Laporan Tahunan 2016
248
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
249
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Perbandingan Realisasi 2016 Dengan Rencana Bisnis Bank 2017
Uraian Realisasi 2016
Proyeksi 2017
Penghimpun Dana
Dana pihak Ketiga: 73,029,838
77,059,500 Giro
- 22,591,100
Tabungan -
18,326,000 Simpanan Berjangka
- 36,142,400
Dana Lainnya: 7,662,782
Kewaiban Kepada Bank Lain -
2,052,569 Surat Berharga Yang diterbitkan
2,311,606 4,921,186
pinjaman yang Diterima 246,055
189,027 repo
2,670,589 500,000
Penyaluran Dana
penempatan pada Bank Indonesia 5,516,363
7,096,744 penempatan pada Bank Lain
261,797 1,275,169
Surat Berharga yang Dimiliki 9,206,598
9,958,073 Kredit yang Diberikan
62,754,600 71,197,327
penyertaan 30,681
1,478,380
Ekuitas
Modal Disetor 2,424,073
2,540,740 agio Saham
- 1,406,756
Selisih penilaian Kembali aktiva tetap 1,592,653
1,558,378 Cadangan
- 3,032,786
Laba Tahun Lalu 7,712,880
1,462,480 Laba Setelah pajak
1,153,225 1,436,220
Laba Sebelum pajak 1,463,908
1,818,000
Aset Tetap dan Inventaris 2,740,397
4,805,426 Aset
102,318,457 98,750,000
Rasio – Rasio
Car 18.43
17.48 roe
21.81 19.24
roa 2.22
1.94 nIM
7.40 6.99
LDr 86.70
92.39 Bopo
82.70 83.40
TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW finanCial RevieW
Uraian Realisasi 2016
Proyeksi 2017
npL-Gross 1.69
1.70 npL-netto
0.75 0.58
Adapun uraian terkait target keuangan tahun 2017 ialah sebagai berikut.
a. aset
Memperhatikan kondisi ekonomi makro yang cenderung naik-turun, serta berdasarkan proyeksi pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang akan mencapai kisaran 5.1 maka target pertumbuhan aset tahun 2017 diarahkan untuk
dapat meningkatkan market share sebesar 1,45 pada tahun 2017 melalui pertumbuhan aset sebesar 8
b. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Dana Pihak ketiga bank bjb pada tahun 2015 sebesar
Rp62,7 triliun dengan rata – rata pertumbuhan DPK bank bjb
selama tiga tahun terakhir sebesar 14,8 lebih tinggi dari rata – rata pertumbuhan DPK perbankan nasional
sebesar 9,75. Target DPK pada tahun 2017 diarahkan untuk dapat meningkatkan DPK sebesar 15 dengan
proyeksi market share sebesar 1,46.
c. Penyaluran Kredit Posisi kredit bank bjb pada tahun 2015 sebesar Rp55,29
triliun dengan rata-rata pertumbuhan kredit selama tiga tahun terakhir sebesar 16,22 masih di atas rata – rata
kredit perbankan nasional pada periode yang sama sebesar 7,21, sedangkan realisasi kredit sampai dengan semester
I tahun 2016 sebesar Rp60,13 triliun. Perlambatan kredit di pertengahan tahun 2016 terjadi seiring kehati-hatian
perbankan dalam menyalurkan kredit karena meningkatnya risiko kredit untuk sektor-sektor ekonomi tertentu
Sejalan dengan strategi tahun 2017 yaitu membangun fondasi yang lebih kuat untuk pertumbuhan bisnis bank
yang berkualitas build stronger foundation for quality growth, maka untuk menjaga profitabilitas bank, pertumbuhan
kredit diproyeksikan sebesar 12 dengan market share sebesar 1,41.
INfOrMaSI MatErIaL YaNG tErJaDI SEtELaH taNGGaL
LaPOraN aKUNtaN
bank bjb tidak memiliki informasi material penting yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
Adapun uraian terkait target keuangan tahun 2017 ialah sebagai berikut.
a. aset
Memperhatikan kondisi ekonomi makro yang cenderung naik-turun, serta berdasarkan proyeksi pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang akan mencapai kisaran 5.1 maka target pertumbuhan aset tahun 2017 diarahkan untuk
dapat meningkatkan market share sebesar 1,45 pada tahun 2017 melalui pertumbuhan aset sebesar 8
b. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Dana Pihak ketiga bank bjb pada tahun 2015 sebesar
Rp62,7 triliun dengan rata – rata pertumbuhan DPK bank bjb
selama tiga tahun terakhir sebesar 14,8 lebih tinggi dari rata – rata pertumbuhan DPK perbankan nasional
sebesar 9,75. Target DPK pada tahun 2017 diarahkan untuk dapat meningkatkan DPK sebesar 15 dengan
proyeksi market share sebesar 1,46.
c. Penyaluran Kredit Posisi kredit bank bjb pada tahun 2015 sebesar Rp55,29
triliun dengan rata-rata pertumbuhan kredit selama tiga tahun terakhir sebesar 16,22 masih di atas rata – rata
kredit perbankan nasional pada periode yang sama sebesar 7,21, sedangkan realisasi kredit sampai dengan semester
I tahun 2016 sebesar Rp60,13 triliun. Perlambatan kredit di pertengahan tahun 2016 terjadi seiring kehati-hatian
perbankan dalam menyalurkan kredit karena meningkatnya risiko kredit untuk sektor-sektor ekonomi tertentu
Sejalan dengan strategi tahun 2017 yaitu membangun fondasi yang lebih kuat untuk pertumbuhan bisnis bank
yang berkualitas build stronger foundation for quality growth, maka untuk menjaga profitabilitas bank, pertumbuhan
kredit diproyeksikan sebesar 12 dengan market share sebesar 1,41.
INfOrMaSI MatErIaL YaNG tErJaDI SEtELaH taNGGaL
LaPOraN aKUNtaN
bank bjb tidak memiliki informasi material penting yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
Laporan Tahunan 2016
250
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
251
Growing Together with New Expanding Opportunities
KEBIJaKaN DIVIDEN
Kebijakan dividen setiap tahun ditetapkan melalui persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPS Tahunan. Pada
tahun 2016, Perseroan telah melakukan pembayaran dividen kas sebesar Rp 549.549.857.736,- lima ratus empat puluh
sembilan miliar lima ratus empat puluh sembilan juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu tujuh ratus tiga puluh enam rupiah
atau sebesar 40 dari laba bersih tahun buku 2015.
Penggunaan laba tahun 2015 ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tanggal
23 Maret 2016 sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris No.61 oleh R. Tendy Suwarman, SH. Sedangkan, penggunaan
laba tahun 2014 ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tanggal 31 Maret 2015
sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris No.117 oleh R. Tendy Suwarman, SH.
Berdasarkan keputusan RUPS tersebut di atas, penggunaan laba tahun 2015 dan 2014 ditetapkan sebagai berikut.
Tabel Penggunaan Tahun berjalan dalam jutaan Rupiah 2015
2014
pembagian dividen 822,246
694,253 pembentukan cadangan umum
549,549 409,299
Jasa produksi dan beban corporate social responsibility dibukukan sebagai beban pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan .
Adapun jadwal pembayaran dividen tunai selama 2dua tahun terakhir diuraikan sebagai beirkut.
Tabel jadwal Pembayaran Dividen Tunai Tahun buku 2014 dan 2015
Keterangan Tanggal
Tahun Buku 2014 akhir periode perdagangan Saham Dengan hak Dividen Cum Dividen
pasar reguler dan negosiasi 8 april 2015
pasar Tunai 13 april 2015
awal periode perdagangan Saham Tanpa hak Dividen ex Dividen pasar reguler dan negosiasi
9 april 2015 pasar Tunai
14 april 2015 Tanggal Daftar pemegang Saham yang berhak Dividen recording
Date 13 april 2015
Tanggal pembayaran Dividen Tunai Tahun Buku 2014 30 april 2015
Tahun Buku 2015
KEBIJaKaN DIVIDEN
Kebijakan dividen setiap tahun ditetapkan melalui persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPS Tahunan. Pada
tahun 2016, Perseroan telah melakukan pembayaran dividen kas sebesar Rp 549.549.857.736,- lima ratus empat puluh
sembilan miliar lima ratus empat puluh sembilan juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu tujuh ratus tiga puluh enam rupiah
atau sebesar 40 dari laba bersih tahun buku 2015.
Penggunaan laba tahun 2015 ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tanggal
23 Maret 2016 sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris No.61 oleh R. Tendy Suwarman, SH. Sedangkan, penggunaan
laba tahun 2014 ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tanggal 31 Maret 2015
sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris No.117 oleh R. Tendy Suwarman, SH.
Berdasarkan keputusan RUPS tersebut di atas, penggunaan laba tahun 2015 dan 2014 ditetapkan sebagai berikut.
Tabel Penggunaan Tahun berjalan dalam jutaan Rupiah
Jasa produksi dan beban corporate social responsibility dibukukan sebagai beban pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan .
Adapun jadwal pembayaran dividen tunai selama 2dua tahun terakhir diuraikan sebagai beirkut.
Tabel jadwal Pembayaran Dividen Tunai Tahun buku 2014 dan 2015
TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW finanCial RevieW
Keterangan Tanggal
akhir periode perdagangan Saham Dengan hak Dividen Cum Dividen pasar reguler dan negosiasi
31 Maret 2016 pasar Tunai
5 april 2016 awal periode perdagangan Saham Tanpa hak Dividen ex Dividen
pasar reguler dan negosiasi 1 april 2016
pasar Tunai 6 april 2016
Tanggal Daftar pemegang Saham yang berhak Dividen recording Date
5 april 2016 Tanggal pembayaran Dividen Tunai Tahun Buku 2015
27 april 2016
Selain itu, adapun dividen yang telah dibayarkan oleh bank bjb dan Dividen of Payout Ratio selama 8 tahun terakhir.
Tabel Pembayaran Dividen xxx
Tahun buku Pemerintah
Publik Total
Dividen Per Lembar Saham
Payout Ratio
2015 616.684.142.877
205.561.348.000 822.245.490.877
84,8 40,00
2014 520.690.856.484
173.563.591.000 694.254.447.484
71,6 63,00 2013
567.960.277.815 189.320.062.250
757.280.340.065 78,1
55,00 2012
497.883.069.805 165.960.996.659
663.844.066.464 68,5
56,00 2011
444.129.883.759 148.043.270.849
592.173.154.608 61,1
62,50 2010
433.958.178.660 144.652.703.027
578.610.881.686 59,7
65,00
KEPEMILIKaN SaHaM OLEH MaNaJEMEN DaNataU KarYaWaN
Bank bjb pada tahun 2010 melakukan aksi korporasi berupa IPO Initial Public Offering. bank bjb mengeluarkan kebijakan
pada karyawannya untuk memiliki sejumlah saham dari bank bjb
dengan nama program EMSA Employee and Management Stock Alocation sebagaimana yang disepakati oleh manajemen
bahwa alokasi jumlah saham untuk karyawan adalah sebanyak 10 dari jumlah saham yang ditawarkan ke publik atau sebanyak
2.424.072.500 lembar saham.
Berdasarkan hasil penawaran awal bookbuilding, jumlah pemesanan saham EMSA yang disampaikan oleh seluruh
karyawan bank bjb adalah sebesar Rp46.360.200.000,00 atau 3,2 dari jumlah saham yang ditawarkan ke publik.
Program EMSA tersebut memiliki jangka waktu maksimal 6 Bulan dengan persyaratan yang berhak mengikuti program ini
adalah karyawan tetap bank bjb dengan excercise price Rp600,-
Selain itu, adapun dividen yang telah dibayarkan oleh bank bjb dan Dividen of Payout Ratio selama 8 tahun terakhir.
KEPEMILIKaN SaHaM OLEH MaNaJEMEN DaNataU KarYaWaN
Bank bjb pada tahun 2010 melakukan aksi korporasi berupa IPO Initial Public Offering. bank bjb mengeluarkan kebijakan
pada karyawannya untuk memiliki sejumlah saham dari bank bjb
dengan nama program EMSA Employee and Management Stock Alocation sebagaimana yang disepakati oleh manajemen
bahwa alokasi jumlah saham untuk karyawan adalah sebanyak 10 dari jumlah saham yang ditawarkan ke publik atau sebanyak
2.424.072.500 lembar saham.
Berdasarkan hasil penawaran awal bookbuilding, jumlah pemesanan saham EMSA yang disampaikan oleh seluruh
karyawan bank bjb adalah sebesar Rp46.360.200.000,00 atau 3,2 dari jumlah saham yang ditawarkan ke publik.
Program EMSA tersebut memiliki jangka waktu maksimal 6 Bulan dengan persyaratan yang berhak mengikuti program ini
adalah karyawan tetap bank bjb dengan excercise price Rp600,-
Laporan Tahunan 2016
252
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
253
Growing Together with New Expanding Opportunities
rEaLISaSI PENGGUNaaN DaNa HaSIL PENaWaraN UMUM
Adapun realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum bank bjb diuraikan sebagai berikut.
dalam Juta Rupiah
No. jenis
Penawaran Umum
Tanggal Efektif
Nilai Realisasi Hasil Penawaran Umum
Rencana Penggunaan Dana Menurut Prospektus
Realisasi Penggunaan Dana Menurut Prospektus Sisa Dana
Hasil Penawaran
Umum jumlah
Hasil Penawaran
Umum biaya
Penawaran Umum
Hasil bersih
Ekspansi Kredit
Ekspansi jaringan
Kantor Ekspansi
Teknologi Informasi
Total Ekspansi
Kredit Ekspansi
jaringan Kantor
Ekspansi Teknologi
Informasi Total
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15
1. Initial public
offering Ipo
8 Juli 2010
1,454,444 25,003
1,429,441 1,143,553
142,944 142,944
1,429,441 1,143,553
142,944 142,944
1,429,441 -
jumlah 1,454,444
25,003 1,429,441
1,143,553 142,944
142,944 1,429,441
1,143,553 142,944
142,944 1,429,441
-
INfOrMaSI traNSaKSI MatErIaL YaNG MENGaNDUNG BENtUraN
KEPENtINGaN DaNataU traNSaKSI DENGaN PIHaK
BErELaSI
KEBIJaKaN MEKaNISME rEVIU ataS traNSaKSI DaN PEMENUHaN PEratUraN
DaN KEtENtUaN tErKaIt
bank bjb memiliki kebijakan mengenai penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, sebagaimana diatur
dalam Manual Ketentuan Kredit. Evaluasi dan pengkinian atas kebijakan dalam Manual Ketentuan Kredit tersebut
dilakukan secara berkala. Pendanaan kepada pihak terkait dan kepada debitur dengan dana dalam jumlah besar senantiasa
dilakukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, serta telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan maupun
peraturan perundang-undangan lain yang berlaku, antara lain menyangkut aspek Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK.
Selain itu, pendanaan kepada pihak terkait juga harus diputuskan oleh Dewan Komisaris secara independen. Pelaporan rutin
BMPK kepada Otoritas Jasa Keuangan dilakukan secara tepat waktu dan sepanjang tahun 2016 tidak terdapat pelanggaran
atau pelampauan atas BMPK.
rEaLISaSI PENGGUNaaN DaNa HaSIL PENaWaraN UMUM
Adapun realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum bank bjb diuraikan sebagai berikut.
dalam Juta Rupiah
INfOrMaSI traNSaKSI MatErIaL YaNG MENGaNDUNG BENtUraN
KEPENtINGaN DaNataU traNSaKSI DENGaN PIHaK
BErELaSI
KEBIJaKaN MEKaNISME rEVIU ataS traNSaKSI DaN PEMENUHaN PEratUraN
DaN KEtENtUaN tErKaIt
bank bjb memiliki kebijakan mengenai penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, sebagaimana diatur
dalam Manual Ketentuan Kredit. Evaluasi dan pengkinian atas kebijakan dalam Manual Ketentuan Kredit tersebut
dilakukan secara berkala. Pendanaan kepada pihak terkait dan kepada debitur dengan dana dalam jumlah besar senantiasa
dilakukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, serta telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan maupun
peraturan perundang-undangan lain yang berlaku, antara lain menyangkut aspek Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK.
Selain itu, pendanaan kepada pihak terkait juga harus diputuskan oleh Dewan Komisaris secara independen. Pelaporan rutin
BMPK kepada Otoritas Jasa Keuangan dilakukan secara tepat waktu dan sepanjang tahun 2016 tidak terdapat pelanggaran
atau pelampauan atas BMPK.
TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW finanCial RevieW
Selama tahun 2016 tidak terdapat pelanggaran danatau pelampauan terhadap BMPK atas penyediaan dana kepada
Pihak Terkait bank bjb.
KEWaJaraN traNSaKSI
Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 Revisi 2010 tentang
“Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”, yang didefinisikan antara lain:
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: memiliki pengendalian atau
pengendalian bersama atas entitas pelapor; memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau personil manajemen kunci
entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika: entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama
artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain; satu entitas adalah entitas asosiasi
atau ventura bersama dari entitas lain atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok
usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya; kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga
yang sama; satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas
ketiga; entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau
entitas yang terkait dengan entitas pelapor; Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut,
maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh
orang yang diidentifikasi sebagai orang atau anggota keluarga terdekat yang memiliki relasi dengan entitas pelapor; atau
orang yang diidentifikasi sebagai anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor yang memiliki
pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas atau entitas induk dari entitas.
Berdasarkan ketentuan tersebut, pihak-pihak berelasi dan sifat hubungannya dengan Bank diuraikan sebagai berikut.
NaMa DaN SIfat HUBUNGaN BErELaSI
Dalam kegiatan normal usaha, Bank dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena hubungan kepemilikan
danatau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak pihak berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah
disepakati bersama. Selama tahun 2016 tidak terdapat pelanggaran danatau
pelampauan terhadap BMPK atas penyediaan dana kepada Pihak Terkait bank bjb.
KEWaJaraN traNSaKSI
Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 Revisi 2010 tentang
“Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”, yang didefinisikan antara lain:
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: memiliki pengendalian atau
pengendalian bersama atas entitas pelapor; memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau personil manajemen kunci
entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika: entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama
artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain; satu entitas adalah entitas asosiasi
atau ventura bersama dari entitas lain atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok
usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya; kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga
yang sama; satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas
ketiga; entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau
entitas yang terkait dengan entitas pelapor; Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut,
maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh
orang yang diidentifikasi sebagai orang atau anggota keluarga terdekat yang memiliki relasi dengan entitas pelapor; atau
orang yang diidentifikasi sebagai anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor yang memiliki
pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas atau entitas induk dari entitas.
Berdasarkan ketentuan tersebut, pihak-pihak berelasi dan sifat hubungannya dengan Bank diuraikan sebagai berikut.
NaMa DaN SIfat HUBUNGaN BErELaSI
Dalam kegiatan normal usaha, Bank dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena hubungan kepemilikan
danatau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak pihak berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah
disepakati bersama.
Laporan Tahunan 2016
254
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
255
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Nama dan Sifat Hubungan Berelasi
No. Pihak-pihak berelasi
Sifat hubungan istimewa Transaksi
1. pemerintah provinsi
Jawa Barat pemegang saham
pengendali Giro
Simpanan nasabah Kredit yang diberikan
2. Manajemen kunci
hubungan pengendalian kegiatan perusahan
Kredit yang diberikan Simpanan nasabah
3. Bpr dan pD-LpK
hubungan kepemilikan melalui pemerintah provinsi
dan kabupaten penyertaan saham
Simpanan dari bank lain 4.
pT asuransi Bangun askrida
hubungan kepemilikan melalui pemerintah provinsi
dan kabupaten asuransi
rEaLISaSI traNSaKSI
Tabel berikut menunjukkan jumlah agregat dari transaksi pihak yang berelasi selain manajemen kunci pada tanggal-tanggal
31 Desember 2016 dan 2015.
Tabel Transaksi dengan Pihak Berelasi
Keterangan 31 Desember 2016
31 Desember 2015
aset Kredit yang diberikan
1.113.540 919.325
penyertaan saham 31.984
31.984 Total aset dari pihak – pihak berelasi
1.145.524 951.309
Cadangan kerugian penurunan nilai dari pihak-pihak berelasi 9.256
66.405 Total aset dari pihak -pihak berelasi - neto
1.136.268 884.904
persentase total aset pihak be relasi terhadap total aset - neto 1,11
0,99 Liabilitas
Simpanan nasabah dan simpanan nasabah syariah 11.914.201
15.370.650 Simpanan dari bank lain
307.880 189.840
Dana syirkah temporer 8.577
9.007 Total liabilitias dan dana syirkah temporer kepada pihak-pihak berelasi
12.230.658 15.569.497
persentase total liabilitas dan dana syirkah temporer pihak berelasi terhadap total liabilitas dan total dana syirkah temporer
13,20 19,24
pendapatan bunga dan bagi hasil Kredit yang diberikan dan pembiayaan piutang syariah
126.655 127.263
Total pendapatan bunga dan syariah dari pihak-pihak berelasi 126.655
127.263 persentase terhadap total pendapatan bunga dan syariah
1,19 1,27
Beban bunga dan bonus
Simpanan nasabah, simpanan nasabah syariah, dan dana syirkah temporer 579.349
1.008.194 Simpanan dari bank lain
13.482 9.055
Total beban bunga dan bonus dari pihak - pihak berelasi 592.831
1.017.249 persentase terhadap total beban bunga dan bonus
12,89 19,91
Selain itu, adapun realisasi transaksi dengan manajemen kunci diuraikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel Transaksi dengan Pihak Berelasi
TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW finanCial RevieW
Keterangan 31 Desember 2016
31 Desember 2015
aset Kredit yang diberikan
59.350 51.526
Cadangan kerugian penurunan nilai dari manajemen kunci 54
10 Total kredit yang diberikan dan piutangpembiayaan syariah dari
manajemen kunci 59.296
51.516 persentase terhadap total aset
0,06 0,06
Liabilitas Simpanan nasabah dan simpanan nasabah syariah
62.044 502.190
persentase terhadap total liabilitas dan dana syirkah temporer 0,07
0,62 pendapatan bunga dan
bagi hasil Kredit yang diberikan dan piutangpembiayaan syariah
487 7.133
persentase terhadap total pendapatan bunga dan syariah 0,005
0,07 Beban bunga dan bonus
Simpanan nasabah dan simpanan nasabah syariah 2.775
- persentase terhadap total beban bunga dan bonus
0,06 -
Beban gaji dan tunjangan Direksi
62.400 65.340
Dewan Komisaris 20.817
32.396 Karyawan Kunci
71.118 57.751
Total 154.335
155.487 persentase terhadap total beban tenaga kerja dan tunjangan karyawan
7,13 8,8
KOMItMEN DaN KONtINJENSI
bank bjb mempunyai komitmen dan kontijensi. Adapun Ikhtisar komitmen dan kontijensi bank bjb diuraikan sebagai berikut.
Tabel Komitmen dan Kontinjensi dalam jutaan Rupiah
Keterangan 31 Desember 2016
31 Desember 2015
Tagihan komitmen 4.496.285
3.120.833 posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan
1.026.409 441.120
Lainnya 3.469.876
2.679.713 Liabilitas Komitmen
7.861.834 5.288.876
Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan 3.748.310
2.911.959 posisi penjualan spot dan derivative yang masih berjalan
1.065.867 -
Irrevocable letters of credit yang masih berjalan 49.349
9.164 Lainnya
2.998.308 2.367.753
Tagihan kontinjensi Tagihan bunga dan marjin piutang dalam penyelesaian
378.594 536.268
Liabilitas kontinjensi Garansi yang diterbitkan
1.375.078 1.687.060
PErUBaHaN PEratUraN PErUNDaNG – UNDaNGaN YaNG
BErPENGarUH SIGNIfIKaN tErHaDaP BaNK
Adapun perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh terhadap Bank beserta dampak serta respon
rEaLISaSI traNSaKSI
Tabel berikut menunjukkan jumlah agregat dari transaksi pihak yang berelasi selain manajemen kunci pada tanggal-tanggal
31 Desember 2016 dan 2015.
Tabel Transaksi dengan Pihak Berelasi
Selain itu, adapun realisasi transaksi dengan manajemen kunci diuraikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel Transaksi dengan Pihak Berelasi
KOMItMEN DaN KONtINJENSI
bank bjb mempunyai komitmen dan kontijensi. Adapun Ikhtisar komitmen dan kontijensi bank bjb diuraikan sebagai berikut.
Tabel Komitmen dan Kontinjensi dalam jutaan Rupiah
PErUBaHaN PEratUraN PErUNDaNG – UNDaNGaN YaNG
BErPENGarUH SIGNIfIKaN tErHaDaP BaNK
Adapun perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh terhadap Bank beserta dampak serta respon
Laporan Tahunan 2016
256
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
257
Growing Together with New Expanding Opportunities
Bank terhadap perubahan tersebut selama tahun 2016 adalah sebagai berikut.
No. Peraturan
Perundang- undangan
Tanggal berlaku
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan
1. undang-undang
nomor 9 Tahun 2016 tentang pencegahan
dan penanganan Krisis Sistem Keuangan
15 april 2016 1. pencegahan dan penanganan Krisis Sistem Keuangan
diselenggarakan berdasarkan asas: a. kepentingan nasional;
b. kemanfaatan; c. keadilan;
d. keterpaduan; e. efektivitas;
f. efisiensi; dan g. kepastian hukum
2. pencegahan dan penanganan Krisis Sistem Keuangan meliputi: a. koordinasi pemantauan dan pemeliharaan Stabilitas Sistem
Keuangan; b. penanganan Krisis Sistem Keuangan; dan
c. penanganan permasalahan Bank Sistemik, baik dalam kondisi Stabilitas Sistem Keuangan normal maupun kondisi
Krisis Sistem Keuangan 3. Koordinasi pemantauan dan pemeliharaan Stabilitas Sistem
Keuangan mencakup bidang: a. fiskal;
b. moneter; c. makroprudensial dan mikroprudensial jasa keuangan;
d. pasar keuangan; e. infrastruktur keuangan, termasuk sistem pembayaran dan
penjaminan simpanan; dan f. resolusi Bank.
4. penanganan Krisis Sistem Keuangan mencakup penanganan seluruh bidang sebagaimana dimaksud pada angka 3 diatas.
5. penanganan permasalahan Bank Sistemik meliputi penanganan permasalahan likuiditas dan solvabilitas Bank Sistemik.
1. Berdasarkan undang-undang
tersebut, bank bjb sebagai Bank Sistemik wajib memenuhi
ketentuan khusus mengenai rasio kecukupan modal dan
rasio kecukupan likuiditas dan menyusun rencana aksi untuk
disetujui oleh otoritas Jasa Keuangan.
2. rencana aksi tersebut paling sedikit memuat kewajiban
pemegang saham pengendali dan atau pihak lain untuk
menambah modal Bank serta mengubah jenis utang tertentu
menjadi modal Bank.
2 undang-undang
nomor 11 Tahun 2016 tentang pengampunan
pajak 1 Juli 2016
1. Setiap Wajib pajak berhak mendapatkan pengampunan pajak, yaitu program penghapusan pajak yang seharusnya terutang,
tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap harta dan
membayar utang Tebusan. 2. pengampunan pajak meliputi pengampunan atas kewajiban
perpajakan sampai dengan akhir Tahun pajak Terakhir, yang belum atau belum sepenuhnya diselesaikan oleh Wajib pajak.
Kewajiban perpajakan tersebut terdiri atas kewajiban: a. pajak penghasilan; dan
b. pajak pertambahan nilai atau pajak pertambahn nilai dan
pajak penjualan atas Barang Mewah. 3. pengampunan pajak diberikan kepada Wajib pajak melalui
pengungkapan harta yang dimilikinya dalam Surat pernyataan. nilai harta yang diungkapkan dalam Surat pernyataan meliputi:
a. nilai harta yang telah dilaporkan dalam SpT pph Terakhir; dan
b. nilai harta tambahan yang belum atau belum seluruhnya dilaporkan dalam SpT pph Terakhir.
4. pengampunan pajak tidak berlaku bagi Wajib pajak yang sedang: a. Dilakukan penyidikan dan berkas penyidikannya telah
dinyatakan lengkap oleh Kejaksanaan; b. Dalam proses peradilan; atau
c. Menjalani hukuman pidana, atas Tindak pidana di Bidang perpajakan.
4. untuk memperoleh pengampunan pajak, Wajib pajak harus menyampaikan Surat pernyataan kepada Menteri dan harus
memenuhi berbagai persyaratan antara lain membayar lunas uang Tebusan ke kas negara melalui Bank persepsi.
5. apabila Wajib pajak yang menyatakan akan mengalihkan dan menginvestasikan harta yang menjadi objek pengampunan
pajak harus mengalihkan harta tersebut melalui Bank persepsi. 1. Sesuai dengan ketentuan
dalam uu tersebut, Wajib pajak yang akan mengikuti
pengampunan pajak dan menyatakan mengalihkan dan
menginvestasikan harta yang menjadi objek pengampunan
pajak harus membayar uang Tebusan dan mengalihkan
harta tersebut melalui Bank persepsi yang ditunjuk secara
khusus untuk itu. bank bjb telah ditunjuk sebagai Bank
persepsiberdasarkan Keputusan Menteri Keuangan republik
Indonesia nomor 600 KMK.032016 tanggal tentang
penetapan Bank persepsi yang bertindak sebagai penerima
uang Tebusan dalam rangka pelaksanaan pengampunan
pajak.
TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW finanCial RevieW
No. Peraturan
Perundang- undangan
Tanggal berlaku
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan
3. peraturan otoritas
Jasa Keuangan nomor 04poJK.032016
tanggal 26 Januari 2016 tentang
penilaian Tingkat Kesehatan Bank
umum 27 Januari 2016 1. Bank wajib memelihara dan atau meningkatkan Tingkat
Kesehatan Bank dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko dalam melaksanakan kegiatan usaha.
2. Bank wajib melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan risiko risk-based Bank Rating baik
secara individu maupun secara konsolidasi dengan cakupan penilaian terhadap faktor-faktor:
a. profil risiko risk profile; b. Good Corporate Governance GCG;
c. rentabilitas earnings; dan d. permodalan capital.
3. Bank wajib melakukan penilaian sendiri self-assessment atas Tingkat Kesehatan Bank dan dilakukan paling sedikit
setiap semester untuk posisi akhir bulan Juni dan akhir bulan Desember.
1. poJK tersebut mencabut peraturan Bank Indonesia
nomor 131pBI2011 tanggal 5 Januari 2011 tentang penilaian
Tingkat Kesehatan Bank umum. 2. Dampak perubahan peraturan
tersebut meliputi waktu penyampaian laporan,
yaitu apabila batas waktu penyampaian hasil penilaian
sendiri self-assessment Tingkat Kesehatan Bank jatuh pada
hari Sabtu, hari Minggu atau hari libur, maka hasil penilaian
sendiri tersebut disampaikan pada hari kerja berikutnya.
4. peraturan otoritas
Jasa Keuangan nomor 05poJK.032016
tanggal 26 Januari 2016 tentang rencana
Bisnis Bank 27 Januari 2016 1. Bank wajib menyusun rencana Bisnis secara realistis setiap
tahun 2. penyusunan rencana Bisnis dilakukan dengan memperhatikan:
a. Faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank;
b. prinsip kehati-hatian; c. penerapan manajemen risiko; dan
d. asas perbankan yang sehat. 3. rencana Bisnis wajib disusun oleh Direksi dan disetujui oleh
Dewan Komisaris. 4. Direksi wajib melaksanakan rencana Bisnis secara efektif.
5. Direksi wajib mengkomunikasi rencana Bisnis kepada: a. pemegang saham Bank; dan
b. Seluruh jenjang organisasi yang ada pada Bank 6. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan rencana Bisnis. 7. rencana Bisnis paling sedikit meliputi:
a. ringkasan eksekutif; b. Kebijakan dan strategi manajemen;
c. penerapan manajemen risiko dan kinerja Bank saat ini; d. proyeksi laporan keuangan beserta asumsi yang digunakan;
e. proyeksi rasio-rasio dan pos-pos tertentu lainnya; f. rencana pendanaan;
g. rencana penanaman dana; h. rencana penyertaan modal;
i.
rencana permodalan; j.
rencana pengembangan organisasi dan sumber daya manusia;
k. rencana penerbitan produk dan atau pelaksanaan aktivitas baru;
l. rencana pengembangan dan atau perubahan jaringan
kantor; m. Informasi lainnya.
1. poJK tersebut mencabut peraturan Bank Indonesia
nomor 1221pBI2010 tanggal 19 oktober 2010 tentang
rencana Bisnis Bank. 2. pada poJK tersebut, rencana
penyertaan Modal bukan merupakan bagian dari rencana
penanaman Dana. 3. rencana penyertaan modal
tersebut harus dimuat secara lebih rinci yaitu paling sedikit
meliputi: a. Bidang usaha;
b. perkiraan jumlah dana yang
akan ditanamkan; dan c. persentase kepemilikan
termasuk aspek pengendalian.
Laporan Tahunan 2016
258
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
259
Growing Together with New Expanding Opportunities
No. Peraturan
Perundang- undangan
Tanggal berlaku
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan
5. peraturan otoritas
Jasa Keuangan nomor 29poJK.042016
tanggal 29 Juli 2016 tentang Laporan
Tahunan emiten atau perusahaan publik
29 Juli 2016 1. Direksi wajib menyusun Laporan Tahunan dan wajib ditelaah
oleh Dewan Komisaris. 2. Laporan Tahunan wajib paling sedikit memuat:
a. Ihktisar data keuangan penting; b. Informasi saham jika ada;
c. Laporan Direksi; d. Laporan Dewan Komisaris;
e. profil emiten atau perusahaan publik; f. analisis dan pembahasan manajemen;
g. Tata kelola emiten atau perusahaan publik; h. Tanggung jawab sosial dan lingkungan emiten atau
perusahaan publik; i.
Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan j.
Surat pernyataan anggota Direksi dan anggota Dewan tentang tanggung jawab atas Laporan Tahunan
3. Laporan Tahunan wajib disajikan dalam Bahasa Indonesia. 4. Laporan Tahunan wajib disampaikan kepada otoritas Jasa
Keuangan paling lambat pada akhir bulan keempat setelah tahun buku berakhir. Dalam hal Laporan Tahunan telah tersedia bagi
pemegang saham sebelum jangka waktu penyampaian Laporan Tahunan berakhir, maka Laporan Tahunan wajib disampaikan
kepada otoritas Jasa Keuangan pada tanggal yang sama dengan tersedianya Laporan Tahunan bagi pemegang saham.
5. Laporan Tahunan wajib tersedia bagi pemegang saham pada saat pemanggilan rupS Tahunan.
6. Laporan Tahunan wajib dimuat dalam SItus Web pada tanggal yang sama dengan penyampaian Laporan Tahunan kepada
otoritas Jasa Keuangan. 7. Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab atas kebenaran
isi Laporan Tahunan. 8. Laporan Tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada saat penyampaian Laporan Tahunan. Dalam hal terdapat
anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris tidak menandatangani Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud
pada ayat 1, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada
Laporan Tahunan. Dalam hal terdapat anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris tidak menandatangani
Laporan Tahunan dan tidak memberikan alasan secara tertulis, anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris lain yang
menandatangani Laporan Tahunan wajib menyertakan alasan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada
Laporan Tahunan. 1. poJK tersebut mencabut
Keputusan Ketua Badan pengawas pasar Modal dan
Lembaga Keuangan nomor Kep- 431BL2012 tanggal 1 agustus
2012 tentang penyampaian Laporan Tahunan emiten atau
perusahaan publik peraturan X.K.6
2. Ketentuan dalam pasal 17 poJK tersebut melengkapi ketentuan
terkait penandatanganan Laporan Tahunan oleh anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris, sehingga dalam hal
terdapat anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris
tidak menandatangani Laporan Tahunan dan tidak memberikan
alasan secara tertulis, maka anggota Direksi danatau
anggota Dewan Komisaris lain yang menandatangani Laporan
Tahunan wajib menyertakan alasan secara tertulis dalam
surat tersendiri yang dilekatkan pada Laporan Tahunan.
TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW finanCial RevieW
No. Peraturan
Perundang- undangan
Tanggal berlaku
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan
6. peraturan otoritas
Jasa Keuangan nomor 27poJK.032016
tanggal 22 Juli 2016 tentang penilaian
Kemampuan dan Kepatutan Bagi pihak
utama Lembaga Jasa Keuangan
1 agustus 2016 1. Calon pihak utama wajib memperoleh persetujuan dari oJK
sebelum menjalankan tindakan, tugas dan fungsinya sebagai pihak utama.
2. Bagi Bank, pihak utama tersebut meliputi: a. pemegang Saham pengendali
b. anggota Direksi; dan c. anggota Dewan Komisaris.
3. Calon anggota Direksi, calon anggota Dewan Komisaris dan atau calon anggota Dewan pengawas Syariah yang belum
memperoleh persetujuan oJK, dilarang melakukan tindakan, tugas dan fungsi sebagai anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris, atau anggota Dewan pengawas Syariah LJK walaupun telah mendapat persetujuan dan diangkat oleh rupS.
4. Dalam rangka memberikan persetujuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, oJK melakukan penilaian kemampuan dan
kepatutan kepada calon pihak utama. 5. penilaian kemampuan dan kepatutan dilakukan untuk menilai
bahwa calon pihak utama memenuhi persyaratan: a. integritas dan kelayakan keuangan bagi calon pSp atau calon
pengendali perusahaan perasuransian yang merupakan pemegang saham;
b. integritas dan reputasi keuangan bagi calon pengendali perusahaan perasuransian yang bukan merupakan
pemegang saham; c. integritas, reputasi keuangan dan kompetensi bagi selain
calon pSp atau calon pengendali perusahaan perasuransian. 6. LJK harus terlebih dahulu melakukan penilaian sendiri self
assessment terhadap calon pihak utama selain calon pSp dan calon pengendali perusahaan perasuransian sebelum diajukan
kepada oJK dan hasil self assessment disampaikan kepada oJK pada saat pengajuan permohonan.
1. Terdapat pengaturan yang secara khusus mengatur
mengenai kewajiban Bank untuk menyelenggarakan rupS untuk
membatalkan pengangkatan calon anggota Direksi dan calon
anggota Dewan Komisaris yang tidak disetujui oleh oJK namun
telah diangkat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan
Komisaris.
Laporan Tahunan 2016
260
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
261
Growing Together with New Expanding Opportunities
No. Peraturan
Perundang- undangan
Tanggal berlaku
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan
7. peraturan otoritas
Jasa Keuangan nomor 32poJK.032016
tanggal 8 agustus 2016 tentang
perubahan atas peraturan otoritas
Jasa Keuangan nomor 6poJK.032015
tentang Transparansi dan publikasi Laporan
Bank. 12 agustus
2016 1. Laporan publikasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 terdiri
atas: a. Laporan publikasi Bulanan;
b. Laporan publikasi Triwulanan; c. Laporan publikasi Tahunan; dan
d. Laporan publikasi Lain.
2. Kelengkapan dan kebenaran isi Laporan publikasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan tanggung jawab Direksi dan
Dewan Komisaris Bank. 3. Bank wajib menyampaikan Laporan publikasi secara online
melalui sistem pelaporan otoritas Jasa Keuangan 4. Laporan publikasi Triwulanan meliputi:
a. laporan keuangan; b. informasi kinerja keuangan;
c. informasi susunan dan komposisi pemegang Saham, susunan Direksi dan Dewan Komisaris serta susunan Dewan
pengawas Syariah bagi Bank umum Syariah; dan d. informasi lain yang ditentukan oleh otoritas Jasa Keuangan.
5. Laporan publikasi Tahunan paling sedikit meliputi: a. informasi umum;
b. laporan keuangan; c. informasi kinerja keuangan;
d. pengungkapan permodalan dan praktik manajemen risiko yang diterapkan Bank, paling sedikit meliputi uraian jenis
risiko, potensi kerugian yang dihadapi Bank, dan mitigasi risiko sebagaimana dimaksud dalam ketentuan yang
mengatur mengenai permodalan dan manajemen risiko; e. pengungkapan lain sebagaimana diatur dalam standar
akuntansi keuangan; dan f. informasi lain yang ditentukan oleh otoritas Jasa Keuangan.
6. Laporan publikasi Lain meliputi: a. Laporan Suku Bunga Dasar Kredit SBDK;
b. Laporan Informasi danatau Fakta Material; dan; c. Laporan publikasi lainnya, apabila diperlukan oleh otoritas
Jasa Keuangan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan industri perbankan.
1. poJK ini merubah peraturan otoritas Jasa Keuangan nomor
6poJK.032015 tentang Transparansi dan publikasi
Laporan Bank. 2. Bank wajib menambahkan
informasi kuantitatif eksposur risiko yang dihadapi Bank pada
Laporan publikasi Triwulanan posisi akhir bulan Juni.
3. Bank wajib menambahkan informasi mengenai
pengungkapan LCr Liquidity Coverage Ratio pada Laporan
publikasi Triwulanan. 4. Bank wajib juga menyusun,
mengumumkan dan menyampaikan Laporan
Informasi dan atau Fakta Material sebagai bagian dari
Laporan publikasi Lain.
TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW finanCial RevieW
No. Peraturan
Perundang- undangan
Tanggal berlaku
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan
8. peraturan otoritas
Jasa Keuangan nomor 34poJK.032016
tanggal 22 September 2016 tentang
perubahan atas peraturan otoritas
Jasa Keuangan nomor 11poJK.03.2016
tentang Kewajiban penyediaan Modal
Minimum Bank umum 26 September
2016 1. Selain kewajiban penyediaan modal minimum sesuai profil risiko,
Bank wajib membentuk tambahan modal sebagai penyangga buffer
2. Tambahan modal dapat berupa: a. Capital Conservation Buffer;
b. Countercyclical Buffer; danatau c. Capital Surcharge untuk Bank Sistemik.
3. Besarnya tambahan modal diatur: Capital Conservation Buffer ditetapkan sebesar 2,5 dua koma lima
persen dari aTMr; a. Countercyclical Buffer ditetapkan dalam kisaran sebesar 0
nol persen sampai dengan 2,5 dua koma lima persen dari aTMr;
b. Capital Surcharge untuk Bank Sistemik ditetapkan dalam kisaran sebesar 1 satu persen sampai dengan 2,5 dua
koma lima persen dari aTMr. 4. Bank wajib membentuk tambahan modal berupa Capital
Conservation Buffer secara bertahap mulai tanggal 1 Januari 2016.
5. Bank wajib memenuhi pembentukan Capital Conservation Buffer secara bertahap:
a. sebesar 0,625 nol koma enam ratus dua puluh lima persen dari aTMr mulai tanggal 1 Januari 2016;
b. sebesar 1,25 satu koma dua puluh lima persen dari aTMr mulai tanggal 1 Januari 2017;
c. sebesar 1,875 satu koma delapan ratus tujuh puluh lima persen dari aTMr mulai tanggal 1 Januari 2018; dan
d. sebesar 2,5 dua koma lima persen dari aTMr mulai tanggal 1 Januari 2019.
6. Bank wajib membentuk tambahan modal berupa Countercyclical Buffer mulai tanggal 1 Januari 2016.
7. Bank wajib membentuk Capital Surcharge bagi Bank Sistemik mulai tanggal 1 Januari 2016.
1. poJK ini merubah peraturan otoritas Jasa Keuangan nomor
11poJK.03.2016 tentang Kewajiban penyediaan Modal
Minimum Bank umum. 2. Terdapat penambahan
persyaratan mengenai Instrumen modal disetor yaitu:
a. Tidak dapat dibayar kembali oleh Bank,
kecuali memenuhi kriteria pembelian kembali saham
treasury stock atau pada saat likuidasi;
b. Tidak terdapat kesepakatan yang dapat meningkatkan
senioritas instrument secara legal atau ekonomis.
c. Terdapat penambahan karakteristik pembayaran
dividen atau imbal hasil yaitu hanya dapat dilakukan
jika Bank telah memenuhi seluruh kewajiban legal dan
kontraktual serta melakukan pembayaran atas imbal hasil
instrument modal lainnya.
d. Diklasifikasikan sebagai ekuitas berdasarkan standar
akuntansi keuangan. 3. Terdapat perubahan ketentuan
mengenai faktor penambah dan faktor pengurang cadangan
tambahan modal. 4. Terdapat penambahan
persyaratan mengenai instrument modal inti tambahan
. 5. Terdapat penambahan faktor
pengurang modal yang tidak diperhitungkan dalam aTMr
untuk risiko Kredit , yaitu: a. pajak tangguhan deferred
tax, b. Goodwill,
c. Seluruh aset tidak berwujud lainnya,
d. Seluruh penyertaan Bank, e. Kekurangan modal shortfall
dari pemenuhan tingkat rasio solvabilitas minimum
rBC Minimum pada perusahaan asuransi yang
dimiliki dan dikendalikan oleh Bank dan
f. Faktor pengurang modal inti utama lainnya.
6. Terdapat penambahan persyaratan instrument modal
pelengkap.
Laporan Tahunan 2016
262
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
263
Growing Together with New Expanding Opportunities
No. Peraturan
Perundang- undangan
Tanggal berlaku
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan
9. peraturan otoritas
Jasa Keuangan nomor 38
poJK.032016 tanggal 7 Desember 2016
tentang penerapan Manajemen risiko
dalam penggunaan Teknologi Informasi
oleh Bank umum 7 Desember
2016 1. Bank wajib menerapkan manajemen risiko secara efektif dalam
penggunaan Teknologi Informasi. 2. penerapan manajemen risiko paling sedikit mencakup:
3. pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris; 4. kecukupan kebijakan, standar, dan prosedur penggunaan
Teknologi Informasi; 5. kecukupan proses identifikasi, pengukuran pemantauan dan
pengendalian risiko penggunaan Teknologi Informasi; dan 6. sistem pengendalian intern atas penggunaan Teknologi
Informasi. 7. penerapan manajemen risiko harus dilakukan secara terintegrasi
dalam setiap tahapan penggunaan Teknologi Informasi sejak proses perencanaan, pengadaan, pengembangan, operasional,
pemeliharaan hingga penghentian dan penghapusan sumber daya Teknologi Informasi.
8. penerapan manajemen risiko dalam penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank wajib disesuaikan dengan tujuan, kebijakan
usaha, ukuran dan kompleksitas usaha Bank. 9. Bank wajib memiliki kebijakan, standar, dan prosedur
penggunaan Teknologi Informasi dan wajib menerapkan kebijakan, standar, dan prosedur penggunaan Teknologi
Informasi secara konsisten dan berkesinambungan. 10. Kebijakan, standar, dan prosedur penggunaan Teknologi
Informasi paling sedikit meliputi aspek: a. manajemen;
b. pengembangan dan pengadaan; c. operasional Teknologi Informasi;
d. jaringan komunikasi; e. pengamanan informasi;
f. rencana pemulihan Bencana; g. Layanan perbankan elektronik;
h. penggunaan pihak penyedia jasa Teknologi Informasi; dan i.
penyediaan jasa Teknologi Informasi oleh Bank. 1. poJK mencabut pBI nomor
9152007 tanggal 30 november 2007 tentang
penerapan Manajemen risiko dalam Manajemen risiko
Teknologi Informasi oleh Bank umum.
2. Bank wajib memiliki kebijakan, standar, dan prosedur atas
manajemen risiko teknologi informasi,
3. Bank wajib melakukan kaji ulang dan pengkinian kebijakan,
standar dan prosedur serta menetapka jangka waktu kaji
ulang dan pengkinian tersebut 4. Bank wajib memastikan
kelangsungan dan kestabilan operasional Teknologi Informasi
serta memitigasi risiko yang berpotensi dapat mengganggu
kegiatan operasional Bank.
5. Bank wajib menyediakan jaringan komunikasi yang
memenuhi prinsip kerahasiaan confidentiality, integritas
integrity, dan ketersediaan availability
6. Bank wajib memastikan ketersediaan jejak audit audit
trail atas seluruh kegiatan penyelenggaraan TI untuk
keperluan pengawasan, penegakan hukum, penyelesaian
sengketa, verifikasi, pengujian dan pemeriksaan lain.
7. Bank wajib melaksanakan audit intern terhadap seluruh
aspek dalam penyelenggaraan dan penggunaan TI sesuai
kebutuhan, prioritas, dan hasil analisis risiko TI paling sedikit 1
satu kali dalam 1 satu tahun.
TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW finanCial RevieW
No. Peraturan
Perundang- undangan
Tanggal berlaku
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan
10. peraturan otoritas
Jasa Keuangan nomor 55poJK.032016
tanggal 9 Desember 2016 tentang
penerapan Tata Kelola Bagi Bank umum
9 Desember 2016
1. Bank wajib menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi yang paling sedikit diwujudkan dalam: a. pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan Dewan
Komisaris; b. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite dan satuan
kerja yang menjalankan fungsi pengendalian intern; c. penerapan fungsi kepatuhan, audit intern, dan audit ekstern;
d. penerapan manajemen risiko; e. penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana
besar; f. rencana strategis; dan
g. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan. 2. otoritas Jasa Keuangan melakukan penilaian terhadap
penerapan Tata Kelola Bank 3. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan
kepengurusan Bank. Direksi wajib mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab Direksi sebagaimana
diatur dalam anggaran dasar dan peraturan perundang- undangan.
4. Direksi wajib menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi. 5. Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung
jawab secara independen. 6. Dewan Komisaris wajib memastikan penerapan Tata Kelola
yang baik terselenggara dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
7. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta
memberikan nasihat kepada Direksi. 1. poJK tersebut mencabut
peraturan Bank Indonesia nomor 87pBI2006 tanggal
30 Januari 2006 tentang pelaksanaan Good Corporate
Governance Bagi Bank umum sebagaimana telah diubah
oleh peraturan Bank Indonesia nomor814pBI2006 tanggal
5 oktober 2006.
2. Terdapat ketentuan mengenai Komisaris non Independen
dapat beralih menjadi Komisaris Independen setelah memenuhi
persyaratan bahwa Komisaris non Independen yang akan
beralih menjadi Komisaris Independen tersebut wajib
menjalani masa tunggu cooling off paling singkat 6 enam
bulan dan wajib memperoleh persetujuan otoritas Jasa
Keuangan.
3. Terdapat ketentuan tambahan mengenai Komisaris Independen
yang telah menjabat selama 2 dua periode masa jabatan
berturut-turut dapat diangkat kembali pada periode
selanjutnya sebagai Komisaris Independen apabila rapat
Dewan Komisaris menilai bahwa Komisaris Independen
tersebut tetap dapat bertindak independen dan Komisaris
Independen tersebut menyatakan dalam rupS
mengenai Independensinya. pernyataan independensi
tersebut wajib diungkapkan dalam laporan tahunan
Laporan Tahunan 2016
264
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
265
Growing Together with New Expanding Opportunities
No. Peraturan
Perundang- undangan
Tanggal berlaku
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan
11. Surat edaran otoritas
Jasa Keungan SeoJK nomor 14
SeoJK.032016 tanggal 29 april 2016
tentang pembukaan Jaringan Kantor Bank
umum berdasarkan Modal Inti,
29 april 2016 1. pembukaan Jaringan Kantor Bank perlu didukung dengan
kemampuan keuangan yang memadai, antara lain tercermin pada ketersediaan alokasi Modal Inti sesuai lokasi dan jenis
kantor Bank Theoretical Capital. 2. Bank memperhitungkan alokasi Modal Inti sesuai lokasi dan
jenis kantor terhadap jaringan kantor yang sudah ada existing dan terhadap rencana pembukaan Jaringan Kantor yang baru.
3. perhitungan alokasi Modal Inti diperoleh dari hasil perkalian antara koefisien zona untuk lokasi Jaringan Kantor Bank dengan
biaya investasi pembukaan Jaringan Kantor sesuai jenis kantor untuk masing-masing BuKu dan koefisien terkait pencapaian
efisiensi. 4. perhitungan ketersediaan alokasi Modal Inti diperoleh dari
berdasarkan perhitungan Modal Inti dikurangi Jumlah hasil perkalian antara Jumlah alokasi Modal Inti di suatu zona dengan
Jumlah Jaringan Kantor Bank yang ada existing pada suatu zona. 5. oJK dapat mengurangi jumlah rencana pembukaan Jaringan
Kantor Bank walaupun Bank memiliki alokasi Modal Inti yang mencukupi.
1. Se oJK tersebut mencabut dan menyatakan tidak berlaku Surat
edaran Bank Indonesia SeBI nomor 157Dpnp tanggal 8
Maret 2013 perihal pembukaan Jaringan Kantor Bank umum
berdasarkan Modal Inti dicabut.
2. otoritas Jasa Keuangan memberikan kemudahan
pembukaan Jaringan Kantor bagi Bank yang dapat meningkatkan
efisiensi dalam pengelolaan Bank dan menyalurkan kredit
kepada usaha Mikro, Kecil dan Menengah uMKMusaha
Mikro dan Kecil uMK dalam jumlah tertentu.
3. Terdapat perubahan dalam rumus perhitungan alokasi
Modal Inti yaitu dengan menambahkan faktor Koefisien
terkait pencapaian efisiensi yang antara lain diukur melalui
rasio Biaya operasional terhadap pendapatan
operasional Bopo dan rasio net Interest MarginnIM. Bank
yang dapat meningkatkan efisiensi sehingga mencapai
rentang efisiensi tertentu diberikan pengurangan alokasi
Modal Inti.
4. Terhadap Bank yang tidak mencapai rentang efisiensi
tertentu, oJK dapat mengurangi jumlah rencana pembukaan
Jaringan Kantor Bank walaupun Bank memiliki alokasi Modal Inti
yang mencukupi.
TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW finanCial RevieW
No. Peraturan
Perundang- undangan
Tanggal berlaku
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan
12. Surat edaran otoritas
Jasa Keungan SeoJK nomor 25
SeoJK.032016 tanggal 14 Juli 2016
tentang rencana Bisnis Bank umum
14 Juli 2016 1. Dalam rangka mencapai tujuan usaha yang berpedoman
kepada visi dan misi yang telah ditetapkan, bank umum yang melaksanakan kegiatan secara konvensional, selanjutnya
disebut Bank umum, perlu menyusun rencana Bisnis dengan memperhatikan faktor eksternal dan internal, prinsip kehati-
hatian, penerapan manajemen risiko, dan asas perbankan yang sehat. rencana Bisnis harus disusun secara matang, realistis,
dan komprehensif sehingga lebih mencerminkan kompleksitas usaha dan dapat menjadi arah kebijakan serta pengembangan
usaha Bank umum.
2. rencana Bisnis Bank umum paling sedikit mencakup: a. ringkasan eksekutif,
b. kebijakan dan strategi manajemen, c. penerapan manajemen risiko dan kinerja Bank umum saat
ini, d. proyeksi laporan keuangan beserta asumsi yang digunakan,
e. proyeksi rasio-rasio dan pos-pos tertentu lainnya f. rencana pendanaan,
g. rencana penanaman dana, h. rencana penyertaan modal,
i.
rencana permodalan, j.
rencana pengembangan organisasi dan sumber daya manusia,
k. rencana penerbitan produk danatau pelaksanaan aktivitas baru,
l. rencana pengembangan danatau perubahan jaringan
kantor, dan informasi lainnya. m. SeoJK ini mencabut Surat
edaran Bank Indonesia nomor 1227Dpnp
tanggal 25 oktober 2010 perihal rencana Bisnis Bank
umum
n. Cakupan dan penyusunan rencana Bisnis meliputi
rencana penyertaan Modal yang dipisahkan dari
rencana penanaman Dana. Bagian rencana penyertaan
Modal posisi penyertaan modal posisi actual posisi
akhir bulan September tahun penyusunan rencana
Bisnis dan rencana penyertaan modal untuk
periode 1 satu tahun ke depan secara triwulanan
yang paling sedikit meliputi bidang usaha,
perkiraan jumlah dana yang akan ditanamakan, dan
persentase kepemilikan termasuk aspek
pengendalian sebagaimana diatur dalam ketentuan
mengenai prinsip kehati- hatian dalam kegiatan
penyertaan modal.
Laporan Tahunan 2016
266
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
267
Growing Together with New Expanding Opportunities
No. Peraturan
Perundang- undangan
Tanggal berlaku
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan
13. Surat edaran otoritas
Jasa Keungan SeoJK nomor 20
SeoJK.032016 tanggal 21 Juni 2016
tentang Fitur Konversi Menjadi Saham Biasa
atau Write down Terhadap Instrumen
Modal Inti Tambahan Dan Modal pelengkap
Juni 2016 1. Instrumen modal inti tambahan Additional Tier 1 dan modal
pelengkap Tier 2 wajib memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam poJK KpMM.
2. persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen agar dapat diperhitungkan sebagai modal inti tambahan Additional
Tier 1 atau modal pelengkap Tier 2 antara lain wajib: a. memiliki fitur untuk dikonversi menjadi saham biasa atau
dilakukan write down dalam hal Bank berpotensi terganggu kelangsungan usahanya point of nonviability; dan
b. memperoleh persetujuan otoritas Jasa Keuangan untuk diperhitungkan sebagai komponen modal.
3. Bank harus melakukan konversi menjadi saham biasa atau write down terhadap instrumen modal inti tambahan Additional Tier
1 danatau modal pelengkap Tier 2 dalam hal Bank berpotensi terganggu kelangsungan usahanya point of non viability.
4. Konversi menjadi saham biasa atau write down terhadap instrumen modal inti tambahan Additional Tier 1 danatau
modal pelengkap Tier 2 dilakukan dalam hal: a. rasio modal inti utama Common Equity Tier 1CeT 1 lebih
rendah atau sama dengan 5.125 lima koma seratus dua puluh lima persen dari aset tertimbang menurut risiko
aTMr baik secara individu maupun konsolidasi dengan perusahaan anak; danatau
b. terdapat rencana dari otoritas yang berwenang untuk melakukan penyertaan modal kepada Bank yang dinilai
berpotensi terganggu kelangsungan usahanya; dan c. terdapat perintah dari otoritas Jasa Keuangan untuk
melakukan konversi saham biasa danatau write down . 5. Kondisi yang menyebabkan trigger event instrumen modal inti
tambahan Additional Tier 1 danatau modal pelengkap Tier 2 harus dikonversi menjadi saham biasa atau dilakukan write
down sebagaimana pada angka 2 harus dicantumkan dalam dokumentasi penerbitan atau perjanjian.
6. Konversi menjadi saham biasa atau write down terhadap instrumen modal inti tambahan Additional Tier 1 danatau
modal pelengkap Tier 2 dapat dilakukan secara proporsional, parsial, atau keseluruhan dengan persetujuan otoritas Jasa
Keuangan. 1. persyaratan yang harus dipenuhi
oleh suatu instrumen agar dapat diperhitungkan sebagai modal
inti tambahan Additional Tier 1 atau modal pelengkap Tier 2
antara lain wajib: a. memiliki fitur untuk
dikonversi menjadi saham biasa atau dilakukan write
down dalam hal Bank berpotensi terganggu
kelangsungan usahanya point of nonviability; dan
b. memperoleh persetujuan otoritas Jasa Keuangan
untuk diperhitungkan sebagai komponen modal.
TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW finanCial RevieW
No. Peraturan
Perundang- undangan
Tanggal berlaku
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan
14. Surat edaran otoritas
Jasa Keuangan nomor 39SeoJK.032016
tanggal 13 September 2016 tentang
penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi
Calon pemegang Saham pengendali,
Calon anggota Direksi, dan Calon anggota
Dewan Komisaris Bank.
13 September 2016
1. penilaian kemampuan dan kepatutan bagi Bank dilakukan oleh oJK terhadap i. calon pSp, ii. calon anggota Direksi, dan iii. calon
anggota Dewan Komisaris. 2. Faktor yang dinilai dalam penilaian kemampuan dan kepatutan
meliputi: a. Integritas bagi calon pSp, calon anggota Direksi, atau calon
anggota Dewan Komisaris. b. reputasi keuangan bagi calon anggota Direksi atau calon
anggota Dewan Komisaris. c. Kelayakan keuangan bagi calon pSp
d. Kompetensi bagi calon anggota Direksi dan calon anggota Dewan Komisaris.
3. Jumlah calon anggota Direksi danatau calon anggota Dewan Komisaris yang dapat diajukan dalam permohonan paling banyak
berjumlah 2 dua orang untuk setiap lowongan jabatan dan penetapan calon yang diajukan telah sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. 4. Calon pSp, calon anggota Direksi, danatau calon anggota Dewan
Komisaris yang Disetujui oJK dinyatakan memenuhi persyaratan untuk menjadi pSp, anggota Direksi, danatau anggota Dewan
Komisaris pada Bank yang mengajukan pencalonan. 5. rupS mengangkat calon anggota Direksi atau calon anggota
Dewan Komisaris yang Disetujui oJK dalam jangka waktu sebagaimana diatur dalam ketentuan yang mengatur mengenai
kelembagaan bagi BuK, BuS, Bpr, dan BprS. 6. persetujuan dari oJK menjadi tidak berlaku apabila sampai
dengan jangka waktu sebagaimana dimaksud pada angka 5 berakhir, calon anggota Direksi danatau calon anggota Dewan
Komisaris tidak diangkat oleh rupS. 1. Calon anggota Direksi atau
calon anggota Dewan Komisaris yang Tidak Disetujui oJK namun
telah mendapat persetujuan dan diangkat sebagai anggota
Direksi atau anggota Dewan Komisaris Bank sesuai
keputusan rupS maka Bank wajib menyelenggarakan
rupS untuk membatalkan pengangkatan yang
bersangkutan dalam jangka waktu paling lama 3 tiga bulan
sejak tanggal ditetapkan Tidak Disetujui.
2. Bank wajib melaporkan pembatalan pengangkatan
calon anggota Direksi dan atau calon anggota Dewan
Komisaris kepada oJK paling lambat 10 sepuluh
hari kerja setelah rupS pembatalan pengangkatan
yang bersangkutan. Dalam hal tidak terdapat peraturan yang
mengatur mengenai pelaporan pembatalan pengangkatan
calon anggota Direksi atau calon anggota Dewan Komisaris oleh
rupS, Bank wajib melaporkan paling lambat 7 tujuh hari
kerja setelah rupS pembatalan pengangkatan calon anggota
Direksi atau calon anggota Dewan Komisaris.
5. Calon anggota Direksi dan atau calon anggota Dewan Komisaris
yang tidak disetujui oJk yang berasal dari peralihan jabatan
masih dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
anggota Direksi, atau anggota Dewan Komisaris pada Bank
sepanjang belum diberhentikan dari jabatan sebelumnya sesuai
anggaran dasar bank
6. Calon anggota Direksi atau calon anggota Dewan Komisaris
yang tidak disetujui oJK yang berasal dari pejabat eksekutif
yang sedang menjabat pada Bank, yang bersangkutan
masih dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
pejabat eksekutif pada Bank sepanjang belum diberhentikan
dari jabatan sebelumnya sesuai dengan anggaran dasar Bank.
Laporan Tahunan 2016
268
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
269
Growing Together with New Expanding Opportunities
No. Peraturan
Perundang- undangan
Tanggal berlaku
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan
15. Surat edaran otoritas
Jasa Keuangan nomor 40SeoJK.032016
tanggal 26 September 2016 tentang
penerapan Tata Kelola dalam pemberian
remunerasi Bagi Bank umum
26 September 2016
1. Bank wajib memiliki kebijakan tertulis remunerasi bagi Direksi, Dewan Komisaris, dan pegawai dengan tetap memperhatikan
kepentingan pegawai, Bank, dan pemangku kepentingan. 2. peningkatan tata kelola dalam pemberian remunerasi bertujuan
untuk menjaga kesehatan Bank secara individu melalui pencegahan pengambilan risiko yang berlebihan excessive risk
taking oleh pengambil keputusan. 3. remunerasi yang Bersifat Tetap adalah remunerasi yang
tidak dikaitkan dengan kinerja dan risiko. Contoh remunerasi yang Bersifat Tetap antara lain gaji pokok, fasilitas, tunjangan
perumahan, tunjangan kesehatan, tunjangan pendidikan, tunjangan hari raya, dan pensiun.
4. remunerasi yang Bersifat Variabel adalah remunerasi yang dikaitkan dengan kinerja dan risiko. Contoh remunerasi yang
Bersifat Variabel antara lain bonus atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan bonus.
5. Bank wajib memiliki kebijakan tertulis untuk remunerasi bagi Direksi, Dewan Komisaris, dan pegawai, baik untuk remunerasi
yang Bersifat Tetap maupun untuk remunerasi yang Bersifat Variabel.
6. Dalam menetapkan kebijakan pemberian remunerasi yang Bersifat Tetap, sesuai pasal 12 poJK remunerasi, Bank wajib
paling sedikit memperhatikan skala usaha, kompleksitas usaha, peer group, tingkat inflasi, kondisi dan kemampuan keuangan
7. Dalam menetapkan kebijakan pemberian remunerasi yang Bersifat Variabel, sesuai pasal 13 poJK remunerasi, Bank
wajib memperhatikan skala usaha, kompleksitas usaha, peer group, tingkat inflasi, kondisi dan kemampuan keuangan serta
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. penetapan kebijakan pemberian remunerasi yang Bersifat
Variabel wajib mendorong dilakukannya prudent risk taking.
8. Bank yang berstatus perseroan terbuka go public wajib memberikan sebagian remunerasi yang Bersifat Variabel dalam
bentuk saham atau instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank yang bersangkutan,
9. Bank wajib menangguhkan pembayaran remunerasi yang Bersifat Variabel bagi MrT sebesar persentase tertentu.
penangguhan remunerasi yang Bersifat Variabel untuk MrT 10. Dalam kondisi tertentu yang telah ditetapkan oleh Bank, Bank
dapat menunda pembayaran remunerasi yang Bersifat Variabel yang ditangguhkan Malus atau menarik kembali remunerasi
yang Bersifat Variabel yang sudah dibayarkan Clawback kepada pihak yang ditetapkan menjadi MrT.
1. SeoJK ini mencabut Bab. IX Transparansi pelaksanaan GCG,
huruf D, huruf e, dan huruf F dalam Surat edaran Bank
Indonesia nomor 1515Dpnp tanggal 29 april 2013 perihal
pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank umum.
2. perubahan Bentuk remunerasi sehingga terdiri dari:
a. remunerasi yang Bersifat Tetap
b. remunerasi yang Bersifat Variabel.
3. remunerasi yang Bersifat Variabel dapat diberikan dalam
bentuk tunasi dan atau saham instrument yang berbasis
saham yang diterbitkan Bank. Sebagai perseroan terbuka, bank
wajib memberikan sebagian remunerasi yang Bersifat
Variabel dalam bentuk saham atau isntrumen yang berbasih
saham yang diterbitkan Bank.
4. Bank wajib menetapkan pihak yang menjadi Material risk
Takers. 5. Bank wajib menyusus
ketentuan mengenai penundaan remunerasi yang Bersifat
Variabel yang Ditangguhkan Malus dan atau penarikan
Kembali remunerasi yang Bersifat Variabel yang Sudah
Dibayarkan Clawback.
TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW finanCial RevieW
No. Peraturan
Perundang- undangan
Tanggal berlaku
Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan
16. Surat edaran otoritas
Jasa Keuangan nomor 43SeoJK.032016
tanggal 28 September 2016 tentang
Transparansi dan publikasi Laporan
Bank umum Konvensional
28 September 2016
1. Laporan publikasi terdiri dari Laporan publikasi Bulanan, Laporan publikasi Triwulanan, Laporan publikasi Tahunan, dan Laporan
publikasi Lain. 2. Laporan publikasi disusun antara lain untuk memberikan
informasi mengenai posisi keuangan, kinerja atau hasil usaha Bank, informasi keuangan lainnya serta informasi
kualitatif kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan perkembangan usaha Bank. Seluruh informasi tersebut
diharapkan dapat meningkatkan transparansi kondisi keuangan Bank kepada publik dan menjaga kepercayaan masyarakat
terhadap lembaga perbankan. 1. SeoJK ini mencabut SeoJK
nomor 11SeoJK.032015 tentang Transparasi dan
publikasi Laporan Bank umum Konvensional.
2. pada Laporan publikasi Triwulanan harus:
a. melengkapi rasio keuangan dengan nilai LCR secara
individu dan konsolidasi. b. Mencantumkan informasi
kuantitatif eksposur risiko yang dihadapi Bank untuk
posisi akhir bulan Juni yang paling sedikit mencakup
pengungkapan posisi risiko kredit, pengungkapan
risiko pasar, pengungkapan risiko likuiditas, dan
pengungkapan risiko operasional.
c. Melakukan pengungkapan LCr sesuai dengan Kerangka
Basel III. 3. pada Laporan publikasi
Tahunan harus melengkapi rasio keuangan dengan nilai LCR
secara individu dan konsolidasi. 4. pada Laporan publikasi Lain
meliputi Laporan Suku Bungan Dasar Kredit SBDK dan Laporan
dan atau Fakta Material.
PErUBaHaN KEBIJaKaN aKUNtaNSI
Bank dan entitas anaknya telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2016, yang dianggap relevan dengan
laporan keuangan konsolidasian, yaitu:
• Amandemen PSAK No. 16, ”Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi”, memberikan tambahan penjelasan tentang indikasi perkiraan keusangan teknis atau komersial suatu
aset. Amandemen PSAK 16 ini juga mengklarifikasi bahwa penggunaan metode penyusutan yang berdasarkan pada
pendapatan adalah tidak tepat.
• Amandemen PSAK No. 24 Revisi 2013, ”Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”,
menyederhanakan akuntansi untuk kontribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang tidak bergantung pada
jumlah tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung berdasarkan persentase tetap dari gaji.
• Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi.
PErUBaHaN KEBIJaKaN aKUNtaNSI
Bank dan entitas anaknya telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2016, yang dianggap relevan dengan
laporan keuangan konsolidasian, yaitu:
• Amandemen PSAK No. 16, ”Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi”, memberikan tambahan penjelasan tentang indikasi perkiraan keusangan teknis atau komersial suatu
aset. Amandemen PSAK 16 ini juga mengklarifikasi bahwa penggunaan metode penyusutan yang berdasarkan pada
pendapatan adalah tidak tepat.
• Amandemen PSAK No. 24 Revisi 2013, ”Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”,
menyederhanakan akuntansi untuk kontribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang tidak bergantung pada
jumlah tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung berdasarkan persentase tetap dari gaji.
• Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi.
Laporan Tahunan 2016
270
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
271
Growing Together with New Expanding Opportunities
Bank dan entitas anaknya telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2016, yang dianggap relevan dengan
laporan keuangan konsolidasian, yaitu lanjutan:
• PSAK No. 5 Penyesuaian 2015, ”Segmen Operasi”, menambahkan pengungkapan deskripsi singkat segmen
operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik memiliki karakteristik yang serupa.
• PSAK No. 7 Penyesuaian 2015, ”Pengungkapan Pihak- pihak Berelasi”, menambahkan persyaratan pihak-pihak
berelasi dan mengklarifikasi pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen .
• PSAK No. 16 Penyesuaian 2015, ”Aset Tetap”, memberikan klarifikasi pada paragraf 35 terkait model revaluasi, bahwa
ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya
.
• PSAK No. 25 Penyesuaian 2015, ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”, memberikan
koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27 tentang keterbatasan penerapan retrospektif.
• PSAK No. 68 Penyesuaian 2015, ”Pengukuran Nilai Wajar”, mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio,
yang memperkenankan entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara
neto, diterapkan pada seluruh kontrak termasuk kontrak non keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55.
Bank dan entitas anaknya telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2016, yang dianggap relevan dengan
laporan keuangan konsolidasian, yaitu lanjutan: • PSAK No. 110 Revisi 2015, ”Akuntansi Sukuk”, mengatur
pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi sukuk ijarah dan sukuk mudharabah, baik
sebagai penerbit maupun investor sukuk.
Dampak terhadap laporan keuangan atas penerapan standar akuntansi tersebut diatas telah diungkapkan dalam catatan
laporan keuangan yang relevan. Bank dan entitas anaknya telah menerapkan standar akuntansi
pada tanggal 1 Januari 2016, yang dianggap relevan dengan laporan keuangan konsolidasian, yaitu lanjutan:
• PSAK No. 5 Penyesuaian 2015, ”Segmen Operasi”, menambahkan pengungkapan deskripsi singkat segmen
operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik memiliki karakteristik yang serupa.
• PSAK No. 7 Penyesuaian 2015, ”Pengungkapan Pihak- pihak Berelasi”, menambahkan persyaratan pihak-pihak
berelasi dan mengklarifikasi pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen .
• PSAK No. 16 Penyesuaian 2015, ”Aset Tetap”, memberikan klarifikasi pada paragraf 35 terkait model revaluasi, bahwa
ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya
.
• PSAK No. 25 Penyesuaian 2015, ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”, memberikan
koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27 tentang keterbatasan penerapan retrospektif.
• PSAK No. 68 Penyesuaian 2015, ”Pengukuran Nilai Wajar”, mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio,
yang memperkenankan entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara
neto, diterapkan pada seluruh kontrak termasuk kontrak non keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55.
Bank dan entitas anaknya telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2016, yang dianggap relevan dengan
laporan keuangan konsolidasian, yaitu lanjutan: • PSAK No. 110 Revisi 2015, ”Akuntansi Sukuk”, mengatur
pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi sukuk ijarah dan sukuk mudharabah, baik
sebagai penerbit maupun investor sukuk.
Dampak terhadap laporan keuangan atas penerapan standar akuntansi tersebut diatas telah diungkapkan dalam catatan
laporan keuangan yang relevan.
TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW finanCial RevieW
INfOrMaSI KELaNGSUNGaN USaHa
HaL YaNG BErPOtENSI BErPENGarUH SIGNIfIKaN tErHaDaP KELaNGSUNGaN
USaHa
Berdasarkan hasil penilaian manajemen atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usaha di masa yang
akan datang, diketahui bahwa Bank tidak memiliki hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan
usaha Bank. Pengakuan atas keberlanjutan usaha bank diterima oleh bank bjb dimana pada tahun 2016 bank bjb dengan
memperoleh penghargaan Sustainable Finance Award untuk kategori Bank BUKU III dari Otoritas Jasa Keuangan.
aSSESSMENt MaNaJEMEN ataS HaL YaNG BErPOtENSI BErPENGarUH SIGNIfIKaN
tErHaDaP KELaNGSUNGaN USaHa
Manajemen secara rutin melakukan evaluasi dan assessment terkait dengan kemampuan dan pencapaian target kinerja dari
seluruh unit sesuai dengan rencana bisnis bank yang telah disusun. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk setiap level
meliputi produktifitas, profitabilitas serta indikator-indikator utama yang tertuang dalam Key Performance Indikator KPI
unit kerja. Berdasarkan hasil penilaian dan evaluasi yang rutin dilakukan secara berkala, Manajemen Bank berkeyakinan bahwa
Bank memiliki sumber daya untuk melakukan kegiatan usaha dimasa mendatang. Bank tidak memiliki ketidakpastian material
yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan usaha.
aSUMSI YaNG DIGUNaKaN DaLaM MELaKUKaN aSSESSMENt
Dalam melaksanakan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usaha di masa yang akan datang,
digunakan beberapa asumsi dan pertimbangan. Asumsi dan pertimbangan tersebut, antara lain kinerja keuangan, tingkat
kecukupan modal, likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan efisiensi Bank, permasalahan internal dan perkara hukum yang
dihadapi Bank, serta kondisi ekonomi mikro dan makro pada saat ini dan masa yang akan datang.
INfOrMaSI KELaNGSUNGaN USaHa
HaL YaNG BErPOtENSI BErPENGarUH SIGNIfIKaN tErHaDaP KELaNGSUNGaN
USaHa
Berdasarkan hasil penilaian manajemen atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usaha di masa yang
akan datang, diketahui bahwa Bank tidak memiliki hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan
usaha Bank. Pengakuan atas keberlanjutan usaha bank diterima oleh bank bjb dimana pada tahun 2016 bank bjb dengan
memperoleh penghargaan Sustainable Finance Award untuk kategori Bank BUKU III dari Otoritas Jasa Keuangan.
aSSESSMENt MaNaJEMEN ataS HaL YaNG BErPOtENSI BErPENGarUH SIGNIfIKaN
tErHaDaP KELaNGSUNGaN USaHa
Manajemen secara rutin melakukan evaluasi dan assessment terkait dengan kemampuan dan pencapaian target kinerja dari
seluruh unit sesuai dengan rencana bisnis bank yang telah disusun. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk setiap level
meliputi produktifitas, profitabilitas serta indikator-indikator utama yang tertuang dalam Key Performance Indikator KPI
unit kerja. Berdasarkan hasil penilaian dan evaluasi yang rutin dilakukan secara berkala, Manajemen Bank berkeyakinan bahwa
Bank memiliki sumber daya untuk melakukan kegiatan usaha dimasa mendatang. Bank tidak memiliki ketidakpastian material
yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan usaha.
aSUMSI YaNG DIGUNaKaN DaLaM MELaKUKaN aSSESSMENt
Dalam melaksanakan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usaha di masa yang akan datang,
digunakan beberapa asumsi dan pertimbangan. Asumsi dan pertimbangan tersebut, antara lain kinerja keuangan, tingkat
kecukupan modal, likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan efisiensi Bank, permasalahan internal dan perkara hukum yang
dihadapi Bank, serta kondisi ekonomi mikro dan makro pada saat ini dan masa yang akan datang.
Laporan Tahunan 2016
272
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
273
Growing Together with New Expanding Opportunities
KINErJa aNaK PErUSaHaaN
bjb SYarIaH
SEjARAH SINGKAT
Pendirian bank bjb Syariah diawali dengan pembentukan Divisi Unit Usaha Syariah oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten Tbk. pada 20 Mei 2000, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat yang mulai
tumbuh keinginannya untuk menggunakan jasa perbankan syariah pada saat itu.
Setelah 10 sepuluh tahun operasional DivisiUnit Usaha Syariah, manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten Tbk berpandangan bahwa untuk mempercepat pertumbuhan usaha syariah serta mendukung program Bank
Indonesia yang menghendaki peningkatan share perbankan syariah, maka dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang
Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk diputuskan untuk menjadikan DivisiUnit Usaha Syariah
menjadi Bank Umum Syariah. Sebagai tindak lanjut keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, maka pada tanggal 15 Januari 2010 didirikan bank bjb
syariah berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 4 yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi dan telah mendapat
pengesahan dari Menkumham Nomor AHU-04317.AH.01.01 Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.
LEGALITAS USAHA
Bank bjb syariah didirikan pada tanggal 15 Januari 2010 berdasarkan Akta Notaris No. 4 oleh notaris Fathiah Helmi,
S.H., dan akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat
Keputusan No. AHU-04317.AH.01.01 tahun 2010 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan tanggal 26 Januari 2010.
Bank Indonesia telah memberikan izin usaha kepada bjbS berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.
1235KEP.GBI2010 tanggal 30 April 2010.
bjb S telah melaporkan tanggal efektif pelaksanaan kegiatan
usaha kepada Bank Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia masing-masing melalui
surat No. 022DIR-bjbS2010 tanggal 7 Mei 2010 dan No. 018DIR-bjbS2010 tanggal 3 Mei 2010. bjbS menetapkan
tanggal 5 Mei 2010 sebagai tanggal cut off untuk laporan posisi keuangan dan telah mulai beroperasi sejak tanggal tersebut.
KINErJa aNaK PErUSaHaaN
bjb SYarIaH
SEjARAH SINGKAT
Pendirian bank bjb Syariah diawali dengan pembentukan Divisi Unit Usaha Syariah oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten Tbk. pada 20 Mei 2000, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat yang mulai
tumbuh keinginannya untuk menggunakan jasa perbankan syariah pada saat itu.
Setelah 10 sepuluh tahun operasional DivisiUnit Usaha Syariah, manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten Tbk berpandangan bahwa untuk mempercepat pertumbuhan usaha syariah serta mendukung program Bank
Indonesia yang menghendaki peningkatan share perbankan syariah, maka dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang
Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk diputuskan untuk menjadikan DivisiUnit Usaha Syariah
menjadi Bank Umum Syariah. Sebagai tindak lanjut keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, maka pada tanggal 15 Januari 2010 didirikan bank bjb
syariah berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 4 yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi dan telah mendapat
pengesahan dari Menkumham Nomor AHU-04317.AH.01.01 Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010.
LEGALITAS USAHA
Bank bjb syariah didirikan pada tanggal 15 Januari 2010 berdasarkan Akta Notaris No. 4 oleh notaris Fathiah Helmi,
S.H., dan akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat
Keputusan No. AHU-04317.AH.01.01 tahun 2010 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan tanggal 26 Januari 2010.
Bank Indonesia telah memberikan izin usaha kepada bjbS berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.
1235KEP.GBI2010 tanggal 30 April 2010.
bjb S telah melaporkan tanggal efektif pelaksanaan kegiatan
usaha kepada Bank Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia masing-masing melalui
surat No. 022DIR-bjbS2010 tanggal 7 Mei 2010 dan No. 018DIR-bjbS2010 tanggal 3 Mei 2010. bjbS menetapkan
tanggal 5 Mei 2010 sebagai tanggal cut off untuk laporan posisi keuangan dan telah mulai beroperasi sejak tanggal tersebut.
TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW finanCial RevieW
KEGIATAN USAHA
Sesuai Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Jabar Banten Syariah, maksud dan tujuan adalah menyelenggarakan usaha perbankan
berdasarkan prinsip syariah.
STRUKTUR ORGANISASI
Adapun struktur organisasi bank bjb syariah diilustrasikan sebagai berikut.
Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham
STRUKTUR ORGANISASI PT bANK jAbAR bANTEN SyARIAH
STruKTur orGanISaSI pT BanK JaBar BanTen SYarIah
Dewan Pengawas Syariah
Dewan Pengawas Syariah
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Direktur Utama
Komite Audit
Komite Audit
Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko
Divisi Internal Audit
Divisi Internal Audit
Divisi Pembiayaan Konsumer
Divisi Pembiayaan Konsumer
Divisi Dana jasa Konsumer
Divisi Dana Jasa Konsumer
Desk Treasury
Desk Treasury
Divisi Akuntansi
Divisi Akuntansi
Desk System Procedure Product Development
Desk System Procedure Product Development
Divisi Operasi
Divisi Operasi
DIvisi Penyelamatan dan Penyelesaian
Pembiayaan
DIvisi Penyelamatan dan Penyelesaian Pembiayaan
Divisi Perencanaan Strategis
Divisi Perencanaan Strategis
Divisi Sumber Daya Insani
Divisi Sumber Daya Insani
Divisi Pembiayaan UMKM Komersial
Divisi Pembiayaan UMKM Komersial
Divisi Institutional banking
Divisi Institutional Banking
Divisi Credit Risk
Divisi Credit Risk
Divisi Teknologi Informasi
Divisi Teknologi Informasi
Divisi Manajemen Risiko
Divisi Manajemen Risiko
Desk Kepatuhan
Desk Kepatuhan
Kantor Cabang
Kantor Cabang
Kontrol Internal Cabang
Kontrol Internal Cabang
Komite Remunerasi Nominasi
Komite Remunerasi Nominasi
Desk Sekretariat Perusahaan
Desk Sekretariat Perusahaan
Direktur Pembiayaan
Direktur Pembiayaan
Direktur Dana dan jasa
Direktur Dana dan Jasa
Direktur Keuangan
Direktur Keuangan
Direktur Operasi
Direktur Operasi
Direktur Kepatuhan
Direktur Kepatuhan
KEPEMILIKAN SAHAM KEGIATAN USAHA
Sesuai Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Jabar Banten Syariah, maksud dan tujuan adalah menyelenggarakan usaha perbankan
berdasarkan prinsip syariah.
STRUKTUR ORGANISASI
Adapun struktur organisasi bank bjb syariah diilustrasikan sebagai berikut.
Laporan Tahunan 2016
274
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
275
Growing Together with New Expanding Opportunities
Dari segi kepemilikan saham, pada tahun 2016 komposisi kepemilikan saham bank bjb syariah mengalami perubahan
dengan total modal disetor sebesar Rp1.109.000.000.000,- satu triliun seratus sembilan miliar rupiah dengan susunan
pemegang saham adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten modal disetor sebesar Rp995.000.000.000,-
sembilan ratus sembilan puluh lima milyar rupiah atau sebesar 98,61 dan PT Banten Global Development dengan modal
disetor sebesar Rp14.000.000.000,- empat belas milyar rupiah atau sebesar 1,39.
PENGURUS
Berdasarkan Akta Nomor 1 tanggal 14 April 2016 dan Akta Nomor 14 tanggal 19 Juli 2016, bank bjb syariah mengalami
perubahan susunan pengurus. Berdasarkan akta tersebut, susunan pengurus adalah sebagai berikut.
Tabel Kepengurusan bjb syariah
jAbATAN PENGURUS
Direksi
plt. Direktur utama Yocie Gusman
Direktur operasi hamara adam
Direktur Kepatuhan harta purnama
Direktur pembiayaan Indra Falatehan
Direktur Dana dan Jasa Toto Susanto
Dewan Komisaris
Komisaris utama erick
Komisaris Didit Supriyadi
Komisaris adang a Kunandar
Komisaris Memed Sueb
Dewan Pengawas Syariah
Ketua Ketua
anggota anggota
anggota anggota
KINERjA USAHA
Kinerja bank bjb syariah pada tahun 2016 dari segi asset mengalami peningkatan sebesar Rp1.001.687 juta atau sebesar
15,55 yang didukung oleh peningkatan pada DPK sebesar Rp844.516 juta 16,01, namun mengalami penurunan pada
pos pembiayaan sebesar Rp146.977 juta 3,04.
Dari sisi laba rugi tahun berjalan bank bjb Syariah mengalami kerugian pada posisi 31 Desember 2016 sebesar Rp414.183
juta Dari segi kepemilikan saham, pada tahun 2016 komposisi
kepemilikan saham bank bjb syariah mengalami perubahan dengan total modal disetor sebesar Rp1.109.000.000.000,-
satu triliun seratus sembilan miliar rupiah dengan susunan pemegang saham adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten modal disetor sebesar Rp995.000.000.000,- sembilan ratus sembilan puluh lima milyar rupiah atau sebesar
98,61 dan PT Banten Global Development dengan modal disetor sebesar Rp14.000.000.000,- empat belas milyar rupiah
atau sebesar 1,39.
PENGURUS
Berdasarkan Akta Nomor 1 tanggal 14 April 2016 dan Akta Nomor 14 tanggal 19 Juli 2016, bank bjb syariah mengalami
perubahan susunan pengurus. Berdasarkan akta tersebut, susunan pengurus adalah sebagai berikut.
Tabel Kepengurusan bjb syariah
KINERjA USAHA
Kinerja bank bjb syariah pada tahun 2016 dari segi asset mengalami peningkatan sebesar Rp1.001.687 juta atau sebesar
15,55 yang didukung oleh peningkatan pada DPK sebesar Rp844.516 juta 16,01, namun mengalami penurunan pada
pos pembiayaan sebesar Rp146.977 juta 3,04.
Dari sisi laba rugi tahun berjalan bank bjb Syariah mengalami kerugian pada posisi 31 Desember 2016 sebesar Rp414.183
juta
TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN
finanCial RevieW finanCial RevieW
Adapun kinerja usaha bjb syariah periode keuangan 2016 adalah sebagai berikut
Tabel Kinerja Keuangan bjb syariah
Uraian 2016
2015 Pertumbuhan
1 2
3 4=2-3
5=43
Pos – Pos pada laporan posisi Keuangan dan Laba Rugi
aset 7,441,653
6,439,966 1,001,687
15.55 DpK
6,119,612 5,275,096
844,516 16.01
a. Giro 632,204
449,862 182,342
40.53 b. Tabungan
863,644 665,030
198,614 29.87
c. Deposito 4,623,764
4,160,204 463,560
11.14 pembiayaan
4,695,203 4,842,180
146,977 3.04
a. piutang Murabahah 3,707,951
3,663,675 44,276
1.21 b. piutang Istishna
645 3,449
2,804 81.30
c. piutang Qardh 69,017
72,563 3,546
4.89 d. Musyarakah Mudharabah
873,322 1,043,434
170,112 16.30
e. Ijarah 44,268
59,059 14,791
25.04 Labarugi Sebelum pajak
547031 16,913
563,944 3334.38
Labarugi Bersih 414,183
12,118 426,301
3517.92
Dilihat dari rasio keuangan bjb syariah tahun 2016 mengalami penurunan yang disebabkan terutama oleh kerugian yang di
dapat pada periode tersebut. Rasio-rasio yang mengalami penurunan diantaranya ROA yang mengalami penurunan
sebesar 8,34, ROE menurun sebesar 50,80, NOM menurun sebesar 25,39 serta BOPO yang meningkat sebesar 23,99.
Tabel Rasio Keuangan Utama bjb Syariah
Keterangan Dec-15
Dec-16
Car 22.53
18.25 4.28
npF Gross 6.93
17.91 10.98
npF nett 4.45
4.94 0.50
roa 0.25
8.09 8.34
roe 0.92
49.88 50.80
noM 2.45
27.84 25.39
Bopo 98.78
122.77 23.99
FDr 104.80
98.73 6.06
rDI 42.39
39.17 3.22
Adapun kinerja usaha bjb syariah periode keuangan 2016 adalah sebagai berikut
Tabel Kinerja Keuangan bjb syariah
Dilihat dari rasio keuangan bjb syariah tahun 2016 mengalami penurunan yang disebabkan terutama oleh kerugian yang di
dapat pada periode tersebut. Rasio-rasio yang mengalami penurunan diantaranya ROA yang mengalami penurunan
sebesar 8,34, ROE menurun sebesar 50,80, NOM menurun sebesar 25,39 serta BOPO yang meningkat sebesar 23,99.
Tabel Rasio Keuangan Utama bjb Syariah
Laporan Tahunan 2016
276
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
277
Growing Together with New Expanding Opportunities
Pt BPr INtaN JaBar
SEjARAH SINGKAT
Pada tahun 1973 Kabupaten Garut mendirikan lembaga keuangan dengan nama Lembaga Perkreditan Kecamatan
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingakt I Jawa Barat Nomor 446A.IIISK1973 tentang Pembentukan
Lembaga Perkreditan Kecamatan LPK di Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 1998, PD. LPK di Kabupaten Garut selanjutnya
berubah status menjadi PD. BPR LPK sesuai Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 25 Tahun 1996 Tentang Perusahaan
Daerah Perkreditan Kecamatan PD.PK dan mendapat izin usaha sebagai BPR dari Bank Indonesia sesuai surat No. 3120
DIRUBPRRahasia tanggal 22 Juni 1998 serta disahkan melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-
467KM.171998 tentang Pemberian Izin Usaha sebagai Bank Perkreditan Rakyat kepada Perusahaan Daerah Bank
Perkreditan Rakyat Lembaga Perkreditan Rakyat Kecamatan Garut Kota.
Untuk penguatan perusahaan, pada tahun 2010 dimulai proses merger terhadap 7 tujuh PD. BPR LPK di Kabupaten
Garut sesuai Perda Provinsi Jabar No. 30 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Perusahaan Daerah Jawa Barat No. 14 Tahun
2006, yaitu:
• PD. BPR LPK Garut Kota
• PD. BPR LPK Sukawening
• PD. BPR LPK Bayongbong
• PD. BPR LPK Cikajang
• PD. BPR LPK Banjarwangi
• PD. BPR LPK Leuwigoong
• PD. BPR LPK Cibalong
Menindaklanjuti Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2013 Tentang Perubahan Bentuk Hukum Perusahaan
Daerah Bank Perkreditan Rakyat Hasil Merger Di Kabupaten Garut, Kabupaten Subang, Kabupaten Cianjur Dan Kabupaten
Tasikmalaya Menjadi Perseroan Terbatas, maka pada tanggal 3 April 2014 Pemegang Saham dan Pengurus PD. BPR LPK
Garut Kota telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPS-LB Dalam Rangka Perubahan Bentuk Badan
Hukum PD. BPR LPK Garut Kota Kabupaten Garut. Dalam RUPS Luar Biasa tersebut Pemegang Saham telah memberikan
persetujuan terhadap perubahan bentuk badan hukum PD. BPR LPK Garut Kota.
Pt.BPr INtaN JaBar
BrIEf HIStOrY
In 1973, Garut regency established a financial institution and named it District Credt Institution in accordance with West
Java Provincial Governor Decree Number 446A.IIISK1973 on the formation of District Credit Institution known as Lembaga
Perkreditan Kecamatan LPK in West Java Province. In 1998, it became PD LPK in the Garut province then changed status and
became PD. BPR LPK in accordance with West Java Provincial Regulation Number 25 year 1996 regarding District Credit
Regional-Owned Enterprise PD PK and received their license as a BPR from the Bank of Indonesia in accordance with statement
Number 3120DIRUBPRRahasia dated 22 June 1998 and was legalized by Ministerial Decree of The Minister of Finance
of the Republic of Indonesia Number KEP-467KM.171998 regarding issuance of Rural Banks license to State-Owned Rural
Banks in the District of Garut.
To strengthen the company, in 2010, the merging process towards 7 PD BPR LPK started in Garut regency in accordance
with West Java Regional Regulation Number 30 Year 2010 regarding Transformation of West Java Regional-Owned
Enterprise Number 14 Year 2006, that is: PD. The city of Garut BPR LPK
PD. Sukawening BPR LPK PD. Bayongbong BPR LPK
PD. Cikajang BPR LPK PD. Banjarwangi BPR LPK
PD. Leuwigoong BPR LPK PD. Cibalong BPR LPK
As a follow up of West Java Province Regional Regulation Number 10 Year 2013 regarding Legal Form Transformation
of Merged State-Owned Rural Banks in Garut regency, Subang regency, Cianjur regency, and Tasikmalaya regency,
which became Limited Company, therefore on April 3, 2014 Shareholders and management of PD BPR LPK of
Garut held an Extraordinary Shareholders General Meeting RUPS-LB related to Legal Entity Transformation of PD
BPR LPK the city of Garut, Garut regency. Ihis Extraordinary Shareholders General Meeting has approved the Legal Entity
Transformation of PD. BPR LPK the city of Garut. Kemudian, pada tanggal 11 Desember 2014 telah didirikan suatu
Perseroan Terbatas dengan nama PT BPR Intan Jabar, sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas nomor 47 tanggal
11 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Intan Rubyati Dewi, S.H., M.Kn., Notaris di Garut, dan telah mendapat pengesahan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi
Manusia Nomor AHU-39238.40.10.2014 tanggal 11 Desember 2014 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perseroan
Terbatas PT BPR Intan Jabar dan pada Tanggal 22 Mei 2015 PT BPR Intan Jabar mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa
Keuangan berdasarkan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat Nomor Kep-21KR.22015 tentang Pengalihan Izin Usaha Atas
Perubahan Badan Hukum PD. BPR LPK Garut Kota Kepada PT BPR Intan Jabar dan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat
Nomor Kep-22KR.22015 tentang Penetapan Penggunaan Izin Usaha Atas Nama PD. BPR LPK Garut Kota Menjadi Izin
Usaha Atas Nama PT BPR Intan Jabar dansecara resmimulai beroperasi pada Tanggal 5Juni 2015.
LEGALITAS USAHA
Pada tanggal 3 Oktober 2011 PD. BPR LPK Kabupaten Garut mendapatkan izin dari Deputi Gubernur Bank Indonesia Nomor
137KEP.DPG2011 tentang Pemberian Izin Penggabungan UsahaMerger terhadap 7 tujuh PD. BPR LPK menjadi PD.
BPR LPK Garut Kota dan secara resmi mulai beroperasi pada tanggal 27 Desember 2011.
Kemudian sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas nomor 47 tanggal 11 Desember 2014 dihadapan Notaris Intan
Rubyati Dewi, S.H., M.Kn., pada tanggal 11 Desember 2014 telah didirikan suatu Perseroan Terbatas dengan nama PT BPR Intan
Jabar dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan
Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-39238.40.10.2014 tanggal 11 Desember 2014 Tentang
Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas PT BPR Intan Jabar.
Selanjutnya, Pada Tanggal 22 Mei 2015 PT BPR Intan Jabar mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan
berdasarkan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat Nomor Kep-21KR.22015 tentang Pengalihan Izin Usaha Atas
Perubahan Badan Hukum PD. BPR LPK Garut Kota Kepada PT BPR Intan Jabar dan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat
Nomor Kep-22KR.22015 tentang Penetapan Penggunaan Izin Usaha Atas Nama PD. BPR LPK Garut Kota Menjadi Izin
On December 11, 2014, a Limited Company was established and was named PT. BPR Intan Jabar, in accordance with Limited Company
Deed of Incorporation nuber 47, dated December 2014 which was made before Rubyati Dewi, S.H., M.Kn, Notary in Garut, and was
endorsed by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with Ministerial Decree of the Minister
of Law and Human Rights Number AHU-39238.40.10.2014 dated December 11, 2014, regarding Endorsement for the Establishment
of the Legal Entity of a Limited Company, PT. BPR Intan Jabar and on Date May 22, 2015, became PT BPR Intan Jabar received
their operational license from the Financial Service Authority in accordance with West Java Provincial Governor Decree Number
Kep-21KR.22015 regarding the business license Diversion on the Legal Entity Transformation of PD BPR LPK the city of Garut to PT.
BPR Intan Jabar and West Java Provincial Governor Decree Number Kep-22KR.22015 regarding the Stipulation on the License Use
on behalf of PD BPR LPK the city of Garut to become a License on behalf of PT. BPR Intan Jabar and was officially operational on June
5 2015.
BUSINESS LEGaLItY
On October 3, 2011, PD BPR LPK of Graut province received a license from Deputy Governor of Bank of Indonesia
Number 137KEP.DPG2011 regarding Permit to combine business Merger towards 7seven PD BPR LPK becoming
PD BPR LPK in the city of Garut was officially operational as of December 27, 2011
Subsequently, in accordance with Limited Company Deed of Incorporation number 47 dated December 11, 2014 ,
made before Intan Rubyati Dewi, S.H., M.Kn.,, Public Notary on December 11, 2014, was establised a Limited Company
named PT BPR Intan Jabar and was endorsed by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia
in accordance with Ministerial Decree of the Minister of Law and Human Rights Number AHU-39238.40.10.2014
dated December 11, 2014, regarding Endorsement for the Establishment of the Legal Entity of a Limited Company, PT.
BPR Intan Jabar.
Furthermore, On Friday, May 22, 2015, PT BPR Intan Jabar received their operational license from the Financial Service
Authority in accordance with West Java Provincial Governor Decree Number Kep-21KR.22015 regarding the business
license Diversion on the Legal Entity Transformation of PD BPR LPK the city of Garut to become a PT. BPR Intan Jabar
and West Java Provincial Governor Decree Number Kep-22
Laporan Tahunan 2016
278
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
279
Growing Together with New Expanding Opportunities
Usaha Atas Nama PT BPR Intan Jabar dansecara resmimulai beroperasi pada Tanggal 5 Juni 2015.
KEGIATAN USAHA
Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk
deposito berjangka, tabungan, danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR.
Dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat masyarakat yang membutuhkan. Status BPR diberikan kepada
Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Pitih Nagari LPN, Lembaga Perkreditan Desa LPD, Badan
Kredit Desa BKD, Badan Kredit Kecamatan BKK, Kredit Usaha Rakyat Kecil KURK, Lembaga Perkreditan Kecamatan LPK,
Bank Karya Produksi Desa BKPD, danatau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan berdasarkan UU Perbankan Nomor
7 Tahun 1992 dengan memenuhi persyaratan tatacara yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Ketentuan tersebut diberlakukan karena mengingat bahwa lembaga-lembaga tersebut telah berkembang dari lingkungan
masyarakat Indonesia, serta masih diperlukan oleh masyarakat, maka keberadaan lembaga dimaksud diakui. Oleh karena itu,
UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 memberikan kejelasan status lembaga-lembaga dimaksud. Untuk menjamin kesatuan
dan keseragaman dalam pembinaan dan pengawasan, maka persy-ratan dan tatacara pemberian status lembaga-lembaga
dimaksud ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Keuntungan
BPR diperoleh dari spread effect dan pendapatan bunga. Adapun usaha-usaha BPR adalah:
• Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
• Memberikan kredit.
• Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip
bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.
• Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank
Indonesia SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito, danatau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat
yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over liquidity atau kelebihan likuiditas.
KR22015 regarding the Stipulation on the License Use on behalf of PD BPR LPK the city of Garut becoming a License on
behalf of PT. BPR Intan Jabar and was officially operational on June 5, 2015.
BUSINESS aCtIVItIES
Rural Banks BPR are banking financial institutions which only receive, savings in the form of time deposits, savings andor
any other equal forms and distribute funds as BPR business’. The location is normally close to the community who requires
it. BPR status is given to Rural Banks Bank Desa, Lumbung Desa Rural Supply storage, Bank Pasar, Bank Pegawai,
Lumbung Pitih Nagari LPN, Rural Credit Institution LPD, Rural Credit Agency BKD, District Credit Agency BKK,
Micro Community Enterprise Credit KURK, District Credit Institution LPK, Rural Home Industry Bank BKPD, andor
other equal institutions as stated in Banking Law Number 7 of 1992 by complying with the procedure terms stipulated in
Government Regulation.
These provisions are applied considering that these Institutions have evolved in the Indonesian community, and
are still needed by the community, accordingly the existence of the above mentioned institutions are acknowledged.
Hence, Banking Law Number 7, year 1992, has defined the status of these institutions. In order to guarantee unity and
uniformity in nurturing and supervising, therefore the terms and procedures in granting status to these institutions is
stipulated by Government Regulation.
BPR business comprise of collecting and distributing funds in order to make profit. BPR’s profit is acquired from the spread
effect and interest income. BPR’s business are:
Collecting funds from the community in the form of time deposit, savings and or other equal forms.
Provides loan. Provides financing for customers based on profit sharing
principles in accordance with the terms stipulated in the Government Regulation.
Placing funds in the form of Certificate of Bank of Indonesia SBI, time deposits, certificate of deposit, andor savings
in other banks. SBI is a certificate offered by the Bank of Indonesia to BPR, when BPR experienced over liquidity .
Ada beberapa jenis usaha seperti yang dilakukan bank umum tetapi tidak boleh dilakukan BPR. Usaha yang tidak boleh
dilakukan BPR adalah: •
Menerima simpanan berupa giro. •
Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing. •
Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking dan concern terhadap layanan kebutuhan
masyarakat menengah ke bawah. •
Melakukan usaha perasuransian. •
Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam usaha BPR.
Dalam mengalokasikan kredit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh BPR, yaitu:
• Dalam memberikan kredit, BPR wajib mempunyai keyakinan
atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya sesuai dengan perjanjian.
• Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan
OJK mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian jaminan, atau hal lain yang serupa, yang dapat
dilakukan oleh BPR kepada peminjam atau sekelompok peminjam yang terkait, termasuk kepada perusahaan-
perusahaan dalam kelompok yang sama dengan BPR tersebut. Batas maksimum tersebut adalah tidak melebihi
30 dari modal yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan OJK.
Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan OJK mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian
jaminan, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR kepada pemegang saham dan keluarga yang memiliki
10 atau lebih dari modal disetor, anggota dewan komisaris dan keluarga, anggota direksi dan keluarga, pejabat BPR
lainnya, serta perusahaanperusahaan yang di dalamnya terdapat kepentingan pihak pemegang saham dan keluarga
yang memiliki 10 atau lebih dari modal disetor, anggota dewan komisaris dan keluarga, anggota direksi dan keluarga, pejabat
BPR lainnya. Batas maksimum tersebut tidak melebihi 10 dari modal yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan OJK.
PENGURUS
Adapun PengurusBPR Intan Jabar diuraikan sebagai berikut.
Tabel Kepengurusan bPR Intan jabar jAbATAN
PENGURUS
Komisaris utama rahmat
Komisaris Bunyamin Saepudin
Direktur utama aam Muhammad
There are other business conducted by regular banks but cannot be conducted by BPR. Business’ which cannot be
conducted by BPR are: Receive savings in the form of Current Account.
Conduct business activities in foreign currency. Comply with prudent banking principles by not making
investments and concern towards the service needs for medium and low community.
Conduct Insurance business. Conduct other business’ other than the ones listed in BPR’s
business. In loan allocation, there are several important items
To be noted by BPR: In giving out loans, BPR, have to have confidence in the
debtor’s ability to comply with the agreement in settling his debts.
In giving out loans, BPR, is obliged to comply with OJK’s terms, regarding maximum amount of credits, guarantees, or
other similar items, which are applicable to debtors or a group of debtors, including enterprises within BPR’s
group. The maximum limit is 30 of the capital which is in accordance with terms stipulated by OJK.
In order to give loans, BPR is obliged to comply with OJK’s terms regarding maximum loan limit, guarantees, or other
related terms, which are applied to shareholders and family possessing 10 or more of the paid-in capital, members of
board of commissioners and family, members of directors and family, other BPR officials also other enterprises which
represents shareholders’ and family interest, owning 10 or more of paid-in capital, members of board of commissioners
and family, members of directors and family, other BPR officials. The maximum limit is not more than 10 of the
capital which is in accordance with terms stipulated by OJK.
BOarD Of DIrECtOrS
The following is the Board of Directors of BPR Intan Jabar
board of Directors Chart of bPR Intan jabar
Laporan Tahunan 2016
280
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
281
Growing Together with New Expanding Opportunities
jAbATAN PENGURUS
Direktur operasional Dani hadian
Direktur Bisnis Deden rachmat Syawaludin
KINERjA USAHA
Kinerja BPR Intan Jabar pada tahun 2016 menunjukan peningkatan, baik dari segi posisi keuangan maupun laba
rugi tahun berjalan. Dari sisi posisi keuangan, Jumlah asset mengalami peningkatan sebesar Rp23,05 miliar atau 14,67,
Dana Pihak Ketiga meingkat sebesar Rp19,56 miliar atau 30,86, dan ekuitas meningkat sebesar Rp968 juta atau 3,48.
Peningkatan posisi keuangan tersebut khusunya berasal dari meningkatnya perolehan dana pihak ketiga khususnya produk
tabungan yang mengalami peningkatan sebesar Rp11,37 miliar atau 31,51. Sejalan dengan peningkatan posisi keuangan,
dari sisi laba rugi tahun berjalan juga mengalami peningkatan sebesar Rp655 juta atau 22,95 dari Rp2,86 miliar di 2015
menjadi Rp3,51 miliar di 2016.
Adapun kinerja usaha PT BPR Intan Jabar periode keuangan 2016 adalah sebagai berikut.
Tabel Kinerja Keuangan PT bPR Intan jabar INDIKATOR
INDICATOR
31- Dec-15 31-Dec-16
Target Des 16
Pertumbuhan Growth
Pencapaian Rbb
Achievement of Rbb
yoy Rp
Total Aset 157,114
1 80,164 1 87,833
2 3,050 14.67
95.92
Penyaluran Dana:
- antar Bank aktiva 16,614
13,795 1 4,571
2,819 -16.97
94.67 - Kredit yg Diberikan
131,136 156,062
163,921 24,926
19.01 95.21
a. outstanding Kredit 1 32,755
157,780 165,945
25,025 18.85
95.08 b. provisi
1,619 1,718
2,024 99
6.11 84.88
Sumber Dana Dana pihak Ketiga
63,364 8 2,919
7 5,597 1 9,556
30.86 109.69
- Tabungan 36,081
47,452 4 1,493
11,371 31.51
114.36 - Deposito
2 7,283 35,467
3 4,104 8 ,185
30.00 104.00
pinjaman Yang Diterima 55,919
58,597 6 9,208
2 ,679 4.79
84.67 antar Bank pasiva
4,038 7,448
5 ,038 3,410
84.46 147.84
ekuitas 27,813
2 8,781 3 5,147
968 3.48
81.89
LabaRugi Tahun berjalan 2,855
3 ,510 3,476
655 22.95
100.98
BUSINESS PErfOrMaNCE
The performance of BPR Intan Jabar in 2016 showed an increment, both in financial position and also in profit loss for
the current year. From the Financial position side, the asset experienced an increment of IDR23.05 billion or 14.67. Third
party funds increased to IDR19.56 billion or 30.86 and equity increased to IDR968 million or 3.48 The Financial position
Increase especially came from the increment of funds from third parties, especially savings products which experienced an
increase of IDR11.37 billion or 31.5 In line with the financial position increase, the profit loss of the current year also
experienced an increment of IDR655 million or 22.95 from IDR2,86 billion in 2015 became IDR3,51 billion in 2016.
The following is the business performance of PT, BPR Intan Jabar Financial period 2016:
PT Financial Performance Chart bPR Intan jabar
Sejalan dengan peningkatan kinerja keuangan BPR Intan Jabar, beberapa rasio keuangan BPR intan Jabar juga mengalami
peningkatan. LDR mengalami peningkatan 0,18 secara year on year dari 88,50 di tahun 2015 menjadi 93,44 di 2016.
Selain itu, ROA juga mengalami peningkatan sebesar 0,18 dari 2,54 di tahun 2015 menjadi 2,54 di tahun 2016. Sejalan
dengan peningkatan LDR dan ROA, Rasio BOPO juga mengalami peningkatan sebesar 1,27, dari 87,32 menjadi 86,05.
Tabel Rasio Keuangan Utama bPR Intan jabar Rasio
Rasio
Des-15 Des-16
Target 2016 Pertumbuhan
Growth yoy
Car 23.27
20.04 20.23
-3.23 Kap
3.80 4.00
2.83 0.20
npL 5.33
4.97 4.11
-0.36 Cr
18.57 14.46
12.59 -4.11
LDr 88.50
93.44 90.56
4.94 roa
2.36 2.54
2.42 0.18
Bopo 87.32
86.05 87.42
-1.27
Pt BPr KarYa UtaMa JaBar
SEjARAH PENDIRIAN
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat LPK Jalancagak didirikan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah
tingkat II Subang No. 170STAPpe.023.3SK78 tanggal 1 September 1978 dengan nama PD Badan Perkreditan
Pasar Jalancagak. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Subang No. 581PE3285 tanggal
4 September 1985 diubah menjadi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat LPK Jalancagak.
Kegiatan usaha Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat LPK Jalancagak telah memperoleh izin dari Departemen
Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-079KM.171998 tanggal 18 Februari 1998
serta dari Bank Indonesia, dengan surat No. 3118UBPRAdR Bd tanggal 14 April 1998.
In line with the financial performance increase of BPR Intan Jabar, several of BPR Intan Jabar financial ratio also experienced
increment. LDR experienced an increase of 0.18, by year on year from 88.50 in 2015 became 93.44 in 2016. Moreover,
ROA also experienced an increment of 0.18 from 2.54 in 2015 became 2.54 in 2016. In line with the increment of LDR
and ROA, BOPO ratio also experienced an increment of 1.27 from 87.32 became 86.05
bPR Intan jabar Main Financial Ratio Chart
Pt. BPr KarYa UtaMa JaBar tHE EStaBLISHMENt HIStOrY
LPK Jalancagak Rural Bank Regional-Owned Enterprises was established in accordance with Subang Provincial Governor
Decree Number 170STAPpe.023.3SK78 dated September 1st, 1978, named PD Badan Perkreditan Pasar Jalancagak. In
accordance with Subang Provincial Governor Decree Number 581PE3285 dated September 4th, 1985, it was modified
and became LPK Jalancagak Rural Bank Regional-Owned Enterprises.
Business activities of LPK Jalancagak Rural Bank Regional- Owned Enterprises obtained their permits from the Department
of Finance of the Republic of Indonesia in accordance with Ministerial Decree of the Minister of Finance Number KEP-079
KM.171998, dated February 18, 1998, also from the Bank of Indonesia in accordance with Letter Number 3118UBPR
AdRBd dated April 14th, 1998.
BUSINESS LEGaLItY
Laporan Tahunan 2016
282
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
283
Growing Together with New Expanding Opportunities
LEGALITAS USAHA
Dengan Izin Prinsip berdasarkan Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 135KEP.DpG2011 tanggal 12 Agustus
2011 tentang Pemberian Izin Penggabungan Usaha Merger PD. BPR LPK Cisalak, PD. BPR LPK Pagaden, PD. BPR LPK
Purwadadi dan PD. BPR LPK Pamanukan ke dalam PD. BPR LPK Jalancagak.
Penggabungan usaha merger PD BPR LPK JALANCAGAK terhitung tanggal 21 September 2011 adalah yang pertama
di Jawa Barat dan telah dicatat dalam administrasi pengawasan Bank Indonesia berdasarkan Surat Bank Indonesia Nomor
13973DKBUIDAdBd tentang Pelaksanaan Merger PD BPR LPK Jalancagak.
Kemudian sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas nomor 03 tanggal 03 Desember 2014 dihadapan Notaris Asep
Subrata,SH pada tanggal 03 Desember 2014 telah didirikan suatu Perseroan Terbatas dengan nama PT BPR Karya Utama
Jabar, dan telah mendapat persetujuan dari Kemenkumham RI melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. AHU-39469.40.10.2014 tanggal 12 Desember 2014 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum
Perseroan Terbatas PT BPR Karya Utama Jabar.
Selanjutnya, Pada Tanggal 22 Mei 2015 PT BPR Karya Utama Jabar mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan
berdasarkan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat Nomor Kep-19KR.22015 tentang Pengalihan Izin Usaha Atas
Perubahan Badan Hukum dari PD. BPR LPK Jalancagak Kepada PT BPR Karya Utama Jabar dan Keputusan Kepala Regional 2
Jawa Barat Nomor Kep-20KR.22015 tentang Penetapan Penggunaan Izin Usaha Atas Nama PD. BPR LPK Jalancagak
Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT BPR Karya Utama Jabar. PT BPR Karya Utama Jabar Call Name BPR KU resmi beroperasi
terhitung tanggal 1 Juni 2015 setelah diumumkan dalam surat kabar harian Pikiran Rakyat edisi Senin tanggal 1 Juni 2015.
With Principle Permit which was in accordance with Bank of Indonesia Deputy Governor’s Decree Number 135KEP.
DpG2011 dated August 12, 2011 regarding Permit Issuance on Business Merger, PD. BPR LPK Cisalak, PD. BPR LPK Pagaden,
PD. BPR LPK Purwadadi and PD. BPR LPK Pamanukan into PD. BPR LPK Jalancagak.
Business merger of PD, BPR, LPK, JALANCAGAK, as of September 21st, 2011 was the first to be registered with the
administrative supervision of Bank of Indonesia in accordance with Letter of Bank of Indonesia Number 13973DKBUIDAd
Bd regarding Merger of PD BPR LPK Jalancagak., in West Java.
Subsequently, in accordance with Limited Company Deed of Incorporation number 03 dated December 3, 2014 , made before
Asep Subrata,SH, Public Notary, on December 3, 2014, was established a Limited Company named PT. BPR Karya Utama
Jabar, and was granted approval from the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with
Ministerial Decree from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia Number AHU-39469.40.10.2014
, dated December 12, 2014 regarding the Endorsement of the Establishment of Legal Entity of Limited Company, PT, WEST
JAVA BPR KARYA UTAMA .
Furthermore, in May 22, 2015, PT. BPR Intan Jabar received their operational license from the Financial Service Authority in
accordance with West Java Provincial Governor Decree Number Kep-19KR.22015 regarding the business license Diversion on
the Legal Entity Transformation of PD. BPR LPK Jalancagak to PT. BPR Karya Utama Jabar and West Java Provincial Governor
Decree Number Kep-20KR.22015 regarding the Stipulation on the License Use on behalf of PD BPR LPK Jalancagak become
a License on behalf of PT. WEST JAVA BPR KARYA UTAMA .
BUSINESS aCtIVItIES KEGIATAN USAHA
Perbankan
PENGURUSAN
Adapun PengurusBPR Karya Utama Jabar diuraikan sebagai berikut.
jAbATAN POSITION
PENGURUS bOARD OF DIRECTORS
Komisaris utama President Commissioner
rubyana ramdan Direktur utama
President Director Drs. h. oman Sunandar
Direktur Bisnis Director of Business
r. Mohammad noor rahman
KINERjA USAHA
Kinerja BPR Karya Utama pada tahun 2016 menunjukan peningkatan, baik dari segi posisi keuangan maupun laba rugi
tahun berjalan. Dari sisi posisi keuangan, Jumlah aset mengalami peningkatan sebesar Rp41,34 miliar atau 19,91, Dana Pihak
Ketiga meingkat sebesar Rp28,75 miliar atau 31,83, dan kredit yang diberikan meningkat sebesar Rp26,55 miliar atau
14,78. Sejalan dengan peningkatan posisi keuangan, dari sisi laba rugi tahun berjalan juga mengalami peningkatan sebesar
Rp684 juta atau 19,40 dari Rp3,52 miliar di 2015 menjadi Rp4,21 miliar di 2016.
Kinerja usaha PT BPR Karya Utama Jabar periode keuangan 2016 adalah sebagai berikut.
Tabel Kinerja Keuangan PT bPR Karya Utama INDIKATOR
INDICATOR
31- Dec-15 31-Dec-16
Target Des 16
Pertumbuhan Growth
Pencapaian Rbb
Achievement of Rbb
yoy Rp
Total aset Total Asset
2017,641 248,983
221,253 41,342
19.91
112.53
penyaluran Dana: Fund Allocation:
- antar Bank aktiva - Inter Bank Asset
21,384 34,489
17,093 13,105
61.29 201.77
- Kredit yg Diberikan - Credit Disbursement
179,606 206,153
194,835 26,547
14.78 105.81
Banking
tHE BOarD
The following is the Board of Directors of BPR Karya Utama Jabar
BUSINESS PErfOrMaNCE
The performance of BPR Karya Utama in 2016 showed an increment, both in financial position and in profit loss for the
current year. From the Financial position side, the asset amount experienced an increment of IDR41.34 billion or 19.91. Third
party funds increased to IDR28.75 billion or 31.83 and alloted loans increased to IDR26.55 billion or 14.78 In line with the
financial position increase, the profit loss of the current year also experienced an increment of IDR684 million or 19.40
from IDR3,52 billion in 2015 became IDR4,21 billion in 2016.
The Business performance of PT, BPR Karya Utama Jabar Financial period 2016:is as follows:
Financial Performance Chart of PT bPR Karya Utama
Laporan Tahunan 2016
284
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
285
Growing Together with New Expanding Opportunities
INDIKATOR INDICATOR
31- Dec-15 31-Dec-16
Target Des 16
Pertumbuhan Growth
Pencapaian Rbb
Achievement of Rbb
yoy Rp
a. Total Kredit a. Outstanding Credit
183,223 210,598
198,539 27,375
14.94 106.07
b. provisi b. Provision
3,617 4,445
3,704 828
22.88 119.99
Sumber Dana: Source of Fund:
Dana pihak Ketiga Third Party Fund
90,329 119,080
92,979 28,751
31.83 128.07
- Tabungan Savings
36,996 49,781
38,295 12,785
34.56 129.99
- Deposito - Time Deposit
53,333 69,300
54,684 15,967
29.94 126.73
Simpanan Bank lain Loans Accepted
16,770 22,970
14,500 6,200
36.97 158.41
pinjaman Yang Diterima Inter Bank Liabilities
72,060 77,540
78,843 5,480
7.60 98.35
ekuitas Equity
24,506 26,895
30,948 2,389
9.75
86.90
Labarugi Tahun Berjalan Profit Loss of Current Year
3,527 4,211
3,912 684
19.40 107.65
Sejalan dengan peningkatan kinerja keuangan BPR Karya Utama, beberapa rasio keuangan utama BPR Karya Utama
juga mengalami peningkatan. Rasio BOPO, CAR, KAP,NPL,CR mengalami peningkatan Masing-Masing Sebesar 2,09,2,29,
4,39, 6,27, dan 9,25 secara year on year.
Tabel Rasio Keuangan Utama bPR Karya Utama Rasio
Rasio
Des-15 Des-16
Target 2016 Pertumbuhan
Growth yoy
Car 15.24
17.53 17.56
2.29 Kap
1.44 5.83
2.16 4.39
npL 2.04
8.31 2.69
6.27 Cr
16.33 25.58
12.86 9.25
LDr 90.78
90.26 92.24
-0.52 roa
2.23 2.00
2.35 -0.23
Bopo 89.22
91.31 89.26
2.09
In line with the financial performance increase of BPR Karya Utama, several of BPR Karya Utama financial ratio
also experienced increment. BOPO, CAR, KAP,NPL,CR Ratio experienced an increase each of 2.09, 4.39, 6.27 and 9.25
by year on year.
bPR Karya Utama Main Financial Ratio Chart
Sumber Daya Manusia
human Capital
Fungsi human Capital hC sebagai salah satu key enabler
menjadi ukuran keberhasilan perusahaan dalam mengembangkan bisnis sekaligus
sumber daya manusianya. perbaikan secara terus menerus dan berkelanjutan dari berbagai sisi dan
fungsi hC yaitu perbaikan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang mampu mengimbangi
atau sejalan dengan perkembangan, perubahan dan pertumbuhan bisnis yang luar biasa agresif.
Tantangan terbesar adalah bagaimana menciptakan SDM berkinerja tinggi dan unggul di dalam bidang bisnisnya. nilai ekonomis dan
keunggulan kompetitif sebuah organisasi terletak pada kepemilikan dan pemanfaatan secara efektif sumber daya organisasi yang mampu
menambah nilai valuable, bersifat jarang dimiliki unique, sulit untuk ditiru imperfectly immitable, dan tidak tergantikan oleh sumber daya
lain non-substitutable.
The human Capital hC function as a key enabler to the size of the company’s success in developing its business as well as its human
resources. Continuous hC improvement and sustainability through improving the human resources quality and quantity keeps it in line with
the aggressive developments, changes and business growth. The biggest challenge is how to create high performing and superior human resources in
the business. The organization’s economic value and competitive advantage lies in the ownership and effective utilization of resources capable of adding
value, that are unique, difficult to replace, and are non- substitutable.
Laporan Tahunan 2016
288
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
289
Growing Together with New Expanding Opportunities
Manajemen human capital HC bank bjb dilaksanakan mengacu pada visi dan misi human capital bank bjb. Kerangka konseptual dalam pengelolaan HC disajikan dalam bagan berikut.
Divisi Sumber Daya Manusia SDM telah menetapkan visi human capital yaitu “Menjadi Mitra Strategis dalam Mencapai
Kinerja Terbaik.” Visi tersebut akan tercapai dengan dimilikinya Pemimpin Tangguh dan Pegawai Unggul. Melalui visi dan misi
pengelolaan human capital diharapkan akan tercipta pegawai yang kompeten, engaged, produktif dan berintegritas.
Human Resources Division HRD has specified the human capital vision, which is “Becoming Strategic Partner to Achieve
Better Performance.” This vision will be achieved by having Resilient Leader and Excellent Staffs. Through the vision and
mission of human capital management, it is expected to create employees who are competent, engaged, productive, and having
integrity.
Human capital HC management of bank bjb is conducted by referring to the vision and mission of bank bjb
human capital. The conceptual framework ini HC management is presented in below chart.
KERANGKA KONSEPTUAL SUMBER DAYA MANUSIA BANK bjb
ConCePTual fRameWoRk of Bank bjb human CaPiTal
VISI MISI HUMaN CaPItaL bank bjb
VISI | VISION
MISI | MISSION
Menjadi Mitra Strategis dalam Mencapai Kinerja terbaik
Be a Strategic Partner to Achieve Excellence Performance
Pegawai Kompeten, engaged, produktif, dan berintegritas
1. Membangun Insan bank bjb yang unggul, handal
dan tangguh. 2.
Mengembangkan kompetensi Insan bank bjb melalui peningkatan Technical Skill, Profesionalism,
Managerial, dan Leadership. 3.
Meningkatkan motivasi dan engagement Insan bank bjb
, serta hubungan industrial yang sehat. 4.
Meningkatkan kinerja Insan bank bjb untuk menciptakan kesejahteraan yang lebih baik.
5. Mengelolah Human Capital sesuai dengan Effective
Best Practices. 1.
Membangun Insan bank bjb yang unggul, handal dan tangguh.
2. Mengembangkan kompetensi Insan bank bjb
melalui peningkatan Technical Skill, Profesionalism, Managerial, dan Leadership.
3. Meningkatkan motivasi dan engagement Insan bank
bjb
, serta hubungan industrial yang sehat. 4.
Meningkatkan kinerja Insan bank bjb untuk menciptakan kesejahteraan yang lebih baik.
5. Mengelolah Human Capital sesuai dengan Effective
Best Practices.
Mampu memimpin secara efektif
Memahami bagaimana cara memimpin yang produktif
Memiliki passion dalam membangun super team
Pemimpin tangguh Great Leader
Pegawai Unggul Excellence Employess
Mampu mencapai target dengan efektif
Memahami bagaimana cara mengeksekusi target
Memiliki passion dalam pencapaian target yang
berkualitas
IMPLEMENTASI CORPORATE CULTURE
The imPlemenTaTion of CoRPoRaTe CulTuRe
ImplementasiCorporate Culture merupakan bagian dari proses perubahan budaya perusahaan. Sesuai dengan SK Direksi
nomor 1405SKBOD-CMO2010 proses perubahan budaya perusahaan meliputi 4 empat langkah dasar sebagaiberikut:
a. Penetapan nilai-nilai perusahaan dan perilaku utama Perumusan nilai-nilai perusahaan corporate value dan
perilaku utama budaya perusahaan dilakukan oleh manajemen dengan menggali nilai-nilai yang ada dalam
tubuh perusahaan. Budaya perusahaan bank bjb harus selaras dengan visi dan misi bank bjb dan adaptif terhadap
perubahan dunia perbankan. Oleh karena itu apabila budaya yang telah ada sudah tidak sejalan dengan visi, misi, dan
perkembangan dunia perbankan, maka perlu dilakukan perubahan budaya dengan menggali nilai-nilai baru yang
muncul.
b. Sosialisasi
Budaya perusahaan bank bjb disosialisasikan kepada seluruh jajaran organisasi untuk membangun awareness
serta pemahaman terhadap Budaya perusahaan bank bjb. Proses sosialisasi ini dilakukan melalui berbagai media
seperti sosialisasion site, buku pedoman, buku saku, sign wall, standing banner, training, pin,dll.
c. Internalisasi
Merupakan tahapan dimana budaya perusahaan bank bjb diterapkan oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan dalam
setiap aktivitas sehari-hari. Budaya perusahaan tersebut diinternalisasikan melaluichange leaderdanjugachange agent
yang telah ditunjuk dalam setiap unit kerja.
Change agent yang telah terpilih akan diikutsertakan dalam training dan workshop untuk memperkuat pemahaman
tentang budaya perusahaan dan cara menularkan nilai- nilai budaya perusahaan kepada orang lain. Setiap unit
kerja diwajibkan memiliki program budaya masing- masing sebagai wujud implementasi budaya perusahaan
dalam aktivitas sehari-hari. Untuk mengevaluasi proses implementasi perubahan budaya dalam setiap unit
kerja, maka setiap change agent menyampaikan laporan implementasi budaya perusahaan kepada Divisi Change
Management Office.
d. Eksternalisasi Pada tahapan ini, dampak dari implementasi budaya
perusahaan dirasakan oleh lingkungan eksternal nasabah, masyarakat, shareholders. Seluruh jajaran organisasi telah
mengimplementasikan nilai-nilai budaya perusahaan The implementation of Corporate Culture becomes a part of
company’s culture changing process. In accordance with Directors Decree No.1405SKBOD-CMO2010, the company’s culture
changing process comprises of 4 four basic steps as follows:
a. The determination of company’s main values and behaviors The formulation of company’s corporate value and cultural
behavior is done by the management by exploring values within the company itself. Bank bjb corporate culture
must be aligned with bank bjb vision and mission and adaptive to changes in the banking world. Therefore, if
the existing culture is not in line with the vision, mission, and the development of the banking world, it is necessary
to change the culture by exploring new emerging values.
b. Socialization
Bank bjb corporate culture is disseminated to all levels of the organization to build awareness and understanding
of bank bjb’s corporate culture. This socialization process is done through various media such as socialization site,
manuals, booklets, sign wall, standing banner, training, pins, etc.
c. Internalization
This is a stage where bank bjb’s corporate culture is applied throughout the organization in every day activities. This
corporate culture is internalized through change leader and change agent appointed in each work unit.
Change agent who has been selected will be included in training and workshops to strengthen the understanding
of corporate culture and how to transmit these cultural values of the company to others. Each work unit must
have its own culture program as a form of corporate culture implementation in everyday activities. In order to evaluate
the implementation process of cultural change in every unit, every change agent should submit a report regarding the
corporate culture implementation to Change Management Office Division.
d. Externalization At this stage, the impact of the corporate culture
implementation is perceived by the external environment customers, communities, shareholders. The whole range
Laporan Tahunan 2016
290
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
291
Growing Together with New Expanding Opportunities
dengan baik sehingga lingkungan eksternal nasabah, masyarakat, shareholders turut merasakan dampak yang
positif dari perubahan budaya tersebut.
e. Monitoring dan Evaluasi Monitoring implementasi perubahan budaya dilakukan
oleh Divisi Change Management Office, Change Leader dan Change Agent. Evaluasi dan monitoring penerapan budaya
dilakukan secara berkala oleh Change Leader dan Change Agent pada unit kerjanya masing-masing kemudian
disampaikan laporannya kepada Divisi Change Management Office. Berdasarkan hasil pelaporan dari Change Leader dan
Change Agent, Divisi Change Management Office melakukan monitoring dan evaluasi penerapan budaya perusahaan
di seluruh unit kerja baik Kantor Pusat maupun Cabang.
PrOGraM-PrOGraM BUDaYa PErUSaHaaN
Perseroan senantiasa melakukan triger yang positif bagi setiap pegawai dalam rangka pembentukan budaya kerja yang baik dan
berkualitas diantaranya dengan diselenggarakannya program- program budaya yang sejalan dengan visi misi perseroan.
Program penerapan Budaya Perusahaan telah dilakukan di tahun 2016 dan akan dilakukan kembali di Tahun 2017. Adapun
program tersebut adalah sebagai berikut.
NO. PROGRAM
PENjELASAN
I program Internalisasi
1
bjb Morning SpIrIT
program sosialisasi penyampaian Corporate Values, perilaku utama, dan Jingle Go SpIrIT dengan berbagai tema yang berbeda setiap hari kerja yang bertujuan agar setiap pegawai dapat memahami
dan mengimplementasikan budaya perusahaan bank bjb.
2 bjb
Ide Kreatif adalah media bagi pegawai bank bjb untuk dapat memberikan ide dan gagasan inovatif yang
bertujuan memberikan kontribusi bagi tercapainya visi bank bjb .
3
bjb Screen Displayakrilik
program Screen Display akrilik yaitu suatu program untuk menambah motivasi pegawai bank bjb dengan menempelkan quotes dari motivator, orang terkenal serta anonym pada screen display a krilik
yang dipasang pada tempat – tempat strategis. 4
bjb Little Library
perpustakaan kecil yang ada di setiap unit Kerja yang digunakan untuk menyimpan Sop, Ketentuan, Literatur, dan lainnya.
5 bjb
3S Senyum-Sapa-Salam program yang mengimplemetasikan Senyum, Sapa, Salam dalam aktivitas perbankan baik kepada
nasabah maupun sesame pegawai. 6
bjb On Time
program yang memberikan pemahaman arti pentingnya penerapan disiplin waktu bagi pegawai dalam setiap acara maupun penyelesaianpekerjaan.
7
bjb Smart
program yang menghimbau para pegawai bank bjb untuk dapat selalu meng-up date pengetahuan dan informasi yang berguna untuk dapat menunjang kinerjanya.
IMPLEMENTASI CORPORATE CULTURE
The imPlemenTaTion of CoRPoRaTe CulTuRe
of organizations have implemented the company’s cultural values so well that the external environment customers,
communities, shareholders also feels the positive impact of such cultural change.
e. Monitoring and Evaluation Monitoring the implementation of the cultural changes
is done by the Division of Change Management Office, Change Leader, and Change Agent. Change Leader and
Change Agent regularly monitor and evaluate the culture implementation at each work unit, then submit a report to
the Division of Change Management Office. Based on the results of the reporting from Change Leader and Change
Agent, the Change Management Office Division will monitor and evaluate the corporate culture implementation in all
work units, both at Head Office and Branches.
COrPOratE CULtUrE PrOGraMS
The Company continues to trigger positivity for each employee to establish a good quality working culture by convening cultural
programs in line with the company’s vision and mission. The Corporate Culture Programs has been carried out in 2016 and
will return in 2017, were as follows.
NO. PROGRAM
PENjELASAN
8
bjb 1 Year 1 Book
program yang memberikan pemahaman akan pentingnya membaca buku sebagai peningkatan kompetensi dan ilmu pengetahuan.
9
bjb English Day
program yang memberikan pemahamanakan pentingnya Bahasa Inggris dalam dunia usaha dan perbankan sehari- hari.
10
bjb Clean Air
program memperingati hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei, dengan menekankan bahayanya dampak dari merokok kepada kesehatan manusia dan sekitarnya.
11 bjb
Visi Misi
Menentukan Visi dan Misi setiap Divisiunit yang in line dengan Visi Misi bank bjb.
12
bjb
Paperless program efisiensi penggunaan kertas dalam penyampaian Memo danSurat.
II program eksternalisasi
13 bjb
Berbagi Buku pengumpulan buku yang telah tidak digunakan dan masih dapat dimanfaatkan yang diperoleh dari pegawai untuk
disumbangkan kepada lingkungan sekitar baik kepada sekolah maupun pihak lain yang membutuhkan. 14
bjb peduli Lingkungan
pengumpulanbarang yang sudah tidak terpakai namun masih layak pakai oleh setiap pegawai untuk disalurkan kepada pihak-pihak sekitar yang membutuhkan.
15
bjb
Lestari pohon program memperingati hari Internasional Gerakan Satu Juta pohon 10 Januari, dengan menanam pohon sebagai
bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar. 16
bjb peduli air
program memperingati hari air Sedunia 22 Maret, dengan hemat dan meningkatkan kepedulian serta pemahaman akan pentingnya ketersediaan air bersih yang makin menipis.
17
bjb
Kartini program memperingati hariKartini 21 april, dengan menekankan pentingnya perjuangan dan kesetaraan bagi wanita.
18 bjb
pekanBudaya program yang menampilkan budaya tradisional daerah sebagai bentuk kepeduliankelestarian budaya daerah.
19 bjb
pancasila program memperingati hari Lahir pancasila 1 Juni, dengan memberikan pemahaman akan pentingnya dasar-dasar
pancasila dalam kehidupan bernegara sehari-hari.
NO. PROGRAM
PENjELASAN
20
bjb
No To Drugs program memperingati hari anti narkoba Sedunia 29 Juni, dengan menekankan bahayanya dampak dari
narkoba terhadap kesehatan dan mentalitas manusia terutama generasi muda 21
bjb Childrens Day
program memperingati hari anak nasional 23 Juli, dengan memberikan pemahaman pentingnya waktu dan perhatian yang berkualitas bagi anak.
22 bjb
proklamasi program memperingati hari proklamasi Kemerdekaan republik Indonesia 17 agustus, dengan memberikan
pemahaman arti pentingnya hari kemerdekaan sebagai tonggak Indonesia menuju kemandiran dan berdaulat. 23
bjb hari Batik
program memperingati hari Batik nasional dan Dunia 2 oktober, dengan memberikan pemahaman arti pentingnya Batik sebagai warisan asli budaya Indonesia.
24
bjb
Sumpah pemuda program memperingati hari Sumpah pemuda 28 oktober, dengan memberikan pemahaman arti pentingnya
perjuangan pemuda baik di masa lalu dan masa kini dalam membangun Indonesia maju dan makmur. 25
bjb pahlawan
program memperingati hari pahlawan 10 november, dengan memberikan pemahaman arti pentingnya jasa pahlawan yang mendahului kita sebagai spirit kita membangun negeri Indonesia ke arah yang lebih baik.
26 bjb
Guru program memperingati hari Guru 25 november, dengan memberikan pengertian arti pentingnya jasa dan
pengorbanan guru bagi pendidikan kita semua. 27
bjb Mothers Day
program memperingati hari Ibu 22 Desember, dengan memberikan pemahaman arti pentingnya peran dan pengorbanan ibu kepada kita.
IMPLEMENTASI CORPORATE CULTURE
The imPlemenTaTion of CoRPoRaTe CulTuRe
Laporan Tahunan 2016
292
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
293
Growing Together with New Expanding Opportunities
PERAN DAN TUGAS DIVISI SDM
hC Roles anD Tasks
Divisi Sumber Daya Manusia dipimpin oleh Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia yang memiliki peran, tugas dan tanggung
jawab serta kewenangan sebagai berikut.
PEraN JaBataN PEMIMPIN DIVISI SDM
Peran jabatan Pemimpin Divisi SDM meliputi, a. Merancang, melaksanakan dan mengawasi rencana
strategis pelaksanaan pertumbuhan dan pengembangan SDM untuk mendorong kinerja bisnis di seluruh lini
organisasi. b. Memimpin manajemen perubahan, rancangan
organisasional serta inisiatif transformasi lainnya. c. Mendorong kinerja bisnis melalui pengelolaan manpower
planning yang efektif dan efisien, pengelolaan kompensasi dan benefit yang menarik dan dapat mempertahankan SDM,
pengelolaan kompetensi, pengelolaan kinerja individu, serta pengelolaan disiplin , perilaku, dan etika pegawai.
d. Mengembangkan strategi, kebijakan, dan praktek pengelolaan sumber daya manusia human capital yang
berlaku di seluruh lini organisasi. e. Mendampingi dan memberikan konsultasi kepada
pihak manajemen senior mengenai masalah masalah kepegawaian human capital.
f. Menyusun program kerja dan anggaran Divisi Sumber Daya Manusia.
g. Mengelola pelaporan terkait dengan bidang kerja Divisi Sumber Daya Manusia.
h. Melakukan koordinasi dengan Dewan Komisaris, Direksi, Pemimpin Divisiunit kerja, Pemimpin Wilayah dan
Pemimpin Cabang. i. Menjadi juru bicara utama bagi Divisi Sumber Daya Manusia.
tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB UtaMa PEMIMPIN DIVISI SDM
Pemimpin Divisi SDM memiliki tugas dan tanggung jawab utama yang meliputi,
a. Mengembangkan dan menerapkan strategi pengembangan SDM untuk mendorong kinerja bisnis.
b. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM di perusahaan berdasarkan strategi jangka pendek dan jangka
panjang yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku agar diperoleh SDM dengan
kinerja, kapabilitas dan kompetensi yang sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
Human Resources Division is led by the Head of Human Resources Division with roles, duties, responsibilities, and
authority as follows.
tHE rOLES aND taSKS Of Hr HEaD
The roles and tasks of HR head include: a. Designing, implementing and supervising the
implementation of strategic plan for the growth and development of human resources to drive business
performance across the lines in organization. b. Leading change management, organization design, and
other transformation initiatives. c. Driving business performance through effective and
efficient manpower planning management, attractive compensation and benefits management to retain
human resources, competence management, individual performance management, as well as the management
of discipline, behavior, and employee ethics.
d. Developing strategies, policies, and practices of human capital management applied across the lines in organization.
e. Assisting and advising senior management regarding human capital issues.
f. Preparing work program and budget of Human Resources Division.
g. Managing reports on works related to Human Resources Division.
h. Coordinating with the Board of Commissioners, Directors, DivisionWork Unit Leaders, Regional and Branch Managers.
i. Becoming the main spokesperson for the Human Resources Division.
MaIN DUtIES aND rESPONSIBILItIES Of Hr DIVISION HEaD
The Head of HR Division has the duties and responsibilities that include,
a. Developing and implementing human resource development strategies to drive business performance.
b. Developing human resource management strategies and policies in the company based on short-term and long-term
strategies established in accordance with government regulations in order to obtain human resources with desiring
performance, capability, and competence. c. Mendesain, mengembangkan dan menerapkan inisiatif
pengembangan SDM, membantu Bank dalam mencapai posisi yang kompetitif di pasar.
d. Mengontrol dan memastikan pelaksanaan fungsi SDM di seluruh perusahaan sudah sesuai dengan strategi,
kebijakan, sistem dan rencana kerja yang telah disusun. e. Mengelola pencapaian tingkat efektivitas aktivitas
operasional oleh sumber daya manusia yang ada, di seluruh lini organisasi melalui kesepakatan Service Level Agreement
SLA individual. f. Secara teratur mengkaji dampak dari kebijakan dan prosedur
termasuk juga kinerja SLA. g. Mengelola sistem manpower planning dan formasi SDM
organisasi secara efisien dan efektif untuk menunjang strategi bisnis perusahaan, termasuk diantaranya dalam
mengevaluasi desain jabatan, perencanaan SDM, sistem rekrutmen dan seleksi, pengembangan kompetensi pegawai
serta perencanaan suksesi jabatan, di seluruh lini organisasi.
h. Mengelola sistem pergerakan karir pegawai dalam rangka memenuhi manpower organisasi termasuk dalam
mengidentifikasi dan menarik kandidat yang memiliki potensi bakat terbaik.
i. Mengelola dan mengevaluasi struktur penggajian dan fasilitas-fasilitas kepegawaian termasuk pemberian reward
bonus, program perlindungan kerja, program pensiun dan hari tua dan proteksi kesehatan pegawai sesuai dengan
kemampuan finansial perusahaan, kondisi kebutuhan hidup layak berdasarkan perkembangan kondisi ekonomi dan
perkembangan struktur remunerasi di industri terkait.
j. Mengelola pelaksanaan perhitungan kebutuhan SDM stafing model berdasarkan metode analisa beban kerja
workload analysis danatau metode lainnya. k. Memastikan pemenuhan tenaga kerja organisasi secara
tepat sesuai kebutuhan dalam hal jumlah maupun pemenuhan kualifikasi kompetensi. Menyusun kebijakan
dan pengelolaan pegawai outsourcing serta memastikan kualifikasi kompetensi pegawai outsourcing yang
ditempatkan.
l. Melakukan evaluasi dan pengendalian terkait perkembangan biaya sumber daya manusia.
m. Melakukan evaluasi dan pengawasan atas pengelolaan data administrasi personal kepegawaian dan sistem HRIS,
serta mengawasi pelaporan regular atas pengelolaan SDM kepada pihak manajemen maupun institusi lain yang terkait
ketenagakerjaan.
n. Melakukan pembinaan terkait disipilin, perilaku dan etika pegawai serta menjadi fasilitator dalam hubungan
perusahaan dengan pegawai dan pihak ketiga berkenaan masalah kepegawaian.
c. Designing, developing, and implementing human resources development initiatives, assisting the Bank in achieving a
competitive position in the market. d. Controlling and ensuring the implementation of the HR function
across the company is in accordance with the strategies, policies, systems, and work plans that have been prepared.
e. Managing the achievement of operational activity effectiveness by the existing human resources, across
the lines in organization through individual Service Level Agreement SLA.
f. Regularly assessing the impact of policies and procedures as well as SLA performance.
g. Managing manpower planning system and the formation of organization’s human resources efficiently and effectively
to support company’s business strategies, including in evaluating the function, human resource planning,
recruitment and selection systems, employee competency development and position succession planning, across the
lines in organization.
h. Managing employee’s career movement in order to meet organization manpower including in identifying and
attracting candidates who have the potentialbest talent. i. Managing and evaluating the staff’s salary structure and
facilities including rewardbonus program employment benefits, pension plans and retirement, and health benefits
in accordance with its financial capability, conditions of decent living based on the development of economic
conditions and the development of remuneration structure in the industry concerned.
j. Managing the implementation of staffing model calculation of HR needs based on the workload analysis method and
or other methods. k. Ensuring the compliance with the organization’s workforce
exactly to their needs in terms of numbers and the fulfillment of competence and qualifications. Developing
policies and management of outsourced employees and ensuring the competence and qualifications of outsourced
employees being placed.
l. Evaluating and controlling costs related to the development of human resources.
m. Evaluating and supervising personnel administration data management and HRIS systems, and supervising
regular reporting on human resources management to the management as well as other institutions related to
employment.
n. Conducting training related to discipline, behavior, and ethics of the employees as well as a facilitator in the company’s
relationship with employees and third parties in respect of staffing issues.
PERAN DAN TUGAS DIVISI SDM
hC Roles anD Tasks
Laporan Tahunan 2016
294
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
295
Growing Together with New Expanding Opportunities
o. Melakukan evaluasi atas sistem pengelolaan kinerja individu pegawai dalam hal perencanaan kinerja, penilaian
kinerja, evaluasi kinerja dan pengembangan kinerja individu pegawai.
p. Melakukan evaluasi atas sistem pengelolaan kompetensi pegawai, yang meliputi pengukuranasesmen kompetensi,
pemetaaan kompetensi, dan pengembangan kompetensi individu pegawai.
q. Mengelola dan mengevaluasi atas sistem pengelolaan karir pegawai berdasarkan model dan hasil asesmen kompetensi
serta kinerja pegawai. r. Menselaraskan sistem pengelolaan karir pegawai dengan
pengelolaan promosi dan mutasi pegawai. s. Membina hubungan dengan pihak ketiga terkait
pengembangan pengelolaan SDM dan pemberian fasilitas kepegawaian termasuk dengan institusi konsultan SDM,
dan penyelenggara program pension dan hari tua. t. Memberikan informasi yang dibutuhkan pihak manajemen
senior mengenai masalah tertentu yang signifikan dan beresiko bagi pencapaian tujuan, yang belum ditangani
sepenuhnya di tingkat manajerial. u. Mengidentifikasi persyaratan hukum serta regulasi
pemerintah dalam pelaporan, terkait fungsi SDM dan mengarahkan penyusunan laporan yang dimaksud atau
diminta sebagai bukti kepatuhan. v. Bertindak sebagai pihak yang dihubungi pertama dalam hal
ketenagakerjaan di perusahaan, serta saat berhubungan dengan instansi tenaga kerja pemerintah. Melindungi
kepentingan para pekerja dan perusahaan sesuai dengan kebijakan SDM dan juga hukum serta aturan yang berlaku
dan mengkaji rekomendasi untuk pemutusan hubungan kerja danatau pembelaan diri karyawan, melalui prosedur
pengajuan keluhan.
w. Menyusun, mengembangkan dan mengaplikasikan kebijakan danatau panduan untuk mendukung kelancaran
proses pengelolaan Divisi Sumber Daya Manusia. x. Mempersiapkan, mengkoordinasikan dan mengusulkan
program kerja Divisi Sumber Daya Manusia kepada Direktur yang membidangi serta mengontrol penggunaan anggaran
Divisi Sumber Daya Manusia agar sesuai dengan program kerja tersebut.
y. Mengawasi, melatih, membimbing, mengembangkan dan mengevaluasi kinerja para staf Divisi Sumber Daya Manusia
dalam hal efektivitas kinerja. z. Berperan aktif dalam Tim Manajemen Krisis BCP sesuai
dengan peran dan tanggung jawab sebagaimana tercantum di dalam Buku ManualPanduan Manajemen Krisis.
o. Evaluating the employees’ individual performance management systems in terms of performance planning,
performance assessment, performance evaluation, and development of employees’ individual performance.
p. Evaluating employees’ competence management systems, including measurementcompetence assessment,
competence mapping, and competence development of individual employees.
q. Managing and evaluating employee career management system based on the model and the assessment results
of employees’ competence and performance. r. Aligning employees’ career management system with
employees’ promotion and mutation. s. Building relationship with third parties related to the
development of human resources management and providing personnel facilities including HR consultant and
pension and retirement program providers. t. Providing information needed by senior management on
specific issues which are significant and posing risks to the achievement of objectives, which have not been fully
addressed at managerial level. u. Identifying legal requirements and government regulations
in reports related to HR function and direct the preparation of such report or required report as proof of compliance.
v. Acting as the first party to contact in terms of employment in the company, as well as when dealing with government
labor agencies. Protecting workers’ and company’s interests in accordance with HR policies and the applying laws
and regulations and assessing the recommendation for employment termination andor employees self-defense,
through filing complaints procedure.
w. Formulating, developing, and applying policies andor guidelines to support the seamless process of Human
Resources Division management. x. Preparing, coordinating, and proposing work program to
the Director of Human Resources Division in charge for budget control of Human Resources Division to comply
with the work program. y. Supervising, training, guiding, developing, and evaluating
the performance of Human Resources Division staff in terms of performance effectiveness.
z. Playing an active role in the Crisis Management Team BCP in accordance with the roles and responsibilities as
contained in the Crisis Management ManualGuide.
PERAN DAN TUGAS DIVISI SDM
hC Roles anD Tasks
aa. Mengembangkan, mempertahankan lini kerja, dan memfasilitasi komunikasi dengan Divisi lain, Kantor
Wilayah, Kantor Cabang, dalam hal pelaksanaan berbagai pengelolaan kinerja dan aktivitas Divisi Sumber Daya
Manusia.
ab. Mengelola penerapan manajemen risiko di Divisi Sumber Daya Manusia.
ac. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan
Perundang-undangan, serta Peraturan Internal lainnya yang berlaku.
ad. Memastikan bahwa seluruh bidang kerja Divisi Sumber Daya Manusia telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
ae. Mensosialisasikan ketentuan-ketentuan internal bank dan ketentuan lain yang berkaitan dengan ruang lingkup tugas
di lingkungan divisinya. af. Menyediakan datadokumen terkait dengan pemeriksaan
internal dan Eksternal. ag. Melakukan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan internal
dan eksternal. ah. Memberikan masukan yang menyangkut bidang tugasnya
kepada atasan. ai. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
KEWENaNGaN PEMIMPIN DIVISI SDM
Kewenangan Pemimpin Divisi SDM a. Menandatangani Surat dan Dokumen lainnya yang
berkaitan dengan tugas Divisi sesuai batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi.
b. Mewakili Direksi dalam hubungan dengan pihak ekstern Instansi PemerintahLembaga lainnya dalam upaya
pencapaian misi Divisi SDM secara optimal. c. Melaksanakan penerimaan pegawai sesuai batas
kewenangan yang diberikan oleh Direksi. d. Melaksanakan mutasi, rotasi dan demosi pegawai sesuai
batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi. e. Menyelenggarakan assessment center untuk tenaga
Pimpinan sesuai dengan batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi.
f. Menyelenggarakan konseling kepada pegawai tertentu sesuai dengan batas kewenangan yang diberikan oleh
Direksi. g. Menetapkan pembagian tugas serta penegakan disiplin
kepada pejabatpegawai yang menjadi tanggung jawab penyeliaannya.
aa. Developing, maintaining line of work, and facilitating the communication with other Divisions, Regional Office,
Branch Office, in terms of the implementation of various management performance and activities of Human
Resources Division.
ab. Managing the implementation of risk management in Human Resources Division.
ac. Implementing the principles of prudence and compliance with Bank Indonesia regulations and legislation, as well as
other applicable Internal Regulations. ad. Ensuring that all work areas of Human Resources Division
have been in accordance with applicable regulations. ae. Socializing bank’s internal provisions and other provisions
relating to the scope of duties within its division. af. Providing datadocuments related to internal and external
examination. ag. Conducting follow up to the findings of internal and external
examination results. ah. Providing inputs concerning the scope of duty to direct
report. ai. Carrying out other tasks given by the Board of Directors.
aUtHOrItIES Of HUMaN CaPItaL DIVISION HEaD
The Authorities of HR Division Head a. Signing Letter and other Documents related to the Division
duties within the limits of its authority granted by the Board of Directors.
b. Representing the Board of Directors in relation to external parties Government AgenciesInstitutions in achieving the
mission of HR Division optimally. c. Implementing employees’ recruitment within the limits of
the authority granted by the Board of Directors. d. Implementing employees’ mutation, rotation, and demotion
within the limits of the authority granted by the Board of Directors.
e. Conducting assessment center for the Leaders in accordance with the limits of authority granted by the
Board of Directors. f. Counseling to certain employees in accordance with the
limits of the authority granted by the Board of Directors. g. Setting the job description and enforcement of discipline to
the officialsemployees under hisher supervision.
PERAN DAN TUGAS DIVISI SDM
hC Roles anD Tasks
Laporan Tahunan 2016
296
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
297
Growing Together with New Expanding Opportunities
h. Memberikan Penilaian Kinerja terhadap Pejabat dan Pegawai bawahannya.
i. Menyampaikan rekomendasi untuk pengembangan Pejabat dan Pegawai bawahannya.
j. Melakukan PersetujuanKeputusan sesuai dengan Kebijakan Kewenangan danatau KeputusanKebijakan
Direksi. k. Memantau serta mengendalikan penerapan manajemen
risiko bidang Sumber Daya Manusia. l. Melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia dan instansi
lain yang terkait dalam rangka pengelolaan tugas Divisi. m. Memberikan pembinaan dan sosialisasi kepada Kantor
Wilayah dan Kantor Cabang dalam lingkup Sumber Daya Manusia.
KEWENaNGaN PEMIMPIN GrUP PENGEMBaNGaN SDM
Melaksanakan kegiatan identifikasi, perencanaan, seleksi, rekrutmen, penempatan dan pengembangan SDM guna
menunjang kegiatan bisnis dan operasional dan memastikan perencanaan dan pengembangan SDM dilakukan dengan baik,
sesuai dengan jumlah dan kompetensi yang dibutuhkan.
PrOfIL PEMIMPIN DIVISI SDM
Dadan Yonanda Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung. Lahir pada 11
April 1972 saat ini berusia 44 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Padjadjaran pada tahun 1995.
Sebelum berkarir di bank bjb, Beliau memulai karir perbankan di PT Bank Export Import Indonesia 1996-1998 dan PT Bank
Mandiri 1999-2015. Menjabat sebagai Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia sejak 2015 berdasarkan Surat Keputusan
Direksi No 0532SKDIR-SDM2015. h. Providing Performance Assessment of the Officials and
subordinate Employees. i. Delivering recommendation on the development of Officials
and subordinate Employees. j. Executing AgreementDecision in in accordance with the
Authorized Policy andor Board’s DecisionPolicy. k. Monitoring, and controlling the management risk of Human
Resources area. l. Coordinating with Bank Indonesia and other relevant
institutions in order to manage the task of the Division. m. Providing guidance and socialization to the Regional Offices
and Branch Offices within the scope of Human Resources.
aUtHOrItIES Of HC DEVELOPMENt GrOUP HEaD
Conducting identification, planning, selection, recruitment, placement, and development of human resources in order to
support business activities and operations and ensuring the planning and human resource development are done properly,
in accordance with the number and competence required.
PrOfILE Of HUMaN CaPItaL DIVISION HEaD
Dadan Yonanda Citizen of Indonesia, domiciled in Bandung. Born on 11 April
1972, currently 44 years old. Obtained Bachelor degree in Law from Padjadjaran University in 1995. Before started his
career at bank bjb, he started his banking career at PT Bank Export Import Indonesia 1996-1998 and PT Bank Mandiri
1999-2015. Has been the Head of Human Resources since 2015 based on Directors’ Decree No 0532SKDIR-SDM2015.
PERAN DAN TUGAS DIVISI SDM
hC Roles anD Tasks
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
human CaPiTal managemenT
PErENCaNaaN SDM
Semakin berkembanganya organisasi bank bjb merupakan suatu tantangan dalam pengelolaan SDM ditengah persaingan Jasa
Perbankan yang semakin ketat. Pertumbuhan Bank melalui pengembangan bisnis perlu didukung SDM yang Unggul, Handal,
dan Tangguh yang dibangun melalui perencanaan SDM yang matang dan terukur.
Melalui perencanaan SDM dilakukan penetapan strategi untuk memperoleh, memanfaatkan, mengembangkan, dan
mempertahankan SDM sesuai dengan kebutuhan perusahaan sekarang maupun pengembangannya di masa depan. Maka dari
itu perbaikan-perbaikan pada bidang Rekrutmen, Pengelolaan Karir hingga Pengelolaan Kompensasi dan Benefit pegawai
merupakan prioritas utama di tahun 2016.
rEKrUtMEN
Perseroan berusaha untuk terus meningkatkan kualitas dan kemampuan profesional SDM salah satunya melalui proses
seleksi penerimaan pegawai yang lebih selektif dan kompetitif dengan tujuan mendapatkan pegawai yang kompeten, unggul,
handal dan tangguh. Selama tahun 2016 perseroan telah merekrut sebanyak 484 pegawai baru, jumlah kebutuhan
tersebut selaras dengan pertumbuhan bisnis bank bjb di tahun 2016.
Rekrutmen pegawai baru di tahun 2016 berasal dari kategori sebagai berikut:
• Rekrutmen fresh graduate.
Rekrutmen ini merupakan proses penerimaan pegawai dengan peserta seleksi yang baru lulus dari perguruan tinggi.
Dimana Selama tahun 2016, Perseroan telah melakukan rekrutmen fresh graduate dengan total pegawai baru yang
berhasil direkrut sebanyak 431 orang.
• Rekrutmen Experienced Hire.
Rekrutmen ini merupakan proses penerimaan pegawai baru yang berasal dari tenaga kerja berpengalaman guna
mencari pegawai yang siap untuk bekerja dan telah memiliki skill serta pengetahuan teknis pada posisi dibutuhkan
perseroan. Adapun selama tahun 2016 perseroan berhasil merekrut sebanyak 53 pegawai baru dengan bermacam
latar belakang pengalaman kerja yang berbeda.
• Rekrutmen Officer Development Prorgam ODP.
Perseroan di tahun 2016 telah melaksanakan rekrutmen dengan jalur penerimaan Officer Development Prorgam ODP
dengan total sebanyak 24 orang yang dipersiapkan sebagai kader pemimpin bank bjb di masa depan.
HUMaN CaPItaL PLaNNING
Th e continued development of bank bjb organization is a challenge in human resource management amid the tight
competition of Banking Services. The Bank’s growth through business development need to be supported by Superior,
Reliable, and Resilient HR built through mature and scalable HR planning.
HR planning is conducted through the establishment of strategy to acquire, exploit, develop, and maintain the human resources
in accordance with the company’s needs currently as well as its development in the future. Thus, the improvement in
Recruitment, Career Management to employees’ Management and Benefit Compensation are top priorities in 2016.
rECrUItMENt
The Company seeks to continuously improve the quality and professional capabilities of human resources which one of
them is through more selective and competitive hiring selection process in order to get competent, superior, reliable, and resilient
employees. During 2016, the company has recruited 484 new employees; this number is in line with bank bjb’s business
growth in 2016.
Recruitment of new employees in 2016 derived from the following categories:
• Fresh graduate recruitment.
This is a recruitment process by selecting participants who have recently graduated from college. During 2016, the
Company has made fresh graduates recruitment with total new employees recruited were 431 people.
• Experienced Hire Recruitment.
This is the process of hiring new employees coming from experienced workforce who are ready to work and have had
the skills and technical knowledge for the position needed by the company. As for 2016, the company was able to
recruit 53 new employees with different backgrounds and different work experience.
• Officer Development Program ODP Recruitment.
The Company in 2016 has carried out recruitment through Development Officer Program ODP admission track with
a total of 24 people were prepared as cadre of leaders of bank bjb in the future.
Laporan Tahunan 2016
298
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
299
Growing Together with New Expanding Opportunities
KEBIJaKaN PENGEMBaNGaN KarIr
Pengembangan karir pegawai bank bjb dilakukan secara menyeluruh dan menyentuh setiap aspek dan tingkatan jabatan.
Dengan tujuan peningkatan kompetensi dan pengalaman serta sebagai pengembangan diri individu, setiap pegawai memiliki
kesempatan yang luas untuk mendapatkan pengembangan karir bersama bank bjb. Program akselerasi yang dilaksanakan
pada tahun 2016 melalui Staf Development Program, Acceleration Program dan berbagai program pengembangan karir lainnya
masih menjadi program prioritas dalam meningkatkan kinerja Bank melalui peningkatan motivasi kerja pegawai dengan
kesempatan pengembangan karir yang lebih baik. Dengan melibatkan Divisi Pendidikan dan Pelatihan serta peranan dari
para Pemimpin Unit Kerja, para pegawai didorong meningkatkan diri menjadi pegawai bank bjb yang Unggul, Handal, dan
Tangguh.
Pengembangan karir pegawai dapat diidentifikasi melalui metode assessment yang dijadikan sebagai salah satu parameter
dalam proses penempatan pegawai melalui proses mutasi. Setiap pergerakan karir dengan tujuan pengembangan pegawai
memperhatikan kesiapan kecakapan dan kualifikasi sesuai dengan tuntutan sifat jabatan yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan strategis Bank.
PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI PEGaWaI
Pengembangan kemampuan pegawai merupakan kunci tersedianya sumber daya manusia yang handal untuk menjawab
tantangan berbagai jabatan dan bagi tercapainya budaya kinerja yang dinamis di bank bjb. Divisi SDM telah melaksanakan
program assessment yang dilaksanakan secara berkala. Tujuan dari program ini, diantaranya untuk pemetaan kompetensi
pegawai, peningkatan kemampuan dan awareness pegawai serta mengukur kesesuaian antara kompetensi yang dibutuhkan
untuk level jabatan tertentu dengan kapabilitas yang dimiliki pegawai.
Hasil pelaksanaan assessment dimaksud, dapat dijadikan sebagai rekomendasi bagi pegawai untuk dapat melakukan program
pengembangan diri serta apabila berdasarkan hasil analisis terdapat adanya kesenjangan kompetensi pegawai terhadap
jabatan tertentu maka dapat menjadi bahan rekomendasi kepada Divisi Pendidikan dan Pelatihan dalam menyusun silabus
CarEEr DEVELOPMENt POLICIES
Bank bjb employee career development is done thoroughly and touches every aspect and level of position. With the aim of
improving the competence and experience as well as personal development of individuals, each employee has a broad and
equal opportunity to obtain career development along with bank bjb
. Accelerated program implemented in 2015 through the Staff Development Programme, AORO Development Program,
and various other accelerated programs is a breakthrough implemented to improve the Bank’s performance through
improved employee motivation to work with better career development opportunities. By involving the Division of
Education and Training and the role of the Chief of Unit, the employees are encouraged to improve themselves to become
Superior, Reliable, and Resilient bank bjb clerks.
Career development can be identified through the assessment method that serves as one of the parameters in the process
of staffing through mutation process. Every career movement to develop employees should pay attention to skill readiness
and qualifications in accordance with work demands needed in order to achieve Bank’s strategic objectives.
EMPLOYEE COMPEtENCE DEVELOPMENt
The development of employees’ ability is the key to the availability of reliable human resources to meet the challenges of
various positions and for achieving dynamic performance culture in bank bjb. HR Division has conducted assessment program
implemented regularly. The purpose of this program includes mapping employee competencies, increasing employees’
capacity and awareness, and measuring the fit between the competencies required for particular job level with capabilities
possessed by the employees.
The results of of such assessment can be used as a recommendation for employees to be able to do a self-
development program, and if based on such analysis there is gap between employee’s competence and particular
position, then it can be recommendation material to the Education and Training Division in preparing the syllabus
to develop the competencies required by the employees.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
human CaPiTal managemenT
guna mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan pegawai. Selain itu, hasil assessment juga dapat dijadikan sebagai salah
satu alat keputusan untuk menetapkan pengembangan karir pegawai. Pegawai yang dinilai memiliki kompetensi untuk
menempati posisi manajerial diusulkan untuk menempati jabatan yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Rincian Pelaksanaan Assessment Kompetensi selama Tahun 2016 diantaranya adalah sebagai berikut.
Tabel Rincian Pelaksanaan Assessment Kompetensi selama Tahun 2016 Table of Competence Assessment Implementation Details in 2016
No jenis Assessment
Peserta jumlah Peserta
Orang
1 Technical Skill assessment
pemimpin Wilayah pemimpin Cabang 69
pemimpin Kantor Cabang pembantu 307
pegawai Bidang operasional 468
pegawai Bidang Layanan 1.980
pegawai Bidang administrasi Supporting 1.262
pegawai Divisi Sumber Daya Manusia 35
ToTaL 4.121
2 Soft Competency assessment
pemimpin Wilayah pemimpin Cabang 69
assesment Level pemimpin Grup Setingkat 25
ToTaL 94
3 Inisiatif Khusus
pelaksanaan assessment potensi Level Junior assistant Tahun 2016 Seleksi Calon SDp
1.241 Seleksi pDMp Menjadi pegawai Tetap Semester I 2015
327 pelaksanaan Test pengetahuan produk dan organisasi Seleksi Calon SDp periode Juni
2016 1.965
pelaksanaan assessment Dalam rangka perubahan Batas usia pensiun pegawai 605
pelaksanaan Seleksi pDMp Menjadi pegawai Tetap Semester II 2015 27
ToTaL 4.165
GRAND TOTAL 8.380
Keterangan | Description
: untuk rincian diatas merupakan kegiatan pengembangan kompetensi berupa pelaksanaan assessment tidak termasuk kegiatan pendidikan dan pelatihan pegawai
The above details are competency development activities in the form of assessment which does not include education and training for the employees
KEBIJaKaN PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI
Di seluruh level organisasi bank bjb, setiap pegawai memiliki kesempatan yang setara dalam proses pengembangan karir
sesuai dengan kinerja, kompetensi, pengalaman dan kriteria lainnya yang ditetapkan serta kesempatan dalam mendapatkan
pendidikan dan pelatihan. Hal ini sesuai dengan kebijakan terkait pengembangan kompetensi karyawan yang tertuang dalam
Surat Keputusan Direksi No.704SK-DIRET2014 tanggal 22 September 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Pendidikan
dan Pelatihan PP. In addition, the assessment result can also be used as one of the
tools to establish employee’s career development. Employees assessed should have the competence to occupy managerial
position proposed for the post in accordance with its capabilities.
Competence Assessment Implementation details for 2016 are as follows.
COMPEtENCE DEVELOPMENt POLICIES
At all levels of bank bjb organization, every employee has equal opportunity in career development process in accordance with
the performance, competence, experience, and other criteria specified as well as chance to education and training. This
is in line with the related policy of employee competence development stated in Directors’ Decree No.704SK-DIR
ET2014 dated 22 September 2014 concerning Guidelines for the Management of Education and Training PP.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
human CaPiTal managemenT
Laporan Tahunan 2016
300
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
301
Growing Together with New Expanding Opportunities
PELaKSaNaaN PENGEMBaNGaN DaN BIaYa KOMPEtENSI 2016
Adapun anggaran serta biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dibayarkan oleh bank bjb sepanjang tahun
2016 adalah sebagai berikut.
Program Kerja Anggaran
Realisasi
peningkatan Kompetensi pegawai rp 4,845,000,000
rp 2,317,000,000 Keterangan |
Description :
Untuk rincian diatas merupakan biaya pengembangan kompetensi berupa pelaksanaan assessment tidak termasuk program pendidikan dan pelatihan pegawai The above details are competence development cost in the form of assessment which does not include education and training programs for the employees
PERFORMANCE MANAGEMENT SYSTEM
Dalam rangka mendukung pencapaian target kinerja bank yang lebih baik, maka bank bjb telah melaksanakan performance
management system pegawai berbasis personal scorecard melalui bjb
prestasiku. Sasaran target kinerja pegawai personal goal setting ditetapkan atas dasar penetapan tugaspekerjaan dan
tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh setiap pegawai pada periode tahun penilaian yang memiliki keterkaitan langsung
dengan pencapaian target Balanced Scorecard unit kerja.
Penetapan target individu yang merupakan Key Performance Indicator KPI pegawai serta pelaksanaan monitoring dan
pengendalian proses kerja yang disiplin sesuai dengan KPI yang telah disepakati merupakan hal yang penting dalam penilaian
kinerja pegawai. Untuk mencapai kinerja terbaik melalui proses kerja yang berkualitas serta mendorong pencapaian target kerja
yang lebih optimal, maka pelaksanaan appraisal bjb prestasiku – personal scorecard dilakukan secara berkala pada setiap triwulan.
Balanced Scorecard dan Key Performance Indicator Strategi yang ditetapkan untuk pencapaian sasaran perusahaan
harus melalui sistem manajemen strategi yang baik, karena akan menjadi tolak ukur dari performa dan kinerja perusahaan. Di
dalam menetapkan strategi, perusahaan harus memperhatikan sasaran objective yang telah ditetapkan dan harus dapat terukur
measurable. Bank bjb telah menggunakan tools manajemen strategis berupa Balanced Scorecard BSC.
Bank bjb menggunakan empat standar perspektif BSC yaitu financial perspective, customer perspective, internal business
process perspective, danlearning and growth perspective.
tHE IMPLEMENtatION Of DEVELOPMENt aND COMPEtENCE COStS IN 2016
As for the budget and the cost of employee competence development that have been paid by bank bjb throughout
2016 are as follows.
PErfOrMaNCE MaNaGEMENt SYStEM
In order to support the achievement of better bank performance target, then bank bjb has implemented performance
management system based on personal scorecard through bjb
prestasiku. Personal goal setting is determined on the basis of the determination of tasksworks and responsibilities that
must be implemented by each employee during the assessment period having direct relevance to the achievement of work unit’s
Balanced Scorecard.
The determination of individual target which is employees’ Key Performance Indicator KPI as well as the monitoring and
controlling of disciplined work process in accordance with the agreed KPI are important in assessing employees’ performance. To
achieve the best performance quality work process and encourage the achievement of employment targets to be more optimal, then
the implementation of bjb prestasiku appraisal - personal scorecard will be conducted regularly on a quarterly basis.
Balanced Scorecard and Key Performance Indicator The strategy set to achieve corporate goals should use good
management system as it will become the benchmark of the performance and company’s performance. In specifying the
strategy, company must pay attention to objectives which have been defined and should be measurable. Bank bjb has been
using strategic tools management of Balanced Scorecard BSC. Bank bjb uses four perspectives standards, namely financial
perspective, customer perspective, internal business process perspective, and learning and growth perspective.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
human CaPiTal managemenT
a. Perspektif financial BSC dibangun dari studi pengukuran kinerja di sektor
bisnis, sehingga yang dimaksud perspektif financial di sini adalah terkait dengan financial sustainability. Perspektif
ini digunakan olehshareholder dalam rangka melakukan penilaian kinerja organisasi.
b. Perspektif customer Perspektif customer adalah perspektif yang berorientasi
pada pelanggan karena merekalah pemakai produkjasa yang dihasilkanperusahaan. Dengan kata lain, perusahaan
harus benar-benar memperhatikan apa yang diinginkan oleh pelanggan.
c. Perspektif internalbusiness process Perspektif internalbusiness process adalah serangkaian
aktivitas yang ada dalam organisasi untuk menciptakan produkjasa dalam rangka memenuhi harapan pelanggan.
Perspektif ini menjelaskan proses bisnis yang dikelola untuk memberikan layanan dan nilai-nilai kepada stakeholder
dan customer.
d. Perspektif learning and growth Perspektif learning and growth adalah perspektif yang
menggambarkan kemampuan organisasi untuk melakukan perbaikan dan perubahan dengan memanfaatkan
sumberdaya internal organisasi. Kesinambungan suatu perusahaan dalam jangka panjang sangat bergantung pada
perspektif ini. Pelaksanaan atau implementasi strategi dilakukan dengan cara menjalankan strategi inisiatif atau
program kerja oleh masing-masing unit kerja dan dibatasi dengan waktu pelaksanaannya selama periode tertentu.
Dengan adanya penerapan Balanced Scorecard di bank bjb, manajemen dapat mengkomunikasikan strategi, visi dan misi
perusahaan kepada karyawannya, sehingga manajemen dan karyawan memiliki satu kesatuan yang sama dalam mencapai
target perusahaan.
PENGHarGaaN PErUSaHaaN KEPaDa SEtIaP KarYaWaN
Sebagai upaya dalam memotivasi karyawan agar tetap mempertahankan produktivitas yang tinggi, maka Perseroan
memiliki kebijakan pemberian penghargaan kepada setiap karyawan melaui mekanisme reward and punishment. Penjelasan
terkait dengan reward and punishment di Perseroan adalah sebagai berikut.
a. Financial Perspective BSC is constructed from performance measurement studies
in the business sector, thus the financial perspective in this point is related to financial sustainability. This perspective
is used by the shareholders in order to assess organization performance.
b. Customer Perspective Customer perspective is the customer-oriented perspective
as they are the users of the productsservices provided by the company. In other words, the company should really
pay attention to customer’s demands.
c. Internalbusiness process perspective Internalbusiness process perspective is a series of activities
that exist within the organization to create products services in order to meet customers’ expectations. This
perspective explains the business processes managed to provide services and values to the stakeholders and
customers.
d. Learning and growth perspectives Learning and growth perspectives are perspectives that
illustrate the ability of organizations to make improvements and changes by utilizing internal resources of the
organization. Continuity of a company in the long term is very dependent on this perspective. Implementation
or strategy implementation are done by implementing strategic initiatives or programs of work by each unit and
are limited by the execution time for a certain period.
With the implementation of Balanced Scorecard in bank bjb, the management can communicate company’s strategies, vision,
and missions to its employees, so that the management and employees have a unity to reach the target.
COMPaNY’S aWarDS tO EaCH EMPLOYEE
In an effort to motivate the employees to retain its high productivity, the Company has awards granting policy to all
employees through reward and punishment mechanism. The explanation regarding rewards and punishment within the
Company are as follows.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
human CaPiTal managemenT
Laporan Tahunan 2016
302
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
303
Growing Together with New Expanding Opportunities
reward Perseroan memiliki berbagai program penghargaan, yaitu the
best employee, the best frontliner and service dan the best business unit yang terangkum dalam bjb better award dengan penjelasan
sebagai berikut : a. The Best Employee
Program apresiasi pegawai yang memiliki kinerja terbaik dan berhasil menjadi role model dan change agent dalam
implementasi budaya GO SPIRIT. b. The Best Frontliner and Service
Program apresiasi frontliner, officer operasional, dan unit kerja dengan kinerja terbaik dalam memberikan service
excellence sesuai standar layanan. c. The Best Business Unit
Program apresiasi kepada Kantor WilayahKantor Cabang KCP dengan kinerja keuangan terbaik.
Punishment Perseroan memiliki kebijakan tentang punishment berupa
Pedoman Disiplin Pegawai yang telah mengatur kompeherensif tentang kewajiban dan larangan pegawai, jenis sanksi
kepegawaian, tata cara pengenaan sanksi kepegawaian dan hal-hal lainnya terkait penegakan disiplin pegawai, termasuk
ketentuan pengenaan sanksi kepegawaian. Jenis sanksi kepegawaian yang dikenakan sesuai dengan jenis pelanggaran
yang dilakukan dan memperhatikan unsur pelanggaran, meliputi kalalaian atau kesengajaan, termasuk memperhatikan ada atau
tidaknya unsur fraud. Selama periode 2016, Perseroan telah mengenakan 68 sanksi
kepegawaian dengan data sebagai berikut : 1. Teguran sebanyak 11 orang
2. Peringatan I sebanyak 8 orang, dan Peringatan III sebanyak
12 orang 3. Pernyataan Tidak Puas sebanyak 14 orang
4. Penundaan Kenaikan Gaji Berkala sebanyak 3 orang 5. Penurunan Gaji Berkala sebanyak 3 orang
6. Penurunan Level Jabatan sebanyak 5 orang 7. Pemberhentian Sebagai Pegawai sebanyak 12 orang
StratEGI rEMUNEraSI PEGaWaI
Strategi ketentuan remunerasi karyawan bank bjb saat ini diatur dalam SK Direksi No. 783SKDIR-SDM2016 tanggal
19September 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Penghasilan dan Fasilitas Kepegawaian, dan SK Direksi No.0804SKDIR-
SDM2016 tanggal 3 Oktober 2016 tentang Pedoman Grading dan Single Salary.
reward The Company has various awards programs, namely the
best employee, the best frontline and service, and the best business unit summarized in bjb better award with the following
explanation: a. The Best Employee
An appreciation program for employees having the best performance and managed to become role model and
change agent in the implementation of GO SPIRIT culture. b. The Best Frontliner Service
An appreciation program for frontliner, operational officer, and work unit with best performance in giving service
excellence according to service standards. c. The Best Business Unit
An appreciation program for Regional OfficeBranch Office Subbranch Office with the best financial performance.
Punishment The Company also has punishment policy in the form of
Employee Discipline Guidelines that have been comprehensively specified employees’ obligations and prohibitions, type of staff
sanction, procedures for imposing sanctions to staff, and other matters related to the enforcement of discipline, including the
imposition of staff sanction provisions. Type of staff sanctions imposed is in accordance with the type of offense committed by
paying attention to the elements of offense, including default or intentional misconduct, as well as paying attention to whether
there is any element of fraud. In 2016, the company had imposed sanctions to 68 personnels
with the following data: 1. Reprimand to 11 people
2. First warning to 8 people and third warning to 12 people 3. Dissatisfied statement to 14 people
4. Delay on Periodic Salary Increase to 3 people 5. Periodic Salary Deduction to 3 people
6. Decrease in Position Level to 5 people 7. Employee Termination to 12 people
EMPLOYEES’ rEMUNEratION StratEGIES
Remuneration provision strategies from bank bjb employees are currently regulated in the Decree of Board of Directors No. 783SK
DIR-SDM2016 dated September 19, 2016 regarding Guidelines for Income Management and Employees’ Facilities, and Decree of
Board of Directors No.0804SKDIR-SDM2016 dated October 3, 2016 regarding Grading and Single Salary Guidelines.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
human CaPiTal managemenT
KOMPENSASI DAN bENEFIT
• Penyesuian Gaji Tahunan
• Fasilitas Mutasi Pegawai
• Fasilitas Kesehatan
EMPLOyEE ENGAGEMENT
• Keterikatan Emosional
Strategi remunerasi pegawai senantiasa akan menciptakan hubungan emosional antara perseroan dan pegawai
sehingga akan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan rasa saling memiliki yang tinggi dengan terciptanya
keterikatan emosional pegawai terhadap perseroan.
• Dedikasi
Dengan adanya motivasi remunerasi pegawai akan senantiasa menciptakan semangat bekerja karyawan yang
akan berujung pada terciptanya dedikasi pegawai terhadap perseroan.
• Konsentrasi
Adanya strategi remunerasi pegawai dapat menciptakan semangat kerja pegawai sehingga meningkatkan
konsentrasi pegawai dalam melakukan pekerjaannya
ATRAKTIF DAN KOMPETITIF
• Motivasi Kerja
Perseroan senantiasa selalu melakukan penyesuaian salary pegawai dengan memperhatikan terhadap peraturan yang
berlaku dengan harapan dapat memberikan motivasi kerja pegawai untuk memberikan loyalitas terhadap perseroan.
• Mempertahankan Daya Beli
Strategi remunerasi pegawai yang dilakukan oleh perseroan adalah dalam rangka membantu menunjang financial
pegawai terhadap penyesuaian perubahankenaikan inflasi
• Standar Hidup Layak
Strategi remunerasi pegawai dilakukan dengan tujuan agar perseroan dapat menunjang kebutuhan financial pegawai
atas adanya perubahan kebutuhan pegawai yang telah disesuaikan dengan Upah Minimum Rakyat.
• Sesuai Ketentuan Perundang-undangan
Strategi remunerasi yang dilakukan oleh perseroan senantiasa patuh terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku dengan memperhatikan prinsip praktik pelaksanaan good corporate governance.
• Kemampuan Perusahaan
Strategi remunerasi pegawai yang dilakukan oleh perseroan besarannya tidak akan melebihi dari batas kemampuan
perseroan.
COMPENSATION AND bENEFITS
• Annual Salary Adjustment • Employees’ Mutation Facilities
• Health Facilities
EMPLOyEE ENGAGEMENTrelate this to turnover
• Emotional Engagement Employee remuneration strategy will always create
emotional relationship between the Company and employees; therefore, it will create comfortable work
atmosphere and a high sense of belonging with the creation of an emotional attachment of the employees
to the company.
• Dedication By having motivation employee remuneration, it will
always create employee;’s work spirit that will eventually create the employee’s dedication to the Company.
• Concentration By having employee remuneration strategy, it can create
employee’s work spirit that will increase the employees’ concentration in performing their work.
ATTRACTIVE AND COMPETITIVE
• Work Motivation The Company always make adjustment of the employees’
salary by cosidering the applicable regulations in the hope that it can give work motivation to the employees to gain
loyaliry to the Company.
• Maintaining Purchasing Power Employee remuneration strategy was conducted by the
Compay is in order to support the employees’ financia against adjustment of changesinflation increase
• Decent Living Standards Employee remuneration strategy was conducted with the
objectives so that the Company can support employee’s financial due to changes in the employee’s needs that has
been adujsted with Minimum Wage.
• In Accordance with the Legislations The remuneration strategy conducted by the Company
always comply to the applicable laws and regulations by consideringg the practical principles of good corporate
governance implementation.
• Company’s Capability Employee’s remuneration strategy conducted by the
Company that will not exceed the Company’s limit of capability.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
human CaPiTal managemenT
Laporan Tahunan 2016
304
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
305
Growing Together with New Expanding Opportunities
FASILITAS PENUNJANG LAYANAN SDM
hR seRviCe suPPoRTing faCiliTies
HrIS
Human Resource Information System merupakan sistem informasi SDM yang merupakan gabungan dari beberapa menumodul
yang saling terintegrasi. Secara keseluruhan Human Resource Information Sistem terdiri dari 7 tujuh buah modul utama, yaitu:
• Modul Personal Administration
• Modul Compensation and Benefit
• Modul Performance Management
• Modul Competency Management
• Modul Career Path
• Modul Recruitment and Selection
• Modul Talent Management
HC Cares
Latar Belakang
• Perlunya peningkatan kua
litas dan sarana komunikasi yang lebih baik diantara tiga pilar utama yaitu
Pegawai, Management dan Serikat Karyawan untuk membangun kepercayaan dan meningkatkan
engagement Pegawai.
• Ketersediaan sarana komunikasi yang baik diharapkan dapat berfungsi sebagai wadah berdiskusi dan sharing,
penyampaian saran atau masukan, ide kreatif dan inovasi serta tempat konsultasi yang tepat untuk membangun
komunikasi yang lebih terbuka, positif dan efek
tif.
tujuan
• Membangun komunikasi yang lebih terbuka, positif dan
efektif diantara tiga pilar yaitu Management, Pegawai dan serikat karyawan
• Sebagai sarana diskusi dan sharing, penyampaian
saran, masukan, ide kreatif dan inovasi antara Pegawai, Management dan Serikat Karyawan
• Merupakan salah satu bentuk layanan Human Capital untuk
memenuhi kebutuhan Pegawai dan membangun engagement
Benefit
• Pegawai dapat memperoleh peningkatan layanan Human
Capital yang cepat, tepat dan akurat terutama terkait dengan pemenuhan hak dan kewajibannya sebagai Pegawai
• Pegawai memiliki sarana untuk berdiskusi dan sharing,
menyampaikan saran atau masukan, ide kreatif dan inovasi serta tempat konsultasi yang tepat
HC Cares memiliki Lounge dan private room untuk berdiskusi dan sharing, penyampaian saran, masukan, ide kreatif dan
inovasi, maupun konsultasimengenai hal yang berkaitan dengan pekerjaan maupun pribadi melalui HC Cares Walk in.
HrIS
Human Resource Information System is an HR information system which is a combination of several menumodules
integrated with each other. Overall, Human Resource Information System consists of 7 seven main modules, namely:
• Modul Personal Administration
• Modul Compensation and Benefit
• Modul Performance Management
• Modul Competency Management
• Modul Career Path
• Modul Recruitment and Selection
• Modul Talent Management
HC Cares
Background
• The needs to increase quality and better means of
communication among the three main pillars, namely Employees, Management, and Labor Union to build trust
and improve employees’ engagement.
• Availability of good communication is expected to serve
as a forum for discussion and sharing, delivery of advice or feedback, creative ideas and innovation, as well as a
proper consultation to build a more open, positive, and effective communication.
Objectives
• Build a more open, positive, and effective communication
among the three pillars, namely Management, Employees, and Labor Union
• As a means of discussion and sharing, advice delivery,
feedback, creative ideas, and innovations between Employees, Management, and Labor Union
• As a form of Human Capital services to meet the needs of
Employees and build engagement
Benefit
• Employees can get an Human Capital service improvement
which fast, appropriate, and accurate especially related to the fulfillment of rights and obligations as an employee
• Employees have the means for discussion and sharing, give
suggestions or feedback, creative ideas and innovation as well as a place for proper consultation
HC Cares has Lounge and private room for discussion and sharing, give suggestions or feedback, creative ideas and
innovation, as well as consultation regarding matters related to works or personal life via HC Cares Walk in.
Pegawai dapat langsung menemui HC Cares Ambassador yang bertempat di kantor pusat bank bjb, lantai 8. Selain itu pegawai
juga dapat mengakses HC Cares dengan media telepon, email dan Surat Pos.
Logo 1. Logo HC Cares melambangkan 3 orangpihak yang saling
merangkul, yaitu pegawai dilambangkan dengan warna biru tua, Management dilambangkan dengan warna biru
muda dan serikat kerja dilambangkan dengan warna kuning.
2. Disetiap lambang tersebut tertulis tagline bjb HC Cares