Proses Peradilan Militer Uraian Materi

78 Setelah Anda menyimak uraian materi di atas, sekarang kerjakan tugas dan latihan berikut ini Tugas Kelompok Kerjakan dalam diskusi kelompok 1. Apa perbedaan antara proses peradilan pidana dalam lingkungan peradilan umum dengan peradilan pidana dalam lingkungan peradilan militer? 2. Apa perbedaan proses perkara perdata dengan perkara pidana dalam lingkungan peradilan umum? 3. Bagaimanakah proses peradilan terhadap tindak pidana yang dilakukan bersama-sama oleh orang sipil dan anggota TNI atau Polri?

7. Sikap Terhadap Putusan Pengadilan a. Sikap Menghormati terhadap Setiap Putusan Pengadilan

Simak baik-baik selintas kisah berikut ini. Di Jalan Keadilan, di Kota Hukum, terjadi suatu peristiwa kecelakaan lalu lintas. Seorang pengendara sepeda motor yang mendarai sepeda motornya tanpa menggunakan helm melaju dengan kecepatan tinggi. Tanpa sengaja ia menabrak seorang warga. Pengendara sepeda motor tersebut dipukuli oleh para warga yang berada di tempat kejadian. Tidak lama kemudian, polisi datang ke tempat kejadian perkara TKP dan langsung mengamankan tersangka pengendara sepeda motor. Selanjutnya tersangka diproses dalam peradilan pidana sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam persidangan di pengadilan, setelah mendengarkan tuntutan jaksa, keterangan para saksi, dan pembela terdakwa, sesuai ketentuan yang berlaku UU Lalu Lintas, KUHP, dan KUHAP, hakim menjatuhkan vonis pidana kurungan 11 bulan baginya. 79 Setelah Anda menyimak kasus di atas, cobalah jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk menentukan sikap posisi diri Anda. a. Manakah yang termasuk pelanggaran dan kejahatan pada kasus di atas? b. Bagaimana pendapat Anda terhadap kasus yang terjadi tersebut? c. Apakah yang harus Anda lakukan bila hal itu terjadi di kota anda? d. Bagaimana sikap Anda terhadap polisi tersebut? e. Bagaimana pendapat Anda terhadap keputusan pengadilan tersebut? b. Bermain Peran Perankandemonstrasikan cerita di atas di depan kelas dengan menggunakan percakapan yang Anda ciptakan sendiri Para pemain: seorang tersangka atau terdakwa, polisi, jaksa penuntut umum, pembela, dan seorang hakim. Cerita: ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………… 80

BAB V UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA

A. Kompetensi dan Indikator 1. Kompetensi

Menganalisis pemberantasan korupsi di Indonesia.

2. Indikator

a. Mendeskripsikan pengertian korupsi dan kasus-kasus korupsi di Indonesia. b. Menjelaskan instrumen hukum pemberantasan hukum di Indonesia. c. Menjelaskan lembaga pemberantasan korupsi di Indonesia. d. Berpartisipasi dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

B. Uraian Materi 1. Kasus Korupsi di Indonesia

Kenyataan menunjukkan bahwa Indonesia termasuk negara korup yang cukup rawan. Kalau pada masa Orde Baru kebocoran uang negara masih berkisar 30 persen, maka setelah Era Reformasi indikasi korupsi semakin memprihatinkan, bahkan pada tahun 2004, BPK melaporkan terjadinya penyimpangan mencapai 50 persen dari keuangan negara dalam APBN 2003. Selama beberapa tahun berturut-turut Indonesia tergolong “the most currupt country in Asia”. Sesuai data Transparency International yang berkantor pusat di Berlin, The 2004 Transparency International Corruption Perceptions Index, Indonesia menempati peringkat 133, dengan CPI Corruption Perceptions Index: 2,0, bersama Angola, Congo, Georgia, Tajekistan, Turkmenistan. Negara yang paling korup adalah Bangladesh dan Haiti dengan CPI 1,5 dan 1,4. Pada tahun 2005 CPI Scores Indonesia meningkat menjadi 2,2 jauh di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina.