Perjanjian Internasional Sumber Hukum Internasional

Hubungan, Sistem Hukum, dan Organisasi Internasional 4-36 semacam itu menguntungkan karena tidak memberi pembatasan tentang prinsip hukum yang diterapkan. Namun demikian Mochtar Kusumaatmadja Buku I, 1982:138 memberikan pengertian, bahwa asas-asas hukum umum adalah asas-asas hukum yang mendasari sistem hukum moderen. Sistem hukum moderen tersebut adalah sistem hukum positif yang didasarkan atas asas-asas dan lembaga- lembaga hukum negara Barat yang untuk sebagian besar didasarkan atas asas-asas dan lembaga hukum Romawi.

d. Keputusan Pengadilan

Keputusan pengadilan yang dimaksudkan adalah dalam arti luas, yaitu meliputi peradilan internasional, peradilan nasional, dan lembaga arbitrase Pasal 38 ayat 1.d. Statuta Mahkamah Internasional. Keputusan pengadilan tersebut tidak mempunyai kekuatan mengikat kecuali bagi para pihak dan mengenai hal yang khusue itu Pasal 59 Statuta Mahkamah Internasional. Dengan demikian keputusan pengadilan oleh masyarakat internasional tidak diakui sebagai preseden yang mengikat atau tidak menimbulkan kaidah hukum. Keputusan pengadilan berfungsi untuk membuktikan bahwa ada kaidah hukum internasional primer perjanjian internasional, hukum kebiasaan, dan prinsip hukum umum yang dipakai sebagai pedoman hukum mengenai suatu persoalan.

e. Karya-karya Hukum sebagai Ajaran Sarana Hukum

Karya-karya hukum dari sarjana hukum terkemuka berupa hasil penelitian dan tulisan dari sarjana hukum terkemuka yang berfungsi untuk menemukan apa yang menjadi sumber hukum intennasional. Karya-karya hukum itu sendiri tidak menimbulkan hukum bagi masyarakat internasional. Hubungan, Sistem Hukum, dan Organisasi Internasional 4-37

f. Keputusan Organ Organisasi Internasional

Secara umum keputusan suatu organ den organisasi internasional bersifat mengikat anggota dan organisasi internasional yang bersangkutan. Namun demikian keputusan organ suatu organisasi internasional dapat membentuk peraturan hukum internasional.

g. Komisi Hukum Internasional

Komisi Hukum Internasional dibentuk pada tahun 1946 dengan anggota awal 15 anggota, menjadi 21 anggota. pada tahun 1956, dan menjadi 25 anggota pada tahun 1961. Komisi Hukum Internasional bertugas memajukan perkembangan progresif dan kodifikasi hukum internasional.

h. Jus Cogens

Jus Cogens merupakan istilah teknis yang diberikari kepada norma-norma hukum internasional umum yang merupaken kekuatan yang tak dapat diubah sebagai konsukuensi tidak adanya pengguguran yang dapat dilakukan kecuali oleh norma lain yang seimbang.

6. Subjek Hukum Internasional

Ada beberapa pengertian tentang Istilah subjek hukum Internasional sebagai berikut : a. Mochtar Kusumsatmadja Buku I, 1982:91-92 memberikan batasan, bahwa subjek hukum internasional adalah: a pemegang segala hak dan kewajiban menurut hukum internasional, atau b pemegang hak dan kewajiban untuk mengadakan penuntutan hak yang diberikan oleh hukum internasional di muka pengadilan berdasarkan suatu konvensi.