Bangsa, Negara, Sikap Keterbukaan dan Keadilan 2-35
demokrasi rakyat merasa berhak untuk ikut mempengaruhi jalannya pemerintahan, sedangkan di pihak lain pemerintah tidak dapat menjalankan
pemerintahan menurut kehendaknya sendiri tanpa memperhatikan keinginan rakyat. Dalam kerangka pemahaman dan kesadaran tentang kekuasaan
rakyat, maka terdapat pembatasan terhadap kekuasaan pemerintah sehingga pemerintah tidak dapat berlaku sewenang-wenang. Pembatasan terhadap
kekuasaan pemerintah tersebut tercermin dalam undang-undang dasar atau konstitusi. Oleh karena itu di negara yang berdemokrasi memiliki
undang-undang dasar atau konstitusi. Suatu pendapat menyatakan bahwa di dalam negara-negara yang mendasarkan dirinya atas demokrasi konstitusional,
undang-undang dasar mempunyai fungsi yang khas yaitu membatasi kekuasaan pemerintah
sehingga penyelenggaraan
kekuasaan tidak
bersifat sewenang-wenang. Dengan demikian diharapkan hak-hak warga negara akan
lebih terlindung. Gagasan ini dinamakan Konstitusionalisme. Budiardjo, 1993: 96.
Henry B. Mayo Mahfud MD, 2000:19 dalam tulisannya menyatakan bahwa “A democratic political system is one in which public policies are made on
a majority basis, by representatives subject to effective popular control at periodic elections which are conducted on the principle of political equality and under
conditions of political freedom.” Sistem politik demokratis adalah sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh
wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan
dalam suasana terjaminnya kebebasan politik. Demokrasi menjadi asas pemerintahan yang sangat populer
sejak selesainya Perang Dunia II, di mana negara-negara yang muncul setelah selesainya Perang Dunia II menyatakan bahwa pemerintahan
negaranya adalah pemerintahan yang demokratis. Walaupun dalam kenyataan tampilan sistem pemerintahan mereka berbeda antara satu dengan yang lain.
2. Demokrasi Konseptual dan Demokrasi Praksis
Kendati dari berbagai pengertian itu terlihat bahwa rakyat diletakkan pada posisi sentral “rakyat berkuasa” government or role by the people tetapi dalam
prakteknya oleh UNESCO disimpulkan bahwa ide demokrasi itu dianggap ambiguity atau ketaktentuan mengenai lembaga-lembaga atau cara-cara yang
dipakai untuk melaksanakan ide, atau mengenai keadaan kultural serta historik
Bangsa, Negara, Sikap Keterbukaan dan Keadilan 2-36
yang mempengaruhi istilah, ide, dan praktek demokrasi . Hal ini bisa dilihat betapa negara-negara yang sama-sama menganut asas demokrasi ternyata
mengimplementasikannya secara tidak sama. Ketidaksamaan tersebut bahkan bukan hanya pada pembentukan lembaga-lembaga atau aparatur demokrasi
tetapi juga menyangkut perimbangan porsi yang terbuka bagi peranan negara maupun bagi peranan rakyat.
Oleh karena itu maka perlu dibedakan pengertian demokrasi, antara demokrasi sebagai ide atau konsep dan demokrasi sebagai mekanisme
pemerintahan yang aktual. Dalam pengungkapan Afan Gaffar, ada dua macam pemahaman tentang demokrasi, yaitu pemahaman secara normatif dan
pemahaman secara empirik Gaffar, 2002:3. Apa yang normatif belum tentu dapat dilihat dalam konteks kehidupan politik sehari-hari dalam suatu negara.
Oleh karena itu sangat perlu untuk melihat bagaimana makna demokrasi secara empirik, yaitu demokrasi dalam perwujudannya dalam kehidupan politik praktis.
Demokrasi sebagai ide atau konsep adalah adalah demokrasi sebagaimana ada dalam kerangka berpikir atau kerangka konseptual kita.
Sedangkan demokrasi sebagai mekanisme pemerintahan aktual adalah demokrasi sebagaimana tampak dalam praktek pemerintahan, atau demokrasi
sebagaimana diterapkan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Secara konseptual, hampir semua orang sepakat mengatakan bahwa
demokrasi adalah pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk melayani kepentingan rakyat. Di samping itu secara konseptual juga dapat
disusun suatu daftar mengenai arti, makna dan sikap serta perilaku yang tergolong demokratis. Kedaulatan tertinggi ditangan rakyat; adanya kebebasan
berbicara, berkumpul dan berserikat; adanya kebebasan memilih dalam pemilihan umum adalah beberapa contoh ide yang terdapat dalam demokrasi.
Sebagai praksis, demokrasi sudah menjelma menjadi sistem pemerintahan yang aktual. Ketika telah menjadi sistem pemerintahan,
pelaksanaan demokrasi terikat oleh seperangkat aturan main tertentu dan dipengaruhi oleh ideologi yang dianut serta sistem nilai budaya masyarakat di
mana demokrasi itu diterapkan. Apabila dalam sistem demokrasi ini ada orang atau kelompok yang dalam menjalankan aktivitas berdemokrasinya tidak mentaati
aturan main yang berlaku, maka aktivitas ini, walaupun secara ide atau konsep dapat dianggap demokratis, akan merusak demokrasi yang ada. Dengan kata lain,
aktivitas ini menjadi aktivitas yang tidak demokratis. Dalam konteks
Bangsa, Negara, Sikap Keterbukaan dan Keadilan 2-37
perbedaan ideologi dan sistem nilai budaya, walaupun negara-negara yang ada sama-sama menyatakan berdemokrasi, akan tetapi dalam kenyataan tampilan
pemerintahannya sangat berbeda antara satu dengan yang lain. Karena itulah ada beberapa predikat atau sebutan yang biasa disertakan pada demokrasi,
seperti demokrasi liberal liberal democracy, demokrasi rakyat people democracy, demokrasi terpimpin guided democracy. Di Indonesia
sendiri sejak memasuki masa Orde Baru diintrodusir sebuah sistem demokrasi yang disebut Demokrasi Pancasila.
3. Indikator Sistem Demokrasi