Laporan Tahunan 2016
628
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
629
Growing Together with New Expanding Opportunities
Seiring kondisi makroekonomi Indonesia yang masih bergejolak dan ditandai dengan rencana kebijakan The Fed yang akan
menaikkan suku bunga The Fed yang berpotensi meningkatkan capital outflow, gejolak nilai tukar dan inflasi, Manajemen
bank bjb menanggapi gejolak tersebut dengan memperkuat permodalan bank sebagai bentuk penerapan manajemen risiko
yang kuat robust sehingga dapat menyerap kerugian apabila terdapat stress event dikemudian hari. Dalam rangka menjawab
tantangan bisnis di era pasar bebas di kemudian hari dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, bank selalu melakukan
perbaikan dan pengembangan baik dari segi produk dan jasa serta peningkatan infrastruktur manajemen risiko bank melalui
analisis yang komprehensif disertai dengan riset yang memadai sehingga dapat menjaga agar aktivitas bisnis dan operasional
bank tetap prudent dan berada dalam batas toleransi risiko bank. Selain itu pula, pengembangan kerangka kerja risk appetite dan
risk tolerance sering dilakukan dan dievaluasi agar kecukupan permodalan yang dimiliki bank masih memadai dan mampu
mengcover kerugian ataupun potensi risiko kerugian yang timbul dari aktivitas operasional bank.
Pengelolaan modal risiko kredit bank bjb berpedoman pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42SEOJK.032016
tanggal 28 September 2016 perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan
Menggunakan Pendekatan Standar. Penetapan bobot risiko pada perhitungan ATMR mengacu kepada bobot risiko sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dimaksud.
Dalam mengukur ATMR Risiko Pasar, bank masih mempergunakan format standardized method yang meliputi perhitungan risiko
suku bunga dan risiko nilai tukar. Sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, risiko pasar yang wajib dihitung
oleh Bank adalah risiko suku bunga di trading book dan risiko nilai tukar di trading book dan banking book. Sebagai upaya ke
tahap pengembangan internal model, bank telah memiliki sistem informasi OPICS Risk yang berfungsi dalam mengukur Value at Risk
, dan sensitivitas risiko dari portfolio dealing room untuk setiap efek yang dikategorikan ke dalam Trading Book.
Perhitungan kecukupan modal risiko operasional masih menggunakan metode basic indicator approach BIA yang dilakukan
sesuai dengan ketentuan dari regulator. Berdasarkan metode tersebut, Perusahaan mengalokasikan modal minimum untuk risiko
operasional berdasarkan historical data yaitu sebesar rata-rata dari penjumlahan pendapatan bruto gross income tahunan selama
3 tahun terakhir yang positif dikali tarif yang berlaku yaitu 15. Perhitungan kecukupan modal risiko operasional tersebut menjadi
dasar dalam perhitungan ATMR Risiko Operasional.
PENGUNGKAPAN PERMODALAN
CaPiTal exPosuRe
In line with Indonesia’s fluctuating macroeconomics condition as marked by The Fed’s policy plan to increase The Fed’s interest
rate which will potentially increase the capital outflow, the currency exchange and inflation excitement, the response of
bjb
bank’s management on such excitement is by strengthening the bank capital as the application of strong risk management
robust so thatthe bank may absorp losses in the event of a stress event in the future. To respond to the business challenge
in the free market era and to fulfill the society’s needs the bank must always keep up with improvement and development both
in their products and services and to improve the bank’s risk management infrrastructure through a comprehensive analysis
fillowed by adequate research so that it can maintain prudent business activities and operational, and to stay in bank risk
tolerance level. Additionaly, the development of risk appetite and risk tolerance framework must often be conducted and
evaluated so that the bank shall have capital adequacy and has the ability to cover any losses or the risk of potential losses
resulting from the bank’s operational activities.
bjb banks credit risk capital management is based on Indonesia
Financial Services Authority Circular Number 43SEOJK.032016 dated 28 September 2016 concerning Guidlines to Calculation
of Risk Weighted Assets ATMR For Credit Risk with Standard Approach. The determination of the risk weight and ATMR shall
refer to the risk weight in accordance with the said Indonesia Financial Service Authority’s provision.
In calculating the Market Risk ATMR, the Bank is still using standardized method format which include the calculation
of interest rate risk and currency exchange risk. According to the guidlines ser by Bank of Indonesia, the market risk which
has to be calculated by the Bank is the interest rate risk in trading book and banking book. As an effor to internal model
development phase, the bank has own OPICS risk information system which can be used to assess Value at Risk, and risk
sensitivity of portfolio dealing room fopr each effect categorized in the Trading Book.
Operational risk capital adequacy calculation is still using the basic indicator approac BIA method which is conducted
according to the prvision of the regulator. Based on the method, The company allocates minimum capital to the operational risk
based on historical data which is at average of total positive last 3 years gross income times applicable rate which is at 15.
The calculation of such operational risk capital adequacy shall be the base of ATMR Operational Risk calculation.
PENGUNGKaPaN KUaNtItatIf
Laporan Audited dari Divisi Pengendalian Keuangan
Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan bank Umum Table 1.a Quantitative Exposure of Commercial bank Capital Structure
Dalam Juta Rupiah | In Million Rupiah
No. KOMPONEN MODAL
2016 2015
bank Konsolidasian
bank Konsolidasian
I. Komponen Modal 8,052,617
8,472,436 6,192,689
6,849,426 A. Modal Inti
2,424,073 2,424,073
2,424,073 2,424,073
1. Modal Disetor 6,671,715
6,217,600 4,411,787
4,457,337 2. Cadangan Tambahan Modal
- -
- -
3. Modal Inovatif 958,343
974,214 643,171
31,984 4. Faktor pengurang Modal Inti
1,043,171 1,043,171
- -
5. Kepentingan non pengendali 455,890
455,890 403,733
452,556
b. Modal Pelengkap
455,890 455,890
403,733 452,556
1. Level atas upper Tier 2 -
- 2. Level Bawah Lower Tier 2
- -
3. Faktor pengurang Modal pelengkap
C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap D. Modal Pelengkap Tambahan yang Memenuhi Persyaratan Tier 3
E. Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan Untuk Mengantisipasi Risiko Pasar
II Total Modal inti dan Modal Pelengkap A + b - C
8,508,507 8,928,326
6,596,422 7,301,982
III Total Modal Inti, Modal Pelengkap, dan Modal
Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko Pasar A + b - C + E
8,508,507 8,928,326
6,596,422 7,301,982
IV Aset Tertimbang menurut Risiko ATMR untuk Risiko Kredit
36,471,170 39,885,553 32,298,619
36,133,080 V
Aset Tertimbang menurut Risiko ATMR untuk Risiko Operasional 9,156,804
531,208 8,150,256
8,653,168 VI
Aset Tertimbang menurut Risiko ATMR untuk Risiko Pasar 531,208
9,724,290 1,164,735
1,164,735
Metode Standar Metode Internal
VII Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimumuntuk
Risiko Kredit, Risiko Operasional Dan Risiko Pasar [III : IV + V + VI
18.43 17.85
15.85 15.89
PENGUNGKAPAN PERMODALAN
CaPiTal exPosuRe
QUaNtItatIVE EXPOSUrE
Audited Report From the Financial Control Division
Laporan Tahunan 2016
630
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
631
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel 1.b Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan bank Asing Table 1.b Quantitative Exposure of Foreign bank Capital Structure
dalam Juta Rupiah
No. KOMPONEN MODAL
2016 2015
bank Konsolidasian
bank Konsolidasian
I. Komponen Modal A. Modal Inti
1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal
3. Modal Inovatif 4. Faktor pengurang Modal Inti
5. Kepentingan non pengendali
b. Modal Pelengkap
1. Level atas upper Tier 2 2. Level Bawah Lower Tier 2
3. Faktor pengurang Modal pelengkap
C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap D. Modal Pelengkap Tambahan yang Memenuhi Persyaratan Tier 3
E. Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan Untuk Mengantisipasi Risiko Pasar
II Total Modal inti dan Modal Pelengkap A + b - C
III Total Modal Inti, Modal Pelengkap, dan Modal
Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko Pasar A + b - C + E
IV Aset Tertimbang menurut Risiko ATMR untuk Risiko Kredit
V Aset Tertimbang menurut Risiko ATMR untuk Risiko Operasional
VI Aset Tertimbang menurut Risiko ATMR untuk Risiko Pasar
Metode Standar Metode Internal
VII Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimumuntuk
Risiko Kredit, Risiko Operasional Dan Risiko Pasar [III : IV + V + VI
Metode Standar Metode Internal
VII raSIo KeWaJIBan penYeDIaan MoDaL MInIMuM
unTuK rISIKo KreDIT, rISIKo operaSIonaL Dan rISIKo paSar [III : IV + V + VI]
PENGUNGKAPAN PERMODALAN
CaPiTal exPosuRe
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
rISIKO KrEDIt
Sebagai upaya memastikan kecukupan kebijakan dan prosedur perkreditan, maka bank bjb menyusun Kebijakan Perkreditan
Bank KPB yang digunakan sebagai landasan dalam pembuatan Pedoman maupun Standar Operasional Prosedur SOP
perkreditan.
Bank bjb menerapkan proses yang ketat atas setiap penyusunan maupun perubahan atas setiap ketentuan internal bank.
Penyusunan maupun perubahan atas KPB, Pedoman, dan SOP perkreditan dilakukan melalui tahapan berjenjang yang dimulai
dari pembahasan pada level teknis hingga melalui persetujuan Direksi. Bank bjb juga telah memiliki standar baku dalam alur
penyusunan SOP sehingga dapat menghasilkan kualitas yang baik. Setiap penyusunan maupun perubahan atas Kebijakan,
Pedoman dan SOP perkreditan senantiasa melalui pembahasan bersama Divisi yang terkait sehingga memenuhi kecukupan
identifikasi dan mitigasi risiko serta ketentuan yang berlaku.
Bank bjb saat ini telah secara intensif melakukan penyempurnaan atas modeling yang digunakan dalam perhitungan tingkat
risiko yang akan diambil risk appetite dan toleransi risiko risk tolerance berdasarkan pertimbangan kekuatan permodalan
serta target pendapatan kredit. Tingkat Risiko yang akan diambil risk appetite merupakan tingkat dan jenis Risiko yang bersedia
diambil oleh Bank dalam rangka mencapai sasaran Bank. Toleransi Risiko risk tolerance merupakan tingkat dan jenis
Risiko yang secara maksimum ditetapkan oleh Bank. Toleransi Risiko menjadi penjabaran dari tingkat Risiko yang akan diambil.
Adapun terkait dengan limit kewenangan memutus kredit saat ini bank bjb telah menerapkan mekanisme keputusan kredit
secara berjenjang sesuai dengan tingkat risiko yang tercermin dari plafond pengajuan fasilitas kredit.
KECUKUPAN PROSES IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN
PENGENDALIAN RISIKO, SERTA SISTEM INFORMASI MANAjEMEN RISIKO
Dalam analisa kredit, bank telah menerapkan proses identifikasi atas potensi risiko yang melekat. Proses identifikasi tersebut
menjadi lebih optimal dengan dibentuknya Divisi yang khusus melaksanakan review dan analisa lanjutan atas potensi risiko
yang melekat pada proses pengajuan fasilitas kredit.
CrEDIt rISK
As an efforto ensure adequacy in credit policy and procedure, bjb
bank has compiled Bank Credit Policy KPB which is used as a base in Guidelines or Credit Standard Operational Procedure
setting.
bjb bank applies strict process on each compilation or changes
of every Bak’s internal provisions. Such compilation or changes on PKB, Guidelines and Credit SOP shall be conducted through
stages which start from technical discussions up to the Approval of the Board of Directors. bjb Bank has also own a standard in
the SOP compilation so that it can produce good result. every compilation or changes in Policy, Guidlines and Credit SOP must
always through a joint discussion between the related Division so that it will meet adequte identification and risk mitigation
and prevailing regulation.
Laporan Tahunan 2016
632
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
633
Growing Together with New Expanding Opportunities
Sebagai bentuk identifikasi atas risiko kredit, bank bjb telah mengembangkan adanya kajian independen yang berisi
analisa atas perkembangan portofolio kredit, Non Performing Loan NPL, Credit Cost serta prediksi perkembangan kualitas
kredit dengan mempertimbangkan kesiapan infrastruktur pendukungnya.
Dalam melakukan pengukuran risiko, bank bjb mengembangkan model risiko kredit melalui penggunaan Internal Credit Risk
Rating ICRR dan Internal Credit Risk Scoring ICRS pada setiap pengajuan kredit.
Adapun rating dan scoring yang dimiliki oleh bank bjb meliputi:
• Pemeringkatan Kredit Non Ritel:
» Rating Korporasi Konstruksi
» Rating Korporasi
» Rating SME Konstruksi
» Rating SME
• Pemeringkatan Kredit Ritel
» Scoring Kredit Mikro Utama
• Pemeringkatan Kredit Konsumtif
» Scoring Kredit Guna Bakti
» Scoring Kredit Pemilikan Rumah
ICRR adalah suatu alat bantu dalam mengukur risiko kredit dalam bentuk suatu model yang digunakan untuk memprediksi
tingkat kemungkinan kegagalan pembayaran oleh debitur atas fasilitas kredit yang diberikan. ICRR Mengklasifikasikan entitas
perusahaankorporasi secara sistematis ke dalam suatu kelas risiko grading atau peringkat. Penggunaan ICRR bertujuan
untuk menentukan peringkat bagi debitur yang mencerminkan besaran Probability of Default PD. Debitur dengan rating
terbaik memiliki Probability of Default yang mendekati nol. Adapun untuk kredit dengan rating lebih rendah, akan memiliki
Probability of Default yang meningkat
Tingkatan rating debitur dinyatakan dengan huruf yang meliputi 20 dua puluh peringkat berbeda yaitu:
Rating Keterangan
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Adapun penerapan ICRS menjadi suatu keputusan persetujuan atau penolakan atas pengajuan fasilitas kredit. Dengan
menggunakan ICRS maka Bank dapat memproses kredit dengan lebih baik, obyektif dan standar, serta dengan waktu proses
relatif lebih cepat.
Bank bjb merencanakan untuk senantiasa memperbaiki sistem rating yang akan menjadi salah satu komponen dalam
metodologi identifikasi dan pengukuran risiko kredit serta mengembangkan sistem scoring dalam porses kredit terutama
yang bersifat massal.
Sebagai bentuk lain dari pengukuran risiko kredit, bank bjb telah melakukan estimasi kerugian yang telah diperkirakan
Expected Loss serta besar kerugian yang tidak diperkirakan Unexpected Loss. Expected Loss EL adalah besaran kerugian
secara statistik yang diperkirakan timbul secara rata-rata dari perkiraan kerugian yang secara umum terjadi. EL didapatkan
dari perhitungan Eksposur pada saat default EAD, kerugian pada saat default LGD dan probabilitas terjadinya default PD,
yang diestimasi dari data probabilitas default secara historis. Sementara itu Unexpected Loss UL merupakan deviasi dari
rata-rata kerugian. Perhitungan UL diperoleh dari data volatilitas secara historis historical volatility atas data default.
Bank bjb juga telah mengembangkan proses pemantauan risiko yang dilakukan secara berkala melalui penerbitan laporan Root
Cause of Credit Risk RCCR yang disampaikan kepada Direksi dan seluruh Divisi terkait. Laporan Root Cause of Credit Risk
RCCR berisi analisa perkembangan portofolio beserta kualitas kreditnya, serta tingkat konsentrasi kredit baik berdasarkan
sektor ekonomi, wilayah geografis, maupun debitur inti. Melalui laporan ini bank mengembangkan mekanisme identifikasi
berkala atas potensi penurunan kualitas suatu portofolio kredit sehingga menjadi masukan dalam penyusunan strategi
Manajemen Risiko. Dengan demikian maka penanganan atas kemungkinan penurunan kualitas portofolio kredit dapat segera
ditindaklanjuti sehingga menjadi Early Warning Signal EWS.
Disamping itu bank bjb secara berkala melakukan analisa stress test yang meliputi beberapa skenario utama yaitu:
• Portfolio Concentration Stress Test Specific Market Crisis
Perhitungan stress test dengan pendekatan portfolio concentration bertujuan untuk menghitung perubahan
Probability of Default PD yang diakibatkan memburuknya kolektibilitas seluruh kredit dengan nominal valas USD.
• Macro Economy Stress Test General Market Crisis
Perhitungan stress test dengan menggunakan analisa
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
634
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
635
Growing Together with New Expanding Opportunities
makro ekonomi bertujuan untuk mengetahui perubahan Probability of Default PD yang disebabkan oleh adanya
pergerakan Kurs USDIDR, perubahan Suku Bunga Acuan, serta perubahan Tingkat Inflasi.
• Reverse Stress Test
Apabila pada pelaksanaan stress test pada umumnya bertujuan untuk menghitung dampak perubahan makro
ekonomi yang telah ditentukan sebelumnya terhadap perubahan nilai NPL, Profit and Loss serta CAR, maka
perhitungan stress test dengan skenario reverse bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi makro ekonomi yang
berdampak pada penurunan nilai CAR hingga berada di bawah ketentuan.
Adapun output dari pelaksanaan stress test tersebut berupa perhitungan NPL, Profit and Loss, dan CAR saat terjadinya kondisi
stress.
SISTEM PENGENDALIAN INTERN yANG MENyELURUH
Bank bjb telah memiliki sistem pengendalian intern untuk manajemen risiko kredit dengan berpedoman pada SE OJK
Nomor 34SEOJK.032016 tanggal 1 September 2016 Tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank umum.
Dalam pelaksanaannya, sistem pengendalian intern untuk risiko kredit mencakup penerapan atas hal-hal sebagai berikut:
• Dipenuhinya kecukupan Kebijakan, Pedoman dan Prosedur
bidang perkreditan; •
Dilakukannya review oleh unit kerja independen atas rancangan Kebijakan, Pedoman dan Prosedur bidang
perkreditan; •
Dilakukannya reviewkaji ulang atas metode pengukuran risiko oleh Divisi Manajemen Risiko yang mencakup
penilaian kesesuaian metode, dan asumsi yang digunakan untuk mengukur risiko;
• Kaji ulang atas kepatuhan bank terhadap ketentuan internal
dan eksternal bidang perkreditan. Dalam rangka optimalisasi pengendalian intern, maka bank
bjb
juga telah melakukan pemisahan fungsi yang jelas antara unit bisnis dan unit yang melaksanakan pengendalian sehingga
bank telah menerapkan segregation of duty dan dual control dalam melakukan keputusan kredit. Pengendalian intern
untuk manajemen risiko kredit juga mencakup pengawasan oleh Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala melalui
pelaporan yang disampaikan oleh Divisi Manajemen Risiko maupun pelaksanaan Risk Management Committee RMC
yang beranggotakan Direksi serta pejabat eksekutif terkait.
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Adapun pelaksanaan rapat Komite Pemantau Risiko KPR telah dilaksanakan secara berkala yang ditujukan untuk
memantau perkembangan eksposur risiko kredit sesuai dengan perkembangan terkini.
PENGUNGKAPAN KUANTITATIF RISIKO KREDIT
Laporan Audited Dari Divisi Pengendalian Keuangan a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah – Bank
Secara Individual
dalam juta Rupiah
No Kategori Portofolio
31-Des-16 Tagihan bersih berdasarkan Wilayah
Wilayah 1 Wilayah 2
Wilayah 3 Wilayah 4
TOTAL
1 Tagihan Kepada pemerintah
21,552,813 994,811
- -
- 2
Tagihan Kepada entitas Sektor publik 621,904
- 6,581
- -
3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional 4
Tagihan Kepada Bank 2,677,456
80,885 45,832
43,695 235,219
5 Kredit Beragun rumah Tinggal
1,432,872 1,338,777
650,759 636,296
405,493 6
Kredit Beragun properti Komersial 7
Kredit pegawai atau pensiunan 14,871,986
8,068,639 12,441,977
7,380,355 1,867,220
8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha
Kecil, dan portofolio ritel 1,523,058
1,827,157 1,434,559
1,309,758 660,160
9 Tagihan Kepada Korporasi
2,633,402 3,779,477
69,024 98,801
446,847 10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 11
aset Lainnya 4,461,293
12 eksposur di unit Syariah
Total 49,774,784
16,089,746 14,648,732
9,468,905 3,614,939
dalam juta Rupiah
No Kategori Portofolio
31-Des-15 Tagihan bersih berdasarkan Wilayah
Wilayah 1 Wilayah 2
Wilayah 3 Wilayah 4
TOTAL
1 Tagihan Kepada pemerintah
16,482,163 948,683
- -
17,430,846 2
Tagihan Kepada entitas Sektor publik 1,160,695
- 8,675
- 1,169,370
3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional -
4 Tagihan Kepada Bank
5,095,132 370,600
441,164 158,131
6,065,027 5
Kredit Beragun rumah Tinggal 1,390,655
1,317,282 1,033,477
742,359 4,483,773
6 Kredit Beragun properti Komersial
- 7
Kredit pegawai atau pensiunan 13,418,392
6,654,331 11,908,589
6,567,349 38,548,661
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
636
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
637
Growing Together with New Expanding Opportunities
dalam juta Rupiah
No Kategori Portofolio
31-Des-15 Tagihan bersih berdasarkan Wilayah
Wilayah 1 Wilayah 2
Wilayah 3 Wilayah 4
TOTAL
8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha
Kecil, dan portofolio ritel 818,347
277,069 843,263
279,710 2,218,389
9 Tagihan Kepada Korporasi
2,438,558 4,603,135
926,692 1,312,566
9,280,951 10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo -
11 aset Lainnya
2,059,841 210,047
627,109 328,813
3,225,810 12
eksposur di unit Syariah -
Total 42,863,782
14,381,147 15,788,969
9,388,928 82,422,826
b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah – Bank Secara Secara Konsolidasai Dengan Perusahaan Anak
dalam juta Rupiah
No Kategori Portofolio
31-Des-16 Tagihan bersih berdasarkan Wilayah
Wilayah 1 Wilayah 2
Wilayah 3 Wilayah 4
TOTAL
1 Tagihan Kepada pemerintah
22,788,378 994,811
- -
- 2
Tagihan Kepada entitas Sektor publik 628,597
- 6,581
- -
3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional -
- -
- -
4 Tagihan Kepada Bank
3,651,171 80,885
45,832 43,695
235,219 5
Kredit Beragun rumah Tinggal 1,607,149
1,338,777 650,759
636,296 405,493
6 Kredit Beragun properti Komersial
5,997 -
- -
- 7
Kredit pegawai atau pensiunan 17,180,456
8,068,639 12,441,977
7,380,355 1,867,220
8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha
Kecil, dan portofolio ritel 2,454,729
1,827,157 1,434,559
1,309,758 660,160
9 Tagihan Kepada Korporasi
4,024,497 3,779,477
69,024 98,801
446,847 10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 193,329
- -
- -
11 aset Lainnya
4,229,472 -
- -
- 12
eksposur di unit Syariah -
- -
- -
Total 56,763,775
16,089,746 14,648,732
9,468,905 3,614,939
dalam juta Rupiah
No Kategori Portofolio
31-Des-15 Tagihan bersih berdasarkan Wilayah
Wilayah 1 Wilayah 2
Wilayah 3 Wilayah 4
TOTAL
1 Tagihan Kepada pemerintah
17,380,312 948,683
- -
18,328,995 2
Tagihan Kepada entitas Sektor publik 1,160,695
- 8,675
- 1,169,370
3 Tagihan Kepada - Bank pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional -
- -
- -
4 Tagihan Kepada Bank
5,508,632 370,600
441,164 158,131
6,478,527 5
Kredit Beragun rumah Tinggal 1,390,655
1,317,282 1,033,477
742,359 4,483,773
6 Kredit Beragun properti Komersial
- -
- -
- 7
Kredit pegawai atau pensiunan 15,880,648
6,654,331 11,908,589
6,567,349 41,010,917
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
dalam juta Rupiah
No Kategori Portofolio
31-Des-15 Tagihan bersih berdasarkan Wilayah
Wilayah 1 Wilayah 2
Wilayah 3 Wilayah 4
TOTAL
8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha
Kecil, dan portofolio ritel 1,073,687
277,069 843,263
279,710 2,473,729
9 Tagihan Kepada Korporasi
5,065,527 4,603,135
926,692 1,312,566
11,907,920 10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo -
- -
- -
11 aset Lainnya
2,079,570 210,047
627,109 328,813
3,245,539 12
eksposur di unit Syariah -
- -
- -
Total 49,539,725
14,381,147 15,788,969
9,388,928 89,098,769
c. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak – Bank Secara Secara Individual
dalam juta Rupiah
No Kategori Portofolio
31-Des-16 Tagihan bersih bedasarkan Sisa jangka Waktu Kontrak
1 Tahun 1 Tahun s.d
3 Tahun 3 Tahun s.d
5 Tahun 5 Tahun
Non Kontraktual
Total
1 Tagihan Kepada pemerintah
21,552,813 -
994,811 -
22,547,624 2
Tagihan Kepada entitas Sektor publik
621,904 6,581
- -
628,485 3
Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional -
4 Tagihan Kepada Bank
2,691,389 86,757
252,799 52,142
3,083,087 5
Kredit Beragun rumah Tinggal 36,033
158,510 302,564
3,967,090 4,464,197
6 Kredit Beragun properti Komersial
- 7
Kredit pegawai atau pensiunan 613,172
2,859,485 5,855,620
35,301,900 44,630,177
8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha
Kecil, dan portofolio ritel 3,652,889
1,486,633 1,413,975
201,195 6,754,692
9 Tagihan Kepada Korporasi
2,871,498 2,066,824
415,564 1,673,665
7,027,551 10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo -
11 aset Lainnya
4,461,293 4,461,293
12 eksposur di unit Syariah
-
Total 36,500,991
6,664,790 9,235,333
41,195,992 -
93,597,106
dalam juta Rupiah
No Kategori Portofolio
31-Des-15 Tagihan bersih bedasarkan Sisa jangka Waktu Kontrak
1 Tahun 1 Tahun s.d
3 Tahun 3 Tahun s.d
5 Tahun 5 Tahun
Non Kontraktual
Total
1 Tagihan Kepada pemerintah
16,482,163 948,683
17,430,846 2
Tagihan Kepada entitas Sektor publik
1,160,695 8,675
1,169,370 3
Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional -
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
638
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
639
Growing Together with New Expanding Opportunities
dalam juta Rupiah
No Kategori Portofolio
31-Des-15 Tagihan bersih bedasarkan Sisa jangka Waktu Kontrak
1 Tahun 1 Tahun s.d
3 Tahun 3 Tahun s.d
5 Tahun 5 Tahun
Non Kontraktual
Total
4 Tagihan Kepada Bank
5,077,463 326,608
660,956 6,065,027
5 Kredit Beragun rumah Tinggal
59,152 202,229
280,068 3,942,324
4,483,773 6
Kredit Beragun properti Komersial -
7 Kredit pegawai atau pensiunan
614,814 3,177,991
6,071,304 28,684,552
38,548,661 8
Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel
1,065,069 1,004,685
130,412 18,223
2,218,389 9
Tagihan Kepada Korporasi 4,224,556
1,832,540 1,522,809
1,701,046 9,280,951
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
- 11
aset Lainnya 3,225,810
3,225,810 12
eksposur di unit Syariah
Total 31,909,721
6,552,728 9,614,232
34,346,145 -
82,422,826
d. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak – Bank Secara Konsolidasi dengan
Perusahaan Anak
dalam juta Rupiah
No Kategori Portofolio
31-Des-16 Tagihan bersih bedasarkan Sisa jangka Waktu Kontrak
1 Tahun 1 Tahun s.d
3 Tahun 3 Tahun s.d
5 Tahun 5 Tahun
Non Kontraktual
Total
1 Tagihan Kepada pemerintah
22,788,378 -
994,811 -
- 23,783,189
2 Tagihan Kepada entitas Sektor
publik 628,597
6,581 -
- -
635,178 3
Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional -
- -
- -
- 4
Tagihan Kepada Bank 3,665,104
86,757 252,799
52,142 -
4,056,802 5
Kredit Beragun rumah Tinggal 210,310
158,510 302,564
3,967,090 -
4,638,474 6
Kredit Beragun properti Komersial 5,997
- -
- -
5,997 7
Kredit pegawai atau pensiunan 2,921,642
2,859,485 5,855,620
35,301,900 -
46,938,647 8
Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel
4,584,560 1,486,633
1,413,975 201,195
- 7,686,363
9 Tagihan Kepada Korporasi
4,262,593 2,066,824
415,564 1,673,665
- 8,418,646
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
193,329 -
- -
- 193,329
11 aset Lainnya
4,229,472 -
- -
- 4,229,472
12 eksposur di unit Syariah
- -
- -
- -
Total 43,489,982
6,664,790 9,235,333
41,195,992 -
100,586,097
dalam juta Rupiah
No Kategori Portofolio
31-Des-16 Tagihan bersih bedasarkan Sisa jangka Waktu Kontrak
1 Tahun 1 Tahun s.d
3 Tahun 3 Tahun s.d
5 Tahun 5 Tahun
Non Kontraktual
Total
1 Tagihan Kepada pemerintah
17,380,312 -
948,683 -
18,328,995 2
Tagihan Kepada entitas Sektor publik
1,160,695 8,675
- -
1,169,370
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
dalam juta Rupiah
No Kategori Portofolio
31-Des-16 Tagihan bersih bedasarkan Sisa jangka Waktu Kontrak
1 Tahun 1 Tahun s.d
3 Tahun 3 Tahun s.d
5 Tahun 5 Tahun
Non Kontraktual
Total
3 Tagihan Kepada - Bank
pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
- -
- -
- 4
Tagihan Kepada Bank 5,490,963
326,608 660,956
- 6,478,527
5 Kredit Beragun rumah Tinggal
149,851 202,229
280,068 3,942,324
4,574,472 6
Kredit Beragun properti Komersial -
- -
- -
7 Kredit pegawai atau pensiunan
614,814 3,177,991
6,071,304 31,146,808
41,010,917 8
Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel
1,065,069 1,004,685
385,752 18,223
2,473,729 9
Tagihan Kepada Korporasi 4,224,556
1,832,540 1,522,809
4,328,015 11,907,920
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
- -
- -
- 11
aset Lainnya 3,245,539
- -
- 3,245,539
12 eksposur di unit Syariah
- -
- -
-
Total 33,331,798
6,552,728 9,869,572
39,435,370 89,189,468
e. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi-Bank Secara Individual
dalam juta Rupiah
31–Des-2016 No
Sektor Ekonomi Tagihan
Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada
Entitas
Sektor Publik
Tagihan Kepada - bank
Pembangunan
Multilateral dan Lembaga
Internasional
Tagihan Kepada
bank Kredit
beragun Rumah
Tinggal
Kredit beragun
Properti
Komersial Kredit
Pegawai atau Pensiunan
Tagihan Kepada
Usaha Mikro,
Usaha
Kecil, dan Portofolio
Ritel Tagihan
Kepada Korporasi
Tagihan yang Telah
jatuh Tempo
Aset Lainnya
Eksposur di Unit
Syariah
1 pertanian, perburuan,
Kehutanan -
- -
- -
- -
480,039 315,819
2 perikanan
3 pertambangan dan
penggalian -
- -
- -
- -
6,683 1,772
4 Industri pengolahan
- -
- -
- -
- 218,171
475,467 5
Listrik, Gas dan air -
6,581 -
- -
- -
2,870 259,251
6 Konstruksi
- -
- -
- -
- 2,612,040
2,459,939 7
perdagangan Besar dan eceran
- -
- -
- -
- 1,363,297
375,657 8
penyediaan akomodasi dan penyediaan
Makanan Minum 9
Transportasi, pergudangan dan
Komunikasi -
- -
- -
- -
60,603 1,091
10 perantara Keuangan
3,083,087 11
real estate, usaha persewaan dan Jasa
perusahaan 12
administrasi pemerintahan,
pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
22,547,624 13
Jasa pendidikan 14
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
- -
- -
- -
- 143,640
66,290 15
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, hiburan
dan perorangan Lainnya -
- -
- 6,081
- -
1,867,349 3,067,713
16 Jasa perorangan Yang
Melayani rumah Tangga
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
640
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
641
Growing Together with New Expanding Opportunities
dalam juta Rupiah
31–Des-2016 No
Sektor Ekonomi Tagihan
Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada
Entitas
Sektor Publik
Tagihan Kepada - bank
Pembangunan
Multilateral dan Lembaga
Internasional
Tagihan Kepada
bank Kredit
beragun Rumah
Tinggal
Kredit beragun
Properti
Komersial Kredit
Pegawai atau Pensiunan
Tagihan Kepada
Usaha Mikro,
Usaha
Kecil, dan Portofolio
Ritel Tagihan
Kepada Korporasi
Tagihan yang Telah
jatuh Tempo
Aset Lainnya
Eksposur di Unit
Syariah
17 Badan Internasional
dan Badan ekstra Internasional Lainnya
18 Kegiatan Yang Belum
Jelas Batasannya 19
Bukan Lapangan usaha 20
Lainnya -
621,904 -
- 4,458,116
- 44,630,177
- 4,552
4,461,293
Total 22,547,624
628,485 -
3,083,087 4,464,197
- 44,630,177
6,754,692 7,027,551
- 4,461,293
- Posisi tanggal Laporan
Tahun Sebelumnya
- -
- -
- -
- 480,039
315,819
1 pertanian, perburuan,
Kehutanan 2
perikanan -
- -
- -
- -
6,683 1,772
3 pertambangan dan
penggalian -
- -
- -
- -
218,171 475,467
4 Industri pengolahan
- 6,581
- -
- -
- 2,870
259,251 5
Listrik, Gas dan air -
- -
- -
- -
2,612,040 2,459,939
6 Konstruksi
- -
- -
- -
- 1,363,297
375,657 7
perdagangan Besar dan eceran
8 penyediaan akomodasi
dan penyediaan Makanan Minum
- -
- -
- -
- 60,603
1,091 9
Transportasi, pergudangan dan
Komunikasi 3,083,087
10 perantara Keuangan
11 real estate, usaha
persewaan dan Jasa perusahaan
22,547,624 12
administrasi pemerintahan,
pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
13 Jasa pendidikan
- -
- -
- -
- 143,640
66,290 14
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
- -
- -
6,081 -
- 1,867,349
3,067,713 15
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, hiburan
dan perorangan Lainnya 16
Jasa perorangan Yang Melayani rumah Tangga
17 Badan Internasional
dan Badan ekstra Internasional Lainnya
18 Kegiatan Yang Belum
Jelas Batasannya 19
Bukan Lapangan usaha -
621,904 -
- 4,458,116
- 44,630,177
- 4,552
4,461,293 20
Lainnya 22,547,624
628,485 -
3,083,087 4,464,197
- 44,630,177
6,754,692 7,027,551
- 4,461,293
- TOTAL
- -
- -
- -
- 480,039
315,819
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
dalam juta Rupiah
31–Des-2015 No
Sektor Ekonomi Tagihan
Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada
Entitas
Sektor Publik
Tagihan Kepada - bank
Pembangunan
Multilateral dan Lembaga
Internasional
Tagihan Kepada
bank Kredit
beragun Rumah
Tinggal
Kredit beragun
Properti
Komersial Kredit
Pegawai atau Pensiunan
Tagihan Kepada
Usaha Mikro,
Usaha
Kecil, dan Portofolio
Ritel Tagihan
Kepada Korporasi
Tagihan yang Telah
jatuh Tempo
Aset Lainnya
Eksposur di Unit
Syariah
1 pertanian, perburuan,
Kehutanan
196,488 661,631
2 perikanan
3 pertambangan dan
penggalian
962 18,418
4 Industri pengolahan
171,116 439,632
5 Listrik, Gas dan air
18,444 721
263,594
6 Konstruksi
6,990 2,268,659
7 perdagangan Besar
dan eceran
439,307 707,780
8 penyediaan
akomodasi dan penyediaan Makanan
Minum 9
Transportasi, pergudangan dan
Komunikasi
4,718 84,051
10 perantara Keuangan
6,065,027
11 real estate, usaha
persewaan dan Jasa perusahaan
12 administrasi
pemerintahan, pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
17,430,846
13 Jasa pendidikan
14 Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
51,942 36,458
15 Jasa Kemasyarakatan,
Sosial Budaya, hiburan dan
perorangan Lainnya
32,523 334,951
2,437,737
16 Jasa perorangan Yang
Melayani rumah Tangga
17 Badan Internasional
dan Badan ekstra Internasional Lainnya
18 Kegiatan Yang Belum
Jelas Batasannya 19
Bukan Lapangan usaha
20 Lainnya
- 1,150,926
- -
4,474,331 38,548,661
1,011,194 2,362,991
3,225,810
Total
17,430,846 1,169,370
- 6,065,027
4,506,854 -
38,548,661 2,218,389
9,280,951 -
3,225,810 -
Posisi tanggal Laporan Tahun
Sebelumnya
196,488 661,631
1 pertanian, perburuan,
Kehutanan 2
perikanan
962 18,418
3 pertambangan dan
penggalian
171,116 439,632
4 Industri pengolahan
18,444 721
263,594
5 Listrik, Gas dan air
6,990 2,268,659
6 Konstruksi
439,307 707,780
7 perdagangan Besar
dan eceran
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
642
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
643
Growing Together with New Expanding Opportunities
dalam juta Rupiah
31–Des-2015 No
Sektor Ekonomi Tagihan
Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada
Entitas
Sektor Publik
Tagihan Kepada - bank
Pembangunan
Multilateral dan Lembaga
Internasional
Tagihan Kepada
bank Kredit
beragun Rumah
Tinggal
Kredit beragun
Properti
Komersial Kredit
Pegawai atau Pensiunan
Tagihan Kepada
Usaha Mikro,
Usaha
Kecil, dan Portofolio
Ritel Tagihan
Kepada Korporasi
Tagihan yang Telah
jatuh Tempo
Aset Lainnya
Eksposur di Unit
Syariah
8 penyediaan
akomodasi dan penyediaan Makanan
Minum
4,718 84,051
9 Transportasi,
pergudangan dan Komunikasi
6,065,027
10 perantara Keuangan
11 real estate, usaha
persewaan dan Jasa perusahaan
17,430,846
12 administrasi
pemerintahan, pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib 13
Jasa pendidikan
51,942 36,458
14 Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
32,523 334,951
2,437,737
15 Jasa Kemasyarakatan,
Sosial Budaya, hiburan dan
perorangan Lainnya 16
Jasa perorangan Yang Melayani rumah
Tangga 17
Badan Internasional dan Badan ekstra
Internasional Lainnya 18
Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya
19 Bukan Lapangan
usaha
- 1,150,926
- -
4,474,331 38,548,661
1,011,194 2,362,991
3,225,810
20 Lainnya
17,430,846 1,169,370
- 6,065,027
4,506,854 -
38,548,661 2,218,389
9,280,951 -
3,225,810 -
TOTAL
196,488 661,631
f. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi – Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
dalam juta Rupiah
31–Des-2016 No
Sektor Ekonomi Tagihan
Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada
Entitas
Sektor Publik
Tagihan Kepada - bank
Pembangunan
Multilateral dan Lembaga
Internasional
Tagihan Kepada
bank Kredit
beragun Rumah
Tinggal
Kredit beragun
Properti
Komersial Kredit
Pegawai atau Pensiunan
Tagihan Kepada
Usaha Mikro,
Usaha
Kecil, dan Portofolio
Ritel Tagihan
Kepada Korporasi
Tagihan yang Telah
jatuh Tempo
Aset Lainnya
Eksposur di Unit
Syariah
1 pertanian, perburuan,
Kehutanan
- -
- -
- -
- 480,039
315,819 -
- -
2 perikanan
- -
- -
- -
- -
- -
- -
3 pertambangan dan
penggalian
- -
- -
- -
- 6,683
1,772 -
- -
4 Industri pengolahan
- -
- -
- -
- 218,171
475,467 -
- -
5 Listrik, Gas dan air
- 6,581
- -
- -
- 2,870
259,251 -
- -
6 Konstruksi
- -
- -
- -
- 2,612,040
2,459,939 -
- -
7 perdagangan Besar
dan eceran
- -
- -
- -
- 1,363,297
375,657 -
- -
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
dalam juta Rupiah
31–Des-2016 No
Sektor Ekonomi Tagihan
Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada
Entitas
Sektor Publik
Tagihan Kepada - bank
Pembangunan
Multilateral dan Lembaga
Internasional
Tagihan Kepada
bank Kredit
beragun Rumah
Tinggal
Kredit beragun
Properti
Komersial Kredit
Pegawai atau Pensiunan
Tagihan Kepada
Usaha Mikro,
Usaha
Kecil, dan Portofolio
Ritel Tagihan
Kepada Korporasi
Tagihan yang Telah
jatuh Tempo
Aset Lainnya
Eksposur di Unit
Syariah
8 penyediaan
akomodasi dan penyediaan Makanan
Minum
- -
- -
- -
- -
- -
- -
9 Transportasi,
pergudangan dan Komunikasi
- -
- -
- -
- 60,603
1,091 -
- -
10 perantara Keuangan
- -
- 4,056,802
- -
- -
- -
- -
11 real estate, usaha
persewaan dan Jasa perusahaan
- -
- -
- -
- -
- -
- -
12 administrasi
pemerintahan, pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
23,783,189 -
- -
- -
- -
- -
- -
13 Jasa pendidikan
- -
- -
- -
- -
- -
- -
14 Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
- -
- -
- -
- 143,640
66,290 -
- -
15 Jasa Kemasyarakatan,
Sosial Budaya, hiburan dan
perorangan Lainnya
- -
- -
6,081 -
- 2,799,020
4,458,808 -
- -
16 Jasa perorangan Yang
Melayani rumah Tangga
- -
- -
- -
- -
- -
- -
17 Badan Internasional
dan Badan ekstra Internasional Lainnya
- -
- -
- -
- -
- -
- -
18 Kegiatan Yang Belum
Jelas Batasannya
- -
- -
- -
- -
- -
- -
19 Bukan Lapangan
usaha
- -
- -
- -
- -
- -
- -
20 Lainnya
- 628,597
- -
4,632,393 5,997
46,938,647 -
4,552 193,329
4,229,472 -
Total
23,783,189 635,178
- 4,056,802
4,638,474 5,997
46,938,647 7,686,363
8,418,646 193,329
4,229,472 -
dalam juta Rupiah
31–Des-2015 No
Sektor Ekonomi Tagihan
Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada
Entitas
Sektor Publik
Tagihan Kepada - bank
Pembangunan
Multilateral dan Lembaga
Internasional
Tagihan Kepada
bank Kredit
beragun Rumah
Tinggal
Kredit beragun
Properti
Komersial Kredit
Pegawai atau Pensiunan
Tagihan Kepada
Usaha Mikro,
Usaha
Kecil, dan Portofolio
Ritel Tagihan
Kepada Korporasi
Tagihan yang Telah
jatuh Tempo
Aset Lainnya
Eksposur di Unit
Syariah
1 pertanian, perburuan,
Kehutanan
- -
- -
- -
- 196,488
661,631 -
- -
2 perikanan
- -
- -
- -
- -
- -
- -
3 pertambangan dan
penggalian
- -
- -
- -
- 962
18,418 -
- -
4 Industri pengolahan
- -
- -
- -
- 171,116
439,632 -
- -
5 Listrik, Gas dan air
- 18,444
- -
- -
- 721
263,594 -
- -
6 Konstruksi
- -
- -
- -
- 6,990
2,268,659 -
- -
7 perdagangan Besar
dan eceran
- -
- -
- -
- 439,307
3,334,749 -
- -
8 penyediaan
akomodasi dan penyediaan Makanan
Minum
- -
- -
- -
- -
- -
- -
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
644
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
645
Growing Together with New Expanding Opportunities
dalam juta Rupiah
31–Des-2015 No
Sektor Ekonomi Tagihan
Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada
Entitas
Sektor Publik
Tagihan Kepada - bank
Pembangunan
Multilateral dan Lembaga
Internasional
Tagihan Kepada
bank Kredit
beragun Rumah
Tinggal
Kredit beragun
Properti
Komersial Kredit
Pegawai atau Pensiunan
Tagihan Kepada
Usaha Mikro,
Usaha
Kecil, dan Portofolio
Ritel Tagihan
Kepada Korporasi
Tagihan yang Telah
jatuh Tempo
Aset Lainnya
Eksposur di Unit
Syariah
9 Transportasi,
pergudangan dan Komunikasi
- -
- -
- -
- 4,718
84,051 -
- -
10 perantara Keuangan
- -
- 6,478,527
- -
- -
- -
- -
11 real estate, usaha
persewaan dan Jasa perusahaan
- -
- -
- -
- -
- -
- -
12 administrasi
pemerintahan, pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
18,328,995 -
- -
- -
- -
- -
- -
13 Jasa pendidikan
- -
- -
- -
- -
- -
- -
14 Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
- -
- -
- -
- 51,942
36,458 -
- -
15 Jasa Kemasyarakatan,
Sosial Budaya, hiburan dan
perorangan Lainnya
- -
- -
100,141 -
- 334,951
2,437,737 -
- -
16 Jasa perorangan Yang
Melayani rumah Tangga
- -
- -
- -
- -
- -
- -
17 Badan Internasional
dan Badan ekstra Internasional Lainnya
- -
- -
- -
- -
- -
- -
18 Kegiatan Yang Belum
Jelas Batasannya
- -
- -
- -
- -
- -
- -
19 Bukan Lapangan
usaha
- -
- -
- -
- -
- -
- -
20 Lainnya
- 1,150,926
- -
4,474,331 -
41,010,917 1,266,534
2,362,991 -
3,245,539 -
Total
18,328,995 1,169,370
- 6,478,527
4,574,472 -
41,010,917 2,473,729 11,907,920
- 3,245,539
-
g. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah – Bank Secara Individual
No Keterangan
31-Des-16 Tagihan berdasarkan Wilayah
Wilayah 1 Wilayah 2
Wilayah 3 Wilayah 4
Total
1 Tagihan
49,774,784 16,089,746
14,648,732 9,468,905
3,614,939 2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai
a. Belum jatuh tempo 36,466
257,374 20,684
23,630 49,554
b. Telah jatuh tempo 3
Cadangan Kerugian penurunan nilai CKpn - Individual
79,256 28,852
23,242 53,143
15,162 4
Cadangan Kerugian penurunan nilai CKpn - Kolektif
163,428 54,946
164,936 55,265
13,739 5
Tagihan yang dihapusbuku
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
No Keterangan
31-Des-15 Tagihan berdasarkan Wilayah
Wilayah 1 Wilayah 2
Wilayah 3 Wilayah 4
Total
1 Tagihan
42,863,782 14,381,147
15,788,969 9,388,928
82,422,826 2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai
- a. Belum jatuh tempo
510825 347342
326510 197912
1,382,589 b. Telah jatuh tempo
- 3
Cadangan Kerugian penurunan nilai CKpn - Individual
129960 102034
76986 150343
459,323 4
Cadangan Kerugian penurunan nilai CKpn - Kolektif
250670 51988
348708 77235
728,601 5
Tagihan yang dihapusbuku
h. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah – Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan
Anak
No Keterangan
31-Des-16 Tagihan berdasarkan Wilayah
Wilayah 1 Wilayah 2
Wilayah 3 Wilayah 4
Total
1 Tagihan
56,763,775 16,089,746
14,648,732 9,468,905
3,614,939 2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai
a. Belum jatuh tempo 436,466
257,374 20,684
23,630 49,554
b. Telah jatuh tempo 3
Cadangan Kerugian penurunan nilai CKpn - Individual
811,099 28,852
23,242 53,143
15,162 4
Cadangan Kerugian penurunan nilai CKpn - Kolektif
163,428 54,946
164,936 55,265
13,739 5
Tagihan yang dihapusbuku
No Keterangan
31-Des-15 Tagihan berdasarkan Wilayah
Wilayah 1 Wilayah 2
Wilayah 3 Wilayah 4
Total
1 Tagihan
49,539,725 14,381,147
15,788,969 9,388,928
89,098,769 2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai
- a. Belum jatuh tempo
710825 347342
326510 197912
1,582,589 b. Telah jatuh tempo
- 3
Cadangan Kerugian penurunan nilai CKpn - Individual
129960 102034
76986 150343
459,323 4
Cadangan Kerugian penurunan nilai CKpn - Kolektif
255970 51988
348708 77235
733,901 5
Tagihan yang dihapusbuku
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
646
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
647
Growing Together with New Expanding Opportunities
i. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi – Bank Secara Individual
dalam juta Rupiah
31-Des-2016 No
Sektor Ekonomi Tagihan
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai CKPN -
Individual Cadangan
Kerugian Penurunan
Nilai CKPN - Kolektif
Tagihan yang
Dihapus buku
belum jatuh Tempo
Telah jatuh Tempo
1 pertanian, perburuan, Kehutanan
795,858 172026
38,252 30,016
2 perikanan
- 3
pertambangan dan penggalian 8,455
1203 1,203
104 4
Industri pengolahan 693,638
2984 1,797
19,790 5
Listrik, Gas dan air 268,702
- 13
6 Konstruksi
5,071,979 128736
40,331 29,043
7 perdagangan Besar dan eceran
1,738,954 45158
22,123 171,750
8 penyediaan akomodasi dan
penyediaan Makanan Minum -
9 Transportasi, pergudangan dan
Komunikasi 61,694
132 21
414 10
perantara Keuangan 3,083,087
11 real estate, usaha persewaan dan
Jasa perusahaan -
12 administrasi pemerintahan,
pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
22,547,624 13
Jasa pendidikan -
14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial 209,930
2505 2,921
6,259 15
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, hiburan dan perorangan
Lainnya 4,941,143
124713 39,763
16,606 16
Jasa perorangan Yang Melayani rumah Tangga
- 17
Badan Internasional dan Badan ekstra Internasional Lainnya
- 18
Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya
- 19
Bukan Lapangan usaha -
20 Lainnya
54,176,042 109362
53,244 178,318
Total 93,597,106
586,819 -
199,655 452,313
-
posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
795,858 172026
38,252 30,016
1 pertanian, perburuan, Kehutanan
- 2
perikanan 8,455
1203 1,203
104 3
pertambangan dan penggalian 693,638
2984 1,797
19,790 4
Industri pengolahan 268,702
- 13
5 Listrik, Gas dan air
5,071,979 128736
40,331 29,043
6 Konstruksi
1,738,954 45158
22,123 171,750
7 perdagangan Besar dan eceran
- 8
penyediaan akomodasi dan penyediaan Makanan Minum
61,694 132
21 414
9 Transportasi, pergudangan dan
Komunikasi 3,083,087
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
dalam juta Rupiah
31-Des-2016 No
Sektor Ekonomi Tagihan
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai CKPN -
Individual Cadangan
Kerugian Penurunan
Nilai CKPN - Kolektif
Tagihan yang
Dihapus buku
belum jatuh Tempo
Telah jatuh Tempo
10 perantara Keuangan
- 11
real estate, usaha persewaan dan Jasa perusahaan
22,547,624 12
administrasi pemerintahan, pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib -
13 Jasa pendidikan
209,930 2505
2,921 6,259
14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial 4,941,143
124713 39,763
16,606 15
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, hiburan dan perorangan
Lainnya -
16 Jasa perorangan Yang Melayani
rumah Tangga -
17 Badan Internasional dan Badan
ekstra Internasional Lainnya -
18 Kegiatan Yang Belum Jelas
Batasannya -
19 Bukan Lapangan usaha
54,176,042 109362
53,244 178,318
20 Lainnya
93,597,106 586,819
- 199,655
452,313 -
Total 795,858
172026 38,252
30,016
31-Des-2015 No
Sektor Ekonomi Tagihan
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai CKPN -
Individual Cadangan
Kerugian Penurunan
Nilai CKPN -
Kolektif Tagihan yang
Dihapusbuku
belum jatuh Tempo
Telah jatuh Tempo
1 pertanian, perburuan, Kehutanan
858,119 65,214
51,831 59,480
2 perikanan
-
3 pertambangan dan penggalian
19,380 2,150
2,741 464
4 Industri pengolahan
610,748 33,242
- 6593
48241
5 Listrik, Gas dan air
282,759 56
95 199
6 Konstruksi
2,275,649 74,862
146,131 22,710
7 perdagangan Besar dan eceran
1,147,087 272,266
71,732 400,358
8 penyediaan akomodasi dan
penyediaan Makanan Minum
-
9 Transportasi, pergudangan dan
Komunikasi
88,769 1,099
205 1,396
10 perantara Keuangan
6,065,027
11 real estate, usaha persewaan dan
Jasa perusahaan
-
12 administrasi pemerintahan,
pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
17,430,846
13 Jasa pendidikan
-
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
648
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
649
Growing Together with New Expanding Opportunities
14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
88,400 18,538
9655 9248
15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial
Budaya, hiburan dan perorangan Lainnya
2,805,211 38,836
108696 24648
16 Jasa perorangan Yang Melayani
rumah Tangga
-
17 Badan Internasional dan Badan
ekstra Internasional Lainnya
-
18 Kegiatan Yang Belum Jelas
Batasannya
-
19 Bukan Lapangan usaha
-
20 Lainnya
50,773,913 1,076,326
61643 161857
Total
82,445,907 1,582,589
- 459,322
728,601 -
posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
1 pertanian, perburuan, Kehutanan
817,037 111,114
56,762 96,585
13,732
2 perikanan
1,598
3 pertambangan dan penggalian
44,443 1,025
5,635 1,004
2,539
4 Industri pengolahan
1,463,370 93,733
64,581 81,931
45,734
5 Listrik, Gas dan air
283,855 230
171 244
4
6 Konstruksi
2,467,331 71,607
125,762 18,042
11,386
7 perdagangan Besar dan eceran
3,519,230 773,646
75,754 637,340
122,101
8 penyediaan akomodasi dan
penyediaan Makanan Minum
-
9 Transportasi, pergudangan dan
Komunikasi
212,375 136,752
9,755 3,202
89
10 perantara Keuangan
2,927,781 4,298
4,298 -
-
11 real estate, usaha persewaan dan
Jasa perusahaan
-
12 administrasi pemerintahan,
pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
-
13 Jasa pendidikan
-
14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
175,440 19,089
7,693 14,305
-
15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial
Budaya, hiburan dan perorangan Lainnya
1,949,887 108,774
148,976 36,783
-
16 Jasa perorangan Yang Melayani
rumah Tangga
-
17 Badan Internasional dan Badan
ekstra Internasional Lainnya
-
18 Kegiatan Yang Belum Jelas
Batasannya
-
19 Bukan Lapangan usaha
-
20 Lainnya
55,565,296 183,987
68,281 131,167
1,711
Total
69,426,045 1,504,255
- 567,668
1,020,603 198,894
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
j. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi – Bank Secara Konsolidasi dengan
Perusahaan Anak
dalam juta Rupiah
31-Des-2016 No
Sektor Ekonomi Tagihan
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai CKPN -
Individual Cadangan
Kerugian Penurunan
Nilai CKPN - Kolektif
Tagihan yang
Dihapus buku
belum jatuh Tempo
Telah jatuh Tempo
1 pertanian, perburuan, Kehutanan
795,858 172026
38,252 30,016
2 perikanan
- 3
pertambangan dan penggalian 8,455
1203 1,203
104 4
Industri pengolahan 693,638
2984 1,797
19,790 5
Listrik, Gas dan air 268,702
- 13
6 Konstruksi
5,071,979 528736
772,174 29,043
7 perdagangan Besar dan eceran
1,738,954 45158
22,123 171,750
8 penyediaan akomodasi dan
penyediaan Makanan Minum -
9 Transportasi, pergudangan dan
Komunikasi 61,694
132 21
414 10
perantara Keuangan 3,083,087
11 real estate, usaha persewaan dan
Jasa perusahaan -
12 administrasi pemerintahan,
pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
22,547,624 13
Jasa pendidikan -
14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial 209,930
2505 2,921
6,259 15
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, hiburan dan perorangan
Lainnya 4,941,143
124713 39,763
16,606 16
Jasa perorangan Yang Melayani rumah Tangga
- 17
Badan Internasional dan Badan ekstra Internasional Lainnya
- 18
Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya
- 19
Bukan Lapangan usaha -
109362 20
Lainnya 54,176,042
986,819 53,244
178,318
Total 931,498
452,313
posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
858,119 65,214
51,831 59,480
1 pertanian, perburuan, Kehutanan
- 2
perikanan 19,380
2,150 2,741
464 3
pertambangan dan penggalian 610,748
33,242 6,593
48,241 4
Industri pengolahan 282,759
56 95
199 5
Listrik, Gas dan air 2,275,649
74,862 146,131
22,710 6
Konstruksi 3,774,056
272,266 71,732
400,358 7
perdagangan Besar dan eceran -
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
650
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
651
Growing Together with New Expanding Opportunities
dalam juta Rupiah
31-Des-2016 No
Sektor Ekonomi Tagihan
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai CKPN -
Individual Cadangan
Kerugian Penurunan
Nilai CKPN - Kolektif
Tagihan yang
Dihapus buku
belum jatuh Tempo
Telah jatuh Tempo
8 penyediaan akomodasi dan
penyediaan Makanan Minum 88,769
1,099 205
1,396 9
Transportasi, pergudangan dan Komunikasi
6,478,527 10
perantara Keuangan -
11 real estate, usaha persewaan dan
Jasa perusahaan 18,328,995
12 administrasi pemerintahan,
pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
- 13
Jasa pendidikan 88,400
18,538 9,655
9,248 14
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
2,872,829 38,836
108,696 24,648
15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial
Budaya, hiburan dan perorangan Lainnya
- 16
Jasa perorangan Yang Melayani rumah Tangga
- 17
Badan Internasional dan Badan ekstra Internasional Lainnya
- 18
Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya
- 19
Bukan Lapangan usaha 53,511,238
876,326 61,643
167,157 20
Lainnya 89,189,468
1,382,589 -
459,322 733,901
-
Total
posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
852,414 111,114
56,762 96,585
13,732 1
pertanian, perburuan, Kehutanan -
1,598 2
perikanan 69,420
1,025 5,635
1,004 2,539
3 pertambangan dan penggalian
1,575,951 93,733
64,581 81,931
45,734 4
Industri pengolahan 339,020
230 171
244 4
5 Listrik, Gas dan air
2,801,001 71,607
125,762 18,042
11,386 6
Konstruksi 3,850,437
773,646 75,754
637,340 122,101
7 perdagangan Besar dan eceran
- -
8 penyediaan akomodasi dan
penyediaan Makanan Minum 502,495
136,752 9,755
3,202 89
9 Transportasi, pergudangan dan
Komunikasi 2,323,384
4,298 4,298
- -
10 perantara Keuangan
- -
11 real estate, usaha persewaan dan
Jasa perusahaan -
- 12
administrasi pemerintahan, pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib -
- 13
Jasa pendidikan 427,154
19,089 7,693
14,305 -
14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial 2,788,092
108,774 148,976
36,783 -
15 Jasa Kemasyarakatan, Sosial
Budaya, hiburan dan perorangan Lainnya
- -
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
dalam juta Rupiah
31-Des-2016 No
Sektor Ekonomi Tagihan
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai CKPN -
Individual Cadangan
Kerugian Penurunan
Nilai CKPN - Kolektif
Tagihan yang
Dihapus buku
belum jatuh Tempo
Telah jatuh Tempo
16 Jasa perorangan Yang Melayani
rumah Tangga -
- 17
Badan Internasional dan Badan ekstra Internasional Lainnya
- -
18 Kegiatan Yang Belum Jelas
Batasannya -
- 19
Bukan Lapangan usaha 58,085,260
441,056 68,281
131,167 1,711
20 Lainnya
73,614,628 1,761,324
- 567,668
1,020,603 198,894
Total
k. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai – Bank Secara Individual
dalam juta Rupiah
No Keterangan
31-Des-16 31-Des-15
CKPN Individual CKPN Kolektif
CKPN Individual CKPN Kolektif
1 Saldo awal CKpn
459,322 728,601
1,020,603 563,369
2 pembentukan pemulihan CKpn pada
periode berjalan net 2.a pembentukan CKpn pada periode
berjalan 681,451
653,510 2.b pemulihan CKpn pada periode berjalan
276,287 3
CKpn yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan
941,118 488,278
4 pembentukan pemulihan lainnya pada
periode berjalan
Saldo akhir CKPN 199,655
452,314 459322
728,601
l. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai – Bank Secara Konsolidasi dengan
Perusahaan Anak
dalam juta Rupiah
No Keterangan
31-Des-16 31-Des-15
CKPN Individual CKPN Kolektif
CKPN Individual CKPN Kolektif
1 Saldo awal CKpn
602,383 733,901
1020603 662,516
2 pembentukan pemulihan CKpn pada
periode berjalan net 2.a pembentukan CKpn pada periode
berjalan 1,270,233
559,663 2.b pemulihan CKpn pada periode berjalan
281,587 3
CKpn yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan
941,118 488,278
4 pembentukan pemulihan lainnya pada
periode berjalan
Saldo akhir CKPN 931,498
452,314 459322
733,901
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
652
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
653
Growing Together with New Expanding Opportunities
q. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
– Bank Secara Individual
dalam juta Rupiah
No Kategori Portofolio
31-Des-16 ATMR
beban Modal
Tagihan bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 20
35 40
45 50
75 100
150 Lainnya
A Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada pemerintah
22547624 2
Tagihan Kepada entitas Sektor publik
577961 50524
142829 3
Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral
dan Lembaga Internasional 4
Tagihan Kepada Bank 2558756
524331 763916.4
5 Kredit Beragun rumah
Tinggal 536285
13794 3914118
1954570.45 6
Kredit Beragun properti Komersial
7 Kredit pegawai atau
pensiunan 44630177
22315088.5 8
Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan
portofolio ritel 6754692
3876826.05 9
Tagihan Kepada Korporasi 1789777
1536878 3700896
4827290.4 10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
11 aset Lainnya
4461293 2416377
12 eksposur di unit Syariah
Total Eksposur Neraca 22,547,624.00
4,926,494.00 536,285.00
13,794.00 3,914,118.00
46,741,910.00 6,754,692.00
3,700,896.00 -
4,461,293.00 36,296,897.80
b Eksposur Kewajiban
KomitmenKontinjensi pd Transaksi Rekening
Administratif 1
Tagihan Kepada pemerintah 2
Tagihan Kepada entitas Sektor publik
3 Tagihan Kepada - Bank
pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5 Kredit Beragun rumah
Tinggal 6
Kredit Beragun properti Komersial
7 Kredit pegawai atau
pensiunan 8
Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan
portofolio ritel 164272
512693.5 164272
9 Tagihan Kepada Korporasi
10 Tagihan Yang Telah Jatuh
Tempo 11
eksposur di unit Syariah
Total Eksposur TRA C
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty
Credit Risk 1
Tagihan Kepada pemerintah 2
Tagihan Kepada entitas Sektor publik
3 Tagihan Kepada - Bank
pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
dalam juta Rupiah
No Kategori Portofolio
31-Des-16 ATMR
beban Modal
Tagihan bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 20
35 40
45 50
75 100
150 Lainnya
4 Tagihan Kepada Bank
5 Tagihan Kepada usaha
Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel
6 Tagihan Kepada Korporasi
7 eksposur di unit Syariah
Total Counterparty Credit Risk
dalam juta Rupiah
No Kategori Portofolio
31-Des-15 ATMR
beban Modal
Tagihan bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 20
35 40
45 50
75 100
150 Lainnya
A Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada pemerintah
16,825,146 2
Tagihan Kepada entitas Sektor publik
1,087,691 81,679
258,378 20,670
3 Tagihan Kepada - Bank
pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
- 4
Tagihan Kepada Bank 3,439,919
731,439 1,168,890
93,511 5
Kredit Beragun rumah Tinggal 122,891
12,107 4,348,775
2,004,803 160,384
6 Kredit Beragun properti
Komersial -
7 Kredit pegawai atau pensiunan
38,548,661 19,274,331
1,541,946 8
Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel
1,070,338 1,148,051
1,075,106 86,008
9 Tagihan Kepada Korporasi
2,212,730 131,619
6,715,265 7,223,621
577,890 10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo -
11 aset Lainnya
470,846 400,000
1,070,846 85,668
12 eksposur di unit Syariah
-
Total Eksposur Neraca 32,075,973
2,566,078 b
Eksposur Kewajiban KomitmenKontinjensi
pd Transaksi Rekening Administratif
605,700 -
1 Tagihan Kepada pemerintah
- 2
Tagihan Kepada entitas Sektor publik
- 3
Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional 1,317,738
1,309 105
4 Tagihan Kepada Bank
- 5
Kredit Beragun rumah Tinggal -
6 Kredit Beragun properti
Komersial -
7 Kredit pegawai atau pensiunan
- 8
Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel
221,337 221,337
17,707 9
Tagihan Kepada Korporasi -
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
- 11
eksposur di unit Syariah -
- -
- -
- -
222,646 17,812
Total Eksposur TRA -
C Eksposur akibat Kegagalan
Pihak Lawan Counterparty Credit Risk
1 Tagihan Kepada pemerintah
2 Tagihan Kepada entitas Sektor
publik 3
Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional 4
Tagihan Kepada Bank
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
654
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
655
Growing Together with New Expanding Opportunities
dalam juta Rupiah
No Kategori Portofolio
31-Des-15 ATMR
beban Modal
Tagihan bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit 20
35 40
45 50
75 100
150 Lainnya
5 Tagihan Kepada usaha Mikro,
usaha Kecil, dan portofolio ritel 6
Tagihan Kepada Korporasi -
- -
- -
- -
- -
- -
- 7
eksposur di unit Syariah Total Counterparty Credit risk
-
r. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
– Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan
dalam juta Rupiah
No Kategori Portofolio
31-Des-16 ATMR
beban Modal Tagihan bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
20 35
40 45
50 75
100 150
Lainnya A
Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada pemerintah
23783189 2
Tagihan Kepada entitas Sektor publik
571379 63779
146175.3 3
Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional 4
Tagihan Kepada Bank 3502619
116563 466479.3
5 Kredit Beragun rumah Tinggal
710562 13794
3914118 2015567.4
6 Kredit Beragun properti
Komersial 5997
5997 7
Kredit pegawai atau pensiunan 46938647
23469323.5 8
Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil, dan portofolio ritel
7686363 4575579.3
9 Tagihan Kepada Korporasi
1789777 1536878
5091991 6218385.4
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
145444 47885
217272 11
aset Lainnya 2046487
2046487 12
eksposur di unit Syariah
Total Eksposur Neraca 23,783,189
5,863,775 710,562
13,794 3,914,118
48,655,867 7,686,363
5,243,432 47,885
2,046,487 39,161,266
b Eksposur Kewajiban
KomitmenKontinjensi pd Transaksi Rekening
Administratif
512693.5
1 Tagihan Kepada pemerintah
2 Tagihan Kepada entitas Sektor
publik 3
Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional 4
Tagihan Kepada Bank 5
Kredit Beragun rumah Tinggal 6
Kredit Beragun properti Komersial
7 Kredit pegawai atau pensiunan
8 Tagihan Kepada usaha Mikro,
usaha Kecil, dan portofolio ritel 164272
512693.5 164272
9 Tagihan Kepada Korporasi
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
11 eksposur di unit Syariah
Total Eksposur TRA C
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty
Credit Risk 1
Tagihan Kepada pemerintah 2
Tagihan Kepada entitas Sektor publik
3 Tagihan Kepada - Bank
pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
dalam juta Rupiah
No Kategori Portofolio
31-Des-16 ATMR
beban Modal Tagihan bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
20 35
40 45
50 75
100 150
Lainnya
4 Tagihan Kepada Bank
5 Tagihan Kepada usaha Mikro,
usaha Kecil, dan portofolio ritel 6
Tagihan Kepada Korporasi 7
eksposur di unit Syariah Total Counterparty Credit risk
Tabel Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit
dalam juta Rupiah
No Kategori Portofolio
31-Des-16 ATMR
beban Modal Tagihan bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
20 35
40 45
50 75
100 150
Lainnya A
Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada pemerintah
17,723,295 2
Tagihan Kepada entitas Sektor publik
1,087,691 81,679
258,378 20,670
3 Tagihan Kepada - Bank
pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
- 4
Tagihan Kepada Bank 3,853,417
1,307,372 1,251,590
100,127 5
Kredit Beragun rumah Tinggal 213,590
12,107 4,348,775
2,036,548 162,924
6 Kredit Beragun properti
Komersial 41,010,917
20,505,459 1,640,437
7 Kredit pegawai atau pensiunan
1,070,338 1,403,391
1,266,611 101,329
8 Tagihan Kepada usaha Mikro,
usaha Kecil, dan portofolio ritel 2,212,730
131,619 9,289,292
9,797,648 783,812
9 Tagihan Kepada Korporasi
- 10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 770,933
770,933 61,675
11 aset Lainnya
- 12
eksposur di unit Syariah 35,887,166
2,870,973
Total Eksposur Neraca b
Eksposur Kewajiban KomitmenKontinjensi
pd Transaksi Rekening Administratif
1 Tagihan Kepada pemerintah
2 Tagihan Kepada entitas Sektor
publik 3
Tagihan Kepada - Bank pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional 4
Tagihan Kepada Bank 5
Kredit Beragun rumah Tinggal 6
Kredit Beragun properti Komersial
7 Kredit pegawai atau pensiunan
8 Tagihan Kepada usaha Mikro,
usaha Kecil, dan portofolio ritel 274,279
274,279 21,942
9 Tagihan Kepada Korporasi
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
- 11
eksposur di unit Syariah 274,279
21,942
Total Eksposur TRA -
C Eksposur akibat Kegagalan
Pihak Lawan Counterparty Credit Risk
1 Tagihan Kepada pemerintah
2 Tagihan Kepada entitas Sektor
publik 6543.8
1308.76 105
3 Tagihan Kepada - Bank
pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
656
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
657
Growing Together with New Expanding Opportunities
dalam juta Rupiah
No Kategori Portofolio
31-Des-16 ATMR
beban Modal Tagihan bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
20 35
40 45
50 75
100 150
Lainnya
5 Tagihan Kepada usaha Mikro,
usaha Kecil, dan portofolio ritel 6
Tagihan Kepada Korporasi 1,309
105 7
eksposur di unit Syariah
Total Counterparty Credit Risk
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit – Bank Secara Individual
No. Kategori Portofolio
Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Tagihan bersih
bagian yang Dijamin Dengan bagian
yang Tidak Dijamin
Tagihan bersih
bagian yang Dijamin Dengan bagian yang
Tidak Dijamin Agunan
Garansi Asuransi
Kredit Lainnya
Agunan Garansi
Asuransi Kredit
Lainnya 1
2 3
4 5
6 7
8 = 3- [4+5
+6+ 7] 9
10 11
12 13
14 = 9- [10 + 11 + 12
+13] A
Eksposur Neraca
1 Tagihan Kepada pemerintah
22547624 22547624
16803943 16,803,943
2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik
628485 628485
1169370 1,169,370
3 Tagihan Kepada Bank pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional -
4 Tagihan Kepada Bank
3083087 3083087
4576173 575931
4,000,242 5
Kredit Beragun rumah Tingal 4464197
4464197 4483773
4,483,773 6
Kredit Beragun properti Komersial -
7 Kredit pegawaipensiunan
44630177 44630177
38559810 38,559,810
8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil dan
portofolio ritel 6754692
2162169 4592523
2218389 1070338
1,148,051 10
TagihanyangTelahJatuhTempo 11
aset Lainnya 4461293
3225810 3,225,810
12 eksposur di unit usaha Syariah apabila ada
-
Total Eksposur Neraca 86569555
2162169 79946093
71037268 1646269
69,390,999 b
Eksposur Rekening Adminsitratif
1 Tagihan Kepada pemerintah
2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik
3 Tagihan Kepada Bank pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional 4
Tagihan Kepada Bank 5
Kredit Beragun rumah Tinggal 6
Kredit Beragun properti Komersial 7
Kredit pegawaipensiunan 8
Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada Korporasi
676965.5 676965.5
879978.5 879978.5
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
11 eksposur di unit usaha Syariah apabila ada
Total Eksposur Rekening Administratif C
Eksposur Counterparty Credit Risk
1 Tagihan Kepada pemerintah
2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik
3 Tagihan Kepada Bank pembangunan
Multilateral dan Lembaga Internasional 4
Tagihan Kepada Bank 5
Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil dan portofolio ritel
6 Tagihan kepada Korporasi
7 eksposur di unit usaha Syariah apabila ada
Total eksposure Counterparty Credit risk
Total A+b+C
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
s. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca – Bank Secara
Individual
No Kategori Portofolio
31-Des-16 31 – Des - 15
Tagihan bersih
ATMR Sebelum
MRK ATMR
setelah MRK
Tagihan bersih
ATMR Sebelum
MRK ATMR
setelah MRK
1 Tagihan Kepada pemerintah
22,547,624 -
- 16,803,943 -
- 2
Tagihan Kepada entitas Sektor publik 628,485
142,829 142,829
1,169,370 258,378
258,378 3
Tagihan Kepada Bank Multilateral dan Lembaga Internasional 4
Tagihan Kepada Bank 3,083,087
773,917 773,917
4,792,173 1,350,646
1,177,866 5
Kredit Beragun rumah Tinggal 4,464,197
1,954,570 1,954,570
4,483,773 2,004,803
2,004,803 6
Kredit Beragun properti Komersial 7
Kredit pegawai 44,630,177 22,315,089 22,315,089 38,559,810 19,279,905 19,279,905
8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil dan portofolio
ritel 6,754,692
5,066,019 3,876,826
2,218,389 1,663,792
1,075,106 9
Tagihan Kepada Korporasi 7,027,551
4,827,290 4,827,290
9,048,793 8,885,489
7,212,800 10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 11
aset Lainnya 4,461,293
2,416,377 3,225,810
1,070,846
Total 93,597,106 35,079,714 36,306,898 80,302,061 33,443,013 32,079,704
v. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca – Bank Secara
Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
No Kategori Portofolio
31-Des-16 31 – Des - 15
Tagihan bersih
ATMR Sebelum
MRK ATMR setelah
MRK Tagihan
bersih ATMR
Sebelum MRK
ATMR setelah MRK
1 Tagihan Kepada pemerintah
23783189 1169370
258377.7 258377.7
2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik
635178 146175.3
146175.3 1169370
258377.7 258377.7
3 Tagihan Kepada Bank Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
4056802 977615.3
977615.3 5205673.118
1433346.224 1260566.924
5 Kredit Beragun rumah Tinggal
4638474 2015567.4
2015567.4 4574471.616
2036547.915 2036547.915
6 Kredit Beragun properti Komersial
5997 5997
5997 7
Kredit pegawai 46938647
23469323.5 23469323.5
41022066 20511033
20511033 8
Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil dan portofolio ritel
7686363 5764772.25
4575579.3 2473728.895
1855296.672 1266610.772
9 Tagihan Kepada Korporasi
8418646 6218385.4
6218385.4 11622820.09
11459516.19 9786826.59
10 Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
193329.3333 217272
217272 11
aset Lainnya 4229471.667
2054479 3245539
770933
Total 100586097
38815108.15 39680394.2
87015760.72 37554117.7
35890895.9
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
658
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
659
Growing Together with New Expanding Opportunities
w. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Kewajiban KomitmenKontijensi
pada Transaksi Rekening Adminstratif – Bank Secara Individual
No Kategori Portofolio
31-Des-16 31 – Des - 15
Tagihan bersih
ATMR Sebelum
MRK ATMR
setelah MRK
Tagihan bersih
ATMR Sebelum
MRK ATMR
setelah MRK
1 Tagihan Kepada pemerintah
2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik
3 Tagihan Kepada Bank Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5 Kredit Beragun rumah Tinggal
6 Kredit Beragun properti Komersial
7 Kredit pegawai
8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil dan portofolio
ritel 9
Tagihan Kepada Korporasi 676,966
164,272 164,272
827,037 221,337
221,337 10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Total
x. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Kewajiban KomitmenKontijensi
pada Transaksi Rekening Adminstratif – Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
No Kategori Portofolio
31-Des-16 31 – Des - 15
Tagihan bersih
ATMR Sebelum
MRK ATMR
setelah MRK
Tagihan bersih
ATMR Sebelum
MRK ATMR
setelah MRK
1 Tagihan Kepada pemerintah
2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik
3 Tagihan Kepada Bank Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5 Kredit Beragun rumah Tinggal
6 Kredit Beragun properti Komersial
7 Kredit pegawai
8 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil dan portofolio
ritel 9
Tagihan Kepada Korporasi 717,853
205,159 164,272
879,979 274,279
274,279 10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 11
aset Lainnya
Total
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
y. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Yang Menimbulkan Risiko Kredit
Akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk – Bank Secara Individual
No Kategori Portofolio
31-Des-16 31 – Des - 15
Tagihan bersih
ATMR Sebelum
MRK ATMR
setelah MRK
Tagihan bersih
ATMR Sebelum
MRK ATMR
setelah MRK
1 Tagihan Kepada pemerintah
2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik
3 Tagihan Kepada Bank Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil dan portofolio ritel
6 Tagihan Kepada Korporasi
Total
z. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Yang Menimbulkan Risiko Kredit
Akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk – Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
No Kategori Portofolio
31-Des-16 31 – Des - 15
Tagihan bersih
ATMR Sebelum
MRK ATMR
setelah MRK
Tagihan bersih
ATMR Sebelum
MRK ATMR
setelah MRK
1 Tagihan Kepada pemerintah
2 Tagihan Kepada entitas Sektor publik
3 Tagihan Kepada Bank Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank
5 Tagihan Kepada usaha Mikro, usaha Kecil dan portofolio ritel
6 Tagihan Kepada Korporasi
Total
aa. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Yang Menimbulkan Risiko Kredit
Akibat Kegagalan Setelemen Settlement Risk – Bank Secara Individual
No Kategori Portofolio
31-Des-16 31 – Des - 15
Nilai Eksposur
Faktor Pengurang
Modal Inti ATMR
setelah MRK
Nilai Eksposur
Faktor Pengurang
Modal Inti ATMR
setelah MRK
1 Delivery versus payment
a. Beban Modal 8 5-15 hari b. Beban Modal 50 16-30 hari
c. Beban Modal 75 31-45 hari d. Beban Modal 100 lebih dari 45 hari
2 non-Delivery versus payment
Total
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
660
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
661
Growing Together with New Expanding Opportunities
ab. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Yang Menimbulkan Risiko Kredit
Akibat Kegagalan Setelemen Settlement Risk – Bank Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
No Kategori Portofolio
31-Des-16 31 – Des - 15
Nilai Eksposur
Faktor Pengurang
Modal Inti ATMR
setelah MRK
Nilai Eksposur
Faktor Pengurang
Modal Inti ATMR
setelah MRK
1 Delivery versus payment
a. Beban Modal 8 5-15 hari b. Beban Modal 50 16-30 hari
c. Beban Modal 75 31-45 hari d. Beban Modal 100 lebih dari 45 hari
2 non-Delivery versus payment
Total
ac. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi – Bank Secara
Individual
No jenis Transaksi
31-Des-16 31 – Dec -15
Faktor Pengurang
Modal Inti ATMR
Faktor Pengurang
Modal Inti ATMR
1 Fasilitas Kredit pendukung yang memenuhi persyaratan
2 Fasilitas Kredit pendukung yang tidak
memenuhi persyaratan 3
Fasilitas Likuiditas pendukung yang memenuhi persyaratan
4 Fasilitas Likuiditas pendukung yang
tidak memenuhi persyaratan 5
pembelian efek Beragam aset yang memenuhi persyaratan
6 pembelian efek Beragam aset yang
tidak memenuhi persyaratan 7
eksposur Sekuritas yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank
Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas
sekuritisasi aset bagi bank umum
TOTAL
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
ac. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi – Bank Secara
Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
No jenis Transaksi
31-Des-16 31 – Dec -15
Faktor Pengurang
Modal Inti ATMR
Faktor Pengurang
Modal Inti ATMR
1 Fasilitas Kredit pendukung yang memenuhi persyaratan
2 Fasilitas Kredit pendukung yang tidak
memenuhi persyaratan 3
Fasilitas Likuiditas pendukung yang memenuhi persyaratan
4 Fasilitas Likuiditas pendukung yang
tidak memenuhi persyaratan 5
pembelian efek Beragam aset yang memenuhi persyaratan
6 pembelian efek Beragam aset yang
tidak memenuhi persyaratan 7
eksposur Sekuritas yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank
Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas
sekuritisasi aset bagi bank umum
TOTAL
ad. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi – Bank Secara
Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
No jenis Transaksi
31-Des-16 31 – Dec -15
Faktor Pengurang
Modal Inti ATMR
Faktor Pengurang
Modal Inti ATMR
1 Fasilitas Kredit pendukung yang memenuhi persyaratan
2 Fasilitas Kredit pendukung yang tidak
memenuhi persyaratan 3
Fasilitas Likuiditas pendukung yang memenuhi persyaratan
4 Fasilitas Likuiditas pendukung yang
tidak memenuhi persyaratan 5
pembelian efek Beragam aset yang memenuhi persyaratan
6 pembelian efek Beragam aset yang
tidak memenuhi persyaratan 7
eksposur Sekuritas yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank
Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas
sekuritisasi aset bagi bank umum
TOTAL
ae. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah – Bank
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
662
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
663
Growing Together with New Expanding Opportunities
Secara Individual
No jenis Transaksi
31-Des-16 31 – Dec -15
Faktor Pengurang
Modal Inti ATMR
Faktor Pengurang
Modal Inti ATMR
ToTaL eKSpoSure
af. af. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah – Bank
Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
No jenis Transaksi
31-Des-16 31 – Dec -15
Faktor Pengurang
Modal Inti ATMR
Faktor Pengurang
Modal Inti ATMR
ToTaL eKSpoSure
ag. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit – Bank
Secara Individual
No jenis Transaksi
31-Des-16 31 – Dec -15
Faktor Pengurang
Modal Inti ATMR
Faktor Pengurang
Modal Inti ATMR
ToTaL eKSpoSure 36,471,170
32,302,350
ah. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar: Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit – Bank
Secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
No jenis Transaksi
31-Des-16 31 – Dec -15
Faktor Pengurang
Modal Inti ATMR
Faktor Pengurang
Modal Inti ATMR
ToTaL eKSpoSure 39,885,553
36,166,484
rISIKO PaSar
Risiko Pasar adalah Risiko yang timbul atas portfolio pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi
derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk Risiko perubahan harga option.
Komponen risiko pasar meliputi : •
Risiko Suku Bunga adalah risiko akibat perubahan harga instrumen keuangan dari posisi Trading Book yang
disebabkan oleh pergerakan sensitivitas risiko risk factor
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
pada setiap instrumen atau akibat perubahan nilai ekonomis modal Economic Value of Equity bank dari aktivitas Banking
Book yang disebabkan oleh perubahan suku bunga. •
Klasifikasi risiko suku bunga mencakup pula risiko suku bunga dari posisi Banking Book yang antara lain meliputi
repricing risk, yield curve risk, basis risk, dan optionality risk. •
Risiko Nilai Tukar adalah risiko akibat perubahan nilai posisi terbuka valuta asing klasifikasi Trading Book atau akibat
perubahan posisi Devisa Neto bank Banking Book yang disebabkan oleh perubahan nilai tukar valuta asing.
Risiko pasar timbul dari pergerakan perubahan tingkat suku bunga danatau nilai tukar yang mempengaruhi posisi keuangan
bank khususnya terhadap rasio permodalan. Secara garis besar, manajemen risiko pasar terbagi menjadi 2 dua yaitu
manajamen risiko pasar trading book dan manajemen risiko pasar banking book. Sumber risiko pasar trading book timbul
dari aktivitas Dealing Room Divisi Treasuri akibat posisi terbuka bank yang terekspos pergerakan suku bunga atau nilai tukar
valuta asing.
Sumber risiko pasar banking book timbul antara lain disebabkan oleh perubahan stuktur portofolio neraca dan rekening
adminstratif bank yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga sehingga berdampak terhadap pendapatan bunga bersih
dan yang yang disebabkan pula karena perubahan struktur portofolio neraca dan rekening adminstratif bank yang sensitif
terhadap pergerakan nilaii tukar yang tercermin dari Posisi Devisa Neto bank.
1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi bertanggungjawab atas
efektivitas penerapan Manajemen Risiko Pasar di Bank. Terkait wewenang dan tanggung jawab pengawasan
aktif Dewan Komisaris dan Direksi bank bjb, Dewan Komisaris dan Direksi selalu memperoleh informasi yang
jelas mengenai evaluasi dan penerapan manajemen risiko eksposur risiko pasar, pemantauan limit secara harian
serta langkah-langkah yang diambil oleh Risk Taking Unit khususnya terkait adanya pelampauan limit.
Dalam pelaksanaan pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Pemantau Risiko KPR bank secara
berkala melakukan pengawasan melalui koordinasi dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Media koordinasi yang
digunakan dapat berupa laporan pemantauan risiko oleh SKMR yang disampaikan kepada Komite Pemantau Risiko
ataupun melalui media rapat antara kedua belah pihak.
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
664
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
665
Growing Together with New Expanding Opportunities
Pada implementasinya, pelaksanaan rapat yang diadakan umumnya membahas penerapan manajemen risiko di bank
bjb
menyangkut diantaranya penerapan pengukuran risk tolerance risiko pasar, pembahasan profil risiko yang bersifat
material, serta kecukupan dan evaluasi metodologi danatau tools pengukuran risiko pasar yang dipergunakan Satuan
Kerja Manajemen Risiko.
Pengawasan yang dilakukan oleh Direksi adalah melalui pemantauan penerapan limit Treasury secara berkala baik
terjadi pelampauan limit breach limit maupun tidak terjadi pelampauan limit, dan melakukan persetujuan atas limit
yang bersifat baru ataupun setelah dilakukan perubahan. Pembahasan tentang pengelolaan risiko pasar terkait
penentuan tingkat suku bunga pricing dan struktur aset kewajiban bank dilakukan dalam Rapat ALCO Asset
Liability Committee sedangkan pembahasan eksposur risiko pasar dibahas dalam rapat Komite Manajemen
Risiko Risk Management Committee. Sejalan dengan kebijakan manajemen risiko pasar mengenai tahapan
eskalasi pelampauan limit, setiap pelampauan limit akan diinformasikan dan disetujui apabila terjadi kondisi abnormal
dalam Komite Manajemen Risiko RMC. Pengelolaan risiko pasar tersebut disusun ke dalam bentuk kebijakan,
prosedur, limit risiko dan hasil keputusan lainnya terkait dengan pengelolaan risiko pasar. Limit risiko pasar dan risk
appetite bank dievaluasi secara periodik atau sewaktuwaktu diperlukan untuk dilakukan evaluasi sesuai dengan
perubahan lingkungan bisnis bank.
2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit Sebagai penerapan manajemen risiko pasar yang bersifat
dinamis, Satuan Kerja Manajemen Risiko bank melakukan pembaharuan dan evaluasi atas kebijakan dan pedoman
manajemen risiko bank secara berkala. Evaluasi pedoman pengukuran limit risiko pasar oleh Satuan Kerja Manajemen
Risiko secara berkala dan dilakukan pembahasan dengan risk taking unit Divisi Treasury dan selanjutnya akan
diajukan kepada Direksi untuk persetujuan atas pedoman dimaksud.
Terkait dengan evaluasi penetapan limit Dealing Room Treasury dan ALM yang diajukan oleh Divisi Treasury, Satuan
Kerja Manajemen Risiko melakukan evaluasi terhadap limit tersebut dengan metodologi yang telah disahkan
dalam pedoman manajemen risiko bank. Limit untuk level portofolio treasury dievaluasi minimal satu tahun sekali
atau dapat dilakukan lebih sering jika terdapat pergerakan volatilitas harga pasar atau perubahan business plan risk
taking unit. Evaluasi analisa tersebut sekurang-kurangnya
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
memuat informasi mengenai latar belakang perubahan limit, kondisi saat ini, dasar perhitungan dalam melakukan
perubahan limit, kepatuhan terhadap regulasi dan dampak terhadap modal.
3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen
Risiko Dalam melakukan penerapan Manajemen Risiko melalui
proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko, serta sistem informasi Manajemen
Risiko untuk Risiko Pasar sebagaimana Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1323DPNP tanggal 25 Oktober 2011,
Bank melakukan penerapan manajemen risiko yaitu : a. Identifikasi Risiko Pasar
Proses identifikasi risiko pasar meliputi identifikasi dari karakteristik produk baru, identifikasi sumber risiko
pasar yang dapat berdampak kepada transaksi yang akan dilakukan oleh Dealing Room Treasury. Proses
identifikasi Risiko yang disesuaikan dengan Risiko Pasar melekat pada aktivitas bisnis Bank yang meliputi risiko
suku bunga antara lain repricing risk, yield curve risk, basis risk, dan optionality risk dan untuk risiko nilai
tukar antara lain tercermin dari besarnya eksposur transaksional. Satuan Kerja Manajemen Risiko juga
melakukan review atau evaluasi atas produk maupun aktivitas yang terekspos pengaruh pergerakan variabel
pasar.
b. Pengukuran Risiko Pasar Pengelolaan portofolio Divisi Treasuri tanpa
adanya dasar pertimbangan dan penilaian risiko akan mengakibatkan kerugian di atas toleransi
bank dalam menyerap kerugian. Salah satu cara dalam menanggulangi kejadian risiko yang dapat
menyebabkan kerugian di atas toleransi risiko bank adalah penggunaan toleransi risiko atau limit transaksi
yang diperkenankan manajemen bank. Pengajuan limit oleh Divisi Treasuri sebagai risk taking unit harus
mendapatkan kajian risiko secara terukur oleh Divisi Manajemen Risiko. Pengajuan limit ini bertujuan untuk
mempermudah Manajemen bank bjb dalam memahami risiko yang dihadapi serta pengelolaan risikonya.
Pengajuan limit harus meliputi kriteriakriteria sebagai berikut : Divisi Treasuri sebagai risk taking unit menerapkan “trading”
dan “hedging” secara berkala sebagai bagian dari proses pengelolaan bisnis Treasury khususnya bidang Treasury Trading.
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
666
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
667
Growing Together with New Expanding Opportunities
Pada konteks limit berbasis risiko ini, yang ditentukan adalah limit yang berkaitan dengan aktivitas Treasury. Dalam proses
penerapan limit dilakukan usaha pendekatan dimana terdapat komponen-komponen yang mendukung diantaranya :
A. Rencana Bisnis
• Rencana bisnis harus secara luas mencantumkan
tujuan dari limit yang diminta, target pasar, pendapatan yang diharapkan dan kebutuhan akan modal. Rencana
tersebut harus mengkualifikasikan cara bagaimana limit tersebut akan dipergunakan, contoh “trading”
atau “hedging”.
• Aplikasi limit harus mengidentifikasi mata uang dan
pasar spesifik yang menjadi eksposur terhadap tujuan unit bisnis.
B. Persyaratan Modal dan Proyeksi Pendapatan •
Divisi Treasuri meminta masukan dari Divisi Manajemen Risiko dalam mengukur alokasi modal yang harus
disediakan dalam memitigasi potensi kerugian yang akan timbul.
• Divisi Treasuri harus memberikan proyeksi pendapatan
yang berhubungan dengan aplikasi limit. Proyeksi tersebut akan memudahkan Direksi dalam proses
pengambilan keputusan persetujuan limit.
C. Penggunaan historis Divisi Treasuri dapat memberikan analisa trend market
outlook dengan penggunaan historis yang ada atas eksposur risiko atau limit yang akan diterapkan.
Prosedur kerja pengukuran limit unit bisnis Treasuri mempertimbangkan beberapa aspek yang dinilai cukup
berpotensial dalam menimbulkan kejadian risiko. Komponen yang mendasari dalam pengukuran limit memuat yaitu :
a. Faktor sensitivitas risiko pasar Setiap aktivitas Treasuri
terdapat risiko yang melekat risk inherent dimana proses dalam pengukuran risiko harus didasarkan pada
sensitivitas risiko yang melekat pada aktivitas transaksi Treasuri. Faktor sensitivitas risiko pasar meliputi yaitu
PV01, Duration dan volatilitas transaksi.
b. Kecukupan Data Kecukupan data diperlukan sebagai kecukupan prosedur
analisis statistik dan agar analisis pengukuran terhadap risiko menghasilkan output yang memadai dan sesuai
dengan eksposur risiko yang dihadapi oleh bank. Data yang diperlukan adalah data historis yang dibutuhkan
guna memperkuat suatu analisis pengukuran limit risiko.
c. Pengukuran Value at Risk Model Value at Risk tersebut dipergunakan dalam
mengukur dan menganalisa risiko transaksi Treasuri secara komprehensif dan terukur. Misalnya, penggunaan
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
VaR value at risk untuk mengukur kerugian budget loss atas aktivitas transaksi Treasury trading selain itu
kegunaan model ini juga dapat mengukur perkiraan kerugian terburuk yang dapat dialami Bank dalam
selang waktu tertentu pada kondisi pasar yang normal dan tingkat kepercayaan tertentu.
Beberapa strategi pengelolaan risiko pasar yang dilakukan bank bjb adalah mencakup sistem dan prosedur dengan
menggunakan teknik Mark To Market, Value at Risk VaR, Stress Testing, Repricing Gap Duration Gap Model atau
metoda lain yang sesuai untuk mendapatkan nilai wajar eksposur secara berkala, sekaligus merupakan platform
yang tepat untuk menilai posisi risiko.
Pada saat ini bank bjb menerapkan metode yang mampu mengukur risiko terhadap nilai tukar yaitu dengan
menggunakan Model Nilai Tukar Var EWMA Exponential Weighted Moving Average yang dilengkapi dengan
Fundamental Analysis dan Historical Simulation untuk menangkap tingkat risiko nilai tukar yang tercermin dalam
Posisi Devisa Netto. Bank bjb juga telah membangun model pengukuran risiko tingkat suku bunga dengan menggunakan
metodologi yang dapat menangkap risiko suku bunga dari portofolio aset dan kewajiban yang sensitive terhadap
perubahan suku bunga serta menentukan besaran risiko terhadap bank melalui Repricing Profile, Duration GAP, dan
Economic Value of Equity EVE. Dalam proses pengukuran potensi kerugian baik itu suku bunga dan nilai tukar dari
transaksi-transaksi Treasury diukur melalui VaR simulasi historis baik secara sistem OPICS Risk maupun manual.
Pengujian kelayakan internal VaR simulasi historis melalui back testing VaR vs ProfitLoss Treasury dan dilakukan
secara berkala.
D. Pemantauan Risiko Pasar Aktivitas manajemen risiko dalam melakukan proses
pemantauan aktivitas bisnis antara lain melalui: 1. Adanya RMA Risk Manegement Agency yang
berfungsi untuk melakukan proses manajemen risiko pasar trading book melalui pemantauan limit Treasuri
secara harian, misalnya ketentuan GWM, open position, budget loss, risk sensitivity limit, dll. Sebagai upaya
proses pemantauan yang efektif dan akurat, bank telah memiliki sistem OPICS Risk yang berfungsi dalam
mengukur eksposur risiko trading book yang dilakukan oleh dealing room Treasury.
2. Pemantauan risiko nilai tukar banking book dilakukan melalui pemantauan Posisi Devisa Neto per 30 menit
serta secara harian agar berada dalam toleransi limit internal bank dan regulasi Bank Indonesia.
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
668
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
669
Growing Together with New Expanding Opportunities
3. Pemantauan risiko suku bunga banking book dilakukan melalui pengukuran Repricing GAP, Duration GAP,
dan Economic Value of Equity EVE untuk melihat sensitivitas porotfolio aktiva dan pasiva bank dalam
menghadapi perubahan suku bunga di masa datang.
4. Melakukan evaluasi terhadap eksposur risiko yang dimiliki oleh bank.
5. Apabila terjadi pelampauan limit, Divisi Manajemen Risiko segera melakukan pelampauan tersebut kepada Direksi.
6. Apabila terjadi pelampauan limit, Divisi Manajemen Risiko segera melakukan pelampauan tersebut kepada Direksi.
d. Pengendalian Risiko Pasar Strategi yang diambil oleh bank dalam proses pengendalian
risiko pasar, antara lain melalui hedging, squaring position, back-to-back dan cara lain yang bertujuan untuk meng-
offset suatu transaksiposisi yang mengalami kerugian serta stress testing guna melihat ketahanan posisi keuangan
bank dalam menghadapi kondisi krisis. Selain itu pula dapat digunakan untuk mentransfer risiko yang dimiliki dealing
room Treasury bank sepanjang transfer risiko tersebut masih berada dalam risk limit bank. Bank juga membatasi
atau melarang jenis transaksi atau instrumen tertentu untuk ditransaksikan oleh bisnis unit, serta mengurangi
risiko dengan cara memberikan batas maksimum transaksi atau portofolio sesuai dengan risk appetite bank.
4. Sistem Pengendalian Intern yang Menyeluruh Dalam rangka pengembangan penerapan manajemen
risiko yang dinamis, Satuan Kerja Manajemen Risiko selalu melakukan evaluasi atas kebijakan, prosedur dan limit risiko
pasar secara berkala. Sebagai upaya pengendalian risiko pasar berupa kecukupan kebijakan dan prosedur Satuan
Kerja Manajemen Risiko, kaji ulang atas kebijakan dan prosedur dilakukan oleh unit independen baik di internal
ataupun pihak eksternal. Pelaksanaan kaji ulang dan evaluasi terhadap pengukuran
risiko yang dilakukan oleh Divisi Manajemen Risiko meliputi :
• Kesesuaian kebijakan, desain proses Manajemen Risiko,
sistem informasi, dan pelaporan manajemen risiko bank dengan kebutuhan bisnis Bank, serta perkembangan
peraturan dan praktek terbaik best practice terkait Manajemen Risiko;
• Metode, asumsi, dan variabel yang digunakan untuk
mengukur Risiko dan menetapkan limit risiko pasar; •
Perbandingan antara asumsi yang digunakan dalam metode pengukuran risiko yang dipergunakan dengan
kondisi yang sebenarnyaaktual; •
Perbandingan antara limit yang ditetapkan dengan eksposur yang sebenarnyaaktual;
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Hasil kaji ulang Satuan Kerja Manajemen Risiko Divisi Manajemen Risiko yang telah dikaji ulang oleh Satuan Kerja
Audit Intern SKAI akan disampaikan dalam Komite Manajemen Risiko RMC untuk kemudian diminta persetujuannya kepada
Direksi. Pembahasan tersebut dilakukan pula dengan Dewan Komisaris yang dibantu oleh Komite Pemantau Risiko. Kaji ulang
yang dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Intern SKAI meliputi :
• Keandalan kerangka Manajemen Risiko, yang mencakup
kebijakan, struktur organisasi, alokasi sumber daya, desain proses Manajemen Risiko, system informasi,
dan pelaporan Risiko Bank;
• Proses pemantauan yang dilakukan oleh Satuan Kerja
Manajemen Risiko; •
Evaluasi atas metodologi pengukuran Satuan Kerja Manajemen Risiko;
5. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Pasar
No Keterangan
Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
bank bjb Konsolidasi
bank bjb Konsolidasi
beban Modal
ATMR beban
Modal
ATMR beban
Modal
ATMR beban
Modal
ATMR
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
1 risiko Suku Bunga
a. risiko Spesifik 38,770
531,208 38,770
531,208 91,233
1,164,735 91,233
1,164,735 b. risiko umum
- -
- -
2 risiko nilai Tukar
46,583 3,727
46,583 3,727
24,327 1,946
24,327 1,946
3 risiko ekuitas
4 risiko Komoditas
5 risiko option
Total 85,353
534,934 85,353
534,934 115,560
1,166,681 115,560
1,166,681
rISIKO LIKUIDItaS
Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang timbul atau kewajiban
yang telah jatuh tempo. Risiko ini terjadi akibat kegagalan pengelolaan sumber dana dan penanaman dana mismatch
atau kekurangan likuiditas shortage yag mengakibatkan bank tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya pada waktu
yang telah ditetapkan. Risiko likuiditas dapat dikategorikan sebagai berikut :
• Risiko Likuiditas Pasar, yaitu risiko yang timbul karena
bank tidak mampu melakukan offsetting posisi tertentu dengan harga pasar karena kondisi likuiditas pasar yang
tidak memadai atau terjadi gangguan di pasar market disruption;
• Risiko Likuiditas Pendanaan, yaitu risiko yang timbul karena
bank tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain.
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
670
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
671
Growing Together with New Expanding Opportunities
PENGAWASAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggungjawab atas efektivitas penerapan Manajemen Risiko Likuiditas di Bank. Terkait
wewenang dan tanggung jawab pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi bank bjb, Dewan Komisaris dan Direksi
selalu memperoleh informasi yang jelas mengenai evaluasi dan penerapan manajemen risiko eksposur risiko likuiditas,
pemantauan limit secara harian serta langkah- langkah yang diambil oleh Risk Taking Unit khususnya terkait adanya
pelampauan limit. Dalam pelaksanaan pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Pemantau Risiko
KPR bank yang secara berkala melakukan pengawasan melalui koordinasi dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Media koordinasi yang digunakan dapat berupa laporan pemantauan risiko oleh SKMR yang disampaikan kepada
Komite Pemantau Risiko maupun melalui media rapat antara kedua belah pihak. Adapun rapat yang diadakan tersebut pada
umumnya membahas penerapan manajemen risiko di bank bjb
menyangkut diantaranya penerapan pengukuran risk tolerance risiko likuiditas, stress testing likuiditas, pembahasan
profil risiko likuiditas yang bersifat material, dan kecukupan metodologi pengukuran yang dipergunakan Satuan Kerja
Manajemen Risiko. Pengawasan yang dilakukan oleh Direksi yaitu memantau penerapan limit Treasury secara berkala
baik terjadi pelampauan limit breach limit maupun tidak terjadi pelampauan limit, melakukan persetujuan atas limit yang
bersifat baru ataupun perubahannya. Pembahasan tentang pengelolaan risiko likuiditas seperti komposisi deposan inti,
maturity profile bank dilakukan dalam Rapat ALCO Asset Liability Committee sedangkan pembahasan eksposur risiko
likuiditas seperti profil risiko likuiditas yang bersifat material, liquidity stress testing, dan eksposur risiko likuiditas lainnya
dibahas dalam rapat Komite Manajemen Risiko RMC. Terkait limit risiko likuiditas dan risk appetite bank dievaluasi secara
periodik namun dapat dipercepat sesuai dengan perubahan lingkungan bisnis bank.
KECUKUPAN KEbIjAKAN, PROSEDUR DAN PENETAPAN LIMIT
Sebagai upaya menghadapi permasalahan likuiditas mendasar, bank telah memiliki kebijakan dan pedoman terkait penerapan
manajemen risiko likuiditas. Kebijakan dan pedoman tersebut memuat diantaranya prosedur pengukuran risiko likuiditas,
stress testing likuiditas yang memuat skenario general market crisis dan bank specific crisis. Terkait kebijakan penerapan
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
limit gap likuiditas, prosedur eskalasi pelampauan limit, rencana kontinjensi pendanaan likuiditas, saat ini bank masih menyusun
prosedur dan langkah- langkahnya bersama risk taking unit dimana untuk ke depannya akan dijadikan kebijakan aturan yang
perlu dipatuhi oleh risk taking unit. Penetapan limit likuiditas yang berjalan di bank yaitu penetapan limit primary reserve,
secondary reserve dan ekses reserve GWM sedangkan untuk penetapan pagu kas di Cabang Operasional dilakukan oleh Divisi
Jaringan, Layanan dan Operasional.
Satuan Kerja Manajemen Risiko selalu melakukan evaluasi atas kebijakan, prosedur dan analisis kinerja bank terhadap limit yang
diterapkan. Adapun perubahan limit dilakukan oleh risk taking unit untuk kemudian dilakukan evaluasi melalui pengukuran
yang telah distandarisasi oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko.
KECUKUPAN PROSES IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN
PENGENDALIAN RISIKO, SERTA SISTEM INFORMASI MANAjEMEN RISIKO
Kebijakan risiko likuiditas mencakup risiko yang menyebabkan bank menderita kerugian akibat meningkatnya biaya dana atau
adanya hambatan keterbatasan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Sebagian besar transaksi finansial atau
komitmen mempunyai dampak terhadap likuiditas bank. Oleh karena itu, bank sangat rentan terhadap masalah likuiditas, baik
bagi bank itu sendiri maupun pengaruhnya terhadap industri perbankan secara keseluruhan. Bank berkewajiban memenuhi
kewajiban keuangannya secara tepat waktu sehingga bank harus mampu memelihara suatu tingkat likuiditas yang
memadai setiap waktu.
Dalam menentukan limit risiko likuiditas, bank memperhatikan kondisi likuiditas dari aktiva- pasiva bank. Likuiditas yang cukup
besar perlu dikelola secara baik dan dijadikan indikator dalam menerapkan limit risiko likuiditas untuk mendukung upaya
peningkatan profitabilitas bank, karena likuiditas yang cukup besar justru akan meningkatkan idle fund dan akan merugikan
bagi bank terutama bank yang didanai nasabah korporasi. Gap likuiditas secara historis dapat dijadikan patokan dalam
menentukan limit risiko likuiditas bagi bank. Penerapan limit likuiditas yang berjalan di bank yaitu penetapan limit primary
reserve, secondary reserve dan ekses reserve GWM sedangkan untuk penetapan pagu kas di Cabang Operasional dilakukan
oleh Divisi Jaringan, Layanan dan Operasional.
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
672
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
673
Growing Together with New Expanding Opportunities
Saat ini bank sedang mengembangkan sistem informasi pengukuran risiko likuiditas seperti maturity profile yang
terintegrasi. Satuan Kerja Manajemen Risiko bersama Risk Taking Unit dalam tahapan integrasi sistem informasi maturity
profile tersebut selalu diadakan rapat sebagai upaya mengetahui utilisasi progres yang telah dilakukan. Sistem pelaporan maturity
profile valas telah terintegrasi dan tervalidasi dengan memadai sehingga pelaporannya tidak memerlukan proses
manual lagi.
Sebagai langkah koordinasi manajemen bank dalam menghadapi kejadian krisis likuiditas dikemudian hari, bank sedang menyusun
Tim Manajemen Krisis Likuiditas Liquidity Crisis Management Team sebagai langkah antisipatif dalam menyikapi krisis
likuiditas dengan menjalankan prosedur rencana pendanaan darurat sesuai dengan kerangka kerja Contingency Funding
Plan Scenario yang telah ditetapkan berdasarkan hasil rapat ALCO Asset Liability Committee.
Dalam proses pemantauan limit Risk Taking Unit, Satuan Kerja Manajemen Risiko selalu melakukan pemantauan limit secara
harian dan dilaporkan kepada Direksi secara berkala. Adapun apabila terjadi eskalasi pelampauan limit maka akan segera
dilaporkan kepada Direksi termasuk upaya contingency plan yang akan dilakukan oleh Risk Taking Unit. Terkait menuju
implementasi Basel III yang terfokus kepada permasalahan likuiditas, Satuan Kerja Manajemen Risiko bekerja sama dengan
Unit Bisnis dan Supporting Unit melakukan pengukuran dampak Basel III terhadap bank dengan melakukan simulasi perhitungan
rasio LCR Liquidity Coverage Ratio dan NSFR Net Stable Funding Ratio yang dibutuhkan oleh bank agar terhindari
dari dampak risiko likuiditas dan kepatuhan internal maupun eksternal.
SISTEM PENGENDALIAN INTERN yANG MENyELURUH
Dalam rangka pengembangan penerapan manajemen risiko yang dinamis, Satuan Kerja Manajemen Risiko selalu melakukan
evaluasi atas kebijakan, prosedur dan limit risiko likuiditas secara berkala. Sebagai upaya pengendalian risiko pasar berupa
kecukupan kebijakan dan prosedur Satuan Kerja Manajemen Risiko, kaji ulang atas kebijakan dan prosedur dilakukan oleh
unit independen baik di internal ataupun pihak eksternal. Satuan Kerja Manajemen Risiko pun melakukan stress testing likuiditas
bank bjb dan memberikan informasi kondisi kecukupan asset likuid yang dipandang memadai untuk mengcover penarikan
dana oleh nasabah secara tiba-tiba dan dalam jumlah besar. Laporan tersebut diinformasikan kepada Direksi dan risk taking
unit agar mendapatkan feed back dan menciptakan risk awareness.
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
PENGUNGKAPAN KUANTITATIF RISIKO LIKUIDITAS.
Profil Maturitas Rupiah – Bank secara Individual Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi dengan
Individual
POS-POS SALDO
jATUH TEMPO Sampai
dengan 1 minggu
1 minggu sampai
dengan 2 minggu
2 minggu sampai
dengan 1 bulan
1 bulan sampai
dengan 3 bulan
3 bulan sampai
dengan 6 bulan
6 bulan sampai
dengan 12 bulan
12 bulan I.
Neraca A.
Aset 89,528,536
17,453,199 584,189
707,411 4,561,435
1,996,395 3,025,078
61,200,829
1. Kas
2,164,530 2,164,530
- -
- -
- -
2. penempatan pada Bank Indonesia
16,260,797 14,260,797
350,000 -
1,150,000 500,000
- -
a. Giro
5,255,797 5,255,797
- -
- -
- -
b. SBI
2,000,000 -
350,000 -
1,150,000 500,000
- -
c. Lainnya Depo Facility, Term Deposit
reverse repo 9,005,000
9,005,000 -
- -
- -
- 3.
penempatan pada bank lain 1,598,546
1,298,546 100,000
200,000 -
- -
- 4.
Surat Berharga 7,087,891
- 108,011
- 1,556,803
157,976 957,271
4,307,830 a.
Sun 5,100,602
- -
- 1,471,673
69,690 473,571
3,085,668 1
diperdagangkan 1,176,276
- -
- 1,176,276
- -
- 2
tersedia untuk dijual -
- -
- -
- -
- 3
dimiliki hingga jatuh tempo 3,924,326
- -
- 295,397
69,690 473,571
3,085,668 4
pinjaman yang diberikan dan piutang
- -
- -
- -
- -
b. Surat Berharga Korporasi
2,705,232 -
108,011 -
803,073 88,286
483,700 1,222,162
1 diperdagangkan
666,052 -
- -
666,052 -
- -
2 tersedia untuk dijual
- -
- -
- -
- -
3 dimiliki hingga jatuh tempo
2,039,180 -
108,011 -
137,021 88,286
483,700 1,222,162
4 pinjaman yang diberikan dan
piutang -
- -
- -
- -
- c.
Lainnya -
- -
- -
- -
- 5.
Kredit yang Diberikan 62,731,105
43,659 26,178
507,411 1,854,632
1,338,419 2,067,807
56,892,999 a.
Belum Jatuh Tempo 62,309,814
43,659 26,178
507,411 1,854,632
1,338,419 2,067,807
56,471,708 b.
Sudah Jatuh Tempo 421,291
- -
- -
- -
421,291 6.
Tagihan Lainnya -
- -
- -
- -
- a.
Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali rr
- -
- -
- -
- -
b. Lainnya
- -
- -
- -
- -
7. Lain-lain
- -
- -
- -
- -
b. Kewajiban
81,065,660 4,580,629
2,086,565 5,039,324
3,855,631 2,846,928
4,992,183 57,664,400
1. Dana pihak Ketiga
70,525,799 1,542,164
703,683 2,347,033
2,894,800 2,808,580
4,944,248 55,285,291
a. Giro
17,089,941 475,027
26,390 26,390
105,562 158,342
316,686 15,981,544
b. Tabungan
16,719,390 188,231
188,231 457,132
1,417,109 2,125,662
4,251,327 8,091,698
c. Simpanan Berjangka
36,716,468 878,906
489,062 1,863,511
1,372,129 524,576
376,235 31,212,049
1 Deposito on call
740,705 629,775
47,800 63,130
- -
- -
2 deposito berjangka
35,975,763 249,131
441,262 1,800,381
1,372,129 524,576
376,235 31,212,049
3 Lainnya
- -
- -
- -
- -
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia
- -
- -
- -
- -
3. Kewajiban kepada bank lain
5,365,531 2,628,461
630,000 1,175,000
932,070 -
- -
4. Surat Berharga yang Diterbitkan
2,312,000 -
- -
- -
- 2,312,000
a. obligasi
2,312,000 -
- -
- -
- 2,312,000
b. Subordinasi
- -
- -
- -
- -
c. Lainnya
- -
- -
- -
- -
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
674
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
675
Growing Together with New Expanding Opportunities
POS-POS SALDO
jATUH TEMPO Sampai
dengan 1 minggu
1 minggu sampai
dengan 2 minggu
2 minggu sampai
dengan 1 bulan
1 bulan sampai
dengan 3 bulan
3 bulan sampai
dengan 6 bulan
6 bulan sampai
dengan 12 bulan
12 bulan
5. pinjaman yang Diterima
191,741 2,876
2,877 3,835
28,761 38,348
47,935 67,109
a. pinjaman Subordinasi
- -
- -
- -
- -
b. Lainnya
191,741 2,876
2,877 3,835
28,761 38,348
47,935 67,109
6. Kewajiban Lainnya
2,670,589 407,128
750,005 1,513,456
- -
- -
a. Kewajiban atas Surat Berharga yang
dijual dengan janji dibeli kembali repo
2,670,589 407,128
750,005 1,513,456
- -
- -
b. Lainnya
- -
- -
- -
- -
7. Lain-lain
- -
- -
- -
- -
C. Selisih Aset dengan Kewajiban dalam
Neraca
8,462,876 12,872,570
1,502,376 4,331,913
705,804 850,533
1,967,105 3,536,429
II. Rekening Administratif
- A.
Tagihan Rekening Administratif -
- -
- -
- -
-
1. Komitmen
- -
- -
- -
- -
a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik
- -
- -
- -
- -
b. posisi pembelian spot dan derivatif
yang masih berjalan -
- -
- -
- -
- 1
Spot -
- -
- -
- -
- 2
Derivatif -
- -
- -
- -
- c.
Lainnya -
- -
- -
- -
- 2.
Kontijensi -
- -
- -
- -
-
b. Kewajiban Rekening Administratif
- -
- -
- -
- -
1. Komitmen
- -
- -
- -
- -
a. Fasilitas Kredit yang belum ditarik
- -
- -
- -
- -
b. Irrevocable LC yang masih berjalan
- -
- -
- -
- -
c. posisi penjualan spot dan derivatif
yang masih berjalan -
- -
- -
- -
- 1
Spot -
- -
- -
- -
- 2
Derivatif -
- -
- -
- -
- d.
Lainnya -
- -
- -
- -
- 2.
Kontijensi -
- -
- -
- -
- C.
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif
- -
- -
- -
- -
Selisih Ia-IB + IIa-IIB 8,462,876
12,872,570 1,502,376
4,331,913 705,804
850,533 1,967,105
3,536,429 -
Selisih Kumulatif 59,308,005
12,872,570 11,370,194
7,038,281 7,744,085
6,893,552 4,926,447
8,462,876
Profil Maturitas Rupiah – Bank secara Konsolidasi Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi
dengan Perusahaan Anak
POS-POS SALDO
jATUH TEMPO Sampai
dengan 1 minggu
1 minggu sampai
dengan 2 minggu
2 minggu sampai
dengan 1 bulan
1 bulan sampai
dengan 3 bulan
3 bulan sampai
dengan 6 bulan
6 bulan sampai
dengan 12 bulan
12 bulan I.
Neraca A.
Aset 89,528,536
17,453,199 584,189
707,411 4,561,435
1,996,395 3,025,078
61,200,829
1. Kas
2,164,530 2,164,530
- -
- -
- -
2. penempatan pada Bank Indonesia
16,260,797 14,260,797
350,000 -
1,150,000 500,000
- -
a. Giro
5,255,797 5,255,797
- -
- -
- -
b. SBI
2,000,000 -
350,000 -
1,150,000 500,000
- -
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
POS-POS SALDO
jATUH TEMPO Sampai
dengan 1 minggu
1 minggu sampai
dengan 2 minggu
2 minggu sampai
dengan 1 bulan
1 bulan sampai
dengan 3 bulan
3 bulan sampai
dengan 6 bulan
6 bulan sampai
dengan 12 bulan
12 bulan
c. Lainnya Depo Facility, Term Deposit
reverse repo 9,005,000
9,005,000 -
- -
- -
- 3.
penempatan pada bank lain 1,598,546
1,298,546 100,000
200,000 -
- -
- 4.
Surat Berharga 7,087,891
- 108,011
- 1,556,803
157,976 957,271
4,307,830 a.
Sun 5,100,602
- -
- 1,471,673
69,690 473,571
3,085,668 1
diperdagangkan 1,176,276
- -
- 1,176,276
- -
- 2
tersedia untuk dijual -
- -
- -
- -
- 3
dimiliki hingga jatuh tempo 3,924,326
- -
- 295,397
69,690 473,571
3,085,668 4
pinjaman yang diberikan dan piutang
- -
- -
- -
- -
b. Surat Berharga Korporasi
2,705,232 -
108,011 -
803,073 88,286
483,700 1,222,162
1 diperdagangkan
666,052 -
- -
666,052 -
- -
2 tersedia untuk dijual
- -
- -
- -
- -
3 dimiliki hingga jatuh tempo
2,039,180 -
108,011 -
137,021 88,286
483,700 1,222,162
4 pinjaman yang diberikan dan
piutang -
- -
- -
- -
- c.
Lainnya -
- -
- -
- -
- 5.
Kredit yang Diberikan 62,731,105
43,659 26,178
507,411 1,854,632
1,338,419 2,067,807
56,892,999 a.
Belum Jatuh Tempo 62,309,814
43,659 26,178
507,411 1,854,632
1,338,419 2,067,807
56,471,708 b.
Sudah Jatuh Tempo 421,291
- -
- -
- -
421,291 6.
Tagihan Lainnya -
- -
- -
- -
- a.
Tagihan atas Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali rr
- -
- -
- -
- -
b. Lainnya
- -
- -
- -
- -
7. Lain-lain
- -
- -
- -
- -
b. Kewajiban
1. Dana pihak Ketiga
81,065,660 4,580,629
2,086,565 5,039,324
3,855,631 2,846,928
4,992,183 57,664,400
a. Giro
70,525,799 1,542,164
703,683 2,347,033
2,894,800 2,808,580
4,944,248 55,285,291
b. Tabungan
17,089,941 475,027
26,390 26,390
105,562 158,342
316,686 15,981,544
c. Simpanan Berjangka
16,719,390 188,231
188,231 457,132
1,417,109 2,125,662
4,251,327 8,091,698
1 Deposito on call
36,716,468 878,906
489,062 1,863,511
1,372,129 524,576
376,235 31,212,049
2 deposito berjangka
740,705 629,775
47,800 63,130
- -
- -
3 Lainnya
35,975,763 249,131
441,262 1,800,381
1,372,129 524,576
376,235 31,212,049
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia
- -
- -
- -
- -
3. Kewajiban kepada bank lain
- -
- -
- -
- -
4. Surat Berharga yang Diterbitkan
5,365,531 2,628,461
630,000 1,175,000
932,070 -
- -
a. obligasi
2,312,000 -
- -
- -
- 2,312,000
b. Subordinasi
2,312,000 -
- -
- -
- 2,312,000
c. Lainnya
- -
- -
- -
- -
5. pinjaman yang Diterima
- -
- -
- -
- -
a. pinjaman Subordinasi
191,741 2,876
2,877 3,835
28,761 38,348
47,935 67,109
b. Lainnya
- -
- -
- -
- -
6. Kewajiban Lainnya
191,741 2,876
2,877 3,835
28,761 38,348
47,935 67,109
a. Kewajiban atas Surat Berharga yang
dijual dengan janji dibeli kembali repo
2,670,589 407,128
750,005 1,513,456
- -
- -
b. Lainnya
2,670,589 407,128
750,005 1,513,456
- -
- -
7. Lain-lain
- -
- -
- -
- -
C. Selisih Aset dengan Kewajiban dalam
Neraca
8,462,876 12,872,570
1,502,376 4,331,913
705,804 850,533
1,967,105 3,536,429
II. Rekening Administratif
- A.
Tagihan Rekening Administratif -
1. Komitmen
- -
- -
- -
- -
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
676
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
677
Growing Together with New Expanding Opportunities
POS-POS SALDO
jATUH TEMPO Sampai
dengan 1 minggu
1 minggu sampai
dengan 2 minggu
2 minggu sampai
dengan 1 bulan
1 bulan sampai
dengan 3 bulan
3 bulan sampai
dengan 6 bulan
6 bulan sampai
dengan 12 bulan
12 bulan
a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik
- -
- -
- -
- -
b. posisi pembelian spot dan derivatif
yang masih berjalan -
- -
- -
- -
- 1
Spot -
- -
- -
- -
- 2
Derivatif -
- -
- -
- -
- c.
Lainnya -
- -
- -
- -
- 2.
Kontijensi -
- -
- -
- -
-
b. Kewajiban Rekening Administratif
-
1. Komitmen
- -
- -
- -
- -
a. Fasilitas Kredit yang belum ditarik
- -
- -
- -
- -
b. Irrevocable LC yang masih berjalan
- -
- -
- -
- -
c. posisi penjualan spot dan derivatif
yang masih berjalan -
- -
- -
- -
- 1
Spot -
- -
- -
- -
- 2
Derivatif -
- -
- -
- -
- d.
Lainnya -
- -
- -
- -
- 2.
Kontijensi -
- -
- -
- -
- C.
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif
- -
- -
- -
- -
- Selisih Ia-IB + IIa-IIB
- 8,462,876
12,872,570 1,502,376
4,331,913 705,804
850,533 1,967,105
3,536,429 Selisih Kumulatif
- 59,308,005
12,872,570 11,370,194
7,038,281 7,744,085
6,893,552 4,926,447
8,462,876
Profil Maturitas Valas – Bank secara Individual Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Konsolidasi dengan
Individual
POS-POS SALDO
jATUH TEMPO Sampai
dengan 1 minggu
1 minggu sampai
dengan 2 minggu
2 minggu sampai
dengan 1 bulan
1 bulan sampai
dengan 3 bulan
3 bulan sampai
dengan 6 bulan
6 bulan sampai
dengan 12 bulan
12 bulan I.
Neraca A.
Aset 89,528,536
17,453,199 584,189
707,411 4,561,435
1,996,395 3,025,078
61,200,829
1. Kas
2,164,530 2,164,530
- -
- -
- -
2. penempatan pada Bank Indonesia
16,260,797 14,260,797
350,000 -
1,150,000 500,000
- -
a. Giro
5,255,797 5,255,797
- -
- -
- -
b. SBI
2,000,000 -
350,000 -
1,150,000 500,000
- -
c. Lainnya Depo Facility, Term Deposit
reverse repo 9,005,000
9,005,000 -
- -
- -
- 3.
penempatan pada bank lain 1,598,546
1,298,546 100,000
200,000 -
- -
- 4.
Surat Berharga 7,087,891
- 108,011
- 1,556,803
157,976 957,271
4,307,830 a.
Sun 5,100,602
- -
- 1,471,673
69,690 473,571
3,085,668 1
diperdagangkan 1,176,276
- -
- 1,176,276
- -
- 2
tersedia untuk dijual -
- -
- -
- -
-
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
POS-POS SALDO
jATUH TEMPO Sampai
dengan 1 minggu
1 minggu sampai
dengan 2 minggu
2 minggu sampai
dengan 1 bulan
1 bulan sampai
dengan 3 bulan
3 bulan sampai
dengan 6 bulan
6 bulan sampai
dengan 12 bulan
12 bulan
3 dimiliki hingga jatuh tempo
3,924,326 -
- -
295,397 69,690
473,571 3,085,668
4 pinjaman yang diberikan dan
piutang -
- -
- -
- -
- b.
Surat Berharga Korporasi 2,705,232
- 108,011
- 803,073
88,286 483,700
1,222,162 1
diperdagangkan 666,052
- -
- 666,052
- -
- 2
tersedia untuk dijual -
- -
- -
- -
- 3
dimiliki hingga jatuh tempo 2,039,180
- 108,011
- 137,021
88,286 483,700
1,222,162 4
pinjaman yang diberikan dan piutang
- -
- -
- -
- -
c. Lainnya
- -
- -
- -
- -
5. Kredit yang Diberikan
62,731,105 43,659
26,178 507,411
1,854,632 1,338,419
2,067,807 56,892,999
a. Belum Jatuh Tempo
62,309,814 43,659
26,178 507,411
1,854,632 1,338,419
2,067,807 56,471,708
b. Sudah Jatuh Tempo
421,291 -
- -
- -
- 421,291
6. Tagihan Lainnya
- -
- -
- -
- -
a. Tagihan atas Surat Berharga yang
dibeli dengan janji dijual kembali rr -
- -
- -
- -
- b.
Lainnya -
- -
- -
- -
- 7.
Lain-lain -
- -
- -
- -
-
b. Kewajiban
1. Dana pihak Ketiga
81,065,660 4,580,629
2,086,565 5,039,324
3,855,631 2,846,928
4,992,183 57,664,400
a. Giro
70,525,799 1,542,164
703,683 2,347,033
2,894,800 2,808,580
4,944,248 55,285,291
b. Tabungan
17,089,941 475,027
26,390 26,390
105,562 158,342
316,686 15,981,544
c. Simpanan Berjangka
16,719,390 188,231
188,231 457,132
1,417,109 2,125,662
4,251,327 8,091,698
1 Deposito on call
36,716,468 878,906
489,062 1,863,511
1,372,129 524,576
376,235 31,212,049
2 deposito berjangka
740,705 629,775
47,800 63,130
- -
- -
3 Lainnya
35,975,763 249,131
441,262 1,800,381
1,372,129 524,576
376,235 31,212,049
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia
- -
- -
- -
- -
3. Kewajiban kepada bank lain
- -
- -
- -
- -
4. Surat Berharga yang Diterbitkan
5,365,531 2,628,461
630,000 1,175,000
932,070 -
- -
a. obligasi
2,312,000 -
- -
- -
- 2,312,000
b. Subordinasi
2,312,000 -
- -
- -
- 2,312,000
c. Lainnya
- -
- -
- -
- -
5. pinjaman yang Diterima
- -
- -
- -
- -
a. pinjaman Subordinasi
191,741 2,876
2,877 3,835
28,761 38,348
47,935 67,109
b. Lainnya
- -
- -
- -
- -
6. Kewajiban Lainnya
191,741 2,876
2,877 3,835
28,761 38,348
47,935 67,109
a. Kewajiban atas Surat Berharga yang
dijual dengan janji dibeli kembali repo
2,670,589 407,128
750,005 1,513,456
- -
- -
b. Lainnya
2,670,589 407,128
750,005 1,513,456
- -
- -
7. Lain-lain
- -
- -
- -
- -
C. Selisih Aset dengan Kewajiban dalam
Neraca
8,462,876 12,872,570
1,502,376 4,331,913
705,804 850,533
1,967,105 3,536,429
II. Rekening Administratif
- A.
Tagihan Rekening Administratif -
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
678
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
679
Growing Together with New Expanding Opportunities
POS-POS SALDO
jATUH TEMPO Sampai
dengan 1 minggu
1 minggu sampai
dengan 2 minggu
2 minggu sampai
dengan 1 bulan
1 bulan sampai
dengan 3 bulan
3 bulan sampai
dengan 6 bulan
6 bulan sampai
dengan 12 bulan
12 bulan
1. Komitmen
- -
- -
- -
- -
a. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik
- -
- -
- -
- -
b. posisi pembelian spot dan derivatif
yang masih berjalan -
- -
- -
- -
- 1
Spot -
- -
- -
- -
- 2
Derivatif -
- -
- -
- -
- c.
Lainnya -
- -
- -
- -
- 2.
Kontijensi -
- -
- -
- -
-
b. Kewajiban Rekening Administratif
-
1. Komitmen
- -
- -
- -
- -
a. Fasilitas Kredit yang belum ditarik
- -
- -
- -
- -
b. Irrevocable LC yang masih berjalan
- -
- -
- -
- -
c. posisi penjualan spot dan derivatif
yang masih berjalan -
- -
- -
- -
- 1
Spot -
- -
- -
- -
- 2
Derivatif -
- -
- -
- -
- d.
Lainnya -
- -
- -
- -
- 2.
Kontijensi -
- -
- -
- -
- C.
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif
-
Selisih Ia-IB + IIa-IIB -
8,462,876 12,872,570
1,502,376 4,331,913
705,804 850,533
1,967,105 3,536,429
Selisih Kumulatif -
59,308,005 12,872,570
11,370,194 7,038,281
7,744,085 6,893,552
4,926,447 8,462,876
d. Profil Maturitas Valas – Bank secara Konsolidasi Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Konsolidasi
dengan Perusahaan Anak
No Pos – pos
31-Des-16 Saldo
jatuh Tempo = 1 bulan
1 bulan s.d 3 bulan
3 bulan s.d 6 bulan
6 bulan s.d 12
bulan 12 bulan
I Neraca
a aset
1. Kas 2. penempatan pada Bank Indonesia
3. penempatan pada bank lain 4. Surat Berharga
5. Kredit yang diberikan 6. Tagihan lainnya
7. Lain-lain
Total Aset
B Kewajiban
1. Dana pihak Ketiga 2. Kewajiban pada Bank Indonesia
3. Kewajiban pada bank lain 4. Surat Berharga yang Diterbitkan
5. pinjaman yang Diterima 6. Kewajiban lainnya
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
No Pos – pos
31-Des-16 Saldo
jatuh Tempo = 1 bulan
1 bulan s.d 3 bulan
3 bulan s.d 6 bulan
6 bulan s.d 12
bulan 12 bulan
7. Lain-lain
Total Kewajiban
Selisih aset dengan Kewajiban dalam neraca
II REKENING ADMINISTRATIF
a Tagihan rekening administratif
1. Komitmen 2. Kontijensi
Total Tagihan rekening administratif B
Kewajiban rekening administratif 1. Komitmen
2. Kontijensi
Total Kewajiban Rekening Administratif
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam rekening administratif
Selisih [Ia-IB+IIa-IIB] Selisih Kumulatif
rISIKO OPEraSIONaL
Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia,
kegagalan sistem, dan.atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Risiko operasional
melekat kepada seluruh aktivitas bank, oleh karena itu risiko operasional tidak dapat dihilangkan namun dapat dikendalikan
melalui mitigasi risiko yang memadai. Dampak kerugian dari risiko operasional dapat berupa kerugian keuangan atau
kerugian non keuangan.
Bank melakukan tata kelola mengenai pengelolaan risiko operasional yang dilakukan melalui three line of defense yaitu
risk taking unit sebagai lini pertahanan pertama, unit kerja Operational Risk Management sebagai lini pertahanan kedua,
serta Internal Audit sebagai lini pertahanan ketiga.
Lini pertahanan pertama memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh proses operasional yang dilakukan
telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku, melakukan identifikasi risiko operasional serta melakukan
mitigasi atas peristiwa kejadian risiko operasional. Lini pertahanan kedua yang berfungsi untuk mendukung dan
memastikan unit kerja pada lini pertahanan pertama telah
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
680
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
681
Growing Together with New Expanding Opportunities
melakukan pengelolaan risiko secara efektif. Lini pertahanan ketiga memiliki peran untuk memastikan proses pengelolaan
risiko operasional yang dilakukan oleh lini pertahanan pertama dan kedua telah berlangsung secara efektif dalam memitigasi
kejadian risiko yang sudah terjadi maupun yang bersifat potensial agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Bank.
PENGAWASAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Dewan Komisaris dan Direksi melakukan pengawasan aktif atas manajemen risiko operasional, antara lain melalui Komite Risiko
baik yang berada pada level komisaris maupun direksi. Dalam pelaksanaan pengawasan aktif yang dilakukan Dewan Komisaris,
dilakukan melalui Komite Pemantau Risiko. Sementara pada tingkat Direksi dilakukan melalui Komite Manajemen Risiko
yang anatara lain membahas mengenai kebijakan manajemen risiko bank. Dalam rangka meminimalisir kejadian fraud, Direksi
melakukan sosialisasi kepada seluruh karyawan mengenai pencegahan terkait fraud sebagai langkah untuk meningkatkan
awareness karyawan mengenai kejadian fraud.
Bank memiliki unit kerja independen yang melaksanakan pengelolaan manajemen risiko operasional secara bankwide
yaitu Grup Risiko Operasional yang berada dibawah Divisi Manajemen Risiko. Unit ini memiliki peran dalam menetapkan
standard dan kebijakan pengelolaan risiko operasional, dan berhubungan serta berkoordnasi dengan seluruh unit bisnis
dan supporting unit untuk memastikan langkah mitigasi yang dilakukan telah cukup dan memadai untuk mencegah
potensi risiko operasional.
Bank melakukan pengelolaan risiko operasional pada seluruh aktivitas, dimana seluruh karyawan wajib berperan serta dalam
mengelola risiko operasional pada unit kerja masing-masing serta memperhatikan kontrol yang efektif untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya risiko yang dapat merugikan bank.
KECUKUPAN KEbIjAKAN, PROSEDUR DAN PENETAPAN LIMIT
Bank telah memiliki kebijakan serta pedoman manajemen risiko operasional yang secara berkala dilakukan pembaharuan
dan evaluasi atas kebijakan dan pedoman manajemen risiko bank tersebut. Selain itu bank juga telah memiliki kebijakan lain
terkait manajemen risiko operasional, diantaranya kebijakan anti fraud, kebijakan Business Continuity Management yang
didalamnya meliputi Business Continuity Plan sebagai prosedur kelangsungan usaha Bank, Emergency Response Plan sebagai
prosedur tanggap darurat bencana dalam rangka penyelamatan
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
data dan asset serta Disaster Recovery Plan sebagai prosedur kelangsungan sistem dan infrastruktur pendukung Teknologi
Informasi, Kebijakan pengelolaan Teknologi Informasi. Disamping itu terkait dengan kebijakan pengembangan produk dan aktivitas
baru terlebih dahulu dilakukan analisa untuk menilai risiko yang melekat terhadap aktivitasproduk tersebut.
Bank memiliki prosedur operasional untuk proses aktivitas kegiatan operasional bank yang harus dilaksanakan oleh setiap
unit kerja dengan memperhatikan sistem pengendalian intern yang memadai sehingga dapat meminimalisir kemungkinan
terjadinya risiko operasional pada bank. Selain itu bank memiliki kebijakan terkait limit kewenangan dalam kegiatan operasional,
pemisahan tugas dan tanggung jawab pada setiap level jabatan, serta adanya approval untuk setiap eskalasi.
KECUKUPAN PROSES IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN
PENGENDALIAN RISIKO, SERTA SISTEM INFORMASI MANAjEMEN RISIKO
Dalam mendukung penerapan majemen risiko operasional untuk proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian
Risiko, bank telah mengembangkan alat bantu manajemen risiko yaitu :
• Risk Control Self Assessment RCSA
merupakan penilaian sendiri untuk mengukur eksposur risiko dari kumpulan risk register sebagai analisis potensi
risiko dari kegiatan operasional bank. Penilaian RCSA mencakup assessment untuk sistem pengendalian risiko
yang telah diimplementasikan bank
• Key Risk Indicator merupakan tools yang digunakan untuk
mengukur eksposur risiko melalui pengukuran terhadap indikator risiko yang ditetapkan sebagai key risk sebagai
early warning dalam mendeteksi potensi- potensi risiko.
• Loss Event Database merupakan pengumpulan data
peristiwa risiko yang terjadi. Data ini bertujuan sebagai pemenuhan internal loss database sehingga bank memiliki
data kerugian yang pernah terjadi pada bank selain itu data tersebut juga dapat digunakan untuk pengukuran
kecukupan modal dengan metode yang lebih advance.
Disamping itu bank telah menjadi anggota Konsorsium Data Kerugian Eksternal KDKE, dimana dalam konsorsium tersebut
menyediakan database risk event yang terjadi pada bank lain yang tergabung dalam konsorsium tersebut dengan
tetap menjaga kerahasian bank tersebut. Keikutsertaan dalam konsorsium tersebut merupakan salah satu cara untu
melakukan identifikasi risiko serta meningkatkan awareness terhadap risk event yang terjadi pada bank lain.
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
682
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
683
Growing Together with New Expanding Opportunities
Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko operasional tersebut diperlukan dukungan infrastruktur
dan sumber daya manusia yang memadai sesuai dengan lingkup dan kompleksitas bisnis bank.
Untuk pengukuran risiko operasional yang terkait dengan alokasi modal dan ATMR risiko operasional, maka bank dilakukan
perhitungan dengan metode Basic Indicator Approach sesuai dengan ketentuan dari regulator.
Pengungkapan Kuantitatif risiko Operasional 1. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara
Individual Tabel 8.1.a.
dalam jutaan rupiah
No Kategori Portfolio
Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Pendapatan bruto Rata-rata
3 tahun terakhir beban Modal
ATMR Pendapatan bruto
Rata-rata 3 tahun terakhir
beban Modal
ATMR
1 2
3 4
5 6
7 8
1 pendekatan Indikator Dasar
4,883,629 732,544
9,156,804 4,346,803
652,021 8,150,256
Total Eksposur 4,883,629
732,544 9,156,804
4,346,803 652,021
8,150,256
2. Laporan Audited dari Divisi Pengendalian Keuangan Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara
Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Tabel 8.1.b.
dalam jutaan rupiah
No Kategori Portfolio
Posisi Tanggal Laporan Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Pendapatan bruto Rata-rata
3 tahun terakhir beban Modal
ATMR Pendapatan bruto
Rata-rata 3 tahun terakhir
beban Modal
ATMR
1 2
3 4
5 6
7 8
1 pendekatan Indikator Dasar
4,883,629 732,544
9,156,804 4,346,803
652,021 8,150,256
Total Eksposur 4,883,629
732,544 9,156,804
4,346,803 652,021
8,150,256
Dalam penyajian informasi mengenai risiko operasional yang dihadapi, bank telah menyusun beberapa pelaporan- pelaporan
mengenai eksposur risiko operasional diantaranya yaitu profil risiko operasional secara bankwide yang disusun secara berkala,
selain itu bank juga membuat laporan secara rutin mengenai kejadian risiko operasional berdasarkan data yang diperoleh
dari tools manajemen risiko, terdapat juga laporan risiko secara insidental yang dibuat sesuai dengan kebutuhan berdasdarkan
risk event yang terjadi.
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
SISTEM PENGENDALIAN INTERN yANG MENyELURUH SISTEM PENGENDALIAN
INTERNAL DALAM PENERAPAN MANAjEMEN RISIKO MENCAKUP :
Prosedur operasional yang sesuai dengan proses aktivitas kegiatan operasional bank sehingga dapat meminimalisir
kemungkinan terjadinya risiko operasional pada bank. Kebijakan terkait limit kewenangan dalam kegiatan operasional,
pemisahan tugas dan tanggung jawab pada setiap level jabatan, serta adanya approval untuk setiap eskalasi.
Pemisahan fungsi yang jelas antara antara unit bisnis dan unit pendukung dengan unit yang melaksanakan fungsi
pengendalian.
rISIKO HUKUM
Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum danatau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara
lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan
perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Risiko hukum antara
lain dapat bersumber dari pada operasional, perjanjian dengan pihak ketiga, ketidakpastian hukum dan kelalaian penerapan
hukum, hambatan dalam proses litigasi untuk penyelesaian klaim, serta masalah yurisdiksi antar negara.
PENGAWASAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Para pihak yang berkepentingan terkait dengan risiko hukum yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan bank,
dimana para pihak tersebut bertanggungjawab dalam pengelolaan risiko hukum. Dewan Komisaris dan Direksi
memantau risiko hukum antara lain melalui pelaporan risiko hukum serta laporan lainnya yang berkaitan dengan legal. Dalam
pelaksanaan pengelolaan risiko hukum bank telah memiliki unit kerja khusus yang menangani permasalahan di bidang
hukum yang terdiri dari bagian litigasi dan non litigasi. Unit yang menjalankan fungsi pengelolaan tersebut risiko hukum
tersebut adalah Divisi Hukum yang berada dibawah Direktorat Operasional dan telah terpisah dari fungsi pengelolaan risiko
kepatuhan.
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
684
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
685
Growing Together with New Expanding Opportunities
KECUKUPAN KEbIjAKAN, PROSEDUR DAN PENETAPAN LIMIT
Bank telah memiliki kebijakan serta pedoman Manajemen risiko hukum yang secara berkala dilakukan pembaharuan dan evaluasi
atas kebijakan dan pedoman manajemen risiko bank tersebut. Selain itu bank juga telah memiliki kebijakan dan prosedur
dalam pengelolaan di bidang hukum untuk memastikan bahwa aktivitas bank telah sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan serta peraturan lainnya yang berlaku, sehingga bank dapat terhindar dari risiko hukum.
Selain itu bank telah memiliki standardisasi dokumen hukum bagi produk dan layanan bank yang dilakukan review secara
berkala sesuai dengan perkembangan bisnis bank. Bank juga melakukan kajian risiko hukum untuk setiap produk dan aktivitas
baru sebagai langkah untuk memitigasi risiko hukum.
KECUKUPAN PROSES IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN
PENGENDALIAN RISIKO, SERTA SISTEM INFORMASI MANAjEMEN RISIKO
Dalam kecukupan proses penerapan manajemen risiko, bank melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
pengendalian atas risiko hukum oleh Divisi Hukum. Divisi Hukum tersebut bertindak sebagai “legal watch” yang
menyediakan analisisadvis hukum kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi, selain itu juga berfungsi dalam
memberikan legal opini dalam setiap perjanjian kerjasama yang akan dilakukan oleh bank. Bank dalam melakukan pengelolaan
risiko hukum dibantu oleh konsultan hukum untuk penanganan kasus hukum yang terjadi, dimana hal tersebut dilakukan untuk
memitigasi dampak risiko hukum yang lebih luas.
Dalam melakukan pengendalian risiko hukum bank melakukan beberapa hal diantaranya yaitu :
• Proses kajian hukum dan pemberian opini atas produk serta
layanan bank termasuk aktivitas dan produk baru •
Terdapat standardisasi dokumen hukum bagi produk dan layanan bank
• Kaji ulang terhadap dokumen-dokumen legal yang berlaku
yang disesuaikan dengan perkembangan bisnis •
Kebijakan dan prosedur hukum yang memadai •
Melakukan penanganan kasus hukum yang dibantu juga oleh konsultan hukum apabila diperlukan
• Membantu unit-unit terkait dalam penanganan kasus
hukum •
Memberikan informasi dan pengetahuan hukum kepada unit-unit terkait
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
• Mendokumentasikan setiap kejadian risiko hukum dan
jumlah potensi kerugian akibat risiko hukum tersebut
SISTEM PENGENDALIAN INTERN yANG MENyELURUH
Sistem pengendalian internal yang menyeluruh dalam proses pelaksanaan manajemen risiko hukum dilaksanakan secara
berkala oleh Divisi Hukum dan berkoordinasi dengan Satua Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Audit Internal.
rISIKO KEPatUHaN
Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat bank tidak memenuhi dan atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan
ketentuan yang berlaku. Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan melalui penerapan sistem pengendalian intern yang konsisten.
PENGAWASAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Para pihak yang berkepentingan terkait dengan risiko Kepatuhan yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan bank,
dimana para pihak tersebut bertanggungjawab dalam pengelolaan risiko kepatuhan. Penerapan prinsip dan budaya
kepatuhan dimulai dari komitmen Dewan komisaris dan Direksi untuk memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku. Kepatuhan
terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku merupakan tanggung jawab dari seluruh jajaran organisasi termasuk Dewan
Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan.
Struktur organisasi dalam melakukan pengelolaan risiko kepatuhan, bank telah membentuk unit kerja kepatuhan yaitu
Divisi Kepatuhan yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh unit yang ada di bank telah mematuhi pada
peraturan-peraturan tersebut. Sementara Penanggung jawab atas kepatuhan suatu unit terhadap setiap peraturan yang
berlaku berada pada setiap risk taking unit.
KECUKUPAN KEbIjAKAN, PROSEDUR DAN PENETAPAN LIMIT
Bank telah memiliki kebijakan serta pedoman Manajemen risiko kepatuhan yang secara berkala dilakukan pembaharuan dan
evaluasi atas kebijakan dan pedoman manajemen risiko bank tersebut. Selain itu bank juga telah memiliki kebijakan mengenai
Kebijakan Program Anti Pencucian Uang APU dan Pencegahan Pendanaan Terorisme PPT yang diantaranya membahas
mengenai transaksi-transaksi yang mencurigakan serta
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
686
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
687
Growing Together with New Expanding Opportunities
pengkinian data nasabah, Kebijakan mengenai Pengendalian Gratifikasi yang bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan
Korupsi KPK dan terdapat Prosedur Kepatuhan untuk unit kerja. Bank telah memiliki kebijakan mengenai pelaporan kepatuhan
melalui compliance sheet kepada unit kerja terkait. Selain itu terkait dengan produk dan aktivitas baru terlebih dahulu
dilakukan analisa untuk menilai kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dalam penerbitan produk aktivitas tersebut.
KECUKUPAN PROSES IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN
PENGENDALIAN RISIKO, SERTA SISTEM INFORMASI MANAjEMEN RISIKO
Dalam kecukupan penerapan proses manajemen risiko, bank melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian
atas risiko kepatuhan melalui risk taking unit. Dalam melakukan identifikasi serta pengukuran atas risiko kepatuhan dilakukan
oleh unit kerja kepatuhan dengan melakukan pemantauan atas penerapan kepatuhan di semua unit kerja.
Dalam melakukan pengendalian risiko kepatuhan bank melakukan beberapa hal diantaranya yaitu :
• Melakukan kajian terhadap kebijakan dan prosedur internal
bank, serta pengajuan produk dan aktivitas baru •
Melakukan sosialisasi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku kepada karyawan untuk mendukung
terciptanya budaya kepatuhan. •
Melakukan pemantauan atas pelaksanaan prinsip kehati- hatian bank.
• Melakukan pemantauan atas Risiko Kepatuhan.
• Implementasi Program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme APU- PPT •
Terdapat kebijakan pengendalian gratifikasi yang dikelola Unit Pengendalian Gratifikasi yang bekerjasama dengan
Komisi Pemberantasan Korupsi KPK termasuk sosialisasi kepada karyawan untuk meningkatkan awareness
karyawan terkait pengendalian gratifikasi.
• Melakukan sosialisasi atas peraturan eksternal terbaru
kepada unit kerja. Dalam penyajian informasi mengenai risiko kepatuhan yang
dihadapi, bank telah menyusun beberapa pelaporan-pelaporan mengenai eksposur risiko kepatuhan diantaranya yaitu profil
risiko kepatuhan secara bankwide yang disusum secara berkala, selain itu bank juga membuat laporan secara rutin mengenai
kejadian risiko kepatuhan berdasarkan data yang diperoleh dari tools manajemen risiko, terdapat juga laporan penerapan
kepatuhan kepada manajemen
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
SISTEM PENGENDALIAN INTERN yANG MENyELURUH
Sistem pengendalian internal yang menyeluruh dalam proses pelaksanaan manajemen risiko hukum dilaksanakan secara
berkala oleh Divisi Kepatuhan dan berkoordinasi dengan Satua Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Audit Internal.
rISIKO StratEJIK
Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan danatau pelaksanaan suatu keputusan stratejik
serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan perubahan lingkungan bisnis. Risiko ini timbul antara lain karena bank
menerapkan strategi yang kurang sejalan dengan visi dan misi bank, melakukan analisis lingkungan stratejik yang kurang
komprehensif danatau terdapat ketidaksesuaian rencana stratejik. Selain itu risiko stratejik juga timbul karena kegagalan
dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis, mencakup kegagalan dalam mengantisipasi perubahan teknologi,
perubahan kondisi ekonomi makro, dinamika kompetisi di pasar, dan perubahan kebijakan dari regulator.
PENGAWASAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Dewan Komisaris dan Direksi melakukan penetapan serta pengarahan mengenai strategi bisnis bank sesuai dengan tugas
dan kewenangannya. Dalam melakukan strategi bisnis tersebut disesuaikan dengan tingkat risiko yang dapat diterima oleh
bank. Selain itu, Bank juga melakukan penyesuaian strategi- strategi jangka pendek, jangka menengah maupun jangka
panjang sejalan dengan arah bisnis dan perkembangan kondisi internal serta perkembangan kondisi eksternal.
Dalam menerapkan strategi bisnis tersebut dituangkan dalam rencana bisnis bank RBB yang penyusunannya ditetapkan oleh
Direksi dengan meminta persetujuan dari Dewan Komisaris. Direksi mengarahkan kepada masing-masing unit kerja untuk
mengimplementasikan rencana bisnis bank tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam melakukan pengelolaan strategi bank, Direksi dibantu oleh Divisi Perencanaan Strategis dalam memonitor
implementasi strategi bank termasuk implementasi rencana bisnis bank. Selain itu dilakukan analisa implementasi rencana
bisnis dan melaporkan hasil analisa kepada Direksi.
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
688
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
689
Growing Together with New Expanding Opportunities
Seluruh unit bisnisunit pendukung bertanggung jawab dalam membantu Direksi menyusun perencanaan stratejik
dan mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan secara efektif. Unit-unit tersebut juga bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa pengelolaan risiko stratejik telah sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
KECUKUPAN KEbIjAKAN, PROSEDUR DAN PENETAPAN LIMIT
Bank telah memiliki kebijakan serta pedoman manajemen risiko stratejik yang secara berkala dilakukan pembaharuan dan
evaluasi atas kebijakan dan pedoman manajemen risiko bank tersebut. Penyusunan rencana bisnis bank RBB merupakan
perencanaan strategis untuk mencapai tujuan yang telah bank tetapkan. Sehingga dalam penyusunan kebijakan disesuaikan
dengan rencana bisnis bank yang dapat mendukung dalam pencapaian tujuan strategis bank.
KECUKUPAN PROSES IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN
PENGENDALIAN RISIKO, SERTA SISTEM INFORMASI MANAjEMEN RISIKO
Dalam kecukupan penerapan proses manajemen risiko, bank melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan
dan pengendalian atas risiko stratejik. Bank melakukan identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko stratejik
dengan melakukan pemantauan atas pencapaian kinerja bank dengan rencana bisnis bank yang telah ditetapkan, selain itu
bank memperhatikan perubahan kondisi lingkungan bisnis untuk dilakukan penyesuaian kepada strategi yang akan diambil
oleh bank, bank melakukan pengembangan bisnis dengan memperhatikan tingkat risiko yang dapat diterima oleh bank,
serta melakukan pemantauan terhadap posisi bisnis bank. Adapun upaya pengendalian yang dilakukan untuk risiko stratejik
adalah dengan melakukan analisa atas pencapaian kinerja bank, mengambil langkah-langkah stratejik yang dirasa perlu sebagai
respon terhadap perubahan kondisi bisnis, melakukan business review atas pencapaian kinerja bisnis secara berkala.
SISTEM PENGENDALIAN INTERN yANG MENyELURUH
Dalam pengendalian internal untuk risiko stratejik bank melibatkan seluruh lini bisnis perusahaan serta kegiatan
pengendalian yang dipantau pula oleh Satua Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Audit Internal
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
rISIKO rEPUtaSI
Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif
terhadap bank. Hal ini antara lain disebabkan oleh adanya pemberitaan media dan atau rumor mengenai Bank yang
bersifat negatif, serta adanya komunikasi bank yang kurang efektif.
PENGAWASAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Dewan Komisaris dan Direksi memantau mengenai efektivitas penerapan Manajemen Risiko Reputasi di Bank. Terkait
wewenang dan tanggung jawab pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi bank bjb, Dewan Komisaris dan Direksi
selalu memperoleh informasi yang jelas mengenai evaluasi dan penerapan manajemen risiko eksposur risiko reputasi.
Struktur organisasi untuk melakukan pengelolaan terhadap risiko reputasi, bank telah membentuk unit kerja tersendiri yang
mengelola risiko reputasi yaitu Divisi Corporate Secretary dan Divisi Jaringan dan Layanan, unit kerja tersebut berfungsi untuk
melakukan pengelolaan terhadap reputasi bank dan mengatur mengenai standar layanan di Kantor Cabang sebagai langkah
untuk memitigasi risiko reputasi.
KECUKUPAN KEbIjAKAN, PROSEDUR DAN PENETAPAN LIMIT
Bank telah memiliki kebijakan serta pedoman Manajemen risiko reputasi yang secara berkala dilakukan pembaharuan dan
evaluasi atas kebijakan dan pedoman manajemen risiko bank tersebut. Bank juga telah memiliki kebijakan mengenai standar
pelayanan yang harus dilakukan oleh unit kerja operasional, hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir terjadinya risiko
reputasi akibat kurang memadainya pelayanan bank, terdapat juga kebijakan mengenai penanganan keluhan nasabah. Selain
itu bank telah memiliki call center sebagai sarana untuk melayani masyarakat yang membutuhkan jasa perbankan
serta penyampaian permasalahan terkait dengan bank. Terkait hubungan dengan pihak investor bank telah memiliki unit kerja
investor relationship yang melakukan komunikasi dengan pihak investor.
Bank juga melakukan manajemen risiko reputasi dengan melakukan aktivitas public relations, corporate social
responsibility dan respon yang cepat terhadap penanganan keluhan yang masuk kepada pihak bank.
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Tahunan 2016
690
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
691
Growing Together with New Expanding Opportunities
KECUKUPAN PROSES IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN
PENGENDALIAN RISIKO, SERTA SISTEM INFORMASI MANAjEMEN RISIKO
Dalam kecukupan penerapan proses manajemen risiko, bank melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
pengendalian atas risiko reputasi. Bank melakukan proses identifikasi dan pengukuran risiko reputasi dengan memantau
jumlah keluhan nasabah kepada bank melalui call center ataupun petugas bank serta memantau mengenai tindakan
penyelesaian atas keluhan tersebut, selain itu dilakukan pematauan juga terhadap jumlah pemberitaan terhadap bank
yang dimuat di media massa.
Dalam melakukan pengendalian atas risiko reputasi bank memiliki call center serta mengadakan coaching clinic
bagi karyawan dengan memberikan training atau pelatihan mengenai standar layanan dengan tujuan bank dapat
memberikan pelayanan dengan lebih baik kepada nasabah baik eksternal maupun internal sebagai salah satu langkah
mitigasi terhadap potensi risiko, selain itu bank menekankan kepada seluruh karyawan bahwa reputasi bank harus benar-
benar dijaga, bank juga memberikan informasi yang jelas kepada nasabah mengenai produkaktivitas bank sebagai langkah
dalam memitigasi risiko. Disamping itu dalam meningkatkan kualitas pelayanan frontliner yang merupakan garda depan
bank dalam memberikan pelayanan kepada nasabah, bank telah mengadakan program bank bjb service excellent award BBSEA.
SISTEM PENGENDALIAN INTERN yANG MENyELURUH
Bank telah memiliki unit kerja khusus dalam proses pelaksanaan manajemen risiko reputasi yang mencakup pengawasan secara
berkala atas pemberitaan negatif dan keluhan yang berdampak pada reputasi bank dan kegiatan pengendalian yang dipantau
oleh satuan kerja manajemen risiko.
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DisClosuRe of Risk exPosuRe anD Risk managemenT imPlemenTaTion
Laporan Keuangan
financial Report
Di tengah kondisi ekonomi global yang kurang kondusif, Bank bjb dihadapkan pada tantangan
yang cukup berat. namun demikian, tidak menyurutkan kami untuk terus melakukan
perbaikan di segala bidang.
in the mid of slightly non-conducive global economy, Bank bjb was faced with signiicantly tough challenges. This,
however, did not lessen our spirit to continue to improve in all aspects. Revitalization and developments were made
among others in information technology, laporan keuangan telah diaudit
oleh kantor akuntan Publik Purwantono, sungkoro dan surja dan mendapat opini wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dan
entitas anaknya tanggal 31 Desember 2016, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan standar akuntansi keuangan indonesia.
The inancial Statements have been audited by Purwantono, sungkoro and surja with a fair opinion, in all material
respects, included the consolidated inancial position of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten Tbk
and its subsidiaries as of December 31, 2016, as well as the consolidated inancial performance and cash lows for
the year ended on that date, in accordance with indonesian financial accounting standards.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
dan entitas anaknyaand its subsidiaries
Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
beserta laporan auditor independen Consolidated financial statements
as of December 31, 2016 and for the year then ended
with independent auditors’ report
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH
JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016 AND
FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar IsiTable of Contents
Halaman Page
Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian…………… 1-4
.…….…Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Consolidated Statement of Profit and Loss and Other Lain Konsolidasian….….….….….….….….….…
5-6 …………………………..Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian .............. 7
...….....Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian ..............................
8-9 .……………...Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ....... 10-206 .....…Notes to the Consolidated Financial Statements
The original report included herein is in the Indonesian language.
Laporan Auditor Independen Laporan No. RPC-3038PSS2017
Pe me g ang S aham, De wan K omisar is, dan Dir e k si PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk
Independent Auditors’ Report Report No. RPC-3038PSS2017
The Shareholders and the Boar ds of Commissioner s and Dir ect or s
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dan
entitas anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2016, serta
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan
dan informasi penjelasan lainnya.
We have audited the accompanying consolidated financial statements of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten Tbk and its subsidiaries, which comprise the consolidated statement of financial position as of
December 31, 2016, and the consolidated statements of profit and loss and other comprehensive income, changes in
equity, and cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and other
explanatory information.
Tang g ung jawab manaje me n at as lapor an k e uang an
Management’s responsibility for the financial st at ement s
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh
manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian
material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Management is responsible for the preparation and fair presentation of such consolidated financial statements in
accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for such internal control as management determines is
necessary to enable the preparation of consolidated financial statements that are free from material misstatement,
whether due to fraud or error.
Tang g ung jawab audit or
Audit or s’ r esponsibilit y
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan
audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan
melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut
bebas dari kesalahan penyajian material.
Our responsibility is to express an opinion on such consolidated financial statements based on our audit. We
conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified
Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to
obtain reasonable assurance about whether such consolidated financial statements are free from material
misstatement.
The original report included herein is in the Indonesian language.
Laporan Auditor Independen lanjutan Laporan No. RPC-3038PSS2017 lanjutan
Independent Auditors’ Report continued Report No. RPC-3038PSS2017 continued
Tanggung jawab auditor lanjutan
Auditors’ responsibility continued
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk
penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal
yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit
yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian
internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan
kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan
secara keseluruhan.
An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial
statements. The procedures selected depend on the auditors’ judgment, including the assessment of the risks of
material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the
auditors consider internal control relevant to the entity’s preparation and fair presentation of the financial statements
in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an
opinion on the effectiveness of the entity’s internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of
accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as
evaluating the overall presentation of the financial statements.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini
audit kami.
We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit
opinion.
Opini
Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan konsolidasian PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dan
entitas anaknya tanggal 31 Desember 2016, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
In our opinion, the accompanying consolidated financial statements present fairly, in all material respects, the
consolidated financial position of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
and its subsidiaries as of December 31, 2016, and their consolidated financial performance and cash flows for the
year then ended, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
Pur want ono, S un g k or o S ur ja
S inar t a Registrasi Akuntan Publik No. AP.0701
Public Accountant Registration No. AP.0701
1 Maret 2017
March 1, 2017
Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian ini secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole.
1
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF
FINANCIAL POSITION As of December 31, 2016
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
31 Desember Catatan 31 Desember
December 31, 2016 Notes
December 31, 2015
ASET ASSETS
Kas 2.215.341 2a,2d,4
2.402.588 Cash
Giro pada Current accounts with Bank
Bank Indonesia 5.516.363 2a,2d,2e,5
6.076.789 Indonesia
Giro pada bank lain 2a,2d,2e
Current accounts with other banks pihak ketiga
261.797 2m,6
181.572 third parties -
Cadangan kerugian penurunan nilai
56 62
Allowance for impairment losses 261.741
181.510 Penempatan pada Bank
2a,2d,2f, Placements with Bank
Indonesia dan bank lain 2m,7
Indonesia and other banks - pihak ketiga
12.786.575 3.742.987
third parties - Cadangan kerugian
penurunan nilai 9.059
3.859 Allowance for impairment losses
12.777.516 3.739.128
Tagihan derivatif 1.336 2d,2j,2m,8
2.434 Derivative Receivable
Surat berharga 2d,2g,
Marketable securities - pihak ketiga
9.206.598 2m,9
12.838.700 third parties -
Efek-efek yang dibeli dengan janji Marketable securities purchased
dijual kembali - 2d,2h,2m,10
1.308.760 under agreements to resell
Wesel ekspor dan tagihan lainnya 2d,2i,
Bills and other receivables - pihak ketiga
10.539 2m,11 1.006
third parties - Kredit yang diberikan
2d,2k,2m,2af Loans
- pihak berelasi 1.172.890
12,42 970.851
related parties - - pihak ketiga
62.246.295 54.590.545
third parties - 63.419.185
55.561.396 Cadangan kerugian
penurunan nilai 664.585
1.193.224 Allowance for impairment losses
62.754.600 54.368.172
Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian ini secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole.
2
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN lanjutan Tanggal 31 Desember 2016
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF
FINANCIAL POSITION continued As of December 31, 2016
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
31 Desember Catatan 31 Desember
December 31, 2016 Notes
December 31, 2015
ASET lanjutan ASSETS continued
Pembiayaan dan piutang Sharia financing and
syariah - setelah dikurangi receivables - less
margin ditangguhkan 2l,2m,2af,
unamortized margin - pihak ketiga
5.370.120 13,42
4.926.146 third parties -
5.370.120 4.926.146
Cadangan kerugian penurunan nilai
719.184 143.060
Allowance for impairment losses 4.650.936
4.783.086 Tagihan akseptasi
54.301 2d,2m,2n,14 20.634
Acceptances receivable 2d,2m,2o,2af
Penyertaan saham 31.984
15,42 31.984
Investment in shares Cadangan kerugian
penurunan nilai 1.303
4.236 Allowance for impairment losses
30.681 27.748
Aset tetap Fixed assets
Harga perolehan 3.664.338
1.864.720 Cost
Akumulasi penyusutan 923.941
841.406 Accumulated depreciation
Nilai buku 2.740.397
2p,16 1.023.314
Book value Aset pajak tangguhan - neto
137.253 2ac,26c 28.967
Deferred tax assets - net Bunga yang masih akan diterima
654.771 2d,17
623.325 Interest receivables
2d,2m,2q, Aset lain-lain - neto
1.306.084 2r,2s,18 1.271.269
Other assets - net
TOTAL ASET 102.318.457
88.697.430 TOTAL ASSETS
Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian ini secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole.
3
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN lanjutan Tanggal 31 Desember 2016
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF
FINANCIAL POSITION continued As of December 31, 2016
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
31 Desember Catatan 31 Desember
December 31, 2016 Notes
December 31, 2015
LIABILITAS, DANA SYIRKAH LIABILITIES, TEM PORARY
TEMPORER DAN EKUITAS SYIRKAH FUND AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas segera 1.374.450 2d,2t,19
2.244.955 Obligations due immediately
Simpanan nasabah 2d,2u,2af
Deposits from customers - pihak berelasi
11.976.181 20,42
15.872.570 related parties -
- pihak ketiga 61.053.657
47.030.580 third parties -
73.029.838 62.903.150
Simpanan nasabah - Syariah 2u,2af,20,42
Deposits from customers - Sharia - pihak berelasi
64 270
related parties - - pihak ketiga
495.144 403.085
third parties - 495.208
403.355 Simpanan dari bank lain
2d,2v,2af Deposits from other banks
- pihak berelasi 307.880
21,42 189.840
related parties - - pihak ketiga
5.320.605 3.325.826
third parties - 5.628.485
3.515.666 Liabilitas derivatif
227 2d,2j,8 -
Derivatives payable Efek-efek yang dijual dengan
2d,2w ,22 Marketable securities sold under
janji dibeli kembali 2.670.589
3.656.456 repurchase agreement
Liabilitas akseptasi 54.301 2d, 2n,14
20.634 Acceptances payable
Efek hutang yang diterbitkan - neto 2.311.606 1f,2d,2x,23
1.722.884 Debt securities issued - net
Pinjaman yang diterima 2d, 2y, 24
Borrowings - pihak ketiga
246.055 434.617
third parties - Estimasi kerugian
Estimated losses on komitmen dan kontinjensi
1.619 2an,25 1.056
commitments and contingencies Hutang pajak
26.695 2ac,26a 129.533
Taxes payable Bunga yang masih harus dibayar
162.024 2d,27
157.099 Interest payable
Liabilitas pajak tangguhan - netto 72.560 2ac, 26
- Deferred tax liability - net
Liabilitas imbalan kerja 178.164 2ad, 40
218.068 Employee benefits liability
Liabilitas lain-lain 768.005 2d,2ad,28
660.998 Other liabilities
Total liabilitas 87.019.826
76.068.471 Total liabilities
Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian ini secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole.
4
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN lanjutan Tanggal 31 Desember 2016
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF
FINANCIAL POSITION continued As of December 31, 2016
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
31 Desember Catatan 31 Desember
December 31, 2016 Notes
December 31, 2015
LIABILITAS, DANA SYIRKAH LIABILITIES, TEM PORARY
TEMPORER DAN EKUITAS SYIRKAH FUND AND EQUITY
lanjutan continued
Dana syirkah tem porer 2u,2af,29,42
Temporary syirkah fund
Bukan bank Non-bank
- pihak berelasi 8.577
9.007 related parties -
- pihak ketiga 4.949.605
4.290.112 third parties -
4.958.182 4.299.119
Bank Bank
- pihak ketiga 666.221
572.622 third parties -
Total dana syirkah tem porer 5.624.403
4.871.741 Total temporary syirkah fund
EKUITAS EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to equity
kepada entitas induk holders of the parent entity
Modal saham Share capital
nilai nominal Rp250 Rp250 full amount
nilai penuh per saham par value per share
Modal dasar: Authorized capital:
Seri A - 9.600.000.000 saham Class A - 9,600,000,000 shares
Seri B - 6.400.000.000 saham 2aj
Class B - 6,400,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor
penuh: Issued and fully paid capital:
Seri A - 7.272.218.666 saham Class A - 7,272,218,666 shares
Seri B - 2.424.072.500 saham 2.424.073
30 2.424.073
Class B - 2,424,072,500 shares Tambahan modal disetor
823.423 2ai,31
823.423 Additional paid in capital
Revaluation surplus Surplus dari revaluasi aset tetap
1.592.653 -
of fixed assets Kerugian pengukuran
Loss from remeasurement kembali program imbalan pasti
of defined benefit plan - setelah pajak tangguhan
141.967 2ad,56 135.945
- net of deferred tax Saldo laba
2ak Retained earnings
- telah ditentukan penggunaannya 3.620.012
3.070.463 appropriated -
- belum ditentukan penggunaannya 1.313.633
1.530.866 unappropriated -
Total ekuitas yang dapat diatribusikan Total equity attributable to equity
kepada entitas induk 9.631.827
7.712.880 holders of the parent entity
Kepentingan non-pengendali 42.401
2b,43 44.338
Non-controlling interest Total ekuitas
9.674.228 7.757.218
Total equity
TOTALLIABILITAS, DANA TOTAL LIABILITIES,
SYIRKAH TEMPORER TEM PORARY SYIRKAH FUND
DAN EKUITAS 102.318.457
88.697.430 AND EQUITY
Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian ini secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial
statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole.
5
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2016 Disajikan dalam jutaan rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH
JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT AND LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
For The Year Ended December 31, 2016 Expressed in millions of rupiah,
unless otherwise stated
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desem ber Year ended December 31,
Catatan 2016
Notes 2015
PENDAPATAN INTEREST AND SHARIA
BUNGA DAN SYARIAH INCOM E
Pendapatan bunga dan syariah 10.625.869
2z,33 10.035.656
Interest and sharia income Pendapatan provisi dan
Sharia financing fees and komisi pembiayaan syariah
52.006 2aa,33 48.795
commission income 10.677.875
10.084.451 BEBAN BUNGA DAN
INTEREST EXPENSE AND BAGI HASIL SYARIAH
4.599.263 2z,34
5.108.277 SHARIA PROFIT SHARING
PENDAPATAN BUNGA NET INTEREST
DAN SYARIAH NETO 6.078.612
4.976.174 AND SHARIA INCOM E
PENDAPATAN OPERASIONAL
2c, 2g, 2k, LAINNYA
2aa, 35 OTHER OPERATING INCOM E
Provisi dan komisi selain dari Non-loan related fees and
kredit yang diberikan 413.772
381.778 commissions
Penerimaan kembali kredit yang telah dihapus buku
190.326 83.868
Recoveries from loans written-off Keuntungan transaksi
Gain from foreign exchange valuta asing - neto
18.783 35.876
transactions - net Keuntungan dari penjualan
surat berharga yang Gain on sale of held-for-trading
diperdagangkan - neto 87.119
7.987 marketable securities - net
Keuntungan yang belum direalisasi Unrealized gain on changes in
dari perubahan nilai w ajar fair value of marketable
surat berharga - neto 15.025
6.738 securities - net
Lain-lain 33.172
49.542 Others
758.197 565.789
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA 2g, 2m, 2q,
OTHER OPERATING EXPENSES
2ab, 2ad, 36 General and administrative
Beban umum dan administrasi 1.796.527
1.424.763 expenses
Beban tenaga kerja dan tunjangan 2.164.291
1.770.009 Salaries and employee benefits
Penyisihan kerugian penurunan nilai Provision for impairment losses on
atas aset keuangan dan financial and non-financial
non keuangan - neto 990.781
137.515 assets - net
Pembalikan penyisihan kerugian Reversal of provision for losses on
komitmen dan kontinjensi 563
1.074 commitments and contingencies
Lain-lain 364.338
399.452 Others
5.316.500 3.730.665
LABA OPERASIONAL 1.520.309
1.811.298 OPERATING INCOM E
BEBAN NON-OPERASIONAL - NETO 56.401
37 44.899 NON-OPERATING EXPENSES - NET
Th e
ori gin
al co
ns olid
ate d f
in an
cia l s
ta te
m en
ts in
clu de
d h ere
in a
re in
th e
In do
ne sia
n l an
gu ag
e.
C at
at an at
as lapor
an k e