Laporan Tahunan 2016
332
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
333
Growing Together with New Expanding Opportunities
• Satuan Kerja Audit Internal telah melaporkan seluruh temuan hasil pemeriksaan sesuai ketentuan yang berlaku;
• Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk, mampu bekerja secara independen, memenuhi standar profesional akuntan publik serta ruang lingkup audit
yang ditetapkan; • Satuan Kerja Audit Internal, Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan
Kerja Manajemen Risiko telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
• Pengambilan keputusan dalam penyediaan dana diputuskan dalam Rapat Komite yang dilakukan secara independen tanpa intervensi dari pihak
terkait danatau pihak lainnya dengan mengedepankan prinsip kehati- hatian;
• Bank bjb telah menyampaikan informasi keuangan dan non-keuangan secara transparan.
2. faktor-faktor negatif aspek governance process bank bjb adalah: • Terdapat komitmen atas hasil temuan Otoritas Jasa Keuangan yang
masih dalam proses penyelesaian.
C. Governance Outcome 1. faktor-faktor positif aspek governance outcome bank bjb adalah:
• Dewan Komisaris beserta komite-komite dibawah Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai fungsi pengawasan
dengan baik. Hal ini dapat terlihat dengan adanya pengawasan atas pencapaian targetrealisasi Rencana Bisnis Bank;
• Komite-komite yang berada dibawah Dewan Komisaris telah memberikan analisa dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Analisa dan
Rekomendasi tersebut menjadi pertimbangan dalam rangka Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan terhadap Direksi;
• Direksi telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang SahamRUPS dan untuk
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi tahun buku 2014 telah diterima oleh RUPS;
• Bank bjb telah menyampaikan laporan pokok pelaksanaan tugas Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan kepada Otoritas Jasa Keuangan
secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku; • Satuan Kerja Audit Internal telah bertindak objektif dalam melakukan audit;
• Satuan Kerja Audit Internal melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan RKAT tahun 2015 dan pemantauan hasil audit dilakukan secara
berkesinambungan dan penyelesaian komitmen tindaklanjut per Desember 2015 sebesar 100;
• Audit Eksternal telah bertindak objektif dalam melakukan audit serta hasil audit dan management letter telah menggambarkan permasalahan bank
bjb yang kemudian disampaikan secara tepat waktu kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh KAP yang ditunjuk;
• Dewan Komisaris dan Direksimampu melakukan pengawasan secara aktif terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi Manajemen Risiko;
• Terdapat laporan-laporan antara lain laporan Tingkat Kesehatan Bank, laporan hasil audit dan sebagainya yang dilaporkan kepada pihak internal
maupun pihak eksternal bank bjb sesuai dengan ketentuan yang berlaku; • Bank bjb telah menetapkan ketentuan tentang complience sheet bidang
perkreditan dalam rangka mengantisipasi penyediaan dana agar tidak melampaui BMPK, Agunan, Asuransi, Pengikatan, PDN dan sebagainya.
Selama periode Juli-Desember 2015 tidak terdapat penyediaan dana yang melampai BMPK;
• Telah dilakukan penyampaian laporan atas hasil pemantauan komitmen oleh Satuan Kerja Kepatuhan yang dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan
Otoritas Jasa Keuangan, dengan pemenuhan komitmen pada bulan Desember 2015 hampir mencapai 100;
• Bank bjb telah melaksanakan penyampaian informasi keuangan dan non- keuangan secara transparan dan berkala baik melalui homepage maupun
media cetak. 2. faktor-faktor negatif aspek governance outcome bank bjb adalah:
• Dengan memperhatikan sanksi denda yang diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan kepada bank bjb, secara nominal pelanggaran terhadap ketentuan
yang berlaku belum menunjukkan tingkat penurunan.
COrPOratE GOVErNaNCE PErCEPtION INDEX CGPI
Corporate Governance Perception Index CGPI adalah riset dan pemeringkatan penerapan Good Corporate Governance GCG pada
perusahaan-perusahaan di Indonesia melalui perancangan riset yang mendorong perusahaan meningkatkan kualitas penerapan
konsep Corporate Governance CG dengan tujuan melakukan perbaikan secara berkesinambungan continuous improvement
serta melakukan evaluasi dan studi banding benchmarking. Program riset dan pemeringkatan Corporate Governance Perception
Index CGPI telah diselenggarakan sejak tahun 2001 hingga sekarang merupakan upaya kontribusi Indonesia Institute for
Corporate Governance IICG dalam mendorong praktik GCG di Indonesia. Indonesia Institute For Corporate Governance IICG
merupakan lembaga independen yang melaksanakan kajian, pengembangan, pendidikan, pelatihan dan pemasyarakatan
implementasi tata-kelola korporasi yang bertujuan untuk menyebarluaskan konsep, praktik, dan manfaat GCG demi
terciptanya dunia usaha yang tepercaya dan berkelanjutan.
Manfaat program riset dan pemeringkatan CGPI antara lain: 1. Memotivasi perusahaan dalam menerapkan GCG
2. Memperbaiki faktor internal perusahaan yang belum memadai guna meningkatkan kualitas penerapan GCG
3. Memetakan masalah strategis perusahaan guna meningkatkan kualitas penerapan GCG.
4. Meningkatkan kesadaran stakeholders terhadap urgensi dan manfaat GCG
5. Meningkatkan kepercayaan investor dan publik terhadap perusahaan
6. Menetapkan indikator atau standar kualitas penerpan GCG yang ingin dicapai perusahaan
7. Meningkatkan kesadaran dan komitmen bersama internal perusahaan
bank bjb sebagai salah satu bank nasional telah mengikuti survei CGPI tersebut sejak tahun 2011. Adapun pada tahun 2016, bank
bjb mendapat rating “Trusted Company” dengan total nilai 82,80 dengan rincian sebagai berikut.
Tabel Assessment GCG Periode Penerapan Tahun 2014-2015 Aspek Penilaian
Skor Aspek 2015
2014
Self Assesmentsurvei 26,58
Sistem Dokumentasi 20,43
Makalah 12,12
Observasi 23,00
Total 82,13
Laporan Tahunan 2016
334
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
335
Growing Together with New Expanding Opportunities
PELAKSANAAN PENERAPAN ASPEK DAN PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN SESUAI KETENTUAN
OTORITAS JASA KEUANGAN
aPPliCaTion of CoRPoRaTe goveRnanCe PRinCiPles asPeCTs anD ConDiTions aCCoRDing To oToRiTas Jasa keuangan
Berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32 SEOJK.042015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan
Terbuka sebagai standar penerapan GCG yang mencakup 5 aspek, 8 prinsip dan 25 rekomendasi penerapan aspek dan
prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang
baik dalam Pedoman Tata Kelola adalah standar penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik yang harus
diterapkan Perseroan untuk mengimplementasikan prinsip tata kelola. Adapun uraian penerapanya, dapat disampaikan,
sebagai berikut.
tabel Pelaksanaan Penerapan aspek dan Prinsip tata Kelola Sesuai Ketentuan OJK No
Prinsip rekomendasi
Keterangan rekomendasi OJK Penjelasan Penerapan di bank bjb
1 aspek 1: Hubungan Perusahaan terbuka dengan Pemegang Saham Dalam Menjamin Hak-Hak Pemegang Saham;
PrINSIP 1 Meningkatkan
Nilai Penyelenggaraan
RUPS Perusahaan Terbuka
memiliki cara atau prosedur teknis
pengumpulan suara voting
baik secara terbuka maupun
tertutup yang mengedepankan
independensi, dan kepentingan
pemegang saham. Setiap saham dengan hak suara yang dikeluarkan
mempunyai satu hak suara one share one vote. Pemegang saham dapat menggunakan hak suaranya pada saat
pengambilan keputusan, terutama dalam pengambilan keputusan dengan cara pengumpulan suara voting. Namun
demikian, mekanisme pengambilan keputusan dengan cara pengumpulan suara voting baik secara terbuka maupun
tertutup belum diatur secara rinci. Perusahaan Terbuka direkomendasikan mempunyai prosedur
pengambilan suara dalam pengambilan keputusan atas suatu mata acara RUPS. Adapun prosedur pengambilan
suara voting tersebut harus menjaga independensi ataupun kebebasan pemegang saham. Sebagai contoh, dalam
pengumpulan suara voting secara terbuka dilakukan dengan cara mengangkat tangan sesuai dengan instruksi pilihan
yang ditawarkan oleh pimpinan RUPS. Sedangkan, dalam pengumpulan suara voting secara tertutup dilakukan pada
keputusan yang membutuhkan kerahasiaan ataupun atas permintaan pemegang saham, dengan cara menggunakan
kartu suara ataupun dengan penggunaan electronic voting. Bank menjamin hak-hak pemegang saham
baik mayoritas maupun minoritas. Dalam hal hak pemegang saham dalam pelaksanaan
RUPS telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Selain itu Pelaksanaan RUPS
bank bjb telah mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 32
POJK.042014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka.
Seluruh anggota Direksi dan anggota
Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka
hadir dalam RUPS Tahunan.
Kehadiran seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka bertujuan agar setiap anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris dapat memperhatikan, menjelaskan dan menjawab secara langsung permasalahan
yang terjadi atau pertanyaan yang diajukan oleh pemegang saham terkait mata acara dalam RUPS.
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi hadir dalam RUPS Tahunan pada
tanggal 23 Maret 2016. Dewan Komisaris dan Direksi secara aktif mengikuti
kegiatan RUPS dengan memperhatikan, menjelaskan dan menjawab secara langsung
permasalahan yang terjadi atau pertanyaan yang diajukan oleh Pemegang Saham.
Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam
Situs Web Perusahaan Terbuka paling sedikit
selama 1 satu tahun. Perusahaan Terbuka wajib membuat ringkasan risalah RUPS
dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing minimal dalam bahasa Inggris, serta diumumkan 2 dua hari kerja setelah
RUPS diselenggarakan kepada masyarakat, yang salah satunya melalui Situs Web Perusahaan Terbuka. Ketersediaan
ringkasan risalah RUPS pada Situs Web Perusahaan Terbuka memberikan kesempatan bagi pemegang saham yang
tidak hadir untuk mendapatkan informasi penting dalam penyelenggaraan RUPS secara mudah dan cepat. Oleh karena
itu, ketentuan tentang jangka waktu minimal ketersediaan ringkasan risalah RUPS di Situs Web dimaksudkan untuk
menyediakan kecukupan waktu bagi pemegang saham untuk memperoleh informasi tersebut.
Perseroan telah membuat ringkasan risalah RUPS dalam bahasa indonesia dan
diumumkan melalui media cetak serta situs web Perseroan
PENINGKataN KUaLItaS DaN BENCHMarKING
Hasil dari assessment serta ditambah dengan masukan dari seluruh stakeholders digunakan sebagai pertimbangan di dalam
melakukan peningkatan kualitas implementasi GCG. Ada dua macam peningkatan kualitas yaitu peningkatan kualitas untuk
mencapai standar kualitas yang ditetapkan dan peningkatan kualitas dalam konteks peningkatan standar kualitas yang
telah dicapai melalui benchmarking.
Perseroan melakukan peningkatan kualitas implementasi GCG dengan menindaklanjuti hasil self assessment, temuan
audit dan rekomendasi auditor internal, auditor eksternal serta hasil pengawasan regulator OJK. Adapun bentuk tindak
lanjut tersebut dilakukan melalui rapat pembahasan antara Direksi, Divisi Kepatuhan dan Divisi serta Komite terkait yang
dilaksanakan secara rutin setiap bulannya.
Selanjutnya akan segera dilakukan tindakan koreksi yang dituangkan dalam program kerja. Pelaksanaan program
kerja senantiasa dipantau kesesuaiannya sehingga akan meningkatkan kualitas implementasi GCG. Disamping itu,
Perseroan juga melakukan benchmarking dalam rangka peningkatan kualitas GCG dengan mengikuti perkembangkan
best practices yang ada. Based on Otoritas Jasa Keuangan Circular No. 32 SEOJK.04
2015 on the Code of Corporate Governance as GCG implementation standard that includes five aspects, eight
principles and 25 recommendations implementation aspects and good corporate governance principles. The recommended
good corporate governance aspects and principles in the Governance Guidelines are the standard good corporate
governance aspects and principles that should be applied to the Company to implement the corporate governance principles.
The description of their applicability, can be seen, as follows.
Laporan Tahunan 2016
336
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
337
Growing Together with New Expanding Opportunities
PELAKSANAAN PENERAPAN ASPEK DAN PRINSIP
aPPliCaTion of CoRPoRaTe goveRnanCe PRinCiPles asPeCTs anD ConDiTions aCCoRDing To oToRiTas Jasa keuangan
PrINSIP 2 Meningkatkan
Kualitas Komunikasi
Perusahaan Terbuka dengan
Pemegang Saham atau
Investor. Perusahaan Terbuka
memiliki suatu kebijakan komunikasi
dengan pemegang saham atau investor.
Adanya komunikasi antara Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau investor dimaksudkan agar para
pemegang saham atau investor mendapatkan pemahaman lebih jelas atas informasi yang telah dipublikasikan kepada
masyarakat, seperti laporan berkala, keterbukaan informasi, kondisi atau prospek bisnis dan kinerja, serta Pelaksanaan
Tata Kelola Perusahaan Terbuka. Disamping itu, pemegang saham atau investor juga dapat menyampaikan masukan dan
opini kepada manajemen Perusahaan Terbuka.
Kebijakan komunikasi dengan para pemegang saham atau investor menunjukan komitmen Perusahaan Terbuka dalam
melaksanakan komunikasi dengan para pemegang saham atau investor. Dalam kebijakan tersebut dapat mencakup
strategi, program, dan waktu pelaksanaan komunikasi, serta panduan yang mendukung pemegang saham atau investor
untuk berpartisipasi dalam komunikasi tersebut. Komunikasi antara Perseroan dengan
pemegang saham atau investor dilakukan melalui pemberian informasi laporan
keuangan secara berkala, analyst meeting, laporan pelaksanaan GCG, serta laporan
tahunan.
Perseroan telah memiliki kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau
investor dengan tujuan agar para pemegang saham atau investor mendapatkan
pemahaman lebih jelas atas informasi yang telah dipublikasikan kepada masyarakat
sebagaimana yang telah diungkapkan pada bagian Sekretaris Perusahaan, Akses
Keterbukaan Informasi laporan Tahunan ini dan juga diungkapkan melalui website
Perseroan www.bankbjb.co.id.
Perusahaan Terbuka mengungkapkan
kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka
dengan pemegang saham atau investor
dalam Situs Web. Pengungkapan kebijakan komunikasi merupakan bentuk
transparansi atas komitmen Perusahaan Terbuka dalam memberikan kesetaraan kepada semua pemegang saham
atau investor atas pelaksanaan komunikasi. Pengungkapan informasi tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan
partisipasi dan peran pemegang saham atau investor dalam pelaksanaan program komunikasi Perusahaan Terbuka.
Perseroan memiliki kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan pemegang
saham atau investor dalam Situs Web yang melekat pada paparan deskripsi jabatan
Pemimpin Divisi Corporate Secretary sesuai dengan SK Nomor 622SKDIR-PS2015
tanggal 1 Juli 2015.
II aspek 2: fungsi dan Peran Dewan Komisaris
PrINSIP 3 Memperkuat
Keanggotaan dan Komposisi
Dewan Komisaris Penentuan
jumlah anggota Dewan Komisaris
mempertimbangkan kondisi Perusahaan
Terbuka. Jumlah anggota Dewan Komisaris dapat mempengaruhi
efektivitas pelaksanaan tugas dari Dewan Komisaris. Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris Perusahaan
Terbuka wajib mengacu kepada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang paling kurang
terdiri dari 2 dua orang berdasarkan ketentuan peraturan OJK tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
Perusahaan Publik. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka yang antara lain yang meliputi
karakteristik, kapasitas, dan ukuran, serta pencapaian tujuan dan pemenuhan kebutuhan bisnis yang berbeda diantara
Perusahaan Terbuka. Namun demikian, jumlah anggota Dewan Komisaris yang terlalu besar berpotensi mengganggu
efektivitas pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris. Jumlah Dewan Komisaris bank bjb telah
sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 33POJK.042014 tentang
Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Jumlah Dewan
Komisaris telah mempertimbangkan kondisi perusahaan serta kompleksitas usaha
bank. Ketentuan perihal jumlah anggota Dewan Komisaris termasuk komposisi
keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas
pengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka
tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Penentuan komposisi anggota
Dewan Komisaris memperhatikan
keberagaman keahlian,
pengetahuan, dan pengalaman yang
dibutuhkan. Komposisi Dewan Komisaris merupakan kombinasi
karakteristik baik dari segi organ Dewan Komisaris maupun anggota Dewan Komisaris secara individu, sesuai dengan
kebutuhan Perusahaan Terbuka. Karakteristik tersebut dapat tercermin dalam penentuan keahlian, pengetahuan,
dan pengalaman yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris
Perusahaan Terbuka. Komposisi yang telah memperhatikan kebutuhan Perusahaan Terbuka merupakan suatu hal yang
positif, khususnya terkait pengambilan keputusan dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan
dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang lebih luas. Komposisi anggota Dewan Komisaris
memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang
dibutuhkan Perseroan dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya. Hal ini telah
diungkapkan pada bagian Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris laporan
Tahunan ini.
PELAKSANAAN PENERAPAN ASPEK DAN PRINSIP
aPPliCaTion of CoRPoRaTe goveRnanCe PRinCiPles asPeCTs anD ConDiTions aCCoRDing To oToRiTas Jasa keuangan
4 PrINSIP 4
Meningkatkan Kualitas
Pelaksanaan Tugas dan
Tanggung Jawab Dewan
Komisaris. Dewan Komisaris
mempunyai kebijakan penilaian sendiri Self
Assessment untuk menilai kinerja Dewan
Komisaris. Kebijakan penilaian sendiri Self Assessment Dewan Komisaris
merupakan suatu pedoman yang digunakan sebagai bentuk akuntabilitas atas penilaian kinerja Dewan Komisaris secara
kolegial. Self Assessment atau penilaian sendiri dimaksud dilakukan oleh masing-masing anggota untuk menilai
pelaksanaan kinerja Dewan Komisaris secara kolegial, dan bukan menilai kinerja individual masing-masing anggota
Dewan Komisaris. Dengan adanya Self Assessment ini diharapkan masing-masing anggota Dewan Komisaris dapat
berkontribusi untuk memperbaiki kinerja Dewan Komisaris secara berkesinambungan.
Dalam kebijakan tesebut dapat mencakup kegiatan penilaian yang dilakukan beserta maksud dan tujuannya, waktu
pelaksanaannya secara berkala, dan tolok ukur atau kriteria penilaian yang digunakan sesuai dengan dengan rekomendasi
yang diberikan oleh fungsi nominasi dan remunerasi Perusahaan Terbuka, dimana adanya fungsi tersebut telah
diwajibkan dalam Peraturan OJK tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.
Kebijakan penilaian sendiri Self
Assessment untuk menilai kinerja
Dewan Komisaris, diungkapkan melalui
laporan Tahunan Perusahaan Terbuka.
Pengungkapan kebijakan Self Assessment atas kinerja Dewan Komisaris dilakukan tidak hanya untuk memenuhi aspek
transparansi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, namun juga, untuk memberikan
keyakinan khususnya kepada para pemegang saham atau investor atas upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam
meningkatkan kinerja Dewan Komisaris. Dengan adanya pengungkapan tersebut pemegang saham atau investor
mengetahui mekanisme check and balance terhadap kinerja Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan
terkait pengunduran diri anggota Dewan
Komisaris apabila terlibat dalam
kejahatan keuangan. Kebijakan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris yang
terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan kebijakan yang dapat meningkatkan kepercayaan para pemangku
kepentingan terhadap Perusahaan Terbuka, sehingga integritas perusahaan akan tetap terjaga. Kebijakan ini
diperlukan untuk membantu kelancaran proses hukum dan agar proses hukum tersebut tidak mengganggu jalannya
kegiatan usaha. Selain itu, dari sisi moralitas, kebijakan ini membangun budaya beretika di lingkungan Perusahaan
Terbuka. Kebijakan tersebut dapat tercakup dalam Pedoman ataupun Kode Etik yang berlaku bagi Dewan Komisaris.
Selanjutnya, yang dimaksud dengan terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan adanya status terpidana terhadap
anggota Dewan Komisaris dari pihak yang berwenang. Kejahatan keuangan dimaksud seperti manipulasi dan
berbagai bentuk penggelapan dalam kegiatan jasa keuangan serta Tindakan Pidana Pencucian Uang sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang.
Dewan Komisaris atau Komite yang
menjalankan fungsi Nominasi
dan Remunerasi menyusun kebijakan
suksesi dalam proses Nominasi anggota
Direksi. Berdasarkan ketentuan Peraturan OJK tentang Komite
Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik, komite yang menjalankan fungsi nominasi mempunyai tugas
untuk menyusun kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi calon anggota Direksi. Salah
satu kebijakan yang dapat mendukung proses Nominasi sebagaimana dimaksud adalah kebijakan suksesi anggota
Direksi. Kebijakan mengenai suksesi bertujuan untuk menjaga kesinambungan proses regenerasi atau kaderisasi
kepemimpinan di perusahaan dalam rangka mempertahankan keberlanjutan bisnis dan tujuan jangka panjang perusahaan.
Laporan Tahunan 2016
338
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
339
Growing Together with New Expanding Opportunities
III aspek 3: fUNGSI DaN PEraN DIrEKSI
PrINSIP 5 Memperkuat
Keanggotaan dan Komposisi
Direksi. Penentuan jumlah
anggota Direksi mempertimbangkan
kondisi Perusahaan Terbuka serta
efektifitas dalam pengambilan
keputusan. Sebagai organ perusahaan yang berwenang dalam
pengurusan perusahaan, penentuan jumlah Direksi sangat mempengaruhi jalannya kinerja Perusahaan Terbuka.
Dengan demikian, penentuan jumlah anggota Direksi harus dilakukan melalui pertimbangan yang matang dan wajib
mengacu pada ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, dimana berdasarkan Peraturan OJK tentang
Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik paling sedikit terdiri dari 2 dua orang. Disamping itu, dalam
penentuan jumlah Direksi harus didasarkan pada kebutuhan untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan Terbuka dan
disesuaikan dengan kondisi Perusahaan Terbuka, meliputi karakteristik, kapasitas dan ukuran Perusahaan Terbuka serta
bagaimana tercapainya efektivitas pengambilan keputusan Direksi.
Jumlah Direksi bank bjb telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor
33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan
Publik. Jumlah Direksi bank bjb telah mempertimbangkan kondisi perusahaan
serta kompleksitas usaha bank. Ketentuan perihal jumlah Direksi termasuk komposisi
keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang sesuai pada pembagian tugas dan
fungsi jabatan Direksi dalam mencapai tujuan Perusahaan Terbuka tercantum dalam
Anggaran Dasar Perseroan.
Penentuan komposisi anggota Direksi
memperhatikan, keberagaman
keahlian, pengetahuan, dan
pengalaman yang dibutuhkan.
Seperti halnya Dewan Komisaris, keberagaman komposisi anggota Direksi merupakan kombinasi karakteristik yang
diinginkan baik dari segi organ Direksi maupun anggota Direksi secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan
Terbuka. Kombinasi tersebut ditentukan dengan cara memperhatikan keahlian, pengetahuan dan pengalaman
yang sesuai pada pembagian tugas dan fungsi jabatan Direksi dalam mencapai tujuan Perusahaan Terbuka. Dengan
demikian, pertimbangan kombinasi karakteristik dimaksud akan berdampak dalam ketepatan proses pencalonan dan
penunjukan individual anggota Direksi ataupun Direksi secara kolegial.
Anggota Direksi yang membawahi
bidang akuntansi atau keuangan memiliki
keahlian danatau pengetahuan di
bidang akuntansi. laporan Keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban
manajemen atas pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh Perusahaan Terbuka, yang wajib disusun dan disajikan
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia dan juga peraturan OJK terkait, antara lain
peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai penyajian dan pengungkapan laporan
Keuangan Perusahaan Terbuka. Berdasarkan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur
mengenai tanggung jawab Direksi atas laporan Keuangan, Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas
laporan Keuangan, yang ditandatangani Direktur Utama dan anggota Direksi yang
Dengan demikian, pengungkapan dan penyusunan informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan akan
sangat tergantung pada keahlian, danatau pengetahuan Direksi, khususnya anggota Direksi yang membawahi bidang
akuntansi atau keuangan. Adanya kualifikasi keahlian dan atau pengetahuan di bidang akuntansi yang setidaknya
dimiliki anggota Direksi dimaksud dapat memberikan keyakinan atas penyusunan laporan Keuangan, sehingga
laporan Keuangan tersebut dapat diandalkan oleh para pemangku kepentingan stakeholders sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi terkait Perusahaan Terbuka dimaksud. Keahlian danatau pengetahuan tersebut dapat
dibuktikan dengan latar belakang pendidikan, sertifikasi pelatihan danatau pengalaman kerja terkait
Bank telah menyusun laporan pertanggungjawaban manajemen atas
pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh Perusahaan Terbuka dalam bentuk laporan
keuangan. laporan tersebut disusun sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan nomor 6POJK.032015 tentang Transparansi dan Publikasi laporan Bank
serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 32POJK.032016 tentang
perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 6POJK.032015 tentang
Transparansi dan Publikasi laporan Bank. laporan Keuangan bank bjb telah
ditandatangani Direktur Utama dan anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi
atau keuangan.Pertanggung jawaban Direksi atas laporan keuangan secara tanggung
renteng. 6
PrINSIP 6 Meningkatkan
Kualitas Pelaksanaan
Tugas dan Tanggung Jawab
Direksi. Direksi mempunyai
kebijakan penilaian sendiri Self
Assessment untuk menilai kinerja Direksi.
Seperti halnya pada Dewan Komisaris, kebijakan penilaian sendiri Self Assessment Direksi merupakan suatu pedoman
yang digunakan sebagai bentuk akuntabilitas atas penilaian kinerja Direksi secara kolegial. Self Assessment atau penilaian
sendiri dimaksud dilakukan oleh masing-masing anggota Direksi untuk menilai pelaksanaan kinerja Direksi secara
kolegial, dan bukan menilai kinerja individual masing- masing anggota Direksi. Dengan adanya Self Assessment
ini diharapkan masing-masing anggota Direksi dapat berkontribusi untuk memperbaiki kinerja Direksi secara
berkesinambungan. Dalam kebijakan tesebut dapat mencakup kegiatan penilaian
yang dilakukan beserta maksud dan tujuannya, waktu pelaksanaannya secara berkala, dan tolak ukur atau kriteria
penilaian yang digunakan sesuai dengan dengan rekomendasi yang diberikan oleh fungsi nominasi dan remunerasi
Perusahaan Terbuka, dimana pembentukan fungsi tersebut telah diwajibkan dalam Peraturan OJK tentang Komite
Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.
Kebijakan penilaian sendiri Self
Assessment untuk menilai kinerja Direksi
diungkapkan melalui laporan tahunan
Perusahaan Terbuka. Pengungkapan kebijakan Self Assessment atas kinerja Direksi
dilakukan tidak hanya untuk memenuhi aspek transparansi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugasnya, namun juga untuk memberikan informasi penting atas upaya-upaya perbaikan dalam pengelolaan Perusahaan
Terbuka. Informasi tersebut sangat bermanfaat untuk memberikan keyakinan kepada pemegang saham atau
investor bahwa terdapat kepastian pengelolaan perusahaan terus dilakukan ke arah yang lebih baik. Dengan adanya
pengungkapan tersebut pemegang saham atau investor mengetahui mekanisme check and balance terhadap kinerja
Direksi.
Direksi mempunyai kebijakan terkait
pengunduran diri anggota Direksi
apabila terlibat dalam kejahatan keuangan
Kebijakan pengunduran diri anggota Direksi yang terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan kebijakan yang dapat
meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap Perusahaan Terbuka, sehingga integritas
perusahaan akan tetap terjaga. Kebijakan ini diperlukan untuk membantu kelancaran proses hukum dan agar proses
hukum tersebut tidak mengganggu jalannya kegiatan usaha. Selain itu, dari sisi moralitas, kebijakan ini akan membangun
budaya beretika di lingkungan Perusahaan Terbuka. Kebijakan tersebut dapat tercakup dalam Pedoman ataupun Kode Etik
yang berlaku bagi Direksi. Selanjutnya, yang dimaksud dengan terlibat dalam kejahatan
keuangan merupakan adanya status terpidana terhadap anggota Direksi dari pihak yang berwenang. Kejahatan
keuangan dimaksud seperti manipulasi dan berbagai bentuk penggelapan dalam kegiatan jasa keuangan serta Tindakan
Pidana Pencucian Uang sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan
dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
IV aspek 4: Partisipasi Pemangku Kepentingan
PrINSIP 7 Meningkatkan
Aspek Tata Kelola Perusahaan
melalui Partisipasi
Pemangku Kepentingan.
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan
untuk mencegah terjadinya insider
trading. Seseorang yang mempunyai informasi orang dalam dilarang
melakukan suatu transaksi Efek dengan menggunakan informasi orang dalam sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang mengenai Pasar Modal. Perusahaan Terbuka dapat meminimalisir terjadinya insider trading tersebut
melalui kebijakan pencegahan, misalnya dengan memisahkan secara tegas data danatau informasi yang bersifat rahasia
dengan yang bersifat publik, serta membagi tugas dan tanggung jawab atas pengelolaan informasi dimaksud secara
proporsional dan efisien. Perseroan comply terhadap peraturan
perundang-undangan mengenai Pasar Modal. Hal ini juga merupakan bentuk
komitmen Perseroan terhadap pelaksanaan Pakta Integritas Pegawai bank bjb dan
pelaksanaan Budaya Perusahaan bank bjb.
Laporan Tahunan 2016
340
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
341
Growing Together with New Expanding Opportunities
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan
anti korupsi dan anti fraud.
Kebijakan anti korupsi bermanfaat untuk memastikan agar kegiatan usaha Perusahaan Terbuka dilakukan secara legal,
prudent, dan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Kebijakan tersebut dapat merupakan bagian dalam
kode etik, ataupun dalam bentuk tersendiri. Dalam kebijakan tersebut dapat meliputi antara lain mengenai program dan
prosedur yang dilakukan dalam mengatasi praktik korupsi, balas jasa kickbacks, fraud, suap danatau gratifikasi dalam
Perusahaan Terbuka. lingkup dari kebijakan tersebut harus menggambarkan pencegahan Perusahaan Terbuka terhadap
segala praktik korupsi baik memberi atau menerima dari pihak lain
Bank memiliki pedoman anti fraud, Gratifikasi , dan wislteblowing system dalam rangka
memastikan kegiatan usaha dilakukan secara secara legal, prudent, dan sesuai dengan
prinsip-prinsip tata kelola yang baik.
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan
tentang seleksi dan peningkatan
kemampuan pemasok atau vendor.
Kebijakan tentang seleksi pemasok atau vendor bermanfaat untuk memastikan agar Perusahaan Terbuka memperoleh
barang atau jasa yang diperlukan dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang baik. Sedangkan kebijakan
peningkatan kemampuan pemasok atau vendor bermanfaat untuk memastikan bahwa rantai pasokan supply chain
berjalan dengan efisien dan efektif. Kemampuan pemasok atau vendor dalam memasokmemenuhi barang atau jasa
yang dibutuhkan perusahaan akan mempengaruhi kualitas output perusahaan.
Pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut dapat menjamin kontinuitas pasokan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas
yang dibutuhkan Perusahaan Terbuka. Adapun cakupan kebijakan ini meliputi kriteria dalam pemilihan pemasok
atau vendor, mekanisme pengadaan yang transparan, upaya peningkatan kemampuan pemasok atau vendor, dan
pemenuhan hak-hak yang berkaitan dengan pemasok atau vendor.
Pelaksanaan pengadaan dilakukan dengan berbagai macam metode untuk
mendapatkan pemasok yang memiliki kualitas yang baik dan harga yang kompetitif,
sehingga dapat meyakinkan pengguna barangjasa dan petugas pengadaan bahwa
barangjasa yang dihasilkan efektif dan efisien. Adapun 2 metode yang biasanya
digunakan untuk mewujudkan hal tersebut adalah pelelangan dan pemilihan langsung,
2 metode dimaksud memiliki syarat dan alur yang berbeda yang dituangkan
ketentuan dan standarnya pada Surat Keputusan Direksi nomor 0573SKDIR-
UM2016 tanggal 29 Juni 2016 tentang Pedoman Pengadaan BarangJasa PT. Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Sebelum dilaksanakan evaluasi
pada proses pelelangan atau pemilihan langsung tersebut, dilakukan terlebih dahulu
seleksi pada daftar rekanan seperti contoh terlampir yang menyaring administrasi
perusahaan. Pelaksanaan kebijakan tersebut diatas
sudah dapat menjamin kontinuitas pasokan, baik kualitas maupun kuantitasnya karena
pada proses pelelangan maupun pemilihan langsung terdapat sesi evaluasi penyedia
barangjasa yang menilai dan memilih pemasok, selain itu apa yang dipersyaratkan
dalam dokumen Kerangka Acuan Kerja sebagai dasar pemilihan dan penilaian
vendor, dituangkan dalam Perjanjian yang menjadi kewajiban mutlak dilaksanakan oleh
vendorpemasok.
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan
tentang pemenuhan hak-hak kreditur.
Kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pinjaman kepada kreditur.
Tujuan dari kebijakan dimaksud adalah untuk menjaga terpenuhinya hak-hak dan menjaga kepercayaan kreditur
terhadap Perusahaan Terbuka. Dalam kebijakan tersebut mencakup pertimbangan dalam melakukan perjanjian, serta
tindak lanjut dalam pemenuhan kewajiban Perusahaan Terbuka kepada kreditur.
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan
sistem whistleblowing. Kebijakan sistem whistleblowing yang telah disusun dengan
baik akan memberikan kepastian perlindungan kepada saksi atau pelapor atas suatu indikasi pelanggaran yang
dilakukan karyawan atau manajemen Perusahaan Terbuka. Penerapan kebijakan sistem tersebut akan berdampak
pada pembentukan budaya tata kelola perusahaan yang baik. Kebijakan sistem whistleblowing mencakup antara lain
jenis pelanggaran yang dapat dilaporkan melalui sistem whistleblowing, cara pengaduan, perlindungan dan jaminan
kerahasiaan pelapor, penanganan pengaduan, pihak yang mengelola aduan, dan hasil penanganan dan tindak lanjut
pengaduan. Perseroan telah menetapkan kebijakan
Whistle Blowing System dengan SK nomor 1079SKDIR-AI2016 Tanggal 1 Desember
2016 Tentang Standar Operasional Prosedur SOP Whistle Blowing System. Kebijakan
Perseroan tentang Whistle Blowing System mengatur mengenai pelaksanaan
pelaporan, cara pelaporan, perlindungan dan jaminan pelapor, tindak lanjut pelaporan,
pihak pengelola pelaporan, dan monitoring pelaporan.
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan
pemberian insentif jangka panjang
kepada Direksi dan karyawan
Insentif jangka panjang merupakan insentif yang didasarkan atas pencapaian kinerja jangka panjang. Rencana insentif
jangka panjang mempunyai dasar pemikiran bahwa kinerja jangka panjang perusahaan tercermin oleh pertumbuhan nilai
dari saham atau target-target jangka panjang perusahaan lainnya. Insentif jangka panjang bermanfaat dalam rangka
menjaga loyalitas dan memberikan motivasi kepada Direksi dan karyawan untuk menigkatkan kinerja atau
produktivitasnya yang akan berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Adanya suatu kebijakan insentif jangka panjang merupakan komitmen nyata Perusahaan Terbuka untuk mendorong
pelaksanaan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan Karyawan dengan syarat, prosedur dan bentuk
yang disesuaikan dengan tujuan jangka panjang Perusahaan Terbuka. Kebijakan dimaksud dapat mencakup, antara lain:
maksud dan tujuan pemberian insentif jangka panjang, syarat dan prosedur dalam pemberian insentif, serta kondisi dan
risiko yang harus diperhatikan oleh Perusahaan Terbuka dalam pemberian insentif. Kebijakan tersebut juga dapat
tercakup dalam kebijakan remunerasi Perusahaan Terbuka yang ada.
Sebagai sistem reward jangka panjang, maka pelaksanaannya dilakukan yang
berkontribusi atas pergerakan karir dengan menyelenggarakan retention program yang
memberikan kenaikan grade kepada pegawai yang dipandang memiliki kinerja terbaik
melalui pelaksanaan program excellent employee, sedangkan sistem reward yang
berkontribusi terhadap kesejahteraan pegawai secara langsung diberikan beberapa
reward sebagai berikut: 1. Penghargaan masa kerja terhadap
pegawai dengan masa kerja 15 tahun dan 25 tahun serta memenuhi kriteria
tertentu yang ditetapkan Bank sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi pegawai
selama bekerja.
2. Jasa Produksi yang diberikan secara annual dengan memperhatikan
pencapaian laba perusahaan. 3. Insentif Prestasi Kerja IPK yang diberikan
untuk meningkatkan motivasi kerja dan produktivitas pegawai serta retensi
pegawai sebagai bentuk apresiasi atas prestasi kerja dan kontribusi pegawai
dalam pencapaian tujuan strategis Bank dengan breakdown setiap triwulannya
V aspek 5 : KEtErBUKaaN INfOrMaSI
PrINSIP 8 Meningkatkan
Pelaksanaan Keterbukaan
Informasi. Perusahaan Terbuka
memanfaatkan penggunaan teknologi
informasi secara lebih luas selain
Situs Web sebagai media keterbukaan
informasi. Penggunaan teknologi informasi dapat bermanfaat sebagai
media keterbukaan informasi. Adapun keterbukaan informasi yang dilakukan tidak hanya keterbukaan informasi yang telah
diatur dalam peraturan perundang-undangan, namun juga informasi lain terkait Perusahaan Terbuka yang dirasakan
bermanfaat untuk diketahui pemegang saham atau investor. Dengan pemanfaatan teknologi informasi secara lebih luas
selain Situs Web diharapkan perusahaan dapat meningkatkan efektivitas penyebaran informasi perusahaan. Meskipun
demikian, pemanfaatan teknologi informasi yang dilakukan tetap memperhatikan manfaat dan biaya perusahaan.
Perusahaan memiliki sistu website dengan alamat www.bankbjb.co.id, yang memuat
berbagai macam informasi terkait Perseroan baik keuangan maupun non keuangan.
laporan Tahunan Perusahaan Terbuka
mengungkapkan pemilik manfaat akhir
dalam kepemilikan saham Perusahaan
Terbuka paling sedikit 5 lima persen,
selain pengungkapan pemilik manfaat akhir
dalam kepemilikan saham Perusahaan
Terbuka melalui pemegang saham
utama dan pengendali. Peraturan perundang-undangan di sektor Pasar
Modal yang mengatur mengenai penyampaian laporan tahunan Perusahaan Terbuka telah mengatur kewajiban
pengungkapan informasi mengenai pemegang saham yang memiliki 5 lima persen atau lebih saham Perusahaan
Terbuka serta kewajiban pengungkapan informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Perusahaan Terbuka
baik langsung maupun tidak langsung sampai dengan pemilik manfaat terakhir dalam kepemilikan saham tersebut.
Dalam Pedoman Tata Kelola ini direkomendasikan untuk mengungkapkan pemilik manfaat akhir atas kepemilikan
saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5 lima persen, selain mengungkapkan pemilik manfaat akhir dari kepemilikan
saham oleh pemegang saham utama dan pengendali. Perseroan telah comply terhadap peraturan
perundang-undangan di sektor pasar modal yang dibuktikan dengan pengungkapan
pemegang saham utama dan pengendali dalam laporan tahunan.
Laporan Tahunan 2016
342
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
343
Growing Together with New Expanding Opportunities
STRUKTUR DAN MEKANISME GCG
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas UU PT, Organ
Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi. Sistem kepengurusan menganut
sistem dua badan two tier system, yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas
sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan kepengurusan bank bjb, Direksi didukung oleh struktur organisasi yang terdiri dari organ utama dan
organ pendukung sehingga manajemen yang efektif. Adapun dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan kepenasehatan,
Dewan Komisaris didukung oleh organ penunjang yaitu: Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite Pemantau
Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Tata Kelola Terintegrasi serta Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan.
STRUKTUR DAN MEKANISME GCG
sTRuCTuRe anD meChanism of gCg
Selain struktur Organ Perseroan, bank bjb juga telah memiliki GCG soft structure yang merupakan ketentuan-ketentuan
yang telah ditetapkan oleh Direksi guna mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG pada seluruh jenjang organisasi, antara lain:
1. Pedoman Kerja Direksi yang ditetapkan melalui Surat
Keputusan Direksi nomor 519SKDIR-CS2011 tanggal 20 September 2011.
2. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris
nomor 07SKDK2016 tanggal 14 Oktober 2016. 3. Pedoman Pelaksanaan Penanganan dan Penyelesaian
Pengaduan Nasabah yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi nomor 429SKDIR-JPL2010 tanggal
19 Juli 2011. 4. Pedoman Pengendalian Gratifikasi yang ditetapkan melalui
Surat Keputusan Direksi nomor 711SKDIR-KP2014 tanggal 7 Oktober 2014.
5. Pedoman Laporan Harta Kekayaan yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi nomor 713SKDIR-KP2014
tanggal 7 Oktober 2014. 6. Ketentuan Komite Kredit dan Wewenang Komite Kredit
yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi nomor 238SKDIR-KOM2015 tanggal 26 Maret 2015.
7. Pengadaan Barang dan Jasa yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi nomor 442SKDIR-UM2012.
8. Struktur Organisasi Bank yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi nomor 621SKDIR-PS2015 tanggal
1 Juli 2015. 9. Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku yang ditetapkan
melalui Surat Keputusan Direksi nomor 709SKDIR- KP2014 tanggal 07 Oktober 2014.
10. Deskripsi Pekerjaan Bank yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi nomor 622SKDIR-PS2015 tanggal
1 Juli 2015. 11. Pedoman Benturan Kepentingan yang ditetapkan melalui
Surat Keputusan Direksi nomor 1217SKDIR-KP2015 tanggal 28 Desember 2015.
Pursuant to Law of Republic of Indonesia Number 40 of 2007 concerning Limited Liability Company LLC LAW, the organ of a
Company consists of General Meeting of Shareholders GMS, Board of Commissioners and Directors. The management system adheres
to two tier system, which are Board of Commissioners and Directors, with defined authorities and responsibilities in accordance with
their own function as specified in the Articles of Association or the prevailing laws and regulations.
In managing bank bjb, the Directors are supported by an organizational structure which consists of main organ and supporting organ so that
an effective management is achieved. In exercising the supervisory and advisory function, the Board of Commissioners is assisted by supporting
organ, which are: Secretary to the Board of Commissioners, Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Nomination and Remuneration
Committee, Integrated Governance Committee, and Business and Credit Monitoring Committee.
sTRuCTuRe anD meChanism of gCg
GCG soft structures owned by the Company are: The following are provisions stipulated by the Directors to implement
GCG principles throughout the entire level of the organization:
1. Directors’ Work Guidelines as stipulated in Directors’s Decree number 519SKDIR-CS2011 dated 20 September 2011;
2. Work Guidelines and Code of Conduct of the Board of Commissioners as stipulated in the Decree of Board of Commissioners number
07SKDK2016 dated 14 October 2016; 3. Guidelines for Customer Complaint Handling and Settlement as
stipulated in Directors’s Decree number 429SKDIR-JPL2010 dated 19 July 2011;
4. Gratuity Control Guidelines as stipulated in Directors’s Decree number 711SKDIR-KP2014 dated 7 October 2014;
5. Property Report Guidelines as stipulated in Directors’s Decree number 713SKDIR-KP2014 dated 7 October 2014;
6. Credit Committee Provisions and Credit Committee Authority as stipulated Directors’s Decree number 238SKDIR-KOM2015
dated 26 March 2015; 7. Procurement of Goods and Services as stipulated in Directors’s
Decree number 442SKDIR-UM2012; 8. Bank Organizational Structure as stipulated in Directors’s
Decree number 621SKDIR-PS2015 dated 1 July 2015; 9. Business Ethics and Code of Conduct Guidelines as stipulated
in Directors’s Decree number 709SKDIR-KP2014 dated 07 October 2014
10. Bank Job Description as stipulated in Directors’s Decree number 622SKDIR-PS2015 dated 1 July 2015; and
11. Conflict of Interest Guidelines as stipulated in Directors’s Decree number 1217SKDIR-KP2015 dated 28 December 2015.
Laporan Tahunan 2016
344
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
345
Growing Together with New Expanding Opportunities
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS yang dilaksanakan setiap tahun mempunyai wewenang untuk meminta
pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan perusahaan, mengubah anggaran dasar,
mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Direksi, memutuskan pembagian tugas dan wewenang Direktur
dan lainnya. bank bjb menjamin untuk memberikan segala keterangan yang berkaitan dengan Bank kepada pemegang
saham, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan perusahaan dan peraturan perundang-undangan.
Keputusan dalam RUPS didasarkan pada kepentingan Perseroan. RUPS tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi,
dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai
dengan anggaran dasar dan peraturan. RUPS merupakan organ tertinggi di bank bjb, yang memegang seluruh otoritas yang
tidak dilimpahkan kepada Dewan Komisaris ataupun Direksi.
Pelaksanaan RUPS dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST dan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa RUPSLB. Proses pengumuman dan pemanggilan RUPS dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik
RUPS Tahunan maupun RUPSLB. Pada tahun 2016, bank bjb telah menyelenggarakan 1 satu kali RUPS Tahunan dan tidak
menyelenggarakan RUPS Luar Biasa.
rEfErENSI PEratUraN
RUPS adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris
dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas danatau Anggaran
Dasar.
PELaKSaNaaN rUPS taHUNaN 2016
Tahapan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan di 2016 tergambar dalam tabel berikut.
General Meeting of Shareholders GMS held annually reserves the authority to request for accountability from the Board
of Commissioners and Directors in relation to the company management, amendment to article of association, appointing
and dismissing the Board of Commissioners and Directors, to decide on distribution of Director’s duties and authorities, etc.
bank bjb guarantees to provide all information in relation to the Bank to the shareholders, provided that it is not in contrary to
the company’s interest and the prevailing laws and regulations.
GMS Resolution shall be for the Company’s interest. GMS may not perform any interventions with the performance of duty,
function, and authority of the Board of Commissioners and Directors, without prejudice to the GMS authority in exercising
its rights in accordance to the article of association and the regulations. GMS constitutes the supreme organ in bank bjb,
which holds all the authorities that are not to be rendered to the Board of Commissioners and Directors.
GMS implementation shall be carried through Annual General Meeting of Shareholders AGMS and Extraordinary General
Meeting of the Shareholders EGMS. The announcement and calling procedures of GMS shall be carried out in accordance
with the prevailing provisions, either AGMS or EGMS. In 2016, bank bjb has held 1 one Annual GMS and did not hold any
Extraordinary GMS.
rEGULatION rEfErENCE
GMS is the company’s organ that holds the authority that is not rendered to the Directors nor to the Board of Commissioners
within the limitation as set out in Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Company andor Article of Association.
aNNUaL GENEraL MEEtING Of SHarEHOLDErS HELD IN 2016
The steps in holding Annual General Meeting of Shareholders in 2016 are as described in the following chart.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
geneRal meeTing of shaReholDeRs
Tabel Pelaksanaan RUPS Tahunan 2016
Pemberitahuan Pengumuman
Undangan Pelaksanaan
Hasil RUPS
Diberitahukan pada tanggal 5 Februari 2016 kepada oJK.
Diumumkan pada tanggal 15 Februari
2016, melalui harian umum Bisnis
Indonesia, harian umum Galamedia,
harian umum radar Banten.
Diumumkan pada tanggal 1 Maret 2016, melalui harian
umum Bisnis Indonesia, harian umum Galamedia,
harian umum radar Banten.
rupS tahunan dilaksanakan pada rabu, 23 Maret 2016
pada pukul 10.01 WIB – 13.56 WIB, bertempat di Trans Grand Ballroom,
The Trans Luxury hotel, Jalan Jend. Gatot Subroto no. 289, Bandung.
Diumumkan pada tanggal 28 Maret 2016 melalui harian umum
Bisnis Indonesia, harian umum Galamedia, harian umum radar
Banten.
AGENDA RUPS TAHUNAN 2016
Rapat diselenggarakan dengan mata acara yaitu : 1. Persetujuan Laporan Tahunan Direksi mengenai keadaan
dan jalannya Perseroan termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku
2015 dan pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015 sekaligus pemberian pembebasan tanggung
jawab sepenuhnya acquit et de charge kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan
pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2015.
2. Penetapan penggunaan laba bersih termasuk pembagian dividen untuk Tahun Buku 2015.
3. Pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris untuk melakukan penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit
Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2016. 4. Laporan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana
saham Perseroan pada tahun 2015.
REKAP KEHADIRAN PADA RUPS TAHUNAN 2016
Dewan Komisaris dan Direksi yang hadir dalam RUPS Tahunan 2016 adalah sebagai berikut.
Tabel Rekap Kehadiran Pada RUPS Tahunan 2016 No.
Nama Name
jabatan Position
Hadir
Present
Tidak Hadir
Absent
Keterangan
Remarks
1 Klemi Subiyantoro
Komisaris Independenpelaksana Tugas Komisaris utama
√ 2
Muhadi Komisaris
√ 3
rudhyanto Mooduto Komisaris Independen
√ 4
Yayat Sutaryat Komisaris Independen
√ 5
ahmad Irfan Direktur utama
√ 6
nia Kania Direktur Keuangan
√ 7
agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan
Manajemen risiko √
8 Fermiyanti
Direktur Konsumer √
9 agus Gunawan
Direktur Mikro √
10 Suartini
Direktur Komersial √
11 Benny Santoso
Direktur operasional √
geneRal meeTing of shaReholDeRs
2016 aNNUaL GMS aGENDa
The meeting was held with the following agenda : 1. Approval of the Annual Report of the Directors concerning
condition and progress of the Company including Implementation Report of Commissioners Supervisory
Duty for 2015 Fiscal Year and attestation of the Company Financial Statement for 2015 Fiscal Year including full
release and discharge acquit et de charge of the Directors and Board of Commissioners from the management and
supervisions carried out during 2015 Fiscal Year.
2. Determining the utilization of the net profit including dividend distribution for 2015 Fiscal Year,
3. Granting the power to the Board of Commissioners to designate the Registered Public Accountant to audit the
Company Financial Statement for 2015 Fiscal Year. 4. Company Initial Public Offering fund utilization Report for
the year 2015
attENDaNCE rEPOrt ON 2016 aNNUaL GMS
Board of Commissioners and Directors present at the 2016 Annual GMS are as follow
Laporan Tahunan 2016
346
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
347
Growing Together with New Expanding Opportunities
KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN 2016
Pada tanggal 23 Maret 2016, bank bjb telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan keputusan
sebagai berikut.
Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2016 Chart of Annual GMS 2016 Resolution
Agenda Keputusan RUPST
AGMS Resolution
Setuju jumlah Suara dan
persentase
For Total votes and percentage
Tidak Setuju jumlah Suara dan
persentase
Against Total Votes and
Percentage
Abstain jumlah Suara dan
Persentase
Abstain Total Votes and
Percentage
pertama FIrst
1. Menyetujui Laporan Tahunan perseroan dan menyetujui Laporan Tugas pengawasan yang telah dilaksanakan
oleh Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2015. 2. Mengesahkan Laporan Keuangan perseroan untuk
Tahun Buku 2015 yang telah diaudit oleh Kantor akuntan publik purwantono, Sungkoro Surja, anggota
dari ernst Young Global sesuai dengan laporannya no. rpC – 325pSS2016 tanggal 26 Februari 2016,
dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan Standar akuntansi Keuangan di
Indonesia.
3. Selanjutnya dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan perseroan
Konsolidasian untuk tahun buku 2015 tersebut, maka rupS memberikan pelepasan atau pembebasan
sepenuhnya dari tanggung jawab acquit et de charge
kepada seluruh anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada seluruh anggota Dewan
Komisaris atas tindakan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2015 sejauh tindakan
tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan perseroan.
1. To approve the Company’s annual report including report on supervisory Duties conducted by Board of
Commissioners for 2015 Fiscal Year 2. To attest the Company’s Financial Statement for 2015
Fiscal Year which has been audited by purwantono, Sungkoro Surja registered public accountant,
member of ernst Young Global pursuant to their report no. rpC – 325pSS2016 dated 26 February
2016, which express an unqualified clean opinion in all material aspects in accordance with the Generally
accepted accounting principles in Indonesia.
3. Subsequently, with the approval of the annual report and attestation of the Consolidated Financial
Statement for 2015 Fiscal Year, GMS shall grant full release and discharge acquit et de charge to all
member of Directors from their responsibilities on the acts of management and to all member of Board of
Commissioners from the acts of supervisory carried out throughout 2015 Fiscal Year to the extent that
such acts are reflected in the Company’s Financial Statement.
7.920.979.361 Saham 97,79
Terdiri dari : Seri a : 7.272.218.666
Seri B : 648.760.695
7.920.979.361 Shares 97,79
Consist of: Series a: 7.272.218.666
Series B: 648.760.695 148.547.564 Saham
1,83 Yang seluruhnya merupakan
saham Seri B
148.547.564 Shares 1,83
Which constitute Series B stock in its entirety
30.038.400 Saham
0,37 Yang
seluruhnya merupakan
saham Seri B
30.038.400 Shares 0,37
Which constitute Series B stock in its entirety
RESOLUTION OF 2016 ANNUAL GMS
On 23 March 2016, bank bjb convened Annual General Meeting of Shareholders with the following resolutions.
Laporan Tahunan 2016
348
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
349
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2016 Chart of Annual GMS 2016 Resolution
Agenda Keputusan RUPST
AGMS Resolution
Setuju jumlah Suara dan
persentase
For Total votes and percentage
Tidak Setuju jumlah Suara dan
persentase
Against Total Votes and
Percentage
Abstain jumlah Suara dan
Persentase
Abstain Total Votes and
Percentage
Kedua Second
Menyetujui penetapan penggunaan Laba Bersih perseroan untuk Tahun Buku 2015 sebesar rp 1.371.795.348.613,
satu triliun tiga ratus tujuh puluh satu miliar tujuh ratus sembilan puluh lima juta tiga ratus empat puluh delapan
ribu enam ratus tiga belas rupiah sebagai berikut: 1. 60 enam puluh persen dari laba bersih Tahun
Buku 2015 atau setelah pembulatan sebesar rp. 822.245.490.877, delapan ratus dua puluh dua miliar
dua ratus empat puluh lima juta empat ratus sembilan puluh ribu delapan ratus tujuh puluh tujuh rupiah
ditetapkan sebagai dividen tunai dan dibagikan kepada seluruh pemegang saham yang tercatat sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Selanjutnya memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk mengatur tata
cara pembayaran dividen tunai tersebut.
2. 40 empat puluh persen dari laba bersih tahun buku 2015 atau setelah pembulatan sebesar rp
549.549.857.736, lima ratus empat puluh sembilan miliar lima ratus empat puluh sembilan juta delapan
ratus lima puluh tujuh ribu tujuh ratus tiga puluh enam rupiah dicatat sebagai Saldo Laba.
To approve the company’s net profit allocation for 2015 Fiscal Year amounting to IDr1,371,795,348,613 one
trillion three hundred seventy-one billion seven hundred ninety-five million three hundred forty-eight thousand six
hundred thirteen rupiah as follows: 1. as much as 60 sixty percent of 2015 Fiscal Year or
rounding off to IDr822,245,490,877 eight hundred twenty two billion two hundred forty-five million four
hundred ninety thousand eight hundred seventy- seven rupiah to be stipulated as cash dividends and
to be distributed to all the registered shareholders in accordance to the prevailing provision. Further, to
grant power and authority to the Directors to establish procedures for such cash dividend payment.
2. as much as 40 forty percent of the net profit of 2015 Fiscal Year or rounding off to IDr549,549,857,736
five hundred forty-nine billion five hundred forty-nine million eight hundred fifty-seven thousand seven
hundred thirty-six rupiah to be recorded as Balance of profit.
8.097.352.625 Saham 99,97
Terdiri dari : Seri a : 7.272.218.666
Seri B : 825.133.959
8.097.352.625 Shares 99,97
Which consist of: Seris a: 7.272.218.666
Series B: 825.133.959 2.212.700 Saham
0,03 Yang seluruhnya merupakan
saham Seri B
2.212.700 Shares 0,03
Which constitute Series B shares in its entirety
0 Saham 0 Share
Ketiga Third
Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk : 1. Menunjuk Kantor akuntan publik untuk melakukan
audit Laporan Keuangan perseroan Tahun Buku 2016. 2. Menetapkan persyaratan lain serta besarnya jasa audit
dengan memperhatikan kewajaran serta ruang lingkup pekerjaan audit.
To grant power to the Board of Commissioners to: 1. Designate a registered public accountant to conduct an
audit to the Company’s Financial Statement for 2016 Fiscal Year.
2. To stipulate other conditions and the amount of audit service with due observance of clean opinion and the
audit work scope. 7.904.786.961 Saham
97,59 Terdiri dari :
Seri a : 7.272.218.666 Seri B : 632.568.295
7.904.786.961 Shares 97,59
Which consist of: Series a: 7.272.218.666
Series B: 632.568.295 190.147.464 Saham
2,35 Yang seluruhnya merupakan
saham Seri B
190.147.464 Shares 2,35
Which constitute Series B shares in its entirety
4.630.900 Saham
0,06 Yang
seluruhnya merupakan
saham Seri B
4.630.900 Shares 0,06
Which constitute Series B shares in its entirety
Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2016 Chart of Annual GMS 2016 Resolution
Agenda Keputusan RUPST
AGMS Resolution
Setuju jumlah Suara dan
persentase
For Total votes and percentage
Tidak Setuju jumlah Suara dan
persentase
Against Total Votes and
Percentage
Abstain jumlah Suara dan
Persentase
Abstain Total Votes and
Percentage
Keempat Fourth
penyampaian Laporan realisasi penggunaan Dana hasil penawaran perdana Saham perseroan Tahun 2015.
Bahwa per tanggal 31 Desember 2015, penggunaan Dana hasil penawaran perdana Saham dimaksud adalah
sebagai berikut: 1. 80 dana hasil Ipo yang dialokasikan untuk ekspansi
kredit uMKM senilai rp1.143.552.608.643, satu triliun seratus empat puluh tiga miliar lima ratus lima puluh
dua juta enam ratus delapan ribu enam ratus empat puluh tiga rupiah telah digunakan seluruhnya.
2. 10 dana hasil Ipo yang dialokasikan untuk perluasan jaringan kantor senilai rp142.944.076.080, seratus
empat puluh dua miliar sembilan ratus empat puluh empat juta tujuh puluh enam ribu delapan puluh rupiah
telah digunakan seluruhnya. 3. 10 dana hasil Ipo yang dialokasikan untuk
pengembangan teknologi informasi senilai rp 142.944.076.080, seratus empat puluh dua miliar
sembilan ratus empat puluh empat juta tujuh puluh enam ribu delapan puluh rupiah telah digunakan
sebesar rp 125.501.102.647,seratus dua puluh lima miliar lima ratus satu juta seratus dua ribu enam ratus
empat puluh tujuh rupiah.
Maka sisa dana hasil penawaran umum perdana sebesar rp 17.442.973.433,tujuh belas miliar empat ratus
empat puluh duajuta sembilan ratus tujuh puluh tiga ribu empat ratus tiga puluh tiga rupiah belum digunakan dan
direncanakan digunakan padatahun 2016.
The delivery of Initial public offering fund utilization realization report for the year 2015. That as per 31
December 2015, the utilization of said Initial public offering Fund are as follows:
1. 80 of the Ipo fund allocated for Micro, Small,
and Medium Businesses uMKM credit expansion amounting to IDr1,143,552,608,643 one trillion one
hundred forty-three billion five hundred fifty-two million six hundred and eight thousand six hundred
forty-three rupiah has been fully utilized.
2. 10 of the Ipo fund allocated for office network expansion amounting to IDr142,944,076,080 one
hundred forty-two billion nine hundred forty-four million seventy-six thousand eighty rupiah has been
fully utilized. 3. 10 of the Ipo fund allocated for the information
technology development amounting to IDr142,944,076,080 one hundred forty-two
billion nine hundred forty-four million seventy- six thousand eighty rupiah has been utilized at
IDr125,501,102,647 one hundred twenty-five billion five hundred one million one hundred one thousand
seven hundred forty-seven rupiah.
hence, the balance Initial public offering fund at IDr17,442,973,433 seventeen billion four hundred forty-
two million nine hundred seventy-three thousand four hundred thirty three rupiah are left unutilized and
Tidak dilakukan pemungutaan
suara karena bersifat laporan
no votes taken as it constitutes a report
Tidak dilakukan pemungutaan suara karena bersifat laporan
no votes taken as it constitutes a report
Tidak dilakukan pemungutaan
suara karena bersifat laporan
no votes taken as it constitutes a report
Laporan Tahunan 2016
350
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
351
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2016 Chart of Annual GMS 2016 Resolution
Agenda Keputusan RUPST
AGMS Resolution
Setuju jumlah Suara dan
persentase
For Total votes and percentage
Tidak Setuju jumlah Suara dan
persentase
Against Total Votes and
Percentage
Abstain jumlah Suara dan
Persentase
Abstain Total Votes and
Percentage
Kelima Fifth
1. Mengangkat Saudara Suwarta selaku Komisaris Independen perseroan terhitung sejak tanggal
ditutupnya rapat ini sampai dengan penutupan rupS Tahunan yang ke-4 empat sejak tanggal
pengangkatannya. 2. Selanjutnya rapat memberikan kuasa kepada Direksi
perseroan untuk menyatakan hasil keputusan rapat ini dalam akta pernyataan Keputusan rapat
dihadapan notaris dan untuk selanjutnya melaporkan penambahan Komisaris ini kepada Kementerian hukum
dan haM republik Indonesia.
1. To appoint Mr. Suwarta as an Independent Commissioner as of the closing date of this Meeting
to the 4th fourth annual GMS closing dates from the date of his appointment.
2. Further, the Meeting granted power to the Company’s Directors to set out the resolution of this Meeting in a
Deed of resolution of Meeting before a notary and to subsequently report the Commissioner addition to the
Ministry of Justice and human rights of the republic of Indonesia.
7.925.499.753 Saham 97,85
Terdiri dari : Seri a : 7.272.218.666
Seri B : 653.281.087
7.925.499.753 Shares 97,85
Consist of: Series a: 7.272.218.666
Series B: 653.281.087 174.065.572 Saham
2,15 Yang seluruhnya merupakan
saham Seri B
174.065.572 Shares 2,15
Which constitute Series B shares in its entirety
0 Saham 0 0 Share 0
Tahapan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan di 2015 tergambar dalam tabel berikut.
Tabel Pelaksanaan RUPS Tahunan 2015 Pemberitahuan
Pengumuman Undangan
Pelaksanaan Hasil RUPS
Diberitahukan pada tanggal 12 Februari 2015 kepada oJK.
Diumumkan pada tanggal 20 Februari 2015, melalui
harian umum Bisnis Indonesia, harian umum
pikiran rakyat, dan harian umum radar Banten.
Diumumkan pada tanggal 9 Maret 2015, melalui harian
umum Bisnis Indonesia, harian umum pikiran rakyat,
dan harian umum radar Banten.
rupS tahunan dilaksanakan pada Selasa, 31 Maret 2015
pada pukul 10.41 WIB - 16.47 WIB bertempat di
Trans Grand Ballroom, The Trans Luxury hotel, Jalan
Jend. Gatot Subroto no. 289, Bandung.
Diumumkan pada tanggal 1 april 2015 melalui melalui
harian umum Bisnis Indonesia, harian umum pikiran rakyat,
dan harian umum radar Banten.
AGENDA RUPS TAHUNAN 2015
Adapun agenda RUPS Tahunan 2015 sebagai berikut. 1. Persetujuan Laporan Tahunan Direksi mengenai keadaan
dan jalannya Perseroan termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku
2014 dan pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2014 sekaligus pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya acquit et de charge kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang
telah dijalankan selama Tahun Buku 2014. 2. Penetapan penggunaan laba bersih termasuk
pembagiandividen untuk Tahun Buku 2014. 3. Pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris dalam hal
penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015.
4. Laporan penggunaan dana hasil penawaran umumperdana saham Perseroan pada tahun 2014.
5. Perubahan Peraturan Dana Pensiun. 6. Perubahan beberapa pasal Anggaran Dasar Perseroandalam
rangka penyesuaian dengan Peraturan OtoritasJasa Keuangan
7. Perubahan Pengurus Perseroan
KEHADIRAN RUPS TAHUNAN 2015
RUPS Tahunan 2015 dihadiri oleh Komisaris Utama dan seluruh anggota Dewan Komisaris, termasuk Ketua dan anggota Komite
yang ada di bawah Dewan Komisaris, serta Direktur Utama dan seluruh jajaran Direksi.
Tabel Kehadiran RUPS Tahunan 2015 Table of Attendance of 2015 Annual GMS
No. Nama
Name jabatan
Position Hadir
Present
Tidak Hadir
Absent
Keterangan
Remarks
1 Muhadi
Komisaris Commissioner
√ 2
achmad Baraba Komisaris Independen
Independent Commissioner √
3 Klemi Subiyantoro
Komisaris Independen Independent Commissioner
√ 4
rudhyanto Mooduto Komisaris Independen
Independent Commissioner √
5 Bapak Yayat Sutaryat
Komisaris Independen Independent Commissioner
√ 6
ahmad Irfan Direktur utama
president Director √
7 Suartini
Direktur Komersial Commercial Director
√ 8
Fermiyanti Direktur Konsumer
Consumer Director √
9 agus Gunawan
Direktur Mikro Micro Director
√ 10
nia Kania Direktur Keuangan
Financial Director √
11 Benny Santoso
Direktur operasional operational Director
√ 12
Zaenal aripin Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko
Compliance and risk Management Director √
KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN 2015 DAN REALISASINyA
Adapun keputusan RUPS Tahunan 2015 dan realisasinya dapat dilihat pada tabel berikut.
2015 ANNUAL GMS AGENDA
The agenda of 2015 Annual GMS are as follows: 1. Approval of the Annual Report of Directors concerning
the condition and progress of the Company including the Implementation Report of Commissioners Supervisory
Duty for 2014 Fiscal Year and attestation to the Company Financial Statement for 2014 Fiscal Year including full
release and discharge acquit et de charge of the Directors and Board of Commissioners from the management and
supervisions carried out during 2014 Fiscal Year. 2. Determining the utilization of the net profit including
dividend distribution for 2014 Fiscal Year. 3. Granting authority to the Board of Commissioners to
designate the Registerd Public Accountant to audit the Company Financial Statement for 2015 Fiscal Year.
4. Company Initial Public Offering fund utilization Report for the year 2014.
5. Amendment to the Regulation of Retirement Fund. 6. Amendment to several paragraphs of the Companys Article
of Association in the event of adjustment to OJK Regulation 7. Amendment in the Companys Management
ATTENDANCE ON 2015 ANNUAL GMS
Annual GMS 2015 was attended by the President Commissioner and all member of the Board of Commissioners, including the Head and
members of Committees under the Board of the Commissioners, and the President Director and all member of the Directors.
RESOLUTION OF 2015 ANNUAL GMS AND ITS REALIZATION
Resolution of 2015 Annual GMS and its realization are decribed in the following table.
Laporan Tahunan 2016
352
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
353
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2015 dan Realisasinya Table of Annual GMS 2015 Resolution and its Realization
Agenda Keputusan RUPST
AGMS Resolution
Setuju jumlah Suara
dan Persentase
For Total votes
and
Tidak Setuju jumlah
Suara dan Persentase
Against Total Votes
and
Abstain jumlah Suara dan
Persentase
Abstain Total Votes and
Realisasi Pada 2016
Realized
pertama First
1. Menyetujui Laporan Tahunan perseroan dan menyetujui Laporan Tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris
untuk Tahun Buku 2014. 2. Mengesahkan Laporan Keuangan perseroan untuk tahun buku
2014 yang telah diaudit oleh Kantor akuntan publik purwantono, Suherman Surja, anggota dari ernst Young Global sesuai
dengan laporannya no. rpC – 6883pSS2015 tanggal 4 Maret 2015, dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material
sesuai dengan Standar akuntansi Keuangan di Indonesia.
3. Selanjutnya dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan perseroan Konsolidasian untuk
tahun buku 2014 tersebut, maka rupS memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya dari tanggung jawab acquit et de
charge kepada seluruh anggota Direksi atas tindakan pengurusan
dan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2014 sejauh
tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan perseroan. 1. To approve the Company’s annual report including report on
Supervisory Duties conducted by Board of Commissioners for 2014 Fiscal Year.
2. To attest the Company’s Financial Statement for 2015 Fiscal Year which has been audited by purwantono, Sungkoro Surja
registered public accountant, member of ernst Young Global pursuant to their report no. rpC – 6883pSS2015 dated 4 March
2015, which expresses an unqualified clean opinion in all material aspects in accordance with the Generally Sccepted accounting
principles in Indonesia.
3. Subsequently, with the approval of the annual report and attestation of the Consolidated Financial Statement for 2014 Fiscal
Year, GMS shall grant full release and discharge acquit et de charge to all member of Directors from their responsibilities on the acts of
management and to all member of Board of Commissioners from the acts of supervisory carried out throughout 2014 Fiscal Year to
the extent that such acts are reflected in the Company’s Financial Statement.
8.200.362.829 Saham
99,82 Terdiri dari :
Seri a : 7.214.218.666
Seri B : 986.144.163
8.200.362.829 Shares
99,82 Consist of :
Series a: 7.214.218.666
Series B: 986.144.163
0 Saham 0 Share
14.977.473 Saham 0,18
Yang seluruhnya merupakan saham
Seri B
14.977.473 Shares 0,18
Which constitute Series B shares in
its entirety Telah
direalisasikan realized
Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2015 dan Realisasinya Table of Annual GMS 2015 Resolution and its Realization
Agenda Keputusan RUPST
AGMS Resolution
Setuju jumlah Suara
dan Persentase
For Total votes
and
Tidak Setuju jumlah
Suara dan Persentase
Against Total Votes
and
Abstain jumlah Suara dan
Persentase
Abstain Total Votes and
Realisasi Pada 2016
Realized
Kedua Second
Menyetujui penetapan penggunaan Laba Bersih perseroan untuk Tahun Buku 2014 sebesar rp 1.103.553.642.073,- satu triliun seratus
tiga miliar lima ratus lima puluh tiga juta enam ratus empat puluh dua ribu tujuh puluh tiga rupiah sebagai berikut:
1. 63 enam puluh tiga persen dari laba bersih tahun buku 2014 atau
setelah pembulatan sebesar rp. 694.254.447.486,- enam ratus sembilan puluh empat
2. miliar dua ratus lima puluh empat juta empat ratus empat puluh tujuh ribu empat ratus delapan puluh enam rupiah ditetapkan
sebagai dividen tunai dan dibagikan kepada seluruh pemegang saham yang tercatat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Selanjutnya memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk mengatur tatacara pembayaran dividen tunai tersebut.
3. 37 tiga puluh tujuh persen dari laba bersih tahun buku 2014 atau setelah pembulatan sebesar rp 409.299.194.587,- empat ratus
sembilan miliar dua ratus sembilan puluh sembilan juta seratus sembilan puluh empat ribu lima ratus delapan puluh tujuh rupiah
ditetapkan sebagai Cadangan umum
To approve the company’s net profit allocation for 2014 Fiscal Year amounting to IDr1,103,553,642,073,-one trillion ine hundred three
billion five hundred fifty-three million six hundred forty-two thousand seventy-three rupiah as follows:
1. 63 sixty-three percent of 2014 Fiscal Year or rounding off to
IDr694.254.447.486,- six hundred ninety-four billion two hundred fifty-four million four hundred forty-seven thousand four hundred
eighty-six rupiah to be stipulated as cash dividends and to be distributed to all the registered shareholders in accordance to the
prevailing provision. Further, to grant power and authority to the Directors to establish procedures for such cash dividend payment.
2. as much as 37 thirty-seven percent of the net profit of 2014 Fiscal Year or rounding off to IDr402,299,194,587,- four hundred
two billion two hundred ninety-nine milion one hundred ninety- four thousand five hundred eighty-seven stipulated as General
reserves 8.187.871.361
Saham 99.66 Terdiri dari :
Seri a : 7.214.218.666
Seri B : 973.652.695
8.187.871.361 Shares 99.66
Consist of : Series a:
7.214.218.666 Series B:
973.652.695 0 Saham
0 Share 27.468.941 Saham
0,33 Yang seluruhnya
merupakan saham Seri B
27.468.941 Shares 0,33
Which constitute Series B shares in
its entirety Telah
direalisasikan
Ketiga Third
Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk : 1. Menunjuk Kantor akuntan publik untuk melakukan audit laporan
keuangan perseroan Tahun Buku 2015. 2. Menetapkan persyaratan lain serta besarnya jasa audit
3. dengan memperhatikan kewajaran serta ruang lingkup pekerjaan audit.
To grant power to the Board of Commissioners to: 1. Designate a registered public accountant to conduct an audit to the
Company’s Financial Statement for 2015 Fiscal Year. 2. To stipulate other conditions and the amount of audit service with
due observance of clean opinion and the audit work scope. 7.966.859.589
Saham 96,98
Terdiri dari : Seri a :
7.214.218.666 Seri B :
752.640.923
7.966.859.589 Shares
96,98 Consist of:
Series a: 7.214.218.666
Series B: 752.640.923
217.798.272 Saham
2,65 Yang
seluruhnya merupakan
saham Seri B
217.798.272 Shares
2,65 Which
constitute Series B
shares in its entirety
30.682.441 Saham 0,37
Yang seluruhnya merupakan saham
Seri B
30.682.441 Shares 0,37
Which constitute Series BsShares in
its entirety Telah
direalisasikan
Laporan Tahunan 2016
354
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
355
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2015 dan Realisasinya Table of Annual GMS 2015 Resolution and its Realization
Agenda Keputusan RUPST
AGMS Resolution
Setuju jumlah Suara
dan Persentase
For Total votes
and
Tidak Setuju jumlah
Suara dan Persentase
Against Total Votes
and
Abstain jumlah Suara dan
Persentase
Abstain Total Votes and
Realisasi Pada 2016
Realized
Keempat Fourth
penyampaian Laporan realisasi penggunaan Dana hasil penawaran perdana Saham perseroan Tahun 2014. Bahwa per tanggal 31
Desember 2014, penggunaan Dana hasil penawaran perdana Saham dimaksud adalah sebagai berikut:
1. 80 dana hasil Ipo yang dialokasikan untuk ekspansi kredit uMKM
senilai rp1.143.552.608.643,- satu triliun seratus empat puluh tiga miliar lima ratus lima puluh dua juta enam ratus delapan ribu
enam ratus empat puluh tiga rupiah telah digunakan seluruhnya. 2. 10 dana hasil Ipo yang dialokasikan untuk perluasan jaringan
kantor senilai rp142.944.076.080,- seratus empat puluh dua miliar sembilan ratus empat puluh empat juta tujuh puluh enam
ribu delapan puluh rupiah telah digunakan seluruhnya. 3. 10 dana hasil Ipo yang dialokasikan untuk pengembangan
teknologi informasi senilai rp142.944.076.080,- seratus empat puluh dua miliar sembilan ratus empat puluh empat juta tujuh
puluh enam ribu delapan puluh rupiah telah digunakan sebesar rp91.259.767.085,- sembilan puluh satu miliar dua ratus lima
puluh sembilan juta tujuh ratus enam puluh tujuh ribu delapan puluh lima rupiah. Maka sisa dana hasil penawaran umum perdana
sebesar rp51.684.308.995,- lima puluh satu miliar enam ratus delapan puluh empat juta tiga ratus delapan ribu sembilan ratus
sembilan puluh lima rupiah belum digunakan dan direncanakan digunakan pada tahun 2015.
The delivery of Initial public offering fund utilization realization report for the year 2014. That as per 31 December 2014, the utilization of
said Initial public offering Fund are as follows: 1. 80 of the Ipo fund allocated for Micro, Small, and Medium
Businesses uMKM credit expansion amounting to IDr1,143,552,608,643 one trillion one hundred forty-three billion
five hundred fifty-two million six hundred and eight thousand six hundred forty-three rupiah has been fully utilized.
2. 10 of the Ipo fund allocated for office network expansion amounting to IDr142,944,076,080 one hundred forty-two billion
nine hundred forty-four million seventy-six thousand eighty rupiah has been fully utilized.
3. 10 of the Ipo fund allocated for the information technology development amounting to IDr 142,944,076,080 one hundred
forty-two billion Tidak dilakukan
pemungutaan suara karena
bersifat laporan
no votes taken as it constitutes
a report Tidak
dilakukan pemungutaan
suara karena bersifat
laporan
no votes taken as it
constitutes a report
Tidak dilakukan pemungutaan suara
karena bersifat laporan
no votes taken as it constitutes a report
Telah direalisasikan
Kelima Fifth
Menyetujui pemberian Manfaat pensiun lainnya sebesarrp. 1.000.000,- satu juta rupiah yang diberikan menjelanghari raya Idul
Fitri dan dimulai sejak tahun 2015 atau setelahmendapat pengesahan peraturan Dana pensiun dari otoritasJasa Keuangan oJK.
To approve other retirement Fund benefit amounting to IDr1,000,000 one million rupiah which shall be distributed close to eid al Fitr
celebration and shall commence in 2015 or upon attestation of the retirement Fund regulation from the Financial Services authority
oJK. 90,77
Terdiri dari : Seri a :
7.214.218.666 Seri B :
243.140.872
90,77 Which consist of:
Series a: 7.214.218.666
Series B: 243.140.872
720.439.623 Saham
8,77 Yang
seluruhnya merupakan
saham Seri B
720.439.623 Shares
8,77 Which
constitute Series B
shares in its entirety
37.541.141 Saham 0,46
Yang seluruhnya merupakan saham
Seri B
37.541.141 Shares 0,46
Which constitute Series B shares in
its entirety B Telah
direalisasikan
Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2015 dan Realisasinya Table of Annual GMS 2015 Resolution and its Realization
Agenda Keputusan RUPST
AGMS Resolution
Setuju jumlah Suara
dan Persentase
For Total votes
and
Tidak Setuju jumlah
Suara dan Persentase
Against Total Votes
and
Abstain jumlah Suara dan
Persentase
Abstain Total Votes and
Realisasi Pada 2016
Realized
Keenam Sixth
1. Menyetujui perubahan beberapa pasal anggaran Dasar perseroan, dalam rangka penyesuaian dengan poJK no. 32poJK.042014
tentang rencana penyelenggaraan rapat umum pemegang Saham perusahaan Terbuka, poJK no 33poJK.042014 tentang Direksi
dan Dewan Komisaris emiten atau perusahaan publik. 2. Menyetujui untuk menyusun kembali seluruh ketentuan dalam
anggaran Dasar sehubungan dengan perubahan sebagaimana dimaksud pada butir 1 satu keputusan tersebut diatas.
3. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan
berkaitan dengan keputusan mata acara rapat ini, termasuk menyusun dan menyatakan kembali seluruh anggaran Dasar
sebagaimana dimaksud pada butir 2 dua diatas dalam suatu akta notaris dan selanjutnya menyampaikan kepada instansi
yang berwenang untuk mendapatkan persetujuan dan atau tanda penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran Dasar serta
selanjutnya melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu dan berguna untuk keperluan tersebut dengan tidak ada satu pun yang
dikecualikan, termasuk untuk mengadakan penambahan dan atau perubahan dalam perubahan anggaran Dasar tersebut jika hal
tersebut dipersyaratkan oleh instansi yang berwenang.
1. To approve several amendment in the Company’s articles of association, conforming to poJK no.32poJK.042014 concerning
planning and holding a publicly Listed Company’s GMS and poJK no. 33poJK.042014 concerning Directors and Board of
Commissioners of an Issuer or publicly Listed Company. 2. To approve the reconstitution of all provisions in the article of
association which relates to the amendments referred to in point no.1 one of the resolution above.
3. To grant power and authority with the right of substitution to BoD to take necessary acts pertaining to the resolutions of the Meeting,
including to reconstitute and restate all articles of association pursuant to the resolution mentioned on point 2 two into a
notarial Deed and thereafter to submit the same to competent authority for approval andor receipt of notification concerning
amendments to the Company’s articles of association, and to conclude all matters as deemed necessary and useful for such
purpose without any exception, including making any addition and or changes in the amendments of the articles of association, if
required, by a competent authority. 7.934.610.420
Saham 96,58
Terdiri dari : Seri a :
7.178.755.997 Seri B :
755.854.423
7.934.610.420 Shares
96,58 Consist of :
Series a : 7.178.755.997
Series B : 755.854.423
192.390.772 Saham
2,34 Yang
seluruhnya merupakan
saham Seri B
192.390.772 Shares
2,34 Which
constitute Series B
shares at its entirety
88.339.110 Saham 1,08
Terdiri dari : Seri a : 35.462.669
Seri B : 52.876.441
88.339.110 Shares 1,08
Which consist of: Series a:
35.462.669 Series B:
52.876.441 Telah
direalisasikan
Laporan Tahunan 2016
356
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
357
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2015 dan Realisasinya Table of Annual GMS 2015 Resolution and its Realization
Agenda Keputusan RUPST
AGMS Resolution
Setuju jumlah Suara
dan Persentase
For Total votes
and
Tidak Setuju jumlah
Suara dan Persentase
Against Total Votes
and
Abstain jumlah Suara dan
Persentase
Abstain Total Votes and
Realisasi Pada 2016
Realized
Ketujuh 1. Menerima pengunduran diri Bapak Taufiequrachman ruki dari
jabatannya selaku Komisaris utama perseroan sebagaimana suratnya yang telah disampaikan tertanggal 20 Februari 2015
dan selanjutnya rupS memberhentikan dengan hormat, serta kepadanya disampaikan ucapan terima kasih atas sumbangan
tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai Komisaris utama.
2. Memberhentikan dengan hormat Bapak Wawan ridwan selaku Komisaris perseroan sejak ditutupnya rapat ini, dan disampaikan
ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai Komisaris.
3. Memberhentikan dengan hormat pengurus perseroan yang telah habis masa jabatannya yaitu Bapak Muhadi selaku Komisaris,
Bapak Klemi Subiyantoro selaku Komisaris Independen, Bapak achmad Baraba selaku Komisaris Independen, Bapak rudhyanto
Mooduto selaku Komisaris Independen dan Bapak Yayat Sutaryat selaku Komisaris Independen serta Bapak Zaenal aripin selaku
Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko, dan disampaikan ucapan terima kasih atas tenaga dan pikiran yang diberikan selama
menjabat sebagai pengurus perseroan.
4. Mengangkat kembali pengurus perseroan yaitu Bapak Muhadi selaku Komisaris, Bapak Klemi Subiyantoro selaku Komisaris
Independen, Bapak rudhyanto Mooduto selaku Komisaris Independen dan Bapak Yayat Sutaryat selaku Komisaris Independen
terhitung sejak tanggal ditutupnya rapat ini sampai dengan penutupan rupS Tahunan yang ke-4 empat sejak tanggal
pengangkatannya.
5. Terkait dengan kekosongan Komisaris utama, maka dengan ini menunjuk Bapak Klemi Subiyantoro untuk diikutsertakan pada Fit
and proper Test sebagai calon Komisaris utama kepada otoritas Jasa Keuangan. Memerintahkan Direksi untuk melaksanakan rupS
Luar Biasa selambat-lambatnya pada bulan Mei 2016.
1. To accept the resignation of Mr. Taufiequrachman ruki from his tenure as the Company’s president Commissioner pursuant to his
letter dated 20 February, 2015 and subsequently, GMS honorably discharges him, with deepest gratitude for his energy and thoughts
contributed during his tenure as the president Commissioner. 2. To honoraby discharge Mr Wawan ridwan as the Company’s
Commissioner on the closing of the Meeting, with deepest gratitude on his energy and thoughts contributed during his tenure
as a Commissioner. 3. To honorably discharge the Company’s Management ending
their tenure: Mr. Muhadi in his capacity as a Commissioner, Mr Klemi Subiyantoro as an Independent Commissioner, Mr. achmad
Baraba as an Independent Commissioner, Mr. rudhyanto Mooduto as an Independent Commissioner, and Mr. Yayat Sutaryat as an
Independent Commissioner, as well as Mr. Zaenal aripin as the Compliance and risk Management Director, with deepest gratitude
on their energy and thoughts contributed during their tenure as the Management of the Company.
8.159.340.161 Saham
99,32 Terdiri dari :
Seri a : 7.214.218.666
Seri B : 945.121.495
8.159.340.161 Shares
99,32 Consist of :
Series a : 7.214.218.666
Series B : 945.121.495
3.123.700 Saham
0,04 Yang
seluruhnya merupakan
saham Seri B
3.123.700 Shares
0,04 Which
constitute Series B
shares at its entiretyB
52.876.441 Saham 0,64
Yang seluruhnya merupakan saham
Seri B
52.876.441 Shares 0,64
Which constitute Series B shares at
its entirety Telah
direalisasikan
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
geneRal meeTing of shaReholDeRs
Tabel Keputusan RUPS Tahunan 2015 dan Realisasinya Table of Annual GMS 2015 Resolution and its Realization
Agenda Keputusan RUPST
AGMS Resolution
Setuju jumlah Suara
dan Persentase
For Total votes
and
Tidak Setuju jumlah
Suara dan Persentase
Against Total Votes
and
Abstain jumlah Suara dan
Persentase
Abstain Total Votes and
Realisasi Pada 2016
Realized
4. To re-assign the Company’s Management: Mr Muhadi as a Commissioner, Mr. Klemi Subiyantoro as an Independent
Commissioner, Mr. Rudhyanto Mooduto as an Independent Commissioner, and Mr Yayat Sutaryat as an Independent
Commissioner from the closing date of this Meeting until the closing date of the 4th fourth Annual GMS from the date of their
appointment.
5. In relation to the vacancy of the President Commissioner, the meeting hereby appoints Mr. Klemi Subiyantoro to be registered
to OJK and partake the Fit and Proper Test as the President Commissioner Candidate. Instructing the Directors to convene
Extraordinary GMS no later than May 2016.
PELAKSANAAN RUPS LUAR bIASA TAHUN 2015
Tabel Pelaksanaan RUPS Luar biasa Tahun 2015 Pemberitahuan
Pengumuman Undangan
Pelaksanaan Hasil RUPS
Diberitahukan pada tanggal 15 april 2015 kepada oJK.
Diumumkan pada tanggal 22 april 2015, melalui harian
umum Bisnis Indonesia, harian umum pikiran rakyat,
dan harian umum radar Banten.
Diumumkan pada tanggal 7 Mei 2015, melalui harian
umum Bisnis Indonesia, harian umum pikiran rakyat,
dan harian umum radar Banten.
rupS tahunan dilaksanakan pada Jum’at, 29 Mei 2015
pada pukul 14.36 WIB – 14.55 WIB bertempat di
Trans Grand Ballroom, The Trans Luxury hotel, Jalan
Jend. Gatot Subroto no. 289, Bandung.
Diumumkan pada tanggal 3 Juni 2015 melalui melalui
harian umum Bisnis Indonesia, harian umum
pikiran rakyat, dan harian umum radar Banten.
AGENDA RUPS LUAR bIASA TAHUN 2015
Adapun agenda RUPS Luar Biasa 2015 adalah Perubahan Pengurus Perseroan
rEKaP KEHaDIraN PaDa rUPS LUar BIaSa taHUN 2015 Dewan Komisaris dan Direksi yang hadir dalam RUPS Tahunan
2016 adalah sebagai berikut.
Tabel Rekap Kehadiran pada RUPS Luar biasa Tahun 2015 Attendance Report On 2015 Extraordinary Gms
No. Nama
Name jabatan
Position Hadir
Present
Tidak Hadir
Absent
Keterangan
Remark
1 Klemi Subiyantoro
Komisaris Independen yang Melaksanakan Tugas Komisaris
utama Komisaris Independen
Independent Commissioner hadir
2 Muhadi
Komisaris Commissioner
hadir 3
rudhyanto Mooduto Komisaris Independen
Independent Commissioner hadir
4 Yayat Sutaryat
Komisaris Independen Independent Commissioner
hadir 5
ahmad Irfan Direktur utama
president Director hadir
AGENDA OF 2015 EXTRAORDINARy GMS
Laporan Tahunan 2016
358
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
359
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Rekap Kehadiran pada RUPS Luar biasa Tahun 2015 Attendance Report On 2015 Extraordinary Gms
No. Nama
Name jabatan
Position Hadir
Present
Tidak Hadir
Absent
Keterangan
Remark
6 Suartini
Direktur Director
hadir 7
Fermiyanti Direktur
Director hadir
8 agus Gunawan
Direktur Director
hadir 9
nia Kania Direktur
Director hadir
10 Benny Santoso
Direktur Director
hadir
KEPUTUSAN RUPS LUAR bIASA TAHUN 2015
Adapun keputusan RUPS Luar Biasa Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel Keputusan RUPS Luar biasa Tahun 2015 Agenda
Keputusan RUPSLb Setuju
jumlah Suara Persentasi
Tidak Setuju jumlah Suara
Abstain jumlah Suara
Bahwa dalam rapat tersebut telah diambil keputusan yaitu sebagaimana dituangkan dalam
akta Berita acara rapat umum pemegang Saham Luar Biasa pT Bank pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten,Tbk. tertanggal 29 Mei 2015 nomor 117, yang minuta aktanya dibuat
oleh notaris r. Tendy Suwarman, Sh yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:
Menerima laporan dan rekomendasi dari Dewan Komisaris cq. Komite remunerasi dan nominasi
serta mengangkat Saudara agus Mulyana sebagai Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko
perseroan terhitung sejak tanggal ditutupnya rapat ini.
8.200.362.829 Saham 99,82
Terdiri dari : Seri a : 7.214.218.666
Seri B : 986.144.163 0 Saham
14.977.473 Saham 0,18
Yang seluruhnya merupakan saham Seri B
DEWaN KOMISarIS
Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk
melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Perseroan melaksanakan
GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab
kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas
pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip- prinsip GCG.
rEfErENSI PEratUraN
Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33POJK.042014
tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, mengharuskan seluruh perusahaan yang bernaung di
bawah hukum Indonesia untuk memiliki Dewan Komisaris yang bertugas mengawasi kebijakan manajemen, proses manajemen
di dalam perusahaan, sekaligus mengawasi dan memberikan sarannasihat kepada Direksi.
tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB DEWaN KOMISarIS
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dinyatakan dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris yang telah
ditetapkan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 07SKDK2016. Adapun tugas dan tanggungjawab Dewan
Komisaris berdasarkan Pedoman dan Tata tertib Kerja Dewan Komisaris adalah sebagai berikut.
1. Melakukan pengawasan, memberi nasihat, mengarahkan,
memantau, dan mengevaluasi jalannya kepengurusan Bank dan pelaksanaan kebijakan strategis Bank oleh Direksi.
2. Melakukan tugas, tanggung jawab, dan wewenang sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Keputusan
RUPS serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, diantaranya:
a. Menyusun dan melakukan evaluasi berkala atas Pedoman dan Tata Tertib kerja Dewan Komisaris yang bersifat
mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris b. Mengevaluasi dan menyetujui Rencana Bisnis Bank RBB
c. Berdasarkan keputusan RUPS, Dewan Komisaris menetapkan Akuntan Publik atas rekomendasi Komite Audit
untuk melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan. 3. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen
dan bertanggung jawab kepada RUPS. 4. Wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good
Corporate Governance GCG dalam setiap kegiatan usaha
Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 5. Wajib membentuk Komite – komite dan memastikan bahwa
Komite tersebut telah menjalankan tugasnya secara efektif sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
6. Dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali hal-hal lain yang ditetapkan dalam
Anggaran Dasar atau peraturan perundang- undangan yang berlaku.
7. Persetujuan yang diberikan Dewan Komisaris merupakan bagian dari tugas pengawasan Dewan Komisaris sehingga
tidak menghilangkan tanggung jawab Direksi dalam pelaksanaan kepengurusan Bank. Tugas pengawasan oleh
Dewan Komisaris tersebut merupakan upaya pengawasan dini yang perlu dilaksanakan.
8. Mengkaji dan menyetujui kebijakan-kebijakan yang menurut
Laporan Tahunan 2016
360
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
361
Growing Together with New Expanding Opportunities
peraturan perundangan yang berlaku wajib memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
9. Mengkaji pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah disetujui.
10. Membuat laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau untuk
disampaikan kepada RUPS. 11. Mengevaluasi laporan tahunan yang dipersiapkan oleh
Direksi serta menandatangani laporan tersebut. Penelaahan laporan tahunan dilakukan sebelum pelaksanaan RUPS.
12. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Internal
SKAI Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan danatau hasil pengawasan otoritas Iainnya.
13. Melakukan pemberitahuan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 7 tujuh hari kerja semenjak ditemukannya;
a. Pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan; dan
b. Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha bank.
c. Yang didasarkan pada temuan maupun rekomendasi dari komite-komite yang membantu dewan komisaris dalam
pengawasan operasional Bank. Hal-hal yang wajib dilaporkan di atas yang belum atau tidak dilaporkan oleh Bank danatau
Direktur Kepatuhan kepada Otoritas Jasa Keuangan
14. Menentukan dan melaksanakan sistem nominasi, evaluasi, remunerasi yang transparan bagi Pengurus setelah
mempertimbangkan hasil kajian Komite Nominasi dan remunerasi yang selanjutnya diajukan untuk memperoleh
persetujuan RUPS.
PEDOMaN DaN tata tErtIB KErJa DEWaN KOMISarIS
PENGUNGKaPaN BOarD MaNUaL
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris Bank BJB diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris tentang Pedoman
dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris Nomor 07SKDK2016 tanggal 14 Oktober 2016. Adapun isi dari Pedoman dan Tata
Tertib Kerja Dewan Komisaris yaitu: Bab I Pendahuluan
Bab II Organisasi Dewan Komisaris Bab III Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
Bab IV Hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi Bab V Penutup
Beberapa pokok pedoman kerja Dewan Komisaris yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib kerja Dewan Komisaris
dijabarkan sebagai berikut.
WEWENANG DEWAN KOMISARIS
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris berwenang untuk:
1. Secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kerja Bank berhak memasuki bangunan
dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Bank dan berhak memeriksa semua
pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, persediaan barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas untuk
keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang dijalankan
oleh Direksi.
2. Memberikan pendapat dan nasihatsaran kepada Direksi mengenai setiap persoalan yang dianggap penting dalam
pengelolaan Bank. 3. Memberikan tanggapan atas laporan mengenai
perkembangan kinerja dari Direksi secara berkala. 4. Mengajukan pertanyaan kepada Direksi terkait kegiatan
operasional Bank serta berhak meminta akses informasi. 5. Dewan Komisaris dapat memberhentikan sementara
waktu apabila seorang atau lebih anggota Direksi bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau terdapat indikasi
melakukan kerugian Bank atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Bank dengan
memperhatikan ketentuan yang berlaku.
6. Menyelenggarakan RUPS, bila dalam jangka waktu yang ditentukan sesuai ketentuan yang berlaku, tidak
diselenggarakan oleh Direksi. 7. Memberikan persetujuan untuk:
a. Rencana bisnis Bank b. Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana
diatur dalam ketentuan Peraturan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Umum
BMPK dan hal – hal lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar Bank atau peraturan perundangan
yang berlaku.
c. Kebijakan Bank d. Struktur organisasi dan tata kerja Bank
e. Mengadakan kerjasama Bangun Guna Serah Built, Operate and TransferBOT, Bangun Guna Milik Built,
Operate and OwnBOO, dan perjanjian-perjanjian lain yang mempunyai sifat yang sama.
f. Mengambil bagian atau ikut serta dalam Perseroan atau badan-badan lain atau menyelenggarakan Perusahaan
baru yang tidak dalam rangka penyelamatan piutang,
Laporan Tahunan 2016
362
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
363
Growing Together with New Expanding Opportunities
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. g. Melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan
Perseroan dalam Perusahaan atau badan-badan lain. h. Perbuatan untuk melakukan :
i. Penggunaan cadangan untuk penghapusan kredit kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam
ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit Umum BMPK atau peraturan perundangan yang berlaku
j. Hapus tagih terhadap pokok kredit yang diberikan kepada pihak terkait sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku k. Perbuatan hukum untuk mengalihkan atau menjadikan
jaminan utang kurang dari 50 lima puluh persen dari seluruh jumlah kekayaan bersih Bank baik dalam satu
transaksi, atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain yang terjadi
dalam jangka waktu 1 satu tahun buku, atau jangka waktu yang lebih lama sebagaimana diatur dalam
anggaran dasar Bank.
8. Rencana akuisisi, pendirian, penghapusan, atau penghentian bisnis Bank;
9. Kebijakan lainnya yang menurut peraturan perundangan yang berlaku wajib mendapat persetujuan Dewan Komisaris
10. Mengevaluasi dan menyetujui rencana kerja tahunan dari masing-masing Komite yang dibentuknya.
11. Menyetujui pengangkatan danatau penggantian Pemimpin Divisi Audit Internal.
12. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Bank tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi,
maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan mengurus Bank. Dalam hal demikian, Dewan Komisaris
berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih di antara mereka atas tanggungan
mereka bersama.
13. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, maka segala tugas dan wewenang yang diberikan Komisaris
Utama atau anggota Dewan Komisaris berlaku bagi yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
KRITERIA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
Kriteria anggota Dewan Komisaris berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 POJK.042014 Tentang
Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik yaitu orang perseorangan yang memenuhi persyaratan pada
saat diangkat dan selama menjabat: 1. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik;
2. Cakap melakukan perbuatan hukum; 3. Dalam 5 lima tahun sebelum pengangkatan dan selama
menjabat: a. tidak pernah dinyatakan pailit;
b. tidak pernah menjadi anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit; c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana
yang merugikan keuangan negara danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan
d. tidak pernah menjadi anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:
− pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan; − pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi
danatau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan
pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan
− pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Otoritas
Jasa Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan danatau laporan
keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
4. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang- undangan; dan
5. memiliki pengetahuan danatau keahlian di bidang yang
Laporan Tahunan 2016
364
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
365
Growing Together with New Expanding Opportunities
dibutuhkan Emiten atau Perusahaan Publik.
PENILaIaN KEMaMPUaN DaN KEPatUHaN
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 27POJK.032016 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama
Lembaga Jasa Keuangan menyebutkan bahwa calon anggota Dewan Komisaris wajib memperoleh persetujuan dari OJK
sebelum menjalankan tindakan, tugas, dan fungsinya sebagai Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris yang telah lulus fit
and proper tanpa catatan dan telah mendapat persetujuan dari Bank IndonesiaOJK, mengindikasikan bahwa setiap anggota
Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai, dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Nama
jabatan Periode
Pelaksana Hasil
Klemi Subiyantoro Komisaris Independen
pelaksana Tugas Komisaris utama
19 november 2008 sampai dengan saat ini
Bank Indonesia Lulus
Muhadi Komisaris
19 november 2008 sampai dengan saat ini
Bank Indonesia Lulus
rudhyanto Mooduto Komisaris Independen
27 September 2012 sampai dengan saat ini
Bank Indonesia Lulus
Yayat Sutaryat Komisaris Independen
25 Juli 2011 sampai dengan saat ini Bank Indonesia Lulus
Suwarta Komisaris Independen
23 Maret 2016 sampai dengan saat ini
otoritas Jasa Keuangan Lulus
DaSar PENGaNGKataN aNGGOta DEWaN KOMISarIS
Anggota Dewan Komisaris diangkat berdasarkan akta persetujuan rapat RUPS. Dasar pengangkatan tiap-tiap anggota
Dewan Komisaris adalah sebagai berikut
Tabel Dasar Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Nama
jabatan Periode
Dasar Pengangkatan
Klemi Subiyantoro Komisaris Independen pelaksana
Tugas Komisaris utama 19 november 2008 sampai dengan
saat ini rupSLB no. 14 tanggal 19 november 2008
rupST no. 117, 118, 119 tanggal 31 Maret 2015 pelaksana Tugas Komisaris utama
Muhadi Komisaris
19 november 2008 sampai dengan saat ini
rupSLB no. 14 tanggal 19 november 2008 rudhyanto Mooduto
Komisaris Independen 27 September 2012 sampai dengan
saat ini rupSLB no. 129, 130 tanggal 27 September 2012
Yayat Sutaryat Komisaris Independen
25 Juli 2011 sampai dengan saat ini rupSLB no. 76 tanggal 25 Juli 2011
Suwarta Komisaris Independen
23 Maret 2016 sampai dengan saat ini rupST no. 61 tanggal 23 Maret 2016
KEBIJaKaN DaN KEBEraGaMaN KOMPOSISI DEWaN KOMISarIS
Dalam rekomendasi Otoritas Jasa Keuangan yang dituangkan dalam Lampiran Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor
32SEOJK.042015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dinyatakan bahwa komposisi Dewan Komisaris wajib
memperhatikan keberagaman komposisi Dewan Komisaris. Keberagaman komposisi Dewan Komisaris merupakan kombinasi
karakteristik baik dari segi Dewan Komisaris maupun anggota Dewan Komisaris secara individu, sesuai dengan kebutuhan
Perusahaan Terbuka. Karakteristik tersebut dapat tercermin dalam penentuan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka. Komposisi
yang telah memperhatikan kebutuhan Perusahaan Terbuka merupakan suatu hal yang positif, khususnya terkait pengambilan
keputusan dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan yang
Laporan Tahunan 2016
366
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
367
Growing Together with New Expanding Opportunities
dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang lebih luas. Pada periode 2016, keberagaman komposisi Dewan Komisaris
Perseroan tercermin dalam pendidikan, pengalaman kerja, usia dan jenis kelamin, dapat dilihat sebagaimana dalam tabel
di bawah ini:
Tabel Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris Nama
jabatan Periode
Usia jenis
Kelamin Pendidikan
Pengalaman kerja Keahlian
Klemi Subiyantoro Komisaris
Independen pelaksana Tugas
Komisaris utama 19 november 2008
sampai dengan saat ini 50 Tahun
pria • DIV STan
• S1 Sarjana hukum
• S2 Magister Manajemen
• Kepala audit Internal Mabes pMI
• Komite audit pT Semen Gresik
persero Tbk • Ketua Komite audit pT
adhi Karya persero Tbk
• Komisaris Independen pT adhi Kayra
persero Tbk Keuangan dan
SDM
Muhadi Komisaris
19 november 2008 sampai dengan saat ini
62 Tahun pria
• S1 Tehnik Geodesi
• S2 perencanaan
Wilayah dan Kota
• Sekretaris Daerah provinsi Banten
• Kepala Dinas pengelolaan Keuangan
dan aset Daerah DpKaD provinsi
Banten • Kepala Dinas
pendapatan provinsi Banten
perencanaan wilayah dan
kota
rudhyanto Mooduto
Komisaris Independen
27 September 2012 sampai dengan saat ini
61 Tahun pria
• S1 akuntansi • S2 Bisnis
Internasional • penasihat Senior BnI
Kantor pusat • Direktur utama
pT asian hybrid Seed Technologies
Indonesia • Direktur utama pT
persona prima utama perbankan
dan Keuangan
Yayat Sutaryat Komisaris
Independen 25 Juli 2011 sampai
dengan saat ini 64 Tahun
pria • S1 hukum
• S2 administrasi
negara • Kepala Badan
administrasi Keuangan Daerah
• Kepala Dinas pendapatan dan
pengelolaan Keuangan Daerah
• Komisaris utama pT CBS
hukum dan Keuangan
Suwarta Komisaris
Independen 23 Maret 2016 sampai
dengan saat ini 45 Tahun
pria • S1 akuntansi
• S1 hukum ekonomi
• S2 hukum Bisnis
• S3 Manajemen Bisnis
• Komite audit KSo Sucofindo Surveyor
Indonesia • partner JmtLawhouse
• Direktur utama Best parking
hukum bisnis dan Keuangan
JUMLaH DaN KOMPOSISI DEWaN KOMISarIS
Pada periode 2016, jumlah dan komposisi Dewan Komisaris Perseroan mengalami perubahan sebagaimana penjelasan
sebagai berikut.
PErIODE 1 JaNUarI 2016 – 23 MarEt 2016 Pada periode 1 Januari 2016 – 23 Maret 2016 Dewan Komisaris
berjumlah 4 empat orang terdiri dari 1 satu orang Komisaris Independen Pelaksana Tugas Komisaris Utama, 1 satu orang
Komisaris dan 2 dua orang Komisaris Independen.
Komposisi Dewan Komisaris per 1 Januari 2016 - 23 Maret 2016 sebagai berikut.
Tabel Komposisi Dewan Komisaris Nama
jabatan Periode
Domisili Tanggal
Pengangkatan Tanggal Efektif
Klemi Subiyantoro Komisaris Independen
pelaksana Tugas Komisaris utama
19 november 2008 sampai dengan
saat ini Jakarta
19 november 2008 19 Maret 2009
Muhadi Komisaris
19 november 2008 sampai dengan
saat ini Jakarta
19 november 2008 19 Maret 2009
rudhyanto Mooduto Komisaris Independen
27 September 2012 sampai dengan
saat ini Jakarta
27 September 2012 14 november 2013
Yayat Sutaryat Komisaris Independen
25 Juli 2011 sampai dengan saat ini
Bandung 25 Juli 2011
21 Desember 2011
PErIODE 23 MarEt 2016 – 31 DESEMBEr 2016 Pada tanggal 23 Maret 2016, RUPS mengangkat Bapak Suwarta
sebagai Komisaris Independen. Sehingga pada periode 23 Maret 2016 – 31 Desember 2016, Dewan Komisaris berjumlah 5
lima orang terdiri dari 1 satu orang Komisaris Independen Pelaksana Tugas Komisaris Utama, 1 satu orang Komisaris
dan 3 tiga orang Komisaris Independen.
Komposisi Dewan Komisaris per 23 Maret 2016-31 Desember 2016 sebagai berikut
Tabel Komposisi Dewan Komisaris Nama
jabatan Periode
Domisili Tanggal
Pengangkatan Tanggal Efektif
Klemi Subiyantoro Komisaris Independen
pelaksana Tugas Komisaris utama
19 november 2008 sampai dengan
saat ini Jakarta
19 november 2008 19 Maret 2009
Muhadi Komisaris
19 november 2008 sampai dengan
saat ini Jakarta
19 november 2008 19 Maret 2009
Laporan Tahunan 2016
368
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
369
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Komposisi Dewan Komisaris Nama
jabatan Periode
Domisili Tanggal
Pengangkatan Tanggal Efektif
rudhyanto Mooduto Komisaris Independen
27 September 2012 sampai dengan
saat ini Jakarta
27 September 2012 14 november 2013
Yayat Sutaryat Komisaris Independen
25 Juli 2011 sampai dengan saat ini
Bandung 25 Juli 2011
21 Desember 2011 Suwarta
Komisaris Independen 23 Maret 2016
sampai dengan saat ini
Bekasi 23 Maret 2016
19 Januari 2016
HUBUNGaN afILIaSI DEWaN KOMISarIS
Hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Pengendali, yang meliputi:
- Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya.
- Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
- Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama danatau pengendali.
- Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan
- Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama danatau pengendali.
Hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Pengendali, dapat dilihat sebagaimana
tabel di bawah ini:
Tabel Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris Hubungan Keuangan, Keluarga dan Kepengurusan Dewan Komisaris
Nama jabatan
Periode Hubungan Keuangan Dengan
Hubungan Keluarga Dengan Hubungan
Kepengurusan Dewan
Komisaris Direksi
Pemegang Saham
Pengendali Dewan
Komisaris Direksi
Pemegang Saham
Pengendali ya
Tidak ya
Tidak ya
Tidak ya
Tidak ya
Tidak ya
Tidak ya
Tidak
Klemi Subiyantoro
Komisaris Independen
pelaksana Tugas
Komisaris utama
19 november 2008 sampai
dengan saat ini √
√ √
√ √
√ √
Muhadi Komisaris
19 november 2008 sampai
dengan saat ini √
√ √
√ √
√ √
rudhyanto Mooduto
Komisaris Independen
27 September 2012 sampai
dengan saat ini √
√ √
√ √
√ √
Yayat Sutaryat
Komisaris Independen
25 Juli 2011 sampai dengan
saat ini √
√ √
√ √
√ √
Suwarta Komisaris
Independen 23 Maret 2016
sampai dengan saat ini
√ √
√ √
√ √
√
PEMBIDaNGaN tUGaS PENGaWaSaN DEWaN KOMISarIS
Pembidangan tugas Dewan Komisaris diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris nomor 04SKDK2016 tanggal
30 Maret 2016 tentang Pembagian Tugas dan Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta Komite-komite. Adapun
pembidangan tugas Dewan Komisaris adalah sebagai berikut.
Tabel Pembidangan Tugas Dewan Komisaris Nama
jabatan Periode
bidang Tugas
Klemi Subiyantoro Komisaris Independen
pelaksana Tugas Komisaris utama
19 november 2008 sampai dengan saat ini
• Ketua Komite nominasi dan remuerasi. • anggota Komite audit
• anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi Muhadi
Komisaris 19 november 2008 sampai
dengan saat ini • anggota Komite nominasi dan remuerasi.
• anggota Komite audit • anggota Komite pemantau risiko
• anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan rudhyanto Mooduto
Komisaris Independen 27 September 2012 sampai
dengan saat ini • Ketua Komite pemantau risiko.
• Ketua Komite pemantau Bisnis dan perkreditan • anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Yayat Sutaryat Komisaris Independen
25 Juli 2011 sampai dengan saat ini
• Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi • anggota Komite pemantau risiko.
• anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan • anggota Komite nominasi dan remunerasi.
Suwarta Komisaris Independen
23 Maret 2016 sampai dengan saat ini
• Ketua Komite audit • anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
• anggota Komite pemantau risiko.
KOMISarIS INDEPENDEN
Komisaris Independen Perseroan ditetapkan paling kurang 50 lima puluh persen dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Komposisi
Dewan Komisaris Perseroan Per 31 Desember 2016 berjumlah 5 lima orang anggota dengan 4 empat orang diantaranya sebagai
Komisaris Independen yang berarti 80 dari Komisaris yang ada dan telah memenuhi ketentuan Bank IndonesiaOJK.
KrItErIa PENENtUaN KOMISarIS INDEPENDEN
Kriteria penentuan Komisaris Independen yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja adalah sebagai berikut.
1. Dewan Komisaris terdiri dari Komisaris dan Komisaris Independen. Paling kurang 50 lima puluh perseratus
dari jumlah Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. 2. Dapat menjadi Komisaris Independen apabila tidak memiliki
hubungan dengan Pemegang Saham Pengendalimayoritas, keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham danatau
hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi danatau dengan Bank, serta bebas dari hubungan
bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Laporan Tahunan 2016
370
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
371
Growing Together with New Expanding Opportunities
3. Hubungan lain yang dapat menghalangi Komisaris Independen tidak dapat bertindak independen adalah:
a. Kepemilikan saham Bank dengan jumlah kepemilikan lebih dari 5 lima perseratus dari modal yang disetor Bank;
b. Menerima atau memberi penghasilan, bantuan keuangan, atau pinjaman darikepada Bank yang
menyebabkan pihak yang memberi penghasilan, bantuan keuangan atau pinjaman memiliki kemampuan
untuk mempengaruhi controlling influence pihak yang menerima penghasilan, bantuan keuangan atau
pinjaman seperti: - Pihak terafiliasi yakni pihak yang memberikan
jasanya kepada Bank, antara lain akuntan publik, penilai, dan konsultan.
- Transaksi keuangan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank dan
atau pihak yang melakukan transaksi keuangan. - Debitur inti dan deposan inti sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai Laporan Berkala Bank Umum.
4. Komisaris dapat menjadi Komisaris Independen dengan meminta persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.
PErNYataaN KOMISarIS INDEPENDEN raNGKaP JaBataN DEWaN KOMISarIS
Aturan mengenai rangkap jabatan Dewan Komisaris yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, yaitu:
1. Anggota Dewan Komisaris tidak boleh merangkap jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan secara
langsung maupun tidak langsung dengan Bank. 2. Anggota Dewan Komisaris dapat merangkap jabatan
sebagai: a. Anggota Direksi paling banyak pada 2 dua emiten atau
Perusahaan Publik lain; dan b. Anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 2 dua
Emiten atau Perusahaan Publik lain. 3. Dalam hal anggota Dewan Komisaris tidak merangkap
jabatan sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dapat merangkap jabatan sebagai
anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 4 empat Emiten atau Perusahaan Publik lain.
Dewan Komisaris telah mengungkapkan jabatan rangkap yang dimilikinya. Jabatan rangkap Dewan Komisaris dapat dilihat
pada tabel di bawah ini sebagai berikut.
Tabel Rangkap jabatan Dewan Komisaris Nama
jabatan Periode
jabatan pada Perusahaan Instansi Lain
Nama Perusahaan Instansi Lain
Klemi Subiyantoro Komisaris Independen pelaksana
Tugas Komisaris utama 19 november 2008 sampai dengan
saat ini -
- Muhadi
Komisaris 19 november 2008 sampai dengan
saat ini -
- rudhyanto Mooduto
Komisaris Independen 27 September 2012 sampai dengan
saat ini -
- Yayat Sutaryat
Komisaris Independen 25 Juli 2011 sampai dengan saat ini
- -
Suwarta Komisaris Independen
23 Maret 2016 sampai dengan saat ini - -
PENGELOLaaN BENtUraN KEPENtINGaN DEWaN KOMISarIS
Pengelolaan benturan kepentingan Dewan Komisaris yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
yaitu: 1. Anggota Dewan Komisaris harus mengungkapkan seluruh
benturan kepentingan yang sedang dihadapi maupun yang berpotensi menjadi benturan kepentingan atau segala
sesuatu yang dapat menghambat 2. anggota Dewan Komisaris untuk bertindak independen.
Benturan kepentingan adalah suatu munculnya konflik antara kepentingan ekonomis perusahaan dan kepentingan
ekonomis individu. 3. Dalam hal terdapat benturan kepentingan dalam
pengambilan keputusan, Dewan Komisaris harus mengutamakan kepentingan Bank.
4. Pengungkapan benturan kepentingan dicantumkan dalam setiap risalah rapat Dewan Komisaris, paling
kurang mencakup nama anggota Dewan Komisaris yang memiliki benturan kepentingan, masalah pokok benturan
kepentingan, dan dasar pertimbangan pengambilan keputusan.
5. Terkait dengan pengambilan keputusan dalam Rapat Dewan Komisaris, Dewan Komisaris yang memiliki benturan
kepentingan diperkenankan untuk mengungkapkan ide dan pendapat, akan tetapi tidak disertakan dalam pengambilan
keputusan baik dalam musyawarah maupun pengambilan suara terbanyak. Hal ini dicatat dalam risalah Rapat Dewan
Komisaris.
KEPEMILIKaN SaHaM DEWaN KOMISarIS
Laporan Tahunan 2016
372
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
373
Growing Together with New Expanding Opportunities
Dewan Komisaris telah mengungkapkan Kepemilikan sahamnya baik pada Bank maupun pada Bank lain dan perusahaan lain
yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri. Kepemilikan saham Dewan Komisaris dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel Kepemilikan Saham Dewan Komisaris Nama
jabatan Periode
Kepemilikan Saham Perseroan
bank Lain Lembaga
Keuangan Non bank
Perusahaan Lain
Klemi Subiyantoro Komisaris Independen pelaksana
Tugas Komisaris utama 19 november
2008 sampai dengan saat ini
nihil nihil
nihil nihil
Muhadi Komisaris
19 november 2008 sampai
dengan saat ini nihil
nihil nihil
nihil rudhyanto Mooduto
Komisaris Independen 27 September
2012 sampai dengan saat ini
nihil nihil
nihil nihil
Yayat Sutaryat Komisaris Independen
25 Juli 2011 sampai dengan
saat ini nihil
nihil nihil
nihil Suwarta
Komisaris Independen 23 Maret 2016
sampai dengan saat ini
nihil nihil
nihil nihil
rEKOMENDaSIPELaKSaNaaN tUGaS DEWaN KOMISarIS taHUN 2016
Sebagai bagian dari tugas dan tanggung jawab, Dewan Komisaris Perseroan terus proaktif melakukan pengawasan
terhadap kinerja Direksi dan memberikan masukan kepada Direksi. Bentuk pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris
tentunya mengacu pada implementasi atas rekomendasi yang telah diberikan Dewan Komisaris terhadap Direksi maupun
melalui komite-komite yang dibentuk.
Pada periode Januari sampai dengan Desember 2016, Dewan Komisaris melakukan hal-hal sebagai berikut.
1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi termasuk
pengawasan terhadap: a. Rencana Bisnis Bank 2016-2018
b. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP
Tahunan, c. Evaluasi pencapaian Kinerja Bulanan
d. Ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS e. Peraturan perundang-undangan, untuk kepentingan
Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan bisnis Perseroan.
2. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, perundang-undangan, ketentuan
Bank Indonesia danatau keputusan RUPS, diantaranya adalah: a. Memantau dan melaporkan pelaksanaan Action Plan
GCG b. Mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi
dalam menjalankan kegiatan bisnis Perseroan kebijakan kepengurusan oleh Direksi.
c. Mengawasi efektivitas penerapan GCG pada setiap tingkatan dan jenjang organisasi Bank.
d. Mengawasi pelaksanaan manajemen risiko. e. Memantau dan mengevaluasi kinerja Direksi.
f. Memantau kepatuhan Perseroan terhadap peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku serta komitmen kepada Bank Indonesia dan pihak-pihak lainnya.
g. Mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan RJP, RBB, Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan RKAP. h. Mengkaji pembangunan dan pemanfaatan teknologi
informasi. 3. Menyusun pembagian tugas diantara anggota Dewan
Komisaris sesuai dengan keahlian dan pengalaman masing- masing anggota Dewan Komisaris.
4. Menyusun program kerja dan target kinerja Dewan Komisaris tiap tahun serta mekanisme review terhadap
kinerja Dewan Komisaris. 5. Menyusun mekanisme penyampaian informasi dari Dewan
Komisaris kepada stakeholders. 6. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Dewan
Komisaris kepada RUPS. 7. Memberikan pendapat dan saran secara tertulis kepada
RUPS mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan RJP, Rencana Bisnis Bank RBB dan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan RKAP yang diusulkan Direksi. 8. Memberikan pendapat kepada RUPS mengenai masalah
strategis atau yang dianggap penting, termasuk pendapat mengenai kelayakan Visi dan Misi Bank.
9. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan Laporan Tahunan yang disiapkan Direksi, termasuk laporan hasil audit intern
Perseroan. 10. Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan
audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern Perseroan, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank
Indonesia danatau hasil pengawasan otoritas lain. 11. Memastikan bahwa komite yang telah dibentuk telah
menjalankan tugasnya secara efektif. 12. Melaksanakan review atas struktur organisasi.
13. Melaksanakan review atas KPI Direksi. 14. Melaksanakan review atas budaya kerja perusahaan.
Laporan Tahunan 2016
374
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
375
Growing Together with New Expanding Opportunities
15. Merekomendasi penerapan ISO untuk Satuan Kerja Kepatuhan dan Divisi Manajemen Risiko.
raPat DEWaN KOMISarIS
Rapat Dewan Komisaris diadakan sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam satu bulan. Rapat tersebut antara lain membahas:
1. Evaluasi atas kebijakan strategis dan rencana bisnis Bank. 2. Evaluasi atas kinerja bank secara periodik dan posisi akhir
tahun. 3. Evaluasi hasil pemantauan atas kepatuhan Bank terhadap
Peraturan Bank IndonesiaPeraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. 4. Laporan Komite terkait dengan tugas dan tanggung jawab
masing - masing Komite. 5. Rapat terkait hal – hal tertentu yang sifatnya insidentil
Rapat Dewan Komisaris terdiri atas: 1. Rapat Dewan Komisaris yaitu rapat internal Dewan
Komisaris danatau atau dengan mengundang Direktur sektor yang terkait.
2. Rapat Direksi dan Dewan Komisaris yaitu Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi.
frEKUENSI DaN KEHaDIraN raPat
Adapun frekuensi dan kehadiran pada rapat Dewan Komisaris serta rapat gabungan Dewan Komisaris bersama Direksi adalah
sebagai berikut
Tabel Frekuensi dan Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Nama
jabatan Periode
Rapat Dewan Komisaris Rapat Gabungan Dewan Komisaris
dengan Direksi jumlah dan Kehadiran
jumlah dan Kehadiran jumlah
Rapat jumlah
Kehadiran jumlah
Rapat jumlah
Kehadiran
Klemi Subiyantoro Komisaris
Independen pelaksana Tugas
Komisaris utama 19 november
2008 sampai dengan saat ini
35 27
77,14 9
9 100
Muhadi Komisaris
19 november 2008 sampai
dengan saat ini 35
33 94,29
9 9
100 rudhyanto Mooduto
Komisaris Independen
27 September 2012 sampai
dengan saat ini 35
35 100
9 9
100 Yayat Sutaryat
Komisaris Independen
25 Juli 2011 sampai
dengan saat ini 35
33 94,29
9 8
88,89 Suwarta
Komisaris Independen
23 Maret 2016 sampai
dengan saat ini 27
20 74,07
6 6
100
aGENDa, taNGGaL DaN PESErta raPat DEWaN KOMISarIS
Selama tahun 2016, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat Dewan Komisaris sebanyak 35 tiga puluh lima kali serta rapat
Dewan Komisaris bersama Direksi sebanyak 9 sembilan kali.
raPat DEWaN KOMISarIS
Sepanjang tahun 2016, agenda, tanggal dan peserta Rapat Dewan Komisaris adalah sebagai berikut.
Tabel Rapat Dewan Komisaris No.
Tanggal Agenda Rapat
Peserta Rapat Kehadiran
Keterangan
1 06 Januari 2016
1. evaluasi implementasi Kebijakan Business Continuity Management
BCM. 2. evaluasi Implementasi apu-ppT
3. pembahasan pedoman pengukuran risiko pasar dan
Likuiditas. 4. Lain-lainnya
Klemi Subiyantoro hadir
Muhadi hadir
Yayat Sutaryat hadir
rudhyanto Mooduto hadir
2 04 Februari
2016 1. pembentukan Komite nominasi
dan remunerasi 2. Lain-lainnya
Klemi Subiyantoro hadir
Muhadi hadir
Yayat Sutaryat hadir
rudhyanto Mooduto hadir
Laporan Tahunan 2016
376
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
377
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Rapat Dewan Komisaris No.
Tanggal Agenda Rapat
Peserta Rapat Kehadiran
Keterangan
3 04 Februari
2016 1. pembahasan pedoman
pengukuran risiko pasar dan Likuiditas.
2. pembahasan Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi.
3. pembahasan Kebijakan Manajemen risiko Terintegrasi.
4. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro
hadir Muhadi
hadir Yayat Sutaryat
hadir rudhyanto Mooduto
hadir 4
26 Februari 2016
1. pembahasan Laporan pengawasan Dewan Komisaris
Semester II 2015 2. pembahasan annual report Tahun
2015. 3. Lain-lain
Klemi Subiyantoro hadir
Muhadi hadir
Yayat Sutaryat hadir
rudhyanto Mooduto hadir
5 03 Maret 2016
1. pembahasan Surat dari Gubernur Jawa Barat
2. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro
hadir Muhadi
Tidak hadir alasan ketidakhadiran
Yayat Sutaryat hadir
rudhyanto Mooduto hadir
6 03 Maret 2016
1. pembahasan Memo rekomendasi Knr Terkait Calon Komisaris
utama. 2. Lain-lainnya.
Klemi Subiyantoro hadir
Muhadi Tidak hadir
alasan ketidakhadiran Yayat Sutaryat
hadir rudhyanto Mooduto
hadir 7
04 Maret 2016 1. pembahasan penyertaan modal
kepada bank bjb syariah. 2. Lain-lainnya.
Klemi Subiyantoro Tidak hadir
alasan ketidakhadiran Muhadi
hadir Yayat Sutaryat
hadir rudhyanto Mooduto
hadir 8
18 Maret 2016 1. pembahasan Memo rekomendasi
Knr terkait Calon Komisaris 2. Lain-lainnya
Klemi Subiyantoro hadir
Muhadi hadir
Yayat Sutaryat hadir
rudhyanto Mooduto hadir
9 30 Maret 2016
1. persiapan acara rapat Kerja FKDKp Wilayah Tengah Tanggal
26 Mei 2016. 2. Lain-lainnya.
Klemi Subiyantoro hadir
Muhadi hadir
Yayat Sutaryat hadir
rudhyanto Mooduto hadir
Suwarta Tidak hadir
alasan ketidakhadiran 10
06 april 2016 1. pemberian Fasilitas Kredit Kepada
pihak terkait. 2. Lain-lainnya.
Klemi Subiyantoro hadir
Muhadi hadir
Yayat Sutaryat hadir
rudhyanto Mooduto hadir
Suwarta hadir
11 06 april 2016
1. pembahasan strategi perbaikan risiko operasional dan risiko
kepatuhan. 2. Lain-lainnya
Klemi Subiyantoro hadir
Muhadi hadir
Yayat Sutaryat hadir
rudhyanto Mooduto hadir
Suwarta hadir
12 22 april 2016
1. pembahasan Kinerja bank bjb posisi Maret 2016.
2. pembahasan persiapan acara business review Triwulan I 2016.
3. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro
hadir Muhadi
hadir Yayat Sutaryat
hadir rudhyanto Mooduto
hadir Suwarta
hadir
Tabel Rapat Dewan Komisaris No.
Tanggal Agenda Rapat
Peserta Rapat Kehadiran
Keterangan
13 03 Mei 2016
1. pembahasan pengangkatan Calon anggota Komite audit
2. pembahsan perpanjangan perjanjian Kerjasama anggota
KpBp. 3. Lain-lainnya
Klemi Subiyantoro hadir
Muhadi hadir
Yayat Sutaryat hadir
rudhyanto Mooduto hadir
Suwarta hadir
14 20 Mei 2016
1. pembahsan Fasilitas Kredit kepada pihak terkait atas nama pD Bpr
pK Balongan. 2. pembahasan persiapan acara
rapat Kerja FKDKp BpD-SI Wilayah Tengah.
3. Lain-lainnya pemegang Saham pengendali pada Bpr pK di
Kabupaten Majalengka. Klemi Subiyantoro
hadir Muhadi
hadir Yayat Sutaryat
hadir rudhyanto Mooduto
hadir Suwarta
hadir 15
30 Mei 2016 1. pembahasan Kinerja bank bjb
posisi april 2016 2. Lain-lainnya perkembangan
Bisnis Model Divisi Kredit uMKM. Klemi Subiyantoro
hadir Muhadi
hadir Yayat Sutaryat
hadir rudhyanto Mooduto
hadir Suwarta
hadir 16
17 Juni 2016 1. pembahasan pemberian Fasilitas
Kredit Kepada Bpr pihak Terkait. 2. pembahasan perkembangan
Strategi perbaikan profil risiko operasional dan risiko Kepatuhan.
3. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro
hadir Muhadi
hadir Yayat Sutaryat
hadir rudhyanto Mooduto
hadir Suwarta
hadir 17
23 Juni 2016 1. pembahasan Strategi Bisnis
Direktorat Konsumer. 2. Lain-lainnya
Klemi Subiyantoro hadir
Muhadi hadir
Yayat Sutaryat hadir
rudhyanto Mooduto hadir
Suwarta hadir
18 24 Juni 2016
1. pembahasan pemberian Fasilitas Kredit Kepada pihak terkait atas
nama pD Bpr Cipatujah Jabar 2. Lain-lainnya.
Klemi Subiyantoro hadir
Muhadi hadir
Yayat Sutaryat hadir
rudhyanto Mooduto hadir
Suwarta hadir
19 04 agustus
2016 1. pembahasan penyesuaian
Struktur Gaji. 2. Lain-lainnya
Klemi Subiyantoro hadir
Muhadi hadir
Yayat Sutaryat hadir
rudhyanto Mooduto hadir
Suwarta hadir
20 19 agustus
2016 1. pembahasan pemberian Fasilitas
Kredit Kepada pihak terkait. 2. pembahasan pemilihan Kantor
akuntan publik. 3. Lain-lainnya.
Klemi Subiyantoro hadir
Muhadi hadir
Yayat Sutaryat Tidak hadir
alasan Ketidakhadiran rudhyanto Mooduto
hadir Suwarta
hadir 21
24 agustus 2016
1. Koordinasi Komite Dibawah Dewan Komisaris.
2. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro
hadir Muhadi
hadir Yayat Sutaryat
hadir rudhyanto Mooduto
hadir Suwarta
hadir
Laporan Tahunan 2016
378
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
379
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Rapat Dewan Komisaris No.
Tanggal Agenda Rapat
Peserta Rapat Kehadiran
Keterangan
22 24 agustus
2016 1. perkembangan Bisnis Dibawah
Direktorat Mikro 2. Lain-lainnya.
Klemi Subiyantoro hadir
Muhadi hadir
Yayat Sutaryat hadir
rudhyanto Mooduto hadir
Suwarta Tidak hadir
alasan Ketidakhadiran 23
25 agustus 2016
1. pembahasan Laporan pengawasan Dewan Komisaris
terhadap rencana Bisnis Bank periode Semester I 2016.
2. pembahasan calon anggota Komite audit.
3. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro
hadir Muhadi
hadir Yayat Sutaryat
hadir rudhyanto Mooduto
hadir Suwarta
hadir 24
09 September 2016
1. pembahasan Fasilitas Kredit kepada pihak terkait.
2. Progress Implementasi program peSaT.
3. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro
hadir Muhadi
hadir Yayat Sutaryat
hadir rudhyanto Mooduto
hadir Suwarta
hadir 25
29 September 2016
1. evaluasi program apu-ppT. 2. Lain-lainnya
Klemi Subiyantoro Tidak hadir
alasan Ketidakhadiran Muhadi
hadir Yayat Sutaryat
hadir rudhyanto Mooduto
hadir Suwarta
Tidak hadir alasan Ketidakhadiran
26 29 September
2016 1. evaluasi Kinerja bank bjbs.
2. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro
Tidak hadir alasan Ketidakhadiran
Muhadi hadir
Yayat Sutaryat hadir
rudhyanto Mooduto hadir
Suwarta Tidak hadir
alasan Ketidakhadiran 27
30 September 2016
1. evaluasi program Laku pandai. 2. Lain-lainnya.
Klemi Subiyantoro Tidak hadir
alasan Ketidakhadiran Muhadi
hadir Yayat Sutaryat
hadir rudhyanto Mooduto
hadir Suwarta
Tidak hadir alasan Ketidakhadiran
28 06 oktober 2016 1. evaluasi pedoman Kerja Dewan
Komisaris bank bjb 2. Lain-lainnya.
Klemi Subiyantoro Tidak hadir
alasan Ketidakhadiran Muhadi
hadir Yayat Sutaryat
hadir rudhyanto Mooduto
hadir Suwarta
hadir 29
14 oktober 2016 1. pembahasan Laporan Komite audit bank bjb
2. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro
hadir Muhadi
hadir Yayat Sutaryat
hadir rudhyanto Mooduto
hadir Suwarta
hadir 30
09 november 2016
1. pembahasan pengisian posisi Komisaris utama bank bjb
2. Lain-lain. Klemi Subiyantoro
Tidak hadir alasan Ketidakhadiran
Muhadi hadir
Yayat Sutaryat hadir
rudhyanto Mooduto hadir
Suwarta hadir
Tabel Rapat Dewan Komisaris No.
Tanggal Agenda Rapat
Peserta Rapat Kehadiran
Keterangan
31 18 november
2016 1. pembahasan pemberian Fasilitas
Kredit kepada pihak terkait an. pT Bpr Cipatujah Jabar.
2. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro
hadir Muhadi
hadir Yayat Sutaryat
hadir rudhyanto Mooduto
hadir Suwarta
Tidak hadir alasan Ketidakhadiran
32 25 november
2016 1. pembahasan Draft Kebijakan
Business Continuity Management. 2. Lain-lainnya
Klemi Subiyantoro hadir
Muhadi hadir
Yayat Sutaryat hadir
rudhyanto Mooduto hadir
Suwarta hadir
33 25 november
2016 1. Koordinasi komite Dibawah Dewan
Komisaris 2. Lain-lainnya
Klemi Subiyantoro hadir
Muhadi hadir
Yayat Sutaryat Tidak hadir
alasan Ketidakhadiran rudhyanto Mooduto
hadir Suwarta
hadir 34
14 Desember 2016
1. pembahasan Laporan Knr Terkait penyempurnaan pedoman.
2. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro
Tidak hadir alasan Ketidakhadiran
Muhadi hadir
Yayat Sutaryat hadir
rudhyanto Mooduto hadir
Suwarta Tidak hadir
alasan Ketidakhadiran 35
15 Desember 2016
1. pembahasan laporan Knr. 2. Lain-lainnya
Klemi Subiyantoro Tidak hadir
alasan Ketidakhadiran Muhadi
hadir Yayat Sutaryat
hadir rudhyanto Mooduto
hadir Suwarta
hadir
raPat GaBUNGaN DEWaN KOMISarIS DENGaN DIrEKSI
Sepanjang tahun 2016, agenda, tanggal dan peserta Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi adalah sebagai
berikut.
Laporan Tahunan 2016
380
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
381
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Rapat Gabungan Dewan Komisaris No.
Tanggal Rapat
Agenda Rapat Peserta Rapat –
Dewan Komisaris Kehadiran
Keterangan Peserta Rapat
-Direksi Kehadiran
Keterangan
1 22 Januari
2016 1. pembahasan Kinerja
bank bjb per Desember 2015.
2. persiapan acara Business Review
Triwulan IV tahun 2015. 3. persiapan rapat umum
pemegang Saham rupS Tahun 2016.
4. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro
hadir ahmad Irfan
hadir Muhadi
hadir agus Gunawan
hadir Yayat Sutaryat
hadir Suartini
hadir rudhyanto Mooduto
hadir Fermiyanti
hadir agus Mulyana
Tidak hadir alasan
ketidakhadiran nia Kania
hadir Benny Santoso
hadir 2
11 Maret 2016
1. pembahasan penyesuaian rencana
Bisnis bank bjb Tahun 2016-2018.
2. pemberian Fasilitas Kredit kepada pihak
Terkait atas nama pD Bpr Kerta raharja.
3. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro
hadir ahmad Irfan
hadir Muhadi
hadir agus Gunawan
Tidak hadir alasan
ketidakhadiran Yayat Sutaryat
hadir Suartini
Tidak hadir alasan
ketidakhadiran rudhyanto Mooduto
hadir Fermiyanti
hadir agus Mulyana
Tidak hadir alasan
ketidakhadiran nia Kania
hadir Benny Santoso
hadir 3
22 Maret 2016
1. pembahasan Kinerja bank bjb posisi Februari
2016. 2. pembahasan pedoman
pengukuran risiko pasar dan Likuiditas
3. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro
hadir ahmad Irfan
hadir Muhadi
hadir agus Gunawan
hadir Yayat Sutaryat
hadir Suartini
hadir rudhyanto Mooduto
hadir Fermiyanti
hadir agus Mulyana
hadir nia Kania
hadir Benny Santoso
hadir 4
24 Juni 2016
1. pembahasan Kinerja bank bjb posisi Mei
2016. 2. pembahasan revisi
rencana Bisnis Bank Tahun 2016-2018.
3. Lain-lainnya. Klemi Subiyantoro
hadir ahmad Irfan
hadir Muhadi
hadir agus Gunawan
hadir Yayat Sutaryat
hadir Suartini
hadir rudhyanto Mooduto
hadir Fermiyanti
hadir Suwarta
hadir agus Mulyana
Tidak hadir alasan
ketidakhadiran nia Kania
hadir Benny Santoso
hadir 5
04 agustus 2016
1. pembahasan penyesuaian Struktur
Gaji. 2. pembahasan Kinerja
bank bjbs. 3. Lain-lainnya
Klemi Subiyantoro hadir
ahmad Irfan Tidak hadir
alasan ketidakhadiran
Muhadi hadir
agus Gunawan hadir
Yayat Sutaryat hadir
Suartini hadir
rudhyanto Mooduto hadir
Fermiyanti hadir
Suwarta hadir
agus Mulyana hadir
nia Kania hadir
Benny Santoso Tidak hadir
alasan ketidakhadiran
6 11 agustus
2016 1. pembahasan persiapan
rupS-LB. 2. Lain-lainnya
Klemi Subiyantoro hadir
ahmad Irfan hadir
Muhadi hadir
agus Gunawan hadir
Yayat Sutaryat hadir
Suartini hadir
rudhyanto Mooduto hadir
Fermiyanti hadir
Suwarta hadir
agus Mulyana hadir
nia Kania hadir
Benny Santoso hadir
Tabel Rapat Gabungan Dewan Komisaris No.
Tanggal Rapat
Agenda Rapat Peserta Rapat –
Dewan Komisaris Kehadiran
Keterangan Peserta Rapat
-Direksi Kehadiran
Keterangan
7 12 agustus
2016 1. pembahasan
penyesuaian atas revisi rencana Bisnis Bank
Tahun 2016-2018. 2. Lain-lainnya
Klemi Subiyantoro hadir
ahmad Irfan hadir
Muhadi hadir
agus Gunawan hadir
Yayat Sutaryat Tidak hadir
alasan ketidakhadiran
Suartini hadir
rudhyanto Mooduto hadir
Fermiyanti hadir
Suwarta hadir
agus Mulyana hadir
nia Kania hadir
Benny Santoso hadir
8 21
September 2016
1. peningkatan kualitas perencanaan dan
pelaksanaan diklat dikaitkan dengan
ketersediaan SDM saat ini, kebutuhan
kompetensi SDM terkait dengan kebijakan bisnis
kedepan serta terkait dengan temuan Divisi
audit Internal.
2. Lain-lainnya Klemi Subiyantoro
hadir ahmad Irfan
hadir Muhadi
hadir agus Gunawan
Tidak hadir alasan
ketidakhadiran Yayat Sutaryat
hadir Suartini
hadir rudhyanto Mooduto
hadir Fermiyanti
hadir Suwarta
hadir agus Mulyana
hadir nia Kania
hadir Benny Santoso
hadir 9
14 oktober 2016
1. pembahasan Kinerja bank bjb posisi
September 2016. 2. pembahasan
pemberian Fasilitas Kredit kepada pihak
Terkait 3. Lain-lainnya.
Klemi Subiyantoro hadir
ahmad Irfan hadir
Muhadi hadir
agus Gunawan hadir
Yayat Sutaryat hadir
Suartini hadir
rudhyanto Mooduto hadir
Fermiyanti Tidak hadir
alasan ketidakhadiran
Suwarta hadir
agus Mulyana hadir
nia Kania hadir
Benny Santoso hadir
KEPUtUSaN DEWaN KOMISarIS
Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris terus mendorong pelaksanaan keputusan
pengawasan dan penasehatan yang semakin efektif. Selama 2016, Dewan Komisaris telah mengeluarkan beberapa
kebijakan, antara lain: 1. Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya, Dewan Komisaris terus mendorong pelaksanaan keputusan pengawasan dan penasehatan yang semakin
efektif. Selama 2016, Dewan Komisaris telah mengeluarkan beberapa kebijakan, antara lain:
2. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 02SKDK2016 tanggal 04 Februari 2016 tentang Pembentukan Komite
Nominasi dan Remunerasi 3. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 03SKDK2016
tanggal 04 Februari 2016 tentang Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi dan telah diperbaharui dengan
SK Dewan Komisaris nomor 09SKDK2016 tanggal 14 Desember 2016 tentang Pedoman Komite Nominasi dan
Remunerasi
4. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 04SKDK2016
Laporan Tahunan 2016
382
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
383
Growing Together with New Expanding Opportunities
tanggal 30 Maret 2016 tentang Pembagian Tugas dan Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta
Komite-komite 5. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 05SKDK2016
tanggal 31 Maret 2016 tentang Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi
6. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 06SKDK2016 tanggal 24 Juni 2016 tentang Persetujuan atas Revisi
rencana Bisnis 7. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 07SKDK2016
tanggal 14 Oktober 2016 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris.
8. Rekomendasi Pemberian RemunerasiFasilitas Bagi Karyawan yang Dimutasi
9. Penunjukan Jasa Auditor Ekternal CSR tahun Buku 2015 10. Persetujuan atas Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi
11. Persetujuan atas Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi 12. Persetujuan Pengefektifan Penyertaan Modal Kepada bank
bjb syariah 13. Persetujuan Penyesuaian Rencana Bisnis bank bjb Tahun
2016-2018 14. Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit Kepada Pihak Terkait
15. Persetujuan Pedoman Pengukuran Risiko Pasar dan Likuiditas
16. Persetujuan Penyesuaian Rencana Bisnis bank bjb Tahun 2016-2018
17. Persetujuan atas Draft Kebijakan Umum Direksi Tahunan KUDT Tahun 2017
18. Persetujuan Penyedia Jasa Auditor laporan Keuangan bank bjb Tahun Buku 2016
19. Persetujuan Publikasi Laporan Keuangan Posisi September 2016
PrOGraM OrIENtaSI BaGI KOMISarIS BarU
Hingga saat ini, Perseroan tidak memiliki Program Orientasi bagi Dewan Komisaris baru. Profil Anggota Dewan Komisaris
Perseroan yang baru akan diperkenalkan secara langsung pada saat pengangkatannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham
kepada Pemegang Saham. Pada saat bersamaan, Perseroan juga secara langsung mengenalkan mengenai kondisi Perseroan
kepada anggota Dewan Komisaris baru tersebut.
PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI DEWaN KOMISarIS
Sepanjang tahun 2016, anggota Dewan Komisaris Perseroan telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi
berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini:
Tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris Nama
jabatan Periode
Materi Pengembangan Kompetensi Pelatihan
Waktu Pelaksanaan jenis Pelatihan
Klemi Subiyantoro
Komisaris Independen
pelaksana Tugas Komisaris utama
19 november 2008 sampai dengan
saat ini Asean Global Leadership Program
8 Mei – 13 Mei 2016 pelatihan utama
Seminar BpDSI 3 September 2016
Softskill Muhadi
Komisaris 19 november 2008
sampai dengan saat ini
Seminar BpDSI 2 april 2016
Softskill Asean Global Leadership Program
8 Mei – 13 Mei 2016 pelatihan utama
Seminar BpDSI 3 September 2016
Softskill rudhyanto
Mooduto Komisaris
Independen 27 September 2012
sampai dengan saat ini
Asean Global Leadership Program 8 Mei – 13 Mei 2016
pelatihan utama International Risk Management
refreshment program for executives 15 oktober- 22 oktober 2016 pelatihan utama
Yayat Sutaryat Komisaris
Independen 25 Juli 2011 sampai
dengan saat ini Membangun Key Performance
Indicator KpI DireksiKomisaris dan Implementasi poJK no. 45
poJK.032015 24 – 25 februari 2016
Technical skill
Seminar BpDSI 2 april 2016
Softskill International Risk Management
refreshment program for executives 15 oktober- 22 oktober 2016 pelatihan utama
Seminar prospek perekonomian nasional 2017 peluang dan tantangan
industri perbankan 3 november 2016
Softskill Suwarta
Komisaris Independen
23 Maret 2016 sampai dengan
saat ini Bank credit risk measurement, capital
and accounting requirements under basel III and IFrS 9
15 agustus 2016 pelatihan utama
SErtIfIKaSI MaNaJEMEN rISIKO
Disamping program peningkatan kompetensi di atas, Dewan Komisaris juga mengikuti program Sertifikasi Manajemen Risiko.
Pada periode 2016, Dewan Komisaris yang telah lulus sertifikasi manajemen risiko sebagai berikut.
Laporan Tahunan 2016
384
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
385
Growing Together with New Expanding Opportunities
Nama jabatan
Periode Sertifikasi Manajemen Risiko
Klemi Subiyantoro Komisaris Independen pelaksana Tugas
Komisaris utama 19 november 2008 sampai dengan
saat ini Level V
Muhadi Komisaris
19 november 2008 sampai dengan saat ini
Level II rudhyanto Mooduto
Komisaris Independen 27 September 2012 sampai dengan
saat ini Level II
Yayat Sutaryat Komisaris Independen
25 Juli 2011 sampai dengan saat ini Level V
Suwarta Komisaris Independen
23 Maret 2016 sampai dengan saat ini
Level V
PENILaIaN KINErJa DEWaN KOMISarIS
BIOJK secara khusus mengatur penilaian kinerja Dewan Komisaris berdasarkan parameter kriteria Penilaian Tugas dan
Tanggung Jawab Dewan Komisaris, termasuk pelaksanaan tugas Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi
dan Nominasi dalam ketentuan self-assessment pelaksanaan GCG sebagaimana diatur pada Surat Edaran Bank Indonesia
No. 1515DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance
bagi Bank Umum.
PROSEDUR PELAKSANAAN ASSESSMENT KINERjA DEWAN KOMISARIS
Pelaksanaan assessment kinerja Dewan Komisaris termasuk di dalam pelaksanaan self assessment GCG Perseroan yang
dilakukan secara berkala setiap semester.
KRITERIA EVALUASI KINERjA DEWAN KOMISARIS
Sama halnya dengan penilaian terhadap faktor pelaksanaan GCG, pelaksanaan assessment kinerja Dewan Komisaris disusun
dalam suatu governance system yang dikelompokkan menjadi 3 bagian penilaian yakni governance structure, governance process
serta governance outcome.
PIHAK yANG MELAKUKAN ASSESSMENT
Pelaksanaan assessment dilaksanakan oleh Satuan Kerja Kepatuhan sebagai satuan kerja yang melaksanakan penilaian
terhadap faktor pelaksanaan GCG di Perseroan.
DIREKSI
The BoaRD of DiReCToRs
Direksi merupakan organ Perseroan yang memiliki wewenang serta bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam
mengelola Bank. Secara garis besar, masing-masing Direktur dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan
sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan Bank agar dapat
menghasilkan keuntungan dan memastikan kesinambungan usaha Bank sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan
perundang-undangan.
Fungsi pengelolaan perusahaan oleh Direksi mencakup 5 lima tugas utama yaitu kepengurusan, manajemen risiko,
pengendalian intern, komunikasi, dan tanggung jawab sosial. Direksi bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam
menciptakan dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Direksi harus memastikan bahwa manajemen memiliki
rencana kerja yang seimbang antara pertumbuhan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Pengelolaan Bank yang
baik akan berlandaskan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran dalam
rangka memberi nilai tambah bagi pemegang saham dan pihak- pihak lain yang terkait dengan Bank.
rEfErENSI PEratUraN
Berdasarkan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, Direksi berwenang dan bertanggung
jawab penuh atas Perusahaan serta mewakili Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan
anggaran dasar.
tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB DIrEKSI
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor 519SKDIR- CS2011 tanggal 20 September 2011 menjelaskan mengenai
tugas dan tanggung jawab Direksi sebagai berikut.
Tugas Direksi
a. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank;
b. Direksi wajib mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. Direksi mengurus kekayaan Bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
The Company’s Board of Directors is the organ that has the authority, duty and responsibility in managing the Bank’s
collegial. Broadly speaking, each Director may carry out his her duties and take decisions in accordance with the division of
duties and responsibilities. The Board of Directors is responsible for the management of the Bank in order to generate profits
and to ensure the sustainability of the Bank in accordance with the statutes and regulation.
The function of management of the company by the Board of Directors includes five 5 main task management, risk
management, internal control, communications, and social responsibility. The Directors are responsible to shareholders in
creating and delivering values for shareholders. The Directors shall ensure that management has a work plan that is balanced
between long-term growth and short-term goals the Bank good management shall be based on the principles of transparency,
accountability, responsibility, independence and fairness in order to add values to shareholders and other parties related
to the Bank.
rEGULatION rEffErENCE
In accordance with Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company and Financial Service Authority Regulation
Number 33POJK.042014 regarding Directors and issuers of Board of Commissioners or Public Company, the Directors are
authorized and completely responsible for the Company also represent the Company, both inside and outside the court in
accordance with the Articles of Association.
DUtIES aND rESPONSIBILItIES Of DIrECtOrS
In accordance with Directors’ Decree Number 519SKDIR- CS2011 dated September 20, 2011 regarding the following
duties and responsibilities of Directors.
Directors Duties
a. Directors are fully responsible for conducting the management of the Bank;
b. Directors are obliged to manage the Bank in accordance with their authority and responsibility in accordance with
the Articles of Association also the applicable law and legislation;
c. Directors managed the asset of the Bank in accordance with the applicable regulations and legislations ;
Laporan Tahunan 2016
386
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
387
Growing Together with New Expanding Opportunities
DIREKSI
The BoaRD of DiReCToRs
d. Direksi wajib membuat dan melaksanakan Rencana Kerja Tahunan yang harus disampaikan kepada Dewan Komisaris
paling lambat 60 enam puluh hari kalender sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang;
e. Dalam hal Direksi tidak menyampaikan rencana kerja sebagaimana dimaksud, rencana kerja tahun yang lampau
diberlakukan. Rencana kerja tahun yang lampau berlaku juga bagi Bank yang rencana kerjanya belum memperoleh
persetujuan sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar atau peraturan perundang-undangan;
f. Direksi wajib menyerahkan laporan tahunan Bank kepada akuntan publik yang ditunjuk oleh Rapat Umum
Pemegang Saham RUPS untuk diperiksa. Laporan atas hasil pemeriksaan akuntan publik tersebut disampaikan
secara tertulis kepada Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Tahunan. Laporan tahunan harus memuat sekurang-
kurangnya : • Laporan keuangan yang terdiri atas sekurang-kurangnya
neraca akhir tahun buku yang baru lampau dalam perbandingan dengan tahun buku sebelumnya, laporan
laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, secara catatan
atas laporan keuangan tersebut;
• Laporan mengenai kegiatan Bank; • Laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan
lingkungan; • Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang
mempengaruhi kegiatan usaha Bank; • Laporan mengenai tugas pengawasan yang telah
dilaksanakan oleh Dewan Komisaris selama tahun buku yang baru lampau;
• Nama anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris; • Gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gaji atau
honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris Bank untuk tahun baru lampau.
g. Direksi wajib menerapkan manajemen risiko dan prinsip- prinsip Good Corporate Governance GCG dalam setiap
kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka pelaksanaan Good Corporate
Governance GCG, Direksi harus membentuk sekurang- kurangnya :
• Satuan kerja yang menjalankan fungsi Audit Internal,
untuk membantu Direksi dalam pengawasan operasional Bank pada seluruh organisasi Bank. Satuan Kerja Audit
Internal ini wajib independen terhadap satuan kerja operasional;
• Satuan kerja yang menjalankan fungsi Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko untuk membantu Direksi
dalam penerapan manajemen risiko sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia;
• Satuan Kerja yang menjalankan fungsi kepatuhan, untuk membantu Direksi dalam melakukan kepatuhan hukum,
perundang-undangan serta Peraturan Bank Indonesia atas operasional yang memiliki terkait dengan hukum,
perundang-undangan serta Peraturan Bank Indonesia.
h. Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja Audit Internal Bank, Auditor Eksternal, hasil
pengawasan Bank Indonesia danatau hasil pengawasan otoritas lain;
i. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan oleh Dewan Komisaris danatau Rapat Umum Pemegang Saham RUPS;
j. Direksi menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa RUPSLB dengan didahului pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS;
k. Pada penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak
hadir atau memiliki benturan kepentingan, maka Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dipimpin oleh salah satu
Direktur yang ditunjuk oleh Direksi;
l. Direksi melalui jajarannya di bidang Sumber Daya Manusia dengan menggunakan sarana yang mudah diketahui dan
diakses oleh Pegawai, wajib mengungkapkan kepada Pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang
kepegawaian baik mengenai pemberian gaji, tunjangan, fasilitas, sistem penerimaan pegawai, sistem promosi,
termasuk rencana Bank untuk mengadakan efisiensi melalui pengurangan pegawai maupun kebijakan strategis Bank
tentang kepegawaian lainnya;
m. Tiga bulan sebelum masa jabatan Direksi berakhir, Direksi dilarang mengambilmenetapkan kebijakan yang bersifat
strategis; n. Direksi wajib menyediakan data dan informasi yang akurat,
relevan dan tepat waktu pada Dewan Komisaris; o. Direksi wajib memberikan jawaban dan penjelasan atas
segala sesuatu yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris; p. Direksi harus memastikan kelancaran komunikasi antara
Bank dengan stakeholders melalui pemberdayaan fungsi Corporate Secretary;
q. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaik-baiknya;
r. Anggota Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya wajib mentaati Standar Etika Bank dan Standar
Etika yang tercantum pada Pedoman Kerja ini. d. Directors are obliged to prepare and execute the Annual
Work Plan which must be submitted to the Board of Commissioners no later than 60 sixty calender days before
the following fiscal year. e. In case where the Directors did not submit their work
plan, the work plan of the previous year shall be applied. The previous year work plan shall also be applicable to
the Bank in case the proposed work plans have not yet approved in accordance with the Articles of Association or
the legislations;
f. Directors are obliged to submit Bank annual report to a public accountant appointed by the General Meeting of
Shareholders to be examined. The examination report from public accountant shall be submitted in writing to the Annual
General Meeting of Shareholders. The Annual Report must contain at least:
• Financial report consisting of at least the year-end
balance sheet of the previous fiscal year in comparison with the previous fiscal year, profit and loss statement
of the current fiscal year, cash flow statement, and statement of changes in equity, with recordnote on
the financial report;
• Bank activity statement; • Report on execution of social and environmental
responsibility; • Details on arising problems during the fiscal year
which effects the Banking business; • Report on supervising duties which have been
conducted by the Board of Commissioners during the previous fiscal year;
• Names of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners:
• Salary and allowance for members of Board of Directors and salary or honorarium and allowance for
Board of Commissioners for the previous year. g. The Board of Directors is obliged to apply risk management
and principles of Good Corporate Governance GCG in every Banking business in all levels or stage of the organization.
In order to conduct Good Corporate Governance GCG, the Board of Directors has to form at least:
• Work units that will implement Internal Audit function, to assist the Directors in supervising the operational
of the Bank across Bank organization. This Internal Audit Work Unit must be independent towards other
operational work units;
• The work unit implementing Risk Management function and Risk Management Committee is to assist Directors
in applying risk management as regulated in Bank of Indonesia Regulation;
• The work unit implementing compliance function is to assist Directors in conducting legal compliance,
legislation and Bank of Indonesia Regulation on operational activities related to law, legislation and
Regulation of Bank of Indonesia.
h. The Board of Directors is obliged to follow up audit findings and recommendation from the Bank Internal Audit work
unit, External Auditor, supervision result from Bank of Indonesia andor supervision result from other authorities;
i. Implementing task which specifically given by the Board of Commissioners andor General Meeting of Shareholders GMS;
j. The Board of Directors holds Annual Shareholders General Meeting and Extraordinary Shareholders General Meeting
preceded by summoning for the General Meeting of Shareholders GMS;
k. In the execution of General Meeting of Shareholders GMS, in case where all members of the Board of Commissioners
did not attend or had conflicting appointment, therefore the General Meeting of Shareholders shall be chaired by one of
the Directors appointed by the Board of Directors;
l. The Board of Directors through all levels in Human Resources Sector, using a well-known access and means to employees,
is obliged to reveal to Employees the Bank’s strategic policy on employee affairs regarding salary, allowance, facilities,
employee recruitment system, promotion system, including the Bank’s plan to apply efficiency through downsizing
personnel or other Bank’s strategic policies on employee affairs.
m. Three months prior to the end of its tenure, the Board of Directors is forbidden to makestipulate any policies which
are deemed strategic. n. It is mandatory for the Board of Directors to supply accurate
data and information, relevant and on time to the Board of Commissioners;
o. It is mandatory for the Board to respond and explain to any inquiries raised by the Board of Commissioner;
p. The Board has to ensure the smooth communication between the Bank and stakeholders through empowering
Corporate Secretary; q. The Board is obliged to file and maintain the list of
Shareholders and Special List as best as possible; r. In conducting their duties and responsibilities, members
of the Board is obliged to comply with the Bank’s Ethics Standard listed in this Work Guidelines.
Laporan Tahunan 2016
388
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
389
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tanggung jawab Direksi
a. Direksi bertanggung jawab atas Laporan Keuangan; b. Direksi dalam penyelenggaraan tugas yang bersifat strategis
untuk kepentingan maksud dan tujuan Bank bertanggung jawab secara kolegial. Setiap anggota Direksi bertanggung
jawab dalam menyelenggarakan kegiatan operasional dari keputusan yang bersifat strategis dan keputusan lainnya
sesuai dengan tugas dan wewenangnya;
c. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Rapat Umum Pemegang Saham RUPS;
d. Dalam rangka mempertahankan kesinambungan usaha Bank, Direksi harus dapat memastikan dipenuhinya
tanggung jawab sosial Bank Corporate Social Responsibility yaitu dengan adanya perencanaan tertulis yang jelas dan
fokus dalam melaksanakan tanggung jawab sosial bank;
e. Segala keputusan Direksi yang diambil sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Kerja mengikat dan menjadi
tanggung jawab seluruh Direksi; f. Direksi bertanggung jawab atas penerapan Etika Usaha dan
tata perilaku Code of Conduct di lingkungan perusahaan.
BOarD MaNUaL DIrEKSI
Direksi memiliki Pedoman Kerja Direksi berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 519SKDIR-CS2011 tanggal 20
September 2011 sebagai petunjuk tata laksana kerja Direksi yang menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur,
sistemaris, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, serta menjadi acuan bagi Direksi dalam melaksanakan
tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan.
Pedoman Kerja Direksi mengacu pada prinsip-prinsip hukum Bank, ketentuan anggaran dasar, peraturan perundang-
undangan yang berlaku, serta prakti-praktik terbaik best practices Good Corporate Governance. Pedoman Kerja Direksi
menjelaskan hubungan secara profesional, transparan dan efisien.
Adapun isi Pedoman Kerja Direksi bank bjb yaitu: I Pendahuluan
II Organisasi Direksi III Tugas, Tanggung Jawab dan Kewenangan
IV Hubungan Direksi dengan Dewan Komisaris V Penutup
WEWENaNG DIrEKSI
Adapun wewenang Direksi yaitu: 1. Direksi mempunyai hak dan wewenang sebagai berikut.
a. Menetapkan kebijaksanaan Bank berdasarkan persertujuan Dewan Komisaris dalam menjalankan
kepengurusan Bank, kecuali ditetapkan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Mengangkat dan memberhentikan pegawai. c. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian
Bank termasuk menetapkan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi para pegawai Bank.
d. Melepas atau menjual dan menghapus inventaris milik Bank yang mempunyai nilai buku di bawah atau sama
dengan 20 dua puluh persen dari harga perolehan dengan harga jual tidak boleh lebih rendah dari nilai buku
kecuali ditetapkan lain oleh keputusan Rapat Direksi, yang selanjutnya wajib dilaporkan kepada RUPS.
e. Perbuatan untuk melakukan hapus tagih terhadap bunga, denda, danatau biaya lainnya selain pokok
kredit, dengan tetap berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Direksi berhak mewakili Bank di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dalam segala kejadian, mengikat
Bank dengan pihak lain dan pihak lain dengan Bank, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai
pengurusan maupun kepemilikan.
3. Berdasarkan persetujuan tertulis Dewan Komisaris dengan berpedoman kepada perudang-undangan yang berlaku
melakukan hal-hal sebagai berikut. a. Mengadakan kerjasama Bangun Guna Serah Built,
operate dan OwnBOD dan perjanjian-perjanjian lain yang mempunyai sifat yang sama.
b. Mengambil bagian atau ikut serta dalam Bank atau badan-badan lain atau menyelenggarakan perusahaan
baru yang tidak dalam rangka penyelamatan piutang, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan Bank dalam perusahaan atau badan-badan lain.
d. Melakukan: - Penggunaan cadangan untuk penghapusan kredit
kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit
UmumBMPK atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- Hapus tagih terhadap pokok kredit yang diberikan kepda pihak terkait sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
Responsibilities of the board of Directors
a. The Board is responsible for Financial Statement b. In achieving the purpose and objective, the Board shall
implement strategic duties and is responsible as a whole. Each member of the Board is responsible for conducting
operational activities of strategic decision and other decisions in accordance with pertaining duties and
responsibilities;
c. The Directors are accountable for executing their duties to the GMS.
d. In order to maintain the continuity of the Bank’s business, The Board should be able to ensure the fulfillment of Bank’s
social responsibility with a clear written plan and focus on implementing the Bank’s social responsibility.
e. Any decisions taken shall be in accordance with the guidelines and work rules; the decisions are binding and
of the responsibility of the entire Board members. f. The Board is responsible for the implementation of Business
Ethics and Code of Conduct of the Company
GUIDELINES FOR THE bOARD OF DIRECTORS
The Board of Directors has BOD Working Guidelines in accordance with Director’s Decree Number 519SKDIR-
CS2011 dated September 20, 2011, regarding working procedures for the Directors. The guideline explains the
activity stages in a structured and systematic manner, easy to understand and can be consistently implemented, and acts
as a reference for the Directors in implementing their duties to achieve Company Vision and Mission.
The BOD guideline refers to legal Banking principles, provisions in the articles of association, applicable law and regulations, also
best practices of Good Corporate Governance. The Guideline also explains various relationships in a professional, transparent
and efficient manner.
The followings are the content of bank bjb BOD Working Guideline:
I Introduction II Board of Directors Organization
III Duties, Responsibilities and Authorities IV Board of Directors and Board of Commissioners Relationship
V Conclusion
BOarD Of DIrECtOrS aUtHOrItIES
The followings are Board of Directors Authorities: 1. The Board has the following rights and authorities:
b. To stipulate Bank’s policy in accordance with the Board of Commissioners’ approval in implementing
management of the Bank, unless stipulated otherwise in the applicable laws and regulation.
c. To designate and terminate employee. d. To manage provisions regarding employee affairs
including to determine renumeration, pension plan and other allowances for the Bank’s employees.
e. To release or sell and write-off Bank’s inventory properties which have book value less or equal to 20
twenty percent from the purchasing price. The sale price must not be lower than the book value otherwise
decided in the Board Meeting, which must be reported in the following General Meeting of Shareholders GMS.
f. The Act to write-off interest, penalties, andor other fees other than the loan principal shall always refer to
the applicable laws and regulation. 2. The Board has the right to represent the Bank inside and
outside the court regarding any case in any situation, binding the Bank with other partyies and other partyies with the
Bank, also to implement any actions, both on management or Bank ownership.
3. Based on a written agreement from the Board of Commissioners and guided by the applicable regulations,
the Board shall perform the followings: a. Conduct cooperation in Built, Operate and OwnBOD
and other agreements which are similar in nature. b. Take part or participate in Bank’s or other institutions or
enforce a new company which is not in order to redeem debts in accordance with the prevailing terms.
c. Release partial or all Bank investment in companies or other institutions.
d. Undertake: • Use of reserve to write-off loans to related parties
as regulated in the provisions on The Maximum Limit for Loans BMPK or applicable laws and
regulations.
• Write-off loan principles released to certain parties corresponding to applicable laws and regulation.
Laporan Tahunan 2016
390
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
391
Growing Together with New Expanding Opportunities
4. Menetapkan Kebijakan Umum Tahunan Direksi berlandaskan pada Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis yang telah
disetujui atau ditetapkan oleh Dewan Komisaris. 5. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Bank
termasuk menetapkan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi para pegawai Bank berdasarkan
rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi. 6. Secara tertulis dapat menyerahkan kekuasaan mewakili
Bank tanpa mengalihkan tugas dan fungsi Direksi kepada seseorang atau beberapa orang anggota Direksi yang
khusus ditunjuk atau kepada seseorang atau beberapa orang karyawan Bank baik sendiri maupun bersama-sama
atau kepada orang lain atau Badan lain.
7. Mengikat Bank dengan pihak lain, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai pengurusan maupun
kepemilikan. 8. Dapat berpartisipasi aktif dalam keanggotaan atau
kepengurusan kelompok kerja, organisasi atau asosiasi di bidang perbankan pada tingkat regional, nasional maupun
internasional yang mendukung operasional Bank. 9. Dapat mengadakan kerjasama operasi dengan Badan
Usaha atau pihak lain serta dapat memelihara hubungan kerjasama yang baik dan harmonis dengan lembaga-
lembaga perbankan dan keuangan serta instansi lainnya, pada tingkat regional, nasional maupun internasional untuk
menunjang kelancaran operasional Bank.
10. Berwenang menyusun dan menetapkan seluruh ketentuan Bank yang meliputi bidang-bidang Perencanaan Strategis,
Audit, Manajemen Risiko, Penghimpun Dana, Pelayanan, Penyaluran Dana, Operasional, Teknologi Informasi,
Akuntansi, Sarana Pendukung, SDM dan hal-hal lain yang terkait dengan kegiatan bank.
11. Menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan dengan pembatasan
yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar mengenai hal-hal yang terlebih dahulu harus mendapat persetujuan tertulis
dari Komisaris: a. Mengadakan perjanjian atau kerjasama dengan Badan
Usaha atau pihak lain, dalam bentuk kerjasama operasi, kontrak manajemen, kerjasama lisensi, Bangun Guna
Serah Built, Operate and TrasferBOT, Bangun Guna Miliki Built, Operate and OWNBOW dan perjanjian-
perjanjian lain yang mempunyai sifat yang sama.
b. Mengambil bagian atau ikut serta dalam Bank atau badan-badan lain atau menyelenggarakan perusahaan
baru yang tidak dalam rangka penyelamatan piutang, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Melepas atau menjual serta menghapus aktiva tetap fixed asses maupun inventaris milik Bank dengan
mendapat persetujuan RUPS maupun RUPS Luar Biasa. d. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada perusahaan
lain, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. e. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk
mengatasi akibat kegagalan kredit dengan syarat harus menaris kembali penyeryaannya, dengan memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. f. Mengambil bagian baik sebagian atau seluruhnya
atau ikut serta dalam Bank atau badan lain atau menyelenggarakan perusahaan baru.
g. Melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan Bank dalam perusahaan atau badan lain.
h. Untuk tidak menagih lagi atau menghapusbukukan: - Piutang macet yang telah dihapusbukukan.
- Sebagian atau seluruh tunggakan bunga dan atau kewajiban lain selain piutang pokok dalam rangka
penyelamatan piutang restrukturisasi kredit maupun dalam rangka penyelesaian piutang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- Persediaan barang yang melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh rapat Dewan Komisaris.
- Ketentuan tersebut hanya dapat dilakukan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris
sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan oleh rapat Dewan Komisaris dengan memperhatikan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan untuk jumlah yang melebihi jumlah
tertentu sebagaimana ditetapkan oleh rapat Dewan Komisaris tersebut dilakukan oleh Direksi dengan
persetujuan RUPS.
i. Mengalihkan, melepaskan hak atau menjaminkan harta kekayaan Bank dalam satu tahun buku, baik dalam satu
transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, harus mendapat
persetujuan RUPS yang dihadiri atau diwakili Dewan Komisaris yang memiliki ¾ tiga per empat dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh ¾ tiga per empat dari jumlah seluruh suara yang
dikeluarkan secara sah dalam rapat.
j. Mengalihkan atau menjadikan sebagai jaminan utang atau melepaskan hak atas kekayaan Bank yang wajib
diumumkan dalam 2 dua surat kabar harian berbahasa Indonesia yang beredar di tempat kedudukan Bank
5. Stipulate BOD Annual Public Policy based on Corporate Plan and Business Plan which is approved and set forth
by the BOC. 6. Manage provisions regarding Bank’s employee affairs
including to determine renumeration, retirement or pension plan and other incomeallowances for the Bank’s employees
based on the recommendation from the Renumeration and Nomination Committee.
7. Give power in writing to represent Bank without diverting duties and function of the BOD to another or several
members of the BOD who are specifically appointed or to one or a group of Bank employees individually or together
or to another person or Institution.
8. Bind the Bank with a third party, also to execute any actions, both with regard to management or Bank ownership.
9. May actively participate in membership or group work management, organization or association within banking
sector in regional, national or international level which supports the Bank operations.
10. Conduct joint operation with other Business entities or parties also maintain good and harmonious cooperation
relationships with other Banks, agencies and financial institutions, on regional, national or international levels to
support the operational continuity of the Bank.
11. Authorize to compose and stipulate all banking terms including stipulations in Strategic Planning, Audit, Risk
Management, Fund raising, services, Funds distribution, Operational, Information Technology, Accounting, supporting
means, HRM and other related stipulations related to Bank activities.
12. Carry out all actions, both regarding management or Bank ownership with limitation stipulated in the Articles of
Association regarding affairs that must be approved in writing by the BOC;
13. Conduct an agreement or cooperation with other Business entities or parties, in the form of joint operation,
management contract, joint license, Built, Operate and TransferBOT, Built Operate and OwnBOW, and other
agreements which are similar in nature.
14. Take part or participate in Bank’s or other institutions or building of a new company which is not in order to redeem
debts in accordance with the applicable regulations. 15. Release, sell or write-off fixed asset or inventory belong to
the Bank with the approval from GMS or EGMS. 16. Invest in other Companies, by complying with the provisions
determined by the Bank of Indonesia and applicable laws and regulations.
17. Conduct temporary investment to overcome loan defaults, with divestments terms, and by complying to terms
determined by the Bank of Indonesia. 18. Take part partially or all or participate in Bank’s or other
institutions in managing a new company. 19. Release partially or all Bank investment in companies or
other institutions. 20. Not to recollect or write-off:
21. Bad debts which have been written-off. 22. Partial or all penalty on interest and or other obligations
other than debt principles in order to redeem credits debt restructuring or in order to settle accounts corresponding
to applicable laws and regulations 23. Inventories which exceed a certain amount determined by
BOC Meeting. 24. This provision may only be conducted by the BOD with the
approval of the BOC up to a certain amount determined by the BOC Meeting with regards to applicable laws and
regulations; as for the said amount exceeding a certain number as stipulated by the BOC Meeting, the decision
must be taken by the BOD with the approval of GMS.
25. Divert, release the rights or pledge Bank’s asset in one fiscal year, either in one or several transactions individually
or related one and another, must obtain the approval of GMS attended or represented by BOC who owns 34 three
quarter of total shares with legitimate voting rights and approved by 34 three quarter of all votes legally accounted
for in the meeting.
26. Divert or render as security debt or release Bank’s asset rights which is mandatory to be announced in 2 two
Indonesian newspapers in Indonesian language, distributed within the Bank’s location no later than 30 thirty days as
of the execution of the activity mentioned.
27. BOD must obtain the approval from the GMS and EGMS in the case where the investmentdivestment value that
will be conducted by the Bank is significant for the Bank, i.e. meets one of the following requirements:
28. More or equal to 10 ten percent of the Bank revenue according to the latest annual calculation approved by
the GMS or other amount corresponding to the laws and regulation of Bank of Indonesia.
29. More or equal to 20 twenty percent of the Bank owner equity according to the latest annual calculation approved
by the GMS or other amount corresponding to the laws and regulation of Bank of Indonesia.
30. Prepare, invite and conduct GMS and EGMS. 31. The BOD is authorized to make announcement in the mass
media regarding all information considered important and representing the Bank’s interest.
Laporan Tahunan 2016
392
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
393
Growing Together with New Expanding Opportunities
paling lambat 30 tiga puluh hari terhitung sejak dilakukannya kegiatan tersebut.
k. Direksi harus pula mendapat persetujuan RUPS dan RUPSLB dalam hal nilai investasidivestasi yang akan
dilakukan oleh Bank adalah material bagi Bank, yaitu memenuhi salah satu dari kedua hal berikut.
- Lebih besar atau sama dengan 10 sepuluh
perseratus dari pendapatan revenue Bank menurut perhitungan tahunan terakhir yang telag
disahkan oleh RUPS atau jumlah lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan Peraturan
Bank Indonesia.
- Lebih besar atau sama dengan 20 dua puluh perseratus dari modal sendiri owner equity Bank
menurut perhitungan tahunan terakhir yang telah disahkan oleh RUPS atau jumlah lain sesuai dengan
peraturan perundangan-undangan dan Peraturan Bank Indonesia.
12. Mempersiapkan, mengundang serta melaksanakan RUPS dan RUPS Luar Biasa.
13. Direksi berwenang untuk mengumumkan kepada media massa informasi yang dianggap penting dan mewakili
kepentingan dengan Bank. 14. Direksi mengajukan usulan kepada SKAI kepada Dewan
Komisaris untuk mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Direksi berwenang mengangkat kepala SKAI
setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. 15. Direksi secara tertulis dapat menyerahkan kekuasaan
mewakili Bank kepada seorang atau beberapa orang karyawan Bank baik sendiri maupun bersama-sama atau
kepada orang atau Badan lain. 16. Perbuatan hukum untuk mengalihkan kekayaan Bank atau
menjadikan jaminan utang yang lebih dari 50 lima puluh persern dari seluruh jumlah kekayaan bersih Bank baik
dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, yang terjadi
dalam jangka waktu 1 satu tahun buku atau lebih, harus mendapat persetujuan RUPS dengan ketentuan sebagai
berikut. a. Dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling
sedikir ¾ tiga per empat bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui dari
¾ tiga per empat bagian dair jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang hadir dalam RUPS.
b. Dalam hal kuorum tersebut tidak tercapai, maka dalam RUPS kedua keputusan sah apabila dihadiri
oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 23 dua per tiga bagian dari
jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui lebih dari ¾ tiga per empat bagian
dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang hadir dalam RUPS.
c. Dalam hal kuorum tersebut tidak tercapai, maka atas permohonan bank kuorum jumlah suara untuk
mengambil keputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
17. Perbuatan hukum untuk melakukan Transaksi Material dan Transaksi Benturan Kepentingan Tertentu sebagaimana
dimaksud dalam perundang-undangan di bidang Pasar Modal harus mendapat persetujuan dari RUPS Bank,
dengan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dalam Pasar Modal.
18. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, atau menjadikan jaminan utang seluruh atau lebih dari 50 lima puluh
persen dari seluruh jumlah kekayaan bersih Bank baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri
sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain, yang terjadi dalam jangka 1 satu tahun buku atau jangka waktu yang
lebih lama sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Bank, harus mendapat persetujuan RUPS, dengan syarat dan
ketentuan sebagaimana dimaksud.
19. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, atau menjadikan jaminan utang kurang dari 50 lima puluh persen dari
seluruh jumlah kekayaan bersih Bank baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri
ataupun yang berkaitan satu sama lain, yang terjadi dalam jangka waktu 1 satu tahun buku atau jangka waktu yang
lebih lama sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Bank dapat dilaukan Direksi dengan persetujuan tertulis
dari Dewan Komisaris, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya peraturan
Pasar Modal.
20. a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Bank.
b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu
dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang
bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Bank.
21. Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan
memberikan kepadanya kekuasaan yang diatur dalam surat kuasa.
32. BOD proposes SKAI to BOC to seek approval from the BOC . BOD is authorized to promote Chairman of SKAI after
receiving approval from the BOC. 33. BOD, in writing, may handover its authorities to represent
Bank to one or a group of employees of the Bank either individually or together or to another person or institutions.
34. Legal action to transfer the Bank’s asset or divert it to be loan guarantee which is more than 50 fifty percent from
the whole net asset of the Bank either in one transaction or in several transactions stand-alone or related one to
another, occurring in a period of 1one fiscal year or more, must receive the approval of GMS with the following terms:
35. Attended by shareholders representing at least 34 three quarter of the total shares with legitimate voting rights
approved by 34 three quarter of total shares with legitimate voting rights of those attending GMS.
36. In the case where quorum couldn’t be achieved, therefore in GMS both decisions are legitimate if attended
by shareholders or their legitimate representatives representing at least 23 two third of the total shares
with legitimate voting rights and decision approved by more than 34 three quarter of the total shares with legitimate
voting rights of the ones attending GMS.
37. In the case where quorum couldn’t be achieved, therefore upon request from the number of quorum votes in order to
make decision, notice and the execution timedate of GMS, is set by the Chairman of the Capital Market Supervisory
Agency and other Financial Institutions.
38. Legal action to perform Material Transactions and Transactions which have Certain Conflicts of Interest as
regulated in Capital Market law must obtain the approval from GMS, based on the terms listed in the laws and
regulation in Capital Market.
39. Legal action to transfer or divert the Bank’s asset, or to make it all or more than 50 fifty per cent loan guarantee
from the Bank whole net asset either in one or several transactions stand-alone or related one to another,
occurring in the period of 1one or more fiscal years, as regulated in the Articles of Association of the Bank, must
receive the approval of GMS with terms and conditions as mentioned.
40. Legal action to transfer or divert the Bank’s asset, or to make it all or more than 50 fifty per cent loan guarantee
from the Bank whole net asset either in one or several transactions stand-alone or related one to another,
occurring in the period of 1one or more fiscal years, as regulated in the Articles of Association of the Bank, may be
performed by the BOD upon written approval from the BOC with regards to applicable laws and regulation specifically
Capital Market regulation. 41. a.
President Director has the right and authority to act as and on behalf of the BOD also representing the Bank.
42. b. In the case when the President Director does or
can not attend, which is impediment no evidence to third parties, therefore another member of the BOD has the
right and authority to act for and on behalf of the BOD and representing the Bank.
43. For a certain actions, BOD has the right to appoint one or several persons as hisher deputyies or representatives
by giving himherthem power which is regulated in the power of attorney.
44. The division of duties and arrangement authorities amongst members of BOD is regulated by the GMS decision, in the
case where GMS gives authorities to the BOC, therefore the division of BOD members’ duties and authorities is set forth.
Laporan Tahunan 2016
394
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
395
Growing Together with New Expanding Opportunities
22. Pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS,
dalam hal RUPS memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris, maka pembagian tugas dan wewenang anggota
Direksi ditetapkan
23. Segala keputusan Direksi yang diambil sesuai dengan Pedoman Kerja Direksi mengikat dan menjadi tanggung
jawab seluruh anggota Direksi. 24. Dalam hal Bank mempunyai benturan kepentingan dengan
kepentingan pribadi seorang anggota Direksi, maka Bank akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya dan dalam hal
Bank mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini
Bank diwakili oleh Dewan Komisaris.
25. Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Direksi dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan
Bank atau mengurangi keuntugan Bank dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan dimaksud dalam
setiap keputusan.
26. Direksi dilarang memberikan kuasa hukum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.
Kuasa umum adalah pemberian kuasa pada satu orang Pegawai atau lebih atau orang lain yang mengakibatkan
pengalihan tugas, wewenang dan tanggung jawab Direksi secara menyeluruh tanpa batasan ruang lingkup dan waktu.
27. Direksi dilarang menggunakan penasihat perorangan dan atau jasa profesional sebagai konsultan kecuali memenuhi
persyaratan sebagai berikut. a. Proyek bersifat khusus.
b. Didasari oleh kontrak yang jelas, sekurang-kurangnya
mencakup lingkup kerja, tanggung jawab dan jangka waktu pekerjaan serta biaya.
c. Konsultan adalah pihak independen dan memiliki kualifikasi untuk mengerjakan proyek yang bersifat khusus.
28. Direksi dapat menunjuk dan memberi wewenang kepada Biro Administrasi Efek untuk melaksanakan pencatatan
saham dalam daftar pemegang saham dan daftar khusus. 29. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan
memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam daftar
pemegang saham apabila ketentuan dalam anggaran dasar tidak terpenuhi.
30. Anggota Direksi boleh bertindak selaku kuasa dalam rapat, namun dalam pemungutan suara anggota Direksi yang
bersangkutan dilarang untuk bertindak sebagai kuasa dari pemegang saham.
KrItErIa DIrEKSI
Adapun kriteria Direksi yaitu: 1. Direksi harus memenuhi persyaratan yang berlaku sesuai
dengan perundang-undangan serta Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, telah lulus penilaian kemampuan
dan kepatuhan fit and proper test sesuai ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian kemampuan dan Kepatutan
Fit and Proper Test, serta berdomisili di Indonesia
2. Direksi wajib mengikuti ketentuan Undang-undang Perseroan terbatas, peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal, dan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan usaha Bank
3. Direksi adalah warga Negara Indonesia yang: a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Mempunyai akhlak dan moral yang baik c. Setia dan taat kepada Negara dan Pemerintah Republik
Indonesia d. Tidak terlibat secara langsung maupun tidak langsung
dalam kegiatan pengkhianatan kepada Negara Republik Indonesia
e. Sehat jasmani dan rohani f. Bebas dari penyalahgunaan narkoba dan miras
g. Netral terhadap semua partai politik h. Tidak pernah dihukum karena melakukan kegiatan yang
merugikan negara atau tindakan-tindakan yang tercala dibidang perbankan.
i. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan Keputusan Pengadilan
j. Mampu melaksanakan perbuatan hukum k. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota
Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Bank dinyatakan pailit.
l. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dalam kurun waktu
5 lima tahun sebelum pengangkatan. m. Telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan fit and
proper test berdasarkan ketentuan yang berlaku.
n. Usia maksimal calon Direksi pada sat pertama kali diangkat adalah 54 lima puluh empat tahun.
o. Bukan sebagai mantan anggota Direksi Perseroan atau Pejabat Eksekutif Perseroan yang purnabakti,
mengundurkan diri, atau diberhentikan. p. Khusus untuk persyaratan menjadi Direktur Utama
adalah wajib mempunyai latar belakang pengalaman di bidang perbankan komersial dengan jabatan terakhir
serendah-rendahnya Direktur yang masih aktif atau pernah menjadi Direktur pada sebuah Bank Umum
Laporan Tahunan 2016
396
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
397
Growing Together with New Expanding Opportunities
dengan total asset sekurang-kurangnya sama dengan total aset Perseroan dengan memiliki rekam jejak yang
baik. q. Wajib menjabat sebagai anggota Direksi Bank bagi calon
Direktur Utama yang berasal dari Perseroan. r. Wajib mempunyai latar belakang perbankan komersial
dengan jabatan sebagai pejabat eksekutif atau satu tingkat dibawah Direksi, bagi calon Direktur yang berasal
dari Bank atau dari Luar Perseroan.
PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN Pengangkatan anggota Direksi berlaku efektif setelah
mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test
sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 27 POJK.032016 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk dapat
mengikuti proses Fit and Proper Test, Perseroan mengajukan permohonan untuk memperoleh persetujuan calon anggota
Direksinya kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Tabel Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Nama
jabatan Pelaksana
Hasil
ahmad Irfan Direktur utama
otoritas Jasa Keuangan Lulus
agus Gunawan Direktur Mikro
otoritas Jasa Keuangan Lulus
Suartini Direktur Komersial
otoritas Jasa Keuangan Lulus
Fermiyanti Direktur Konsumer
otoritas Jasa Keuangan Lulus
agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko
otoritas Jasa Keuangan Lulus
nia Kania Direktur Keuangan
otoritas Jasa Keuangan Lulus
Benny Santoso Direktur operasional
otoritas Jasa Keuangan Lulus
DaSar PENGaNGKataN aNGGOta DIrEKSI
Anggota Direksi diangkat berdasarkan akta persetujuan rapat RUPS. Dasar pengangkatan tiap-tiap anggota Direksi adalah
sebagai berikut.
Tabel Dasar Pengangkatan Direksi Nama
jabatan Dasar Pengangkatan
ahmad Irfan Direktur utama
akta rupSLB no. 219, 220, 221 tanggal 19 tahun 2014 agus Gunawan
Direktur Mikro akta rupSLB no. 219, 220, 221 tanggal 19 tahun 2014
Suartini Direktur Komersial
akta rupSLB no. 219, 220, 221 tanggal 19 tahun 2014 Fermiyanti
Direktur Konsumer akta rupSLB no. 219, 220, 221 tanggal 19 tahun 2014
agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko
akta rupSLB no. 110, 111 tanggal 29 Mei 2015 nia Kania
Direktur Keuangan akta rupSLB no. 219, 220, 221 tanggal 19 tahun 2014
Benny Santoso Direktur operasional
akta rupSLB no. 219, 220, 221 tanggal 19 tahun 2014
KEBIJaKaN KEBEraGaMaN KOMPOSISI DIrEKSI
Dalam rekomendasi Otoritas Jasa Keuangan yang dituangkan dalam Lampiran Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
Nomor 32SEOJK.042015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dinyatakan komposisi anggota Direksi
memperhatikan keberagaman komposisi anggota Direksi. Keberagaman komposisi anggota Direksi merupakan kombinasi
karakteristik yang diinginkan baik dari segi organ Direksi maupun anggota Direksi secara individu, sesuai dengan kebutuhan
Perusahaan Terbuka. Kombinasi tersebut ditentukan dengan cara memperhatikan keahlian, pengetahuan dan pengalaman
yang sesuai pada pembagian tugas dan fungsi jabatan Direksi dalam mencapai tujuan Perusahaan Terbuka. Dengan
demikian, pertimbangan kombinasi karakteristik dimaksud akan berdampak dalam ketepatan proses pencalonan dan penunjukan
individual anggota Direksi ataupun Direksi secara kolegial.
Pada periode 2016, keberagaman komposisi Direksi Perseroan tercermin dalam pendidikan, pengalaman kerja, usia dan jenis
kelamin, dapat dilihat sebagaimana dalam tabel di bawah ini:
Tabel Keberagaman Komposisi Direksi Nama
jabatan Usia
jenis Kelamin Pendidikan
Pengalaman kerja Keahlian
ahmad Irfan Direktur utama
53 tahun Laki-laki
S1 pertanian S2 hukum
• pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial bank bjb
• Direktur Komersial bank bjb • Wakil ketua 2 asosiasi
perbankan Daerah aSBanDa
agus Gunawan Direktur Mikro
43 tahun Laki-laki
S1 pendidikan • Assisstant Vice President
pT Bank Danamon Indonesia, Tbk
• Senior Vice president pT Bank BTpn
Suartini Direktur Komersial
48 tahun perempuan
S1 Statistika • pemimpin Divisi Consumer
bank bjb • pemimpin Divisi Kredit
Konsumer bank bjb Fermiyanti
Direktur Konsumer 53 tahun
perempuan S1 pertanian
• pemimpin Divisi Card Center and Electronic
Banking bank bjb • pemimpin Divisi Kpr dan
Motgage bank bjb agus Mulyana
Direktur Kepatuhan dan Manajemen
risiko 52 tahun
Laki-laki S1 ekonomi
S2 Manajemen • pemimpin Kantor Wilayah
III bank bjb • pemimpin Divisi Corporate
Secretary bank bjb nia Kania
Direktur Keuangan 50 tahun
perempuan S1 ekonomi
• Direktur utama Dana pensiun bank bjb
• pemimpin Divisi Jaringan dan Layanan bank bjb
Benny Santoso Direktur
operasional 50 tahun
Laki-laki S1 Manajemen
S2 Manajemen Direktur Kepatuhan Bank DKI
Direktur Keuangan Bank DKI
Laporan Tahunan 2016
398
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
399
Growing Together with New Expanding Opportunities
JUMLaH DaN KOMPOSISI DIrEKSI
Selama tahun 2016, Direksi berjumlah 7 tujuh orang yang terdiri dari 1 satu orang Direktur Utama dan 6 enam orang
Direktur. Jumlah dan komposisi Direksi adalah sebagai berikut.
Tabel Komposisi Direksi No
Nama jabatan
Domisili Tanggal Pengangkatan
Efektif
1 ahmad Irfan
Direktur utama Indonesia
19 Desember 2014 19 Desember 2014
2 agus Gunawan
Direktur Mikro Indonesia
19 Desember 2014 19 Desember 2014
3 Suartini
Direktur Komersial Indonesia
19 Desember 2014 19 Desember 2014
4 Fermiyanti
Direktur Konsumer Indonesia
19 Desember 2014 19 Desember 2014
5 agus Mulyana
Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko
Indonesia 29 Mei 2015
29 Mei 2015 6
nia Kania Direktur Keuangan
Indonesia 19 Desember 2014
19 Desember 2014 7
Benny Santoso Direktur operasional
Indonesia 19 Desember 2014
19 Desember 2014
HUBUNGaN afILIaSI DIrEKSI
Direksi senantiasa bertindak independen, dalam arti tidak mempunyai benturan kepentingan yang dapat mengganggu
kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan
terhadap Dewan Komisaris.
Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, kepemilikan saham danatau hubungan keluarga
dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi danatau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank,
sehingga, dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen.
Direksi tidak memangku jabatan rangkap sebagai Direktur Utama atau Direktur lainnya pada Badan Usaha Milik Negara,
Daerah dan Swasta atau jabatan lain yang berhubungan dengan pengelolaan Perseroan, maupun jabatan struktural, dan jabatan
fungsional lainnya pada instansilembaga pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta jabatan lainnya sesuai dengan
ketentuan Anggaran DasarPerseroan dan peraturan perundang- undangan lainnya yang berlaku.
Hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama danatau pengendali, yang meliputi:
- Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya.
- Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
- Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama danatau pengendali.
- Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan
- Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama danatau pengendali.
Hubungan Afiliasi Direksi dapat dilihat sebagaimana tabel di bawah ini:
Tabel Hubungan Afiliasi Direksi Nama
jabatan Hubungan Keuangan, Keluarga dan Kepengurusan Direksi
Hubungan Keuangan Dengan Hubungan Keluarga Dengan
Hubungan Kepengurusan
Dengan Perusahaan Lain
Dewan Komisaris
Direksi Pemegang
Saham Pengendali
Dewan Komisaris
Direksi Pemegang
Saham Pengendali
ya Tidak
ya Tidak
ya Tidak
ya Tidak
ya Tidak
ya Tidak
ya Tidak
ahmad Irfan Direktur utama
√ √
√ √
√ √
√ agus Gunawan
Direktur Mikro √
√ √
√ √
√ √
Suartini Direktur
Komersial √
√ √
√ √
√ √
Fermiyanti Direktur
Konsumer √
√ √
√ √
√ √
agus Mulyana Direktur
Kepatuhan dan Manajemen risiko
√ √
√ √
√ √
√ nia Kania
Direktur Keuangan
√ √
√ √
√ √
√ Benny Santoso
Direktur operasional
√ √
√ √
√ √
√
rUaNG LINGKUP PEKErJaaN DaN taNGGUNG JaWaB MaSING-MaSING
aNGGOta DIrEKSI
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengelolan Perseroan sehari-hari dilakukan pembagian tugas Direksi
didasari pada struktur organisasi Bank, namun pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi tetap merupakan
tanggung jawab bersama.
Laporan Tahunan 2016
400
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
401
Growing Together with New Expanding Opportunities
PEMbAGIAN TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI
Adapun pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab Direksi yaitu:
Tabel Pembidangan Tugas Direksi Nama
jabatan bidang Tugas
Tanggung jawab
ahmad Irfan Direktur utama
1. Mengkoordinir dan memberikan arahan dalam penyusunan visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana Korporasi dan rencana Bisnis untuk
2. dibicarakan dan disetujui oleh Dewan Komisaris atau rupS sesuai dengan ketentuan anggaran Dasar Bank.
3. Menyelaraskan dan mengakomodir inisiatif internal Bank yang dapat memberi nilai tambah serta meningkatkan kinerja dan daya saing Bank.
4. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas antar anggota Direksi, melaksanakan pembinaan dan pengendalian terhadap seluruh kegiatan
5. operasional dan pengelolaan Bank secara efektif dan efisien, dengan memperhatikan asas keseimbangan dan keserasian serta memastikan
6. kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi penerapan prinsip-prinsip GCG dan Standar etika Bank secara konsisten dalam
8. perusahaan 9. Memimpin rapat Direksi.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan kepengurusan Bank secara efektif dan
efisien. Memastikan informasi yang terkait dengan
Bank selalu tersedia bila diperlukan oleh Dewan Komisaris dan Bank Indonesia.
agus Gunawan Direktur Mikro
Suartini Direktur Komersial
Fermiyanti Direktur Konsumer
agus Mulyana Direktur Kepatuhan
dan Manajemen risiko
1. Mengkoordinasikan, mengendalikan, mengembangkan, membina, mengelola serta mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional dari bidang-bidang di bawahnya.
2. Melakukan koordinasi dengan Dewan Komisaris melalui Komite pemantau risiko baik atas inisiatifnya maupun atas permintaan Dewan Komisaris dalam rangka
pengendalian, pengembangan, pembinaan dan pengawasan operasional Bank, khususnya yang terkait dengan manajemen risiko.
3. Melakukan pemantauan unsur kepatuhan dan pengendalian risiko terhadap seluruh satuan kerja Bank.
4. Memonitor kualitas hasil kerja dan kinerja seluruh bidang di bawahnya agar rencana Bisnis yang telah ditetapkan dapat tercapai.
5. Melaporkan kepada Bank Indonesia atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya secara setiap semester dan laporan adanya pelanggaran di bidang keuangan dan
perbankan maupun keadaan yang membahayakan kelangsungan Bank. 6. Memantau pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan mengantisipasi risiko serta
pelaksanaan GCG melalui rapat Direksi, rapat Komite 7. pemantau risiko ataupun rapat Komite Manajemen risiko terutama pada ketentuan
KpMM, BMpK, Kap, ppap, Transaksi ValaspDn. 8. Memberi masukan kepada Direksi mengenai peraturan Bank Indonesia dan
perundang-undangan yang berlaku agar keputusan yang diambil 9. tidak bertentangan dengan ketentuan tersebut.
10. Mengkaji rancangan keputusan sehingga tidak mengandung unsur penyimpangan terhadap peraturan Bank Indonesia maupun peraturan
11. perundang-undangan yang berlaku serta anggaran Dasar Bank. 12. Mengevaluasi dan menyetujui rencana kerja dari masing-masing bidang di bawahnya
untuk memastikan bahwa Bank telah menerapkan 13. prinsip kehati-hatian, penerapan manajemen risiko serta memenuhi seluruh
peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang- undangan 14. serta peraturan internal lainnya yang berlaku.
15. Mensosialisasikan peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang- undangan terbaru kepada pihak-pihak terkait.
1. Memastikan semua rancangan keputusan yang menjadi cakupan
tugasnya telah diketahui dan diuji, sepanjang rancangan keputusan tersebut
disampaikan secara terbuka kepada Direktur Yang Membawahkan Fungsi
Kepatuhan.
2. Memastikan bahwa rancangan keputusan yang menurut pengkajian
Direktur yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan mengandung unsur
pelanggaran benar-benar dipatuhi untuk tidak dilaksanakan oleh forum atau
pejabat pembuat keputusan.
3. Memastikan bahwa Bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank
Indonesia, peraturan perundang- undangan lainnya dan Kebijakan Intern
Bank yang berlaku dalam rangka menjamin kepatuhan terhadap hukum
dan prinsip kehati-hatian.
4. Memastikan Good Corporate Governance telah dilaksanakan
5. Memastikan penerapan prinsip mengenal nasabah telah dilaksanakan.
6. Memastikan Manajemen risiko Kepatuhan telah dilaksanakan.
nia Kania Direktur Keuangan
Benny Santoso Direktur operasional
1. Mengkoordinasikan, mengendalikan, mengembangkan, membina, mengelola serta mengevaluasi pelaksanaan tugas dari bidang- bidang yang berada dibawah tanggung
jawabnya agar efektif dan efisien dengan mengutamakan asas keseimbangan. 2. Mengembangkan program efisiensi, efektivitas, dan manajemen mutu dari produk-
produk Bank, serta memastikan dilaksanakannya secara konsisten di lingkungan unit kerja masing-masing.
3. Memantau serta mengawasi Batas Maksimal pemberian Kredit atas aktivitas intermediasi Bank.
4. Memonitor kualitas hasil kerja dan kinerja seluruh bidang di bawahnya agar rencana Bisnis yang telah ditetapkan dapat tercapai.
5. Memantau serta mengendalikan penerapan manajemen risiko dan penerapan prinsip- prinsip GCG pada bidang-bidang di bawahnya.
1. Memastikan berjalannya prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap
peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan dan peraturan
Internal Bank lainnya yang berlaku. 2. Memastikan informasi yang terkait
dengan bidang-bidang di bawahnya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris
dan Bank Indonesia.
raNGKaP JaBataN DIrEKSI
Ketentuan rangkap jabatan bagi Direksi diatur dalam Pedoman Kerja Direksi yaitu Direksi tidak merangkap jabatan sebagai
anggota Dewan Komisaris, Direksi atau pejabat eksekutif pada bank, perusahaan danatau lembaga lain kecuali apabila
anggota Direksi yang bersangkutan bertanggung jawab terhadap pengawasan atas penyertaan pada perusahaan
anak Bank, menjalankan tugas fungsional menjadi Dewan Komisaris pada perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan
oleh Bank, sepanjangan perangkapan jabatan tersebut tidak mengakibatkan yang bersangkutan mengabaikan pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Direksi Bank.
Seluruh Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan
dan atau lembaga lain, sesuai ketentuan, sebagaimana tabel di bawah ini:
Tabel Rangkap jabatan Direksi Nama
jabatan jabatan pada PerusahaanInstansi Lain
Nama Perusahaan Instansi Lain
ahmad Irfan Direktur utama
- -
agus Gunawan Direktur Mikro
- -
Suartini Direktur Komersial
- -
Fermiyanti Direktur Konsumer
- -
agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko
- -
nia Kania Direktur Keuangan
- -
Benny Santoso Direktur operasional
- -
PENGELOLaaN BENtUraN KEPENtINGaN DIrEKSI
Pengelolaan benturan kepentingan Direksi diatur dalam Pedoman Kerja Direksi, antara lain:
1. Anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama- sama dilarang memiliki saham melebihi 25 dua puluh lima
persen dari modal disetor pada suatu perusahaan lain. 2. Antara sesama anggota Direksi dan anggota Direksi dengan
anggota Dewan Komisaris tidak boleh ada hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua, baik menurut garis
lurus maupun garis kesamping, termasuk menantu dan ipar. 3. Direksi wajib mengungkapkan:
a. kepemilikan saham baik pada Bank maupun pada perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di
luar negeri. b. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan
Komisaris, Direksi lain danatau pemegang saham pengendali Bank, sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Laporan Tahunan 2016
402
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
403
Growing Together with New Expanding Opportunities
4. Benturan kepentingan yang berpotensi menjadi benturan kepentingan atau segala sesuatu yang dapat menghambat
Direksi untuk bertindak independen harus diungkapkan oleh Direksi. Benturan kepentingan merupakan suatu kondisi
adanya konflik antara kepentingan ekonomis perusahaan dan kepentingan ekonomis individu.
5. Dalam hal terdapat benturan kepentingan dalam pengambilan keputusan, Direksi harus mengutamakan
kepentingan Bank. 6. Pengungkapan benturan kepentingan dicantumkan dalam
setiap risalah rapat Direksi, paling kurang mencakup nama Direksi yang memiliki benturan kepentingan, masalah pokok
benturan kepentingan dan dasar pertimbangan pengambilan keputusan.
7. Terkait dengan pengambilan keputusan dalam rapat Direksi, Direksi yang memiliki benturan kepentingan diperkenankan
untuk mengungkapkan ide dan pendapat, akan tetapi tidak dosertakan dalam pengambilan keputusan baik dalam
musyawarah maupun pengambilan suara terbanyak. Hal ini dicatat dalam risalah rapat Direksi.
KEPEMILIKaN SaHaM DIrEKSI
Perseroan mewajibkan anggota Direksi untuk mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik pada bank bjb, Bank lain, Lembaga
Keuangan Bukan Bank dan perusahaan lainnya, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri. Sesuai ketentuan
Bank Indonesia, anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dilarang memiliki saham melebihi 25
dari modal disetor pada suatu perusahaan lain.
Kepemilikan saham Direksi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel Kepemilikan Saham Direksi Nama
jabatan Periode
Kepemilikan Saham bank
bank Lain Lembaga Keuangan
Non bank Perusahaan
Lain
ahmad Irfan Direktur utama
- -
- -
agus Gunawan Direktur Mikro
- -
- -
Suartini Direktur Komersial
- -
- -
Fermiyanti Direktur Konsumer
- -
- -
agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen
risiko -
- -
- nia Kania
Direktur Keuangan -
- -
- Benny Santoso
Direktur operasional -
- -
-
PELaKSaNaaN tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB DIrEKSI taHUN 2016
RAPAT DIREKSI
Setiap kebijakan dan keputusan strategis wajib diputuskan melalui rapat Direksi. Rapat Direksi dilaksanakan sekurang-
kurangannya 1 satu kali dalam satu bulan dengan materi bahasan meliputi namun tidak terbatas pada:
1. Pengembangan produk 2. Rencana strategis
a. Rencana kerja dan anggaran tahunan b. Rencana korporat dan rencana bisnis
c. Penempatan dalam surat berharga dengan tujuan investasi jangka panjangpenyertaan
d. Reward and punishment, mutasi, promosi, jejang karir, kesejahteraan, pendidikan yang berkaitan dengan
persyaratan jabatan. e. Pengadaan dalam jumlah tertentu
f. Pencapaian target anggaran g. Pengaduan nasabah atau berita media lain yang
berdampak negatif 3. Penetapan kebijakan umum Direksi tahunan
4. Penyiapan anggaran tahunan Bank 5. Penyiapan Panitia pengadaan jasa audit
6. Penyiapan kebijakan yang terkait dengan operasional Bank 7. Penelaahan laporan bulanan Bank umum
8. Penelaahan atas rencana kerja Divisi
Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota
Direksi telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan
secara tertertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai
kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.
FREKUENSI DAN KEHADIRAN RAPAT
Sepanjang tahun 2016, Direksi telah menyelenggarakan Rapat Direksi sebanyak 22 dua puluh dua kali. Frekuensi dan tingkat
kehadiran masing-masing anggota Direksi disajikan sebagai berikut
Laporan Tahunan 2016
404
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
405
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Frekuensi dan Kehadiran Rapat Direksi Nama
jabatan Rapat Direksi
Rapat Gabungan Direksi dengan Dewan Komisaris
jumlah dan Kehadiran jumlah dan Kehadiran
jumlah Rapat
jumlah Kehadiran
jumlah Rapat jumlah Kehadiran
ahmad Irfan Direktur utama
22 22
100 9
9 100
agus Gunawan Direktur Mikro
22 20
90,91 9
7 77,78
Suartini Direktur Komersial
22 21
95,45 9
8 88,89
Fermiyanti Direktur Konsumer
22 21
95,45 9
8 88,89
agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan
Manajemen risiko 22
22 100
9 6
66,67 nia Kania
Direktur Keuangan 22
21 95,45
9 9
100 Benny Santoso
Direktur operasional 22
22 100
9 8
88,89
aGENDa, taNGGaL DaN PESErta raPat DIrEKSI
Sepanjang tahun 2016, agenda, tanggal dan peserta Rapat Direksi adalah sebagai berikut.
Tabel Rapat Direksi No.
Tanggal Agenda Rapat
Peserta Rapat Kehadiran
Keterangan
1 05 Januari 2016
Insentif prestasi Kerja 2
26 Februari 2016 1. Kinerja Keuangan bank bjb posisi per 25
Februari 2016. 2. Tingkat Kesehatan Bank TKB bank bjb.
3 29 Februari 2016
pengadaan program Manfaat asuransi Kesehatan pegawai.
4 21 Maret 2016
Kinerja Keuangan bank bjb periode Maret 2016, dan lain- lain.
5 23 Maret 2016
presentasi Divisi SDM. 6
20 april 2016 1. Kinerja Keuangan bank bjb posisi 18
april 2016. 2. Kepegawaian
3. revaluasi asset bank bjb. 7
20 Mei 2016 1. pembagian pengelolaan Kantor Cabang
di Kantor Wilayah. 2. revisi SK Klarifikasi Cabang
3. pengadaan Jasa Keamanan 4. Kepegawaian
5. Kinerja Keuangan bank bjb posisi 19 Mei 2016
8 15 Juni 2016
Insentif prestasi Kerja 9
16 Juni 2016 1. pembahasan revisi rBB bank bjb
2. penyesuaian Struktur organisasi bank bjb
3. perubahan Limit Kewenangan Memutus pengadaan BarangJasa
4. Kepegawaian 10
29 Juni 2016 1. Kepegawaian
2. perubahan Limit Kewenangan Memutus pengadaan BarangJasa
11 11 Juli 2016
Insentif prestasi Kerja
Tabel Rapat Direksi No.
Tanggal Agenda Rapat
Peserta Rapat Kehadiran
Keterangan
12 29 Juli 2016
1. pembahasan Susunan Keanggotaan Komite akseptasi rekanan Kar
2. pembahasan pengadaan Sewa aTM 3. pembahasan rencana penerbitan Surat
Berharga 4. pembahasan rencana Tambahan
penyertaan Modal kepada bjb Syariah 13
11 agustus 2016 1. penyertaan Modal Kepada bjb Syariah
2. pembahasan pon XIX dan peparnas XV Jawa Barat 2016
14 18 agustus 2016
penambahan penyertaan Modal kepada bank bjb Syariah
15 22 agustus 2016
penambahan penyertaan Modal kepada bank bjb Syariah
16 29 agustus 2016
pembahasan Governance Structure bank bjb 17
19 September 2016 1. Draft KuDT Tahun 2017
2. penyesuaian Struktur organisasi 3. Kepegawaian
4. pembahasan Gedung bank bjb 18
21 September 2016 Draft KuDT
19 14 oktober 2016
Insentif prestasi Kerja Triwulan 3 Tahun 2016
20 1 november 2016
1. pembahasan rencana Bisnis Bank rBB bank bjb Tahun 2017 – 2019
2. penyesuaian Struktur organisasi 3. pembahasan mengenai Concept Proposal
bjb University 21
06 Desember 2016 rencana penerbitan Medium Term notes
MTn Tahun 2016 22
30 Desember 2016 1. pembahasan arsitektur Kebijakan dan
prosedur bank bjb 2. penyesuaian Struktur organisasi
Sementara agenda, tanggal dan peserta rapat gabungan bersama Dewan Komisaris dapat dilihat pada bagian Rapat
Dewan Komisaris.
PrOGraM OrIENtaSI BaGI DIrEKSI BarU
Hingga saat ini, Perseroan tidak memiliki Program Orientasi bagi Direksi baru. Profil Anggota Direksi Perseroan yang baru akan
diperkenalkan secara langsung pada saat pengangkatannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham kepada Pemegang
Saham. Pada saat bersamaan, Perseroan juga secara langsung mengenalkan mengenai kondisi Perseroan kepada Direksi baru
tersebut.
PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI DIrEKSI
Sepanjang tahun 2016, anggota Direksi Perseroan telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa
pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini:
Laporan Tahunan 2016
406
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
407
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Pengembangan Kompetensi Direksi Nama
jabatan Periode
Materi Pengembangan Kompetensi Pelatihan
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
jenis Pelatihan dan
Penyelenggara
ahmad Irfan Direktur utama
agus Gunawan Direktur Mikro
Suartini Direktur Komersial
Fermiyanti Direktur Konsumer
agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan
Manajemen risiko nia Kania
Direktur Keuangan Benny Santoso
Direktur operasional
SErtIfIKaSI MaNaJEMEN rISIKO
Disamping program peningkatan kompetensi di atas, Direksi juga mengikuti program Sertifikasi Manajemen Risiko. Pada
periode 2016, Direksi yang telah lulus sertifikasi manajemen risiko sebagai berikut.
PENILaIaN KINErJa DIrEKSI
Proses pelaksanaan assessment terhadap kinerja Direksi oleh Pemegang Saham dilakukan melalui mekanisme Rapat Umum
Pemegang Saham RUPS dengan mengacu pada Kontrak Manajemen yang telah disepakati sebelumnya oleh Pemegang
Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi.
PrOSEDUr PELaKSaNaaN aSSESSMENt KINErJa DIrEKSI
Hasil penilaian Direksi yang dilakukan oleh Dewan Komisaris, tersebut disampaikan kepada Pemegang Saham, untuk
diputuskan di dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
KrItErIa EVaLUaSI KINErJa DIrEKSI
Penilaian kinerja anggota Direksi dilakukan oleh Rapat Dewan Komisaris danatau sistem lain yang ditetapkan
oleh pemegang saham. Penilaian kinerja Direksi dirumuskan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi serta ditetapkan
oleh Dewan Komisaris setelah didiskusikan dengan Direksi, sekurangkurangnya meliputi:
1. Kinerja Direksi secara kolegial terhadap pencapaian target
Bank sesuai dengan Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis. 2. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG baik secara individual
maupun kolegial. Dewan Komisaris dapat menilai kinerja anggota Direksi menurut
faktor lainnya, antara lain: 1. Pencapaian target dan anggaran yang telah ditetapkan
pada awal tahun anggaran. 2. Integritas, misalnya benturan kepentingan muncul.
3. Pengetahuan dan pemahaman anggota Direksi atas nilai- nilai, misi, rencana strategis serta rencana usaha Bank,
dan merefleksikan pemahaman ini kepada isu-isu penting sepanjang tahun.
4. Partisipasi Direksi dalam rapat-rapat termasuk kemampuan untuk menyampaikan, memberikan argumentasi dan
memberikan solusi mengenai isu-isu strategis Bank. Kemampuan Direksi dalam mengikuti isu-isu dan tren yang
berpengaruh terhadap Bank, dan menggunakan informasi tersebut untuk menilai dan mengarahkan kinerja Bank,
bukan hanya dari tahun ke tahun, akan tetapi juga dalam jangka panjang.
5. Hubungan anggota Direksi dengan sesama anggota Direksi, dengan Dewan Komisaris dan pihakpihak lain yang diatur
dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan serta Peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
6. Ketaatan Direksi dalam melaksanakan Anggaran Dasar, Peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketetapan
RUPS, ketetapan Dewan Komisaris, dan Peraturan Bank Indonesia.
PIHaK YaNG MELaKUKaN aSSESSMENt HaSIL PENILaIaN KINErJa DIrEKSI
KEBIJaKaN rEMUNEraSI DIrEKSI
Remunerasi Direksi ditetapkan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-02MBU062016 tanggal 20
Juni 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-04MBU2014 tentang Pedoman Penetapan
Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
Pemberian remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi dihitung berdasarkan formula yang ditetapkan oleh
RUPS. Setiap anggota Komisaris dan Direksi berhak menerima sejumlah kompensasi yang diberikan secara bulanan. Dewan
Komisaris dan Direksi berhak mendapatkan tantiem berdasarkan kinerja dan pencapaian perusahaan dengan besaran yang
ditentukan dalam RUPS. Dewan Komisaris dan Direksi juga
Laporan Tahunan 2016
408
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
409
Growing Together with New Expanding Opportunities
berhak mendapatkan tunjangan pada saat mereka telah tidak lagi menjabat sebagai Dewan Komisaris ataupun Direksi.
PrOSEDUr PENEtaPaN rEMUNEraSI
Prosedur standar penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris meminta Komite Nominasi dan Remunerasi untuk menyusun rancangan usulan remunerasi.
2. Komite Nominasi dan Remunerasi meminta pihak independen untuk menyusun rancangan remunerasi.
3. Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan kepada Dewan Komisaris mengenai remunerasi.
4. Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS.
5. RUPS menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
StrUKtUr rEMUNEraSI aNGGOta DIrEKSI
Tabel Struktur Remunerasi Anggota Direksi No.
jenis RemunerasiFasilitas Keterangan
1 Gaji
Direktur utama sebesar 100 Direktur sebesar 90 dari gaji Direktur utama
2 Tunjangan
hari raya Keagamaan anggota Direksi diberikan tunjangan hari raya Keagamaan sebesar 1 satu kali gaji setiap tahun.
perumahan anggota Direksi diberikan tunjangan perumahan sebesar 40 dari gaji dengan ketentuan maksimal sebesar rp
27.500.000. asuransi purna Jabatan
1. Diberikan selama menjabat 2. premi yang ditanggung perusahaan adalah maksimal 25 dari gaji dalam 1 tahun
3. pemilihan program untuk asuransi purna jabatan ditetapkan oleh masing-masing anggota Direksi yang dikoordinasikan oleh unit yang mengelola fasilitas dan tunjangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
4. pemberian premi, iuran atau istilah lain yang relevan untuk asuransi purna jabatan sudah termasuk di dalamnya premi untuk asuransi kecelakaan dan kematian.
3 Fasilitas
Kendaraan 1. anggota Direksi hanya berhak atas 1 satu fasilitas kendaraan dari perseroan.
2. Fasilitas kendaraan termasuk dengan biaya pemeliharaan dan operasional diberikan dengan memperhatikan kondisi keuangan perseroan.
3. Spesifikasi dan standar kendaraan ditetapkan oleh Menteri. 4. anggota Direksi yang tidak lagi menjabat wajib mengembalikan kendaraan dinas kepada perseroan dalam jangka
waktu paling lambat 30 tiga puluh hari setelah tidak menjabat. Kesehatan
1. Fasilitas kesehatan diberikan dalam bentuk asuransi kesehatan atau penggantian biaya obat. 2. Fasilitas kesehatan diberikan kepada anggota Direksi serta suamiisteri dan maksimal 3 tiga orang anak yang
belum mencapai usia 25 dua puluh lima tahun dengan ketentuan apabila anak yang belum berusia 25 dua puluh lima tahun tersebut pernah menikah atau pernah bekerja maka yang bersangkutan tidak berhak mendapatkan
fasilitas kesehatan. 3. Fasilitas kesehatan diberikan berupa:
4. rawat jalan dan obat, 5. rawat inap dan obat,
6. Medical check up dengan ketentuan 1 satu kali setiap tahun dan dilakukan di dalam negeri. 7. apabila Dokter yang merawat memberikan rujukan untuk berobat ke luar negeri, fasilitas kesehatan diberikan
secara penuh atau sebagian dengan memperhatikan kemampuan perseroan.
Tabel Struktur Remunerasi Anggota Direksi No.
jenis RemunerasiFasilitas Keterangan
Bantuan hukum 1. Fasilitas bantuan hukum kepada anggota Direksi diberikan dalam hal terjadi tindakanperbuatan untuk dan atas
nama jabatan anggota Direksi dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan. 2. Fasilitas Bantuan hukum diberikan dalam bentuk pembiayaan jasa kantor pengacarakonsultan hukum yang
meliputi proses pemeriksaan sebagai saksi, tersangka dan terdakwa dilembaga peradilan. 3. Jasa kantor pengacara atau konsultan hukum yang dapat dibebankan pembiayaannya adalah untuk 1 satu
kantor pengacarakonsultan hukum untuk 1 satu kasus tertentu. 4. penunjukkan kantor pengacarakonsultan hukum dilakukan oleh perseroan sesuai dengan ketentuan pengadaan
perseroan. Fasilitas perumahan
1. Dalam hal perseroan menyediakan rumah jabatan Direksi maka ybs wajib mempergunakan rumah tersebut sebagai fasilitas perumahan dan ybs tidak diberikan tunjangan perumahan.
INDIKatOr PENEtaPaN rEMUNEraSI DIrEKSI
Dalam menetapkan indikator Direksi bank bjb mengacu kepada Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-02MBU062016,
sebagai berikut. - Faktor skala usaha
- Faktor kompleksitas usaha - Tingkat inflasi
- Kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan - Faktor-faktor lain yang relevan, serta tidak boleh
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
JUMLaH NOMINaLKOMPONEN rEMUNEraSI DIrEKSI
Pengungkapan komponen remunerasi Direksi mengacu pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 40SEOJK.032016
tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bank Umum. Berikut jumlah nominalkomponen remunerasi
Direksi.
Tabel Remunerasi Dewan Komisaris jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
jumlah yang Diterima Direksi dalam 1 Tahun
Orang jumlah
dalam juta Rupiah
remunerasi gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura
8 62.400
Fasilitas lain dalambentuknatura perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya yang:
a. Dapat dimiliki
- -
b. Tidak dapat dimiliki
- -
TOTAL 62.400
Pada tahun 2016, secara lebih rinci remunerasi masing-masing anggota Direksi yang telah terealisasi dapat disampaikan, sebagai
berikut.
Laporan Tahunan 2016
410
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
411
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Honorarium Direksi Nama
jabatan Periode
Honorarium per bulan dalam juta Rupiah
Persentase dari Direktur Utama
ahmad Irfan Direktur utama
agus Gunawan Direktur Mikro
Suartini Direktur Komersial
Fermiyanti Direktur Konsumer
agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan
Manajemen risiko nia Kania
Direktur Keuangan Benny Santoso
Direktur operasional
Tabel Tunjangan Direksi Nama
jabatan Periode
Realisasi Periode 2016 dalam juta Rupiah
ahmad Irfan Direktur utama
agus Gunawan Direktur Mikro
Suartini Direktur Komersial
Fermiyanti Direktur Konsumer
agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko
nia Kania Direktur Keuangan
Benny Santoso Direktur operasional
Tabel Fasilitas Direksi Nama
jabatan Periode
Realisasi Periode 2016 dalam juta Rupiah
ahmad Irfan Direktur utama
agus Gunawan Direktur Mikro
Suartini Direktur Komersial
Fermiyanti Direktur Konsumer
agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko
nia Kania Direktur Keuangan
Benny Santoso Direktur operasional
Tabel Tantiem Direksi Nama
jabatan Periode
Realisasi Periode 2016 dalam juta Rupiah
ahmad Irfan Direktur utama
agus Gunawan Direktur Mikro
Suartini Direktur Komersial
Fermiyanti Direktur Konsumer
agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko
nia Kania Direktur Keuangan
Benny Santoso Direktur operasional
Tabel Santunan Purna jabatan Direksi Nama
jabatan Periode
Realisasi Periode 2016 dalam juta Rupiah
ahmad Irfan Direktur utama
agus Gunawan Direktur Mikro
Suartini Direktur Komersial
Fermiyanti Direktur Konsumer
agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko
nia Kania Direktur Keuangan
Benny Santoso Direktur operasional
Tabel Tunjangan Hari Raya Direksi Nama
jabatan Periode
Realisasi Periode 2016 dalam juta Rupiah
ahmad Irfan Direktur utama
agus Gunawan Direktur Mikro
Suartini Direktur Komersial
Fermiyanti Direktur Konsumer
agus Mulyana Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko
nia Kania Direktur Keuangan
Benny Santoso Direktur operasional
Remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut.
Tabel Kelompok jumlah Remunerasi jumlah Remunerasi
jumlah Orang
Di atasrp. 2 Milyar 8
Di atasrp. 1 Milyar - rp. 2 Milyar -
Di atasrp. 500 juta - rp. 1 Milyar -
rp. 500 juta ke bawah -
MEKaNISME PENGUNDUraN DIrI DaN PEMBErHENtIaN DIrEKSI
Jabatan anggota Direksi berakhir apabila: 1. Kehilangan kewarganegaraan Indonesia
2. Mengundurkan diri 3. Meninggal dunia
4. Masa jabatannya telah berakhir 5. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS atas dasar:
a. Tidak lagi memenuhi persyaratan yang berlaku sebagaimana ketentuan:
- Undang-undang Perseroan Terbatas - Perturan perundang-undangan di bidang pasar
modal
Laporan Tahunan 2016
412
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
413
Growing Together with New Expanding Opportunities
- Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan usaha Bank
b. Kinerja dan prestasi yang dihasilkan tidak sesuai target yang diharapkan.
6. Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenail maksudnya
tersebut kepada Bank. 7. Bank wajib meyelenggarakan RUPS untuk memutuskan
permohonan pengunduran diri anggota Direksi dananggota Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 60
enam puluh hari setelah diterimanya surat pengunduran diri.
8. Dalam hal Bank tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu sebagaimana yang telah ditetapkan, maka dengan
lampaunya kurun waktu tersebut, pengunduran diri anggota Direkis menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan RUPS,
namun Bank wajib menyampaikan laporan pengunduran diro terbut dalam RUPS yang akan datang.
9. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Direksi yang bersangkutan tetap berkewajiban menyelesaikan
tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan Peraturan perundang-undangan.
10. Direksi yang mengundurkan diri baru bebas dari tanggung jawab setelah memperoleh pembebasan tanggung jawab
dari RUPS Tahunan. 11. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga
mengakibatkan jumlah anggota Direksi masing-masing menjadi kurang dari 3 tiga orang, maka pengunduran diri
tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Direksi yang baru, sehingga memenuhi
persyaratan minimal jumlah anggota Direksi.
xxx
ORGAN DAN KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
xxx
Selama tahun 2016, Dewan Komisaris Perseroan dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris serta Komite dibawah Dewan
Komisaris, yaitu: 1. Komite Audit
2. Komite Pemantau Risiko 3. Komite Nominasi dan Remunerasi
4. Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan 5. Komite Tata Kelola Terintegrasi
SEKrEtarIS DEWaN KOMISarIS
Sekretaris Dewan Komisaris adalah organ Dewan Komisaris yang diangkat oleh Perseroan yang bertugas membantu kelancaran
kegiatan administrasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Sekretaris Dewan Komisaris bertanggung
jawab kepada Dewan Komisaris. Sekretaris Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan
administatif Dewan Komisaris, baik secara internal maupun terkait dengan Direksi ataupun Komite-komite di bawahnya
TUGAS DAN TANGGUNG jAWAb SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS
Secara struktural Sekretaris Dewan Komisaris bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Adapun Tugas dan
Tanggung Jawab Sekretaris Dewan Komisaris meliputi: 1. Mengkoordinasikan kegiatan kesekretariatan untuk Dewan
Komisaris a. Mengembangkan sistem administrasi kesekretariatan
yang terintegritas. b. Mengkoordinasikan kegiatan rapat Direksi dan
Komisaris. c. Menjalankan fungsi sebagai notulen rapatmeeting
Direksi dan Komisaris. d. Memantau administrasi, pengarsipan, surat menyurat,
serta pengamanan data-datadokumen Direksi dan Komisaris SK, SE, SI, dan sebagainya.
e. Membuat dan memastikan tersedianya materi, data, informasi yang diperlukan Direksi dan Komisaris untuk
Rapat DireksiRapat Komisaris. f. Mengelola laporan khusus DireksiKomisaris kepada
lembaga ekstern. g. Memastikan dokumen perjalanan dinas dalam dan luar
negeri Direksi dan Komisaris. h. Melakukan pembinaan kepada Cabang dalam bidang
kesekretariatan. 2. Mengkoordinasikan kegiatan protokoler untuk Dewan
Komisaris
Laporan Tahunan 2016
414
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
415
Growing Together with New Expanding Opportunities
ORGAN DAN KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
xxx
a. Berkoordinasi dengan pihak pelaksana kegiatan dalam melakukan protokoler Dewan Komisaris.
b. Mengatur jamuan untuk tamu Direksi dan Komisaris. c. Berkoordinasi dengan DivisiKantor Cabang, mengatur
susunan acara internal yang dihadiri oleh Direksi dan Komisaris.
d. Menyiapkan materi narasumber, pidatosambutan Direksi berdasarkan permintaan secara tertulis dari
pihak penyelenggara kegiatan. e. Menyiapkan acara pembukaan jaringan usaha bank
yang baru. 3. Menyusun Tata Naskah Bank
a. Melakukan inventarisasi dalam penyelenggaraan Tata Naskah Bank yang telah berjalan.
b. Melakukan kajian mengenai kebutuhan Tata Naskah Bank dalam ketertiban penyelenggaraan komunikasi
Bank format dari setiap jenis surat yang dikeluarkan Bank, Sandi Unit Kerja, Indek Surat, Sandi Pejabat Bank,
Kartu Nama Pejabat dan lain-lain.
c. Menyusun draft rumusan Tata Naskah Bank. d. Menyampaikan draft Tata Naskah Bank kepada
SATUAN KERJA KEPATUHAN Hukum untuk dilakukan pengkajian dari sisi hukum.
e. Menyampaikan draft Tata Naskah Bank yang telah dikaji oleh SATUAN KERJA KEPATUHAN Hukum dan
direvisi apabila ada kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
f. Menerbitkan Tata Naskah Bank yang telah disetujui Direksi, serta mendistribusikan kepada seluruh Unit
Kerja. 4. Mengelola dan mengembangkan kewenangan bidang
administrasi a. Melakukan inventarisasi kepada setiap Unit Kerja
di Kantor Pusat dan Cabang mengenai kebutuhan Kewenangan bidang administrasi.
b. Menghimpun masukan dari setiap Unit Kerja mengenai kebutuhan Kewenangan bidang Administrasi.
c. Mengkaji BPP, Kebijakan dan SOP yang berkaitan dengan Kewenangan bidang administrasi.
d. Menyusun rumusan Kewenangan. e. Menyampaikan rumusan Kewenangan kepada Divisi
Manajemen Risiko untuk mendapatkan kajian dan rekomendasi bidang manajemen risiko.
f. Menyampaikan rumusan Kewenangan kepada Direksi untuk mendapatkan keputusan.
g. Menertibkan Pedoman Kewenangan bidang Administratif yang telah disetujui Direksi dan
didistribusikan kepada seluruh unit kerja. h. Melakukan updating Kewenangan secara berkala.
PrOfIL SEKrEtarIS DEWaN KOMISarIS
Saat ini, Sekretaris Dewan Komisaris dijabat oleh Irwan Riswandi. Lahir di Garut, 15 April 1975. Saat ini berdomisili di Bandung.
Menjabat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris sejak 23 April 2015 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Direksi Nomor 0366
SKDIR-SDM2015. Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Pasundan Bandung tahun 1999 dan gelar Magister
Manajemen dari Universitas Padjadjaran Bandung tahun 2011. Bergabung di Perseroan sejak 2003 dan menempati berbagai
posisi jabatan antara lain: 1. Pelaksana tahun 2003-2005
2. Asisten pelayanan 2005-2006 3. Asisten teller 2007-2008
4. Asisten pemasaran dalam negeri 2008 5. Asisten analisa Kredit Mikro Utama 2008-2009
6. Asisten Tim IPO 2009-2010 7. Staf Investor Relations 2010-2011
8. Staf setingkat Manager 2012-2013 9. Manager Grup Hubungan Investor 2013-2014
Dan kini menjabat sebagai Pemimpin Grup Kesekretariatan Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan 2016
416
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
417
Growing Together with New Expanding Opportunities
PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI SEKrEtarIS DEWaN KOMISarIS
Sepanjang tahun 2016, Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi
berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini:
Tabel Pengembangan Kompetensi Sekretaris Dewan Komisaris Tanggal
Pelatihan
21-22 Maret 2016 Operational risk and stress test
6-8 April 2016 Strategic manajemen
8-15 Mei 2016 Character Building untuk pemimpin Grup dan asistant vice president
17-24 Juli 2016 Character Building Midle Management
PELaKSaNaaN tUGaS SEKrEtarIS DEWaN KOMISarIS taHUN 2016
Sepanjang tahun 2016, Sekretaris Dewan Komisaris telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut.
1. Mengkoordinasikan kegiatan rapat Dewan Komisaris dan Komite dibawah Dewan Komisaris.
2. Menjalankan fungsi sebagai notulen rapatmeeting Dewan Komisaris dan Komite dibawah Dewan Komisaris.
3. Berkoordinasi dengan Divisi terkait untuk membuat dan memastikan tersedianya materi, data, informasi yang
diperlukan Dewan Komisaris untuk Rapat. 4. Mengelola laporan khusus pelaksanaan tugas Dewan
Komisaris kepada lembaga ekstern. 5. Mengkoordinasikan kegiatan protokoler untuk Dewan
Komisaris. 6. Membantu Dewan Komisaris dan Komite Dibawah Dewan
Komisaris dalam penyusunan Pedoman dan Tata Tertib Kerja.
KOMItE aUDIt
Komite Audit merupakan alat kelengkapan Komisaris yang berfungsi untuk melakukan pengawasaan atas efektivitas
sistem pengendalian intern, internal audit dan proses pelaporan keuangan. Fungsi utama Komite Audit adalah membantu Dewan
Komisaris memenuhi tugas dan tanggungjawabnya dengan menelaah laporan keuangan dan informasi keuangan lainnya
sebelum diberikan Bank kepada stakeholders serta menelaah sistem pengendalian internal bank, dan efektivitas fungsi audit
intern.
DaSar PEMBENtUKaN KOMItE aUDIt
Dasar pembentukan Komite Audit Perseroan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55POJK.042015
tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Komite Audit merupakan alat kelengkapan Dewan
Komisaris yang berfungsi untuk melakukan pengawasan atas efektivitas sistem pengendalian intern, internal audit, proses
pelaporan keuangan, sehingga Bank dapat dikelola berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertangungjawaban,
independensi, dan kewajaran.
Pembentukan Komite Audit Perseroan juga berpedoman pada ketentuan sebagai berikut:
1. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-117M-PBUMN2002 tanggal 1
Agustus 2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara.
2. Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-41PM2003 tanggal 22 Desember 2003 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. 3. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. nomor 07SK DK2015 tanggal 22 April 2015 Tentang Pembagian Tugas
dan pelaksanaan Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta Komite-komite.
PIaGaM KOMItE aUDIt
Komite Audit mempunyai suatu Pedoman Kerja Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris 08ASK
DK2015 tanggal 20 Mei 2015, yang menetapkan secara jelas peran, tanggungjawab dan lingkup kerjanya untuk meningkatkan
efektifitas, tanggungjawab, keterbukaan dan objektifitas Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsinya. Dalam Piagam Komite
Audit diatur organisasi dan masa kerja Komite Audit, tugas dan tanggung jawab, rapat, pelaporan dan anggaran serta standar
etika bagi Komite Audit.
tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB KOMItE aUDIt
Komite Audit mempunyai tugas mendukung Dewan Komisaris sesuai dengan tanggungjawabnya. Adapun tugas Komite Audit
adalah sebagai berikut. 1. Pengawasan Terhadap Proses Pelaporan Keuangan
Komite audit bertugas melakukan pengawasan terhadap proses pembuatan Laporan Keuangan Bank. Dalam
kaitannya dengan hal tersebut, Komite Audit:
Laporan Tahunan 2016
418
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
419
Growing Together with New Expanding Opportunities
a. Memantau proses pelaporan keuangan untuk memastikan terpenuhinya standar dan kebijakan
akuntansi yang berlaku. b. Melakukan evaluasi atas informasi keuangan yang
akan dikeluarkan oleh Bank seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya.
c. Memeriksa ulang laporan keuangan apakah sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku serta
apakah sudah konsisten dengan informasi lain yang diketahui oleh anggota Komite Audit secara bulanan,
triwulanan dan tahunan.
d. Melakukan pemantauan atas penetapan metode penilaian aktiva dan passiva, komitmen dan kontijensi
serta cadangan-cadangan yang harus dibentuk. e. Melakukan pemantauan atas pos-pos laporan keuangan
yang mengandung transaksi-transaksi yang kompleks dan tidak lazim.
f. Menilai kecukupan pengungkapan transaksi dengan pihak terkait.
g. Menilai dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terhadap saran yang diajukan oleh Auditor
Eksternal, Direksi dan Auditor Internal jika terdapat perubahan dalam ruang lingkup audit serta prinsip dan
standar akuntansi.
h. Komite Audit mengkomunikasikan kepada Auditor Eksternal, Direksi dan Auditor Internal bila menghadapi penafsiran yang
berbeda maupun sesuatu hal yang tidak konsisten. 2. Seleksi dan Penunjukkan Kantor Akuntan Publik KAP serta
Pengawasan Pekerjaannya Komite Audit dalam memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris mengenai Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit tahunan sebagai Auditor Eksternal
sekurang-kurangnya melakukan, sebagai berikut: a. Menyeleksi dan merekomendasikan penunjukan KAP
- Komite Audit menyeleksi dan merekomendasikan calon KAP yang akan melakukan audit Laporan
Keuangan Tahunan Bank kepada Dewan Komisaris. - Proses seleksi dan penunjukkan KAP dapat dilihat
pada Lampiran Pedoman Kerja Komite Audit - Proses Penunjukkan Auditor Independen, dengan
berpedoman pada peraturan yang berlaku. - Komite Audit dapat merekomendasikan untuk
pemutusan hubungan kerja dengan auditor ekstern kepada Dewan Komisaris jika terdapat indikasi kuat
bahwa independensi auditor dapat terganggu atau terbukti bahwa auditor tidak melakukan
pemeriksaan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik.
b. Mengawasi pekerjaan Auditor Eksternal - Melakukan evaluasi terhadap Rencana Audit
dan kecukupan program audit serta melakukan pengawasan atas pekerjaan Auditor Eksternal serta
pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal
termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
- Terlibat dalam danatau menerima laporan atas pembahasan temuan audit yang dilakukan oleh
Auditor Eksternal dengan manajemen serta membuat laporan tertulis mengenai adanya
perbedaan pendapat antara auditor dengan manajemen yang perlu mendapat perhatian Dewan
Komisaris.
- Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut di atas, Komite Audit sekurang-kurangnya melakukan
pemantauan dan evaluasi terhadap; a Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor
Akuntan Publik dengan standar yang berlaku b Kesesuaian laporan keuangan dengan standar
akuntansi yang berlaku c Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil
temuan Auditor Eksternal sebagai rekomendasi untuk Dewan Komisaris.
- Memberi masukan kepada Auditor Eksternal agar mengidentifikasikan area-area berisiko tinggi.
- Berkonsultasi dengan Auditor Eksternal tanpa kehadiran manajemen tentang pengendalian
internal berkenaan dengan identifikasi kemungkinan adanya kelemahan pengendalian internal, serta
pemenuhan dan ketepatan laporan keuangan Bank.
- Memastikan agar Auditor Eksternal, dalam kaitannya dengan pelaksanaan audit umum general audit
mengkomunikasikan hal-hal berikut; a Tingkat tanggung jawab auditor terhadap
pengendalian internal dalam penyajian laporan keuangan
b Perubahan kebijakan akuntansi yang signifikan c Kelemahan signifikan dalam disain dan
penerapan pengendalian internal d Metode pencatatan, pelaporan dan dampak dari
transaksi luar biasa yang signifikan terhadap laporan keuangan.
e Adanya Fraud ataupun indikasi Fraud serta penyimpangan terhadap peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku, yang dilakukan oleh manajemen atau pegawai yang
berdampak salah saji material dalam laporan keuangan
Laporan Tahunan 2016
420
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
421
Growing Together with New Expanding Opportunities
f Koreksi audit yang signifikan. g Prosedur yang dilaksanakan oleh auditor
terhadap laporan tahunan yang berisi laporan keuangan audit-an.
h Ketidaksepakatan dengan manajemen tentang penerapan standar akuntansi, lingkup audit,
pengungkapan dalam laporan keuangan dan kata-kata yang digunakan auditor dalam laporan
auditnya.
i Adanya perbedaan pendapat antara manajemen dengan auditor eksternal untuk melakukan
konsultasi dengan Auditor Eksternal lainnya. j Hambatan dalam pelaksanaan audit.
- Melakukan kajian bersama Komisaris, Direksi serta Auditor Eksternal mengenai:
a Laporan Keuangan Tahunan Bank beserta catatan atas laporan keuangan sebelum
dipublikasikan. b Laporan audit dari Auditor Eksternal mengenai
Laporan Keuangan Tahunan Bank dan pendapat serta saran dari Auditor Eksternal.
c Temuan penting dan rekomendasi yang dibuat oleh Auditor Eksternal serta memonitor tindak
lanjut atas rekomendasi tersebut oleh Direksi dan manajemen.
d Mengkaji surat representasi yang ditandatangani oleh Direksi, serta meyakinkan tidak adanya
kesulitan dalam memperoleh surat tersebut dan juga hal-hal spesifik yang ditemui dalam
penugasan.
e Menilai pendapat Auditor Eksternal tentang kualitas dan ketepatan penerapan Standar
Akuntasi Keuangan yang berlaku bagi perbankan.
- Komite Audit melakukan evaluasi terhadap Auditor Ekstern mengenai kualifikasi, kinerja dan
independensi atas Partner Audit dari KAP serta auditor yang ditugaskan untuk melakukan audit
keuangan, menerima masukan dari manajemen serta Divisi Audit Intern atas pekerjaan Auditor
Eksternal tersebut.
- Berdiskusi dengan Dewan Komisaris dan Direksi serta Auditor Eksternal untuk mendapatkan
pengertian atas pertimbangan yang digunakan dalam menentukan standar akuntansi beserta
aplikasinya.
- Memastikan adanya pengungkapan yang memadai terhadap standar akuntansi.
3. Evaluasi Jasa Non-Audit Untuk menjaga independensi Auditor Eksternal, Komite
Audit wajib melakukan evaluasi sebelum memberikan persetujuan awal pre-approval terhadap jasa non-audit
yang akan ditugaskan kepada Auditor Eksternal yang sedang melaksanakan jasa audit. Jasa-jasa non-audit yang
mengganggu independensi adalah: a. Jasa pembukuan atau jasa-jasa lain yang berhubungan
dengan catatan akuntansi atau laporan keuangan Bank. b. Jasa disain dan implementasi sistem informasi keuangan
c. Jasa penilaian atau jasa untuk memberikan opini atas kewajaran
d. Jasa aktuaria e. Jasa outsourcing internal audit
f. Jasa fungsi manajemen atau sumber daya manusia g. Jasa perantara
h. Jasa layanan hukum dan jasa keahlian yang tidak
berkaitan dengan audit i. Jasa konsultasi perpajakan
j. Jasa lain berdasarkan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan Bank Indonesia.
Langkah-langkah yang harus dilaksanakan Manajemen Bank untuk mendapatkan persetujuan awal pre-approval
adalah sebagai berikut: a. Direksi, menyampaikan kepada Dewan Komisaris
uraian rinci mengenai jenis jasa dan pekerjaan yang akan ditugaskan kepada KAP.
b. Komite Audit mengevaluasi dan menganalisis jasa non-audit yang akan ditugaskan kepada KAP agar tidak
mengganggu independensi atau menimbulkan benturan kepentingan.
c. Komite Audit hanya dapat menyetujui pemberian jasa non-audit tersebut apabila hasil evaluasi tidak
menunjukkan adanya gangguan dalam hal independensi atau menimbulkan benturan kepentingan.
Pre-approval terhadap jasa non-audit ini dapat dikecualikan, jika nilai seluruh jasa non-audit tidak lebih dari 5 dari total
nilai biaya audit yang dibayarkan Bank kepada KAP dalam tahun fiskal di mana jasa non-audit diberikan.
4. Pengawasan Pengendalian Internal Komite Audit dan Satuan Kerja Audit Intern melakukan
pengawasan atas operasional Bank sesuai dengan fungsi masing-masing agar tidak melanggar peraturan Bank
Indonesia, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Pengawasan tersebut sekurang-kurangnya
meliputi:
Laporan Tahunan 2016
422
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
423
Growing Together with New Expanding Opportunities
a. Komite Audit mendapatkan laporan audit internal secara berkala dari Divisi Audit Intern sebagai masukan untuk
mengidentifikasi kemungkinan adanya kelemahan pengendalian internal.
b. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pengendalian internal, Komite Audit dapat memberikan masukan
kepada Manajemen Bank, melalui Dewan Komisaris, saran tersebut berkenaan dengan peningkatan kinerja
Divisi Audit Intern.
c. Mengkaji dan memberikan masukan kepada Dewan Komisaris atas Rencana Kerja Tahunan Audit Internal,
termasuk ruang lingkup Audit, serta untuk memastikan bahwa Rencana Kerja Tahunan Audit Internal tersebut
sudah mencakup risiko operasional Bank secara Keseluruhan.
d. Setiap awal tahun, Komite Audit mengevaluasi Program Kerja Audit tahunan yang disusun oleh Divisi Audit Intern
serta ruang lingkup audit, dan merekomendasikan hasil evaluasinya kepada Dewan Komisaris.
e. Mengkaji dan memberikan pertimbangan kepada Dewan Komisaris atas kesulitan dan hambatan yang dihadapi
Audit Internal dalam melaksanakan tugasnya, termasuk hambatan atas lingkup kerja audit danatau hambatan
akses untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.
f. Komite Audit harus berkoordinasi dengan Divisi Audit Intern untuk;
- Mengadakan pertemuan reguler dalam rangka membahas temuan danatau hal-hal lain yang
mengandung indikasi mengenai kelemahan pengendalian internal, serta kekeliruan penerapan
standar akuntansi termasuk melakukan pemantauan tindak lanjut Manajemen Bank atas
temuan tersebut.
- Membahas tanggapan Manajemen Bank atas temuan signifikan dalam operasional bank serta
rekomendasi yang diberikan oleh Divisi Audit Intern terhadap temuan tersebut.
- Secara tahunan melakukan pemantauan terhadap kode etik profesi, mengevaluasi kegiatan, struktur
organisasi dan kualifikasi anggota audit internal. - Memperluas evaluasi untuk menilai sifat, lingkup,
besaran dan dampak dari kelemahan signifikan pengendalian internal serta pengaruhnya terhadap
laporan keuangan. g. Melakukan penilaian efektifitas dan independensi Divisi
Audit Intern serta melakukan evaluasi atas aktivitas- aktivitas rutin, penempatan auditor internal, dan
struktur organisasi Divisi Audit Intern. h. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris tentang;
- Perubahan signifikan dalam lingkup kerja audit dari rencana semula, termasuk sumber daya manusia
dan anggaran Audit Internal - Pemuktahiran Pedoman Kerja Komite Audit
- Kepatuhan terhadap Pedoman Kerja Komite Audit i. Komite Audit atas permintaan Dewan Komisaris
dapat merekomendasikan tentang pengangkatan dan pemberhentian Pemimpin Divisi Audit Intern.
5. Pengawasan Kepatuhan Terhadap Peraturan dan Perundang-undangan
Komite Audit dan Satuan Kerja Kepatuhan dan Hukum sesuai dengan fungsinya masing-masing bertugas untuk
memantau kepatuhan operasional Bank terhadap Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku, Peraturan Bank
Indonesia, sekurang-kurangnya meliputi: a. Pemantauan dapat dilakukan melalui evaluasi atas
temuan, pelaporan atau hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Bank Indonesia, auditor ekstern, satuan
kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Audit Intern, satuan kerja Manajemen RisikoKomite Manajemen Risiko.
b. Apabila terdapat indikasi kuat bahwa telah terjadi pelanggaran terhadap peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku dan peraturan Bank Indonesia, Komite Audit harus melaporkan kepada Dewan
Komisaris dan mengusulkan diadakannya investigasi.
6. Pelaporan Risiko dan Pelaksanaan Manajamen Risiko Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko sesuai dengan
fungsinya masing-masing memantau jalannya operasional Bank, dan untuk meminimalisasi terjadinya risiko sekurang-
kurangnya meliputi: a. Melakukan evaluasi atas proses identifikasi risiko dan
pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh manajemen.
b. Menilai proses pengelolaan risiko dan pengendalian keuangan Bank termasuk identifikasi dan evaluasi
terhadap semua risiko dan pengendaliannya untuk memperkecil timbulnya risiko tersebut.
c. Memantau dan mengevaluasi kecukupan pelaksanaan tugas Auditor Eksternal dan Divisi Audit Intern
dalam memastikan terpenuhinya pengendalian dan penanganan risiko utama telah tercakup dalam
perencanaan audit.
d. Memastikan bahwa Manajemen Bank telah melaksanakan semua rekomendasi yang terkait dengan
risiko dan pengendalian yang direkomendasikan baik oleh Auditor Eksternal, Divisi Audit Intern, Satuan Kerja
Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko.
Laporan Tahunan 2016
424
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
425
Growing Together with New Expanding Opportunities
7. Penelaahan Pengaduan Pihak Ketiga Komite Audit tidak hanya menerima informasi yang berasal
dari pelaksanaan tugas-tugas rutinnya, akan tetapi juga menerima pengaduan pihak ketiga mengenai akuntansi,
pengendalian internal dan fraud yang dapat mengganggu operasi Bank.
a. Syarat pengaduan yang dapat diproses lebih lanjut:
- Pengaduan disampaikan secara tertulis. - Terdapat alibi dan permasalahan yang jelas atas
pengaduan yang dibuat. b. Penelaahan Pengaduan
Dalam menangani pengaduan yang disampaikan oleh pihak ketiga, Komite Audit dapat meminta audit intern
untuk menindaklanjutinya. c. Hasil Penelaahan
Jika dari hasil penelaahan, terbukti bahwa pengaduan yang disampaikan oleh pihak ketiga ternyata benar;
- Komite Audit meneruskan hasil penelaahan kepada Dewan Komisaris.
- Komite Audit memantau tindak lanjut dari hasil penelaahan, jika diminta oleh Dewan Komisaris.
8. Pelaksanaan Tugas Khusus Tugas khusus merupakan tugas diluar rutin sebagaimana
diperintahkan oleh Dewan Komisaris, dengan memberikan surat penugasan kepada Komite Audit.
a. Dewan Komisaris memberikan tugas khusus, karena;
- terdapat indikasi adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
sehingga Komite Audit, dengan persetujuan Dewan Komisaris, memperluas evaluasi dengan
melaksanakan Audit Investigasi untuk menentukan dampak dan besarnya kerugian akibat pelanggaran
tersebut. Untuk melaksanakan audit investigasi tersebut, Komite Audit dapat meminta bantuan
pihak Divisi Audit Intern atau auditor eksternal.
- terdapat laporanpengaduan pihak ketiga yang mengindikasikan adanya ketidakpatuhan danatau
kecurangan. b. Pelaksanaan tugas khusus Komite Audit antara lain
dapat: - Melakukan evaluasi terhadap semua pencatatan
termasuk didalamnya risalah rapat Direksi dan risalah rapat Dewan Komisaris, dokumentasi serta
informasi lainnya yang diperlukan. - Mengajukan pertanyaan kepada Direksi dan stafnya,
yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Tanya Jawab yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.
- Jika dianggap perlu, melakukan audit investigasi yang dilaksanakan bekerjasama dengan Divisi Audit
Intern atau Auditor Eksternal. 9. Melakukan Self Assessment Pelaksanaan Tugas Komite
Audit Self assessment dilakukan dengan dasar ketentuan Bank
Indonesia terhadap efektivitas pelaksanaan tugasnya sesuai dengan Pedoman Kerja Komite Audit disamping evaluasi
yang dilakukan oleh Dewan Komisaris atas kinerja Komite Audit.
Selain itu, Komite Audit mempunyai tanggung jawab sebagai berikut.
1. Memastikan bahwa laporan keuangan Bank dapat dimengerti, transparan dan dapat diandalkan.
2. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Divisi Audit Intern maupun Auditor Ekstern
sehingga dapat mencegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar.
3. Melakukan evaluasi kebijakan Bank yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku, etika, benturan kepentingan dan investigasi akan adanya kesalahan maupun kecurangan,
melalui Dewan Komisaris memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian intern
Bank serta pelaksanaannya.
4. Melakukan evaluasi Rencana Kerja Divisi Audit Intern, pelaporan dan temuan yang signifikan.
5. Berkomunikasi dengan Direksi dan Satuan Kerja terkait tentang status, kemajuan dan perkembangan baru pada
permasalahan operasional yang dijumpai serta temuan Divisi Audit Intern.
6. Memastikan bahwa Divisi Audit Intern dapat memiliki akses langsung kepada Komite Audit dan mendorong adanya
komunikasi di luar rapat komite yang telah dijadwalkan. 7. Menciptakan jalur komunikasi langsung dengan Auditor
Eksternalpengawas Bank untuk membahas rencana audit, temuan maupun laporan.
WEWENaNG KOMItE aUDIt
Komite Audit mempunyai wewenang sebagai berikut. 1. Komite Audit diberi wewenang untuk mendapatkan
informasi, melalui Dewan Komisaris, mengenai operasional bank, data karyawan, dana, aset serta sumber daya Bank
lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. 2. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta
Laporan Tahunan 2016
426
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
427
Growing Together with New Expanding Opportunities
Warga negara Indonesia, berdomisili di Bekasi. Lahir di Sukoharjo pada 28
Desember 1971, saat ini berusia 45 tahun.
Beliau lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1994 dan Sarjana
EkonomiAkuntansi dari Universitas Satya Negara Indonesia pada tahun
1997. Kemudian Beliau memperoleh gelar Sarjana di Bidang Hukum Bisnis pada
tahun 2009 dan gelar Magister Hukum Bisnis dari Universitas Indonesia pada
tahun 2006. Saat ini masih menempuh pendidikan Doktoral di bidang Manajemen
Bisnis pada Universitas Brawijaya.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting antara lain sebagai
Direktur Utama Best Parking 2009- 2011, sebagai Komite Audit KSO
Sucofindo Surveyor Indonesia 2010- 2012. Saat ini beliau masih menjabat
sebagai partner pada Jmt Law House sejak 2003 dan Anggota Komite Audit
Perseroan sejak 2012.
Diangkat pertama kali sebagai Komisaris Independen pada pada tanggal 23 Maret
2016 berdasarkan akta keputusan RUPS nomor 60.
Citizen of Indonesia, domiciled in Bekasi. Born in Sukoharjo on 28
December 1971, currently 45 years old.
Graduated from Indonesian State College of Accountancy STAN in
1994 and Bachelor of Economics Accounting from Universitas Satya
Negara Indonesia in 1997. Then, he obtained Bachelor of Business Law in
2009 and Magister of Business Law from University of Indonesia in 2006.
He is currently pursuing Doctoral Degree in Business Management at
Brawijaya University.
He has previous experience in many important positions, among others, as
a President Director at Best Parking 2009-2011, as a KSO Audit Committee
of Sucofindo Surveyor Indonesia 2010- 2012. He is currently a partner at Jmt
Law House, beginning in 2003, and the Company’s Audit Committee Member,
starting in 2012.
He was appointed as an Independent Commissioner, the first time, on 23
March 2016 based on GMS Deed of Resolution No.60.
Suwarta
Ketua Komite audit xxxxx
wewenang, Komite Audit bekerja sama dengan Divisi Audit Intern.
3. Memberi masukan kepada Dewan Komisaris mengenai keperluan perbaikan dalam proses audit internal, eksternal
dan laporan keuangan Bank. 4. Melakukan evaluasi deskripsi mengenai internal control
audit yang akan dipublikasikan dalam Laporan Keuangan dan Laporan Pelaksanaan Penerapan GCG.
5. Melakukan kajian atas independensi dan objektivitas Auditor Eksternal serta merekomendasikan Auditor Eksternal yang
akan dipilih oleh Bank untuk mengaudit laporan keuangan Bank, unit bisnis maupun anak perusahaan.
StrUKtUr, KEaNGGOtaaN DaN KEaHLIaN KOMItE aUDIt
Struktur keanggotaan Komite Audit yaitu: 1. Anggota Komite Audit sekurang-kurangnya terdiri atas:
a. Seorang Komisaris Independen; b. Seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian
di bidang keuangan atau akuntansi; c. Seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian
di bidang perbankan atau hukum; d. Anggota Komite Audit yang merupakan Komisaris
Independen bertindak sebagai Ketua Komite Audit. 2. Komisaris yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit dapat
merangkap sebagai Ketua Komite paling banyak pada 1 satu Komite lainnya.
3. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Komite Audit dapat dibantu oleh Sekretariat Komite Audit.
Adapun Susunan Komite Audit Per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut.
Tabel Struktur, Keanggotaan dan Keahlian Komite Audit Nama
jabatan Keterangan
Periode Keahlian
Suwarta Ketua Komite audit
Komisaris Independen
23 Maret 2016 sd tahun ke 4 sejak
tanggal diangkat akuntansi dan hukum
Klemi Subiyantoro anggota Komite audit
Komisaris Independen
pelaksana Tugas Komisaris utama
31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak
tanggal diangkat akuntansi dan hukum
Muhadi anggota Komite audit
Komisaris 31 Maret 2015 sd
tahun ke 4 sejak tanggal diangkat
Tekhnik erie Febrian
anggota Komite audit pihak Independen
03 Maret 2016 sd 02 Maret 2017
ekonomi Mokhamad anwar
anggota Komite audit pihak Independen
25 agustus 2016 sd 24 agustus 2017
ekonomi dan Manajemen Keuangan
PROFIL KOMITE AUDIT
Audit Commitee Proile
Laporan Tahunan 2016
428
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
429
Growing Together with New Expanding Opportunities
Warga negara Indonesia, berdomisili di DKI Jakarta. Lahir di Boyolali pada 5
Agustus 1954, saat ini berusia 62 tahun.
Meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Geodesi dari Intitut Teknologi Bandung
pada tahun 1981 dan memperoleh gelar Master of Science di Pascasarjana di
bidang Perencanaan wilayah dan kota dari Institute Teknologi Bandung pada
tahun 1990.Aktif mengikuti pelatihan diantaranya ASEAN Global Leadership
Program di USA dan Seminar BPDSI.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting sebagai Sekretaris
Daerah Provinsi Banten 2008-2015.
Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2008 berdasarkan akta keputusan
RUPS LB No. 14 tanggal 19 November 2008 dan diangkat kembali untuk
periode kedua 2011-2015 pada 25 Juli 2011 berdasarkan akta keputusan RUPS
No 74,75,78 tahun 2011, kemudian diangkat untuk ketiga kalinya pada 31
Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No 117,118,119 tahun 2015.
Indonesian citizen, domiciled in Jakarta. Born in Boyolali on 5 August 1954,
currently 62 years old.
Earned his Bachelor degree in Geodetic Engineering from Bandung Institute of
Technology ITB in 1981 and earned postgraduate degree, Master of
Science, majoring in Regional and City Planning from Bandung Institute of
Technology ITB in 1990. He attended several trainings, such as ASEAN Global
Leadership Program in USA and BPDSI Seminar.
He has held important post as the Regional Secretary of Banten Province
2008-2015.
He has been appointed as the Company’s Commissioner since 2008 based on
EGMS Deed of Resolution No.14 dated 19 November 2008, reappointed for
the second period 2011-2015 on 25 July 2011 based on GMS Deed of
Resolution No.74, 75, 78 of 2011, and then reappointed for the third time on
31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution No.117, 118, 119 of 2015.
Muhadi
anggota Komite audit xxxxxxx
Klemi Subiyantoro
Warga negara Indonesia, berdomisili di DKI Jakarta. Lahir di Sukoharjo pada 23
Mei 1966, saat ini berusia 50 tahun.
Menyelesaikan pendidikan Diploma IV dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara STAN
pada tahun 1994, memperoleh gelar sarjana di bidang Hukum dari Universitas
Krisna Dwipayana pada tahun 2012
dan gelar Magister Manajemen Bidang Studi Ekonomi Sumber Daya Manusia di
Universitas Krisna Dwipayana tahun 2012. Aktif mengikuti pelatihan diantaranya
ASEAN Global Leadership Program di USA dan Seminar BPDSI.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting sebagai Komisaris
Independen PT Adhi Karya Persero Tbk 2006-2008 dan Ketua Komite Audit PT
Adhi Karya Persero Tbk 2006-2008.
Beliau pertama kali diangkat sebagai Komisaris Independen pada tahun 2008
sesuai dengan Akta keputusan RUPS LB nomor 14 tanggal 19 November tahun
2008. Indonesian citizen, domiciled in Jakarta.
Born in Sukoharjo on 23 May 1966, currently 50 years old.
Graduated Diploma IV in Indonesian State College of Accountancy STAN in
1994, earned his Bachelor’s degree in Law from Krisna Dwipayana University
in 2012, and Magister Management majoring Human Resources Economic
at Krisna Dwipayana University in 2012. He attended several trainings,
among others, ASEAN Global Leadership Program in USA and BPDSI Seminar.
He had held various important positions, such as Independent Commissioner
of PT. Adhi Karya Persero Tbk 2006- 2008 and Head of Audit Committee
of PT. Adhi Karya Persero Tbk 2006- 2008.
He was first appointed as Independent Commissioner in 2008 based on EGMS
Deed of Resolution Number 14 dated 19 November 2008.
anggota Komite audit xxxxxxx
Laporan Tahunan 2016
430
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
431
Growing Together with New Expanding Opportunities
Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung Lahir pada tanggal 28 Juni
1971 saat ini berusia 46 tahun. Diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan
terhitung mulai tanggal 25 Agustus 2016 berdasarkan Surat Keputusan
Direksi Nomor 0811SKDIR-CS2016 tanggal 19 September 2016.
Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Padjajaran pada tahun
1996 dan memperoleh gelar Magister di bidang Financedari Universitas
Indonesia pada tahun 2003, dan gelar Doktor di bidang Banking and Finance
dari University of Leicester, School of Management ULSM, UK. Beliau
berbagai jabatan penting, antara lain sebagaiKepala Program Studi Master of
Integrated Microfinance Management, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UNPAD
2016-sekarang serta Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNPAD
2003-sekarang
Mokhamad anwar
anggota Komite audit xxxxxxx
Erie febrian
Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung Lahir pada tanggal 18 Februari
1972 saat ini berusia 45 tahun. Diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan
terhitung mulai tanggal 3 Maret 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi
Nomor 0433SKDIR-CS2016 tanggal 19 September 2016.
Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Padjajaran pada
tahun 1996 dan memperoleh gelar Master of Commerce di bidang Fund
Managementdari School of Banking and Finance, The University of New
South Wales, Sydney pada tahun 2001. Beliau menduduki berbagai jabatan
penting, antara lain sebagai Deputy Head Professional Doctorate Program in
Management and Business, Faculty of Economics and Business, UNPAD 2013
– sekarang, Deputy Head Department of Management and Business Faculty of
Economics and Business, UNPAD 2009- 2013, dan Chief Editor Jurnal Bisnis dan
Manajemen, Faculty of Economics and Business, UNPAD 2011 – sekarang.
x
anggota Komite audit xxxxxxx
Laporan Tahunan 2016
432
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
433
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Audit Nama
Pendidikan Pengalaman Kerja
Suwarta • S1 akuntansi
• S1 hukum ekonomi • S2 hukum Bisnis
• S3 Manajemen Bisnis • Komite audit KSo Sucofindo Surveyor Indonesia
• partner JmtLawhouse • Direktur utama Best parking
Klemi Subiyantoro • DIV STan
• S1 Sarjana hukum • S2 Magister Manajemen
• Kepala audit Internal Mabes pMI • Komite audit pT Semen Gresik persero Tbk
• Ketua Komite audit pT adhi Karya persero Tbk • Komisaris Independen pT adhi Kayra persero Tbk
Muhadi • S1 Tehnik Geodesi
• S2 perencanaan Wilayah dan Kota • Sekretaris Daerah provinsi Banten
• Kepala Dinas pengelolaan Keuangan dan aset Daerah DpKaD provinsi Banten
• Kepala Dinas pendapatan provinsi Banten Mokhamad anwar
• S1 Manajemen • S2 Finance
• S3 Banking and Finance • Kepala program Studi Master of Integrated Microfinance Management,
Fakultas ekonomi dan Bisnis, unpaD • Dosen Fakultas ekonomi dan Bisnis unpaD
erie Febian • S1 Financial Management
• S2 Fund Management • S3 Business Administration
• Deputy Head Professional Doctorate Program in Management and Business, Faculty of Economics and Business, unpaD.
• Deputy head Department of Management and Business Faculty of economics and Business, unpaD.
• Chief editor Jurnal Bisnis dan Manajemen, Faculty of economics and Business, unpaD.
INDEPENDENSI KOMItE aUDIt
Persyaratan Independensi Komite Audit yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit, yaitu:
1. Anggota Komite Audit tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Bank, Dewan Komisaris, Direksi, atau Rapat Umum
Pemegang Saham RUPS. 2. Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak
langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Bank. 3. Bukan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan kegiatan bank dalam waktu 6 enam bulan terakhir sebelum
ditetapkan, kecuali orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan fungsi pengawasan.
4. Tidak menjadi Komisaris atau pemegang saham mayoritas dari pelanggan atau rekanan utama Bank.
5. Pihak Independen yang menjadi anggota Komite Audit adalah pihak yang berada di luar Bank yang tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, danatau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris,
Direksi, danatau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen
KUaLIfIKaSI PENDIDIKaN DaN PENGaLaMaN KErJa KOMItE aUDIt
Secara umum, persyaratan Kompetensi Komite Audit Perseroan, sebagai berikut.
1. Anggota Komite Audit wajib memiliki integritas, akhlak dan moral yang baik, independen, obyektif, tanggung
jawab profesi serta memiliki kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar
belakang pendidikannya, dan mampu berkomunikasi secara efektif termasuk menyediakan waktu yang cukup untuk
melaksanakan tugasnya.
2. Memiliki pengetahuan membaca dan memahami laporan keuangan.
3. Memiliki pengetahuan mengenai lingkungan bisnis Bank, risiko dan kontrol serta memahami tugas, tanggung jawab
dan wewenang dari Komite Audit. 4. Memiliki keseimbangan keterampilan dan pengalaman
dengan latar belakang yang luas dibidang keuangan, akuntansi, perbankan, atau hukum.
5. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan dan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan
operasional Bank. 6. Anggota Komite Audit dari Pihak Independen yang memiliki
keahlian di bidang keuangan, akuntansi, perbankan, atau hukum apabila memenuhi kriteria sebagai berikut;
a. Memiliki pengetahuan di bidang keuangan, akuntansi, perbankan, atau hukum
b. Memiliki pengalaman kerja di bidang keuangan, akuntansi, perbankan, atau hukum sedikitnya 5 lima
tahun. 7. Setiap anggota Komite Audit wajib mempelajari kegiatan
Bank sehingga memiliki pengetahuan yang memadai tentang kegiatan Bank.
8. Komite Audit harus melakukan orientasi pada awal masa jabatan untuk memperoleh gambaran operasional Bank
serta ruang lingkup kerja, dalam melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif.
9. Komite Audit mendapatkan pelatihan secara periodik selama kurun waktu jabatan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya. Per 31 Desember 2016, kualifikasi pendidikan dan pengalaman
kerja Ketua dan Anggota Komite Audit adalah sebagai berikut.
Laporan Tahunan 2016
434
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
435
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Independensi Komite Audit Aspek Independensi
Suwarta Klemi Subiyantoro
Muhadi Mokhamad
Anwar Erie Febian
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi
√ √
√ √
√ Tidak memiliki hubungan kepengurusan di
perusahaan, anak perusahaan, maupun perusahaan afiliasi
√ √
√ √
√ Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di
perusahaan √
√ √
√ √
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, danatau sesama anggota
Komite audit √
√ √
√ √
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintah
√ √
√ √
√
PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI KOMItE aUDIt
Sepanjang tahun 2016, Anggota Komite Audit Perseroan telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa
pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini:
Nama jabatan
Materi Pengembangan Kompetensi Pelatihan
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
jenis Pelatihan dan Penyelenggara
Suwarta Ketua
asean Global Leadership program 8 Mei – 13 Mei 2016 pelatihan utama
Seminar BpDSI 3 September 2016
Softskill Klemi Subiyantoro
anggota asean Global Leadership program 8 Mei – 13 Mei 2016
pelatihan utama Seminar BpDSI
3 September 2016 Softskill
Muhadi anggota
Seminar BpDSI 2 april 2016
Softskill asean Global Leadership program 8 Mei – 13 Mei 2016
pelatihan utama Seminar BpDSI
3 September 2016 Softskill
Mokhamad anwar anggota
- -
- erie Febian
anggota -
- -
raPat KOMItE aUDIt
Ketentuan mengenai rapat Komite Audit yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit yaitu:
1. Komite Audit sekurang-kurangnya mengadakan rapat 1 satu kali dalam 1 satu bulan danatau disesuaikan dengan
kebutuhan Bank. Rapat sekurang-kurangnya membahas mengenai;
a. Pengawasan atas proses pelaporan keuangan Bank. b. Penyeleksian, rekomendasi, penunjukkan serta
mengawasi pekerjaan Auditor Eksternal. c. Evaluasi atas pemberian jasa non-audit yang diberikan
pada auditor eksternal yang sedang melakukan audit. d. Pengawasan atas pengendalian internal bersama-sama
dengan Satuan Kerja Audit Intern. e. Pengawasan atas kepatuhan terhadap peraturan Bank
Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku bersama-sama dengan Satuan Kerja Kepatuhan
dan Hukum. f. Pengawasan dan penelaahan atas efektifitas
manajemen risiko dalam operasional Bank. g. Evaluasi pengaduan dari pihak ketiga akan adanya
dugaan fraud maupun perilaku tidak terpuji dari segenap organisasi Bank.
h. Pelaksanaan tugas khusus yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
2. Rapat Komite Audit dapat mengambil keputusan apabila sekurang-kurangnya dihadiri oleh 51 lima puluh satu per
seratus dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pihak Independen. Apabila Ketua Komite
Audit tidak dapat hadir, di mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, anggota Komite yang hadir memilih
seorang anggotanya sebagai pimpinan rapat.
3. Dalam hal Ketua Komite Audit tidak hadir, hasil rapat ini juga mengikat Ketua Komite Audit.
4. Keputusan Rapat Komite Audit dilakukan berdasarkan musyarawah mufakat.
5. Apabila dalam musyawarah tidak tercapai kata mufakat, pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cara
pengambilan suara terbanyak. 6. Dalam kaitannya dengan pemungutan suara;
a. Setiap anggota Komite Audit yang hadir berhak mengeluarkan 1 satu suara
b. Dalam hal terdapat anggota Komite tidak dapat hadir, anggota yang tidak hadir tersebut memberikan surat
kuasa kepada salah seorang anggota Komite Audit untuk memberikan suaranya. Seorang anggota Komite
hanya dapat mewakili 1 satu orang Komite lain dengan surat kuasa yang sah.
c. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan,
sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan kecuali Ketua Rapat memutuskan
lain tanpa ada keberatan dari peserta rapat Komite Audit.
d. Suara blanko kosong dan suara yang dianggap tidak sah dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam
menentukan jumlah suara yang dikeluarkan. 7. Komite Audit dapat meminta manajemen atau Pegawai
Bank atau pihak lain untuk menghadiri rapatpertemuan dan memberikan informasi yang diperlukan terkait dengan
materi rapat Komite, melalui Komisaris.
Laporan Tahunan 2016
436
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
437
Growing Together with New Expanding Opportunities
8. Hasil rapat Komite Audit wajib dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik.
9. Perbedaan pendapat disenting opinions yang terjadi dalam rapat Komite wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah
rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. 10. Sekretariat Dewan Komisaris berkewajiban untuk
menyiapkan dan mendokumentasikan risalah rapat Komite.
frEKUENSI DaN tINGKat KEHaDIraN raPat KOMItE aUDIt
Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Komite Audit Nama
jabatan Total Rapat
jumlah Kehadiran Persentase
aGENDa raPat KOMItE aUDIt
Sepanjang tahun 2016, tanggal pelaksanaan, Agenda rapat dan Peserta rapat Komite Audit, sebagai berikut.
Tabel Agenda Rapat Komite Audit Table of Audit Committee Meeting Agend
No. Tanggal Rapat
Meeting Date
Agenda Rapat
Meeting Agenda
Peserta Rapat
Meeting Attendees
1 6 Januari 2016
January 6, 2016 • pembahasan rencana Kerja Komite audit Tahun 2016
• Lain-lain • Discussion on the 2016 Audit Committee Work Plan
• Others • Klemi Subiyantoro
• rudhyanto Mooduto • ramson Sinaga
• Memed Sueb • Suwarta
2 3 Februari 2016
February 3, 2016 • pembahasan auditor eksternal CSr tahun buku 2016
• Lain-lain • Discussion on CSR External Auditor for 2016 Fiscal Year
• Others • Klemi Subiyantoro
• rudhyanto Mooduto • ramson Sinaga
• Memed Sueb • Suwarta
3 26 Februari 2016
February 26, 2016 • pembahasan Laporan pokok-pokok hasil audit Internal Triwulan Semester II
Tahun 2015 • pembahasan Laporan Komite audit TW IV tahun 2015
• Lain-lain. • Discussion on Reports of Internal Audit Principal Results for Second Semester of
2015 • Discussion on Audit Committee Report for Fourth Quarter of 2015
• Others. • Klemi Subiyantoro
• rudhyanto Mooduto • ramson Sinaga
• Memed Sueb • Suwarta
4 3 Maret 2016
March 3, 2016 • pembahasan realisasi program Kerja Divisi audit Internal
• pembahasan Tindak Lajut hasil pemeriksaan pihak eksternal oJK dan eY • Lain-lain.
• Discussion on the Realization of Audit Internal Division Work Program • Follow-up Discussion on the External Audit Results FSA and EY
• Others. • Klemi Subiyantoro
• rudhyanto Mooduto • ramson Sinaga
• Memed Sueb 5
13 april 2016 April 13, 2016
• pembahasan persiapan Laporan Komite audit TW 1 2016 • evaluasi Tindaklanjut hasil audit Internal dan eksternal
• Lain-lain. • Discussion on Audit Committee Report Preparation for the First Quarter of 2016
• Follow-up Evaluation on Internal and External Audit Results • Others.
• Suwarta • Muhadi
• ramson Sinaga
Tabel Agenda Rapat Komite Audit Table of Audit Committee Meeting Agend
No. Tanggal Rapat
Meeting Date
Agenda Rapat
Meeting Agenda
Peserta Rapat
Meeting Attendees
6 3 Mei 2016
May 3, 2016 • pembahasan Laporan Komite audit TW I tahun 2016
• Lain-lain • Discussion on Audit Committee Report for First Quarter of 2016
• Others • Suwarta
• Klemi Subiyantoro • Muhadi
• ramson Sinaga 7
20 Mei 2016 May 20, 2016
• pembahasan realisasi program Kerja Divisi audit Internal TW 1 tahun 2016 • pembahasan hasil audit Khusus TW I Tahun 2016
• pembahasan Monitoring Tindak Lanjut hasil audit pihak Internal dan eksternal • lain-lain.
• Discussion on the Realization of Audit Internal Division Work Program for First Quarter of 2016
• Discussion on Special Audit Results for First Quarter of 2016 • Discussion on Monitoring of Internal and External Parties’ Audit Follow-up Results
• others. • Suwarta
• Muhadi • ramson Sinaga
8 10 Juni 2016
June 10, 2016 • pembahasan Management Letter dan Kantor akuntan publik ernst Young
• pembahasan monitoring tindak lanjut hasil audit oJK • Lain-lain.
• Discussion on Management Letter and Ernst Young Public Accounting Firm • Discussion on monitoring of FSA’s audit follow-up results
• Others. • Suwarta
• Muhadi • Memed Sueb
• ramson Sinaga •
9 5 agustus 2016
August 5, 2016 • pembahasan hasil audit Divisi audit Internal TW II Tahun 2016
• pembahasan penunjukan Kantor akuntan publik Tahun Buku 2016. • Lain-lainnya.
• Discussion on Internal Audit Division Results for Second Quarter of 2016 • Discussion on the Appointment of Public Accountant for 2016 Fiscal Year.
• Others. • Suwarta
• Muhadi • erie Febrian
10 18 agustus 2016
August 18, 2016 • pembahasan Monitoring Tindaklanjut hasil audit pihak eksternal oJK eY
• pembahasan Laporan Kegiatan Komite audit Triwulan II Tahun 2016. • Lain-lainnya.
• Discussion on Follow-up Monitoring on the External Audit Results FSA and EY • Discussion on Audit Committee Activity Report for Second Quarter of 2016
• Others. • Suwarta
• Muhadi • erie Febrian
• Divisi audit Internal • SaTuan KerJa KepaTuhan
11 8 September 2016
September 8, 2016 • pembahasan hasil audit Divisi audit Internal DaI
• pembahasan Laporan Tindaklanjut Temuan otoritas Jasa Keuangan oJK Berdasarkan Data Divisi audit Internal DaI
• Lain-lainnya. • Discussion on Internal Audit Division Audit Results DAI
• Discussion on Follow-up Reports on Financial Service Authority FSA Findings Based on Internal Audit Division Data DAI
• Others. • Suwarta
• Muhadi • erie Febrian
• Mokhamad anwar
12 13 oktober 2016
October 13, 2016 • pembahasan Laporan publikasi periode 30 September 2016.
• pembahasan Laporan penunjukan Kantor akuntan publik Kap tahun buku 2016. • pembahasan perubahan Komposisi Komite audit bank bjb.
• Lain-lainnya • Discussion on Published Report for September 30, 2016.
• Discussion on the Report of Appointment of Public Accountant for 2016 Fiscal Year. • Discussion on Changes in the Composition of bjb bank Audit Committee.
• Others • Suwarta
• Muhadi • Mokhamad anwar
13 25 november 2016
November25, 2016 • pembahasan Monitoring Tindaklanjut hasil audit pihak eksternal.
• pembahasan Laporan Kegiatan Komite audit Triwulan III tahun 2016. • Lain-lainnya.
• Discussion on Follow-up Monitoring on the External Audit Results. • Discussion on Audit Committee Activity Report for Third Quarter of 2016
• Others. • Suwarta
• Muhadi • Mokhamad anwar
• erie Febrian 14
8 Desember 2016 December 8, 2016
• pembahasan Laporan Kegiatan Divisi audit Internal Triwulan III tahun 2016. • pembahasan hasil audit Divisi audit Internal periode oktober 2016.
• Lain-lainnya. • Discussion on Internal Audit Division Activity Report for Third Quarter of 2016
• Discussion on Internal Audit Division Audit Results for October 2016. • Others.
• Suwarta • Klemi Subiyantoro
• Muhadi • erie Febrian
• Mokhamad anwar
AUDIT COMMITTEE MEETING AGENDA
During 2016, the implementation date, Meeting agenda, and Audit Committee Meeting Attendees, as follows.
Laporan Tahunan 2016
438
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
439
Growing Together with New Expanding Opportunities
LaPOraN SINGKat PELaKSaNaaN KEGIataN KOMItE aUDIt taHUN 2016
Komite audit telah melaksanakan tugas, baik yang bersifat rutin maupun yang non-rutin. Tugas tersebut termasuk memantau
dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit serta tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan
pengendalian intern dan kecukupan pelaporan keuangan, dengan rincian sebagai berikut:
1. Pada tahun 2016 komite audit telah melaksanakan rapat
baik rapat internal Komite Audit maupun rapat Komite Audit dengan Divisi Audit Internal DAI serta SATUAN KERJA
KEPATUHAN yang membahas mengenai pelaksanaan program kerja, hasil temuan audit umum maupun audit
khusus DAI, tindaklanjut Direksi atas temuan KAP dan Otoritas Jasa Keuangan, penunjukan kantor akuntan
publik, serta review terhadap laporan keuangan publikasi pertriwulan.
2. Melaksanakan Review dan Pemantauan a. Komite Audit melakukan review dan pemantauan atas
pelaksanaan tugas Divisi Audit Internal DAI, atas hasil eveluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa DAI telah
melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan program kerja yang ditetapkan dan telah melakukan perencanaan
audit berbasis risiko, pelaksanaan dan pelaporan audit telah sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit
Internal Bank SPFAIB.
b. Komite Audit melakukan review dan memberikan saran- saran penyempurnaan terhadap draft laporan publikasi
triwulanan, dan secara aktif melakukan diskusi dengan Kantor Akuntan Publik KAP atas hasil pemeriksaan
yang dilakukan oleh KAP.
c. Komite Audit melakukan review dan terlibat dalam tim pemilihan Kantor Akuntan Publik KAP yang terdiri dari
komite audit dan unsur manajemen untuk melakukan pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun 2016, review
terhadap KAP untuk pemeriksaan Laporan Portofolio Investasi Dana Pensiun dan review KAP untuk
pemeriksaan Dana CSR bank bjb, serta memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas hasil
pemilihan KAP tersebut.
d. Komite Audit melakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan audit eksternal termasuk penelaahan
independensi dan objektivitas auditor eksternal serta penelaahan kecukupan pemeriksaan yang dilakukan
untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan, melakukan evaluasi kesesuaian
pelaksanaan audit oleh kantor akuntan publik dengan standar yang berlaku.Darihasilpemantauan dan evaluasi
Komite Audit, kantor akuntan publik telah melaksanakan sesuai dengan Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan
Akuntan Publik Indonesia. Dalam pelaksanaan ini, Komite Audit melalui anggotanya juga mengikuti rapat
exit meeting atas pemeriksaan laporan kerja tahun 2015 oleh kantor akuntan publik.
e. Monitoring tindak lanjut - Pemantauan Tindak Lanjut atas Hasil Audit Internal
Komite Audit melakukan pemantauan atas tindak lanjut temuan-temuan hasil audit yang dilakukan
oleh Divisi Audit Internal DAI melalui rapat-rapat pertemuan untuk membahas hasil temuan dan
tindak lanjut hasil audit DAI, baik yang terjadwal rutin dalam rapatpertemuan maupun di luar jadwal
rapatpertemuan.
- Pemantauan Tindak Lanjut atas Hasil Audit Eksternal
Komite Audit melakukan pemantauan terhadap pemenuhan komitmen atas hasil pemeriksaan
pihak eksternal yaitu Otoritas Jasa Keuangan OJK dengan melakukan pembahasan dalam rapat
pertemuan dengan SATUAN KERJA KEPATUHAN dimana sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
PBI Nomor 132PBI2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank yang tercantum dalam
Bab II mengenai Fungsi Kepatuhan Bank, SATUAN KERJA KEPATUHAN merupakan Person In Charge
PIC untuk melakukan pemantauan terhadap pemenuhan komitmen dimaksud. Komite Audit juga
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk mengingatkan Manajemen agar memenuhi
komitmen yang telah disampaikan kepada OJK.
KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI
Komite Nominasi dan Remunerasi merupakan salah satu alat kelengkapan Dewan Komisaris yang berfungsi untuk membantu
Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya di bidang yang berkaitan dengan nominasi dan remunerasi
terhadap anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Peraturan Bank IndonesiaPeraturan Otoritas Jasa Keuangan mewajibkan bank
untuk membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi sebagai penerapan good corporate governance sehingga bank dapat
dikelola berlandaskan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran sehingga
pengelolaan bank dapat dipertanggungjawabkan.
BRIEF REPORT ON THE IMPLEMENTATION OF AUDIT COMMITTEE ACTIVITIES IN 2016
The audit committee has been carrying out tasks, both routine and non-routine. The tasks include monitoring and evaluating audit
planning and conduct and follow-up the results of the audit in order to assess the adequacy of internal control and the adequacy
of financial reporting, with details as follows: 1. In 2016, the audit committee has conducted meeting both
Audit Committee internal meeting and Audit Committee meeting with Internal Audit Division DAI and COMPLIANCE WORK
UNIT discussing the implementation of the work program, DAI general audit findings or special audit, follow-up of the Board of
Directors on KAP and Financial Services Authority findings, the appointment of public accounting firms, as well as the review
of financial statements published quarterly.
2. Conducting Review and Monitoring a. f. The Audit Committee reviews and monitors the execution
Internal Audit Division DAI duties. Upon such evaluation results, it can be concluded that DAI has conducted
inspection in accordance with the specified work program and have done risk-based audit planning, audit execution
and reporting in accordance with the Bank Internal Audit Function Implementation Standards SPFAIB.
b. The Audit Committee conducts a review and provides suggestions of improvements to the quarterly publication
draft report, and actively carries out discussions with the Public Accounting Firm KAP on the results of the
examination conducted by KAP.
c. The Audit Committee conducts review and gets involved in team selection of Public Accounting Firm KAP, which
consists of the audit committee and management elements to audit the 2016 Financial Statements, review on Public
Accounting Firm KAP for the inspection of Pension Fund Investment Portfolio Report and KAP review to examine
CSR Fund of bank bjb, and provides recommendations to the Board of Commissioners on the KAP selection results.
d. The Audit Committee evaluates the effectiveness of the implementation of external audit including the review of
the external auditor’s independence and objectivity as well as review of check adequacy carried out to ensure that
all risks have been adequately considered, to evaluate the suitability of the audit by public accountant firm
with the applicable standards. From the results of the monitoring and evaluation of the Audit Committee, the
public accounting firm has operated in accordance with Auditing Standards stipulated by Indonesia Institute of
Certified Public Accountants. In this implementation, the Audit Committee members are also attending the meeting
through exit meetings on 2015 inspection work report by public accounting firm.
e. Follow-up Monitoring -
Follow-up Monitoring on Internal Audit Results The Audit Committee will monitor the follow-up of
audit results’ findings conducted by the Internal Audit Division DAI through meetingsconferences to discuss
the findings and follow-up of DAI audit results, both regularly in pre-scheduled meetingsconferences and
unscheduled meetingconference.
- Follow-up Monitoring on External Audit Results
The Audit Committee monitors the fulfillment of commitments on external parties’ audit results,
namely the Financial Services Authority FSA to conduct the discussion in the conferencemeeting
with COMPLIANCE WORK UNIT in accordance with Bank Indonesia Regulation PBI No. 132PBI2011
regarding the Implementation of Bank Compliance Function contained in Chapter II of Bank Compliance
Function, COMPLIANCE WORK UNIT is the Person in Charge PIC to monitor the fulfillment of the
corresponding commitments. The Audit Committee also gives recommendations to the Board of Commissioners
to remind the Management to meet the commitment submitted to the FSA.
COMMITTEE OF NOMINATION AND REMUNERATION
The Committee of Nomination and Remuneration is one of the completion tools of Board of Commissioners that functions to
assist the Board of Commissioners in running its functions and assignments in matters related to nomination and remuneration to
members of Board of Directors and Board of Commissioners. The regulation of Bank IndonesiaFinancial Services Authority obliges
bank to establish the Committee of Nomination and Remuneration as the implementation of good corporate governance so that
bank can be managed based on the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness, hence
the management of bank is accountable.
Laporan Tahunan 2016
440
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
441
Growing Together with New Expanding Opportunities
DaSar PEMBENtUKaN KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI
Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan dibentuk berdasarkan:
1. Peraturan Bank Indonesia nomor 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Good Corporate Governance.
2. Peraturan Bank Indonesia nomor 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank
Indonesia nomor 84PBI2006 tentang Good Corporate Governance.
3. Surat Edaran Bank Indonesia nomor 912DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
bagi Bank Umum. 4. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Nomor 07SKDk2015 tanggal 22 April 2015 tentang Pembagian Tugas dan
Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta Komite-Komite.
5. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. nomor 11SKDK2015
tanggal 14 September 2015 Tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi.
PIaGaM KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI
Agar Komite Nominasi dan Remunerasi dapat bekerja secara efektif, maka Komite Nominasi dan Remunerasi harus
mempunyai suatu pedoman yang mengatur secara jelas peran dan tanggung jawab komite dan lingkup kerjanya, yang
ditetapkan atas keputusan rapat Dewan Komisaris Bank BJB. Pedoman kerja dan Tata Tertib Kerja Komite Nominasi dan
Remunerasi diatur dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 09SKDK2016 tanggal 14 Desember 2016.
tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI
Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyusun dan melaksanakan rencana kerja
tahunan Komite Nominasi dan Remunerasi sesuai arahan Dewan Komisaris dan ketentuan yang berlaku di Bank.
Tugas yang terkait dengan Nominasi, yaitu: 1. Memberikan rekomendasi mengenai komposisi jabatan
anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris 2. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem dan
prosedur pemilihan danatau penggantian anggota Pengurus kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
3. Sistem dan prosedur pemilihan danatau penggantian anggota Pengurus dituangkan dalam Pedoman Nominasi.
4. Memberikan rekomendasi nama calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada RUPS setelah melalui lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan.
5. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi calon anggota Komite kepada Dewan Komisaris.
6. Menyusun kriteria evaluasi kinerja bagi anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris.
7. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris.
8. Memberikan rekomendasi mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi danatau
anggota Dewan Komisaris. Tugas yang terkait dengan Remunerasi, yaitu:
1. Mengevaluasi kebijakan remunerasi yang berlaku pada Bank, termasuk struktur dan besaran remunerasi
2. Mempelajari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam kebijakan remunerasi, penetapan
fasilitas dan tunjangan lainnya. 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai: a. Kebijakan remunerasi berupa gaji, fasilitas dan tunjangan
lainnya bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.
b. Kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada
Direksi melalui Dewan Komisaris. 4. Rekomendasi disampaikan dengan memperhatikan:
a. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku. b. Prestasi kerja individual.
c. Kewajaran dengan peer group. d. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang
bank. e. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang anggota direksi
danatau anggota dewan komisaris dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan kinerja bank.
f. Target kinerja atau kinerja masing – masing anggota direksi danatau anggota dewan komisaris.
BASIS OF ESTABLISHMENT OF THE COMMITTEE OF NOMINATION AND REMUNERATION
The Remuneration and Nomination Committee of the Company was established based on:
1. Bank Indonesia Regulation No. 84PBI2006 dated January 30, 2006 on Good Corporate Governance;
2. Bank Indonesia Regulation No. 814PBI2006 dated October 5, 2006 on the Amendment to Bank Indonesia Regulation No.
84PBI2006 on Good Corporate Governance; 3. Bank Indonesia Circular Letter No. 912DPNP dated May 30,
2007 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks;
4. Decree of the Board of Commissioners of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk No. 07SK
Dk2015 dated April 22, 2015 on the Division of Tasks and the Activities of the Board of Commissioners and the Committees.
5. Decree of the Board of Commissioners of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk No. 11SK DK2015
dated September 14, 2015 on Working Guidelines and Rules of the Remuneration and Nomination Committee.
COMMITTEE OF NOMINATION AND REMUNERATION CHARTER
In order to have the Committee of Nomination and Remuneration work effectively, the Committee of Nomination and Remuneration
must own a guideline that clearly regulates the roles and responsibility of the committee and its scope of work, which
is stipulated on the meeting resolution of bank bjb’s Board of Commissioners. Work Guideline and Work Procedure of the
Committee of Nomination and Remuneration are regulated in the Board of Commissioners Decree Number 09SKDK2016 dated
14 December 2016.
DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF COMMITTEE OF NOMINATION AND REMUNERATION
The Committee of Nomination and Remuneration has duties and responsibilites to draft and implement the annual work plan of
the Committee of Nomination and Remuneration according to the direction of Board of Commissioners and the applicable Bank
regulations. Duties related to Nomination are:
1. Provide recommendation on the composition of Board of
Directors’ position andor members of Board of Commissioners 2. Draft and provide recommendation on system and procedure
of selection andor replacement of Committee members to the Board of Commissioners to be delivered at GMS.
3. System and procedure of selection andor replacement of Committee members are written on the Guideline of Nomination.
4. Provide recommendation on the names of prospective Board of Commissioners and Directors’ members to be delivered at
GMS after passing the Fit and Proper Test from the Financial Services Authority.
5. Provide recommendation on the Independent Party who will be the candidate of the Committee member to the Board of
Commissioners. 6. Draft the criteria of performance evaluation for members of
Directors andor Board of Commissioners. 7. Assist the Board of Commissioners is conducting performance
assessment on members of Directors andor Board of Commissioners.
8. Provide recommendation on capability development program for members of Directors andor Board of Commissioners.
Duties related to Remuneration are: 1. Evaluate remuneration policy that is applicable to Bank,
including the structure and volume of remuneration 2. Study the applicable provisions and laws and regulations on
remuneration policy, stipulation of facility, and other allowances. 3. Provide recommendation to the Board of Commissioners
regarding: a. Remuneration policy in the form of salary, facility, and other
allowances for the Board of Commissioners and Directors to be delivered at GMS.
b. Remuneration policy for executive officials and employees in overall to be delivered to the Directors through Board
of Commissioners. 4. he recommendation is delivered by considering:
a. Financial performance and reserve fulfillment as regulated in the applicable laws and regulations.
b. Individual work achievement. c. Reasonableness with peer group.
d. Consideration on the bank’s long term target and strategy.
e. Duties, responsibilites, and authority of members of Directors andor Board of Commissioners related to the
achievement of bank’s target and performance. f. Performance target or respective performance of members
of Directors andor Board of Commissioners.
Laporan Tahunan 2016
442
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
443
Growing Together with New Expanding Opportunities
g. Keseimbangan tunjangan antara yang bersifat tetap dan bersifat variabel.
5. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian remunerasi yang diterima masing –
masing anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris. 6. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas
kebijakan remunerasi pegawai Bank secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
WEWENaNG KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI
Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki wewenang sebagai berikut.
1. Komite Nominasi dan Remunerasi berwenang untuk mengakses informasi seluas-luasnya terkait dengan proses
remunerasi, nominasi dan pengelolaan SDM Bank. 2. Melakukan assessment dan memberikan rekomendasi
tentang calon yang berhubungan dengan proses nominasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta Pihak
Independen untuk anggota komite-komite.
StrUKtUr, KEaNGGOtaaN DaN KEaHLIaN KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI
Struktur keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan Pedoman Kerja dan Tata Tertib Komite Nominasi
dan Remunerasi, yaitu: 1. Komite Nominasi dan Remunerasi paling kurang terdiri dari
3 tiga orang anggota, dengan ketentuan: a. 1 satu orang ketua merangkap anggota, yang
merupakan Komisaris Independen; dan b. anggota lainnya yang dapat berasal dari :
- anggota Dewan Komisaris - Pihak independen yang berasal dari luar bank
- Pemimpin Divisi yang membidangi Sumber Daya Manusia.
2. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi lainnya sebagian besar tidak dapat berasal dari pihak yang menduduki jabatan
manajerial di bawah Direksi yang membidangi Sumber Daya Manusia
3. Anggota Direksi Emiten atau Perusahaan Publik tidak dapat menjadi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi.
4. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Komite Nominasi dan Remunerasi dibantu oleh Pemimpin Bagian yang
PROFIL KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
PRofile of CommiTTee of nominaTion anD RemuneRaTion
Berikut profil Komite Nominasi dan Remuneras per 31 Desember 2016.
The Nomination and Remuneration Committee profiles as at December 31, 2016
Warga negara Indonesia, berdomisili di DKI Jakarta. Lahir di Sukoharjo pada 23
Mei 1966, saat ini berusia 50 tahun.
Menyelesaikan pendidikan Diploma IV dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara STAN
pada tahun 1994, memperoleh gelar sarjana di bidang Hukum dari Universitas
Krisna Dwipayana pada tahun 2012
dan gelar Magister Manajemen Bidang Studi Ekonomi Sumber Daya Manusia di
Universitas Krisna Dwipayana tahun 2012. Aktif mengikuti pelatihan diantaranya
ASEAN Global Leadership Program di USA dan Seminar BPDSI.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting sebagai Komisaris
Independen PT Adhi Karya Persero Tbk 2006-2008 dan Ketua Komite Audit PT
Adhi Karya Persero Tbk 2006-2008.
Beliau pertama kali diangkat sebagai Komisaris Independen pada tahun 2008
sesuai dengan Akta keputusan RUPS LB nomor 14 tanggal 19 November tahun
2008. Indonesian citizen, domiciled in Jakarta.
Born in Sukoharjo on 23 May 1966, currently 50 years old.
Graduated Diploma IV in Indonesian State College of Accountancy STAN in
1994, earned his Bachelor’s degree in Law from Krisna Dwipayana University
in 2012, and Magister Management majoring Human Resources Economic
at Krisna Dwipayana University in 2012. He attended several trainings,
among others, ASEAN Global Leadership Program in USA and BPDSI Seminar.
He had held various important positions, such as Independent Commissioner
of PT. Adhi Karya Persero Tbk 2006- 2008 and Head of Audit Committee
of PT. Adhi Karya Persero Tbk 2006- 2008.
He was first appointed as Independent Commissioner in 2008 based on EGMS
Deed of Resolution Number 14 dated 19 November 2008.
Klemi Subiyantoro
Ketua Komite nominasi dan remunerasi xxxxx
g. The balance of allowance between what is permanent and what is variable.
5. Assist the Board of Commissioners in conducting performance assessment with an adjustment of remuneration received
respectively by members of Directors andor Board of Commissioners.
6. Provide recommendation to Board of Commissioners on the bank employee’s remuneration policy as in overall to be
delivered to the Directors.
AUTHORITY OF THE COMMITTEE OF NOMINATION AND REMUNERATION
The Committee of Nomination and Remuneration has authority as follows.
1. The Committee of Nomination and Remuneration has the authority to access information as much as possible in relation
to the process of remuneration, nomination, and management of bank’s HR.
2. Conduct assessment and provide recommendation on candidates in relation with the process of nomination of
members of Board of Commissioners and Directors as well as Independent Party for committee members.
NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE STRUCTURE, MEMBERSHIP AND
EXPERTISE
The Nomination and Remuneration Committee structure is absed on the Nomination and Remuneration Committee Working Guidelines
and Rules of Conduct, namely: 1. The Nomination and Remuneration Committee shall consist
of at least three 3 members, provided that: a. 1 one shall be Chairman and an Independent
Commissioner; and b. other members shall be from:
- the Board of Commissioners’ Members
- independent parties from outside the bank
- Human Resources Division Head.
2. Nomination and Remuneration Committee Member cannot be those who occupy managerial positions under the Board
of Directors in charge of Human Resources 3. Board of Directors Members of Public Companies cannot be
Nomination and Remuneration Committee members. 4. In carrying out their everyday tasks, the Nomination and
Remuneration Committee is assisted by Human Resources
Laporan Tahunan 2016
444
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
445
Growing Together with New Expanding Opportunities
Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung. Lahir di Garut pada 5 Agustus
1952, saat ini berusia 64 tahun.
Menyelesaikan pendidikan di Akademi Fakultas IPPS IKIP Bandung tahun 1980.
Meraih gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Islam Nusantara pada
tahun 1987 dan memperoleh gelar Master of Science MSI di bidang
Administrasi Negara dari Universitas Garut pada tahun 2000.Aktif mengikuti
pelatihan diantaranya Membangun Key Performance Indicators KPI
Direksi-Komisaris dan Implementasi POJK No. 45POJK.032015, Seminar
BPDSI, International Risk Management Refreshment Program For Executives,
dan Seminar Prospek Perekonomian Nasional 2017 Peluang Dan Tantangan
Industri Perbankan.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting di Pemerintahan
Daerah antara lain sebagai Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
DPPK Daerah Kabupaten Bandung 2007-2010, dan sebagai Komisaris
Utama di PT Citra Bangun Selaras 2011-2012.
Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 25 Juli 2011 berdasarkan akta
keputusan RUPS LB No 76 tahun 2011, kemudian diangkat kembali pada 31
Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No 117,118,119 tahun 2015.
Citizen of Indonesia, domiciled in Bandung. Born in Garut on 5 August
1952, currently 64 years old.
Finished his education at IPPS Faculty Academy, IKIP Bandung in 1980.
Obtained Bachelor in Law degree from Universitas Islam Nusantara in 1987 and
Master of Science MSI majoring in State Administration from Garut University
in 2000. Actively participates in trainings, among others, Developing Key
Performance Indicators KPI Directors- Commissioners and Implementation
of POJK No.45POJK.032015, BPDSI Seminar, International Risk Management
Refreshment Program For Executives, and Seminar of National Economics
Prospect 2017, Opportunities and Challenges in Banking Industry.
He has previous experience in many important positions in the Regional
Government, among others, as the Head of Financial Revenue and Management
Agency DPPK of Bandung Regency 2007-2010, and as a President
Commissioner at PT Citra Bangun Selaras 2011-2012.
He has been appointed as the Company’s Commissioner since 25 July 2011 based
on EGMS Deed of Resolution No.76 of 2011, and later was reappointed on
31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution No.117, 118, 119 of 2015.
Yayat Sutaryat
anggota Komite nominasi dan remunerasi xxxxxxx
Muhadi
Warga negara Indonesia, berdomisili di DKI Jakarta. Lahir di Boyolali pada 5
Agustus 1954, saat ini berusia 62 tahun.
Meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Geodesi dari Intitut Teknologi Bandung
pada tahun 1981 dan memperoleh gelar Master of Science di Pascasarjana di
bidang Perencanaan wilayah dan kota dari Institute Teknologi Bandung pada
tahun 1990.Aktif mengikuti pelatihan diantaranya ASEAN Global Leadership
Program di USA dan Seminar BPDSI.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting sebagai Sekretaris
Daerah Provinsi Banten 2008-2015.
Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2008 berdasarkan akta keputusan
RUPS LB No. 14 tanggal 19 November 2008 dan diangkat kembali untuk
periode kedua 2011-2015 pada 25 Juli 2011 berdasarkan akta keputusan RUPS
No 74,75,78 tahun 2011, kemudian diangkat untuk ketiga kalinya pada 31
Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No 117,118,119 tahun 2015.
Indonesian citizen, domiciled in Jakarta. Born in Boyolali on 5 August 1954,
currently 62 years old.
Earned his Bachelor degree in Geodetic Engineering from Bandung Institute of
Technology ITB in 1981 and earned postgraduate degree, Master of
Science, majoring in Regional and City Planning from Bandung Institute of
Technology ITB in 1990. He attended several trainings, such as ASEAN Global
Leadership Program in USA and BPDSI Seminar.
He has held important post as the Regional Secretary of Banten Province
2008-2015.
He has been appointed as the Company’s Commissioner since 2008 based on
EGMS Deed of Resolution No.14 dated 19 November 2008, reappointed for
the second period 2011-2015 on 25 July 2011 based on GMS Deed of
Resolution No.74, 75, 78 of 2011, and then reappointed for the third time on
31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution No.117, 118, 119 of 2015.
anggota Komite nominasi dan remunerasi xxxxxxx
Laporan Tahunan 2016
446
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
447
Growing Together with New Expanding Opportunities
Dadan Yonanda
Ernie trisnawati Sule
Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung. Lahir pada 11 April 1972
saat ini berusia 44 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas
Padjadjaran pada tahun 1995. Menjabat sebagai Pemimpin Divisi Sumber Daya
Manusia sejak 2015 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No 0532SKDIR-
SDM2015.
Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung Lahir pada tanggal 18 April
1954 saat ini berusia 63 tahun. Diangkat sebagai anggota Komite Nominasi dan
Remunerasi Perseroan terhitung sejak tanggal 1 Maret 2016 berdasarkan
Surat Keputusan Direksi Nomor 0267 SKDIR-CS tanggal 20 April 2016.
Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi Manajemen dari Universitas Padjajaran
pada tahun 1983 dan memperoleh gelar Magister di bidang Ekonomi
Perusahaan Pertanian dari Universitas Padjajaran pada tahun 1995, dan gelar
Doktor di bidang Ekonomi manajemen dari University Padjajaran. Beliau
menduduki berbagai jabatan penting pada Universitas Padjajaran, antara lain
sebagaiGuru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Pembantu Dekan II Bidang
Administrasi Umum 2003-2007, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2008-2012, Ketua Prodi Doktor Ilmu Manajemen 2013-sekarang.
Indonesian citizen, domiciled in Bandung. Born on April 11, 1972, currently 44
years old. He holds a Bachelor Degree in Law from Padjadjaran University in
1995. He served as Head of Human Resources Division since 2015 under the
Board of Directors Decree No. 0532SK DIR-HR2015.
Indonesian citizen, domiciled in Bandung. Born on April 18, 1954, currently 63
years old. Appointed as member of the Nomination and Remuneration
Committee of the Company since March 1, 2016 by the Board of Directors Decree
No. 0267SKDIR-CSApril 20, 2016.
She holds a Bachelor Degree in Economics from Padjadjaran University
in 1983 and holds a Master in Economics of Agricultural Company
from Padjadjaran University in 1995, and Doctorate in Economics Management
from Padjadjaran University. She has held various important positions at
Padjadjaran University, among others, as professor at Faculty of Economics
and Business, Assistant of Dean II of General Administration 2003-2007,
Dean of the Faculty of Economics and Business 2008-2012, Head of the
Management Science Doctoral Study Program 2013-present.
anggota Komite nominasi dan remunerasi Member of nomination and remuneration
anggota Komite nominasi dan remunerasi Member of nomination and remuneration
membidangi Sumber Daya Manusia serta Kesekretariatan Dewan Komisaris yang berasal dari internal Bank,
berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris.
Adapun struktur, keanggotaan dan keahlian komite Nominasi dan remunerasi adalah sebagai berikut.
Nama jabatan
Keterangan Periode
Keahlian
Klemi Subiyantoro Ketua Komite nominasi dan
remunerasi Komisaris Independen
pelaksana Tugas Komisaris utama
31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat
akuntansi dan hukum Muhadi
anggota nominasi dan remunerasi Komisaris
31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat
Tekhnik Yayat Sutaryat
anggota Komite pemantau risiko Komisaris Independen
31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat
hukum Dadan Yonanda
anggota Komite nominasi dan remunerasi
ex. officio pemimpin Divisi SDM
- hukum dan Sumber Daya
Manusia ernie Tisnawati Sule
anggota Komite nominasi dan remunerasi
pihak Independen 01 Maret 2016 sd 28 Februari 2017
Manajemen Sumber Daya Manusia
KUaLIfIKaSI PENDIDIKaN DaN PENGaLaMaN KErJa KOMItE NOMINaSI
DaN rEMUNEraSI
Per 31 Desember 2016, kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
adalah sebagai berikut.
Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Nominasi dan remunerasi Table of Educational Qualifiction and Work Experience of the Committee of Nomination and Remuneration
Nama Name
Pendidikan
Position
Pengalaman Kerja
Expertise
Klemi Subiyantoro • DIV STan
• S1 Sarjana hukum • S2 Magister Manajemen
• Diploma IV STAN • Bachelor of Law
• Master of Management • Kepala audit Internal Mabes pMI
• Komite audit pT Semen Gresik persero Tbk • Ketua Komite audit pT adhi Karya persero Tbk
• Komisaris Independen pT adhi Kayra persero Tbk • Head of PMI Headquarter Internal Audit
• Audit Committee of PT Semen Gresik Persero Tbk • Head of Audit Committee of PT Adhi Karya Persero Tbk
• Independent Commissioner of PT Adhi Kayra Persero Tbk Muhadi
• S1 Tehnik Geodesi • S2 perencanaan Wilayah dan Kota
• Bachelor of Geodesy Engineering • Master of Regional and Urban Planning
• Sekretaris Daerah provinsi Banten • Kepala Dinas pengelolaan Keuangan dan aset Daerah DpKaD
provinsi Banten • Kepala Dinas pendapatan provinsi Banten
• Regional Secretary of Banten Province • Head of Finance Management and Regional Asset Division of DPKAD
Banten Province • Head of Revenue Division of Banten Province
Yayat Sutaryat • S1 hukum
• S2 administrasi negara • Bachelor of Law
• Master of State Administration • Kepala Badan administrasi Keuangan Daerah
• Kepala Dinas pendapatan dan pengelolaan Keuangan Daerah • Komisaris utama pT CBS
• Head of Regional Administration Agency • Head of Revenue and Regional Financial Management Division
• President Commissioner of PT CBS Dadan Yonanda
• S1 hukum
Section Heads and the Secretary to the Board of Commissioners from withtin the Bank, based on the Board of Commissioners’
Decree.
The Nomination and Remuneration Committee structure, membership and expertise isas follows.
EDUCATIONAL QUALIFICATION AND WORK EXPERIENCE OF THE COMMITTEE OF
NOMINATION AND REMUNERATION
As per 31 December 2016, the educational qualification and work experience of the Head and Members of the Committee of
Nomination and Remuneration is as follows.
Laporan Tahunan 2016
448
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
449
Growing Together with New Expanding Opportunities
ernie Trisnawati Sule • S1 ekonomi
• S2 ekonomi perusahaan pertanian • S3 ekonomi
• Bachelor of Economics • Master of Agricultural Corporation
Economy • S3 Economy
• pembantu Dekan II Bidang administrasi umum FeB unpaD • Dekan Fakultas ekonomi dan Bisnis unpaD
• Ketua prodi Doktor Ilmu Manajemen FeB unpaD • Dean Assistant II in General Administration of FEB UNPAD
• Dean of Faculty of Economy and Business UNPAD • Head of Doctoral Program Study of Management Science of FEB
UNPAD
INDEPENDENSI KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI
Seluruh anggota Komite Nominasi dan Remunerasi yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham danatau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi danatau Pemegang
Saham Pengendali atau hubungan dengan bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen.
Tabel Independensi Komite Nominasi dan remunerasi Table of the Independence of the Committee of Nomination and Remuneration
Aspek Independensi Klemi
Subiyantoro Muhadi
yayat Sutaryat Dadan yonanda
Ernie Trisnawai Sule
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi
No inancial relations with Board of Commissioners and Directors
√ √
√ √
√ Tidak memiliki hubungan kepengurusan
di perusahaan, anak perusahaan, maupun perusahaan afiliasi
No relations in the management of company, subsidiary, and ailiation company
√ √
√ √
√
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaan
No relations in share ownership in the company √
√ √
√ √
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, danatau sesama anggota
Komite audit No family relations with the Board of
Commissioners, Directors, andor fellow member of Audit Committee
√ √
√ √
√
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintah
Not serving as committee in any political party, oicials and government
√ √
√ √
√
PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI
Sepanjang tahun 2016, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan telah mengikuti berbagai program
peningkatan kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini:
Nama jabatan
Periode Materi Pengembangan
Kompetensi Pelatihan Waktu dan Tempat
Pelaksanaan Jenis Pelaihan dan
Penyelenggara
Klemi Subiyantoro Ketua Komite
nominasi dan remunerasi
31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak
tanggal diangkat asean Global Leadership
program 8 Mei – 13 Mei 2016
Pelaihan Utama Seminar BpDSI
3 September 2016 Softskill
Muhadi anggota nominasi
dan remunerasi 31 Maret 2015 sd
tahun ke 4 sejak tanggal diangkat
Seminar BpDSI 2 April 2016
Softskill asean Global Leadership
program 8 Mei – 13 Mei 2016
Pelaihan Utama Seminar BpDSI
3 September 2016 Softskill
Yayat Sutaryat anggota Komite
pemantau risiko 31 Maret 2015 sd
tahun ke 4 sejak tanggal diangkat
Membangun Key Performance Indicator
KpI DireksiKomisaris dan Implementasi poJK no. 45
poJK.032015 24 – 25 februari 2016
Technical skill
Seminar BpDSI 2 April 2016
Softskill International risk
Management refreshment program for executives
15 oktober- 22 oktober 2016
Pelaihan Utama Seminar prospek
perekonomian nasional 2017 peluang dan
tantangan industri perbankan
3 November 2016 Softskill
Dadan Yonanda anggota Komite
nominasi dan remunerasi
- -
- -
ernie Tisnawati Sule anggota Komite
nominasi dan remunerasi
01 Maret 2016 sd 28 Februari 2017
- -
-
raPat KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI
Ketentuan Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Nominasi dan
Remunerasi adalah sebagai berikut. 1. Komite Nominasi dan Remunerasi mengadakan rapat
sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam 4 empat bulan, danatau disesuaikan dengan kebutuhan Bank.
2. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi membahas mengenai antara lain remunerasi Dewan Komisaris, Direksi,
dan Pegawai, nominasi calon Dewan Komisaris dan Direksi, serta pihak Independen untuk anggota komite.
3. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi hanya dapat diselenggarakan apabila :
a. Dihadiri oleh mayoritas dari jumlah anggota Komite Nominasi dan Remunerasi; dan
b. Salah satu dari mayoritas jumlah anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sebagaimana dimaksud
pada huruf a merupakan Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi.
NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE INDEPENDENCE
All Nomination and Remuneration members Committee are independent parties with no financial, management, share
ownership and or family relationship with the Board of Commissioners, Board of Directors and or Controlling Shareholders
or have relationships with the bank, that could affect their ability to act independently.
NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE COMPETENCE DEVELOPMENT
Sepanjang tahun 2016, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan telah mengikuti berbagai program peningkatan
kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini:
NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE MEETINGS
The provisions for the Nomination and Remuneration Committee Meetings are set down in the Nomination and Remuneration
Committee Working Guidelines and Rules of Conduct, as follows. 1. The Nomination and Remuneration Committee shall hold a
meeting at least once every in 4 four months, and or others as needed.
2. The Nomination and Remuneration Committee, Meetings includes discussions related to Board of Commissioners,
Board of Directors and Employees remuneration, nomination for candidates to the Board of Commissioners and Board
of Directors, as well as independent parties as committee members.
3. The Nomination and Remuneration Committee Meetings can only be held if:
a. It is ttended by a majority of the Nomination and Remuneration Committee members; and
b. One of the Nomination and Remuneration Committee members referred to in letter a is the Nomination and
Remuneration Committee Chairman.
Laporan Tahunan 2016
450
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
451
Growing Together with New Expanding Opportunities
3. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi dapat mengambil keputusan apabila sekurang-kurangnya dihadiri oleh 51
lima puluh satu per seratus dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pejabat Eksekutif yang
membawahi SDM.
4. Keputusan rapat Komite Nominasi dan Remunerasi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat.
5. Apabila dalam musyawarah tidak tercapai kata mufakat, maka pengambilan keputusan dilakukan dengan cara
pengambilan suara terbanyak pemungutan suara. 6. Sehubungan dengan pemungutan suara, maka setiap
anggota Komite Nominasi dan Remunerasi yang hadir berhak memberikan 1 satu suara dan tambahan 1
satu suara untuk setiap anggota Komite Nominasi dan Remunerasi yang diwakilinya yang dilengkapi dengan surat
kuasa.
7. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi dipimpin oleh ketua Komite Nominasi dan Remunerasi danatau anggota Komite
Nominasi dan Remunerasi yang berasal dari unsur Dewan Komisaris apabila ketua Komite Nominasi dan Remunerasi
berhalangan hadir.
8. Jika dipandang perlu, Komite Nominasi dan Remunerasi dapat mengundang pihak lain dari internal Bank yang terkait
dengan materi rapat dalam rapat Komite Nominasi dan Remunerasi.
9. Setiap rapat Komite Nominasi dan Remunerasi dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik
dan disampaikan secara tertulis kepada Dewan Komisaris. 10. Perbedaan pendapat dissenting opinions yang terjadi dalam
rapat Komite Nominasi dan Remunerasi wajib dicantumkan dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat
tersebut.
frEKUENSI DaN tINGKat KEHaDIraN raPat KOMItE NOMINaSI DaN
rEMUNEraSI
Selama tahun 2016, Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyelenggarakan total 11 sebelas kali rapat dengan
frekuensi dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat yang disajikan sebagai berikut.
Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee Meeting Attendance Table
Nama jabatan
Periode Total Rapat
jumlah Kehadiran
Persentase
Klemi Subiyantoro Ketua Komite nominasi dan remunerasi
31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat
11 7
63,64 Muhadi
anggota nominasi dan remunerasi 31 Maret 2015 sd tahun ke 4
sejak tanggal diangkat 11
10 90,91
Yayat Sutaryat anggota Komite pemantau risiko
31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat
11 11
100 Dadan Yonanda
anggota Komite nominasi dan remunerasi
- 11
11 100
ernie Tisnawati Sule anggota Komite nominasi dan
remunerasi 01 Maret 2016 sd 28
Februari 2017 7
3 42,86
aGENDa raPat KOMItE NOMINaSI DaN rEMUNEraSI
Sepanjang tahun 2016, tanggal pelaksanaan, Agenda rapat dan Peserta rapat Komite Nominasi dan Remunerasi, sebagai
berikut.
Tabel Agenda Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi Table of Meeting Agenda of the Committee of Nomination and Remuneration
No. Tanggal Rapat
Meeting Date
Agenda Rapat
Meeting Agenda
Peserta Rapat
Meeting Participant
1 21 Januari 2016
21 January 2016 • pembahasan peraturan otoritas Jasa Keuangan no. 34
poJK.042014 tentang Komite nominasi dan remunerasi emiten atau perusahaan publik poJK 34
• Laporan Kegiatan Krn Triwulan IV tahun 2015 • Lain-lain
• Discussion on Financial Services Authority Regulation No. 34 POJK.042014 on Committee of Nomination and Remuneration of
Issuers or Public Company POJK 34 • KRN Activity Report Quarter IV of 2015
• Others • Yayat Sutaryat
• Muhadi • pemimpin Divisi SDM
2 04 Februari 2016
04 February 2016 • pembahasan Calon anggota Knr dari pihak Independen.
• Lain-lain. • Discussion on KNR Member Candidate from Independent Party.
• Others. • Yayat Sutaryat
• Klemi Subiyantoro • Muhadi
• rudhyanto Mooduto • pemimpin Divisi SDM
3 03 Maret 2016
03 March 2016 • pembahasan pengisian Calon Komisaris utama.
• Lain-lain. • Discussion on Placement of President Commissioner Candidate.
• Others. • Yayat Sutaryat
• Klemi Subiyantoro • rudhyanto Mooduto
• pemimpin Divisi SDM 4
18 Maret 2016 18 March 2016
• pengisian Calon Komisaris atas nama Bpk. ranta Soeharta. • Lain-lain.
• Placement of Commissioner Candidate on behalf of Mr. Ranta Soeharta.
• Others. • Yayat Sutaryat
• Klemi Subiyantoro • Muhadi
• rudhyanto Mooduto • pemimpin Divisi SDM
5 22 Maret 2016
22 March 2016 • pembahasan Laporan Knr atas nama Dewan Komisaris untuk rupS
tanggal 23 Maret 2016. • Lain-lain.
• Discussion on KNR report on behalf of Board of Commissioners for GMS on 23 March 2016.
• Others. • Yayat Sutaryat
• Klemi Subiyantoro • Muhadi
• rudhyanto Mooduto • pemimpin Divisi SDM
6 29 april 2016
29 April 2016 • pembahasan Salary Struktur.
• Lain-lain. • Discussion on Salary Structure.
• Others. • Klemi Subiyantoro
• Yayat Sutaryat • Muhadi
• ernie Trisnawati Sule • pemimpin Divisi SDM
7 03 Mei 2016
03 May 2016 • pembahasan hasil Verifikasi dan Wawancara Calon anggota Komite
audit. • pembahasan perpanjangan perjanjian Kerjasama anggota KpBp.
• Lain-lain. • Discussion on the Result of Veriication and Interview of Audit
Committee Member Candidate. • Discussion on the Extension of KPBP Member Cooperation
Agreement. • Others.
• Klemi Subiyantoro • Yayat Sutaryat
• Muhadi • pemimpin Divisi SDM
3. The Nomination and Remuneration Committee Meeting can take decisions if attended by at least 51 fifty one percent
of the members, including an Independent Commissioner and an Executive Officer in charge of human resources.
4. Nomination and Remuneration Committee meeting decisions are reached by consensus.
5. If consensus is not reached, then decision are made by taking a majority vote polling.
6. In relation to voting, each Nomination and Remuneration Committee member present is entitled to one 1 vote and an
additional one 1 vote for each Nomination and Remuneration member equipped with a power of attorney.
7. The Nomination and Remuneration Committee Meeting is chaired by the Nomination and Remuneration Committee
chairman or a Nomination and Remuneration Committee member who represents the Commissioners if the Nomination
and Remuneration Committee chairman was unable to attend.
8. If necessary, the Nomination and Remuneration Committee may invite other internal Bank parties associated with the
meeting agaenda to attend the Nomination and Remuneration Committee meeting.
9. Minutes are taken for each Nomination and Remuneration Committee meeting and they shall be well documented and
communicated in writing to the Board of Commissioners. 10. Dissenting opinions that occurs during the Nomination and
Remuneration Committee meeting shall be included in the minutes of the meeting with the reasons for dissent.
NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE MEETING FREQUENCY AND
ATTENDANCE LEVEL
During 2016, the Nomination and Remuneration Committee held 11 eleven meetings with the frequency and level of attendance
of committee members at the meeting as follows.
MEETING AGENDA OF THE COMMITTEE OF NOMINATION AND REMUNERATION
Throughout 2016, the implementation date, meeting agenda, and participants in the Committee of Nomination and Remuneration
meeting are as follows
Laporan Tahunan 2016
452
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
453
Growing Together with New Expanding Opportunities
8 15 Juli 2016
15 July 2016 • pembahasan perkembangan rencana perubahan Salary Struktur.
• Lain-lain. • Discussion on the Development of Salary Structure Modiication Plan.
• Others. • Klemi Subiyantoro
• Yayat Sutaryat • Muhadi
• ernie Trisnawati Sule • pemimpin Divisi SDM
9 09 november 2016
09 November 2016 • pembahasan pengisian posisi Komisaris utama.
• Lain-lain. • Discussion on the Placement of President Commissioner Position.
• Others. • Yayat Sutaryat
• Muhadi • pemimpin Divisi SDM
10 14 Desember 2016
14 December 2016 • pembahasan penyempurnaan pedoman nominasipengisian
pengurus serta pedoman Komite nominasi dan remunerasi. • Lain-lain
• Discussion on the Guideline Reinement of Management NominationPlacement anf Committee of Nomination and
Remuneration Guideline. • Others
• Yayat Sutaryat • Muhadi
• pemimpin Divisi SDM
11 14 Desember 2016
14 December 2016 • pembahasan penilaian Calon Komisaris utama bank bjb.
• Lain-lain • Discussion on Candidate of President Commissioner of bank bjb.
• Others • Yayat Sutaryat
• Muhadi • ernie Trisnawati Sule
• pemimpin Divisi SDM
LaPOraN SINGKat PELaKSaNaaN KEGIataN KOMItE NOMINaSI DaN
rEMUNEraSI taHUN 2016
Dalam rapat sepanjang tahun 2016, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan pembahasan terhadap hal-hal
sebagai berikut: 1. Terkait dengan kebijakan remunerasi
a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi: - Dokumentasi ketentuan dan peraturan perundang-
undangan, kebijakan perusahaan yang berlaku dalam kebijakan remunerasi, penetapan fasilitas
dan tunjangan lainnya. - Melakukan pemantauan sistem remunerasi yang
sedang berlaku di pasar Bank BUMNBUMD, Bank Swasta Nasional maupun asing.
b. Melakukan pembahasan terhadap kebijakan remunerasi yang sedang berjalan di Perseroan
- Remunerasi Pengurus Membahas kebijakan remunerasi pengurus yang sedang berjalan di bank
dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris. - Remunerasi Pegawai: Evaluasi kebijakan remunerasi
bagi pejabat eksekutif dan pegawai secara keseluruhan.
2. Terkait dengan kebijakan nominasi: a. Pembahasan mengenai pedomansistem serta prosedur
pemilihan dan atau penggantian Pengurus. b. Membahas penjaringan serta rekomendasi calon
anggota Pengurus. c. Membahas rekomendasi anggota komite dari pihak
independen. - Membahas rekomendasi anggota komite dari pihak
independen. - Pembahasan nominasi anggota komite.
3. Terkait dengan Pedoman dan Tata Tertib kerja dan laporan. a. Pedoman kerja.
b. Program Kerja. c. Laporan kegiatan.
4. Kegiatan Lainnya yang masih dalam ruang lingkup Komite Remunerasi Nominasi.
KEBIJaKaN SUKSESI DIrEKSI
Dalam rangka melanjutkan kepemimpinan yang berkelanjutan, bank bjb memiliki mekanisme suksesi untuk posisi Direksi
yang terstruktur. Pada periode yang telah ditentukan, Dewan Komisaris melalui Komite Remunerasi dan Nominasi
menyelenggarakan perekrutan untuk menjadi kandidat Direksi, yang berasal dari bank bjb sendiri maupun dari luar
bank bjb. Para kandidat tersebut selanjutnya akan diases oleh tim independen yang telah ditunjuk bank bjb, untuk disaring
berdasarkan kriteria-kriteria yang relevan dengan jabatan dan kondisi bank bjb.
Hasil penyaringan tersebut oleh assessor eksternal diserahkan kepada Komite Remunerasi dan Nominasi, untuk kemudian
diajukan kepada OJK guna melaksanakan fit and poper test dengan sepengetahuan pemegang saham. Kandidat yang telah
lolos fit and proper test diajukan untuk dipilih menjadi anggota Direksi melalui mekanisme RUPS.
KOMItE PEMaNtaU rISIKO
Sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 84PBI2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum,
Komite Pemantau Risiko merupakan alat kelengkapan Komisaris yang berfungsi memonitor risiko dan menilai toleransi risiko
yang dapat diambil oleh bank, mengevaluasi perbaikan yang dilakukan atas kebijakan, prosedur dan praktek manajemen
risiko bank guna memastikan telah dilakukannya pengelolaan risiko dengan baik, terutama pada pengelolaan risiko kredit,
risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, dan risiko bank lainnya.
BRIEF REPORT ON THE IMPLEMENTATION OF COMMITTEE OF NOMINATION AND
REMUNERATION ACTIVITIES IN 2016
In the meetings conducted throughout 2016, the Remuneration and Nomination Committee held discussions on
the following matters: 1. Related to the remuneration policy
a. Evaluate the remuneration policy: -
Documentation of the rules and regulations as well as company policies applicable to the remuneration
policy, the determination of facilities and other benefits.
- Monitor the remuneration system in force in the market
of state-owned and regional-owned banks, national and foreign private banks.
b. Conduct discussions on the remuneration policies currently applicable in the Company.
- Remuneration for the Management: Discuss the
remuneration policy for the management currently applicable in the Bank and provide recommendations
to the Board of Commissioners.
- Remuneration for the Employees: Evaluate the
remuneration policy for executive officers and the employees.
2. Related to the nominations policy: a. Discuss the guidelinessystem and selection and or
replacement procedures of the Management. b. Discuss the selection and recommendations related to
prospective members of the Management. c. Discuss the recommendations committee members from
the independent party. -
Discuss the recommendations committee members from the independent party.
- Discuss the nomination of committee members.
3. Related to the Work Guidelines and Rules as well as Reports. a. Working Guidelines.
b. Work Program. c. Activity Report.
4. Other activities within the scope of the Nomination and Remuneration Committee.
POLICIES ON THE SUCCESSION OF THE BOARD OF DIRECTORS
In order to continue sustainable leadership, bank bjb applies a structured mechanism of succession in the position of the Board
of Directors. In a given period, the Board of Commissioners through the Remuneration and Nomination Committee performs recruitment
on the candidates for the Board of Directors, whom derived from within bank bjb or from outside bank bjb. An independent team
designated by the bank bjb will then assess the candidates, to be filtered based on the criteria that are relevant to the position and
condition of bank bjb.
The screening results by the external assessor will be submitted to the Remuneration and Nomination Committee, to be submitted
to OJK to carry out the fit and proper test, with the consent of shareholders. Candidate who has passed the fit and proper test
is proposed to be elected as member of the Board of Directors through the GMS mechanism.
Laporan Tahunan 2016
454
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
455
Growing Together with New Expanding Opportunities
DaSar PEMBENtUKaN KOMItE PEMaNtaU rISIKO
KPR bank bjb untuk periode tahun 2016 dibentuk berdasarkan: 1. Peraturan Bank Indonesia nomor 84PBI2006 tanggal 30
Januari 2006 tentang Good Corporate Governance. 2. Peraturan Bank Indonesia nomor 814PBI2006 tanggal
5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia nomor 84PBI2006 tentang Good Corporate
Governance. 3. Surat Edaran Bank Indonesia nomor 912DPNP tanggal
30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good 4. Corporate Governance bagi Bank Umum.
5. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. nomor 07SKDK2015
tanggal 22 April 2015 tentang Pembagian Tugas dan Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta
Komite-Komite.
6. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. nomor 02SKDK2015
tanggal 26 Januari 2015 Tentang Pedoman danTata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko.
PIaGaM KOMItE KOMItE PEMaNtaU rISIKO
Perseroan memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko berdasarkan Surat Keputusan Dewan
Komisaris Nomor 02SKDK2015 tanggal 26 Januari 2015 tentang Pedoman dan Tata Tertib Komite Pemantau Risiko.
tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB KOMItE KOMItE PEMaNtaU rISIKO
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko meliputi: 1. Mengevaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen
risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut: a. Mengevaluasi dan menganalisa secara berkala
kesesuaian kebijakan manajemen risiko dengan peraturan, serta kecukupan kebijakan manajemen risiko
b. Memberikan pendapat berupa saran dan atau rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk perbaikan
PROFIL KOMITE PEMANTAU RISIKO
xxxxxxx
Berikut Profil Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2016 Table of Risk Monitoring Committee’s Skills, Structure, and
Membership
Warga negara Indonesia, berdomisili di DKI Jakarta. Lahir di Jakarta pada 4
Desember 1955, saat ini berusia 61 tahun.
Meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Fakultas Ekonomi
Universitas Trisakti pada tahun 1984, dan memperoleh gelar Master of
Business Administration pada bidang Manajemen Jurusan Bisnis Internasional
dari Georgia State University, Atlanta, Amerika Serikat pada tahun 1990.
Aktif mengikuti pelatihan diantaranya ASEAN Global Leadership Program
dan International Risk Management Refreshment Program For Executives
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting di Bank Negara
Indonesia pada masa awal karirnya, kemudian Beliau menjabat sebagai
Direktur Utama PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia 2010 dan
pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Persona Prima Utama 2011-
2013.
Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 27 September 2012 berdasarkan
akta keputusan RUPS No 129,130 tahun 2012 dan diangkat kembali untuk
kedua kalinya pada 31 Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No
117,118,119 tahun 2015. Citizen of Indonesia, domiciled in DKI
Jakarta. Born in Jakarta on 4 December 1955, currently 61 years old.
Obtained Bachelor degree in Accounting from Faculty of Economics,
Trisakti University in 1984 and Master of Business Administration in
Management majoring in International Business from Georgia State
University, Atlanta, United States of America in 1990. Actively participates
in trainings, among others, ASEAN Global Leadership Program and
International Risk Management Refreshment Program For Executives.
He has experience in many important positions at Bank Negara Indonesia
in the early stages of his career. He then became the President Director
of PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia 2010 and was the President
Director of PT Persona Prima Utama 2011-2013.
He was appointed as the Company’s Commissioner on 27 September 2012
based on GMS Deed of Resolution No.129, 130 of 2012 and reappointed
for the second time on 31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution
No.117, 118, 119 of 2015.
rudhyanto Mooduto
Ketua Komite pemantau risiko xxxxx
BASIS OF ESTABLISHMENT OF THE RISK MONITORING COMMITTEE
Bank bjb’s Risk Monitoring Committee for the period of 2016 was established based on:
1. Bank Indonesia Regulation No. 84PBI2006 dated January 30, 2006 on Good Corporate Governance.
2. Bank Indonesia Regulation No. 814PBI2006 dated October 5, 2006 on the Amendment to Bank Indonesia Regulation No.
84PBI2006 on Good Corporate Governance. 3. Bank Indonesia Circular Letter No. 912DPNP dated May 30,
2007 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks.
4. Corporate Governance for General Banks. 5. Decree of the Board of Commissioners of PT Bank Jabar No.
07SKDK2015 dated April 22, 2015 on the Division of Tasks and Activites of Board of Commissioners and the committees.
6. Decree of the Board of Commissioners of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat, Tbk No. 02SKDK2015 dated January
26, 2015 on the Working Guidelines of the Risk Monitoring Committee.
RISK MONITORING COMMITTEE CHARTER
The Company has Guideline and Procedure on Risk Monitoring Commityee based on the Board of Commissioners Decree Number
02SKDK2015 dated 26 January 2015 on the Guideline and the Procedure of Risk Monitoring Committee.
DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF RISK MONITORING COMMITTEE
Duties and Responsibilites of Risk Monitoring Committee covers: 1. Evaluate the suitability between risk management policy and
its implementation: a. Evaluate and analyze periodically the suitability of risk
management policy with regulation, and the sufficiency of risk management policy
b. Provide opinion in the form of suggestion and or recommendation to the Board of Commissioners for
improvement and refinement on the required risk management policy.
Laporan Tahunan 2016
456
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
457
Growing Together with New Expanding Opportunities
Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung. Lahir di Garut pada 5 Agustus
1952, saat ini berusia 64 tahun.
Menyelesaikan pendidikan di Akademi Fakultas IPPS IKIP Bandung tahun 1980.
Meraih gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Islam Nusantara pada
tahun 1987 dan memperoleh gelar Master of Science MSI di bidang
Administrasi Negara dari Universitas Garut pada tahun 2000.Aktif mengikuti
pelatihan diantaranya Membangun Key Performance Indicators KPI
Direksi-Komisaris dan Implementasi POJK No. 45POJK.032015, Seminar
BPDSI, International Risk Management Refreshment Program For Executives,
dan Seminar Prospek Perekonomian Nasional 2017 Peluang Dan Tantangan
Industri Perbankan.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting di Pemerintahan
Daerah antara lain sebagai Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
DPPK Daerah Kabupaten Bandung 2007-2010, dan sebagai Komisaris
Utama di PT Citra Bangun Selaras 2011-2012.
Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 25 Juli 2011 berdasarkan akta
keputusan RUPS LB No 76 tahun 2011, kemudian diangkat kembali pada 31
Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No 117,118,119 tahun 2015.
Citizen of Indonesia, domiciled in Bandung. Born in Garut on 5 August
1952, currently 64 years old.
Finished his education at IPPS Faculty Academy, IKIP Bandung in 1980.
Obtained Bachelor in Law degree from Universitas Islam Nusantara in 1987 and
Master of Science MSI majoring in State Administration from Garut University
in 2000. Actively participates in trainings, among others, Developing Key
Performance Indicators KPI Directors- Commissioners and Implementation
of POJK No.45POJK.032015, BPDSI Seminar, International Risk Management
Refreshment Program For Executives, and Seminar of National Economics
Prospect 2017, Opportunities and Challenges in Banking Industry.
He has previous experience in many important positions in the Regional
Government, among others, as the Head of Financial Revenue and Management
Agency DPPK of Bandung Regency 2007-2010, and as a President
Commissioner at PT Citra Bangun Selaras 2011-2012.
He has been appointed as the Company’s Commissioner since 25 July 2011 based
on EGMS Deed of Resolution No.76 of 2011, and later was reappointed on
31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution No.117, 118, 119 of 2015.
Yayat Sutaryat
anggota Komite pemantau risiko xxxxxxx
Muhadi
Warga negara Indonesia, berdomisili di DKI Jakarta. Lahir di Boyolali pada 5
Agustus 1954, saat ini berusia 62 tahun.
Meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Geodesi dari Intitut Teknologi Bandung
pada tahun 1981 dan memperoleh gelar Master of Science di Pascasarjana di
bidang Perencanaan wilayah dan kota dari Institute Teknologi Bandung pada
tahun 1990.Aktif mengikuti pelatihan diantaranya ASEAN Global Leadership
Program di USA dan Seminar BPDSI.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting sebagai Sekretaris
Daerah Provinsi Banten 2008-2015.
Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2008 berdasarkan akta keputusan
RUPS LB No. 14 tanggal 19 November 2008 dan diangkat kembali untuk
periode kedua 2011-2015 pada 25 Juli 2011 berdasarkan akta keputusan RUPS
No 74,75,78 tahun 2011, kemudian diangkat untuk ketiga kalinya pada 31
Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No 117,118,119 tahun 2015.
Indonesian citizen, domiciled in Jakarta. Born in Boyolali on 5 August 1954,
currently 62 years old.
Earned his Bachelor degree in Geodetic Engineering from Bandung Institute of
Technology ITB in 1981 and earned postgraduate degree, Master of
Science, majoring in Regional and City Planning from Bandung Institute of
Technology ITB in 1990. He attended several trainings, such as ASEAN Global
Leadership Program in USA and BPDSI Seminar.
He has held important post as the Regional Secretary of Banten Province
2008-2015.
He has been appointed as the Company’s Commissioner since 2008 based on
EGMS Deed of Resolution No.14 dated 19 November 2008, reappointed for
the second period 2011-2015 on 25 July 2011 based on GMS Deed of
Resolution No.74, 75, 78 of 2011, and then reappointed for the third time on
31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution No.117, 118, 119 of 2015.
anggota Komite pemantau risiko xxxxxxx
Laporan Tahunan 2016
458
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
459
Growing Together with New Expanding Opportunities
Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung Lahir di Tarakan tanggal 18
Desember 1968, saat ini berusia 48 tahun. Diangkat sebagai anggota Komite
Pemantau Risiko Perseroan sejak 1 Januari 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi
Nomor 1140SKDIR-CS2015 tanggal 04 Januari 2016.
Meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Padjajaran tahun 1987,
Magister Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada tahun 1998, serta Doktor di bidang
Manajemen Bisnis pada Universitas Padjajaran tahun 2004 Beliau menduduki
berbagai jabatan penting, antara lain sebagai Staf Ahli KAP Roebiandini S Bidang
Keuangan, Konsultan dan Peneliti Akuntansi dan Keuangan dan Sekretaris Program Studi
Doktor Ilmu Akuntansi FEB UNPAD.
Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung Lahir di Surakarta, pada tanggal
25 Agustus 1956 saat ini berusia 61 tahun. Diangkat sebagai anggota Komite Pemantau
Perseroan sejak 28 Juli 2015 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 066SK
DIR-CS2016 tanggal 28 Juli 2016.
Meraih gelar Diploma di bidang Geologi dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1982
dan memperoleh gelar Sarjana di bidang Ekonomi Universitas Padjajaran pada tahun
1983, dan gelar Master of Art di bidang Ekonomi dari Ohio State University pada
tahun 1987, serta Doktor di bidang Ekonomi dari University of Oklahoma pada tahun
2001. Beliau menduduki berbagai jabatan penting pada Universitas Padjajaran, antara
lain sebagaiDean, Faculty of Economics and Business Padjadjaran University 2012-
2016, Vice Dean for Academic Affairs, Faculty of Economics Padjadjaran University
2000 – sekarang Dosen Fakultas Ekonomi, Uniersitas Padjajaran 1983 – sekarang
Indonesian citizen, domiciled in Bandung. Born in Tarakan on December
18, 1968, currently years old. Appointed as a member of the Risk Monitoring
Committee of the Company since January 1, 2016 by the Board of
Directors Decree No. 1140SKDIR- CS2015 dated January 4, 2016.
She holds a Bachelor degree in Accounting from Padjadjaran University
in 1987, Master of Accounting from Gadjah Mada University in 1998, and
Doctorate in Business Management from Padjadjaran University in 2004. She
has held several important positions, including as Finance Expert Staff to
KAP Roebiandini S Consultants and Researcher in Accounting and Finance
and the Secretary of Doctoral Studies Program of Accounting FEB UNPAD.
Indonesian citizen, domiciled in Bandung. Born in Surakarta, on
August 25, 1956, currently 61 years old. Appointed as member of the Risk
Monitoring Committee of the Company since July 28, 2015 based on the Board
of Directors Decree No. 066SKDIR- CS2016 dated July 28, 2016.
He holds a Diploma in Geology from the Bandung Institute of Technology
in 1982, earned a Bachelor degree in Economics from Padjadjaran University
in 1983, and a Master of Art in Economics from Ohio State University
in 1987, and a Doctorate in Economics from the University of Oklahoma in
2001. He has held several important positions at Padjadjaran University,
among others as Dean of Faculty of Economics and Business Padjadjaran
University 2012-2016, Assistant to Dean for Academic Affairs, Faculty
of Economics Padjadjaran University 2000 - present, lecturer at Faculty of
Economics Padjadjaran University 1983 - present
tettet fitrijanti
Nury Effendi
anggota Komite pemantau risiko Member of risk Monitoring Committee
anggota Komite pemantau risiko risk Monitoring Committee
Suwarta
Warga negara Indonesia, berdomisili di Bekasi. Lahir di Sukoharjo pada 28
Desember 1971, saat ini berusia 45 tahun.
Beliau lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1994 dan Sarjana
EkonomiAkuntansi dari Universitas Satya Negara Indonesia pada tahun
1997. Kemudian Beliau memperoleh gelar Sarjana di Bidang Hukum Bisnis pada
tahun 2009 dan gelar Magister Hukum Bisnis dari Universitas Indonesia pada
tahun 2006. Saat ini masih menempuh pendidikan Doktoral di bidang Manajemen
Bisnis pada Universitas Brawijaya.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting antara lain sebagai
Direktur Utama Best Parking 2009- 2011, sebagai Komite Audit KSO
Sucofindo Surveyor Indonesia 2010- 2012. Saat ini beliau masih menjabat
sebagai partner pada Jmt Law House sejak 2003 dan Anggota Komite Audit
Perseroan sejak 2012.
Diangkat pertama kali sebagai Komisaris Independen pada pada tanggal 23 Maret
2016 berdasarkan akta keputusan RUPS nomor 60.
Citizen of Indonesia, domiciled in Bekasi. Born in Sukoharjo on 28 December
1971, currently 45 years old.
Graduated from Indonesian State College of Accountancy STAN in 1994
and Bachelor of EconomicsAccounting from Universitas Satya Negara Indonesia
in 1997. Then, he obtained Bachelor of Business Law in 2009 and Magister
of Business Law from University of Indonesia in 2006. He is currently
pursuing Doctoral Degree in Business Management at Brawijaya University.
He has previous experience in many important positions, among others, as
a President Director at Best Parking 2009-2011, as a KSO Audit Committee
of Sucofindo Surveyor Indonesia 2010- 2012. He is currently a partner at Jmt
Law House, beginning in 2003, and the Company’s Audit Committee Member,
starting in 2012.
He was appointed as an Independent Commissioner, the first time, on 23
March 2016 based on GMS Deed of Resolution No.60.
anggota Komite pemantau risiko xxxxxxx
Laporan Tahunan 2016
460
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
461
Growing Together with New Expanding Opportunities
dan penyempurnaan kebijakan manajemen risiko yang diperlukan.
2. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko:
3. Mengevaluasi dan menganalisa laporan profil risiko bank bjb secara triwulanan serta laporan lain atau hasil kajian
yang relevan dan memberikan pendapat berupa saran dan atau rekomendasi untuk perbaikan dan penyempurnaan
yang diperlukan.
4. Mengevaluasi dan menganalisa laporan tingkat kesehatan bank untuk bagian profil risiko dan Good Corporate
Governance 5. Memantau kecukupan proses identifikasi, pengukuran,
pemantauan, pengendalian dan sistem informasi manajemen risiko bank bjb.
6. Menyusun dan melaksanakan rencana kerja tahunan Komite Pemantau risiko sesuai arahan Komisaris dan
ketentuan yang berlaku di Bank.
WEWENaNG KOMItE PEMaNtaU rISIKO
Komite Pemantau Risiko berwenang untuk mengakses informasi seluas-luasnya terkait dengan kebijakan manajemen
risiko, struktur, pelaksanaan dan pelaporan risiko Bank, serta laporan dan atau informasi lain yang relevan.
StrUKtUr, KEaNGGOtaaN DaN KEaHLIaN KOMItE PEMaNtaU rISIKO
Adapun struktur organisasi Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut.
1. Komite merupakan alat kelengkapan Dewan Komisaris dan secara struktural bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris; 2. Komite diketuai oleh seorang Komisaris Independen;
3. Anggota KPR terdiri atas Komisaris Independen, Komisaris, dan dua orang dari pihak independen yang masing – masing
memiliki keahlian di bidang keuangan dan keahlian di bidang manajemen risiko.
4. Anggota Komite Pemantau Risiko terdiri dari paling kurang 2 dua orang Komisaris Independen dan dua orang dari
pihak independen. Struktur, keanggotaan dan keahlian Komite Pemantau Risiko
adalah sebagai berikut.
Tabel Struktur Keanggotaan dan Keahlian Komite Pemantau Risiko Nama
Name
Jabatan
Position
Keterangan
Description
Periode
Period
Keahlian
Skills
rudhyanto Mooduto Ketua Komite pemantau risiko
Head of Risk Monitoring Committee
Komisaris Independen
Independent Commissioners
31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat
31 March 2015 to the fourth year since appointment date
akuntansi dan Manajemen Bisnis Internasional
International Business Management and Accounting
Muhadi anggota Komite pemantau
risiko Member of Risk Monitoring
Committee Komisaris
Commissioner 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak
tanggal diangkat 31 March 2015 to the fourth year
since appointment date Tekhnik
Engineering Yayat Sutaryat
anggota Komite pemantau risiko
Member of Risk Monitoring Committee
Komisaris Independen
Independent Commissioners
31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat
31 March 2015 to the fourth year since appointment date
hukum Legal
Suwarta anggota Komite pemantau
risiko Member of Risk Monitoring
Committee Komisaris
Independen Independent
Commissioners 23 Maret 2016 sd tahun ke 4 sejak
tanggal diangkat Wednesday, 23 March 2016 to the
fourth year since appointment date akuntansi dan hukum
Accounting and Law Tetet Fitrijani
anggota Komite pemantau risiko
Member of Risk Monitoring Committee
pihak Independen Independent Party
01 Januari 2016 sd 31 Desember 2017
1 January 2016 to 31 December 2017
akuntansi Accounting
Nury Efendi anggota Komite pemantau
risiko Member of Risk Monitoring
Committee pihak Independen
Independent party 28 Juli 2015 sd 27 Juli 2017
Tuesday, 28 July 2015 to Thursday, 27 July 2017
Ekonomi Economics
KUaLIfIKaSI PENDIDIKaN DaN PENGaLaMaN KErJa KOMItE PEMaNtaU
rISIKO
Per 31 Desember 2016, kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan Anggota Komite Pemantau Risiko adalah
sebagai berikut.
Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Pemantau Risiko Nama
Name Pendidikan
Education
Pengalaman Kerja
Work Experience
rudhyanto Mooduto • S1 akuntansi
• S2 Bisnis Internasional • Bachelor of Accounting
• Master of International Business • penasihat Senior BnI Kantor pusat
• Direktur utama pT asian hybrid Seed Technologies Indonesia • Direktur utama pT persona prima utama
• Senior Advisor for BNI Head Oice • President Director of PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia
• President Director of PT Persona Prima Utama Muhadi
• S1 Tehnik Geodesi • S2 perencanaan Wilayah dan Kota
• Bachelor of Geodesy Engineering • Master of Regional and Urban Planning
• Sekretaris Daerah provinsi Banten • Kepala Dinas pengelolaan Keuangan dan aset Daerah DpKaD
provinsi Banten • Kepala Dinas pendapatan provinsi Banten
• Secretary of Banten Province • Head of Regional Finance and Asset Management DPKAD for
Banten Province • Head of Banten Provincial Revenue Oice
2. Monitor and evaluate the implementation of duties of the Risk Management Committee and Risk Management Work Unit:
3. Evaluate and analyze bank bjb risk profile report quarterly and other report or relevant study result and provide opinion in the
form of suggestion and or recommendation for the required improvement and refinement.
4. Evaluate and analyze the report on banking health rate for the risk profile and Good Corporate Governance
5. Monitor the sufficiency of the process of identification, measurement, monitoring, control, and risk management
information system of bank bjb. 6. Draft and implement the annual work plan of Risk Monitoring
Committee according to the direction of the Commissioner and applicable Bank regulations.
AUTHORITY OF RISK MONITORING COMMITTEE
The Risk Monitoring Committee is authorized to access information as much as possible in relation to the risk management policy,
structure, implementation and reporting of bank’s risk, and report and or other relevant information.
RISK MONITORING COMMITTEE STRUCTURE, MEMBERSHIP AND EXPERTISE
The of the Risk Monitoring Committee organizational structure is as follows.
1. 1. The Committee is structurally part of the Board of Commissioners and is responsible to the Board of
Commissioners; 2. The Committee is chaired by an Independent Commissioner;
3. Members comprise an Independent Commissioner, a Commissioner, and two independent parties each having
expertise in finance and expertise in risk management. 4. Risk Monitoring Committee Members consist of at least 2 two
Independent Commissioners and two independent parties. The Risk Monitoring Committee structure, membership and
membership is as follows.
EDUCATION QUALIFICATION AND WORK EXPERIENCE OF RISK MONITORING COMMITTEE
Per 31 December 2016, education qualification and work experience of the Head and Members of the Risk Monitoring Committee are
as follows
Laporan Tahunan 2016
462
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
463
Growing Together with New Expanding Opportunities
Yayat Sutaryat • S1 hukum
• S2 administrasi negara • Bachelor of Law
• Master of State Administration • Kepala Badan administrasi Keuangan Daerah
• Kepala Dinas pendapatan dan pengelolaan Keuangan Daerah • Komisaris utama pT CBS
• Head of Regional Financial Administration • Head of Regional Financial Management and Revenue Oice
• President Commissioner of PT CBS Suwarta
• S1 akuntansi • S1 hukum ekonomi
• S2 hukum Bisnis • S3 Manajemen Bisnis
• Bachelor of Accounting • Bachelor of Economic Law
• Master of Business Law • Phd of Business Management
• Komite audit KSo Sucofindo Surveyor Indonesia • partner JmtLawhouse
• Direktur utama Best parking • Audit Committee for KSO Sucoindo Surveyor Indonesia
• Partner at Jmt LawHouse • President Director of Best Parking
nury effendi • DIII Geologi
• S1 ekonomi • S2 ekonomi
• S3 ekonomi • Diploma III Geology
• Bachelor of Economics • Master of Economics
• Phd of Economics • Dean, Faculty of economics and Business padjadjaran university
• Dean for academic affairs, Faculty of economics padjadjaran university
• Dosen Fakultas ekonomi, uniersitas padjajaran • Dean, Faculty of Economics and Business Padjadjaran University
• Dean for Academic Afairs, Faculty of Economics, Padjadjaran University
• Lecturer of Faculty of Economics, Padjadjaran University Tetet Fitrijanti
• S1 akuntansi • S2 akuntansi
• S3 Keuangan • Bachelor of Accounting
• Bachelor of Accounting • Phd of Finance
• Staf ahli Kap roebiandini S Bidang Keuangan • Konsultan dan peneliti akuntansi dan Keuangan
• Sekretaris program Studi Doktor Ilmu akuntansi FeB unpaD • Expert Staf at KAP Roebiandini S in Finance Division
• Consultant and Researcher of Accounting and Finance • Secretary of Doctoral Program Study for Accounting at FEB UNPAD
INDEPENDENSI KOMItE PEMaNtaU rISIKO
Anggota Komite Pemantau Risiko dari pihak independen: 1. Tidak menerima kompensasi dari bank dan anak perusahaan
bank, atau afiliasinya, kecuali upah, gaji dan fasilitas lainnya yang diterima berkaitan dengan tugas yang dilaksanakan
sebagai anggota Komite Pemantau Risiko; 2. Tidak mempunyai hubungan keluarga maupun bisnis dengan
Direksi dan Dewan Komisaris; 3. Tidak mempunyai kedudukan rangkap pada bank dan
perusahaan lainnya yang terafiliasi dengan bank; 4. Tidak memiliki tugas, tanggung jawab, dan kewenangan
yang menimbulkan benturan kepentingan
Tabel Independensi Komite Pemantau Risiko Table of the Independence of Risk Monitoring Committee
Aspek Independensi Rudhyanto
Mooduto Muhadi
yayat Sutaryat
Suwarta Tettet
Fitrijanti Nury Efendi
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi
No inancial relationship with the Board of Commissioners and Directors
√ √
√ √
√ √
Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak perusahaan, maupun
perusahaan ailiasi No management relationship in the
company, subsidiaries, or ailiated companies
√ √
√ √
√ √
Tabel Independensi Komite Pemantau Risiko Table of the Independence of Risk Monitoring Committee
Aspek Independensi Rudhyanto
Mooduto Muhadi
yayat Sutaryat
Suwarta Tettet
Fitrijanti Nury Efendi
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaan
No stake ownership relationship in the company
√ √
√ √
√ √
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, danatau sesama
anggota Komite audit No family relationship with the Board of
Commissioners, Directors, andor fellow member of the Audit Committee
√ √
√ √
√ √
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintah
Does not serve as political party oicials, or government oicials
√ √
√ √
√ √
PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI KOMItE PEMaNtaU rISIKO
Sepanjang tahun 2016, anggota Komite Pemantau Risiko Perseroan telah mengikuti berbagai program peningkatan
kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini:
RISK MONITORING COMMITTEE INDEPENDENCE
Risk Monitoring Committee members are from independent parties: 1. They do not receive any compensation from the banks and
its subsidiaries, or its affiliates, except for wages, salaries and other facilities received relating to tasks performed as a
member of the Risk Monitoring Committee; 2. They do not have any family or business relationships with the
Board of Directors or the Board of Commissioners; 3. They do not hold dual positions in banks and other companies
affiliated with the bank; 4. They do not have duties, responsibilities and authority that
may give rise to conflicts of interest
RISK MONITORING COMMITTEE COMPETENCE DEVELOPMENT
Throughout 2016, members of the Risk Oversight Committee participated in programs to increase their competence in the form
of training, workshops, conferences, seminars, as shown in the following table:
Laporan Tahunan 2016
464
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
465
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Pengembangan Kompetensi Komite Pemantau Risiko Nama
jabatan Materi Pengembangan
Kompetensi Pelatihan Waktu dan Tempat
Pelaksanaan jenis Pelatihan
rudhyanto Mooduto Ketua Komite pemantau
risiko asean Global Leadership program 8 Mei – 13 Mei 2016
pelatihan utama International risk Management
refreshment program for executives
15 oktober- 22 oktober 2016 pelatihan utama
Muhadi anggota Komite
pemantau risiko Seminar BpDSI
2 april 2016 Softskill
asean Global Leadership program 8 Mei – 13 Mei 2016 pelatihan utama
Seminar BpDSI 3 September 2016
Softskill Yayat Sutaryat
anggota Komite pemantau risiko
Membangun Key Performance Indicator
KpI DireksiKomisaris dan Implementasi poJK no. 45
poJK.032015 24 – 25 februari 2016
Technical skill
Seminar BpDSI 2 april 2016
Softskill International risk Management
refreshment program for executives
15 oktober- 22 oktober 2016 pelatihan utama
Seminar prospek perekonomian nasional 2017 peluang dan
tantangan industri perbankan 3 november 2016
Softskill Suwarta
anggota Komite pemantau risiko
Bank credit risk measurement, capital and accounting
requirements under basel III and IFRS 9
15 agustus 2016 pelatihan utama
Tettet Fitrijanti anggota Komite
pemantau risiko -
- -
raPat KOMItE PEMaNtaU rISIKO
Ketentuan mengenai rapat Komite Pemantau Risiko diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko,
yaitu: 1. Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat sekurang-
kurangnya dua kali dalam satu bulan, disesuaikan dengan kebutuhan Bank.
2. Rapat Komite Pemantau Risiko dapat mengambil keputusan apabila sekurang-kurangnya dihadiri oleh 51 lima puluh
satu per seratus dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen.
3. Keputusan rapat Komite Pemantau Risiko dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat.
4. Apabila dalam musyawarah tidak tercapai kata mufakat, maka pengambilan keputusan dilakukan dengan cara
pengambilan suara terbanyak pemungutan suara. 5. Sehubungan dengan pemungutan suara, maka setiap
anggota Komite Pemantau Risiko yang hadir berhak memberikan 1 satu suara dan tambahan 1 satu suara
untuk setiap anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari KomisarisKomisaris Independen yang diwakilinya dan
dilengkapi dengan surat kuasa. 6. Rapat Komite Pemantau Risiko dipimpin oleh ketua Komite
Pemantau Risiko atau anggota Komite Pemantau Risiko yang ditunjuk apabila ketua Komite Pemantau Risiko
berhalangan hadir dan dituangkan dengan jelas dalam risalah rapat.
7. Jika dipandang perlu, Komite Pemantau Risiko dapat mengundang pihak lain yang terkait dengan materi rapat
dalam rapat Komite Pemantau Risiko. 8. Setiap rapat Komite Pemantau Risiko dituangkan dalam
risalah rapat dan ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir serta didokumentasikan dengan baik.
9. Perbedaan pendapat dissenting opinions yang terjadi dalam rapat Komite Pemantau Risiko wajib dicantumkan
dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut.
frEKUENSI DaN tINGKat KEHaDIraN raPat KOMItE PEMaNtaU rISIKO
Selama tahun 2016, Komite Pemantau Risiko telah menyelenggarakan total 13 tiga belas kali rapat dengan
frekuensi dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat yang disajikan sebagai berikut.
Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Komite Pemantau Risiko Nama
jabatan Periode
Total Rapat
jumlah Kehadiran
Persentase
rudhyanto Mooduto Ketua Komite pemantau risiko
31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat 13
13 100
Muhadi anggota Komite pemantau risiko
31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat 13
12 92,31
Yayat Sutaryat anggota Komite pemantau risiko
31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat 13
9 69,23
Suwarta anggota Komite pemantau risiko
23 Maret 2016 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat 9 5
55,55 Tettet Fitrijanti
anggota Komite pemantau risiko 01 Januari 2016 sd 31 Desember 2017
13 13
100 nurry efendi
anggota Komite pemantau risiko 28 Juli 2015 sd 27 Juli 2017
13 6
46,15
aGENDa raPat KOMItE PEMaNtaU rISIKO
Sepanjang tahun 2016, tanggal pelaksanaan, Agenda rapat dan Peserta rapat Komite Pemantau Risiko, sebagai berikut.
RISK MONITORING COMMITTEE MEETINGS
The provisions related to the Risk Monitoring Committee meetings are set forth in the Risk Monitoring Committee Working Guidelines
and Rules of Conduct, namely: 1. Risk Monitoring Committee holds meetings at least twice a
month, tailored to their needs. 2. Risk Monitoring Committee Meeting can make decisions if
attended by at least 51 fifty one percent of the members including an Independent Commissioner.
3. Risk Monitoring Committee meetings decisions are based on consensus.
4. Where consensus is not reached, then the decision is made by taking a majority vote polling.
5. With respect to voting, each Risk Monitoring Committee member present is entitled to one 1 vote and an additional
one 1 vote for each Risk Monitoring Committee member who represents a Commissioner Independent Commissioner and
is equipped with a power of attorney.
6. The Risk Monitoring Committee Meeting is chaired by the Risk Monitoring Committee chairman or member appointed if the
Risk Monitoring Committee chairman is unable to attend and is set forth clearly in the minutes of the meeting.
7. 7. If deemed necessary, the Risk Monitoring Committee may invite other parties associated with the meeting agenda to
attend the Risk Monitoring Committee meeting. 8. Minutes are taken for each Risk Monitoring Committee meeting
noted and are signed by all members of the Committee present and are well documented.
9. Dissenting opinions that occurs during the Risk Monitoring Committee meeting shall be included in the meeting minutes
with the reasons for such dissent.
RISK MONITORING COMMITTEE MEETING FREQUENCY AND ATTENDANCE LEVEL
During 2016, the Risk Monitoring Committee held 13 thirteen meetings with the frequency and level of committee members
attendance at the meeting as follows.
MEETING AGENDA OF RISK MONITORING COMMITTEE
Throughout 2016, the implementation date, Meeting agenda, and Risk Monitoring Committee Meeting Attendees are as follows.
Laporan Tahunan 2016
466
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
467
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Agenda Rapat Komite Pemantau Risiko Table of Meeting Agenda of the Risk Monitoring Committee
No. Tanggal Rapat
Meeting Date
Agenda Rapat
Meeting Agenda
Peserta Rapat
Meeting Attendees
1 21 Januari 2015
21 January 2015 • pembahasan Laporan Root Cause of Credit Risk rCCr;
• pembahasan realisasi dan Target periode 31 Desember 2015;
• Lain-lain. • Root Cause of Credit Risk RCCR Report Discussion;
• Discussion of Realization and Target for period of 31 December 2015;
• Others. • rudhyanto Mooduto
• Muhadi • Tetet Fitrijani
2 05 Februari 2016
5 February 2016 • hasil pemantauan Bisnis dan perkreditan.
• risk profile bank bjbTriwulan IV 2015.
• Lain-lain. • Business and Credit Monitoring Results.
• Bank bjb Risk Proile Quarter IV of 2015. • Others.
• rudhyanto Mooduto • agus hery Subagyo
• Usman • Nury Efendi
• Tetet Fitrijani 3
04 Maret 2016 4 March 2016
• pembahasan Tingkat Kesehatan bank bjbSemester II 2015. • pembahasan Kantor Cabang rugi
• Lain lain • Discussion on bank bjb Health Level for Semester II of 2015.
• Discussion on Loss of Branch Oice • Others
• Rudhyanto Mooduto • Muhadi
• Yayat Sutaryat • Nury Efendi
• Tetet Fitrijani • Divisi Manajemen Risiko
4 17 Maret 2016
17 March 2016
• pembahasan Tingkat Kesehatan bank bjb. • pembahasan Kinerja bank bjb periode Februari 2016.
• Lain-lain. • Discussion on bank bjb Health Level.
• Discussion on bank bjb Performance for period of February 2016.
• Others. • rudhyanto Mooduto
• Muhadi • Tetet Fitrijani
5 30 Maret 2015
30 March 2015 • pembahasan Indikator profil risiko Yang Berperingkat
Moderate 3.
• pembahasan Kinerja bank bjb periode 28 Maret 2016.
• Lain-lain • Discussion on Moderate-Level Risk Proile Indicator 3.
• Discussion on bank bjb Performance for period of 28 March 2016
• Others • Rudhyanto Mooduto
• Yayat Sutaryat • Muhadi
• Tetet Fitrijani
6 21 april 2016
21 April 2016 • pembahasan Mengenai pengaruh potensi risiko hukum
dan risiko reputasi terhadap Tingkat Kesehatan bank bjb.
• Lain-lain • Discussion on the Impact of Potential Legal Risk and
Reputation Risk against bank bjb Health Level. • Others
• rudhyanto Mooduto • Muhadi
• Yayat Sutaryat • Suwarta
• nury effendi • Tetet Fitrijani
• Usman • Agus Hery Subagyo
• Divisi Manajemen Risiko • Divisi Hukum
• Divisi Corporate Secretary 7
05 agustus 2016 5 August 2016
• pembahasan Laporan Risk Profile 2016 • Lain-lain.
• Discussion on 2016 Risk Proile Report • Others.
• Rudhyanto Mooduto • Muhadi
• Suwarta • Nury Efendi
• Tetet Fitrijani • Agus Hery Subagyo
• Usman 8
08 September 2016 8 September 2016
• pembahasan profil risiko Triwulan II 2016. • pembahasan Manajemen risiko dan pemantauan Bisnis
Kredit uMKM • Lain-lain.
• Discussion on Risk Proile for Quarter II of 2016. • Discussion on Risk Management and MSME Credit Business
Monitoring • Others.
• Rudhyanto Mooduto • Muhadi
• Yayat Sutaryat • Suwarta
• Nury Efendi • Tetet Fitrijani
• Usman • Agus Hery Subagyo
• Divisi Manajemen Risiko
Tabel Agenda Rapat Komite Pemantau Risiko Table of Meeting Agenda of the Risk Monitoring Committee
No. Tanggal Rapat
Meeting Date
Agenda Rapat
Meeting Agenda
Peserta Rapat
Meeting Attendees
9 06 oktober 2016
6 October 2016 • pembahasan perkembangan Bisnis dan perkreditan periode
September 2016. • pembahasan Stress Test Likuiditas bank bjbdan Tingkat
Kesehatan Bank periode Semester I 2016. • Lain-lain.
• Discussion on Business and Credit Development for period of September 2016.
• Discussion on bank bjb Liquidity Stress Test and Bank Health Level for period of Semester I of 2016.
• Others. • rudhyanto Mooduto
• Muhadi • Suwarta
• Yayat Sutaryat • Nury Efendi
• Tetet Fitrijani • Agus Hery Subagyo
• Usman 10
17 november 2016 17 November 2016
• pembahasan Laporan Risk Profile TW III 2016. • Lain-lain.
• Discussion on Risk Proile Report for Quarter III of 2016. • Others.
• Rudhyanto Mooduto • Muhadi
• Yayat Sutaryat • Tetet Fitrijani
11 24 november 2016
24 November 2016 • pembahasan Laporan Stress Test pendirian Bank Banten.
• pembahasan profil risiko Triwulan III 2016 • Lain-lain.
• Discussion on Bank Banten Establishment Stress Test Report. • Discussion on Risk Proile for Quarter III of 2016.
• Others. • rudhyanto Mooduto
• Muhadi • Yayat Sutaryat
• Tetet Fitrijani • Agus Hery Subagyo
• Usman • Divisi Manajemen Risiko
12 08 Desember 2016
8 December 2016 • pembahasan hasil Konfirmasi pemeriksaan oJK Tahun
2014. • Lain-lain.
• Discussion on 2014 FSA Audit Conirmation Results. • - Others.
• Rudhyanto Mooduto • Muhadi
• Suwarta • Yayat Sutaryat
• Tetet Fitrijani 13
14 Desember 2016 14 December 2016
• pembahasan hasil Konfirmasi pemeriksaan oJK Tahun 2014 Kasus pT. pLn dengan pT. nincec Multi Dimensi.
• Lain-lain • Discussion on 2014 FSA Audit Conirmation Results Case of
PT. PLN with PT. Nincec Multi Dimensi. • Others
• rudhyanto Mooduto • Muhadi
• Yayat Sutaryat • Tettet Fitrijanti
• usman • agus hery Subagyo
• Divisi Corporate Secretary • Divisi hukum
• Divisi Korporasi dan Komersial.
LaPOraN SINGKat PELaKSaNaaN KEGIataN KOMItE PEMaNtaU rISIKO
taHUN 2016
Sesuai program kerja Komite Pemantau Risiko KPR, maka pada tahun 2016 direalisasikan rencana kerja sebagai berikut.
1. Mengevaluasi kecukupan penerapan manajemen risiko dari aspek kebijakan melalui review kecukupan pedoman,
perangkat manajemen risiko dan parameter variabel peringkat risiko
2. Mengevaluasi peringkat risiko berdasarkan Laporan Profil Risiko self assesmentdan memberikan rekomendasi
berdasarkan hasil evaluasi tersebut kepada Dewan Komisaris
3. Memantau Laporan Tingkat Kesehatan Bank self assesment
BRIEF REPORT ON THE IMPLEMENTATION OF RISK MONITORING COMMITTEE ACTIVITIES IN
2016
In accordance with work programs of the Risk Monitoring Committee KPR, in 2016, the work plans were realized as follows.
1. Evaluate the adequacy of risk management implementation of policy aspect through adequacy review of guidelines, risk
management tools, and risk rating variable parameters 2. Evaluate risk level based on self assessment Risk Profile Report
and provide recommendation based on such results to the Board of Commissioners
3. Monitor Self Assessment Bank Health Level Report 4. Analyze Liquidity Credit Stress Test
5. Analyze Root Cause of Credit Risk RCCR Analysis Report; 6. Review Market Risk Liquidity Measurement Guidelines.
7. Discuss MSME Micro credit risk management 8. Discuss the performance of subsidiary, bank bjb Sharia, and
provide recommendations to the Board of Commissioners through the Integrated Governance Committee
9. Discuss in specific the legal risk and reputation risk 10. Prepare quarterly and annually House Loan KPR report and
work plan 11. Increase the capacity of the Head and Members of House
Loan KPR through workshops, seminars, and benchmarking 12. Carry out other duties assigned by the Board of Commissioners
under the provisions of the applicable laws and regulations.
INTEGRATED GOVERNANCE COMMITTEE
Regulation of the Financial Services Authority No. 18POJK.032014 on the Implementation of Integrated Governance for Financial
Conglomerate is to oversee the implementation of integrated governance for Financial Services Institutions having ownership
andor control relations. Therefore, every Financial Services Institutions incorporated in financial conglomerate must implement
an integrated governance. In the implementation of integrated governance, bank bjb has established an Integrated Governance
Committee as a monitoring to provide recommendations or advice in the implementation of such policy.
Laporan Tahunan 2016
468
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
469
Growing Together with New Expanding Opportunities
4. Menelaah Liquidity Credit Stress Test 5. Menelaah Laporan Analisa Root Cause Credit Risk RCCR
6. Mereview Pedoman Pengukuran Risiko Pasar Likuiditas. 7. Membahas manajemen risiko kredit UMKM Mikro
8. Membahas kinerja perusahaan anak bank BJB Syariah dan
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris melalui Komite Tata Kelola Terintegrasi
9. Membahas secara spesifik risiko hukum dan risiko reputasi 10. Menyusun laporan KPR triwulanan dan tahunan dan
menyusun rencana kerja 11. Peningkatan kapasitas Ketua dan Anggota KPR melalui
Workshop, Seminar, dan Benchmarking 12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan
Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku
KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 18POJK.032014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi
Keuangan guna mengatur pelaksanaan tata kelola terintegrasi bagi Lembaga Jasa Keuangan yang memiliki hubungan
kepemilikan danatau pengendalian. Oleh karena itu setiap Lembaga Jasa Keuangan yang tergabung dalam konglomerasi
keuangan wajib menerapkan tata kelola secara terintegrasi. Dalam pelaksanaan tata kelola terintegrasi Bank BJB
telah membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi sebagai pengawasan untuk memberikan rekomendasi atau nasihat
dalam pelaksanaan kebijakan termaksud.
DaSar PEMBENtUKaN KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI
Komite Tata Kelola Terintegrasi bank bjb untuk periode tahun 2016 dibentuk berdasarkan:
1. Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Good Corporate Governance.
2. Peraturan Bank Indonesia No. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank
Indonesia No. 84PBI2006 tentang Good Corporate Governance.
3. Surat Edaran Bank Indonesia No. 912DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
bagi Bank Umum. 4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17POJK.032014
dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14 SEOJK.032015 tentang Penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan.
PIaGaM KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI
Komite Tata Kelola Terintegrasi telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi KTT berdasarkan
Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 05SKDK2016 tanggal 31 Maret 2016.
tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI
Komite Tata Kelola Terintegrasi memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyusun dan melaksanakan rencana kerja
tahunan sesuai arahan Dewan Komisaris dan ketentuan yang berlaku di Bank. Adapun Tugas dan tanggung jawab Komite
Tata Kelola Terintegrasi adalah: 1. Mengawasi penerapan tata kelola pada masing-masing
Lembaga Jasa Keuangan agar sesuai dengan Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi.
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Entitas Utama mengenai pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Direksi Entitas Utama atas pelaksanaan Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi dan tindak lanjut hasil audit dari pihak
intern dan ekstern.
3. Melakukan evaluasi terhadap Kebijakan Tata Terintegrasi yang telah ditetapkan.
4. Mengevaluasi dan menganalisa laporan tata kelola terintegrasi yang diberikan oleh Direksi serta laporan lain.
5. Menyusun dan melaksanakan rencana kerja tahunan Komite Tata Kelola Terintegrasi sesuai arahan Dewan Komisaris
dan ketentuan yang berlaku di Bank. 6. Membuat program kerja tahunan.
7. Membuat laporan hasil evaluasi dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris paling kurang 1 satu kali dalm
setiap Triwulan.
WEWENaNG KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI
Komite Tata Kelola Terintegrasi berwenang untuk: 1. Mengakses informasi seluas-luasnya terkait dengan struktur
konglomerasi keuangan serta kebijakan, pelaksanaan dan pelaporan Tata Kelola Terintegrasi Bank, dan laporan atau
informasi lainnya. 2. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris untuk
menunjuk pihak untuk melaksanakan fungsi yang mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
paling sedikit komite atau fungsi pemantauan audit, dan
BASIS OF ESTABLISHMENT OF INTEGRATED GOVERNANCE COMMITTEE
Bank bjb’s Integrated Governance Committee for the period of 2016 was established based on:
1. a. Bank Indonesia Regulation No. 84PBI2006 dated January 30, 2006 on Good Corporate Governance;
2. Bank Indonesia Regulation No. 814PBI2006 dated October 5, 2006 on the Amendment to Bank Indonesia Regulation No.
84PBI2006 on Good Corporate Governance; 3. Bank Indonesia Circular Letter No. 912DPNP dated May 30,
2007 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks;
4. The Financial Services Authority Regulation No. 17 POJK.032014 and the Financial Services Authority Circular
Letter No. 14SEOJK.032015 on the Applicationof Integrated Risk Management for Financial Conglomeration.
INTEGRATED GOVERNANCE COMMITTEE CHARTER
Integrated Governance Committee has had Guidelines and Procedure of Integrated Governance Committee KTT based on
the Decree of the Board of Commissioners No. 05SKDK2016 dated March 31, 2016.
DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF INTEGRATED GOVERNANCE COMMITTEE
The Integrated Governance Committee has duties and responsibilities to develop and implement annual work plan as
directed by the Board of Commissioners and Bank’s applicable provisions. The duties and responsibilities of the Integrated
Governance Committee are: 1. Overseeing governance implementation in their respective
Financial Services Institutions to comply with the Integrated Governance Policy.
2. Providing recommendations to the Board of Commissioners of the Top Entities concerning the duties and responsibilities
of the Directors of the Top Entities on the implementation of Integrated Governance Policy and follow-up of audit results
from internal and external parties.
3. Evaluating the predetermined Integrated Governance Policy. 4. Evaluating and analyzing the integrated governance report
given by the Directors along with other reports. 5. Preparing and implementing annual work plan of the
Integrated Governance Committee as directed by the Board of Commissioners and Bank’s applicable provisions.
6. Establishing annual work program. 7. Creating the evaluation report and making recommendation
to the Board of Commissioners at least once in every quarter.
THE AUTHORITY OF THE INTEGRATED GOVERNANCE COMMITTEE
The Integrated Governance Committee is authorized to: 1. Access as much information as possible regarding the structure
of financial conglomerates and policies, implementation, and reporting of Bank’s Integrated Governance, and reports or
other information. 2. Recommend to the Board of Commissioners to appoint
party to perform the functions that support the duties and responsibilities of the Board of Commissioners at least a
committee or audit monitoring function, and a committee or compliance monitoring function.
INTEGRATED CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE, STRUCTURE, MEMBERSHIP AND
EXPERTISE
The Integrated Corporate Governance Committee Structure consists of:
1. Integrated Corporate Governance Committee Chairman 2. Integrated Corporate Governance Committee Member from
the Independent Commissioners. 3. Integrated Corporate Governance Committee Members from
the Board of Commissioners. 4. Integrated Corporate Governance Committee Members from
indpendent Parties. 5. Integrated Corporate Governance Committee Members from
bank bjb Syariah Board of Commissioners. 6. Integrated Corporate Governance Committee Members from
the PT BPR LPK Intan Jabar Supervisory Board. 7. Integrated Corporate Governance Committee Members from
the PT BPR Utama Karya Jabar Supervisory Board. The number and composition of the Independent Commissioners
who are members of the Integrated Corporate Governance Committee are adapted by taking into account the Financial
Conglomerate’s needs as well as for the Integrated Corporate Governance Committee’s efficiency and effectiveness and by
considering the representation for each financial services sector.
Laporan Tahunan 2016
470
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
471
Growing Together with New Expanding Opportunities
komite atau fungsi pemantauan kepatuhan.
StrUKtUr, KEaNGGOtaaN DaN KEaHLIaN KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI
Struktur Komite Tata Kelola Terintegrasi terdiri dari : 1. Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi
2. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi dari Komisaris Independen.
3. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi dari Komisaris. 4. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi dari pihak
indpenden. 5. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi dari Dewan
Komisaris bank bjb Syariah. 6. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi dari Dewan
Pengawas PT BPR LPK Intan Jabar. 7. Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi dari Dewan
Pengawas PT BPR Karya Utama Jabar. Jumlah dan komposisi Komisaris Independen yang menjadi
anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi disesuaikan dengan kebutuhan Konglomerasi Keuangan serta efisiensi dan
efektivitas pelaksanaan tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi dengan memperhatikan paling sedikit keterwakilan masing-
masing sektor jasa keuangan.
Adapun struktur, keanggotan dan keahlian Komite Tata Kelola Terintegrasi adalah sebagai berikut.
Tabel Struktur, Keanggotaan dan Keahlian Komite Tata Kelola Terintegrasi Nama
Jabatan Keterangan
Periode Keahlian
Yayat Sutaryat Ketua Komite Tata Kelola
Terintegrasi Komisaris Independen
31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat
hukum Klemi Subiyantoro
anggota Tata Kelola Terintegrasi Komisaris Independen
pelaksana Tugas Komisaris utama
31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat
akuntansi dan hukum Rudhyanto Mooduto
anggota Tata Kelola Terintegrasi Komisaris Independen
31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat
akuntansi dan Manajemen Bisnis Internasional
Suwarta anggota Tata Kelola Terintegrasi
Komisaris Independen 23 Maret 2016 sd tahun ke 4
sejak tanggal diangkat akuntansi dan hukum
Aldrin Herwany anggota Komite Tata Kelola
Terintegrasi pihak Independen
03 Juni 2016 sd 02 Juni 2017 Ekonomi
The Integrated Corporate Governance Committee structure, membership and expertise is as follows.
Laporan Tahunan 2016
472
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
473
Growing Together with New Expanding Opportunities
PROFIL KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI
xxx
Warga negara Indonesia, berdomisili di DKI Jakarta. Lahir di Sukoharjo pada 23
Mei 1966, saat ini berusia 50 tahun.
Menyelesaikan pendidikan Diploma IV dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara STAN
pada tahun 1994, memperoleh gelar sarjana di bidang Hukum dari Universitas
Krisna Dwipayana pada tahun 2012
dan gelar Magister Manajemen Bidang Studi Ekonomi Sumber Daya Manusia di
Universitas Krisna Dwipayana tahun 2012. Aktif mengikuti pelatihan diantaranya
ASEAN Global Leadership Program di USA dan Seminar BPDSI.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting sebagai Komisaris
Independen PT Adhi Karya Persero Tbk 2006-2008 dan Ketua Komite Audit PT
Adhi Karya Persero Tbk 2006-2008.
Beliau pertama kali diangkat sebagai Komisaris Independen pada tahun 2008
sesuai dengan Akta keputusan RUPS LB nomor 14 tanggal 19 November tahun
2008. Indonesian citizen, domiciled in Jakarta.
Born in Sukoharjo on 23 May 1966, currently 50 years old.
Graduated Diploma IV in Indonesian State College of Accountancy STAN in
1994, earned his Bachelor’s degree in Law from Krisna Dwipayana University
in 2012, and Magister Management majoring Human Resources Economic
at Krisna Dwipayana University in 2012. He attended several trainings,
among others, ASEAN Global Leadership Program in USA and BPDSI Seminar.
He had held various important positions, such as Independent Commissioner
of PT. Adhi Karya Persero Tbk 2006- 2008 and Head of Audit Committee
of PT. Adhi Karya Persero Tbk 2006- 2008.
He was first appointed as Independent Commissioner in 2008 based on EGMS
Deed of Resolution Number 14 dated 19 November 2008.
Klemi Subiyantoro
anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi xxxxxxx
Yayat Sutaryat
Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung. Lahir di Garut pada 5 Agustus
1952, saat ini berusia 64 tahun.
Menyelesaikan pendidikan di Akademi Fakultas IPPS IKIP Bandung tahun 1980.
Meraih gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Islam Nusantara pada
tahun 1987 dan memperoleh gelar Master of Science MSI di bidang
Administrasi Negara dari Universitas Garut pada tahun 2000.Aktif mengikuti
pelatihan diantaranya Membangun Key Performance Indicators KPI
Direksi-Komisaris dan Implementasi POJK No. 45POJK.032015, Seminar
BPDSI, International Risk Management Refreshment Program For Executives,
dan Seminar Prospek Perekonomian Nasional 2017 Peluang Dan Tantangan
Industri Perbankan.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting di Pemerintahan
Daerah antara lain sebagai Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
DPPK Daerah Kabupaten Bandung 2007-2010, dan sebagai Komisaris
Utama di PT Citra Bangun Selaras 2011-2012.
Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 25 Juli 2011 berdasarkan akta
keputusan RUPS LB No 76 tahun 2011, kemudian diangkat kembali pada 31
Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No 117,118,119 tahun 2015.
Citizen of Indonesia, domiciled in Bandung. Born in Garut on 5 August
1952, currently 64 years old.
Finished his education at IPPS Faculty Academy, IKIP Bandung in 1980.
Obtained Bachelor in Law degree from Universitas Islam Nusantara in 1987 and
Master of Science MSI majoring in State Administration from Garut University
in 2000. Actively participates in trainings, among others, Developing Key
Performance Indicators KPI Directors- Commissioners and Implementation
of POJK No.45POJK.032015, BPDSI Seminar, International Risk Management
Refreshment Program For Executives, and Seminar of National Economics
Prospect 2017, Opportunities and Challenges in Banking Industry.
He has previous experience in many important positions in the Regional
Government, among others, as the Head of Financial Revenue and Management
Agency DPPK of Bandung Regency 2007-2010, and as a President
Commissioner at PT Citra Bangun Selaras 2011-2012.
He has been appointed as the Company’s Commissioner since 25 July 2011 based
on EGMS Deed of Resolution No.76 of 2011, and later was reappointed on
31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution No.117, 118, 119 of 2015.
Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi xxxxxxx
Berikut Profil Komite Tata Kelola Terintegrasi Per 31 Desember 2016
Laporan Tahunan 2016
474
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
475
Growing Together with New Expanding Opportunities
Warga negara Indonesia, berdomisili di Bekasi. Lahir di Sukoharjo pada 28
Desember 1971, saat ini berusia 45 tahun.
Beliau lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1994 dan Sarjana
EkonomiAkuntansi dari Universitas Satya Negara Indonesia pada tahun
1997. Kemudian Beliau memperoleh gelar Sarjana di Bidang Hukum Bisnis pada
tahun 2009 dan gelar Magister Hukum Bisnis dari Universitas Indonesia pada
tahun 2006. Saat ini masih menempuh pendidikan Doktoral di bidang Manajemen
Bisnis pada Universitas Brawijaya.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting antara lain sebagai
Direktur Utama Best Parking 2009- 2011, sebagai Komite Audit KSO
Sucofindo Surveyor Indonesia 2010- 2012. Saat ini beliau masih menjabat
sebagai partner pada Jmt Law House sejak 2003 dan Anggota Komite Audit
Perseroan sejak 2012.
Diangkat pertama kali sebagai Komisaris Independen pada pada tanggal 23 Maret
2016 berdasarkan akta keputusan RUPS nomor 60.
Citizen of Indonesia, domiciled in Bekasi. Born in Sukoharjo on 28 December
1971, currently 45 years old.
Graduated from Indonesian State College of Accountancy STAN in 1994
and Bachelor of EconomicsAccounting from Universitas Satya Negara Indonesia
in 1997. Then, he obtained Bachelor of Business Law in 2009 and Magister
of Business Law from University of Indonesia in 2006. He is currently
pursuing Doctoral Degree in Business Management at Brawijaya University.
He has previous experience in many important positions, among others, as
a President Director at Best Parking 2009-2011, as a KSO Audit Committee
of Sucofindo Surveyor Indonesia 2010- 2012. He is currently a partner at Jmt
Law House, beginning in 2003, and the Company’s Audit Committee Member,
starting in 2012.
He was appointed as an Independent Commissioner, the first time, on 23
March 2016 based on GMS Deed of Resolution No.60.
Suwarta
anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi xxxxxxx
rudhyanto Mooduto
Warga negara Indonesia, berdomisili di DKI Jakarta. Lahir di Jakarta pada 4
Desember 1955, saat ini berusia 61 tahun.
Meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Fakultas Ekonomi
Universitas Trisakti pada tahun 1984, dan memperoleh gelar Master of
Business Administration pada bidang Manajemen Jurusan Bisnis Internasional
dari Georgia State University, Atlanta, Amerika Serikat pada tahun 1990.
Aktif mengikuti pelatihan diantaranya ASEAN Global Leadership Program
dan International Risk Management Refreshment Program For Executives
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting di Bank Negara
Indonesia pada masa awal karirnya, kemudian Beliau menjabat sebagai
Direktur Utama PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia 2010 dan
pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Persona Prima Utama 2011-
2013.
Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 27 September 2012 berdasarkan
akta keputusan RUPS No 129,130 tahun 2012 dan diangkat kembali untuk
kedua kalinya pada 31 Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No
117,118,119 tahun 2015. Citizen of Indonesia, domiciled in DKI
Jakarta. Born in Jakarta on 4 December 1955, currently 61 years old.
Obtained Bachelor degree in Accounting from Faculty of Economics,
Trisakti University in 1984 and Master of Business Administration in
Management majoring in International Business from Georgia State
University, Atlanta, United States of America in 1990. Actively participates
in trainings, among others, ASEAN Global Leadership Program and
International Risk Management Refreshment Program For Executives.
He has experience in many important positions at Bank Negara Indonesia
in the early stages of his career. He then became the President Director
of PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia 2010 and was the President
Director of PT Persona Prima Utama 2011-2013.
He was appointed as the Company’s Commissioner on 27 September 2012
based on GMS Deed of Resolution No.129, 130 of 2012 and reappointed
for the second time on 31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution
No.117, 118, 119 of 2015.
anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi xxxxxxx
Laporan Tahunan 2016
476
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
477
Growing Together with New Expanding Opportunities
aldrin Herwani
Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung Lahir tanggal 16 Juni 1969, saat
ini berusia 47 tahun. Diangkat sebagai anggota Komite Tata Kelola terintegrasi
Perseroan sejak 3 Juni 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 0771SK
DIR-CS2016 tanggal 29 Agustus 2016.
Meraih gelar Sarjana di bidang Manajemen dari Universitas Riau tahun 1994,
Magister Manajemen dari Universitas Padjajaran tahun 2004, serta Doktor
di bidang Keuangan pada International Islamic University Malaysia tahun 2013
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting, antara lain sebagai Dosen
dan Peneliti FEB UNPAD, Deputy Director for research and networking of Center
for Management and Business Studies, UNPAD, Expert Team UNPAD untuk DPRD
Kota Balikpapan. Indonesian citizen, domiciled in Bandung.
Born on June 16, 1969, currently 47 years old. Appointed as member of the
Integrated Governance Committee of the Company since June 3, 2016 by the
Board of Directors Decree No. 0771SK DIR-CS2016 dated August 29, 2016.
He holds a Bachelor degree in Management from the University of
Riau in 1994, Master of Management from Padjadjaran University in 2004,
and a Doctorate in Finance from the International Islamic University Malaysia
in 2013. He has held several important positions, among others as Lecturer
and Researcher of FEB UNPAD, Deputy Director for research and networking of
Center for Management and Business Studies, UNPAD, Expert Team of UNPAD
for Balikpapan City Council.
anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi Member of Integrated Governance
KUaLIfIKaSI PENDIDIKaN DaN PENGaLaMaN KErJa KOMItE tata KELOLa
tErINtEGraSI
Per 31 Desember 2016, kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi adalah
sebagai berikut.
Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi Table of Educational Qualification and Work Experience of the Integrated Governance Committee
Nama Name
Pendidikan
Education
Pengalaman Kerja
Work Experience
Yayat Sutaryat • S1 hukum
• S2 administrasi negara • Bachelor of Law
• Master of State Administration • Kepala Badan administrasi Keuangan Daerah
• Kepala Dinas pendapatan dan pengelolaan Keuangan Daerah • Komisaris utama pT CBS
• Head of Regional Financial Administration • Head of Regional Financial Management and Revenue Oice
• President Commissioner of PT CBS Klemi Subiyantoro
• DIV STan • S1 Sarjana hukum
• S2 Magister Manajemen • DIV STAN
• Bachelor of Law • Master of Management
• Kepala audit Internal Mabes pMI • Komite audit pT Semen Gresik persero Tbk
• Ketua Komite audit pT adhi Karya persero Tbk • Komisaris Independen pT adhi Kayra persero Tbk
• Head of Internal Audit for PMI Headquarter • Audit Committee of PT Semen Gresik Persero Tbk
• Head of Audit Committee of PT Adhi Karya Persero Tbk • Independent Commissioner of PT Adhi Kayra Persero Tbk
Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi Table of Educational Qualification and Work Experience of the Integrated Governance Committee
Nama Name
Pendidikan
Education
Pengalaman Kerja
Work Experience
rudhyanto Mooduto • S1 akuntansi
• S2 Bisnis Internasional • Bachelor of Accounting
• Master of International Business • penasihat Senior BnI Kantor pusat
• Direktur utama pT asian hybrid Seed Technologies Indonesia • Direktur utama pT persona prima utama
• Senior Advisor for BNI Head Oice • President Director of PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia
• President Director of PT Persona Prima Utama Suwarta
• S1 akuntansi • S1 hukum ekonomi
• S2 hukum Bisnis • S3 Manajemen Bisnis
• Bachelor of Accounting • Bachelor of Economics Law
• Master of Business Law • Phd of Business Management
• Komite audit KSo Sucofindo Surveyor Indonesia • partner JmtLawhouse
• Direktur utama Best parking • Audit Committee for KSO Sucoindo Surveyor Indonesia
• Partner at Jmt Law House • President Director of Best Parking
aldrin herwany • S1 Manajemen
• S2 Manajemen Keuangan • S3 Bisnis administrasi
• Bachelor of Management • Master of Financial Management
• PhD of Business Administration • Dosen dan peneliti FeB unpaD
• Deputy Director for research and networking of Center for Management and Business Studies, unpaD
• expert Team unpaD untuk DprD Kota Balikpapan • Lecturer and Researcher of FEB UNPAD
• Deputy Director for research and networking of Center for Management and Business Studies, UNPAD
• UNPAD Expert Team for Balikpapan City Council
INDEPENDENSI KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI
Seluruh anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan
atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan
bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak independen.
Tabel Independensi Komite Tata Kelola Terintegrasi Table of the Independence of the Integrated Governance Committee
Aspek Independensi yayat Sutaryat
Klemi Subiyantoro
Rudhyanto Mooduto
Suwarta Aldrin
Herwany
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi
No inancial relations with the Board of Commissioners and Directors
√ √
√ √
√ Tidak memiliki hubungan kepengurusan di perusahaan, anak
perusahaan, maupun perusahaan afiliasi No management relations in the company, subsidiaries, or
ailiated companies √
√ √
√ √
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaan No stake ownership relations in the company
√ √
√ √
√ Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris,
Direksi, danatau sesama anggota Komite audit No family relations with the Board of Commissioners, Directors,
andor fellow member of the Audit Committee √
√ √
√ √
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintah
Does not serve as political party oicials or government oicials √
√ √
√ √
EDUCATIONAL QUALIFICATION AND WORK EXPERIENCE OF THE INTEGRATED
GOVERNANCE COMMITTEE
Per 31 December 2016, educational qualification and work experience of the Head and Members of the Integrated Governance
Committee are as follows:
INTEGRATED CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE INDEPENDANCE
All Integrated Corporate Governance Committee members have no financial, management, share ownership and or family
relationships with the Board of Commissioners, Board of Directors and or Controlling Shareholders or relationships with the bank,
which could affect their ability to act independently.
Laporan Tahunan 2016
478
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
479
Growing Together with New Expanding Opportunities
PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI
Sepanjang tahun 2016, anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi Perseroan telah mengikuti berbagai program peningkatan
kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini:
Nama jabatan
Materi Pengembangan Kompetensi Pelatihan
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
jenis Pelatihan dan Penyelenggara
Yayat Sutaryat Ketua Komite Tata
Kelola Terintegrasi Membangun Key Performance
Indicator KpI DireksiKomisaris dan Implementasi poJK no. 45
poJK.032015 24 – 25 februari 2016
Technical skill Seminar BpDSI
2 april 2016 Softskill
International risk Management refreshment program for
executives 15 oktober- 22 oktober 2016
pelatihan utama Seminar prospek perekonomian
nasional 2017 peluang dan tantangan industri perbankan
3 november 2016 Softskill
Klemi Subiyantoro anggota Tata Kelola
Terintegrasi asean Global Leadership program 8 Mei – 13 Mei 2016
pelatihan utama Seminar BpDSI
3 September 2016 Softskill
rudhyanto Mooduto anggota Tata Kelola
Terintegrasi asean Global Leadership program 8 Mei – 13 Mei 2016
pelatihan utama International risk Management
refreshment program for executives
15 oktober- 22 oktober 2016 pelatihan utama
Suwarta anggota Tata Kelola
Terintegrasi Bank credit risk measurement,
capital and accounting requirements under basel III and IFrS 9
15 agustus 2016 pelatihan utama
aldrin herwany anggota Komite Tata
Kelola Terintegrasi -
- -
raPat KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI
Ketentuan Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi
adalah sebagai berikut. 1. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi mengadakan rapat
sekurang-kurangnya 4 empat kali dalam 1 satu tahun, disesuaikan dengan kebutuhan Bank.
2. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi membahas mengenai evaluasi kebijakan dan penerapan tata kelola terintegrasi
pada LJK. 3. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dapat dilaksanakan
melalui video conference. 4. Hasil rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dituangkan
dalam risalah rapat dan didokumentasikan secara baik. 5. Perbedaan pendapat dissenting opinion yang terjadi
dalam rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan
pendapat. 6. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dapat mengambil
keputusan apabila sekurang-kurangnya dihadiri oleh 51 lima puluh satu per seratus dari jumlah anggota termasuk
seorang Komisaris Independen. 7. Keputusan rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dilakukan
berdasarkan musyawarah mufakat. 8. Apabila dalam musyawarah tidak tercapai kata mufakat,
maka pengambilan keputusan dilakukan dengan cara pengambilan suara terbanyak pemungutan suara.
9. Sehubungan dengan pengambilan suara, maka setiap anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi yang hadir berhak
memberikan 1 satu suara dan tambahan 1 satu suara untuk setiap anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi yang
diwakilinya yang dilengkapi dengan surat kuasa.
10. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dipimpin oleh ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi atau anggota Komite Tata
Kelola Terintegrasi yang berasal dari unsur Dewan Komisaris apabila ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi berhalangan
hadir.
11. Jika dipandang perlu, Komite Tata Kelola Terintegrasi dapat mengundang pihak lain dari internal Bank yang terkait
dengan materi rapat dalam rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi.
frEKUENSI DaN tINGKat KEHaDIraN raPat KOMItE tata KELOLa
tErINtEGraSI
Selama tahun 2016, Komite Tata Kelola Terintegrasi telah menyelenggarakan total 10 sepuluh kali rapat dengan
frekuensi dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat yang disajikan sebagai berikut.
Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi Nama
jabatan Total Rapat
jumlah Kehadiran Persentase
Yayat Sutaryat Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi
10 10
100 Klemi Subiyantoro
anggota Tata Kelola Terintegrasi 10
- -
rudhyanto Mooduto anggota Tata Kelola Terintegrasi
10 10
100 Suwarta
anggota Tata Kelola Terintegrasi 7
5 71,43
aldrin herwany anggota Komite Tata Kelola
Terintegrasi 6
8 75
INTEGRATED CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE COMPETENCE DEVELOPMENT
Throughout 2016, the Integrated Corporate Governance Committee members participated in various programs to increase their
competence including training, workshops, conferences, seminars, as follows:
INTEGRATED CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE MEETINGS
Provisions related to Integrated Corporate Governance Committee Meetings are set forth in the Integrated Governance Committee
Working Guidelines and Rules of Conduct as follows. 1. Integrated Corporate Governance Committee meetings are held
at least 4 four times in one 1 year, tailored to their needs. 2. Integrated Corporate Governance Committee meetings evaluate
integrated corporate governance policies and implementation at LJK.
3. Integrated Corporate Governance Committee meetings may be conducted through video conference
4. Integrated Corporate Governance Committee meeting results are noted in the minutes of the meetings and are documented
properly 5. Dissenting opinions that occurred in the Integrated Corporate
Governance Committee meetings shall be clearly stated in the minutes of the meeting with the reasons for dissent.
6. Integrated Corporate Governance Committee meeting can make decisions if attended by at least 51 fifty one percent of the
members including an Independent Commissioner. 7. Integrated Corporate Governance Committee meeting decision
are taken by consensus. 8. If a consensus is not reached, then the decision is taken by a
majority vote polling. 9. Every of the Integrated Corporate Governance Committee
member present is entitled to one 1 vote and an additional one 1 vote for each Integrated Governance Committee member
equipped with a power of attorney. 10. The Integrated Corporate Governance Committee Meeting is
chaired by the Integrated Corporate Governance Committee chairman or an Integrated Governance Committee member
who represents the Commissioners if the Integrated Corporate Governance Committee chairman is unable to attend.
11. If deemed necessary, the Integrated Corporate Governance Committee may invite other internal Bank parties of associated
with the meeting agenda to attend in the Integrated Corporate Governance Committee meeting.
INTEGRATED CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE MEETINGS FREQUENCY AND
ATTENDANCE LEVEL
During 2016, the Integrated Corporate Governance Committee held 10 ten meetings with the frequency and committee members
attendance level presented as follows.
Laporan Tahunan 2016
480
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
481
Growing Together with New Expanding Opportunities
aGENDa raPat KOMItE tata KELOLa tErINtEGraSI
Sepanjang tahun 2016, tanggal pelaksanaan, Agenda rapat dan Peserta rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi, sebagai berikut.
Tabel Agenda Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi Table of Meeting Agenda of the Integrated Governance Committee
No. Tanggal Rapat
Meeting Date
Agenda Rapat
Meeting Agenda
Peserta Rapat
Meeting Attendees
1 04 Februari 2016
4 February 2016 • pembahasan Draft Kebijakan tata Kelola Terintegrasi.
• Lain-lain. • Discussion on Integrated Governance Policy Draft.
• Others. • Yayat Sutaryat
• rudhyanto Mooduto • aldrin herwany
2 04 Maret 2016
4 March 2016 • pembahasan draft pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Tata
Kelola Terintegrasi. • Lain-lain.
• Discussion on the Guidelines and Procedure of Integrated Governance Committee draft.
• Others. • Yayat Sutaryat
• rudhyanto Mooduto • Muhadi
• aldrin herwany 3
08 Maret 2016 8 March 2016
• pembahasan Kelanjutan Draft pedoman dan Tata Tertib Kerja
Komite Tata Kelola Terintegrasi.
• Lain-lain. • Discussion on Continuation of the Guidelines and Procedure
of Integrated Governance Committee Draft. • Others.
• Yayat Sutaryat • rudhyanto Mooduto
• Muhadi • aldrin herwany
4 13 april 2016
13 April 2016 • pembahasan program Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi
• pembahasan Laporan Kegiatan Komite Tata Kelola Terintegrasi Triwulan I 2016.
• Lain-lain • Discussion on Integrated Governance Committee Work
Program • Discussion on Integrated Governance Committee Activity
Report for Quarter I of 2016. • Others
• Yayat Sutaryat • rudhyanto Mooduto
• Suwarta • aldrin herwany
5 18 agustus 2016
18 August 2016 • pembahasan Tindak Lanjut pelaksanaan poJK no. 17 dan 18.
• pembahasan Laporan Kegiatan Komite Tata Kelola Terintegrasi Triwulan II tahun 2016.
• Lain-lain. • Discussion on the Follow-up of Implementation of POJK No.
17 and 18. • Discussion on Integrated Governance Committee Activity
Report for Quarter II of 2016. • Others.
• Yayat Sutaryat • rudhyanto Mooduto
• Suwarta • SaTuan KerJa KepaTuhan
6 14 September 2016
14 September 2016 • pembahasan Tindak Lanjut penerapan poJK 18
poJK.032014 • Lain-lain
• Discussion on the Follow Up of Implementation of POJK 18 POJK.032014
• Others • Yayat Sutaryat
• rudhyanto Mooduto • Suwarta
• aldrin herwany 7
06 oktober 2016 6 October 2016
• Lanjutan pembahasan progress penerapan poJK 18 poJK.032014.
• Lain-lain • Continued Discussion on the Progress of implementation of
POJK 18POJK.032014. • Others
• Yayat Sutaryat • rudhyanto Mooduto
• Suwarta 8
17 november 2016 17 November 2016
• rapat Koordinasi Komite Tata Kelola Terintegrasi. • Lain-lain
• Coordination Meeting of the Integrated Governance Committee.
• Others • Yayat Sutaryat
• rudhyanto Mooduto • erick
• rubyana ramdhan • rahmat
• aldrin herwany 9
24 november 2016 24 November 2016
• pembahasan progress report penerapan Manajemen risiko Terintegrasi.
• Lain-lain • Discussion on Integrated Risk Management Application
Report Progress. • Others
• Yayat Sutaryat • rudhyanto Mooduto
• aldrin herwany • Divisi Manajemen risiko
10 16 Desember 2016
16 December 2016 • pembahasan program Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi
Tahun 2017. • Discussion on the 2017 Integrated Governance Committee
Work Program. • Yayat Sutaryat
• rudhyanto Mooduto • Suwarta
• aldrin herwany
LaPOraN SINGKat PELaKSaNaaN KEGIataN KOMItE tata KELOLa
tErINtEGraSI taHUN 2016
Selama tahun 2016 kegiatan Komite Tata Kelola Terintegrasi adalah sebagai berikut:
1. Berkoordinasi dengan Direktorat Kepatuhan dan Manajemen Risiko.
2. Memberikan masukan kepada Direksi. 3. Pemantuan mengenai progress report penerapan Tata Kelola
Terintegrasi dan Manajemen Risiko Terintegrasi di bank bjb.
KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN
Komite Pemantau Risiko KPR bank bjb merupakan salah satu komite yang dibentuk Dewan Komisaris Bank dalam rangka
mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
DaSar PEMBENtUKaN KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN
KPBP bank bjb untuk periode tahun 2016 dibentuk berdasarkan: 1. Peraturan Bank Indonesia nomor 84PBI2006 tanggal
30 Januari 2006 tentang Good Corporate Governance. 2. Peraturan Bank Indonesia nomor 814PBI2006 tanggal
5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia nomor 84PBI2006 tentang Good Corporate
Governance. 3. Surat Edaran Bank Indonesia nomor 912DPNP tanggal
30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan Good 4. Corporate Governance bagi Bank Umum.
MEETING AGENDA OF THE INTEGRATED GOVERNANCE COMMITTEE
Throughout 2016, the implementation date, Meeting agenda, and Attendees of the Integrated Governance Committee Meeting, are
as follows.
XXXXXxxxxxx
Throughout 2016, the activities of Integrated Governance Committee are as follows:
1. Coordinate with the Compliance and Risk Management Directorate.
2. Provide inputs for the Board of Directors. 3. Monitor the progress report on the implementation of Integrated
Governance and Integrated Risk Management in bank bjb.
BUSINESS AND CREDIT MONITORING COMMITTEE
Risk Monitoring Committee KPR of bank bjb is one of the committees established by Bank’s Board of Commissioners in
order to support the effective implementation of its tasks and responsibilities.
BASIS OF ESTABLISHMENT OF BUSINESS AND CREDIT MONITORING COMMITTEE
Bank bjb’s Business and Credit Monitoring Committee for the period of 2015 was established based on:
1. Bank Indonesia Regulation No. 84PBI2006 dated January 30, 2006 on Good Corporate Governance;
2. Bank Indonesia Regulation No. 814PBI2006 dated October 5, 2006 on the Amendment to Bank Indonesia Regulation No.
84PBI2006 on Good Corporate Governance; 3. Bank Indonesia Circular Letter No. 912DPNP dated May 30,
2007 on the Implementation of Good 4. Corporate Governance for Commercial Banks;
Laporan Tahunan 2016
482
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
483
Growing Together with New Expanding Opportunities
5. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. nomor 07SKDK2015
tanggal 22 April 2015 tentang Pembagian Tugas dan Pelaksanaan Jadwal Kegiatan Dewan Komisaris serta
Komite-Komite.
6. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. nomor 05SKDK2015
tanggal 3 Maret 2015 Tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan.
PIaGaM KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN
Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantay Bisnis dan
Perkreditan KPBP berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 05SKDK2015 tanggal 3 Maret 2015.
tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN
Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan memiliki tugas: 1. Memantau kebijakan serta jalannya bisnis dan perkreditan
bank 2. Tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris
Adapun tanggung jawab Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan adalah sebagai berikut.
1. Dalam melaksanakan tugas, KPBP bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
2. Anggota KPBP wajib merahasiakan informasi yang diperoleh sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Anggota KPBP dalam melaksanakan tugasnya wajib menaati standar etika Bank dan dilarang mengambil
keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Bank selain honorarium danatau
tunjangan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
WEWENaNG KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN
Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan mempunyai wewenang untuk:
1. Mengakses informasi di bidang bisnis dan perkreditan, mulai dari kebijakan dan tata kelola bisnis dan perkreditan.
2. Mengakses infrastruktur bisnis dan perkreditan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.
5. Decree of the Board of Commissioners of PT Bank Jabar No. 07 SKDK2015 dated April 22, 2015 on the Division of Tasks and
the activites of Board of Commissioners and the committees.
6. Decree of the Board of Commissioners of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat, Tbk No. 05SK DK2015 dated March 3,
2015 on the Working Guidelines of the Business and Credit Monitoring Committee.
BUSINESS AND CREDIT MONITORING COMMITTEE CHARTER
Business and Credit Monitoring Committee has had Guidelines and Procedure of Business and Credit Monitoring Committee KPBP
based on the Decree of the Board of Commissioners No. 05SK DK2015 dated 3 March 2015.
DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF BUSINESS AND CREDIT MONITORING COMMITTEE
Business and Credit Monitoring Committee tasks are: 1. Monitoring the policies and business conduct and bank credit
2. Other tasks assigned by the Board of Commissioners The responsibilities of Business and Credit Monitoring Committee
are as follows. 1. In performing its duties, KPBP is responsible to the Board of
Commissioners. 2. KPBP Members must preserve the confidentiality of information
obtained in accordance with the applicable regulations. 3. KPBP members in performing their duties must comply with
Bank’s ethical standards and prohibited from taking personal advantage either directly or indirectly from Bank’s activities
aside from the fee andor other benefits in accordance with the applicable regulations.
THE AUTHORITY OF BUSINESS AND CREDIT MONITORING COMMITTEE
Business and Credit Monitoring Committee has the authority to: 1. Accessing information in business and credit sectors, ranging
from policy and governance and lending business. 2. Accessing business and credit infrastructures that includes
planning, implementation, monitoring, and evaluation.
StrUKtUr, KEaNGGOtaaN DaN KEaHLIaN KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN
PErKrEDItaN
Struktur organisasi Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan, yaitu:
1. KPBP merupakan alat kelengkapan Dewan Komisaris dan secara struktural bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris. 2. KPBP diketuai oleh seorang Komisaris Independen.
3. Anggota KPBP terdiri atas Komisaris Independen, Komisaris, dan 2 orang dari pihak independen yang masing-masing
memiliki keahlian sekurang-kurangnya di bidang bisnis perbankan umum.
Struktur, keanggotaan dan keahlian Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan Perseroan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel Struktur, Keanggotaan dan Keahlian Komite Pemantau bisnis dan Perkreditan Nama
Name
Jabatan
Position
Keterangan
Description
Periode
Period
Keahlian
Skills
rudhyanto Mooduto Ketua Komite pemantau
Bisnis dan perkreditan Head of Business and Credit
Monitoring Committee Komisaris Independen
Independent Commissioners
31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat
31 March 2015 to the fourth year since appointment date
akuntansi dan Manajemen Bisnis Internasional
International Business Management and Accounting
Yayat Sutaryat Ketua Komite pemantau
Bisnis dan perkreditan Head of Business and Credit
Monitoring Committee Komisaris Independen
Independent Commissioners
31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak tanggal diangkat
31 March 2015 to the fourth year since appointment date
hukum Law
Muhadi anggota Komite pemantau
Bisnis dan perkreditan Member of Business and
Credit Monitoring Committee Komisaris
Commissioner 31 Maret 2015 sd tahun ke 4 sejak
tanggal diangkat 31 March 2015 to the fourth year since
appointment date Tekhnik
Engineering agus hery Subagyo
anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan
Member of of Business and Credit Monitoring Committee
pihak Independen Independent Party
03 Maret 2016 sd 02 Maret 2017 3 March 2016 to 2 March 2017
ekonomi Economics
usman anggota Komite pemantau
Bisnis dan perkreditan Member of of Business and
Credit Monitoring Committee pihak Independen
Independent Party 03 Maret 2016 sd 02 Maret 2017
3 March 2016 to 2 March 2017 Manajemen
Management
BUSINESS AND CREDIT MONITORING COMMITTEE STRUCTURE, MEMBERSHIP AND
EXPERTISE
The Business and Credit Monitoring Committee structure, is as follows:
1. The Business and Credit Monitoring Committee is structurely part of the Board of Commissioners and is responsible to the
Board of Commissioners 2. The Business and Credit Monitoring Committee is chaired by
an Independent Commissioner. 3. The Business and Credit Monitoring Committee members
consists of Independent Commissioners, Commissioners, and two people from independent parties who each have expertise
in at least the field of general banking business
The Business and Credit Monitoring Committee structure, membership and expertise can be seen in the following table.
Laporan Tahunan 2016
484
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
485
Growing Together with New Expanding Opportunities
PROFIL KOMITE PEMANTAU BISNIS DAN PERKREDITAN
PRofile of The Business anD CReDiT moniToRing CommiTTee
Berikut Profil Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2016
Warga negara Indonesia, berdomisili di DKI Jakarta. Lahir di Jakarta pada 4
Desember 1955, saat ini berusia 61 tahun.
Meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Fakultas Ekonomi
Universitas Trisakti pada tahun 1984, dan memperoleh gelar Master of
Business Administration pada bidang Manajemen Jurusan Bisnis Internasional
dari Georgia State University, Atlanta, Amerika Serikat pada tahun 1990.
Aktif mengikuti pelatihan diantaranya ASEAN Global Leadership Program
dan International Risk Management Refreshment Program For Executives
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting di Bank Negara
Indonesia pada masa awal karirnya, kemudian Beliau menjabat sebagai
Direktur Utama PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia 2010 dan
pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Persona Prima Utama 2011-
2013.
Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 27 September 2012 berdasarkan
akta keputusan RUPS No 129,130 tahun 2012 dan diangkat kembali untuk
kedua kalinya pada 31 Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No
117,118,119 tahun 2015. Citizen of Indonesia, domiciled in DKI
Jakarta. Born in Jakarta on 4 December 1955, currently 61 years old.
Obtained Bachelor degree in Accounting from Faculty of Economics,
Trisakti University in 1984 and Master of Business Administration in
Management majoring in International Business from Georgia State
University, Atlanta, United States of America in 1990. Actively participates
in trainings, among others, ASEAN Global Leadership Program and
International Risk Management Refreshment Program For Executives.
He has experience in many important positions at Bank Negara Indonesia
in the early stages of his career. He then became the President Director
of PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia 2010 and was the President
Director of PT Persona Prima Utama 2011-2013.
He was appointed as the Company’s Commissioner on 27 September 2012
based on GMS Deed of Resolution No.129, 130 of 2012 and reappointed
for the second time on 31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution
No.117, 118, 119 of 2015.
rudhyanto Mooduto
Ketua Komite pemantau Bisnis dan perkreditan xxxxx
Laporan Tahunan 2016
486
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
487
Growing Together with New Expanding Opportunities
Warga negara Indonesia, berdomisili di DKI Jakarta. Lahir di Boyolali pada 5
Agustus 1954, saat ini berusia 62 tahun.
Meraih gelar Sarjana di bidang Teknik Geodesi dari Intitut Teknologi Bandung
pada tahun 1981 dan memperoleh gelar Master of Science di Pascasarjana di
bidang Perencanaan wilayah dan kota dari Institute Teknologi Bandung pada
tahun 1990.Aktif mengikuti pelatihan diantaranya ASEAN Global Leadership
Program di USA dan Seminar BPDSI.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting sebagai Sekretaris
Daerah Provinsi Banten 2008-2015.
Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2008 berdasarkan akta keputusan
RUPS LB No. 14 tanggal 19 November 2008 dan diangkat kembali untuk
periode kedua 2011-2015 pada 25 Juli 2011 berdasarkan akta keputusan RUPS
No 74,75,78 tahun 2011, kemudian diangkat untuk ketiga kalinya pada 31
Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No 117,118,119 tahun 2015.
Indonesian citizen, domiciled in Jakarta. Born in Boyolali on 5 August 1954,
currently 62 years old.
Earned his Bachelor degree in Geodetic Engineering from Bandung Institute of
Technology ITB in 1981 and earned postgraduate degree, Master of Science,
majoring in Regional and City Planning from Bandung Institute of Technology ITB
in 1990. He attended several trainings, such as ASEAN Global Leadership Program
in USA and BPDSI Seminar.
He has held important post as the Regional Secretary of Banten Province
2008-2015.
He has been appointed as the Company’s Commissioner since 2008 based on
EGMS Deed of Resolution No.14 dated 19 November 2008, reappointed for
the second period 2011-2015 on 25 July 2011 based on GMS Deed of
Resolution No.74, 75, 78 of 2011, and then reappointed for the third time on
31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution No.117, 118, 119 of 2015.
Muhadi
anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan xxxxxxx
Yayat Sutaryat
Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung. Lahir di Garut pada 5 Agustus
1952, saat ini berusia 64 tahun.
Menyelesaikan pendidikan di Akademi Fakultas IPPS IKIP Bandung tahun 1980.
Meraih gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Islam Nusantara pada
tahun 1987 dan memperoleh gelar Master of Science MSI di bidang
Administrasi Negara dari Universitas Garut pada tahun 2000.Aktif mengikuti
pelatihan diantaranya Membangun Key Performance Indicators KPI
Direksi-Komisaris dan Implementasi POJK No. 45POJK.032015, Seminar
BPDSI, International Risk Management Refreshment Program For Executives,
dan Seminar Prospek Perekonomian Nasional 2017 Peluang Dan Tantangan
Industri Perbankan.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting di Pemerintahan
Daerah antara lain sebagai Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
DPPK Daerah Kabupaten Bandung 2007-2010, dan sebagai Komisaris
Utama di PT Citra Bangun Selaras 2011-2012.
Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak 25 Juli 2011 berdasarkan akta
keputusan RUPS LB No 76 tahun 2011, kemudian diangkat kembali pada 31
Maret 2015 berdasarkan akta keputusan RUPS No 117,118,119 tahun 2015.
Citizen of Indonesia, domiciled in Bandung. Born in Garut on 5 August
1952, currently 64 years old.
Finished his education at IPPS Faculty Academy, IKIP Bandung in 1980.
Obtained Bachelor in Law degree from Universitas Islam Nusantara in 1987 and
Master of Science MSI majoring in State Administration from Garut University
in 2000. Actively participates in trainings, among others, Developing Key
Performance Indicators KPI Directors- Commissioners and Implementation
of POJK No.45POJK.032015, BPDSI Seminar, International Risk Management
Refreshment Program For Executives, and Seminar of National Economics
Prospect 2017, Opportunities and Challenges in Banking Industry.
He has previous experience in many important positions in the Regional
Government, among others, as the Head of Financial Revenue and Management
Agency DPPK of Bandung Regency 2007-2010, and as a President
Commissioner at PT Citra Bangun Selaras 2011-2012.
He has been appointed as the Company’s Commissioner since 25 July 2011 based
on EGMS Deed of Resolution No.76 of 2011, and later was reappointed on
31 March 2015 based on GMS Deed of Resolution No.117, 118, 119 of 2015.
anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan
Laporan Tahunan 2016
488
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
489
Growing Together with New Expanding Opportunities
agus Hery Subagyo
Usman
Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung Lahir di Malang tanggal
26 Agustus 1955, saat ini berusia 62 tahun.Diangkat sebagai anggota Komite
Pemantau Bisnis dan Perkreditan terhitung mulai tanggal3 Maret 2016
berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 0431SKDIR-CS2016 tanggal
10 Mei 2016.
Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi Perusahaan dari Universitas Brawijaya tahun
1980 dan Magister Manajemen Agribisnis dari Institut Pertanian Bogor tahun 1997.
Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting, antara lain sebagaiPemasaran Unit
Bisnis dan Pendidikan Bank BJB Syariah, Pemimpin Divisi Usaha Menengah Bank
BJB Syariah, Pemipin Divisi Kebijakan dan Manajemen Risiko BNI.
Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung. Lahir di Situbondo tanggal
4 November 1958, saat ini berusia 58 tahun. Diangkat sebagai anggota
Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan terhitung mulai tanggal 3 Maret 2016
berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 0432SKDIR-CS2016 tanggal
10 Mei 2016.
Meraih gelar Sarjana di bidang Manajemen dari Universitas Abdurrahman Saleh
Situbondo tahun 1986. Beliau pernah menduduki berbagai jabatan penting,
antara lain sebagai Pemimpin BNI Cabang Kantor Cabang Makassar, Pemimpin
BNI Kantor Wilayah Padang, Staff Divisi Jaringan dan Layanan BNI Pusat.
Indonesian citizen, domiciled in Bandung. Born in Malang on August 26,
1955, currently 62 years old. Appointed as member of the Business and Credit
Monitoring Committee since March 3, 2016 by the Board of Directors Decree
No. 0431SKDIR-CS2016 dated May 10, 2016.
He holds a Bachelor in Business Economics from Brawijaya University
in 1980 and Master of Agribusiness Manageemnt from Bogor Agricultural
Institute in 1997. He has held various important positions, among others as
Marketing of Business and Education Unit at BJB Syariah, Head of Medium
Enterprises Division at Bank BJB Syariah, Head of Policy and Risk Management
Division at BNI.
Indonesian citizen, domiciled in Bandung. Born in Situbondo on November 4,
1958, currently 58 years old. Appointed as member of the Business and Credit
Monitoring Committee since March 3, 2016 by the Board of Directors Decree
No. 0432SKDIR-CS2016 dated May 10, 2016.
Holds a Bachelor degree in Management from the University of Abdurrahman
Saleh Situbondo in 1986. He has held several important positions, including
as Head of BNI Branch Office Makassar, Head of BNI Regional Office Padang,
Staff of BNI Network and Service Center Division.
anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan Member of Business and Credit Monitoring Committee
anggota Komite pemantau Bisnis dan perkreditan Member of Business and Credit Monitoring Committee
KUaLIfIKaSI PENDIDIKaN DaN PENGaLaMaN KErJa KOMItE PEMaNtaU
BISNIS DaN PErKrEDItaN
Per 31 Desember 2016, kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan Anggota Komite Pemantau Bisnis dan
Perkreditan adalah sebagai berikut.
Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Pemantau bisnis dan Perkreditan Table of Qualifications of Education and Work Experience of the business and Credit Monitoring
Nama Name
Pendidikan
Education
Pengalaman Kerja
Work Experience
rudhyanto Mooduto • S1 akuntansi
• S2 Bisnis Internasional • Bachelor Degree in Accounting
• Master Degree in International Business • penasihat Senior BnI Kantor pusat
• Direktur utama pT asian hybrid Seed Technologies Indonesia • Direktur utama pT persona prima utama
• Senior Advisor of BNI Headquarters • President Director of PT Asian Hybrid Seed Technologies Indonesia
• President Director of PT Persona Prima Utama Muhadi
• S1 Tehnik Geodesi • S2 perencanaan Wilayah dan Kota
• Bachelor Degree in Geodetic Engineering • Master Degree in Urban and regional
planning • Sekretaris Daerah provinsi Banten
• Kepala Dinas pengelolaan Keuangan dan aset Daerah DpKaD provinsi Banten
• Kepala Dinas pendapatan provinsi Banten • Secretary of Banten Province
• Head of Finance and Asset Management DPKAD Department of Banten Province
• Head of Banten Provincial Revenue Department Yayat Sutaryat
• S1 hukum • S2 administrasi negara
• Bachelor Degree in Law • Master Degree in State Administration
• Kepala Badan administrasi Keuangan Daerah • Kepala Dinas pendapatan dan pengelolaan Keuangan Daerah
• Komisaris utama pT CBS • Head of Regional Finance Administration
• Head of Revenue and Fiscal Management Department • President Commissioner of PT CBS
agus hery Subagyo • S1 ekonomi perusahaan
• S2 Manajemen agribisnis • Bachelor Degree in Business Economics
• Master Degree in Agribusiness Management
• pemasaran unit Bisnis dan pendidikan Bank BJB Syariah • pemimpin Divisi usaha Menengah Bank BJB Syariah
• pemipin Divisi Kebijakan dan Manajemen risiko BnI • Marketing of Business and Education Unit of Bank BJB Syariah
• Head of Medium Enterprise Division of Bank BJB Syariah • Head of Policy and Risk Management Division of BNI
usman • S1 Manajemen
• Bachelor Degree in Management • pemimpin BnI Cabang Kantor Cabang Makassar
• pemimpin BnI Kantor Wilayah padang • Staff Divisi Jaringan dan Layanan BnI pusat
• Head of BNI Branch Oice Makassar • Head of BNI Regional Oice Padang
• Staf of BNI Network and Service Center Division
INDEPENDENSI KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN
Seluruh anggota Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham danatau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan
atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya bertindak
independen.
QUALIFICATION OF EDUCATION AND WORK EXPERIENCES OF THE BUSINESS AND CREDIT
MONITORING COMMITTEE
As of December 31, 2016, educational and work experience qualifications of Chairman and Members of the Business and
Credit Monitoring Committee are as follows.
INDEPENDENCE OF THE BUSINESS AND CREDIT MONITORING COMMITTEE
All Business and Credit Monitoring Committee members are independent parties with no financial, management, share
ownership and or family relationship with the Board of Commissioners, Board of Directors and or Controlling Shareholders
or relationships with the bank, which could affect their ability to act independently.
Laporan Tahunan 2016
490
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
491
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Independensi Komite Pemantau bisnis Dan Perkreditan Table of Independence of the business And Credit Monitoring Committee
Aspek Independensi Rudhyanto
Mooduto Muhadi
yayat Sutaryat Agus Hery
Subagyo Usman
Tidak memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi
No inancial relations with the Board of Commissioners and Directors
√ √
√ √
√ Tidak memiliki hubungan kepengurusan
di perusahaan, anak perusahaan, maupun perusahaan afiliasi
No management relations in the company, subsidiaries, or ailiated companies
√ √
√ √
√
Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham di perusahaan
No stake ownership relations in the company √
√ √
√ √
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, danatau sesama
anggota Komite audit No family relations with the Board of
Commissioners, Directors, andor fellow member of the Audit Committee
√ √
√ √
√
Tidak menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat dan pemerintah
Does not serve as political party oicials or government oicials
√ √
√ √
√
PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN
Sepanjang tahun 2016, anggota Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan Perseroan telah mengikuti berbagai program
peningkatan kompetensi berupa pelatihan, workshop, konferensi, seminar, sebagaimana tabel berikut ini:
Tabel Pengembangan Kompetensi Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan Nama
jabatan Materi Pengembangan
Kompetensi Pelatihan Waktu dan Tempat
Pelaksanaan jenis Pelatihan dan
Penyelenggara
rudhyanto Mooduto Ketua Komite pemantau
Bisnis dan perkreditan asean Global Leadership program 8 Mei – 13 Mei 2016
pelatihan utama International risk Management
refreshment program for executives
15 oktober- 22 oktober 2016 pelatihan utama
Yayat Sutaryat Ketua Komite pemantau
Bisnis dan perkreditan Membangun Key Performance
Indicator KpI DireksiKomisaris dan Implementasi poJK no. 45
poJK.032015 24 – 25 februari 2016
Technical skill Seminar BpDSI
2 april 2016 Softskill
International risk Management refreshment program for
executives 15 oktober- 22 oktober 2016
pelatihan utama Seminar prospek perekonomian
nasional 2017 peluang dan tantangan industri perbankan
3 november 2016 Softskill
Muhadi anggota Komite
pemantau Bisnis dan perkreditan
Seminar BpDSI 2 april 2016
Softskill asean Global Leadership program 8 Mei – 13 Mei 2016
pelatihan utama Seminar BpDSI
3 September 2016 Softskill
agus hery Subagyo anggota Komite
pemantau Bisnis dan perkreditan
- -
- usman
anggota Komite pemantau Bisnis dan
perkreditan -
- -
raPat KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN
Ketentuan Rapat Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan berdasarkan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau
Bisnis dan Perkreditan, antara lain: 1. KPBP mengadakan rapat sekurang – kurangnnya 2 dua kali
dalam 1 satu bulan, atau disesuaikan dengan kebutuhan. 2. Rapat KPBP membahas mengenai kebijakan serta jalannya
bisnis dan perkreditan bank. 3. Rapat KPBP dapat mengambil keputusan apabila dihadiri
oleh sekurang – kurangnya 51 lima puluh satu per seratus dari jumlah anggota dan dipimpin oleh ketua. Apabila ketua
berhalangan hadir maka rapat dapat dipimpin oleh anggota yang berasal dari Komisaris Independen.
4. Keputusan rapat KPBP dilaksanakan berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila musyawarah mufakat
tidak tercapai, maka pengambilan keputusan dilaksanakan dengan cara pengambilan suara terbanyak pemungutan
suara.
5. Dalam rangka pemungutan suara, maka setiap anggota KPBP yang hadir berhak memberikan 1 satu suara dan
INDEPENDENSI KOMITE PEMANTAU BISNIS DAN PERKREDITAN COMPETENCY
DEVELOPMENT
Throughout 2016, the Business and Credit Monitoring Committee members has participated in programs to increase their competence
in training, workshops, conferences, seminars, as shown in the following table:
Laporan Tahunan 2016
492
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
493
Growing Together with New Expanding Opportunities
tambahan 1 satu suara untuk setiap anggota KPBP yang diwakilinya dilengkapi dengan surat kuasa.
6. Setiap rapat KPBP dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik.
7. Perbedaan pendapat dissenting opinions yang terja di dalam rapat KPBP wajib dicantumkan dalam risalah rapat
beserta alasan perbedaan pendapat tersebut.
frEKUENSI DaN tINGKat KEHaDIraN raPat KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN
PErKrEDItaN
Selama tahun 2016, Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan telah menyelenggarakan total 17 tujuh belas kali rapat dengan
frekuensi dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat yang disajikan sebagai berikut.
Tabel Tingkat Kehadiran Rapat Komite Pemantau bisnis Dan Perkreditan Table of Meeting Attendance Level Of the business And Credit Monitoring Committee
Nama jabatan
Periode Total Rapat
jumlah Kehadiran
Persentase
rudhyanto Mooduto Ketua Komite pemantau Bisnis dan
perkreditan 31 Maret 2015 sd tahun ke 4
sejak tanggal diangkat 17
17 100
Yayat Sutaryat anggota Komite pemantau Bisnis dan
perkreditan 31 Maret 2015 sd tahun ke 4
sejak tanggal diangkat 17
8 47,56
Muhadi anggota Komite pemantau Bisnis dan
perkreditan 31 Maret 2015 sd tahun ke 4
sejak tanggal diangkat 17
14 82,35
agus hery Subagyo anggota Komite pemantau Bisnis dan
perkreditan 03 Maret 2016 sd 02 Maret
2017 17
17 100
usman anggota Komite pemantau Bisnis dan
perkreditan 03 Maret 2016 sd 02 Maret
2017 17
17 100
aGENDa raPat KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN PErKrEDItaN
Sepanjang tahun 2016, tanggal pelaksanaan, Agenda rapat dan Peserta rapat Komite Pemantau Bisnis Dan Perkreditan,
sebagai berikut.
Tabel Agenda Rapat Komite Pemantau bisnis Dan Perkreditan No.
Tanggal Rapat
Meeting Date
Agenda Rapat
Meeting Agenda
Peserta Rapat
Meeting Attendees
1 04 Januari 2016
4 January 2016 • program Kerja Komite pemantau Bisnis dan perkreditan tahun 2016.
• Lain-lain • Work Programme of Business and Credit Monitoring Committee in 2016.
• Others • rudhyanto Mooduto
• agus hery Subagyo • usman
Tabel Agenda Rapat Komite Pemantau bisnis Dan Perkreditan No.
Tanggal Rapat
Meeting Date
Agenda Rapat
Meeting Agenda
Peserta Rapat
Meeting Attendees
2 20 januari 2016
20 January 2016 • pembahasan Laporan root Cause Credit risk rCCr
• pembahasan realisasi dan Target periode 31 Desember 2016. • Lain-lain.
• Root Cause of Credit Risk RCCR Report Discussion • Realization and Target Discussion for period of 31 December 2016
• Others. • rudhyanto Mooduto
• Muhadi • agus hery Subagyo
• usman 3
28 Januari 2016 28 January 2016
• rapat rutin Komite pemantau Bisnis dan perkreditan. • Lain-lain.
• Business and Credit Monitoring Committee Regular Meeting • Others.
• rudhyanto Mooduto • agus hery Subagyo
• usman 4
03 Februari 2016 3 February 2016
• hasil pemantauan Bisnis dan perkreditan. • risk profile bank bjb Triwulan IV 2015.
• Lain-lain. • Business and Credit Monitoring Results.
• bank bjb Risk Proile for Quarter IV of 2015. • Others.
• rudhyanto Mooduto • agus hery Subagyo
• usman • nury effendi
• Tettet Fitrijanti 5
01 Maret 2016 1 March 2016
• pembahasan Tingkat Kesehatan bank bjb semester II tahun 2015. • pembahasan Kantor Cabang rugi.
• Lain-lain. • Discussion on bank bjb Health Level for semester II of 2015.
• Discussion on Loss in Branch Oice. • Others.
• rudhyanto Mooduto • Muhadi
• agus hery Subagyo • usman
6 15 Maret 2016
15 March 2016 • pembahasan Tingkat Kesehatan bank bjb
• pembahasan Kinerja bank bjb periode Februari 2016. • Lain-lain.
• Discussion on bank bjb Health Level • Discussion on bank bjb Performance for period of February 2016.
• Others. • rudhyanto Mooduto
• Muhadi • agus hery Subagyo
• usman 7
29 Maret 2016 29 March 2016
• pembahasan profil risiko yang berperingkat moderate. • pembahasan Kinerja bank bjb periode 28 Maret 2016
• Lain-lain. • Discussion on moderate-level Risk Proile indicator.
• Discussion on bank bjb Performance for period of 28 March 2016. • Others.
• rudhyanto Mooduto • Muhadi
• agus hery Subagyo • usman
8 11 april 2016
11 April 2016 • pembahasan Kinerja bank bjb periode Maret 2016.
• Lain-lain. • Discussion on bank bjb Performance for period of March 2016.
• Others. • rudhyanto Mooduto
• Muhadi • Yayat Sutaryat
• agus hery Subagyo • usman
9 20 april 2016
20 April 2016 • pembahasan Mengenai pengaruh potensi risiko hukum dan risiko
reputasi terhadap Tingkat Kesehatan bank bjb. • Lain-lain
• Discussion on the Impact of Potential Legal Risk and Reputation Risk towards bank bjb Health Level.
• Others • rudhyanto Mooduto
• Muhadi • Yayat Sutaryat
• Suwarta • nury effendi
• Tettet Fitrijanti • usman
• agus hery Subagyo • Divisi Manajemen risiko
• Divisi hukum • Divisi Corporate Secretary
10 03 agustus 2016
3 August 2016 • pembahasan Laporan risk profile 2016
• Lain-lain. • -
Discussion on 2016 Risk Proile Report • - Others.
• rudhyanto Mooduto • Muhadi
• Suwarta • nury effendi
• Tettet Fitrijanti • agus hery Subagyo
• usman
MEETING AGENDA OF THE BUSINESS AND CREDIT MONITORING COMMITTEE
Throughout 2016, the implementation date, Meeting agenda, and Attendees of the Business and Credit Monitoring Committee
Meeting, are as follows.
Laporan Tahunan 2016
494
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
495
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Agenda Rapat Komite Pemantau bisnis Dan Perkreditan No.
Tanggal Rapat
Meeting Date
Agenda Rapat
Meeting Agenda
Peserta Rapat
Meeting Attendees
11 06 September 2016
6 September 2016 • pembahasan profil risiko Triwulan II 2016.
• pembahasan Manajemen risiko dan pemantauan Bisnis Kredit uMKM • Lain-lain.
• Discussion on Risk Proile for Quarter II of 2016. • Discussion on Risk Management and MSME Credit Business Monitoring
• Others. • rudhyanto Mooduto
• Muhadi • Yayat Sutaryat
• Suwarta • nury effendi
• Tettet Fitrijanti • usman
• agus hery Subagyo • Divisi Manajemen risiko
12 04 oktober 2016
4 October 2016 • pembahasan perkembangan Bisnis dan perkreditan periode September
2016. • pembahasan Stress Test Likuiditas bank bjb dan Tingkat Kesehatan Bank
periode Semeste I 2016. • Lain-lain.
• Discussion on Business and Credit for Period of September 2016. • Discussion on bank bjb Liquidity Stress Test and Bank Health Level for Period
of Semester I of 2016. • Others.
• rudhyanto Mooduto • Muhadi
• Suwarta • Yayat Sutaryat
• nury effendi • Tettet Fitrijanti
• agus hery Subagyo • usman
13 27 oktober 2016
27 October 2016 • pembahasan Kinerja bank bjb posisi 30 September 2016.
• Lain-lain. • Discussion on bank bjb Performance for period of 30 September 2016.
• Others. • rudhyanto Mooduto
• Muhadi • agus hery Subagyo
• usman 14
16 november 2016 November 16, 2016
• pembahasan perkembangan Kpr. • Lain-lain
• Discussion of House Loan KPR Development. • Others
• rudhyanto Mooduto • Muhadi
• Yayat Sutaryat • agus hery Subagyo
• usman 15
23 november 2016 23 November 2016
• pembahasan Laporan Stress Test pendirian Bank Banten. • pembahasan profil risiko Triwulan III 2016
• Lain-lain. • Discussion on Bank Banten Establishment Stress Test Report.
• Discussion on Risk Proile for Quarter III of 2016. • Others.
• rudhyanto Mooduto • Muhadi
• Yayat Sutaryat • Tettet Fitrijanti
• agus hery Subagyo • usman
• Divisi Manajemen risiko 16
07 Desember 2016 7 December 2016
• pembahasan potensi Bisnis Tenaga Kerja Indonesia TKI • Lain-lain
• Discussion on Business Potential for Indonesian Manpower TKI • Others
• rudhyanto Mooduto • Muhadi
• Yayat Sutaryat • agus hery Subagyo
• usman 17
13 Desember 2016 13 December 2016
• pembahasan hasil Konfirmasi pemeriksaan oJK Tahun 2014 Kasus pT. pLn dengan pT. nincec Multi Dimensi.
• Lain-lain • Discussion on 2014 FSA Audit Conirmation Results Case of PT. PLN with PT.
Nincec Multi Dimensi. • Others
• rudhyanto Mooduto • Muhadi
• Yayat Sutaryat • Tettet Fitrijanti
• usman • agus hery Subagyo
• Divisi Corporate Secretary • Divisi hukum
• Divisi Korporasi dan Komersial.
LaPOraN SINGKat PELaKSaNaaN KEGIataN KOMItE PEMaNtaU BISNIS DaN
PErKrEDItaN taHUN 2016
Sesuai program kerja Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan KPBP, maka pada tahun 2016 direalisasikan rencana kerja
sebagai berikut. 1. Melakukan evaluasi kebijakan bisnis dan perkreditan,
serta member rekomendasi untuk penyempurnaan dan pengembangan kebijakan bisnis dan perkreditan.
2. Mengawasi serta memantau jalannya proses bisnis dan perkreditan.
3. Melakukan review dan pemantauan terhadap kinerja bank bjb.
4. Melakukan review dan pemantauan terhadap kinerja perkreditan Divisi yang relevan.
5. Melakukan review dan pemantauan terhadap NPL CKPN Kantor Cabang dan Divisi yang relevan serta memberikan
rekomendasi untuk penyelesaiannya. 6. Melakukan review dan pemantauan terhadap kinerja
penghimpunan Dana Pihak Ketiga DPK. 7. Melakukan review dan pemantauan terhadap kondisi CASA
bank. 8. Mengevaluasi pencapaian fee based income dan
memberikan rekomendasi untuk meningkatkanya. 9. Melakukan review dan pemantauan terhadap kondisi OPEX
bank. 10. Melaporkan kegiatan pemantauan bisnis dan perkreditan
kepada Dewan Komisaris secara berkala.
XXXXXXxxxxxxxx
The work program of Business and Credit Monitoring Committee KPBP in 2016 is realized as follows.
1. Conduct evaluation on business policy and credit, as well as provide recommendations for the improvement and
development of business and lending policies 2. Supervise and monitor business processes and lending
3. Conduct review and monitoring on the performance of bank bjb 4. Conduct review and monitoring on the credit performance of
relevant divisions 5. Conduct review and monitoring of the NPL CKPN Branch Office
and relevant Division as well as provide recommendations for resolution.
6. Conduct review and monitoring of third party funds DPK. 7. Conduct review and monitoring of the condition of bank CASA.
8. Evaluate the achievement of fee-based income and provide recommendations for of increasing.
9. Conduct review and monitoring of the condition of bank OPEX. 10. Prepare report of business and credit monitoring activities to
the Board of Commissioners on a regular basis.
Laporan Tahunan 2016
496
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
497
Growing Together with New Expanding Opportunities
CoRPoRaTe seCReTaRy
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary memiliki peranan penting dalam memfasilitasi komunikasi antara organ
perusahaan, hubungan antara Perseroan dengan pemegang saham, Otoritas Jasa Keuangan, dan Pemangku Kepentingan
lainnya serta memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan-undangan di bidang Pasar Modal.
DaSar PENGaNGKataN SEKrEtarIS PErUSaHaaN
Perseroan telah memiliki Divisi Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary, sebagaimana disyaratkan dalam
Peraturan Bapepam-LK IX.I.4 perihal pembentukan Sekretaris Perusahaan dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi bank bjb
No. 0046SKDIR-SDM2015 tanggal 26 Mei 2015 diputuskan bahwa Bapak Hakim Putratama sebagai Pemimpin Divisi
Corporate Secretary Perseroan.
STRUKTUR SEKRETARIS PERUSAHAAN
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CoRPoRaTe seCReTaRy
tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB SEKrEtarIS PErUSaHaaN
Sekretaris Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab untuk: 1. Memformulasikan dan melaksanakan strategi humas
publik relationsinvestorrelationskomunikasi promosi yang bertujuan meningkatkan citra dan reputasi Bank.
2. Merancang, mengembangkan dan melaksanakan strategi dan program kepedulian sosialCSR dengan
tepat sehingga dapat mengembangkan potensi yang ada dalam membangun reputasi di mata pihak eksternal dan
membangun komitmen serta motivasi para karyawannya secara internal.
3. Menyusun dan mengkoordinasikan konsep komunikasi promosi produk dan jasa layanan ke pihak eksternal, baik
melalui call center ataupun pihakmedia yang ditunjuk, dengan tujuan mendukung pertumbuhan bisnis.
4. Menyusun, merumuskan dan mengembangkan kebijakan bidang kesekretariatan.
5. Mengelola kegiatan kesekretariatan untuk Direksi dan Dewan Komisaris.
6. Memastikan agar catatan-catatan organisasi termasuk dokumen Anggaran Dasar Perseroan, daftar Direksi
dan Dewan Komisaris, notulen rapat-rapat Direksi dan Dewan Komisaris, laporan keuangan, serta catatan resmi
perusahaan lainnya tersimpan baik sesuai dengan tuntutan hukum yang berlaku, dan dapat disediakan pada saat
diminta oleh pihak yang berwenang di perusahaan.
7. Mengelola undangan rapat dan keluar masuknya informasi dari dan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
8. Mengkoordinasikan kegiatan rapat Direksi dan menjalankan fungsi sebagai notulis dalam rapat Direksi.
9. Mengelola penyusunan dan revisi atau pengembangan pedoman tugas Direksi dan Dewan Komisaris.
10. Mengelola kegiatan protokoler untuk Direksi dan Dewan Komisaris.
11. Mengelola Laporan Khusus Direksi danatau Dewan Komisaris kepada lembaga eksternal.
12. Mengelola administrasi saham Bank. 13. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan
perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 14. Membantu Direksi dan Komisaris dalam pelaksanaan tata
kelola perusahaan yang meliputi: a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk
ketersediaaninformasi pada situs Web Bank; b. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan
tepat waktu; The Corporate Secretary has an important role in facilitating
communication between company bodies, between the Company and the shareholders, the Otoritas Jasa Keuangan, and other
Stakeholders and ensuring the Company complies with rules and regulations in the capital market.
BASIS OF APPOINTMENT OF CORPORATE SECRETARY
The Company has had Corporate Secretary Division, as required in Bapepam-LK regulation IX.I.4 on the establishment of Corporate
Secretary and based on bank bjb Directors’ Decree No. 0046SK DIR-SDM2015 dated 26 May 2015 which appointed Mr. Hakim
Putratama as the Head of Corporate Secretary Division.
CORPORATE SECRETARY STRUCTURE CORPORATE SECRETARY DUTIES AND
RESPONSIBILITIES
The duties and responsibilities of Corporate Secretary are: 1. Formulating and implementing public relationsinvestor
relations strategiescampaign communication aimed at improving the image and reputation of the Bank.
2. Designing, developing, and implementing social careCSR strategies and programs appropriately so as to develop the
existing potential in building a reputation in the eyes of external parties and building employees’ commitment and motivation
internally.
3. Preparing and coordinating communication concept for promotion of products and services to external parties, both
via call center or the partymedia appointed, which aim to support the business growth.
4. Preparing, formulating, and developing policies in secretarial sector.
5. Managing secretariat activities for the Directors and Board of Commissioners.
6. Ensuring that organizational records including Articles of Association, list of Directors and the Board of Commissioners,
minutes of meetings of the Directors and Board of Commissioners, financial statements, as well as official records
of other companies are stored in accordance with the demands of the applicable laws, and can be supplied upon demand by
the authorities in the company.
7. Administering meeting invitations and information from and to the Directors and Board of Commissioners.
8. Coordinating meeting activities of the Directors and carrying out the function as a note taker in Directors’ meeting.
9. Managing the preparation and revision or development of task guidelines of the Directors and Board of Commissioners.
10. Managing protocol activities for the Directors and Board of Commissioners.
11. Managing Special Reports for the Directors andor Board of Commissioners to external agencies.
12. Managing the administration of Bank shares. 13. Following the development of Capital Markets, especially the
applicable laws and regulations in Capital Market. 14. Assisting the Directors and Board of Commissioners in the
implementation of the company’s governance which includes: a. Transparency of information to public, including the
availability of information on Bank’s website; b. On time report submission to the Financial Services
Authority;
Laporan Tahunan 2016
498
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
499
Growing Together with New Expanding Opportunities
c. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;
d. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Direksi dan atau Rapat Dewan Komisaris; dan
e. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi danatau Dewan Komisaris.
15. Sebagai penghubung antara Bank dengan pemegang saham, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya.
16. Melakukan koordinasi dengan Divisi Pengendalian Keuangan dalam hal penatausahaan pembagian Deviden dan
pembuatan laporan modal secara periodik serta laporan atas setiap perubahan modal kepada Regulator.
17. Mengawasi semua komunikasi eksternal agar semua pesan keluar sudah dibuat dengan jelas dan konsisten dengan
strategi komunikasi Perusahaan. 18. Menyusun siaran pers yang efektif, mempersiapkan
informasi bagi jurnalis dalam bentuk media kits, dan memanfaatkan website perusahaan secara maksimal.
19. Secara proaktif dan kreatif mengidentifikasikan peluang serta bahan cerita yang dapat mengangkat citra dan reputasi
di mata publik. 20. Menerbitkan tulisan-tulisan editorial terpilih siaran pers,
wawancara dan laporan lewat media yang cocok, dan meng-update kanal-kanal komunikasi internal.
21. Mempersiapkan draft pidato dan isi wawancara bagi para anggota Dewan dan pejabat eksekutif Bank, serta mengatur
wawancara dan kontak lain dengan pihak media. 22. Mengevaluasi program periklanan dan promosi Bank serta
kesesuaiannya dengan program humas lainnya. 23. Mengarahkan aktivitas dari agensi eksternalkonsultan yang
mengembangkan dan melaksanakan strategi komunikasi serta program informasi.
24. Merancang dan mengembangkan program kepedulian sosialCSR dan melaksanakannya sebagai proyek-proyek
yang memiliki cakupan, pencapaian milestone, batas waktu, batas anggaran dan hasil-hasil deliverables yang
jelas.
25. Menunjuk, mengarahkan, memantau dan mengkaji ulang kinerja dari para Manager proyek.
26. Mengevaluasi program-program CSR dalam hal citra serta reputasi yang terbangun.
27. Mengevaluasi hasil survei kepuasan nasabah dan komunikasi pemasaran. Jika diperlukan, dapat merekomendasikan
pengemasan ulang repackaging dari produk-produk yang sudah ada.
28. Melakukan kordinasi dalam penyusunan, pengembangan dan pengaplikasian kebijakan danatau panduan untuk
mendukung kelancaran proses pengelolaan Divisi Corporate Secretary.
29. Mempersiapkan, mengkoordinasikan dan mengusulkan program kerja Divisi Corporate Secretary kepada Direktur
yang membidangi serta mengontrol penggunaan anggaran Divisi Corporate Secretary agar sesuai dengan program
kerja tersebut.
30. Membina dan meningkatkan kualitas Staf Divisi Corporate Secretary dalam hal efektivitas kinerja.
31. Mengembangkan dan memfasilitasi komunikasi dengan Divisi lain, Kantor Wilayah, Kantor Cabang, dalam hal
pelaksanaan berbagai pengelolaan kinerja dan aktivitas Divisi Corporate Secretary
32. Mengelola penerapan manajemen risiko di Divisi Corporate Secretary.
33. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap Peraturan Regulator dan Peraturan Perundang-
undangan, serta Peraturan Intern lainnya yang berlaku. 34. Memonitor seluruh bidang kerja Divisi Corporate Secretary
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 35. Mensosialisasikan ketentuan-ketentuan internal bank dan
ketentuan lain yang berkaitan dengan ruang lingkup tugas di lingkungan divisinya.
36. Melakukan koordinasi dalam penyediaan datadokumen terkait dengan pemeriksaan internal dan Eksternal sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi.
37. Melakukan koordinasi dalam rangka menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal sesuai
dengan batas kewenangan yang diberikan Direksi. 38. Memberikan masukan dan pertimbangan yang menyangkut
bidang tugasnya kepada atasan. 39. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
c. Implementation and documentation of the General Meeting of Shareholders;
d. Implementation and documentation of Directors’ Meeting andor Board of Commissioners’ Meeting; and
e. Implementation of the company’s orientation program for the Directors andor Board of Commissioners.
15. As a connector between the Bank and its shareholders, the Financial Services Authority, and other stakeholders.
16. To coordinate with Finance Control Division in terms of administration of Dividend distribution and generate periodical
capital report and report on any changes in the capital to the Regulator.
17. To oversee all external communications so that all outgoing messages are created clearly and consistently with the
Company’s communication strategies. 18. Preparing effective press releases, preparing information for
journalists in the form of media kits, and utilizing company’s website to the maximum.
19. Proactively and creatively identify the opportunities as well as story materials which can improve the image and reputation
in public. 20. Publishing selected editorial writings press releases, interviews,
and reports through suitable media, and updating the internal communication channels.
21. Preparing draft speeches and content of interview for members of the Board and Bank’s executive officers, as well as arranging
interviews and other contacts with the media. 22. Evaluating Bank’s advertising and promotion programs as well
as their compliance with other PR programs. 23. Directing the activities of external agenciesconsultants
who develop and implement communication strategies and information programs.
24. Designing and developing social awarenessCSR programs and implementing them as projects that have clear scope,
milestones, deadline, budget limits, and deliverables.
25. Appointing, directing, monitoring, and reviewing project manager’s performance.
26. Evaluating CSR programs in terms of image and reputation established.
27. Evaluating the results of customer satisfaction surveys and marketing communications. If needed, can recommend
repackaging of the already existing products. 28. Coordinating the preparation, development, and application of
policies andor guidelines to support the seamless management process of Corporate Secretary Division.
29. Preparing, coordinating, and proposing work program of the Corporate Secretary Division to the Director in charge for budget
control of Corporate Secretary Division in order to comply with the work program.
30. Maintaining and improving the quality of Corporate Secretary Division staffs in terms of performance effectiveness.
31. Developing and facilitating communication with other Divisions, Regional Offices, Branch Offices, in terms of implementation of
various performance management and activities of Corporate Secretary Division.
32. Managing risk management implementation in Corporate Secretary Division.
33. Implementing the prudential principles and compliance to Regulatory Regulations and the legislations, as well as other
applicable Internal Regulations. 34. Monitoring all work areas of Corporate Secretary Division in
line with the applicable regulations. 35. Disseminating bank’s internal provisions and other provisions
relating to the scope of duties within its division. 36. Coordinating provision of datadocuments related to internal
and external examination in accordance with the applicable regulations and limit of authority granted by Directors.
37. Coordinating in order to follow up findings of internal and external examination results in accordance with limit of
authority given by Directors. 38. Providing inputs and consideration concerning the scope of
duty to the superior. 39. Carrying out other tasks given by Directors.
Laporan Tahunan 2016
500
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
501
Growing Together with New Expanding Opportunities
Hakim Putratama
Direktur Keuangan Managing Director – Finance
Warga negara Indonesia, berdomisili di Jakarta. Lahir pada 15 Oktober 1976 saat ini berusia 40 tahun. Meraih gelar Sarjana
di bidang Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran pada tahun 1998 dan memperoleh gelar Master di bidang
Manajemen dari Universitas Aston pada tahun 2001. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2015 berdasarkan
Surat Keputusan Direksi No 0464SKDIR-SDM2015. riwayat jabatan singkat..
PrOGraM PENINGKataN KOMPEtENSI SEKrEtarIS PErUSaHaaN
Pada tahun 2016, program peningkatan kompetensi Sekretaris Perusahaan tidak dilakukan secara formal melalui seminar,
pelatihan serta workshop. Peningkatan kompetensi Sekretaris Perusahaan dilakukan melalui diskusi internal dalam rangka
update knowledge dibidang pengetahuan serta dapat mengikuti perkembangan Perseroan.
PELaKSaNaaN tUGaS SEKrEtarIS PErUSaHaaN taHUN 2016
Sepanjang tahun 2016, Sekretaris Perusahaan Perseroan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Mempersiapkan rapat Dewan Komisaris dan Direksi, mencatat hasil rapat dan mendistribusikannya kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. 2. Mengirimkan pemberitahuan dan mempersiapkan segala
sesuatu terkait dengan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan mempublikasikan hasil keputusan
rapat. 3. Menjaga hubungan baik dengan Otoritas Pasar Modal dan
mempersiapkan laporan-laporan mengenai pengungkapan keterbukaan informasi Perseroan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. 4. Melakukan koordinasi dan administrasi pencatatan
kepemilikan saham dan tindakan korporasi. 5. Mengkoordinasikan kegiatan public relations dan marketing
communications untuk Perseroan. 6. Mengelola dan melakukan kegiatan promosi produk dan
jasa bank, termasuk pembuatan Buku Laporan Tahunan. 7. Mengelola hubungan kelembagaan counterparty.
8. Mengkoordinasikan dan memantau tindak lanjut atas pengaduan nasabah.
9. Melaksanakan pembinaan cabang dalam bidang kehumasan, pengaduan nasabah, dan kesekretariatan.
10. Melaksanakan program CSR Corporate Social Responsibility sebagai wujud kepedulian dan kontribusi Perseroan
terhadap peningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. 11. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatutan terhadap
peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan, serta peraturan intern bank lainnya yang berlaku.
12. Melaksanakan program edukasi perbankan untuk masyarakat umum.
PrOfIL SEKrEtarIS PErUSaHaaN
CORPORATE SECRETARY COMPETENCY IMPROVEMENT PROGRAM
In 2016, the Corporate Secretary’s competency improvement program was not formally through seminars, training and
workshops. The Corporate Secretary’s competency improvement program was conducted through internal discussions to update
knowledge in the Company’s development.
THE IMPLEMENTATION OF CORPORATE SECRETARY DUTIES IN 2016
Throughout 2016, the Company’s Corporate Secretary conducted the following activties:
1. Preparing meetings of the Board of Commissioners and Directors, noting the meeting results and distributing them to
the parties concerned. 2. Sending notice and preparing everything related to the Annual
General Meeting of Shareholders and publish the Deed of Resolution.
3. Maintaining good relationship with the Capital Market Authority and preparing reports regarding disclosure of information
disclosure of the Company in accordance with the applicable regulations.
4. Coordinating and administering the registration of ownership of shares and corporate actions.
5. Coordinating the Company’s activities for public relations and marketing communications.
6. Managing and conducting bank products and services promotions, including preparing the Annual Report.
7. Managing institutional relations counterparty. 8. Coordinating and monitoring follow-up on customer complaints.
9. Implementing branch coaching in public relations, customer complaints, and secretariat sectors.
10. Implementing CSR Corporate Social Responsibility programs as a form of concern and contribution of the Company towards
improving the life quality of the surrounding community. 11. Implementing the prudential principles and compliance to
Bank Indonesia regulations, the legislations, as well as other applicable internal regulations.
12. Implementing banking education program for the general public.
Laporan Tahunan 2016
502
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
503
Growing Together with New Expanding Opportunities
CommiTTees unDeR The BoaRD of DiReCToRs
KOMITE DI BAWAH DIREKSI
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Komite-komite yang bertugas untuk
memberikan saran dan rekomendasi yang berhubungan dengan kebijakan-kebijakan dan arahan-arahan Direksi. Direksi dibantu
oleh empat komite, yaitu: Risk Management Committee RMC, Credit Policy Committee CPC, IT Steering Committee ITSC dan
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi KMRT.
RISK MANAGEMENT COMMITTEE rMC
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi bank bjb Nomor 213 SKDIR-MR2011 Tanggal 21 Juli 2011 Tentang Kebijakan
dan Pedoman Manajemen Risiko, Risk Management Committee RMC atau Komite Manajemen Risiko dalam metodologi proses
manajemen risiko bertugas untuk mengembangkan budaya risiko dan menetapkan arahan untuk seluruh aktivitas yang
mengandung risiko.Proses Komite Manajemen Risiko secara spesifik terdapat dalam Pedoman Komite Manajemen Risiko
yang telah disahkan dalam Surat Keputusan Direksi bank bjb Nomor 968SKDIR-MR2014 Tanggal 08 Desember 2014
Tentang Pedoman Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee.
StrUKtUr DaN KEaNGGOtaaN rISK MaNaGEMENt COMMIttEE rMC
Susunan keanggotaan Komite Manajemen Risiko terdiri dari Direksi dan Para Pemimpin Divisi terkait yakni:
Ketua : Direktur yang membidangi Manajemen
Risiko Sekretaris
: Pemimpin Divisi Manjemen Risiko Merangkap sebagai Anggota Tetap
Anggota Tetap : Seluruh Direksi lainnya
Di luar Direktur Utama Pemimpin Satuan Kerja Kepatuhan
Pemimpin Divisi Audit Internal Pemimpin Divisi Credit Risk
Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis Pemimpin Divisi Change Management Office
Pemimpin Divisi Pengendali Keuangan Anggota Tidak Tetap : Pemimpin DivisiUnit yang memiliki
keterkaitan dengan topik pembahasan
KOMITE DI BAWAH DIREKSI
CommiTTees unDeR The BoaRD of DiReCToRs
UraIaN tUGaS, WEWENaNG DaN taNGGUNG JaWaB RISK MANAGEMENT
COMMITTEE rMC
Tugas, wewenang dan tanggung jawab Risk Management Committee RMC sesuai SK No. 968SKDIR-MR2014 tanggal
8 Desember 2014 tentang Pedoman Komite Manajemen Risiko Risk Management Committeeadalah sebagai berikut.
1. Penetapan kebijakan manajemen risiko serta perubahannya,
termasuk strategi manajemen risiko dan contingency plan dalam kondisi eksternal tidak normal terjadi worst case
scenario; 2. Penetapan atas perbaikan dan penyempurnaan penerapan
manajemen risiko yang dilakukan secara berkala maupun insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi
eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko Bank dan hasil evaluasi
terhadap efektivitas penerapan tersebut;
3. Penetapan justification atas hal-hal yang terkait dengan keputusan-keputusan bisnis yang menyimpang
dari prosedur normal irregularities, seperti keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan
dengan rencana bisnis bank yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisieksposur risiko yang
melampaui limit yang telah ditetapkan;
4. Penetapan perubahan materi yang terdapat pada kebijakan dan prosedur penerapan manajemen risiko;
5. Memastikan dilakukannya pengawasan risiko melalui penetapan toleransi atau limit risiko atas pengajuan oleh risk
taking unit yang dapat diterima serta alokasi modal terkait cadangan risiko untuk seluruh kegiatan operasional bank;
6. Mengkoordinasikan dan memantau seluruh strategi manajemen risiko;
7. Melakukan evaluasi terhadap penerapan model-model pengukuran risiko bank;
8. Menyetujui strategi manajemen risiko yang melampaui kewenangan pimpinan satuan kerja operasional;
9. Penetapan risk appetite risk tolerance atas produk dan aktivitas baru dan sesuai dengan kemampuan bank untuk
melaksanakan produk dan aktivitas baru tersebut; 10. Melakukan pemantauan kecukupan permodalan bank
terhadap risk exposure sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku;
11. Melakukan evaluasi atas Pelaporan Profil Risiko bank; 12. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaaan manajemen risiko.
In carrying out its duties, the Directors are assisted by Corporate Secretary and several Committees responsible for providing
advice and recommendations in connection with the policies and instructions of the Directors. The Directors are assisted by four
committees: Risk Management Committee RMC, Credit Policy Committee CPC, IT Steering Committee ITSC, and Integrated Risk
Management Committee IRMC.
RISK MANAGEMENT COMMITTEE RMC
Pursuant to bank bjb Directors’ Decree Number 213SKDIR- MR2011 dated 21 July 2011 on the Risk Management Policies
and Guidelines, the Risk Management Committee RMC using the methodology of risk management process has the duty to develop
risk culture and establish directions for all activities which bear risks. The process in the Risk Management Committee is specifically
set forth in Guidelines for Risk Management Committee which has been approved through bank bjb Directors’ Decree Number 968
SKDIR-MR2014 dated 8 December 2014 on Guidelines for Risk Management Committee.
STRUCTURE AND MEMBERS OF RISK MANAGEMENT COMMITTEE RMC
The composition of the Risk Management Committee consists of Directors and Heads of relevant Divisions, which are:
Head : Director responsible for
Risk Management Secretary
: Head of Risk Management Division Concurrently serving as a
Permanent Member Permanent Members
: All other Directors other than the President Director
Head of Compliance Unit Head of Internal Audit Division
Head of Credit Risk Division Head of Strategic Plan Division
Head of Change Management Office Division
Head of Financial Control Division Non-Permanent Members
: Heads of DivisionsUnits which are relevant to the subject matter
DESCRIPTION OF DUTIES, AUTHORITIES, AND RESPONSIBILITIES OF RISK MANAGEMENT
COMMITTEE RMC
The duties, authorities, and responsibilities of the Risk Management Committee RMC pursuant to Decree No. 968SKDIR-MR2014
dated 8 December 2014 on Guidelines for the Risk Management Committee are as follows:
1. The establishment of risk management policy and its changes,
including risk management strategies and contingency plan in irregular external conditions worst case scenario;
2. The establishment of improvement and refinement of the implementation of risk management carried out periodically as
well as incidentally as a result of a change in the Bank’s external and internal conditions which affect its capital adequacy and
risk profile and the evaluation result of the effectiveness of such implementation;
3. The justification of matters in connection with business decisions that deviate from the normal procedure irregularities,
such as decision on significant business expansion which is far beyond the Bank’s predetermined business plan or the taking
of positionrisk exposure that exceeds the predetermined limit;
4. The establishment of material changes in the policies and procedures for risk management implementation;
5. To ensure supervision of risk through the establishment of risk tolerance or limit as proposed by the risk taking unit which
can be tolerated and the allocation of capital in connection with the risk reserve for all operational activities of the Bank;
6. To coordinate and monitor all risk management strategies; 7. To conduct an evaluation of the application of different models
of the Bank’s risk measurement; 8. To approve a risk management strategy that goes beyond the
authority of the head of the operational work unit; 9. To establish risk appetite risk tolerance to new products and
activities and in accordance with the Bank’s ability to carry out those new activities and products;
10. To monitor the Bank’s capital adequacy against risk exposure in accordance with the applicable regulations from Bank
Indonesia; 11. To conduct an evaluation of the Bank’s Risk Profile Reporting;
12. To evaluate the effectiveness of risk management.
Laporan Tahunan 2016
504
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
505
Growing Together with New Expanding Opportunities
PELaKSaNaaN tUGaS rISK MaNaGEMENt COMMIttEE rMC taHUN 2016
Selama tahun 2016, Risk Management Committee RMC telah melaksanakan kegiatan diantaranya menyelenggarakan rapat,
dengan agenda sebagai berikut. 1. Laporan Tingkat Kesehatan Bank Posisi Desember 2015.
2. Profil Risiko Bank Triwulan I Tahun 2016. 3. Pedoman Pengakuan Kerugian Risiko Operasional.
CrEDIt POLICY COMMIttE CPC
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi bank bjb Nomor 160 SKDIR-KOM2015 Tanggal 4 Maret 2015 Tentang Kebijakan
Perkreditan Bank Umum, Komite Kebijakan Perkreditan KKP atau Credit Policy Committee CPC bertugas untuk membantu
Manajemen dalam merumuskan Kebijakan, mengawasi pelaksanaan kebijakan, memantau perkembangan dan kondisi
portofolio perkreditan serta memberikan saran-saran langkah perbaikan. Struktur Credit Policy Committee CPC secara spesifik
terdapat dalam Surat Keputusan Direksi bank bjb Nomor 206 SKDIR-KOM2015 Tentang Struktur Credit Policy Committee
CPC.
StrUKtUr DaN KEaNGGOtaaN CrEDIt POLICY COMMIttE CPC
Komite Credit Policy Committee diketuai oleh Direktur Utama atau salah seorang anggota Direksi dengan persetujuan Dewan
Komisaris dengan anggota sekurang-kurangnya terdiri dari Direktur Kredit, Pimpinan Satuan Kerja Bidang Operasional
Perkreditan, Pimpinan SKAI. Ketua
: Direktur Utama Wakil Ketua
: Direktur Komersial Sekretaris 1
: Pemimpin Divisi Manjemen Risiko Sekretaris 2
: Pemimpin Divisi Credit Risk Anggota Permanen
: Direktur Mikro Direktur Komersial
Direktur Keuangan Direktur Operasional
Direktur Treasury Internasional Direktur Kepatuhan Manajemen
Risiko Pemimpin Divisi Korporasi dan
Komersial Pemimpin Divisi Konsumer
Pemimpin Divisi Mikro Pemimpin Divisi BPR, Koperasi
Lembaga Keuangan Lainnya Pemimpin Divisi Internasional
Pemimpin Divisi KPR Mortgage Pemimpin Divisi Audit Internal
Pemimpin Satuan Kerja Kepatuhan Pemimpin Divisi Hukum
Pemimpin Unit Administrasi Kredit Bisnis Legal
Anggota Non Permanen : Pemimpin DivisiUnit yang memiliki keterkaitan dengan Topik Pembahasan
UraIaN tUGaS, WEWENaNG DaN taNGGUNG JaWaB CREDIT POLICY COMMITTE CPC
Tugas, wewenang dan tanggung jawab Credit Policy Committee CPC sesuai SK No. No. 206SKDIR-KOM2015 tanggal 4
Maret 2015 tentang Struktur Credit Policy Committee adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan dan menetapkan permasalahan yang bersifat
signifikan dan material, meliputi penyusunan kebijakan kredit serta perubahannya, perbaikan atau penyempurnaan
penerapan termasuk strategi kebijakan kredit serta contingency plan apabila terdapat kondisi yang tidak normal;
2. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dariprosedur normal di bidang kredit
antara lain keputusan pelampauan ekspansi kredityang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Bank yang
telah ditetapkan sebelumnya;
3. Merumuskan kebijakan perkreditan berdasarkan hal-hal khusus yang dikehendaki risk appetite yang berkaitan
dengan: a. Target market dan porsi;
b. Segmentasi; c. Risk Limit Risk Tolerance setiap target marketsektor
jenis kreditwilayah; d. Risk Mitigation;
e. Maksimum hapus buku; 4. Merumuskan limit kewenangan memutus kredit;
5. Menetapkan kebijakan dalam hal kredit bermasalah berupa: a. Penyelamatan rescheduling, reconditioning, restructuring
atau b. Penyelesaian melalui proses di pengadilan ataupun
proses di luar pengadilan
IMPLEMENTATION OF DUTIES OF THE RISK MANAGEMENT COMMITTEE RMC IN 2016
Throughout 2016, the Risk Management Committee RMC conducted activities including meetings with agenda as follows:
1. Report on the Bank’s Soundness per December 2015. 2. Bank’s Risk Profile for Quarter I of 2016.
3. Guidelines for Recognition of Operational Risk Losses.
CREDIT POLICY COMMITTE CPC
Pursuant to bank bjb Directors’ Decree Number 160SKDIR- KOM2015 dated 4 March 2015 on the Lending Policy of
Commercial Banks, the Credit Policy Committee CPC has the duty to assist the Management in formulating policies, supervising
the implementation of the policies, monitoring the development and condition of the portfolio, as well as providing advice for
improvement. The structure of the Credit Policy Committee CPC is specifically set forth in bank bjb Directors’ Decree Number 206SK
DIR-KOM2015 on the Structure of Credit Policy Committee CPC.
COMPOSITION AND MEMBERS OF THE CREDIT POLICY COMMITTE CPC
The Credit Policy Committee is chaired by the President Director or one of the members of the Directors with the approval from the
Board of Commissioners and consists of at least Credit Director, Head of Lending Operations Unit, and Head of SKAI.
Head
: President Director Vice Head
: Director of Commercial Secretary 1
: Head of Risk Management Division Secretary 2
: Head of Credit Risk Division Permanent Members
: Director of Micro Director of Commercial
Director of Finance Director of Operations
Director of Treasury International Director of Compliance Risk
Management Head of Corporate and Commercial
Division Head of Consumer Division
Head of Micro Division Head of BPR, Cooperative Other Financial
Institutions Division
Head of International Division Head of KPR Mortgage Division
Head of Internal Audit Division Head of Compliance Unit
Head of Legal Division Head of Credit Administration Legal Business
Unit Non-Permanent Members
: Heads of DivisionsUnits which are relevant to the subject matter
DESCRIPTION OF DUTIES, AUTHORITIES, AND RESPONSIBILITIES OF THE CREDIT POLICY
COMMITTE CPC
The duties, authorities, and responsibilities of the Credit Policy Committee CPC pursuant to Decision No. 206SKDIR-KOM2015
dated 4 March 2015 on the Structure of the Credit Policy Committee are as follows:
1. To formulate and establish significant and material issues,
including formulation of credit policies and their changes, improvement, or refinement of the implementation of credit
policy strategies as well as contingency plan in case of irregular conditions;
2. To determine matters related to business decisions that deviate from the normal procedure in credit area, among others, the
decision on significant credit expansion which goes beyond what has been predetermined in the business plan of the Bank;
3. To formulate credit policies based on risk appetite in connection with:
a. Target market and share; b. Segmentation;
c. Risk Limit Risk Tolerance in every target marketsector type of creditregion;
d. Risk Mitigation; e. Maximum write-off;
4. To formulate limit of authority to decide on credit; 5. To adopt policies on bad debts in the form of:
a. Rescue rescheduling, reconditioning, restructuring or b. Settlement through a process before the court or out of
court process
Laporan Tahunan 2016
506
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
507
Growing Together with New Expanding Opportunities
6. Mengawasi pelaksanaan KPB secara konsisten serta merumuskan pemecahan masalah apabila terdapat
hambatankendala dalam penerapan KPB; 7. Melaporkan secara tertulis dan berkala kepada Direksi
dengan tembusan Dewan Komisaris mengenai: a. Hasil pengawasan atas penerapan dan pelaksanaan
KPB; b. Hasil pemantauan dan evaluasi;
8. Memberikan saran langkah perbaikan kepada Direksi dengan tembusan Dewan Komisaris;
9. Melaksanakan pengkajian terhadap efektifitas Sistem Pengendalian Internal Perkreditan secara berkala;
10. Memantau serta memberikan saran atas perencanaan dan pelaksanaan training dibidang perkreditan;
11. Memantau dan mengevaluasi: a. Perkembangan dan kualitas portofolio perkreditan
secara keseluruhan termasuk perkembangan dan kualitas kredit yang diberikan kepada pihak yang terkait
dengan bank dan debitur-debitur besar tertentu; b. Pelaksanaan kewenangan memutus kredit dan
ketentuan BMPK; c. Kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan
dan peraturan lainnya dalam pelaksanaan pemberian kredit;
d. Penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan yang ditetapkan dalam KPB;
e. Kepatuhan dalam memenuhi ketentuan mengenai kecukupan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN;
f. Debitur-debitur besar tertentu dan kredit yang berada dalam daftar kredit dalam pengawasan khusus.
g. Pencapaian target Rencana Kerja dan Pengawasan Kredit Bermasalah.
PELaKSaNaaN tUGaS CrEDIt POLICY COMMIttE CPC taHUN 2016
Selama tahun 2016, Credit Policy Committee CPC telah melaksanakan kegiatan diantaranya menyelenggarakan rapat,
dengan agenda sebagai berikut. 1. Divisi Kredit Ritel dan Konsumer dengan agenda:
• Perubahan Fitur Produk bjb Kredit Pra Purna Bhakti KPPB Kelolaan Divisi Kredit Ritel dan Konsumer
2. Divisi Kredit KPR KKB dengan agenda: • Revisi Ketentuan Kewenangan Memutus Kantor Cabang.
3. Divisi Korporasi Komersial dengan agenda: • Revisi Ketentuan dan Wewenang Komite Kredit dan
Komite Restrukturisasi Kredit. 4. Divisi Kredit Ritel dan Konsumer dengan agenda:
• Revisi Ketentuan Kewenangan Komite Kredit dan Wewenang Komite Kredit;
• Perubahan Maksimal Angsuran RPC dan Maksimal Plafond bjb Kredit Guna Bhakti KGB dengan loan type
G6B. 5. Divisi BPR LKM dengan agenda:
• Revisi Ketentuan Komite Kredit dan Wewenang Memutus Kredit
6. Divisi Internasional dengan agenda sebagai berikut: • Surat Keputusan SK Ketentuan Komite Credit Line
dan Wewenang Komite Credit Line untuk Counterparty Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank.
Selama tahun 2016, tingkat kehadiran dari anggota struktur Risk Management Committee RMC dan Credit Policy Committee
CPC dinilai baik karena telah dihadiri seluruh anggota struktur komite tersebut diatas.
It StEErING COMMIttE ItSC
StrUKtUr DaN KEaNGGOtaaN It StEErING COMMIttE ItSC
pengarah Direksi
Ketua Direktur operasional
Wakil Ketua Direktur Kepatuhan dan Manajemen risiko
Sekretaris pemimpin Divisi Teknologi Informasi
anggota permanen pemimpin Divisi Jaringan, Layanan dan operasional
pemimpin Divisi pengendalian Keuangan pemimpin Divisi Change Management Office
pemimpin unit Electronic Banking pemimpin Divisi Manajemen risiko
anggota Tidak permanen pemimpin Divisi dan unit Lainnya yang berkaitan dengan pembahasan agenda rapat Komite
UraIaN tUGaS, WEWENaNG DaN taNGGUNG JaWaB It StEErING COMMIttE ItSC
Tugas, wewenang dan tanggung jawab Komite Pengarah Teknologi Informasi adalah memberikan rekomendasi kepada
Direksi yang paling kurang terkait dengan: 6. To supervise KPB implementation consistently and formulating
problem-solving activities when there are barriersconstraints in KPB implementation;
7. To provide written and periodic reports to the Directors with a copy to the Board of Commissioners with regard to:
a. Supervision result of KPB application and implementation; b. Monitoring and evaluation result;
8. To offer advice on improvement to the Directors with a copy to the Board of Commissioners;
9. To periodically carry out a review of the effectiveness of the Credit Internal Control System;
10. To monitor and offer advice on the planning and implementing of training on credit;
11. To monitor and evaluate: a. The development and quality of the overall credit portfolio
including the development and quality of credit granted to parties related to the bank and certain major debtors;
b. The exercise of authority to decide on credit and provisions on legal lending limit BMPK;
c. The compliance with provisions of other laws and regulations in the granting of credit;
d. The settlement of bad debt in accordance with the provisions set forth on KPB;
e. The compliance in satisfying the provisions on adequacy of Allowance for Impairment Losses CKPN;
f. Certain major debtors and credit that are in the list of credit requiring special supervision.
g. The achievement of Work Plan target and monitoring of non-performing loans.
IMPLEMENTATION OF THE CREDIT POLICY COMMITTE CPC IN
Laporan Tahunan 2016
508
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
509
Growing Together with New Expanding Opportunities
1. Rencana Strategis Teknologi Informasi Information Technology Strategic Plan yang searah dengan rencana
strategis kegiatan usaha Bank. Dalam memberikan rekomendasi, Komite Pengarah Teknologi Informasi
hendaknya memperhatikan faktor efisiensi, efektifitas serta hal-hal sebagai berikut :
• Rencana pelaksanaan road-map untuk mencapai
kebutuhan Teknologi Informasi yang mendukung strategi bisnis Bank. Road map terdiri dari kondisi
saat ini current state, kondisi yang ingin dicapai future state serta langkah-langkah yang akan dilakukan untuk
mencapai future state;
• Sumber Daya yang dibutuhkan; • Keuntungan Manfaat yang akan diperoleh saat rencana
diterapkan; 2. Perumusan kebijakan dan prosedur Teknologi Informasi
yang utama seperti kebijakan pengamanan Teknologi Informasi dan manajemen risiko terkait penggunaan
Teknologi Informasi di Bank; 3. Kesesuaian proyek-proyek Teknologi Informasi yang
disetujui dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi, Komite Pengarah Teknologi Informasi juga menetapkan
status prioritas proyek Teknologi Informasi yang bersifat kritikal berdampak signifikan terhadap kegiatan
operasional Bank misalnya penggantian core banking application, server production dan topologi jaringan;
4. Kesesuaian antara pelaksanaan proyek-proyek Teknologi Informasi dengan rencana proyek project charter yang
disepakati dalam service level agreement. Komite Pengarah Teknologi Informasi hendaknya melengkapi rekomendasi
dengan hasil analisis dari proyek-proyek Teknologi Informasi yang utama sehinga memungkinkan Direksi mengambil
keputusan secara efisien;
5. Kesesuaian Teknologi Informasi dengan kebutuhan sistem informasi manajemen yang mendukung pengelolaan
kegiatan usaha Bank; 6. Efektivitas langkah-langkah meminimalkan risiko atas
investasi Bank pada sektor Teknologi Informasi agar investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap
tercapainya tujuan bisnis Bank; 7. Pemantauan atas kinerja Teknologi Informasi, dan
upaya peningkatannya misalnya dengan mendeteksi keusangan Teknologi Informasi dan mengukur efektivitas
dan efisiensi penerapan kebijakan pengamanan Teknologi Informasi;
8. Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait Teknologi Informasi yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja
pengguna dan dan satuan kerja penyelenggara. Komite Pengarah Teknologi Informasi dapat memfasilitasi
hubungan antara kedua satuan kerja tersebut; 9. Kecukupan dan alokasi sumber daya yang dimiliki Bank.
Apabila sumber daya yang dimiliki tidak memadai dan Bank akan menggunakan jasa pihak lain dalam penyelenggaraan
Teknologi Informasi maka Komite Pengarah Teknologi Informasi harus memastikan Bank telah memiliki kebijakan
dan prosedur terkait;
10. Wewenang dan tanggung jawab pengurus dan anggota Komite Pengarah Teknologi Informasi diatas tetap
mempertimbangkan wewenang dan tanggung jawab yang melekat pada jabatannya misal independensi.
PELaKSaNaaN tUGaS It StEErING COMMIttE ItSC taHUN 2016
Pelaksanaan rapat IT Steering Committee pada tahun 2016 dilaksanakan 1 satu kali yaitu pada tanggal 1 Desember 2016
dengan dihadiri oleh seluruh Dewan Direksi dan seluruh anggota peserta ITSC, dengan agenda temuan audit OJK 2014-2015,
portofolio IT Project, progress ITSC 2015 Pengelolaan Risiko Teknologi Informasi Infrastruktur, aplikasi, dan governance,
dan RBB 2017
KOMItE MaNaJEMEN rISIKO tErINtEGraSI KMrt
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi bank bjb Nomor 1049 SKDIR-MR2016 Tanggal 23November 2016 Tentang
Pedoman Komite Manajemen Risiko Terintegrasi dan Nomor 1146SKDIR-MR2016 Tanggal 28 Desember 2016 Tentang
Susunan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi KMRT, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi dalam metodologi proses
manajemen risiko bertugas untuk mengembangkan budaya risiko dan menetapkan arahan untuk seluruh aktivitas yang
mengandung risiko dalam Konglomerasi Keuangan. Proses Komite Manajemen Risiko Terintegrasi secara spesifik terdapat
dalam Pedoman Komite Manajemen Risiko Terintegrasi.
StrUKtUr DaN KEaNGGOtaaN KOMItE MaNaJEMEN rISIKO tErINtEGraSI KMrt
Susunan keanggotaan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi terdiri dari Direksi, Direktur dari masing-masing Lembaga Jasa
Keuangan LJK dalam Konglomerasi Keuangan serta Para
Laporan Tahunan 2016
510
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
511
Growing Together with New Expanding Opportunities
Pemimpin Divisi terkait yakni: Ketua merangkap anggota:
- Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Sekretaris:
- Pemimpin Divisi Manjemen Risiko Merangkap sebagai Anggota Tetap
Anggota Tetap: - Direktur membawahi fungsi manajemen risiko
masing-masing LJK dalam Konglomerasi Keuangan - Pemimpin Divisi Audit Internal
- Pemimpin Satuan Kerja Kepatuhan - Pemimpin Divisi Pengendalian Keuangan
- Pemimpin Divisi Manajemen Anak Perusahaan Anggota Tidak Tetap:
- Pejabat Eksekutif Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan yang memiliki keterkaitan
dengan topik pembahasan.
UraIaN tUGaS, WEWENaNG DaN taNGGUNG JaWaB KOMItE MaNaJEMEN
rISIKO tErINtEGraSI KMrt
Tugas, wewenang dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko Terintegrasi KMRT sesuai SK No. 1049SKDIR-
MR2016 tanggal 23 November 2016 tentang Pedoman Komite Manajemen Risiko Terintegrasi adalah untuk memberikan
rekomendasi kepada Direksi Entitas Utama mengenai penerapan manajemen risiko paling kurang:
1. Penyusunan dan perbaikan Kebijakan Manajemen Risiko
Terintegrasi; dan 2. Perbaikan atau penyempurnaan Kebijakan Manajemen
Risiko Terintegrasi antara lain berupa penyempurnaan strategi dan kerangka Risiko berdasarkan hasil evaluasi
pelaksanaan.
PELaKSaNaaN tUGaS KOMItE MaNaJEMEN rISIKO tErINtEGraSI KMrt
taHUN 2016
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2017 sehingga tahun 2016 baru
dilakukan penyusunan Pedoman dan Susunan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi.
xxx
INFORMASI PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALI
Bank bjb merupakan Badan Usaha Milik Daerah dimana kepemilikan saham terbesar dimiliki oleh Pemerintah Provinsi
Jawa Barat. Pemegang saham utama dan pengendali bank bjb adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Jumlah Kepemilikan
Sahamnya sebesar 3.709.994.733 lembar saham atau sebanyak 38,26 . Pemerintah provinsi Jawa Barat merupakan
paemegang saham Seri A.
Berdasarkan Pasal 5 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan yang tercantum dalam Akta No. 118 tanggal 31 Maret 2015 yang
dibuat oleh Notaris R. Tendy Suwarman, SH. Berkedudukan di Kota Bandung , saham Seri A ialah saham yang memberikan
hak khusus kepada pemegangnya dalam kuorum kehadiran dan kuorum persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 Anggaran Dasar, untuk: a. menghadiri dan menyetujui pengangkatan, pemberhentian
dan persetujuan pengunduran diri Direksi dan Dewan Komisaris;
b. menghadiri dan menyetujui perubahan Anggaran Dasar, pengeluaran efek bersifat ekuitas atau perubahan modal
ditempatkan dan disetor; c. menghadiri dan menyetujui penyetoran saham dalam
bentuk benda selain uang, baik benda berwujud maupun benda tidak berwujud; dan
d. menghadiri dan menyetujui penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan serta pengajuan
permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit dan pembubaran Perseroan.
Secara lebih rinci Informasi Pemegang Saham Utama dan Pengendali dilihat pada bagian Komposisi Pemegang Saham
pada Laporan Tahunan ini.
Laporan Tahunan 2016
512
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
513
Growing Together with New Expanding Opportunities
xxx
PERLAKUAN YANG SAMA TERHADAP SELURUH PEMEGANG SAHAM
Dalam memberikan informasi yang diperlukan oleh investor atau Pemegang Saham transparansi informasi, bank bjb
memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh Pemegang Saham, baik pemegang saham Mayoritas maupun Minoritas.
Hal ini dimaksudkan agar tidak terdapat informasi pihak dalam inside information yang hanya diketahui oleh Pemegang Saham
Mayoritas. Seluruh Pemegang Saham memiliki hak yang sama dalam memperoleh informasi terkait Bank. Pelaksanaan fungsi
diseminasi informasi tersebut dilakukan oleh bagian Hubungan Investor Investor Relations di bawah Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary.
Beberapa bentuk pelaksanaan transparansi informasi yang dilakukan Perseroan adalah aktif menyelenggarakan forum-forum
pertemuan dengan analis dan investor, melalui paparan publik untuk menjamin keterbukaan informasi dapat dilaksanakan dengan
baik.Metode yang digunakan, adalah sebagai berikut. 1. Direct
, yang meliputi: Public Expose, Non Deal Road Show, Analyst meeting, Press Conference, 1-on-1 Meetings, Group Meetings,
Branch Visits dan Site Visits.
2. Indirect , yang meliputi: Laporan Tahunan, Laporan Keuangan
Publikasi triwulan, Website, Media, Conference Calls dan Emails. Prinsip dasar yang digunakan oleh bank bjb adalah:
1. Pengungkapan informasi dilakukan secara wajar fair disclosure information
dengan memperhatikan prinsip kesetaraan equitable treatment dan transparansi.
2. Bank maupun Direksi serta pegawai wajib memberikan informasi dengan berpegang pada prinsip kehati-hatian
dengan memperhatikan ketentuan kerahasiaan dibidang perbankan yang berlaku.
3. Komunikasi dengan Komunitas Pasar Modal dan Komunitas Investor menggunakan kebijakan satu pintu one door policy.
Perseroan senantiasa membangun hubungan baik dengan investor, analis maupun masyarakat pasar modal lainnya melalui
penyelenggaraan secara berkala kegiatan-kegiatan seperti pertemuan dengan analisinvestor dalam skala nasional maupun internasional
serta paparan kinerja kepada publik. Perseroan juga memenuhi kewajiban keterbukaan informasi sebagaimana yang diatur dalam
peraturan Pasar Modal Indonesia seperti laporan keuangan, laporan tahunan, laporan pemegang saham tertentu dan paparan publik.
Perseroan juga telah memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat umum dan investor untuk memperoleh informasi
melalui situs Perseroan di laman bank bjb www.bankbjb.co.id . Situs ini memuat informasi terkini seperti aksi korporasi, laporan
keuangan dan company guidance triwulanan, bahan presentasi Perseroan ke publik dan kliping media mengenai pemberitaan Bank.
xxx
PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI
xxx
Bank bjb merupakan salah satu Lembaga Jasa Keuangan yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan nomor 18POJK.032014 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Konglomerasi Keuangan Tata Kelola Terintegrasi. Hal
tersebut dikarenakan terdapatnya kepemilikan saham beberapa Lembaga Jasa Keuangan oleh bank bjb. Selain hal tersebut,
dengan kedudukan bank bjb sebagai Lembaga Jasa Keuangan yang Pemegang Saham Pengendalinya adalah Pemerintah
Provinsi Jawa Barat, bank bjb memiliki keterkaitan dengan Lembaga Jasa Keuangan yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi
Jawa Barat. Hal ini menjadikan Perseroan memiliki hubungan pengendalian dengan Lembaga Jasa Keuangan yang dimiliki oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Atas dasar inilah Perseroan bersama seluruh Lembaga jasa Keuangan yang memiliki
hubungan kepemilikan maupun hubungan pengendalian dapat dikategorikan sebagai suatu Konglomerasi Keuangan.
Sebagai bagian dari Konglomerasi Keuangan tersebut, bank bjb berkeinginan untuk dapat berperan aktif di dalam melaksanakan
tata kelola terintegrasi sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 18POJK.032014 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi
Konglomerasi Keuangan, sehingga pelaksanaan tata kelola yang dilakukan secara terintegrasi tersebut ke depannya dapat
mewujudkan suatu konglomerasi keuangan yang sehat yang dapat berpartisipasi di dalam menciptakan sektor jasa keuangan
yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil.
Berdasarkan surat nomor 5391030InvesBUMD tanggal 02 Maret 2015 perihal Penunjukan bank bjb Selaku Entitas
Utama dan surat nomor 5391495InvesBUMD tanggal 27 Maret 2015 perihal Penunjukan bank bjb Selaku Entitas Utama,
Bank ditunjuk selaku Entitas Utama bagi seluruh Lembaga Jasa Keuangan yang dimiliki danatau dikendalikan oleh Pemerintah
Provinsi Jawa Barat. Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Bank terkait implementasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
nomor 18POJK.022014 tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pembentukan Satuan Kerja