Menaati Peraturan Perundang-Undangan Uraian Materi 1. Indonesia adalah Negara Hukum

62 Ketika berhadapan dengan hukum seseorang tidak akan dipertimbangkan pangkat dan jabatan yang disandangnya. Di hadapan hukum setiap orang tidak dibedakan keturunan dan asal-usulnya. Hukum membe-baskan diri dari memper-hitungkan kekayaan yang dimiliki seseorang yang berperkara. Hukum juga tidak memihak kepada jenis kelamin, keyakinan agama, aliran politik, dan asal-usul kedaerahan. Setiap warga negara dihargai sama dan ditempatkan pada posisi yang sama di depan hukum. Apabila berhubungan dengan hak seseorang warganegara, maka hukum akan melindungi dan menjaga agar hak itu tetap terjaga dan sedapat mungkin dapat terpenuhi. Orang atau pihak lain, siapa pun dia oleh hukum akan dipaksa untuk menghormati dan tidak menganggunya. Sedangkan apabila berkaitan dengan kewajiban, maka hukum akan memaksa semua orang untuk menunaikannya. Penyimpangan dari aturan tersebut, maka hukum akan memberikan sanksi dengan tegas dan tidak pandang bulu. Mungkin Anda bertanya: “Apakah cita-cita dan fungsi hukum yang begitu mulia itu telah terwujud dalam dunia kenyataan?” Mungkin Anda juga menyaksikan dalam kehidupan sehari-hari banyak orang yang dilanggar hak-haknya oleh orang lain atau bahkan oleh pihak penguasa, tetapi hukum tidak dapat melingdungi sepenuhnya. Sebaliknya, banyak juga kita saksikan kejahatan tetap merajalela, baik yang dilakukan oleh orang seorang maupun oleh kelompok orang, tetapi hukum belum mampu mengatasi. Itulah masalahnya. Hukum baru akan berfungsi apabila ada kesadaran hukum dari semua warga negara untuk menjunjung tinggi hukum. Hukum adalah aturan yang baru berfungsi jika kita semua mematuhinya. Tanpa kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan, maka hukum akan mandul. Bekerjanya hukum sangat tergantung kepada sikap dan perilaku manusia sebagai subjek hukum.

2. Kepatuhan dan Penegakan Hukum

Sebagaimana dikekukakan sebelumnya, bahwa kepatuhan hukum merupakan bentuk perwujudan dari kesadaran hukum warga negara. Orang yang sadar akan hak dan kewajiban akan berjuang 63 menuntut pemenuhan hak-haknya, begitu pula akan secara konsekuen memenuhi kewajiban-kewajibannya. Kesadaran dan kepatuhan hukum itu berlaku untuk siapa saja dan dalam keadaan apa pun juga. Termasuk bagi warga negara yang cacat seperti tampak pada gambar tersebut. Kesadaran dan kepatuhan hukum itu tidaklah muncul dengan sendirinya. Ada dua faktor yang membuat hukum tegak atau dipatuhi. Pertama adalah faktor internal, yaitu faktor pertimbangan dari orang untuk mematuhi aturan perundang-undangan. Kedua adalah faktor internal, yaitu kondisi penegakan hukum yang ada di masyarakat yang dilakukan oleh penguasa penegak hukum dan lembaga peradilan. Dilihat dari faktor internal, menurut Soerjono Soekanto, ada empat sebab yang dominan orang mau mentaati aturan hukum, yaitu: 1 karena perhitungan untung-rugi; 2 karena ada tujuan memelihara hubungan baik dengan sesama manusia atau dengan penguasapejabat tertentu; 3 karena hukum itu sesuai dengan hati nuraninya; dan 4 karena ada tekanan-tekanan tertentu. Keempat hal itu merupakan pertimbangan rasional dari masyarakat terhadap hukum. Sedangkan dilihat dari faktor eksternal, maka dibutuhkan suatu prasarat atau kondisi tertentu agar kesadaran dan kepatuhan hukum itu terwujud. Prasarat itu adalah adanya penegakan hukum yang efektif di dalam masyarakat. Penegakan hukum adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pihak berwenang dan berwajib yang bertujuan untuk menegakkan hukum. Kegiatan yang membuat semua orang taat dan patuh kepada aturan hukum, aturan perundang-undangan. Penegakan hukum ini melibatkan para aparat penegak hukum, yaitu polisi, jaksa, dan hakim. Polisi bertugas untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan. Jaksa tugasnya menyusun dakwaan atau tuntutan hukum bagi pelaku kejahatan. Adapun hakim bertugas untuk memberikan putusan, apakah seseorang benar-benar secara sah dan meyakinkan telah melakukan pelanggaran hukum atau kejahatan.

3. Mengoreksi Perundang-undangan yang Tidak Akomodatif

Undang-undang memang seharusnya akomodatif. Akomodatif artinya menampung kepentingan seluruh rakyat tanpa kecuali. Rakyat