Kawasan Asia-Pasifik Uraian Materi 1. Batasan Organisasi Internasional

Hubungan, Sistem Hukum, dan Organisasi Internasional 4-59 Untuk mengantisipasinya, di kawasan Asia Pasifik telah dibentuk APEC Asia Pasific Economic Community yang akan diberlakukan pada tahun 2020. demikian juga khusus di Asia Tenggara, telah dibentuk AFTA ASEAN Free Trade Association yang akan berlaku mulai tahun 2003. Di balik peristiwa berakhirnya Perang Dingin, berlakunya pasar bebas ASEAN AFTA, dan liberalisasi ekonomi di kawasan Asia Pasifik, ada sejumlah masalah yang perlu mendapat perhatian, yaitu seperti berikut : 1. Kecenderungan diskriminasi bagi para investor Asia dan Australia, termasuk para pekerjanya yang ditempatkan pada warga kelas dua. 2. Krisis politik intern pemerintahan Jepang dan berbagai bencana alam yang terjadi serta sengketa kepulauan, baik dengan Rusia maupun Korea Selatan. 3. Adanya sejumlah negara-negara di kawasan Asia Selatan yang tergabung dalam SAARC South Asian Association for Regional Cooperation, seperti India, Pakistan, Bhutan, Bangladesh, Nepal dan Sri Langka, yang belum optimal dalam memanfaatkan forum- forum bilateral, regional, maupun internasional APEC 4. Sejauh ini, masih ada di antara negara-negara berkembang seperti Indonesia, India, vietnam, Filipina, Thailand, dan lain-lain yang secara politik belum siap untuk melaksanakan liberalisasi ekonomi. 5. Pengalihan dana dari sektor ekonomi ke sektor politik dan militer yang kurang realistis akibat konflik yang berkepanjangan. Misalnya masalah Korea Utara dan Korea Selatan produksi nuklir dan perbatasan. 6. Masih banyak sumber daya manusia yang belum terampil dalam penguasan Iptek. c. Bidang Sosial Budaya Kawasan Asia-Pasific berada di tengah-tengah Samudra Indonesia dan Samudra Pasifik. Di era Perang Dunia II, Kawasan Asia- Pasifik menjadi ajang perebutan antara Amerika Serikat, Uni Soviet, dan Jepang. Kawasan ini dalam waktu yang hampir bersamaan pernah juga dijajah oleh Barat kecuali Thailand, yang sampai sekarang sisa- sisanya Hubungan, Sistem Hukum, dan Organisasi Internasional 4-60 dapat kita jumpai di hampir setiap negara Khususnya Asia. Negara-negara Asia Tenggara mempunyai banyak kesamaan politik, sosial, maupun ekonomi. Hanya saja, pada saat era Perang Dingin berlangsung, terdapat sejumlah negara Asia yang menjadi korban ideologi, seperti Indo-China, Vietnam,dan Kamboja. Demikian juga kawasan Pasifik yang lebih didominasi oleh kekuatan Barat Fiji, Kaledonia Baru, Australia dan Selandia Baru. Dalam era Pearang Dingin, sisa-sisa aliran sosial maupun ideologi, seperti: liberalisme, sosialisme, dan komunisme, ternyata cukup menimbulkan masalah tersendiri di kawasan Asia-Pasifik. Masalah-masalah tersebut antara lain : 1. Keberadaan suku bangsa Maori penduduk asli yang kehidupannya semakin terdesak dan terdiskriminasi, terutama di Australia dan Selandia Baru. 2. Masalah pengungsi Vietnam yang tidak lagi bermotif politik. 3. Kawasan Asia, khususnya negara-negara berkembang oleh masyarakat internasional dianggap masih buruk dalam pelaksanaan Hak AsasiManusia, masalah tenaga kerja buruh, dan lingkungan hidup pemanfaatan hutan yang belum sesuai dengan ketentuan PBB. 4. Masih adanya diskriminasi dan indimidasi, baik terhadap agama maupun suku berbeda sehingga menimbulkan konflik intern yang berkepanjangan. 5. Pengolahan pariwisata yang masih menonjolkan seks dan kehidupan bebas sehingga berakibat buruk terhadap tata sosial dan nilai-nilai budaya ketimuran dan moral.

10. Masalah-Masalah Internasional

a. Bidang Politik Sejak berakhirnya Perang Dingin, Sistem Bipolar perkembangan kekuatan antara dua negara adidaya, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet berubah secara drastis. Robohnya tembok Berlin dan reunifikasi Jerman, serta runtuhnya rejim komunis di negara-negara Eropa Timur dan bubarnya Uni Soviet, menjadi rentetan Hubungan, Sistem Hukum, dan Organisasi Internasional 4-61 peristiwa perubahan ke era pasca Perang Dingin. Di era ini, dominasi Amerika Serikat, satu-satunya negara adidaya yang menjadi”Polisi Dunia’ semakin kuat. Inilah sistem yang disebut dengan Unipolar. Akan tetapi, menurut sebagian pengamat, sistem yang berlaku saat ini bukanlah Unipolar, tetapi Multipolar sebab kekuatan dunia bukanlah pada AS saja, tetapi Jepang maupun Eropa Barat juga dapat dikatakan sebagai kekuatan ekonomi dunia yang perlu dipertimbangkan. Memang, sampai sekarang dunia mengakui bahwa Amerika Serikat merupakan adidaya satu-satunya, secara bertahap AS akan mengurangi peranannya karena banyaknya masalah domestik di negaranya sendiri yang menyita banyak dana dan sumber daya, sepeti pengangguran, kriminalitas, devisa negara yang devisit, obat- obat terlarang, dan sebagainya. Dengan deemikian, masalah domestik itu pasti dinilai akan lebih penting ketimbang kepentingan global. Sejumlah masalah internasional di bidang politik yang sampai sekarang masih terus diupayakan penyelesaiannya di era pasca Perang dingin, antara lain berikut ini : 1. Hegemoni pengaruh kekuatan Amerika terhadap negara-negara teluk Arab Saudi dan Kuwait yang mengakibatkan tidak bisa dicapai stabilitas politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah. 2. Adanya sejulah negara yang mempunyai reaktor atau senjata nuklir yang sampai sekarang belum mau menandatangani ratifikasi nonproliferasi nuklir yang disponsori oleh PBB, seperti Israel, Korea Utara, dan Pakistan. Hal itu tidak saja membuat negara-negara tetangganya merasa terancam, tetapi masyarakat internasional juga sangat mengkhawatirkan efektifitas pemanfaatannya. 3. Runtuhnya Uni Soviet sebagai pengimbang kekuatan adidaya Amerika, sempat menimbulkan spekulasi tumbuhnya kekuatan baru yang perlu diperhitungkan untuk kawasan Asia-Pasifik, seperti : Jepang, Rusia, Cina atau India. 4. Krisis pengungsi Kuba dan provokasi Amerika Serikat yang mengintimidasi rejim Fidel castro melalui embargo Dewan Keamanan PBB. Sampai sekarang masalahnya terus berlarut-larut. 5. Perebutan kekuasaan di Afganistan sepeninggal Uni Soviet sampai Hubungan, Sistem Hukum, dan Organisasi Internasional 4-62 sekarang masih terus berkecamuk. Demikian juga masalah separatis Chehnya yang ingin melepaskan diri menjadi negara merdeka dari kungkungan Rusia, sampai saat ini belum terselesaikan. 6. Penyelesaian konflik politik dan keamanan di kawasan Balkan yang sangat rumit dan berlarut-larut. Berbagai masalah politik yang muncul ke permukaan setelah berakhirnya Perang Dingin, dianggap lebih kompleks dan multipolar. b. Bidang Ekonomi Akhir-akhir ini, masalah-masalah ekonomi menjadi lebih penting peranannya, baik dalam hubungan regional maupun internasional. Meskipun masalah politik geo-strategis masih tetap dianggap penting. Seperti perkembangan era pasca Perang Dingin, negara-negara bekas Uni Soviet dan Blok Timur seperti Perang Teluk. Masalah utama dalam sistem ekonomi maupun internasional adalah perbedaan kepentingan dan ketidakcocokan antara negara- negara industri itu sendiri. Sebagai contoh, perkembangan raksasa ekonomi Jepang yang industrinya telah merambah ke hampir seluruh pelosok dunia membuat masalah besar bagi negara-negara industri lain, seperti Amerika, Kanada, Jerman, dan sebagainya. Para analis ekonomi di Amerika mengatakan bahwa Jepang adalah masyarakat industri yang berbeda dengan negara-negara Barat karena industri Jepang tidak mempedulikan konsumsi rakyatnya, tetapi berusaha menguasai ekonomi dunia dengan cara-cara merkantilis menguasai perdagangan dan menitik beratkan dirinya sebagai masyarakat produsen. Oleh karena itu, Amerika dan Eropa harus menghadapi Jepang dengan cara-cara yang berbeda. Selain menguatnya raksasa ekonomi Jepang yang menjadi momok bagi Amerika dan masyarakat Eropa, berikut ini juga akan dikemukakan beberapa contoh masalah ekonomi yang lain.