Latar Belakang Pentingnya Usaha Pembelaan Negara

Wajib Latih Maha Siswa Walawa. Pembentukan Walawa di dasarkan pada pemikiran, bahwa mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa, karena itu mempunyai fungsi dan keududukan yang penting ditengah- tengah masyarakat. Walawa kemudian dikembangkan menjadi Resimen Mahasiswa Menwa sebagai wadah bagi mahasiswa yang berkeinginan ikut serta dalam usaha Perlawanan Rakyat Wanra dan Pertahanan Sipil Hansip. Dalam perkembangan selanjutnya, semenjak tahun 19731974 pendidikan Wajib Latih Mahasiswa dihentikan, diganti menjadi Pendidikan Kewiraan, dan 2 Pendidikan Perwira Cadangan Pacad Berbeda halnya dengan masa orde baru dan reformasi, ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia adalah berupa tantangan non fisik dan gejolak sosia l. Gejolak sosial tibul disebabkan adanya kesenjangan dan ekonomi akibat dari berbagai bentuk ketidak adilan seperti kemakmuran yang hanya dinikmati oleh segelintir orang saja. Hasil pembangunan digerogoti oleh para koruptor, dan hukum gagal untuk membela nasib orang yang tertindas. Oleh karena itu diperlukan kesadaran setiap warga negara untuk bersama-sama memberantas berbagai ketidak adilan, tindakan korupsi, serta menghindari berbagai tindakan anrkhis yang dapat menghambat jalannya pembangunan. Salah satu bentuk upaya untuk mengikutsertakan rakyat dalam upaya pertahanan keamanan negara dilakukan melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara PPBN, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal 39 2 UU. No. 2 Tahun 1989 dinyatakan bahwa di setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan, wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubugan antar warga negara dengan negara, serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara. Tujuan bela negara adalah menumbuhkan rasa cinta tanah air, bangsa, dan negara. Untuk ketahanan bangsa dan negara sebagai kondisi dinamis yang terus dibina dan dikembangkan sebagai perekat dalam satu kesatuan yang utuh. Setiap warga negara dapat berpartisipasi dalam usaha pembelaan negara sesuai dengan kedudukan dan fungsinya dalam masyarakat. Pembelaan negara dapat dilakukan dengan melaksanakan tugas sesuai dengan profesi masing-masing. Seorang guru yang mengajar dengan baik dan bertanggung jawab, mahasiswa, pelajar yang belajar dengan tekun, buruh yang bekerja dengan tekun dan penuh tanggung jawab adalah contoh-contoh bentuk pembelaan negara. Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 menegaskan “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib turut serta dalam usaha pertahan dan keamannegara”. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui satu sistem yang disebut Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta Sishankamrata. Menurut Sishankamrata pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan oleh TNI dan Polri sebagai kekuatan utama, sedangkan rakyat sebagai keuatan pendukung pasa 30 yat 2 UUD 1845. Usaha pertahanan dan keamanan Negara bagi setiap warga negara pada hakekatnya merupakan hak yang sekali gus juga sebagai kewajiban. Apabila negara dalam keadaan bahaya, adalah merupakan suatu kewajiban bagi setiap warga negara untuk aktif membelanya. Peran serta rakyat dalam upaya pertahanan dan keamanan negara dapat dilakukan melalui: TNI, Polri, Cadangan TNI, Rakyat Terlatih dan Perlindungan Masyarakat Linmas.

C. Latihan

Untuk memperdalam pemahaman anda tentang materi di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini 1. Apakah yang dimaksud dengan prestasi? 2. Jelaskan apa saja persyaratan agar seseorang dapat meraih prestasi yang tinggi. 3. Apakah sebabnya negara memerlukan prestasi diri yang tinggi dari warga negaranya? 4. Jelaskan hubungan antara prestasi dengan kedisiplinan. 5. Sebutkan potensi-potensi yang dimiliki setiap orang yang memungkinkannya untuk meraik prestasi yang tinggi 6. Jelaskan latar belakng pentingnya usaha bela negara 7. Siapa sajakah yang bertanggung jawab melaksanakan bela negara ? 8. Jelaskan perkembangan pendidikan pendahuluan bela negara di Indonesia.