GOVErNaNCE PrOCESS 1. faktor-faktor positif aspek governance process bank bjb adalah:

Laporan Tahunan 2016 330 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 331 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel GCG Assessment xxx Tahun Pelaksanaan GCG Assessment Nilai Komposit GCG Assessment Kategori 2016 2.000 Baik 2015 2.000 Baik 2014 2.000 Baik 2013 2.000 Baik 2012 1.677 Baik Catatan : Untuk periode tahun 2007 – 2012 penilaian GCG berpedoman kepada Surat Edaran Bank Indonesia nomor 912DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance GCG bagi Bank Umum Untuk periode tahun 2013 – 2015 penilaian GCG berpedoman kepada Surat Edaran Bank Indonesia nomor 1515DPNP tanggal 29 April 2013 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance GCG bagi Bank Umum Uraian tentang hasil assessment 2016 dijelaskan sebagai berikut PENINGKATAN KUALITAS GCG SECARA BERKELANJUTAN xxx Hasil Penilaian Sendiri Self assessment Pelaksanaan GCG Perigkat Definisi Peringkat Individual 2 Mencerminkan manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank. analisis Kesimpulan: Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteriaindikator penilaian tersebut di atas, disimpulkan bahwa:

a. GOVErNaNCE StrUCtUrE 1. faktor-faktor positif aspek governance structure bank bjb adalah:

• Komposisi pengurus bank bjb pada Desember 2015 yaitu anggota Dewan Komisaris berjumlah 4 empat orang dan Direksi berjumlah 7 tujuh orang yang memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang baik. Hal tersebut di dukung dengan hasil fit and proper test yang dilakukan oleh OJK dimana Dewan Komisaris dan Direksi telah dinyatakan lulusfit and proper test; • Dewan Komisaris dan Direksi tidak melaksanakan rangkap jabatan kecuali terhadap hal-hal yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum dan peraturan lainnya; • Dewan Komisaris dan Direksi tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris danatau Direksi; • Bank bjb telah menyempurnakan struktur organisasi sesuai dengan kompleksitas usahanya dan menempatkan Direksi sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing; • Bank bjb telah membentuk komite-komite dibawah Dewan Komisaris Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Pemantau Bisnis dan Perkreditan dan Komite Tata Kelola Terintegrasi yang anggotanya memiliki kompetensi sesuai bidang kerjanya masing-masing; • Bank bjb telah membentuk Satuan Kerja Audit Internal, Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Manajemen Risiko dengan Sumber Daya Manusia yang kompeten dan mampu bekerja secara independen terhadap unit kerja bisnis dan operasional; • Bank bjb telah mempunyai kebijakan serta prosedur yang memadai bagi seluruh kegiatan usaha bank bjbseperti Kebijakan Perkreditan, Kebijakan Manajemen Risiko dan sebagainya; • Bank bjb telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang memadai dalam rangka penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, berikut monitoring serta penanganan dalam hal terjadi non performing loan; • Bank bjb telah memiliki Pedoman GCG yang berisi kebijakan-kebijakan yang menunjang kegiatan operasional bankbbjb, sehingga dapat mewujudkan suatu tata kelola perusahaan yang baik; • Bank bjb telah memiliki Pedoman Benturan Kepentingan untuk dapat menangani situasi benturan kepentingan yang dihadapi, dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya; • Bank bjb telah memiliki Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank SPfAIB sebagai dasar dalam penerapan fungsi Audit Internal; • Bank bjb telah menyusun Laporan Pelaksanaan GCG pada setiap akhir tahun buku dengan cakupan sesuai ketentuan yang berlaku; • Bank bjb telah menyusun Rencana Bisnis Bank secara realistis, komprehensif, terukur achievable dengan memperhatikan prinsip kehati- hatian serta responsif terhadap setiap perubahan internal maupun eksternal; • Terdapat penguatan Fungsi Kepatuhan khususnya Budaya Kepatuhan melalui pelaksanaan fungsi quality assurance dengan menetapkan compliance sheet dan compliance checklist di dalam kegiatan operasional bank bjb yang dilakukan secara konsisten serta memperhatikan prinsip- prinsip tata kelola yang baik dan azas-azas perbankan yang sehat.

B. GOVErNaNCE PrOCESS 1. faktor-faktor positif aspek governance process bank bjb adalah:

• Dewan Komisaris melaksanakan rapat-rapat untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi dalam rangka melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya. Rapat tersebut dilakukan antara lain untuk memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha bank bjbpada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam melakukan tugas pengawasan, Dewan Komisaris telah mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis bank bjb; • Komite-komite yang berada dibawah Dewan Komisaris telah menjalankan tugasnya secara independen dan telah memberikan analisa yang memadai serta rekomendasi kepada Dewan Komisaris; • Direksi mengelola bank bjb sesuai kewenangan dan tanggung jawabnya serta bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan bank bjb; • Direksi menyusun Rencana Bisnis Bank secara realistis, komprehensif, terukur achievable atas dasar kajian yang komprehensif dengan memperhatikan peluang bisnis dan kekuatan yang dimiliki oleh bankbjb serta mengidentifikasikan kelemahan dan ancaman yang ada SWOT Analysis; • Direksi menindaklanjutitemuan dan rekomendasi dari hasilpemeriksaan Satuan Kerja Audit Internal, auditor eksternal,hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan danatau Badan Pemeriksa Keuangan yang ditindaklanjuti denganpemberian arahan terkait temuan dan rekomendasi tersebut; • Satuan Kerja Kepatuhan membuat dan menjalankan langkah-langkah dalam rangka menciptakan Budaya Kepatuhan pada setiap jenjang organisasi; • Satuan Kerja Kepatuhan melakukan review danatau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh bank bjb; • Satuan Kerja Kepatuhan memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha bankbjb telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku; • Pelaksanaan pemantauandan penyampaian laporan atas komitmen yang dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan dan pemeriksa lain yang berwenang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Kepatuhan sesuai dengan ketentuan struktur organisasi bank bjb; • Satuan Kerja Audit Internal melakukan fungsi pengawasan secara independen dengan cakupan tugas yang memadai dan sesuai dengan rencana kerja, pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit; Laporan Tahunan 2016 332 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 333 Growing Together with New Expanding Opportunities • Satuan Kerja Audit Internal telah melaporkan seluruh temuan hasil pemeriksaan sesuai ketentuan yang berlaku; • Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk, mampu bekerja secara independen, memenuhi standar profesional akuntan publik serta ruang lingkup audit yang ditetapkan; • Satuan Kerja Audit Internal, Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Manajemen Risiko telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku; • Pengambilan keputusan dalam penyediaan dana diputuskan dalam Rapat Komite yang dilakukan secara independen tanpa intervensi dari pihak terkait danatau pihak lainnya dengan mengedepankan prinsip kehati- hatian; • Bank bjb telah menyampaikan informasi keuangan dan non-keuangan secara transparan. 2. faktor-faktor negatif aspek governance process bank bjb adalah: • Terdapat komitmen atas hasil temuan Otoritas Jasa Keuangan yang masih dalam proses penyelesaian.

C. Governance Outcome 1. faktor-faktor positif aspek governance outcome bank bjb adalah: