Piagam Magna Charta 1215 Habeas Corpus Act 1679 Bill of Rights 1689 Declaration of Independence 1776 Declaration des droit de l’hommes et du citoyen 1789

Kedaulatan Rakyat, Demokrasi, HAM, dan Kemerdekaan Berpendapat 2-50 bertikai. Misalnya, karena persoalan sepele, semisal perkelaian antarpemuda biasa didramatisir sebagai pertikaian atarras, antaretnis, dan antaragama. Akibatnya, masyarakat begitu mudah tersulut perilaku merusak, menghancurkan, bahkan mengalirkan darah sesamanya. Alternatif penyembuhan dari sindrom pembusukan tersebut tidak ada lain, kecuali melalui pembalikan dari itu semua, yakni sindrom pertumbuhan syndrome of growth. Fromm mendefinisikan sindrom pertumbuhan sebagai cinta kehidupan, cinta antarsesama, dan cinta akan kemerdekaan. Gejala-gejala seperti yang dideskripsikan di atas merupakan fakta kehidupan yang sarat dengan isu-isu hak asasi manusia. Gejala- gejala tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan dapat terjadi di mana saja di seluruh masyarakat manusia di dunia ini. Pengalaman kehidupan menunjukkan hal itu dengan berbagai tonggak sejarah perjuangan dan pengakuan hak asasi manusia. Adapun tonggak-tonggak sejarah hak asasi manusia dimaksud adalah:

a. Piagam Magna Charta 1215

Piagam Magna Charta lahir pada tanggal 15 Juni 1215. Piagam ini dicetuskan oleh para bangsawan Inggris. Piagam ini memuat pernyataan bahwa: 1 kekuasaan raja harus dibatasi; dan 2 hak azasi manusia lebih penting daripada kedaulatan atau kekuasaan Raja.

b. Habeas Corpus Act 1679

Habeas Corpus Act adalah suatu dokumen yang memuat pernyataan tentang perlindungan terhadap kebebasan yang dimiliki oleh setiap warga negara. Undang-undang ini menyatakan bahwa: “Sebuah undang-undang harus melindungi kebebasan warga negara.” Undang-undang yang dibuat di Inggris ini bertujuan untuk mencegah pemenjaraan yang sewenang-wenang. Setiap orang yang ditahan dalam waktu tiga hari, maka harus segera dihadapkan Kedaulatan Rakyat, Demokrasi, HAM, dan Kemerdekaan Berpendapat 2-51 kepada seorang hakim serta diberitahukan kepadanya atas tuduhan apa ia ditahan.

c. Bill of Rights 1689

Bill of Right adalah suatu piagam yang berisi pernyataan bahwa Raja William di Inggris harus mengakui hak-hak parlemen, serta kebebasan berbicara atau mengeluarkan pendapat.

d. Declaration of Independence 1776

Declaration of Independence merupakan Piagam Hak-hak Azasi Manusia karena memuat pernyataan: “bahwa sesungguhnya semua bangsa diciptakan sama sederajat oleh Maha Penciptannya. Bahwa semua manusia dianugerahi oleh Penciptanya hak hidup, kemerdekaan dan kebebasan untuk menikmati kebahagiaan”.

e. Declaration des droit de l’hommes et du citoyen 1789

Majelis Konstituante di Perancis mengeluarkan Pernyataan Hak-hak Manusia dan Warga Negara. Di dalamnya disebutkan bahwa”manusia lahir bebas dengan hak-hak yang sama”, dan sesungguhnya tujuan dari segala persekutuan politik ialah memelihara hak-hak bawaan kodrat manusia yang tidak dapat dialihkan.

f. The Four Freedoms