Penyelenggaraan Pemerintahan Uraian Materi 1. Latar Belakang Otonomi Daerah
Otonomi Daerah, Pembelaan Negara, Prestasi diri dan Globalisasi 4-6
Penyelenggaraan Pemerintahan Ps.
19 7 ps 20
Penyelenggara Pemerintahan
Presiden dibantu
Wapres Menneg
Asas Umum
1. Kepastian Hukum 2. Tertip Penyelenggaraan
Negara 3. Kepentingan Umum
4. Keterbukaan 5. Proporsionalitas
6. Profesionalitas 7. Akuntabilitas
8. Efisiensi 9. Efektifitas
ps. 3 UU. 28 Th.1999 Ps. 20 ayat 1
Penyelenggar aan
pemerintahan
daerah Pemerintah
Daerah DPRD
Ps. 20 ayat 2
1. Asas Desentralisasi 2. Asas Dekonsentrasi
3. Asas Tugas Pembantuan
Ps. 20 ayat 3 1. Asas Otonomi
2. Asas Tugas Pembantuan
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penyelenggaraan desentralisasi
mensyaratkan pembagian urusan pemerintahan antara Pemerintah dengan Daerah Otonom. Pembagian
urusan pemerintahan tersebut di dasarkan pada pemikiran bahwa
Otonomi Daerah, Pembelaan Negara, Prestasi diri dan Globalisasi 4-7
selalu terdapat berbagai urusan pemerintahan yang tetap menjadi kewenangan Pemerintah. Urusan pemerintahan tersebut menyangkut
terjaminnya kelangsungan hidup bangsa dan negara secara
keseluruhan. Urusan Pemerintahan dimaksud meliputi: Politik Luar Negeri dalam arti mengangkat pejabat diplomatik dan
menunjuk warga negara untuk duduk dalam lembaga internasional, menetapkan kebijakan luar negeri, melakukan perjanjian dengan
negara lain, menetapkan kebijakan perdagangan luar negeri, dan lain sebagainya.
a. Pertahanan, misalnya mendirikan dan membentuk Angkatan Bersenjata, menyatakan damai dan perang, menyatakan negara
atau sebagian
wilayah negara dalam
keadaan behaya, membangun dan mengembangkan sistem pertahanan negara dan
pesenjataan, menetapkan kebijakan wajib militer, dan lain sebagainya.
b. Keamanan, misalnya mendirikan dan membentuk Kepolisian Negara, menetapkan kebijakan keamanan nasional, menindak
kelompok atau organisasi yang mengganggu kemanan nasional dan lain sebagainya.
c. Moneter, misalnya mencetak uang dan menentukan nilai mata uang, mentukan kebijakan moneter,
mengendalikan peredaran uang, dan lain sebagainya.
d. Agama, misalnya menetapkan hari lebir keagamaan, pengakuan
terhadap keberadaan suatu agama, dan lain sebagainya. e. Yustisi, misalnya
mendirikan lembaga peradilan, merngangkat Hakim dan Jaksa,
mendirikan Lembaga Pemasyarakatan, menetapkan kebijakan kehakiman dan Keimigrasian, memberi
grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah di luar keenam urusan pokok di atas,
Pemerintah dapat: a menyelenggarakan sendiri sebagian urusan
Otonomi Daerah, Pembelaan Negara, Prestasi diri dan Globalisasi 4-8
pemerintahan; b melimpahkan sebagian urusan pemerintahan
kepada Gubernur selaku wakil Pemerintah dekonsentrasi, c menugaskan sebagian urusan pemerintahan kepada pemerintah
daerah danatau pemerintahan desa berdasarkan asas tugas pembantuan medebewind.
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan
oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah danatau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu. Sedangkan tugas
pembantuan medebewind pada dasrnya merupakan keikut sertaan Daerah atau Desa termasuk masyarakatnya atas penugasan atau
kuasa dari Pemerintah atau pemerintah daerah untuk melaksanakan urusan pemerintah di bidang tertentu.