RISIKO OPERASIONAL lanjutan OPERATIONAL RISK continued

Indonesian language. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then ended Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 188 49. RISIKO OPERASIONAL lanjutan 49. OPERATIONAL RISK continued Disamping melakukan proses manajemen risiko terhadap risiko yang melekat dalam aktivitas existing, Bank dan entitas anak juga menerapkan manajemen risiko secara menyeluruh atas rencana penerbitan produk dan aktivitas baru sesuai dengan jenis risiko yang telah ditetapkan dalam PBI No. 58PBI2003 beserta perubahannya melalui PBI No. 1125PBI2009 tentang penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan SE BI No. 1135DPNP tanggal 31 Desember 2009 perihal Pelaporan Produk dan Aktivitas Baru. In addition of conducting risk management process for inherent risk in the existing activity, the Bank and sub sidiaries also implement a comprehensive risk management for issuance of new products and activities plan and in accordance with the type of risk that has b een estab lished in PBI No. 58PBI2003 and its amandement through PBI No. 1125PBI2009 on the Implementation of Risk Management for Bank and Bank Indonesia Circular Letter No. 1135DPBP dated Decemb er 31, 2009, regarding New Products and Activities Report. Bank telah melakukan perhitungan beban modal risiko operasional berdasarkan Basel Committee on Banking Supevision dan SE BI No. 113DPNP tanggal 27 Januari 2009 perihal Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko ATMR Risiko Operasional dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar PID. Bank dan entitas anak menggunakan metodologi pendekatan Basic Indicator dan saat ini masih dalam proses pengembangan terhadap perhitungan beban modal risiko operasional dengan metode Standardized Approach serta pengumpulan data risiko yang digunakan dalam perhitungan beban modal Risiko Operasional dengan menggunakan pendekatan yang lebih kompleks Advanced Measurement Approach. The Bank have b een calculation operational risk capital requirements under Basel Committee on Banking Supervision and Bank Indonesia Circular Letter No. 113DPNP dated Januari 27, 2009 regarding the calculation of Risk Weighted Assets RWA Operational risk b y Using the Basic indicator Approach BIA. Bank and sub sidiaries using Basic Indicator approach and methodology, are currently doing a development of the capital allowance calculation b y using Standardize Approach method and the collection of risk data which are used in calculating operational in capital charges risks using a more complex approach Advanced Measurement Approach. Bank telah mengembangkan suatu kerangka kerja serta kebijakan dan pedoman Business Continuity Management BCM yang digunakan sebagai contingency plan bagi Bank dalam rangka meminimalkan kerugian yang timbul dari potensi- potensi risiko operas ional yang disebabkan oleh faktor eksternal seperti bencana alam, kebakaran, serta gangguan lainnya seperti gangguan sistem, listrik, saluran komunikasi dan lain-lain yang berada diluar kewenangan Bank dan entitas anak. Ruang lingkup BCM terdiri dari Business Continuity Plan BCP sebagai prosedur kelangsungan usaha Bank dan entitas anak serta Emergency Response Plan ERP sebagai prosedur tanggap darurat bencana dalam rangka penyelamatan data dan asset serta Disaster Recovery Plan DRP sebagai prosedur kelangsungan sistem dan infrastruktur pendukung Teknologi Informasi dan terus disempurnakan serta disesuaikan dengan perkembangan bisnis dan sistem yang dimiliki Bank dan entitas anak. Bank has developed a framework as weel as policies and also guidelines for Business Continuity Management BCM which are used as a contingency plan for the Bank and sub sidiaries in order to minimize losses arising from potential operational risks caused b y external factors such as natural disasters, fires, and other disruptions such as system , electricity, communication lines, and others that are outside the Bank’s and sub sidiaries’ authority. The scope of BCM consists of Business Continuing Plan BCP as the Bank’s and sub sidiaries’ b usiness continuity procedures and Emergency Response Plan ERP as an emergency procedure in order to save data and assets also a Disaster Recovery Plan DRP as the continuity procedures for systems and supporting infrastructures of Information Technology and also enhanced and adapted continuously to b usiness development and systems held b y The Bank and sub sidiaries. Indonesian language. PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and For the Year Then ended Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 189

50. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM