Demokrasi yang representatief dengan sistem parlementer Demokrasi yang representatief dengan sistem pemisahan kekuasaan

Bangsa, Negara, Sikap Keterbukaan dan Keadilan 2-30 Dewasa ini hampir semua negara modern menganut pemerintahan demokrasi. Berdsarkan hubungan antara alat-alat perlengkapan negara staatsorganen, bentuk-bentuk demokrasi modern demokrasi yang representatief dapat dibagi menjadi tiga macam, sebagai berikut Solly Lubis, 1975: 78:

a. Demokrasi yang representatief dengan sistem parlementer

Menurut sistem ini terdapat hubungan yang erat antara eksekutif dengan badan perwakilan rakyat. Kabinet dewan Menteri bertanggung jawab atas segala tindakannya kepada badan perwakilan rakyat. Sedangkan Raja Presiden tidak dapat diganggu gugat asas the King can do no wrong.Selama badan perwakilan rakyat masih menaruh kepercayaan bahwa badan eksekutif melaksanakan tugasnya sesuai dengan garu-is-garis besar haluan politik negara, maka badan eksekutif ini masih mendapat dukungan. Jika tidak, maka badan perwakilan rakyat akan menjatuhkan kabinet dengan suatu votum suara tidak percaya. Contoh: Negara Australia, Kerajaan Inggris, Indonesia semasa RIS dan semasa menggunakan UUDS 1950.

b. Demokrasi yang representatief dengan sistem pemisahan kekuasaan

Menurut sistem ini bada eksekutif pada prinsipnya terpisah dari badan perwakilan rakyat. Selain adanya pembagian kekuasaan devision of power, sekaligus terdapat pemisahan kekuasaan separation of power. Kekuasaan eksekutif, Presiden mengangkat kepala-kepala departemen menteri yang bertanggung jawab kepada Presiden, bukan kepada badan perwakilan rakyat. Presiden bertanggung jawab atas seluruh tindakan eksekutif kepada rakyat, dan badan perwakilan rakyat tidak dapat menggulingkan menjatuhkan Bangsa, Negara, Sikap Keterbukaan dan Keadilan 2-31 orang-orang eksekutif. Kekuasaan Yudikatif terpisah dari kekuasaan-kekuasaan lainnya, dan dalam menjalankan tugasnya yidak dapat dipengaruhi oleh kekuasaan-kekuasaan lain tersebut. Demokrasi dengan sistem pemisahan kekuasaan , dianut oleh Amarika, dan Indonesia.

c. Demokrasi yang representatief dengan sistem referendum