Menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain. Menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum Menhormati Menaati hukum dan peraturan perundang-undangan. Menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum Menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa,

Kedaulatan Rakyat, Demokrasi, HAM, dan Kemerdekaan Berpendapat 2-76 Perhatikan gambar di bawah ini. Gambar 5.2. Pendudukan Kantor Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BRR Aceh-Nias di Lueng Bata, Kota Banda Aceh, berakhir rusuh Rabu, 209’06 Massa melempari mobil polisi, kemudian polisi membalasnya dengan tembakan air di depan Kantor BRR Sumber: Kompas, 21 Sept. Supaya penyampaian pendapat di muka umum berlangsung tertib, aman, dan damai semua pihak harus mematuhi ketentuan yang berlaku. Kewajiban dan tanggungjawab warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum adalah sebagai berikut.

a. Menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain.

Artinya warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum wajib ikut memelihara dan menjaga hak serta kebebasan orang lain untuk hidup aman, tertib dan damai. Maka setiap warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum wajib menjaga keamanan, ketertiban dan kedamaian.

b. Menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum Menhormati

aturan-aturan moral yang diakui umum artinya warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum wajib menjunjung tinggi norma-norma moral seperti norma agama, kesusilaan dan kesopanan dalam masyarakat.

c. Menaati hukum dan peraturan perundang-undangan.

Setiap warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum wajib untuk mematuhi peraturan yang berlaku. Jika melakukan pelanggaran dapat diancam hukuman sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kedaulatan Rakyat, Demokrasi, HAM, dan Kemerdekaan Berpendapat 2-77

d. Menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum

Artinya warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum wajib mencegah timbulnya bahaya bagi ketenteraman dan keselamatan umum, baik yang menyangkut orang, barang maupun kesehatan.

e. Menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa,

Setiap orang yang menyampaikan pendapat di muka umum wajib menghindari dan menceagah perbuatan–perbuatan yang dapat menimbulkan permusuhan, kebencian, atau penghinaan terhadap suku, agama, ras dan antar golongan dalam masyarakat menghindari perbuatan yang mengarah pada perpecahan SARA. Warga negara dapat menyampaikan pendapat di muka umum secara bebas namun bukan tanpa batas. Artinya kebebasan dalam menyampaikan pendapat di muka umum dibatasi oleh hukum dan peraturan perundang-undangan serta hak-hak dan kebebasan orang lain Penyampaian pendapat di muka umum yang dilakukan tanpa batas akan mengakibatkan pelanggaran terhadap hak-hak orang lain, rasa ketidakadilan, mengganggu keamanan dan ketertiban serta dapat menciptakan adanya perpecahan dalam masyarakat atau yang sering disebut disintegrasi sosial. Pelaku atau peserta pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum yang melakukan perbuatan melanggar hukum dapat dikenakan sanksi hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sanksi hukum tersebut dapat berupa sanksi pidana, sanksi perdata atau sanksi administrasi. Kebebasan mengemukakan pendapat yang tanpa batas mengandung konsekuensi hukum dan dapat mengancam keamanan, ketertiban, kedamaian dan bahkan dapat menimbulkan perpecahan atau disintegrasi bangsa. Kedaulatan Rakyat, Demokrasi, HAM, dan Kemerdekaan Berpendapat 2-78

4. Pentingnya Mengemukakan