Hubungan antara Proklamasi Kemerdekaan dan UUD 1945

Proklamasi Kemerdekaan,Dasar Negara, Konstitusi, dan Perundang-undangan 3- 27 Pada masa sekarang istilah konstitusi dan UUD sering disamakan, karena dalam praktek ketatanegaraan di berbagai negara menganggap bahwa konstitusi atau UUD itu dibuat sebagai pegangan untuk menyelenggarakan negara. Dengan demikian UUD merupakan salah satu bagian dari konstitusi. Konstitusi atau UUD pada umumnya mempunyai fungsi untuk menjamin hak-hak anggota warga negara dari tindakan sewenang- wenang penguasanya: a. Untuk dijadikan landasan struktural penyelenggaraan pemerintahan menurut suatu sisten ketatanegaraan yang pasti. Sama halnya dengan proklamasi, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 juga merupakan pernyataan kemerdekaan. Alenia I dan alenia II Pembukaan UUD 1945 berisi latar belakang bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan. Alenia III berisi pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia. Sedangkan alenia IV Pembukaan UUD 1945 memuat hal-hal yang akan dilakukan setelah bangsa Indonesia menyatakan merdeka. Batang tubuh UUD 1945 merupakan salah satu hal untuk mewujudkan tujuan negara, disamping asas poltik negara Republik, dan dasar negara Pancasila. Dengan kata lain Batang tubuh UUD 1945 merupakan pelaksanaan atau penjabaran dari Pembukaan UUD 1945. b. Untuk dijadikan sumber hukum c. Untuk dijadikan hukum yang tertinggi

D. Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara

Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 mengesahkan UUD 1945 sebagai UUD yang sah merupakan landasan konstitusional negara Republik Indonesia. Di dalam Pembukaan UUD 1945 alenia ke-4 ditegaskan bahwa pembentukan pemerintahan negara Indonesia dilandasi oleh Pancasila. Selanjutnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Proklamasi Kemerdekaan,Dasar Negara, Konstitusi, dan Perundang-undangan 3- 28 menegaskan berlakunya kembali UUD 1945 yang berarti Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara dan ideologi negara.