Rela Berjuang dengan Penuh Idealisme

Proklamasi Kemerdekaan,Dasar Negara, Konstitusi, dan Perundang-undangan 3- 11 kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 adalah puncak perjuangan perjuangan rakyat Indonesia dengan pengorbanan harta benda, darah dan jiwa, yang berabad-abad lamanya, merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Namun demikian, setelah kemerdekaan itu masih ada perjuangan panjang untuk mengisinya. Perjuangan panjang untuk menuju cita-cita nasional kita, yakni masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

4. Persatuan yang Bulat dan Mutlak

Sekarang kita simak lagi pidato Bung Karno pada tanggal 17 Agustus 1950 di bagian yang lain. “Berjuanglah terus dalam Persatuan Nasional yang sebulat- bulatnya Benar kita dalam tahun yang lalu itu mengalami kesulitan- kesulitan; benar kita dalam tahun yang lalu itu mengalami kesedihan- kesedihan seperti meninggalnya Wolter Monginsidi dan Panglima Besar Soedirman yang moga-moga Tuhan memberkati arwah- arwahnya; benar kita dalam tahun yang lalu itu mengalami kita terlalu berpanas-panas hati satu sama lain; tetapi dari seluruh pertumbuhan seperti yang saya lukiskan di atas tadi nyatalah dengan senyata- nyatanya, bahwa kita akan benar-benar bersatu kembali, karena kita kuat. Dan sebaliknya, kita Insya Allah akan tetap kuat, karena kita dapat menunjukkan dapat bersatu. ‘Dharma eva hato hanti’, - bersatu karena kuat, kuat karena bersatu, – itulah kalimat yang saya tidak bosan-bosan mengulangnya sama revolusi kita ini. Sebab, memang itulah rahasianya kemenangan, itulah Wahyu Cakraningratnya sesuatu bangsa yang ingin menjadi besar dan ingin menjadi jaya. Maka itu bersatulah................................... .................. Semangat proklamasi adalah semangat persatuan, persatuan yang bulat-mutlak dengan tiada mengecualikan sesuatu golongan dan lapisan....” Moch. Said, 1961: 1543-1544. Proklamasi Kemerdekaan,Dasar Negara, Konstitusi, dan Perundang-undangan 3- 12 Hikmah apa yang kalian dapat petik dari membaca naskah pidato Bung Karno di atas? Tak lain dan tak bukan adalah modal persatuan. Bangsa yang berbhineka ini membutuhkan modal persatuan untuk dapat membangun dan mewujudkan cita-citanya. Persatuan nasional yang bulat dan mutlak Saat ini bangsa ini diuji dengan perpecahan dimana-mana. Artinya, persatuan nasional sedang mendapat tantangan dan ujian berat. Mampukah bangsa ini bersatu- padu melakukan reformasi dan membangun seperti ketika bangsa kita memproklamasikan diri pada tahun 1945? Kalian yang akan menjawabnya Tanpa persatuan nasional yang bulat dan mutlak bangsa ini tidak akan ada artinya apa-apa. Tanpa persatuan bangsa ini mudah hancur lebur berkeping-keping. Sebab, setiap persoalan yang dihadapi bangsa ini tidak mungkin dipecahkan dan diselesaikan hanya oleh suatu kelompok atau golongan. Misalnya saja, ambil satu kasus saja, yakni permasalahan korupsi. Korupsi yang melanda bangsa ini sudah sangat parah dan hampir meruntuhkan segala sendi pembangunan, meruntuhkan sendi keadilan, dan menghancurleburkan sendi perikemanusiaan. Korupsi telah menyengsarakan rakyat dengan penderitaan akibat kemiskinan dan kebodohan. Oleh kerena itu, satu- satunya cara adalah bersatu padu bulat-mutlak, semua komponen bangsa harus ikut terlibat dalam pemberantasan korupsi itu.

5. Semangat Keikhlasan,

Pengorbanan, Pembangunan, dan Semangat Pancasila Kita masih akan menelaah pidato Bung Karno, sebab dari pidatonya kita dapat menggali makna dari kedalaman hikmah kebijaksanaan yang besar. Cobalah kita cermati nukilan naskah pidato Bung Karno pada peringatan hari proklamasi 17 Agustus 1951 berikut ini