Konstitusi Negara KEGIATAN BELAJAR 2 KONSTITUSI DAN PERUNDANG-UNDANGAN
Proklamasi Kemerdekaan,Dasar Negara, Konstitusi, dan Perundang-undangan 3- 42
tercapai. Tujuan yang hendak dicapai adalah kehidupan yang tertib, tenteram, adil, dan makmur.
Konstitusi Negara Republik Indonesia yang disebut UUD 1945 juga sebagai Konstitusi Negara Indonesia. Dalam UUD 1945 atau
Konstitusi Negara itulah “aturan main” untuk menjamin berjalannya kehidupan berbangsa dan bernegara dirumuskan. Mengenai aturan,
tatanan, dan hukum yang berlaku di Indonesia itu dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan. Ini berarti penyelenggaraan
negara Indonesia mengacu pada konstitusi atau UUD 1945. Menurut sifat dan fungsinya Undang-Undang Dasar adalah
suatu naskah yang menjelaskan tentang kerangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintah suatu negara dan menentukan
pokok-pokok cara kerja badan-badan tersebut. Oleh karena itu, setiap warganegara
harus memahami dasar negara atau konstitusi negaranya. Sehingga setiap warga negara dapat berpartisipasi aktif
dalam pemerintahan, termasuk ikut membangun dan mempertahankan negaranya dari berbagai ancaman dan gangguan, baik dari dalam
maupun dari luar negeri. Disamping berlaku hukum dasar yang tertulis, yaitu UUD, dalam
praktik pemerintahan berlaku pula hukum dasar yang tidak tertulis yang disebut konvensi. Hukum dasar yang tidak tertulis itu merupakan
aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan negara meskipun tidak tertulis. Contoh konvensi
yang dilaksanakan dalam praktik diantaranya adalah: 1. pengambilan keputusan diutamakan berdasarkan musyawarah
untuk mufakat daripada menggunakan pemungutan suara voting; dan
2. pidato kenegaraan Presiden RI setiap tanggal 16 Agustus di dalam sidang DPR.
Dalam Bahasa Indonesia, konstitusi disamaartikan dengan Undang-Undang Dasar grondwet, grundgesetz. Sehingga, dalam
Proklamasi Kemerdekaan,Dasar Negara, Konstitusi, dan Perundang-undangan 3- 43
praktik kenegaraan, Indonesia pernah menggunakan istilah “konstitusi” sebagai pengganti UUD, yaitu ketika bernama Republik Indonesia
Serikat. Saat itu UUD yang dipakai adalah Konstitusi RIS. Konstitusi itu memuat 3 unsur yang penting dalam maknanya,
yaitu: 1. konstitusi dipandang sebagai wujud perjanjian masyarakat;
2. konstitusi adalah piagam yang menjamin hak asasi manusia; dan 3. konstitusi adalah kerangka bangunan pemerintahan.
Konstitusi menurut makna katanya berarti “dasar susunan badan politik” yang bernama negara. Konstitusi menggambarkan
seluruh sistem ketatanegaraan suatu negara, yaitu berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah negara.
Dalam perkembangannya, istilah konstitusi mempunyai dua pengertian berikut ini.
1. Dalam pengertian luas, konstitusi berarti keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar droit constitunelle.
Seperti halnya hukum pada umumnya, hukum dasar juga tidak selalu berbentuk dokumen tertulis. Konstitusi dapat pula terdiri dari
unsur-unsur tertulis, atau dapat juga berupa campuran dari dua unsur tersebut.
2. Dalam pengertian sempit terbatas, konstitusi berarti piagam dasar atau undang-undang dasar loi constitunelle, yaitu suatu dokumen
lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar negara. Contohnya antara lain:
- UUD 1945 yang berlaku di Indonesia;
- Konstitusi Amerika Serikat tahun 1787;
- Konstitusi Prancis tahun 1789;
- Konstitusi Federasi Swiss tahun 1848.
Jadi, konstitusi dalam arti sempit terbatas berarti sebagian dari hukum dasar, yang merupakan satu dokumen tertulis yang lengkap.
Proklamasi Kemerdekaan,Dasar Negara, Konstitusi, dan Perundang-undangan 3- 44
Dalam perkembangan pada umumnya konstitusi merupakan dokumen yang memuat aturan-aturan hukum dan ketentuan-ketentuan
hukum yang pokok-pokok atau dasar-dasar, yang sifatnya tertulis dan tidak tertulis, yang menggambarkan tentang sistem ketatanegaraan
suatu negara. Sedang Undang-undang Dasar merupakan suatu kitab atau dokumen yang memuat aturan-aturan hukum dan ketentuan-
ketentuan hukum yang pokok-pokok atau dasar-dasar yang sifatnya tertulis dan menggambarkan tentang sistem ketatanegaraan suatu
negara. Dengan memperhatikan perbedaan tersebut di atas berarti
bahwa konstitusi memiliki makna yang lebih luas daripada Undang- undang Dasar. Konstitusi meliputi ketentuan-ketentuan dasar yang
sifatnya tertulis dan tidak tertulis. Undang-Undang Dasar hanya meliputi ketentuan-ketentuan dasar yang tertulis. Jadi Undang-undang
Dasar merupakan bagian dari konstitusi. Undang-undang Dasar adalah konstitusi yang tertulis.
Namun demikian, dalam praktik sehari-hari, pengertian
konstitusi sering disamakan dengan UUD. Konstitusi sebagai hukum dasar disamakan artinya dengan UUD sebagai hukum dasar tertulis.
Hal itu disebabkan bahwa di Indonesia UUD atau hukum dasar yang tertulis lebih nyata keberadaan dan penjabarannya di dalam peraturan
perundang-undangan nasional.
Sedangkan konvensi
hanya menyangkut persoalan-persoalan yang bersifat seremonial.
Oleh karena itu, UUD 1945 sebagai hukum dasar atau konstitusi negara mengandung pengertian:
1. UUD 1945 itu bersifat mengikat, baik pemerintah, setiap lembaga negara, lembaga masyarakat, maupun warga negaranya.
2. UUD 1945 berisi norma-norma, kaidah-kaidah, aturan-aturan atau ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati oleh semua pihak
yang terikat dalam negara.
Proklamasi Kemerdekaan,Dasar Negara, Konstitusi, dan Perundang-undangan 3- 45
3. UUD 1945 berfungsi sebagai sumber hukum setiap produk hukum seperti UU, PP, Perpu.
4. UUD 1945 menjadi dasar setiap tindakan pemerintah dengan berbagai kebijaksanaan.
Peraturan daerah sebagimana yang dimaksud pada hirarki peraturan perundang-undangan
tersebut meliputi tiga
macam peraturan.
1. Peraturan Daerah Provinsi yang dibuat oleh DPRD Provinsi bersama Gubernur.
2. Peraturan Daerah KabupatenKota yang dibuat oleh DPRD KabupatenKota bersama BupatiWalikota.
3. Peraturan Desa Peraturan yang setingkat yang dibuat oleh Badan Perwakilan Desa atau nama lainnya bersama dengan Kepala Desa
atau nama lainnya.
Gambar 3.2 Dalam negara yang berdasar sistem konstitusional, rakyat berhak menentukan jalannya pemerintahan. Jika rakyat tidak
puas dengan kebijakan pemerintah, maka rakyat bisa protes dan memperjuangkan nasibnya, termasuk melalui demonstrasi.
Proklamasi Kemerdekaan,Dasar Negara, Konstitusi, dan Perundang-undangan 3- 46
Undang-undang Dasar mempunyai fungsi yang khas yaitu membatasi kekuasaan pemerintah. Pendapat demikian menyatakan,
bahwa di dalam negara-negara yang mendasarkan pada demokrasi konstitusional, penyelenggara kekuasaan tidak bersifat sewenang-
wenang. Gagasan inilah yang dinamakan konstitusionalisme, yaitu pemerintahan yang mengandung pengertian suatu kumpulan kegiatan
yang diselenggarakan oleh dan atas nama rakyat. Dalam sejarah kehidupan bangsa Indonesia pada umumnya,
khususnya di Jawa, terdapat ungkapan “Sabda Pandita Ratu”. Arti ungkapan itu adalah apa pun yang dikehendaki raja, itulah yang harus
dilaksanakan. Menurut perkembangan rezim tradisional bahwa kekuasaan dalam negara bersumber pada seorang raja. Penguasa
menjalankan kekuasaan menurut keinginan sendiri. Apa yang dikehendaki raja itulah yang harus terjadi.
Bagaimana dengan kekuasaan negara yang bersumber dari rakyat? Dalam kerangka pemahaman dan kesadaran tentang
kekuasaan yang bersumber dari rakyat, terdapatlah pembatasan terhadap kekuasaan
pemerintah. Dengan pembatasan
itu pemerintahan yang berkuasa tidak dapat menjalankan kekuasaannya
dengan sewenang-wenang. Lantas apa yang menjadi pembatas kekuasaan pemerintahan itu?
Pembatas kekuasaan pemerintah itu ialah konstitusi. Dalam hubungan antara pemerintahan dan rakyat terdapat ketentuan
mengenai hak asasi warganegara yang harus mendapat perlindungan dari pemerintah. Perlindungan hak asasi ini merupakan wujud
penghargaan terhadap harkat dan martabat rakyat sebagai pemilik kekuasaan. Hak asasi ini kemudian diatur dalam konstitusi negara.
Proklamasi Kemerdekaan,Dasar Negara, Konstitusi, dan Perundang-undangan 3- 47