Fungsi Hukum Sumber Hukum

44 Gambar 2.5 Jual-beli merupakan perbuatan hukum dua pihak ganda, yang pada umumnya berkaitan dengan peristiwa perdata. disebut sebagai badan hukum? Mengapa demikian? Diskusikan hal tersebut dengan teman sekelompokmu Tidak semua organisasi merupakan badan hukum. Organisasi yang memiliki ciri-ciri sebagai badan hukum dapat menyandang hak dan kewajiban hukum. Adapun ciri-ciri badan hukum meliputi: a memiliki kekayaan yang menjalankan kegiatan dari badan hukum; b memiliki hak dan kewajiban terpisah dari orang yang menjalankan badan hukum; dan c terdaftar sebagai badan hukum pada departemen hukum dan HAM setelah memiliki Akte Notaris pada pendiriannya.

b. Objek Hukum

Dapatkah Anda mengartikan objek hukum? Coba perhatikan suatu kasus berikut. Bapak Taufik membeli seperangkat komputer di toko “Silcom Komputer” Semarang. Pembayaran dilakukan secara tunai sesuai dengan kesepakatan. Pada kasus tersebut, apa yang dapat dikuasai oleh Bapak Taufik? Apa yang menjadi urusan pada kasus tersebut? Nah, seperangkat komputer merupakan objek hukum. Demikian juga urusan jual beli. Jadi apa yang dimaksud objek hukum itu? Objek hukum adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia dan merupakan sarana atau alat dalam hubungan hukum antarmanusia atau antarbadan hukum. Jika objek hukum itu merupakan barang kebendaan, maka objek hukum itu dapat dikuasai oleh subjek hukum serta dijadikan objek dalam suatu hubungan hukum. Namun demikian, objek hukum dapat berupa urusan zaken dalam hubungan hukum diantara subjek hukum, misalnya jual-beli, kontrak kerja, pewarisan, dan sebagainya. 45 Gambar 2.6 Ada beberapa metode hukuman mati, di antaranya di Indonesia dengan ditembak seperti terlihat di gambar, sedangkan di AS disetrum di atas kursi listrik.

c. Peristiwa Hukum

Pada kasus di atas, apa yang dilakukan oleh Bapak Taufik? Apa akibat yang ditimbulkan dari perbuatan bapak Taufik? Apa hak dan kewajiban bapak Taufik pada peristiwa itu? Apakah perbuatan bapak Taufik merupakan peristiwa hukum? Jika jawabanmu ya, apa yang dimaksud dengan peristiwa hukum? Peristiwa hukum adalah suatu kejadian atau perbuatan orang yang oleh peraturan hukum yang dihubungkan dengan akibat hukum. Akibat hukum dapat berupa timbulnya atau hapusnya hak dan kewajiban tertentu bagi subjek hukum yang terkait pada peristiwa tersebut. Peristiwa hukum dibagi dua yaitu perbuatan hukum dan bukan perbuatan hukum. 1 Perbuatan hukum, dibedakan menjadi dua, yaitu perbuatan hukum tunggal atau sepihak, dan perbuatan hukum berganda ada dua pihak. 2 Bukan perbuatan hukum, yaitu perbuatan melawan hukum dan perbuatan tidak melawan hukum. Perbuatan melawan hukum, misalnya mencuri, merampok, melanggar lalu-lintas, atau melanggar tata-tertib sekolah.

d. Sanksi Hukum

Apa akibat yang ditimbulkan jika seseorang melanggar peraturan? Setiap orang yang melanggar peraturanhukum akan menerima hukuman. Hukuman yang dijatuhkan pada seseorang yang melanggar hukum disebut sanksi hukum. Apa saja bentuk hukuman atau sanksi hukum itu? Menurut Pasal 10 KUHP, hukuman meliputi hukuman pokok dan hukuman tambahan. Hukuman pokok, meliputi: hukuman mati, hukuman 46 penjara, hukuman kurungan, dan hukuman denda. Sedangkan hukuman tambahan, meliputi pencabutan hak-hak tertentu, penempatan dalam rumah kerja pemerintah, penyitaan barang-barang tertentu, dan publikasi pengumuman keputusan hakim.

5. Sumber Hukum

Dari manakah hukum itu berasal? Apa yang yang menjadi sumber berlakunya suatu hukum? Sumber hukum memiliki beberapa arti atau makna sebagai berikut. a. Sebagai sumber berlakunya dasar hukum, yang memberi kekuatan berlaku secara formal kepada peraturan hukum. b. Sebagai sumber dari mana kita dapat mengenal hukum. c. Sebagai sumber terjadinya hukum, yaitu sumber yang menimbulkan hukum. d. Sebagai azas hukum, yaitu sebagai suatu yang merupakan permulaan hukum. e. Menunjukkan hukum terdahulu yang memberi bahan-bahan kepada hukum yang sekarang berlaku. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat digolong- golongkan sumber hukum itu menjadi dua. a. Sumber hukum material, yaitu tempat dari mana materi hukum diambil, seperti tradisi, agama, hukum alam, akal sehat, kehendak penguasa. b. Sumber hukum formal, yaitu tempatsumber dari mana peraturan itu memperoleh kekuatan hukum. Sumber ini menyangkut bentukcara yang menyebutkan peraturan hukum itu secara formal berlaku. Sumber hukum formal meliputi: a. Undang-undang; b. Perjanjiantraktat; c. Kebiasaan; d. Yurisprodensi; dan e. Doktrinpendapat ahli hukum. Tugas Mandiri 47 1. Coba Anda simpulkan pengertian hukum 2. Sebutkan unsur–unsur hukum 3. Apa yang dimaksud dengan sistem hukum nasional? 4. Sebutkan jenis-jenis hukum nasional dengan contohnya masing-masing 5. Apakah yang mempengaruhi terbentuknya sistem hukum nasional Indonesia? 48

BAB III PERUNDANG-UNDANGAN NASIONAL

A. Kompetensi dan Indikator 1. Kompetensi

a. Menganalisis Indonesia sebagai negara hukum. b. Memahami tata urutan perundang-undangan nasional.

2. Indikator

a. Menyimpulkan bahwa Indonesia negara hukum hukum. b. Menyimpulkan Indonesia adalah negara hukum yang menggunakan sistem konstitusionalisme. c. Menjelaskan tata urutan perundang-undangan berdasarkan UU No. 12 Tahun 2011.

B. Uraian Materi 1. Indonesia adalah Negara Hukum

Sebagaimana dirumuskan di dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 3, bahwa “Negara Indonesia adalah negara hukum.” Indonesia sebagai negara hukum berarti negara Indonesia berdasarkan atas hukum dan bukan berdasarkan atas kekuasaan belaka. Hukum dalam hal ini diartikan sebagai semua peraturan terhadap tingkah laku manusia yang harus ditaati, bersifat mengikat, dan dipaksakan. Disebut mengikat, karena semua orang atau warga negara tidak dapat menghindar dari ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan itu. Hukum berlaku umum untuk semua orang, baik warga biasa maupun pejabat negara. Hukum itu mengikat semua warga negara, semua penyelenggara negara, dan pelaksana pemerintahan. Hukum berlaku bagi pelaksana pemerintahan, baik di pemerintahan pusat nasional, pemerintahan daerah, maupun pemerintahan desa. Hukum juga berlaku bagi perilaku warga negara dalam hidup sehari-hari, baik di masyarakat, di tempat kerja, di sekolah, maupun di keluarga. Peraturan hukum tidak pandang bulu dan berlaku dimana saja manusia berada. 49 Hukum dikatakan sebagai aturan yang memaksa, artinya siapa saja yang melanggar hukum akan dikenai sanksi atau hukuman. Jadi tanpa kecuali, warga negara harus tunduk, taat, dan patuh terhadap aturan hukum yang berlaku. Oleh sebab itu, setiap warga negara sama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan. Setiap warga negara juga wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan itu tanpa kecuali. Menjunjung tinggi hukum mengandung maksud dan sejumlah konsekuensi, yaitu: a. setiap orang wajib mengerti hukum atau “melek hukum”, yakni mengetahui dan memahami peraturan hukum yang mengatur perilakunya dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; b. sadar akan hak dan kewajibannya sebagai subjek hukum, yaitu sebagai pelaku yang bertanggung jawab atas terjaganya aturan hukum yang ada, c. taat dan patuh terhadap semua aturan hukum yang ada, yaitu tidak sengaja melanggar hukum apapun alasannya; serta d. bersedia bertanggung jawab di depan hukum apapun akibatnya, yaitu apabila melanggar hukum maka siap untuk menerima sanksi seberapa pun beratnya. Suatu negara yang menyatakan sebagai negara hukum harus menganut prinsip-prinsip negara hukum yang berlaku secara universal. Prinsip-prinsip negara hukum ini berlaku bagi seluruh negara di dunia tanpa kecuali. Prinsip-prinsip ini merupakan unsur-unsur yang harus ada dan dimiliki oleh negara hukum, baik negara maju maupun negara berkembang, negara besar maupun negara kecil, negara yang baru merdeka maupun negara yang sudah lama merdeka. Unsur-unsur pokok negara hukum itu antara lain: 1 menghormati dan melindungi hak-hak dasar kemanusiaan HAM; 2 adanya suatu mekanisme kelembagaan negara yang demokratis; 3 adanya suatu sistem tertib hukum; dan 4 adanya kekuasaan kehakiman yang bebas independen. Uraian lebih lanjut mengenai prinsip-prinsip negara hukum ini dapat dicari rujukannya di dalam materi UUD 1945. Di dalam 50 keseluruhan pasal-pasalnya dapat diketemukan unsur-unsur pokok negara hukum Indonesia tersebut. a. Perlindungan terhadap hak-hak dasar asasi manusia, yaitu sebagaimana telah dirumuskan secara rinci dan tegas eksplisit di dalam pasal 28A sampai dengan pasal 28J. b. Mekanisme kelembagaan negara yang demokratis dapat ditemukan di dalam pasal 22E tentang pemilihan umum dan pasal-pasal lainnya yang mengatur kelembagaan negara tersebar di banyak pasal, termasuk di dalamnya pemerintahan daerah seperti termaktub pada pasal 18, 18A, dan 18B. c. Sistem tertib hukum dapat dilihat pada pasal-pasal tentang sistem kostitusional pasal 1 ayat 2, perubahan UUD pasal 37, peraturan peralihan pasal I-III, serta peraturan tambahan pasal I dan II. d. Adapun mengenai kekuasaan kehakiman yang bebas diatur dalam pasal 24, 24A-C, dan pasal 25. Menurut teori negara hukum, negara pada prinsipnya tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka machtstaat, tetapi harus berdasarkan atas hukum rechtstaat. Menurut ajaran para pakar atau ahli hukum, bahwa negara berdasarkan hukum harus didasarkan atas hukum yang baik dan adil. HUKUM YANG BAIK HUKUM YANG ADIL Hukum yang baik adalah hukum yang demokratis yang didasarkan atas kehendak rakyat sesuai dengan kesadaran hukum rakyat. Adapun hukum yang adil adalah hukum yang sesuai dan memenuhi maksud dan tujuan setiap hukum, yakni keadilan. Keadilan ditonjolkan agar hukum tidak diselewengkan atau dijadikan alat oleh penguasa untuk kepentingan tertentu diluar kepentingan seluruh rakyat. Perlu diketengahkan pula, bahwa negara hukum Indonesia adalah negara hukum dalam arti luas atau sering disebut sebagai negara hukum