Proses Peradilan Perkara Perdata

77 Adapun pejabat yang menyelesaikan perkara pidana militer di Pengadilan Militer, yaitu Hakim, Oditur Militer, dan Panitera. Sedangkan pihak-pihak yang terlibat, yaitu tersangka terdakwaterpidana, dan penasihat hukum. Tahap-tahap dalam hukum acara pidana Militer menurut Undang-Undang No.31 Tahun 1997, sebagai berikut. 1. Penyidikan oleh hukum, polisi militer atau oditur. 2. Penuntutandakwaan oleh oditur militer. 3. Pemeriksaan di sidang pengadilan. 4. Pelaksanaan putusan. Prosedur penyelesaian perkara pidana militer dapat dilihat melalui skema sebagai berikut. Pelaksanaan putusan penjara kurungan di laksanakan di Mahmil. Ter- sangka • Pemeriksaan • Penyelidikan • Penyidikan oleh POM Otmil • Membuatkan BAP • Dikirim kepada Papera dan Otmil Pemeriksaan dapat disertai penahanan guna keperluan pemeriksaan Otmil membuat dakwaan tuntutan Menghadirkan saksi-saksi dan alat bukti yang berkaitan dengan perkara Pemeriksaan di persidangan oleh Mahmil Putusan: • Bebas dari segala dakwaantuntutan. • Pidana bersyarat • Pidana penjara • Pidana kurungandenda • Pidana tambahan diberhentikan dari dinas militer 78 Setelah Anda menyimak uraian materi di atas, sekarang kerjakan tugas dan latihan berikut ini Tugas Kelompok Kerjakan dalam diskusi kelompok 1. Apa perbedaan antara proses peradilan pidana dalam lingkungan peradilan umum dengan peradilan pidana dalam lingkungan peradilan militer? 2. Apa perbedaan proses perkara perdata dengan perkara pidana dalam lingkungan peradilan umum? 3. Bagaimanakah proses peradilan terhadap tindak pidana yang dilakukan bersama-sama oleh orang sipil dan anggota TNI atau Polri?

7. Sikap Terhadap Putusan Pengadilan a. Sikap Menghormati terhadap Setiap Putusan Pengadilan

Simak baik-baik selintas kisah berikut ini. Di Jalan Keadilan, di Kota Hukum, terjadi suatu peristiwa kecelakaan lalu lintas. Seorang pengendara sepeda motor yang mendarai sepeda motornya tanpa menggunakan helm melaju dengan kecepatan tinggi. Tanpa sengaja ia menabrak seorang warga. Pengendara sepeda motor tersebut dipukuli oleh para warga yang berada di tempat kejadian. Tidak lama kemudian, polisi datang ke tempat kejadian perkara TKP dan langsung mengamankan tersangka pengendara sepeda motor. Selanjutnya tersangka diproses dalam peradilan pidana sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam persidangan di pengadilan, setelah mendengarkan tuntutan jaksa, keterangan para saksi, dan pembela terdakwa, sesuai ketentuan yang berlaku UU Lalu Lintas, KUHP, dan KUHAP, hakim menjatuhkan vonis pidana kurungan 11 bulan baginya.