Rakyat sebagai Pemegang dan Pelaksana Langsung Kedaulatan Majelis Pemusyawaratan Rakyat

Bangsa, Negara, Sikap Keterbukaan dan Keadilan 2-57 sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dengan sistem perwakilan.

2. Pelaksanaan Kedaulatan dalam Pemerintahan RI

Pasal 1ayat 2 UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Konsekuensi logisnya adalah bahwa konstitusi negara UUD1945 menjadi dasar dan rujukan utama dalam menjalankan kedaulatan rakyat. Undang-Undang Dasar 1945-lah bukan lagi MPR, yang membagi kedaulatan rakyat kepada rakyat dan lembaga-lembaga negara. Kedaulatan rakyat yang dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar 1945 berarti kekuasaan tertinggi yang berada di tangan rakyat dijalankan sendiri oleh rakyat melalui pemilu, dan oleh berbagai lembaga Negara yang keberadaan, tugas, dan wewenangnya tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. Lembaga-lembaga negara yang dimaksud dalam hal ini adalah lembaga-lembaga yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi serta dapat menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat, termasuk kepentingan daerah sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pelaksana kedaulatan rakyat menurut UUD 1945 adalah: • Rakyat secara langsung, • MPR, • DPR, • DPD, • Presiden, • BPK, • MA, • MK, • Pemerintah Daerah, • DPRD, dan • KPU.

a. Rakyat sebagai Pemegang dan Pelaksana Langsung Kedaulatan

UUD 1945 hasil amandemen menentukan, bahwa rakyat secara langsung dapat melaksanakan kedaulatan yang dimilikinya. Apa kegiatan dan keterlibatan rakyat sebagai pelaksana Bangsa, Negara, Sikap Keterbukaan dan Keadilan 2-58 kedaulatan? Keterlibatan rakyat sebagai pelaksana kedaulatan dalam UUD 1945 hasil amandemen ditentukan dalam 4 hal. 1 Mengisi keanggotaan MPR melalui pemilihan umum. 2 Mengisi keanggotaan DPR melalui pemilihan umum. 3 Mengisi keanggotaan DPD melalui pemilihan umum. 4 Memilih Presiden dan Wakil Presiden dalam satu pasangan secara langsung melalui pemilihan umum.

b. Majelis Pemusyawaratan Rakyat

Susunan keanggotaan MPR yang terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat DPR dan anggota Dewan Perwakilan Daerah DPD merupakan suatu lembaga perwakilan baru dalam struktur ketatanegaraan Republik indonesia. Menurut pasal 2 ayat 1Undang-Undang Dasar 1945, Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota-anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum. Dengan demikian anggota MPR akan memiliki legitimasi sangat kuat karena semua anggotanya dipilih oleh rakyat. Sebagai konsekuensi logisnya adalah MPR sebagai lembaga negara juga akan meningkat legitimasinya di mata rakyat karena seluruh anggotanya dipilih oleh rakyat melalui pemilu. Tugas dan kewenangan MPR yang telah mengalami perubahan menurut pasal 3 UUD 1945, tidak lagi menjadi lembaga Tertinggi Negara yang memiliki kekuasaan sangat besar. Kedudukan MPR sebagai lembaga negara setara dengan lembaga negara lain. Berdasarkan pasal 11 UU No. 22 Tahun 2003, maka MPR pada memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut. 1 Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. 2 Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum, dalam Sidang Paripurna MPR. 3 Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan Preiden danatau Wakil Presiden dalam masa jabatannya setelah Presiden danatau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan di dalam Sidang Paripurna Bangsa, Negara, Sikap Keterbukaan dan Keadilan 2-59 MPR. 4 Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat,