Kedaulatan Rakyat, Demokrasi, HAM, dan Kemerdekaan Berpendapat 2-83
pelaku atau peserta unjukrasa berjumlah 100 orang maka harus ada 1 – 5 orang penanggungjawab.
4 Pemberitahuan telah diterima oleh Polri setempat selambat- lambatnya 3 x 24 tiga kali dua puluh empat jam sebelum kegiatan
dimulai. Polri setempat maksudnya adalah Polri terdepan di tempat kegiatan dilakukan. Jika kegiatan dilakukan di satu kecamatan
maka pemeberitahuan ditujukan kepada Polsek setempat. Jika 2 dua
Kecamatan atau
dalam ligkungan
kabupatenkota pemberitahuan ditujukan kepada Polres. 2 dua kabupaten atau
tingkat propinsi pemberitahuan ditujukan kepada Polda setempat dan jika 2 dua propinsi atau lebih maka pemberitahuan ditujukan
kepada Markas Besar Kepolisian RI. 5 Pemberitahuan secara tertulis tidak berlaku bagi kegiatan ilmiah di
dalam kampus dan kegiatan keagamaan.
6. Aktualisasi Kemerdekaan Mengemukakan
Pendapat Secara Bebas dan Bertanggungjawab
Setelah mempelajari aturan-aturan dan tata cara penyampaian pendapat di muka umum warganegara diharapkan dapat bersikap
positif terhadap penggunaan hak mengemukakan pendapat yang dilakukan secara bebas dan bertanggungjawab.
Selanjutnya warganegara diharapkan dapat mengaktualisasikan atau menerapkan kemerdekaan mengemukakan pendapat secara
bebas dan bertangungjawab dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mengemukakan pendapat adalah hak asasi manusia yang dijamin oleh undang-undang. Jadi setiap orang memiliki kebebasan untuk
mengemukakan pendapatnya. Namun demikian, penggunaan hak mengemukakan
pendapat tersebut tidaklah bersifat mutlak karena dibatasi oleh hak-hak dan kebebasan orang lain serta dibatasi pula
oleh undang-undang.
Penggunaan hak mengemukakan pendapat secara bebas harus di ikuti dengan kewajiban untuk menghormati undang-undang
dan hak- hak orang lain serta memperhatikan kepentingan umum. Penggunaan hak
mengemukakan pendapat yang
demikianlah yang
disebut bertanggungjawab. Aktualisasi penggunaan hak mengemukakan pendapat
dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Disamping untuk
melatih keberanian mengemukakan pendapat,
gagasan atau
ide-ide, aktualisasi penggunaan hak mengemukakan
pendapat juga merupakan salah satu bentuk partisipasi atau kepedulian warganegara terhadap masalah-masalah yang
menyangkut kehidupan bersama.
BAB IV KETERBUKAAN DAN KEADILAN
A. Kompetensi dan Indikator
Semenjak reformasi digulirkan, selogan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bebas good and clean governace terus
menerus didengung-dengungkan.
Dalam bahasa
populer pemerintahan yang demikian disebut Pemerintahan yang baik dan
bersih dari KKN. Pemerintahan yang bebas dari KKN diselenggarakan berdasarkan prinsip keterbukaan publik transparansi public dan
pertanggungjawaban publik
akuntabilitas Publik
. Keterbukaan
dimaksudkan sebagai keterbukaan dalam kehidupan bernegara. Dalam kehidupan bernegara, selain prinsip keterbukaan
transparasi, masyarakat sangat mendambakan terwujudnya keadilan. Keadilan dapat diartikan
sebagai perlakuan atau perbuatan yang dalam pelaksanaannya memberikan kepada pihak lain sesuatu yang
seharusnya dia terima. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keadilan berarti tidak berat sebelah, sepatutnya, dan tidak sewenang-
wenang. Setelah mempelajari materi ini, kompetensi yang diharapkan
anda miliki adalah memahami pentingnya keterbukaan dan keadilan dalam penyelenggaraan negara.
Adapun yang menjadi indikatornya adalah: 1. Mendeskripsikan makna keterbukaan.
2. Menguraikan hakekat keadilan. 3. Menjelaskan pentingnya keterbukaan dalam bernegara.
4 .Mendeskripsikan persyaratan-persyaratan suatu negara sebagai negara yang transparan.
5. Menguraikan mekanisme pengelolaan negara yang transparan. 6. Mendeskripsikan hakekat keadilan
7. Menguraikan pengelolaan negara yang berkeadilan.
Bangsa, Negara, Sikap Keterbukaan dan Keadilan 2-32
B. Uraian Materi 1. Keterbukaan
Setiap warga negaran pasti mendambakan pemerintahan yang baik dan bersih good and clean gobernance. Sungguh sangat
mengecewakan negara Indonesia termasuk negara yang terkorup diantara negara-negara di dunia. Akibatnya pembangunan tidak dapat
berjalan dengan baik, rakyat miskin semakin sulit untuk ditingkatkan taraf hidupnya, rakyat tidak dapat menikmati hak-hak dasarnya dengan
baik, misalnya pendidikan dan layanan kesehatan. Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih,
pemerintahan harus diselenggarakan berdasarkan prinsip keterbukaan publik
transparasi publik
dan pertanggungjawaban publik
akuntabilitas publik. Keterbukaan transparansi dimaksudkan sebagai keterbukaan dalam kehidupan bernegara. Misalnya, berapa
sebenarnya produksi minyak Indonesia, dan berapa penghasilan Indonesia dari berbagai perusahaan strategis yang dimiliki Indonesia.
Hal tersebut sangat penting untuk menghindari terjadinya korupsi. Lembaga-lembaga negara harus bersedia diaudit oleh BPK, sehingga
semua penggunaan uang
negara benar-benar
dapat dipertanggungjawabkan. Demikian
pula dalam
melaksanakan rekrutmen politik harus dilakukan secara terbuka transparan sehingga
tidak dimungkinkan terjadi kolusi. Sebuah pemerintahan dikatakan terbuka transparan apabila
memenuhi empat unsur utama sebagai berikut: a.
Pemerintah menyediakan berbagai informasi mengenai kebijakan yang ditempuhnya. Berbagai informasi itu antara lain: pertimbangan
yang mendasari kebijakan tersebut, peraturan serta proses pelaksanaan, biaya dan dampak yang dihasilkan.
b. Masyarakat dan media massa memiliki kesempatan luas untuk
mengetahu berbagai isi berbagai dokumen pemerintah, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui parlemen.