Berani Mengambil Nasib Bangsa dan Negara ke dalam Tangan Kita Sendiri

Proklamasi Kemerdekaan,Dasar Negara, Konstitusi, dan Perundang-undangan 3-8 yang majemuk. Namun demikian, saat ini kemampuan bersatu dalam diri bangsa Indonesia mendapat tantangan dan ujian yang berat lagi. Gejala disintegrasi bangsa terjadi di beberapa tempat, seperti di Aceh, Maluku, dan Papua. Akankah kita mampu memegang amanah para leluhur kita untuk mempersatukan bangsa dan negara ini sampai kapan pun juga? Coba lakukan dialog bersama teman-temanmu sekelompok, apa saja yang dapat Saudara lakukan untuk tetap menjaga keutuhan NKRI? Keberanian mengambil nasib bangsa di tangan sendiri juga terkandung maksud bahwa kita sebagai bangsa harus mampu menyusun dan membangun masa depan Indonesia yang jaya. Bangsa yang besar dengan wilayah yang begitu luas adalah tanggung jawab kita untuk menjaga dan membangunnya. Bangsa Indonesia harus bangkit untuk mewujudkan cita-cita luhurnya, yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Bangsa Indonesia telah merdeka secara politik, tetapi bisa jadi belum merdeka sepenuhnya di bidang lain, seperti di bidang ekonomi dan teknologi. Di bidang ekonomi potensi sumber daya alam Indonesia begitu besar, namun sumber daya manusia bangsa kita masih rendah. Akibatnya, bangsa kita masih banyak tergantung dari teknologi dan modal asing untuk membangun. Indonesia masih merupakan bangsa pengutang terbesar di dunia. Jadi secara ekonomis kita belum mampu memegang sepenuhnya nasib kita di tangan kita sendiri. Bagaimana tantangan di bidang-bidang lainnya, seperti sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan? Coba dialogkan masalah ini dengan teman-teman sekelompokmu

2. Penuh Percaya kepada Kekuatan Sendiri

Setiap bangsa memiliki dua macam kekuatan, yaitu kekuatan komparatif dan kekuatan kompetitif. Kekuatan komparatif adalah kekuatan yang sudah dimiliki sebagai anugerah Tuhan Yang Proklamasi Kemerdekaan,Dasar Negara, Konstitusi, dan Perundang-undangan 3-9 Mahakuasa. Kemampuan komparatif setiap bangsa berbeda sesuai dengan kondisi alamiah bangsa itu. Indonesia memiliki kekuatan komparatif yang begitu besar, baik yang ada di darat, di laut, dan di udara. Kekuatan kompetitif adalah kemampuan daya saing yang dimiliki suatu bangsa. Daya saing itu sangat tergantung daripada kualitas sumberdaya manusianya. Daya saing kompetitif bangsa Indonesia terletak pada kemampuan kita menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi iptek, sebab berbekal iptek akan mampu mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam yang begitu besar. Tanpa kemampuan penguasaan iptek yang baik bangsa Indonesia tidak akan mampu menciptakan nilai tambah value eded untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Nilai tambah itu secara sederhana dapat dinyatakan sebagai produksi nasional yang dapat dihasilkan oleh seluruh bangsa Indonesia. Misalnya, bila kita memiliki teknologi pertanian yang baik maka kita akan mampu memproduksi hasil-hasil pertanian untuk mencukupi kebutuhan sandang dan pangan di dalam negeri. Potensi dan kekuatan bangsa Indonesia sangat besar. Sudah selayaknya kita percaya diri sebagai bangsa yang berkekuatan besar. Oleh karena itu, berbekal kemerdekaan dan kekuatan yang besar itu, bangsa Indonesia harus selalu ingat pesan seorang pahlawan besar, Jenderal Soedirman, berikut ini: “Percaya dan yakinlah bahwa kemerdekaan sebuah negara yang didirikan di atas timbunan reruntuhan ribuan korban jiwa, harta benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia siapa pun juga. Jangan bimbang dalam menghadapi macam- macam penderitaan karena makin dekat dengan cita-cita kita tercapai makin berat penderitaan yang harus kita alami.”