Pembentukan Satuan Kerja Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi Pembentukan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi

Laporan Tahunan 2016 512 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 513 Growing Together with New Expanding Opportunities xxx PERLAKUAN YANG SAMA TERHADAP SELURUH PEMEGANG SAHAM Dalam memberikan informasi yang diperlukan oleh investor atau Pemegang Saham transparansi informasi, bank bjb memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh Pemegang Saham, baik pemegang saham Mayoritas maupun Minoritas. Hal ini dimaksudkan agar tidak terdapat informasi pihak dalam inside information yang hanya diketahui oleh Pemegang Saham Mayoritas. Seluruh Pemegang Saham memiliki hak yang sama dalam memperoleh informasi terkait Bank. Pelaksanaan fungsi diseminasi informasi tersebut dilakukan oleh bagian Hubungan Investor Investor Relations di bawah Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary. Beberapa bentuk pelaksanaan transparansi informasi yang dilakukan Perseroan adalah aktif menyelenggarakan forum-forum pertemuan dengan analis dan investor, melalui paparan publik untuk menjamin keterbukaan informasi dapat dilaksanakan dengan baik.Metode yang digunakan, adalah sebagai berikut. 1. Direct , yang meliputi: Public Expose, Non Deal Road Show, Analyst meeting, Press Conference, 1-on-1 Meetings, Group Meetings, Branch Visits dan Site Visits. 2. Indirect , yang meliputi: Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi triwulan, Website, Media, Conference Calls dan Emails. Prinsip dasar yang digunakan oleh bank bjb adalah: 1. Pengungkapan informasi dilakukan secara wajar fair disclosure information dengan memperhatikan prinsip kesetaraan equitable treatment dan transparansi. 2. Bank maupun Direksi serta pegawai wajib memberikan informasi dengan berpegang pada prinsip kehati-hatian dengan memperhatikan ketentuan kerahasiaan dibidang perbankan yang berlaku. 3. Komunikasi dengan Komunitas Pasar Modal dan Komunitas Investor menggunakan kebijakan satu pintu one door policy. Perseroan senantiasa membangun hubungan baik dengan investor, analis maupun masyarakat pasar modal lainnya melalui penyelenggaraan secara berkala kegiatan-kegiatan seperti pertemuan dengan analisinvestor dalam skala nasional maupun internasional serta paparan kinerja kepada publik. Perseroan juga memenuhi kewajiban keterbukaan informasi sebagaimana yang diatur dalam peraturan Pasar Modal Indonesia seperti laporan keuangan, laporan tahunan, laporan pemegang saham tertentu dan paparan publik. Perseroan juga telah memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat umum dan investor untuk memperoleh informasi melalui situs Perseroan di laman bank bjb www.bankbjb.co.id . Situs ini memuat informasi terkini seperti aksi korporasi, laporan keuangan dan company guidance triwulanan, bahan presentasi Perseroan ke publik dan kliping media mengenai pemberitaan Bank. xxx PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI xxx Bank bjb merupakan salah satu Lembaga Jasa Keuangan yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 18POJK.032014 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Konglomerasi Keuangan Tata Kelola Terintegrasi. Hal tersebut dikarenakan terdapatnya kepemilikan saham beberapa Lembaga Jasa Keuangan oleh bank bjb. Selain hal tersebut, dengan kedudukan bank bjb sebagai Lembaga Jasa Keuangan yang Pemegang Saham Pengendalinya adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bank bjb memiliki keterkaitan dengan Lembaga Jasa Keuangan yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hal ini menjadikan Perseroan memiliki hubungan pengendalian dengan Lembaga Jasa Keuangan yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Atas dasar inilah Perseroan bersama seluruh Lembaga jasa Keuangan yang memiliki hubungan kepemilikan maupun hubungan pengendalian dapat dikategorikan sebagai suatu Konglomerasi Keuangan. Sebagai bagian dari Konglomerasi Keuangan tersebut, bank bjb berkeinginan untuk dapat berperan aktif di dalam melaksanakan tata kelola terintegrasi sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 18POJK.032014 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Konglomerasi Keuangan, sehingga pelaksanaan tata kelola yang dilakukan secara terintegrasi tersebut ke depannya dapat mewujudkan suatu konglomerasi keuangan yang sehat yang dapat berpartisipasi di dalam menciptakan sektor jasa keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil. Berdasarkan surat nomor 5391030InvesBUMD tanggal 02 Maret 2015 perihal Penunjukan bank bjb Selaku Entitas Utama dan surat nomor 5391495InvesBUMD tanggal 27 Maret 2015 perihal Penunjukan bank bjb Selaku Entitas Utama, Bank ditunjuk selaku Entitas Utama bagi seluruh Lembaga Jasa Keuangan yang dimiliki danatau dikendalikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Bank terkait implementasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 18POJK.022014 tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pembentukan Satuan Kerja

Melalui Surat Keputusan Direksi nomor 621SK DIR-PS2015 tentang Struktur Organisasi PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk., Perseroan membentuk grup manajemen risiko terintegrasi yang berada di bawah Satuan Kerja Manajemen Risiko yang sudah dimiliki oleh Perseroan guna melaksanakan pemantauan pelaksanaan manajemen risiko terintegrasi pada konglomerasi keuangan bank. Terkait pelaksanaan fungsi Kepatuhan terintegrasi dan Audit internal terintegrasi, Bank menetapkan untuk melaksanakan kedua fungsi Laporan Tahunan 2016 514 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 515 Growing Together with New Expanding Opportunities tersebut pada satuan kerja yang telah ada yakni Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Audit Internal.

2. Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris nomor 05 SKDK2016 tanggal 31 Maret 2016 tentang Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi, Dewan Komisaris Bank telah menetapkan susunan keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi sebagai berikut: Ketua : Yayat Sutaryat Anggota : Klemi Subiyantoro : Rudhyanto Mooduto : Suwarta : Aldrin Herwany

3. Pembentukan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi

Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko Terintegrasi, melalui Surat Keputusan Direksi nomor 1146SKDIR-MR2016 tanggal 28 Desember 2016 tentang Susunan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tersebut Bank selaku Entitas Utama telah menentukan susunan keanggotaan Komite sebagai berikut: Ketua merangkap anggota: Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Sekretaris: Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Merangkap sebagai Anggota Tetap Anggota Tetap: - Direktur membawahi fungsi manajemen risiko masing-masing LJK dalam Konglomerasi Keuangan - Pemimpin Divisi Audit Internal - Pemimpin Divisi Kepatuhan - Pemimpin Divisi Pengendalian Keuangan - Pemimpin Divisi Manajemen Anak Perusahaan Anggota Tidak Tetap: Pejabat Eksekutif Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan yang memiliki keterkaitan dengan topik pembahasan.

4. Penyusunan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi