Governance Outcome 1. faktor-faktor positif aspek governance outcome bank bjb adalah:

Laporan Tahunan 2016 332 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 333 Growing Together with New Expanding Opportunities • Satuan Kerja Audit Internal telah melaporkan seluruh temuan hasil pemeriksaan sesuai ketentuan yang berlaku; • Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk, mampu bekerja secara independen, memenuhi standar profesional akuntan publik serta ruang lingkup audit yang ditetapkan; • Satuan Kerja Audit Internal, Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Manajemen Risiko telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku; • Pengambilan keputusan dalam penyediaan dana diputuskan dalam Rapat Komite yang dilakukan secara independen tanpa intervensi dari pihak terkait danatau pihak lainnya dengan mengedepankan prinsip kehati- hatian; • Bank bjb telah menyampaikan informasi keuangan dan non-keuangan secara transparan. 2. faktor-faktor negatif aspek governance process bank bjb adalah: • Terdapat komitmen atas hasil temuan Otoritas Jasa Keuangan yang masih dalam proses penyelesaian.

C. Governance Outcome 1. faktor-faktor positif aspek governance outcome bank bjb adalah:

• Dewan Komisaris beserta komite-komite dibawah Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai fungsi pengawasan dengan baik. Hal ini dapat terlihat dengan adanya pengawasan atas pencapaian targetrealisasi Rencana Bisnis Bank; • Komite-komite yang berada dibawah Dewan Komisaris telah memberikan analisa dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Analisa dan Rekomendasi tersebut menjadi pertimbangan dalam rangka Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan terhadap Direksi; • Direksi telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang SahamRUPS dan untuk pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi tahun buku 2014 telah diterima oleh RUPS; • Bank bjb telah menyampaikan laporan pokok pelaksanaan tugas Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan kepada Otoritas Jasa Keuangan secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku; • Satuan Kerja Audit Internal telah bertindak objektif dalam melakukan audit; • Satuan Kerja Audit Internal melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan RKAT tahun 2015 dan pemantauan hasil audit dilakukan secara berkesinambungan dan penyelesaian komitmen tindaklanjut per Desember 2015 sebesar 100; • Audit Eksternal telah bertindak objektif dalam melakukan audit serta hasil audit dan management letter telah menggambarkan permasalahan bank bjb yang kemudian disampaikan secara tepat waktu kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh KAP yang ditunjuk; • Dewan Komisaris dan Direksimampu melakukan pengawasan secara aktif terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi Manajemen Risiko; • Terdapat laporan-laporan antara lain laporan Tingkat Kesehatan Bank, laporan hasil audit dan sebagainya yang dilaporkan kepada pihak internal maupun pihak eksternal bank bjb sesuai dengan ketentuan yang berlaku; • Bank bjb telah menetapkan ketentuan tentang complience sheet bidang perkreditan dalam rangka mengantisipasi penyediaan dana agar tidak melampaui BMPK, Agunan, Asuransi, Pengikatan, PDN dan sebagainya. Selama periode Juli-Desember 2015 tidak terdapat penyediaan dana yang melampai BMPK; • Telah dilakukan penyampaian laporan atas hasil pemantauan komitmen oleh Satuan Kerja Kepatuhan yang dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan, dengan pemenuhan komitmen pada bulan Desember 2015 hampir mencapai 100; • Bank bjb telah melaksanakan penyampaian informasi keuangan dan non- keuangan secara transparan dan berkala baik melalui homepage maupun media cetak. 2. faktor-faktor negatif aspek governance outcome bank bjb adalah: • Dengan memperhatikan sanksi denda yang diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan kepada bank bjb, secara nominal pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku belum menunjukkan tingkat penurunan. COrPOratE GOVErNaNCE PErCEPtION INDEX CGPI Corporate Governance Perception Index CGPI adalah riset dan pemeringkatan penerapan Good Corporate Governance GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia melalui perancangan riset yang mendorong perusahaan meningkatkan kualitas penerapan konsep Corporate Governance CG dengan tujuan melakukan perbaikan secara berkesinambungan continuous improvement serta melakukan evaluasi dan studi banding benchmarking. Program riset dan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index CGPI telah diselenggarakan sejak tahun 2001 hingga sekarang merupakan upaya kontribusi Indonesia Institute for Corporate Governance IICG dalam mendorong praktik GCG di Indonesia. Indonesia Institute For Corporate Governance IICG merupakan lembaga independen yang melaksanakan kajian, pengembangan, pendidikan, pelatihan dan pemasyarakatan implementasi tata-kelola korporasi yang bertujuan untuk menyebarluaskan konsep, praktik, dan manfaat GCG demi terciptanya dunia usaha yang tepercaya dan berkelanjutan. Manfaat program riset dan pemeringkatan CGPI antara lain: 1. Memotivasi perusahaan dalam menerapkan GCG 2. Memperbaiki faktor internal perusahaan yang belum memadai guna meningkatkan kualitas penerapan GCG 3. Memetakan masalah strategis perusahaan guna meningkatkan kualitas penerapan GCG. 4. Meningkatkan kesadaran stakeholders terhadap urgensi dan manfaat GCG 5. Meningkatkan kepercayaan investor dan publik terhadap perusahaan 6. Menetapkan indikator atau standar kualitas penerpan GCG yang ingin dicapai perusahaan 7. Meningkatkan kesadaran dan komitmen bersama internal perusahaan bank bjb sebagai salah satu bank nasional telah mengikuti survei CGPI tersebut sejak tahun 2011. Adapun pada tahun 2016, bank bjb mendapat rating “Trusted Company” dengan total nilai 82,80 dengan rincian sebagai berikut. Tabel Assessment GCG Periode Penerapan Tahun 2014-2015 Aspek Penilaian Skor Aspek 2015 2014 Self Assesmentsurvei 26,58 Sistem Dokumentasi 20,43 Makalah 12,12 Observasi 23,00 Total 82,13 Laporan Tahunan 2016 334 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 335 Growing Together with New Expanding Opportunities PELAKSANAAN PENERAPAN ASPEK DAN PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN SESUAI KETENTUAN OTORITAS JASA KEUANGAN aPPliCaTion of CoRPoRaTe goveRnanCe PRinCiPles asPeCTs anD ConDiTions aCCoRDing To oToRiTas Jasa keuangan Berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32 SEOJK.042015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka sebagai standar penerapan GCG yang mencakup 5 aspek, 8 prinsip dan 25 rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam Pedoman Tata Kelola adalah standar penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik yang harus diterapkan Perseroan untuk mengimplementasikan prinsip tata kelola. Adapun uraian penerapanya, dapat disampaikan, sebagai berikut. tabel Pelaksanaan Penerapan aspek dan Prinsip tata Kelola Sesuai Ketentuan OJK No Prinsip rekomendasi Keterangan rekomendasi OJK Penjelasan Penerapan di bank bjb 1 aspek 1: Hubungan Perusahaan terbuka dengan Pemegang Saham Dalam Menjamin Hak-Hak Pemegang Saham; PrINSIP 1 Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara voting baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi, dan kepentingan pemegang saham. Setiap saham dengan hak suara yang dikeluarkan mempunyai satu hak suara one share one vote. Pemegang saham dapat menggunakan hak suaranya pada saat pengambilan keputusan, terutama dalam pengambilan keputusan dengan cara pengumpulan suara voting. Namun demikian, mekanisme pengambilan keputusan dengan cara pengumpulan suara voting baik secara terbuka maupun tertutup belum diatur secara rinci. Perusahaan Terbuka direkomendasikan mempunyai prosedur pengambilan suara dalam pengambilan keputusan atas suatu mata acara RUPS. Adapun prosedur pengambilan suara voting tersebut harus menjaga independensi ataupun kebebasan pemegang saham. Sebagai contoh, dalam pengumpulan suara voting secara terbuka dilakukan dengan cara mengangkat tangan sesuai dengan instruksi pilihan yang ditawarkan oleh pimpinan RUPS. Sedangkan, dalam pengumpulan suara voting secara tertutup dilakukan pada keputusan yang membutuhkan kerahasiaan ataupun atas permintaan pemegang saham, dengan cara menggunakan kartu suara ataupun dengan penggunaan electronic voting. Bank menjamin hak-hak pemegang saham baik mayoritas maupun minoritas. Dalam hal hak pemegang saham dalam pelaksanaan RUPS telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Selain itu Pelaksanaan RUPS bank bjb telah mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 32 POJK.042014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka. Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan. Kehadiran seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka bertujuan agar setiap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dapat memperhatikan, menjelaskan dan menjawab secara langsung permasalahan yang terjadi atau pertanyaan yang diajukan oleh pemegang saham terkait mata acara dalam RUPS. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi hadir dalam RUPS Tahunan pada tanggal 23 Maret 2016. Dewan Komisaris dan Direksi secara aktif mengikuti kegiatan RUPS dengan memperhatikan, menjelaskan dan menjawab secara langsung permasalahan yang terjadi atau pertanyaan yang diajukan oleh Pemegang Saham. Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam Situs Web Perusahaan Terbuka paling sedikit selama 1 satu tahun. Perusahaan Terbuka wajib membuat ringkasan risalah RUPS dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing minimal dalam bahasa Inggris, serta diumumkan 2 dua hari kerja setelah RUPS diselenggarakan kepada masyarakat, yang salah satunya melalui Situs Web Perusahaan Terbuka. Ketersediaan ringkasan risalah RUPS pada Situs Web Perusahaan Terbuka memberikan kesempatan bagi pemegang saham yang tidak hadir untuk mendapatkan informasi penting dalam penyelenggaraan RUPS secara mudah dan cepat. Oleh karena itu, ketentuan tentang jangka waktu minimal ketersediaan ringkasan risalah RUPS di Situs Web dimaksudkan untuk menyediakan kecukupan waktu bagi pemegang saham untuk memperoleh informasi tersebut. Perseroan telah membuat ringkasan risalah RUPS dalam bahasa indonesia dan diumumkan melalui media cetak serta situs web Perseroan PENINGKataN KUaLItaS DaN BENCHMarKING Hasil dari assessment serta ditambah dengan masukan dari seluruh stakeholders digunakan sebagai pertimbangan di dalam melakukan peningkatan kualitas implementasi GCG. Ada dua macam peningkatan kualitas yaitu peningkatan kualitas untuk mencapai standar kualitas yang ditetapkan dan peningkatan kualitas dalam konteks peningkatan standar kualitas yang telah dicapai melalui benchmarking. Perseroan melakukan peningkatan kualitas implementasi GCG dengan menindaklanjuti hasil self assessment, temuan audit dan rekomendasi auditor internal, auditor eksternal serta hasil pengawasan regulator OJK. Adapun bentuk tindak lanjut tersebut dilakukan melalui rapat pembahasan antara Direksi, Divisi Kepatuhan dan Divisi serta Komite terkait yang dilaksanakan secara rutin setiap bulannya. Selanjutnya akan segera dilakukan tindakan koreksi yang dituangkan dalam program kerja. Pelaksanaan program kerja senantiasa dipantau kesesuaiannya sehingga akan meningkatkan kualitas implementasi GCG. Disamping itu, Perseroan juga melakukan benchmarking dalam rangka peningkatan kualitas GCG dengan mengikuti perkembangkan best practices yang ada. Based on Otoritas Jasa Keuangan Circular No. 32 SEOJK.04 2015 on the Code of Corporate Governance as GCG implementation standard that includes five aspects, eight principles and 25 recommendations implementation aspects and good corporate governance principles. The recommended good corporate governance aspects and principles in the Governance Guidelines are the standard good corporate governance aspects and principles that should be applied to the Company to implement the corporate governance principles. The description of their applicability, can be seen, as follows. Laporan Tahunan 2016 336 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 337 Growing Together with New Expanding Opportunities PELAKSANAAN PENERAPAN ASPEK DAN PRINSIP aPPliCaTion of CoRPoRaTe goveRnanCe PRinCiPles asPeCTs anD ConDiTions aCCoRDing To oToRiTas Jasa keuangan PrINSIP 2 Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau Investor. Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor. Adanya komunikasi antara Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau investor dimaksudkan agar para pemegang saham atau investor mendapatkan pemahaman lebih jelas atas informasi yang telah dipublikasikan kepada masyarakat, seperti laporan berkala, keterbukaan informasi, kondisi atau prospek bisnis dan kinerja, serta Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Terbuka. Disamping itu, pemegang saham atau investor juga dapat menyampaikan masukan dan opini kepada manajemen Perusahaan Terbuka. Kebijakan komunikasi dengan para pemegang saham atau investor menunjukan komitmen Perusahaan Terbuka dalam melaksanakan komunikasi dengan para pemegang saham atau investor. Dalam kebijakan tersebut dapat mencakup strategi, program, dan waktu pelaksanaan komunikasi, serta panduan yang mendukung pemegang saham atau investor untuk berpartisipasi dalam komunikasi tersebut. Komunikasi antara Perseroan dengan pemegang saham atau investor dilakukan melalui pemberian informasi laporan keuangan secara berkala, analyst meeting, laporan pelaksanaan GCG, serta laporan tahunan. Perseroan telah memiliki kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor dengan tujuan agar para pemegang saham atau investor mendapatkan pemahaman lebih jelas atas informasi yang telah dipublikasikan kepada masyarakat sebagaimana yang telah diungkapkan pada bagian Sekretaris Perusahaan, Akses Keterbukaan Informasi laporan Tahunan ini dan juga diungkapkan melalui website Perseroan www.bankbjb.co.id. Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau investor dalam Situs Web. Pengungkapan kebijakan komunikasi merupakan bentuk transparansi atas komitmen Perusahaan Terbuka dalam memberikan kesetaraan kepada semua pemegang saham atau investor atas pelaksanaan komunikasi. Pengungkapan informasi tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan peran pemegang saham atau investor dalam pelaksanaan program komunikasi Perusahaan Terbuka. Perseroan memiliki kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau investor dalam Situs Web yang melekat pada paparan deskripsi jabatan Pemimpin Divisi Corporate Secretary sesuai dengan SK Nomor 622SKDIR-PS2015 tanggal 1 Juli 2015. II aspek 2: fungsi dan Peran Dewan Komisaris PrINSIP 3 Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka. Jumlah anggota Dewan Komisaris dapat mempengaruhi efektivitas pelaksanaan tugas dari Dewan Komisaris. Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka wajib mengacu kepada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang paling kurang terdiri dari 2 dua orang berdasarkan ketentuan peraturan OJK tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka yang antara lain yang meliputi karakteristik, kapasitas, dan ukuran, serta pencapaian tujuan dan pemenuhan kebutuhan bisnis yang berbeda diantara Perusahaan Terbuka. Namun demikian, jumlah anggota Dewan Komisaris yang terlalu besar berpotensi mengganggu efektivitas pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris. Jumlah Dewan Komisaris bank bjb telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Jumlah Dewan Komisaris telah mempertimbangkan kondisi perusahaan serta kompleksitas usaha bank. Ketentuan perihal jumlah anggota Dewan Komisaris termasuk komposisi keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan. Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan. Komposisi Dewan Komisaris merupakan kombinasi karakteristik baik dari segi organ Dewan Komisaris maupun anggota Dewan Komisaris secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Terbuka. Karakteristik tersebut dapat tercermin dalam penentuan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka. Komposisi yang telah memperhatikan kebutuhan Perusahaan Terbuka merupakan suatu hal yang positif, khususnya terkait pengambilan keputusan dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang lebih luas. Komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan Perseroan dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya. Hal ini telah diungkapkan pada bagian Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris laporan Tahunan ini. PELAKSANAAN PENERAPAN ASPEK DAN PRINSIP aPPliCaTion of CoRPoRaTe goveRnanCe PRinCiPles asPeCTs anD ConDiTions aCCoRDing To oToRiTas Jasa keuangan 4 PrINSIP 4 Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris. Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri Self Assessment untuk menilai kinerja Dewan Komisaris. Kebijakan penilaian sendiri Self Assessment Dewan Komisaris merupakan suatu pedoman yang digunakan sebagai bentuk akuntabilitas atas penilaian kinerja Dewan Komisaris secara kolegial. Self Assessment atau penilaian sendiri dimaksud dilakukan oleh masing-masing anggota untuk menilai pelaksanaan kinerja Dewan Komisaris secara kolegial, dan bukan menilai kinerja individual masing-masing anggota Dewan Komisaris. Dengan adanya Self Assessment ini diharapkan masing-masing anggota Dewan Komisaris dapat berkontribusi untuk memperbaiki kinerja Dewan Komisaris secara berkesinambungan. Dalam kebijakan tesebut dapat mencakup kegiatan penilaian yang dilakukan beserta maksud dan tujuannya, waktu pelaksanaannya secara berkala, dan tolok ukur atau kriteria penilaian yang digunakan sesuai dengan dengan rekomendasi yang diberikan oleh fungsi nominasi dan remunerasi Perusahaan Terbuka, dimana adanya fungsi tersebut telah diwajibkan dalam Peraturan OJK tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik. Kebijakan penilaian sendiri Self Assessment untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan melalui laporan Tahunan Perusahaan Terbuka. Pengungkapan kebijakan Self Assessment atas kinerja Dewan Komisaris dilakukan tidak hanya untuk memenuhi aspek transparansi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, namun juga, untuk memberikan keyakinan khususnya kepada para pemegang saham atau investor atas upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam meningkatkan kinerja Dewan Komisaris. Dengan adanya pengungkapan tersebut pemegang saham atau investor mengetahui mekanisme check and balance terhadap kinerja Dewan Komisaris. Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. Kebijakan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris yang terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan kebijakan yang dapat meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap Perusahaan Terbuka, sehingga integritas perusahaan akan tetap terjaga. Kebijakan ini diperlukan untuk membantu kelancaran proses hukum dan agar proses hukum tersebut tidak mengganggu jalannya kegiatan usaha. Selain itu, dari sisi moralitas, kebijakan ini membangun budaya beretika di lingkungan Perusahaan Terbuka. Kebijakan tersebut dapat tercakup dalam Pedoman ataupun Kode Etik yang berlaku bagi Dewan Komisaris. Selanjutnya, yang dimaksud dengan terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan adanya status terpidana terhadap anggota Dewan Komisaris dari pihak yang berwenang. Kejahatan keuangan dimaksud seperti manipulasi dan berbagai bentuk penggelapan dalam kegiatan jasa keuangan serta Tindakan Pidana Pencucian Uang sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi. Berdasarkan ketentuan Peraturan OJK tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik, komite yang menjalankan fungsi nominasi mempunyai tugas untuk menyusun kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi calon anggota Direksi. Salah satu kebijakan yang dapat mendukung proses Nominasi sebagaimana dimaksud adalah kebijakan suksesi anggota Direksi. Kebijakan mengenai suksesi bertujuan untuk menjaga kesinambungan proses regenerasi atau kaderisasi kepemimpinan di perusahaan dalam rangka mempertahankan keberlanjutan bisnis dan tujuan jangka panjang perusahaan. Laporan Tahunan 2016 338 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 339 Growing Together with New Expanding Opportunities III aspek 3: fUNGSI DaN PEraN DIrEKSI PrINSIP 5 Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi. Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka serta efektifitas dalam pengambilan keputusan. Sebagai organ perusahaan yang berwenang dalam pengurusan perusahaan, penentuan jumlah Direksi sangat mempengaruhi jalannya kinerja Perusahaan Terbuka. Dengan demikian, penentuan jumlah anggota Direksi harus dilakukan melalui pertimbangan yang matang dan wajib mengacu pada ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, dimana berdasarkan Peraturan OJK tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik paling sedikit terdiri dari 2 dua orang. Disamping itu, dalam penentuan jumlah Direksi harus didasarkan pada kebutuhan untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan Terbuka dan disesuaikan dengan kondisi Perusahaan Terbuka, meliputi karakteristik, kapasitas dan ukuran Perusahaan Terbuka serta bagaimana tercapainya efektivitas pengambilan keputusan Direksi. Jumlah Direksi bank bjb telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Jumlah Direksi bank bjb telah mempertimbangkan kondisi perusahaan serta kompleksitas usaha bank. Ketentuan perihal jumlah Direksi termasuk komposisi keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang sesuai pada pembagian tugas dan fungsi jabatan Direksi dalam mencapai tujuan Perusahaan Terbuka tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan. Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan, keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan. Seperti halnya Dewan Komisaris, keberagaman komposisi anggota Direksi merupakan kombinasi karakteristik yang diinginkan baik dari segi organ Direksi maupun anggota Direksi secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Terbuka. Kombinasi tersebut ditentukan dengan cara memperhatikan keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang sesuai pada pembagian tugas dan fungsi jabatan Direksi dalam mencapai tujuan Perusahaan Terbuka. Dengan demikian, pertimbangan kombinasi karakteristik dimaksud akan berdampak dalam ketepatan proses pencalonan dan penunjukan individual anggota Direksi ataupun Direksi secara kolegial. Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian danatau pengetahuan di bidang akuntansi. laporan Keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh Perusahaan Terbuka, yang wajib disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia dan juga peraturan OJK terkait, antara lain peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai penyajian dan pengungkapan laporan Keuangan Perusahaan Terbuka. Berdasarkan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai tanggung jawab Direksi atas laporan Keuangan, Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas laporan Keuangan, yang ditandatangani Direktur Utama dan anggota Direksi yang Dengan demikian, pengungkapan dan penyusunan informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan akan sangat tergantung pada keahlian, danatau pengetahuan Direksi, khususnya anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan. Adanya kualifikasi keahlian dan atau pengetahuan di bidang akuntansi yang setidaknya dimiliki anggota Direksi dimaksud dapat memberikan keyakinan atas penyusunan laporan Keuangan, sehingga laporan Keuangan tersebut dapat diandalkan oleh para pemangku kepentingan stakeholders sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi terkait Perusahaan Terbuka dimaksud. Keahlian danatau pengetahuan tersebut dapat dibuktikan dengan latar belakang pendidikan, sertifikasi pelatihan danatau pengalaman kerja terkait Bank telah menyusun laporan pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh Perusahaan Terbuka dalam bentuk laporan keuangan. laporan tersebut disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 6POJK.032015 tentang Transparansi dan Publikasi laporan Bank serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 32POJK.032016 tentang perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 6POJK.032015 tentang Transparansi dan Publikasi laporan Bank. laporan Keuangan bank bjb telah ditandatangani Direktur Utama dan anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan.Pertanggung jawaban Direksi atas laporan keuangan secara tanggung renteng. 6 PrINSIP 6 Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi. Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri Self Assessment untuk menilai kinerja Direksi. Seperti halnya pada Dewan Komisaris, kebijakan penilaian sendiri Self Assessment Direksi merupakan suatu pedoman yang digunakan sebagai bentuk akuntabilitas atas penilaian kinerja Direksi secara kolegial. Self Assessment atau penilaian sendiri dimaksud dilakukan oleh masing-masing anggota Direksi untuk menilai pelaksanaan kinerja Direksi secara kolegial, dan bukan menilai kinerja individual masing- masing anggota Direksi. Dengan adanya Self Assessment ini diharapkan masing-masing anggota Direksi dapat berkontribusi untuk memperbaiki kinerja Direksi secara berkesinambungan. Dalam kebijakan tesebut dapat mencakup kegiatan penilaian yang dilakukan beserta maksud dan tujuannya, waktu pelaksanaannya secara berkala, dan tolak ukur atau kriteria penilaian yang digunakan sesuai dengan dengan rekomendasi yang diberikan oleh fungsi nominasi dan remunerasi Perusahaan Terbuka, dimana pembentukan fungsi tersebut telah diwajibkan dalam Peraturan OJK tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik. Kebijakan penilaian sendiri Self Assessment untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui laporan tahunan Perusahaan Terbuka. Pengungkapan kebijakan Self Assessment atas kinerja Direksi dilakukan tidak hanya untuk memenuhi aspek transparansi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, namun juga untuk memberikan informasi penting atas upaya-upaya perbaikan dalam pengelolaan Perusahaan Terbuka. Informasi tersebut sangat bermanfaat untuk memberikan keyakinan kepada pemegang saham atau investor bahwa terdapat kepastian pengelolaan perusahaan terus dilakukan ke arah yang lebih baik. Dengan adanya pengungkapan tersebut pemegang saham atau investor mengetahui mekanisme check and balance terhadap kinerja Direksi. Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan Kebijakan pengunduran diri anggota Direksi yang terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan kebijakan yang dapat meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap Perusahaan Terbuka, sehingga integritas perusahaan akan tetap terjaga. Kebijakan ini diperlukan untuk membantu kelancaran proses hukum dan agar proses hukum tersebut tidak mengganggu jalannya kegiatan usaha. Selain itu, dari sisi moralitas, kebijakan ini akan membangun budaya beretika di lingkungan Perusahaan Terbuka. Kebijakan tersebut dapat tercakup dalam Pedoman ataupun Kode Etik yang berlaku bagi Direksi. Selanjutnya, yang dimaksud dengan terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan adanya status terpidana terhadap anggota Direksi dari pihak yang berwenang. Kejahatan keuangan dimaksud seperti manipulasi dan berbagai bentuk penggelapan dalam kegiatan jasa keuangan serta Tindakan Pidana Pencucian Uang sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. IV aspek 4: Partisipasi Pemangku Kepentingan PrINSIP 7 Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading. Seseorang yang mempunyai informasi orang dalam dilarang melakukan suatu transaksi Efek dengan menggunakan informasi orang dalam sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang mengenai Pasar Modal. Perusahaan Terbuka dapat meminimalisir terjadinya insider trading tersebut melalui kebijakan pencegahan, misalnya dengan memisahkan secara tegas data danatau informasi yang bersifat rahasia dengan yang bersifat publik, serta membagi tugas dan tanggung jawab atas pengelolaan informasi dimaksud secara proporsional dan efisien. Perseroan comply terhadap peraturan perundang-undangan mengenai Pasar Modal. Hal ini juga merupakan bentuk komitmen Perseroan terhadap pelaksanaan Pakta Integritas Pegawai bank bjb dan pelaksanaan Budaya Perusahaan bank bjb. Laporan Tahunan 2016 340 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 341 Growing Together with New Expanding Opportunities Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud. Kebijakan anti korupsi bermanfaat untuk memastikan agar kegiatan usaha Perusahaan Terbuka dilakukan secara legal, prudent, dan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Kebijakan tersebut dapat merupakan bagian dalam kode etik, ataupun dalam bentuk tersendiri. Dalam kebijakan tersebut dapat meliputi antara lain mengenai program dan prosedur yang dilakukan dalam mengatasi praktik korupsi, balas jasa kickbacks, fraud, suap danatau gratifikasi dalam Perusahaan Terbuka. lingkup dari kebijakan tersebut harus menggambarkan pencegahan Perusahaan Terbuka terhadap segala praktik korupsi baik memberi atau menerima dari pihak lain Bank memiliki pedoman anti fraud, Gratifikasi , dan wislteblowing system dalam rangka memastikan kegiatan usaha dilakukan secara secara legal, prudent, dan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor. Kebijakan tentang seleksi pemasok atau vendor bermanfaat untuk memastikan agar Perusahaan Terbuka memperoleh barang atau jasa yang diperlukan dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang baik. Sedangkan kebijakan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor bermanfaat untuk memastikan bahwa rantai pasokan supply chain berjalan dengan efisien dan efektif. Kemampuan pemasok atau vendor dalam memasokmemenuhi barang atau jasa yang dibutuhkan perusahaan akan mempengaruhi kualitas output perusahaan. Pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut dapat menjamin kontinuitas pasokan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas yang dibutuhkan Perusahaan Terbuka. Adapun cakupan kebijakan ini meliputi kriteria dalam pemilihan pemasok atau vendor, mekanisme pengadaan yang transparan, upaya peningkatan kemampuan pemasok atau vendor, dan pemenuhan hak-hak yang berkaitan dengan pemasok atau vendor. Pelaksanaan pengadaan dilakukan dengan berbagai macam metode untuk mendapatkan pemasok yang memiliki kualitas yang baik dan harga yang kompetitif, sehingga dapat meyakinkan pengguna barangjasa dan petugas pengadaan bahwa barangjasa yang dihasilkan efektif dan efisien. Adapun 2 metode yang biasanya digunakan untuk mewujudkan hal tersebut adalah pelelangan dan pemilihan langsung, 2 metode dimaksud memiliki syarat dan alur yang berbeda yang dituangkan ketentuan dan standarnya pada Surat Keputusan Direksi nomor 0573SKDIR- UM2016 tanggal 29 Juni 2016 tentang Pedoman Pengadaan BarangJasa PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Sebelum dilaksanakan evaluasi pada proses pelelangan atau pemilihan langsung tersebut, dilakukan terlebih dahulu seleksi pada daftar rekanan seperti contoh terlampir yang menyaring administrasi perusahaan. Pelaksanaan kebijakan tersebut diatas sudah dapat menjamin kontinuitas pasokan, baik kualitas maupun kuantitasnya karena pada proses pelelangan maupun pemilihan langsung terdapat sesi evaluasi penyedia barangjasa yang menilai dan memilih pemasok, selain itu apa yang dipersyaratkan dalam dokumen Kerangka Acuan Kerja sebagai dasar pemilihan dan penilaian vendor, dituangkan dalam Perjanjian yang menjadi kewajiban mutlak dilaksanakan oleh vendorpemasok. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur. Kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pinjaman kepada kreditur. Tujuan dari kebijakan dimaksud adalah untuk menjaga terpenuhinya hak-hak dan menjaga kepercayaan kreditur terhadap Perusahaan Terbuka. Dalam kebijakan tersebut mencakup pertimbangan dalam melakukan perjanjian, serta tindak lanjut dalam pemenuhan kewajiban Perusahaan Terbuka kepada kreditur. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan sistem whistleblowing. Kebijakan sistem whistleblowing yang telah disusun dengan baik akan memberikan kepastian perlindungan kepada saksi atau pelapor atas suatu indikasi pelanggaran yang dilakukan karyawan atau manajemen Perusahaan Terbuka. Penerapan kebijakan sistem tersebut akan berdampak pada pembentukan budaya tata kelola perusahaan yang baik. Kebijakan sistem whistleblowing mencakup antara lain jenis pelanggaran yang dapat dilaporkan melalui sistem whistleblowing, cara pengaduan, perlindungan dan jaminan kerahasiaan pelapor, penanganan pengaduan, pihak yang mengelola aduan, dan hasil penanganan dan tindak lanjut pengaduan. Perseroan telah menetapkan kebijakan Whistle Blowing System dengan SK nomor 1079SKDIR-AI2016 Tanggal 1 Desember 2016 Tentang Standar Operasional Prosedur SOP Whistle Blowing System. Kebijakan Perseroan tentang Whistle Blowing System mengatur mengenai pelaksanaan pelaporan, cara pelaporan, perlindungan dan jaminan pelapor, tindak lanjut pelaporan, pihak pengelola pelaporan, dan monitoring pelaporan. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan Insentif jangka panjang merupakan insentif yang didasarkan atas pencapaian kinerja jangka panjang. Rencana insentif jangka panjang mempunyai dasar pemikiran bahwa kinerja jangka panjang perusahaan tercermin oleh pertumbuhan nilai dari saham atau target-target jangka panjang perusahaan lainnya. Insentif jangka panjang bermanfaat dalam rangka menjaga loyalitas dan memberikan motivasi kepada Direksi dan karyawan untuk menigkatkan kinerja atau produktivitasnya yang akan berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Adanya suatu kebijakan insentif jangka panjang merupakan komitmen nyata Perusahaan Terbuka untuk mendorong pelaksanaan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan Karyawan dengan syarat, prosedur dan bentuk yang disesuaikan dengan tujuan jangka panjang Perusahaan Terbuka. Kebijakan dimaksud dapat mencakup, antara lain: maksud dan tujuan pemberian insentif jangka panjang, syarat dan prosedur dalam pemberian insentif, serta kondisi dan risiko yang harus diperhatikan oleh Perusahaan Terbuka dalam pemberian insentif. Kebijakan tersebut juga dapat tercakup dalam kebijakan remunerasi Perusahaan Terbuka yang ada. Sebagai sistem reward jangka panjang, maka pelaksanaannya dilakukan yang berkontribusi atas pergerakan karir dengan menyelenggarakan retention program yang memberikan kenaikan grade kepada pegawai yang dipandang memiliki kinerja terbaik melalui pelaksanaan program excellent employee, sedangkan sistem reward yang berkontribusi terhadap kesejahteraan pegawai secara langsung diberikan beberapa reward sebagai berikut: 1. Penghargaan masa kerja terhadap pegawai dengan masa kerja 15 tahun dan 25 tahun serta memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkan Bank sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi pegawai selama bekerja. 2. Jasa Produksi yang diberikan secara annual dengan memperhatikan pencapaian laba perusahaan. 3. Insentif Prestasi Kerja IPK yang diberikan untuk meningkatkan motivasi kerja dan produktivitas pegawai serta retensi pegawai sebagai bentuk apresiasi atas prestasi kerja dan kontribusi pegawai dalam pencapaian tujuan strategis Bank dengan breakdown setiap triwulannya V aspek 5 : KEtErBUKaaN INfOrMaSI PrINSIP 8 Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi. Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain Situs Web sebagai media keterbukaan informasi. Penggunaan teknologi informasi dapat bermanfaat sebagai media keterbukaan informasi. Adapun keterbukaan informasi yang dilakukan tidak hanya keterbukaan informasi yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan, namun juga informasi lain terkait Perusahaan Terbuka yang dirasakan bermanfaat untuk diketahui pemegang saham atau investor. Dengan pemanfaatan teknologi informasi secara lebih luas selain Situs Web diharapkan perusahaan dapat meningkatkan efektivitas penyebaran informasi perusahaan. Meskipun demikian, pemanfaatan teknologi informasi yang dilakukan tetap memperhatikan manfaat dan biaya perusahaan. Perusahaan memiliki sistu website dengan alamat www.bankbjb.co.id, yang memuat berbagai macam informasi terkait Perseroan baik keuangan maupun non keuangan. laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5 lima persen, selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka melalui pemegang saham utama dan pengendali. Peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai penyampaian laporan tahunan Perusahaan Terbuka telah mengatur kewajiban pengungkapan informasi mengenai pemegang saham yang memiliki 5 lima persen atau lebih saham Perusahaan Terbuka serta kewajiban pengungkapan informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Perusahaan Terbuka baik langsung maupun tidak langsung sampai dengan pemilik manfaat terakhir dalam kepemilikan saham tersebut. Dalam Pedoman Tata Kelola ini direkomendasikan untuk mengungkapkan pemilik manfaat akhir atas kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5 lima persen, selain mengungkapkan pemilik manfaat akhir dari kepemilikan saham oleh pemegang saham utama dan pengendali. Perseroan telah comply terhadap peraturan perundang-undangan di sektor pasar modal yang dibuktikan dengan pengungkapan pemegang saham utama dan pengendali dalam laporan tahunan. Laporan Tahunan 2016 342 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 343 Growing Together with New Expanding Opportunities STRUKTUR DAN MEKANISME GCG Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas UU PT, Organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi. Sistem kepengurusan menganut sistem dua badan two tier system, yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan kepengurusan bank bjb, Direksi didukung oleh struktur organisasi yang terdiri dari organ utama dan organ pendukung sehingga manajemen yang efektif. Adapun dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan kepenasehatan, Dewan Komisaris didukung oleh organ penunjang yaitu: Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Tata Kelola Terintegrasi serta Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan. STRUKTUR DAN MEKANISME GCG sTRuCTuRe anD meChanism of gCg Selain struktur Organ Perseroan, bank bjb juga telah memiliki GCG soft structure yang merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Direksi guna mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG pada seluruh jenjang organisasi, antara lain: 1. Pedoman Kerja Direksi yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi nomor 519SKDIR-CS2011 tanggal 20 September 2011. 2. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris nomor 07SKDK2016 tanggal 14 Oktober 2016. 3. Pedoman Pelaksanaan Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi nomor 429SKDIR-JPL2010 tanggal 19 Juli 2011. 4. Pedoman Pengendalian Gratifikasi yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi nomor 711SKDIR-KP2014 tanggal 7 Oktober 2014. 5. Pedoman Laporan Harta Kekayaan yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi nomor 713SKDIR-KP2014 tanggal 7 Oktober 2014. 6. Ketentuan Komite Kredit dan Wewenang Komite Kredit yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi nomor 238SKDIR-KOM2015 tanggal 26 Maret 2015. 7. Pengadaan Barang dan Jasa yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi nomor 442SKDIR-UM2012. 8. Struktur Organisasi Bank yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi nomor 621SKDIR-PS2015 tanggal 1 Juli 2015. 9. Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi nomor 709SKDIR- KP2014 tanggal 07 Oktober 2014. 10. Deskripsi Pekerjaan Bank yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi nomor 622SKDIR-PS2015 tanggal 1 Juli 2015. 11. Pedoman Benturan Kepentingan yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi nomor 1217SKDIR-KP2015 tanggal 28 Desember 2015. Pursuant to Law of Republic of Indonesia Number 40 of 2007 concerning Limited Liability Company LLC LAW, the organ of a Company consists of General Meeting of Shareholders GMS, Board of Commissioners and Directors. The management system adheres to two tier system, which are Board of Commissioners and Directors, with defined authorities and responsibilities in accordance with their own function as specified in the Articles of Association or the prevailing laws and regulations. In managing bank bjb, the Directors are supported by an organizational structure which consists of main organ and supporting organ so that an effective management is achieved. In exercising the supervisory and advisory function, the Board of Commissioners is assisted by supporting organ, which are: Secretary to the Board of Commissioners, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Nomination and Remuneration Committee, Integrated Governance Committee, and Business and Credit Monitoring Committee. sTRuCTuRe anD meChanism of gCg GCG soft structures owned by the Company are: The following are provisions stipulated by the Directors to implement GCG principles throughout the entire level of the organization: 1. Directors’ Work Guidelines as stipulated in Directors’s Decree number 519SKDIR-CS2011 dated 20 September 2011; 2. Work Guidelines and Code of Conduct of the Board of Commissioners as stipulated in the Decree of Board of Commissioners number 07SKDK2016 dated 14 October 2016; 3. Guidelines for Customer Complaint Handling and Settlement as stipulated in Directors’s Decree number 429SKDIR-JPL2010 dated 19 July 2011; 4. Gratuity Control Guidelines as stipulated in Directors’s Decree number 711SKDIR-KP2014 dated 7 October 2014; 5. Property Report Guidelines as stipulated in Directors’s Decree number 713SKDIR-KP2014 dated 7 October 2014; 6. Credit Committee Provisions and Credit Committee Authority as stipulated Directors’s Decree number 238SKDIR-KOM2015 dated 26 March 2015; 7. Procurement of Goods and Services as stipulated in Directors’s Decree number 442SKDIR-UM2012; 8. Bank Organizational Structure as stipulated in Directors’s Decree number 621SKDIR-PS2015 dated 1 July 2015; 9. Business Ethics and Code of Conduct Guidelines as stipulated in Directors’s Decree number 709SKDIR-KP2014 dated 07 October 2014 10. Bank Job Description as stipulated in Directors’s Decree number 622SKDIR-PS2015 dated 1 July 2015; and 11. Conflict of Interest Guidelines as stipulated in Directors’s Decree number 1217SKDIR-KP2015 dated 28 December 2015. Laporan Tahunan 2016 344 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 345 Growing Together with New Expanding Opportunities RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham RUPS yang dilaksanakan setiap tahun mempunyai wewenang untuk meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan perusahaan, mengubah anggaran dasar, mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Direksi, memutuskan pembagian tugas dan wewenang Direktur dan lainnya. bank bjb menjamin untuk memberikan segala keterangan yang berkaitan dengan Bank kepada pemegang saham, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan perusahaan dan peraturan perundang-undangan. Keputusan dalam RUPS didasarkan pada kepentingan Perseroan. RUPS tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi, dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan. RUPS merupakan organ tertinggi di bank bjb, yang memegang seluruh otoritas yang tidak dilimpahkan kepada Dewan Komisaris ataupun Direksi. Pelaksanaan RUPS dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB. Proses pengumuman dan pemanggilan RUPS dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik RUPS Tahunan maupun RUPSLB. Pada tahun 2016, bank bjb telah menyelenggarakan 1 satu kali RUPS Tahunan dan tidak menyelenggarakan RUPS Luar Biasa. rEfErENSI PEratUraN RUPS adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas danatau Anggaran Dasar. PELaKSaNaaN rUPS taHUNaN 2016 Tahapan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan di 2016 tergambar dalam tabel berikut. General Meeting of Shareholders GMS held annually reserves the authority to request for accountability from the Board of Commissioners and Directors in relation to the company management, amendment to article of association, appointing and dismissing the Board of Commissioners and Directors, to decide on distribution of Director’s duties and authorities, etc. bank bjb guarantees to provide all information in relation to the Bank to the shareholders, provided that it is not in contrary to the company’s interest and the prevailing laws and regulations. GMS Resolution shall be for the Company’s interest. GMS may not perform any interventions with the performance of duty, function, and authority of the Board of Commissioners and Directors, without prejudice to the GMS authority in exercising its rights in accordance to the article of association and the regulations. GMS constitutes the supreme organ in bank bjb, which holds all the authorities that are not to be rendered to the Board of Commissioners and Directors. GMS implementation shall be carried through Annual General Meeting of Shareholders AGMS and Extraordinary General Meeting of the Shareholders EGMS. The announcement and calling procedures of GMS shall be carried out in accordance with the prevailing provisions, either AGMS or EGMS. In 2016, bank bjb has held 1 one Annual GMS and did not hold any Extraordinary GMS. rEGULatION rEfErENCE GMS is the company’s organ that holds the authority that is not rendered to the Directors nor to the Board of Commissioners within the limitation as set out in Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Company andor Article of Association. aNNUaL GENEraL MEEtING Of SHarEHOLDErS HELD IN 2016 The steps in holding Annual General Meeting of Shareholders in 2016 are as described in the following chart. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM geneRal meeTing of shaReholDeRs Tabel Pelaksanaan RUPS Tahunan 2016 Pemberitahuan Pengumuman Undangan Pelaksanaan Hasil RUPS Diberitahukan pada tanggal 5 Februari 2016 kepada oJK. Diumumkan pada tanggal 15 Februari 2016, melalui harian umum Bisnis Indonesia, harian umum Galamedia, harian umum radar Banten. Diumumkan pada tanggal 1 Maret 2016, melalui harian umum Bisnis Indonesia, harian umum Galamedia, harian umum radar Banten. rupS tahunan dilaksanakan pada rabu, 23 Maret 2016 pada pukul 10.01 WIB – 13.56 WIB, bertempat di Trans Grand Ballroom, The Trans Luxury hotel, Jalan Jend. Gatot Subroto no. 289, Bandung. Diumumkan pada tanggal 28 Maret 2016 melalui harian umum Bisnis Indonesia, harian umum Galamedia, harian umum radar Banten. AGENDA RUPS TAHUNAN 2016 Rapat diselenggarakan dengan mata acara yaitu : 1. Persetujuan Laporan Tahunan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2015 dan pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015 sekaligus pemberian pembebasan tanggung jawab sepenuhnya acquit et de charge kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2015. 2. Penetapan penggunaan laba bersih termasuk pembagian dividen untuk Tahun Buku 2015. 3. Pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris untuk melakukan penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2016. 4. Laporan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham Perseroan pada tahun 2015. REKAP KEHADIRAN PADA RUPS TAHUNAN 2016 Dewan Komisaris dan Direksi yang hadir dalam RUPS Tahunan 2016 adalah sebagai berikut. Tabel Rekap Kehadiran Pada RUPS Tahunan 2016 No. Nama Name jabatan Position Hadir Present Tidak Hadir Absent Keterangan Remarks 1 Klemi Subiyantoro Komisaris Independenpelaksana Tugas Komisaris utama √ 2 Muhadi Komisaris √ 3 rudhyanto Mooduto Komisaris Independen √ 4 Yayat Sutaryat Komisaris Independen √ 5 ahmad Irfan Direktur utama √ 6 nia Kania Direktur Keuangan √ 7 agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko √ 8 Fermiyanti Direktur Konsumer √ 9 agus Gunawan Direktur Mikro √ 10 Suartini Direktur Komersial √ 11 Benny Santoso Direktur operasional √ geneRal meeTing of shaReholDeRs 2016 aNNUaL GMS aGENDa The meeting was held with the following agenda : 1. Approval of the Annual Report of the Directors concerning condition and progress of the Company including Implementation Report of Commissioners Supervisory Duty for 2015 Fiscal Year and attestation of the Company Financial Statement for 2015 Fiscal Year including full release and discharge acquit et de charge of the Directors and Board of Commissioners from the management and supervisions carried out during 2015 Fiscal Year. 2. Determining the utilization of the net profit including dividend distribution for 2015 Fiscal Year, 3. Granting the power to the Board of Commissioners to designate the Registered Public Accountant to audit the Company Financial Statement for 2015 Fiscal Year. 4. Company Initial Public Offering fund utilization Report for the year 2015 attENDaNCE rEPOrt ON 2016 aNNUaL GMS Board of Commissioners and Directors present at the 2016 Annual GMS are as follow Laporan Tahunan 2016 346 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 347 Growing Together with New Expanding Opportunities KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN 2016 Pada tanggal 23 Maret 2016, bank bjb telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan keputusan sebagai berikut. Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2016 Chart of Annual GMS 2016 Resolution Agenda Keputusan RUPST AGMS Resolution Setuju jumlah Suara dan persentase For Total votes and percentage Tidak Setuju jumlah Suara dan persentase Against Total Votes and Percentage Abstain jumlah Suara dan Persentase Abstain Total Votes and Percentage pertama FIrst 1. Menyetujui Laporan Tahunan perseroan dan menyetujui Laporan Tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2015. 2. Mengesahkan Laporan Keuangan perseroan untuk Tahun Buku 2015 yang telah diaudit oleh Kantor akuntan publik purwantono, Sungkoro Surja, anggota dari ernst Young Global sesuai dengan laporannya no. rpC – 325pSS2016 tanggal 26 Februari 2016, dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan Standar akuntansi Keuangan di Indonesia. 3. Selanjutnya dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan perseroan Konsolidasian untuk tahun buku 2015 tersebut, maka rupS memberikan pelepasan atau pembebasan sepenuhnya dari tanggung jawab acquit et de charge kepada seluruh anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2015 sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan perseroan. 1. To approve the Company’s annual report including report on supervisory Duties conducted by Board of Commissioners for 2015 Fiscal Year 2. To attest the Company’s Financial Statement for 2015 Fiscal Year which has been audited by purwantono, Sungkoro Surja registered public accountant, member of ernst Young Global pursuant to their report no. rpC – 325pSS2016 dated 26 February 2016, which express an unqualified clean opinion in all material aspects in accordance with the Generally accepted accounting principles in Indonesia. 3. Subsequently, with the approval of the annual report and attestation of the Consolidated Financial Statement for 2015 Fiscal Year, GMS shall grant full release and discharge acquit et de charge to all member of Directors from their responsibilities on the acts of management and to all member of Board of Commissioners from the acts of supervisory carried out throughout 2015 Fiscal Year to the extent that such acts are reflected in the Company’s Financial Statement. 7.920.979.361 Saham 97,79 Terdiri dari : Seri a : 7.272.218.666 Seri B : 648.760.695 7.920.979.361 Shares 97,79 Consist of: Series a: 7.272.218.666 Series B: 648.760.695 148.547.564 Saham 1,83 Yang seluruhnya merupakan saham Seri B 148.547.564 Shares 1,83 Which constitute Series B stock in its entirety 30.038.400 Saham 0,37 Yang seluruhnya merupakan saham Seri B 30.038.400 Shares 0,37 Which constitute Series B stock in its entirety RESOLUTION OF 2016 ANNUAL GMS On 23 March 2016, bank bjb convened Annual General Meeting of Shareholders with the following resolutions. Laporan Tahunan 2016 348 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 349 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2016 Chart of Annual GMS 2016 Resolution Agenda Keputusan RUPST AGMS Resolution Setuju jumlah Suara dan persentase For Total votes and percentage Tidak Setuju jumlah Suara dan persentase Against Total Votes and Percentage Abstain jumlah Suara dan Persentase Abstain Total Votes and Percentage Kedua Second Menyetujui penetapan penggunaan Laba Bersih perseroan untuk Tahun Buku 2015 sebesar rp 1.371.795.348.613, satu triliun tiga ratus tujuh puluh satu miliar tujuh ratus sembilan puluh lima juta tiga ratus empat puluh delapan ribu enam ratus tiga belas rupiah sebagai berikut: 1. 60 enam puluh persen dari laba bersih Tahun Buku 2015 atau setelah pembulatan sebesar rp. 822.245.490.877, delapan ratus dua puluh dua miliar dua ratus empat puluh lima juta empat ratus sembilan puluh ribu delapan ratus tujuh puluh tujuh rupiah ditetapkan sebagai dividen tunai dan dibagikan kepada seluruh pemegang saham yang tercatat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selanjutnya memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk mengatur tata cara pembayaran dividen tunai tersebut. 2. 40 empat puluh persen dari laba bersih tahun buku 2015 atau setelah pembulatan sebesar rp 549.549.857.736, lima ratus empat puluh sembilan miliar lima ratus empat puluh sembilan juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu tujuh ratus tiga puluh enam rupiah dicatat sebagai Saldo Laba. To approve the company’s net profit allocation for 2015 Fiscal Year amounting to IDr1,371,795,348,613 one trillion three hundred seventy-one billion seven hundred ninety-five million three hundred forty-eight thousand six hundred thirteen rupiah as follows: 1. as much as 60 sixty percent of 2015 Fiscal Year or rounding off to IDr822,245,490,877 eight hundred twenty two billion two hundred forty-five million four hundred ninety thousand eight hundred seventy- seven rupiah to be stipulated as cash dividends and to be distributed to all the registered shareholders in accordance to the prevailing provision. Further, to grant power and authority to the Directors to establish procedures for such cash dividend payment. 2. as much as 40 forty percent of the net profit of 2015 Fiscal Year or rounding off to IDr549,549,857,736 five hundred forty-nine billion five hundred forty-nine million eight hundred fifty-seven thousand seven hundred thirty-six rupiah to be recorded as Balance of profit. 8.097.352.625 Saham 99,97 Terdiri dari : Seri a : 7.272.218.666 Seri B : 825.133.959 8.097.352.625 Shares 99,97 Which consist of: Seris a: 7.272.218.666 Series B: 825.133.959 2.212.700 Saham 0,03 Yang seluruhnya merupakan saham Seri B 2.212.700 Shares 0,03 Which constitute Series B shares in its entirety 0 Saham 0 Share Ketiga Third Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk : 1. Menunjuk Kantor akuntan publik untuk melakukan audit Laporan Keuangan perseroan Tahun Buku 2016. 2. Menetapkan persyaratan lain serta besarnya jasa audit dengan memperhatikan kewajaran serta ruang lingkup pekerjaan audit. To grant power to the Board of Commissioners to: 1. Designate a registered public accountant to conduct an audit to the Company’s Financial Statement for 2016 Fiscal Year. 2. To stipulate other conditions and the amount of audit service with due observance of clean opinion and the audit work scope. 7.904.786.961 Saham 97,59 Terdiri dari : Seri a : 7.272.218.666 Seri B : 632.568.295 7.904.786.961 Shares 97,59 Which consist of: Series a: 7.272.218.666 Series B: 632.568.295 190.147.464 Saham 2,35 Yang seluruhnya merupakan saham Seri B 190.147.464 Shares 2,35 Which constitute Series B shares in its entirety 4.630.900 Saham 0,06 Yang seluruhnya merupakan saham Seri B 4.630.900 Shares 0,06 Which constitute Series B shares in its entirety Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2016 Chart of Annual GMS 2016 Resolution Agenda Keputusan RUPST AGMS Resolution Setuju jumlah Suara dan persentase For Total votes and percentage Tidak Setuju jumlah Suara dan persentase Against Total Votes and Percentage Abstain jumlah Suara dan Persentase Abstain Total Votes and Percentage Keempat Fourth penyampaian Laporan realisasi penggunaan Dana hasil penawaran perdana Saham perseroan Tahun 2015. Bahwa per tanggal 31 Desember 2015, penggunaan Dana hasil penawaran perdana Saham dimaksud adalah sebagai berikut: 1. 80 dana hasil Ipo yang dialokasikan untuk ekspansi kredit uMKM senilai rp1.143.552.608.643, satu triliun seratus empat puluh tiga miliar lima ratus lima puluh dua juta enam ratus delapan ribu enam ratus empat puluh tiga rupiah telah digunakan seluruhnya. 2. 10 dana hasil Ipo yang dialokasikan untuk perluasan jaringan kantor senilai rp142.944.076.080, seratus empat puluh dua miliar sembilan ratus empat puluh empat juta tujuh puluh enam ribu delapan puluh rupiah telah digunakan seluruhnya. 3. 10 dana hasil Ipo yang dialokasikan untuk pengembangan teknologi informasi senilai rp 142.944.076.080, seratus empat puluh dua miliar sembilan ratus empat puluh empat juta tujuh puluh enam ribu delapan puluh rupiah telah digunakan sebesar rp 125.501.102.647,seratus dua puluh lima miliar lima ratus satu juta seratus dua ribu enam ratus empat puluh tujuh rupiah. Maka sisa dana hasil penawaran umum perdana sebesar rp 17.442.973.433,tujuh belas miliar empat ratus empat puluh duajuta sembilan ratus tujuh puluh tiga ribu empat ratus tiga puluh tiga rupiah belum digunakan dan direncanakan digunakan padatahun 2016. The delivery of Initial public offering fund utilization realization report for the year 2015. That as per 31 December 2015, the utilization of said Initial public offering Fund are as follows: 1. 80 of the Ipo fund allocated for Micro, Small, and Medium Businesses uMKM credit expansion amounting to IDr1,143,552,608,643 one trillion one hundred forty-three billion five hundred fifty-two million six hundred and eight thousand six hundred forty-three rupiah has been fully utilized. 2. 10 of the Ipo fund allocated for office network expansion amounting to IDr142,944,076,080 one hundred forty-two billion nine hundred forty-four million seventy-six thousand eighty rupiah has been fully utilized. 3. 10 of the Ipo fund allocated for the information technology development amounting to IDr142,944,076,080 one hundred forty-two billion nine hundred forty-four million seventy- six thousand eighty rupiah has been utilized at IDr125,501,102,647 one hundred twenty-five billion five hundred one million one hundred one thousand seven hundred forty-seven rupiah. hence, the balance Initial public offering fund at IDr17,442,973,433 seventeen billion four hundred forty- two million nine hundred seventy-three thousand four hundred thirty three rupiah are left unutilized and Tidak dilakukan pemungutaan suara karena bersifat laporan no votes taken as it constitutes a report Tidak dilakukan pemungutaan suara karena bersifat laporan no votes taken as it constitutes a report Tidak dilakukan pemungutaan suara karena bersifat laporan no votes taken as it constitutes a report Laporan Tahunan 2016 350 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 351 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2016 Chart of Annual GMS 2016 Resolution Agenda Keputusan RUPST AGMS Resolution Setuju jumlah Suara dan persentase For Total votes and percentage Tidak Setuju jumlah Suara dan persentase Against Total Votes and Percentage Abstain jumlah Suara dan Persentase Abstain Total Votes and Percentage Kelima Fifth 1. Mengangkat Saudara Suwarta selaku Komisaris Independen perseroan terhitung sejak tanggal ditutupnya rapat ini sampai dengan penutupan rupS Tahunan yang ke-4 empat sejak tanggal pengangkatannya. 2. Selanjutnya rapat memberikan kuasa kepada Direksi perseroan untuk menyatakan hasil keputusan rapat ini dalam akta pernyataan Keputusan rapat dihadapan notaris dan untuk selanjutnya melaporkan penambahan Komisaris ini kepada Kementerian hukum dan haM republik Indonesia. 1. To appoint Mr. Suwarta as an Independent Commissioner as of the closing date of this Meeting to the 4th fourth annual GMS closing dates from the date of his appointment. 2. Further, the Meeting granted power to the Company’s Directors to set out the resolution of this Meeting in a Deed of resolution of Meeting before a notary and to subsequently report the Commissioner addition to the Ministry of Justice and human rights of the republic of Indonesia. 7.925.499.753 Saham 97,85 Terdiri dari : Seri a : 7.272.218.666 Seri B : 653.281.087 7.925.499.753 Shares 97,85 Consist of: Series a: 7.272.218.666 Series B: 653.281.087 174.065.572 Saham 2,15 Yang seluruhnya merupakan saham Seri B 174.065.572 Shares 2,15 Which constitute Series B shares in its entirety 0 Saham 0 0 Share 0 Tahapan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan di 2015 tergambar dalam tabel berikut. Tabel Pelaksanaan RUPS Tahunan 2015 Pemberitahuan Pengumuman Undangan Pelaksanaan Hasil RUPS Diberitahukan pada tanggal 12 Februari 2015 kepada oJK. Diumumkan pada tanggal 20 Februari 2015, melalui harian umum Bisnis Indonesia, harian umum pikiran rakyat, dan harian umum radar Banten. Diumumkan pada tanggal 9 Maret 2015, melalui harian umum Bisnis Indonesia, harian umum pikiran rakyat, dan harian umum radar Banten. rupS tahunan dilaksanakan pada Selasa, 31 Maret 2015 pada pukul 10.41 WIB - 16.47 WIB bertempat di Trans Grand Ballroom, The Trans Luxury hotel, Jalan Jend. Gatot Subroto no. 289, Bandung. Diumumkan pada tanggal 1 april 2015 melalui melalui harian umum Bisnis Indonesia, harian umum pikiran rakyat, dan harian umum radar Banten. AGENDA RUPS TAHUNAN 2015 Adapun agenda RUPS Tahunan 2015 sebagai berikut. 1. Persetujuan Laporan Tahunan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2014 dan pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2014 sekaligus pembebasan tanggung jawab sepenuhnya acquit et de charge kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2014. 2. Penetapan penggunaan laba bersih termasuk pembagiandividen untuk Tahun Buku 2014. 3. Pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris dalam hal penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015. 4. Laporan penggunaan dana hasil penawaran umumperdana saham Perseroan pada tahun 2014. 5. Perubahan Peraturan Dana Pensiun. 6. Perubahan beberapa pasal Anggaran Dasar Perseroandalam rangka penyesuaian dengan Peraturan OtoritasJasa Keuangan 7. Perubahan Pengurus Perseroan KEHADIRAN RUPS TAHUNAN 2015 RUPS Tahunan 2015 dihadiri oleh Komisaris Utama dan seluruh anggota Dewan Komisaris, termasuk Ketua dan anggota Komite yang ada di bawah Dewan Komisaris, serta Direktur Utama dan seluruh jajaran Direksi. Tabel Kehadiran RUPS Tahunan 2015 Table of Attendance of 2015 Annual GMS No. Nama Name jabatan Position Hadir Present Tidak Hadir Absent Keterangan Remarks 1 Muhadi Komisaris Commissioner √ 2 achmad Baraba Komisaris Independen Independent Commissioner √ 3 Klemi Subiyantoro Komisaris Independen Independent Commissioner √ 4 rudhyanto Mooduto Komisaris Independen Independent Commissioner √ 5 Bapak Yayat Sutaryat Komisaris Independen Independent Commissioner √ 6 ahmad Irfan Direktur utama president Director √ 7 Suartini Direktur Komersial Commercial Director √ 8 Fermiyanti Direktur Konsumer Consumer Director √ 9 agus Gunawan Direktur Mikro Micro Director √ 10 nia Kania Direktur Keuangan Financial Director √ 11 Benny Santoso Direktur operasional operational Director √ 12 Zaenal aripin Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko Compliance and risk Management Director √ KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN 2015 DAN REALISASINyA Adapun keputusan RUPS Tahunan 2015 dan realisasinya dapat dilihat pada tabel berikut. 2015 ANNUAL GMS AGENDA The agenda of 2015 Annual GMS are as follows: 1. Approval of the Annual Report of Directors concerning the condition and progress of the Company including the Implementation Report of Commissioners Supervisory Duty for 2014 Fiscal Year and attestation to the Company Financial Statement for 2014 Fiscal Year including full release and discharge acquit et de charge of the Directors and Board of Commissioners from the management and supervisions carried out during 2014 Fiscal Year. 2. Determining the utilization of the net profit including dividend distribution for 2014 Fiscal Year. 3. Granting authority to the Board of Commissioners to designate the Registerd Public Accountant to audit the Company Financial Statement for 2015 Fiscal Year. 4. Company Initial Public Offering fund utilization Report for the year 2014. 5. Amendment to the Regulation of Retirement Fund. 6. Amendment to several paragraphs of the Companys Article of Association in the event of adjustment to OJK Regulation 7. Amendment in the Companys Management ATTENDANCE ON 2015 ANNUAL GMS Annual GMS 2015 was attended by the President Commissioner and all member of the Board of Commissioners, including the Head and members of Committees under the Board of the Commissioners, and the President Director and all member of the Directors. RESOLUTION OF 2015 ANNUAL GMS AND ITS REALIZATION Resolution of 2015 Annual GMS and its realization are decribed in the following table. Laporan Tahunan 2016 352 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 353 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2015 dan Realisasinya Table of Annual GMS 2015 Resolution and its Realization Agenda Keputusan RUPST AGMS Resolution Setuju jumlah Suara dan Persentase For Total votes and Tidak Setuju jumlah Suara dan Persentase Against Total Votes and Abstain jumlah Suara dan Persentase Abstain Total Votes and Realisasi Pada 2016 Realized pertama First 1. Menyetujui Laporan Tahunan perseroan dan menyetujui Laporan Tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2014. 2. Mengesahkan Laporan Keuangan perseroan untuk tahun buku 2014 yang telah diaudit oleh Kantor akuntan publik purwantono, Suherman Surja, anggota dari ernst Young Global sesuai dengan laporannya no. rpC – 6883pSS2015 tanggal 4 Maret 2015, dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan Standar akuntansi Keuangan di Indonesia. 3. Selanjutnya dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan perseroan Konsolidasian untuk tahun buku 2014 tersebut, maka rupS memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya dari tanggung jawab acquit et de charge kepada seluruh anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2014 sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan perseroan. 1. To approve the Company’s annual report including report on Supervisory Duties conducted by Board of Commissioners for 2014 Fiscal Year. 2. To attest the Company’s Financial Statement for 2015 Fiscal Year which has been audited by purwantono, Sungkoro Surja registered public accountant, member of ernst Young Global pursuant to their report no. rpC – 6883pSS2015 dated 4 March 2015, which expresses an unqualified clean opinion in all material aspects in accordance with the Generally Sccepted accounting principles in Indonesia. 3. Subsequently, with the approval of the annual report and attestation of the Consolidated Financial Statement for 2014 Fiscal Year, GMS shall grant full release and discharge acquit et de charge to all member of Directors from their responsibilities on the acts of management and to all member of Board of Commissioners from the acts of supervisory carried out throughout 2014 Fiscal Year to the extent that such acts are reflected in the Company’s Financial Statement. 8.200.362.829 Saham 99,82 Terdiri dari : Seri a : 7.214.218.666 Seri B : 986.144.163 8.200.362.829 Shares 99,82 Consist of : Series a: 7.214.218.666 Series B: 986.144.163 0 Saham 0 Share 14.977.473 Saham 0,18 Yang seluruhnya merupakan saham Seri B 14.977.473 Shares 0,18 Which constitute Series B shares in its entirety Telah direalisasikan realized Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2015 dan Realisasinya Table of Annual GMS 2015 Resolution and its Realization Agenda Keputusan RUPST AGMS Resolution Setuju jumlah Suara dan Persentase For Total votes and Tidak Setuju jumlah Suara dan Persentase Against Total Votes and Abstain jumlah Suara dan Persentase Abstain Total Votes and Realisasi Pada 2016 Realized Kedua Second Menyetujui penetapan penggunaan Laba Bersih perseroan untuk Tahun Buku 2014 sebesar rp 1.103.553.642.073,- satu triliun seratus tiga miliar lima ratus lima puluh tiga juta enam ratus empat puluh dua ribu tujuh puluh tiga rupiah sebagai berikut: 1. 63 enam puluh tiga persen dari laba bersih tahun buku 2014 atau setelah pembulatan sebesar rp. 694.254.447.486,- enam ratus sembilan puluh empat 2. miliar dua ratus lima puluh empat juta empat ratus empat puluh tujuh ribu empat ratus delapan puluh enam rupiah ditetapkan sebagai dividen tunai dan dibagikan kepada seluruh pemegang saham yang tercatat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selanjutnya memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk mengatur tatacara pembayaran dividen tunai tersebut. 3. 37 tiga puluh tujuh persen dari laba bersih tahun buku 2014 atau setelah pembulatan sebesar rp 409.299.194.587,- empat ratus sembilan miliar dua ratus sembilan puluh sembilan juta seratus sembilan puluh empat ribu lima ratus delapan puluh tujuh rupiah ditetapkan sebagai Cadangan umum To approve the company’s net profit allocation for 2014 Fiscal Year amounting to IDr1,103,553,642,073,-one trillion ine hundred three billion five hundred fifty-three million six hundred forty-two thousand seventy-three rupiah as follows: 1. 63 sixty-three percent of 2014 Fiscal Year or rounding off to IDr694.254.447.486,- six hundred ninety-four billion two hundred fifty-four million four hundred forty-seven thousand four hundred eighty-six rupiah to be stipulated as cash dividends and to be distributed to all the registered shareholders in accordance to the prevailing provision. Further, to grant power and authority to the Directors to establish procedures for such cash dividend payment. 2. as much as 37 thirty-seven percent of the net profit of 2014 Fiscal Year or rounding off to IDr402,299,194,587,- four hundred two billion two hundred ninety-nine milion one hundred ninety- four thousand five hundred eighty-seven stipulated as General reserves 8.187.871.361 Saham 99.66 Terdiri dari : Seri a : 7.214.218.666 Seri B : 973.652.695 8.187.871.361 Shares 99.66 Consist of : Series a: 7.214.218.666 Series B: 973.652.695 0 Saham 0 Share 27.468.941 Saham 0,33 Yang seluruhnya merupakan saham Seri B 27.468.941 Shares 0,33 Which constitute Series B shares in its entirety Telah direalisasikan Ketiga Third Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk : 1. Menunjuk Kantor akuntan publik untuk melakukan audit laporan keuangan perseroan Tahun Buku 2015. 2. Menetapkan persyaratan lain serta besarnya jasa audit 3. dengan memperhatikan kewajaran serta ruang lingkup pekerjaan audit. To grant power to the Board of Commissioners to: 1. Designate a registered public accountant to conduct an audit to the Company’s Financial Statement for 2015 Fiscal Year. 2. To stipulate other conditions and the amount of audit service with due observance of clean opinion and the audit work scope. 7.966.859.589 Saham 96,98 Terdiri dari : Seri a : 7.214.218.666 Seri B : 752.640.923 7.966.859.589 Shares 96,98 Consist of: Series a: 7.214.218.666 Series B: 752.640.923 217.798.272 Saham 2,65 Yang seluruhnya merupakan saham Seri B 217.798.272 Shares 2,65 Which constitute Series B shares in its entirety 30.682.441 Saham 0,37 Yang seluruhnya merupakan saham Seri B 30.682.441 Shares 0,37 Which constitute Series BsShares in its entirety Telah direalisasikan Laporan Tahunan 2016 354 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 355 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2015 dan Realisasinya Table of Annual GMS 2015 Resolution and its Realization Agenda Keputusan RUPST AGMS Resolution Setuju jumlah Suara dan Persentase For Total votes and Tidak Setuju jumlah Suara dan Persentase Against Total Votes and Abstain jumlah Suara dan Persentase Abstain Total Votes and Realisasi Pada 2016 Realized Keempat Fourth penyampaian Laporan realisasi penggunaan Dana hasil penawaran perdana Saham perseroan Tahun 2014. Bahwa per tanggal 31 Desember 2014, penggunaan Dana hasil penawaran perdana Saham dimaksud adalah sebagai berikut: 1. 80 dana hasil Ipo yang dialokasikan untuk ekspansi kredit uMKM senilai rp1.143.552.608.643,- satu triliun seratus empat puluh tiga miliar lima ratus lima puluh dua juta enam ratus delapan ribu enam ratus empat puluh tiga rupiah telah digunakan seluruhnya. 2. 10 dana hasil Ipo yang dialokasikan untuk perluasan jaringan kantor senilai rp142.944.076.080,- seratus empat puluh dua miliar sembilan ratus empat puluh empat juta tujuh puluh enam ribu delapan puluh rupiah telah digunakan seluruhnya. 3. 10 dana hasil Ipo yang dialokasikan untuk pengembangan teknologi informasi senilai rp142.944.076.080,- seratus empat puluh dua miliar sembilan ratus empat puluh empat juta tujuh puluh enam ribu delapan puluh rupiah telah digunakan sebesar rp91.259.767.085,- sembilan puluh satu miliar dua ratus lima puluh sembilan juta tujuh ratus enam puluh tujuh ribu delapan puluh lima rupiah. Maka sisa dana hasil penawaran umum perdana sebesar rp51.684.308.995,- lima puluh satu miliar enam ratus delapan puluh empat juta tiga ratus delapan ribu sembilan ratus sembilan puluh lima rupiah belum digunakan dan direncanakan digunakan pada tahun 2015. The delivery of Initial public offering fund utilization realization report for the year 2014. That as per 31 December 2014, the utilization of said Initial public offering Fund are as follows: 1. 80 of the Ipo fund allocated for Micro, Small, and Medium Businesses uMKM credit expansion amounting to IDr1,143,552,608,643 one trillion one hundred forty-three billion five hundred fifty-two million six hundred and eight thousand six hundred forty-three rupiah has been fully utilized. 2. 10 of the Ipo fund allocated for office network expansion amounting to IDr142,944,076,080 one hundred forty-two billion nine hundred forty-four million seventy-six thousand eighty rupiah has been fully utilized. 3. 10 of the Ipo fund allocated for the information technology development amounting to IDr 142,944,076,080 one hundred forty-two billion Tidak dilakukan pemungutaan suara karena bersifat laporan no votes taken as it constitutes a report Tidak dilakukan pemungutaan suara karena bersifat laporan no votes taken as it constitutes a report Tidak dilakukan pemungutaan suara karena bersifat laporan no votes taken as it constitutes a report Telah direalisasikan Kelima Fifth Menyetujui pemberian Manfaat pensiun lainnya sebesarrp. 1.000.000,- satu juta rupiah yang diberikan menjelanghari raya Idul Fitri dan dimulai sejak tahun 2015 atau setelahmendapat pengesahan peraturan Dana pensiun dari otoritasJasa Keuangan oJK. To approve other retirement Fund benefit amounting to IDr1,000,000 one million rupiah which shall be distributed close to eid al Fitr celebration and shall commence in 2015 or upon attestation of the retirement Fund regulation from the Financial Services authority oJK. 90,77 Terdiri dari : Seri a : 7.214.218.666 Seri B : 243.140.872 90,77 Which consist of: Series a: 7.214.218.666 Series B: 243.140.872 720.439.623 Saham 8,77 Yang seluruhnya merupakan saham Seri B 720.439.623 Shares 8,77 Which constitute Series B shares in its entirety 37.541.141 Saham 0,46 Yang seluruhnya merupakan saham Seri B 37.541.141 Shares 0,46 Which constitute Series B shares in its entirety B Telah direalisasikan Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2015 dan Realisasinya Table of Annual GMS 2015 Resolution and its Realization Agenda Keputusan RUPST AGMS Resolution Setuju jumlah Suara dan Persentase For Total votes and Tidak Setuju jumlah Suara dan Persentase Against Total Votes and Abstain jumlah Suara dan Persentase Abstain Total Votes and Realisasi Pada 2016 Realized Keenam Sixth 1. Menyetujui perubahan beberapa pasal anggaran Dasar perseroan, dalam rangka penyesuaian dengan poJK no. 32poJK.042014 tentang rencana penyelenggaraan rapat umum pemegang Saham perusahaan Terbuka, poJK no 33poJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris emiten atau perusahaan publik. 2. Menyetujui untuk menyusun kembali seluruh ketentuan dalam anggaran Dasar sehubungan dengan perubahan sebagaimana dimaksud pada butir 1 satu keputusan tersebut diatas. 3. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan mata acara rapat ini, termasuk menyusun dan menyatakan kembali seluruh anggaran Dasar sebagaimana dimaksud pada butir 2 dua diatas dalam suatu akta notaris dan selanjutnya menyampaikan kepada instansi yang berwenang untuk mendapatkan persetujuan dan atau tanda penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran Dasar serta selanjutnya melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu dan berguna untuk keperluan tersebut dengan tidak ada satu pun yang dikecualikan, termasuk untuk mengadakan penambahan dan atau perubahan dalam perubahan anggaran Dasar tersebut jika hal tersebut dipersyaratkan oleh instansi yang berwenang. 1. To approve several amendment in the Company’s articles of association, conforming to poJK no.32poJK.042014 concerning planning and holding a publicly Listed Company’s GMS and poJK no. 33poJK.042014 concerning Directors and Board of Commissioners of an Issuer or publicly Listed Company. 2. To approve the reconstitution of all provisions in the article of association which relates to the amendments referred to in point no.1 one of the resolution above. 3. To grant power and authority with the right of substitution to BoD to take necessary acts pertaining to the resolutions of the Meeting, including to reconstitute and restate all articles of association pursuant to the resolution mentioned on point 2 two into a notarial Deed and thereafter to submit the same to competent authority for approval andor receipt of notification concerning amendments to the Company’s articles of association, and to conclude all matters as deemed necessary and useful for such purpose without any exception, including making any addition and or changes in the amendments of the articles of association, if required, by a competent authority. 7.934.610.420 Saham 96,58 Terdiri dari : Seri a : 7.178.755.997 Seri B : 755.854.423 7.934.610.420 Shares 96,58 Consist of : Series a : 7.178.755.997 Series B : 755.854.423 192.390.772 Saham 2,34 Yang seluruhnya merupakan saham Seri B 192.390.772 Shares 2,34 Which constitute Series B shares at its entirety 88.339.110 Saham 1,08 Terdiri dari : Seri a : 35.462.669 Seri B : 52.876.441 88.339.110 Shares 1,08 Which consist of: Series a: 35.462.669 Series B: 52.876.441 Telah direalisasikan Laporan Tahunan 2016 356 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 357 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2015 dan Realisasinya Table of Annual GMS 2015 Resolution and its Realization Agenda Keputusan RUPST AGMS Resolution Setuju jumlah Suara dan Persentase For Total votes and Tidak Setuju jumlah Suara dan Persentase Against Total Votes and Abstain jumlah Suara dan Persentase Abstain Total Votes and Realisasi Pada 2016 Realized Ketujuh 1. Menerima pengunduran diri Bapak Taufiequrachman ruki dari jabatannya selaku Komisaris utama perseroan sebagaimana suratnya yang telah disampaikan tertanggal 20 Februari 2015 dan selanjutnya rupS memberhentikan dengan hormat, serta kepadanya disampaikan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai Komisaris utama. 2. Memberhentikan dengan hormat Bapak Wawan ridwan selaku Komisaris perseroan sejak ditutupnya rapat ini, dan disampaikan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai Komisaris. 3. Memberhentikan dengan hormat pengurus perseroan yang telah habis masa jabatannya yaitu Bapak Muhadi selaku Komisaris, Bapak Klemi Subiyantoro selaku Komisaris Independen, Bapak achmad Baraba selaku Komisaris Independen, Bapak rudhyanto Mooduto selaku Komisaris Independen dan Bapak Yayat Sutaryat selaku Komisaris Independen serta Bapak Zaenal aripin selaku Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko, dan disampaikan ucapan terima kasih atas tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai pengurus perseroan. 4. Mengangkat kembali pengurus perseroan yaitu Bapak Muhadi selaku Komisaris, Bapak Klemi Subiyantoro selaku Komisaris Independen, Bapak rudhyanto Mooduto selaku Komisaris Independen dan Bapak Yayat Sutaryat selaku Komisaris Independen terhitung sejak tanggal ditutupnya rapat ini sampai dengan penutupan rupS Tahunan yang ke-4 empat sejak tanggal pengangkatannya. 5. Terkait dengan kekosongan Komisaris utama, maka dengan ini menunjuk Bapak Klemi Subiyantoro untuk diikutsertakan pada Fit and proper Test sebagai calon Komisaris utama kepada otoritas Jasa Keuangan. Memerintahkan Direksi untuk melaksanakan rupS Luar Biasa selambat-lambatnya pada bulan Mei 2016. 1. To accept the resignation of Mr. Taufiequrachman ruki from his tenure as the Company’s president Commissioner pursuant to his letter dated 20 February, 2015 and subsequently, GMS honorably discharges him, with deepest gratitude for his energy and thoughts contributed during his tenure as the president Commissioner. 2. To honoraby discharge Mr Wawan ridwan as the Company’s Commissioner on the closing of the Meeting, with deepest gratitude on his energy and thoughts contributed during his tenure as a Commissioner. 3. To honorably discharge the Company’s Management ending their tenure: Mr. Muhadi in his capacity as a Commissioner, Mr Klemi Subiyantoro as an Independent Commissioner, Mr. achmad Baraba as an Independent Commissioner, Mr. rudhyanto Mooduto as an Independent Commissioner, and Mr. Yayat Sutaryat as an Independent Commissioner, as well as Mr. Zaenal aripin as the Compliance and risk Management Director, with deepest gratitude on their energy and thoughts contributed during their tenure as the Management of the Company. 8.159.340.161 Saham 99,32 Terdiri dari : Seri a : 7.214.218.666 Seri B : 945.121.495 8.159.340.161 Shares 99,32 Consist of : Series a : 7.214.218.666 Series B : 945.121.495 3.123.700 Saham 0,04 Yang seluruhnya merupakan saham Seri B 3.123.700 Shares 0,04 Which constitute Series B shares at its entiretyB 52.876.441 Saham 0,64 Yang seluruhnya merupakan saham Seri B 52.876.441 Shares 0,64 Which constitute Series B shares at its entirety Telah direalisasikan RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM geneRal meeTing of shaReholDeRs Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2015 dan Realisasinya Table of Annual GMS 2015 Resolution and its Realization Agenda Keputusan RUPST AGMS Resolution Setuju jumlah Suara dan Persentase For Total votes and Tidak Setuju jumlah Suara dan Persentase Against Total Votes and Abstain jumlah Suara dan Persentase Abstain Total Votes and Realisasi Pada 2016 Realized 4. To re-assign the Company’s Management: Mr Muhadi as a Commissioner, Mr. Klemi Subiyantoro as an Independent Commissioner, Mr. Rudhyanto Mooduto as an Independent Commissioner, and Mr Yayat Sutaryat as an Independent Commissioner from the closing date of this Meeting until the closing date of the 4th fourth Annual GMS from the date of their appointment. 5. In relation to the vacancy of the President Commissioner, the meeting hereby appoints Mr. Klemi Subiyantoro to be registered to OJK and partake the Fit and Proper Test as the President Commissioner Candidate. Instructing the Directors to convene Extraordinary GMS no later than May 2016. PELAKSANAAN RUPS LUAR bIASA TAHUN 2015 Tabel Pelaksanaan RUPS Luar biasa Tahun 2015 Pemberitahuan Pengumuman Undangan Pelaksanaan Hasil RUPS Diberitahukan pada tanggal 15 april 2015 kepada oJK. Diumumkan pada tanggal 22 april 2015, melalui harian umum Bisnis Indonesia, harian umum pikiran rakyat, dan harian umum radar Banten. Diumumkan pada tanggal 7 Mei 2015, melalui harian umum Bisnis Indonesia, harian umum pikiran rakyat, dan harian umum radar Banten. rupS tahunan dilaksanakan pada Jum’at, 29 Mei 2015 pada pukul 14.36 WIB – 14.55 WIB bertempat di Trans Grand Ballroom, The Trans Luxury hotel, Jalan Jend. Gatot Subroto no. 289, Bandung. Diumumkan pada tanggal 3 Juni 2015 melalui melalui harian umum Bisnis Indonesia, harian umum pikiran rakyat, dan harian umum radar Banten. AGENDA RUPS LUAR bIASA TAHUN 2015 Adapun agenda RUPS Luar Biasa 2015 adalah Perubahan Pengurus Perseroan rEKaP KEHaDIraN PaDa rUPS LUar BIaSa taHUN 2015 Dewan Komisaris dan Direksi yang hadir dalam RUPS Tahunan 2016 adalah sebagai berikut. Tabel Rekap Kehadiran pada RUPS Luar biasa Tahun 2015 Attendance Report On 2015 Extraordinary Gms No. Nama Name jabatan Position Hadir Present Tidak Hadir Absent Keterangan Remark 1 Klemi Subiyantoro Komisaris Independen yang Melaksanakan Tugas Komisaris utama Komisaris Independen Independent Commissioner hadir 2 Muhadi Komisaris Commissioner hadir 3 rudhyanto Mooduto Komisaris Independen Independent Commissioner hadir 4 Yayat Sutaryat Komisaris Independen Independent Commissioner hadir 5 ahmad Irfan Direktur utama president Director hadir AGENDA OF 2015 EXTRAORDINARy GMS Laporan Tahunan 2016 358 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 359 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Rekap Kehadiran pada RUPS Luar biasa Tahun 2015 Attendance Report On 2015 Extraordinary Gms No. Nama Name jabatan Position Hadir Present Tidak Hadir Absent Keterangan Remark 6 Suartini Direktur Director hadir 7 Fermiyanti Direktur Director hadir 8 agus Gunawan Direktur Director hadir 9 nia Kania Direktur Director hadir 10 Benny Santoso Direktur Director hadir KEPUTUSAN RUPS LUAR bIASA TAHUN 2015 Adapun keputusan RUPS Luar Biasa Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Keputusan RUPS Luar biasa Tahun 2015 Agenda Keputusan RUPSLb Setuju jumlah Suara Persentasi Tidak Setuju jumlah Suara Abstain jumlah Suara Bahwa dalam rapat tersebut telah diambil keputusan yaitu sebagaimana dituangkan dalam akta Berita acara rapat umum pemegang Saham Luar Biasa pT Bank pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk. tertanggal 29 Mei 2015 nomor 117, yang minuta aktanya dibuat oleh notaris r. Tendy Suwarman, Sh yang pada pokoknya adalah sebagai berikut: Menerima laporan dan rekomendasi dari Dewan Komisaris cq. Komite remunerasi dan nominasi serta mengangkat Saudara agus Mulyana sebagai Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko perseroan terhitung sejak tanggal ditutupnya rapat ini. 8.200.362.829 Saham 99,82 Terdiri dari : Seri a : 7.214.218.666 Seri B : 986.144.163 0 Saham 14.977.473 Saham 0,18 Yang seluruhnya merupakan saham Seri B DEWaN KOMISarIS Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Perseroan melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip- prinsip GCG. rEfErENSI PEratUraN Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, mengharuskan seluruh perusahaan yang bernaung di bawah hukum Indonesia untuk memiliki Dewan Komisaris yang bertugas mengawasi kebijakan manajemen, proses manajemen di dalam perusahaan, sekaligus mengawasi dan memberikan sarannasihat kepada Direksi. tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB DEWaN KOMISarIS Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dinyatakan dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 07SKDK2016. Adapun tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris berdasarkan Pedoman dan Tata tertib Kerja Dewan Komisaris adalah sebagai berikut. 1. Melakukan pengawasan, memberi nasihat, mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi jalannya kepengurusan Bank dan pelaksanaan kebijakan strategis Bank oleh Direksi. 2. Melakukan tugas, tanggung jawab, dan wewenang sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Keputusan RUPS serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, diantaranya: a. Menyusun dan melakukan evaluasi berkala atas Pedoman dan Tata Tertib kerja Dewan Komisaris yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris b. Mengevaluasi dan menyetujui Rencana Bisnis Bank RBB c. Berdasarkan keputusan RUPS, Dewan Komisaris menetapkan Akuntan Publik atas rekomendasi Komite Audit untuk melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan. 3. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen dan bertanggung jawab kepada RUPS. 4. Wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 5. Wajib membentuk Komite – komite dan memastikan bahwa Komite tersebut telah menjalankan tugasnya secara efektif sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 6. Dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar atau peraturan perundang- undangan yang berlaku. 7. Persetujuan yang diberikan Dewan Komisaris merupakan bagian dari tugas pengawasan Dewan Komisaris sehingga tidak menghilangkan tanggung jawab Direksi dalam pelaksanaan kepengurusan Bank. Tugas pengawasan oleh Dewan Komisaris tersebut merupakan upaya pengawasan dini yang perlu dilaksanakan. 8. Mengkaji dan menyetujui kebijakan-kebijakan yang menurut Laporan Tahunan 2016 360 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 361 Growing Together with New Expanding Opportunities peraturan perundangan yang berlaku wajib memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. 9. Mengkaji pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah disetujui. 10. Membuat laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau untuk disampaikan kepada RUPS. 11. Mengevaluasi laporan tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tersebut. Penelaahan laporan tahunan dilakukan sebelum pelaksanaan RUPS. 12. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Internal SKAI Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan danatau hasil pengawasan otoritas Iainnya. 13. Melakukan pemberitahuan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 7 tujuh hari kerja semenjak ditemukannya; a. Pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan; dan b. Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha bank. c. Yang didasarkan pada temuan maupun rekomendasi dari komite-komite yang membantu dewan komisaris dalam pengawasan operasional Bank. Hal-hal yang wajib dilaporkan di atas yang belum atau tidak dilaporkan oleh Bank danatau Direktur Kepatuhan kepada Otoritas Jasa Keuangan 14. Menentukan dan melaksanakan sistem nominasi, evaluasi, remunerasi yang transparan bagi Pengurus setelah mempertimbangkan hasil kajian Komite Nominasi dan remunerasi yang selanjutnya diajukan untuk memperoleh persetujuan RUPS. PEDOMaN DaN tata tErtIB KErJa DEWaN KOMISarIS PENGUNGKaPaN BOarD MaNUaL Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris Bank BJB diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris Nomor 07SKDK2016 tanggal 14 Oktober 2016. Adapun isi dari Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris yaitu: Bab I Pendahuluan Bab II Organisasi Dewan Komisaris Bab III Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Bab IV Hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi Bab V Penutup Beberapa pokok pedoman kerja Dewan Komisaris yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib kerja Dewan Komisaris dijabarkan sebagai berikut. WEWENANG DEWAN KOMISARIS Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris berwenang untuk: 1. Secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kerja Bank berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Bank dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, persediaan barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang dijalankan oleh Direksi. 2. Memberikan pendapat dan nasihatsaran kepada Direksi mengenai setiap persoalan yang dianggap penting dalam pengelolaan Bank. 3. Memberikan tanggapan atas laporan mengenai perkembangan kinerja dari Direksi secara berkala. 4. Mengajukan pertanyaan kepada Direksi terkait kegiatan operasional Bank serta berhak meminta akses informasi. 5. Dewan Komisaris dapat memberhentikan sementara waktu apabila seorang atau lebih anggota Direksi bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau terdapat indikasi melakukan kerugian Bank atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Bank dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. 6. Menyelenggarakan RUPS, bila dalam jangka waktu yang ditentukan sesuai ketentuan yang berlaku, tidak diselenggarakan oleh Direksi. 7. Memberikan persetujuan untuk: a. Rencana bisnis Bank b. Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Peraturan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Umum BMPK dan hal – hal lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar Bank atau peraturan perundangan yang berlaku. c. Kebijakan Bank d. Struktur organisasi dan tata kerja Bank e. Mengadakan kerjasama Bangun Guna Serah Built, Operate and TransferBOT, Bangun Guna Milik Built, Operate and OwnBOO, dan perjanjian-perjanjian lain yang mempunyai sifat yang sama. f. Mengambil bagian atau ikut serta dalam Perseroan atau badan-badan lain atau menyelenggarakan Perusahaan baru yang tidak dalam rangka penyelamatan piutang, Laporan Tahunan 2016 362 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 363 Growing Together with New Expanding Opportunities sesuai dengan ketentuan yang berlaku. g. Melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan Perseroan dalam Perusahaan atau badan-badan lain. h. Perbuatan untuk melakukan : i. Penggunaan cadangan untuk penghapusan kredit kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit Umum BMPK atau peraturan perundangan yang berlaku j. Hapus tagih terhadap pokok kredit yang diberikan kepada pihak terkait sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku k. Perbuatan hukum untuk mengalihkan atau menjadikan jaminan utang kurang dari 50 lima puluh persen dari seluruh jumlah kekayaan bersih Bank baik dalam satu transaksi, atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain yang terjadi dalam jangka waktu 1 satu tahun buku, atau jangka waktu yang lebih lama sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Bank. 8. Rencana akuisisi, pendirian, penghapusan, atau penghentian bisnis Bank; 9. Kebijakan lainnya yang menurut peraturan perundangan yang berlaku wajib mendapat persetujuan Dewan Komisaris 10. Mengevaluasi dan menyetujui rencana kerja tahunan dari masing-masing Komite yang dibentuknya. 11. Menyetujui pengangkatan danatau penggantian Pemimpin Divisi Audit Internal. 12. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Bank tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan mengurus Bank. Dalam hal demikian, Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih di antara mereka atas tanggungan mereka bersama. 13. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, maka segala tugas dan wewenang yang diberikan Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris berlaku bagi yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. KRITERIA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS Kriteria anggota Dewan Komisaris berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 POJK.042014 Tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik yaitu orang perseorangan yang memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat: 1. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik; 2. Cakap melakukan perbuatan hukum; 3. Dalam 5 lima tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat: a. tidak pernah dinyatakan pailit; b. tidak pernah menjadi anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit; c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan d. tidak pernah menjadi anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat: − pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan; − pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan − pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan danatau laporan keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan. 4. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang- undangan; dan 5. memiliki pengetahuan danatau keahlian di bidang yang Laporan Tahunan 2016 364 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 365 Growing Together with New Expanding Opportunities dibutuhkan Emiten atau Perusahaan Publik. PENILaIaN KEMaMPUaN DaN KEPatUHaN Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 27POJK.032016 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan menyebutkan bahwa calon anggota Dewan Komisaris wajib memperoleh persetujuan dari OJK sebelum menjalankan tindakan, tugas, dan fungsinya sebagai Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris yang telah lulus fit and proper tanpa catatan dan telah mendapat persetujuan dari Bank IndonesiaOJK, mengindikasikan bahwa setiap anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai, dapat dilihat melalui tabel di bawah ini: Tabel Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Nama jabatan Periode Pelaksana Hasil Klemi Subiyantoro Komisaris Independen pelaksana Tugas Komisaris utama 19 november 2008 sampai dengan saat ini Bank Indonesia Lulus Muhadi Komisaris 19 november 2008 sampai dengan saat ini Bank Indonesia Lulus rudhyanto Mooduto Komisaris Independen 27 September 2012 sampai dengan saat ini Bank Indonesia Lulus Yayat Sutaryat Komisaris Independen 25 Juli 2011 sampai dengan saat ini Bank Indonesia Lulus Suwarta Komisaris Independen 23 Maret 2016 sampai dengan saat ini otoritas Jasa Keuangan Lulus DaSar PENGaNGKataN aNGGOta DEWaN KOMISarIS Anggota Dewan Komisaris diangkat berdasarkan akta persetujuan rapat RUPS. Dasar pengangkatan tiap-tiap anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut Tabel Dasar Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Nama jabatan Periode Dasar Pengangkatan Klemi Subiyantoro Komisaris Independen pelaksana Tugas Komisaris utama 19 november 2008 sampai dengan saat ini rupSLB no. 14 tanggal 19 november 2008 rupST no. 117, 118, 119 tanggal 31 Maret 2015 pelaksana Tugas Komisaris utama Muhadi Komisaris 19 november 2008 sampai dengan saat ini rupSLB no. 14 tanggal 19 november 2008 rudhyanto Mooduto Komisaris Independen 27 September 2012 sampai dengan saat ini rupSLB no. 129, 130 tanggal 27 September 2012 Yayat Sutaryat Komisaris Independen 25 Juli 2011 sampai dengan saat ini rupSLB no. 76 tanggal 25 Juli 2011 Suwarta Komisaris Independen 23 Maret 2016 sampai dengan saat ini rupST no. 61 tanggal 23 Maret 2016 KEBIJaKaN DaN KEBEraGaMaN KOMPOSISI DEWaN KOMISarIS Dalam rekomendasi Otoritas Jasa Keuangan yang dituangkan dalam Lampiran Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32SEOJK.042015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dinyatakan bahwa komposisi Dewan Komisaris wajib memperhatikan keberagaman komposisi Dewan Komisaris. Keberagaman komposisi Dewan Komisaris merupakan kombinasi karakteristik baik dari segi Dewan Komisaris maupun anggota Dewan Komisaris secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Terbuka. Karakteristik tersebut dapat tercermin dalam penentuan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka. Komposisi yang telah memperhatikan kebutuhan Perusahaan Terbuka merupakan suatu hal yang positif, khususnya terkait pengambilan keputusan dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan yang Laporan Tahunan 2016 366 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 367 Growing Together with New Expanding Opportunities dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang lebih luas. Pada periode 2016, keberagaman komposisi Dewan Komisaris Perseroan tercermin dalam pendidikan, pengalaman kerja, usia dan jenis kelamin, dapat dilihat sebagaimana dalam tabel di bawah ini: Tabel Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris Nama jabatan Periode Usia jenis Kelamin Pendidikan Pengalaman kerja Keahlian Klemi Subiyantoro Komisaris Independen pelaksana Tugas Komisaris utama 19 november 2008 sampai dengan saat ini 50 Tahun pria • DIV STan • S1 Sarjana hukum • S2 Magister Manajemen • Kepala audit Internal Mabes pMI • Komite audit pT Semen Gresik persero Tbk • Ketua Komite audit pT adhi Karya persero Tbk • Komisaris Independen pT adhi Kayra persero Tbk Keuangan dan SDM Muhadi Komisaris 19 november 2008 sampai dengan saat ini 62 Tahun pria • S1 Tehnik Geodesi • S2 perencanaan Wilayah dan Kota • Sekretaris Daerah provinsi Banten • Kepala Dinas pengelolaan Keuangan dan aset Daerah DpKaD provinsi Banten • Kepala Dinas pendapatan provinsi Banten perencanaan wilayah dan kota rudhyanto Mooduto Komisaris Independen 27 September 2012 sampai dengan saat ini 61 Tahun pria • S1 akuntansi • S2 Bisnis Internasional • penasihat Senior BnI Kantor pusat • Direktur utama pT asian hybrid Seed Technologies Indonesia • Direktur utama pT persona prima utama perbankan dan Keuangan Yayat Sutaryat Komisaris Independen 25 Juli 2011 sampai dengan saat ini 64 Tahun pria • S1 hukum • S2 administrasi negara • Kepala Badan administrasi Keuangan Daerah • Kepala Dinas pendapatan dan pengelolaan Keuangan Daerah • Komisaris utama pT CBS hukum dan Keuangan Suwarta Komisaris Independen 23 Maret 2016 sampai dengan saat ini 45 Tahun pria • S1 akuntansi • S1 hukum ekonomi • S2 hukum Bisnis • S3 Manajemen Bisnis • Komite audit KSo Sucofindo Surveyor Indonesia • partner JmtLawhouse • Direktur utama Best parking hukum bisnis dan Keuangan JUMLaH DaN KOMPOSISI DEWaN KOMISarIS Pada periode 2016, jumlah dan komposisi Dewan Komisaris Perseroan mengalami perubahan sebagaimana penjelasan sebagai berikut. PErIODE 1 JaNUarI 2016 – 23 MarEt 2016 Pada periode 1 Januari 2016 – 23 Maret 2016 Dewan Komisaris berjumlah 4 empat orang terdiri dari 1 satu orang Komisaris Independen Pelaksana Tugas Komisaris Utama, 1 satu orang Komisaris dan 2 dua orang Komisaris Independen. Komposisi Dewan Komisaris per 1 Januari 2016 - 23 Maret 2016 sebagai berikut. Tabel Komposisi Dewan Komisaris Nama jabatan Periode Domisili Tanggal Pengangkatan Tanggal Efektif Klemi Subiyantoro Komisaris Independen pelaksana Tugas Komisaris utama 19 november 2008 sampai dengan saat ini Jakarta 19 november 2008 19 Maret 2009 Muhadi Komisaris 19 november 2008 sampai dengan saat ini Jakarta 19 november 2008 19 Maret 2009 rudhyanto Mooduto Komisaris Independen 27 September 2012 sampai dengan saat ini Jakarta 27 September 2012 14 november 2013 Yayat Sutaryat Komisaris Independen 25 Juli 2011 sampai dengan saat ini Bandung 25 Juli 2011 21 Desember 2011 PErIODE 23 MarEt 2016 – 31 DESEMBEr 2016 Pada tanggal 23 Maret 2016, RUPS mengangkat Bapak Suwarta sebagai Komisaris Independen. Sehingga pada periode 23 Maret 2016 – 31 Desember 2016, Dewan Komisaris berjumlah 5 lima orang terdiri dari 1 satu orang Komisaris Independen Pelaksana Tugas Komisaris Utama, 1 satu orang Komisaris dan 3 tiga orang Komisaris Independen. Komposisi Dewan Komisaris per 23 Maret 2016-31 Desember 2016 sebagai berikut Tabel Komposisi Dewan Komisaris Nama jabatan Periode Domisili Tanggal Pengangkatan Tanggal Efektif Klemi Subiyantoro Komisaris Independen pelaksana Tugas Komisaris utama 19 november 2008 sampai dengan saat ini Jakarta 19 november 2008 19 Maret 2009 Muhadi Komisaris 19 november 2008 sampai dengan saat ini Jakarta 19 november 2008 19 Maret 2009 Laporan Tahunan 2016 368 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 369 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Komposisi Dewan Komisaris Nama jabatan Periode Domisili Tanggal Pengangkatan Tanggal Efektif rudhyanto Mooduto Komisaris Independen 27 September 2012 sampai dengan saat ini Jakarta 27 September 2012 14 november 2013 Yayat Sutaryat Komisaris Independen 25 Juli 2011 sampai dengan saat ini Bandung 25 Juli 2011 21 Desember 2011 Suwarta Komisaris Independen 23 Maret 2016 sampai dengan saat ini Bekasi 23 Maret 2016 19 Januari 2016 HUBUNGaN afILIaSI DEWaN KOMISarIS Hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Pengendali, yang meliputi: - Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya. - Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris. - Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama danatau pengendali. - Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan - Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama danatau pengendali. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Pengendali, dapat dilihat sebagaimana tabel di bawah ini: Tabel Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris Hubungan Keuangan, Keluarga dan Kepengurusan Dewan Komisaris Nama jabatan Periode Hubungan Keuangan Dengan Hubungan Keluarga Dengan Hubungan Kepengurusan Dewan Komisaris Direksi Pemegang Saham Pengendali Dewan Komisaris Direksi Pemegang Saham Pengendali ya Tidak ya Tidak ya Tidak ya Tidak ya Tidak ya Tidak ya Tidak Klemi Subiyantoro Komisaris Independen pelaksana Tugas Komisaris utama 19 november 2008 sampai dengan saat ini √ √ √ √ √ √ √ Muhadi Komisaris 19 november 2008 sampai dengan saat ini √ √ √ √ √ √ √ rudhyanto Mooduto Komisaris Independen 27 September 2012 sampai dengan saat ini √ √ √ √ √ √ √ Yayat Sutaryat Komisaris Independen 25 Juli 2011 sampai dengan saat ini √ √ √ √ √ √ √ Suwarta Komisaris Independen 23 Maret 2016 sampai dengan saat ini √ √ √ √ √ √ √ PEMBIDaNGaN tUGaS PENGaWaSaN DEWaN KOMISarIS Pembidangan tugas Dewan Komisaris diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris nomor 04SKDK2016 tanggal 30 Maret 2016 tentang Pembagian Tugas dan Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta Komite-komite. Adapun pembidangan tugas Dewan Komisaris adalah sebagai berikut. Tabel Pembidangan Tugas Dewan Komisaris Nama jabatan Periode bidang Tugas Klemi Subiyantoro Komisaris Independen pelaksana Tugas Komisaris utama 19 november 2008 sampai dengan saat ini • Ketua Komite nominasi dan remuerasi. • anggota Komite audit • anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi Muhadi Komisaris 19 november 2008 sampai dengan saat ini • anggota Komite nominasi dan remuerasi. • anggota Komite audit • anggota Komite pemantau risiko • anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan rudhyanto Mooduto Komisaris Independen 27 September 2012 sampai dengan saat ini • Ketua Komite pemantau risiko. • Ketua Komite pemantau Bisnis dan perkreditan • anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi Yayat Sutaryat Komisaris Independen 25 Juli 2011 sampai dengan saat ini • Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi • anggota Komite pemantau risiko. • anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan • anggota Komite nominasi dan remunerasi. Suwarta Komisaris Independen 23 Maret 2016 sampai dengan saat ini • Ketua Komite audit • anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi • anggota Komite pemantau risiko. KOMISarIS INDEPENDEN Komisaris Independen Perseroan ditetapkan paling kurang 50 lima puluh persen dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Komposisi Dewan Komisaris Perseroan Per 31 Desember 2016 berjumlah 5 lima orang anggota dengan 4 empat orang diantaranya sebagai Komisaris Independen yang berarti 80 dari Komisaris yang ada dan telah memenuhi ketentuan Bank IndonesiaOJK. KrItErIa PENENtUaN KOMISarIS INDEPENDEN Kriteria penentuan Komisaris Independen yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja adalah sebagai berikut. 1. Dewan Komisaris terdiri dari Komisaris dan Komisaris Independen. Paling kurang 50 lima puluh perseratus dari jumlah Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. 2. Dapat menjadi Komisaris Independen apabila tidak memiliki hubungan dengan Pemegang Saham Pengendalimayoritas, keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham danatau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi danatau dengan Bank, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Laporan Tahunan 2016 370 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 371 Growing Together with New Expanding Opportunities 3. Hubungan lain yang dapat menghalangi Komisaris Independen tidak dapat bertindak independen adalah: a. Kepemilikan saham Bank dengan jumlah kepemilikan lebih dari 5 lima perseratus dari modal yang disetor Bank; b. Menerima atau memberi penghasilan, bantuan keuangan, atau pinjaman darikepada Bank yang menyebabkan pihak yang memberi penghasilan, bantuan keuangan atau pinjaman memiliki kemampuan untuk mempengaruhi controlling influence pihak yang menerima penghasilan, bantuan keuangan atau pinjaman seperti: - Pihak terafiliasi yakni pihak yang memberikan jasanya kepada Bank, antara lain akuntan publik, penilai, dan konsultan. - Transaksi keuangan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank dan atau pihak yang melakukan transaksi keuangan. - Debitur inti dan deposan inti sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai Laporan Berkala Bank Umum. 4. Komisaris dapat menjadi Komisaris Independen dengan meminta persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan. PErNYataaN KOMISarIS INDEPENDEN raNGKaP JaBataN DEWaN KOMISarIS Aturan mengenai rangkap jabatan Dewan Komisaris yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, yaitu: 1. Anggota Dewan Komisaris tidak boleh merangkap jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank. 2. Anggota Dewan Komisaris dapat merangkap jabatan sebagai: a. Anggota Direksi paling banyak pada 2 dua emiten atau Perusahaan Publik lain; dan b. Anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 2 dua Emiten atau Perusahaan Publik lain. 3. Dalam hal anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dapat merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 4 empat Emiten atau Perusahaan Publik lain. Dewan Komisaris telah mengungkapkan jabatan rangkap yang dimilikinya. Jabatan rangkap Dewan Komisaris dapat dilihat pada tabel di bawah ini sebagai berikut. Tabel Rangkap jabatan Dewan Komisaris Nama jabatan Periode jabatan pada Perusahaan Instansi Lain Nama Perusahaan Instansi Lain Klemi Subiyantoro Komisaris Independen pelaksana Tugas Komisaris utama 19 november 2008 sampai dengan saat ini - - Muhadi Komisaris 19 november 2008 sampai dengan saat ini - - rudhyanto Mooduto Komisaris Independen 27 September 2012 sampai dengan saat ini - - Yayat Sutaryat Komisaris Independen 25 Juli 2011 sampai dengan saat ini - - Suwarta Komisaris Independen 23 Maret 2016 sampai dengan saat ini - - PENGELOLaaN BENtUraN KEPENtINGaN DEWaN KOMISarIS Pengelolaan benturan kepentingan Dewan Komisaris yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris yaitu: 1. Anggota Dewan Komisaris harus mengungkapkan seluruh benturan kepentingan yang sedang dihadapi maupun yang berpotensi menjadi benturan kepentingan atau segala sesuatu yang dapat menghambat 2. anggota Dewan Komisaris untuk bertindak independen. Benturan kepentingan adalah suatu munculnya konflik antara kepentingan ekonomis perusahaan dan kepentingan ekonomis individu. 3. Dalam hal terdapat benturan kepentingan dalam pengambilan keputusan, Dewan Komisaris harus mengutamakan kepentingan Bank. 4. Pengungkapan benturan kepentingan dicantumkan dalam setiap risalah rapat Dewan Komisaris, paling kurang mencakup nama anggota Dewan Komisaris yang memiliki benturan kepentingan, masalah pokok benturan kepentingan, dan dasar pertimbangan pengambilan keputusan. 5. Terkait dengan pengambilan keputusan dalam Rapat Dewan Komisaris, Dewan Komisaris yang memiliki benturan kepentingan diperkenankan untuk mengungkapkan ide dan pendapat, akan tetapi tidak disertakan dalam pengambilan keputusan baik dalam musyawarah maupun pengambilan suara terbanyak. Hal ini dicatat dalam risalah Rapat Dewan Komisaris. KEPEMILIKaN SaHaM DEWaN KOMISarIS Laporan Tahunan 2016 372 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 373 Growing Together with New Expanding Opportunities Dewan Komisaris telah mengungkapkan Kepemilikan sahamnya baik pada Bank maupun pada Bank lain dan perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri. Kepemilikan saham Dewan Komisaris dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel Kepemilikan Saham Dewan Komisaris Nama jabatan Periode Kepemilikan Saham Perseroan bank Lain Lembaga Keuangan Non bank Perusahaan Lain Klemi Subiyantoro Komisaris Independen pelaksana Tugas Komisaris utama 19 november 2008 sampai dengan saat ini nihil nihil nihil nihil Muhadi Komisaris 19 november 2008 sampai dengan saat ini nihil nihil nihil nihil rudhyanto Mooduto Komisaris Independen 27 September 2012 sampai dengan saat ini nihil nihil nihil nihil Yayat Sutaryat Komisaris Independen 25 Juli 2011 sampai dengan saat ini nihil nihil nihil nihil Suwarta Komisaris Independen 23 Maret 2016 sampai dengan saat ini nihil nihil nihil nihil rEKOMENDaSIPELaKSaNaaN tUGaS DEWaN KOMISarIS taHUN 2016 Sebagai bagian dari tugas dan tanggung jawab, Dewan Komisaris Perseroan terus proaktif melakukan pengawasan terhadap kinerja Direksi dan memberikan masukan kepada Direksi. Bentuk pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris tentunya mengacu pada implementasi atas rekomendasi yang telah diberikan Dewan Komisaris terhadap Direksi maupun melalui komite-komite yang dibentuk. Pada periode Januari sampai dengan Desember 2016, Dewan Komisaris melakukan hal-hal sebagai berikut. 1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi termasuk pengawasan terhadap: a. Rencana Bisnis Bank 2016-2018 b. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP Tahunan, c. Evaluasi pencapaian Kinerja Bulanan d. Ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS e. Peraturan perundang-undangan, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan bisnis Perseroan. 2. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, perundang-undangan, ketentuan Bank Indonesia danatau keputusan RUPS, diantaranya adalah: a. Memantau dan melaporkan pelaksanaan Action Plan GCG b. Mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan bisnis Perseroan kebijakan kepengurusan oleh Direksi. c. Mengawasi efektivitas penerapan GCG pada setiap tingkatan dan jenjang organisasi Bank. d. Mengawasi pelaksanaan manajemen risiko. e. Memantau dan mengevaluasi kinerja Direksi. f. Memantau kepatuhan Perseroan terhadap peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta komitmen kepada Bank Indonesia dan pihak-pihak lainnya. g. Mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan RJP, RBB, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP. h. Mengkaji pembangunan dan pemanfaatan teknologi informasi. 3. Menyusun pembagian tugas diantara anggota Dewan Komisaris sesuai dengan keahlian dan pengalaman masing- masing anggota Dewan Komisaris. 4. Menyusun program kerja dan target kinerja Dewan Komisaris tiap tahun serta mekanisme review terhadap kinerja Dewan Komisaris. 5. Menyusun mekanisme penyampaian informasi dari Dewan Komisaris kepada stakeholders. 6. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris kepada RUPS. 7. Memberikan pendapat dan saran secara tertulis kepada RUPS mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan RJP, Rencana Bisnis Bank RBB dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP yang diusulkan Direksi. 8. Memberikan pendapat kepada RUPS mengenai masalah strategis atau yang dianggap penting, termasuk pendapat mengenai kelayakan Visi dan Misi Bank. 9. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan Laporan Tahunan yang disiapkan Direksi, termasuk laporan hasil audit intern Perseroan. 10. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern Perseroan, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia danatau hasil pengawasan otoritas lain. 11. Memastikan bahwa komite yang telah dibentuk telah menjalankan tugasnya secara efektif. 12. Melaksanakan review atas struktur organisasi. 13. Melaksanakan review atas KPI Direksi. 14. Melaksanakan review atas budaya kerja perusahaan. Laporan Tahunan 2016 374 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 375 Growing Together with New Expanding Opportunities 15. Merekomendasi penerapan ISO untuk Satuan Kerja Kepatuhan dan Divisi Manajemen Risiko. raPat DEWaN KOMISarIS Rapat Dewan Komisaris diadakan sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam satu bulan. Rapat tersebut antara lain membahas: 1. Evaluasi atas kebijakan strategis dan rencana bisnis Bank. 2. Evaluasi atas kinerja bank secara periodik dan posisi akhir tahun. 3. Evaluasi hasil pemantauan atas kepatuhan Bank terhadap Peraturan Bank IndonesiaPeraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Laporan Komite terkait dengan tugas dan tanggung jawab masing - masing Komite. 5. Rapat terkait hal – hal tertentu yang sifatnya insidentil Rapat Dewan Komisaris terdiri atas: 1. Rapat Dewan Komisaris yaitu rapat internal Dewan Komisaris danatau atau dengan mengundang Direktur sektor yang terkait. 2. Rapat Direksi dan Dewan Komisaris yaitu Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi. frEKUENSI DaN KEHaDIraN raPat Adapun frekuensi dan kehadiran pada rapat Dewan Komisaris serta rapat gabungan Dewan Komisaris bersama Direksi adalah sebagai berikut Tabel Frekuensi dan Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Nama jabatan Periode Rapat Dewan Komisaris Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi jumlah dan Kehadiran jumlah dan Kehadiran jumlah Rapat jumlah Kehadiran jumlah Rapat jumlah Kehadiran Klemi Subiyantoro Komisaris Independen pelaksana Tugas Komisaris utama 19 november 2008 sampai dengan saat ini 35 27 77,14 9 9 100 Muhadi Komisaris 19 november 2008 sampai dengan saat ini 35 33 94,29 9 9 100 rudhyanto Mooduto Komisaris Independen 27 September 2012 sampai dengan saat ini 35 35 100 9 9 100 Yayat Sutaryat Komisaris Independen 25 Juli 2011 sampai dengan saat ini 35 33 94,29 9 8 88,89 Suwarta Komisaris Independen 23 Maret 2016 sampai dengan saat ini 27 20 74,07 6 6 100 aGENDa, taNGGaL DaN PESErta raPat DEWaN KOMISarIS Selama tahun 2016, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat Dewan Komisaris sebanyak 35 tiga puluh lima kali serta rapat Dewan Komisaris bersama Direksi sebanyak 9 sembilan kali. raPat DEWaN KOMISarIS Sepanjang tahun 2016, agenda, tanggal dan peserta Rapat Dewan Komisaris adalah sebagai berikut. Tabel Rapat Dewan Komisaris No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan 1 06 Januari 2016 1. evaluasi implementasi Kebijakan Business Continuity Management BCM. 2. evaluasi Implementasi apu-ppT 3. pembahasan pedoman pengukuran risiko pasar dan Likuiditas. 4. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir 2 04 Februari 2016 1. pembentukan Komite nominasi dan remunerasi 2. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Laporan Tahunan 2016 376 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 377 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Rapat Dewan Komisaris No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan 3 04 Februari 2016 1. pembahasan pedoman pengukuran risiko pasar dan Likuiditas. 2. pembahasan Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi. 3. pembahasan Kebijakan Manajemen risiko Terintegrasi. 4. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir 4 26 Februari 2016 1. pembahasan Laporan pengawasan Dewan Komisaris Semester II 2015 2. pembahasan annual report Tahun 2015. 3. Lain-lain Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir 5 03 Maret 2016 1. pembahasan Surat dari Gubernur Jawa Barat 2. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro hadir Muhadi Tidak hadir alasan ketidakhadiran Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir 6 03 Maret 2016 1. pembahasan Memo rekomendasi Knr Terkait Calon Komisaris utama. 2. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro hadir Muhadi Tidak hadir alasan ketidakhadiran Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir 7 04 Maret 2016 1. pembahasan penyertaan modal kepada bank bjb syariah. 2. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro Tidak hadir alasan ketidakhadiran Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir 8 18 Maret 2016 1. pembahasan Memo rekomendasi Knr terkait Calon Komisaris 2. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir 9 30 Maret 2016 1. persiapan acara rapat Kerja FKDKp Wilayah Tengah Tanggal 26 Mei 2016. 2. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta Tidak hadir alasan ketidakhadiran 10 06 april 2016 1. pemberian Fasilitas Kredit Kepada pihak terkait. 2. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta hadir 11 06 april 2016 1. pembahasan strategi perbaikan risiko operasional dan risiko kepatuhan. 2. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta hadir 12 22 april 2016 1. pembahasan Kinerja bank bjb posisi Maret 2016. 2. pembahasan persiapan acara business review Triwulan I 2016. 3. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta hadir Tabel Rapat Dewan Komisaris No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan 13 03 Mei 2016 1. pembahasan pengangkatan Calon anggota Komite audit 2. pembahsan perpanjangan perjanjian Kerjasama anggota KpBp. 3. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta hadir 14 20 Mei 2016 1. pembahsan Fasilitas Kredit kepada pihak terkait atas nama pD Bpr pK Balongan. 2. pembahasan persiapan acara rapat Kerja FKDKp BpD-SI Wilayah Tengah. 3. Lain-lainnya pemegang Saham pengendali pada Bpr pK di Kabupaten Majalengka. Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta hadir 15 30 Mei 2016 1. pembahasan Kinerja bank bjb posisi april 2016 2. Lain-lainnya perkembangan Bisnis Model Divisi Kredit uMKM. Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta hadir 16 17 Juni 2016 1. pembahasan pemberian Fasilitas Kredit Kepada Bpr pihak Terkait. 2. pembahasan perkembangan Strategi perbaikan profil risiko operasional dan risiko Kepatuhan. 3. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta hadir 17 23 Juni 2016 1. pembahasan Strategi Bisnis Direktorat Konsumer. 2. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta hadir 18 24 Juni 2016 1. pembahasan pemberian Fasilitas Kredit Kepada pihak terkait atas nama pD Bpr Cipatujah Jabar 2. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta hadir 19 04 agustus 2016 1. pembahasan penyesuaian Struktur Gaji. 2. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta hadir 20 19 agustus 2016 1. pembahasan pemberian Fasilitas Kredit Kepada pihak terkait. 2. pembahasan pemilihan Kantor akuntan publik. 3. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat Tidak hadir alasan Ketidakhadiran rudhyanto Mooduto hadir Suwarta hadir 21 24 agustus 2016 1. Koordinasi Komite Dibawah Dewan Komisaris. 2. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta hadir Laporan Tahunan 2016 378 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 379 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Rapat Dewan Komisaris No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan 22 24 agustus 2016 1. perkembangan Bisnis Dibawah Direktorat Mikro 2. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta Tidak hadir alasan Ketidakhadiran 23 25 agustus 2016 1. pembahasan Laporan pengawasan Dewan Komisaris terhadap rencana Bisnis Bank periode Semester I 2016. 2. pembahasan calon anggota Komite audit. 3. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta hadir 24 09 September 2016 1. pembahasan Fasilitas Kredit kepada pihak terkait. 2. Progress Implementasi program peSaT. 3. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta hadir 25 29 September 2016 1. evaluasi program apu-ppT. 2. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro Tidak hadir alasan Ketidakhadiran Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta Tidak hadir alasan Ketidakhadiran 26 29 September 2016 1. evaluasi Kinerja bank bjbs. 2. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro Tidak hadir alasan Ketidakhadiran Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta Tidak hadir alasan Ketidakhadiran 27 30 September 2016 1. evaluasi program Laku pandai. 2. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro Tidak hadir alasan Ketidakhadiran Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta Tidak hadir alasan Ketidakhadiran 28 06 oktober 2016 1. evaluasi pedoman Kerja Dewan Komisaris bank bjb 2. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro Tidak hadir alasan Ketidakhadiran Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta hadir 29 14 oktober 2016 1. pembahasan Laporan Komite audit bank bjb 2. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta hadir 30 09 november 2016 1. pembahasan pengisian posisi Komisaris utama bank bjb 2. Lain-lain. Klemi Subiyantoro Tidak hadir alasan Ketidakhadiran Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta hadir Tabel Rapat Dewan Komisaris No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan 31 18 november 2016 1. pembahasan pemberian Fasilitas Kredit kepada pihak terkait an. pT Bpr Cipatujah Jabar. 2. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta Tidak hadir alasan Ketidakhadiran 32 25 november 2016 1. pembahasan Draft Kebijakan Business Continuity Management. 2. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta hadir 33 25 november 2016 1. Koordinasi komite Dibawah Dewan Komisaris 2. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro hadir Muhadi hadir Yayat Sutaryat Tidak hadir alasan Ketidakhadiran rudhyanto Mooduto hadir Suwarta hadir 34 14 Desember 2016 1. pembahasan Laporan Knr Terkait penyempurnaan pedoman. 2. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro Tidak hadir alasan Ketidakhadiran Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta Tidak hadir alasan Ketidakhadiran 35 15 Desember 2016 1. pembahasan laporan Knr. 2. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro Tidak hadir alasan Ketidakhadiran Muhadi hadir Yayat Sutaryat hadir rudhyanto Mooduto hadir Suwarta hadir raPat GaBUNGaN DEWaN KOMISarIS DENGaN DIrEKSI Sepanjang tahun 2016, agenda, tanggal dan peserta Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi adalah sebagai berikut. Laporan Tahunan 2016 380 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 381 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Rapat Gabungan Dewan Komisaris No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat – Dewan Komisaris Kehadiran Keterangan Peserta Rapat -Direksi Kehadiran Keterangan 1 22 Januari 2016 1. pembahasan Kinerja bank bjb per Desember 2015. 2. persiapan acara Business Review Triwulan IV tahun 2015. 3. persiapan rapat umum pemegang Saham rupS Tahun 2016. 4. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro hadir ahmad Irfan hadir Muhadi hadir agus Gunawan hadir Yayat Sutaryat hadir Suartini hadir rudhyanto Mooduto hadir Fermiyanti hadir agus Mulyana Tidak hadir alasan ketidakhadiran nia Kania hadir Benny Santoso hadir 2 11 Maret 2016 1. pembahasan penyesuaian rencana Bisnis bank bjb Tahun 2016-2018. 2. pemberian Fasilitas Kredit kepada pihak Terkait atas nama pD Bpr Kerta raharja. 3. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro hadir ahmad Irfan hadir Muhadi hadir agus Gunawan Tidak hadir alasan ketidakhadiran Yayat Sutaryat hadir Suartini Tidak hadir alasan ketidakhadiran rudhyanto Mooduto hadir Fermiyanti hadir agus Mulyana Tidak hadir alasan ketidakhadiran nia Kania hadir Benny Santoso hadir 3 22 Maret 2016 1. pembahasan Kinerja bank bjb posisi Februari 2016. 2. pembahasan pedoman pengukuran risiko pasar dan Likuiditas 3. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro hadir ahmad Irfan hadir Muhadi hadir agus Gunawan hadir Yayat Sutaryat hadir Suartini hadir rudhyanto Mooduto hadir Fermiyanti hadir agus Mulyana hadir nia Kania hadir Benny Santoso hadir 4 24 Juni 2016 1. pembahasan Kinerja bank bjb posisi Mei 2016. 2. pembahasan revisi rencana Bisnis Bank Tahun 2016-2018. 3. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro hadir ahmad Irfan hadir Muhadi hadir agus Gunawan hadir Yayat Sutaryat hadir Suartini hadir rudhyanto Mooduto hadir Fermiyanti hadir Suwarta hadir agus Mulyana Tidak hadir alasan ketidakhadiran nia Kania hadir Benny Santoso hadir 5 04 agustus 2016 1. pembahasan penyesuaian Struktur Gaji. 2. pembahasan Kinerja bank bjbs. 3. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro hadir ahmad Irfan Tidak hadir alasan ketidakhadiran Muhadi hadir agus Gunawan hadir Yayat Sutaryat hadir Suartini hadir rudhyanto Mooduto hadir Fermiyanti hadir Suwarta hadir agus Mulyana hadir nia Kania hadir Benny Santoso Tidak hadir alasan ketidakhadiran 6 11 agustus 2016 1. pembahasan persiapan rupS-LB. 2. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro hadir ahmad Irfan hadir Muhadi hadir agus Gunawan hadir Yayat Sutaryat hadir Suartini hadir rudhyanto Mooduto hadir Fermiyanti hadir Suwarta hadir agus Mulyana hadir nia Kania hadir Benny Santoso hadir Tabel Rapat Gabungan Dewan Komisaris No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat – Dewan Komisaris Kehadiran Keterangan Peserta Rapat -Direksi Kehadiran Keterangan 7 12 agustus 2016 1. pembahasan penyesuaian atas revisi rencana Bisnis Bank Tahun 2016-2018. 2. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro hadir ahmad Irfan hadir Muhadi hadir agus Gunawan hadir Yayat Sutaryat Tidak hadir alasan ketidakhadiran Suartini hadir rudhyanto Mooduto hadir Fermiyanti hadir Suwarta hadir agus Mulyana hadir nia Kania hadir Benny Santoso hadir 8 21 September 2016 1. peningkatan kualitas perencanaan dan pelaksanaan diklat dikaitkan dengan ketersediaan SDM saat ini, kebutuhan kompetensi SDM terkait dengan kebijakan bisnis kedepan serta terkait dengan temuan Divisi audit Internal. 2. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro hadir ahmad Irfan hadir Muhadi hadir agus Gunawan Tidak hadir alasan ketidakhadiran Yayat Sutaryat hadir Suartini hadir rudhyanto Mooduto hadir Fermiyanti hadir Suwarta hadir agus Mulyana hadir nia Kania hadir Benny Santoso hadir 9 14 oktober 2016 1. pembahasan Kinerja bank bjb posisi September 2016. 2. pembahasan pemberian Fasilitas Kredit kepada pihak Terkait 3. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro hadir ahmad Irfan hadir Muhadi hadir agus Gunawan hadir Yayat Sutaryat hadir Suartini hadir rudhyanto Mooduto hadir Fermiyanti Tidak hadir alasan ketidakhadiran Suwarta hadir agus Mulyana hadir nia Kania hadir Benny Santoso hadir KEPUtUSaN DEWaN KOMISarIS Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris terus mendorong pelaksanaan keputusan pengawasan dan penasehatan yang semakin efektif. Selama 2016, Dewan Komisaris telah mengeluarkan beberapa kebijakan, antara lain: 1. Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris terus mendorong pelaksanaan keputusan pengawasan dan penasehatan yang semakin efektif. Selama 2016, Dewan Komisaris telah mengeluarkan beberapa kebijakan, antara lain: 2. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 02SKDK2016 tanggal 04 Februari 2016 tentang Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi 3. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 03SKDK2016 tanggal 04 Februari 2016 tentang Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi dan telah diperbaharui dengan SK Dewan Komisaris nomor 09SKDK2016 tanggal 14 Desember 2016 tentang Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi 4. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 04SKDK2016 Laporan Tahunan 2016 382 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 383 Growing Together with New Expanding Opportunities tanggal 30 Maret 2016 tentang Pembagian Tugas dan Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta Komite-komite 5. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 05SKDK2016 tanggal 31 Maret 2016 tentang Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi 6. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 06SKDK2016 tanggal 24 Juni 2016 tentang Persetujuan atas Revisi rencana Bisnis 7. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 07SKDK2016 tanggal 14 Oktober 2016 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris. 8. Rekomendasi Pemberian RemunerasiFasilitas Bagi Karyawan yang Dimutasi 9. Penunjukan Jasa Auditor Ekternal CSR tahun Buku 2015 10. Persetujuan atas Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi 11. Persetujuan atas Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi 12. Persetujuan Pengefektifan Penyertaan Modal Kepada bank bjb syariah 13. Persetujuan Penyesuaian Rencana Bisnis bank bjb Tahun 2016-2018 14. Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit Kepada Pihak Terkait 15. Persetujuan Pedoman Pengukuran Risiko Pasar dan Likuiditas 16. Persetujuan Penyesuaian Rencana Bisnis bank bjb Tahun 2016-2018 17. Persetujuan atas Draft Kebijakan Umum Direksi Tahunan KUDT Tahun 2017 18. Persetujuan Penyedia Jasa Auditor laporan Keuangan bank bjb Tahun Buku 2016 19. Persetujuan Publikasi Laporan Keuangan Posisi September 2016 PrOGraM OrIENtaSI BaGI KOMISarIS BarU Hingga saat ini, Perseroan tidak memiliki Program Orientasi bagi Dewan Komisaris baru. Profil Anggota Dewan Komisaris Perseroan yang baru akan diperkenalkan secara langsung pada saat pengangkatannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham kepada Pemegang Saham. Pada saat bersamaan, Perseroan juga secara langsung mengenalkan mengenai kondisi Perseroan kepada anggota Dewan Komisaris baru tersebut. PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI DEWaN KOMISarIS Sepanjang tahun 2016, anggota Dewan Komisaris Perseroan telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini: Tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris Nama jabatan Periode Materi Pengembangan Kompetensi Pelatihan Waktu Pelaksanaan jenis Pelatihan Klemi Subiyantoro Komisaris Independen pelaksana Tugas Komisaris utama 19 november 2008 sampai dengan saat ini Asean Global Leadership Program 8 Mei – 13 Mei 2016 pelatihan utama Seminar BpDSI 3 September 2016 Softskill Muhadi Komisaris 19 november 2008 sampai dengan saat ini Seminar BpDSI 2 april 2016 Softskill Asean Global Leadership Program 8 Mei – 13 Mei 2016 pelatihan utama Seminar BpDSI 3 September 2016 Softskill rudhyanto Mooduto Komisaris Independen 27 September 2012 sampai dengan saat ini Asean Global Leadership Program 8 Mei – 13 Mei 2016 pelatihan utama International Risk Management refreshment program for executives 15 oktober- 22 oktober 2016 pelatihan utama Yayat Sutaryat Komisaris Independen 25 Juli 2011 sampai dengan saat ini Membangun Key Performance Indicator KpI DireksiKomisaris dan Implementasi poJK no. 45 poJK.032015 24 – 25 februari 2016 Technical skill Seminar BpDSI 2 april 2016 Softskill International Risk Management refreshment program for executives 15 oktober- 22 oktober 2016 pelatihan utama Seminar prospek perekonomian nasional 2017 peluang dan tantangan industri perbankan 3 november 2016 Softskill Suwarta Komisaris Independen 23 Maret 2016 sampai dengan saat ini Bank credit risk measurement, capital and accounting requirements under basel III and IFrS 9 15 agustus 2016 pelatihan utama SErtIfIKaSI MaNaJEMEN rISIKO Disamping program peningkatan kompetensi di atas, Dewan Komisaris juga mengikuti program Sertifikasi Manajemen Risiko. Pada periode 2016, Dewan Komisaris yang telah lulus sertifikasi manajemen risiko sebagai berikut. Laporan Tahunan 2016 384 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 385 Growing Together with New Expanding Opportunities Nama jabatan Periode Sertifikasi Manajemen Risiko Klemi Subiyantoro Komisaris Independen pelaksana Tugas Komisaris utama 19 november 2008 sampai dengan saat ini Level V Muhadi Komisaris 19 november 2008 sampai dengan saat ini Level II rudhyanto Mooduto Komisaris Independen 27 September 2012 sampai dengan saat ini Level II Yayat Sutaryat Komisaris Independen 25 Juli 2011 sampai dengan saat ini Level V Suwarta Komisaris Independen 23 Maret 2016 sampai dengan saat ini Level V PENILaIaN KINErJa DEWaN KOMISarIS BIOJK secara khusus mengatur penilaian kinerja Dewan Komisaris berdasarkan parameter kriteria Penilaian Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris, termasuk pelaksanaan tugas Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi dalam ketentuan self-assessment pelaksanaan GCG sebagaimana diatur pada Surat Edaran Bank Indonesia No. 1515DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. PROSEDUR PELAKSANAAN ASSESSMENT KINERjA DEWAN KOMISARIS Pelaksanaan assessment kinerja Dewan Komisaris termasuk di dalam pelaksanaan self assessment GCG Perseroan yang dilakukan secara berkala setiap semester. KRITERIA EVALUASI KINERjA DEWAN KOMISARIS Sama halnya dengan penilaian terhadap faktor pelaksanaan GCG, pelaksanaan assessment kinerja Dewan Komisaris disusun dalam suatu governance system yang dikelompokkan menjadi 3 bagian penilaian yakni governance structure, governance process serta governance outcome. PIHAK yANG MELAKUKAN ASSESSMENT Pelaksanaan assessment dilaksanakan oleh Satuan Kerja Kepatuhan sebagai satuan kerja yang melaksanakan penilaian terhadap faktor pelaksanaan GCG di Perseroan. DIREKSI The BoaRD of DiReCToRs Direksi merupakan organ Perseroan yang memiliki wewenang serta bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Bank. Secara garis besar, masing-masing Direktur dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan Bank agar dapat menghasilkan keuntungan dan memastikan kesinambungan usaha Bank sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Fungsi pengelolaan perusahaan oleh Direksi mencakup 5 lima tugas utama yaitu kepengurusan, manajemen risiko, pengendalian intern, komunikasi, dan tanggung jawab sosial. Direksi bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam menciptakan dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Direksi harus memastikan bahwa manajemen memiliki rencana kerja yang seimbang antara pertumbuhan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Pengelolaan Bank yang baik akan berlandaskan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran dalam rangka memberi nilai tambah bagi pemegang saham dan pihak- pihak lain yang terkait dengan Bank. rEfErENSI PEratUraN Berdasarkan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, Direksi berwenang dan bertanggung jawab penuh atas Perusahaan serta mewakili Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB DIrEKSI Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor 519SKDIR- CS2011 tanggal 20 September 2011 menjelaskan mengenai tugas dan tanggung jawab Direksi sebagai berikut. Tugas Direksi a. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank; b. Direksi wajib mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. Direksi mengurus kekayaan Bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; The Company’s Board of Directors is the organ that has the authority, duty and responsibility in managing the Bank’s collegial. Broadly speaking, each Director may carry out his her duties and take decisions in accordance with the division of duties and responsibilities. The Board of Directors is responsible for the management of the Bank in order to generate profits and to ensure the sustainability of the Bank in accordance with the statutes and regulation. The function of management of the company by the Board of Directors includes five 5 main task management, risk management, internal control, communications, and social responsibility. The Directors are responsible to shareholders in creating and delivering values for shareholders. The Directors shall ensure that management has a work plan that is balanced between long-term growth and short-term goals the Bank good management shall be based on the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness in order to add values to shareholders and other parties related to the Bank. rEGULatION rEffErENCE In accordance with Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company and Financial Service Authority Regulation Number 33POJK.042014 regarding Directors and issuers of Board of Commissioners or Public Company, the Directors are authorized and completely responsible for the Company also represent the Company, both inside and outside the court in accordance with the Articles of Association. DUtIES aND rESPONSIBILItIES Of DIrECtOrS In accordance with Directors’ Decree Number 519SKDIR- CS2011 dated September 20, 2011 regarding the following duties and responsibilities of Directors. Directors Duties a. Directors are fully responsible for conducting the management of the Bank; b. Directors are obliged to manage the Bank in accordance with their authority and responsibility in accordance with the Articles of Association also the applicable law and legislation; c. Directors managed the asset of the Bank in accordance with the applicable regulations and legislations ; Laporan Tahunan 2016 386 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 387 Growing Together with New Expanding Opportunities DIREKSI The BoaRD of DiReCToRs d. Direksi wajib membuat dan melaksanakan Rencana Kerja Tahunan yang harus disampaikan kepada Dewan Komisaris paling lambat 60 enam puluh hari kalender sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang; e. Dalam hal Direksi tidak menyampaikan rencana kerja sebagaimana dimaksud, rencana kerja tahun yang lampau diberlakukan. Rencana kerja tahun yang lampau berlaku juga bagi Bank yang rencana kerjanya belum memperoleh persetujuan sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar atau peraturan perundang-undangan; f. Direksi wajib menyerahkan laporan tahunan Bank kepada akuntan publik yang ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham RUPS untuk diperiksa. Laporan atas hasil pemeriksaan akuntan publik tersebut disampaikan secara tertulis kepada Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Tahunan. Laporan tahunan harus memuat sekurang- kurangnya : • Laporan keuangan yang terdiri atas sekurang-kurangnya neraca akhir tahun buku yang baru lampau dalam perbandingan dengan tahun buku sebelumnya, laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, secara catatan atas laporan keuangan tersebut; • Laporan mengenai kegiatan Bank; • Laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan; • Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan usaha Bank; • Laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris selama tahun buku yang baru lampau; • Nama anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris; • Gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris Bank untuk tahun baru lampau. g. Direksi wajib menerapkan manajemen risiko dan prinsip- prinsip Good Corporate Governance GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka pelaksanaan Good Corporate Governance GCG, Direksi harus membentuk sekurang- kurangnya : • Satuan kerja yang menjalankan fungsi Audit Internal, untuk membantu Direksi dalam pengawasan operasional Bank pada seluruh organisasi Bank. Satuan Kerja Audit Internal ini wajib independen terhadap satuan kerja operasional; • Satuan kerja yang menjalankan fungsi Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko untuk membantu Direksi dalam penerapan manajemen risiko sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia; • Satuan Kerja yang menjalankan fungsi kepatuhan, untuk membantu Direksi dalam melakukan kepatuhan hukum, perundang-undangan serta Peraturan Bank Indonesia atas operasional yang memiliki terkait dengan hukum, perundang-undangan serta Peraturan Bank Indonesia. h. Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja Audit Internal Bank, Auditor Eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia danatau hasil pengawasan otoritas lain; i. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan oleh Dewan Komisaris danatau Rapat Umum Pemegang Saham RUPS; j. Direksi menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB dengan didahului pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS; k. Pada penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau memiliki benturan kepentingan, maka Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dipimpin oleh salah satu Direktur yang ditunjuk oleh Direksi; l. Direksi melalui jajarannya di bidang Sumber Daya Manusia dengan menggunakan sarana yang mudah diketahui dan diakses oleh Pegawai, wajib mengungkapkan kepada Pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian baik mengenai pemberian gaji, tunjangan, fasilitas, sistem penerimaan pegawai, sistem promosi, termasuk rencana Bank untuk mengadakan efisiensi melalui pengurangan pegawai maupun kebijakan strategis Bank tentang kepegawaian lainnya; m. Tiga bulan sebelum masa jabatan Direksi berakhir, Direksi dilarang mengambilmenetapkan kebijakan yang bersifat strategis; n. Direksi wajib menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu pada Dewan Komisaris; o. Direksi wajib memberikan jawaban dan penjelasan atas segala sesuatu yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris; p. Direksi harus memastikan kelancaran komunikasi antara Bank dengan stakeholders melalui pemberdayaan fungsi Corporate Secretary; q. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaik-baiknya; r. Anggota Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya wajib mentaati Standar Etika Bank dan Standar Etika yang tercantum pada Pedoman Kerja ini. d. Directors are obliged to prepare and execute the Annual Work Plan which must be submitted to the Board of Commissioners no later than 60 sixty calender days before the following fiscal year. e. In case where the Directors did not submit their work plan, the work plan of the previous year shall be applied. The previous year work plan shall also be applicable to the Bank in case the proposed work plans have not yet approved in accordance with the Articles of Association or the legislations; f. Directors are obliged to submit Bank annual report to a public accountant appointed by the General Meeting of Shareholders to be examined. The examination report from public accountant shall be submitted in writing to the Annual General Meeting of Shareholders. The Annual Report must contain at least: • ฀ Financial report consisting of at least the year-end balance sheet of the previous fiscal year in comparison with the previous fiscal year, profit and loss statement of the current fiscal year, cash flow statement, and statement of changes in equity, with recordnote on the financial report; • ฀ Bank activity statement; • ฀ Report on execution of social and environmental responsibility; • ฀ Details on arising problems during the fiscal year which effects the Banking business; • ฀ Report on supervising duties which have been conducted by the Board of Commissioners during the previous fiscal year; • ฀ Names of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners: • ฀ Salary and allowance for members of Board of Directors and salary or honorarium and allowance for Board of Commissioners for the previous year. g. The Board of Directors is obliged to apply risk management and principles of Good Corporate Governance GCG in every Banking business in all levels or stage of the organization. In order to conduct Good Corporate Governance GCG, the Board of Directors has to form at least: • Work units that will implement Internal Audit function, to assist the Directors in supervising the operational of the Bank across Bank organization. This Internal Audit Work Unit must be independent towards other operational work units; • The work unit implementing Risk Management function and Risk Management Committee is to assist Directors in applying risk management as regulated in Bank of Indonesia Regulation; • The work unit implementing compliance function is to assist Directors in conducting legal compliance, legislation and Bank of Indonesia Regulation on operational activities related to law, legislation and Regulation of Bank of Indonesia. h. The Board of Directors is obliged to follow up audit findings and recommendation from the Bank Internal Audit work unit, External Auditor, supervision result from Bank of Indonesia andor supervision result from other authorities; i. Implementing task which specifically given by the Board of Commissioners andor General Meeting of Shareholders GMS; j. The Board of Directors holds Annual Shareholders General Meeting and Extraordinary Shareholders General Meeting preceded by summoning for the General Meeting of Shareholders GMS; k. In the execution of General Meeting of Shareholders GMS, in case where all members of the Board of Commissioners did not attend or had conflicting appointment, therefore the General Meeting of Shareholders shall be chaired by one of the Directors appointed by the Board of Directors; l. The Board of Directors through all levels in Human Resources Sector, using a well-known access and means to employees, is obliged to reveal to Employees the Bank’s strategic policy on employee affairs regarding salary, allowance, facilities, employee recruitment system, promotion system, including the Bank’s plan to apply efficiency through downsizing personnel or other Bank’s strategic policies on employee affairs. m. Three months prior to the end of its tenure, the Board of Directors is forbidden to makestipulate any policies which are deemed strategic. n. It is mandatory for the Board of Directors to supply accurate data and information, relevant and on time to the Board of Commissioners; o. It is mandatory for the Board to respond and explain to any inquiries raised by the Board of Commissioner; p. The Board has to ensure the smooth communication between the Bank and stakeholders through empowering Corporate Secretary; q. The Board is obliged to file and maintain the list of Shareholders and Special List as best as possible; r. In conducting their duties and responsibilities, members of the Board is obliged to comply with the Bank’s Ethics Standard listed in this Work Guidelines. Laporan Tahunan 2016 388 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 389 Growing Together with New Expanding Opportunities Tanggung jawab Direksi a. Direksi bertanggung jawab atas Laporan Keuangan; b. Direksi dalam penyelenggaraan tugas yang bersifat strategis untuk kepentingan maksud dan tujuan Bank bertanggung jawab secara kolegial. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan operasional dari keputusan yang bersifat strategis dan keputusan lainnya sesuai dengan tugas dan wewenangnya; c. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Rapat Umum Pemegang Saham RUPS; d. Dalam rangka mempertahankan kesinambungan usaha Bank, Direksi harus dapat memastikan dipenuhinya tanggung jawab sosial Bank Corporate Social Responsibility yaitu dengan adanya perencanaan tertulis yang jelas dan fokus dalam melaksanakan tanggung jawab sosial bank; e. Segala keputusan Direksi yang diambil sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Kerja mengikat dan menjadi tanggung jawab seluruh Direksi; f. Direksi bertanggung jawab atas penerapan Etika Usaha dan tata perilaku Code of Conduct di lingkungan perusahaan. BOarD MaNUaL DIrEKSI Direksi memiliki Pedoman Kerja Direksi berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 519SKDIR-CS2011 tanggal 20 September 2011 sebagai petunjuk tata laksana kerja Direksi yang menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistemaris, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, serta menjadi acuan bagi Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan. Pedoman Kerja Direksi mengacu pada prinsip-prinsip hukum Bank, ketentuan anggaran dasar, peraturan perundang- undangan yang berlaku, serta prakti-praktik terbaik best practices Good Corporate Governance. Pedoman Kerja Direksi menjelaskan hubungan secara profesional, transparan dan efisien. Adapun isi Pedoman Kerja Direksi bank bjb yaitu: I Pendahuluan II Organisasi Direksi III Tugas, Tanggung Jawab dan Kewenangan IV Hubungan Direksi dengan Dewan Komisaris V Penutup WEWENaNG DIrEKSI Adapun wewenang Direksi yaitu: 1. Direksi mempunyai hak dan wewenang sebagai berikut. a. Menetapkan kebijaksanaan Bank berdasarkan persertujuan Dewan Komisaris dalam menjalankan kepengurusan Bank, kecuali ditetapkan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Mengangkat dan memberhentikan pegawai. c. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Bank termasuk menetapkan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi para pegawai Bank. d. Melepas atau menjual dan menghapus inventaris milik Bank yang mempunyai nilai buku di bawah atau sama dengan 20 dua puluh persen dari harga perolehan dengan harga jual tidak boleh lebih rendah dari nilai buku kecuali ditetapkan lain oleh keputusan Rapat Direksi, yang selanjutnya wajib dilaporkan kepada RUPS. e. Perbuatan untuk melakukan hapus tagih terhadap bunga, denda, danatau biaya lainnya selain pokok kredit, dengan tetap berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Direksi berhak mewakili Bank di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dalam segala kejadian, mengikat Bank dengan pihak lain dan pihak lain dengan Bank, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai pengurusan maupun kepemilikan. 3. Berdasarkan persetujuan tertulis Dewan Komisaris dengan berpedoman kepada perudang-undangan yang berlaku melakukan hal-hal sebagai berikut. a. Mengadakan kerjasama Bangun Guna Serah Built, operate dan OwnBOD dan perjanjian-perjanjian lain yang mempunyai sifat yang sama. b. Mengambil bagian atau ikut serta dalam Bank atau badan-badan lain atau menyelenggarakan perusahaan baru yang tidak dalam rangka penyelamatan piutang, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c. Melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan Bank dalam perusahaan atau badan-badan lain. d. Melakukan: - Penggunaan cadangan untuk penghapusan kredit kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit UmumBMPK atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. - Hapus tagih terhadap pokok kredit yang diberikan kepda pihak terkait sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Responsibilities of the board of Directors a. The Board is responsible for Financial Statement b. In achieving the purpose and objective, the Board shall implement strategic duties and is responsible as a whole. Each member of the Board is responsible for conducting operational activities of strategic decision and other decisions in accordance with pertaining duties and responsibilities; c. The Directors are accountable for executing their duties to the GMS. d. In order to maintain the continuity of the Bank’s business, The Board should be able to ensure the fulfillment of Bank’s social responsibility with a clear written plan and focus on implementing the Bank’s social responsibility. e. Any decisions taken shall be in accordance with the guidelines and work rules; the decisions are binding and of the responsibility of the entire Board members. f. The Board is responsible for the implementation of Business Ethics and Code of Conduct of the Company GUIDELINES FOR THE bOARD OF DIRECTORS The Board of Directors has BOD Working Guidelines in accordance with Director’s Decree Number 519SKDIR- CS2011 dated September 20, 2011, regarding working procedures for the Directors. The guideline explains the activity stages in a structured and systematic manner, easy to understand and can be consistently implemented, and acts as a reference for the Directors in implementing their duties to achieve Company Vision and Mission. The BOD guideline refers to legal Banking principles, provisions in the articles of association, applicable law and regulations, also best practices of Good Corporate Governance. The Guideline also explains various relationships in a professional, transparent and efficient manner. The followings are the content of bank bjb BOD Working Guideline: I Introduction II Board of Directors Organization III Duties, Responsibilities and Authorities IV Board of Directors and Board of Commissioners Relationship V Conclusion BOarD Of DIrECtOrS aUtHOrItIES The followings are Board of Directors Authorities: 1. The Board has the following rights and authorities: b. To stipulate Bank’s policy in accordance with the Board of Commissioners’ approval in implementing management of the Bank, unless stipulated otherwise in the applicable laws and regulation. c. To designate and terminate employee. d. To manage provisions regarding employee affairs including to determine renumeration, pension plan and other allowances for the Bank’s employees. e. To release or sell and write-off Bank’s inventory properties which have book value less or equal to 20 twenty percent from the purchasing price. The sale price must not be lower than the book value otherwise decided in the Board Meeting, which must be reported in the following General Meeting of Shareholders GMS. f. The Act to write-off interest, penalties, andor other fees other than the loan principal shall always refer to the applicable laws and regulation. 2. The Board has the right to represent the Bank inside and outside the court regarding any case in any situation, binding the Bank with other partyies and other partyies with the Bank, also to implement any actions, both on management or Bank ownership. 3. Based on a written agreement from the Board of Commissioners and guided by the applicable regulations, the Board shall perform the followings: a. Conduct cooperation in Built, Operate and OwnBOD and other agreements which are similar in nature. b. Take part or participate in Bank’s or other institutions or enforce a new company which is not in order to redeem debts in accordance with the prevailing terms. c. Release partial or all Bank investment in companies or other institutions. d. Undertake: • Use of reserve to write-off loans to related parties as regulated in the provisions on The Maximum Limit for Loans BMPK or applicable laws and regulations. • Write-off loan principles released to certain parties corresponding to applicable laws and regulation. Laporan Tahunan 2016 390 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 391 Growing Together with New Expanding Opportunities 4. Menetapkan Kebijakan Umum Tahunan Direksi berlandaskan pada Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis yang telah disetujui atau ditetapkan oleh Dewan Komisaris. 5. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Bank termasuk menetapkan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi para pegawai Bank berdasarkan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi. 6. Secara tertulis dapat menyerahkan kekuasaan mewakili Bank tanpa mengalihkan tugas dan fungsi Direksi kepada seseorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk atau kepada seseorang atau beberapa orang karyawan Bank baik sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain atau Badan lain. 7. Mengikat Bank dengan pihak lain, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai pengurusan maupun kepemilikan. 8. Dapat berpartisipasi aktif dalam keanggotaan atau kepengurusan kelompok kerja, organisasi atau asosiasi di bidang perbankan pada tingkat regional, nasional maupun internasional yang mendukung operasional Bank. 9. Dapat mengadakan kerjasama operasi dengan Badan Usaha atau pihak lain serta dapat memelihara hubungan kerjasama yang baik dan harmonis dengan lembaga- lembaga perbankan dan keuangan serta instansi lainnya, pada tingkat regional, nasional maupun internasional untuk menunjang kelancaran operasional Bank. 10. Berwenang menyusun dan menetapkan seluruh ketentuan Bank yang meliputi bidang-bidang Perencanaan Strategis, Audit, Manajemen Risiko, Penghimpun Dana, Pelayanan, Penyaluran Dana, Operasional, Teknologi Informasi, Akuntansi, Sarana Pendukung, SDM dan hal-hal lain yang terkait dengan kegiatan bank. 11. Menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan dengan pembatasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar mengenai hal-hal yang terlebih dahulu harus mendapat persetujuan tertulis dari Komisaris: a. Mengadakan perjanjian atau kerjasama dengan Badan Usaha atau pihak lain, dalam bentuk kerjasama operasi, kontrak manajemen, kerjasama lisensi, Bangun Guna Serah Built, Operate and TrasferBOT, Bangun Guna Miliki Built, Operate and OWNBOW dan perjanjian- perjanjian lain yang mempunyai sifat yang sama. b. Mengambil bagian atau ikut serta dalam Bank atau badan-badan lain atau menyelenggarakan perusahaan baru yang tidak dalam rangka penyelamatan piutang, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c. Melepas atau menjual serta menghapus aktiva tetap fixed asses maupun inventaris milik Bank dengan mendapat persetujuan RUPS maupun RUPS Luar Biasa. d. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada perusahaan lain, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. e. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit dengan syarat harus menaris kembali penyeryaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. f. Mengambil bagian baik sebagian atau seluruhnya atau ikut serta dalam Bank atau badan lain atau menyelenggarakan perusahaan baru. g. Melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan Bank dalam perusahaan atau badan lain. h. Untuk tidak menagih lagi atau menghapusbukukan: - Piutang macet yang telah dihapusbukukan. - Sebagian atau seluruh tunggakan bunga dan atau kewajiban lain selain piutang pokok dalam rangka penyelamatan piutang restrukturisasi kredit maupun dalam rangka penyelesaian piutang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. - Persediaan barang yang melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh rapat Dewan Komisaris. - Ketentuan tersebut hanya dapat dilakukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan oleh rapat Dewan Komisaris dengan memperhatikan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan untuk jumlah yang melebihi jumlah tertentu sebagaimana ditetapkan oleh rapat Dewan Komisaris tersebut dilakukan oleh Direksi dengan persetujuan RUPS. i. Mengalihkan, melepaskan hak atau menjaminkan harta kekayaan Bank dalam satu tahun buku, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, harus mendapat persetujuan RUPS yang dihadiri atau diwakili Dewan Komisaris yang memiliki ¾ tiga per empat dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh ¾ tiga per empat dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam rapat. j. Mengalihkan atau menjadikan sebagai jaminan utang atau melepaskan hak atas kekayaan Bank yang wajib diumumkan dalam 2 dua surat kabar harian berbahasa Indonesia yang beredar di tempat kedudukan Bank 5. Stipulate BOD Annual Public Policy based on Corporate Plan and Business Plan which is approved and set forth by the BOC. 6. Manage provisions regarding Bank’s employee affairs including to determine renumeration, retirement or pension plan and other incomeallowances for the Bank’s employees based on the recommendation from the Renumeration and Nomination Committee. 7. Give power in writing to represent Bank without diverting duties and function of the BOD to another or several members of the BOD who are specifically appointed or to one or a group of Bank employees individually or together or to another person or Institution. 8. Bind the Bank with a third party, also to execute any actions, both with regard to management or Bank ownership. 9. May actively participate in membership or group work management, organization or association within banking sector in regional, national or international level which supports the Bank operations. 10. Conduct joint operation with other Business entities or parties also maintain good and harmonious cooperation relationships with other Banks, agencies and financial institutions, on regional, national or international levels to support the operational continuity of the Bank. 11. Authorize to compose and stipulate all banking terms including stipulations in Strategic Planning, Audit, Risk Management, Fund raising, services, Funds distribution, Operational, Information Technology, Accounting, supporting means, HRM and other related stipulations related to Bank activities. 12. Carry out all actions, both regarding management or Bank ownership with limitation stipulated in the Articles of Association regarding affairs that must be approved in writing by the BOC; 13. Conduct an agreement or cooperation with other Business entities or parties, in the form of joint operation, management contract, joint license, Built, Operate and TransferBOT, Built Operate and OwnBOW, and other agreements which are similar in nature. 14. Take part or participate in Bank’s or other institutions or building of a new company which is not in order to redeem debts in accordance with the applicable regulations. 15. Release, sell or write-off fixed asset or inventory belong to the Bank with the approval from GMS or EGMS. 16. Invest in other Companies, by complying with the provisions determined by the Bank of Indonesia and applicable laws and regulations. 17. Conduct temporary investment to overcome loan defaults, with divestments terms, and by complying to terms determined by the Bank of Indonesia. 18. Take part partially or all or participate in Bank’s or other institutions in managing a new company. 19. Release partially or all Bank investment in companies or other institutions. 20. Not to recollect or write-off: 21. Bad debts which have been written-off. 22. Partial or all penalty on interest and or other obligations other than debt principles in order to redeem credits debt restructuring or in order to settle accounts corresponding to applicable laws and regulations 23. Inventories which exceed a certain amount determined by BOC Meeting. 24. This provision may only be conducted by the BOD with the approval of the BOC up to a certain amount determined by the BOC Meeting with regards to applicable laws and regulations; as for the said amount exceeding a certain number as stipulated by the BOC Meeting, the decision must be taken by the BOD with the approval of GMS. 25. Divert, release the rights or pledge Bank’s asset in one fiscal year, either in one or several transactions individually or related one and another, must obtain the approval of GMS attended or represented by BOC who owns 34 three quarter of total shares with legitimate voting rights and approved by 34 three quarter of all votes legally accounted for in the meeting. 26. Divert or render as security debt or release Bank’s asset rights which is mandatory to be announced in 2 two Indonesian newspapers in Indonesian language, distributed within the Bank’s location no later than 30 thirty days as of the execution of the activity mentioned. 27. BOD must obtain the approval from the GMS and EGMS in the case where the investmentdivestment value that will be conducted by the Bank is significant for the Bank, i.e. meets one of the following requirements: 28. More or equal to 10 ten percent of the Bank revenue according to the latest annual calculation approved by the GMS or other amount corresponding to the laws and regulation of Bank of Indonesia. 29. More or equal to 20 twenty percent of the Bank owner equity according to the latest annual calculation approved by the GMS or other amount corresponding to the laws and regulation of Bank of Indonesia. 30. Prepare, invite and conduct GMS and EGMS. 31. The BOD is authorized to make announcement in the mass media regarding all information considered important and representing the Bank’s interest. Laporan Tahunan 2016 392 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 393 Growing Together with New Expanding Opportunities paling lambat 30 tiga puluh hari terhitung sejak dilakukannya kegiatan tersebut. k. Direksi harus pula mendapat persetujuan RUPS dan RUPSLB dalam hal nilai investasidivestasi yang akan dilakukan oleh Bank adalah material bagi Bank, yaitu memenuhi salah satu dari kedua hal berikut. - Lebih besar atau sama dengan 10 sepuluh perseratus dari pendapatan revenue Bank menurut perhitungan tahunan terakhir yang telag disahkan oleh RUPS atau jumlah lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan Peraturan Bank Indonesia. - Lebih besar atau sama dengan 20 dua puluh perseratus dari modal sendiri owner equity Bank menurut perhitungan tahunan terakhir yang telah disahkan oleh RUPS atau jumlah lain sesuai dengan peraturan perundangan-undangan dan Peraturan Bank Indonesia. 12. Mempersiapkan, mengundang serta melaksanakan RUPS dan RUPS Luar Biasa. 13. Direksi berwenang untuk mengumumkan kepada media massa informasi yang dianggap penting dan mewakili kepentingan dengan Bank. 14. Direksi mengajukan usulan kepada SKAI kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Direksi berwenang mengangkat kepala SKAI setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. 15. Direksi secara tertulis dapat menyerahkan kekuasaan mewakili Bank kepada seorang atau beberapa orang karyawan Bank baik sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang atau Badan lain. 16. Perbuatan hukum untuk mengalihkan kekayaan Bank atau menjadikan jaminan utang yang lebih dari 50 lima puluh persern dari seluruh jumlah kekayaan bersih Bank baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, yang terjadi dalam jangka waktu 1 satu tahun buku atau lebih, harus mendapat persetujuan RUPS dengan ketentuan sebagai berikut. a. Dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikir ¾ tiga per empat bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui dari ¾ tiga per empat bagian dair jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang hadir dalam RUPS. b. Dalam hal kuorum tersebut tidak tercapai, maka dalam RUPS kedua keputusan sah apabila dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 23 dua per tiga bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui lebih dari ¾ tiga per empat bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang hadir dalam RUPS. c. Dalam hal kuorum tersebut tidak tercapai, maka atas permohonan bank kuorum jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. 17. Perbuatan hukum untuk melakukan Transaksi Material dan Transaksi Benturan Kepentingan Tertentu sebagaimana dimaksud dalam perundang-undangan di bidang Pasar Modal harus mendapat persetujuan dari RUPS Bank, dengan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dalam Pasar Modal. 18. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, atau menjadikan jaminan utang seluruh atau lebih dari 50 lima puluh persen dari seluruh jumlah kekayaan bersih Bank baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, yang terjadi dalam jangka 1 satu tahun buku atau jangka waktu yang lebih lama sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Bank, harus mendapat persetujuan RUPS, dengan syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud. 19. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, atau menjadikan jaminan utang kurang dari 50 lima puluh persen dari seluruh jumlah kekayaan bersih Bank baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, yang terjadi dalam jangka waktu 1 satu tahun buku atau jangka waktu yang lebih lama sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Bank dapat dilaukan Direksi dengan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya peraturan Pasar Modal. 20. a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Bank. b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Bank. 21. Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya kekuasaan yang diatur dalam surat kuasa. 32. BOD proposes SKAI to BOC to seek approval from the BOC . BOD is authorized to promote Chairman of SKAI after receiving approval from the BOC. 33. BOD, in writing, may handover its authorities to represent Bank to one or a group of employees of the Bank either individually or together or to another person or institutions. 34. Legal action to transfer the Bank’s asset or divert it to be loan guarantee which is more than 50 fifty percent from the whole net asset of the Bank either in one transaction or in several transactions stand-alone or related one to another, occurring in a period of 1one fiscal year or more, must receive the approval of GMS with the following terms: 35. Attended by shareholders representing at least 34 three quarter of the total shares with legitimate voting rights approved by 34 three quarter of total shares with legitimate voting rights of those attending GMS. 36. In the case where quorum couldn’t be achieved, therefore in GMS both decisions are legitimate if attended by shareholders or their legitimate representatives representing at least 23 two third of the total shares with legitimate voting rights and decision approved by more than 34 three quarter of the total shares with legitimate voting rights of the ones attending GMS. 37. In the case where quorum couldn’t be achieved, therefore upon request from the number of quorum votes in order to make decision, notice and the execution timedate of GMS, is set by the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and other Financial Institutions. 38. Legal action to perform Material Transactions and Transactions which have Certain Conflicts of Interest as regulated in Capital Market law must obtain the approval from GMS, based on the terms listed in the laws and regulation in Capital Market. 39. Legal action to transfer or divert the Bank’s asset, or to make it all or more than 50 fifty per cent loan guarantee from the Bank whole net asset either in one or several transactions stand-alone or related one to another, occurring in the period of 1one or more fiscal years, as regulated in the Articles of Association of the Bank, must receive the approval of GMS with terms and conditions as mentioned. 40. Legal action to transfer or divert the Bank’s asset, or to make it all or more than 50 fifty per cent loan guarantee from the Bank whole net asset either in one or several transactions stand-alone or related one to another, occurring in the period of 1one or more fiscal years, as regulated in the Articles of Association of the Bank, may be performed by the BOD upon written approval from the BOC with regards to applicable laws and regulation specifically Capital Market regulation. 41. a. President Director has the right and authority to act as and on behalf of the BOD also representing the Bank. 42. b. In the case when the President Director does or can not attend, which is impediment no evidence to third parties, therefore another member of the BOD has the right and authority to act for and on behalf of the BOD and representing the Bank. 43. For a certain actions, BOD has the right to appoint one or several persons as hisher deputyies or representatives by giving himherthem power which is regulated in the power of attorney. 44. The division of duties and arrangement authorities amongst members of BOD is regulated by the GMS decision, in the case where GMS gives authorities to the BOC, therefore the division of BOD members’ duties and authorities is set forth. Laporan Tahunan 2016 394 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 395 Growing Together with New Expanding Opportunities 22. Pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS, dalam hal RUPS memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris, maka pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi ditetapkan 23. Segala keputusan Direksi yang diambil sesuai dengan Pedoman Kerja Direksi mengikat dan menjadi tanggung jawab seluruh anggota Direksi. 24. Dalam hal Bank mempunyai benturan kepentingan dengan kepentingan pribadi seorang anggota Direksi, maka Bank akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya dan dalam hal Bank mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini Bank diwakili oleh Dewan Komisaris. 25. Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Direksi dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan Bank atau mengurangi keuntugan Bank dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan dimaksud dalam setiap keputusan. 26. Direksi dilarang memberikan kuasa hukum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. Kuasa umum adalah pemberian kuasa pada satu orang Pegawai atau lebih atau orang lain yang mengakibatkan pengalihan tugas, wewenang dan tanggung jawab Direksi secara menyeluruh tanpa batasan ruang lingkup dan waktu. 27. Direksi dilarang menggunakan penasihat perorangan dan atau jasa profesional sebagai konsultan kecuali memenuhi persyaratan sebagai berikut. a. Proyek bersifat khusus. b. Didasari oleh kontrak yang jelas, sekurang-kurangnya mencakup lingkup kerja, tanggung jawab dan jangka waktu pekerjaan serta biaya. c. Konsultan adalah pihak independen dan memiliki kualifikasi untuk mengerjakan proyek yang bersifat khusus. 28. Direksi dapat menunjuk dan memberi wewenang kepada Biro Administrasi Efek untuk melaksanakan pencatatan saham dalam daftar pemegang saham dan daftar khusus. 29. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam daftar pemegang saham apabila ketentuan dalam anggaran dasar tidak terpenuhi. 30. Anggota Direksi boleh bertindak selaku kuasa dalam rapat, namun dalam pemungutan suara anggota Direksi yang bersangkutan dilarang untuk bertindak sebagai kuasa dari pemegang saham. KrItErIa DIrEKSI Adapun kriteria Direksi yaitu: 1. Direksi harus memenuhi persyaratan yang berlaku sesuai dengan perundang-undangan serta Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, telah lulus penilaian kemampuan dan kepatuhan fit and proper test sesuai ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test, serta berdomisili di Indonesia 2. Direksi wajib mengikuti ketentuan Undang-undang Perseroan terbatas, peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan usaha Bank 3. Direksi adalah warga Negara Indonesia yang: a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Mempunyai akhlak dan moral yang baik c. Setia dan taat kepada Negara dan Pemerintah Republik Indonesia d. Tidak terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan pengkhianatan kepada Negara Republik Indonesia e. Sehat jasmani dan rohani f. Bebas dari penyalahgunaan narkoba dan miras g. Netral terhadap semua partai politik h. Tidak pernah dihukum karena melakukan kegiatan yang merugikan negara atau tindakan-tindakan yang tercala dibidang perbankan. i. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan Keputusan Pengadilan j. Mampu melaksanakan perbuatan hukum k. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Bank dinyatakan pailit. l. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dalam kurun waktu 5 lima tahun sebelum pengangkatan. m. Telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan fit and proper test berdasarkan ketentuan yang berlaku. n. Usia maksimal calon Direksi pada sat pertama kali diangkat adalah 54 lima puluh empat tahun. o. Bukan sebagai mantan anggota Direksi Perseroan atau Pejabat Eksekutif Perseroan yang purnabakti, mengundurkan diri, atau diberhentikan. p. Khusus untuk persyaratan menjadi Direktur Utama adalah wajib mempunyai latar belakang pengalaman di bidang perbankan komersial dengan jabatan terakhir serendah-rendahnya Direktur yang masih aktif atau pernah menjadi Direktur pada sebuah Bank Umum Laporan Tahunan 2016 396 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 397 Growing Together with New Expanding Opportunities dengan total asset sekurang-kurangnya sama dengan total aset Perseroan dengan memiliki rekam jejak yang baik. q. Wajib menjabat sebagai anggota Direksi Bank bagi calon Direktur Utama yang berasal dari Perseroan. r. Wajib mempunyai latar belakang perbankan komersial dengan jabatan sebagai pejabat eksekutif atau satu tingkat dibawah Direksi, bagi calon Direktur yang berasal dari Bank atau dari Luar Perseroan. PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN Pengangkatan anggota Direksi berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 27 POJK.032016 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk dapat mengikuti proses Fit and Proper Test, Perseroan mengajukan permohonan untuk memperoleh persetujuan calon anggota Direksinya kepada Otoritas Jasa Keuangan. Tabel Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Nama jabatan Pelaksana Hasil ahmad Irfan Direktur utama otoritas Jasa Keuangan Lulus agus Gunawan Direktur Mikro otoritas Jasa Keuangan Lulus Suartini Direktur Komersial otoritas Jasa Keuangan Lulus Fermiyanti Direktur Konsumer otoritas Jasa Keuangan Lulus agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko otoritas Jasa Keuangan Lulus nia Kania Direktur Keuangan otoritas Jasa Keuangan Lulus Benny Santoso Direktur operasional otoritas Jasa Keuangan Lulus DaSar PENGaNGKataN aNGGOta DIrEKSI Anggota Direksi diangkat berdasarkan akta persetujuan rapat RUPS. Dasar pengangkatan tiap-tiap anggota Direksi adalah sebagai berikut. Tabel Dasar Pengangkatan Direksi Nama jabatan Dasar Pengangkatan ahmad Irfan Direktur utama akta rupSLB no. 219, 220, 221 tanggal 19 tahun 2014 agus Gunawan Direktur Mikro akta rupSLB no. 219, 220, 221 tanggal 19 tahun 2014 Suartini Direktur Komersial akta rupSLB no. 219, 220, 221 tanggal 19 tahun 2014 Fermiyanti Direktur Konsumer akta rupSLB no. 219, 220, 221 tanggal 19 tahun 2014 agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko akta rupSLB no. 110, 111 tanggal 29 Mei 2015 nia Kania Direktur Keuangan akta rupSLB no. 219, 220, 221 tanggal 19 tahun 2014 Benny Santoso Direktur operasional akta rupSLB no. 219, 220, 221 tanggal 19 tahun 2014 KEBIJaKaN KEBEraGaMaN KOMPOSISI DIrEKSI Dalam rekomendasi Otoritas Jasa Keuangan yang dituangkan dalam Lampiran Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32SEOJK.042015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dinyatakan komposisi anggota Direksi memperhatikan keberagaman komposisi anggota Direksi. Keberagaman komposisi anggota Direksi merupakan kombinasi karakteristik yang diinginkan baik dari segi organ Direksi maupun anggota Direksi secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Terbuka. Kombinasi tersebut ditentukan dengan cara memperhatikan keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang sesuai pada pembagian tugas dan fungsi jabatan Direksi dalam mencapai tujuan Perusahaan Terbuka. Dengan demikian, pertimbangan kombinasi karakteristik dimaksud akan berdampak dalam ketepatan proses pencalonan dan penunjukan individual anggota Direksi ataupun Direksi secara kolegial. Pada periode 2016, keberagaman komposisi Direksi Perseroan tercermin dalam pendidikan, pengalaman kerja, usia dan jenis kelamin, dapat dilihat sebagaimana dalam tabel di bawah ini: Tabel Keberagaman Komposisi Direksi Nama jabatan Usia jenis Kelamin Pendidikan Pengalaman kerja Keahlian ahmad Irfan Direktur utama 53 tahun Laki-laki S1 pertanian S2 hukum • pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial bank bjb • Direktur Komersial bank bjb • Wakil ketua 2 asosiasi perbankan Daerah aSBanDa agus Gunawan Direktur Mikro 43 tahun Laki-laki S1 pendidikan • Assisstant Vice President pT Bank Danamon Indonesia, Tbk • Senior Vice president pT Bank BTpn Suartini Direktur Komersial 48 tahun perempuan S1 Statistika • pemimpin Divisi Consumer bank bjb • pemimpin Divisi Kredit Konsumer bank bjb Fermiyanti Direktur Konsumer 53 tahun perempuan S1 pertanian • pemimpin Divisi Card Center and Electronic Banking bank bjb • pemimpin Divisi Kpr dan Motgage bank bjb agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko 52 tahun Laki-laki S1 ekonomi S2 Manajemen • pemimpin Kantor Wilayah III bank bjb • pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb nia Kania Direktur Keuangan 50 tahun perempuan S1 ekonomi • Direktur utama Dana pensiun bank bjb • pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan bank bjb Benny Santoso Direktur operasional 50 tahun Laki-laki S1 Manajemen S2 Manajemen Direktur Kepatuhan Bank DKI Direktur Keuangan Bank DKI Laporan Tahunan 2016 398 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 399 Growing Together with New Expanding Opportunities JUMLaH DaN KOMPOSISI DIrEKSI Selama tahun 2016, Direksi berjumlah 7 tujuh orang yang terdiri dari 1 satu orang Direktur Utama dan 6 enam orang Direktur. Jumlah dan komposisi Direksi adalah sebagai berikut. Tabel Komposisi Direksi No Nama jabatan Domisili Tanggal Pengangkatan Efektif 1 ahmad Irfan Direktur utama Indonesia 19 Desember 2014 19 Desember 2014 2 agus Gunawan Direktur Mikro Indonesia 19 Desember 2014 19 Desember 2014 3 Suartini Direktur Komersial Indonesia 19 Desember 2014 19 Desember 2014 4 Fermiyanti Direktur Konsumer Indonesia 19 Desember 2014 19 Desember 2014 5 agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko Indonesia 29 Mei 2015 29 Mei 2015 6 nia Kania Direktur Keuangan Indonesia 19 Desember 2014 19 Desember 2014 7 Benny Santoso Direktur operasional Indonesia 19 Desember 2014 19 Desember 2014 HUBUNGaN afILIaSI DIrEKSI Direksi senantiasa bertindak independen, dalam arti tidak mempunyai benturan kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan terhadap Dewan Komisaris. Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, kepemilikan saham danatau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi danatau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, sehingga, dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen. Direksi tidak memangku jabatan rangkap sebagai Direktur Utama atau Direktur lainnya pada Badan Usaha Milik Negara, Daerah dan Swasta atau jabatan lain yang berhubungan dengan pengelolaan Perseroan, maupun jabatan struktural, dan jabatan fungsional lainnya pada instansilembaga pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan Anggaran DasarPerseroan dan peraturan perundang- undangan lainnya yang berlaku. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama danatau pengendali, yang meliputi: - Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya. - Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris. - Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama danatau pengendali. - Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan - Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama danatau pengendali. Hubungan Afiliasi Direksi dapat dilihat sebagaimana tabel di bawah ini: Tabel Hubungan Afiliasi Direksi Nama jabatan Hubungan Keuangan, Keluarga dan Kepengurusan Direksi Hubungan Keuangan Dengan Hubungan Keluarga Dengan Hubungan Kepengurusan Dengan Perusahaan Lain Dewan Komisaris Direksi Pemegang Saham Pengendali Dewan Komisaris Direksi Pemegang Saham Pengendali ya Tidak ya Tidak ya Tidak ya Tidak ya Tidak ya Tidak ya Tidak ahmad Irfan Direktur utama √ √ √ √ √ √ √ agus Gunawan Direktur Mikro √ √ √ √ √ √ √ Suartini Direktur Komersial √ √ √ √ √ √ √ Fermiyanti Direktur Konsumer √ √ √ √ √ √ √ agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko √ √ √ √ √ √ √ nia Kania Direktur Keuangan √ √ √ √ √ √ √ Benny Santoso Direktur operasional √ √ √ √ √ √ √ rUaNG LINGKUP PEKErJaaN DaN taNGGUNG JaWaB MaSING-MaSING aNGGOta DIrEKSI Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengelolan Perseroan sehari-hari dilakukan pembagian tugas Direksi didasari pada struktur organisasi Bank, namun pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama. Laporan Tahunan 2016 400 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 401 Growing Together with New Expanding Opportunities PEMbAGIAN TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI Adapun pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab Direksi yaitu: Tabel Pembidangan Tugas Direksi Nama jabatan bidang Tugas Tanggung jawab ahmad Irfan Direktur utama 1. Mengkoordinir dan memberikan arahan dalam penyusunan visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana Korporasi dan rencana Bisnis untuk 2. dibicarakan dan disetujui oleh Dewan Komisaris atau rupS sesuai dengan ketentuan anggaran Dasar Bank. 3. Menyelaraskan dan mengakomodir inisiatif internal Bank yang dapat memberi nilai tambah serta meningkatkan kinerja dan daya saing Bank. 4. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas antar anggota Direksi, melaksanakan pembinaan dan pengendalian terhadap seluruh kegiatan 5. operasional dan pengelolaan Bank secara efektif dan efisien, dengan memperhatikan asas keseimbangan dan keserasian serta memastikan 6. kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi penerapan prinsip-prinsip GCG dan Standar etika Bank secara konsisten dalam 8. perusahaan 9. Memimpin rapat Direksi. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kepengurusan Bank secara efektif dan efisien. Memastikan informasi yang terkait dengan Bank selalu tersedia bila diperlukan oleh Dewan Komisaris dan Bank Indonesia. agus Gunawan Direktur Mikro Suartini Direktur Komersial Fermiyanti Direktur Konsumer agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko 1. Mengkoordinasikan, mengendalikan, mengembangkan, membina, mengelola serta mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional dari bidang-bidang di bawahnya. 2. Melakukan koordinasi dengan Dewan Komisaris melalui Komite pemantau risiko baik atas inisiatifnya maupun atas permintaan Dewan Komisaris dalam rangka pengendalian, pengembangan, pembinaan dan pengawasan operasional Bank, khususnya yang terkait dengan manajemen risiko. 3. Melakukan pemantauan unsur kepatuhan dan pengendalian risiko terhadap seluruh satuan kerja Bank. 4. Memonitor kualitas hasil kerja dan kinerja seluruh bidang di bawahnya agar rencana Bisnis yang telah ditetapkan dapat tercapai. 5. Melaporkan kepada Bank Indonesia atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya secara setiap semester dan laporan adanya pelanggaran di bidang keuangan dan perbankan maupun keadaan yang membahayakan kelangsungan Bank. 6. Memantau pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan mengantisipasi risiko serta pelaksanaan GCG melalui rapat Direksi, rapat Komite 7. pemantau risiko ataupun rapat Komite Manajemen risiko terutama pada ketentuan KpMM, BMpK, Kap, ppap, Transaksi ValaspDn. 8. Memberi masukan kepada Direksi mengenai peraturan Bank Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku agar keputusan yang diambil 9. tidak bertentangan dengan ketentuan tersebut. 10. Mengkaji rancangan keputusan sehingga tidak mengandung unsur penyimpangan terhadap peraturan Bank Indonesia maupun peraturan 11. perundang-undangan yang berlaku serta anggaran Dasar Bank. 12. Mengevaluasi dan menyetujui rencana kerja dari masing-masing bidang di bawahnya untuk memastikan bahwa Bank telah menerapkan 13. prinsip kehati-hatian, penerapan manajemen risiko serta memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang- undangan 14. serta peraturan internal lainnya yang berlaku. 15. Mensosialisasikan peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang- undangan terbaru kepada pihak-pihak terkait. 1. Memastikan semua rancangan keputusan yang menjadi cakupan tugasnya telah diketahui dan diuji, sepanjang rancangan keputusan tersebut disampaikan secara terbuka kepada Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan. 2. Memastikan bahwa rancangan keputusan yang menurut pengkajian Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan mengandung unsur pelanggaran benar-benar dipatuhi untuk tidak dilaksanakan oleh forum atau pejabat pembuat keputusan. 3. Memastikan bahwa Bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang- undangan lainnya dan Kebijakan Intern Bank yang berlaku dalam rangka menjamin kepatuhan terhadap hukum dan prinsip kehati-hatian. 4. Memastikan Good Corporate Governance telah dilaksanakan 5. Memastikan penerapan prinsip mengenal nasabah telah dilaksanakan. 6. Memastikan Manajemen risiko Kepatuhan telah dilaksanakan. nia Kania Direktur Keuangan Benny Santoso Direktur operasional 1. Mengkoordinasikan, mengendalikan, mengembangkan, membina, mengelola serta mengevaluasi pelaksanaan tugas dari bidang- bidang yang berada dibawah tanggung jawabnya agar efektif dan efisien dengan mengutamakan asas keseimbangan. 2. Mengembangkan program efisiensi, efektivitas, dan manajemen mutu dari produk- produk Bank, serta memastikan dilaksanakannya secara konsisten di lingkungan unit kerja masing-masing. 3. Memantau serta mengawasi Batas Maksimal pemberian Kredit atas aktivitas intermediasi Bank. 4. Memonitor kualitas hasil kerja dan kinerja seluruh bidang di bawahnya agar rencana Bisnis yang telah ditetapkan dapat tercapai. 5. Memantau serta mengendalikan penerapan manajemen risiko dan penerapan prinsip- prinsip GCG pada bidang-bidang di bawahnya. 1. Memastikan berjalannya prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan dan peraturan Internal Bank lainnya yang berlaku. 2. Memastikan informasi yang terkait dengan bidang-bidang di bawahnya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris dan Bank Indonesia. raNGKaP JaBataN DIrEKSI Ketentuan rangkap jabatan bagi Direksi diatur dalam Pedoman Kerja Direksi yaitu Direksi tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau pejabat eksekutif pada bank, perusahaan danatau lembaga lain kecuali apabila anggota Direksi yang bersangkutan bertanggung jawab terhadap pengawasan atas penyertaan pada perusahaan anak Bank, menjalankan tugas fungsional menjadi Dewan Komisaris pada perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan oleh Bank, sepanjangan perangkapan jabatan tersebut tidak mengakibatkan yang bersangkutan mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Direksi Bank. Seluruh Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan dan atau lembaga lain, sesuai ketentuan, sebagaimana tabel di bawah ini: Tabel Rangkap jabatan Direksi Nama jabatan jabatan pada PerusahaanInstansi Lain Nama Perusahaan Instansi Lain ahmad Irfan Direktur utama - - agus Gunawan Direktur Mikro - - Suartini Direktur Komersial - - Fermiyanti Direktur Konsumer - - agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko - - nia Kania Direktur Keuangan - - Benny Santoso Direktur operasional - - PENGELOLaaN BENtUraN KEPENtINGaN DIrEKSI Pengelolaan benturan kepentingan Direksi diatur dalam Pedoman Kerja Direksi, antara lain: 1. Anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama- sama dilarang memiliki saham melebihi 25 dua puluh lima persen dari modal disetor pada suatu perusahaan lain. 2. Antara sesama anggota Direksi dan anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak boleh ada hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua, baik menurut garis lurus maupun garis kesamping, termasuk menantu dan ipar. 3. Direksi wajib mengungkapkan: a. kepemilikan saham baik pada Bank maupun pada perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri. b. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan Komisaris, Direksi lain danatau pemegang saham pengendali Bank, sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku. Laporan Tahunan 2016 402 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 403 Growing Together with New Expanding Opportunities 4. Benturan kepentingan yang berpotensi menjadi benturan kepentingan atau segala sesuatu yang dapat menghambat Direksi untuk bertindak independen harus diungkapkan oleh Direksi. Benturan kepentingan merupakan suatu kondisi adanya konflik antara kepentingan ekonomis perusahaan dan kepentingan ekonomis individu. 5. Dalam hal terdapat benturan kepentingan dalam pengambilan keputusan, Direksi harus mengutamakan kepentingan Bank. 6. Pengungkapan benturan kepentingan dicantumkan dalam setiap risalah rapat Direksi, paling kurang mencakup nama Direksi yang memiliki benturan kepentingan, masalah pokok benturan kepentingan dan dasar pertimbangan pengambilan keputusan. 7. Terkait dengan pengambilan keputusan dalam rapat Direksi, Direksi yang memiliki benturan kepentingan diperkenankan untuk mengungkapkan ide dan pendapat, akan tetapi tidak dosertakan dalam pengambilan keputusan baik dalam musyawarah maupun pengambilan suara terbanyak. Hal ini dicatat dalam risalah rapat Direksi. KEPEMILIKaN SaHaM DIrEKSI Perseroan mewajibkan anggota Direksi untuk mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik pada bank bjb, Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank dan perusahaan lainnya, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri. Sesuai ketentuan Bank Indonesia, anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dilarang memiliki saham melebihi 25 dari modal disetor pada suatu perusahaan lain. Kepemilikan saham Direksi dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel Kepemilikan Saham Direksi Nama jabatan Periode Kepemilikan Saham bank bank Lain Lembaga Keuangan Non bank Perusahaan Lain ahmad Irfan Direktur utama - - - - agus Gunawan Direktur Mikro - - - - Suartini Direktur Komersial - - - - Fermiyanti Direktur Konsumer - - - - agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko - - - - nia Kania Direktur Keuangan - - - - Benny Santoso Direktur operasional - - - - PELaKSaNaaN tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB DIrEKSI taHUN 2016 RAPAT DIREKSI Setiap kebijakan dan keputusan strategis wajib diputuskan melalui rapat Direksi. Rapat Direksi dilaksanakan sekurang- kurangannya 1 satu kali dalam satu bulan dengan materi bahasan meliputi namun tidak terbatas pada: 1. Pengembangan produk 2. Rencana strategis a. Rencana kerja dan anggaran tahunan b. Rencana korporat dan rencana bisnis c. Penempatan dalam surat berharga dengan tujuan investasi jangka panjangpenyertaan d. Reward and punishment, mutasi, promosi, jejang karir, kesejahteraan, pendidikan yang berkaitan dengan persyaratan jabatan. e. Pengadaan dalam jumlah tertentu f. Pencapaian target anggaran g. Pengaduan nasabah atau berita media lain yang berdampak negatif 3. Penetapan kebijakan umum Direksi tahunan 4. Penyiapan anggaran tahunan Bank 5. Penyiapan Panitia pengadaan jasa audit 6. Penyiapan kebijakan yang terkait dengan operasional Bank 7. Penelaahan laporan bulanan Bank umum 8. Penelaahan atas rencana kerja Divisi Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi. FREKUENSI DAN KEHADIRAN RAPAT Sepanjang tahun 2016, Direksi telah menyelenggarakan Rapat Direksi sebanyak 22 dua puluh dua kali. Frekuensi dan tingkat kehadiran masing-masing anggota Direksi disajikan sebagai berikut Laporan Tahunan 2016 404 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 405 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Frekuensi dan Kehadiran Rapat Direksi Nama jabatan Rapat Direksi Rapat Gabungan Direksi dengan Dewan Komisaris jumlah dan Kehadiran jumlah dan Kehadiran jumlah Rapat jumlah Kehadiran jumlah Rapat jumlah Kehadiran ahmad Irfan Direktur utama 22 22 100 9 9 100 agus Gunawan Direktur Mikro 22 20 90,91 9 7 77,78 Suartini Direktur Komersial 22 21 95,45 9 8 88,89 Fermiyanti Direktur Konsumer 22 21 95,45 9 8 88,89 agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko 22 22 100 9 6 66,67 nia Kania Direktur Keuangan 22 21 95,45 9 9 100 Benny Santoso Direktur operasional 22 22 100 9 8 88,89 aGENDa, taNGGaL DaN PESErta raPat DIrEKSI Sepanjang tahun 2016, agenda, tanggal dan peserta Rapat Direksi adalah sebagai berikut. Tabel Rapat Direksi No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan 1 05 Januari 2016 Insentif prestasi Kerja 2 26 Februari 2016 1. Kinerja Keuangan bank bjb posisi per 25 Februari 2016. 2. Tingkat Kesehatan Bank TKB bank bjb. 3 29 Februari 2016 pengadaan program Manfaat asuransi Kesehatan pegawai. 4 21 Maret 2016 Kinerja Keuangan bank bjb periode Maret 2016, dan lain- lain. 5 23 Maret 2016 presentasi Divisi SDM. 6 20 april 2016 1. Kinerja Keuangan bank bjb posisi 18 april 2016. 2. Kepegawaian 3. revaluasi asset bank bjb. 7 20 Mei 2016 1. pembagian pengelolaan Kantor Cabang di Kantor Wilayah. 2. revisi SK Klarifikasi Cabang 3. pengadaan Jasa Keamanan 4. Kepegawaian 5. Kinerja Keuangan bank bjb posisi 19 Mei 2016 8 15 Juni 2016 Insentif prestasi Kerja 9 16 Juni 2016 1. pembahasan revisi rBB bank bjb 2. penyesuaian Struktur organisasi bank bjb 3. perubahan Limit Kewenangan Memutus pengadaan BarangJasa 4. Kepegawaian 10 29 Juni 2016 1. Kepegawaian 2. perubahan Limit Kewenangan Memutus pengadaan BarangJasa 11 11 Juli 2016 Insentif prestasi Kerja Tabel Rapat Direksi No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran Keterangan 12 29 Juli 2016 1. pembahasan Susunan Keanggotaan Komite akseptasi rekanan Kar 2. pembahasan pengadaan Sewa aTM 3. pembahasan rencana penerbitan Surat Berharga 4. pembahasan rencana Tambahan penyertaan Modal kepada bjb Syariah 13 11 agustus 2016 1. penyertaan Modal Kepada bjb Syariah 2. pembahasan pon XIX dan peparnas XV Jawa Barat 2016 14 18 agustus 2016 penambahan penyertaan Modal kepada bank bjb Syariah 15 22 agustus 2016 penambahan penyertaan Modal kepada bank bjb Syariah 16 29 agustus 2016 pembahasan Governance Structure bank bjb 17 19 September 2016 1. Draft KuDT Tahun 2017 2. penyesuaian Struktur organisasi 3. Kepegawaian 4. pembahasan Gedung bank bjb 18 21 September 2016 Draft KuDT 19 14 oktober 2016 Insentif prestasi Kerja Triwulan 3 Tahun 2016 20 1 november 2016 1. pembahasan rencana Bisnis Bank rBB bank bjb Tahun 2017 – 2019 2. penyesuaian Struktur organisasi 3. pembahasan mengenai Concept Proposal bjb University 21 06 Desember 2016 rencana penerbitan Medium Term notes MTn Tahun 2016 22 30 Desember 2016 1. pembahasan arsitektur Kebijakan dan prosedur bank bjb 2. penyesuaian Struktur organisasi Sementara agenda, tanggal dan peserta rapat gabungan bersama Dewan Komisaris dapat dilihat pada bagian Rapat Dewan Komisaris. PrOGraM OrIENtaSI BaGI DIrEKSI BarU Hingga saat ini, Perseroan tidak memiliki Program Orientasi bagi Direksi baru. Profil Anggota Direksi Perseroan yang baru akan diperkenalkan secara langsung pada saat pengangkatannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham kepada Pemegang Saham. Pada saat bersamaan, Perseroan juga secara langsung mengenalkan mengenai kondisi Perseroan kepada Direksi baru tersebut. PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI DIrEKSI Sepanjang tahun 2016, anggota Direksi Perseroan telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini: Laporan Tahunan 2016 406 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 407 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Pengembangan Kompetensi Direksi Nama jabatan Periode Materi Pengembangan Kompetensi Pelatihan Waktu dan Tempat Pelaksanaan jenis Pelatihan dan Penyelenggara ahmad Irfan Direktur utama agus Gunawan Direktur Mikro Suartini Direktur Komersial Fermiyanti Direktur Konsumer agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko nia Kania Direktur Keuangan Benny Santoso Direktur operasional SErtIfIKaSI MaNaJEMEN rISIKO Disamping program peningkatan kompetensi di atas, Direksi juga mengikuti program Sertifikasi Manajemen Risiko. Pada periode 2016, Direksi yang telah lulus sertifikasi manajemen risiko sebagai berikut. PENILaIaN KINErJa DIrEKSI Proses pelaksanaan assessment terhadap kinerja Direksi oleh Pemegang Saham dilakukan melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dengan mengacu pada Kontrak Manajemen yang telah disepakati sebelumnya oleh Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi. PrOSEDUr PELaKSaNaaN aSSESSMENt KINErJa DIrEKSI Hasil penilaian Direksi yang dilakukan oleh Dewan Komisaris, tersebut disampaikan kepada Pemegang Saham, untuk diputuskan di dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. KrItErIa EVaLUaSI KINErJa DIrEKSI Penilaian kinerja anggota Direksi dilakukan oleh Rapat Dewan Komisaris danatau sistem lain yang ditetapkan oleh pemegang saham. Penilaian kinerja Direksi dirumuskan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi serta ditetapkan oleh Dewan Komisaris setelah didiskusikan dengan Direksi, sekurangkurangnya meliputi: 1. Kinerja Direksi secara kolegial terhadap pencapaian target Bank sesuai dengan Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis. 2. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG baik secara individual maupun kolegial. Dewan Komisaris dapat menilai kinerja anggota Direksi menurut faktor lainnya, antara lain: 1. Pencapaian target dan anggaran yang telah ditetapkan pada awal tahun anggaran. 2. Integritas, misalnya benturan kepentingan muncul. 3. Pengetahuan dan pemahaman anggota Direksi atas nilai- nilai, misi, rencana strategis serta rencana usaha Bank, dan merefleksikan pemahaman ini kepada isu-isu penting sepanjang tahun. 4. Partisipasi Direksi dalam rapat-rapat termasuk kemampuan untuk menyampaikan, memberikan argumentasi dan memberikan solusi mengenai isu-isu strategis Bank. Kemampuan Direksi dalam mengikuti isu-isu dan tren yang berpengaruh terhadap Bank, dan menggunakan informasi tersebut untuk menilai dan mengarahkan kinerja Bank, bukan hanya dari tahun ke tahun, akan tetapi juga dalam jangka panjang. 5. Hubungan anggota Direksi dengan sesama anggota Direksi, dengan Dewan Komisaris dan pihakpihak lain yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan serta Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. 6. Ketaatan Direksi dalam melaksanakan Anggaran Dasar, Peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketetapan RUPS, ketetapan Dewan Komisaris, dan Peraturan Bank Indonesia. PIHaK YaNG MELaKUKaN aSSESSMENt HaSIL PENILaIaN KINErJa DIrEKSI KEBIJaKaN rEMUNEraSI DIrEKSI Remunerasi Direksi ditetapkan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-02MBU062016 tanggal 20 Juni 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-04MBU2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. Pemberian remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dihitung berdasarkan formula yang ditetapkan oleh RUPS. Setiap anggota Komisaris dan Direksi berhak menerima sejumlah kompensasi yang diberikan secara bulanan. Dewan Komisaris dan Direksi berhak mendapatkan tantiem berdasarkan kinerja dan pencapaian perusahaan dengan besaran yang ditentukan dalam RUPS. Dewan Komisaris dan Direksi juga Laporan Tahunan 2016 408 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 409 Growing Together with New Expanding Opportunities berhak mendapatkan tunjangan pada saat mereka telah tidak lagi menjabat sebagai Dewan Komisaris ataupun Direksi. PrOSEDUr PENEtaPaN rEMUNEraSI Prosedur standar penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris meminta Komite Nominasi dan Remunerasi untuk menyusun rancangan usulan remunerasi. 2. Komite Nominasi dan Remunerasi meminta pihak independen untuk menyusun rancangan remunerasi. 3. Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan kepada Dewan Komisaris mengenai remunerasi. 4. Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS. 5. RUPS menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. StrUKtUr rEMUNEraSI aNGGOta DIrEKSI Tabel Struktur Remunerasi Anggota Direksi No. jenis RemunerasiFasilitas Keterangan 1 Gaji Direktur utama sebesar 100 Direktur sebesar 90 dari gaji Direktur utama 2 Tunjangan hari raya Keagamaan anggota Direksi diberikan tunjangan hari raya Keagamaan sebesar 1 satu kali gaji setiap tahun. perumahan anggota Direksi diberikan tunjangan perumahan sebesar 40 dari gaji dengan ketentuan maksimal sebesar rp 27.500.000. asuransi purna Jabatan 1. Diberikan selama menjabat 2. premi yang ditanggung perusahaan adalah maksimal 25 dari gaji dalam 1 tahun 3. pemilihan program untuk asuransi purna jabatan ditetapkan oleh masing-masing anggota Direksi yang dikoordinasikan oleh unit yang mengelola fasilitas dan tunjangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris. 4. pemberian premi, iuran atau istilah lain yang relevan untuk asuransi purna jabatan sudah termasuk di dalamnya premi untuk asuransi kecelakaan dan kematian. 3 Fasilitas Kendaraan 1. anggota Direksi hanya berhak atas 1 satu fasilitas kendaraan dari perseroan. 2. Fasilitas kendaraan termasuk dengan biaya pemeliharaan dan operasional diberikan dengan memperhatikan kondisi keuangan perseroan. 3. Spesifikasi dan standar kendaraan ditetapkan oleh Menteri. 4. anggota Direksi yang tidak lagi menjabat wajib mengembalikan kendaraan dinas kepada perseroan dalam jangka waktu paling lambat 30 tiga puluh hari setelah tidak menjabat. Kesehatan 1. Fasilitas kesehatan diberikan dalam bentuk asuransi kesehatan atau penggantian biaya obat. 2. Fasilitas kesehatan diberikan kepada anggota Direksi serta suamiisteri dan maksimal 3 tiga orang anak yang belum mencapai usia 25 dua puluh lima tahun dengan ketentuan apabila anak yang belum berusia 25 dua puluh lima tahun tersebut pernah menikah atau pernah bekerja maka yang bersangkutan tidak berhak mendapatkan fasilitas kesehatan. 3. Fasilitas kesehatan diberikan berupa: 4. rawat jalan dan obat, 5. rawat inap dan obat, 6. Medical check up dengan ketentuan 1 satu kali setiap tahun dan dilakukan di dalam negeri. 7. apabila Dokter yang merawat memberikan rujukan untuk berobat ke luar negeri, fasilitas kesehatan diberikan secara penuh atau sebagian dengan memperhatikan kemampuan perseroan. Tabel Struktur Remunerasi Anggota Direksi No. jenis RemunerasiFasilitas Keterangan Bantuan hukum 1. Fasilitas bantuan hukum kepada anggota Direksi diberikan dalam hal terjadi tindakanperbuatan untuk dan atas nama jabatan anggota Direksi dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan. 2. Fasilitas Bantuan hukum diberikan dalam bentuk pembiayaan jasa kantor pengacarakonsultan hukum yang meliputi proses pemeriksaan sebagai saksi, tersangka dan terdakwa dilembaga peradilan. 3. Jasa kantor pengacara atau konsultan hukum yang dapat dibebankan pembiayaannya adalah untuk 1 satu kantor pengacarakonsultan hukum untuk 1 satu kasus tertentu. 4. penunjukkan kantor pengacarakonsultan hukum dilakukan oleh perseroan sesuai dengan ketentuan pengadaan perseroan. Fasilitas perumahan 1. Dalam hal perseroan menyediakan rumah jabatan Direksi maka ybs wajib mempergunakan rumah tersebut sebagai fasilitas perumahan dan ybs tidak diberikan tunjangan perumahan. INDIKatOr PENEtaPaN rEMUNEraSI DIrEKSI Dalam menetapkan indikator Direksi bank bjb mengacu kepada Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-02MBU062016, sebagai berikut. - Faktor skala usaha - Faktor kompleksitas usaha - Tingkat inflasi - Kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan - Faktor-faktor lain yang relevan, serta tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. JUMLaH NOMINaLKOMPONEN rEMUNEraSI DIrEKSI Pengungkapan komponen remunerasi Direksi mengacu pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 40SEOJK.032016 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bank Umum. Berikut jumlah nominalkomponen remunerasi Direksi. Tabel Remunerasi Dewan Komisaris jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain jumlah yang Diterima Direksi dalam 1 Tahun Orang jumlah dalam juta Rupiah remunerasi gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura 8 62.400 Fasilitas lain dalambentuknatura perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya yang: a. Dapat dimiliki - - b. Tidak dapat dimiliki - - TOTAL 62.400 Pada tahun 2016, secara lebih rinci remunerasi masing-masing anggota Direksi yang telah terealisasi dapat disampaikan, sebagai berikut. Laporan Tahunan 2016 410 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 411 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Honorarium Direksi Nama jabatan Periode Honorarium per bulan dalam juta Rupiah Persentase dari Direktur Utama ahmad Irfan Direktur utama agus Gunawan Direktur Mikro Suartini Direktur Komersial Fermiyanti Direktur Konsumer agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko nia Kania Direktur Keuangan Benny Santoso Direktur operasional Tabel Tunjangan Direksi Nama jabatan Periode Realisasi Periode 2016 dalam juta Rupiah ahmad Irfan Direktur utama agus Gunawan Direktur Mikro Suartini Direktur Komersial Fermiyanti Direktur Konsumer agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko nia Kania Direktur Keuangan Benny Santoso Direktur operasional Tabel Fasilitas Direksi Nama jabatan Periode Realisasi Periode 2016 dalam juta Rupiah ahmad Irfan Direktur utama agus Gunawan Direktur Mikro Suartini Direktur Komersial Fermiyanti Direktur Konsumer agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko nia Kania Direktur Keuangan Benny Santoso Direktur operasional Tabel Tantiem Direksi Nama jabatan Periode Realisasi Periode 2016 dalam juta Rupiah ahmad Irfan Direktur utama agus Gunawan Direktur Mikro Suartini Direktur Komersial Fermiyanti Direktur Konsumer agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko nia Kania Direktur Keuangan Benny Santoso Direktur operasional Tabel Santunan Purna jabatan Direksi Nama jabatan Periode Realisasi Periode 2016 dalam juta Rupiah ahmad Irfan Direktur utama agus Gunawan Direktur Mikro Suartini Direktur Komersial Fermiyanti Direktur Konsumer agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko nia Kania Direktur Keuangan Benny Santoso Direktur operasional Tabel Tunjangan Hari Raya Direksi Nama jabatan Periode Realisasi Periode 2016 dalam juta Rupiah ahmad Irfan Direktur utama agus Gunawan Direktur Mikro Suartini Direktur Komersial Fermiyanti Direktur Konsumer agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko nia Kania Direktur Keuangan Benny Santoso Direktur operasional Remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut. Tabel Kelompok jumlah Remunerasi jumlah Remunerasi jumlah Orang Di atasrp. 2 Milyar 8 Di atasrp. 1 Milyar - rp. 2 Milyar - Di atasrp. 500 juta - rp. 1 Milyar - rp. 500 juta ke bawah - MEKaNISME PENGUNDUraN DIrI DaN PEMBErHENtIaN DIrEKSI Jabatan anggota Direksi berakhir apabila: 1. Kehilangan kewarganegaraan Indonesia 2. Mengundurkan diri 3. Meninggal dunia 4. Masa jabatannya telah berakhir 5. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS atas dasar: a. Tidak lagi memenuhi persyaratan yang berlaku sebagaimana ketentuan: - Undang-undang Perseroan Terbatas - Perturan perundang-undangan di bidang pasar modal Laporan Tahunan 2016 412 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 413 Growing Together with New Expanding Opportunities - Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan usaha Bank b. Kinerja dan prestasi yang dihasilkan tidak sesuai target yang diharapkan. 6. Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenail maksudnya tersebut kepada Bank. 7. Bank wajib meyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Direksi dananggota Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 60 enam puluh hari setelah diterimanya surat pengunduran diri. 8. Dalam hal Bank tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu sebagaimana yang telah ditetapkan, maka dengan lampaunya kurun waktu tersebut, pengunduran diri anggota Direkis menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan RUPS, namun Bank wajib menyampaikan laporan pengunduran diro terbut dalam RUPS yang akan datang. 9. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Direksi yang bersangkutan tetap berkewajiban menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan Peraturan perundang-undangan. 10. Direksi yang mengundurkan diri baru bebas dari tanggung jawab setelah memperoleh pembebasan tanggung jawab dari RUPS Tahunan. 11. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Direksi masing-masing menjadi kurang dari 3 tiga orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Direksi yang baru, sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Direksi. xxx ORGAN DAN KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS xxx Selama tahun 2016, Dewan Komisaris Perseroan dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris serta Komite dibawah Dewan Komisaris, yaitu: 1. Komite Audit 2. Komite Pemantau Risiko 3. Komite Nominasi dan Remunerasi 4. Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan 5. Komite Tata Kelola Terintegrasi SEKrEtarIS DEWaN KOMISarIS Sekretaris Dewan Komisaris adalah organ Dewan Komisaris yang diangkat oleh Perseroan yang bertugas membantu kelancaran kegiatan administrasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Sekretaris Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Sekretaris Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan administatif Dewan Komisaris, baik secara internal maupun terkait dengan Direksi ataupun Komite-komite di bawahnya TUGAS DAN TANGGUNG jAWAb SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS Secara struktural Sekretaris Dewan Komisaris bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Adapun Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Dewan Komisaris meliputi: 1. Mengkoordinasikan kegiatan kesekretariatan untuk Dewan Komisaris a. Mengembangkan sistem administrasi kesekretariatan yang terintegritas. b. Mengkoordinasikan kegiatan rapat Direksi dan Komisaris. c. Menjalankan fungsi sebagai notulen rapatmeeting Direksi dan Komisaris. d. Memantau administrasi, pengarsipan, surat menyurat, serta pengamanan data-datadokumen Direksi dan Komisaris SK, SE, SI, dan sebagainya. e. Membuat dan memastikan tersedianya materi, data, informasi yang diperlukan Direksi dan Komisaris untuk Rapat DireksiRapat Komisaris. f. Mengelola laporan khusus DireksiKomisaris kepada lembaga ekstern. g. Memastikan dokumen perjalanan dinas dalam dan luar negeri Direksi dan Komisaris. h. Melakukan pembinaan kepada Cabang dalam bidang kesekretariatan. 2. Mengkoordinasikan kegiatan protokoler untuk Dewan Komisaris Laporan Tahunan 2016 414 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 415 Growing Together with New Expanding Opportunities ORGAN DAN KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS xxx a. Berkoordinasi dengan pihak pelaksana kegiatan dalam melakukan protokoler Dewan Komisaris. b. Mengatur jamuan untuk tamu Direksi dan Komisaris. c. Berkoordinasi dengan DivisiKantor Cabang, mengatur susunan acara internal yang dihadiri oleh Direksi dan Komisaris. d. Menyiapkan materi narasumber, pidatosambutan Direksi berdasarkan permintaan secara tertulis dari pihak penyelenggara kegiatan. e. Menyiapkan acara pembukaan jaringan usaha bank yang baru. 3. Menyusun Tata Naskah Bank a. Melakukan inventarisasi dalam penyelenggaraan Tata Naskah Bank yang telah berjalan. b. Melakukan kajian mengenai kebutuhan Tata Naskah Bank dalam ketertiban penyelenggaraan komunikasi Bank format dari setiap jenis surat yang dikeluarkan Bank, Sandi Unit Kerja, Indek Surat, Sandi Pejabat Bank, Kartu Nama Pejabat dan lain-lain. c. Menyusun draft rumusan Tata Naskah Bank. d. Menyampaikan draft Tata Naskah Bank kepada SATUAN KERJA KEPATUHAN Hukum untuk dilakukan pengkajian dari sisi hukum. e. Menyampaikan draft Tata Naskah Bank yang telah dikaji oleh SATUAN KERJA KEPATUHAN Hukum dan direvisi apabila ada kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan. f. Menerbitkan Tata Naskah Bank yang telah disetujui Direksi, serta mendistribusikan kepada seluruh Unit Kerja. 4. Mengelola dan mengembangkan kewenangan bidang administrasi a. Melakukan inventarisasi kepada setiap Unit Kerja di Kantor Pusat dan Cabang mengenai kebutuhan Kewenangan bidang administrasi. b. Menghimpun masukan dari setiap Unit Kerja mengenai kebutuhan Kewenangan bidang Administrasi. c. Mengkaji BPP, Kebijakan dan SOP yang berkaitan dengan Kewenangan bidang administrasi. d. Menyusun rumusan Kewenangan. e. Menyampaikan rumusan Kewenangan kepada Divisi Manajemen Risiko untuk mendapatkan kajian dan rekomendasi bidang manajemen risiko. f. Menyampaikan rumusan Kewenangan kepada Direksi untuk mendapatkan keputusan. g. Menertibkan Pedoman Kewenangan bidang Administratif yang telah disetujui Direksi dan didistribusikan kepada seluruh unit kerja. h. Melakukan updating Kewenangan secara berkala. PrOfIL SEKrEtarIS DEWaN KOMISarIS Saat ini, Sekretaris Dewan Komisaris dijabat oleh Irwan Riswandi. Lahir di Garut, 15 April 1975. Saat ini berdomisili di Bandung. Menjabat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris sejak 23 April 2015 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Direksi Nomor 0366 SKDIR-SDM2015. Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Pasundan Bandung tahun 1999 dan gelar Magister Manajemen dari Universitas Padjadjaran Bandung tahun 2011. Bergabung di Perseroan sejak 2003 dan menempati berbagai posisi jabatan antara lain: 1. Pelaksana tahun 2003-2005 2. Asisten pelayanan 2005-2006 3. Asisten teller 2007-2008 4. Asisten pemasaran dalam negeri 2008 5. Asisten analisa Kredit Mikro Utama 2008-2009 6. Asisten Tim IPO 2009-2010 7. Staf Investor Relations 2010-2011 8. Staf setingkat Manager 2012-2013 9. Manager Grup Hubungan Investor 2013-2014 Dan kini menjabat sebagai Pemimpin Grup Kesekretariatan Dewan Komisaris. Laporan Tahunan 2016 416 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 417 Growing Together with New Expanding Opportunities PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI SEKrEtarIS DEWaN KOMISarIS Sepanjang tahun 2016, Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini: Tabel Pengembangan Kompetensi Sekretaris Dewan Komisaris Tanggal Pelatihan 21-22 Maret 2016 Operational risk and stress test 6-8 April 2016 Strategic manajemen 8-15 Mei 2016 Character Building untuk pemimpin Grup dan asistant vice president 17-24 Juli 2016 Character Building Midle Management PELaKSaNaaN tUGaS SEKrEtarIS DEWaN KOMISarIS taHUN 2016 Sepanjang tahun 2016, Sekretaris Dewan Komisaris telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut. 1. Mengkoordinasikan kegiatan rapat Dewan Komisaris dan Komite dibawah Dewan Komisaris. 2. Menjalankan fungsi sebagai notulen rapatmeeting Dewan Komisaris dan Komite dibawah Dewan Komisaris. 3. Berkoordinasi dengan Divisi terkait untuk membuat dan memastikan tersedianya materi, data, informasi yang diperlukan Dewan Komisaris untuk Rapat. 4. Mengelola laporan khusus pelaksanaan tugas Dewan Komisaris kepada lembaga ekstern. 5. Mengkoordinasikan kegiatan protokoler untuk Dewan Komisaris. 6. Membantu Dewan Komisaris dan Komite Dibawah Dewan Komisaris dalam penyusunan Pedoman dan Tata Tertib Kerja. KOMItE aUDIt Komite Audit merupakan alat kelengkapan Komisaris yang berfungsi untuk melakukan pengawasaan atas efektivitas sistem pengendalian intern, internal audit dan proses pelaporan keuangan. Fungsi utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris memenuhi tugas dan tanggungjawabnya dengan menelaah laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya sebelum diberikan Bank kepada stakeholders serta menelaah sistem pengendalian internal bank, dan efektivitas fungsi audit intern. DaSar PEMBENtUKaN KOMItE aUDIt Dasar pembentukan Komite Audit Perseroan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55POJK.042015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Komite Audit merupakan alat kelengkapan Dewan Komisaris yang berfungsi untuk melakukan pengawasan atas efektivitas sistem pengendalian intern, internal audit, proses pelaporan keuangan, sehingga Bank dapat dikelola berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertangungjawaban, independensi, dan kewajaran. Pembentukan Komite Audit Perseroan juga berpedoman pada ketentuan sebagai berikut: 1. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-117M-PBUMN2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara. 2. Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-41PM2003 tanggal 22 Desember 2003 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. 3. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. nomor 07SK DK2015 tanggal 22 April 2015 Tentang Pembagian Tugas dan pelaksanaan Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta Komite-komite. PIaGaM KOMItE aUDIt Komite Audit mempunyai suatu Pedoman Kerja Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris 08ASK DK2015 tanggal 20 Mei 2015, yang menetapkan secara jelas peran, tanggungjawab dan lingkup kerjanya untuk meningkatkan efektifitas, tanggungjawab, keterbukaan dan objektifitas Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsinya. Dalam Piagam Komite Audit diatur organisasi dan masa kerja Komite Audit, tugas dan tanggung jawab, rapat, pelaporan dan anggaran serta standar etika bagi Komite Audit. tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB KOMItE aUDIt Komite Audit mempunyai tugas mendukung Dewan Komisaris sesuai dengan tanggungjawabnya. Adapun tugas Komite Audit adalah sebagai berikut. 1. Pengawasan Terhadap Proses Pelaporan Keuangan Komite audit bertugas melakukan pengawasan terhadap proses pembuatan Laporan Keuangan Bank. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Komite Audit: Laporan Tahunan 2016 418 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 419 Growing Together with New Expanding Opportunities a. Memantau proses pelaporan keuangan untuk memastikan terpenuhinya standar dan kebijakan akuntansi yang berlaku. b. Melakukan evaluasi atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Bank seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. c. Memeriksa ulang laporan keuangan apakah sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku serta apakah sudah konsisten dengan informasi lain yang diketahui oleh anggota Komite Audit secara bulanan, triwulanan dan tahunan. d. Melakukan pemantauan atas penetapan metode penilaian aktiva dan passiva, komitmen dan kontijensi serta cadangan-cadangan yang harus dibentuk. e. Melakukan pemantauan atas pos-pos laporan keuangan yang mengandung transaksi-transaksi yang kompleks dan tidak lazim. f. Menilai kecukupan pengungkapan transaksi dengan pihak terkait. g. Menilai dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terhadap saran yang diajukan oleh Auditor Eksternal, Direksi dan Auditor Internal jika terdapat perubahan dalam ruang lingkup audit serta prinsip dan standar akuntansi. h. Komite Audit mengkomunikasikan kepada Auditor Eksternal, Direksi dan Auditor Internal bila menghadapi penafsiran yang berbeda maupun sesuatu hal yang tidak konsisten. 2. Seleksi dan Penunjukkan Kantor Akuntan Publik KAP serta Pengawasan Pekerjaannya Komite Audit dalam memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit tahunan sebagai Auditor Eksternal sekurang-kurangnya melakukan, sebagai berikut: a. Menyeleksi dan merekomendasikan penunjukan KAP - Komite Audit menyeleksi dan merekomendasikan calon KAP yang akan melakukan audit Laporan Keuangan Tahunan Bank kepada Dewan Komisaris. - Proses seleksi dan penunjukkan KAP dapat dilihat pada Lampiran Pedoman Kerja Komite Audit - Proses Penunjukkan Auditor Independen, dengan berpedoman pada peraturan yang berlaku. - Komite Audit dapat merekomendasikan untuk pemutusan hubungan kerja dengan auditor ekstern kepada Dewan Komisaris jika terdapat indikasi kuat bahwa independensi auditor dapat terganggu atau terbukti bahwa auditor tidak melakukan pemeriksaan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik. b. Mengawasi pekerjaan Auditor Eksternal - Melakukan evaluasi terhadap Rencana Audit dan kecukupan program audit serta melakukan pengawasan atas pekerjaan Auditor Eksternal serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. - Terlibat dalam danatau menerima laporan atas pembahasan temuan audit yang dilakukan oleh Auditor Eksternal dengan manajemen serta membuat laporan tertulis mengenai adanya perbedaan pendapat antara auditor dengan manajemen yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris. - Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut di atas, Komite Audit sekurang-kurangnya melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap; a Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar yang berlaku b Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku c Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Auditor Eksternal sebagai rekomendasi untuk Dewan Komisaris. - Memberi masukan kepada Auditor Eksternal agar mengidentifikasikan area-area berisiko tinggi. - Berkonsultasi dengan Auditor Eksternal tanpa kehadiran manajemen tentang pengendalian internal berkenaan dengan identifikasi kemungkinan adanya kelemahan pengendalian internal, serta pemenuhan dan ketepatan laporan keuangan Bank. - Memastikan agar Auditor Eksternal, dalam kaitannya dengan pelaksanaan audit umum general audit mengkomunikasikan hal-hal berikut; a Tingkat tanggung jawab auditor terhadap pengendalian internal dalam penyajian laporan keuangan b Perubahan kebijakan akuntansi yang signifikan c Kelemahan signifikan dalam disain dan penerapan pengendalian internal d Metode pencatatan, pelaporan dan dampak dari transaksi luar biasa yang signifikan terhadap laporan keuangan. e Adanya Fraud ataupun indikasi Fraud serta penyimpangan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, yang dilakukan oleh manajemen atau pegawai yang berdampak salah saji material dalam laporan keuangan Laporan Tahunan 2016 420 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 421 Growing Together with New Expanding Opportunities f Koreksi audit yang signifikan. g Prosedur yang dilaksanakan oleh auditor terhadap laporan tahunan yang berisi laporan keuangan audit-an. h Ketidaksepakatan dengan manajemen tentang penerapan standar akuntansi, lingkup audit, pengungkapan dalam laporan keuangan dan kata-kata yang digunakan auditor dalam laporan auditnya. i Adanya perbedaan pendapat antara manajemen dengan auditor eksternal untuk melakukan konsultasi dengan Auditor Eksternal lainnya. j Hambatan dalam pelaksanaan audit. - Melakukan kajian bersama Komisaris, Direksi serta Auditor Eksternal mengenai: a Laporan Keuangan Tahunan Bank beserta catatan atas laporan keuangan sebelum dipublikasikan. b Laporan audit dari Auditor Eksternal mengenai Laporan Keuangan Tahunan Bank dan pendapat serta saran dari Auditor Eksternal. c Temuan penting dan rekomendasi yang dibuat oleh Auditor Eksternal serta memonitor tindak lanjut atas rekomendasi tersebut oleh Direksi dan manajemen. d Mengkaji surat representasi yang ditandatangani oleh Direksi, serta meyakinkan tidak adanya kesulitan dalam memperoleh surat tersebut dan juga hal-hal spesifik yang ditemui dalam penugasan. e Menilai pendapat Auditor Eksternal tentang kualitas dan ketepatan penerapan Standar Akuntasi Keuangan yang berlaku bagi perbankan. - Komite Audit melakukan evaluasi terhadap Auditor Ekstern mengenai kualifikasi, kinerja dan independensi atas Partner Audit dari KAP serta auditor yang ditugaskan untuk melakukan audit keuangan, menerima masukan dari manajemen serta Divisi Audit Intern atas pekerjaan Auditor Eksternal tersebut. - Berdiskusi dengan Dewan Komisaris dan Direksi serta Auditor Eksternal untuk mendapatkan pengertian atas pertimbangan yang digunakan dalam menentukan standar akuntansi beserta aplikasinya. - Memastikan adanya pengungkapan yang memadai terhadap standar akuntansi. 3. Evaluasi Jasa Non-Audit Untuk menjaga independensi Auditor Eksternal, Komite Audit wajib melakukan evaluasi sebelum memberikan persetujuan awal pre-approval terhadap jasa non-audit yang akan ditugaskan kepada Auditor Eksternal yang sedang melaksanakan jasa audit. Jasa-jasa non-audit yang mengganggu independensi adalah: a. Jasa pembukuan atau jasa-jasa lain yang berhubungan dengan catatan akuntansi atau laporan keuangan Bank. b. Jasa disain dan implementasi sistem informasi keuangan c. Jasa penilaian atau jasa untuk memberikan opini atas kewajaran d. Jasa aktuaria e. Jasa outsourcing internal audit f. Jasa fungsi manajemen atau sumber daya manusia g. Jasa perantara h. Jasa layanan hukum dan jasa keahlian yang tidak berkaitan dengan audit i. Jasa konsultasi perpajakan j. Jasa lain berdasarkan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan Bank Indonesia. Langkah-langkah yang harus dilaksanakan Manajemen Bank untuk mendapatkan persetujuan awal pre-approval adalah sebagai berikut: a. Direksi, menyampaikan kepada Dewan Komisaris uraian rinci mengenai jenis jasa dan pekerjaan yang akan ditugaskan kepada KAP. b. Komite Audit mengevaluasi dan menganalisis jasa non-audit yang akan ditugaskan kepada KAP agar tidak mengganggu independensi atau menimbulkan benturan kepentingan. c. Komite Audit hanya dapat menyetujui pemberian jasa non-audit tersebut apabila hasil evaluasi tidak menunjukkan adanya gangguan dalam hal independensi atau menimbulkan benturan kepentingan. Pre-approval terhadap jasa non-audit ini dapat dikecualikan, jika nilai seluruh jasa non-audit tidak lebih dari 5 dari total nilai biaya audit yang dibayarkan Bank kepada KAP dalam tahun fiskal di mana jasa non-audit diberikan. 4. Pengawasan Pengendalian Internal Komite Audit dan Satuan Kerja Audit Intern melakukan pengawasan atas operasional Bank sesuai dengan fungsi masing-masing agar tidak melanggar peraturan Bank Indonesia, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Pengawasan tersebut sekurang-kurangnya meliputi: Laporan Tahunan 2016 422 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 423 Growing Together with New Expanding Opportunities a. Komite Audit mendapatkan laporan audit internal secara berkala dari Divisi Audit Intern sebagai masukan untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya kelemahan pengendalian internal. b. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pengendalian internal, Komite Audit dapat memberikan masukan kepada Manajemen Bank, melalui Dewan Komisaris, saran tersebut berkenaan dengan peningkatan kinerja Divisi Audit Intern. c. Mengkaji dan memberikan masukan kepada Dewan Komisaris atas Rencana Kerja Tahunan Audit Internal, termasuk ruang lingkup Audit, serta untuk memastikan bahwa Rencana Kerja Tahunan Audit Internal tersebut sudah mencakup risiko operasional Bank secara Keseluruhan. d. Setiap awal tahun, Komite Audit mengevaluasi Program Kerja Audit tahunan yang disusun oleh Divisi Audit Intern serta ruang lingkup audit, dan merekomendasikan hasil evaluasinya kepada Dewan Komisaris. e. Mengkaji dan memberikan pertimbangan kepada Dewan Komisaris atas kesulitan dan hambatan yang dihadapi Audit Internal dalam melaksanakan tugasnya, termasuk hambatan atas lingkup kerja audit danatau hambatan akses untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. f. Komite Audit harus berkoordinasi dengan Divisi Audit Intern untuk; - Mengadakan pertemuan reguler dalam rangka membahas temuan danatau hal-hal lain yang mengandung indikasi mengenai kelemahan pengendalian internal, serta kekeliruan penerapan standar akuntansi termasuk melakukan pemantauan tindak lanjut Manajemen Bank atas temuan tersebut. - Membahas tanggapan Manajemen Bank atas temuan signifikan dalam operasional bank serta rekomendasi yang diberikan oleh Divisi Audit Intern terhadap temuan tersebut. - Secara tahunan melakukan pemantauan terhadap kode etik profesi, mengevaluasi kegiatan, struktur organisasi dan kualifikasi anggota audit internal. - Memperluas evaluasi untuk menilai sifat, lingkup, besaran dan dampak dari kelemahan signifikan pengendalian internal serta pengaruhnya terhadap laporan keuangan. g. Melakukan penilaian efektifitas dan independensi Divisi Audit Intern serta melakukan evaluasi atas aktivitas- aktivitas rutin, penempatan auditor internal, dan struktur organisasi Divisi Audit Intern. h. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris tentang; - Perubahan signifikan dalam lingkup kerja audit dari rencana semula, termasuk sumber daya manusia dan anggaran Audit Internal - Pemuktahiran Pedoman Kerja Komite Audit - Kepatuhan terhadap Pedoman Kerja Komite Audit i. Komite Audit atas permintaan Dewan Komisaris dapat merekomendasikan tentang pengangkatan dan pemberhentian Pemimpin Divisi Audit Intern. 5. Pengawasan Kepatuhan Terhadap Peraturan dan Perundang-undangan Komite Audit dan Satuan Kerja Kepatuhan dan Hukum sesuai dengan fungsinya masing-masing bertugas untuk memantau kepatuhan operasional Bank terhadap Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku, Peraturan Bank Indonesia, sekurang-kurangnya meliputi: a. Pemantauan dapat dilakukan melalui evaluasi atas temuan, pelaporan atau hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Bank Indonesia, auditor ekstern, satuan kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Audit Intern, satuan kerja Manajemen RisikoKomite Manajemen Risiko. b. Apabila terdapat indikasi kuat bahwa telah terjadi pelanggaran terhadap peraturan dan perundang- undangan yang berlaku dan peraturan Bank Indonesia, Komite Audit harus melaporkan kepada Dewan Komisaris dan mengusulkan diadakannya investigasi. 6. Pelaporan Risiko dan Pelaksanaan Manajamen Risiko Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko sesuai dengan fungsinya masing-masing memantau jalannya operasional Bank, dan untuk meminimalisasi terjadinya risiko sekurang- kurangnya meliputi: a. Melakukan evaluasi atas proses identifikasi risiko dan pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh manajemen. b. Menilai proses pengelolaan risiko dan pengendalian keuangan Bank termasuk identifikasi dan evaluasi terhadap semua risiko dan pengendaliannya untuk memperkecil timbulnya risiko tersebut. c. Memantau dan mengevaluasi kecukupan pelaksanaan tugas Auditor Eksternal dan Divisi Audit Intern dalam memastikan terpenuhinya pengendalian dan penanganan risiko utama telah tercakup dalam perencanaan audit. d. Memastikan bahwa Manajemen Bank telah melaksanakan semua rekomendasi yang terkait dengan risiko dan pengendalian yang direkomendasikan baik oleh Auditor Eksternal, Divisi Audit Intern, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko. Laporan Tahunan 2016 424 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 425 Growing Together with New Expanding Opportunities 7. Penelaahan Pengaduan Pihak Ketiga Komite Audit tidak hanya menerima informasi yang berasal dari pelaksanaan tugas-tugas rutinnya, akan tetapi juga menerima pengaduan pihak ketiga mengenai akuntansi, pengendalian internal dan fraud yang dapat mengganggu operasi Bank. a. Syarat pengaduan yang dapat diproses lebih lanjut: - Pengaduan disampaikan secara tertulis. - Terdapat alibi dan permasalahan yang jelas atas pengaduan yang dibuat. b. Penelaahan Pengaduan Dalam menangani pengaduan yang disampaikan oleh pihak ketiga, Komite Audit dapat meminta audit intern untuk menindaklanjutinya. c. Hasil Penelaahan Jika dari hasil penelaahan, terbukti bahwa pengaduan yang disampaikan oleh pihak ketiga ternyata benar; - Komite Audit meneruskan hasil penelaahan kepada Dewan Komisaris. - Komite Audit memantau tindak lanjut dari hasil penelaahan, jika diminta oleh Dewan Komisaris. 8. Pelaksanaan Tugas Khusus Tugas khusus merupakan tugas diluar rutin sebagaimana diperintahkan oleh Dewan Komisaris, dengan memberikan surat penugasan kepada Komite Audit. a. Dewan Komisaris memberikan tugas khusus, karena; - terdapat indikasi adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku sehingga Komite Audit, dengan persetujuan Dewan Komisaris, memperluas evaluasi dengan melaksanakan Audit Investigasi untuk menentukan dampak dan besarnya kerugian akibat pelanggaran tersebut. Untuk melaksanakan audit investigasi tersebut, Komite Audit dapat meminta bantuan pihak Divisi Audit Intern atau auditor eksternal. - terdapat laporanpengaduan pihak ketiga yang mengindikasikan adanya ketidakpatuhan danatau kecurangan. b. Pelaksanaan tugas khusus Komite Audit antara lain dapat: - Melakukan evaluasi terhadap semua pencatatan termasuk didalamnya risalah rapat Direksi dan risalah rapat Dewan Komisaris, dokumentasi serta informasi lainnya yang diperlukan. - Mengajukan pertanyaan kepada Direksi dan stafnya, yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Tanya Jawab yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. - Jika dianggap perlu, melakukan audit investigasi yang dilaksanakan bekerjasama dengan Divisi Audit Intern atau Auditor Eksternal. 9. Melakukan Self Assessment Pelaksanaan Tugas Komite Audit Self assessment dilakukan dengan dasar ketentuan Bank Indonesia terhadap efektivitas pelaksanaan tugasnya sesuai dengan Pedoman Kerja Komite Audit disamping evaluasi yang dilakukan oleh Dewan Komisaris atas kinerja Komite Audit. Selain itu, Komite Audit mempunyai tanggung jawab sebagai berikut. 1. Memastikan bahwa laporan keuangan Bank dapat dimengerti, transparan dan dapat diandalkan. 2. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Divisi Audit Intern maupun Auditor Ekstern sehingga dapat mencegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar. 3. Melakukan evaluasi kebijakan Bank yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang- undangan yang berlaku, etika, benturan kepentingan dan investigasi akan adanya kesalahan maupun kecurangan, melalui Dewan Komisaris memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian intern Bank serta pelaksanaannya. 4. Melakukan evaluasi Rencana Kerja Divisi Audit Intern, pelaporan dan temuan yang signifikan. 5. Berkomunikasi dengan Direksi dan Satuan Kerja terkait tentang status, kemajuan dan perkembangan baru pada permasalahan operasional yang dijumpai serta temuan Divisi Audit Intern. 6. Memastikan bahwa Divisi Audit Intern dapat memiliki akses langsung kepada Komite Audit dan mendorong adanya komunikasi di luar rapat komite yang telah dijadwalkan. 7. Menciptakan jalur komunikasi langsung dengan Auditor Eksternalpengawas Bank untuk membahas rencana audit, temuan maupun laporan. WEWENaNG KOMItE aUDIt Komite Audit mempunyai wewenang sebagai berikut. 1. Komite Audit diberi wewenang untuk mendapatkan informasi, melalui Dewan Komisaris, mengenai operasional bank, data karyawan, dana, aset serta sumber daya Bank lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. 2. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta Laporan Tahunan 2016 426 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 427 Growing Together with New Expanding Opportunities Warga negara Indonesia, berdomisili di Bekasi. Lahir di Sukoharjo pada 28 Desember 1971, saat ini berusia 45 tahun. Beliau lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1994 dan Sarjana EkonomiAkuntansi dari Universitas Satya Negara Indonesia pada tahun 1997. Kemudian Beliau memperoleh gelar Sarjana di Bidang Hukum Bisnis pada tahun 2009 dan gelar Magister Hukum Bisnis dari Universitas Indonesia pada tahun 2006. Saat ini masih menempuh pendidikan Doktoral di bidang Manajemen Bisnis pada Universitas Brawijaya. Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting antara lain sebagai Direktur Utama Best Parking 2009- 2011, sebagai Komite Audit KSO Sucofindo Surveyor Indonesia 2010- 2012. Saat ini beliau masih menjabat sebagai partner pada Jmt Law House sejak 2003 dan Anggota Komite Audit Perseroan sejak 2012. Diangkat pertama kali sebagai Komisaris Independen pada pada tanggal 23 Maret 2016 berdasarkan akta keputusan RUPS nomor 60. Citizen of Indonesia, domiciled in Bekasi. Born in Sukoharjo on 28 December 1971, currently 45 years old. Graduated from Indonesian State College of Accountancy STAN in 1994 and Bachelor of Economics Accounting from Universitas Satya Negara Indonesia in 1997. Then, he obtained Bachelor of Business Law in 2009 and Magister of Business Law from University of Indonesia in 2006. He is currently pursuing Doctoral Degree in Business Management at Brawijaya University. He has previous experience in many important positions, among others, as a President Director at Best Parking 2009-2011, as a KSO Audit Committee of Sucofindo Surveyor Indonesia 2010- 2012. He is currently a partner at Jmt Law House, beginning in 2003, and the Company’s Audit Committee Member, starting in 2012. He was appointed as an Independent Commissioner, the first time, on 23 March 2016 based on GMS Deed of Resolution No.60. Suwarta Ketua Komite audit xxxxx wewenang, Komite Audit bekerja sama dengan Divisi Audit Intern. 3. Memberi masukan kepada Dewan Komisaris mengenai keperluan perbaikan dalam proses audit internal, eksternal dan laporan keuangan Bank. 4. Melakukan evaluasi deskripsi mengenai internal control audit yang akan dipublikasikan dalam Laporan Keuangan dan Laporan Pelaksanaan Penerapan GCG. 5. Melakukan kajian atas independensi dan objektivitas Auditor Eksternal serta merekomendasikan Auditor Eksternal yang akan dipilih oleh Bank untuk mengaudit laporan keuangan Bank, unit bisnis maupun anak perusahaan. StrUKtUr, KEaNGGOtaaN DaN KEaHLIaN KOMItE aUDIt Struktur keanggotaan Komite Audit yaitu: 1. Anggota Komite Audit sekurang-kurangnya terdiri atas: a. Seorang Komisaris Independen; b. Seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi; c. Seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang perbankan atau hukum; d. Anggota Komite Audit yang merupakan Komisaris Independen bertindak sebagai Ketua Komite Audit. 2. Komisaris yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit dapat merangkap sebagai Ketua Komite paling banyak pada 1 satu Komite lainnya. 3. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Komite Audit dapat dibantu oleh Sekretariat Komite Audit. Adapun Susunan Komite Audit Per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut. Tabel Struktur, Keanggotaan dan Keahlian Komite Audit Nama jabatan Keterangan Periode Keahlian Suwarta Ketua Komite audit Komisaris Independen 23 Maret 2016 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat akuntansi dan hukum Klemi Subiyantoro anggota Komite audit Komisaris Independen pelaksana Tugas Komisaris utama 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat akuntansi dan hukum Muhadi anggota Komite audit Komisaris 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat Tekhnik erie Febrian anggota Komite audit pihak Independen 03 Maret 2016 sd 02 Maret 2017 ekonomi Mokhamad anwar anggota Komite audit pihak Independen 25 agustus 2016 sd 24 agustus 2017 ekonomi dan Manajemen Keuangan PROFIL KOMITE AUDIT Audit Commitee Proile Laporan Tahunan 2016 428 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 429 Growing Together with New Expanding Opportunities Warga negara Indonesia, berdomisili di DKI Jakarta. Lahir di Boyolali pada 5 Agustus 1954, saat ini berusia 62 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Geodesi dari Intitut Teknologi Bandung pada tahun 1981 dan memperoleh gelar Master of Science di Pascasarjana di bidang Perencanaan wilayah dan kota dari Institute Teknologi Bandung pada tahun 1990.Aktif mengikuti pelatihan diantaranya ASEAN Global Leadership Program di USA dan Seminar BPDSI. Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Banten 2008-2015. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2008 berdasarkan akta keputusan RUPS LB No. 14 tanggal 19 November 2008 dan diangkat kembali untuk periode kedua 2011-2015 pada 25 Juli 2011 berdasarkan akta keputusan RUPS No 74,75,78 tahun 2011, kemudian diangkat untuk ketiga kalinya pada 31 Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No 117,118,119 tahun 2015. Indonesian citizen, domiciled in Jakarta. Born in Boyolali on 5 August 1954, currently 62 years old. Earned his Bachelor degree in Geodetic Engineering from Bandung Institute of Technology ITB in 1981 and earned postgraduate degree, Master of Science, majoring in Regional and City Planning from Bandung Institute of Technology ITB in 1990. He attended several trainings, such as ASEAN Global Leadership Program in USA and BPDSI Seminar. He has held important post as the Regional Secretary of Banten Province 2008-2015. He has been appointed as the Company’s Commissioner since 2008 based on EGMS Deed of Resolution No.14 dated 19 November 2008, reappointed for the second period 2011-2015 on 25 July 2011 based on GMS Deed of Resolution No.74, 75, 78 of 2011, and then reappointed for the third time on 31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution No.117, 118, 119 of 2015. Muhadi anggota Komite audit xxxxxxx Klemi Subiyantoro Warga negara Indonesia, berdomisili di DKI Jakarta. Lahir di Sukoharjo pada 23 Mei 1966, saat ini berusia 50 tahun. Menyelesaikan pendidikan Diploma IV dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara STAN pada tahun 1994, memperoleh gelar sarjana di bidang Hukum dari Universitas Krisna Dwipayana pada tahun 2012 dan gelar Magister Manajemen Bidang Studi Ekonomi Sumber Daya Manusia di Universitas Krisna Dwipayana tahun 2012. Aktif mengikuti pelatihan diantaranya ASEAN Global Leadership Program di USA dan Seminar BPDSI. Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting sebagai Komisaris Independen PT Adhi Karya Persero Tbk 2006-2008 dan Ketua Komite Audit PT Adhi Karya Persero Tbk 2006-2008. Beliau pertama kali diangkat sebagai Komisaris Independen pada tahun 2008 sesuai dengan Akta keputusan RUPS LB nomor 14 tanggal 19 November tahun 2008. Indonesian citizen, domiciled in Jakarta. Born in Sukoharjo on 23 May 1966, currently 50 years old. Graduated Diploma IV in Indonesian State College of Accountancy STAN in 1994, earned his Bachelor’s degree in Law from Krisna Dwipayana University in 2012, and Magister Management majoring Human Resources Economic at Krisna Dwipayana University in 2012. He attended several trainings, among others, ASEAN Global Leadership Program in USA and BPDSI Seminar. He had held various important positions, such as Independent Commissioner of PT. Adhi Karya Persero Tbk 2006- 2008 and Head of Audit Committee of PT. Adhi Karya Persero Tbk 2006- 2008. He was first appointed as Independent Commissioner in 2008 based on EGMS Deed of Resolution Number 14 dated 19 November 2008. anggota Komite audit xxxxxxx Laporan Tahunan 2016 430 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 431 Growing Together with New Expanding Opportunities Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung Lahir pada tanggal 28 Juni 1971 saat ini berusia 46 tahun. Diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan terhitung mulai tanggal 25 Agustus 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 0811SKDIR-CS2016 tanggal 19 September 2016. Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Padjajaran pada tahun 1996 dan memperoleh gelar Magister di bidang Financedari Universitas Indonesia pada tahun 2003, dan gelar Doktor di bidang Banking and Finance dari University of Leicester, School of Management ULSM, UK. Beliau berbagai jabatan penting, antara lain sebagaiKepala Program Studi Master of Integrated Microfinance Management, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UNPAD 2016-sekarang serta Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNPAD 2003-sekarang Mokhamad anwar anggota Komite audit xxxxxxx Erie febrian Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung Lahir pada tanggal 18 Februari 1972 saat ini berusia 45 tahun. Diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan terhitung mulai tanggal 3 Maret 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 0433SKDIR-CS2016 tanggal 19 September 2016. Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Padjajaran pada tahun 1996 dan memperoleh gelar Master of Commerce di bidang Fund Managementdari School of Banking and Finance, The University of New South Wales, Sydney pada tahun 2001. Beliau menduduki berbagai jabatan penting, antara lain sebagai Deputy Head Professional Doctorate Program in Management and Business, Faculty of Economics and Business, UNPAD 2013 – sekarang, Deputy Head Department of Management and Business Faculty of Economics and Business, UNPAD 2009- 2013, dan Chief Editor Jurnal Bisnis dan Manajemen, Faculty of Economics and Business, UNPAD 2011 – sekarang. x anggota Komite audit xxxxxxx Laporan Tahunan 2016 432 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 433 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Audit Nama Pendidikan Pengalaman Kerja Suwarta • S1 akuntansi • S1 hukum ekonomi • S2 hukum Bisnis • S3 Manajemen Bisnis • Komite audit KSo Sucofindo Surveyor Indonesia • partner JmtLawhouse • Direktur utama Best parking Klemi Subiyantoro • DIV STan • S1 Sarjana hukum • S2 Magister Manajemen • Kepala audit Internal Mabes pMI • Komite audit pT Semen Gresik persero Tbk • Ketua Komite audit pT adhi Karya persero Tbk • Komisaris Independen pT adhi Kayra persero Tbk Muhadi • S1 Tehnik Geodesi • S2 perencanaan Wilayah dan Kota • Sekretaris Daerah provinsi Banten • Kepala Dinas pengelolaan Keuangan dan aset Daerah DpKaD provinsi Banten • Kepala Dinas pendapatan provinsi Banten Mokhamad anwar • S1 Manajemen • S2 Finance • S3 Banking and Finance • Kepala program Studi Master of Integrated Microfinance Management, Fakultas ekonomi dan Bisnis, unpaD • Dosen Fakultas ekonomi dan Bisnis unpaD erie Febian • S1 Financial Management • S2 Fund Management • S3 Business Administration • Deputy Head Professional Doctorate Program in Management and Business, Faculty of Economics and Business, unpaD. • Deputy head Department of Management and Business Faculty of economics and Business, unpaD. • Chief editor Jurnal Bisnis dan Manajemen, Faculty of economics and Business, unpaD. INDEPENDENSI KOMItE aUDIt Persyaratan Independensi Komite Audit yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit, yaitu: 1. Anggota Komite Audit tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Bank, Dewan Komisaris, Direksi, atau Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. 2. Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Bank. 3. Bukan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan kegiatan bank dalam waktu 6 enam bulan terakhir sebelum ditetapkan, kecuali orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan fungsi pengawasan. 4. Tidak menjadi Komisaris atau pemegang saham mayoritas dari pelanggan atau rekanan utama Bank. 5. Pihak Independen yang menjadi anggota Komite Audit adalah pihak yang berada di luar Bank yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, danatau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, danatau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen KUaLIfIKaSI PENDIDIKaN DaN PENGaLaMaN KErJa KOMItE aUDIt Secara umum, persyaratan Kompetensi Komite Audit Perseroan, sebagai berikut. 1. Anggota Komite Audit wajib memiliki integritas, akhlak dan moral yang baik, independen, obyektif, tanggung jawab profesi serta memiliki kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya, dan mampu berkomunikasi secara efektif termasuk menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya. 2. Memiliki pengetahuan membaca dan memahami laporan keuangan. 3. Memiliki pengetahuan mengenai lingkungan bisnis Bank, risiko dan kontrol serta memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang dari Komite Audit. 4. Memiliki keseimbangan keterampilan dan pengalaman dengan latar belakang yang luas dibidang keuangan, akuntansi, perbankan, atau hukum. 5. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan dan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan operasional Bank. 6. Anggota Komite Audit dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan, akuntansi, perbankan, atau hukum apabila memenuhi kriteria sebagai berikut; a. Memiliki pengetahuan di bidang keuangan, akuntansi, perbankan, atau hukum b. Memiliki pengalaman kerja di bidang keuangan, akuntansi, perbankan, atau hukum sedikitnya 5 lima tahun. 7. Setiap anggota Komite Audit wajib mempelajari kegiatan Bank sehingga memiliki pengetahuan yang memadai tentang kegiatan Bank. 8. Komite Audit harus melakukan orientasi pada awal masa jabatan untuk memperoleh gambaran operasional Bank serta ruang lingkup kerja, dalam melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. 9. Komite Audit mendapatkan pelatihan secara periodik selama kurun waktu jabatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Per 31 Desember 2016, kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan Anggota Komite Audit adalah sebagai berikut. Laporan Tahunan 2016 434 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 435 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Independensi Komite Audit Aspek Independensi Suwarta Klemi Subiyantoro Muhadi Mokhamad Anwar Erie Febian Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi √ √ √ √ √ Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak perusahaan, maupun perusahaan afiliasi √ √ √ √ √ Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaan √ √ √ √ √ Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, danatau sesama anggota Komite audit √ √ √ √ √ Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintah √ √ √ √ √ PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI KOMItE aUDIt Sepanjang tahun 2016, Anggota Komite Audit Perseroan telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini: Nama jabatan Materi Pengembangan Kompetensi Pelatihan Waktu dan Tempat Pelaksanaan jenis Pelatihan dan Penyelenggara Suwarta Ketua asean Global Leadership program 8 Mei – 13 Mei 2016 pelatihan utama Seminar BpDSI 3 September 2016 Softskill Klemi Subiyantoro anggota asean Global Leadership program 8 Mei – 13 Mei 2016 pelatihan utama Seminar BpDSI 3 September 2016 Softskill Muhadi anggota Seminar BpDSI 2 april 2016 Softskill asean Global Leadership program 8 Mei – 13 Mei 2016 pelatihan utama Seminar BpDSI 3 September 2016 Softskill Mokhamad anwar anggota - - - erie Febian anggota - - - raPat KOMItE aUDIt Ketentuan mengenai rapat Komite Audit yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit yaitu: 1. Komite Audit sekurang-kurangnya mengadakan rapat 1 satu kali dalam 1 satu bulan danatau disesuaikan dengan kebutuhan Bank. Rapat sekurang-kurangnya membahas mengenai; a. Pengawasan atas proses pelaporan keuangan Bank. b. Penyeleksian, rekomendasi, penunjukkan serta mengawasi pekerjaan Auditor Eksternal. c. Evaluasi atas pemberian jasa non-audit yang diberikan pada auditor eksternal yang sedang melakukan audit. d. Pengawasan atas pengendalian internal bersama-sama dengan Satuan Kerja Audit Intern. e. Pengawasan atas kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku bersama-sama dengan Satuan Kerja Kepatuhan dan Hukum. f. Pengawasan dan penelaahan atas efektifitas manajemen risiko dalam operasional Bank. g. Evaluasi pengaduan dari pihak ketiga akan adanya dugaan fraud maupun perilaku tidak terpuji dari segenap organisasi Bank. h. Pelaksanaan tugas khusus yang diberikan oleh Dewan Komisaris. 2. Rapat Komite Audit dapat mengambil keputusan apabila sekurang-kurangnya dihadiri oleh 51 lima puluh satu per seratus dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pihak Independen. Apabila Ketua Komite Audit tidak dapat hadir, di mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, anggota Komite yang hadir memilih seorang anggotanya sebagai pimpinan rapat. 3. Dalam hal Ketua Komite Audit tidak hadir, hasil rapat ini juga mengikat Ketua Komite Audit. 4. Keputusan Rapat Komite Audit dilakukan berdasarkan musyarawah mufakat. 5. Apabila dalam musyawarah tidak tercapai kata mufakat, pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cara pengambilan suara terbanyak. 6. Dalam kaitannya dengan pemungutan suara; a. Setiap anggota Komite Audit yang hadir berhak mengeluarkan 1 satu suara b. Dalam hal terdapat anggota Komite tidak dapat hadir, anggota yang tidak hadir tersebut memberikan surat kuasa kepada salah seorang anggota Komite Audit untuk memberikan suaranya. Seorang anggota Komite hanya dapat mewakili 1 satu orang Komite lain dengan surat kuasa yang sah. c. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan kecuali Ketua Rapat memutuskan lain tanpa ada keberatan dari peserta rapat Komite Audit. d. Suara blanko kosong dan suara yang dianggap tidak sah dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan. 7. Komite Audit dapat meminta manajemen atau Pegawai Bank atau pihak lain untuk menghadiri rapatpertemuan dan memberikan informasi yang diperlukan terkait dengan materi rapat Komite, melalui Komisaris. Laporan Tahunan 2016 436 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 437 Growing Together with New Expanding Opportunities 8. Hasil rapat Komite Audit wajib dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik. 9. Perbedaan pendapat disenting opinions yang terjadi dalam rapat Komite wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. 10. Sekretariat Dewan Komisaris berkewajiban untuk menyiapkan dan mendokumentasikan risalah rapat Komite. frEKUENSI DaN tINGKat KEHaDIraN raPat KOMItE aUDIt Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Komite Audit Nama jabatan Total Rapat jumlah Kehadiran Persentase aGENDa raPat KOMItE aUDIt Sepanjang tahun 2016, tanggal pelaksanaan, Agenda rapat dan Peserta rapat Komite Audit, sebagai berikut. Tabel Agenda Rapat Komite Audit Table of Audit Committee Meeting Agend No. Tanggal Rapat Meeting Date Agenda Rapat Meeting Agenda Peserta Rapat Meeting Attendees 1 6 Januari 2016 January 6, 2016 • pembahasan rencana Kerja Komite audit Tahun 2016 • Lain-lain • Discussion on the 2016 Audit Committee Work Plan • Others • Klemi Subiyantoro • rudhyanto Mooduto • ramson Sinaga • Memed Sueb • Suwarta 2 3 Februari 2016 February 3, 2016 • pembahasan auditor eksternal CSr tahun buku 2016 • Lain-lain • Discussion on CSR External Auditor for 2016 Fiscal Year • Others • Klemi Subiyantoro • rudhyanto Mooduto • ramson Sinaga • Memed Sueb • Suwarta 3 26 Februari 2016 February 26, 2016 • pembahasan Laporan pokok-pokok hasil audit Internal Triwulan Semester II Tahun 2015 • pembahasan Laporan Komite audit TW IV tahun 2015 • Lain-lain. • Discussion on Reports of Internal Audit Principal Results for Second Semester of 2015 • Discussion on Audit Committee Report for Fourth Quarter of 2015 • Others. • Klemi Subiyantoro • rudhyanto Mooduto • ramson Sinaga • Memed Sueb • Suwarta 4 3 Maret 2016 March 3, 2016 • pembahasan realisasi program Kerja Divisi audit Internal • pembahasan Tindak Lajut hasil pemeriksaan pihak eksternal oJK dan eY • Lain-lain. • Discussion on the Realization of Audit Internal Division Work Program • Follow-up Discussion on the External Audit Results FSA and EY • Others. • Klemi Subiyantoro • rudhyanto Mooduto • ramson Sinaga • Memed Sueb 5 13 april 2016 April 13, 2016 • pembahasan persiapan Laporan Komite audit TW 1 2016 • evaluasi Tindaklanjut hasil audit Internal dan eksternal • Lain-lain. • Discussion on Audit Committee Report Preparation for the First Quarter of 2016 • Follow-up Evaluation on Internal and External Audit Results • Others. • Suwarta • Muhadi • ramson Sinaga Tabel Agenda Rapat Komite Audit Table of Audit Committee Meeting Agend No. Tanggal Rapat Meeting Date Agenda Rapat Meeting Agenda Peserta Rapat Meeting Attendees 6 3 Mei 2016 May 3, 2016 • pembahasan Laporan Komite audit TW I tahun 2016 • Lain-lain • Discussion on Audit Committee Report for First Quarter of 2016 • Others • Suwarta • Klemi Subiyantoro • Muhadi • ramson Sinaga 7 20 Mei 2016 May 20, 2016 • pembahasan realisasi program Kerja Divisi audit Internal TW 1 tahun 2016 • pembahasan hasil audit Khusus TW I Tahun 2016 • pembahasan Monitoring Tindak Lanjut hasil audit pihak Internal dan eksternal • lain-lain. • Discussion on the Realization of Audit Internal Division Work Program for First Quarter of 2016 • Discussion on Special Audit Results for First Quarter of 2016 • Discussion on Monitoring of Internal and External Parties’ Audit Follow-up Results • others. • Suwarta • Muhadi • ramson Sinaga 8 10 Juni 2016 June 10, 2016 • pembahasan Management Letter dan Kantor akuntan publik ernst Young • pembahasan monitoring tindak lanjut hasil audit oJK • Lain-lain. • Discussion on Management Letter and Ernst Young Public Accounting Firm • Discussion on monitoring of FSA’s audit follow-up results • Others. • Suwarta • Muhadi • Memed Sueb • ramson Sinaga • 9 5 agustus 2016 August 5, 2016 • pembahasan hasil audit Divisi audit Internal TW II Tahun 2016 • pembahasan penunjukan Kantor akuntan publik Tahun Buku 2016. • Lain-lainnya. • Discussion on Internal Audit Division Results for Second Quarter of 2016 • Discussion on the Appointment of Public Accountant for 2016 Fiscal Year. • Others. • Suwarta • Muhadi • erie Febrian 10 18 agustus 2016 August 18, 2016 • pembahasan Monitoring Tindaklanjut hasil audit pihak eksternal oJK eY • pembahasan Laporan Kegiatan Komite audit Triwulan II Tahun 2016. • Lain-lainnya. • Discussion on Follow-up Monitoring on the External Audit Results FSA and EY • Discussion on Audit Committee Activity Report for Second Quarter of 2016 • Others. • Suwarta • Muhadi • erie Febrian • Divisi audit Internal • SaTuan KerJa KepaTuhan 11 8 September 2016 September 8, 2016 • pembahasan hasil audit Divisi audit Internal DaI • pembahasan Laporan Tindaklanjut Temuan otoritas Jasa Keuangan oJK Berdasarkan Data Divisi audit Internal DaI • Lain-lainnya. • Discussion on Internal Audit Division Audit Results DAI • Discussion on Follow-up Reports on Financial Service Authority FSA Findings Based on Internal Audit Division Data DAI • Others. • Suwarta • Muhadi • erie Febrian • Mokhamad anwar 12 13 oktober 2016 October 13, 2016 • pembahasan Laporan publikasi periode 30 September 2016. • pembahasan Laporan penunjukan Kantor akuntan publik Kap tahun buku 2016. • pembahasan perubahan Komposisi Komite audit bank bjb. • Lain-lainnya • Discussion on Published Report for September 30, 2016. • Discussion on the Report of Appointment of Public Accountant for 2016 Fiscal Year. • Discussion on Changes in the Composition of bjb bank Audit Committee. • Others • Suwarta • Muhadi • Mokhamad anwar 13 25 november 2016 November25, 2016 • pembahasan Monitoring Tindaklanjut hasil audit pihak eksternal. • pembahasan Laporan Kegiatan Komite audit Triwulan III tahun 2016. • Lain-lainnya. • Discussion on Follow-up Monitoring on the External Audit Results. • Discussion on Audit Committee Activity Report for Third Quarter of 2016 • Others. • Suwarta • Muhadi • Mokhamad anwar • erie Febrian 14 8 Desember 2016 December 8, 2016 • pembahasan Laporan Kegiatan Divisi audit Internal Triwulan III tahun 2016. • pembahasan hasil audit Divisi audit Internal periode oktober 2016. • Lain-lainnya. • Discussion on Internal Audit Division Activity Report for Third Quarter of 2016 • Discussion on Internal Audit Division Audit Results for October 2016. • Others. • Suwarta • Klemi Subiyantoro • Muhadi • erie Febrian • Mokhamad anwar AUDIT COMMITTEE MEETING AGENDA During 2016, the implementation date, Meeting agenda, and Audit Committee Meeting Attendees, as follows. Laporan Tahunan 2016 438 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 439 Growing Together with New Expanding Opportunities LaPOraN SINGKat PELaKSaNaaN KEGIataN KOMItE aUDIt taHUN 2016 Komite audit telah melaksanakan tugas, baik yang bersifat rutin maupun yang non-rutin. Tugas tersebut termasuk memantau dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit serta tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern dan kecukupan pelaporan keuangan, dengan rincian sebagai berikut: 1. Pada tahun 2016 komite audit telah melaksanakan rapat baik rapat internal Komite Audit maupun rapat Komite Audit dengan Divisi Audit Internal DAI serta SATUAN KERJA KEPATUHAN yang membahas mengenai pelaksanaan program kerja, hasil temuan audit umum maupun audit khusus DAI, tindaklanjut Direksi atas temuan KAP dan Otoritas Jasa Keuangan, penunjukan kantor akuntan publik, serta review terhadap laporan keuangan publikasi pertriwulan. 2. Melaksanakan Review dan Pemantauan a. Komite Audit melakukan review dan pemantauan atas pelaksanaan tugas Divisi Audit Internal DAI, atas hasil eveluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa DAI telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan program kerja yang ditetapkan dan telah melakukan perencanaan audit berbasis risiko, pelaksanaan dan pelaporan audit telah sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank SPFAIB. b. Komite Audit melakukan review dan memberikan saran- saran penyempurnaan terhadap draft laporan publikasi triwulanan, dan secara aktif melakukan diskusi dengan Kantor Akuntan Publik KAP atas hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP. c. Komite Audit melakukan review dan terlibat dalam tim pemilihan Kantor Akuntan Publik KAP yang terdiri dari komite audit dan unsur manajemen untuk melakukan pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun 2016, review terhadap KAP untuk pemeriksaan Laporan Portofolio Investasi Dana Pensiun dan review KAP untuk pemeriksaan Dana CSR bank bjb, serta memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas hasil pemilihan KAP tersebut. d. Komite Audit melakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan audit eksternal termasuk penelaahan independensi dan objektivitas auditor eksternal serta penelaahan kecukupan pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan, melakukan evaluasi kesesuaian pelaksanaan audit oleh kantor akuntan publik dengan standar yang berlaku.Darihasilpemantauan dan evaluasi Komite Audit, kantor akuntan publik telah melaksanakan sesuai dengan Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Dalam pelaksanaan ini, Komite Audit melalui anggotanya juga mengikuti rapat exit meeting atas pemeriksaan laporan kerja tahun 2015 oleh kantor akuntan publik. e. Monitoring tindak lanjut - Pemantauan Tindak Lanjut atas Hasil Audit Internal Komite Audit melakukan pemantauan atas tindak lanjut temuan-temuan hasil audit yang dilakukan oleh Divisi Audit Internal DAI melalui rapat-rapat pertemuan untuk membahas hasil temuan dan tindak lanjut hasil audit DAI, baik yang terjadwal rutin dalam rapatpertemuan maupun di luar jadwal rapatpertemuan. - Pemantauan Tindak Lanjut atas Hasil Audit Eksternal Komite Audit melakukan pemantauan terhadap pemenuhan komitmen atas hasil pemeriksaan pihak eksternal yaitu Otoritas Jasa Keuangan OJK dengan melakukan pembahasan dalam rapat pertemuan dengan SATUAN KERJA KEPATUHAN dimana sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia PBI Nomor 132PBI2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank yang tercantum dalam Bab II mengenai Fungsi Kepatuhan Bank, SATUAN KERJA KEPATUHAN merupakan Person In Charge PIC untuk melakukan pemantauan terhadap pemenuhan komitmen dimaksud. Komite Audit juga memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk mengingatkan Manajemen agar memenuhi komitmen yang telah disampaikan kepada OJK. KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI Komite Nominasi dan Remunerasi merupakan salah satu alat kelengkapan Dewan Komisaris yang berfungsi untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya di bidang yang berkaitan dengan nominasi dan remunerasi terhadap anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Peraturan Bank IndonesiaPeraturan Otoritas Jasa Keuangan mewajibkan bank untuk membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi sebagai penerapan good corporate governance sehingga bank dapat dikelola berlandaskan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran sehingga pengelolaan bank dapat dipertanggungjawabkan. BRIEF REPORT ON THE IMPLEMENTATION OF AUDIT COMMITTEE ACTIVITIES IN 2016 The audit committee has been carrying out tasks, both routine and non-routine. The tasks include monitoring and evaluating audit planning and conduct and follow-up the results of the audit in order to assess the adequacy of internal control and the adequacy of financial reporting, with details as follows: 1. In 2016, the audit committee has conducted meeting both Audit Committee internal meeting and Audit Committee meeting with Internal Audit Division DAI and COMPLIANCE WORK UNIT discussing the implementation of the work program, DAI general audit findings or special audit, follow-up of the Board of Directors on KAP and Financial Services Authority findings, the appointment of public accounting firms, as well as the review of financial statements published quarterly. 2. Conducting Review and Monitoring a. f. The Audit Committee reviews and monitors the execution Internal Audit Division DAI duties. Upon such evaluation results, it can be concluded that DAI has conducted inspection in accordance with the specified work program and have done risk-based audit planning, audit execution and reporting in accordance with the Bank Internal Audit Function Implementation Standards SPFAIB. b. The Audit Committee conducts a review and provides suggestions of improvements to the quarterly publication draft report, and actively carries out discussions with the Public Accounting Firm KAP on the results of the examination conducted by KAP. c. The Audit Committee conducts review and gets involved in team selection of Public Accounting Firm KAP, which consists of the audit committee and management elements to audit the 2016 Financial Statements, review on Public Accounting Firm KAP for the inspection of Pension Fund Investment Portfolio Report and KAP review to examine CSR Fund of bank bjb, and provides recommendations to the Board of Commissioners on the KAP selection results. d. The Audit Committee evaluates the effectiveness of the implementation of external audit including the review of the external auditor’s independence and objectivity as well as review of check adequacy carried out to ensure that all risks have been adequately considered, to evaluate the suitability of the audit by public accountant firm with the applicable standards. From the results of the monitoring and evaluation of the Audit Committee, the public accounting firm has operated in accordance with Auditing Standards stipulated by Indonesia Institute of Certified Public Accountants. In this implementation, the Audit Committee members are also attending the meeting through exit meetings on 2015 inspection work report by public accounting firm. e. Follow-up Monitoring - Follow-up Monitoring on Internal Audit Results The Audit Committee will monitor the follow-up of audit results’ findings conducted by the Internal Audit Division DAI through meetingsconferences to discuss the findings and follow-up of DAI audit results, both regularly in pre-scheduled meetingsconferences and unscheduled meetingconference. - Follow-up Monitoring on External Audit Results The Audit Committee monitors the fulfillment of commitments on external parties’ audit results, namely the Financial Services Authority FSA to conduct the discussion in the conferencemeeting with COMPLIANCE WORK UNIT in accordance with Bank Indonesia Regulation PBI No. 132PBI2011 regarding the Implementation of Bank Compliance Function contained in Chapter II of Bank Compliance Function, COMPLIANCE WORK UNIT is the Person in Charge PIC to monitor the fulfillment of the corresponding commitments. The Audit Committee also gives recommendations to the Board of Commissioners to remind the Management to meet the commitment submitted to the FSA. COMMITTEE OF NOMINATION AND REMUNERATION The Committee of Nomination and Remuneration is one of the completion tools of Board of Commissioners that functions to assist the Board of Commissioners in running its functions and assignments in matters related to nomination and remuneration to members of Board of Directors and Board of Commissioners. The regulation of Bank IndonesiaFinancial Services Authority obliges bank to establish the Committee of Nomination and Remuneration as the implementation of good corporate governance so that bank can be managed based on the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness, hence the management of bank is accountable. Laporan Tahunan 2016 440 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 441 Growing Together with New Expanding Opportunities DaSar PEMBENtUKaN KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan dibentuk berdasarkan: 1. Peraturan Bank Indonesia nomor 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Good Corporate Governance. 2. Peraturan Bank Indonesia nomor 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia nomor 84PBI2006 tentang Good Corporate Governance. 3. Surat Edaran Bank Indonesia nomor 912DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. 4. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Nomor 07SKDk2015 tanggal 22 April 2015 tentang Pembagian Tugas dan Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta Komite-Komite. 5. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. nomor 11SKDK2015 tanggal 14 September 2015 Tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi. PIaGaM KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI Agar Komite Nominasi dan Remunerasi dapat bekerja secara efektif, maka Komite Nominasi dan Remunerasi harus mempunyai suatu pedoman yang mengatur secara jelas peran dan tanggung jawab komite dan lingkup kerjanya, yang ditetapkan atas keputusan rapat Dewan Komisaris Bank BJB. Pedoman kerja dan Tata Tertib Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 09SKDK2016 tanggal 14 Desember 2016. tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyusun dan melaksanakan rencana kerja tahunan Komite Nominasi dan Remunerasi sesuai arahan Dewan Komisaris dan ketentuan yang berlaku di Bank. Tugas yang terkait dengan Nominasi, yaitu: 1. Memberikan rekomendasi mengenai komposisi jabatan anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris 2. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur pemilihan danatau penggantian anggota Pengurus kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. 3. Sistem dan prosedur pemilihan danatau penggantian anggota Pengurus dituangkan dalam Pedoman Nominasi. 4. Memberikan rekomendasi nama calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS setelah melalui lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan. 5. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi calon anggota Komite kepada Dewan Komisaris. 6. Menyusun kriteria evaluasi kinerja bagi anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris. 7. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris. 8. Memberikan rekomendasi mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris. Tugas yang terkait dengan Remunerasi, yaitu: 1. Mengevaluasi kebijakan remunerasi yang berlaku pada Bank, termasuk struktur dan besaran remunerasi 2. Mempelajari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam kebijakan remunerasi, penetapan fasilitas dan tunjangan lainnya. 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: a. Kebijakan remunerasi berupa gaji, fasilitas dan tunjangan lainnya bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS. b. Kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi melalui Dewan Komisaris. 4. Rekomendasi disampaikan dengan memperhatikan: a. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku. b. Prestasi kerja individual. c. Kewajaran dengan peer group. d. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang bank. e. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang anggota direksi danatau anggota dewan komisaris dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan kinerja bank. f. Target kinerja atau kinerja masing – masing anggota direksi danatau anggota dewan komisaris. BASIS OF ESTABLISHMENT OF THE COMMITTEE OF NOMINATION AND REMUNERATION The Remuneration and Nomination Committee of the Company was established based on: 1. Bank Indonesia Regulation No. 84PBI2006 dated January 30, 2006 on Good Corporate Governance; 2. Bank Indonesia Regulation No. 814PBI2006 dated October 5, 2006 on the Amendment to Bank Indonesia Regulation No. 84PBI2006 on Good Corporate Governance; 3. Bank Indonesia Circular Letter No. 912DPNP dated May 30, 2007 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks; 4. Decree of the Board of Commissioners of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk No. 07SK Dk2015 dated April 22, 2015 on the Division of Tasks and the Activities of the Board of Commissioners and the Committees. 5. Decree of the Board of Commissioners of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk No. 11SK DK2015 dated September 14, 2015 on Working Guidelines and Rules of the Remuneration and Nomination Committee. COMMITTEE OF NOMINATION AND REMUNERATION CHARTER In order to have the Committee of Nomination and Remuneration work effectively, the Committee of Nomination and Remuneration must own a guideline that clearly regulates the roles and responsibility of the committee and its scope of work, which is stipulated on the meeting resolution of bank bjb’s Board of Commissioners. Work Guideline and Work Procedure of the Committee of Nomination and Remuneration are regulated in the Board of Commissioners Decree Number 09SKDK2016 dated 14 December 2016. DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF COMMITTEE OF NOMINATION AND REMUNERATION The Committee of Nomination and Remuneration has duties and responsibilites to draft and implement the annual work plan of the Committee of Nomination and Remuneration according to the direction of Board of Commissioners and the applicable Bank regulations. Duties related to Nomination are: 1. Provide recommendation on the composition of Board of Directors’ position andor members of Board of Commissioners 2. Draft and provide recommendation on system and procedure of selection andor replacement of Committee members to the Board of Commissioners to be delivered at GMS. 3. System and procedure of selection andor replacement of Committee members are written on the Guideline of Nomination. 4. Provide recommendation on the names of prospective Board of Commissioners and Directors’ members to be delivered at GMS after passing the Fit and Proper Test from the Financial Services Authority. 5. Provide recommendation on the Independent Party who will be the candidate of the Committee member to the Board of Commissioners. 6. Draft the criteria of performance evaluation for members of Directors andor Board of Commissioners. 7. Assist the Board of Commissioners is conducting performance assessment on members of Directors andor Board of Commissioners. 8. Provide recommendation on capability development program for members of Directors andor Board of Commissioners. Duties related to Remuneration are: 1. Evaluate remuneration policy that is applicable to Bank, including the structure and volume of remuneration 2. Study the applicable provisions and laws and regulations on remuneration policy, stipulation of facility, and other allowances. 3. Provide recommendation to the Board of Commissioners regarding: a. Remuneration policy in the form of salary, facility, and other allowances for the Board of Commissioners and Directors to be delivered at GMS. b. Remuneration policy for executive officials and employees in overall to be delivered to the Directors through Board of Commissioners. 4. he recommendation is delivered by considering: a. Financial performance and reserve fulfillment as regulated in the applicable laws and regulations. b. Individual work achievement. c. Reasonableness with peer group. d. Consideration on the bank’s long term target and strategy. e. Duties, responsibilites, and authority of members of Directors andor Board of Commissioners related to the achievement of bank’s target and performance. f. Performance target or respective performance of members of Directors andor Board of Commissioners. Laporan Tahunan 2016 442 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 443 Growing Together with New Expanding Opportunities g. Keseimbangan tunjangan antara yang bersifat tetap dan bersifat variabel. 5. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian remunerasi yang diterima masing – masing anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris. 6. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas kebijakan remunerasi pegawai Bank secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. WEWENaNG KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki wewenang sebagai berikut. 1. Komite Nominasi dan Remunerasi berwenang untuk mengakses informasi seluas-luasnya terkait dengan proses remunerasi, nominasi dan pengelolaan SDM Bank. 2. Melakukan assessment dan memberikan rekomendasi tentang calon yang berhubungan dengan proses nominasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta Pihak Independen untuk anggota komite-komite. StrUKtUr, KEaNGGOtaaN DaN KEaHLIaN KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI Struktur keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan Pedoman Kerja dan Tata Tertib Komite Nominasi dan Remunerasi, yaitu: 1. Komite Nominasi dan Remunerasi paling kurang terdiri dari 3 tiga orang anggota, dengan ketentuan: a. 1 satu orang ketua merangkap anggota, yang merupakan Komisaris Independen; dan b. anggota lainnya yang dapat berasal dari : - anggota Dewan Komisaris - Pihak independen yang berasal dari luar bank - Pemimpin Divisi yang membidangi Sumber Daya Manusia. 2. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi lainnya sebagian besar tidak dapat berasal dari pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi yang membidangi Sumber Daya Manusia 3. Anggota Direksi Emiten atau Perusahaan Publik tidak dapat menjadi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi. 4. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Komite Nominasi dan Remunerasi dibantu oleh Pemimpin Bagian yang PROFIL KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PRofile of CommiTTee of nominaTion anD RemuneRaTion Berikut profil Komite Nominasi dan Remuneras per 31 Desember 2016. The Nomination and Remuneration Committee profiles as at December 31, 2016 Warga negara Indonesia, berdomisili di DKI Jakarta. Lahir di Sukoharjo pada 23 Mei 1966, saat ini berusia 50 tahun. Menyelesaikan pendidikan Diploma IV dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara STAN pada tahun 1994, memperoleh gelar sarjana di bidang Hukum dari Universitas Krisna Dwipayana pada tahun 2012 dan gelar Magister Manajemen Bidang Studi Ekonomi Sumber Daya Manusia di Universitas Krisna Dwipayana tahun 2012. Aktif mengikuti pelatihan diantaranya ASEAN Global Leadership Program di USA dan Seminar BPDSI. Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting sebagai Komisaris Independen PT Adhi Karya Persero Tbk 2006-2008 dan Ketua Komite Audit PT Adhi Karya Persero Tbk 2006-2008. Beliau pertama kali diangkat sebagai Komisaris Independen pada tahun 2008 sesuai dengan Akta keputusan RUPS LB nomor 14 tanggal 19 November tahun 2008. Indonesian citizen, domiciled in Jakarta. Born in Sukoharjo on 23 May 1966, currently 50 years old. Graduated Diploma IV in Indonesian State College of Accountancy STAN in 1994, earned his Bachelor’s degree in Law from Krisna Dwipayana University in 2012, and Magister Management majoring Human Resources Economic at Krisna Dwipayana University in 2012. He attended several trainings, among others, ASEAN Global Leadership Program in USA and BPDSI Seminar. He had held various important positions, such as Independent Commissioner of PT. Adhi Karya Persero Tbk 2006- 2008 and Head of Audit Committee of PT. Adhi Karya Persero Tbk 2006- 2008. He was first appointed as Independent Commissioner in 2008 based on EGMS Deed of Resolution Number 14 dated 19 November 2008. Klemi Subiyantoro Ketua Komite nominasi dan remunerasi xxxxx g. The balance of allowance between what is permanent and what is variable. 5. Assist the Board of Commissioners in conducting performance assessment with an adjustment of remuneration received respectively by members of Directors andor Board of Commissioners. 6. Provide recommendation to Board of Commissioners on the bank employee’s remuneration policy as in overall to be delivered to the Directors. AUTHORITY OF THE COMMITTEE OF NOMINATION AND REMUNERATION The Committee of Nomination and Remuneration has authority as follows. 1. The Committee of Nomination and Remuneration has the authority to access information as much as possible in relation to the process of remuneration, nomination, and management of bank’s HR. 2. Conduct assessment and provide recommendation on candidates in relation with the process of nomination of members of Board of Commissioners and Directors as well as Independent Party for committee members. NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE STRUCTURE, MEMBERSHIP AND EXPERTISE The Nomination and Remuneration Committee structure is absed on the Nomination and Remuneration Committee Working Guidelines and Rules of Conduct, namely: 1. The Nomination and Remuneration Committee shall consist of at least three 3 members, provided that: a. 1 one shall be Chairman and an Independent Commissioner; and b. other members shall be from: - the Board of Commissioners’ Members - independent parties from outside the bank - Human Resources Division Head. 2. Nomination and Remuneration Committee Member cannot be those who occupy managerial positions under the Board of Directors in charge of Human Resources 3. Board of Directors Members of Public Companies cannot be Nomination and Remuneration Committee members. 4. In carrying out their everyday tasks, the Nomination and Remuneration Committee is assisted by Human Resources Laporan Tahunan 2016 444 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 445 Growing Together with New Expanding Opportunities Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung. Lahir di Garut pada 5 Agustus 1952, saat ini berusia 64 tahun. Menyelesaikan pendidikan di Akademi Fakultas IPPS IKIP Bandung tahun 1980. Meraih gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Islam Nusantara pada tahun 1987 dan memperoleh gelar Master of Science MSI di bidang Administrasi Negara dari Universitas Garut pada tahun 2000.Aktif mengikuti pelatihan diantaranya Membangun Key Performance Indicators KPI Direksi-Komisaris dan Implementasi POJK No. 45POJK.032015, Seminar BPDSI, International Risk Management Refreshment Program For Executives, dan Seminar Prospek Perekonomian Nasional 2017 Peluang Dan Tantangan Industri Perbankan. Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting di Pemerintahan Daerah antara lain sebagai Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan DPPK Daerah Kabupaten Bandung 2007-2010, dan sebagai Komisaris Utama di PT Citra Bangun Selaras 2011-2012. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 25 Juli 2011 berdasarkan akta keputusan RUPS LB No 76 tahun 2011, kemudian diangkat kembali pada 31 Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No 117,118,119 tahun 2015. Citizen of Indonesia, domiciled in Bandung. Born in Garut on 5 August 1952, currently 64 years old. Finished his education at IPPS Faculty Academy, IKIP Bandung in 1980. Obtained Bachelor in Law degree from Universitas Islam Nusantara in 1987 and Master of Science MSI majoring in State Administration from Garut University in 2000. Actively participates in trainings, among others, Developing Key Performance Indicators KPI Directors- Commissioners and Implementation of POJK No.45POJK.032015, BPDSI Seminar, International Risk Management Refreshment Program For Executives, and Seminar of National Economics Prospect 2017, Opportunities and Challenges in Banking Industry. He has previous experience in many important positions in the Regional Government, among others, as the Head of Financial Revenue and Management Agency DPPK of Bandung Regency 2007-2010, and as a President Commissioner at PT Citra Bangun Selaras 2011-2012. He has been appointed as the Company’s Commissioner since 25 July 2011 based on EGMS Deed of Resolution No.76 of 2011, and later was reappointed on 31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution No.117, 118, 119 of 2015. Yayat Sutaryat anggota Komite nominasi dan remunerasi xxxxxxx Muhadi Warga negara Indonesia, berdomisili di DKI Jakarta. Lahir di Boyolali pada 5 Agustus 1954, saat ini berusia 62 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Geodesi dari Intitut Teknologi Bandung pada tahun 1981 dan memperoleh gelar Master of Science di Pascasarjana di bidang Perencanaan wilayah dan kota dari Institute Teknologi Bandung pada tahun 1990.Aktif mengikuti pelatihan diantaranya ASEAN Global Leadership Program di USA dan Seminar BPDSI. Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Banten 2008-2015. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2008 berdasarkan akta keputusan RUPS LB No. 14 tanggal 19 November 2008 dan diangkat kembali untuk periode kedua 2011-2015 pada 25 Juli 2011 berdasarkan akta keputusan RUPS No 74,75,78 tahun 2011, kemudian diangkat untuk ketiga kalinya pada 31 Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No 117,118,119 tahun 2015. Indonesian citizen, domiciled in Jakarta. Born in Boyolali on 5 August 1954, currently 62 years old. Earned his Bachelor degree in Geodetic Engineering from Bandung Institute of Technology ITB in 1981 and earned postgraduate degree, Master of Science, majoring in Regional and City Planning from Bandung Institute of Technology ITB in 1990. He attended several trainings, such as ASEAN Global Leadership Program in USA and BPDSI Seminar. He has held important post as the Regional Secretary of Banten Province 2008-2015. He has been appointed as the Company’s Commissioner since 2008 based on EGMS Deed of Resolution No.14 dated 19 November 2008, reappointed for the second period 2011-2015 on 25 July 2011 based on GMS Deed of Resolution No.74, 75, 78 of 2011, and then reappointed for the third time on 31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution No.117, 118, 119 of 2015. anggota Komite nominasi dan remunerasi xxxxxxx Laporan Tahunan 2016 446 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 447 Growing Together with New Expanding Opportunities Dadan Yonanda Ernie trisnawati Sule Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung. Lahir pada 11 April 1972 saat ini berusia 44 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Padjadjaran pada tahun 1995. Menjabat sebagai Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia sejak 2015 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No 0532SKDIR- SDM2015. Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung Lahir pada tanggal 18 April 1954 saat ini berusia 63 tahun. Diangkat sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan terhitung sejak tanggal 1 Maret 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 0267 SKDIR-CS tanggal 20 April 2016. Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi Manajemen dari Universitas Padjajaran pada tahun 1983 dan memperoleh gelar Magister di bidang Ekonomi Perusahaan Pertanian dari Universitas Padjajaran pada tahun 1995, dan gelar Doktor di bidang Ekonomi manajemen dari University Padjajaran. Beliau menduduki berbagai jabatan penting pada Universitas Padjajaran, antara lain sebagaiGuru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Pembantu Dekan II Bidang Administrasi Umum 2003-2007, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2008-2012, Ketua Prodi Doktor Ilmu Manajemen 2013-sekarang. Indonesian citizen, domiciled in Bandung. Born on April 11, 1972, currently 44 years old. He holds a Bachelor Degree in Law from Padjadjaran University in 1995. He served as Head of Human Resources Division since 2015 under the Board of Directors Decree No. 0532SK DIR-HR2015. Indonesian citizen, domiciled in Bandung. Born on April 18, 1954, currently 63 years old. Appointed as member of the Nomination and Remuneration Committee of the Company since March 1, 2016 by the Board of Directors Decree No. 0267SKDIR-CSApril 20, 2016. She holds a Bachelor Degree in Economics from Padjadjaran University in 1983 and holds a Master in Economics of Agricultural Company from Padjadjaran University in 1995, and Doctorate in Economics Management from Padjadjaran University. She has held various important positions at Padjadjaran University, among others, as professor at Faculty of Economics and Business, Assistant of Dean II of General Administration 2003-2007, Dean of the Faculty of Economics and Business 2008-2012, Head of the Management Science Doctoral Study Program 2013-present. anggota Komite nominasi dan remunerasi Member of nomination and remuneration anggota Komite nominasi dan remunerasi Member of nomination and remuneration membidangi Sumber Daya Manusia serta Kesekretariatan Dewan Komisaris yang berasal dari internal Bank, berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris. Adapun struktur, keanggotaan dan keahlian komite Nominasi dan remunerasi adalah sebagai berikut. Nama jabatan Keterangan Periode Keahlian Klemi Subiyantoro Ketua Komite nominasi dan remunerasi Komisaris Independen pelaksana Tugas Komisaris utama 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat akuntansi dan hukum Muhadi anggota nominasi dan remunerasi Komisaris 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat Tekhnik Yayat Sutaryat anggota Komite pemantau risiko Komisaris Independen 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat hukum Dadan Yonanda anggota Komite nominasi dan remunerasi ex. officio pemimpin Divisi SDM - hukum dan Sumber Daya Manusia ernie Tisnawati Sule anggota Komite nominasi dan remunerasi pihak Independen 01 Maret 2016 sd 28 Februari 2017 Manajemen Sumber Daya Manusia KUaLIfIKaSI PENDIDIKaN DaN PENGaLaMaN KErJa KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI Per 31 Desember 2016, kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut. Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Nominasi dan remunerasi Table of Educational Qualifiction and Work Experience of the Committee of Nomination and Remuneration Nama Name Pendidikan Position Pengalaman Kerja Expertise Klemi Subiyantoro • DIV STan • S1 Sarjana hukum • S2 Magister Manajemen • Diploma IV STAN • Bachelor of Law • Master of Management • Kepala audit Internal Mabes pMI • Komite audit pT Semen Gresik persero Tbk • Ketua Komite audit pT adhi Karya persero Tbk • Komisaris Independen pT adhi Kayra persero Tbk • Head of PMI Headquarter Internal Audit • Audit Committee of PT Semen Gresik Persero Tbk • Head of Audit Committee of PT Adhi Karya Persero Tbk • Independent Commissioner of PT Adhi Kayra Persero Tbk Muhadi • S1 Tehnik Geodesi • S2 perencanaan Wilayah dan Kota • Bachelor of Geodesy Engineering • Master of Regional and Urban Planning • Sekretaris Daerah provinsi Banten • Kepala Dinas pengelolaan Keuangan dan aset Daerah DpKaD provinsi Banten • Kepala Dinas pendapatan provinsi Banten • Regional Secretary of Banten Province • Head of Finance Management and Regional Asset Division of DPKAD Banten Province • Head of Revenue Division of Banten Province Yayat Sutaryat • S1 hukum • S2 administrasi negara • Bachelor of Law • Master of State Administration • Kepala Badan administrasi Keuangan Daerah • Kepala Dinas pendapatan dan pengelolaan Keuangan Daerah • Komisaris utama pT CBS • Head of Regional Administration Agency • Head of Revenue and Regional Financial Management Division • President Commissioner of PT CBS Dadan Yonanda • S1 hukum Section Heads and the Secretary to the Board of Commissioners from withtin the Bank, based on the Board of Commissioners’ Decree. The Nomination and Remuneration Committee structure, membership and expertise isas follows. EDUCATIONAL QUALIFICATION AND WORK EXPERIENCE OF THE COMMITTEE OF NOMINATION AND REMUNERATION As per 31 December 2016, the educational qualification and work experience of the Head and Members of the Committee of Nomination and Remuneration is as follows. Laporan Tahunan 2016 448 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 449 Growing Together with New Expanding Opportunities ernie Trisnawati Sule • S1 ekonomi • S2 ekonomi perusahaan pertanian • S3 ekonomi • Bachelor of Economics • Master of Agricultural Corporation Economy • S3 Economy • pembantu Dekan II Bidang administrasi umum FeB unpaD • Dekan Fakultas ekonomi dan Bisnis unpaD • Ketua prodi Doktor Ilmu Manajemen FeB unpaD • Dean Assistant II in General Administration of FEB UNPAD • Dean of Faculty of Economy and Business UNPAD • Head of Doctoral Program Study of Management Science of FEB UNPAD INDEPENDENSI KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI Seluruh anggota Komite Nominasi dan Remunerasi yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham danatau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi danatau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen. Tabel Independensi Komite Nominasi dan remunerasi Table of the Independence of the Committee of Nomination and Remuneration Aspek Independensi Klemi Subiyantoro Muhadi yayat Sutaryat Dadan yonanda Ernie Trisnawai Sule Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi No inancial relations with Board of Commissioners and Directors √ √ √ √ √ Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak perusahaan, maupun perusahaan afiliasi No relations in the management of company, subsidiary, and ailiation company √ √ √ √ √ Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaan No relations in share ownership in the company √ √ √ √ √ Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, danatau sesama anggota Komite audit No family relations with the Board of Commissioners, Directors, andor fellow member of Audit Committee √ √ √ √ √ Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintah Not serving as committee in any political party, oicials and government √ √ √ √ √ PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI Sepanjang tahun 2016, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini: Nama jabatan Periode Materi Pengembangan Kompetensi Pelatihan Waktu dan Tempat Pelaksanaan Jenis Pelaihan dan Penyelenggara Klemi Subiyantoro Ketua Komite nominasi dan remunerasi 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat asean Global Leadership program 8 Mei – 13 Mei 2016 Pelaihan Utama Seminar BpDSI 3 September 2016 Softskill Muhadi anggota nominasi dan remunerasi 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat Seminar BpDSI 2 April 2016 Softskill asean Global Leadership program 8 Mei – 13 Mei 2016 Pelaihan Utama Seminar BpDSI 3 September 2016 Softskill Yayat Sutaryat anggota Komite pemantau risiko 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat Membangun Key Performance Indicator KpI DireksiKomisaris dan Implementasi poJK no. 45 poJK.032015 24 – 25 februari 2016 Technical skill Seminar BpDSI 2 April 2016 Softskill International risk Management refreshment program for executives 15 oktober- 22 oktober 2016 Pelaihan Utama Seminar prospek perekonomian nasional 2017 peluang dan tantangan industri perbankan 3 November 2016 Softskill Dadan Yonanda anggota Komite nominasi dan remunerasi - - - - ernie Tisnawati Sule anggota Komite nominasi dan remunerasi 01 Maret 2016 sd 28 Februari 2017 - - - raPat KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI Ketentuan Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut. 1. Komite Nominasi dan Remunerasi mengadakan rapat sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam 4 empat bulan, danatau disesuaikan dengan kebutuhan Bank. 2. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi membahas mengenai antara lain remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, dan Pegawai, nominasi calon Dewan Komisaris dan Direksi, serta pihak Independen untuk anggota komite. 3. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi hanya dapat diselenggarakan apabila : a. Dihadiri oleh mayoritas dari jumlah anggota Komite Nominasi dan Remunerasi; dan b. Salah satu dari mayoritas jumlah anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sebagaimana dimaksud pada huruf a merupakan Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi. NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE INDEPENDENCE All Nomination and Remuneration members Committee are independent parties with no financial, management, share ownership and or family relationship with the Board of Commissioners, Board of Directors and or Controlling Shareholders or have relationships with the bank, that could affect their ability to act independently. NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE COMPETENCE DEVELOPMENT Sepanjang tahun 2016, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini: NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE MEETINGS The provisions for the Nomination and Remuneration Committee Meetings are set down in the Nomination and Remuneration Committee Working Guidelines and Rules of Conduct, as follows. 1. The Nomination and Remuneration Committee shall hold a meeting at least once every in 4 four months, and or others as needed. 2. The Nomination and Remuneration Committee, Meetings includes discussions related to Board of Commissioners, Board of Directors and Employees remuneration, nomination for candidates to the Board of Commissioners and Board of Directors, as well as independent parties as committee members. 3. The Nomination and Remuneration Committee Meetings can only be held if: a. It is ttended by a majority of the Nomination and Remuneration Committee members; and b. One of the Nomination and Remuneration Committee members referred to in letter a is the Nomination and Remuneration Committee Chairman. Laporan Tahunan 2016 450 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 451 Growing Together with New Expanding Opportunities 3. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi dapat mengambil keputusan apabila sekurang-kurangnya dihadiri oleh 51 lima puluh satu per seratus dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pejabat Eksekutif yang membawahi SDM. 4. Keputusan rapat Komite Nominasi dan Remunerasi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. 5. Apabila dalam musyawarah tidak tercapai kata mufakat, maka pengambilan keputusan dilakukan dengan cara pengambilan suara terbanyak pemungutan suara. 6. Sehubungan dengan pemungutan suara, maka setiap anggota Komite Nominasi dan Remunerasi yang hadir berhak memberikan 1 satu suara dan tambahan 1 satu suara untuk setiap anggota Komite Nominasi dan Remunerasi yang diwakilinya yang dilengkapi dengan surat kuasa. 7. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi dipimpin oleh ketua Komite Nominasi dan Remunerasi danatau anggota Komite Nominasi dan Remunerasi yang berasal dari unsur Dewan Komisaris apabila ketua Komite Nominasi dan Remunerasi berhalangan hadir. 8. Jika dipandang perlu, Komite Nominasi dan Remunerasi dapat mengundang pihak lain dari internal Bank yang terkait dengan materi rapat dalam rapat Komite Nominasi dan Remunerasi. 9. Setiap rapat Komite Nominasi dan Remunerasi dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik dan disampaikan secara tertulis kepada Dewan Komisaris. 10. Perbedaan pendapat dissenting opinions yang terjadi dalam rapat Komite Nominasi dan Remunerasi wajib dicantumkan dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. frEKUENSI DaN tINGKat KEHaDIraN raPat KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI Selama tahun 2016, Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyelenggarakan total 11 sebelas kali rapat dengan frekuensi dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat yang disajikan sebagai berikut. Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee Meeting Attendance Table Nama jabatan Periode Total Rapat jumlah Kehadiran Persentase Klemi Subiyantoro Ketua Komite nominasi dan remunerasi 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat

11 7

63,64 Muhadi anggota nominasi dan remunerasi 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat 11 10 90,91 Yayat Sutaryat anggota Komite pemantau risiko 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat 11 11 100 Dadan Yonanda anggota Komite nominasi dan remunerasi - 11 11 100 ernie Tisnawati Sule anggota Komite nominasi dan remunerasi 01 Maret 2016 sd 28 Februari 2017 7 3 42,86 aGENDa raPat KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI Sepanjang tahun 2016, tanggal pelaksanaan, Agenda rapat dan Peserta rapat Komite Nominasi dan Remunerasi, sebagai berikut. Tabel Agenda Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi Table of Meeting Agenda of the Committee of Nomination and Remuneration No. Tanggal Rapat Meeting Date Agenda Rapat Meeting Agenda Peserta Rapat Meeting Participant 1 21 Januari 2016 21 January 2016 • pembahasan peraturan otoritas Jasa Keuangan no. 34 poJK.042014 tentang Komite nominasi dan remunerasi emiten atau perusahaan publik poJK 34 • Laporan Kegiatan Krn Triwulan IV tahun 2015 • Lain-lain • Discussion on Financial Services Authority Regulation No. 34 POJK.042014 on Committee of Nomination and Remuneration of Issuers or Public Company POJK 34 • KRN Activity Report Quarter IV of 2015 • Others • Yayat Sutaryat • Muhadi • pemimpin Divisi SDM 2 04 Februari 2016 04 February 2016 • pembahasan Calon anggota Knr dari pihak Independen. • Lain-lain. • Discussion on KNR Member Candidate from Independent Party. • Others. • Yayat Sutaryat • Klemi Subiyantoro • Muhadi • rudhyanto Mooduto • pemimpin Divisi SDM 3 03 Maret 2016 03 March 2016 • pembahasan pengisian Calon Komisaris utama. • Lain-lain. • Discussion on Placement of President Commissioner Candidate. • Others. • Yayat Sutaryat • Klemi Subiyantoro • rudhyanto Mooduto • pemimpin Divisi SDM 4 18 Maret 2016 18 March 2016 • pengisian Calon Komisaris atas nama Bpk. ranta Soeharta. • Lain-lain. • Placement of Commissioner Candidate on behalf of Mr. Ranta Soeharta. • Others. • Yayat Sutaryat • Klemi Subiyantoro • Muhadi • rudhyanto Mooduto • pemimpin Divisi SDM 5 22 Maret 2016 22 March 2016 • pembahasan Laporan Knr atas nama Dewan Komisaris untuk rupS tanggal 23 Maret 2016. • Lain-lain. • Discussion on KNR report on behalf of Board of Commissioners for GMS on 23 March 2016. • Others. • Yayat Sutaryat • Klemi Subiyantoro • Muhadi • rudhyanto Mooduto • pemimpin Divisi SDM 6 29 april 2016 29 April 2016 • pembahasan Salary Struktur. • Lain-lain. • Discussion on Salary Structure. • Others. • Klemi Subiyantoro • Yayat Sutaryat • Muhadi • ernie Trisnawati Sule • pemimpin Divisi SDM 7 03 Mei 2016 03 May 2016 • pembahasan hasil Verifikasi dan Wawancara Calon anggota Komite audit. • pembahasan perpanjangan perjanjian Kerjasama anggota KpBp. • Lain-lain. • Discussion on the Result of Veriication and Interview of Audit Committee Member Candidate. • Discussion on the Extension of KPBP Member Cooperation Agreement. • Others. • Klemi Subiyantoro • Yayat Sutaryat • Muhadi • pemimpin Divisi SDM 3. The Nomination and Remuneration Committee Meeting can take decisions if attended by at least 51 fifty one percent of the members, including an Independent Commissioner and an Executive Officer in charge of human resources. 4. Nomination and Remuneration Committee meeting decisions are reached by consensus. 5. If consensus is not reached, then decision are made by taking a majority vote polling. 6. In relation to voting, each Nomination and Remuneration Committee member present is entitled to one 1 vote and an additional one 1 vote for each Nomination and Remuneration member equipped with a power of attorney. 7. The Nomination and Remuneration Committee Meeting is chaired by the Nomination and Remuneration Committee chairman or a Nomination and Remuneration Committee member who represents the Commissioners if the Nomination and Remuneration Committee chairman was unable to attend. 8. If necessary, the Nomination and Remuneration Committee may invite other internal Bank parties associated with the meeting agaenda to attend the Nomination and Remuneration Committee meeting. 9. Minutes are taken for each Nomination and Remuneration Committee meeting and they shall be well documented and communicated in writing to the Board of Commissioners. 10. Dissenting opinions that occurs during the Nomination and Remuneration Committee meeting shall be included in the minutes of the meeting with the reasons for dissent. NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE MEETING FREQUENCY AND ATTENDANCE LEVEL During 2016, the Nomination and Remuneration Committee held 11 eleven meetings with the frequency and level of attendance of committee members at the meeting as follows. MEETING AGENDA OF THE COMMITTEE OF NOMINATION AND REMUNERATION Throughout 2016, the implementation date, meeting agenda, and participants in the Committee of Nomination and Remuneration meeting are as follows Laporan Tahunan 2016 452 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 453 Growing Together with New Expanding Opportunities 8 15 Juli 2016 15 July 2016 • pembahasan perkembangan rencana perubahan Salary Struktur. • Lain-lain. • Discussion on the Development of Salary Structure Modiication Plan. • Others. • Klemi Subiyantoro • Yayat Sutaryat • Muhadi • ernie Trisnawati Sule • pemimpin Divisi SDM 9 09 november 2016 09 November 2016 • pembahasan pengisian posisi Komisaris utama. • Lain-lain. • Discussion on the Placement of President Commissioner Position. • Others. • Yayat Sutaryat • Muhadi • pemimpin Divisi SDM 10 14 Desember 2016 14 December 2016 • pembahasan penyempurnaan pedoman nominasipengisian pengurus serta pedoman Komite nominasi dan remunerasi. • Lain-lain • Discussion on the Guideline Reinement of Management NominationPlacement anf Committee of Nomination and Remuneration Guideline. • Others • Yayat Sutaryat • Muhadi • pemimpin Divisi SDM 11 14 Desember 2016 14 December 2016 • pembahasan penilaian Calon Komisaris utama bank bjb. • Lain-lain • Discussion on Candidate of President Commissioner of bank bjb. • Others • Yayat Sutaryat • Muhadi • ernie Trisnawati Sule • pemimpin Divisi SDM LaPOraN SINGKat PELaKSaNaaN KEGIataN KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI taHUN 2016 Dalam rapat sepanjang tahun 2016, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan pembahasan terhadap hal-hal sebagai berikut: 1. Terkait dengan kebijakan remunerasi a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi: - Dokumentasi ketentuan dan peraturan perundang- undangan, kebijakan perusahaan yang berlaku dalam kebijakan remunerasi, penetapan fasilitas dan tunjangan lainnya. - Melakukan pemantauan sistem remunerasi yang sedang berlaku di pasar Bank BUMNBUMD, Bank Swasta Nasional maupun asing. b. Melakukan pembahasan terhadap kebijakan remunerasi yang sedang berjalan di Perseroan - Remunerasi Pengurus Membahas kebijakan remunerasi pengurus yang sedang berjalan di bank dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris. - Remunerasi Pegawai: Evaluasi kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan pegawai secara keseluruhan. 2. Terkait dengan kebijakan nominasi: a. Pembahasan mengenai pedomansistem serta prosedur pemilihan dan atau penggantian Pengurus. b. Membahas penjaringan serta rekomendasi calon anggota Pengurus. c. Membahas rekomendasi anggota komite dari pihak independen. - Membahas rekomendasi anggota komite dari pihak independen. - Pembahasan nominasi anggota komite. 3. Terkait dengan Pedoman dan Tata Tertib kerja dan laporan. a. Pedoman kerja. b. Program Kerja. c. Laporan kegiatan. 4. Kegiatan Lainnya yang masih dalam ruang lingkup Komite Remunerasi Nominasi. KEBIJaKaN SUKSESI DIrEKSI Dalam rangka melanjutkan kepemimpinan yang berkelanjutan, bank bjb memiliki mekanisme suksesi untuk posisi Direksi yang terstruktur. Pada periode yang telah ditentukan, Dewan Komisaris melalui Komite Remunerasi dan Nominasi menyelenggarakan perekrutan untuk menjadi kandidat Direksi, yang berasal dari bank bjb sendiri maupun dari luar bank bjb. Para kandidat tersebut selanjutnya akan diases oleh tim independen yang telah ditunjuk bank bjb, untuk disaring berdasarkan kriteria-kriteria yang relevan dengan jabatan dan kondisi bank bjb. Hasil penyaringan tersebut oleh assessor eksternal diserahkan kepada Komite Remunerasi dan Nominasi, untuk kemudian diajukan kepada OJK guna melaksanakan fit and poper test dengan sepengetahuan pemegang saham. Kandidat yang telah lolos fit and proper test diajukan untuk dipilih menjadi anggota Direksi melalui mekanisme RUPS. KOMItE PEMaNtaU rISIKO Sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 84PBI2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Komite Pemantau Risiko merupakan alat kelengkapan Komisaris yang berfungsi memonitor risiko dan menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh bank, mengevaluasi perbaikan yang dilakukan atas kebijakan, prosedur dan praktek manajemen risiko bank guna memastikan telah dilakukannya pengelolaan risiko dengan baik, terutama pada pengelolaan risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, dan risiko bank lainnya. BRIEF REPORT ON THE IMPLEMENTATION OF COMMITTEE OF NOMINATION AND REMUNERATION ACTIVITIES IN 2016 In the meetings conducted throughout 2016, the Remuneration and Nomination Committee held discussions on the following matters: 1. Related to the remuneration policy a. Evaluate the remuneration policy: - Documentation of the rules and regulations as well as company policies applicable to the remuneration policy, the determination of facilities and other benefits. - Monitor the remuneration system in force in the market of state-owned and regional-owned banks, national and foreign private banks. b. Conduct discussions on the remuneration policies currently applicable in the Company. - Remuneration for the Management: Discuss the remuneration policy for the management currently applicable in the Bank and provide recommendations to the Board of Commissioners. - Remuneration for the Employees: Evaluate the remuneration policy for executive officers and the employees. 2. Related to the nominations policy: a. Discuss the guidelinessystem and selection and or replacement procedures of the Management. b. Discuss the selection and recommendations related to prospective members of the Management. c. Discuss the recommendations committee members from the independent party. - Discuss the recommendations committee members from the independent party. - Discuss the nomination of committee members. 3. Related to the Work Guidelines and Rules as well as Reports. a. Working Guidelines. b. Work Program. c. Activity Report. 4. Other activities within the scope of the Nomination and Remuneration Committee. POLICIES ON THE SUCCESSION OF THE BOARD OF DIRECTORS In order to continue sustainable leadership, bank bjb applies a structured mechanism of succession in the position of the Board of Directors. In a given period, the Board of Commissioners through the Remuneration and Nomination Committee performs recruitment on the candidates for the Board of Directors, whom derived from within bank bjb or from outside bank bjb. An independent team designated by the bank bjb will then assess the candidates, to be filtered based on the criteria that are relevant to the position and condition of bank bjb. The screening results by the external assessor will be submitted to the Remuneration and Nomination Committee, to be submitted to OJK to carry out the fit and proper test, with the consent of shareholders. Candidate who has passed the fit and proper test is proposed to be elected as member of the Board of Directors through the GMS mechanism. Laporan Tahunan 2016 454 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 455 Growing Together with New Expanding Opportunities DaSar PEMBENtUKaN KOMItE PEMaNtaU rISIKO KPR bank bjb untuk periode tahun 2016 dibentuk berdasarkan: 1. Peraturan Bank Indonesia nomor 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Good Corporate Governance. 2. Peraturan Bank Indonesia nomor 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia nomor 84PBI2006 tentang Good Corporate Governance. 3. Surat Edaran Bank Indonesia nomor 912DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good 4. Corporate Governance bagi Bank Umum. 5. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. nomor 07SKDK2015 tanggal 22 April 2015 tentang Pembagian Tugas dan Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta Komite-Komite. 6. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. nomor 02SKDK2015 tanggal 26 Januari 2015 Tentang Pedoman danTata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko. PIaGaM KOMItE KOMItE PEMaNtaU rISIKO Perseroan memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 02SKDK2015 tanggal 26 Januari 2015 tentang Pedoman dan Tata Tertib Komite Pemantau Risiko. tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB KOMItE KOMItE PEMaNtaU rISIKO Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko meliputi: 1. Mengevaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut: a. Mengevaluasi dan menganalisa secara berkala kesesuaian kebijakan manajemen risiko dengan peraturan, serta kecukupan kebijakan manajemen risiko b. Memberikan pendapat berupa saran dan atau rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk perbaikan PROFIL KOMITE PEMANTAU RISIKO xxxxxxx Berikut Profil Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2016 Table of Risk Monitoring Committee’s Skills, Structure, and Membership Warga negara Indonesia, berdomisili di DKI Jakarta. Lahir di Jakarta pada 4 Desember 1955, saat ini berusia 61 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti pada tahun 1984, dan memperoleh gelar Master of Business Administration pada bidang Manajemen Jurusan Bisnis Internasional dari Georgia State University, Atlanta, Amerika Serikat pada tahun 1990. Aktif mengikuti pelatihan diantaranya ASEAN Global Leadership Program dan International Risk Management Refreshment Program For Executives Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting di Bank Negara Indonesia pada masa awal karirnya, kemudian Beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia 2010 dan pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Persona Prima Utama 2011- 2013. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 27 September 2012 berdasarkan akta keputusan RUPS No 129,130 tahun 2012 dan diangkat kembali untuk kedua kalinya pada 31 Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No 117,118,119 tahun 2015. Citizen of Indonesia, domiciled in DKI Jakarta. Born in Jakarta on 4 December 1955, currently 61 years old. Obtained Bachelor degree in Accounting from Faculty of Economics, Trisakti University in 1984 and Master of Business Administration in Management majoring in International Business from Georgia State University, Atlanta, United States of America in 1990. Actively participates in trainings, among others, ASEAN Global Leadership Program and International Risk Management Refreshment Program For Executives. He has experience in many important positions at Bank Negara Indonesia in the early stages of his career. He then became the President Director of PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia 2010 and was the President Director of PT Persona Prima Utama 2011-2013. He was appointed as the Company’s Commissioner on 27 September 2012 based on GMS Deed of Resolution No.129, 130 of 2012 and reappointed for the second time on 31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution No.117, 118, 119 of 2015. rudhyanto Mooduto Ketua Komite pemantau risiko xxxxx BASIS OF ESTABLISHMENT OF THE RISK MONITORING COMMITTEE Bank bjb’s Risk Monitoring Committee for the period of 2016 was established based on: 1. Bank Indonesia Regulation No. 84PBI2006 dated January 30, 2006 on Good Corporate Governance. 2. Bank Indonesia Regulation No. 814PBI2006 dated October 5, 2006 on the Amendment to Bank Indonesia Regulation No. 84PBI2006 on Good Corporate Governance. 3. Bank Indonesia Circular Letter No. 912DPNP dated May 30, 2007 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks. 4. Corporate Governance for General Banks. 5. Decree of the Board of Commissioners of PT Bank Jabar No. 07SKDK2015 dated April 22, 2015 on the Division of Tasks and Activites of Board of Commissioners and the committees. 6. Decree of the Board of Commissioners of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat, Tbk No. 02SKDK2015 dated January 26, 2015 on the Working Guidelines of the Risk Monitoring Committee. RISK MONITORING COMMITTEE CHARTER The Company has Guideline and Procedure on Risk Monitoring Commityee based on the Board of Commissioners Decree Number 02SKDK2015 dated 26 January 2015 on the Guideline and the Procedure of Risk Monitoring Committee. DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF RISK MONITORING COMMITTEE Duties and Responsibilites of Risk Monitoring Committee covers: 1. Evaluate the suitability between risk management policy and its implementation: a. Evaluate and analyze periodically the suitability of risk management policy with regulation, and the sufficiency of risk management policy b. Provide opinion in the form of suggestion and or recommendation to the Board of Commissioners for improvement and refinement on the required risk management policy. Laporan Tahunan 2016 456 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 457 Growing Together with New Expanding Opportunities Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung. Lahir di Garut pada 5 Agustus 1952, saat ini berusia 64 tahun. Menyelesaikan pendidikan di Akademi Fakultas IPPS IKIP Bandung tahun 1980. Meraih gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Islam Nusantara pada tahun 1987 dan memperoleh gelar Master of Science MSI di bidang Administrasi Negara dari Universitas Garut pada tahun 2000.Aktif mengikuti pelatihan diantaranya Membangun Key Performance Indicators KPI Direksi-Komisaris dan Implementasi POJK No. 45POJK.032015, Seminar BPDSI, International Risk Management Refreshment Program For Executives, dan Seminar Prospek Perekonomian Nasional 2017 Peluang Dan Tantangan Industri Perbankan. Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting di Pemerintahan Daerah antara lain sebagai Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan DPPK Daerah Kabupaten Bandung 2007-2010, dan sebagai Komisaris Utama di PT Citra Bangun Selaras 2011-2012. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 25 Juli 2011 berdasarkan akta keputusan RUPS LB No 76 tahun 2011, kemudian diangkat kembali pada 31 Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No 117,118,119 tahun 2015. Citizen of Indonesia, domiciled in Bandung. Born in Garut on 5 August 1952, currently 64 years old. Finished his education at IPPS Faculty Academy, IKIP Bandung in 1980. Obtained Bachelor in Law degree from Universitas Islam Nusantara in 1987 and Master of Science MSI majoring in State Administration from Garut University in 2000. Actively participates in trainings, among others, Developing Key Performance Indicators KPI Directors- Commissioners and Implementation of POJK No.45POJK.032015, BPDSI Seminar, International Risk Management Refreshment Program For Executives, and Seminar of National Economics Prospect 2017, Opportunities and Challenges in Banking Industry. He has previous experience in many important positions in the Regional Government, among others, as the Head of Financial Revenue and Management Agency DPPK of Bandung Regency 2007-2010, and as a President Commissioner at PT Citra Bangun Selaras 2011-2012. He has been appointed as the Company’s Commissioner since 25 July 2011 based on EGMS Deed of Resolution No.76 of 2011, and later was reappointed on 31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution No.117, 118, 119 of 2015. Yayat Sutaryat anggota Komite pemantau risiko xxxxxxx Muhadi Warga negara Indonesia, berdomisili di DKI Jakarta. Lahir di Boyolali pada 5 Agustus 1954, saat ini berusia 62 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Geodesi dari Intitut Teknologi Bandung pada tahun 1981 dan memperoleh gelar Master of Science di Pascasarjana di bidang Perencanaan wilayah dan kota dari Institute Teknologi Bandung pada tahun 1990.Aktif mengikuti pelatihan diantaranya ASEAN Global Leadership Program di USA dan Seminar BPDSI. Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Banten 2008-2015. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2008 berdasarkan akta keputusan RUPS LB No. 14 tanggal 19 November 2008 dan diangkat kembali untuk periode kedua 2011-2015 pada 25 Juli 2011 berdasarkan akta keputusan RUPS No 74,75,78 tahun 2011, kemudian diangkat untuk ketiga kalinya pada 31 Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No 117,118,119 tahun 2015. Indonesian citizen, domiciled in Jakarta. Born in Boyolali on 5 August 1954, currently 62 years old. Earned his Bachelor degree in Geodetic Engineering from Bandung Institute of Technology ITB in 1981 and earned postgraduate degree, Master of Science, majoring in Regional and City Planning from Bandung Institute of Technology ITB in 1990. He attended several trainings, such as ASEAN Global Leadership Program in USA and BPDSI Seminar. He has held important post as the Regional Secretary of Banten Province 2008-2015. He has been appointed as the Company’s Commissioner since 2008 based on EGMS Deed of Resolution No.14 dated 19 November 2008, reappointed for the second period 2011-2015 on 25 July 2011 based on GMS Deed of Resolution No.74, 75, 78 of 2011, and then reappointed for the third time on 31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution No.117, 118, 119 of 2015. anggota Komite pemantau risiko xxxxxxx Laporan Tahunan 2016 458 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 459 Growing Together with New Expanding Opportunities Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung Lahir di Tarakan tanggal 18 Desember 1968, saat ini berusia 48 tahun. Diangkat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko Perseroan sejak 1 Januari 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 1140SKDIR-CS2015 tanggal 04 Januari 2016. Meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Padjajaran tahun 1987, Magister Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada tahun 1998, serta Doktor di bidang Manajemen Bisnis pada Universitas Padjajaran tahun 2004 Beliau menduduki berbagai jabatan penting, antara lain sebagai Staf Ahli KAP Roebiandini S Bidang Keuangan, Konsultan dan Peneliti Akuntansi dan Keuangan dan Sekretaris Program Studi Doktor Ilmu Akuntansi FEB UNPAD. Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung Lahir di Surakarta, pada tanggal 25 Agustus 1956 saat ini berusia 61 tahun. Diangkat sebagai anggota Komite Pemantau Perseroan sejak 28 Juli 2015 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 066SK DIR-CS2016 tanggal 28 Juli 2016. Meraih gelar Diploma di bidang Geologi dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1982 dan memperoleh gelar Sarjana di bidang Ekonomi Universitas Padjajaran pada tahun 1983, dan gelar Master of Art di bidang Ekonomi dari Ohio State University pada tahun 1987, serta Doktor di bidang Ekonomi dari University of Oklahoma pada tahun 2001. Beliau menduduki berbagai jabatan penting pada Universitas Padjajaran, antara lain sebagaiDean, Faculty of Economics and Business Padjadjaran University 2012- 2016, Vice Dean for Academic Affairs, Faculty of Economics Padjadjaran University 2000 – sekarang Dosen Fakultas Ekonomi, Uniersitas Padjajaran 1983 – sekarang Indonesian citizen, domiciled in Bandung. Born in Tarakan on December 18, 1968, currently years old. Appointed as a member of the Risk Monitoring Committee of the Company since January 1, 2016 by the Board of Directors Decree No. 1140SKDIR- CS2015 dated January 4, 2016. She holds a Bachelor degree in Accounting from Padjadjaran University in 1987, Master of Accounting from Gadjah Mada University in 1998, and Doctorate in Business Management from Padjadjaran University in 2004. She has held several important positions, including as Finance Expert Staff to KAP Roebiandini S Consultants and Researcher in Accounting and Finance and the Secretary of Doctoral Studies Program of Accounting FEB UNPAD. Indonesian citizen, domiciled in Bandung. Born in Surakarta, on August 25, 1956, currently 61 years old. Appointed as member of the Risk Monitoring Committee of the Company since July 28, 2015 based on the Board of Directors Decree No. 066SKDIR- CS2016 dated July 28, 2016. He holds a Diploma in Geology from the Bandung Institute of Technology in 1982, earned a Bachelor degree in Economics from Padjadjaran University in 1983, and a Master of Art in Economics from Ohio State University in 1987, and a Doctorate in Economics from the University of Oklahoma in 2001. He has held several important positions at Padjadjaran University, among others as Dean of Faculty of Economics and Business Padjadjaran University 2012-2016, Assistant to Dean for Academic Affairs, Faculty of Economics Padjadjaran University 2000 - present, lecturer at Faculty of Economics Padjadjaran University 1983 - present tettet fitrijanti Nury Effendi anggota Komite pemantau risiko Member of risk Monitoring Committee anggota Komite pemantau risiko risk Monitoring Committee Suwarta Warga negara Indonesia, berdomisili di Bekasi. Lahir di Sukoharjo pada 28 Desember 1971, saat ini berusia 45 tahun. Beliau lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1994 dan Sarjana EkonomiAkuntansi dari Universitas Satya Negara Indonesia pada tahun 1997. Kemudian Beliau memperoleh gelar Sarjana di Bidang Hukum Bisnis pada tahun 2009 dan gelar Magister Hukum Bisnis dari Universitas Indonesia pada tahun 2006. Saat ini masih menempuh pendidikan Doktoral di bidang Manajemen Bisnis pada Universitas Brawijaya. Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting antara lain sebagai Direktur Utama Best Parking 2009- 2011, sebagai Komite Audit KSO Sucofindo Surveyor Indonesia 2010- 2012. Saat ini beliau masih menjabat sebagai partner pada Jmt Law House sejak 2003 dan Anggota Komite Audit Perseroan sejak 2012. Diangkat pertama kali sebagai Komisaris Independen pada pada tanggal 23 Maret 2016 berdasarkan akta keputusan RUPS nomor 60. Citizen of Indonesia, domiciled in Bekasi. Born in Sukoharjo on 28 December 1971, currently 45 years old. Graduated from Indonesian State College of Accountancy STAN in 1994 and Bachelor of EconomicsAccounting from Universitas Satya Negara Indonesia in 1997. Then, he obtained Bachelor of Business Law in 2009 and Magister of Business Law from University of Indonesia in 2006. He is currently pursuing Doctoral Degree in Business Management at Brawijaya University. He has previous experience in many important positions, among others, as a President Director at Best Parking 2009-2011, as a KSO Audit Committee of Sucofindo Surveyor Indonesia 2010- 2012. He is currently a partner at Jmt Law House, beginning in 2003, and the Company’s Audit Committee Member, starting in 2012. He was appointed as an Independent Commissioner, the first time, on 23 March 2016 based on GMS Deed of Resolution No.60. anggota Komite pemantau risiko xxxxxxx Laporan Tahunan 2016 460 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 461 Growing Together with New Expanding Opportunities dan penyempurnaan kebijakan manajemen risiko yang diperlukan. 2. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko: 3. Mengevaluasi dan menganalisa laporan profil risiko bank bjb secara triwulanan serta laporan lain atau hasil kajian yang relevan dan memberikan pendapat berupa saran dan atau rekomendasi untuk perbaikan dan penyempurnaan yang diperlukan. 4. Mengevaluasi dan menganalisa laporan tingkat kesehatan bank untuk bagian profil risiko dan Good Corporate Governance 5. Memantau kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian dan sistem informasi manajemen risiko bank bjb. 6. Menyusun dan melaksanakan rencana kerja tahunan Komite Pemantau risiko sesuai arahan Komisaris dan ketentuan yang berlaku di Bank. WEWENaNG KOMItE PEMaNtaU rISIKO Komite Pemantau Risiko berwenang untuk mengakses informasi seluas-luasnya terkait dengan kebijakan manajemen risiko, struktur, pelaksanaan dan pelaporan risiko Bank, serta laporan dan atau informasi lain yang relevan. StrUKtUr, KEaNGGOtaaN DaN KEaHLIaN KOMItE PEMaNtaU rISIKO Adapun struktur organisasi Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut. 1. Komite merupakan alat kelengkapan Dewan Komisaris dan secara struktural bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris; 2. Komite diketuai oleh seorang Komisaris Independen; 3. Anggota KPR terdiri atas Komisaris Independen, Komisaris, dan dua orang dari pihak independen yang masing – masing memiliki keahlian di bidang keuangan dan keahlian di bidang manajemen risiko. 4. Anggota Komite Pemantau Risiko terdiri dari paling kurang 2 dua orang Komisaris Independen dan dua orang dari pihak independen. Struktur, keanggotaan dan keahlian Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut. Tabel Struktur Keanggotaan dan Keahlian Komite Pemantau Risiko Nama Name Jabatan Position Keterangan Description Periode Period Keahlian Skills rudhyanto Mooduto Ketua Komite pemantau risiko Head of Risk Monitoring Committee Komisaris Independen Independent Commissioners 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat 31 March 2015 to the fourth year since appointment date akuntansi dan Manajemen Bisnis Internasional International Business Management and Accounting Muhadi anggota Komite pemantau risiko Member of Risk Monitoring Committee Komisaris Commissioner 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat 31 March 2015 to the fourth year since appointment date Tekhnik Engineering Yayat Sutaryat anggota Komite pemantau risiko Member of Risk Monitoring Committee Komisaris Independen Independent Commissioners 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat 31 March 2015 to the fourth year since appointment date hukum Legal Suwarta anggota Komite pemantau risiko Member of Risk Monitoring Committee Komisaris Independen Independent Commissioners 23 Maret 2016 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat Wednesday, 23 March 2016 to the fourth year since appointment date akuntansi dan hukum Accounting and Law Tetet Fitrijani anggota Komite pemantau risiko Member of Risk Monitoring Committee pihak Independen Independent Party 01 Januari 2016 sd 31 Desember 2017 1 January 2016 to 31 December 2017 akuntansi Accounting Nury Efendi anggota Komite pemantau risiko Member of Risk Monitoring Committee pihak Independen Independent party 28 Juli 2015 sd 27 Juli 2017 Tuesday, 28 July 2015 to Thursday, 27 July 2017 Ekonomi Economics KUaLIfIKaSI PENDIDIKaN DaN PENGaLaMaN KErJa KOMItE PEMaNtaU rISIKO Per 31 Desember 2016, kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan Anggota Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut. Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Pemantau Risiko Nama Name Pendidikan Education Pengalaman Kerja Work Experience rudhyanto Mooduto • S1 akuntansi • S2 Bisnis Internasional • Bachelor of Accounting • Master of International Business • penasihat Senior BnI Kantor pusat • Direktur utama pT asian hybrid Seed Technologies Indonesia • Direktur utama pT persona prima utama • Senior Advisor for BNI Head Oice • President Director of PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia • President Director of PT Persona Prima Utama Muhadi • S1 Tehnik Geodesi • S2 perencanaan Wilayah dan Kota • Bachelor of Geodesy Engineering • Master of Regional and Urban Planning • Sekretaris Daerah provinsi Banten • Kepala Dinas pengelolaan Keuangan dan aset Daerah DpKaD provinsi Banten • Kepala Dinas pendapatan provinsi Banten • Secretary of Banten Province • Head of Regional Finance and Asset Management DPKAD for Banten Province • Head of Banten Provincial Revenue Oice 2. Monitor and evaluate the implementation of duties of the Risk Management Committee and Risk Management Work Unit: 3. Evaluate and analyze bank bjb risk profile report quarterly and other report or relevant study result and provide opinion in the form of suggestion and or recommendation for the required improvement and refinement. 4. Evaluate and analyze the report on banking health rate for the risk profile and Good Corporate Governance 5. Monitor the sufficiency of the process of identification, measurement, monitoring, control, and risk management information system of bank bjb. 6. Draft and implement the annual work plan of Risk Monitoring Committee according to the direction of the Commissioner and applicable Bank regulations. AUTHORITY OF RISK MONITORING COMMITTEE The Risk Monitoring Committee is authorized to access information as much as possible in relation to the risk management policy, structure, implementation and reporting of bank’s risk, and report and or other relevant information. RISK MONITORING COMMITTEE STRUCTURE, MEMBERSHIP AND EXPERTISE The of the Risk Monitoring Committee organizational structure is as follows. 1. 1. The Committee is structurally part of the Board of Commissioners and is responsible to the Board of Commissioners; 2. The Committee is chaired by an Independent Commissioner; 3. Members comprise an Independent Commissioner, a Commissioner, and two independent parties each having expertise in finance and expertise in risk management. 4. Risk Monitoring Committee Members consist of at least 2 two Independent Commissioners and two independent parties. The Risk Monitoring Committee structure, membership and membership is as follows. EDUCATION QUALIFICATION AND WORK EXPERIENCE OF RISK MONITORING COMMITTEE Per 31 December 2016, education qualification and work experience of the Head and Members of the Risk Monitoring Committee are as follows Laporan Tahunan 2016 462 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 463 Growing Together with New Expanding Opportunities Yayat Sutaryat • S1 hukum • S2 administrasi negara • Bachelor of Law • Master of State Administration • Kepala Badan administrasi Keuangan Daerah • Kepala Dinas pendapatan dan pengelolaan Keuangan Daerah • Komisaris utama pT CBS • Head of Regional Financial Administration • Head of Regional Financial Management and Revenue Oice • President Commissioner of PT CBS Suwarta • S1 akuntansi • S1 hukum ekonomi • S2 hukum Bisnis • S3 Manajemen Bisnis • Bachelor of Accounting • Bachelor of Economic Law • Master of Business Law • Phd of Business Management • Komite audit KSo Sucofindo Surveyor Indonesia • partner JmtLawhouse • Direktur utama Best parking • Audit Committee for KSO Sucoindo Surveyor Indonesia • Partner at Jmt LawHouse • President Director of Best Parking nury effendi • DIII Geologi • S1 ekonomi • S2 ekonomi • S3 ekonomi • Diploma III Geology • Bachelor of Economics • Master of Economics • Phd of Economics • Dean, Faculty of economics and Business padjadjaran university • Dean for academic affairs, Faculty of economics padjadjaran university • Dosen Fakultas ekonomi, uniersitas padjajaran • Dean, Faculty of Economics and Business Padjadjaran University • Dean for Academic Afairs, Faculty of Economics, Padjadjaran University • Lecturer of Faculty of Economics, Padjadjaran University Tetet Fitrijanti • S1 akuntansi • S2 akuntansi • S3 Keuangan • Bachelor of Accounting • Bachelor of Accounting • Phd of Finance • Staf ahli Kap roebiandini S Bidang Keuangan • Konsultan dan peneliti akuntansi dan Keuangan • Sekretaris program Studi Doktor Ilmu akuntansi FeB unpaD • Expert Staf at KAP Roebiandini S in Finance Division • Consultant and Researcher of Accounting and Finance • Secretary of Doctoral Program Study for Accounting at FEB UNPAD INDEPENDENSI KOMItE PEMaNtaU rISIKO Anggota Komite Pemantau Risiko dari pihak independen: 1. Tidak menerima kompensasi dari bank dan anak perusahaan bank, atau afiliasinya, kecuali upah, gaji dan fasilitas lainnya yang diterima berkaitan dengan tugas yang dilaksanakan sebagai anggota Komite Pemantau Risiko; 2. Tidak mempunyai hubungan keluarga maupun bisnis dengan Direksi dan Dewan Komisaris; 3. Tidak mempunyai kedudukan rangkap pada bank dan perusahaan lainnya yang terafiliasi dengan bank; 4. Tidak memiliki tugas, tanggung jawab, dan kewenangan yang menimbulkan benturan kepentingan Tabel Independensi Komite Pemantau Risiko Table of the Independence of Risk Monitoring Committee Aspek Independensi Rudhyanto Mooduto Muhadi yayat Sutaryat Suwarta Tettet Fitrijanti Nury Efendi Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi No inancial relationship with the Board of Commissioners and Directors √ √ √ √ √ √ Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak perusahaan, maupun perusahaan ailiasi No management relationship in the company, subsidiaries, or ailiated companies √ √ √ √ √ √ Tabel Independensi Komite Pemantau Risiko Table of the Independence of Risk Monitoring Committee Aspek Independensi Rudhyanto Mooduto Muhadi yayat Sutaryat Suwarta Tettet Fitrijanti Nury Efendi Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaan No stake ownership relationship in the company √ √ √ √ √ √ Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, danatau sesama anggota Komite audit No family relationship with the Board of Commissioners, Directors, andor fellow member of the Audit Committee √ √ √ √ √ √ Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintah Does not serve as political party oicials, or government oicials √ √ √ √ √ √ PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI KOMItE PEMaNtaU rISIKO Sepanjang tahun 2016, anggota Komite Pemantau Risiko Perseroan telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini: RISK MONITORING COMMITTEE INDEPENDENCE Risk Monitoring Committee members are from independent parties: 1. They do not receive any compensation from the banks and its subsidiaries, or its affiliates, except for wages, salaries and other facilities received relating to tasks performed as a member of the Risk Monitoring Committee; 2. They do not have any family or business relationships with the Board of Directors or the Board of Commissioners; 3. They do not hold dual positions in banks and other companies affiliated with the bank; 4. They do not have duties, responsibilities and authority that may give rise to conflicts of interest RISK MONITORING COMMITTEE COMPETENCE DEVELOPMENT Throughout 2016, members of the Risk Oversight Committee participated in programs to increase their competence in the form of training, workshops, conferences, seminars, as shown in the following table: Laporan Tahunan 2016 464 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 465 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Pengembangan Kompetensi Komite Pemantau Risiko Nama jabatan Materi Pengembangan Kompetensi Pelatihan Waktu dan Tempat Pelaksanaan jenis Pelatihan rudhyanto Mooduto Ketua Komite pemantau risiko asean Global Leadership program 8 Mei – 13 Mei 2016 pelatihan utama International risk Management refreshment program for executives 15 oktober- 22 oktober 2016 pelatihan utama Muhadi anggota Komite pemantau risiko Seminar BpDSI 2 april 2016 Softskill asean Global Leadership program 8 Mei – 13 Mei 2016 pelatihan utama Seminar BpDSI 3 September 2016 Softskill Yayat Sutaryat anggota Komite pemantau risiko Membangun Key Performance Indicator KpI DireksiKomisaris dan Implementasi poJK no. 45 poJK.032015 24 – 25 februari 2016 Technical skill Seminar BpDSI 2 april 2016 Softskill International risk Management refreshment program for executives 15 oktober- 22 oktober 2016 pelatihan utama Seminar prospek perekonomian nasional 2017 peluang dan tantangan industri perbankan 3 november 2016 Softskill Suwarta anggota Komite pemantau risiko Bank credit risk measurement, capital and accounting requirements under basel III and IFRS 9 15 agustus 2016 pelatihan utama Tettet Fitrijanti anggota Komite pemantau risiko - - - raPat KOMItE PEMaNtaU rISIKO Ketentuan mengenai rapat Komite Pemantau Risiko diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko, yaitu: 1. Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat sekurang- kurangnya dua kali dalam satu bulan, disesuaikan dengan kebutuhan Bank. 2. Rapat Komite Pemantau Risiko dapat mengambil keputusan apabila sekurang-kurangnya dihadiri oleh 51 lima puluh satu per seratus dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen. 3. Keputusan rapat Komite Pemantau Risiko dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. 4. Apabila dalam musyawarah tidak tercapai kata mufakat, maka pengambilan keputusan dilakukan dengan cara pengambilan suara terbanyak pemungutan suara. 5. Sehubungan dengan pemungutan suara, maka setiap anggota Komite Pemantau Risiko yang hadir berhak memberikan 1 satu suara dan tambahan 1 satu suara untuk setiap anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari KomisarisKomisaris Independen yang diwakilinya dan dilengkapi dengan surat kuasa. 6. Rapat Komite Pemantau Risiko dipimpin oleh ketua Komite Pemantau Risiko atau anggota Komite Pemantau Risiko yang ditunjuk apabila ketua Komite Pemantau Risiko berhalangan hadir dan dituangkan dengan jelas dalam risalah rapat. 7. Jika dipandang perlu, Komite Pemantau Risiko dapat mengundang pihak lain yang terkait dengan materi rapat dalam rapat Komite Pemantau Risiko. 8. Setiap rapat Komite Pemantau Risiko dituangkan dalam risalah rapat dan ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir serta didokumentasikan dengan baik. 9. Perbedaan pendapat dissenting opinions yang terjadi dalam rapat Komite Pemantau Risiko wajib dicantumkan dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. frEKUENSI DaN tINGKat KEHaDIraN raPat KOMItE PEMaNtaU rISIKO Selama tahun 2016, Komite Pemantau Risiko telah menyelenggarakan total 13 tiga belas kali rapat dengan frekuensi dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat yang disajikan sebagai berikut. Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Komite Pemantau Risiko Nama jabatan Periode Total Rapat jumlah Kehadiran Persentase rudhyanto Mooduto Ketua Komite pemantau risiko 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat 13 13 100 Muhadi anggota Komite pemantau risiko 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat 13 12 92,31 Yayat Sutaryat anggota Komite pemantau risiko 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat 13 9 69,23 Suwarta anggota Komite pemantau risiko 23 Maret 2016 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat 9 5 55,55 Tettet Fitrijanti anggota Komite pemantau risiko 01 Januari 2016 sd 31 Desember 2017 13 13 100 nurry efendi anggota Komite pemantau risiko 28 Juli 2015 sd 27 Juli 2017 13 6 46,15 aGENDa raPat KOMItE PEMaNtaU rISIKO Sepanjang tahun 2016, tanggal pelaksanaan, Agenda rapat dan Peserta rapat Komite Pemantau Risiko, sebagai berikut. RISK MONITORING COMMITTEE MEETINGS The provisions related to the Risk Monitoring Committee meetings are set forth in the Risk Monitoring Committee Working Guidelines and Rules of Conduct, namely: 1. Risk Monitoring Committee holds meetings at least twice a month, tailored to their needs. 2. Risk Monitoring Committee Meeting can make decisions if attended by at least 51 fifty one percent of the members including an Independent Commissioner. 3. Risk Monitoring Committee meetings decisions are based on consensus. 4. Where consensus is not reached, then the decision is made by taking a majority vote polling. 5. With respect to voting, each Risk Monitoring Committee member present is entitled to one 1 vote and an additional one 1 vote for each Risk Monitoring Committee member who represents a Commissioner Independent Commissioner and is equipped with a power of attorney. 6. The Risk Monitoring Committee Meeting is chaired by the Risk Monitoring Committee chairman or member appointed if the Risk Monitoring Committee chairman is unable to attend and is set forth clearly in the minutes of the meeting. 7. 7. If deemed necessary, the Risk Monitoring Committee may invite other parties associated with the meeting agenda to attend the Risk Monitoring Committee meeting. 8. Minutes are taken for each Risk Monitoring Committee meeting noted and are signed by all members of the Committee present and are well documented. 9. Dissenting opinions that occurs during the Risk Monitoring Committee meeting shall be included in the meeting minutes with the reasons for such dissent. RISK MONITORING COMMITTEE MEETING FREQUENCY AND ATTENDANCE LEVEL During 2016, the Risk Monitoring Committee held 13 thirteen meetings with the frequency and level of committee members attendance at the meeting as follows. MEETING AGENDA OF RISK MONITORING COMMITTEE Throughout 2016, the implementation date, Meeting agenda, and Risk Monitoring Committee Meeting Attendees are as follows. Laporan Tahunan 2016 466 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 467 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Agenda Rapat Komite Pemantau Risiko Table of Meeting Agenda of the Risk Monitoring Committee No. Tanggal Rapat Meeting Date Agenda Rapat Meeting Agenda Peserta Rapat Meeting Attendees 1 21 Januari 2015 21 January 2015 • pembahasan Laporan Root Cause of Credit Risk rCCr; • pembahasan realisasi dan Target periode 31 Desember 2015; • Lain-lain. • Root Cause of Credit Risk RCCR Report Discussion; • Discussion of Realization and Target for period of 31 December 2015; • Others. • rudhyanto Mooduto • Muhadi • Tetet Fitrijani 2 05 Februari 2016 5 February 2016 • hasil pemantauan Bisnis dan perkreditan. • risk profile bank bjbTriwulan IV 2015. • Lain-lain. • Business and Credit Monitoring Results. • Bank bjb Risk Proile Quarter IV of 2015. • Others. • rudhyanto Mooduto • agus hery Subagyo • Usman • Nury Efendi • Tetet Fitrijani 3 04 Maret 2016 4 March 2016 • pembahasan Tingkat Kesehatan bank bjbSemester II 2015. • pembahasan Kantor Cabang rugi • Lain lain • Discussion on bank bjb Health Level for Semester II of 2015. • Discussion on Loss of Branch Oice • Others • Rudhyanto Mooduto • Muhadi • Yayat Sutaryat • Nury Efendi • Tetet Fitrijani • Divisi Manajemen Risiko 4 17 Maret 2016 17 March 2016 • pembahasan Tingkat Kesehatan bank bjb. • pembahasan Kinerja bank bjb periode Februari 2016. • Lain-lain. • Discussion on bank bjb Health Level. • Discussion on bank bjb Performance for period of February 2016. • Others. • rudhyanto Mooduto • Muhadi • Tetet Fitrijani 5 30 Maret 2015 30 March 2015 • pembahasan Indikator profil risiko Yang Berperingkat Moderate 3. • pembahasan Kinerja bank bjb periode 28 Maret 2016. • Lain-lain • Discussion on Moderate-Level Risk Proile Indicator 3. • Discussion on bank bjb Performance for period of 28 March 2016 • Others • Rudhyanto Mooduto • Yayat Sutaryat • Muhadi • Tetet Fitrijani 6 21 april 2016 21 April 2016 • pembahasan Mengenai pengaruh potensi risiko hukum dan risiko reputasi terhadap Tingkat Kesehatan bank bjb. • Lain-lain • Discussion on the Impact of Potential Legal Risk and Reputation Risk against bank bjb Health Level. • Others • rudhyanto Mooduto • Muhadi • Yayat Sutaryat • Suwarta • nury effendi • Tetet Fitrijani • Usman • Agus Hery Subagyo • Divisi Manajemen Risiko • Divisi Hukum • Divisi Corporate Secretary 7 05 agustus 2016 5 August 2016 • pembahasan Laporan Risk Profile 2016 • Lain-lain. • Discussion on 2016 Risk Proile Report • Others. • Rudhyanto Mooduto • Muhadi • Suwarta • Nury Efendi • Tetet Fitrijani • Agus Hery Subagyo • Usman 8 08 September 2016 8 September 2016 • pembahasan profil risiko Triwulan II 2016. • pembahasan Manajemen risiko dan pemantauan Bisnis Kredit uMKM • Lain-lain. • Discussion on Risk Proile for Quarter II of 2016. • Discussion on Risk Management and MSME Credit Business Monitoring • Others. • Rudhyanto Mooduto • Muhadi • Yayat Sutaryat • Suwarta • Nury Efendi • Tetet Fitrijani • Usman • Agus Hery Subagyo • Divisi Manajemen Risiko Tabel Agenda Rapat Komite Pemantau Risiko Table of Meeting Agenda of the Risk Monitoring Committee No. Tanggal Rapat Meeting Date Agenda Rapat Meeting Agenda Peserta Rapat Meeting Attendees 9 06 oktober 2016 6 October 2016 • pembahasan perkembangan Bisnis dan perkreditan periode September 2016. • pembahasan Stress Test Likuiditas bank bjbdan Tingkat Kesehatan Bank periode Semester I 2016. • Lain-lain. • Discussion on Business and Credit Development for period of September 2016. • Discussion on bank bjb Liquidity Stress Test and Bank Health Level for period of Semester I of 2016. • Others. • rudhyanto Mooduto • Muhadi • Suwarta • Yayat Sutaryat • Nury Efendi • Tetet Fitrijani • Agus Hery Subagyo • Usman 10 17 november 2016 17 November 2016 • pembahasan Laporan Risk Profile TW III 2016. • Lain-lain. • Discussion on Risk Proile Report for Quarter III of 2016. • Others. • Rudhyanto Mooduto • Muhadi • Yayat Sutaryat • Tetet Fitrijani 11 24 november 2016 24 November 2016 • pembahasan Laporan Stress Test pendirian Bank Banten. • pembahasan profil risiko Triwulan III 2016 • Lain-lain. • Discussion on Bank Banten Establishment Stress Test Report. • Discussion on Risk Proile for Quarter III of 2016. • Others. • rudhyanto Mooduto • Muhadi • Yayat Sutaryat • Tetet Fitrijani • Agus Hery Subagyo • Usman • Divisi Manajemen Risiko 12 08 Desember 2016 8 December 2016 • pembahasan hasil Konfirmasi pemeriksaan oJK Tahun 2014. • Lain-lain. • Discussion on 2014 FSA Audit Conirmation Results. • - Others. • Rudhyanto Mooduto • Muhadi • Suwarta • Yayat Sutaryat • Tetet Fitrijani 13 14 Desember 2016 14 December 2016 • pembahasan hasil Konfirmasi pemeriksaan oJK Tahun 2014 Kasus pT. pLn dengan pT. nincec Multi Dimensi. • Lain-lain • Discussion on 2014 FSA Audit Conirmation Results Case of PT. PLN with PT. Nincec Multi Dimensi. • Others • rudhyanto Mooduto • Muhadi • Yayat Sutaryat • Tettet Fitrijanti • usman • agus hery Subagyo • Divisi Corporate Secretary • Divisi hukum • Divisi Korporasi dan Komersial. LaPOraN SINGKat PELaKSaNaaN KEGIataN KOMItE PEMaNtaU rISIKO taHUN 2016 Sesuai program kerja Komite Pemantau Risiko KPR, maka pada tahun 2016 direalisasikan rencana kerja sebagai berikut. 1. Mengevaluasi kecukupan penerapan manajemen risiko dari aspek kebijakan melalui review kecukupan pedoman, perangkat manajemen risiko dan parameter variabel peringkat risiko 2. Mengevaluasi peringkat risiko berdasarkan Laporan Profil Risiko self assesmentdan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil evaluasi tersebut kepada Dewan Komisaris 3. Memantau Laporan Tingkat Kesehatan Bank self assesment BRIEF REPORT ON THE IMPLEMENTATION OF RISK MONITORING COMMITTEE ACTIVITIES IN 2016 In accordance with work programs of the Risk Monitoring Committee KPR, in 2016, the work plans were realized as follows. 1. Evaluate the adequacy of risk management implementation of policy aspect through adequacy review of guidelines, risk management tools, and risk rating variable parameters 2. Evaluate risk level based on self assessment Risk Profile Report and provide recommendation based on such results to the Board of Commissioners 3. Monitor Self Assessment Bank Health Level Report 4. Analyze Liquidity Credit Stress Test 5. Analyze Root Cause of Credit Risk RCCR Analysis Report; 6. Review Market Risk Liquidity Measurement Guidelines. 7. Discuss MSME Micro credit risk management 8. Discuss the performance of subsidiary, bank bjb Sharia, and provide recommendations to the Board of Commissioners through the Integrated Governance Committee 9. Discuss in specific the legal risk and reputation risk 10. Prepare quarterly and annually House Loan KPR report and work plan 11. Increase the capacity of the Head and Members of House Loan KPR through workshops, seminars, and benchmarking 12. Carry out other duties assigned by the Board of Commissioners under the provisions of the applicable laws and regulations. INTEGRATED GOVERNANCE COMMITTEE Regulation of the Financial Services Authority No. 18POJK.032014 on the Implementation of Integrated Governance for Financial Conglomerate is to oversee the implementation of integrated governance for Financial Services Institutions having ownership andor control relations. Therefore, every Financial Services Institutions incorporated in financial conglomerate must implement an integrated governance. In the implementation of integrated governance, bank bjb has established an Integrated Governance Committee as a monitoring to provide recommendations or advice in the implementation of such policy. Laporan Tahunan 2016 468 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 469 Growing Together with New Expanding Opportunities 4. Menelaah Liquidity Credit Stress Test 5. Menelaah Laporan Analisa Root Cause Credit Risk RCCR 6. Mereview Pedoman Pengukuran Risiko Pasar Likuiditas. 7. Membahas manajemen risiko kredit UMKM Mikro 8. Membahas kinerja perusahaan anak bank BJB Syariah dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris melalui Komite Tata Kelola Terintegrasi 9. Membahas secara spesifik risiko hukum dan risiko reputasi 10. Menyusun laporan KPR triwulanan dan tahunan dan menyusun rencana kerja 11. Peningkatan kapasitas Ketua dan Anggota KPR melalui Workshop, Seminar, dan Benchmarking 12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 18POJK.032014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan guna mengatur pelaksanaan tata kelola terintegrasi bagi Lembaga Jasa Keuangan yang memiliki hubungan kepemilikan danatau pengendalian. Oleh karena itu setiap Lembaga Jasa Keuangan yang tergabung dalam konglomerasi keuangan wajib menerapkan tata kelola secara terintegrasi. Dalam pelaksanaan tata kelola terintegrasi Bank BJB telah membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi sebagai pengawasan untuk memberikan rekomendasi atau nasihat dalam pelaksanaan kebijakan termaksud. DaSar PEMBENtUKaN KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI Komite Tata Kelola Terintegrasi bank bjb untuk periode tahun 2016 dibentuk berdasarkan: 1. Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Good Corporate Governance. 2. Peraturan Bank Indonesia No. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 tentang Good Corporate Governance. 3. Surat Edaran Bank Indonesia No. 912DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. 4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17POJK.032014 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14 SEOJK.032015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. PIaGaM KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI Komite Tata Kelola Terintegrasi telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi KTT berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 05SKDK2016 tanggal 31 Maret 2016. tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI Komite Tata Kelola Terintegrasi memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyusun dan melaksanakan rencana kerja tahunan sesuai arahan Dewan Komisaris dan ketentuan yang berlaku di Bank. Adapun Tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi adalah: 1. Mengawasi penerapan tata kelola pada masing-masing Lembaga Jasa Keuangan agar sesuai dengan Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi. 2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Entitas Utama mengenai pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama atas pelaksanaan Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi dan tindak lanjut hasil audit dari pihak intern dan ekstern. 3. Melakukan evaluasi terhadap Kebijakan Tata Terintegrasi yang telah ditetapkan. 4. Mengevaluasi dan menganalisa laporan tata kelola terintegrasi yang diberikan oleh Direksi serta laporan lain. 5. Menyusun dan melaksanakan rencana kerja tahunan Komite Tata Kelola Terintegrasi sesuai arahan Dewan Komisaris dan ketentuan yang berlaku di Bank. 6. Membuat program kerja tahunan. 7. Membuat laporan hasil evaluasi dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris paling kurang 1 satu kali dalm setiap Triwulan. WEWENaNG KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI Komite Tata Kelola Terintegrasi berwenang untuk: 1. Mengakses informasi seluas-luasnya terkait dengan struktur konglomerasi keuangan serta kebijakan, pelaksanaan dan pelaporan Tata Kelola Terintegrasi Bank, dan laporan atau informasi lainnya. 2. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk pihak untuk melaksanakan fungsi yang mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris paling sedikit komite atau fungsi pemantauan audit, dan BASIS OF ESTABLISHMENT OF INTEGRATED GOVERNANCE COMMITTEE Bank bjb’s Integrated Governance Committee for the period of 2016 was established based on: 1. a. Bank Indonesia Regulation No. 84PBI2006 dated January 30, 2006 on Good Corporate Governance; 2. Bank Indonesia Regulation No. 814PBI2006 dated October 5, 2006 on the Amendment to Bank Indonesia Regulation No. 84PBI2006 on Good Corporate Governance; 3. Bank Indonesia Circular Letter No. 912DPNP dated May 30, 2007 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks; 4. The Financial Services Authority Regulation No. 17 POJK.032014 and the Financial Services Authority Circular Letter No. 14SEOJK.032015 on the Applicationof Integrated Risk Management for Financial Conglomeration. INTEGRATED GOVERNANCE COMMITTEE CHARTER Integrated Governance Committee has had Guidelines and Procedure of Integrated Governance Committee KTT based on the Decree of the Board of Commissioners No. 05SKDK2016 dated March 31, 2016. DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF INTEGRATED GOVERNANCE COMMITTEE The Integrated Governance Committee has duties and responsibilities to develop and implement annual work plan as directed by the Board of Commissioners and Bank’s applicable provisions. The duties and responsibilities of the Integrated Governance Committee are: 1. Overseeing governance implementation in their respective Financial Services Institutions to comply with the Integrated Governance Policy. 2. Providing recommendations to the Board of Commissioners of the Top Entities concerning the duties and responsibilities of the Directors of the Top Entities on the implementation of Integrated Governance Policy and follow-up of audit results from internal and external parties. 3. Evaluating the predetermined Integrated Governance Policy. 4. Evaluating and analyzing the integrated governance report given by the Directors along with other reports. 5. Preparing and implementing annual work plan of the Integrated Governance Committee as directed by the Board of Commissioners and Bank’s applicable provisions. 6. Establishing annual work program. 7. Creating the evaluation report and making recommendation to the Board of Commissioners at least once in every quarter. THE AUTHORITY OF THE INTEGRATED GOVERNANCE COMMITTEE The Integrated Governance Committee is authorized to: 1. Access as much information as possible regarding the structure of financial conglomerates and policies, implementation, and reporting of Bank’s Integrated Governance, and reports or other information. 2. Recommend to the Board of Commissioners to appoint party to perform the functions that support the duties and responsibilities of the Board of Commissioners at least a committee or audit monitoring function, and a committee or compliance monitoring function. INTEGRATED CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE, STRUCTURE, MEMBERSHIP AND EXPERTISE The Integrated Corporate Governance Committee Structure consists of: 1. Integrated Corporate Governance Committee Chairman 2. Integrated Corporate Governance Committee Member from the Independent Commissioners. 3. Integrated Corporate Governance Committee Members from the Board of Commissioners. 4. Integrated Corporate Governance Committee Members from indpendent Parties. 5. Integrated Corporate Governance Committee Members from bank bjb Syariah Board of Commissioners. 6. Integrated Corporate Governance Committee Members from the PT BPR LPK Intan Jabar Supervisory Board. 7. Integrated Corporate Governance Committee Members from the PT BPR Utama Karya Jabar Supervisory Board. The number and composition of the Independent Commissioners who are members of the Integrated Corporate Governance Committee are adapted by taking into account the Financial Conglomerate’s needs as well as for the Integrated Corporate Governance Committee’s efficiency and effectiveness and by considering the representation for each financial services sector. Laporan Tahunan 2016 470 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 471 Growing Together with New Expanding Opportunities komite atau fungsi pemantauan kepatuhan. StrUKtUr, KEaNGGOtaaN DaN KEaHLIaN KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI Struktur Komite Tata Kelola Terintegrasi terdiri dari : 1. Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi 2. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi dari Komisaris Independen. 3. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi dari Komisaris. 4. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi dari pihak indpenden. 5. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi dari Dewan Komisaris bank bjb Syariah. 6. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi dari Dewan Pengawas PT BPR LPK Intan Jabar. 7. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi dari Dewan Pengawas PT BPR Karya Utama Jabar. Jumlah dan komposisi Komisaris Independen yang menjadi anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi disesuaikan dengan kebutuhan Konglomerasi Keuangan serta efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi dengan memperhatikan paling sedikit keterwakilan masing- masing sektor jasa keuangan. Adapun struktur, keanggotan dan keahlian Komite Tata Kelola Terintegrasi adalah sebagai berikut. Tabel Struktur, Keanggotaan dan Keahlian Komite Tata Kelola Terintegrasi Nama Jabatan Keterangan Periode Keahlian Yayat Sutaryat Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi Komisaris Independen 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat hukum Klemi Subiyantoro anggota Tata Kelola Terintegrasi Komisaris Independen pelaksana Tugas Komisaris utama 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat akuntansi dan hukum Rudhyanto Mooduto anggota Tata Kelola Terintegrasi Komisaris Independen 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat akuntansi dan Manajemen Bisnis Internasional Suwarta anggota Tata Kelola Terintegrasi Komisaris Independen 23 Maret 2016 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat akuntansi dan hukum Aldrin Herwany anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi pihak Independen 03 Juni 2016 sd 02 Juni 2017 Ekonomi The Integrated Corporate Governance Committee structure, membership and expertise is as follows. Laporan Tahunan 2016 472 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 473 Growing Together with New Expanding Opportunities PROFIL KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI xxx Warga negara Indonesia, berdomisili di DKI Jakarta. Lahir di Sukoharjo pada 23 Mei 1966, saat ini berusia 50 tahun. Menyelesaikan pendidikan Diploma IV dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara STAN pada tahun 1994, memperoleh gelar sarjana di bidang Hukum dari Universitas Krisna Dwipayana pada tahun 2012 dan gelar Magister Manajemen Bidang Studi Ekonomi Sumber Daya Manusia di Universitas Krisna Dwipayana tahun 2012. Aktif mengikuti pelatihan diantaranya ASEAN Global Leadership Program di USA dan Seminar BPDSI. Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting sebagai Komisaris Independen PT Adhi Karya Persero Tbk 2006-2008 dan Ketua Komite Audit PT Adhi Karya Persero Tbk 2006-2008. Beliau pertama kali diangkat sebagai Komisaris Independen pada tahun 2008 sesuai dengan Akta keputusan RUPS LB nomor 14 tanggal 19 November tahun 2008. Indonesian citizen, domiciled in Jakarta. Born in Sukoharjo on 23 May 1966, currently 50 years old. Graduated Diploma IV in Indonesian State College of Accountancy STAN in 1994, earned his Bachelor’s degree in Law from Krisna Dwipayana University in 2012, and Magister Management majoring Human Resources Economic at Krisna Dwipayana University in 2012. He attended several trainings, among others, ASEAN Global Leadership Program in USA and BPDSI Seminar. He had held various important positions, such as Independent Commissioner of PT. Adhi Karya Persero Tbk 2006- 2008 and Head of Audit Committee of PT. Adhi Karya Persero Tbk 2006- 2008. He was first appointed as Independent Commissioner in 2008 based on EGMS Deed of Resolution Number 14 dated 19 November 2008. Klemi Subiyantoro anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi xxxxxxx Yayat Sutaryat Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung. Lahir di Garut pada 5 Agustus 1952, saat ini berusia 64 tahun. Menyelesaikan pendidikan di Akademi Fakultas IPPS IKIP Bandung tahun 1980. Meraih gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Islam Nusantara pada tahun 1987 dan memperoleh gelar Master of Science MSI di bidang Administrasi Negara dari Universitas Garut pada tahun 2000.Aktif mengikuti pelatihan diantaranya Membangun Key Performance Indicators KPI Direksi-Komisaris dan Implementasi POJK No. 45POJK.032015, Seminar BPDSI, International Risk Management Refreshment Program For Executives, dan Seminar Prospek Perekonomian Nasional 2017 Peluang Dan Tantangan Industri Perbankan. Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting di Pemerintahan Daerah antara lain sebagai Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan DPPK Daerah Kabupaten Bandung 2007-2010, dan sebagai Komisaris Utama di PT Citra Bangun Selaras 2011-2012. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 25 Juli 2011 berdasarkan akta keputusan RUPS LB No 76 tahun 2011, kemudian diangkat kembali pada 31 Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No 117,118,119 tahun 2015. Citizen of Indonesia, domiciled in Bandung. Born in Garut on 5 August 1952, currently 64 years old. Finished his education at IPPS Faculty Academy, IKIP Bandung in 1980. Obtained Bachelor in Law degree from Universitas Islam Nusantara in 1987 and Master of Science MSI majoring in State Administration from Garut University in 2000. Actively participates in trainings, among others, Developing Key Performance Indicators KPI Directors- Commissioners and Implementation of POJK No.45POJK.032015, BPDSI Seminar, International Risk Management Refreshment Program For Executives, and Seminar of National Economics Prospect 2017, Opportunities and Challenges in Banking Industry. He has previous experience in many important positions in the Regional Government, among others, as the Head of Financial Revenue and Management Agency DPPK of Bandung Regency 2007-2010, and as a President Commissioner at PT Citra Bangun Selaras 2011-2012. He has been appointed as the Company’s Commissioner since 25 July 2011 based on EGMS Deed of Resolution No.76 of 2011, and later was reappointed on 31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution No.117, 118, 119 of 2015. Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi xxxxxxx Berikut Profil Komite Tata Kelola Terintegrasi Per 31 Desember 2016 Laporan Tahunan 2016 474 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 475 Growing Together with New Expanding Opportunities Warga negara Indonesia, berdomisili di Bekasi. Lahir di Sukoharjo pada 28 Desember 1971, saat ini berusia 45 tahun. Beliau lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1994 dan Sarjana EkonomiAkuntansi dari Universitas Satya Negara Indonesia pada tahun 1997. Kemudian Beliau memperoleh gelar Sarjana di Bidang Hukum Bisnis pada tahun 2009 dan gelar Magister Hukum Bisnis dari Universitas Indonesia pada tahun 2006. Saat ini masih menempuh pendidikan Doktoral di bidang Manajemen Bisnis pada Universitas Brawijaya. Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting antara lain sebagai Direktur Utama Best Parking 2009- 2011, sebagai Komite Audit KSO Sucofindo Surveyor Indonesia 2010- 2012. Saat ini beliau masih menjabat sebagai partner pada Jmt Law House sejak 2003 dan Anggota Komite Audit Perseroan sejak 2012. Diangkat pertama kali sebagai Komisaris Independen pada pada tanggal 23 Maret 2016 berdasarkan akta keputusan RUPS nomor 60. Citizen of Indonesia, domiciled in Bekasi. Born in Sukoharjo on 28 December 1971, currently 45 years old. Graduated from Indonesian State College of Accountancy STAN in 1994 and Bachelor of EconomicsAccounting from Universitas Satya Negara Indonesia in 1997. Then, he obtained Bachelor of Business Law in 2009 and Magister of Business Law from University of Indonesia in 2006. He is currently pursuing Doctoral Degree in Business Management at Brawijaya University. He has previous experience in many important positions, among others, as a President Director at Best Parking 2009-2011, as a KSO Audit Committee of Sucofindo Surveyor Indonesia 2010- 2012. He is currently a partner at Jmt Law House, beginning in 2003, and the Company’s Audit Committee Member, starting in 2012. He was appointed as an Independent Commissioner, the first time, on 23 March 2016 based on GMS Deed of Resolution No.60. Suwarta anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi xxxxxxx rudhyanto Mooduto Warga negara Indonesia, berdomisili di DKI Jakarta. Lahir di Jakarta pada 4 Desember 1955, saat ini berusia 61 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti pada tahun 1984, dan memperoleh gelar Master of Business Administration pada bidang Manajemen Jurusan Bisnis Internasional dari Georgia State University, Atlanta, Amerika Serikat pada tahun 1990. Aktif mengikuti pelatihan diantaranya ASEAN Global Leadership Program dan International Risk Management Refreshment Program For Executives Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting di Bank Negara Indonesia pada masa awal karirnya, kemudian Beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia 2010 dan pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Persona Prima Utama 2011- 2013. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 27 September 2012 berdasarkan akta keputusan RUPS No 129,130 tahun 2012 dan diangkat kembali untuk kedua kalinya pada 31 Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No 117,118,119 tahun 2015. Citizen of Indonesia, domiciled in DKI Jakarta. Born in Jakarta on 4 December 1955, currently 61 years old. Obtained Bachelor degree in Accounting from Faculty of Economics, Trisakti University in 1984 and Master of Business Administration in Management majoring in International Business from Georgia State University, Atlanta, United States of America in 1990. Actively participates in trainings, among others, ASEAN Global Leadership Program and International Risk Management Refreshment Program For Executives. He has experience in many important positions at Bank Negara Indonesia in the early stages of his career. He then became the President Director of PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia 2010 and was the President Director of PT Persona Prima Utama 2011-2013. He was appointed as the Company’s Commissioner on 27 September 2012 based on GMS Deed of Resolution No.129, 130 of 2012 and reappointed for the second time on 31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution No.117, 118, 119 of 2015. anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi xxxxxxx Laporan Tahunan 2016 476 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 477 Growing Together with New Expanding Opportunities aldrin Herwani Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung Lahir tanggal 16 Juni 1969, saat ini berusia 47 tahun. Diangkat sebagai anggota Komite Tata Kelola terintegrasi Perseroan sejak 3 Juni 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 0771SK DIR-CS2016 tanggal 29 Agustus 2016. Meraih gelar Sarjana di bidang Manajemen dari Universitas Riau tahun 1994, Magister Manajemen dari Universitas Padjajaran tahun 2004, serta Doktor di bidang Keuangan pada International Islamic University Malaysia tahun 2013 Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting, antara lain sebagai Dosen dan Peneliti FEB UNPAD, Deputy Director for research and networking of Center for Management and Business Studies, UNPAD, Expert Team UNPAD untuk DPRD Kota Balikpapan. Indonesian citizen, domiciled in Bandung. Born on June 16, 1969, currently 47 years old. Appointed as member of the Integrated Governance Committee of the Company since June 3, 2016 by the Board of Directors Decree No. 0771SK DIR-CS2016 dated August 29, 2016. He holds a Bachelor degree in Management from the University of Riau in 1994, Master of Management from Padjadjaran University in 2004, and a Doctorate in Finance from the International Islamic University Malaysia in 2013. He has held several important positions, among others as Lecturer and Researcher of FEB UNPAD, Deputy Director for research and networking of Center for Management and Business Studies, UNPAD, Expert Team of UNPAD for Balikpapan City Council. anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi Member of Integrated Governance KUaLIfIKaSI PENDIDIKaN DaN PENGaLaMaN KErJa KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI Per 31 Desember 2016, kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi adalah sebagai berikut. Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi Table of Educational Qualification and Work Experience of the Integrated Governance Committee Nama Name Pendidikan Education Pengalaman Kerja Work Experience Yayat Sutaryat • S1 hukum • S2 administrasi negara • Bachelor of Law • Master of State Administration • Kepala Badan administrasi Keuangan Daerah • Kepala Dinas pendapatan dan pengelolaan Keuangan Daerah • Komisaris utama pT CBS • Head of Regional Financial Administration • Head of Regional Financial Management and Revenue Oice • President Commissioner of PT CBS Klemi Subiyantoro • DIV STan • S1 Sarjana hukum • S2 Magister Manajemen • DIV STAN • Bachelor of Law • Master of Management • Kepala audit Internal Mabes pMI • Komite audit pT Semen Gresik persero Tbk • Ketua Komite audit pT adhi Karya persero Tbk • Komisaris Independen pT adhi Kayra persero Tbk • Head of Internal Audit for PMI Headquarter • Audit Committee of PT Semen Gresik Persero Tbk • Head of Audit Committee of PT Adhi Karya Persero Tbk • Independent Commissioner of PT Adhi Kayra Persero Tbk Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi Table of Educational Qualification and Work Experience of the Integrated Governance Committee Nama Name Pendidikan Education Pengalaman Kerja Work Experience rudhyanto Mooduto • S1 akuntansi • S2 Bisnis Internasional • Bachelor of Accounting • Master of International Business • penasihat Senior BnI Kantor pusat • Direktur utama pT asian hybrid Seed Technologies Indonesia • Direktur utama pT persona prima utama • Senior Advisor for BNI Head Oice • President Director of PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia • President Director of PT Persona Prima Utama Suwarta • S1 akuntansi • S1 hukum ekonomi • S2 hukum Bisnis • S3 Manajemen Bisnis • Bachelor of Accounting • Bachelor of Economics Law • Master of Business Law • Phd of Business Management • Komite audit KSo Sucofindo Surveyor Indonesia • partner JmtLawhouse • Direktur utama Best parking • Audit Committee for KSO Sucoindo Surveyor Indonesia • Partner at Jmt Law House • President Director of Best Parking aldrin herwany • S1 Manajemen • S2 Manajemen Keuangan • S3 Bisnis administrasi • Bachelor of Management • Master of Financial Management • PhD of Business Administration • Dosen dan peneliti FeB unpaD • Deputy Director for research and networking of Center for Management and Business Studies, unpaD • expert Team unpaD untuk DprD Kota Balikpapan • Lecturer and Researcher of FEB UNPAD • Deputy Director for research and networking of Center for Management and Business Studies, UNPAD • UNPAD Expert Team for Balikpapan City Council INDEPENDENSI KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI Seluruh anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen. Tabel Independensi Komite Tata Kelola Terintegrasi Table of the Independence of the Integrated Governance Committee Aspek Independensi yayat Sutaryat Klemi Subiyantoro Rudhyanto Mooduto Suwarta Aldrin Herwany Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi No inancial relations with the Board of Commissioners and Directors √ √ √ √ √ Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak perusahaan, maupun perusahaan afiliasi No management relations in the company, subsidiaries, or ailiated companies √ √ √ √ √ Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaan No stake ownership relations in the company √ √ √ √ √ Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, danatau sesama anggota Komite audit No family relations with the Board of Commissioners, Directors, andor fellow member of the Audit Committee √ √ √ √ √ Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintah Does not serve as political party oicials or government oicials √ √ √ √ √ EDUCATIONAL QUALIFICATION AND WORK EXPERIENCE OF THE INTEGRATED GOVERNANCE COMMITTEE Per 31 December 2016, educational qualification and work experience of the Head and Members of the Integrated Governance Committee are as follows: INTEGRATED CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE INDEPENDANCE All Integrated Corporate Governance Committee members have no financial, management, share ownership and or family relationships with the Board of Commissioners, Board of Directors and or Controlling Shareholders or relationships with the bank, which could affect their ability to act independently. Laporan Tahunan 2016 478 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 479 Growing Together with New Expanding Opportunities PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI Sepanjang tahun 2016, anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi Perseroan telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini: Nama jabatan Materi Pengembangan Kompetensi Pelatihan Waktu dan Tempat Pelaksanaan jenis Pelatihan dan Penyelenggara Yayat Sutaryat Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi Membangun Key Performance Indicator KpI DireksiKomisaris dan Implementasi poJK no. 45 poJK.032015 24 – 25 februari 2016 Technical skill Seminar BpDSI 2 april 2016 Softskill International risk Management refreshment program for executives 15 oktober- 22 oktober 2016 pelatihan utama Seminar prospek perekonomian nasional 2017 peluang dan tantangan industri perbankan 3 november 2016 Softskill Klemi Subiyantoro anggota Tata Kelola Terintegrasi asean Global Leadership program 8 Mei – 13 Mei 2016 pelatihan utama Seminar BpDSI 3 September 2016 Softskill rudhyanto Mooduto anggota Tata Kelola Terintegrasi asean Global Leadership program 8 Mei – 13 Mei 2016 pelatihan utama International risk Management refreshment program for executives 15 oktober- 22 oktober 2016 pelatihan utama Suwarta anggota Tata Kelola Terintegrasi Bank credit risk measurement, capital and accounting requirements under basel III and IFrS 9 15 agustus 2016 pelatihan utama aldrin herwany anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi - - - raPat KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI Ketentuan Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi adalah sebagai berikut. 1. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi mengadakan rapat sekurang-kurangnya 4 empat kali dalam 1 satu tahun, disesuaikan dengan kebutuhan Bank. 2. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi membahas mengenai evaluasi kebijakan dan penerapan tata kelola terintegrasi pada LJK. 3. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dapat dilaksanakan melalui video conference. 4. Hasil rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan secara baik. 5. Perbedaan pendapat dissenting opinion yang terjadi dalam rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat. 6. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dapat mengambil keputusan apabila sekurang-kurangnya dihadiri oleh 51 lima puluh satu per seratus dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen. 7. Keputusan rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. 8. Apabila dalam musyawarah tidak tercapai kata mufakat, maka pengambilan keputusan dilakukan dengan cara pengambilan suara terbanyak pemungutan suara. 9. Sehubungan dengan pengambilan suara, maka setiap anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi yang hadir berhak memberikan 1 satu suara dan tambahan 1 satu suara untuk setiap anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi yang diwakilinya yang dilengkapi dengan surat kuasa. 10. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dipimpin oleh ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi atau anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi yang berasal dari unsur Dewan Komisaris apabila ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi berhalangan hadir. 11. Jika dipandang perlu, Komite Tata Kelola Terintegrasi dapat mengundang pihak lain dari internal Bank yang terkait dengan materi rapat dalam rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi. frEKUENSI DaN tINGKat KEHaDIraN raPat KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI Selama tahun 2016, Komite Tata Kelola Terintegrasi telah menyelenggarakan total 10 sepuluh kali rapat dengan frekuensi dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat yang disajikan sebagai berikut. Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi Nama jabatan Total Rapat jumlah Kehadiran Persentase Yayat Sutaryat Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi 10 10 100 Klemi Subiyantoro anggota Tata Kelola Terintegrasi 10 - - rudhyanto Mooduto anggota Tata Kelola Terintegrasi 10 10 100 Suwarta anggota Tata Kelola Terintegrasi 7 5 71,43 aldrin herwany anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi 6 8 75 INTEGRATED CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE COMPETENCE DEVELOPMENT Throughout 2016, the Integrated Corporate Governance Committee members participated in various programs to increase their competence including training, workshops, conferences, seminars, as follows: INTEGRATED CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE MEETINGS Provisions related to Integrated Corporate Governance Committee Meetings are set forth in the Integrated Governance Committee Working Guidelines and Rules of Conduct as follows. 1. Integrated Corporate Governance Committee meetings are held at least 4 four times in one 1 year, tailored to their needs. 2. Integrated Corporate Governance Committee meetings evaluate integrated corporate governance policies and implementation at LJK. 3. Integrated Corporate Governance Committee meetings may be conducted through video conference 4. Integrated Corporate Governance Committee meeting results are noted in the minutes of the meetings and are documented properly 5. Dissenting opinions that occurred in the Integrated Corporate Governance Committee meetings shall be clearly stated in the minutes of the meeting with the reasons for dissent. 6. Integrated Corporate Governance Committee meeting can make decisions if attended by at least 51 fifty one percent of the members including an Independent Commissioner. 7. Integrated Corporate Governance Committee meeting decision are taken by consensus. 8. If a consensus is not reached, then the decision is taken by a majority vote polling. 9. Every of the Integrated Corporate Governance Committee member present is entitled to one 1 vote and an additional one 1 vote for each Integrated Governance Committee member equipped with a power of attorney. 10. The Integrated Corporate Governance Committee Meeting is chaired by the Integrated Corporate Governance Committee chairman or an Integrated Governance Committee member who represents the Commissioners if the Integrated Corporate Governance Committee chairman is unable to attend. 11. If deemed necessary, the Integrated Corporate Governance Committee may invite other internal Bank parties of associated with the meeting agenda to attend in the Integrated Corporate Governance Committee meeting. INTEGRATED CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE MEETINGS FREQUENCY AND ATTENDANCE LEVEL During 2016, the Integrated Corporate Governance Committee held 10 ten meetings with the frequency and committee members attendance level presented as follows. Laporan Tahunan 2016 480 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 481 Growing Together with New Expanding Opportunities aGENDa raPat KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI Sepanjang tahun 2016, tanggal pelaksanaan, Agenda rapat dan Peserta rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi, sebagai berikut. Tabel Agenda Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi Table of Meeting Agenda of the Integrated Governance Committee No. Tanggal Rapat Meeting Date Agenda Rapat Meeting Agenda Peserta Rapat Meeting Attendees 1 04 Februari 2016 4 February 2016 • pembahasan Draft Kebijakan tata Kelola Terintegrasi. • Lain-lain. • Discussion on Integrated Governance Policy Draft. • Others. • Yayat Sutaryat • rudhyanto Mooduto • aldrin herwany 2 04 Maret 2016 4 March 2016 • pembahasan draft pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi. • Lain-lain. • Discussion on the Guidelines and Procedure of Integrated Governance Committee draft. • Others. • Yayat Sutaryat • rudhyanto Mooduto • Muhadi • aldrin herwany 3 08 Maret 2016 8 March 2016 • pembahasan Kelanjutan Draft pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi. • Lain-lain. • Discussion on Continuation of the Guidelines and Procedure of Integrated Governance Committee Draft. • Others. • Yayat Sutaryat • rudhyanto Mooduto • Muhadi • aldrin herwany 4 13 april 2016 13 April 2016 • pembahasan program Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi • pembahasan Laporan Kegiatan Komite Tata Kelola Terintegrasi Triwulan I 2016. • Lain-lain • Discussion on Integrated Governance Committee Work Program • Discussion on Integrated Governance Committee Activity Report for Quarter I of 2016. • Others • Yayat Sutaryat • rudhyanto Mooduto • Suwarta • aldrin herwany 5 18 agustus 2016 18 August 2016 • pembahasan Tindak Lanjut pelaksanaan poJK no. 17 dan 18. • pembahasan Laporan Kegiatan Komite Tata Kelola Terintegrasi Triwulan II tahun 2016. • Lain-lain. • Discussion on the Follow-up of Implementation of POJK No. 17 and 18. • Discussion on Integrated Governance Committee Activity Report for Quarter II of 2016. • Others. • Yayat Sutaryat • rudhyanto Mooduto • Suwarta • SaTuan KerJa KepaTuhan 6 14 September 2016 14 September 2016 • pembahasan Tindak Lanjut penerapan poJK 18 poJK.032014 • Lain-lain • Discussion on the Follow Up of Implementation of POJK 18 POJK.032014 • Others • Yayat Sutaryat • rudhyanto Mooduto • Suwarta • aldrin herwany 7 06 oktober 2016 6 October 2016 • Lanjutan pembahasan progress penerapan poJK 18 poJK.032014. • Lain-lain • Continued Discussion on the Progress of implementation of POJK 18POJK.032014. • Others • Yayat Sutaryat • rudhyanto Mooduto • Suwarta 8 17 november 2016 17 November 2016 • rapat Koordinasi Komite Tata Kelola Terintegrasi. • Lain-lain • Coordination Meeting of the Integrated Governance Committee. • Others • Yayat Sutaryat • rudhyanto Mooduto • erick • rubyana ramdhan • rahmat • aldrin herwany 9 24 november 2016 24 November 2016 • pembahasan progress report penerapan Manajemen risiko Terintegrasi. • Lain-lain • Discussion on Integrated Risk Management Application Report Progress. • Others • Yayat Sutaryat • rudhyanto Mooduto • aldrin herwany • Divisi Manajemen risiko 10 16 Desember 2016 16 December 2016 • pembahasan program Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2017. • Discussion on the 2017 Integrated Governance Committee Work Program. • Yayat Sutaryat • rudhyanto Mooduto • Suwarta • aldrin herwany LaPOraN SINGKat PELaKSaNaaN KEGIataN KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI taHUN 2016 Selama tahun 2016 kegiatan Komite Tata Kelola Terintegrasi adalah sebagai berikut: 1. Berkoordinasi dengan Direktorat Kepatuhan dan Manajemen Risiko. 2. Memberikan masukan kepada Direksi. 3. Pemantuan mengenai progress report penerapan Tata Kelola Terintegrasi dan Manajemen Risiko Terintegrasi di bank bjb. KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN Komite Pemantau Risiko KPR bank bjb merupakan salah satu komite yang dibentuk Dewan Komisaris Bank dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. DaSar PEMBENtUKaN KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN KPBP bank bjb untuk periode tahun 2016 dibentuk berdasarkan: 1. Peraturan Bank Indonesia nomor 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Good Corporate Governance. 2. Peraturan Bank Indonesia nomor 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia nomor 84PBI2006 tentang Good Corporate Governance. 3. Surat Edaran Bank Indonesia nomor 912DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good 4. Corporate Governance bagi Bank Umum. MEETING AGENDA OF THE INTEGRATED GOVERNANCE COMMITTEE Throughout 2016, the implementation date, Meeting agenda, and Attendees of the Integrated Governance Committee Meeting, are as follows. XXXXXxxxxxx Throughout 2016, the activities of Integrated Governance Committee are as follows: 1. Coordinate with the Compliance and Risk Management Directorate. 2. Provide inputs for the Board of Directors. 3. Monitor the progress report on the implementation of Integrated Governance and Integrated Risk Management in bank bjb. BUSINESS AND CREDIT MONITORING COMMITTEE Risk Monitoring Committee KPR of bank bjb is one of the committees established by Bank’s Board of Commissioners in order to support the effective implementation of its tasks and responsibilities. BASIS OF ESTABLISHMENT OF BUSINESS AND CREDIT MONITORING COMMITTEE Bank bjb’s Business and Credit Monitoring Committee for the period of 2015 was established based on: 1. Bank Indonesia Regulation No. 84PBI2006 dated January 30, 2006 on Good Corporate Governance; 2. Bank Indonesia Regulation No. 814PBI2006 dated October 5, 2006 on the Amendment to Bank Indonesia Regulation No. 84PBI2006 on Good Corporate Governance; 3. Bank Indonesia Circular Letter No. 912DPNP dated May 30, 2007 on the Implementation of Good 4. Corporate Governance for Commercial Banks; Laporan Tahunan 2016 482 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 483 Growing Together with New Expanding Opportunities 5. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. nomor 07SKDK2015 tanggal 22 April 2015 tentang Pembagian Tugas dan Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta Komite-Komite. 6. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. nomor 05SKDK2015 tanggal 3 Maret 2015 Tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan. PIaGaM KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantay Bisnis dan Perkreditan KPBP berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 05SKDK2015 tanggal 3 Maret 2015. tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan memiliki tugas: 1. Memantau kebijakan serta jalannya bisnis dan perkreditan bank 2. Tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris Adapun tanggung jawab Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan adalah sebagai berikut. 1. Dalam melaksanakan tugas, KPBP bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. 2. Anggota KPBP wajib merahasiakan informasi yang diperoleh sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Anggota KPBP dalam melaksanakan tugasnya wajib menaati standar etika Bank dan dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Bank selain honorarium danatau tunjangan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. WEWENaNG KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan mempunyai wewenang untuk: 1. Mengakses informasi di bidang bisnis dan perkreditan, mulai dari kebijakan dan tata kelola bisnis dan perkreditan. 2. Mengakses infrastruktur bisnis dan perkreditan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. 5. Decree of the Board of Commissioners of PT Bank Jabar No. 07 SKDK2015 dated April 22, 2015 on the Division of Tasks and the activites of Board of Commissioners and the committees. 6. Decree of the Board of Commissioners of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat, Tbk No. 05SK DK2015 dated March 3, 2015 on the Working Guidelines of the Business and Credit Monitoring Committee. BUSINESS AND CREDIT MONITORING COMMITTEE CHARTER Business and Credit Monitoring Committee has had Guidelines and Procedure of Business and Credit Monitoring Committee KPBP based on the Decree of the Board of Commissioners No. 05SK DK2015 dated 3 March 2015. DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF BUSINESS AND CREDIT MONITORING COMMITTEE Business and Credit Monitoring Committee tasks are: 1. Monitoring the policies and business conduct and bank credit 2. Other tasks assigned by the Board of Commissioners The responsibilities of Business and Credit Monitoring Committee are as follows. 1. In performing its duties, KPBP is responsible to the Board of Commissioners. 2. KPBP Members must preserve the confidentiality of information obtained in accordance with the applicable regulations. 3. KPBP members in performing their duties must comply with Bank’s ethical standards and prohibited from taking personal advantage either directly or indirectly from Bank’s activities aside from the fee andor other benefits in accordance with the applicable regulations. THE AUTHORITY OF BUSINESS AND CREDIT MONITORING COMMITTEE Business and Credit Monitoring Committee has the authority to: 1. Accessing information in business and credit sectors, ranging from policy and governance and lending business. 2. Accessing business and credit infrastructures that includes planning, implementation, monitoring, and evaluation. StrUKtUr, KEaNGGOtaaN DaN KEaHLIaN KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN Struktur organisasi Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan, yaitu: 1. KPBP merupakan alat kelengkapan Dewan Komisaris dan secara struktural bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. 2. KPBP diketuai oleh seorang Komisaris Independen. 3. Anggota KPBP terdiri atas Komisaris Independen, Komisaris, dan 2 orang dari pihak independen yang masing-masing memiliki keahlian sekurang-kurangnya di bidang bisnis perbankan umum. Struktur, keanggotaan dan keahlian Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan Perseroan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel Struktur, Keanggotaan dan Keahlian Komite Pemantau bisnis dan Perkreditan Nama Name Jabatan Position Keterangan Description Periode Period Keahlian Skills rudhyanto Mooduto Ketua Komite pemantau Bisnis dan perkreditan Head of Business and Credit Monitoring Committee Komisaris Independen Independent Commissioners 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat 31 March 2015 to the fourth year since appointment date akuntansi dan Manajemen Bisnis Internasional International Business Management and Accounting Yayat Sutaryat Ketua Komite pemantau Bisnis dan perkreditan Head of Business and Credit Monitoring Committee Komisaris Independen Independent Commissioners 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat 31 March 2015 to the fourth year since appointment date hukum Law Muhadi anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan Member of Business and Credit Monitoring Committee Komisaris Commissioner 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat 31 March 2015 to the fourth year since appointment date Tekhnik Engineering agus hery Subagyo anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan Member of of Business and Credit Monitoring Committee pihak Independen Independent Party 03 Maret 2016 sd 02 Maret 2017 3 March 2016 to 2 March 2017 ekonomi Economics usman anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan Member of of Business and Credit Monitoring Committee pihak Independen Independent Party 03 Maret 2016 sd 02 Maret 2017 3 March 2016 to 2 March 2017 Manajemen Management BUSINESS AND CREDIT MONITORING COMMITTEE STRUCTURE, MEMBERSHIP AND EXPERTISE The Business and Credit Monitoring Committee structure, is as follows: 1. The Business and Credit Monitoring Committee is structurely part of the Board of Commissioners and is responsible to the Board of Commissioners 2. The Business and Credit Monitoring Committee is chaired by an Independent Commissioner. 3. The Business and Credit Monitoring Committee members consists of Independent Commissioners, Commissioners, and two people from independent parties who each have expertise in at least the field of general banking business The Business and Credit Monitoring Committee structure, membership and expertise can be seen in the following table. Laporan Tahunan 2016 484 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 485 Growing Together with New Expanding Opportunities PROFIL KOMITE PEMANTAU BISNIS DAN PERKREDITAN PRofile of The Business anD CReDiT moniToRing CommiTTee Berikut Profil Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2016 Warga negara Indonesia, berdomisili di DKI Jakarta. Lahir di Jakarta pada 4 Desember 1955, saat ini berusia 61 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti pada tahun 1984, dan memperoleh gelar Master of Business Administration pada bidang Manajemen Jurusan Bisnis Internasional dari Georgia State University, Atlanta, Amerika Serikat pada tahun 1990. Aktif mengikuti pelatihan diantaranya ASEAN Global Leadership Program dan International Risk Management Refreshment Program For Executives Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting di Bank Negara Indonesia pada masa awal karirnya, kemudian Beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia 2010 dan pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Persona Prima Utama 2011- 2013. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 27 September 2012 berdasarkan akta keputusan RUPS No 129,130 tahun 2012 dan diangkat kembali untuk kedua kalinya pada 31 Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No 117,118,119 tahun 2015. Citizen of Indonesia, domiciled in DKI Jakarta. Born in Jakarta on 4 December 1955, currently 61 years old. Obtained Bachelor degree in Accounting from Faculty of Economics, Trisakti University in 1984 and Master of Business Administration in Management majoring in International Business from Georgia State University, Atlanta, United States of America in 1990. Actively participates in trainings, among others, ASEAN Global Leadership Program and International Risk Management Refreshment Program For Executives. He has experience in many important positions at Bank Negara Indonesia in the early stages of his career. He then became the President Director of PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia 2010 and was the President Director of PT Persona Prima Utama 2011-2013. He was appointed as the Company’s Commissioner on 27 September 2012 based on GMS Deed of Resolution No.129, 130 of 2012 and reappointed for the second time on 31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution No.117, 118, 119 of 2015. rudhyanto Mooduto Ketua Komite pemantau Bisnis dan perkreditan xxxxx Laporan Tahunan 2016 486 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 487 Growing Together with New Expanding Opportunities Warga negara Indonesia, berdomisili di DKI Jakarta. Lahir di Boyolali pada 5 Agustus 1954, saat ini berusia 62 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Geodesi dari Intitut Teknologi Bandung pada tahun 1981 dan memperoleh gelar Master of Science di Pascasarjana di bidang Perencanaan wilayah dan kota dari Institute Teknologi Bandung pada tahun 1990.Aktif mengikuti pelatihan diantaranya ASEAN Global Leadership Program di USA dan Seminar BPDSI. Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Banten 2008-2015. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2008 berdasarkan akta keputusan RUPS LB No. 14 tanggal 19 November 2008 dan diangkat kembali untuk periode kedua 2011-2015 pada 25 Juli 2011 berdasarkan akta keputusan RUPS No 74,75,78 tahun 2011, kemudian diangkat untuk ketiga kalinya pada 31 Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No 117,118,119 tahun 2015. Indonesian citizen, domiciled in Jakarta. Born in Boyolali on 5 August 1954, currently 62 years old. Earned his Bachelor degree in Geodetic Engineering from Bandung Institute of Technology ITB in 1981 and earned postgraduate degree, Master of Science, majoring in Regional and City Planning from Bandung Institute of Technology ITB in 1990. He attended several trainings, such as ASEAN Global Leadership Program in USA and BPDSI Seminar. He has held important post as the Regional Secretary of Banten Province 2008-2015. He has been appointed as the Company’s Commissioner since 2008 based on EGMS Deed of Resolution No.14 dated 19 November 2008, reappointed for the second period 2011-2015 on 25 July 2011 based on GMS Deed of Resolution No.74, 75, 78 of 2011, and then reappointed for the third time on 31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution No.117, 118, 119 of 2015. Muhadi anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan xxxxxxx Yayat Sutaryat Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung. Lahir di Garut pada 5 Agustus 1952, saat ini berusia 64 tahun. Menyelesaikan pendidikan di Akademi Fakultas IPPS IKIP Bandung tahun 1980. Meraih gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Islam Nusantara pada tahun 1987 dan memperoleh gelar Master of Science MSI di bidang Administrasi Negara dari Universitas Garut pada tahun 2000.Aktif mengikuti pelatihan diantaranya Membangun Key Performance Indicators KPI Direksi-Komisaris dan Implementasi POJK No. 45POJK.032015, Seminar BPDSI, International Risk Management Refreshment Program For Executives, dan Seminar Prospek Perekonomian Nasional 2017 Peluang Dan Tantangan Industri Perbankan. Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting di Pemerintahan Daerah antara lain sebagai Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan DPPK Daerah Kabupaten Bandung 2007-2010, dan sebagai Komisaris Utama di PT Citra Bangun Selaras 2011-2012. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 25 Juli 2011 berdasarkan akta keputusan RUPS LB No 76 tahun 2011, kemudian diangkat kembali pada 31 Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No 117,118,119 tahun 2015. Citizen of Indonesia, domiciled in Bandung. Born in Garut on 5 August 1952, currently 64 years old. Finished his education at IPPS Faculty Academy, IKIP Bandung in 1980. Obtained Bachelor in Law degree from Universitas Islam Nusantara in 1987 and Master of Science MSI majoring in State Administration from Garut University in 2000. Actively participates in trainings, among others, Developing Key Performance Indicators KPI Directors- Commissioners and Implementation of POJK No.45POJK.032015, BPDSI Seminar, International Risk Management Refreshment Program For Executives, and Seminar of National Economics Prospect 2017, Opportunities and Challenges in Banking Industry. He has previous experience in many important positions in the Regional Government, among others, as the Head of Financial Revenue and Management Agency DPPK of Bandung Regency 2007-2010, and as a President Commissioner at PT Citra Bangun Selaras 2011-2012. He has been appointed as the Company’s Commissioner since 25 July 2011 based on EGMS Deed of Resolution No.76 of 2011, and later was reappointed on 31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution No.117, 118, 119 of 2015. anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan Laporan Tahunan 2016 488 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 489 Growing Together with New Expanding Opportunities agus Hery Subagyo Usman Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung Lahir di Malang tanggal 26 Agustus 1955, saat ini berusia 62 tahun.Diangkat sebagai anggota Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan terhitung mulai tanggal3 Maret 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 0431SKDIR-CS2016 tanggal 10 Mei 2016. Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi Perusahaan dari Universitas Brawijaya tahun 1980 dan Magister Manajemen Agribisnis dari Institut Pertanian Bogor tahun 1997. Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting, antara lain sebagaiPemasaran Unit Bisnis dan Pendidikan Bank BJB Syariah, Pemimpin Divisi Usaha Menengah Bank BJB Syariah, Pemipin Divisi Kebijakan dan Manajemen Risiko BNI. Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung. Lahir di Situbondo tanggal 4 November 1958, saat ini berusia 58 tahun. Diangkat sebagai anggota Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan terhitung mulai tanggal 3 Maret 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 0432SKDIR-CS2016 tanggal 10 Mei 2016. Meraih gelar Sarjana di bidang Manajemen dari Universitas Abdurrahman Saleh Situbondo tahun 1986. Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting, antara lain sebagai Pemimpin BNI Cabang Kantor Cabang Makassar, Pemimpin BNI Kantor Wilayah Padang, Staff Divisi Jaringan dan Layanan BNI Pusat. Indonesian citizen, domiciled in Bandung. Born in Malang on August 26, 1955, currently 62 years old. Appointed as member of the Business and Credit Monitoring Committee since March 3, 2016 by the Board of Directors Decree No. 0431SKDIR-CS2016 dated May 10, 2016. He holds a Bachelor in Business Economics from Brawijaya University in 1980 and Master of Agribusiness Manageemnt from Bogor Agricultural Institute in 1997. He has held various important positions, among others as Marketing of Business and Education Unit at BJB Syariah, Head of Medium Enterprises Division at Bank BJB Syariah, Head of Policy and Risk Management Division at BNI. Indonesian citizen, domiciled in Bandung. Born in Situbondo on November 4, 1958, currently 58 years old. Appointed as member of the Business and Credit Monitoring Committee since March 3, 2016 by the Board of Directors Decree No. 0432SKDIR-CS2016 dated May 10, 2016. Holds a Bachelor degree in Management from the University of Abdurrahman Saleh Situbondo in 1986. He has held several important positions, including as Head of BNI Branch Office Makassar, Head of BNI Regional Office Padang, Staff of BNI Network and Service Center Division. anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan Member of Business and Credit Monitoring Committee anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan Member of Business and Credit Monitoring Committee KUaLIfIKaSI PENDIDIKaN DaN PENGaLaMaN KErJa KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN Per 31 Desember 2016, kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan Anggota Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan adalah sebagai berikut. Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Pemantau bisnis dan Perkreditan Table of Qualifications of Education and Work Experience of the business and Credit Monitoring Nama Name Pendidikan Education Pengalaman Kerja Work Experience rudhyanto Mooduto • S1 akuntansi • S2 Bisnis Internasional • Bachelor Degree in Accounting • Master Degree in International Business • penasihat Senior BnI Kantor pusat • Direktur utama pT asian hybrid Seed Technologies Indonesia • Direktur utama pT persona prima utama • Senior Advisor of BNI Headquarters • President Director of PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia • President Director of PT Persona Prima Utama Muhadi • S1 Tehnik Geodesi • S2 perencanaan Wilayah dan Kota • Bachelor Degree in Geodetic Engineering • Master Degree in Urban and regional planning • Sekretaris Daerah provinsi Banten • Kepala Dinas pengelolaan Keuangan dan aset Daerah DpKaD provinsi Banten • Kepala Dinas pendapatan provinsi Banten • Secretary of Banten Province • Head of Finance and Asset Management DPKAD Department of Banten Province • Head of Banten Provincial Revenue Department Yayat Sutaryat • S1 hukum • S2 administrasi negara • Bachelor Degree in Law • Master Degree in State Administration • Kepala Badan administrasi Keuangan Daerah • Kepala Dinas pendapatan dan pengelolaan Keuangan Daerah • Komisaris utama pT CBS • Head of Regional Finance Administration • Head of Revenue and Fiscal Management Department • President Commissioner of PT CBS agus hery Subagyo • S1 ekonomi perusahaan • S2 Manajemen agribisnis • Bachelor Degree in Business Economics • Master Degree in Agribusiness Management • pemasaran unit Bisnis dan pendidikan Bank BJB Syariah • pemimpin Divisi usaha Menengah Bank BJB Syariah • pemipin Divisi Kebijakan dan Manajemen risiko BnI • Marketing of Business and Education Unit of Bank BJB Syariah • Head of Medium Enterprise Division of Bank BJB Syariah • Head of Policy and Risk Management Division of BNI usman • S1 Manajemen • Bachelor Degree in Management • pemimpin BnI Cabang Kantor Cabang Makassar • pemimpin BnI Kantor Wilayah padang • Staff Divisi Jaringan dan Layanan BnI pusat • Head of BNI Branch Oice Makassar • Head of BNI Regional Oice Padang • Staf of BNI Network and Service Center Division INDEPENDENSI KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN Seluruh anggota Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham danatau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen. QUALIFICATION OF EDUCATION AND WORK EXPERIENCES OF THE BUSINESS AND CREDIT MONITORING COMMITTEE As of December 31, 2016, educational and work experience qualifications of Chairman and Members of the Business and Credit Monitoring Committee are as follows. INDEPENDENCE OF THE BUSINESS AND CREDIT MONITORING COMMITTEE All Business and Credit Monitoring Committee members are independent parties with no financial, management, share ownership and or family relationship with the Board of Commissioners, Board of Directors and or Controlling Shareholders or relationships with the bank, which could affect their ability to act independently. Laporan Tahunan 2016 490 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 491 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Independensi Komite Pemantau bisnis Dan Perkreditan Table of Independence of the business And Credit Monitoring Committee Aspek Independensi Rudhyanto Mooduto Muhadi yayat Sutaryat Agus Hery Subagyo Usman Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi No inancial relations with the Board of Commissioners and Directors √ √ √ √ √ Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak perusahaan, maupun perusahaan afiliasi No management relations in the company, subsidiaries, or ailiated companies √ √ √ √ √ Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaan No stake ownership relations in the company √ √ √ √ √ Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, danatau sesama anggota Komite audit No family relations with the Board of Commissioners, Directors, andor fellow member of the Audit Committee √ √ √ √ √ Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintah Does not serve as political party oicials or government oicials √ √ √ √ √ PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN Sepanjang tahun 2016, anggota Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan Perseroan telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini: Tabel Pengembangan Kompetensi Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan Nama jabatan Materi Pengembangan Kompetensi Pelatihan Waktu dan Tempat Pelaksanaan jenis Pelatihan dan Penyelenggara rudhyanto Mooduto Ketua Komite pemantau Bisnis dan perkreditan asean Global Leadership program 8 Mei – 13 Mei 2016 pelatihan utama International risk Management refreshment program for executives 15 oktober- 22 oktober 2016 pelatihan utama Yayat Sutaryat Ketua Komite pemantau Bisnis dan perkreditan Membangun Key Performance Indicator KpI DireksiKomisaris dan Implementasi poJK no. 45 poJK.032015 24 – 25 februari 2016 Technical skill Seminar BpDSI 2 april 2016 Softskill International risk Management refreshment program for executives 15 oktober- 22 oktober 2016 pelatihan utama Seminar prospek perekonomian nasional 2017 peluang dan tantangan industri perbankan 3 november 2016 Softskill Muhadi anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan Seminar BpDSI 2 april 2016 Softskill asean Global Leadership program 8 Mei – 13 Mei 2016 pelatihan utama Seminar BpDSI 3 September 2016 Softskill agus hery Subagyo anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan - - - usman anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan - - - raPat KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN Ketentuan Rapat Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan berdasarkan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan, antara lain: 1. KPBP mengadakan rapat sekurang – kurangnnya 2 dua kali dalam 1 satu bulan, atau disesuaikan dengan kebutuhan. 2. Rapat KPBP membahas mengenai kebijakan serta jalannya bisnis dan perkreditan bank. 3. Rapat KPBP dapat mengambil keputusan apabila dihadiri oleh sekurang – kurangnya 51 lima puluh satu per seratus dari jumlah anggota dan dipimpin oleh ketua. Apabila ketua berhalangan hadir maka rapat dapat dipimpin oleh anggota yang berasal dari Komisaris Independen. 4. Keputusan rapat KPBP dilaksanakan berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila musyawarah mufakat tidak tercapai, maka pengambilan keputusan dilaksanakan dengan cara pengambilan suara terbanyak pemungutan suara. 5. Dalam rangka pemungutan suara, maka setiap anggota KPBP yang hadir berhak memberikan 1 satu suara dan INDEPENDENSI KOMITE PEMANTAU BISNIS DAN PERKREDITAN COMPETENCY DEVELOPMENT Throughout 2016, the Business and Credit Monitoring Committee members has participated in programs to increase their competence in training, workshops, conferences, seminars, as shown in the following table: Laporan Tahunan 2016 492 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 493 Growing Together with New Expanding Opportunities tambahan 1 satu suara untuk setiap anggota KPBP yang diwakilinya dilengkapi dengan surat kuasa. 6. Setiap rapat KPBP dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik. 7. Perbedaan pendapat dissenting opinions yang terja di dalam rapat KPBP wajib dicantumkan dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. frEKUENSI DaN tINGKat KEHaDIraN raPat KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN Selama tahun 2016, Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan telah menyelenggarakan total 17 tujuh belas kali rapat dengan frekuensi dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat yang disajikan sebagai berikut. Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Komite Pemantau bisnis Dan Perkreditan Table of Meeting Attendance Level Of the business And Credit Monitoring Committee Nama jabatan Periode Total Rapat jumlah Kehadiran Persentase rudhyanto Mooduto Ketua Komite pemantau Bisnis dan perkreditan 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat 17 17 100 Yayat Sutaryat anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat 17 8 47,56 Muhadi anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat 17 14 82,35 agus hery Subagyo anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan 03 Maret 2016 sd 02 Maret 2017 17 17 100 usman anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan 03 Maret 2016 sd 02 Maret 2017 17 17 100 aGENDa raPat KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN Sepanjang tahun 2016, tanggal pelaksanaan, Agenda rapat dan Peserta rapat Komite Pemantau Bisnis Dan Perkreditan, sebagai berikut. Tabel Agenda Rapat Komite Pemantau bisnis Dan Perkreditan No. Tanggal Rapat Meeting Date Agenda Rapat Meeting Agenda Peserta Rapat Meeting Attendees 1 04 Januari 2016 4 January 2016 • program Kerja Komite pemantau Bisnis dan perkreditan tahun 2016. • Lain-lain • Work Programme of Business and Credit Monitoring Committee in 2016. • Others • rudhyanto Mooduto • agus hery Subagyo • usman Tabel Agenda Rapat Komite Pemantau bisnis Dan Perkreditan No. Tanggal Rapat Meeting Date Agenda Rapat Meeting Agenda Peserta Rapat Meeting Attendees 2 20 januari 2016 20 January 2016 • pembahasan Laporan root Cause Credit risk rCCr • pembahasan realisasi dan Target periode 31 Desember 2016. • Lain-lain. • Root Cause of Credit Risk RCCR Report Discussion • Realization and Target Discussion for period of 31 December 2016 • Others. • rudhyanto Mooduto • Muhadi • agus hery Subagyo • usman 3 28 Januari 2016 28 January 2016 • rapat rutin Komite pemantau Bisnis dan perkreditan. • Lain-lain. • Business and Credit Monitoring Committee Regular Meeting • Others. • rudhyanto Mooduto • agus hery Subagyo • usman 4 03 Februari 2016 3 February 2016 • hasil pemantauan Bisnis dan perkreditan. • risk profile bank bjb Triwulan IV 2015. • Lain-lain. • Business and Credit Monitoring Results. • bank bjb Risk Proile for Quarter IV of 2015. • Others. • rudhyanto Mooduto • agus hery Subagyo • usman • nury effendi • Tettet Fitrijanti 5 01 Maret 2016 1 March 2016 • pembahasan Tingkat Kesehatan bank bjb semester II tahun 2015. • pembahasan Kantor Cabang rugi. • Lain-lain. • Discussion on bank bjb Health Level for semester II of 2015. • Discussion on Loss in Branch Oice. • Others. • rudhyanto Mooduto • Muhadi • agus hery Subagyo • usman 6 15 Maret 2016 15 March 2016 • pembahasan Tingkat Kesehatan bank bjb • pembahasan Kinerja bank bjb periode Februari 2016. • Lain-lain. • Discussion on bank bjb Health Level • Discussion on bank bjb Performance for period of February 2016. • Others. • rudhyanto Mooduto • Muhadi • agus hery Subagyo • usman 7 29 Maret 2016 29 March 2016 • pembahasan profil risiko yang berperingkat moderate. • pembahasan Kinerja bank bjb periode 28 Maret 2016 • Lain-lain. • Discussion on moderate-level Risk Proile indicator. • Discussion on bank bjb Performance for period of 28 March 2016. • Others. • rudhyanto Mooduto • Muhadi • agus hery Subagyo • usman 8 11 april 2016 11 April 2016 • pembahasan Kinerja bank bjb periode Maret 2016. • Lain-lain. • Discussion on bank bjb Performance for period of March 2016. • Others. • rudhyanto Mooduto • Muhadi • Yayat Sutaryat • agus hery Subagyo • usman 9 20 april 2016 20 April 2016 • pembahasan Mengenai pengaruh potensi risiko hukum dan risiko reputasi terhadap Tingkat Kesehatan bank bjb. • Lain-lain • Discussion on the Impact of Potential Legal Risk and Reputation Risk towards bank bjb Health Level. • Others • rudhyanto Mooduto • Muhadi • Yayat Sutaryat • Suwarta • nury effendi • Tettet Fitrijanti • usman • agus hery Subagyo • Divisi Manajemen risiko • Divisi hukum • Divisi Corporate Secretary 10 03 agustus 2016 3 August 2016 • pembahasan Laporan risk profile 2016 • Lain-lain. • - Discussion on 2016 Risk Proile Report • - Others. • rudhyanto Mooduto • Muhadi • Suwarta • nury effendi • Tettet Fitrijanti • agus hery Subagyo • usman MEETING AGENDA OF THE BUSINESS AND CREDIT MONITORING COMMITTEE Throughout 2016, the implementation date, Meeting agenda, and Attendees of the Business and Credit Monitoring Committee Meeting, are as follows. Laporan Tahunan 2016 494 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 495 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Agenda Rapat Komite Pemantau bisnis Dan Perkreditan No. Tanggal Rapat Meeting Date Agenda Rapat Meeting Agenda Peserta Rapat Meeting Attendees 11 06 September 2016 6 September 2016 • pembahasan profil risiko Triwulan II 2016. • pembahasan Manajemen risiko dan pemantauan Bisnis Kredit uMKM • Lain-lain. • Discussion on Risk Proile for Quarter II of 2016. • Discussion on Risk Management and MSME Credit Business Monitoring • Others. • rudhyanto Mooduto • Muhadi • Yayat Sutaryat • Suwarta • nury effendi • Tettet Fitrijanti • usman • agus hery Subagyo • Divisi Manajemen risiko 12 04 oktober 2016 4 October 2016 • pembahasan perkembangan Bisnis dan perkreditan periode September 2016. • pembahasan Stress Test Likuiditas bank bjb dan Tingkat Kesehatan Bank periode Semeste I 2016. • Lain-lain. • Discussion on Business and Credit for Period of September 2016. • Discussion on bank bjb Liquidity Stress Test and Bank Health Level for Period of Semester I of 2016. • Others. • rudhyanto Mooduto • Muhadi • Suwarta • Yayat Sutaryat • nury effendi • Tettet Fitrijanti • agus hery Subagyo • usman 13 27 oktober 2016 27 October 2016 • pembahasan Kinerja bank bjb posisi 30 September 2016. • Lain-lain. • Discussion on bank bjb Performance for period of 30 September 2016. • Others. • rudhyanto Mooduto • Muhadi • agus hery Subagyo • usman 14 16 november 2016 November 16, 2016 • pembahasan perkembangan Kpr. • Lain-lain • Discussion of House Loan KPR Development. • Others • rudhyanto Mooduto • Muhadi • Yayat Sutaryat • agus hery Subagyo • usman 15 23 november 2016 23 November 2016 • pembahasan Laporan Stress Test pendirian Bank Banten. • pembahasan profil risiko Triwulan III 2016 • Lain-lain. • Discussion on Bank Banten Establishment Stress Test Report. • Discussion on Risk Proile for Quarter III of 2016. • Others. • rudhyanto Mooduto • Muhadi • Yayat Sutaryat • Tettet Fitrijanti • agus hery Subagyo • usman • Divisi Manajemen risiko 16 07 Desember 2016 7 December 2016 • pembahasan potensi Bisnis Tenaga Kerja Indonesia TKI • Lain-lain • Discussion on Business Potential for Indonesian Manpower TKI • Others • rudhyanto Mooduto • Muhadi • Yayat Sutaryat • agus hery Subagyo • usman 17 13 Desember 2016 13 December 2016 • pembahasan hasil Konfirmasi pemeriksaan oJK Tahun 2014 Kasus pT. pLn dengan pT. nincec Multi Dimensi. • Lain-lain • Discussion on 2014 FSA Audit Conirmation Results Case of PT. PLN with PT. Nincec Multi Dimensi. • Others • rudhyanto Mooduto • Muhadi • Yayat Sutaryat • Tettet Fitrijanti • usman • agus hery Subagyo • Divisi Corporate Secretary • Divisi hukum • Divisi Korporasi dan Komersial. LaPOraN SINGKat PELaKSaNaaN KEGIataN KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN taHUN 2016 Sesuai program kerja Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan KPBP, maka pada tahun 2016 direalisasikan rencana kerja sebagai berikut. 1. Melakukan evaluasi kebijakan bisnis dan perkreditan, serta member rekomendasi untuk penyempurnaan dan pengembangan kebijakan bisnis dan perkreditan. 2. Mengawasi serta memantau jalannya proses bisnis dan perkreditan. 3. Melakukan review dan pemantauan terhadap kinerja bank bjb. 4. Melakukan review dan pemantauan terhadap kinerja perkreditan Divisi yang relevan. 5. Melakukan review dan pemantauan terhadap NPL CKPN Kantor Cabang dan Divisi yang relevan serta memberikan rekomendasi untuk penyelesaiannya. 6. Melakukan review dan pemantauan terhadap kinerja penghimpunan Dana Pihak Ketiga DPK. 7. Melakukan review dan pemantauan terhadap kondisi CASA bank. 8. Mengevaluasi pencapaian fee based income dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkanya. 9. Melakukan review dan pemantauan terhadap kondisi OPEX bank. 10. Melaporkan kegiatan pemantauan bisnis dan perkreditan kepada Dewan Komisaris secara berkala. XXXXXXxxxxxxxx The work program of Business and Credit Monitoring Committee KPBP in 2016 is realized as follows. 1. Conduct evaluation on business policy and credit, as well as provide recommendations for the improvement and development of business and lending policies 2. Supervise and monitor business processes and lending 3. Conduct review and monitoring on the performance of bank bjb 4. Conduct review and monitoring on the credit performance of relevant divisions 5. Conduct review and monitoring of the NPL CKPN Branch Office and relevant Division as well as provide recommendations for resolution. 6. Conduct review and monitoring of third party funds DPK. 7. Conduct review and monitoring of the condition of bank CASA. 8. Evaluate the achievement of fee-based income and provide recommendations for of increasing. 9. Conduct review and monitoring of the condition of bank OPEX. 10. Prepare report of business and credit monitoring activities to the Board of Commissioners on a regular basis. Laporan Tahunan 2016 496 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 497 Growing Together with New Expanding Opportunities CoRPoRaTe seCReTaRy SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary memiliki peranan penting dalam memfasilitasi komunikasi antara organ perusahaan, hubungan antara Perseroan dengan pemegang saham, Otoritas Jasa Keuangan, dan Pemangku Kepentingan lainnya serta memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan-undangan di bidang Pasar Modal. DaSar PENGaNGKataN SEKrEtarIS PErUSaHaaN Perseroan telah memiliki Divisi Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary, sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK IX.I.4 perihal pembentukan Sekretaris Perusahaan dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi bank bjb No. 0046SKDIR-SDM2015 tanggal 26 Mei 2015 diputuskan bahwa Bapak Hakim Putratama sebagai Pemimpin Divisi Corporate Secretary Perseroan. STRUKTUR SEKRETARIS PERUSAHAAN SEKRETARIS PERUSAHAAN CoRPoRaTe seCReTaRy tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB SEKrEtarIS PErUSaHaaN Sekretaris Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab untuk: 1. Memformulasikan dan melaksanakan strategi humas publik relationsinvestorrelationskomunikasi promosi yang bertujuan meningkatkan citra dan reputasi Bank. 2. Merancang, mengembangkan dan melaksanakan strategi dan program kepedulian sosialCSR dengan tepat sehingga dapat mengembangkan potensi yang ada dalam membangun reputasi di mata pihak eksternal dan membangun komitmen serta motivasi para karyawannya secara internal. 3. Menyusun dan mengkoordinasikan konsep komunikasi promosi produk dan jasa layanan ke pihak eksternal, baik melalui call center ataupun pihakmedia yang ditunjuk, dengan tujuan mendukung pertumbuhan bisnis. 4. Menyusun, merumuskan dan mengembangkan kebijakan bidang kesekretariatan. 5. Mengelola kegiatan kesekretariatan untuk Direksi dan Dewan Komisaris. 6. Memastikan agar catatan-catatan organisasi termasuk dokumen Anggaran Dasar Perseroan, daftar Direksi dan Dewan Komisaris, notulen rapat-rapat Direksi dan Dewan Komisaris, laporan keuangan, serta catatan resmi perusahaan lainnya tersimpan baik sesuai dengan tuntutan hukum yang berlaku, dan dapat disediakan pada saat diminta oleh pihak yang berwenang di perusahaan. 7. Mengelola undangan rapat dan keluar masuknya informasi dari dan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. 8. Mengkoordinasikan kegiatan rapat Direksi dan menjalankan fungsi sebagai notulis dalam rapat Direksi. 9. Mengelola penyusunan dan revisi atau pengembangan pedoman tugas Direksi dan Dewan Komisaris. 10. Mengelola kegiatan protokoler untuk Direksi dan Dewan Komisaris. 11. Mengelola Laporan Khusus Direksi danatau Dewan Komisaris kepada lembaga eksternal. 12. Mengelola administrasi saham Bank. 13. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 14. Membantu Direksi dan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi: a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaaninformasi pada situs Web Bank; b. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu; The Corporate Secretary has an important role in facilitating communication between company bodies, between the Company and the shareholders, the Otoritas Jasa Keuangan, and other Stakeholders and ensuring the Company complies with rules and regulations in the capital market. BASIS OF APPOINTMENT OF CORPORATE SECRETARY The Company has had Corporate Secretary Division, as required in Bapepam-LK regulation IX.I.4 on the establishment of Corporate Secretary and based on bank bjb Directors’ Decree No. 0046SK DIR-SDM2015 dated 26 May 2015 which appointed Mr. Hakim Putratama as the Head of Corporate Secretary Division. CORPORATE SECRETARY STRUCTURE CORPORATE SECRETARY DUTIES AND RESPONSIBILITIES The duties and responsibilities of Corporate Secretary are: 1. Formulating and implementing public relationsinvestor relations strategiescampaign communication aimed at improving the image and reputation of the Bank. 2. Designing, developing, and implementing social careCSR strategies and programs appropriately so as to develop the existing potential in building a reputation in the eyes of external parties and building employees’ commitment and motivation internally. 3. Preparing and coordinating communication concept for promotion of products and services to external parties, both via call center or the partymedia appointed, which aim to support the business growth. 4. Preparing, formulating, and developing policies in secretarial sector. 5. Managing secretariat activities for the Directors and Board of Commissioners. 6. Ensuring that organizational records including Articles of Association, list of Directors and the Board of Commissioners, minutes of meetings of the Directors and Board of Commissioners, financial statements, as well as official records of other companies are stored in accordance with the demands of the applicable laws, and can be supplied upon demand by the authorities in the company. 7. Administering meeting invitations and information from and to the Directors and Board of Commissioners. 8. Coordinating meeting activities of the Directors and carrying out the function as a note taker in Directors’ meeting. 9. Managing the preparation and revision or development of task guidelines of the Directors and Board of Commissioners. 10. Managing protocol activities for the Directors and Board of Commissioners. 11. Managing Special Reports for the Directors andor Board of Commissioners to external agencies. 12. Managing the administration of Bank shares. 13. Following the development of Capital Markets, especially the applicable laws and regulations in Capital Market. 14. Assisting the Directors and Board of Commissioners in the implementation of the company’s governance which includes: a. Transparency of information to public, including the availability of information on Bank’s website; b. On time report submission to the Financial Services Authority; Laporan Tahunan 2016 498 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 499 Growing Together with New Expanding Opportunities c. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham; d. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Direksi dan atau Rapat Dewan Komisaris; dan e. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi danatau Dewan Komisaris. 15. Sebagai penghubung antara Bank dengan pemegang saham, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya. 16. Melakukan koordinasi dengan Divisi Pengendalian Keuangan dalam hal penatausahaan pembagian Deviden dan pembuatan laporan modal secara periodik serta laporan atas setiap perubahan modal kepada Regulator. 17. Mengawasi semua komunikasi eksternal agar semua pesan keluar sudah dibuat dengan jelas dan konsisten dengan strategi komunikasi Perusahaan. 18. Menyusun siaran pers yang efektif, mempersiapkan informasi bagi jurnalis dalam bentuk media kits, dan memanfaatkan website perusahaan secara maksimal. 19. Secara proaktif dan kreatif mengidentifikasikan peluang serta bahan cerita yang dapat mengangkat citra dan reputasi di mata publik. 20. Menerbitkan tulisan-tulisan editorial terpilih siaran pers, wawancara dan laporan lewat media yang cocok, dan meng-update kanal-kanal komunikasi internal. 21. Mempersiapkan draft pidato dan isi wawancara bagi para anggota Dewan dan pejabat eksekutif Bank, serta mengatur wawancara dan kontak lain dengan pihak media. 22. Mengevaluasi program periklanan dan promosi Bank serta kesesuaiannya dengan program humas lainnya. 23. Mengarahkan aktivitas dari agensi eksternalkonsultan yang mengembangkan dan melaksanakan strategi komunikasi serta program informasi. 24. Merancang dan mengembangkan program kepedulian sosialCSR dan melaksanakannya sebagai proyek-proyek yang memiliki cakupan, pencapaian milestone, batas waktu, batas anggaran dan hasil-hasil deliverables yang jelas. 25. Menunjuk, mengarahkan, memantau dan mengkaji ulang kinerja dari para Manager proyek. 26. Mengevaluasi program-program CSR dalam hal citra serta reputasi yang terbangun. 27. Mengevaluasi hasil survei kepuasan nasabah dan komunikasi pemasaran. Jika diperlukan, dapat merekomendasikan pengemasan ulang repackaging dari produk-produk yang sudah ada. 28. Melakukan kordinasi dalam penyusunan, pengembangan dan pengaplikasian kebijakan danatau panduan untuk mendukung kelancaran proses pengelolaan Divisi Corporate Secretary. 29. Mempersiapkan, mengkoordinasikan dan mengusulkan program kerja Divisi Corporate Secretary kepada Direktur yang membidangi serta mengontrol penggunaan anggaran Divisi Corporate Secretary agar sesuai dengan program kerja tersebut. 30. Membina dan meningkatkan kualitas Staf Divisi Corporate Secretary dalam hal efektivitas kinerja. 31. Mengembangkan dan memfasilitasi komunikasi dengan Divisi lain, Kantor Wilayah, Kantor Cabang, dalam hal pelaksanaan berbagai pengelolaan kinerja dan aktivitas Divisi Corporate Secretary 32. Mengelola penerapan manajemen risiko di Divisi Corporate Secretary. 33. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap Peraturan Regulator dan Peraturan Perundang- undangan, serta Peraturan Intern lainnya yang berlaku. 34. Memonitor seluruh bidang kerja Divisi Corporate Secretary sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 35. Mensosialisasikan ketentuan-ketentuan internal bank dan ketentuan lain yang berkaitan dengan ruang lingkup tugas di lingkungan divisinya. 36. Melakukan koordinasi dalam penyediaan datadokumen terkait dengan pemeriksaan internal dan Eksternal sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi. 37. Melakukan koordinasi dalam rangka menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal sesuai dengan batas kewenangan yang diberikan Direksi. 38. Memberikan masukan dan pertimbangan yang menyangkut bidang tugasnya kepada atasan. 39. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direksi. c. Implementation and documentation of the General Meeting of Shareholders; d. Implementation and documentation of Directors’ Meeting andor Board of Commissioners’ Meeting; and e. Implementation of the company’s orientation program for the Directors andor Board of Commissioners. 15. As a connector between the Bank and its shareholders, the Financial Services Authority, and other stakeholders. 16. To coordinate with Finance Control Division in terms of administration of Dividend distribution and generate periodical capital report and report on any changes in the capital to the Regulator. 17. To oversee all external communications so that all outgoing messages are created clearly and consistently with the Company’s communication strategies. 18. Preparing effective press releases, preparing information for journalists in the form of media kits, and utilizing company’s website to the maximum. 19. Proactively and creatively identify the opportunities as well as story materials which can improve the image and reputation in public. 20. Publishing selected editorial writings press releases, interviews, and reports through suitable media, and updating the internal communication channels. 21. Preparing draft speeches and content of interview for members of the Board and Bank’s executive officers, as well as arranging interviews and other contacts with the media. 22. Evaluating Bank’s advertising and promotion programs as well as their compliance with other PR programs. 23. Directing the activities of external agenciesconsultants who develop and implement communication strategies and information programs. 24. Designing and developing social awarenessCSR programs and implementing them as projects that have clear scope, milestones, deadline, budget limits, and deliverables. 25. Appointing, directing, monitoring, and reviewing project manager’s performance. 26. Evaluating CSR programs in terms of image and reputation established. 27. Evaluating the results of customer satisfaction surveys and marketing communications. If needed, can recommend repackaging of the already existing products. 28. Coordinating the preparation, development, and application of policies andor guidelines to support the seamless management process of Corporate Secretary Division. 29. Preparing, coordinating, and proposing work program of the Corporate Secretary Division to the Director in charge for budget control of Corporate Secretary Division in order to comply with the work program. 30. Maintaining and improving the quality of Corporate Secretary Division staffs in terms of performance effectiveness. 31. Developing and facilitating communication with other Divisions, Regional Offices, Branch Offices, in terms of implementation of various performance management and activities of Corporate Secretary Division. 32. Managing risk management implementation in Corporate Secretary Division. 33. Implementing the prudential principles and compliance to Regulatory Regulations and the legislations, as well as other applicable Internal Regulations. 34. Monitoring all work areas of Corporate Secretary Division in line with the applicable regulations. 35. Disseminating bank’s internal provisions and other provisions relating to the scope of duties within its division. 36. Coordinating provision of datadocuments related to internal and external examination in accordance with the applicable regulations and limit of authority granted by Directors. 37. Coordinating in order to follow up findings of internal and external examination results in accordance with limit of authority given by Directors. 38. Providing inputs and consideration concerning the scope of duty to the superior. 39. Carrying out other tasks given by Directors. Laporan Tahunan 2016 500 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 501 Growing Together with New Expanding Opportunities Hakim Putratama Direktur Keuangan Managing Director – Finance Warga negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir pada 15 Oktober 1976 saat ini berusia 40 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran pada tahun 1998 dan memperoleh gelar Master di bidang Manajemen dari Universitas Aston pada tahun 2001. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2015 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No 0464SKDIR-SDM2015. riwayat jabatan singkat.. PrOGraM PENINGKataN KOMPEtENSI SEKrEtarIS PErUSaHaaN Pada tahun 2016, program peningkatan kompetensi Sekretaris Perusahaan tidak dilakukan secara formal melalui seminar, pelatihan serta workshop. Peningkatan kompetensi Sekretaris Perusahaan dilakukan melalui diskusi internal dalam rangka update knowledge dibidang pengetahuan serta dapat mengikuti perkembangan Perseroan. PELaKSaNaaN tUGaS SEKrEtarIS PErUSaHaaN taHUN 2016 Sepanjang tahun 2016, Sekretaris Perusahaan Perseroan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Mempersiapkan rapat Dewan Komisaris dan Direksi, mencatat hasil rapat dan mendistribusikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. 2. Mengirimkan pemberitahuan dan mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan mempublikasikan hasil keputusan rapat. 3. Menjaga hubungan baik dengan Otoritas Pasar Modal dan mempersiapkan laporan-laporan mengenai pengungkapan keterbukaan informasi Perseroan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Melakukan koordinasi dan administrasi pencatatan kepemilikan saham dan tindakan korporasi. 5. Mengkoordinasikan kegiatan public relations dan marketing communications untuk Perseroan. 6. Mengelola dan melakukan kegiatan promosi produk dan jasa bank, termasuk pembuatan Buku Laporan Tahunan. 7. Mengelola hubungan kelembagaan counterparty. 8. Mengkoordinasikan dan memantau tindak lanjut atas pengaduan nasabah. 9. Melaksanakan pembinaan cabang dalam bidang kehumasan, pengaduan nasabah, dan kesekretariatan. 10. Melaksanakan program CSR Corporate Social Responsibility sebagai wujud kepedulian dan kontribusi Perseroan terhadap peningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. 11. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatutan terhadap peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan, serta peraturan intern bank lainnya yang berlaku. 12. Melaksanakan program edukasi perbankan untuk masyarakat umum. PrOfIL SEKrEtarIS PErUSaHaaN CORPORATE SECRETARY COMPETENCY IMPROVEMENT PROGRAM In 2016, the Corporate Secretary’s competency improvement program was not formally through seminars, training and workshops. The Corporate Secretary’s competency improvement program was conducted through internal discussions to update knowledge in the Company’s development. THE IMPLEMENTATION OF CORPORATE SECRETARY DUTIES IN 2016 Throughout 2016, the Company’s Corporate Secretary conducted the following activties: 1. Preparing meetings of the Board of Commissioners and Directors, noting the meeting results and distributing them to the parties concerned. 2. Sending notice and preparing everything related to the Annual General Meeting of Shareholders and publish the Deed of Resolution. 3. Maintaining good relationship with the Capital Market Authority and preparing reports regarding disclosure of information disclosure of the Company in accordance with the applicable regulations. 4. Coordinating and administering the registration of ownership of shares and corporate actions. 5. Coordinating the Company’s activities for public relations and marketing communications. 6. Managing and conducting bank products and services promotions, including preparing the Annual Report. 7. Managing institutional relations counterparty. 8. Coordinating and monitoring follow-up on customer complaints. 9. Implementing branch coaching in public relations, customer complaints, and secretariat sectors. 10. Implementing CSR Corporate Social Responsibility programs as a form of concern and contribution of the Company towards improving the life quality of the surrounding community. 11. Implementing the prudential principles and compliance to Bank Indonesia regulations, the legislations, as well as other applicable internal regulations. 12. Implementing banking education program for the general public. Laporan Tahunan 2016 502 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 503 Growing Together with New Expanding Opportunities CommiTTees unDeR The BoaRD of DiReCToRs KOMITE DI BAWAH DIREKSI Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Komite-komite yang bertugas untuk memberikan saran dan rekomendasi yang berhubungan dengan kebijakan-kebijakan dan arahan-arahan Direksi. Direksi dibantu oleh empat komite, yaitu: Risk Management Committee RMC, Credit Policy Committee CPC, IT Steering Committee ITSC dan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi KMRT. RISK MANAGEMENT COMMITTEE rMC Berdasarkan Surat Keputusan Direksi bank bjb Nomor 213 SKDIR-MR2011 Tanggal 21 Juli 2011 Tentang Kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko, Risk Management Committee RMC atau Komite Manajemen Risiko dalam metodologi proses manajemen risiko bertugas untuk mengembangkan budaya risiko dan menetapkan arahan untuk seluruh aktivitas yang mengandung risiko.Proses Komite Manajemen Risiko secara spesifik terdapat dalam Pedoman Komite Manajemen Risiko yang telah disahkan dalam Surat Keputusan Direksi bank bjb Nomor 968SKDIR-MR2014 Tanggal 08 Desember 2014 Tentang Pedoman Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee. StrUKtUr DaN KEaNGGOtaaN rISK MaNaGEMENt COMMIttEE rMC Susunan keanggotaan Komite Manajemen Risiko terdiri dari Direksi dan Para Pemimpin Divisi terkait yakni: Ketua : Direktur yang membidangi Manajemen Risiko Sekretaris : Pemimpin Divisi Manjemen Risiko Merangkap sebagai Anggota Tetap Anggota Tetap : Seluruh Direksi lainnya Di luar Direktur Utama Pemimpin Satuan Kerja Kepatuhan Pemimpin Divisi Audit Internal Pemimpin Divisi Credit Risk Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis Pemimpin Divisi Change Management Office Pemimpin Divisi Pengendali Keuangan Anggota Tidak Tetap : Pemimpin DivisiUnit yang memiliki keterkaitan dengan topik pembahasan KOMITE DI BAWAH DIREKSI CommiTTees unDeR The BoaRD of DiReCToRs UraIaN tUGaS, WEWENaNG DaN taNGGUNG JaWaB RISK MANAGEMENT COMMITTEE rMC Tugas, wewenang dan tanggung jawab Risk Management Committee RMC sesuai SK No. 968SKDIR-MR2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Pedoman Komite Manajemen Risiko Risk Management Committeeadalah sebagai berikut. 1. Penetapan kebijakan manajemen risiko serta perubahannya, termasuk strategi manajemen risiko dan contingency plan dalam kondisi eksternal tidak normal terjadi worst case scenario; 2. Penetapan atas perbaikan dan penyempurnaan penerapan manajemen risiko yang dilakukan secara berkala maupun insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko Bank dan hasil evaluasi terhadap efektivitas penerapan tersebut; 3. Penetapan justification atas hal-hal yang terkait dengan keputusan-keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal irregularities, seperti keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis bank yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisieksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan; 4. Penetapan perubahan materi yang terdapat pada kebijakan dan prosedur penerapan manajemen risiko; 5. Memastikan dilakukannya pengawasan risiko melalui penetapan toleransi atau limit risiko atas pengajuan oleh risk taking unit yang dapat diterima serta alokasi modal terkait cadangan risiko untuk seluruh kegiatan operasional bank; 6. Mengkoordinasikan dan memantau seluruh strategi manajemen risiko; 7. Melakukan evaluasi terhadap penerapan model-model pengukuran risiko bank; 8. Menyetujui strategi manajemen risiko yang melampaui kewenangan pimpinan satuan kerja operasional; 9. Penetapan risk appetite risk tolerance atas produk dan aktivitas baru dan sesuai dengan kemampuan bank untuk melaksanakan produk dan aktivitas baru tersebut; 10. Melakukan pemantauan kecukupan permodalan bank terhadap risk exposure sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku; 11. Melakukan evaluasi atas Pelaporan Profil Risiko bank; 12. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaaan manajemen risiko. In carrying out its duties, the Directors are assisted by Corporate Secretary and several Committees responsible for providing advice and recommendations in connection with the policies and instructions of the Directors. The Directors are assisted by four committees: Risk Management Committee RMC, Credit Policy Committee CPC, IT Steering Committee ITSC, and Integrated Risk Management Committee IRMC. RISK MANAGEMENT COMMITTEE RMC Pursuant to bank bjb Directors’ Decree Number 213SKDIR- MR2011 dated 21 July 2011 on the Risk Management Policies and Guidelines, the Risk Management Committee RMC using the methodology of risk management process has the duty to develop risk culture and establish directions for all activities which bear risks. The process in the Risk Management Committee is specifically set forth in Guidelines for Risk Management Committee which has been approved through bank bjb Directors’ Decree Number 968 SKDIR-MR2014 dated 8 December 2014 on Guidelines for Risk Management Committee. STRUCTURE AND MEMBERS OF RISK MANAGEMENT COMMITTEE RMC The composition of the Risk Management Committee consists of Directors and Heads of relevant Divisions, which are: Head : Director responsible for Risk Management Secretary : Head of Risk Management Division Concurrently serving as a Permanent Member Permanent Members : All other Directors other than the President Director Head of Compliance Unit Head of Internal Audit Division Head of Credit Risk Division Head of Strategic Plan Division Head of Change Management Office Division Head of Financial Control Division Non-Permanent Members : Heads of DivisionsUnits which are relevant to the subject matter DESCRIPTION OF DUTIES, AUTHORITIES, AND RESPONSIBILITIES OF RISK MANAGEMENT COMMITTEE RMC The duties, authorities, and responsibilities of the Risk Management Committee RMC pursuant to Decree No. 968SKDIR-MR2014 dated 8 December 2014 on Guidelines for the Risk Management Committee are as follows: 1. The establishment of risk management policy and its changes, including risk management strategies and contingency plan in irregular external conditions worst case scenario; 2. The establishment of improvement and refinement of the implementation of risk management carried out periodically as well as incidentally as a result of a change in the Bank’s external and internal conditions which affect its capital adequacy and risk profile and the evaluation result of the effectiveness of such implementation; 3. The justification of matters in connection with business decisions that deviate from the normal procedure irregularities, such as decision on significant business expansion which is far beyond the Bank’s predetermined business plan or the taking of positionrisk exposure that exceeds the predetermined limit; 4. The establishment of material changes in the policies and procedures for risk management implementation; 5. To ensure supervision of risk through the establishment of risk tolerance or limit as proposed by the risk taking unit which can be tolerated and the allocation of capital in connection with the risk reserve for all operational activities of the Bank; 6. To coordinate and monitor all risk management strategies; 7. To conduct an evaluation of the application of different models of the Bank’s risk measurement; 8. To approve a risk management strategy that goes beyond the authority of the head of the operational work unit; 9. To establish risk appetite risk tolerance to new products and activities and in accordance with the Bank’s ability to carry out those new activities and products; 10. To monitor the Bank’s capital adequacy against risk exposure in accordance with the applicable regulations from Bank Indonesia; 11. To conduct an evaluation of the Bank’s Risk Profile Reporting; 12. To evaluate the effectiveness of risk management. Laporan Tahunan 2016 504 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 505 Growing Together with New Expanding Opportunities PELaKSaNaaN tUGaS rISK MaNaGEMENt COMMIttEE rMC taHUN 2016 Selama tahun 2016, Risk Management Committee RMC telah melaksanakan kegiatan diantaranya menyelenggarakan rapat, dengan agenda sebagai berikut. 1. Laporan Tingkat Kesehatan Bank Posisi Desember 2015. 2. Profil Risiko Bank Triwulan I Tahun 2016. 3. Pedoman Pengakuan Kerugian Risiko Operasional. CrEDIt POLICY COMMIttE CPC Berdasarkan Surat Keputusan Direksi bank bjb Nomor 160 SKDIR-KOM2015 Tanggal 4 Maret 2015 Tentang Kebijakan Perkreditan Bank Umum, Komite Kebijakan Perkreditan KKP atau Credit Policy Committee CPC bertugas untuk membantu Manajemen dalam merumuskan Kebijakan, mengawasi pelaksanaan kebijakan, memantau perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan serta memberikan saran-saran langkah perbaikan. Struktur Credit Policy Committee CPC secara spesifik terdapat dalam Surat Keputusan Direksi bank bjb Nomor 206 SKDIR-KOM2015 Tentang Struktur Credit Policy Committee CPC. StrUKtUr DaN KEaNGGOtaaN CrEDIt POLICY COMMIttE CPC Komite Credit Policy Committee diketuai oleh Direktur Utama atau salah seorang anggota Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris dengan anggota sekurang-kurangnya terdiri dari Direktur Kredit, Pimpinan Satuan Kerja Bidang Operasional Perkreditan, Pimpinan SKAI. Ketua : Direktur Utama Wakil Ketua : Direktur Komersial Sekretaris 1 : Pemimpin Divisi Manjemen Risiko Sekretaris 2 : Pemimpin Divisi Credit Risk Anggota Permanen : Direktur Mikro Direktur Komersial Direktur Keuangan Direktur Operasional Direktur Treasury Internasional Direktur Kepatuhan Manajemen Risiko Pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial Pemimpin Divisi Konsumer Pemimpin Divisi Mikro Pemimpin Divisi BPR, Koperasi Lembaga Keuangan Lainnya Pemimpin Divisi Internasional Pemimpin Divisi KPR Mortgage Pemimpin Divisi Audit Internal Pemimpin Satuan Kerja Kepatuhan Pemimpin Divisi Hukum Pemimpin Unit Administrasi Kredit Bisnis Legal Anggota Non Permanen : Pemimpin DivisiUnit yang memiliki keterkaitan dengan Topik Pembahasan UraIaN tUGaS, WEWENaNG DaN taNGGUNG JaWaB CREDIT POLICY COMMITTE CPC Tugas, wewenang dan tanggung jawab Credit Policy Committee CPC sesuai SK No. No. 206SKDIR-KOM2015 tanggal 4 Maret 2015 tentang Struktur Credit Policy Committee adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan dan menetapkan permasalahan yang bersifat signifikan dan material, meliputi penyusunan kebijakan kredit serta perubahannya, perbaikan atau penyempurnaan penerapan termasuk strategi kebijakan kredit serta contingency plan apabila terdapat kondisi yang tidak normal; 2. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dariprosedur normal di bidang kredit antara lain keputusan pelampauan ekspansi kredityang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya; 3. Merumuskan kebijakan perkreditan berdasarkan hal-hal khusus yang dikehendaki risk appetite yang berkaitan dengan: a. Target market dan porsi; b. Segmentasi; c. Risk Limit Risk Tolerance setiap target marketsektor jenis kreditwilayah; d. Risk Mitigation; e. Maksimum hapus buku; 4. Merumuskan limit kewenangan memutus kredit; 5. Menetapkan kebijakan dalam hal kredit bermasalah berupa: a. Penyelamatan rescheduling, reconditioning, restructuring atau b. Penyelesaian melalui proses di pengadilan ataupun proses di luar pengadilan IMPLEMENTATION OF DUTIES OF THE RISK MANAGEMENT COMMITTEE RMC IN 2016 Throughout 2016, the Risk Management Committee RMC conducted activities including meetings with agenda as follows: 1. Report on the Bank’s Soundness per December 2015. 2. Bank’s Risk Profile for Quarter I of 2016. 3. Guidelines for Recognition of Operational Risk Losses. CREDIT POLICY COMMITTE CPC Pursuant to bank bjb Directors’ Decree Number 160SKDIR- KOM2015 dated 4 March 2015 on the Lending Policy of Commercial Banks, the Credit Policy Committee CPC has the duty to assist the Management in formulating policies, supervising the implementation of the policies, monitoring the development and condition of the portfolio, as well as providing advice for improvement. The structure of the Credit Policy Committee CPC is specifically set forth in bank bjb Directors’ Decree Number 206SK DIR-KOM2015 on the Structure of Credit Policy Committee CPC. COMPOSITION AND MEMBERS OF THE CREDIT POLICY COMMITTE CPC The Credit Policy Committee is chaired by the President Director or one of the members of the Directors with the approval from the Board of Commissioners and consists of at least Credit Director, Head of Lending Operations Unit, and Head of SKAI. Head : President Director Vice Head : Director of Commercial Secretary 1 : Head of Risk Management Division Secretary 2 : Head of Credit Risk Division Permanent Members : Director of Micro Director of Commercial Director of Finance Director of Operations Director of Treasury International Director of Compliance Risk Management Head of Corporate and Commercial Division Head of Consumer Division Head of Micro Division Head of BPR, Cooperative Other Financial Institutions Division Head of International Division Head of KPR Mortgage Division Head of Internal Audit Division Head of Compliance Unit Head of Legal Division Head of Credit Administration Legal Business Unit Non-Permanent Members : Heads of DivisionsUnits which are relevant to the subject matter DESCRIPTION OF DUTIES, AUTHORITIES, AND RESPONSIBILITIES OF THE CREDIT POLICY COMMITTE CPC The duties, authorities, and responsibilities of the Credit Policy Committee CPC pursuant to Decision No. 206SKDIR-KOM2015 dated 4 March 2015 on the Structure of the Credit Policy Committee are as follows: 1. To formulate and establish significant and material issues, including formulation of credit policies and their changes, improvement, or refinement of the implementation of credit policy strategies as well as contingency plan in case of irregular conditions; 2. To determine matters related to business decisions that deviate from the normal procedure in credit area, among others, the decision on significant credit expansion which goes beyond what has been predetermined in the business plan of the Bank; 3. To formulate credit policies based on risk appetite in connection with: a. Target market and share; b. Segmentation; c. Risk Limit Risk Tolerance in every target marketsector type of creditregion; d. Risk Mitigation; e. Maximum write-off; 4. To formulate limit of authority to decide on credit; 5. To adopt policies on bad debts in the form of: a. Rescue rescheduling, reconditioning, restructuring or b. Settlement through a process before the court or out of court process Laporan Tahunan 2016 506 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 507 Growing Together with New Expanding Opportunities 6. Mengawasi pelaksanaan KPB secara konsisten serta merumuskan pemecahan masalah apabila terdapat hambatankendala dalam penerapan KPB; 7. Melaporkan secara tertulis dan berkala kepada Direksi dengan tembusan Dewan Komisaris mengenai: a. Hasil pengawasan atas penerapan dan pelaksanaan KPB; b. Hasil pemantauan dan evaluasi; 8. Memberikan saran langkah perbaikan kepada Direksi dengan tembusan Dewan Komisaris; 9. Melaksanakan pengkajian terhadap efektifitas Sistem Pengendalian Internal Perkreditan secara berkala; 10. Memantau serta memberikan saran atas perencanaan dan pelaksanaan training dibidang perkreditan; 11. Memantau dan mengevaluasi: a. Perkembangan dan kualitas portofolio perkreditan secara keseluruhan termasuk perkembangan dan kualitas kredit yang diberikan kepada pihak yang terkait dengan bank dan debitur-debitur besar tertentu; b. Pelaksanaan kewenangan memutus kredit dan ketentuan BMPK; c. Kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan dan peraturan lainnya dalam pelaksanaan pemberian kredit; d. Penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan yang ditetapkan dalam KPB; e. Kepatuhan dalam memenuhi ketentuan mengenai kecukupan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN; f. Debitur-debitur besar tertentu dan kredit yang berada dalam daftar kredit dalam pengawasan khusus. g. Pencapaian target Rencana Kerja dan Pengawasan Kredit Bermasalah. PELaKSaNaaN tUGaS CrEDIt POLICY COMMIttE CPC taHUN 2016 Selama tahun 2016, Credit Policy Committee CPC telah melaksanakan kegiatan diantaranya menyelenggarakan rapat, dengan agenda sebagai berikut. 1. Divisi Kredit Ritel dan Konsumer dengan agenda: • Perubahan Fitur Produk bjb Kredit Pra Purna Bhakti KPPB Kelolaan Divisi Kredit Ritel dan Konsumer 2. Divisi Kredit KPR KKB dengan agenda: • Revisi Ketentuan Kewenangan Memutus Kantor Cabang. 3. Divisi Korporasi Komersial dengan agenda: • Revisi Ketentuan dan Wewenang Komite Kredit dan Komite Restrukturisasi Kredit. 4. Divisi Kredit Ritel dan Konsumer dengan agenda: • Revisi Ketentuan Kewenangan Komite Kredit dan Wewenang Komite Kredit; • Perubahan Maksimal Angsuran RPC dan Maksimal Plafond bjb Kredit Guna Bhakti KGB dengan loan type G6B. 5. Divisi BPR LKM dengan agenda: • Revisi Ketentuan Komite Kredit dan Wewenang Memutus Kredit 6. Divisi Internasional dengan agenda sebagai berikut: • Surat Keputusan SK Ketentuan Komite Credit Line dan Wewenang Komite Credit Line untuk Counterparty Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank. Selama tahun 2016, tingkat kehadiran dari anggota struktur Risk Management Committee RMC dan Credit Policy Committee CPC dinilai baik karena telah dihadiri seluruh anggota struktur komite tersebut diatas. It StEErING COMMIttE ItSC StrUKtUr DaN KEaNGGOtaaN It StEErING COMMIttE ItSC pengarah Direksi Ketua Direktur operasional Wakil Ketua Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko Sekretaris pemimpin Divisi Teknologi Informasi anggota permanen pemimpin Divisi Jaringan, Layanan dan operasional pemimpin Divisi pengendalian Keuangan pemimpin Divisi Change Management Office pemimpin unit Electronic Banking pemimpin Divisi Manajemen risiko anggota Tidak permanen pemimpin Divisi dan unit Lainnya yang berkaitan dengan pembahasan agenda rapat Komite UraIaN tUGaS, WEWENaNG DaN taNGGUNG JaWaB It StEErING COMMIttE ItSC Tugas, wewenang dan tanggung jawab Komite Pengarah Teknologi Informasi adalah memberikan rekomendasi kepada Direksi yang paling kurang terkait dengan: 6. To supervise KPB implementation consistently and formulating problem-solving activities when there are barriersconstraints in KPB implementation; 7. To provide written and periodic reports to the Directors with a copy to the Board of Commissioners with regard to: a. Supervision result of KPB application and implementation; b. Monitoring and evaluation result; 8. To offer advice on improvement to the Directors with a copy to the Board of Commissioners; 9. To periodically carry out a review of the effectiveness of the Credit Internal Control System; 10. To monitor and offer advice on the planning and implementing of training on credit; 11. To monitor and evaluate: a. The development and quality of the overall credit portfolio including the development and quality of credit granted to parties related to the bank and certain major debtors; b. The exercise of authority to decide on credit and provisions on legal lending limit BMPK; c. The compliance with provisions of other laws and regulations in the granting of credit; d. The settlement of bad debt in accordance with the provisions set forth on KPB; e. The compliance in satisfying the provisions on adequacy of Allowance for Impairment Losses CKPN; f. Certain major debtors and credit that are in the list of credit requiring special supervision. g. The achievement of Work Plan target and monitoring of non-performing loans. IMPLEMENTATION OF THE CREDIT POLICY COMMITTE CPC IN Laporan Tahunan 2016 508 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 509 Growing Together with New Expanding Opportunities 1. Rencana Strategis Teknologi Informasi Information Technology Strategic Plan yang searah dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank. Dalam memberikan rekomendasi, Komite Pengarah Teknologi Informasi hendaknya memperhatikan faktor efisiensi, efektifitas serta hal-hal sebagai berikut : • Rencana pelaksanaan road-map untuk mencapai kebutuhan Teknologi Informasi yang mendukung strategi bisnis Bank. Road map terdiri dari kondisi saat ini current state, kondisi yang ingin dicapai future state serta langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai future state; • Sumber Daya yang dibutuhkan; • Keuntungan Manfaat yang akan diperoleh saat rencana diterapkan; 2. Perumusan kebijakan dan prosedur Teknologi Informasi yang utama seperti kebijakan pengamanan Teknologi Informasi dan manajemen risiko terkait penggunaan Teknologi Informasi di Bank; 3. Kesesuaian proyek-proyek Teknologi Informasi yang disetujui dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi, Komite Pengarah Teknologi Informasi juga menetapkan status prioritas proyek Teknologi Informasi yang bersifat kritikal berdampak signifikan terhadap kegiatan operasional Bank misalnya penggantian core banking application, server production dan topologi jaringan; 4. Kesesuaian antara pelaksanaan proyek-proyek Teknologi Informasi dengan rencana proyek project charter yang disepakati dalam service level agreement. Komite Pengarah Teknologi Informasi hendaknya melengkapi rekomendasi dengan hasil analisis dari proyek-proyek Teknologi Informasi yang utama sehinga memungkinkan Direksi mengambil keputusan secara efisien; 5. Kesesuaian Teknologi Informasi dengan kebutuhan sistem informasi manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha Bank; 6. Efektivitas langkah-langkah meminimalkan risiko atas investasi Bank pada sektor Teknologi Informasi agar investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis Bank; 7. Pemantauan atas kinerja Teknologi Informasi, dan upaya peningkatannya misalnya dengan mendeteksi keusangan Teknologi Informasi dan mengukur efektivitas dan efisiensi penerapan kebijakan pengamanan Teknologi Informasi; 8. Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait Teknologi Informasi yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan dan satuan kerja penyelenggara. Komite Pengarah Teknologi Informasi dapat memfasilitasi hubungan antara kedua satuan kerja tersebut; 9. Kecukupan dan alokasi sumber daya yang dimiliki Bank. Apabila sumber daya yang dimiliki tidak memadai dan Bank akan menggunakan jasa pihak lain dalam penyelenggaraan Teknologi Informasi maka Komite Pengarah Teknologi Informasi harus memastikan Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur terkait; 10. Wewenang dan tanggung jawab pengurus dan anggota Komite Pengarah Teknologi Informasi diatas tetap mempertimbangkan wewenang dan tanggung jawab yang melekat pada jabatannya misal independensi. PELaKSaNaaN tUGaS It StEErING COMMIttE ItSC taHUN 2016 Pelaksanaan rapat IT Steering Committee pada tahun 2016 dilaksanakan 1 satu kali yaitu pada tanggal 1 Desember 2016 dengan dihadiri oleh seluruh Dewan Direksi dan seluruh anggota peserta ITSC, dengan agenda temuan audit OJK 2014-2015, portofolio IT Project, progress ITSC 2015 Pengelolaan Risiko Teknologi Informasi Infrastruktur, aplikasi, dan governance, dan RBB 2017 KOMItE MaNaJEMEN rISIKO tErINtEGraSI KMrt Berdasarkan Surat Keputusan Direksi bank bjb Nomor 1049 SKDIR-MR2016 Tanggal 23November 2016 Tentang Pedoman Komite Manajemen Risiko Terintegrasi dan Nomor 1146SKDIR-MR2016 Tanggal 28 Desember 2016 Tentang Susunan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi KMRT, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi dalam metodologi proses manajemen risiko bertugas untuk mengembangkan budaya risiko dan menetapkan arahan untuk seluruh aktivitas yang mengandung risiko dalam Konglomerasi Keuangan. Proses Komite Manajemen Risiko Terintegrasi secara spesifik terdapat dalam Pedoman Komite Manajemen Risiko Terintegrasi. StrUKtUr DaN KEaNGGOtaaN KOMItE MaNaJEMEN rISIKO tErINtEGraSI KMrt Susunan keanggotaan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi terdiri dari Direksi, Direktur dari masing-masing Lembaga Jasa Keuangan LJK dalam Konglomerasi Keuangan serta Para Laporan Tahunan 2016 510 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 511 Growing Together with New Expanding Opportunities Pemimpin Divisi terkait yakni: Ketua merangkap anggota: - Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Sekretaris: - Pemimpin Divisi Manjemen Risiko Merangkap sebagai Anggota Tetap Anggota Tetap: - Direktur membawahi fungsi manajemen risiko masing-masing LJK dalam Konglomerasi Keuangan - Pemimpin Divisi Audit Internal - Pemimpin Satuan Kerja Kepatuhan - Pemimpin Divisi Pengendalian Keuangan - Pemimpin Divisi Manajemen Anak Perusahaan Anggota Tidak Tetap: - Pejabat Eksekutif Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan yang memiliki keterkaitan dengan topik pembahasan. UraIaN tUGaS, WEWENaNG DaN taNGGUNG JaWaB KOMItE MaNaJEMEN rISIKO tErINtEGraSI KMrt Tugas, wewenang dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko Terintegrasi KMRT sesuai SK No. 1049SKDIR- MR2016 tanggal 23 November 2016 tentang Pedoman Komite Manajemen Risiko Terintegrasi adalah untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi Entitas Utama mengenai penerapan manajemen risiko paling kurang: 1. Penyusunan dan perbaikan Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi; dan 2. Perbaikan atau penyempurnaan Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi antara lain berupa penyempurnaan strategi dan kerangka Risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan. PELaKSaNaaN tUGaS KOMItE MaNaJEMEN rISIKO tErINtEGraSI KMrt taHUN 2016 Komite Manajemen Risiko Terintegrasi direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2017 sehingga tahun 2016 baru dilakukan penyusunan Pedoman dan Susunan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi. xxx INFORMASI PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALI Bank bjb merupakan Badan Usaha Milik Daerah dimana kepemilikan saham terbesar dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pemegang saham utama dan pengendali bank bjb adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Jumlah Kepemilikan Sahamnya sebesar 3.709.994.733 lembar saham atau sebanyak 38,26 . Pemerintah provinsi Jawa Barat merupakan paemegang saham Seri A. Berdasarkan Pasal 5 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan yang tercantum dalam Akta No. 118 tanggal 31 Maret 2015 yang dibuat oleh Notaris R. Tendy Suwarman, SH. Berkedudukan di Kota Bandung , saham Seri A ialah saham yang memberikan hak khusus kepada pemegangnya dalam kuorum kehadiran dan kuorum persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 Anggaran Dasar, untuk: a. menghadiri dan menyetujui pengangkatan, pemberhentian dan persetujuan pengunduran diri Direksi dan Dewan Komisaris; b. menghadiri dan menyetujui perubahan Anggaran Dasar, pengeluaran efek bersifat ekuitas atau perubahan modal ditempatkan dan disetor; c. menghadiri dan menyetujui penyetoran saham dalam bentuk benda selain uang, baik benda berwujud maupun benda tidak berwujud; dan d. menghadiri dan menyetujui penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan serta pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit dan pembubaran Perseroan. Secara lebih rinci Informasi Pemegang Saham Utama dan Pengendali dilihat pada bagian Komposisi Pemegang Saham pada Laporan Tahunan ini. Laporan Tahunan 2016 512 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 513 Growing Together with New Expanding Opportunities xxx PERLAKUAN YANG SAMA TERHADAP SELURUH PEMEGANG SAHAM Dalam memberikan informasi yang diperlukan oleh investor atau Pemegang Saham transparansi informasi, bank bjb memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh Pemegang Saham, baik pemegang saham Mayoritas maupun Minoritas. Hal ini dimaksudkan agar tidak terdapat informasi pihak dalam inside information yang hanya diketahui oleh Pemegang Saham Mayoritas. Seluruh Pemegang Saham memiliki hak yang sama dalam memperoleh informasi terkait Bank. Pelaksanaan fungsi diseminasi informasi tersebut dilakukan oleh bagian Hubungan Investor Investor Relations di bawah Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary. Beberapa bentuk pelaksanaan transparansi informasi yang dilakukan Perseroan adalah aktif menyelenggarakan forum-forum pertemuan dengan analis dan investor, melalui paparan publik untuk menjamin keterbukaan informasi dapat dilaksanakan dengan baik.Metode yang digunakan, adalah sebagai berikut. 1. Direct , yang meliputi: Public Expose, Non Deal Road Show, Analyst meeting, Press Conference, 1-on-1 Meetings, Group Meetings, Branch Visits dan Site Visits. 2. Indirect , yang meliputi: Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi triwulan, Website, Media, Conference Calls dan Emails. Prinsip dasar yang digunakan oleh bank bjb adalah: 1. Pengungkapan informasi dilakukan secara wajar fair disclosure information dengan memperhatikan prinsip kesetaraan equitable treatment dan transparansi. 2. Bank maupun Direksi serta pegawai wajib memberikan informasi dengan berpegang pada prinsip kehati-hatian dengan memperhatikan ketentuan kerahasiaan dibidang perbankan yang berlaku. 3. Komunikasi dengan Komunitas Pasar Modal dan Komunitas Investor menggunakan kebijakan satu pintu one door policy. Perseroan senantiasa membangun hubungan baik dengan investor, analis maupun masyarakat pasar modal lainnya melalui penyelenggaraan secara berkala kegiatan-kegiatan seperti pertemuan dengan analisinvestor dalam skala nasional maupun internasional serta paparan kinerja kepada publik. Perseroan juga memenuhi kewajiban keterbukaan informasi sebagaimana yang diatur dalam peraturan Pasar Modal Indonesia seperti laporan keuangan, laporan tahunan, laporan pemegang saham tertentu dan paparan publik. Perseroan juga telah memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat umum dan investor untuk memperoleh informasi melalui situs Perseroan di laman bank bjb www.bankbjb.co.id . Situs ini memuat informasi terkini seperti aksi korporasi, laporan keuangan dan company guidance triwulanan, bahan presentasi Perseroan ke publik dan kliping media mengenai pemberitaan Bank. xxx PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI xxx Bank bjb merupakan salah satu Lembaga Jasa Keuangan yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 18POJK.032014 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Konglomerasi Keuangan Tata Kelola Terintegrasi. Hal tersebut dikarenakan terdapatnya kepemilikan saham beberapa Lembaga Jasa Keuangan oleh bank bjb. Selain hal tersebut, dengan kedudukan bank bjb sebagai Lembaga Jasa Keuangan yang Pemegang Saham Pengendalinya adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bank bjb memiliki keterkaitan dengan Lembaga Jasa Keuangan yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hal ini menjadikan Perseroan memiliki hubungan pengendalian dengan Lembaga Jasa Keuangan yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Atas dasar inilah Perseroan bersama seluruh Lembaga jasa Keuangan yang memiliki hubungan kepemilikan maupun hubungan pengendalian dapat dikategorikan sebagai suatu Konglomerasi Keuangan. Sebagai bagian dari Konglomerasi Keuangan tersebut, bank bjb berkeinginan untuk dapat berperan aktif di dalam melaksanakan tata kelola terintegrasi sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 18POJK.032014 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Konglomerasi Keuangan, sehingga pelaksanaan tata kelola yang dilakukan secara terintegrasi tersebut ke depannya dapat mewujudkan suatu konglomerasi keuangan yang sehat yang dapat berpartisipasi di dalam menciptakan sektor jasa keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil. Berdasarkan surat nomor 5391030InvesBUMD tanggal 02 Maret 2015 perihal Penunjukan bank bjb Selaku Entitas Utama dan surat nomor 5391495InvesBUMD tanggal 27 Maret 2015 perihal Penunjukan bank bjb Selaku Entitas Utama, Bank ditunjuk selaku Entitas Utama bagi seluruh Lembaga Jasa Keuangan yang dimiliki danatau dikendalikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Bank terkait implementasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 18POJK.022014 tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pembentukan Satuan Kerja