh dengan cara mengalikan jumlah kejadian
pada tahun yang bersangkutan dengan rata-rata nilai kerugian per kejadian, misalnya kerugian akibat tabrakan suatu armada pengangkutan akan meliputi:
1. Total kerugian harta langsung tidak termasuk kerugian net income, liability loss, dan personal loss yang diakibatkan oleh peristiwa tabrakan.
2. Banyaknya kejadian trabrakan armada angkutan per tahun 3. Total kerugian per kejadian tabrakan
Contoh ini berkenaan dengan satu jenis kerugian untuk semua unit yang dihadapkan pada kerugian dengan satu penyebab yaitu tabrakan armada angkutan. Distribusi
probabilitas dapat dibangun untuk berbagai kombinasi dari jenis kerugian, unit-unit yang menghadapi exposure dan penyebab terjadinya kerugian.
Konsep Probabilitas
Pembicaraan probabilitas di awali dengan sample space atau lingkup kejadian dan tevent atau kejadian. Misalnya ada satu set S dari kemungkinan kejadian. Set S
tersebut dapat berupa jumlah tabrakan armada angkutan di suatu wilayah tertentu pada tahu tertentu. Set ini yang disebut dengan sample space dari kejadian atau
peristiwa yang diamati.
Misalnya kita menghadapi set S dengan anggota himpunan E. Set S itu dimisalkan berupa jumlah tabrakan armada angkutan di suatu wilayah pada tahun
tertentu, dan E merupakan jumlah tabrakan armada angkutan yang harganya di atas Rp500.000.000 di suatu wilayah pada tahu tertentu.
Untuk menentukan probabilitas masing-masing kejadian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan pembobotan berdasarkan bukti empiris yang berkaitan dengan
pengetahuan peristiwa trabrakan armada angkutan di masa lalu, sehingga bobot dikalikan dengan set W x S merupakan jumlah keseluruhan bobot dalam set S dan
bobot dikalikan dengan sub set W x E merupakan jumlah keseluruhan bobot dalam sub set. Dengan cara itu, maka probabilitas yang menunjukkan jumlah tabrakan
armada angkutan yang harganya Rp500.000.000 ke atas dapat dinyatakan sbb:
P x E =
WxS WxE
, dimana: S = set peristiwa yang diamati
E = sub set peristiwa Jika diasumsikan seluruh kejadian dalam set S memiliki tingkat kemungkinan
kejadian yang sama, maka ekspresi itu dapat disederhanakan menjadi: P x E =
S E
, dengan demikian probabilitas tidak terjadinya tabrakan adalah: Q x E =
S E
S −
306 Sebagai ilustrasi dapat digambarkan sebagai berikut: misalkan set S terdiri dari
10.000 buah bus, 9.000 buah diantaranya harganya di bawah Rp500.000.000 dan sisanya harganya di atas Rp500.000.000. untuk bus yang harganya di atas
Rp500.000.000 diberi bobot 2 dan bus yang harganya kurang dari Rp500.000.000 iberi bobot 1. probabilitas terjadinya tabrakan armada dapat dihitung sebagai berikut:
P x E = WxS
WxE
PE =
11 2
000 .
11 000
. 2
000 .
9 1
000 .
1 2
000 .
1 2
= =
+
x x
x
Ini artinya probabilitas tidak terjadinya tabrakan QE = 11
9 Bila semua event mendapat bobot yang sama, maka:
PE = 10
1 000
. 10
000 .
1
= =
S E
dan Probabilitas tidak terjadinya tabrakan QE =
10 9
atau QE = S
E S
−
= 000
. 10
000 .
1 000
. 10
−
Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa dengan memberi bobot yang berbeda untuk kedua kelompok kendaraan tersebut, maka probabilitas terjadinya
tabrakan adalah 11
2 atau probabilitas tidak terjadinya tabrakan armada adalah
11 9
, tetapi bila kita memberi bobot yang sama terhadap kedua kelompok kendaraan
tersebut, maka probabilitas terjadinya tabrakan 10
1 dan probabilitas tidak terjadinya
tabrakan 10
9
11 9
lebih kecil dari 10
9 Dari ilustrasi tersebut dapat dilihat signifikansi pengaruh dari bobot yang
diberikan untuk masing-masing event terhadap probabilitasnya. Dengan jalan mengubah bobot inilah, biasanya perusahaan asuransi dapat merefleksikan
evaluasinya secara akurat tentang probabilitas terjadinya suatu event dari bidang yang ditangani.
Pencegahan Risiko
Agar suatu risiko tidak menjelma menjadi suatu peristiwa yang merugikan, maka perlu adanya tindakan antisipasi yang berupa tindakan pencegahan. Upaya
pencegahan dapat dilakukan dengan: •
Pengendalian risiko risk control •
Transfer risiko risk transfer Pengendalian risiko dapat dijalankan dengan:
• Menghindari risiko menghindari risiko angkutan laut, beralih ke angutan darat.
• Mengendalikan risiko menolak memiliki, menolak melakukan tindakan,
merendahkan kan terjadinya kerugian, mengurangi tingkat keparahan dsb •
Pemisahan pemisahan objek yang akan terkena risiko tertentu •
Kombinasi penggabungan objek yang akan terkena risiko tertentu •
Pemindahan risiko
307
Menanggung Risiko
Risiko-risiko kecil yang relatif tidak begitu berpengaruh terhadap operasi perusahaan biasanya akan ditangani oleh perusahaan itu sendiri rerention, misalnya
sakit ringan, cidera ringan dsb. Sumber pendanaan untuk menangani risiko semacam ini berasal dari dalam perusahaan. Sementara risiko-risiko yang besar, dimana apabila
terjadi akan mengganggu operasi perusahaan biasanya perusahaan akan mengambil pertanggungan melalui perusahaan asuransi, misalnya kecelakaan kerja, kecelakaan
pesawat, kebakaran dsb. Latihan:
Jatuhnya pesawat komersial Sukoi SS 100 di Gunug Salak Ja-Bar meninggalkan kepedihan yang mendalam bagi keluarga yang terkena musibah maupun bisnis
penerbangan pada umumnya serta prospek perusahaan pembuat pesawat sukoi. Pertanyaan:
1. Ditinjau dari segi pesawat, bahwa pesawat itu adalah pesawat baru, coba anda lakukan indentifikasi kira-kira faktor apa saja yang bisa menyebabkan pesawat
yang baru itu jatuh . 2. Musibah itu tergolong risiko muni atau risiko spekulatif. Jelaskan alasannya
3. Coba anda uraikan bagaimana kira-kira antisipasi yang dapat dilakukan oleh maskapai
penerbangan itu
untuk meminimalkan
kecelakaan dalam
penerbangan
308
KEGIATAN BELAJAR VII ETIKA BISNIS
A. Standar Kompetensi dan Indikator Kompetensi dasar: Memahami Etika Bisnis