17.85 15.89 Kewajiban Rekening Administratif Kewajiban Rekening Administratif Kewajiban Rekening Administratif

Laporan Tahunan 2016 628 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 629 Growing Together with New Expanding Opportunities Seiring kondisi makroekonomi Indonesia yang masih bergejolak dan ditandai dengan rencana kebijakan The Fed yang akan menaikkan suku bunga The Fed yang berpotensi meningkatkan capital outflow, gejolak nilai tukar dan inflasi, Manajemen bank bjb menanggapi gejolak tersebut dengan memperkuat permodalan bank sebagai bentuk penerapan manajemen risiko yang kuat robust sehingga dapat menyerap kerugian apabila terdapat stress event dikemudian hari. Dalam rangka menjawab tantangan bisnis di era pasar bebas di kemudian hari dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, bank selalu melakukan perbaikan dan pengembangan baik dari segi produk dan jasa serta peningkatan infrastruktur manajemen risiko bank melalui analisis yang komprehensif disertai dengan riset yang memadai sehingga dapat menjaga agar aktivitas bisnis dan operasional bank tetap prudent dan berada dalam batas toleransi risiko bank. Selain itu pula, pengembangan kerangka kerja risk appetite dan risk tolerance sering dilakukan dan dievaluasi agar kecukupan permodalan yang dimiliki bank masih memadai dan mampu mengcover kerugian ataupun potensi risiko kerugian yang timbul dari aktivitas operasional bank. Pengelolaan modal risiko kredit bank bjb berpedoman pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42SEOJK.032016 tanggal 28 September 2016 perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar. Penetapan bobot risiko pada perhitungan ATMR mengacu kepada bobot risiko sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dimaksud. Dalam mengukur ATMR Risiko Pasar, bank masih mempergunakan format standardized method yang meliputi perhitungan risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, risiko pasar yang wajib dihitung oleh Bank adalah risiko suku bunga di trading book dan risiko nilai tukar di trading book dan banking book. Sebagai upaya ke tahap pengembangan internal model, bank telah memiliki sistem informasi OPICS Risk yang berfungsi dalam mengukur Value at Risk , dan sensitivitas risiko dari portfolio dealing room untuk setiap efek yang dikategorikan ke dalam Trading Book. Perhitungan kecukupan modal risiko operasional masih menggunakan metode basic indicator approach BIA yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dari regulator. Berdasarkan metode tersebut, Perusahaan mengalokasikan modal minimum untuk risiko operasional berdasarkan historical data yaitu sebesar rata-rata dari penjumlahan pendapatan bruto gross income tahunan selama 3 tahun terakhir yang positif dikali tarif yang berlaku yaitu 15. Perhitungan kecukupan modal risiko operasional tersebut menjadi dasar dalam perhitungan ATMR Risiko Operasional. PENGUNGKAPAN PERMODALAN CaPiTal exPosuRe In line with Indonesia’s fluctuating macroeconomics condition as marked by The Fed’s policy plan to increase The Fed’s interest rate which will potentially increase the capital outflow, the currency exchange and inflation excitement, the response of bjb bank’s management on such excitement is by strengthening the bank capital as the application of strong risk management robust so thatthe bank may absorp losses in the event of a stress event in the future. To respond to the business challenge in the free market era and to fulfill the society’s needs the bank must always keep up with improvement and development both in their products and services and to improve the bank’s risk management infrrastructure through a comprehensive analysis fillowed by adequate research so that it can maintain prudent business activities and operational, and to stay in bank risk tolerance level. Additionaly, the development of risk appetite and risk tolerance framework must often be conducted and evaluated so that the bank shall have capital adequacy and has the ability to cover any losses or the risk of potential losses resulting from the bank’s operational activities. bjb banks credit risk capital management is based on Indonesia Financial Services Authority Circular Number 43SEOJK.032016 dated 28 September 2016 concerning Guidlines to Calculation of Risk Weighted Assets ATMR For Credit Risk with Standard Approach. The determination of the risk weight and ATMR shall refer to the risk weight in accordance with the said Indonesia Financial Service Authority’s provision. In calculating the Market Risk ATMR, the Bank is still using standardized method format which include the calculation of interest rate risk and currency exchange risk. According to the guidlines ser by Bank of Indonesia, the market risk which has to be calculated by the Bank is the interest rate risk in trading book and banking book. As an effor to internal model development phase, the bank has own OPICS risk information system which can be used to assess Value at Risk, and risk sensitivity of portfolio dealing room fopr each effect categorized in the Trading Book. Operational risk capital adequacy calculation is still using the basic indicator approac BIA method which is conducted according to the prvision of the regulator. Based on the method, The company allocates minimum capital to the operational risk based on historical data which is at average of total positive last 3 years gross income times applicable rate which is at 15. The calculation of such operational risk capital adequacy shall be the base of ATMR Operational Risk calculation. PENGUNGKaPaN KUaNtItatIf Laporan Audited dari Divisi Pengendalian Keuangan Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan bank Umum Table 1.a Quantitative Exposure of Commercial bank Capital Structure Dalam Juta Rupiah | In Million Rupiah No. KOMPONEN MODAL 2016 2015 bank Konsolidasian bank Konsolidasian

I. Komponen Modal 8,052,617

8,472,436 6,192,689 6,849,426 A. Modal Inti 2,424,073 2,424,073 2,424,073 2,424,073 1. Modal Disetor 6,671,715 6,217,600 4,411,787 4,457,337 2. Cadangan Tambahan Modal - - - - 3. Modal Inovatif 958,343 974,214 643,171 31,984 4. Faktor pengurang Modal Inti 1,043,171 1,043,171 - - 5. Kepentingan non pengendali 455,890 455,890 403,733 452,556

b. Modal Pelengkap

455,890 455,890 403,733 452,556 1. Level atas upper Tier 2 - - 2. Level Bawah Lower Tier 2 - - 3. Faktor pengurang Modal pelengkap C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap D. Modal Pelengkap Tambahan yang Memenuhi Persyaratan Tier 3

E. Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan Untuk Mengantisipasi Risiko Pasar

II Total Modal inti dan Modal Pelengkap A + b - C 8,508,507 8,928,326 6,596,422 7,301,982 III Total Modal Inti, Modal Pelengkap, dan Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko Pasar A + b - C + E 8,508,507 8,928,326 6,596,422 7,301,982 IV Aset Tertimbang menurut Risiko ATMR untuk Risiko Kredit 36,471,170 39,885,553 32,298,619 36,133,080 V Aset Tertimbang menurut Risiko ATMR untuk Risiko Operasional 9,156,804 531,208 8,150,256 8,653,168 VI Aset Tertimbang menurut Risiko ATMR untuk Risiko Pasar 531,208 9,724,290 1,164,735 1,164,735 Metode Standar Metode Internal VII Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimumuntuk Risiko Kredit, Risiko Operasional Dan Risiko Pasar [III : IV + V + VI

18.43 17.85

15.85 15.89

PENGUNGKAPAN PERMODALAN CaPiTal exPosuRe QUaNtItatIVE EXPOSUrE Audited Report From the Financial Control Division Laporan Tahunan 2016 630 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 631 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel 1.b Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan bank Asing Table 1.b Quantitative Exposure of Foreign bank Capital Structure dalam Juta Rupiah No. KOMPONEN MODAL 2016 2015 bank Konsolidasian bank Konsolidasian

I. Komponen Modal A. Modal Inti

1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal 3. Modal Inovatif 4. Faktor pengurang Modal Inti 5. Kepentingan non pengendali

b. Modal Pelengkap

1. Level atas upper Tier 2 2. Level Bawah Lower Tier 2 3. Faktor pengurang Modal pelengkap C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap D. Modal Pelengkap Tambahan yang Memenuhi Persyaratan Tier 3

E. Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan Untuk Mengantisipasi Risiko Pasar

II Total Modal inti dan Modal Pelengkap A + b - C III Total Modal Inti, Modal Pelengkap, dan Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko Pasar A + b - C + E IV Aset Tertimbang menurut Risiko ATMR untuk Risiko Kredit V Aset Tertimbang menurut Risiko ATMR untuk Risiko Operasional VI Aset Tertimbang menurut Risiko ATMR untuk Risiko Pasar Metode Standar Metode Internal VII Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimumuntuk Risiko Kredit, Risiko Operasional Dan Risiko Pasar [III : IV + V + VI Metode Standar Metode Internal VII raSIo KeWaJIBan penYeDIaan MoDaL MInIMuM unTuK rISIKo KreDIT, rISIKo operaSIonaL Dan rISIKo paSar [III : IV + V + VI] PENGUNGKAPAN PERMODALAN CaPiTal exPosuRe PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion rISIKO KrEDIt Sebagai upaya memastikan kecukupan kebijakan dan prosedur perkreditan, maka bank bjb menyusun Kebijakan Perkreditan Bank KPB yang digunakan sebagai landasan dalam pembuatan Pedoman maupun Standar Operasional Prosedur SOP perkreditan. Bank bjb menerapkan proses yang ketat atas setiap penyusunan maupun perubahan atas setiap ketentuan internal bank. Penyusunan maupun perubahan atas KPB, Pedoman, dan SOP perkreditan dilakukan melalui tahapan berjenjang yang dimulai dari pembahasan pada level teknis hingga melalui persetujuan Direksi. Bank bjb juga telah memiliki standar baku dalam alur penyusunan SOP sehingga dapat menghasilkan kualitas yang baik. Setiap penyusunan maupun perubahan atas Kebijakan, Pedoman dan SOP perkreditan senantiasa melalui pembahasan bersama Divisi yang terkait sehingga memenuhi kecukupan identifikasi dan mitigasi risiko serta ketentuan yang berlaku. Bank bjb saat ini telah secara intensif melakukan penyempurnaan atas modeling yang digunakan dalam perhitungan tingkat risiko yang akan diambil risk appetite dan toleransi risiko risk tolerance berdasarkan pertimbangan kekuatan permodalan serta target pendapatan kredit. Tingkat Risiko yang akan diambil risk appetite merupakan tingkat dan jenis Risiko yang bersedia diambil oleh Bank dalam rangka mencapai sasaran Bank. Toleransi Risiko risk tolerance merupakan tingkat dan jenis Risiko yang secara maksimum ditetapkan oleh Bank. Toleransi Risiko menjadi penjabaran dari tingkat Risiko yang akan diambil. Adapun terkait dengan limit kewenangan memutus kredit saat ini bank bjb telah menerapkan mekanisme keputusan kredit secara berjenjang sesuai dengan tingkat risiko yang tercermin dari plafond pengajuan fasilitas kredit. KECUKUPAN PROSES IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN PENGENDALIAN RISIKO, SERTA SISTEM INFORMASI MANAjEMEN RISIKO Dalam analisa kredit, bank telah menerapkan proses identifikasi atas potensi risiko yang melekat. Proses identifikasi tersebut menjadi lebih optimal dengan dibentuknya Divisi yang khusus melaksanakan review dan analisa lanjutan atas potensi risiko yang melekat pada proses pengajuan fasilitas kredit. CrEDIt rISK As an efforto ensure adequacy in credit policy and procedure, bjb bank has compiled Bank Credit Policy KPB which is used as a base in Guidelines or Credit Standard Operational Procedure setting. bjb bank applies strict process on each compilation or changes of every Bak’s internal provisions. Such compilation or changes on PKB, Guidelines and Credit SOP shall be conducted through stages which start from technical discussions up to the Approval of the Board of Directors. bjb Bank has also own a standard in the SOP compilation so that it can produce good result. every compilation or changes in Policy, Guidlines and Credit SOP must always through a joint discussion between the related Division so that it will meet adequte identification and risk mitigation and prevailing regulation. Laporan Tahunan 2016 632 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 633 Growing Together with New Expanding Opportunities Sebagai bentuk identifikasi atas risiko kredit, bank bjb telah mengembangkan adanya kajian independen yang berisi analisa atas perkembangan portofolio kredit, Non Performing Loan NPL, Credit Cost serta prediksi perkembangan kualitas kredit dengan mempertimbangkan kesiapan infrastruktur pendukungnya. Dalam melakukan pengukuran risiko, bank bjb mengembangkan model risiko kredit melalui penggunaan Internal Credit Risk Rating ICRR dan Internal Credit Risk Scoring ICRS pada setiap pengajuan kredit. Adapun rating dan scoring yang dimiliki oleh bank bjb meliputi: • Pemeringkatan Kredit Non Ritel: » Rating Korporasi Konstruksi » Rating Korporasi » Rating SME Konstruksi » Rating SME • Pemeringkatan Kredit Ritel » Scoring Kredit Mikro Utama • Pemeringkatan Kredit Konsumtif » Scoring Kredit Guna Bakti » Scoring Kredit Pemilikan Rumah ICRR adalah suatu alat bantu dalam mengukur risiko kredit dalam bentuk suatu model yang digunakan untuk memprediksi tingkat kemungkinan kegagalan pembayaran oleh debitur atas fasilitas kredit yang diberikan. ICRR Mengklasifikasikan entitas perusahaankorporasi secara sistematis ke dalam suatu kelas risiko grading atau peringkat. Penggunaan ICRR bertujuan untuk menentukan peringkat bagi debitur yang mencerminkan besaran Probability of Default PD. Debitur dengan rating terbaik memiliki Probability of Default yang mendekati nol. Adapun untuk kredit dengan rating lebih rendah, akan memiliki Probability of Default yang meningkat Tingkatan rating debitur dinyatakan dengan huruf yang meliputi 20 dua puluh peringkat berbeda yaitu: Rating Keterangan PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Adapun penerapan ICRS menjadi suatu keputusan persetujuan atau penolakan atas pengajuan fasilitas kredit. Dengan menggunakan ICRS maka Bank dapat memproses kredit dengan lebih baik, obyektif dan standar, serta dengan waktu proses relatif lebih cepat. Bank bjb merencanakan untuk senantiasa memperbaiki sistem rating yang akan menjadi salah satu komponen dalam metodologi identifikasi dan pengukuran risiko kredit serta mengembangkan sistem scoring dalam porses kredit terutama yang bersifat massal. Sebagai bentuk lain dari pengukuran risiko kredit, bank bjb telah melakukan estimasi kerugian yang telah diperkirakan Expected Loss serta besar kerugian yang tidak diperkirakan Unexpected Loss. Expected Loss EL adalah besaran kerugian secara statistik yang diperkirakan timbul secara rata-rata dari perkiraan kerugian yang secara umum terjadi. EL didapatkan dari perhitungan Eksposur pada saat default EAD, kerugian pada saat default LGD dan probabilitas terjadinya default PD, yang diestimasi dari data probabilitas default secara historis. Sementara itu Unexpected Loss UL merupakan deviasi dari rata-rata kerugian. Perhitungan UL diperoleh dari data volatilitas secara historis historical volatility atas data default. Bank bjb juga telah mengembangkan proses pemantauan risiko yang dilakukan secara berkala melalui penerbitan laporan Root Cause of Credit Risk RCCR yang disampaikan kepada Direksi dan seluruh Divisi terkait. Laporan Root Cause of Credit Risk RCCR berisi analisa perkembangan portofolio beserta kualitas kreditnya, serta tingkat konsentrasi kredit baik berdasarkan sektor ekonomi, wilayah geografis, maupun debitur inti. Melalui laporan ini bank mengembangkan mekanisme identifikasi berkala atas potensi penurunan kualitas suatu portofolio kredit sehingga menjadi masukan dalam penyusunan strategi Manajemen Risiko. Dengan demikian maka penanganan atas kemungkinan penurunan kualitas portofolio kredit dapat segera ditindaklanjuti sehingga menjadi Early Warning Signal EWS. Disamping itu bank bjb secara berkala melakukan analisa stress test yang meliputi beberapa skenario utama yaitu: • Portfolio Concentration Stress Test Specific Market Crisis Perhitungan stress test dengan pendekatan portfolio concentration bertujuan untuk menghitung perubahan Probability of Default PD yang diakibatkan memburuknya kolektibilitas seluruh kredit dengan nominal valas USD. • Macro Economy Stress Test General Market Crisis Perhitungan stress test dengan menggunakan analisa PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 634 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 635 Growing Together with New Expanding Opportunities makro ekonomi bertujuan untuk mengetahui perubahan Probability of Default PD yang disebabkan oleh adanya pergerakan Kurs USDIDR, perubahan Suku Bunga Acuan, serta perubahan Tingkat Inflasi. • Reverse Stress Test Apabila pada pelaksanaan stress test pada umumnya bertujuan untuk menghitung dampak perubahan makro ekonomi yang telah ditentukan sebelumnya terhadap perubahan nilai NPL, Profit and Loss serta CAR, maka perhitungan stress test dengan skenario reverse bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi makro ekonomi yang berdampak pada penurunan nilai CAR hingga berada di bawah ketentuan. Adapun output dari pelaksanaan stress test tersebut berupa perhitungan NPL, Profit and Loss, dan CAR saat terjadinya kondisi stress. SISTEM PENGENDALIAN INTERN yANG MENyELURUH Bank bjb telah memiliki sistem pengendalian intern untuk manajemen risiko kredit dengan berpedoman pada SE OJK Nomor 34SEOJK.032016 tanggal 1 September 2016 Tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank umum. Dalam pelaksanaannya, sistem pengendalian intern untuk risiko kredit mencakup penerapan atas hal-hal sebagai berikut: • Dipenuhinya kecukupan Kebijakan, Pedoman dan Prosedur bidang perkreditan; • Dilakukannya review oleh unit kerja independen atas rancangan Kebijakan, Pedoman dan Prosedur bidang perkreditan; • Dilakukannya reviewkaji ulang atas metode pengukuran risiko oleh Divisi Manajemen Risiko yang mencakup penilaian kesesuaian metode, dan asumsi yang digunakan untuk mengukur risiko; • Kaji ulang atas kepatuhan bank terhadap ketentuan internal dan eksternal bidang perkreditan. Dalam rangka optimalisasi pengendalian intern, maka bank bjb juga telah melakukan pemisahan fungsi yang jelas antara unit bisnis dan unit yang melaksanakan pengendalian sehingga bank telah menerapkan segregation of duty dan dual control dalam melakukan keputusan kredit. Pengendalian intern untuk manajemen risiko kredit juga mencakup pengawasan oleh Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala melalui pelaporan yang disampaikan oleh Divisi Manajemen Risiko maupun pelaksanaan Risk Management Committee RMC yang beranggotakan Direksi serta pejabat eksekutif terkait. PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Adapun pelaksanaan rapat Komite Pemantau Risiko KPR telah dilaksanakan secara berkala yang ditujukan untuk memantau perkembangan eksposur risiko kredit sesuai dengan perkembangan terkini. PENGUNGKAPAN KUANTITATIF RISIKO KREDIT Laporan Audited Dari Divisi Pengendalian Keuangan a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah – Bank Secara Individual dalam juta Rupiah No Kategori Portofolio 31-Des-16 Tagihan bersih berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 TOTAL 1 Tagihan Kepada pemerintah 21,552,813 994,811 - - - 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 621,904 - 6,581 - - 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 2,677,456 80,885 45,832 43,695 235,219 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 1,432,872 1,338,777 650,759 636,296 405,493 6 Kredit Beragun properti Komersial 7 Kredit pegawai atau pensiunan 14,871,986 8,068,639 12,441,977 7,380,355 1,867,220 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel 1,523,058 1,827,157 1,434,559 1,309,758 660,160 9 Tagihan Kepada Korporasi 2,633,402 3,779,477 69,024 98,801 446,847 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 11 aset Lainnya 4,461,293 12 eksposur di unit Syariah Total 49,774,784 16,089,746 14,648,732 9,468,905 3,614,939 dalam juta Rupiah No Kategori Portofolio 31-Des-15 Tagihan bersih berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 TOTAL 1 Tagihan Kepada pemerintah 16,482,163 948,683 - - 17,430,846 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 1,160,695 - 8,675 - 1,169,370 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - 4 Tagihan Kepada Bank 5,095,132 370,600 441,164 158,131 6,065,027 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 1,390,655 1,317,282 1,033,477 742,359 4,483,773 6 Kredit Beragun properti Komersial - 7 Kredit pegawai atau pensiunan 13,418,392 6,654,331 11,908,589 6,567,349 38,548,661 PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 636 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 637 Growing Together with New Expanding Opportunities dalam juta Rupiah No Kategori Portofolio 31-Des-15 Tagihan bersih berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 TOTAL 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel 818,347 277,069 843,263 279,710 2,218,389 9 Tagihan Kepada Korporasi 2,438,558 4,603,135 926,692 1,312,566 9,280,951 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - 11 aset Lainnya 2,059,841 210,047 627,109 328,813 3,225,810 12 eksposur di unit Syariah - Total 42,863,782 14,381,147 15,788,969 9,388,928 82,422,826 b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah – Bank Secara Secara Konsolidasai Dengan Perusahaan Anak dalam juta Rupiah No Kategori Portofolio 31-Des-16 Tagihan bersih berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 TOTAL 1 Tagihan Kepada pemerintah 22,788,378 994,811 - - - 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 628,597 - 6,581 - - 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank 3,651,171 80,885 45,832 43,695 235,219 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 1,607,149 1,338,777 650,759 636,296 405,493 6 Kredit Beragun properti Komersial 5,997 - - - - 7 Kredit pegawai atau pensiunan 17,180,456 8,068,639 12,441,977 7,380,355 1,867,220 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel 2,454,729 1,827,157 1,434,559 1,309,758 660,160 9 Tagihan Kepada Korporasi 4,024,497 3,779,477 69,024 98,801 446,847 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 193,329 - - - - 11 aset Lainnya 4,229,472 - - - - 12 eksposur di unit Syariah - - - - - Total 56,763,775 16,089,746 14,648,732 9,468,905 3,614,939 dalam juta Rupiah No Kategori Portofolio 31-Des-15 Tagihan bersih berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 TOTAL 1 Tagihan Kepada pemerintah 17,380,312 948,683 - - 18,328,995 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 1,160,695 - 8,675 - 1,169,370 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank 5,508,632 370,600 441,164 158,131 6,478,527 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 1,390,655 1,317,282 1,033,477 742,359 4,483,773 6 Kredit Beragun properti Komersial - - - - - 7 Kredit pegawai atau pensiunan 15,880,648 6,654,331 11,908,589 6,567,349 41,010,917 PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion dalam juta Rupiah No Kategori Portofolio 31-Des-15 Tagihan bersih berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 TOTAL 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel 1,073,687 277,069 843,263 279,710 2,473,729 9 Tagihan Kepada Korporasi 5,065,527 4,603,135 926,692 1,312,566 11,907,920 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - 11 aset Lainnya 2,079,570 210,047 627,109 328,813 3,245,539 12 eksposur di unit Syariah - - - - - Total 49,539,725 14,381,147 15,788,969 9,388,928 89,098,769 c. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak – Bank Secara Secara Individual dalam juta Rupiah No Kategori Portofolio 31-Des-16 Tagihan bersih bedasarkan Sisa jangka Waktu Kontrak 1 Tahun 1 Tahun s.d 3 Tahun 3 Tahun s.d 5 Tahun 5 Tahun Non Kontraktual Total 1 Tagihan Kepada pemerintah 21,552,813 - 994,811 - 22,547,624 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 621,904 6,581 - - 628,485 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - 4 Tagihan Kepada Bank 2,691,389 86,757 252,799 52,142 3,083,087 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 36,033 158,510 302,564 3,967,090 4,464,197 6 Kredit Beragun properti Komersial - 7 Kredit pegawai atau pensiunan 613,172 2,859,485 5,855,620 35,301,900 44,630,177 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel 3,652,889 1,486,633 1,413,975 201,195 6,754,692 9 Tagihan Kepada Korporasi 2,871,498 2,066,824 415,564 1,673,665 7,027,551 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - 11 aset Lainnya 4,461,293 4,461,293 12 eksposur di unit Syariah - Total 36,500,991 6,664,790 9,235,333 41,195,992 - 93,597,106 dalam juta Rupiah No Kategori Portofolio 31-Des-15 Tagihan bersih bedasarkan Sisa jangka Waktu Kontrak 1 Tahun 1 Tahun s.d 3 Tahun 3 Tahun s.d 5 Tahun 5 Tahun Non Kontraktual Total 1 Tagihan Kepada pemerintah 16,482,163 948,683 17,430,846 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 1,160,695 8,675 1,169,370 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 638 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 639 Growing Together with New Expanding Opportunities dalam juta Rupiah No Kategori Portofolio 31-Des-15 Tagihan bersih bedasarkan Sisa jangka Waktu Kontrak 1 Tahun 1 Tahun s.d 3 Tahun 3 Tahun s.d 5 Tahun 5 Tahun Non Kontraktual Total 4 Tagihan Kepada Bank 5,077,463 326,608 660,956 6,065,027 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 59,152 202,229 280,068 3,942,324 4,483,773 6 Kredit Beragun properti Komersial - 7 Kredit pegawai atau pensiunan 614,814 3,177,991 6,071,304 28,684,552 38,548,661 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel 1,065,069 1,004,685 130,412 18,223 2,218,389 9 Tagihan Kepada Korporasi 4,224,556 1,832,540 1,522,809 1,701,046 9,280,951 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - 11 aset Lainnya 3,225,810 3,225,810 12 eksposur di unit Syariah Total 31,909,721 6,552,728 9,614,232 34,346,145 - 82,422,826 d. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak – Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak dalam juta Rupiah No Kategori Portofolio 31-Des-16 Tagihan bersih bedasarkan Sisa jangka Waktu Kontrak 1 Tahun 1 Tahun s.d 3 Tahun 3 Tahun s.d 5 Tahun 5 Tahun Non Kontraktual Total 1 Tagihan Kepada pemerintah 22,788,378 - 994,811 - - 23,783,189 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 628,597 6,581 - - - 635,178 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank 3,665,104 86,757 252,799 52,142 - 4,056,802 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 210,310 158,510 302,564 3,967,090 - 4,638,474 6 Kredit Beragun properti Komersial 5,997 - - - - 5,997 7 Kredit pegawai atau pensiunan 2,921,642 2,859,485 5,855,620 35,301,900 - 46,938,647 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel 4,584,560 1,486,633 1,413,975 201,195 - 7,686,363 9 Tagihan Kepada Korporasi 4,262,593 2,066,824 415,564 1,673,665 - 8,418,646 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 193,329 - - - - 193,329 11 aset Lainnya 4,229,472 - - - - 4,229,472 12 eksposur di unit Syariah - - - - - - Total 43,489,982 6,664,790 9,235,333 41,195,992 - 100,586,097 dalam juta Rupiah No Kategori Portofolio 31-Des-16 Tagihan bersih bedasarkan Sisa jangka Waktu Kontrak 1 Tahun 1 Tahun s.d 3 Tahun 3 Tahun s.d 5 Tahun 5 Tahun Non Kontraktual Total 1 Tagihan Kepada pemerintah 17,380,312 - 948,683 - 18,328,995 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 1,160,695 8,675 - - 1,169,370 PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion dalam juta Rupiah No Kategori Portofolio 31-Des-16 Tagihan bersih bedasarkan Sisa jangka Waktu Kontrak 1 Tahun 1 Tahun s.d 3 Tahun 3 Tahun s.d 5 Tahun 5 Tahun Non Kontraktual Total 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank 5,490,963 326,608 660,956 - 6,478,527 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 149,851 202,229 280,068 3,942,324 4,574,472 6 Kredit Beragun properti Komersial - - - - - 7 Kredit pegawai atau pensiunan 614,814 3,177,991 6,071,304 31,146,808 41,010,917 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel 1,065,069 1,004,685 385,752 18,223 2,473,729 9 Tagihan Kepada Korporasi 4,224,556 1,832,540 1,522,809 4,328,015 11,907,920 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - - - - - 11 aset Lainnya 3,245,539 - - - 3,245,539 12 eksposur di unit Syariah - - - - - Total 33,331,798 6,552,728 9,869,572 39,435,370 89,189,468 e. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi-Bank Secara Individual dalam juta Rupiah 31–Des-2016 No Sektor Ekonomi Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada - bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada bank Kredit beragun Rumah Tinggal Kredit beragun Properti Komersial Kredit Pegawai atau Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Tagihan yang Telah jatuh Tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Syariah 1 pertanian, perburuan, Kehutanan - - - - - - - 480,039 315,819 2 perikanan 3 pertambangan dan penggalian - - - - - - - 6,683 1,772 4 Industri pengolahan - - - - - - - 218,171 475,467 5 Listrik, Gas dan air - 6,581 - - - - - 2,870 259,251 6 Konstruksi - - - - - - - 2,612,040 2,459,939 7 perdagangan Besar dan eceran - - - - - - - 1,363,297 375,657 8 penyediaan akomodasi dan penyediaan Makanan Minum 9 Transportasi, pergudangan dan Komunikasi - - - - - - - 60,603 1,091 10 perantara Keuangan 3,083,087 11 real estate, usaha persewaan dan Jasa perusahaan 12 administrasi pemerintahan, pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 22,547,624 13 Jasa pendidikan 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial - - - - - - - 143,640 66,290 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, hiburan dan perorangan Lainnya - - - - 6,081 - - 1,867,349 3,067,713 16 Jasa perorangan Yang Melayani rumah Tangga PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 640 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 641 Growing Together with New Expanding Opportunities dalam juta Rupiah 31–Des-2016 No Sektor Ekonomi Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada - bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada bank Kredit beragun Rumah Tinggal Kredit beragun Properti Komersial Kredit Pegawai atau Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Tagihan yang Telah jatuh Tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Syariah 17 Badan Internasional dan Badan ekstra Internasional Lainnya 18 Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya 19 Bukan Lapangan usaha 20 Lainnya - 621,904 - - 4,458,116 - 44,630,177 - 4,552 4,461,293 Total 22,547,624 628,485 - 3,083,087 4,464,197 - 44,630,177 6,754,692 7,027,551 - 4,461,293 - Posisi tanggal Laporan Tahun Sebelumnya - - - - - - - 480,039 315,819 1 pertanian, perburuan, Kehutanan 2 perikanan - - - - - - - 6,683 1,772 3 pertambangan dan penggalian - - - - - - - 218,171 475,467 4 Industri pengolahan - 6,581 - - - - - 2,870 259,251 5 Listrik, Gas dan air - - - - - - - 2,612,040 2,459,939 6 Konstruksi - - - - - - - 1,363,297 375,657 7 perdagangan Besar dan eceran 8 penyediaan akomodasi dan penyediaan Makanan Minum - - - - - - - 60,603 1,091 9 Transportasi, pergudangan dan Komunikasi 3,083,087 10 perantara Keuangan 11 real estate, usaha persewaan dan Jasa perusahaan 22,547,624 12 administrasi pemerintahan, pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 13 Jasa pendidikan - - - - - - - 143,640 66,290 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial - - - - 6,081 - - 1,867,349 3,067,713 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, hiburan dan perorangan Lainnya 16 Jasa perorangan Yang Melayani rumah Tangga 17 Badan Internasional dan Badan ekstra Internasional Lainnya 18 Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya 19 Bukan Lapangan usaha - 621,904 - - 4,458,116 - 44,630,177 - 4,552 4,461,293 20 Lainnya 22,547,624 628,485 - 3,083,087 4,464,197 - 44,630,177 6,754,692 7,027,551 - 4,461,293 - TOTAL - - - - - - - 480,039 315,819 PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion dalam juta Rupiah 31–Des-2015 No Sektor Ekonomi Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada - bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada bank Kredit beragun Rumah Tinggal Kredit beragun Properti Komersial Kredit Pegawai atau Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Tagihan yang Telah jatuh Tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Syariah 1 pertanian, perburuan, Kehutanan 196,488 661,631 2 perikanan 3 pertambangan dan penggalian 962 18,418 4 Industri pengolahan 171,116 439,632 5 Listrik, Gas dan air 18,444 721 263,594 6 Konstruksi 6,990 2,268,659 7 perdagangan Besar dan eceran 439,307 707,780 8 penyediaan akomodasi dan penyediaan Makanan Minum 9 Transportasi, pergudangan dan Komunikasi 4,718 84,051 10 perantara Keuangan 6,065,027 11 real estate, usaha persewaan dan Jasa perusahaan 12 administrasi pemerintahan, pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 17,430,846 13 Jasa pendidikan 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 51,942 36,458 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, hiburan dan perorangan Lainnya 32,523 334,951 2,437,737 16 Jasa perorangan Yang Melayani rumah Tangga 17 Badan Internasional dan Badan ekstra Internasional Lainnya 18 Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya 19 Bukan Lapangan usaha 20 Lainnya - 1,150,926 - - 4,474,331 38,548,661 1,011,194 2,362,991 3,225,810 Total 17,430,846 1,169,370 - 6,065,027 4,506,854 - 38,548,661 2,218,389 9,280,951 - 3,225,810 - Posisi tanggal Laporan Tahun Sebelumnya 196,488 661,631 1 pertanian, perburuan, Kehutanan 2 perikanan 962 18,418 3 pertambangan dan penggalian 171,116 439,632 4 Industri pengolahan 18,444 721 263,594 5 Listrik, Gas dan air 6,990 2,268,659 6 Konstruksi 439,307 707,780 7 perdagangan Besar dan eceran PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 642 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 643 Growing Together with New Expanding Opportunities dalam juta Rupiah 31–Des-2015 No Sektor Ekonomi Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada - bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada bank Kredit beragun Rumah Tinggal Kredit beragun Properti Komersial Kredit Pegawai atau Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Tagihan yang Telah jatuh Tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Syariah 8 penyediaan akomodasi dan penyediaan Makanan Minum 4,718 84,051 9 Transportasi, pergudangan dan Komunikasi 6,065,027 10 perantara Keuangan 11 real estate, usaha persewaan dan Jasa perusahaan 17,430,846 12 administrasi pemerintahan, pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 13 Jasa pendidikan 51,942 36,458 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 32,523 334,951 2,437,737 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, hiburan dan perorangan Lainnya 16 Jasa perorangan Yang Melayani rumah Tangga 17 Badan Internasional dan Badan ekstra Internasional Lainnya 18 Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya 19 Bukan Lapangan usaha - 1,150,926 - - 4,474,331 38,548,661 1,011,194 2,362,991 3,225,810 20 Lainnya 17,430,846 1,169,370 - 6,065,027 4,506,854 - 38,548,661 2,218,389 9,280,951 - 3,225,810 - TOTAL 196,488 661,631 f. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi – Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak dalam juta Rupiah 31–Des-2016 No Sektor Ekonomi Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada - bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada bank Kredit beragun Rumah Tinggal Kredit beragun Properti Komersial Kredit Pegawai atau Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Tagihan yang Telah jatuh Tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Syariah 1 pertanian, perburuan, Kehutanan - - - - - - - 480,039 315,819 - - - 2 perikanan - - - - - - - - - - - - 3 pertambangan dan penggalian - - - - - - - 6,683 1,772 - - - 4 Industri pengolahan - - - - - - - 218,171 475,467 - - - 5 Listrik, Gas dan air - 6,581 - - - - - 2,870 259,251 - - - 6 Konstruksi - - - - - - - 2,612,040 2,459,939 - - - 7 perdagangan Besar dan eceran - - - - - - - 1,363,297 375,657 - - - PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion dalam juta Rupiah 31–Des-2016 No Sektor Ekonomi Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada - bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada bank Kredit beragun Rumah Tinggal Kredit beragun Properti Komersial Kredit Pegawai atau Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Tagihan yang Telah jatuh Tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Syariah 8 penyediaan akomodasi dan penyediaan Makanan Minum - - - - - - - - - - - - 9 Transportasi, pergudangan dan Komunikasi - - - - - - - 60,603 1,091 - - - 10 perantara Keuangan - - - 4,056,802 - - - - - - - - 11 real estate, usaha persewaan dan Jasa perusahaan - - - - - - - - - - - - 12 administrasi pemerintahan, pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 23,783,189 - - - - - - - - - - - 13 Jasa pendidikan - - - - - - - - - - - - 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial - - - - - - - 143,640 66,290 - - - 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, hiburan dan perorangan Lainnya - - - - 6,081 - - 2,799,020 4,458,808 - - - 16 Jasa perorangan Yang Melayani rumah Tangga - - - - - - - - - - - - 17 Badan Internasional dan Badan ekstra Internasional Lainnya - - - - - - - - - - - - 18 Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya - - - - - - - - - - - - 19 Bukan Lapangan usaha - - - - - - - - - - - - 20 Lainnya - 628,597 - - 4,632,393 5,997 46,938,647 - 4,552 193,329 4,229,472 - Total 23,783,189 635,178 - 4,056,802 4,638,474 5,997 46,938,647 7,686,363 8,418,646 193,329 4,229,472 - dalam juta Rupiah 31–Des-2015 No Sektor Ekonomi Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada - bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada bank Kredit beragun Rumah Tinggal Kredit beragun Properti Komersial Kredit Pegawai atau Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Tagihan yang Telah jatuh Tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Syariah 1 pertanian, perburuan, Kehutanan - - - - - - - 196,488 661,631 - - - 2 perikanan - - - - - - - - - - - - 3 pertambangan dan penggalian - - - - - - - 962 18,418 - - - 4 Industri pengolahan - - - - - - - 171,116 439,632 - - - 5 Listrik, Gas dan air - 18,444 - - - - - 721 263,594 - - - 6 Konstruksi - - - - - - - 6,990 2,268,659 - - - 7 perdagangan Besar dan eceran - - - - - - - 439,307 3,334,749 - - - 8 penyediaan akomodasi dan penyediaan Makanan Minum - - - - - - - - - - - - PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 644 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 645 Growing Together with New Expanding Opportunities dalam juta Rupiah 31–Des-2015 No Sektor Ekonomi Tagihan Kepada Pemerintah Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Tagihan Kepada - bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada bank Kredit beragun Rumah Tinggal Kredit beragun Properti Komersial Kredit Pegawai atau Pensiunan Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel Tagihan Kepada Korporasi Tagihan yang Telah jatuh Tempo Aset Lainnya Eksposur di Unit Syariah 9 Transportasi, pergudangan dan Komunikasi - - - - - - - 4,718 84,051 - - - 10 perantara Keuangan - - - 6,478,527 - - - - - - - - 11 real estate, usaha persewaan dan Jasa perusahaan - - - - - - - - - - - - 12 administrasi pemerintahan, pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 18,328,995 - - - - - - - - - - - 13 Jasa pendidikan - - - - - - - - - - - - 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial - - - - - - - 51,942 36,458 - - - 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, hiburan dan perorangan Lainnya - - - - 100,141 - - 334,951 2,437,737 - - - 16 Jasa perorangan Yang Melayani rumah Tangga - - - - - - - - - - - - 17 Badan Internasional dan Badan ekstra Internasional Lainnya - - - - - - - - - - - - 18 Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya - - - - - - - - - - - - 19 Bukan Lapangan usaha - - - - - - - - - - - - 20 Lainnya - 1,150,926 - - 4,474,331 - 41,010,917 1,266,534 2,362,991 - 3,245,539 - Total 18,328,995 1,169,370 - 6,478,527 4,574,472 - 41,010,917 2,473,729 11,907,920 - 3,245,539 - g. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah – Bank Secara Individual No Keterangan 31-Des-16 Tagihan berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Total 1 Tagihan 49,774,784 16,089,746 14,648,732 9,468,905 3,614,939 2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai a. Belum jatuh tempo 36,466 257,374 20,684 23,630 49,554 b. Telah jatuh tempo 3 Cadangan Kerugian penurunan nilai CKpn - Individual 79,256 28,852 23,242 53,143 15,162 4 Cadangan Kerugian penurunan nilai CKpn - Kolektif 163,428 54,946 164,936 55,265 13,739 5 Tagihan yang dihapusbuku PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion No Keterangan 31-Des-15 Tagihan berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Total 1 Tagihan 42,863,782 14,381,147 15,788,969 9,388,928 82,422,826 2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai - a. Belum jatuh tempo 510825 347342 326510 197912 1,382,589 b. Telah jatuh tempo - 3 Cadangan Kerugian penurunan nilai CKpn - Individual 129960 102034 76986 150343 459,323 4 Cadangan Kerugian penurunan nilai CKpn - Kolektif 250670 51988 348708 77235 728,601 5 Tagihan yang dihapusbuku h. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah – Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak No Keterangan 31-Des-16 Tagihan berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Total 1 Tagihan 56,763,775 16,089,746 14,648,732 9,468,905 3,614,939 2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai a. Belum jatuh tempo 436,466 257,374 20,684 23,630 49,554 b. Telah jatuh tempo 3 Cadangan Kerugian penurunan nilai CKpn - Individual 811,099 28,852 23,242 53,143 15,162 4 Cadangan Kerugian penurunan nilai CKpn - Kolektif 163,428 54,946 164,936 55,265 13,739 5 Tagihan yang dihapusbuku No Keterangan 31-Des-15 Tagihan berdasarkan Wilayah Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4 Total 1 Tagihan 49,539,725 14,381,147 15,788,969 9,388,928 89,098,769 2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai - a. Belum jatuh tempo 710825 347342 326510 197912 1,582,589 b. Telah jatuh tempo - 3 Cadangan Kerugian penurunan nilai CKpn - Individual 129960 102034 76986 150343 459,323 4 Cadangan Kerugian penurunan nilai CKpn - Kolektif 255970 51988 348708 77235 733,901 5 Tagihan yang dihapusbuku PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 646 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 647 Growing Together with New Expanding Opportunities i. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi – Bank Secara Individual dalam juta Rupiah 31-Des-2016 No Sektor Ekonomi Tagihan Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN - Individual Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN - Kolektif Tagihan yang Dihapus buku belum jatuh Tempo Telah jatuh Tempo 1 pertanian, perburuan, Kehutanan 795,858 172026 38,252 30,016 2 perikanan - 3 pertambangan dan penggalian 8,455 1203 1,203 104 4 Industri pengolahan 693,638 2984 1,797 19,790 5 Listrik, Gas dan air 268,702 - 13 6 Konstruksi 5,071,979 128736 40,331 29,043 7 perdagangan Besar dan eceran 1,738,954 45158 22,123 171,750 8 penyediaan akomodasi dan penyediaan Makanan Minum - 9 Transportasi, pergudangan dan Komunikasi 61,694 132 21 414 10 perantara Keuangan 3,083,087 11 real estate, usaha persewaan dan Jasa perusahaan - 12 administrasi pemerintahan, pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 22,547,624 13 Jasa pendidikan - 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 209,930 2505 2,921 6,259 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, hiburan dan perorangan Lainnya 4,941,143 124713 39,763 16,606 16 Jasa perorangan Yang Melayani rumah Tangga - 17 Badan Internasional dan Badan ekstra Internasional Lainnya - 18 Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya - 19 Bukan Lapangan usaha - 20 Lainnya 54,176,042 109362 53,244 178,318 Total 93,597,106 586,819 - 199,655 452,313 - posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya 795,858 172026 38,252 30,016 1 pertanian, perburuan, Kehutanan - 2 perikanan 8,455 1203 1,203 104 3 pertambangan dan penggalian 693,638 2984 1,797 19,790 4 Industri pengolahan 268,702 - 13 5 Listrik, Gas dan air 5,071,979 128736 40,331 29,043 6 Konstruksi 1,738,954 45158 22,123 171,750 7 perdagangan Besar dan eceran - 8 penyediaan akomodasi dan penyediaan Makanan Minum 61,694 132 21 414 9 Transportasi, pergudangan dan Komunikasi 3,083,087 PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion dalam juta Rupiah 31-Des-2016 No Sektor Ekonomi Tagihan Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN - Individual Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN - Kolektif Tagihan yang Dihapus buku belum jatuh Tempo Telah jatuh Tempo 10 perantara Keuangan - 11 real estate, usaha persewaan dan Jasa perusahaan 22,547,624 12 administrasi pemerintahan, pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib - 13 Jasa pendidikan 209,930 2505 2,921 6,259 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,941,143 124713 39,763 16,606 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, hiburan dan perorangan Lainnya - 16 Jasa perorangan Yang Melayani rumah Tangga - 17 Badan Internasional dan Badan ekstra Internasional Lainnya - 18 Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya - 19 Bukan Lapangan usaha 54,176,042 109362 53,244 178,318 20 Lainnya 93,597,106 586,819 - 199,655 452,313 - Total 795,858 172026 38,252 30,016 31-Des-2015 No Sektor Ekonomi Tagihan Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN - Individual Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN - Kolektif Tagihan yang Dihapusbuku belum jatuh Tempo Telah jatuh Tempo 1 pertanian, perburuan, Kehutanan 858,119 65,214 51,831 59,480 2 perikanan - 3 pertambangan dan penggalian 19,380 2,150 2,741 464 4 Industri pengolahan 610,748 33,242 - 6593 48241 5 Listrik, Gas dan air 282,759 56 95 199 6 Konstruksi 2,275,649 74,862 146,131 22,710 7 perdagangan Besar dan eceran 1,147,087 272,266 71,732 400,358 8 penyediaan akomodasi dan penyediaan Makanan Minum - 9 Transportasi, pergudangan dan Komunikasi 88,769 1,099 205 1,396 10 perantara Keuangan 6,065,027 11 real estate, usaha persewaan dan Jasa perusahaan - 12 administrasi pemerintahan, pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 17,430,846 13 Jasa pendidikan - PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 648 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 649 Growing Together with New Expanding Opportunities 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 88,400 18,538 9655 9248 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, hiburan dan perorangan Lainnya 2,805,211 38,836 108696 24648 16 Jasa perorangan Yang Melayani rumah Tangga - 17 Badan Internasional dan Badan ekstra Internasional Lainnya - 18 Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya - 19 Bukan Lapangan usaha - 20 Lainnya 50,773,913 1,076,326 61643 161857 Total 82,445,907 1,582,589 - 459,322 728,601 - posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya 1 pertanian, perburuan, Kehutanan 817,037 111,114 56,762 96,585 13,732 2 perikanan 1,598 3 pertambangan dan penggalian 44,443 1,025 5,635 1,004 2,539 4 Industri pengolahan 1,463,370 93,733 64,581 81,931 45,734 5 Listrik, Gas dan air 283,855 230 171 244 4 6 Konstruksi 2,467,331 71,607 125,762 18,042 11,386 7 perdagangan Besar dan eceran 3,519,230 773,646 75,754 637,340 122,101 8 penyediaan akomodasi dan penyediaan Makanan Minum - 9 Transportasi, pergudangan dan Komunikasi 212,375 136,752 9,755 3,202 89 10 perantara Keuangan 2,927,781 4,298 4,298 - - 11 real estate, usaha persewaan dan Jasa perusahaan - 12 administrasi pemerintahan, pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib - 13 Jasa pendidikan - 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 175,440 19,089 7,693 14,305 - 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, hiburan dan perorangan Lainnya 1,949,887 108,774 148,976 36,783 - 16 Jasa perorangan Yang Melayani rumah Tangga - 17 Badan Internasional dan Badan ekstra Internasional Lainnya - 18 Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya - 19 Bukan Lapangan usaha - 20 Lainnya 55,565,296 183,987 68,281 131,167 1,711 Total 69,426,045 1,504,255 - 567,668 1,020,603 198,894 PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion j. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi – Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak dalam juta Rupiah 31-Des-2016 No Sektor Ekonomi Tagihan Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN - Individual Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN - Kolektif Tagihan yang Dihapus buku belum jatuh Tempo Telah jatuh Tempo 1 pertanian, perburuan, Kehutanan 795,858 172026 38,252 30,016 2 perikanan - 3 pertambangan dan penggalian 8,455 1203 1,203 104 4 Industri pengolahan 693,638 2984 1,797 19,790 5 Listrik, Gas dan air 268,702 - 13 6 Konstruksi 5,071,979 528736 772,174 29,043 7 perdagangan Besar dan eceran 1,738,954 45158 22,123 171,750 8 penyediaan akomodasi dan penyediaan Makanan Minum - 9 Transportasi, pergudangan dan Komunikasi 61,694 132 21 414 10 perantara Keuangan 3,083,087 11 real estate, usaha persewaan dan Jasa perusahaan - 12 administrasi pemerintahan, pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 22,547,624 13 Jasa pendidikan - 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 209,930 2505 2,921 6,259 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, hiburan dan perorangan Lainnya 4,941,143 124713 39,763 16,606 16 Jasa perorangan Yang Melayani rumah Tangga - 17 Badan Internasional dan Badan ekstra Internasional Lainnya - 18 Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya - 19 Bukan Lapangan usaha - 109362 20 Lainnya 54,176,042 986,819 53,244 178,318 Total 931,498 452,313 posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya 858,119 65,214 51,831 59,480 1 pertanian, perburuan, Kehutanan - 2 perikanan 19,380 2,150 2,741 464 3 pertambangan dan penggalian 610,748 33,242 6,593 48,241 4 Industri pengolahan 282,759 56 95 199 5 Listrik, Gas dan air 2,275,649 74,862 146,131 22,710 6 Konstruksi 3,774,056 272,266 71,732 400,358 7 perdagangan Besar dan eceran - PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 650 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 651 Growing Together with New Expanding Opportunities dalam juta Rupiah 31-Des-2016 No Sektor Ekonomi Tagihan Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN - Individual Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN - Kolektif Tagihan yang Dihapus buku belum jatuh Tempo Telah jatuh Tempo 8 penyediaan akomodasi dan penyediaan Makanan Minum 88,769 1,099 205 1,396 9 Transportasi, pergudangan dan Komunikasi 6,478,527 10 perantara Keuangan - 11 real estate, usaha persewaan dan Jasa perusahaan 18,328,995 12 administrasi pemerintahan, pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib - 13 Jasa pendidikan 88,400 18,538 9,655 9,248 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,872,829 38,836 108,696 24,648 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, hiburan dan perorangan Lainnya - 16 Jasa perorangan Yang Melayani rumah Tangga - 17 Badan Internasional dan Badan ekstra Internasional Lainnya - 18 Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya - 19 Bukan Lapangan usaha 53,511,238 876,326 61,643 167,157 20 Lainnya 89,189,468 1,382,589 - 459,322 733,901 - Total posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya 852,414 111,114 56,762 96,585 13,732 1 pertanian, perburuan, Kehutanan - 1,598 2 perikanan 69,420 1,025 5,635 1,004 2,539 3 pertambangan dan penggalian 1,575,951 93,733 64,581 81,931 45,734 4 Industri pengolahan 339,020 230 171 244 4 5 Listrik, Gas dan air 2,801,001 71,607 125,762 18,042 11,386 6 Konstruksi 3,850,437 773,646 75,754 637,340 122,101 7 perdagangan Besar dan eceran - - 8 penyediaan akomodasi dan penyediaan Makanan Minum 502,495 136,752 9,755 3,202 89 9 Transportasi, pergudangan dan Komunikasi 2,323,384 4,298 4,298 - - 10 perantara Keuangan - - 11 real estate, usaha persewaan dan Jasa perusahaan - - 12 administrasi pemerintahan, pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib - - 13 Jasa pendidikan 427,154 19,089 7,693 14,305 - 14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,788,092 108,774 148,976 36,783 - 15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, hiburan dan perorangan Lainnya - - PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion dalam juta Rupiah 31-Des-2016 No Sektor Ekonomi Tagihan Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN - Individual Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN - Kolektif Tagihan yang Dihapus buku belum jatuh Tempo Telah jatuh Tempo 16 Jasa perorangan Yang Melayani rumah Tangga - - 17 Badan Internasional dan Badan ekstra Internasional Lainnya - - 18 Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya - - 19 Bukan Lapangan usaha 58,085,260 441,056 68,281 131,167 1,711 20 Lainnya 73,614,628 1,761,324 - 567,668 1,020,603 198,894 Total k. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai – Bank Secara Individual dalam juta Rupiah No Keterangan 31-Des-16 31-Des-15 CKPN Individual CKPN Kolektif CKPN Individual CKPN Kolektif 1 Saldo awal CKpn 459,322 728,601 1,020,603 563,369 2 pembentukan pemulihan CKpn pada periode berjalan net 2.a pembentukan CKpn pada periode berjalan 681,451 653,510 2.b pemulihan CKpn pada periode berjalan 276,287 3 CKpn yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan 941,118 488,278 4 pembentukan pemulihan lainnya pada periode berjalan Saldo akhir CKPN 199,655 452,314 459322 728,601 l. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai – Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak dalam juta Rupiah No Keterangan 31-Des-16 31-Des-15 CKPN Individual CKPN Kolektif CKPN Individual CKPN Kolektif 1 Saldo awal CKpn 602,383 733,901 1020603 662,516 2 pembentukan pemulihan CKpn pada periode berjalan net 2.a pembentukan CKpn pada periode berjalan 1,270,233 559,663 2.b pemulihan CKpn pada periode berjalan 281,587 3 CKpn yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan 941,118 488,278 4 pembentukan pemulihan lainnya pada periode berjalan Saldo akhir CKPN 931,498 452,314 459322 733,901 PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 652 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 653 Growing Together with New Expanding Opportunities q. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit – Bank Secara Individual dalam juta Rupiah No Kategori Portofolio 31-Des-16 ATMR beban Modal Tagihan bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 20 35 40 45 50 75 100 150 Lainnya A Eksposur Neraca 1 Tagihan Kepada pemerintah 22547624 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 577961 50524 142829 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 2558756 524331 763916.4 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 536285 13794 3914118 1954570.45 6 Kredit Beragun properti Komersial 7 Kredit pegawai atau pensiunan 44630177 22315088.5 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel 6754692 3876826.05 9 Tagihan Kepada Korporasi 1789777 1536878 3700896 4827290.4 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 11 aset Lainnya 4461293 2416377 12 eksposur di unit Syariah Total Eksposur Neraca 22,547,624.00 4,926,494.00 536,285.00 13,794.00 3,914,118.00 46,741,910.00 6,754,692.00 3,700,896.00 - 4,461,293.00 36,296,897.80 b Eksposur Kewajiban KomitmenKontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif 1 Tagihan Kepada pemerintah 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 6 Kredit Beragun properti Komersial 7 Kredit pegawai atau pensiunan 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel 164272 512693.5 164272 9 Tagihan Kepada Korporasi 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 11 eksposur di unit Syariah Total Eksposur TRA C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada pemerintah 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion dalam juta Rupiah No Kategori Portofolio 31-Des-16 ATMR beban Modal Tagihan bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 20 35 40 45 50 75 100 150 Lainnya 4 Tagihan Kepada Bank 5 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel 6 Tagihan Kepada Korporasi 7 eksposur di unit Syariah Total Counterparty Credit Risk dalam juta Rupiah No Kategori Portofolio 31-Des-15 ATMR beban Modal Tagihan bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 20 35 40 45 50 75 100 150 Lainnya A Eksposur Neraca 1 Tagihan Kepada pemerintah 16,825,146 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 1,087,691 81,679 258,378 20,670 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - 4 Tagihan Kepada Bank 3,439,919 731,439 1,168,890 93,511 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 122,891 12,107 4,348,775 2,004,803 160,384 6 Kredit Beragun properti Komersial - 7 Kredit pegawai atau pensiunan 38,548,661 19,274,331 1,541,946 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel 1,070,338 1,148,051 1,075,106 86,008 9 Tagihan Kepada Korporasi 2,212,730 131,619 6,715,265 7,223,621 577,890 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - 11 aset Lainnya 470,846 400,000 1,070,846 85,668 12 eksposur di unit Syariah - Total Eksposur Neraca 32,075,973 2,566,078 b Eksposur Kewajiban KomitmenKontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif 605,700 - 1 Tagihan Kepada pemerintah - 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik - 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 1,317,738 1,309 105 4 Tagihan Kepada Bank - 5 Kredit Beragun rumah Tinggal - 6 Kredit Beragun properti Komersial - 7 Kredit pegawai atau pensiunan - 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel 221,337 221,337 17,707 9 Tagihan Kepada Korporasi - 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - 11 eksposur di unit Syariah - - - - - - - 222,646 17,812 Total Eksposur TRA - C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada pemerintah 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 654 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 655 Growing Together with New Expanding Opportunities dalam juta Rupiah No Kategori Portofolio 31-Des-15 ATMR beban Modal Tagihan bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 20 35 40 45 50 75 100 150 Lainnya 5 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel 6 Tagihan Kepada Korporasi - - - - - - - - - - - - 7 eksposur di unit Syariah Total Counterparty Credit risk - r. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit – Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan dalam juta Rupiah No Kategori Portofolio 31-Des-16 ATMR beban Modal Tagihan bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 20 35 40 45 50 75 100 150 Lainnya A Eksposur Neraca 1 Tagihan Kepada pemerintah 23783189 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 571379 63779 146175.3 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 3502619 116563 466479.3 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 710562 13794 3914118 2015567.4 6 Kredit Beragun properti Komersial 5997 5997 7 Kredit pegawai atau pensiunan 46938647 23469323.5 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel 7686363 4575579.3 9 Tagihan Kepada Korporasi 1789777 1536878 5091991 6218385.4 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 145444 47885 217272 11 aset Lainnya 2046487 2046487 12 eksposur di unit Syariah Total Eksposur Neraca 23,783,189 5,863,775 710,562 13,794 3,914,118 48,655,867 7,686,363 5,243,432 47,885 2,046,487 39,161,266 b Eksposur Kewajiban KomitmenKontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif 512693.5 1 Tagihan Kepada pemerintah 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 6 Kredit Beragun properti Komersial 7 Kredit pegawai atau pensiunan 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel 164272 512693.5 164272 9 Tagihan Kepada Korporasi 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 11 eksposur di unit Syariah Total Eksposur TRA C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada pemerintah 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion dalam juta Rupiah No Kategori Portofolio 31-Des-16 ATMR beban Modal Tagihan bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 20 35 40 45 50 75 100 150 Lainnya 4 Tagihan Kepada Bank 5 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel 6 Tagihan Kepada Korporasi 7 eksposur di unit Syariah Total Counterparty Credit risk Tabel Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit dalam juta Rupiah No Kategori Portofolio 31-Des-16 ATMR beban Modal Tagihan bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 20 35 40 45 50 75 100 150 Lainnya A Eksposur Neraca 1 Tagihan Kepada pemerintah 17,723,295 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 1,087,691 81,679 258,378 20,670 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - 4 Tagihan Kepada Bank 3,853,417 1,307,372 1,251,590 100,127 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 213,590 12,107 4,348,775 2,036,548 162,924 6 Kredit Beragun properti Komersial 41,010,917 20,505,459 1,640,437 7 Kredit pegawai atau pensiunan 1,070,338 1,403,391 1,266,611 101,329 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel 2,212,730 131,619 9,289,292 9,797,648 783,812 9 Tagihan Kepada Korporasi - 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 770,933 770,933 61,675 11 aset Lainnya - 12 eksposur di unit Syariah 35,887,166 2,870,973 Total Eksposur Neraca b Eksposur Kewajiban KomitmenKontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif 1 Tagihan Kepada pemerintah 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 6 Kredit Beragun properti Komersial 7 Kredit pegawai atau pensiunan 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel 274,279 274,279 21,942 9 Tagihan Kepada Korporasi 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo - 11 eksposur di unit Syariah 274,279 21,942 Total Eksposur TRA - C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada pemerintah 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 6543.8 1308.76 105 3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 656 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 657 Growing Together with New Expanding Opportunities dalam juta Rupiah No Kategori Portofolio 31-Des-16 ATMR beban Modal Tagihan bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 20 35 40 45 50 75 100 150 Lainnya 5 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel 6 Tagihan Kepada Korporasi 1,309 105 7 eksposur di unit Syariah Total Counterparty Credit Risk Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit – Bank Secara Individual No. Kategori Portofolio Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Tagihan bersih bagian yang Dijamin Dengan bagian yang Tidak Dijamin Tagihan bersih bagian yang Dijamin Dengan bagian yang Tidak Dijamin Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya 1 2 3 4 5 6 7 8 = 3- [4+5 +6+ 7] 9 10 11 12 13 14 = 9- [10 + 11 + 12 +13] A Eksposur Neraca 1 Tagihan Kepada pemerintah 22547624 22547624 16803943 16,803,943 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 628485 628485 1169370 1,169,370 3 Tagihan Kepada Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - 4 Tagihan Kepada Bank 3083087 3083087 4576173 575931 4,000,242 5 Kredit Beragun rumah Tingal 4464197 4464197 4483773 4,483,773 6 Kredit Beragun properti Komersial - 7 Kredit pegawaipensiunan 44630177 44630177 38559810 38,559,810 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil dan portofolio ritel 6754692 2162169 4592523 2218389 1070338 1,148,051 10 TagihanyangTelahJatuhTempo 11 aset Lainnya 4461293 3225810 3,225,810 12 eksposur di unit usaha Syariah apabila ada - Total Eksposur Neraca 86569555 2162169 79946093 71037268 1646269 69,390,999 b Eksposur Rekening Adminsitratif 1 Tagihan Kepada pemerintah 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 3 Tagihan Kepada Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 6 Kredit Beragun properti Komersial 7 Kredit pegawaipensiunan 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil dan portofolio ritel 9 Tagihan kepada Korporasi 676965.5 676965.5 879978.5 879978.5 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 11 eksposur di unit usaha Syariah apabila ada Total Eksposur Rekening Administratif C Eksposur Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada pemerintah 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 3 Tagihan Kepada Bank pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil dan portofolio ritel 6 Tagihan kepada Korporasi 7 eksposur di unit usaha Syariah apabila ada Total eksposure Counterparty Credit risk Total A+b+C PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion s. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca – Bank Secara Individual No Kategori Portofolio 31-Des-16 31 – Des - 15 Tagihan bersih ATMR Sebelum MRK ATMR setelah MRK Tagihan bersih ATMR Sebelum MRK ATMR setelah MRK 1 Tagihan Kepada pemerintah 22,547,624 - - 16,803,943 - - 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 628,485 142,829 142,829 1,169,370 258,378 258,378 3 Tagihan Kepada Bank Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 3,083,087 773,917 773,917 4,792,173 1,350,646 1,177,866 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 4,464,197 1,954,570 1,954,570 4,483,773 2,004,803 2,004,803 6 Kredit Beragun properti Komersial 7 Kredit pegawai 44,630,177 22,315,089 22,315,089 38,559,810 19,279,905 19,279,905 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil dan portofolio ritel 6,754,692 5,066,019 3,876,826 2,218,389 1,663,792 1,075,106 9 Tagihan Kepada Korporasi 7,027,551 4,827,290 4,827,290 9,048,793 8,885,489 7,212,800 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 11 aset Lainnya 4,461,293 2,416,377 3,225,810 1,070,846 Total 93,597,106 35,079,714 36,306,898 80,302,061 33,443,013 32,079,704 v. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca – Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak No Kategori Portofolio 31-Des-16 31 – Des - 15 Tagihan bersih ATMR Sebelum MRK ATMR setelah MRK Tagihan bersih ATMR Sebelum MRK ATMR setelah MRK 1 Tagihan Kepada pemerintah 23783189 1169370 258377.7 258377.7 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 635178 146175.3 146175.3 1169370 258377.7 258377.7 3 Tagihan Kepada Bank Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 4056802 977615.3 977615.3 5205673.118 1433346.224 1260566.924 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 4638474 2015567.4 2015567.4 4574471.616 2036547.915 2036547.915 6 Kredit Beragun properti Komersial 5997 5997 5997 7 Kredit pegawai 46938647 23469323.5 23469323.5 41022066 20511033 20511033 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil dan portofolio ritel 7686363 5764772.25 4575579.3 2473728.895 1855296.672 1266610.772 9 Tagihan Kepada Korporasi 8418646 6218385.4 6218385.4 11622820.09 11459516.19 9786826.59 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 193329.3333 217272 217272 11 aset Lainnya 4229471.667 2054479 3245539 770933 Total 100586097 38815108.15 39680394.2 87015760.72 37554117.7 35890895.9 PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 658 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 659 Growing Together with New Expanding Opportunities w. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Kewajiban KomitmenKontijensi pada Transaksi Rekening Adminstratif – Bank Secara Individual No Kategori Portofolio 31-Des-16 31 – Des - 15 Tagihan bersih ATMR Sebelum MRK ATMR setelah MRK Tagihan bersih ATMR Sebelum MRK ATMR setelah MRK 1 Tagihan Kepada pemerintah 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 3 Tagihan Kepada Bank Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 6 Kredit Beragun properti Komersial 7 Kredit pegawai 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil dan portofolio ritel 9 Tagihan Kepada Korporasi 676,966 164,272 164,272 827,037 221,337 221,337 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Total x. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Kewajiban KomitmenKontijensi pada Transaksi Rekening Adminstratif – Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak No Kategori Portofolio 31-Des-16 31 – Des - 15 Tagihan bersih ATMR Sebelum MRK ATMR setelah MRK Tagihan bersih ATMR Sebelum MRK ATMR setelah MRK 1 Tagihan Kepada pemerintah 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 3 Tagihan Kepada Bank Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Kredit Beragun rumah Tinggal 6 Kredit Beragun properti Komersial 7 Kredit pegawai 8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil dan portofolio ritel 9 Tagihan Kepada Korporasi 717,853 205,159 164,272 879,979 274,279 274,279 10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 11 aset Lainnya Total PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion y. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk – Bank Secara Individual No Kategori Portofolio 31-Des-16 31 – Des - 15 Tagihan bersih ATMR Sebelum MRK ATMR setelah MRK Tagihan bersih ATMR Sebelum MRK ATMR setelah MRK 1 Tagihan Kepada pemerintah 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 3 Tagihan Kepada Bank Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil dan portofolio ritel 6 Tagihan Kepada Korporasi Total z. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk – Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak No Kategori Portofolio 31-Des-16 31 – Des - 15 Tagihan bersih ATMR Sebelum MRK ATMR setelah MRK Tagihan bersih ATMR Sebelum MRK ATMR setelah MRK 1 Tagihan Kepada pemerintah 2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik 3 Tagihan Kepada Bank Multilateral dan Lembaga Internasional 4 Tagihan Kepada Bank 5 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil dan portofolio ritel 6 Tagihan Kepada Korporasi Total aa. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setelemen Settlement Risk – Bank Secara Individual No Kategori Portofolio 31-Des-16 31 – Des - 15 Nilai Eksposur Faktor Pengurang Modal Inti ATMR setelah MRK Nilai Eksposur Faktor Pengurang Modal Inti ATMR setelah MRK 1 Delivery versus payment a. Beban Modal 8 5-15 hari b. Beban Modal 50 16-30 hari c. Beban Modal 75 31-45 hari d. Beban Modal 100 lebih dari 45 hari 2 non-Delivery versus payment Total PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 660 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 661 Growing Together with New Expanding Opportunities ab. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setelemen Settlement Risk – Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak No Kategori Portofolio 31-Des-16 31 – Des - 15 Nilai Eksposur Faktor Pengurang Modal Inti ATMR setelah MRK Nilai Eksposur Faktor Pengurang Modal Inti ATMR setelah MRK 1 Delivery versus payment a. Beban Modal 8 5-15 hari b. Beban Modal 50 16-30 hari c. Beban Modal 75 31-45 hari d. Beban Modal 100 lebih dari 45 hari 2 non-Delivery versus payment Total ac. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi – Bank Secara Individual No jenis Transaksi 31-Des-16 31 – Dec -15 Faktor Pengurang Modal Inti ATMR Faktor Pengurang Modal Inti ATMR 1 Fasilitas Kredit pendukung yang memenuhi persyaratan 2 Fasilitas Kredit pendukung yang tidak memenuhi persyaratan 3 Fasilitas Likuiditas pendukung yang memenuhi persyaratan 4 Fasilitas Likuiditas pendukung yang tidak memenuhi persyaratan 5 pembelian efek Beragam aset yang memenuhi persyaratan 6 pembelian efek Beragam aset yang tidak memenuhi persyaratan 7 eksposur Sekuritas yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum TOTAL PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion ac. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi – Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak No jenis Transaksi 31-Des-16 31 – Dec -15 Faktor Pengurang Modal Inti ATMR Faktor Pengurang Modal Inti ATMR 1 Fasilitas Kredit pendukung yang memenuhi persyaratan 2 Fasilitas Kredit pendukung yang tidak memenuhi persyaratan 3 Fasilitas Likuiditas pendukung yang memenuhi persyaratan 4 Fasilitas Likuiditas pendukung yang tidak memenuhi persyaratan 5 pembelian efek Beragam aset yang memenuhi persyaratan 6 pembelian efek Beragam aset yang tidak memenuhi persyaratan 7 eksposur Sekuritas yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum TOTAL ad. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi – Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak No jenis Transaksi 31-Des-16 31 – Dec -15 Faktor Pengurang Modal Inti ATMR Faktor Pengurang Modal Inti ATMR 1 Fasilitas Kredit pendukung yang memenuhi persyaratan 2 Fasilitas Kredit pendukung yang tidak memenuhi persyaratan 3 Fasilitas Likuiditas pendukung yang memenuhi persyaratan 4 Fasilitas Likuiditas pendukung yang tidak memenuhi persyaratan 5 pembelian efek Beragam aset yang memenuhi persyaratan 6 pembelian efek Beragam aset yang tidak memenuhi persyaratan 7 eksposur Sekuritas yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum TOTAL ae. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah – Bank PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 662 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 663 Growing Together with New Expanding Opportunities Secara Individual No jenis Transaksi 31-Des-16 31 – Dec -15 Faktor Pengurang Modal Inti ATMR Faktor Pengurang Modal Inti ATMR ToTaL eKSpoSure af. af. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah – Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak No jenis Transaksi 31-Des-16 31 – Dec -15 Faktor Pengurang Modal Inti ATMR Faktor Pengurang Modal Inti ATMR ToTaL eKSpoSure ag. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit – Bank Secara Individual No jenis Transaksi 31-Des-16 31 – Dec -15 Faktor Pengurang Modal Inti ATMR Faktor Pengurang Modal Inti ATMR ToTaL eKSpoSure 36,471,170 32,302,350 ah. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit – Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak No jenis Transaksi 31-Des-16 31 – Dec -15 Faktor Pengurang Modal Inti ATMR Faktor Pengurang Modal Inti ATMR ToTaL eKSpoSure 39,885,553 36,166,484 rISIKO PaSar Risiko Pasar adalah Risiko yang timbul atas portfolio pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk Risiko perubahan harga option. Komponen risiko pasar meliputi : • Risiko Suku Bunga adalah risiko akibat perubahan harga instrumen keuangan dari posisi Trading Book yang disebabkan oleh pergerakan sensitivitas risiko risk factor PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion pada setiap instrumen atau akibat perubahan nilai ekonomis modal Economic Value of Equity bank dari aktivitas Banking Book yang disebabkan oleh perubahan suku bunga. • Klasifikasi risiko suku bunga mencakup pula risiko suku bunga dari posisi Banking Book yang antara lain meliputi repricing risk, yield curve risk, basis risk, dan optionality risk. • Risiko Nilai Tukar adalah risiko akibat perubahan nilai posisi terbuka valuta asing klasifikasi Trading Book atau akibat perubahan posisi Devisa Neto bank Banking Book yang disebabkan oleh perubahan nilai tukar valuta asing. Risiko pasar timbul dari pergerakan perubahan tingkat suku bunga danatau nilai tukar yang mempengaruhi posisi keuangan bank khususnya terhadap rasio permodalan. Secara garis besar, manajemen risiko pasar terbagi menjadi 2 dua yaitu manajamen risiko pasar trading book dan manajemen risiko pasar banking book. Sumber risiko pasar trading book timbul dari aktivitas Dealing Room Divisi Treasuri akibat posisi terbuka bank yang terekspos pergerakan suku bunga atau nilai tukar valuta asing. Sumber risiko pasar banking book timbul antara lain disebabkan oleh perubahan stuktur portofolio neraca dan rekening adminstratif bank yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga sehingga berdampak terhadap pendapatan bunga bersih dan yang yang disebabkan pula karena perubahan struktur portofolio neraca dan rekening adminstratif bank yang sensitif terhadap pergerakan nilaii tukar yang tercermin dari Posisi Devisa Neto bank. 1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi bertanggungjawab atas efektivitas penerapan Manajemen Risiko Pasar di Bank. Terkait wewenang dan tanggung jawab pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi bank bjb, Dewan Komisaris dan Direksi selalu memperoleh informasi yang jelas mengenai evaluasi dan penerapan manajemen risiko eksposur risiko pasar, pemantauan limit secara harian serta langkah-langkah yang diambil oleh Risk Taking Unit khususnya terkait adanya pelampauan limit. Dalam pelaksanaan pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Pemantau Risiko KPR bank secara berkala melakukan pengawasan melalui koordinasi dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Media koordinasi yang digunakan dapat berupa laporan pemantauan risiko oleh SKMR yang disampaikan kepada Komite Pemantau Risiko ataupun melalui media rapat antara kedua belah pihak. PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 664 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 665 Growing Together with New Expanding Opportunities Pada implementasinya, pelaksanaan rapat yang diadakan umumnya membahas penerapan manajemen risiko di bank bjb menyangkut diantaranya penerapan pengukuran risk tolerance risiko pasar, pembahasan profil risiko yang bersifat material, serta kecukupan dan evaluasi metodologi danatau tools pengukuran risiko pasar yang dipergunakan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Pengawasan yang dilakukan oleh Direksi adalah melalui pemantauan penerapan limit Treasury secara berkala baik terjadi pelampauan limit breach limit maupun tidak terjadi pelampauan limit, dan melakukan persetujuan atas limit yang bersifat baru ataupun setelah dilakukan perubahan. Pembahasan tentang pengelolaan risiko pasar terkait penentuan tingkat suku bunga pricing dan struktur aset kewajiban bank dilakukan dalam Rapat ALCO Asset Liability Committee sedangkan pembahasan eksposur risiko pasar dibahas dalam rapat Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee. Sejalan dengan kebijakan manajemen risiko pasar mengenai tahapan eskalasi pelampauan limit, setiap pelampauan limit akan diinformasikan dan disetujui apabila terjadi kondisi abnormal dalam Komite Manajemen Risiko RMC. Pengelolaan risiko pasar tersebut disusun ke dalam bentuk kebijakan, prosedur, limit risiko dan hasil keputusan lainnya terkait dengan pengelolaan risiko pasar. Limit risiko pasar dan risk appetite bank dievaluasi secara periodik atau sewaktuwaktu diperlukan untuk dilakukan evaluasi sesuai dengan perubahan lingkungan bisnis bank. 2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit Sebagai penerapan manajemen risiko pasar yang bersifat dinamis, Satuan Kerja Manajemen Risiko bank melakukan pembaharuan dan evaluasi atas kebijakan dan pedoman manajemen risiko bank secara berkala. Evaluasi pedoman pengukuran limit risiko pasar oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko secara berkala dan dilakukan pembahasan dengan risk taking unit Divisi Treasury dan selanjutnya akan diajukan kepada Direksi untuk persetujuan atas pedoman dimaksud. Terkait dengan evaluasi penetapan limit Dealing Room Treasury dan ALM yang diajukan oleh Divisi Treasury, Satuan Kerja Manajemen Risiko melakukan evaluasi terhadap limit tersebut dengan metodologi yang telah disahkan dalam pedoman manajemen risiko bank. Limit untuk level portofolio treasury dievaluasi minimal satu tahun sekali atau dapat dilakukan lebih sering jika terdapat pergerakan volatilitas harga pasar atau perubahan business plan risk taking unit. Evaluasi analisa tersebut sekurang-kurangnya PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion memuat informasi mengenai latar belakang perubahan limit, kondisi saat ini, dasar perhitungan dalam melakukan perubahan limit, kepatuhan terhadap regulasi dan dampak terhadap modal. 3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Dalam melakukan penerapan Manajemen Risiko melalui proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko, serta sistem informasi Manajemen Risiko untuk Risiko Pasar sebagaimana Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1323DPNP tanggal 25 Oktober 2011, Bank melakukan penerapan manajemen risiko yaitu : a. Identifikasi Risiko Pasar Proses identifikasi risiko pasar meliputi identifikasi dari karakteristik produk baru, identifikasi sumber risiko pasar yang dapat berdampak kepada transaksi yang akan dilakukan oleh Dealing Room Treasury. Proses identifikasi Risiko yang disesuaikan dengan Risiko Pasar melekat pada aktivitas bisnis Bank yang meliputi risiko suku bunga antara lain repricing risk, yield curve risk, basis risk, dan optionality risk dan untuk risiko nilai tukar antara lain tercermin dari besarnya eksposur transaksional. Satuan Kerja Manajemen Risiko juga melakukan review atau evaluasi atas produk maupun aktivitas yang terekspos pengaruh pergerakan variabel pasar. b. Pengukuran Risiko Pasar Pengelolaan portofolio Divisi Treasuri tanpa adanya dasar pertimbangan dan penilaian risiko akan mengakibatkan kerugian di atas toleransi bank dalam menyerap kerugian. Salah satu cara dalam menanggulangi kejadian risiko yang dapat menyebabkan kerugian di atas toleransi risiko bank adalah penggunaan toleransi risiko atau limit transaksi yang diperkenankan manajemen bank. Pengajuan limit oleh Divisi Treasuri sebagai risk taking unit harus mendapatkan kajian risiko secara terukur oleh Divisi Manajemen Risiko. Pengajuan limit ini bertujuan untuk mempermudah Manajemen bank bjb dalam memahami risiko yang dihadapi serta pengelolaan risikonya. Pengajuan limit harus meliputi kriteriakriteria sebagai berikut : Divisi Treasuri sebagai risk taking unit menerapkan “trading” dan “hedging” secara berkala sebagai bagian dari proses pengelolaan bisnis Treasury khususnya bidang Treasury Trading. PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 666 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 667 Growing Together with New Expanding Opportunities Pada konteks limit berbasis risiko ini, yang ditentukan adalah limit yang berkaitan dengan aktivitas Treasury. Dalam proses penerapan limit dilakukan usaha pendekatan dimana terdapat komponen-komponen yang mendukung diantaranya : A. Rencana Bisnis • Rencana bisnis harus secara luas mencantumkan tujuan dari limit yang diminta, target pasar, pendapatan yang diharapkan dan kebutuhan akan modal. Rencana tersebut harus mengkualifikasikan cara bagaimana limit tersebut akan dipergunakan, contoh “trading” atau “hedging”. • Aplikasi limit harus mengidentifikasi mata uang dan pasar spesifik yang menjadi eksposur terhadap tujuan unit bisnis. B. Persyaratan Modal dan Proyeksi Pendapatan • Divisi Treasuri meminta masukan dari Divisi Manajemen Risiko dalam mengukur alokasi modal yang harus disediakan dalam memitigasi potensi kerugian yang akan timbul. • Divisi Treasuri harus memberikan proyeksi pendapatan yang berhubungan dengan aplikasi limit. Proyeksi tersebut akan memudahkan Direksi dalam proses pengambilan keputusan persetujuan limit. C. Penggunaan historis Divisi Treasuri dapat memberikan analisa trend market outlook dengan penggunaan historis yang ada atas eksposur risiko atau limit yang akan diterapkan. Prosedur kerja pengukuran limit unit bisnis Treasuri mempertimbangkan beberapa aspek yang dinilai cukup berpotensial dalam menimbulkan kejadian risiko. Komponen yang mendasari dalam pengukuran limit memuat yaitu : a. Faktor sensitivitas risiko pasar Setiap aktivitas Treasuri terdapat risiko yang melekat risk inherent dimana proses dalam pengukuran risiko harus didasarkan pada sensitivitas risiko yang melekat pada aktivitas transaksi Treasuri. Faktor sensitivitas risiko pasar meliputi yaitu PV01, Duration dan volatilitas transaksi. b. Kecukupan Data Kecukupan data diperlukan sebagai kecukupan prosedur analisis statistik dan agar analisis pengukuran terhadap risiko menghasilkan output yang memadai dan sesuai dengan eksposur risiko yang dihadapi oleh bank. Data yang diperlukan adalah data historis yang dibutuhkan guna memperkuat suatu analisis pengukuran limit risiko. c. Pengukuran Value at Risk Model Value at Risk tersebut dipergunakan dalam mengukur dan menganalisa risiko transaksi Treasuri secara komprehensif dan terukur. Misalnya, penggunaan PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion VaR value at risk untuk mengukur kerugian budget loss atas aktivitas transaksi Treasury trading selain itu kegunaan model ini juga dapat mengukur perkiraan kerugian terburuk yang dapat dialami Bank dalam selang waktu tertentu pada kondisi pasar yang normal dan tingkat kepercayaan tertentu. Beberapa strategi pengelolaan risiko pasar yang dilakukan bank bjb adalah mencakup sistem dan prosedur dengan menggunakan teknik Mark To Market, Value at Risk VaR, Stress Testing, Repricing Gap Duration Gap Model atau metoda lain yang sesuai untuk mendapatkan nilai wajar eksposur secara berkala, sekaligus merupakan platform yang tepat untuk menilai posisi risiko. Pada saat ini bank bjb menerapkan metode yang mampu mengukur risiko terhadap nilai tukar yaitu dengan menggunakan Model Nilai Tukar Var EWMA Exponential Weighted Moving Average yang dilengkapi dengan Fundamental Analysis dan Historical Simulation untuk menangkap tingkat risiko nilai tukar yang tercermin dalam Posisi Devisa Netto. Bank bjb juga telah membangun model pengukuran risiko tingkat suku bunga dengan menggunakan metodologi yang dapat menangkap risiko suku bunga dari portofolio aset dan kewajiban yang sensitive terhadap perubahan suku bunga serta menentukan besaran risiko terhadap bank melalui Repricing Profile, Duration GAP, dan Economic Value of Equity EVE. Dalam proses pengukuran potensi kerugian baik itu suku bunga dan nilai tukar dari transaksi-transaksi Treasury diukur melalui VaR simulasi historis baik secara sistem OPICS Risk maupun manual. Pengujian kelayakan internal VaR simulasi historis melalui back testing VaR vs ProfitLoss Treasury dan dilakukan secara berkala. D. Pemantauan Risiko Pasar Aktivitas manajemen risiko dalam melakukan proses pemantauan aktivitas bisnis antara lain melalui: 1. Adanya RMA Risk Manegement Agency yang berfungsi untuk melakukan proses manajemen risiko pasar trading book melalui pemantauan limit Treasuri secara harian, misalnya ketentuan GWM, open position, budget loss, risk sensitivity limit, dll. Sebagai upaya proses pemantauan yang efektif dan akurat, bank telah memiliki sistem OPICS Risk yang berfungsi dalam mengukur eksposur risiko trading book yang dilakukan oleh dealing room Treasury. 2. Pemantauan risiko nilai tukar banking book dilakukan melalui pemantauan Posisi Devisa Neto per 30 menit serta secara harian agar berada dalam toleransi limit internal bank dan regulasi Bank Indonesia. PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 668 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 669 Growing Together with New Expanding Opportunities 3. Pemantauan risiko suku bunga banking book dilakukan melalui pengukuran Repricing GAP, Duration GAP, dan Economic Value of Equity EVE untuk melihat sensitivitas porotfolio aktiva dan pasiva bank dalam menghadapi perubahan suku bunga di masa datang. 4. Melakukan evaluasi terhadap eksposur risiko yang dimiliki oleh bank. 5. Apabila terjadi pelampauan limit, Divisi Manajemen Risiko segera melakukan pelampauan tersebut kepada Direksi. 6. Apabila terjadi pelampauan limit, Divisi Manajemen Risiko segera melakukan pelampauan tersebut kepada Direksi. d. Pengendalian Risiko Pasar Strategi yang diambil oleh bank dalam proses pengendalian risiko pasar, antara lain melalui hedging, squaring position, back-to-back dan cara lain yang bertujuan untuk meng- offset suatu transaksiposisi yang mengalami kerugian serta stress testing guna melihat ketahanan posisi keuangan bank dalam menghadapi kondisi krisis. Selain itu pula dapat digunakan untuk mentransfer risiko yang dimiliki dealing room Treasury bank sepanjang transfer risiko tersebut masih berada dalam risk limit bank. Bank juga membatasi atau melarang jenis transaksi atau instrumen tertentu untuk ditransaksikan oleh bisnis unit, serta mengurangi risiko dengan cara memberikan batas maksimum transaksi atau portofolio sesuai dengan risk appetite bank. 4. Sistem Pengendalian Intern yang Menyeluruh Dalam rangka pengembangan penerapan manajemen risiko yang dinamis, Satuan Kerja Manajemen Risiko selalu melakukan evaluasi atas kebijakan, prosedur dan limit risiko pasar secara berkala. Sebagai upaya pengendalian risiko pasar berupa kecukupan kebijakan dan prosedur Satuan Kerja Manajemen Risiko, kaji ulang atas kebijakan dan prosedur dilakukan oleh unit independen baik di internal ataupun pihak eksternal. Pelaksanaan kaji ulang dan evaluasi terhadap pengukuran risiko yang dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko meliputi : • Kesesuaian kebijakan, desain proses Manajemen Risiko, sistem informasi, dan pelaporan manajemen risiko bank dengan kebutuhan bisnis Bank, serta perkembangan peraturan dan praktek terbaik best practice terkait Manajemen Risiko; • Metode, asumsi, dan variabel yang digunakan untuk mengukur Risiko dan menetapkan limit risiko pasar; • Perbandingan antara asumsi yang digunakan dalam metode pengukuran risiko yang dipergunakan dengan kondisi yang sebenarnyaaktual; • Perbandingan antara limit yang ditetapkan dengan eksposur yang sebenarnyaaktual; PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Hasil kaji ulang Satuan Kerja Manajemen Risiko Divisi Manajemen Risiko yang telah dikaji ulang oleh Satuan Kerja Audit Intern SKAI akan disampaikan dalam Komite Manajemen Risiko RMC untuk kemudian diminta persetujuannya kepada Direksi. Pembahasan tersebut dilakukan pula dengan Dewan Komisaris yang dibantu oleh Komite Pemantau Risiko. Kaji ulang yang dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Intern SKAI meliputi : • Keandalan kerangka Manajemen Risiko, yang mencakup kebijakan, struktur organisasi, alokasi sumber daya, desain proses Manajemen Risiko, system informasi, dan pelaporan Risiko Bank; • Proses pemantauan yang dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko; • Evaluasi atas metodologi pengukuran Satuan Kerja Manajemen Risiko; 5. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Pasar No Keterangan Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya bank bjb Konsolidasi bank bjb Konsolidasi beban Modal ATMR beban Modal ATMR beban Modal ATMR beban Modal ATMR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 risiko Suku Bunga a. risiko Spesifik 38,770 531,208 38,770 531,208 91,233 1,164,735 91,233 1,164,735 b. risiko umum - - - - 2 risiko nilai Tukar 46,583 3,727 46,583 3,727 24,327 1,946 24,327 1,946 3 risiko ekuitas 4 risiko Komoditas 5 risiko option Total 85,353 534,934 85,353 534,934 115,560 1,166,681 115,560 1,166,681 rISIKO LIKUIDItaS Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang timbul atau kewajiban yang telah jatuh tempo. Risiko ini terjadi akibat kegagalan pengelolaan sumber dana dan penanaman dana mismatch atau kekurangan likuiditas shortage yag mengakibatkan bank tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya pada waktu yang telah ditetapkan. Risiko likuiditas dapat dikategorikan sebagai berikut : • Risiko Likuiditas Pasar, yaitu risiko yang timbul karena bank tidak mampu melakukan offsetting posisi tertentu dengan harga pasar karena kondisi likuiditas pasar yang tidak memadai atau terjadi gangguan di pasar market disruption; • Risiko Likuiditas Pendanaan, yaitu risiko yang timbul karena bank tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain. PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 670 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 671 Growing Together with New Expanding Opportunities PENGAWASAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Dewan Komisaris dan Direksi bertanggungjawab atas efektivitas penerapan Manajemen Risiko Likuiditas di Bank. Terkait wewenang dan tanggung jawab pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi bank bjb, Dewan Komisaris dan Direksi selalu memperoleh informasi yang jelas mengenai evaluasi dan penerapan manajemen risiko eksposur risiko likuiditas, pemantauan limit secara harian serta langkah- langkah yang diambil oleh Risk Taking Unit khususnya terkait adanya pelampauan limit. Dalam pelaksanaan pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Pemantau Risiko KPR bank yang secara berkala melakukan pengawasan melalui koordinasi dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Media koordinasi yang digunakan dapat berupa laporan pemantauan risiko oleh SKMR yang disampaikan kepada Komite Pemantau Risiko maupun melalui media rapat antara kedua belah pihak. Adapun rapat yang diadakan tersebut pada umumnya membahas penerapan manajemen risiko di bank bjb menyangkut diantaranya penerapan pengukuran risk tolerance risiko likuiditas, stress testing likuiditas, pembahasan profil risiko likuiditas yang bersifat material, dan kecukupan metodologi pengukuran yang dipergunakan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Pengawasan yang dilakukan oleh Direksi yaitu memantau penerapan limit Treasury secara berkala baik terjadi pelampauan limit breach limit maupun tidak terjadi pelampauan limit, melakukan persetujuan atas limit yang bersifat baru ataupun perubahannya. Pembahasan tentang pengelolaan risiko likuiditas seperti komposisi deposan inti, maturity profile bank dilakukan dalam Rapat ALCO Asset Liability Committee sedangkan pembahasan eksposur risiko likuiditas seperti profil risiko likuiditas yang bersifat material, liquidity stress testing, dan eksposur risiko likuiditas lainnya dibahas dalam rapat Komite Manajemen Risiko RMC. Terkait limit risiko likuiditas dan risk appetite bank dievaluasi secara periodik namun dapat dipercepat sesuai dengan perubahan lingkungan bisnis bank. KECUKUPAN KEbIjAKAN, PROSEDUR DAN PENETAPAN LIMIT Sebagai upaya menghadapi permasalahan likuiditas mendasar, bank telah memiliki kebijakan dan pedoman terkait penerapan manajemen risiko likuiditas. Kebijakan dan pedoman tersebut memuat diantaranya prosedur pengukuran risiko likuiditas, stress testing likuiditas yang memuat skenario general market crisis dan bank specific crisis. Terkait kebijakan penerapan PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion limit gap likuiditas, prosedur eskalasi pelampauan limit, rencana kontinjensi pendanaan likuiditas, saat ini bank masih menyusun prosedur dan langkah- langkahnya bersama risk taking unit dimana untuk ke depannya akan dijadikan kebijakan aturan yang perlu dipatuhi oleh risk taking unit. Penetapan limit likuiditas yang berjalan di bank yaitu penetapan limit primary reserve, secondary reserve dan ekses reserve GWM sedangkan untuk penetapan pagu kas di Cabang Operasional dilakukan oleh Divisi Jaringan, Layanan dan Operasional. Satuan Kerja Manajemen Risiko selalu melakukan evaluasi atas kebijakan, prosedur dan analisis kinerja bank terhadap limit yang diterapkan. Adapun perubahan limit dilakukan oleh risk taking unit untuk kemudian dilakukan evaluasi melalui pengukuran yang telah distandarisasi oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. KECUKUPAN PROSES IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN PENGENDALIAN RISIKO, SERTA SISTEM INFORMASI MANAjEMEN RISIKO Kebijakan risiko likuiditas mencakup risiko yang menyebabkan bank menderita kerugian akibat meningkatnya biaya dana atau adanya hambatan keterbatasan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Sebagian besar transaksi finansial atau komitmen mempunyai dampak terhadap likuiditas bank. Oleh karena itu, bank sangat rentan terhadap masalah likuiditas, baik bagi bank itu sendiri maupun pengaruhnya terhadap industri perbankan secara keseluruhan. Bank berkewajiban memenuhi kewajiban keuangannya secara tepat waktu sehingga bank harus mampu memelihara suatu tingkat likuiditas yang memadai setiap waktu. Dalam menentukan limit risiko likuiditas, bank memperhatikan kondisi likuiditas dari aktiva- pasiva bank. Likuiditas yang cukup besar perlu dikelola secara baik dan dijadikan indikator dalam menerapkan limit risiko likuiditas untuk mendukung upaya peningkatan profitabilitas bank, karena likuiditas yang cukup besar justru akan meningkatkan idle fund dan akan merugikan bagi bank terutama bank yang didanai nasabah korporasi. Gap likuiditas secara historis dapat dijadikan patokan dalam menentukan limit risiko likuiditas bagi bank. Penerapan limit likuiditas yang berjalan di bank yaitu penetapan limit primary reserve, secondary reserve dan ekses reserve GWM sedangkan untuk penetapan pagu kas di Cabang Operasional dilakukan oleh Divisi Jaringan, Layanan dan Operasional. PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 672 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 673 Growing Together with New Expanding Opportunities Saat ini bank sedang mengembangkan sistem informasi pengukuran risiko likuiditas seperti maturity profile yang terintegrasi. Satuan Kerja Manajemen Risiko bersama Risk Taking Unit dalam tahapan integrasi sistem informasi maturity profile tersebut selalu diadakan rapat sebagai upaya mengetahui utilisasi progres yang telah dilakukan. Sistem pelaporan maturity profile valas telah terintegrasi dan tervalidasi dengan memadai sehingga pelaporannya tidak memerlukan proses manual lagi. Sebagai langkah koordinasi manajemen bank dalam menghadapi kejadian krisis likuiditas dikemudian hari, bank sedang menyusun Tim Manajemen Krisis Likuiditas Liquidity Crisis Management Team sebagai langkah antisipatif dalam menyikapi krisis likuiditas dengan menjalankan prosedur rencana pendanaan darurat sesuai dengan kerangka kerja Contingency Funding Plan Scenario yang telah ditetapkan berdasarkan hasil rapat ALCO Asset Liability Committee. Dalam proses pemantauan limit Risk Taking Unit, Satuan Kerja Manajemen Risiko selalu melakukan pemantauan limit secara harian dan dilaporkan kepada Direksi secara berkala. Adapun apabila terjadi eskalasi pelampauan limit maka akan segera dilaporkan kepada Direksi termasuk upaya contingency plan yang akan dilakukan oleh Risk Taking Unit. Terkait menuju implementasi Basel III yang terfokus kepada permasalahan likuiditas, Satuan Kerja Manajemen Risiko bekerja sama dengan Unit Bisnis dan Supporting Unit melakukan pengukuran dampak Basel III terhadap bank dengan melakukan simulasi perhitungan rasio LCR Liquidity Coverage Ratio dan NSFR Net Stable Funding Ratio yang dibutuhkan oleh bank agar terhindari dari dampak risiko likuiditas dan kepatuhan internal maupun eksternal. SISTEM PENGENDALIAN INTERN yANG MENyELURUH Dalam rangka pengembangan penerapan manajemen risiko yang dinamis, Satuan Kerja Manajemen Risiko selalu melakukan evaluasi atas kebijakan, prosedur dan limit risiko likuiditas secara berkala. Sebagai upaya pengendalian risiko pasar berupa kecukupan kebijakan dan prosedur Satuan Kerja Manajemen Risiko, kaji ulang atas kebijakan dan prosedur dilakukan oleh unit independen baik di internal ataupun pihak eksternal. Satuan Kerja Manajemen Risiko pun melakukan stress testing likuiditas bank bjb dan memberikan informasi kondisi kecukupan asset likuid yang dipandang memadai untuk mengcover penarikan dana oleh nasabah secara tiba-tiba dan dalam jumlah besar. Laporan tersebut diinformasikan kepada Direksi dan risk taking unit agar mendapatkan feed back dan menciptakan risk awareness. PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion PENGUNGKAPAN KUANTITATIF RISIKO LIKUIDITAS. Profil Maturitas Rupiah – Bank secara Individual Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi dengan Individual POS-POS SALDO jATUH TEMPO Sampai dengan 1 minggu 1 minggu sampai dengan 2 minggu 2 minggu sampai dengan 1 bulan 1 bulan sampai dengan 3 bulan 3 bulan sampai dengan 6 bulan 6 bulan sampai dengan 12 bulan 12 bulan I. Neraca A. Aset 89,528,536 17,453,199 584,189 707,411 4,561,435 1,996,395 3,025,078 61,200,829 1. Kas 2,164,530 2,164,530 - - - - - - 2. penempatan pada Bank Indonesia 16,260,797 14,260,797 350,000 - 1,150,000 500,000 - - a. Giro 5,255,797 5,255,797 - - - - - - b. SBI 2,000,000 - 350,000 - 1,150,000 500,000 - - c. Lainnya Depo Facility, Term Deposit reverse repo 9,005,000 9,005,000 - - - - - - 3. penempatan pada bank lain 1,598,546 1,298,546 100,000 200,000 - - - - 4. Surat Berharga 7,087,891 - 108,011 - 1,556,803 157,976 957,271 4,307,830 a. Sun 5,100,602 - - - 1,471,673 69,690 473,571 3,085,668 1 diperdagangkan 1,176,276 - - - 1,176,276 - - - 2 tersedia untuk dijual - - - - - - - - 3 dimiliki hingga jatuh tempo 3,924,326 - - - 295,397 69,690 473,571 3,085,668 4 pinjaman yang diberikan dan piutang - - - - - - - - b. Surat Berharga Korporasi 2,705,232 - 108,011 - 803,073 88,286 483,700 1,222,162 1 diperdagangkan 666,052 - - - 666,052 - - - 2 tersedia untuk dijual - - - - - - - - 3 dimiliki hingga jatuh tempo 2,039,180 - 108,011 - 137,021 88,286 483,700 1,222,162 4 pinjaman yang diberikan dan piutang - - - - - - - - c. Lainnya - - - - - - - - 5. Kredit yang Diberikan 62,731,105 43,659 26,178 507,411 1,854,632 1,338,419 2,067,807 56,892,999 a. Belum Jatuh Tempo 62,309,814 43,659 26,178 507,411 1,854,632 1,338,419 2,067,807 56,471,708 b. Sudah Jatuh Tempo 421,291 - - - - - - 421,291 6. Tagihan Lainnya - - - - - - - - a. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali rr - - - - - - - - b. Lainnya - - - - - - - - 7. Lain-lain - - - - - - - -

b. Kewajiban

81,065,660 4,580,629 2,086,565 5,039,324 3,855,631 2,846,928 4,992,183 57,664,400 1. Dana pihak Ketiga 70,525,799 1,542,164 703,683 2,347,033 2,894,800 2,808,580 4,944,248 55,285,291 a. Giro 17,089,941 475,027 26,390 26,390 105,562 158,342 316,686 15,981,544 b. Tabungan 16,719,390 188,231 188,231 457,132 1,417,109 2,125,662 4,251,327 8,091,698 c. Simpanan Berjangka 36,716,468 878,906 489,062 1,863,511 1,372,129 524,576 376,235 31,212,049 1 Deposito on call 740,705 629,775 47,800 63,130 - - - - 2 deposito berjangka 35,975,763 249,131 441,262 1,800,381 1,372,129 524,576 376,235 31,212,049 3 Lainnya - - - - - - - - 2. Kewajiban kepada Bank Indonesia - - - - - - - - 3. Kewajiban kepada bank lain 5,365,531 2,628,461 630,000 1,175,000 932,070 - - - 4. Surat Berharga yang Diterbitkan 2,312,000 - - - - - - 2,312,000 a. obligasi 2,312,000 - - - - - - 2,312,000 b. Subordinasi - - - - - - - - c. Lainnya - - - - - - - - PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 674 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 675 Growing Together with New Expanding Opportunities POS-POS SALDO jATUH TEMPO Sampai dengan 1 minggu 1 minggu sampai dengan 2 minggu 2 minggu sampai dengan 1 bulan 1 bulan sampai dengan 3 bulan 3 bulan sampai dengan 6 bulan 6 bulan sampai dengan 12 bulan 12 bulan 5. pinjaman yang Diterima 191,741 2,876 2,877 3,835 28,761 38,348 47,935 67,109 a. pinjaman Subordinasi - - - - - - - - b. Lainnya 191,741 2,876 2,877 3,835 28,761 38,348 47,935 67,109 6. Kewajiban Lainnya 2,670,589 407,128 750,005 1,513,456 - - - - a. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali repo 2,670,589 407,128 750,005 1,513,456 - - - - b. Lainnya - - - - - - - - 7. Lain-lain - - - - - - - -

C. Selisih Aset dengan Kewajiban dalam

Neraca 8,462,876 12,872,570 1,502,376 4,331,913 705,804 850,533 1,967,105 3,536,429

II. Rekening Administratif

- A. Tagihan Rekening Administratif - - - - - - - - 1. Komitmen - - - - - - - - a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik - - - - - - - - b. posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan - - - - - - - - 1 Spot - - - - - - - - 2 Derivatif - - - - - - - - c. Lainnya - - - - - - - - 2. Kontijensi - - - - - - - -

b. Kewajiban Rekening Administratif

- - - - - - - - 1. Komitmen - - - - - - - - a. Fasilitas Kredit yang belum ditarik - - - - - - - - b. Irrevocable LC yang masih berjalan - - - - - - - - c. posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan - - - - - - - - 1 Spot - - - - - - - - 2 Derivatif - - - - - - - - d. Lainnya - - - - - - - - 2. Kontijensi - - - - - - - - C. Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif - - - - - - - - Selisih Ia-IB + IIa-IIB 8,462,876 12,872,570 1,502,376 4,331,913 705,804 850,533 1,967,105 3,536,429 - Selisih Kumulatif 59,308,005 12,872,570 11,370,194 7,038,281 7,744,085 6,893,552 4,926,447 8,462,876 Profil Maturitas Rupiah – Bank secara Konsolidasi Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak POS-POS SALDO jATUH TEMPO Sampai dengan 1 minggu 1 minggu sampai dengan 2 minggu 2 minggu sampai dengan 1 bulan 1 bulan sampai dengan 3 bulan 3 bulan sampai dengan 6 bulan 6 bulan sampai dengan 12 bulan 12 bulan I. Neraca A. Aset 89,528,536 17,453,199 584,189 707,411 4,561,435 1,996,395 3,025,078 61,200,829 1. Kas 2,164,530 2,164,530 - - - - - - 2. penempatan pada Bank Indonesia 16,260,797 14,260,797 350,000 - 1,150,000 500,000 - - a. Giro 5,255,797 5,255,797 - - - - - - b. SBI 2,000,000 - 350,000 - 1,150,000 500,000 - - PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion POS-POS SALDO jATUH TEMPO Sampai dengan 1 minggu 1 minggu sampai dengan 2 minggu 2 minggu sampai dengan 1 bulan 1 bulan sampai dengan 3 bulan 3 bulan sampai dengan 6 bulan 6 bulan sampai dengan 12 bulan 12 bulan c. Lainnya Depo Facility, Term Deposit reverse repo 9,005,000 9,005,000 - - - - - - 3. penempatan pada bank lain 1,598,546 1,298,546 100,000 200,000 - - - - 4. Surat Berharga 7,087,891 - 108,011 - 1,556,803 157,976 957,271 4,307,830 a. Sun 5,100,602 - - - 1,471,673 69,690 473,571 3,085,668 1 diperdagangkan 1,176,276 - - - 1,176,276 - - - 2 tersedia untuk dijual - - - - - - - - 3 dimiliki hingga jatuh tempo 3,924,326 - - - 295,397 69,690 473,571 3,085,668 4 pinjaman yang diberikan dan piutang - - - - - - - - b. Surat Berharga Korporasi 2,705,232 - 108,011 - 803,073 88,286 483,700 1,222,162 1 diperdagangkan 666,052 - - - 666,052 - - - 2 tersedia untuk dijual - - - - - - - - 3 dimiliki hingga jatuh tempo 2,039,180 - 108,011 - 137,021 88,286 483,700 1,222,162 4 pinjaman yang diberikan dan piutang - - - - - - - - c. Lainnya - - - - - - - - 5. Kredit yang Diberikan 62,731,105 43,659 26,178 507,411 1,854,632 1,338,419 2,067,807 56,892,999 a. Belum Jatuh Tempo 62,309,814 43,659 26,178 507,411 1,854,632 1,338,419 2,067,807 56,471,708 b. Sudah Jatuh Tempo 421,291 - - - - - - 421,291 6. Tagihan Lainnya - - - - - - - - a. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali rr - - - - - - - - b. Lainnya - - - - - - - - 7. Lain-lain - - - - - - - -

b. Kewajiban

1. Dana pihak Ketiga 81,065,660 4,580,629 2,086,565 5,039,324 3,855,631 2,846,928 4,992,183 57,664,400 a. Giro 70,525,799 1,542,164 703,683 2,347,033 2,894,800 2,808,580 4,944,248 55,285,291 b. Tabungan 17,089,941 475,027 26,390 26,390 105,562 158,342 316,686 15,981,544 c. Simpanan Berjangka 16,719,390 188,231 188,231 457,132 1,417,109 2,125,662 4,251,327 8,091,698 1 Deposito on call 36,716,468 878,906 489,062 1,863,511 1,372,129 524,576 376,235 31,212,049 2 deposito berjangka 740,705 629,775 47,800 63,130 - - - - 3 Lainnya 35,975,763 249,131 441,262 1,800,381 1,372,129 524,576 376,235 31,212,049 2. Kewajiban kepada Bank Indonesia - - - - - - - - 3. Kewajiban kepada bank lain - - - - - - - - 4. Surat Berharga yang Diterbitkan 5,365,531 2,628,461 630,000 1,175,000 932,070 - - - a. obligasi 2,312,000 - - - - - - 2,312,000 b. Subordinasi 2,312,000 - - - - - - 2,312,000 c. Lainnya - - - - - - - - 5. pinjaman yang Diterima - - - - - - - - a. pinjaman Subordinasi 191,741 2,876 2,877 3,835 28,761 38,348 47,935 67,109 b. Lainnya - - - - - - - - 6. Kewajiban Lainnya 191,741 2,876 2,877 3,835 28,761 38,348 47,935 67,109 a. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali repo 2,670,589 407,128 750,005 1,513,456 - - - - b. Lainnya 2,670,589 407,128 750,005 1,513,456 - - - - 7. Lain-lain - - - - - - - -

C. Selisih Aset dengan Kewajiban dalam

Neraca 8,462,876 12,872,570 1,502,376 4,331,913 705,804 850,533 1,967,105 3,536,429

II. Rekening Administratif

- A. Tagihan Rekening Administratif - 1. Komitmen - - - - - - - - PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 676 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 677 Growing Together with New Expanding Opportunities POS-POS SALDO jATUH TEMPO Sampai dengan 1 minggu 1 minggu sampai dengan 2 minggu 2 minggu sampai dengan 1 bulan 1 bulan sampai dengan 3 bulan 3 bulan sampai dengan 6 bulan 6 bulan sampai dengan 12 bulan 12 bulan a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik - - - - - - - - b. posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan - - - - - - - - 1 Spot - - - - - - - - 2 Derivatif - - - - - - - - c. Lainnya - - - - - - - - 2. Kontijensi - - - - - - - -

b. Kewajiban Rekening Administratif

- 1. Komitmen - - - - - - - - a. Fasilitas Kredit yang belum ditarik - - - - - - - - b. Irrevocable LC yang masih berjalan - - - - - - - - c. posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan - - - - - - - - 1 Spot - - - - - - - - 2 Derivatif - - - - - - - - d. Lainnya - - - - - - - - 2. Kontijensi - - - - - - - - C. Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif - - - - - - - - - Selisih Ia-IB + IIa-IIB - 8,462,876 12,872,570 1,502,376 4,331,913 705,804 850,533 1,967,105 3,536,429 Selisih Kumulatif - 59,308,005 12,872,570 11,370,194 7,038,281 7,744,085 6,893,552 4,926,447 8,462,876 Profil Maturitas Valas – Bank secara Individual Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Konsolidasi dengan Individual POS-POS SALDO jATUH TEMPO Sampai dengan 1 minggu 1 minggu sampai dengan 2 minggu 2 minggu sampai dengan 1 bulan 1 bulan sampai dengan 3 bulan 3 bulan sampai dengan 6 bulan 6 bulan sampai dengan 12 bulan 12 bulan I. Neraca A. Aset 89,528,536 17,453,199 584,189 707,411 4,561,435 1,996,395 3,025,078 61,200,829 1. Kas 2,164,530 2,164,530 - - - - - - 2. penempatan pada Bank Indonesia 16,260,797 14,260,797 350,000 - 1,150,000 500,000 - - a. Giro 5,255,797 5,255,797 - - - - - - b. SBI 2,000,000 - 350,000 - 1,150,000 500,000 - - c. Lainnya Depo Facility, Term Deposit reverse repo 9,005,000 9,005,000 - - - - - - 3. penempatan pada bank lain 1,598,546 1,298,546 100,000 200,000 - - - - 4. Surat Berharga 7,087,891 - 108,011 - 1,556,803 157,976 957,271 4,307,830 a. Sun 5,100,602 - - - 1,471,673 69,690 473,571 3,085,668 1 diperdagangkan 1,176,276 - - - 1,176,276 - - - 2 tersedia untuk dijual - - - - - - - - PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion POS-POS SALDO jATUH TEMPO Sampai dengan 1 minggu 1 minggu sampai dengan 2 minggu 2 minggu sampai dengan 1 bulan 1 bulan sampai dengan 3 bulan 3 bulan sampai dengan 6 bulan 6 bulan sampai dengan 12 bulan 12 bulan 3 dimiliki hingga jatuh tempo 3,924,326 - - - 295,397 69,690 473,571 3,085,668 4 pinjaman yang diberikan dan piutang - - - - - - - - b. Surat Berharga Korporasi 2,705,232 - 108,011 - 803,073 88,286 483,700 1,222,162 1 diperdagangkan 666,052 - - - 666,052 - - - 2 tersedia untuk dijual - - - - - - - - 3 dimiliki hingga jatuh tempo 2,039,180 - 108,011 - 137,021 88,286 483,700 1,222,162 4 pinjaman yang diberikan dan piutang - - - - - - - - c. Lainnya - - - - - - - - 5. Kredit yang Diberikan 62,731,105 43,659 26,178 507,411 1,854,632 1,338,419 2,067,807 56,892,999 a. Belum Jatuh Tempo 62,309,814 43,659 26,178 507,411 1,854,632 1,338,419 2,067,807 56,471,708 b. Sudah Jatuh Tempo 421,291 - - - - - - 421,291 6. Tagihan Lainnya - - - - - - - - a. Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali rr - - - - - - - - b. Lainnya - - - - - - - - 7. Lain-lain - - - - - - - -

b. Kewajiban

1. Dana pihak Ketiga 81,065,660 4,580,629 2,086,565 5,039,324 3,855,631 2,846,928 4,992,183 57,664,400 a. Giro 70,525,799 1,542,164 703,683 2,347,033 2,894,800 2,808,580 4,944,248 55,285,291 b. Tabungan 17,089,941 475,027 26,390 26,390 105,562 158,342 316,686 15,981,544 c. Simpanan Berjangka 16,719,390 188,231 188,231 457,132 1,417,109 2,125,662 4,251,327 8,091,698 1 Deposito on call 36,716,468 878,906 489,062 1,863,511 1,372,129 524,576 376,235 31,212,049 2 deposito berjangka 740,705 629,775 47,800 63,130 - - - - 3 Lainnya 35,975,763 249,131 441,262 1,800,381 1,372,129 524,576 376,235 31,212,049 2. Kewajiban kepada Bank Indonesia - - - - - - - - 3. Kewajiban kepada bank lain - - - - - - - - 4. Surat Berharga yang Diterbitkan 5,365,531 2,628,461 630,000 1,175,000 932,070 - - - a. obligasi 2,312,000 - - - - - - 2,312,000 b. Subordinasi 2,312,000 - - - - - - 2,312,000 c. Lainnya - - - - - - - - 5. pinjaman yang Diterima - - - - - - - - a. pinjaman Subordinasi 191,741 2,876 2,877 3,835 28,761 38,348 47,935 67,109 b. Lainnya - - - - - - - - 6. Kewajiban Lainnya 191,741 2,876 2,877 3,835 28,761 38,348 47,935 67,109 a. Kewajiban atas Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali repo 2,670,589 407,128 750,005 1,513,456 - - - - b. Lainnya 2,670,589 407,128 750,005 1,513,456 - - - - 7. Lain-lain - - - - - - - -

C. Selisih Aset dengan Kewajiban dalam

Neraca 8,462,876 12,872,570 1,502,376 4,331,913 705,804 850,533 1,967,105 3,536,429

II. Rekening Administratif

- A. Tagihan Rekening Administratif - PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 678 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 679 Growing Together with New Expanding Opportunities POS-POS SALDO jATUH TEMPO Sampai dengan 1 minggu 1 minggu sampai dengan 2 minggu 2 minggu sampai dengan 1 bulan 1 bulan sampai dengan 3 bulan 3 bulan sampai dengan 6 bulan 6 bulan sampai dengan 12 bulan 12 bulan 1. Komitmen - - - - - - - - a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik - - - - - - - - b. posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan - - - - - - - - 1 Spot - - - - - - - - 2 Derivatif - - - - - - - - c. Lainnya - - - - - - - - 2. Kontijensi - - - - - - - -

b. Kewajiban Rekening Administratif

- 1. Komitmen - - - - - - - - a. Fasilitas Kredit yang belum ditarik - - - - - - - - b. Irrevocable LC yang masih berjalan - - - - - - - - c. posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan - - - - - - - - 1 Spot - - - - - - - - 2 Derivatif - - - - - - - - d. Lainnya - - - - - - - - 2. Kontijensi - - - - - - - - C. Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif - Selisih Ia-IB + IIa-IIB - 8,462,876 12,872,570 1,502,376 4,331,913 705,804 850,533 1,967,105 3,536,429 Selisih Kumulatif - 59,308,005 12,872,570 11,370,194 7,038,281 7,744,085 6,893,552 4,926,447 8,462,876 d. Profil Maturitas Valas – Bank secara Konsolidasi Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak No Pos – pos 31-Des-16 Saldo jatuh Tempo = 1 bulan 1 bulan s.d 3 bulan 3 bulan s.d 6 bulan 6 bulan s.d 12 bulan 12 bulan I Neraca

a aset

1. Kas 2. penempatan pada Bank Indonesia 3. penempatan pada bank lain 4. Surat Berharga 5. Kredit yang diberikan 6. Tagihan lainnya 7. Lain-lain Total Aset B Kewajiban 1. Dana pihak Ketiga 2. Kewajiban pada Bank Indonesia 3. Kewajiban pada bank lain 4. Surat Berharga yang Diterbitkan 5. pinjaman yang Diterima 6. Kewajiban lainnya PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion No Pos – pos 31-Des-16 Saldo jatuh Tempo = 1 bulan 1 bulan s.d 3 bulan 3 bulan s.d 6 bulan 6 bulan s.d 12 bulan 12 bulan 7. Lain-lain Total Kewajiban Selisih aset dengan Kewajiban dalam neraca II REKENING ADMINISTRATIF a Tagihan rekening administratif 1. Komitmen 2. Kontijensi Total Tagihan rekening administratif B Kewajiban rekening administratif 1. Komitmen 2. Kontijensi Total Kewajiban Rekening Administratif Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam rekening administratif Selisih [Ia-IB+IIa-IIB] Selisih Kumulatif rISIKO OPEraSIONaL Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan.atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Risiko operasional melekat kepada seluruh aktivitas bank, oleh karena itu risiko operasional tidak dapat dihilangkan namun dapat dikendalikan melalui mitigasi risiko yang memadai. Dampak kerugian dari risiko operasional dapat berupa kerugian keuangan atau kerugian non keuangan. Bank melakukan tata kelola mengenai pengelolaan risiko operasional yang dilakukan melalui three line of defense yaitu risk taking unit sebagai lini pertahanan pertama, unit kerja Operational Risk Management sebagai lini pertahanan kedua, serta Internal Audit sebagai lini pertahanan ketiga. Lini pertahanan pertama memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh proses operasional yang dilakukan telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku, melakukan identifikasi risiko operasional serta melakukan mitigasi atas peristiwa kejadian risiko operasional. Lini pertahanan kedua yang berfungsi untuk mendukung dan memastikan unit kerja pada lini pertahanan pertama telah PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 680 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 681 Growing Together with New Expanding Opportunities melakukan pengelolaan risiko secara efektif. Lini pertahanan ketiga memiliki peran untuk memastikan proses pengelolaan risiko operasional yang dilakukan oleh lini pertahanan pertama dan kedua telah berlangsung secara efektif dalam memitigasi kejadian risiko yang sudah terjadi maupun yang bersifat potensial agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Bank. PENGAWASAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Dewan Komisaris dan Direksi melakukan pengawasan aktif atas manajemen risiko operasional, antara lain melalui Komite Risiko baik yang berada pada level komisaris maupun direksi. Dalam pelaksanaan pengawasan aktif yang dilakukan Dewan Komisaris, dilakukan melalui Komite Pemantau Risiko. Sementara pada tingkat Direksi dilakukan melalui Komite Manajemen Risiko yang anatara lain membahas mengenai kebijakan manajemen risiko bank. Dalam rangka meminimalisir kejadian fraud, Direksi melakukan sosialisasi kepada seluruh karyawan mengenai pencegahan terkait fraud sebagai langkah untuk meningkatkan awareness karyawan mengenai kejadian fraud. Bank memiliki unit kerja independen yang melaksanakan pengelolaan manajemen risiko operasional secara bankwide yaitu Grup Risiko Operasional yang berada dibawah Divisi Manajemen Risiko. Unit ini memiliki peran dalam menetapkan standard dan kebijakan pengelolaan risiko operasional, dan berhubungan serta berkoordnasi dengan seluruh unit bisnis dan supporting unit untuk memastikan langkah mitigasi yang dilakukan telah cukup dan memadai untuk mencegah potensi risiko operasional. Bank melakukan pengelolaan risiko operasional pada seluruh aktivitas, dimana seluruh karyawan wajib berperan serta dalam mengelola risiko operasional pada unit kerja masing-masing serta memperhatikan kontrol yang efektif untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya risiko yang dapat merugikan bank. KECUKUPAN KEbIjAKAN, PROSEDUR DAN PENETAPAN LIMIT Bank telah memiliki kebijakan serta pedoman manajemen risiko operasional yang secara berkala dilakukan pembaharuan dan evaluasi atas kebijakan dan pedoman manajemen risiko bank tersebut. Selain itu bank juga telah memiliki kebijakan lain terkait manajemen risiko operasional, diantaranya kebijakan anti fraud, kebijakan Business Continuity Management yang didalamnya meliputi Business Continuity Plan sebagai prosedur kelangsungan usaha Bank, Emergency Response Plan sebagai prosedur tanggap darurat bencana dalam rangka penyelamatan PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion data dan asset serta Disaster Recovery Plan sebagai prosedur kelangsungan sistem dan infrastruktur pendukung Teknologi Informasi, Kebijakan pengelolaan Teknologi Informasi. Disamping itu terkait dengan kebijakan pengembangan produk dan aktivitas baru terlebih dahulu dilakukan analisa untuk menilai risiko yang melekat terhadap aktivitasproduk tersebut. Bank memiliki prosedur operasional untuk proses aktivitas kegiatan operasional bank yang harus dilaksanakan oleh setiap unit kerja dengan memperhatikan sistem pengendalian intern yang memadai sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko operasional pada bank. Selain itu bank memiliki kebijakan terkait limit kewenangan dalam kegiatan operasional, pemisahan tugas dan tanggung jawab pada setiap level jabatan, serta adanya approval untuk setiap eskalasi. KECUKUPAN PROSES IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN PENGENDALIAN RISIKO, SERTA SISTEM INFORMASI MANAjEMEN RISIKO Dalam mendukung penerapan majemen risiko operasional untuk proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko, bank telah mengembangkan alat bantu manajemen risiko yaitu : • Risk Control Self Assessment RCSA merupakan penilaian sendiri untuk mengukur eksposur risiko dari kumpulan risk register sebagai analisis potensi risiko dari kegiatan operasional bank. Penilaian RCSA mencakup assessment untuk sistem pengendalian risiko yang telah diimplementasikan bank • Key Risk Indicator merupakan tools yang digunakan untuk mengukur eksposur risiko melalui pengukuran terhadap indikator risiko yang ditetapkan sebagai key risk sebagai early warning dalam mendeteksi potensi- potensi risiko. • Loss Event Database merupakan pengumpulan data peristiwa risiko yang terjadi. Data ini bertujuan sebagai pemenuhan internal loss database sehingga bank memiliki data kerugian yang pernah terjadi pada bank selain itu data tersebut juga dapat digunakan untuk pengukuran kecukupan modal dengan metode yang lebih advance. Disamping itu bank telah menjadi anggota Konsorsium Data Kerugian Eksternal KDKE, dimana dalam konsorsium tersebut menyediakan database risk event yang terjadi pada bank lain yang tergabung dalam konsorsium tersebut dengan tetap menjaga kerahasian bank tersebut. Keikutsertaan dalam konsorsium tersebut merupakan salah satu cara untu melakukan identifikasi risiko serta meningkatkan awareness terhadap risk event yang terjadi pada bank lain. PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 682 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 683 Growing Together with New Expanding Opportunities Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko operasional tersebut diperlukan dukungan infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai sesuai dengan lingkup dan kompleksitas bisnis bank. Untuk pengukuran risiko operasional yang terkait dengan alokasi modal dan ATMR risiko operasional, maka bank dilakukan perhitungan dengan metode Basic Indicator Approach sesuai dengan ketentuan dari regulator. Pengungkapan Kuantitatif risiko Operasional 1. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual Tabel 8.1.a. dalam jutaan rupiah No Kategori Portfolio Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Pendapatan bruto Rata-rata 3 tahun terakhir beban Modal ATMR Pendapatan bruto Rata-rata 3 tahun terakhir beban Modal ATMR 1 2 3 4 5 6 7 8 1 pendekatan Indikator Dasar 4,883,629 732,544 9,156,804 4,346,803 652,021 8,150,256 Total Eksposur 4,883,629 732,544 9,156,804 4,346,803 652,021 8,150,256 2. Laporan Audited dari Divisi Pengendalian Keuangan Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Tabel 8.1.b. dalam jutaan rupiah No Kategori Portfolio Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Pendapatan bruto Rata-rata 3 tahun terakhir beban Modal ATMR Pendapatan bruto Rata-rata 3 tahun terakhir beban Modal ATMR 1 2 3 4 5 6 7 8 1 pendekatan Indikator Dasar 4,883,629 732,544 9,156,804 4,346,803 652,021 8,150,256 Total Eksposur 4,883,629 732,544 9,156,804 4,346,803 652,021 8,150,256 Dalam penyajian informasi mengenai risiko operasional yang dihadapi, bank telah menyusun beberapa pelaporan- pelaporan mengenai eksposur risiko operasional diantaranya yaitu profil risiko operasional secara bankwide yang disusun secara berkala, selain itu bank juga membuat laporan secara rutin mengenai kejadian risiko operasional berdasarkan data yang diperoleh dari tools manajemen risiko, terdapat juga laporan risiko secara insidental yang dibuat sesuai dengan kebutuhan berdasdarkan risk event yang terjadi. PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion SISTEM PENGENDALIAN INTERN yANG MENyELURUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PENERAPAN MANAjEMEN RISIKO MENCAKUP : Prosedur operasional yang sesuai dengan proses aktivitas kegiatan operasional bank sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko operasional pada bank. Kebijakan terkait limit kewenangan dalam kegiatan operasional, pemisahan tugas dan tanggung jawab pada setiap level jabatan, serta adanya approval untuk setiap eskalasi. Pemisahan fungsi yang jelas antara antara unit bisnis dan unit pendukung dengan unit yang melaksanakan fungsi pengendalian. rISIKO HUKUM Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum danatau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Risiko hukum antara lain dapat bersumber dari pada operasional, perjanjian dengan pihak ketiga, ketidakpastian hukum dan kelalaian penerapan hukum, hambatan dalam proses litigasi untuk penyelesaian klaim, serta masalah yurisdiksi antar negara. PENGAWASAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Para pihak yang berkepentingan terkait dengan risiko hukum yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan bank, dimana para pihak tersebut bertanggungjawab dalam pengelolaan risiko hukum. Dewan Komisaris dan Direksi memantau risiko hukum antara lain melalui pelaporan risiko hukum serta laporan lainnya yang berkaitan dengan legal. Dalam pelaksanaan pengelolaan risiko hukum bank telah memiliki unit kerja khusus yang menangani permasalahan di bidang hukum yang terdiri dari bagian litigasi dan non litigasi. Unit yang menjalankan fungsi pengelolaan tersebut risiko hukum tersebut adalah Divisi Hukum yang berada dibawah Direktorat Operasional dan telah terpisah dari fungsi pengelolaan risiko kepatuhan. PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 684 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 685 Growing Together with New Expanding Opportunities KECUKUPAN KEbIjAKAN, PROSEDUR DAN PENETAPAN LIMIT Bank telah memiliki kebijakan serta pedoman Manajemen risiko hukum yang secara berkala dilakukan pembaharuan dan evaluasi atas kebijakan dan pedoman manajemen risiko bank tersebut. Selain itu bank juga telah memiliki kebijakan dan prosedur dalam pengelolaan di bidang hukum untuk memastikan bahwa aktivitas bank telah sesuai dengan ketentuan perundang- undangan serta peraturan lainnya yang berlaku, sehingga bank dapat terhindar dari risiko hukum. Selain itu bank telah memiliki standardisasi dokumen hukum bagi produk dan layanan bank yang dilakukan review secara berkala sesuai dengan perkembangan bisnis bank. Bank juga melakukan kajian risiko hukum untuk setiap produk dan aktivitas baru sebagai langkah untuk memitigasi risiko hukum. KECUKUPAN PROSES IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN PENGENDALIAN RISIKO, SERTA SISTEM INFORMASI MANAjEMEN RISIKO Dalam kecukupan proses penerapan manajemen risiko, bank melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian atas risiko hukum oleh Divisi Hukum. Divisi Hukum tersebut bertindak sebagai “legal watch” yang menyediakan analisisadvis hukum kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi, selain itu juga berfungsi dalam memberikan legal opini dalam setiap perjanjian kerjasama yang akan dilakukan oleh bank. Bank dalam melakukan pengelolaan risiko hukum dibantu oleh konsultan hukum untuk penanganan kasus hukum yang terjadi, dimana hal tersebut dilakukan untuk memitigasi dampak risiko hukum yang lebih luas. Dalam melakukan pengendalian risiko hukum bank melakukan beberapa hal diantaranya yaitu : • Proses kajian hukum dan pemberian opini atas produk serta layanan bank termasuk aktivitas dan produk baru • Terdapat standardisasi dokumen hukum bagi produk dan layanan bank • Kaji ulang terhadap dokumen-dokumen legal yang berlaku yang disesuaikan dengan perkembangan bisnis • Kebijakan dan prosedur hukum yang memadai • Melakukan penanganan kasus hukum yang dibantu juga oleh konsultan hukum apabila diperlukan • Membantu unit-unit terkait dalam penanganan kasus hukum • Memberikan informasi dan pengetahuan hukum kepada unit-unit terkait PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion • Mendokumentasikan setiap kejadian risiko hukum dan jumlah potensi kerugian akibat risiko hukum tersebut SISTEM PENGENDALIAN INTERN yANG MENyELURUH Sistem pengendalian internal yang menyeluruh dalam proses pelaksanaan manajemen risiko hukum dilaksanakan secara berkala oleh Divisi Hukum dan berkoordinasi dengan Satua Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Audit Internal. rISIKO KEPatUHaN Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat bank tidak memenuhi dan atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan melalui penerapan sistem pengendalian intern yang konsisten. PENGAWASAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Para pihak yang berkepentingan terkait dengan risiko Kepatuhan yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan bank, dimana para pihak tersebut bertanggungjawab dalam pengelolaan risiko kepatuhan. Penerapan prinsip dan budaya kepatuhan dimulai dari komitmen Dewan komisaris dan Direksi untuk memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku. Kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku merupakan tanggung jawab dari seluruh jajaran organisasi termasuk Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan. Struktur organisasi dalam melakukan pengelolaan risiko kepatuhan, bank telah membentuk unit kerja kepatuhan yaitu Divisi Kepatuhan yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh unit yang ada di bank telah mematuhi pada peraturan-peraturan tersebut. Sementara Penanggung jawab atas kepatuhan suatu unit terhadap setiap peraturan yang berlaku berada pada setiap risk taking unit. KECUKUPAN KEbIjAKAN, PROSEDUR DAN PENETAPAN LIMIT Bank telah memiliki kebijakan serta pedoman Manajemen risiko kepatuhan yang secara berkala dilakukan pembaharuan dan evaluasi atas kebijakan dan pedoman manajemen risiko bank tersebut. Selain itu bank juga telah memiliki kebijakan mengenai Kebijakan Program Anti Pencucian Uang APU dan Pencegahan Pendanaan Terorisme PPT yang diantaranya membahas mengenai transaksi-transaksi yang mencurigakan serta PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 686 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 687 Growing Together with New Expanding Opportunities pengkinian data nasabah, Kebijakan mengenai Pengendalian Gratifikasi yang bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK dan terdapat Prosedur Kepatuhan untuk unit kerja. Bank telah memiliki kebijakan mengenai pelaporan kepatuhan melalui compliance sheet kepada unit kerja terkait. Selain itu terkait dengan produk dan aktivitas baru terlebih dahulu dilakukan analisa untuk menilai kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dalam penerbitan produk aktivitas tersebut. KECUKUPAN PROSES IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN PENGENDALIAN RISIKO, SERTA SISTEM INFORMASI MANAjEMEN RISIKO Dalam kecukupan penerapan proses manajemen risiko, bank melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian atas risiko kepatuhan melalui risk taking unit. Dalam melakukan identifikasi serta pengukuran atas risiko kepatuhan dilakukan oleh unit kerja kepatuhan dengan melakukan pemantauan atas penerapan kepatuhan di semua unit kerja. Dalam melakukan pengendalian risiko kepatuhan bank melakukan beberapa hal diantaranya yaitu : • Melakukan kajian terhadap kebijakan dan prosedur internal bank, serta pengajuan produk dan aktivitas baru • Melakukan sosialisasi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku kepada karyawan untuk mendukung terciptanya budaya kepatuhan. • Melakukan pemantauan atas pelaksanaan prinsip kehati- hatian bank. • Melakukan pemantauan atas Risiko Kepatuhan. • Implementasi Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme APU- PPT • Terdapat kebijakan pengendalian gratifikasi yang dikelola Unit Pengendalian Gratifikasi yang bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK termasuk sosialisasi kepada karyawan untuk meningkatkan awareness karyawan terkait pengendalian gratifikasi. • Melakukan sosialisasi atas peraturan eksternal terbaru kepada unit kerja. Dalam penyajian informasi mengenai risiko kepatuhan yang dihadapi, bank telah menyusun beberapa pelaporan-pelaporan mengenai eksposur risiko kepatuhan diantaranya yaitu profil risiko kepatuhan secara bankwide yang disusum secara berkala, selain itu bank juga membuat laporan secara rutin mengenai kejadian risiko kepatuhan berdasarkan data yang diperoleh dari tools manajemen risiko, terdapat juga laporan penerapan kepatuhan kepada manajemen PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion SISTEM PENGENDALIAN INTERN yANG MENyELURUH Sistem pengendalian internal yang menyeluruh dalam proses pelaksanaan manajemen risiko hukum dilaksanakan secara berkala oleh Divisi Kepatuhan dan berkoordinasi dengan Satua Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Audit Internal. rISIKO StratEJIK Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan danatau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan perubahan lingkungan bisnis. Risiko ini timbul antara lain karena bank menerapkan strategi yang kurang sejalan dengan visi dan misi bank, melakukan analisis lingkungan stratejik yang kurang komprehensif danatau terdapat ketidaksesuaian rencana stratejik. Selain itu risiko stratejik juga timbul karena kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis, mencakup kegagalan dalam mengantisipasi perubahan teknologi, perubahan kondisi ekonomi makro, dinamika kompetisi di pasar, dan perubahan kebijakan dari regulator. PENGAWASAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Dewan Komisaris dan Direksi melakukan penetapan serta pengarahan mengenai strategi bisnis bank sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Dalam melakukan strategi bisnis tersebut disesuaikan dengan tingkat risiko yang dapat diterima oleh bank. Selain itu, Bank juga melakukan penyesuaian strategi- strategi jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang sejalan dengan arah bisnis dan perkembangan kondisi internal serta perkembangan kondisi eksternal. Dalam menerapkan strategi bisnis tersebut dituangkan dalam rencana bisnis bank RBB yang penyusunannya ditetapkan oleh Direksi dengan meminta persetujuan dari Dewan Komisaris. Direksi mengarahkan kepada masing-masing unit kerja untuk mengimplementasikan rencana bisnis bank tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam melakukan pengelolaan strategi bank, Direksi dibantu oleh Divisi Perencanaan Strategis dalam memonitor implementasi strategi bank termasuk implementasi rencana bisnis bank. Selain itu dilakukan analisa implementasi rencana bisnis dan melaporkan hasil analisa kepada Direksi. PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 688 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 689 Growing Together with New Expanding Opportunities Seluruh unit bisnisunit pendukung bertanggung jawab dalam membantu Direksi menyusun perencanaan stratejik dan mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan secara efektif. Unit-unit tersebut juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pengelolaan risiko stratejik telah sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. KECUKUPAN KEbIjAKAN, PROSEDUR DAN PENETAPAN LIMIT Bank telah memiliki kebijakan serta pedoman manajemen risiko stratejik yang secara berkala dilakukan pembaharuan dan evaluasi atas kebijakan dan pedoman manajemen risiko bank tersebut. Penyusunan rencana bisnis bank RBB merupakan perencanaan strategis untuk mencapai tujuan yang telah bank tetapkan. Sehingga dalam penyusunan kebijakan disesuaikan dengan rencana bisnis bank yang dapat mendukung dalam pencapaian tujuan strategis bank. KECUKUPAN PROSES IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN PENGENDALIAN RISIKO, SERTA SISTEM INFORMASI MANAjEMEN RISIKO Dalam kecukupan penerapan proses manajemen risiko, bank melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian atas risiko stratejik. Bank melakukan identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko stratejik dengan melakukan pemantauan atas pencapaian kinerja bank dengan rencana bisnis bank yang telah ditetapkan, selain itu bank memperhatikan perubahan kondisi lingkungan bisnis untuk dilakukan penyesuaian kepada strategi yang akan diambil oleh bank, bank melakukan pengembangan bisnis dengan memperhatikan tingkat risiko yang dapat diterima oleh bank, serta melakukan pemantauan terhadap posisi bisnis bank. Adapun upaya pengendalian yang dilakukan untuk risiko stratejik adalah dengan melakukan analisa atas pencapaian kinerja bank, mengambil langkah-langkah stratejik yang dirasa perlu sebagai respon terhadap perubahan kondisi bisnis, melakukan business review atas pencapaian kinerja bisnis secara berkala. SISTEM PENGENDALIAN INTERN yANG MENyELURUH Dalam pengendalian internal untuk risiko stratejik bank melibatkan seluruh lini bisnis perusahaan serta kegiatan pengendalian yang dipantau pula oleh Satua Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Audit Internal PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion rISIKO rEPUtaSI Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap bank. Hal ini antara lain disebabkan oleh adanya pemberitaan media dan atau rumor mengenai Bank yang bersifat negatif, serta adanya komunikasi bank yang kurang efektif. PENGAWASAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Dewan Komisaris dan Direksi memantau mengenai efektivitas penerapan Manajemen Risiko Reputasi di Bank. Terkait wewenang dan tanggung jawab pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi bank bjb, Dewan Komisaris dan Direksi selalu memperoleh informasi yang jelas mengenai evaluasi dan penerapan manajemen risiko eksposur risiko reputasi. Struktur organisasi untuk melakukan pengelolaan terhadap risiko reputasi, bank telah membentuk unit kerja tersendiri yang mengelola risiko reputasi yaitu Divisi Corporate Secretary dan Divisi Jaringan dan Layanan, unit kerja tersebut berfungsi untuk melakukan pengelolaan terhadap reputasi bank dan mengatur mengenai standar layanan di Kantor Cabang sebagai langkah untuk memitigasi risiko reputasi. KECUKUPAN KEbIjAKAN, PROSEDUR DAN PENETAPAN LIMIT Bank telah memiliki kebijakan serta pedoman Manajemen risiko reputasi yang secara berkala dilakukan pembaharuan dan evaluasi atas kebijakan dan pedoman manajemen risiko bank tersebut. Bank juga telah memiliki kebijakan mengenai standar pelayanan yang harus dilakukan oleh unit kerja operasional, hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir terjadinya risiko reputasi akibat kurang memadainya pelayanan bank, terdapat juga kebijakan mengenai penanganan keluhan nasabah. Selain itu bank telah memiliki call center sebagai sarana untuk melayani masyarakat yang membutuhkan jasa perbankan serta penyampaian permasalahan terkait dengan bank. Terkait hubungan dengan pihak investor bank telah memiliki unit kerja investor relationship yang melakukan komunikasi dengan pihak investor. Bank juga melakukan manajemen risiko reputasi dengan melakukan aktivitas public relations, corporate social responsibility dan respon yang cepat terhadap penanganan keluhan yang masuk kepada pihak bank. PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Tahunan 2016 690 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 691 Growing Together with New Expanding Opportunities KECUKUPAN PROSES IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN PENGENDALIAN RISIKO, SERTA SISTEM INFORMASI MANAjEMEN RISIKO Dalam kecukupan penerapan proses manajemen risiko, bank melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian atas risiko reputasi. Bank melakukan proses identifikasi dan pengukuran risiko reputasi dengan memantau jumlah keluhan nasabah kepada bank melalui call center ataupun petugas bank serta memantau mengenai tindakan penyelesaian atas keluhan tersebut, selain itu dilakukan pematauan juga terhadap jumlah pemberitaan terhadap bank yang dimuat di media massa. Dalam melakukan pengendalian atas risiko reputasi bank memiliki call center serta mengadakan coaching clinic bagi karyawan dengan memberikan training atau pelatihan mengenai standar layanan dengan tujuan bank dapat memberikan pelayanan dengan lebih baik kepada nasabah baik eksternal maupun internal sebagai salah satu langkah mitigasi terhadap potensi risiko, selain itu bank menekankan kepada seluruh karyawan bahwa reputasi bank harus benar- benar dijaga, bank juga memberikan informasi yang jelas kepada nasabah mengenai produkaktivitas bank sebagai langkah dalam memitigasi risiko. Disamping itu dalam meningkatkan kualitas pelayanan frontliner yang merupakan garda depan bank dalam memberikan pelayanan kepada nasabah, bank telah mengadakan program bank bjb service excellent award BBSEA. SISTEM PENGENDALIAN INTERN yANG MENyELURUH Bank telah memiliki unit kerja khusus dalam proses pelaksanaan manajemen risiko reputasi yang mencakup pengawasan secara berkala atas pemberitaan negatif dan keluhan yang berdampak pada reputasi bank dan kegiatan pengendalian yang dipantau oleh satuan kerja manajemen risiko. PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion Laporan Keuangan financial Report Di tengah kondisi ekonomi global yang kurang kondusif, Bank bjb dihadapkan pada tantangan yang cukup berat. namun demikian, tidak menyurutkan kami untuk terus melakukan perbaikan di segala bidang. in the mid of slightly non-conducive global economy, Bank bjb was faced with signiicantly tough challenges. This, however, did not lessen our spirit to continue to improve in all aspects. Revitalization and developments were made among others in information technology, laporan keuangan telah diaudit oleh kantor akuntan Publik Purwantono, sungkoro dan surja dan mendapat opini wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2016, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan standar akuntansi keuangan indonesia. The inancial Statements have been audited by Purwantono, sungkoro and surja with a fair opinion, in all material respects, included the consolidated inancial position of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten Tbk and its subsidiaries as of December 31, 2016, as well as the consolidated inancial performance and cash lows for the year ended on that date, in accordance with indonesian financial accounting standards. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dan entitas anaknyaand its subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen Consolidated financial statements as of December 31, 2016 and for the year then ended with independent auditors’ report The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT Daftar IsiTable of Contents Halaman Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian…………… 1-4 .…….…Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Consolidated Statement of Profit and Loss and Other Lain Konsolidasian….….….….….….….….….… 5-6 …………………………..Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian .............. 7 ...….....Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian .............................. 8-9 .……………...Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ....... 10-206 .....…Notes to the Consolidated Financial Statements The original report included herein is in the Indonesian language. Laporan Auditor Independen Laporan No. RPC-3038PSS2017 Pe me g ang S aham, De wan K omisar is, dan Dir e k si PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Independent Auditors’ Report Report No. RPC-3038PSS2017 The Shareholders and the Boar ds of Commissioner s and Dir ect or s PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dan entitas anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2016, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya. We have audited the accompanying consolidated financial statements of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk and its subsidiaries, which comprise the consolidated statement of financial position as of December 31, 2016, and the consolidated statements of profit and loss and other comprehensive income, changes in equity, and cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information. Tang g ung jawab manaje me n at as lapor an k e uang an Management’s responsibility for the financial st at ement s Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Management is responsible for the preparation and fair presentation of such consolidated financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of consolidated financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error. Tang g ung jawab audit or Audit or s’ r esponsibilit y Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian material. Our responsibility is to express an opinion on such consolidated financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such consolidated financial statements are free from material misstatement. The original report included herein is in the Indonesian language. Laporan Auditor Independen lanjutan Laporan No. RPC-3038PSS2017 lanjutan Independent Auditors’ Report continued Report No. RPC-3038PSS2017 continued Tanggung jawab auditor lanjutan Auditors’ responsibility continued Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors’ judgment, including the assessment of the risks of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant to the entity’s preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity’s internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements. Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami. We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion. Opini Opinion Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2016, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. In our opinion, the accompanying consolidated financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk and its subsidiaries as of December 31, 2016, and their consolidated financial performance and cash flows for the year then ended, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. Pur want ono, S un g k or o S ur ja S inar t a Registrasi Akuntan Publik No. AP.0701 Public Accountant Registration No. AP.0701 1 Maret 2017 March 1, 2017 Indonesian language. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole. 1 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2016 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 31 Desember Catatan 31 Desember December 31, 2016 Notes December 31, 2015 ASET ASSETS Kas 2.215.341 2a,2d,4 2.402.588 Cash Giro pada Current accounts with Bank Bank Indonesia 5.516.363 2a,2d,2e,5 6.076.789 Indonesia Giro pada bank lain 2a,2d,2e Current accounts with other banks pihak ketiga 261.797 2m,6 181.572 third parties - Cadangan kerugian penurunan nilai 56 62 Allowance for impairment losses 261.741 181.510 Penempatan pada Bank 2a,2d,2f, Placements with Bank Indonesia dan bank lain 2m,7 Indonesia and other banks - pihak ketiga 12.786.575 3.742.987 third parties - Cadangan kerugian penurunan nilai 9.059 3.859 Allowance for impairment losses 12.777.516 3.739.128 Tagihan derivatif 1.336 2d,2j,2m,8 2.434 Derivative Receivable Surat berharga 2d,2g, Marketable securities - pihak ketiga 9.206.598 2m,9 12.838.700 third parties - Efek-efek yang dibeli dengan janji Marketable securities purchased dijual kembali - 2d,2h,2m,10 1.308.760 under agreements to resell Wesel ekspor dan tagihan lainnya 2d,2i, Bills and other receivables - pihak ketiga 10.539 2m,11 1.006 third parties - Kredit yang diberikan 2d,2k,2m,2af Loans - pihak berelasi 1.172.890 12,42 970.851 related parties - - pihak ketiga 62.246.295 54.590.545 third parties - 63.419.185 55.561.396 Cadangan kerugian penurunan nilai 664.585 1.193.224 Allowance for impairment losses 62.754.600 54.368.172 Indonesian language. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole. 2 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan Tanggal 31 Desember 2016 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION continued As of December 31, 2016 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 31 Desember Catatan 31 Desember December 31, 2016 Notes December 31, 2015 ASET lanjutan ASSETS continued Pembiayaan dan piutang Sharia financing and syariah - setelah dikurangi receivables - less margin ditangguhkan 2l,2m,2af, unamortized margin - pihak ketiga 5.370.120 13,42 4.926.146 third parties - 5.370.120 4.926.146 Cadangan kerugian penurunan nilai 719.184 143.060 Allowance for impairment losses 4.650.936 4.783.086 Tagihan akseptasi 54.301 2d,2m,2n,14 20.634 Acceptances receivable 2d,2m,2o,2af Penyertaan saham 31.984 15,42 31.984 Investment in shares Cadangan kerugian penurunan nilai 1.303 4.236 Allowance for impairment losses 30.681 27.748 Aset tetap Fixed assets Harga perolehan 3.664.338 1.864.720 Cost Akumulasi penyusutan 923.941 841.406 Accumulated depreciation Nilai buku 2.740.397 2p,16 1.023.314 Book value Aset pajak tangguhan - neto 137.253 2ac,26c 28.967 Deferred tax assets - net Bunga yang masih akan diterima 654.771 2d,17 623.325 Interest receivables 2d,2m,2q, Aset lain-lain - neto 1.306.084 2r,2s,18 1.271.269 Other assets - net TOTAL ASET 102.318.457 88.697.430 TOTAL ASSETS Indonesian language. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole. 3 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan Tanggal 31 Desember 2016 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION continued As of December 31, 2016 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 31 Desember Catatan 31 Desember December 31, 2016 Notes December 31, 2015 LIABILITAS, DANA SYIRKAH LIABILITIES, TEM PORARY TEMPORER DAN EKUITAS SYIRKAH FUND AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas segera 1.374.450 2d,2t,19 2.244.955 Obligations due immediately Simpanan nasabah 2d,2u,2af Deposits from customers - pihak berelasi 11.976.181 20,42 15.872.570 related parties - - pihak ketiga 61.053.657 47.030.580 third parties - 73.029.838 62.903.150 Simpanan nasabah - Syariah 2u,2af,20,42 Deposits from customers - Sharia - pihak berelasi 64 270 related parties - - pihak ketiga 495.144 403.085 third parties - 495.208 403.355 Simpanan dari bank lain 2d,2v,2af Deposits from other banks - pihak berelasi 307.880 21,42 189.840 related parties - - pihak ketiga 5.320.605 3.325.826 third parties - 5.628.485 3.515.666 Liabilitas derivatif 227 2d,2j,8 - Derivatives payable Efek-efek yang dijual dengan 2d,2w ,22 Marketable securities sold under janji dibeli kembali 2.670.589 3.656.456 repurchase agreement Liabilitas akseptasi 54.301 2d, 2n,14 20.634 Acceptances payable Efek hutang yang diterbitkan - neto 2.311.606 1f,2d,2x,23 1.722.884 Debt securities issued - net Pinjaman yang diterima 2d, 2y, 24 Borrowings - pihak ketiga 246.055 434.617 third parties - Estimasi kerugian Estimated losses on komitmen dan kontinjensi 1.619 2an,25 1.056 commitments and contingencies Hutang pajak 26.695 2ac,26a 129.533 Taxes payable Bunga yang masih harus dibayar 162.024 2d,27 157.099 Interest payable Liabilitas pajak tangguhan - netto 72.560 2ac, 26 - Deferred tax liability - net Liabilitas imbalan kerja 178.164 2ad, 40 218.068 Employee benefits liability Liabilitas lain-lain 768.005 2d,2ad,28 660.998 Other liabilities Total liabilitas 87.019.826 76.068.471 Total liabilities Indonesian language. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole. 4 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan Tanggal 31 Desember 2016 Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION continued As of December 31, 2016 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 31 Desember Catatan 31 Desember December 31, 2016 Notes December 31, 2015 LIABILITAS, DANA SYIRKAH LIABILITIES, TEM PORARY TEMPORER DAN EKUITAS SYIRKAH FUND AND EQUITY lanjutan continued Dana syirkah tem porer 2u,2af,29,42 Temporary syirkah fund Bukan bank Non-bank - pihak berelasi 8.577 9.007 related parties - - pihak ketiga 4.949.605 4.290.112 third parties - 4.958.182 4.299.119 Bank Bank - pihak ketiga 666.221 572.622 third parties - Total dana syirkah tem porer 5.624.403 4.871.741 Total temporary syirkah fund EKUITAS EQUITY Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to equity kepada entitas induk holders of the parent entity Modal saham Share capital nilai nominal Rp250 Rp250 full amount nilai penuh per saham par value per share Modal dasar: Authorized capital: Seri A - 9.600.000.000 saham Class A - 9,600,000,000 shares Seri B - 6.400.000.000 saham 2aj Class B - 6,400,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh: Issued and fully paid capital: Seri A - 7.272.218.666 saham Class A - 7,272,218,666 shares Seri B - 2.424.072.500 saham 2.424.073 30 2.424.073 Class B - 2,424,072,500 shares Tambahan modal disetor 823.423 2ai,31 823.423 Additional paid in capital Revaluation surplus Surplus dari revaluasi aset tetap 1.592.653 - of fixed assets Kerugian pengukuran Loss from remeasurement kembali program imbalan pasti of defined benefit plan - setelah pajak tangguhan 141.967 2ad,56 135.945 - net of deferred tax Saldo laba 2ak Retained earnings - telah ditentukan penggunaannya 3.620.012 3.070.463 appropriated - - belum ditentukan penggunaannya 1.313.633 1.530.866 unappropriated - Total ekuitas yang dapat diatribusikan Total equity attributable to equity kepada entitas induk 9.631.827 7.712.880 holders of the parent entity Kepentingan non-pengendali 42.401 2b,43 44.338 Non-controlling interest Total ekuitas 9.674.228 7.757.218 Total equity TOTALLIABILITAS, DANA TOTAL LIABILITIES, SYIRKAH TEMPORER TEM PORARY SYIRKAH FUND DAN EKUITAS 102.318.457 88.697.430 AND EQUITY Indonesian language. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole. 5 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT AND LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For The Year Ended December 31, 2016 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desem ber Year ended December 31, Catatan 2016 Notes 2015 PENDAPATAN INTEREST AND SHARIA BUNGA DAN SYARIAH INCOM E Pendapatan bunga dan syariah 10.625.869 2z,33 10.035.656 Interest and sharia income Pendapatan provisi dan Sharia financing fees and komisi pembiayaan syariah 52.006 2aa,33 48.795 commission income 10.677.875 10.084.451 BEBAN BUNGA DAN INTEREST EXPENSE AND BAGI HASIL SYARIAH 4.599.263 2z,34 5.108.277 SHARIA PROFIT SHARING PENDAPATAN BUNGA NET INTEREST DAN SYARIAH NETO 6.078.612 4.976.174 AND SHARIA INCOM E PENDAPATAN OPERASIONAL 2c, 2g, 2k, LAINNYA 2aa, 35 OTHER OPERATING INCOM E Provisi dan komisi selain dari Non-loan related fees and kredit yang diberikan 413.772 381.778 commissions Penerimaan kembali kredit yang telah dihapus buku 190.326 83.868 Recoveries from loans written-off Keuntungan transaksi Gain from foreign exchange valuta asing - neto 18.783 35.876 transactions - net Keuntungan dari penjualan surat berharga yang Gain on sale of held-for-trading diperdagangkan - neto 87.119 7.987 marketable securities - net Keuntungan yang belum direalisasi Unrealized gain on changes in dari perubahan nilai w ajar fair value of marketable surat berharga - neto 15.025 6.738 securities - net Lain-lain 33.172 49.542 Others 758.197 565.789 BEBAN OPERASIONAL LAINNYA 2g, 2m, 2q, OTHER OPERATING EXPENSES 2ab, 2ad, 36 General and administrative Beban umum dan administrasi 1.796.527 1.424.763 expenses Beban tenaga kerja dan tunjangan 2.164.291 1.770.009 Salaries and employee benefits Penyisihan kerugian penurunan nilai Provision for impairment losses on atas aset keuangan dan financial and non-financial non keuangan - neto 990.781 137.515 assets - net Pembalikan penyisihan kerugian Reversal of provision for losses on komitmen dan kontinjensi 563 1.074 commitments and contingencies Lain-lain 364.338 399.452 Others 5.316.500 3.730.665 LABA OPERASIONAL 1.520.309 1.811.298 OPERATING INCOM E BEBAN NON-OPERASIONAL - NETO 56.401 37 44.899 NON-OPERATING EXPENSES - NET Th e ori gin al co ns olid ate d f in an cia l s ta te m en ts in clu de d h ere in a re in th e In do ne sia n l an gu ag e. C at at an at as lapor an k e