Penambahan agen kerja sama Laku Pandai bjb BiSA Implementasi bjb culture sebagai inisiasi transformasi bjb Membentuk insan bank bjb menjadi knowledge Disetiap lambang tersebut tertulis tagline bjb HC Cares

Laporan Tahunan 2016 214 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 215 Growing Together with New Expanding Opportunities pengembangan produk dan layanan dengan memanfaatkan Teknologi Informasi 6. Meluncurkan produk baru untuk penetrasi pasar segmen Usaha kecil Menengah UKM 7. Meningkatkan fungsi pembinaan terhadap masyarakat debitur dan calon debitur dengan program PESAT Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu sehingga tercipta engagement dengan bank bjb 8. Meningkatkan akselerasi pertumbuhan kredit KPR dan KKB melalui percepatan SLA proses kredit, fokus pada produk dengan tujuan pembelian KPR dan KKB 9. Memastikan kecukupan infrastruktur pendukung penyaluran kredit yang berkualitas agar memudahkan dalam mengelola dan mengendalikan risiko

B. Pengelolaan Likuiditas Dengan Memprioritaskan Peningkatan CaSa Melalui Pendekatan Bisnis Human

to Human 1. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga a. Peningkatan pertumbuhan dana pihak ketiga yang diprioritaskan untuk meningkatkan CASA melalui peningkatan layanan serta kerjasama strategis aliansi strategik baik dengan BUMN, BUMD maupun dengan institusi lainnya business to government b. Melakukan dan mengembangkan kerjasama bisnis dengan nasabah dan prospek potensial nasabah institusi business to business c. Pengembangan layanan berbasis transaksi untuk mendorong pengendapan dana 2. Penempatan Aktiva produktif untuk mendapatkan margin dari ekses fund maupun borrowing sebagai pemenuhan kebutuhan likuiditas

3. Penambahan agen kerja sama Laku Pandai bjb BiSA

untuk terwujudnya Keuangan Inklusif 4. Pengembangan Layanan berbasis digital TI, yaitu: a. Pengembangan layanan distribution channel berbasis webinternet serta aplikasi yang menunjang kerjasama institusi b. Penambahan infrastruktur berbasis IT untuk mendukung peningkatan CASA dan fee based income khususnya produk retail

C. Mendorong Pertumbuhan fee Based Income Untuk Meningkatkan Kontribusi dari Pendapatan Non Bunga

1. Mendorong peningkatan pendapatan dan jasa layanan custodian dan wali amanat 2. Enhancement yield instrumen trisuri dengan memperhatikan risiko likuiditas

3. Menjadikan bank bjb sebagai pilihan bagi bank

koresponden di Indonesia dan Asia dalam kerjasama antarbank untuk mendukung bisnis bank 4. Memberikan standar layanan yang tersertifikasi secara internasional ISO 9001 untuk transaksi bjb trade finance and Service 5. Membuka jaringan layanan di luar negeri yang memiliki potensi remitansi guna mengoptimalkan Fee Based Income

D. Pengendalian Kualitas aktiva Produktif Dan Percepatan recovery Kredit Hapus Buku Melalui

Penyelesaian Yang Optimal 1. Melakukan rekonsiliasi dan penagihan secara intensif dengan pihak pialang asuransi dan atau asuransi dalam percepatan penyelesaian klaim 2. Mengoptimalkan fungsi penagihan secara intensif terhadap debitur yang mempunyai kualitas kredit bermasalah 3. Melakukan perbaikan kualitas setiap prospek calon debitur melalui tahapan pembahasan bersama antara unit bisnis dan unit risk sehingga dapat dijaga risk appetite sesuai dengan level yang diinginkan 4. Melakukan perbaikan proses penagihan terhadap kredit bermasalah dengan meningkatkan koordinasi yang lebih intensif bersama unit bisnis terkait 5. Penyelamatan kredit restrukturisasi dan penyempurnaan regulasi internal beserta kewenangannya 6. Penyelesaian kredit dengan cara percepatan eksekusi agunan melalui lelang KPKNLbalai Lelang Swasta Penjualan sukarela, hapus buku, klaim asuransi, lawyer, instansi yang berwenang termasuk kerjasama dengan Kejaksaan dan berkoordinasi dengan unit terkait dan cabang untuk peningkatan penyempurnaan pengikatan agunan

E. Mendorong Pertumbuhan aset Melalui Inisiasi bjb holding

1. Meningkatkan kinerja anak perusahaan dan non anak perusahaan melalui sinergi bisnis dengan bank bjb diantaranya: a. Melalui pemberian kredit linkage program kepada BPR terafiliasi b. Kerjasama tata kelola manajemen risiko terintegrasi 2. Melakukan setoran modal kepada anak perusahaan dan non anak perusahaan, disesuaikan dengan kondisi anak perusahaan dan atau memenuhi ketentuan Peraturan small and Medium Enterprises SMEs 7. Improve the function of supervision to public debtor and the debtor with the FAST program Integrated Community Economic Empowerment so as to create engagement with the bank bjb 8. Increase the acceleration of growth in mortgage loans and vehicle loans through the acceleration of the process SLA credit, focus on products with the purpose of buying mortgages and vehicle loans 9. To ensure the adequacy of supporting infrastructure loan portfolio quality in order to make it easier to manage and control risks B. Liquidity Management With CASA Prioritize Improvement Through Business Approach Human to Human 1. Third Party Fund Growth a. The increase in the growth of third party funds are prioritized to improve the CASA through improved services as well as strategic cooperation strategic alliances either with the state, enterprises as well as with other institutions business to government b. Conduct and develop business cooperation with customers and potential prospects for institutional clients business to business c. Development of transaction-based services to encourage the deposition of funds 2. Placement of productive assets to get a margin of excess borrowing fund as well as the fulfillment of liquidity 3. Addition of agents cooperation could bjb Smart Code for the realization of Inclusive Finance 4. The development of digital-based services IT, namely: a Development of a web-based service distribution channel internet and applications that support institutional cooperation b The addition of IT-based infrastructure to support the increase in CASA and fee-based income, especially retail products C. Encourage Growth Fee Based Income To Increase Contributions of Non Interest Income 1. Encourage increased revenue and services custodian and trustee 2. Enhancement yield on treasury instruments by taking into account liquidity risk 3. Making bjb banks as an option for correspondent banks in Indonesia and Asia in the interbank cooperation to support the bank’s business 4. Providing service standards internationally certified ISO 9001 for bjb trade finance transactions and Service 5. Open a service network abroad that have the potential of remittances in order to optimize Fee Based Income D. Control of Assets Quality and Accelerated Recovery Credit Clear Books Through Optimal Resolution 1. Perform reconciliation and billing intensively with the parties and the insurance brokers or insurance in accelerated settlement of claims 2. Optimizing intensive billing function for debtors who have troubled credit quality 3. Make improvements to the quality of each lead debtor through the stages of joint discussion between the business units and the unit so that the risk can be kept risk appetite in accordance with the desired level 4. Make improvements to the billing process by increasing non-performing loans more intensive coordination with the unit linked business 5. Rescue loans restructuring and the improvement of internal regulations and their authority 6. Completion of the credit by means of acceleration of collateral through an auction KPKNL porch Private Auction Sales voluntary, remove it, insurance claims, lawyers, authorized agencies, including cooperation with the prosecution and coordinate with related units and branches to increase refinement binding of collateral E. Promoting Growth Through Initiation bjb holding assets 1. Improve the performance of subsidiaries and non- subsidiary through business synergies with the bank bjb include: a. Through the provision of credit to rural banks affiliated linkage program b. Cooperation integrated risk management governance 2. Payment of capital to subsidiaries and non-subsidiary, adjusted to the subsidiaries and or comply with Local Rule and other provisions for business development subsidiaries, as well as the acquisition of new companies including finance companies, insurance, securities and private BPR Laporan Tahunan 2016 216 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 217 Growing Together with New Expanding Opportunities Daerah dan ketentuan lainnya untuk pengembangan usaha anak perusahaan, serta melakukan akuisisi perusahaan baru diantaranya perusahaan multifinance, asuransi, sekuritas dan BPR swasta

f. Penguatan Permodalan Bank Untuk Ketahanan Kelembagaan dan Meningkatkan Daya Saing Melalui

Ekspansi Bisnis 1. Penurunan Dividen Payout Ratio 2. Penerbitan Obligasi Sub Ordinasi 3. Melakukan penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD ataupun Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu PMT HMETD

G. Penguatan Struktur Organisasi Dengan Dukungan SDM Yang Profesional

1. Mendorong proses pengambilan keputusan yang lebih efisien dan efektif melalui pendelegasian kewenangan ke wilayah secara bertahap dengan tetap menjaga fungsi pengawasan 2. Penyempurnaan struktur organisasi yang diarahkan kepada penguatan fungsi – fungsi penunjang bisnis dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian 3. Optimalisasi fungsi Kantor Pusat, Kantor Wilayah, dan Kantor Cabang melalui pembagian peran dan tanggung jawab yang lebih efektif dan efisien. 4. Mendorong fungsi change management office dalam memberikan input yang inovatif dan responsif untuk memastikan terlaksananya business plan melalui pemantauan program kerja

5. Implementasi bjb culture sebagai inisiasi transformasi bjb

6. Mendorong penguatan implementasi budaya perusahaan “GO SPIRIT” sebagai corporate value insan bank bjb 7. Mengembangkan balance scorecard sebagai sistem manajemen strategi guna percepatan pencapaian visi bank bjb 8. Penerapan Individual Score Card sebagai upaya pegawai agar menjalankan tugasnya secara optimal, meningkatkan loyalitas dan mengarahkan persaingan kinerja ke arah iklim terbuka, positif serta progresif

9. Membentuk insan bank bjb menjadi knowledge

bankers yang handal melalui penyelarasan bisnis serta penguatan fungsi learning center melalui bjb University sebagai strategic business partner 10. Melakukan update dan upgrade kebutuhan kompetensi pegawai secara berkesinambungan sesuai dengan perkembangan bisnis

11. Menunjang pertumbuhan bisnis bank bjb melalui

pendidikan pelatihan yang berbasis kompetensi dan menjadi strategic partner demi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas 12. Peningkatan tata kelola pendidikan pelatihan melalui pemerataan pendidikan pelatihan bagi seluruh SDM bank bjb

H. Penguatan teknologi Informasi Menuju Digital Banking dan Integrated Payment System

1. Pengembangan aplikasi dan infrastruktur Teknologi Informasi untuk mendukung meningkatnya transaksional perbankan secara menyeluruh dan berkelanjutan 2. Melengkapi kebijakan dan prosedur untuk mendukung peningkatan kualitas Good Corporate Governance GCG bank bjb khususnya di bidang teknologi Informasi 3. Melakukan pengembangan untuk mendukung penguatan kelancaran dan keamanan sistem pembayaran, pelaporan dan administrasi jasa melalui: a. Pembuatan aplikasi monitoring interface SKNBI b. Pembuatan database inward kliring c. Pembuatan aplikasi pelaporan MPN d. Pembuatan aplikasi interface ID Billing e. Perluasan jaringan transaksi e-banking 4. Penambahan fitur danatau layanan transaksi e-banking melalui: a. Perluasan kerja sama dengan switchingaggregator dan biller untuk peningkatan transaksi e-banking b. Pengembangan layanan transaksi e-banking USSD Menu Browser, bjb Mobile Banking c. Pengembangan fitur e-banking multiple account untuk layanan bjb NET dan bjb SMS, pembukaan deposito di bjb NET, pembukaan tabungan berjangka di bjb NET, pengembangan menu purchase untuk kartu ATMDebit bank-bank lain 5. Meningkatkan kemampuan dan kehandalan TI untuk mendorong terwujudnya layanan digital bank sebagai tindakan antisipasi kebutuhan layanan nasabah yang berbasis elektronik

I. Meningkatkan Peran Unit Kerja Non Bisnis Untuk Mendukung akselarasi Pertumbuhan Bisnis Yang

Berkualitas 1. Berperan aktif dalam memantau, meneliti, dan memberikan informasi mengenai perkembangan bisnis F. Strengthening Capital Bank For Institutional Resilience and Enhancing Competitiveness Through Business Expansion 1. Decrease Dividend Payout Ratio 2. Issuance of Subordinated Bonds 3. Perform additional capital through Preemptive Rights ER or the Capital Increase Without Preemptive Rights ER PMT G. Strengthening Organizational Structure With The HR Support Professional 1. Encourage the decision-making process more efficient and effective through the delegation of authority to the region gradually while maintaining oversight function 2. Completion of the organizational structure geared to strengthening the function - a business support functions with due regard to the precautionary principle 3. Optimizing the function of Head Office, Regional Offices and Branch Offices through the division of roles and responsibilities more effectively and efficiently. 4. Encouraging change management office functions in providing innovative and responsive input to ensure the implementation of the business plan through monitoring the work program 5. Implementation of an initiation bjb culture transformation bjb 6. Encourages the strengthening of the implementation of the corporate culture “GO SPIRIT” corporate value as a human being bjb bank 7. Develop the balanced scorecard as a strategic management system in order to accelerate the achievement of the bank’s vision bjb 8. Implementation of the Individual Score Card as an effort employees to perform their duties optimally, increase loyalty and drive competition open towards positive and progressive climate 9. Establish a bank man bjb become bankers reliable knowledge through business alignment and strengthening the function of learning center through bjb University as a strategic business partner 10. Perform update and upgrade employees’ competence needs on an ongoing basis in accordance with the development of business 11. Supporting the growth of the bank’s business bjb through education and competency-based training and become a strategic partner for the creation of quality human resources 12. Improved governance of education and training through the distribution of education and training for all bank SDM bjb H. Strengthening Information Technology Towards Integrated Digital Banking and Payment System 1. The development and application of Information Technology infrastructure to support the overall increase in transactional banking and sustainable 2. Completing the policies and procedures to support the improvement of Good Corporate Governance GCG bjb bank, especially in the field of information technology 3. development to support the strengthening continuity and security payment systems, reporting and administration services through: a The application development interface monitoring SKNBI b Making database inward clearing c Preparation of reporting applications MPN d The application development interface ID Billing e The network expansion of e-banking transactions 4. The addition of features and or services of e-banking transactions through: a Expansion of cooperation with the switching aggregator and billers to increase e-banking transactions b Development of e-banking transaction services USSD Menu Browser, bjb Mobile Banking c The development of e-banking features multiple accounts for services and bjb bjb .NET SMS, opening deposits in bjb NET, the opening of savings deposits in bjb NET, purchase menu development for ATM Debit card other banks 5. Improve capability and reliability of IT to promote the establishment of digital service bank as an act of anticipation of an electronic-based customer service I. Enhancing the Role of Business Unit Non Work To Support Business Growth accelerated Quality 1. Take an active role in monitoring, researching and providing information on the latest development of the banking business Laporan Tahunan 2016 218 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 219 Growing Together with New Expanding Opportunities perbankan terkini yang meliputi strategi bank wide dan strategi cabang, melalui riset business intelligence bersama unit bisnis terkait 2. Memastikan pemenuhan aspek yuridis dan ketersediaan seluruh dokumen kredit yang berkualitas 3. Peningkatan pengelolaan kerjasama jasa pihak ketiga untuk mendukung operasional bisnis bank yang berkualitas 4. Pengelolaan Risiko Hukum secara implementatif guna mendukung kemajuan bisnis bank yang bersinergi dengan peraturan berlaku 5. Mendorong pelayanan bidang hukum yang efektif dan efisien untuk mendukung kemajuan bisnis bank 6. Mengimplementasikan Tim SQA di setiap Kantor Wilayah dan Duta Layanan di Kantor Cabang 7. Melaksanakan fungsi four eyes principles dalam proses pemberian kredit 8. Mengelola dan mengembangkan standar-standar pengukuran risiko kredit 9. Evaluasi dan pengembangan kualitas risk assessment 10. Meningkatkan peran Audit Internal sebagai Strategic Business Partner bagi manajemen dan seluruh jajaran bank dalam rangka mencapai tujuan bank 11. Menumbuhkan anti fraud awareness dalam kegiatan operasional bank 12. Meningkatkan pelaksanaan budaya kepatuhan baik terhadap ketentuan internal maupun ketentuan eksternal dan meningkatkan kesadaran atas risiko kepatuhan Risk Compliance Awareness sebagai komitmen mewujudkan fungsi kepatuhan bank 13. Melaksanakan pengkajian dalam rangka memastikan produk dan kegiatan bank telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku 14. Peningkatan Brand Image produk dan layanan melalui program promosi above the line dan below the line 15. Penyempurnaan fungsi cost center sebagai sarana untuk mengendalikan biaya operasional, guna menumbuhkan awareness terhadap pencapaian realisasi anggaran 16. Optimalisasi sistem informasi akuntansi dalam mendukung informasi keuangan yang cepat, tepat dan dan akurat secara real time untuk meningkatkan kualitas transparasi laporan keuangan. covering wide bank strategy and branch strategies, through business intelligence research together with a related business unit 2. Ensure compliance with the judicial aspect and the availability of all the documents of credit quality 3. Improved co-management of third party services to support the bank’s business operations quality 4. Legal Risk Management is implementable to support the bank’s business progress in synergy with the applicable regulations 5. Encouraging legal services effectively and efficiently to support the bank’s business progress 6. Implement the SQA team in each Regional Office and Ambassador Services Branch Office 7. Carry out the function of four eyes principles in the loan process 8. Manage and develop standards of credit risk measurement 9. Evaluation and development of quality risk assessment 10. Enhancing the role of Internal Audit as a Strategic Business Partner for the management and all levels of the bank in order to achieve the purpose bank 11. Growing anti-fraud awareness in the operations of banks 12. Improve the implementation of the provisions of the compliance culture both internal and external regulations and raise awareness of compliance risk Compliance Risk Awareness as a commitment to realize the bank’s compliance function 13. Conducting assessment in order to ensure the products and activities of the bank in accordance with the applicable provisions 14. Improving Brand Image products and services through the promotion above the line and below the line 15. Completion of the function of a cost center as a means to control operating costs, in order to raise awareness towards the realization of the budget 16. Optimization of accounting information systems in supporting financial information quickly, precisely and accurately and in real time to improve the transparency of financial statements. Laporan Tahunan 2016 220 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 221 Growing Together with New Expanding Opportunities TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW Tinjauan keuangan yang diuraikan berikut mengacu kepada Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang disajikan dalam Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro dan Surja dan mendapat opini wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2016, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. LaPOraN POSISI KEUaNGaN KONSOLIDaSIaN Tabel Posisi Keuangan Konsolidasian dalam jutaan Rupiah Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 ASET aSSeTS aset Keuangan Financial Assets 98,134,723 86,373,880 11,760,843 13.62 aset non Keuangan Non-Financial Assets 4,183,734 2,323,550 1,860,184 80.06 ToTaL aSeT TOTAL ASSETS 102,318,457 88,697,430 13,621,027 15.36 LIAbILITAS Liability Liabilitas Keuangan Financial Liability 85,972,783 75,058,816 10,913,967 14.54 Liabilitas non Keuangan Non-Financial Liability 1,047,043 1,009,655 37,388 3.70 ToTaL LIaBILITaS Total Liability 87,019,826 76,068,471 10,951,355 14.40 TOTAL DANA SyIRKAH TEMPORER Total Temporary Syirkah Fund 5,624,403 4,871,741 752,662 15.45 TOTAL EKUITAS Total equity 9,674,228 7,757,218 1,917,010 24.71 TOTAL LIAbILITAS, DANA SyIRKAH TEMPORER, DAN EKUITAS Total Liability, Temporary Syirkah Fund and equity 102,318,457 88,697,430 13,621,027 15.36 aSEt Pada tahun 2016, total aset bank bjb mencapai Rp102,32 triliun. Pencapaian tersebut meningkat sebsar Rp13,62 triliun atau sebesar 15,36 dari tahun 2015 yang mencapai Rp88,70 triliun. Peningkatan ini berasal dari peningkatan aset keuangan yang mencapai Rp11,76 triliun atau 13,62 dari Rp86,37 triliun di 2015 menjadi Rp98,13 triliun di 2016. aSEt KEUaNGaN Aset keuangan bank bjb mencapai Rp98,13 triliun di 2016. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp11,76 triliun atau sebesar 13,62 dari 2015 yang mencapai Rp86,37 triliun. Peningkatan aset keuangan khususnya berasal dari penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain yang meningkat sebesar Rp9,04 triliun atau 241,61 dari Rp3,74 triliun di 2015 menjadi Rp12,79 triliun di 2016. Tabel Aset Keuangan dalam jutaan Rupiah Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 Kas Cash 2,215,341 2,402,588 187,247 7.79 Giro pada Bank Indonesia Current Accounts with Bank Indonesia 5,516,363 6,076,789 560,426 9.22 Giro pada Bank Lain pihak Ketiga Current accounts with other bank – third parties 261,741 181,510 80,231 44.20 penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - pihak Ketiga Placements with bank Indonesia and other bank – third parties 12,777,516 3,739,128 9,038,388 241.72 Tagihan Derivatif Derivative Receivable 1,336 2,434 1,098 45.11 Surat-Surat Berharga Marketable securities 9,206,598 12,838,700 3,632,102 28.29 efek-efek Yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali Marketable securities purcashed under agreements to resell - 1,308,760 1,308,760 100.00 Wesel ekspor dan Tagihan Lainnya Bills and other receivables 10,539 1,006 9,533 947.61 Kredit Yang Diberikan Loans 62,754,600 54,368,172 8,386,428 15.43 pembiayaan dan piuang syariah - setelah dikurangi margin ditangguhan- pihak ketiga Sharia financing and receivables – less unamortized margin 4,650,936 4,783,086 132,150 2.76 Tagihan akseptasi Acceptance receivable 54,301 20,634 33,667 163.16 penyertaan Saham Investment in shares 30,681 27,748 2,933 10.57 Bunga Yang Masih akan Diterima Interest receivables 654,771 623,325 31,446 5.04 TOTAL ASET KEUANGAN Total Financial assets 98,134,723 86,373,880 11,760,843 13.62 aSEt NON KEUaNGaN Aset Non Keuangan bank bjb mencapai Rp4,18 triliun di 2016, meningkat sebesar Rp1,86 triliun atau 80,06 dari pencapaian TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW financial review described below refer to the financial Statements for the years ended December 31, 2016 and 2015 that are presented in this Annual Report. financial Statements have been audited by Purwantono, Sungkoro and Surja with reasonable opinions, in all material respects, the consolidated financial position of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten Tbk and its subsidiaries as of December 31, 2016 as well as the financial performance and consolidated cash flows for the year ended on that date, in accordance with Indonesia financial Accounting Standards. CONSOLIDatED fINaNCIaL POSItION StatEMENtS Table of Consolidated Financial Position in millions of Rupiah assets In 2016, bank bjb total assets reached Rp102.32 trillion. The achievement is increased as much as Rp13.62 trillion or 15.36 from 2015, which reached Rp88.70 trillion. This increase derived from financial assets increase that reached Rp11.76 trillion or 13.62 from Rp86.37 trillion in 2015 to Rp98.13 trillion in 2016. financial assets bank bjb financial assets reached Rp98.13 trillion in 2016. The growth has increased by Rp11.76 trillion or 13.62 from 2015 that reached Rp86.37 trillion. The increase in financial assets, especially coming from placements with Bank Indonesia and other banks, which increased by Rp9.04 trillion, or 241.61 of Rp3.74 trillion in 2015 to Rp12.79 trillion in 2016. Table of Financial Assets in millions of Rupiah Non-financial assets Non Financial Assets bank bjb reached Rp4.18 trillion in 2016, an increase of Rp1.86 trillion, or 80.06 of the achievement of Rp2.32 trillion in 2015. The increase derived from an increase in fixed assets amounted to Rp1.72 trillion or 167.80 from Rp1.02 trillion in 2015 to Rp2.74 trillion in 2016. Laporan Tahunan 2016 222 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 223 Growing Together with New Expanding Opportunities yang sebesar Rp2,32 triliun di tahun 2015. Peningkatan tersebut berasal dari peningkatan aset tetap yang sebesar Rp1,72 triliun atau 167,80 dari Rp1,02 triliun di tahun 2015 menjadi Rp2,74 triliun di 2016. Tabel Aset Non Keuangan dalam jutaan Rupiah Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 aset Tetap Fixed Assets 2,740,397 1,023,314 1,717,083 167.80 aset pajak Tangguhan - neto Deferred tax assets – net 137,253 28,967 108,286 373.83 aset Lain-lain - neto Other assets – net 1,306,084 1,271,269 34,815 2.74 TOTAL ASET NON KEUANGAN Total non-Financial assets 4,183,734 2,323,550 1,860,184 80.06 Liabilitas Pada tahun 2016, total liabilitas bank bjb mencapai Rp87,02 triliun, meningkat sebesar Rp10,95 triliun atau 14,40 dari tahun 2015 yang sebesar Rp76,07 triliun. Peningkatan tersebut berasal dari liabilitas keuangan yang mengalami peningkatan sebesar Rp10,91 triliun atau 14,54 dibandingkan tahun sebelumnya. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan bank bjb mencapai Rp85,97 triliun di 2016. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp10,91 triliun atau sebesar 14,54 dari 2015 yang mencapai Rp75.06 triliun. Peningkatan liabilitas keuangan khususnya berasal dari simpana nasabah yang mengalami peningkatan sebesar Rp10,13 triliun atau 16,10 dari Rp62,90 triliun di 2016 menjadi Rp73,03 triliun di 2016. Tabel Liabilitas Keuangan dalam jutaan Rupiah Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 Liabilitas Segera Obligations due immediately 1,374,450 2,244,955 870,505 38.78 Simpanan nasabah Deposits from customers 73,029,838 62,903,150 10,126,688 16.10 Simpanan nasabah - Syariah Deposits from customers – Sharia 495,208 403,355 91,853 22.77 Simpanan Dari Bank Lain Deposits from other banks 5,628,485 3,515,666 2,112,819 60.10 TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 Liabilitas Derivatif Derivative payable 227 - 227 0.00 efek-efek Yang Dijual Dengan Janji Dibeli Kembali Marketable securities under repurchase agreement 2,670,589 3,656,456 985,867 26.96 Liabilitas akseptasi Acceptance payable 54,301 20,634 33,667 163.16 efek hutang Yang Diterbitkan-neto Debt securities issued – net 2,311,606 1,722,884 588,722 34.17 pinjaman Yang Diterima Borrowings 246,055 434,617 188,562 43.39 Bunga Yang Masih harus Dibayar Interest payable 162,024 157,099 4,925 3.13 TOTAL LIAbILITAS KEUANGAN Total Financial Liability 85,972,783 75,058,816 10,913,967 14.54 Liabilitas Non Keuangan Liabilitas Non keuangan bank bjb mencapai Rp1,05 triliun di 2016, meningkat sebesar Rp37,39 miliar atau 3,70 dari pencapaian di tahun 2015 yang sebesar Rp1,01 triliun. Peningkatan liabilitas Non keuangan khususnya berasal dari liabilitas lain yang mengalami peingkatan sebesar Rp107,01 miliar atau 16,19 di tahun 2016. Tabel Liabilitas Non Keuangan dalam jutaan Rupiah Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Estimated losses on commitments and contingencies 1,619 1,056 563 53.31 utang pajak Taxes payable 26,695 129,533 102,838 79.39 Liabilitas pajak tangguhan - netto Deferred tax liability - net 72,560 - 72,560 na Liabilitas imbalan kerja Employee benefits liability 178,164 218,068 39,904 18.30 Liabilitas lain-lain Other liabilities 768,005 660,998 107,007 16.19 TOTAL LIAbILITAS NON KEUANGAN Total non Financial Liability 1,047,043 1,009,655 37,388 3.70 Dana Syirkah Temporer Pada tahun 2015, dana syirkah temporer bank bjb mencapai Rp5,62 triliun. Pencapaian menunjukkan adanya peningkatan sebesar Rp752,66 miliar atau 15,45 dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp4,87 triliun. Peningkatan ini berasal Table of Non-Financial Assets in millions of Rupiah Liability In 2016, total bank bjb liabilities reached Rp87.02 trillion, an increase of Rp10.95 billion or 14.40 from 2015 which amounted Rp76.07 trillion. The increase was derived from financial liabilities increased by Rp10.91 trillion or 14.54 compared to the previous year. financial Liability bank bjb financial liabilities reached Rp85.97 trillion in 2016. The growth has increased by Rp10.91 trillion or 14.54 of 2015 that reached Rp75.06 trillion. The increase in financial liabilities, especially coming from customer’s deposits that increased by Rp10.13 trillion, or 16.10 of Rp62.90 trillion in 2016 became Rp73.03 trillion in 2016. Table of Financial Liability in millions of Rupiah Non financial Liability bank bjb Non- financial liabilities reached Rp1.05 trillion in 2016, an increase of Rp37.39 billion, or 3.70 of the achievement in 2015 that amounted to Rp1.01 trillion. The increase Non- financial liabilities, especially coming from others liabilities that have experienced improvement of Rp107.01 billion, or 16.19 in 2016. Table of Non Financial Liability in millions of Rupiah temporary Syirkah fund In 2015, the bank bjb temporary syirkah fund reached Rp5.62 trillion. This attainment showed an increase of Rp752.66 billion or 15.45 compared to 2015 which amounted Rp4.87 trillion. This increase sourced from the increased of non-bank third party temporary syirkah funding that increased by Rp659.49 billion or 15.37 compared to the previous year. Table of Temporary Syirkah Fund Laporan Tahunan 2016 224 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 225 Growing Together with New Expanding Opportunities dari peningkatan dana syirkah temporer pihak ketiga bukan bank yang meningkat sebesar Rp659,49 miliar atau 15,37 dibandingkan tahun sebelumnya. Tabel Dana Syirkah Temporer dalam jutaan Rupiah Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 Bukan Bank Non –bank 4,958,182 4,299,119 659,063 15.33 pihak Berelasi Related parties 8,577 9,007 430 4.77 pihak Ketiga Third parties 4,949,605 4,290,112 659,493 15.37 Bank Bank pihak Ketiga Third parties 666,221 572,622 93,599 16.35 TOTAL DANA SyIRKAH TEMPORER Total Temporary Syirkah Fund 5,624,403 4,871,741 752,662 15.45 Ekuitas Pada tahun 2016, total ekuitas bank bjb mencapai Rp9,67 triliun, meningkat Rp1,92 triliun atau sebesar 24,71 dari tahun 2015 yang mencapai Rp7,76 triliun. Peningkatan ekuitas bank bjb khususnya berasal dari surplus dari revaluasi aset tetap yang tumbuh sebesar Rp1,59 triliun. Selain itu saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya mengalami peningkatan sebesar Rp549,55 miliar atau 17,90 dari Rp3,07 triliun di tahun 2015 menjadi Rp3,62 triliun di 2016. Tabel Ekuitas dalam jutaan Rupiah Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 Modal Ditempatkan Dan Disetor Issued and paid capital 2,424,073 2,424,073 - 0.00 Tambahan Modal Disetor Additional pain in capital 823,423 823,423 - 0.00 Surplus Dari revaluasi aset Tetap Surplus from fixed assets revaluation 1,592,653 - 1,592,653 na Kerugian pengukuran Kembali program Imbalan pasto - Setelah pajak Tanguhan Loss from remeasurements of defined benefit plan-net of deferred tax 141,967 135,945 6,022 4.43 Saldo Laba Retained earnings Telah Ditentukan penggunaannya Appropriated 3,620,012 3,070,463 549,549 17.90 TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 Belum Ditentukan penggunaannya Unappropriated 1,313,633 1,530,866 217,233 14.19 Total ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada entitas Induk Total equity attributable to equity holders of the parent entity 9,631,827 7,712,880 1,918,947 24.88 Kepentingan non-pengendali Non-controlling interest 42,401 44,338 1,937 4.37 ToTaL eKuITaS Total Equity 9,674,228 7,757,218 1,917,010 24.71 LaPOraN LaBa rUGI DaN PENGHaSILaN KOMPrEHENSIf LaIN KONSOLIDaSIaN Tabel Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian dalam jutaan Rupiah Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 pendapatan Bunga dan Syariah neto Interest and sharia income – net 6,078,612 4,976,174 1,102,438 22.15 pendapatan operasional Lainnya Other operating income 758,197 565,789 192,408 34.01 Beban operasional Lainnya Other operating expenses 5,316,500 3,730,665 1,585,835 42.51 Laba operasional Operating income 1,520,309 1,811,298 290,989 16.07 Beban non operasional-neto Non-operating expenses – net 56,401 44,899 11,502 25.62 Laba Sebelum Beban pajak Income before tax expenses 1,463,908 1,766,399 302,491 17.12 Beban pajak-neto Tax expenses – net 310,683 385,434 74,751 19.39 Laba Tahun Berjalan Income for the year 1,153,225 1,380,965 227,740 16.49 Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Comprehensive income for the year 2,741,103 1,369,830 1,371,273 100.11 Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada: Income for the year attributable to: pemilik entitas Induk Equity holders of the parent entity 1,154,421 1,377,110 222,689 16.17 Kepentingan non pengendali Non-controlling interest 1,196 3,855 5,051 131.02 Total Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan Total Income for the year attributable: 1,153,225 1,380,965 227,740 16.49 in million Rupiah Equity In 2016, the bank bjb’s total equity reached Rp9.67 trillion, an increase of Rp1.92 trillion or 24.71 from 2015, which reached Rp7.76 trillion. The increase in the bank bjb’s equity specifically from the surplus from the fixed assets revaluation, which grew by Rp1.59 trillion. Additionally retained earnings appropriated increased by Rp549.55 billion, or 17.90 of Rp3.07 trillion in 2015 to Rp3.62 trillion in 2016. Table of Equity in million Rupiah CONSOLIDatED StatEMENt Of PrOfIt aND LOSS aND OtHEr COMPrEHENSIVE INCOME Table Of Consolidated Statement Of Profit And Loss And Other Comprehensive Income In Million Rupiah Laporan Tahunan 2016 226 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 227 Growing Together with New Expanding Opportunities Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 Total Laba Komprehensif yang dapat diatribusikan Kepada: Total Comprehensive income for the year attributable to: pemilik entitas Induk Equity holders of the parent entity 2,741,148 1,365,939 1,375,209 100.68 Kepentingan non pengendali Non-controlling interest 45 3,891 3,936 101.16 Total Laba Komprehensif yang dapat diatribusikan Total attributable Comprehensive income 2,741,103 1,369,830 1,371,273 100.11 Laba per Saham Dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk nilai penuh Basic earnings per share attributable to equity holders of the parent entity full amount 119.06 142.02 23 16.17 PENDaPataN BUNGa DaN SYarIaH NEtO Pendapatan bunga bersih bank bjb pada tahun 2016 mencapai Rp6,08 triliun, meningkat Rp1,10 triliun atau sebesar 22,15 dari tahun 2015 yang mencapai Rp4,98 triliun. Peningkatan tersebut berasal dari pendapatan bunga dan syariah yang mencapai Rp590,21 miliar atau 5,88. Peningkatan pendapatan bunga dan syariah khususnya berasal dari kredit yang diberikan yang mencapai peningkatan sebesar Rp829,15 miliar atau 10,49 dari Rp7,91 triliun di tahun 2015 menjadi Rp8,74 triliun di tahun 2016. Tabel Pendapatan bunga dan Syariah– Neto dalam jutaan Rupiah Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 Pendapatan bunga dan syariah Interest and Sharia Income 10,677,875 10,084,451 593,424 5.88 pendapatan bunga dan syariah Interest and Sharia Income 10,625,869 10,035,656 590,213 5.88 pendapatan provisi dan komisi pembiayaan syariah Sharia financing fees and commission income 52,006 48,795 3,211 6.58 Beban Bunga dan Bagi hasil Syariah Interest expenses and sharia profit sharing 4,599,263 5,108,277 509,014 9.96 TOTAL PENDAPATAN bUNGA DAN SYarIah NETO Total Interest and Sharia Income – net 6,078,612 4,976,174 1,102,438 22.15 TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW PENDaPataN OPEraSIONaL LaINNYa Pendapatan operasional lainnya bank bjb di tahun 2016 tercatat sebesar Rp758,20 miliar, meningkat Rp192,41 miliar atau 34,01 dibandingkan tahun sebelumnyanya yang sebesar Rp565,79 miliar. Peningkatan ini berasal dari Penerimaan Kembali Kredit Yang Telah Dihapus Buku yangmeningkat sebesar Rp106,46 miliar atau 126,94. Tabel Pendapatan Operasional Lainnya dalam jutaan Rupiah Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 provisi dan Komisi Selain Dari Kredit Yang Diberikan Non-loan related fees and commissions 413,772 381,778 31,994 8.38 penerimaan Kembali Kredit Yang Telah Dihapus Buku Recoveries from loans written-off 190,326 83,868 106,458 126.94 Keuntungan Transaksi Valuta asing - neto Gain from foreign exchange transactions - net 18,783 35,876 17,093 47.64 Keuntungan dari penjualan Surat Berharga Yang Diperdagangkan - neto Gain on sale of held-for-trading marketable securities – net 87,119 7,987 79,132 990.76 Keuntungan Yang Belum Direalisasi dari perubahan nilai Wajar Surat Berharga – neto Unrealized gain on changes in fair value of marketable securities – net 15,025 6,738 8,287 122.99 Lain-Lain Others 33,172 49,542 16,370 33.04 TOTAL PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNyA Total other operating Income 758,197 565,789 192,408 34.01 BEBaN OPEraSIONaL LaINNYa Beban operasional lainnya pada tahun 2016 sebesar Rp5,32 triliun, tumbuh sebesar Rp1,59 triliun atau 42,51 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh adanya Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Atas Aset Keuangan dan Non Keuangan – Neto yang meningkat sebesar Rp853,27 miliar atau 620,49 interest and sharia income – net bank bjb’s net interest income in 2016 reached Rp6.08 trillion, an increase of Rp1.10 trillion or 22.15 from 2015, which reached Rp4.98 trillion. The increase was derived from interest and Sharia income that achieved Rp590.21 billion, or 5.88. The increase in interest and sharia income particularly derived from loans which reached an increase of Rp829.15 billion, or 10.49 of Rp7.91 trillion in 2015 to Rp8.74 trillion in 2016. Table of Interest and Sharia Income – net in million Rupiah OtHEr OPEratING INCOME bank bjb other operating income in 2016 amounted Rp758.20 billion, increased Rp192.41 billion or 34.01 compared to the previous year which amounted Rp565.79 billion. This increase comes from Recoveries from loans written-off which increased Rp106.46 billion, or 126.94. Table of Other Operating Income in million Rupiah OtHEr OPEratING EXPENSES Other operating expenses in 2016 amounted to Rp5.32 trillion, grew by Rp1.59 trillion or 42.51 compared to the previous year. This is caused by the presence of Provision for impairment losses on financial and non-financial assests – net that increased by Rp853.27 billion, or 620.49 Total Other Operating Expenses in million Rupiah Laporan Tahunan 2016 228 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 229 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel beban Operasional Lainnya dalam jutaan Rupiah Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 Beban umum dan administrasi General and administrative expenses 1,796,527 1,424,763 371,764 26.09 Beban Tenaga Kerja dan Tunjangan Salaries and employee benefits 2,164,291 1,770,009 394,282 22.28 penyisihan Kerugian penurunan nilai atas aset Keuangan dan non Keuangan - neto Provision for impairment losses on financial and non-financial assets – net 990,781 137,515 853,266 620.49 pembalikan penyisihan Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Provision for reversal of impairment losses on commitments and contingencies 563 1,074 1,637 152.42 Lain-Lain Others expenses 364,338 399,452 35,114 8.79 TOTAL bEbAN OPERASIONAL LAINNyA Total other operating expenses 5,316,500 3,730,665 1,585,835 42.51 LaBa OPEraSIONaL Laba operasional bank bjb mengalami penurunan Rp290,99 miliar atau sebesar 16,07 dari Rp1,81 triliun di 2015 menjadi Rp1,52 triliun di 2016. Penurunan laba operasional tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan operasional yang lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan beban operasional lainnya. PENDaPataN BEBaN NON OPEraSIONaL – NEtO Beban non operasional–neto pada di tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp11,50 miliar atau 25,62 menjadi Rp56,40 miliar dari Rp44,90 miliar di tahun 2015. Peningkatan beban non operasional-neto ini disebabkan oleh total pendapatan non operasional yang lebih rendah dibandingkan dengan total beban non operasional. Tabel Pendapatan beban bukan Operasional – Neto dalam jutaan Rupiah Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 Pendapatan Non-Operasional non-operating income pendapatan Dividen Dividend Income 10,813 9,934 879 8.85 TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 Lain-Lain Others 40,899 46,993 6,094 12.97 Total pendapatan non operasional Total Non-Operating Income 51,712 56,927 5,215 9.16 beban Non-Operasional non-operating expenses Transfer payment Transfer Payment 6,318 3,659 2,659 72.67 Denda Penalty 1,647 1,093 554 50.69 Lain-Lain Others 100,148 97,074 3,074 3.17 Total beban Non Operasional Total non-operating expenses 108,113 101,826 6,287 6.17 Pendapatan beban Non Operasional Neto non-operating Incomes expenses – net 56,401 44,899 11,502 25.62 LaBa SEBELUM BEBaN PaJaK Laba sebelum beban pajak merupakan laba bersih tahun berjalan sebelum dikurangi kewajiban pajak. Laba sebelum beban pajak pada tahun 2016 mencapai Rp1,46 triliun, menurun sebesar Rp302,49 miliar atau 17,12 dibandingkan tahun 2015 yang tercatat sebsar Rp1,77 triliun. Penurunan ini sejalan dengan penurunan laba operasional. BEBaN PaJaK - NEtO Pada tahun 2016, bank bjb mencatatkan beban pajak–neto yang mencapai Rp310,68 miliar. Pencapaian tersebut menunjukkan adanya penurunan sebesar Rp74,75 miliar atau sebesar 19,39 dari 2015 yang mencatatkan beban pajak–neto sebesar Rp385,43 miliar. LaBa taHUN BErJaLaN Laba tahun berjalan bank bjb mengalami penurnan sebesar Rp227,740 miliar atau sebesar 16,49 dari Rp1,28 triliun di 2016 menjadi Rp1,15 triliun di tahun 2016. Penurunan laba tahun berjalan sejalan dengan penurunan laba sebelum beban pajak. Adapun laba tahun berjalan tersebut terdiri dari: • Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang mencapai Rp1,15 triliun di tahun 2016, menurun sebesar Rp222,69 miliar atau sebesar 16,17 dari Rp1,15 triliun di tahun 2015; serta OPEratING INCOME Operating income of bank bjb experienced a decrease of Rp290.99 billion or 16.07 from Rp1.81 trillion in 2015 to Rp1.52 trillion in 2016. The decline in operating income was due to the increase in operating income is lower than other operating income. NON OPEratING INCOME EXPENSES - NEt Non-operating Expenses - net in 2016 increased by Rp11.50 billion, or 25.62, to Rp56.40 billion of Rp44.90 billion in 2015. The increase in non-operational expenses was caused by the total non-operating income is lower than the total non- operating expenses. Table of Non-Operating Income Expenses – Net INCOME BEfOrE taX EXPENSE Income before tax expense represents net income before deducted with the current year tax liability. Income before tax expense in 2016 reached IDR1.46 trillion, a decrease of Rp302.49 billion or 17.12 compared to 2015, which recorded at Rp1.77 trillion. This decline was in line with the decline in operating income. taX EXPENSE - NEt In 2016, bank bjb recorded tax expense-net amounted to Rp310.68 billion. This figure showed a decrease of Rp74.75 billion or 19.39 from 2015, which recorded a tax expense-net for Rp385.43 billion. INCOME fOr tHE YEar Income for the year of bank bjb was experiencing a decrease of Rp227.740 billion or 16.49 from Rp1.28 trillion in 2016 became Rp1.15 trillion in 2016. The decline was in line with the decrease in income before tax expense. The income for the year comprises: • Income for the year attributable to equity holders of the parent entity reached Rp1.15 trillion in 2016, a decrease of Rp222.69 billion or 16.17 from Rp1.15 trillion in 2015; and • Loss for the year attributable to non-controlling interests reached Rp1.17 billion, a decrease of Rp5.05 billion or 131.02 of Rp3.86 billion in 2015. Table of Income for the year Laporan Tahunan 2016 230 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 231 Growing Together with New Expanding Opportunities • Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali yang mencapai Rp1,17 miliar, menurun Rp5,05 miliar atau sebesar 131,02 dari Rp3,86 miliar di 2015. Tabel Laba Tahun berjalan dalam jutaan Rupiah Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 Laba Tahun berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada: Income for the year attributable to: pemilik entitas Induk Equity holders of the parent entity 1,154,421 1,377,110 222,689 16.17 Kepentingan non pengendali Non-controlling interests 1,196 3,855 5,051 131.02 Total Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan Total Income for the Year that are attributa 1,153,225 1,380,965 227,740 16.49 bEbAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN bERjALAN - SETELAH PAjAK Penghasilan komprehensif lain tahun berjalan –setelah pajak bank bjb di tahun 2016 tercatat sebesar Rp1,59 triliun, meningkat sebesar Rp1,60 triliun atau 14360,24. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya revaluasi aset tetap yang mencapai Rp1,66 triliun di tahun 2016. Tabel beban Penghasilan Komprehensif Lain Tahun berjalan - Setelah Pajak dalam jutaan Rupiah Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 Pendapatan Komprehensif Lain Other comprehensive income Akun yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi: Item that will not be reclassified to profit and loss pengukuran kembali atas program imbalan pasti Re-measurement of defined benefit plan 7,354 13,497 6,143 -45.51 revaluasi aset tetap Fixed assets revaluation 1,656,130 - 1,656,130 na pajak penghasilan Income Tax 60,898 2,362 63,260 -2678.24 Beban penghasilan Komprehensif Lain Tahun Berjalan - Setelah pajak Other comprehensive Expense Income for the year- after tax 1,587,878 11,135 1,599,013 14360.24 TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW JUMLaH LaBa KOMPrEHENSIf taHUN BErJaLaN Jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan bank bjb di 2016 mencapai Rp2,74 triliun, mengalami peningkatan Rp1,37 triliun atau sebesar 100,11 dari Rp1,37 triliun di 2015. Peningkatan jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan tersebut disebabkan peningkatan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan – setelah pajak. Adapun jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan tersebut terdiri dari: • Jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang mencapai Rp2,74 triliun, meningkat Rp1,38 triliun atau sebesar 100,68 dari Rp1,37 triliun di 2015; serta • Jumlah kerugian komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali yang mencapai kerugian sebesar Rp45 juta, menurun sebesar Rp3,93 miliar atau sebesar 101,16 dari Rp3,89 miliar di 2015. Tabel Laba Komprehensif Tahun berjalan dalam jutaan Rupiah Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 Total Laba Komprehensif yang dapat diatribusikan Kepada: Total Comprehensive Income for the Year attributable to: pemilik entitas Induk Equity holders of the parent entity 2,741,148 1,365,939 1,375,209 100.68 Kepentingan non pengendali Non-controlling interest 45 3,891 3,936 101.16 Total Laba Komprehensif yang dapat diatribusikan Total Comprehensive Income that are attributable 2,741,103 1,369,830 1,371,273 100.11 LaBa PEr SaHaM DaSar Pada tahun 2015, laba per saham dasar bank bjb mencapai Rp119,06, mengalami penurunan Rp22,96 atau sebesar 16,17 dari tahun 2015 yang mencapai Rp142,02. Adapun rincian terkait perhitungan laba per saham dasar diuraikan sebagai berikut. OtHEr COMPrEHENSIVE EXPENSE INCOME fOr tHE YEar - aftEr taX Other comprehensive income for the year -after tax of bank bjb in 2016 amounted to Rp1.59 trillion, an increase of Rp1.60 trillion or 14360.24. This increase was caused by the revaluation of fixed assets amounting to Rp1.66 trillion in 2016. Table of other comprehensive Expense Income for the year- after tax tOtaL Of COMPrEHENSIVE INCOME fOr tHE YEar Total comprehensive income for the year 2016 of bank bjb reached Rp2.74 trillion, an increase Rp1.37 trillion or 100.11 of Rp1.37 trillion in 2015. The increase in the total of comprehensive income for the year was due to an increase in other comprehensive income for the year - after taxes. The number of comprehensive income for the year comprises: • Total comprehensive income for the year attributable to equity holders of the parent entity reached Rp2.74 trillion, an increase of Rp1.38 trillion or 100.68 from IDR1.37 trillion in 2015; and • Total comprehensive loss for the year attributable to non-controlling interests reached a loss of Rp45 million, a decrease of Rp3.93 billion or 101.16 of Rp3.89 billion in 2015. Table of Comprehensive Income for the year BaSIC EarNINGS PEr SHarE In 2015, basic earnings per share of bank bjb reached Rp119.06, declined by Rp22.96 or by 16.17 from 2015, which reached Rp142.02. The details related to the calculation of basic earnings per share are outlined below. Table of basic Earnings per Share Laporan Tahunan 2016 232 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 233 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Laba per Saham Dasar dalam Rupiah Penuh, kecuali disebutkan lain Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada pemilik entitas Induk Income for the year attributable to equity holders of the parent entity 1,154,421 1,377,110 222,689 -16.17 rata-rata Tertimbang Jumlah Saham Biasa Yang Beredar Jumlah penuh Weighted average number of shares outstanding during the year full value 9,696,291,166 9,696,291,166 - 0.00 Laba per Saham Dasar nilai penuh Basic Earnings per Share full value 119.06 142.02 22.96 16.17 LaPOraN arUS KaS KONSOLIDaSIaN bank bjb mencatatkan kas dan setara kas awal tahun 2016 yang mencapai Rp12,36 triliun yang mengalami peningkatan neto Rp8,34 triliun atau sebesar 67,48 sehingga menjadi Rp20,69 triliun di akhir tahun 2016. Arus kas bank bjb selama 2016 diuraikan sebagai berikut. Tabel Arus Kas dalam jutaan Rupiah Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 arus Kas neto Digunakan untuk Diperoleh dari aktivitas operasi Net cash flows used in from Operating Activities 5,105,778 5,579,200 473,422 8.49 arus Kas neto Digunakan untuk Diperoleh dari aktivitas Investasi Net cash flows used in from Investing Activities 3,653,802 5,338,762 8,992,564 168.44 arus Kas neto Digunakan untuk Diperoleh dari aktivitas pendanaan Net cash flows used in from Financing Activities 422,808 716,126 293,318 40.96 penurunan Kenaikan neto Kas dan Setara Kas Decrease Increase of net cash and cash equivalents 8,336,772 475,688 8,812,460 1852.57 Kas dan Setara Kas pada awal Tahun Cash and cash equivalents at the beginning of the year 12,355,602 12,838,765 483,163 3.76 Dampak Bersih perubahan nilai Tukar atas Kas dan setara Kas Net Impact of Changes in Exchange Rates on Cash and Cash Equivalents 501 7,475 7,976 106.70 TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4= 2-3 5= 43 Kas dan Setara Kas pada akhir Tahun Cash and Cash Equivalents at End of Year 20,692,875 12,355,602 8,337,273 67.48 arUS KaS DarI UNtUK aKtIVItaS OPEraSI Di 2016, bank bjb mencatatkan arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp5,11 triliun, menurun dibandingkan kas neto yang diperoleh untuk aktivitas operasi di tahun 2015 yang mencapai Rp5,58 triliun. Penurunan ini tercarat sebesar Rp473,42 miliar atau 8,49. arUS KaS DarI UNtUK aKtIVItaS INVEStaSI Selama tahun 2016, bank bjb mencatatkan arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas investasi yang mencapai Rp3,65 triliun, meningkat dibandingkan arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi di tahun 2015 yang mencapai Rp5,34 triliun. Peningkatan ini tercatat sebesar Rp8,99 triliun atau 168,44. arUS KaS DarI UNtUK aKtIVItaS PENDaNaaN Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan meningkat sebesar Rp293,318 miliar atau 40,96 dari Rp716,13 triliun di 2015 menjadi Rp422,81 miliar di 2016. Peningkatan arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan berasal dari hasil efek hutang yang diterbitkan yang sebesar Rp588,00 miliar di tahun 2016. tINGKat KESEHataN BaNK Tabel Tingkat Kesehatan bank bjb No. Faktor Penilaian Peringkat Individual 1. profil risiko 2 2. Good Corporate Governance 2 3. rentabilitas 2 4. permodalan 2 Peringkat TKb berdasarkan Risiko 2 CONSOLIDatED StatEMENt Of CaSH fLOWS bank bjb recorded cash and cash equivalents at the beginning of 2016 amounted to Rp12.36 trillion, which increased net Rp8.34 trillion or 67.48 to become Rp20.69 trillion at the end of 2016. Cash flow of bjb bank during 2016 is described as follows. Table of Cash Flows CaSH fLOWS frOM fOr OPEratING aCtIVItIES In 2016, bank bjb recorded net cash flow from operating activities amounted to Rp5.11 trillion, lower than net cash acquired from operating activities in 2015, which reached Rp5.58 trillion. The decrease amounted to Rp473.42 billion, or 8.49. CaSH fLOWS frOM fOr INVEStING aCtIVItIES During 2016, bank bjb recorded net cash flow from investing activities reached Rp3.65 trillion, an increase compared to net cash flows used in investing activities in 2015 which reached Rp5.34 trillion. This increase was recorded at Rp8.99 trillion, or 168.44. CaSH fLOWS frOM fOr fINaNCING aCtIVItIES Net cash flows used in financing activities increased by Rp293.318 billion, or 40.96 of Rp716.13 trillion in 2015 to Rp422.81 billion in 2016. The increase in net cash flows used in financing activities came from the proceeds of the debt securities issued by Rp588.00 billion in 2016. BaNK SOUNDNESS The assessment of the level bank health a period of 31 december 2016 is at rank composite 2 two .Rank this composite reflect the condition bank generally healthy , so, it is considered able to face negative impact of significant changes in the condition business and external factors other and if there was weakness then in general this weakness was less significant .Assessment Laporan Tahunan 2016 234 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 235 Growing Together with New Expanding Opportunities Penilaian Tingkat Kesehatan Bank periode 31 Desember 2016 berada pada peringkat komposit 2 dua. Peringkat komposit ini mencerminkan kondisi Bank yang secara umum sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya dan apabila terdapat kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan. Penilaian dimaksud tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian Profil Risiko berada pada peringkat Low to Moderate 2, Good Corporate Governance berada pada peringkat 2, rentabilitas berada pada peringkat 2 dan permodalan yang juga berada pada peringkat 2. raSIO KEUaNGaN Tabel Rasio Keuangan bank Saja Uraian 2016 2015 1 2 3 RASIO KINERjA perForManCe raTIo Kewajiban penyediaan Modal Minimum KpMM Capital Adequacy Ratio CAR 18.43 16.21 aset produktif Bermasalah dan aset non produktif Bermasalah terhadap Total aset produktif dan aset non produktif Non-Performing Earning Assets and Non-Performing Non-earning Assets to Total Productive and non-productive assets 1.21 2.13 aset produktif Bermasalah Terhadap Total aset produktif Non-Performing Earning Assets to Total Earning Assets 1.26 2.22 Cadangan Kerugian penurunan nilai CKpn aset Keuangan terhadap aset produktif Allowance for Impairment Losses CKPN Financial Assets to Earning Assets 0.77 1.63 NPL bank Saja npL Bank only npL Gross Gross NPL 1.69 2.91 npL net Net NPL 0.75 0.86 npL Konsolidasian NPL Consolidated npL Gross Gross NPL 1.72 2.92 npL net Net NPL 0.77 0.88 return on asset roa Return on Assets ROA 2.22 2.04 return on equity roe Return on Equity ROE 21.81 23.05 net Interest Margin nIM Net Interest Margin NIM 7.40 6.32 Biaya operasional terhadap pendapatan operasional Bopo Operating Expenses to Operating Income ROA 82.70 83.31 Loan to Deposit ratio LDr Loan to Deposit Ratio LDR 86.70 88.13 RASIO KEPATUHAN COMPLIANCE CoMpLIanCe raTIo CoMpLIanCe TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW Uraian 2016 2015 1 2 3 persentase pelanggaran BMpK Percentage of Violation of the LLL pihak Terkait Related parties 0.00 0.00 pihak Tidak Terkait Third Parties 0.00 0.00 persentase pelampauan BMpK Percentage Excess of the LLL pihak Terkait Related parties 0.00 0.00 pihak Tidak Terkait Third Parties 0.00 0.00 Giro Wajib Minimum Statutory GWM utama rupiah Primary GWM Rupiah 7.92 8.10 GWM Valuta asing GWM Foreign Exchange 11.33 8.38 posisi Devisa neto pDn secara keseluruhan Net Open Position NOP as a whole 0.58 0.47 KEMaMPUaN MEMBaYar UtaNG DaN KOLEKtIBILItaS PIUtaNG KEMaMPUaN MEMBaYar UtaNG Kemampuan Membayar Utang Jangka Pendek Bank bjb memiliki kemampuan untuk membayar utang jangka pendek dengan menggunakan aset jangka pendek. Kemampuan Membayar Utang Jangka Panjang Bank bjb mampu membayar Hutang jangka panjang, terbukti dengan telah dikembalikannya pinjaman yang diterima dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk disalurkan pada KCR sebesar Rp165 milar. Kemampuan bank bjb dalam memenuhi seluruh kewajiban baik kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek, diukur melalui beberapa rasio, antara lain rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas. Berikut ini adalah rasio keuangan perbankan untuk mengukur solvabilitas, kolektabilitas dan profitabilitas Bank. LIKUIDItaS BaNK Pada tahun 2016, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau Loan to Deposit Ratio LDR mengalami penurunan sebesar 1,43 dibandingkan dengan LDR di 2015. Pada tahun 2015, LDR sebesar 88,13 mengalami penurunan di tahun 2016 menjadi referred to reflected in rank profile factors in the risk assessment is at rank low to moderate 2 , good corporate governance is at ranked 2nd , rentabilitas is at ranked 2nd and run as soon as possible is also located in rank 2 . fINaNCIaL ratIO Table of Financial Ratios bank Only aBILItY tO PaY DEBt aND aCCOUNt rECEIVaNLES COLLECtIBILItY aBILItY tO PaY DEBt ability to Pay Short-term Debt Bank bjb has the ability to repay short-term debt by using short-term assets. ability to Pay Long-term Debt Bank bjb is able to repay long-term debt, as evidenced by the return of loan that has been received from the West Java Provincial Government to be disbursed on the KCR amounted to Rp165 billion. bjb bank’s ability to meet all of its obligations of both long-term and short-term liabilities, measured through several ratios, among others, the liquidity ratio, solvency ratio, and profitability ratio. Below are the banking financial ratios to measure solvency, collectability, and profitability of a Bank. BaNK LIQUIDItY In 2016, the ratio of credit to deposits or Loan to Deposit Ratio LDR decreased by 1.43 as compared to the LDR in 2015. 88.13 LDR in 2015 decreased into 86.70 in 2016. This indicates that the level of liquidity has increased. In addition, the LDR of bank bjb is still below the average industry or in other words, bank bjb liquidity is above the average banking industry, which amounted to 90.70. BaNK SOLVENCY Laporan Tahunan 2016 236 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 237 Growing Together with New Expanding Opportunities 86,70. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat likuiditas Bank mengalami peningkatan. Selain itu, LDR bank bjb juga masih di bawah rata-rata Industri atau dengan kata lain, likuiditas bank bjb di atas rata-rata Industri Perbankan yang sebesar 90,70. SOLVaBILItaS BaNK bank bjb mengukur solvabilitas melalui rasio permodalan bank. bank bjb memastikan kecukupan modal Bank untuk dapat memenuhi risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional yang tercermin dari Rasio Kecukupan Modal Capital Adequacy Ratio CAR. Rasio Kecukupan Modal Capital Adequacy Ratio CAR adalah rasio modal terhadap aset tertimbang menurut risiko Risk-Weighted Assets RWA. Pada tahun 2016, Rasio Kecukupan Modal Bank mencapai 18,43, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan Rasio Kecukupan Modal tahun 2015 sebesar 16,21. Sesuai dengan peraturan BI, Rasio Kecukupan Modal minimum yang ditetapkan BI adalah sebesar 14. Dengan rasio kecukupan Bank berada pada tingkat 18,43, struktur permodalan bank bjb memiliki kapabilitas untuk mengimbangi risiko pasar, risiko kredit, dan risiko operasional dimana rasio tersebut lebih tinggi dari rasio kecukupan minimum BI dan struktur modal bank bjb sudah memenuhi Peraturan BI. Hal ini berarti bahwa bank bjb telah mengelola dengan baik modal Bank dan memiliki kecukupan modal untuk melindungi dari risiko solvabilitas. rENtaBILItaS BaNK Rentabilitas Bank diukur melalui rasio-rasio berikut. Tabel Rasio Rentabilitas bank Keterangan 2016 2015 roa 2.22 2.04 roe 21.81 23.05 nIM 7.40 6.32 Bopo 82.70 83.31 PErINGKat SUrat BErHarGa OBLIGaSI DaN MEDIUM tErM NOtE dalam jutaan Rupiah Keterangan 31 Desember 2016 31 Desember 2015 Medium Term notes II 1,189,000 - obligasi VII Bank Jabar Banten 1,123,000 1,724,000 Beban emisi obligasi yang belum diamortisasi 394 1,116 Total 2,311,606 1,722,884 TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW Pada tanggal 23 Desember 2016, Bank telah menerbitkan dan mendaftarkan MTN II sebesar Rp1.189.000 dengan suku bunga tetap sebesar 9 per tahun di Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI. MTN II memiliki jangka waktu efektif 1 satu tahun yang berlaku sejak tanggal 28 Desember 2016 sampai dengan 8 Januari 2018. Pada tanggal 10 Februari 2011, Bank menerbitkan Obligasi VII Bank Jabar Banten. Obligasi ini ditawarkan sebesar nilai nominal, dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dan dinyatakan efektif berdasarkan surat keputusan Bapepam-LK pada tanggal 31 Januari 2011. Obligasi VII Bank Jabar Banten terdiri dari: 1. Seri A dengan nilai nominal Rp276.000 dengan suku bunga tetap sebesar 9,2 per tahun yang dibayarkan setiap tiga bulan dan jangka waktu selama tiga tahun dan sudah jatuh tempo pada tanggal 9 Februari 2014. 2. Seri B dengan nilai nominal Rp601.000 dengan suku bunga tetap sebesar 10,2 per tahun yang dibayarkan setiap tiga bulan dan jangka waktu selama lima tahun dan sudah jatuh tempo pada tanggal 9 Februari 2016. 3. Seri C dengan nilai nominal Rp1.123.000 dengan suku bunga tetap sebesar 10,4 per tahun yang dibayarkan setiap tiga bulan dan jangka waktu selama tujuh tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 9 Februari 2018. Obligasi VII Bank Jabar Banten Seri A dan Seri B dengan nilai nominal masing-masing Rp276.000 dan Rp601.000 telah dilunasi oleh Bank pada tanggal jatuh tempo. Obligasi VII Bank Jabar Banten tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Bank. Pada tanggal 31 Desember 2016, peringkat surat berharga ini menurut Pefindo adalah idAA-. Hal ini menunjukkan bahwa bank bjb memiliki kemampuan yang sangat kuat dalam melunasi hutang obligasinya. KOLEKtIBILtaS PIUtaNG Rasio kredit bermasalah dihitung sesuai dengan pedoman perhitungan rasio keuangan sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Bank Indonesia “SE-BI” No. 330DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan SE-BI No. 710DPNP tanggal 31 Maret 2005 yang kemudian diubah melalui SE-BI No.1211DPNP tanggal 31 Maret 2010 dan SE-BI No. 1330DPNP tanggal 16 Desember 2011. bank bjb measure its solvency through bank capital ratios. Bank bjb ensures adequate bank capital to meet the Bank’s credit risk, market risk and operational risk, as reflected in its Capital Adequacy Ratio CAR. Capital Adequacy Ratio CAR is the ratio of capital to Risk-Weighted Assets RWA. In 2016, the Bank’s Capital Adequacy Ratio reached 18.43, an increase compared with 2015, in which Capital adequacy ratio amounted to 16.21. In accordance with BI regulation, the minimum capital adequacy ratio set by BI is 14. With adequacy ratio of the Bank is located at the level of 18.43, bank bjb’s capital structure have the capability to offset market risk, credit risk, and operational risk where the ratio is higher than the minimum BI adequacy ratio and capital structure of bank bjb already meet the BI Regulation. This means that bank bjb has been managing well its capital and has adequate capital to protect against the risk of solvency. PrOfItaBILItY BaNK Bank profitability is measured through the following ratios. Table of bank Profitability Ratio On December 23, 2016, the Bank had issued and registered MTN II amounting Rp1,189,000 with fixed interest rate of 9 per annum, at Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI. MTN II has effective one year term from December 28, 2016 to January 8, 2018. On February 10, 2011, the Bank issued Bank Jabar Banten Bonds VII. The bonds were offered at their nominal value, listed in the Indonesia Stock Exchange and became effective based on Bapepam-LK Decision Letter dated January 31, 2011. Bank Jabar Banten Bonds VII consisted of: Series A with nominal value of Rp276,000 with fixed interest rate of 9.2 per annum which is payable every three months; with a three-year term; and are due on February 9, 2014. Series B with a face value of rp601.000 to the fixed interest of 10.2 a year payable once every three months and the period of time for five years and maturing on the 9 february 2016 . C series with a face value of rp1.123.000 to the fixed interest of 10.4 respectively a year payable once every three months and the period of time for seven years and be due on the 9 february 2018 . Bank Jabar Banten Bonds VII Series A and Series B with a total nominal value of Rp276,000 and Rp601,000 had been redeemed by the Bank on the due date. Bank Jabar Banten Bonds VII are not secured by specific collateral, but are secured by all assets of the Bank. As of December 31, 2016, the rating of the bonds based on Pefindo was idAA-. This shows that the bank bjb has a very strong ability to repay the bonds KOLEKtIBILtaS rECEIVaBLE NPL ratio was calculated in accordance with the guidelines for the calculation of financial ratios as stated in the Circular Letter of Bank Indonesia “SE-BI” No. 330 DPNP dated December 14, 2001, as amended by SE-BI No. 710 DPNP dated March 31, 2005 which was later amended through SE-BI 1211 DPNP dated March 31, 2010 and SE-BI No. 1330 DPNP dated December 16, 2011. Loan quality of conventional segment is given by type, currencies, and collectability as described Laporan Tahunan 2016 238 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 239 Growing Together with New Expanding Opportunities Kualitas kredit segmen konvensional yang diberikan berdasarkan jenis, mata uang, dan kolektibilitas diuraikan ke dalam tabel sebagai berikut. dalam jutaan Rupiah Keterangan 31 Desember 2016 31 Desember 2015 jumlah nosional mata uang asing angka penuh Ekuivalen Rupiah jumlah nosional mata uang asing angka penuh Ekuivalen Rupiah Pihak berelasi rupiah Modal kerja 841,045 640,303 Konsumsi 31,157 42,220 Investasi 5,461 12,810 Karyawan 38,424 21,230 Sindikasi 404 251,490 program pemerintah 89 432 916,580 968,485 Dolar Amerika Serikat Modal kerja 171,622 2,312 171,622 2,366 Sindikasi 18,853,086 253,998 - 256,310 2,366 Total Pihak berelasi 1,172,890 970,851 Pihak ketiga rupiah Konsumsi 48,297,133 42,570,786 Modal Kerja 10,007,156 8,034,704 Sindikasi 1,134,283 1,179,581 Karyawan 623,518 266,235 program pemerintah 1,061,917 1,095,066 Investasi 966,188 1,270,566 62,090,195 54,416,938 Dolar Amerika Serikat Modal Kerja 10,481,024 141,206 10,731,947 147,940 Investasi 1,015,724 13,685 1,772,148 24,429 Konsumsi 89,769 1,209 89,832 1,238 156,100 173,607 Total pihak Ketiga 62,246,295 54,590,545 TOTAL 63,419,185 55,561,396 Cadangan kerugian penurunan nilai 664,585 1,193,224 neTo 62,754,600 54,368,172 Sedangakan rincian kredit segmen konvensional yang diberikan berdasarkan kolektibilitas adalah sebagai berikut. dalam jutaan Rupiah Keterangan 31 Desember 2016 31 Desember 2015 Pokok Cadangan Pokok Cadangan Individual 586,819 199,655 720,019 459,323 Kolektif Lancar 61,160,372 18,417 52,630,546 18,842 Dalam perhatian khusus 1,058,830 23,090 1,203,143 19,813 TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW Keterangan 31 Desember 2016 31 Desember 2015 Pokok Cadangan Pokok Cadangan Kurang lancar 58,740 9,622 54,161 9,068 Diragukan 67,227 21,120 94,254 25,612 Macet 487,197 392,681 859,273 660,566 Total 63,419,185 664,585 55,561,396 1,193,224 Di sisi lain, uraian terkait kredit non-performing berdasarkan sektor ekonomi diuraiakan sebagai berikut. dalam jutaan Rupiah Keterangan 31 Desember 2016 31 Desember 2015 Kredit non performing Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit non performing Cadangan Kerugian Penurunan Nilai rupiah perdagangan 281,162 192,812 670,057 462,954 Jasa dunia usaha 143,278 53,384 222,001 131,079 pertanian 70,581 57,391 156,412 110,188 Industri 27,022 20,278 68,917 52,747 Konstruksi 44,067 36,064 146,977 140,558 Jasa-jasa sosial 9,505 8,828 23,186 18,493 pengangkutan dan pergudangan 351 268 1,939 1,340 pertambangan 1,254 1,245 3,778 3,125 Listrik, gas, dan air 10 2 230 186 Lain-Lain 371,376 222,967 326,112 11,522 Dollar amerika Serikat perdagangan 2,312 2,312 2,366 2,366 Lain-Lain 140,992 10,363 - - Total 1,091,910 605,914 1,621,975 1,134,558 Rasio kredit yang diberikan non performing - kotor terhadap total kredit yang diberikan adalah 1,72 dan 2,92 masing- masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Sedangkan, rasio kredit yang diberikan non-performing - bersih terhadap total kredit yang diberikan adalah 0,77 dan 0,88 masing- masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Rasio kredit non-performing-kotor terhadap total kredit entitas induk adalah 1,69 dan 2,91 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Sedangkan, Rasio kredit non- performing - bersih terhadap total kredit entitas induk adalah 0,75 dan 0,86 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Di sisi lain, Pembiayaan dengan prinsip syariah seluruhnya diberikan dalam mata uang rupiah. Adapun rincian pembiayaan segmen syariah yang diberikan berdasarkan jenis kolektibilitas diuraikan ke dalam tabel sebagai berikut. While details of loan of conventional segment given by collectability is as follows. On the other hand, description about of non-performing loans by economic sector is as follows. The ratio of non-performing loans - gross to total loans was 1.72 and 2.92 respectively on December 31, 2016 and 2015. Meanwhile, the ratio of non-performing loans - net to total loans was 0.77 and 0.88 respectively on December 31, 2016 and 2015. The ratio of non-performing loans to total gross-credits the parent entity was 1.69 and 2.91 respectively on December 31, 2016 and 2015. Meanwhile, the ratio of non-performing loans - net of total loans the parent entity was 0.75 and 0.86 respectively on December 31, 2016 and 2015. On the other hand, financing with sharia principles is entirely denominated in rupiah. The details of the financing of sharia segment given by type of collectability are described in the following table. On December 31, 2016 and 2015, the ratio of non-performing sharia financing - gross to total sharia financing respectively 17.95 and 6.92. While On December 31, 2016 and 2015, the ratio of non-performing sharia financing - net to total sharia financing respectively 4.95 and 4.44. Laporan Tahunan 2016 240 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 241 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel pembiayaan syariah berdasarkan jenis kolektibilitas dalam jutaan Rupiah uraian Lancar Dalam perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Total 31 Desember 2016 Pihak ketiga Modal Kerja 690.866 123.170 592.280 2.691 173.047 1.582.054 Investasi 370.750 108.869 16.994 41.123 82.397 620.133 Konsumsi 2.902.661 120.844 17.218 8.272 30.146 3.079.141 Sindikasi 15.491 - - - 15.491 Karyawan 73.301 - - - 73.301 Total 4.053.069 352.883 626.492 52.086 285.590 5.370.120 Cadangan kerugian penurunan nilai 8.345 12.642 421.226 11.637 265.334 719.184 neto 4.044.724 340.241 205.266 40.449 20.256 4.650.936 31 Desember 2015 pihak ketiga Modal Kerja 2.556.284 57.942 10.880 5.945 15.667 2.646.718 Investasi 507.596 47.764 22.670 12.433 130.329 720.792 Konsumsi 1.097.408 244.873 62.130 13.014 67.720 1.485.145 Sindikasi 21.228 - - - - 21.228 Karyawan 52.263 - - - - 52.263 Total 4.234.779 350.579 95.680 31.392 213.716 4.926.146 Cadangan kerugian penurunan nilai 7.544 13.320 5.085 3.815 113.296 143.060 neto 4.227.235 337.259 90.595 27.577 100.420 4.783.086 Di sisi lain, uraian terkait pembiayaan syariah non-performing berdasarkan sektor ekonomi diuraiakan sebagai berikut. Keterangan 31 Desember 2016 31 Desember 2015 Pembiayaan non performing Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Pembiayaan non performing Cadangan Kerugian Penurunan Nilai pengangkutan dan pergudangan 40,170 29,089 50,866 18,238 Industri 35,270 25,540 38,064 13,649 perdagangan 87,963 63,698 55,500 19,901 Konstruksi 605,541 438,500 89,935 32,248 Jasa dunia usaha 41,607 30,130 30,345 10,881 Jasa-jasa sosial 22,377 16,204 7,803 2,798 pertambangan 16,983 12,298 21,338 7,651 pertanian 14,836 10,744 14,898 5,342 Listrik, gas, dan air 40 29 1,998 716 Lain-Lain 99,381 71,965 30,041 10,772 Total 964,168 698,197 340,788 122,196 Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rasio pembiayaan syariah non-performing - kotor terhadap jumlah pembiayaan syariah masing-masing sebesar 17,95 dan 6,92. Sedangkan Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rasio pembiayaan syariah non-performing - neto terhadap jumlah pembiayaan syariah masing-masing sebesar 4,95 dan 4,44. TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW KONtrIBUSI KEPaDa NEGara Menunggu Laporan Keuanga Audited PUBLIKaSI PEMBaYaraN PaJaK Bank bjb dalam kegiatan operasionalnya telah menjalankan tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance yang dilakukan secara transparan dan akuntabel khususnya dalam mengelola hak dan kewajiban perpajakannya, dimana hak dan kewajiban perpajakannya dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. PEMBaYaraN PaJaK Total Pembayaran Pajak periode Januari sampai dengan Desember 2016, sebagai berikut. Tabel Pembayaran Pajak uraian pajak Tahun 2016 Jenis pajak XXX KETIDAKPATUHAN DALAM PEMbAyARAN PAjAK Pada periode 2016, tidak terdapat ketidakpatuhan Perseroan dalam kewajiban membayar pajak NIHIL. aKSELEraSI PErtUMBUHaN fEE BaSED INCOME Peningkatan fee based income di 2016 yang berhasil dihimpun bank bjb yaitu sebesar 17,06 dari Rp435,92 miliar di tahun 2015 menjadi Rp510,31 miliar di tahun 2016. Peningkatan ini didominasi oleh fee dari penyaluran kredit yang mencapai Rp199,33 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnnya yang tercatat sebesar Rp119,42 miliar. Diikuti oleh jasa Trade financing dan Trade Lainnya yang meningkat sebesar Rp8,69 miliar atau 175,43 dari Rp4,9 miliar di 2015 menjadi Rp1,64 miliar di 2016. Selain itu, peningkatan fee based income bank bjb juga berasal dari layanan Letter of Credit yang tumbuh sebesar 321,82, reksa dana sebesar 198,98, payment point sebesar 42,97, layanan garansi bank sebesar 6,73, dan layanan Bahagia Link yang meningkat sebesar 1,40. KONtrIBUSI KEPaDa NEGara Menunggu Laporan Keuanga Audited PUBLIKaSI PEMBaYaraN PaJaK Bank bjb dalam kegiatan operasionalnya telah menjalankan tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance yang dilakukan secara transparan dan akuntabel khususnya dalam mengelola hak dan kewajiban perpajakannya, dimana hak dan kewajiban perpajakannya dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. PEMBaYaraN PaJaK Total Pembayaran Pajak periode Januari sampai dengan Desember 2016, sebagai berikut. KETIDAKPATUHAN DALAM PEMbAyARAN PAjAK Pada periode 2016, tidak terdapat ketidakpatuhan Perseroan dalam kewajiban membayar pajak NIHIL. aKSELEraSI PErtUMBUHaN fEE BaSED INCOME Peningkatan fee based income di 2016 yang berhasil dihimpun bank bjb yaitu sebesar 17,06 dari Rp435,92 miliar di tahun 2015 menjadi Rp510,31 miliar di tahun 2016. Peningkatan ini didominasi oleh fee dari penyaluran kredit yang mencapai Rp199,33 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnnya yang tercatat sebesar Rp119,42 miliar. Diikuti oleh jasa Trade financing dan Trade Lainnya yang meningkat sebesar Rp8,69 miliar atau 175,43 dari Rp4,9 miliar di 2015 menjadi Rp1,64 miliar di 2016. Selain itu, peningkatan fee based income bank bjb juga berasal dari layanan Letter of Credit yang tumbuh sebesar 321,82, reksa dana sebesar 198,98, payment point sebesar 42,97, layanan garansi bank sebesar 6,73, dan layanan Bahagia Link yang meningkat sebesar 1,40. Laporan Tahunan 2016 242 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 243 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Pertumbuhan Fee Based Income dalam juta Rupiah Keterangan 2016 Komposisi 2015 Komposisi Pertumbuhan Fee – Kredit 199,330 39.06 119,417 27.39 66.92 Fee – DpK 133,499 26.16 135,799 31.15 1.69 Fee – aTM 81,216 15.92 82,048 18.82 1.01 Garansi Bank 27,859 5.46 26,103 5.99 6.73 Lainnya 24,150 4.73 35,198 8.07 31.39 Trade Financing dan Trade Lainnya 13,643 2.67 4,953 1.14 175.43 Fee dan Komisi 10,867 2.13 11,991 2.75 9.38 Bahagia Link 9,781 1.92 9,646 2.21 1.40 Kiriman uang 3,808 0.75 4,734 1.09 19.58 DpLK 2,871 0.56 3,219 0.74 10.80 LCSKBDn 1,237 0.24 293 0.07 321.82 reksa dana 788 0.15 264 0.06 198.98 Western Union 771 0.15 1,733 0.40 55.50 Kustodian 422 0.08 479 0.11 11.92 Payment Point 65 0.01 46 0.01 42.97 TOTAL 510,307 100.00 435,922 100.00 17.06 StrUKtUr MODaL Bagian ini menjelaskan tentang struktur modal dalam Laporan Posisi Keuangan, untuk penjelasan terkait dengan Struktur Permodalan disajikan dalam bagian lain dari Laporan Tahunan Ini. KEBIJaKaN StrKtUr MODaL Kebijakan manajemen atas struktur dana yaitu melalui pengurangan Dividend Pay Out Ratio secara bertahap dan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terdahulu PMTHMETD. bank bjb memiliki kebijakan untuk menitikberatkan penggunaan liabilitas sebagai sumber modalnya. Hal ini sesuai karakteristik peruV sahaan perbankan sebagai lembaga intermediari perantara. Sampai dengan 2016, struktur Modal bank bjb masih didominasi oleh Liabilitas. rINCIaN StrUKtUr MODaL Komposisi struktur modal di 2016 yang dimiliki oleh bank bjb adalah 85,05 berasal dari Liabilitas, 5,50 dari Dana Syirkah Temporer, dan 9,46 berupa Ekuitas. Komposisi ini mengalami perubahan jika dibandingkan dengan 2015. Komposisi Liabilitas Tabel Pertumbuhan Fee Based Income dalam juta Rupiah StrUKtUr MODaL Bagian ini menjelaskan tentang struktur modal dalam Laporan Posisi Keuangan, untuk penjelasan terkait dengan Struktur Permodalan disajikan dalam bagian lain dari Laporan Tahunan Ini. KEBIJaKaN StrKtUr MODaL Kebijakan manajemen atas struktur dana yaitu melalui pengurangan Dividend Pay Out Ratio secara bertahap dan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terdahulu PMTHMETD. bank bjb memiliki kebijakan untuk menitikberatkan penggunaan liabilitas sebagai sumber modalnya. Hal ini sesuai karakteristik peruV sahaan perbankan sebagai lembaga intermediari perantara. Sampai dengan 2016, struktur Modal bank bjb masih didominasi oleh Liabilitas. rINCIaN StrUKtUr MODaL Komposisi struktur modal di 2016 yang dimiliki oleh bank bjb adalah 85,05 berasal dari Liabilitas, 5,50 dari Dana Syirkah Temporer, dan 9,46 berupa Ekuitas. Komposisi ini mengalami perubahan jika dibandingkan dengan 2015. Komposisi Liabilitas TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW untuk tahun 2015 sebsar 85,76, dana syirkah temporer sebesar 5,49, dan ekuitas sebesar 8,75. Adapun rincian struktur modal bank bjb diuraikan sebagai berikut. Tabel Struktur Modal dalam jutaan Rupiah Uraian 2016 Presentase Total Modal 2015 Presentase Total Modal LIAbILITAS Liabilitas Keuangan 85,972,783 84.02 75,058,816 84.62 Liabilitas non Keuangan 1,047,043 1.02 1,009,655 1.14 ToTaL LIaBILITaS 87,019,826 85.05 76,068,471 85.76 TOTAL DANA SyIRKAH TEMPORER 5,624,403 5.50 4,871,741 5.49 TOTAL EKUITAS 9,674,228 9.46 7,757,218 8.75 TOTAL LIAbILITAS, DANA SyIRKAH TEMPORER, DAN EKUITAS 102,318,457 100.00 88,697,430 100.00 IKataN MatErIaL tErKaIt INVEStaSI BaraNG MODaL Selama tahun 2016, bank bjb tidak memiliki ikatan material terkait investasi barang modal. JENIS, tUJUaN, DaN NILaI INVEStaSI BaraNG MODaL bank bjb melakukan investasi barang modal dalam bentuk Tanah, Bangunan, Perlengkapan, dan Kendaraan. Investasi barang modal ini bertujuan untuk mendukung kelancaran kegiatan operasional Perseroan. Pada tahun 2016, jumlah investasi barang modal sebesar Rp1,74 triliun. Tabel Realisasi investasi barang modal untuk tahun 2015 sebsar 85,76, dana syirkah temporer sebesar 5,49, dan ekuitas sebesar 8,75. Adapun rincian struktur modal bank bjb diuraikan sebagai berikut. Tabel Struktur Modal dalam jutaan Rupiah IKataN MatErIaL tErKaIt INVEStaSI BaraNG MODaL Selama tahun 2016, bank bjb tidak memiliki ikatan material terkait investasi barang modal. JENIS, tUJUaN, DaN NILaI INVEStaSI BaraNG MODaL bank bjb melakukan investasi barang modal dalam bentuk Tanah, Bangunan, Perlengkapan, dan Kendaraan. Investasi barang modal ini bertujuan untuk mendukung kelancaran kegiatan operasional Perseroan. Pada tahun 2016, jumlah investasi barang modal sebesar Rp1,74 triliun. Tabel Realisasi investasi barang modal Laporan Tahunan 2016 244 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 245 Growing Together with New Expanding Opportunities Keterangan 2015 Tanah 1,656,130 Bangunan 7,644 perlengkapan 72,565 Kendaraan 2,407 jumlah Investasi barang Modal 1,738,746 DErIVatIf DaN faSILItaS LINDUNG NILaI Selama tahun 2016, bank bjb tidak melakukan kegiatan yang megandung transaksi derivatif dan fasilitas lindung nilai. PErBaNDINGaN tarGEt DaN rEaLISaSI KINErJa 2016 SErta tarGEt DaN PrOYEKSI 2017 PENCaPaIaN tarGEt 2016 Secara umum, pencapaian target Bank di 2016 telah menunjukkan hasil yang memuaskan. Dari sisi besarnya aset telah terealisasi di atas target yaitu sebesar 9,20. Ralisasi penyaluran kredit jauh lebih tinggi dengan yang ditargetkan yaitu sebesar 9,39. Secara umum penyaluran DPK juga jauh melampau target yaitu sebesar 10,19. Bank juga telah mampu merealisasikna Laba Tahun Berjalan jauh di atas target yaitu sebesar 21,35. Uraian secara rinci terkait pencapaian target digambarkan dalam tabel berikut. dalam juta Rupiah NO Pos Pos Target Realisasi Pencapaian Deviasi Keuangan Utama 31 Des 2016 31 Des 2016 Rp 1 2 3 4 5 = 43100 6 = 4 - 3 7 = 63100 1 aset 88,840,000 97,013,015 109.20 8,173,015 9.20 2 penghimpunan Dana: 75,658,687 83,367,424 110.19 7,708,737 10.19 a. Dana pihak Ketiga 69,370,000 72,827,957 104.98 3,457,957 4.98 - Giro 25,200,000 17,130,445 67.98 8,069,555 -32.02 - Tabungan 14,800,000 16,826,382 113.69 2,026,382 13.69 - Simpanan berjangka 29,370,000 38,871,130 132.35 9,501,130 32.35 b. Dana Lainnya 6,288,687 10,539,467 167.59 4,250,780 67.59 - Kewajiban kepada bank lain 1,485,950 5,365,531 361.08 3,879,581 261.08 - Surat berharga yang diterbitkan 3,121,555 2,311,606 74.05 809,949 -25.95 - repo 1,500,000 2,670,589 178.04 1,170,589 78.04 - pinjaman yang diterima 181,182 191,741 105.83 10,559 5.83 3 penyaluran Dana: 82,034,444 89,739,522 109.39 7,705,078 9.39 - Kredit 63,703,668 63,143,595 99.12 560,073 -0.88 - penempatan pada BI 7,953,892 14,824,663 186.38 6,870,771 86.38 - penempatan pada Bank Lain 1,103,732 1,600,546 145.01 496,814 45.01 - Surat berharga Yang Dimiliki 7,922,073 9,127,547 115.22 1,205,474 15.22 DErIVatIf DaN faSILItaS LINDUNG NILaI Selama tahun 2016, bank bjb tidak melakukan kegiatan yang megandung transaksi derivatif dan fasilitas lindung nilai. PErBaNDINGaN tarGEt DaN rEaLISaSI KINErJa 2016 SErta tarGEt DaN PrOYEKSI 2017 PENCaPaIaN tarGEt 2016 Secara umum, pencapaian target Bank di 2016 telah menunjukkan hasil yang memuaskan. Dari sisi besarnya aset telah terealisasi di atas target yaitu sebesar 9,20. Ralisasi penyaluran kredit jauh lebih tinggi dengan yang ditargetkan yaitu sebesar 9,39. Secara umum penyaluran DPK juga jauh melampau target yaitu sebesar 10,19. Bank juga telah mampu merealisasikna Laba Tahun Berjalan jauh di atas target yaitu sebesar 21,35. Uraian secara rinci terkait pencapaian target digambarkan dalam tabel berikut. dalam juta Rupiah TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW NO Pos Pos Target Realisasi Pencapaian Deviasi Keuangan Utama 31 Des 2016 31 Des 2016 Rp - penyertaan 1,351,079 1,043,171 77.21 307,908 -22.79 4 aset Tetap Inventaris 2,671,251 2,040,148 76.37 631,103 -23.63 5 Laba Sebelum pajak 1,717,800 2,099,510 122.22 381,710 22.22 6 ekuitas 10,588,906 10,178,699 96.13 410,206 -3.87 - Modal Disetor 2,610,244 2,424,073 92.87 186,170 -7.13 - agio Saham 1,337,253 823,423 61.58 513,830 -38.42 - Selisis penilaian Kembali aktiva Tetap 1,558,378 1,558,378 100.00 0.00 - Cadangan 3,032,786 3,032,786 100.00 0.00 - Laba Tahun Lalu 693,183 693,183 100.00 0.00 - Laba Setelah pajak 1,357,062 1,646,856 121.35 289,794 21.35 7 rasio - rasio - Car 17.86 18.78 -0.92 - npL - Gross 1.99 1.59 0.40 - npL - netto 0.61 0.74 -0.14 - roe 19.52 22.93 -3.42 - roa 2.01 2.32 -0.31 - nIM 6.28 7.35 -1.07 - Bopo 85.50 82.91 2.59 - LDr 91.83 86.70 5.13 Asset tercapai sebesar 109,20 dari target sebesar Rp88,84 triliun, dengan realisasi sebesar Rp97,01 triliun, ketercapaian tersebut dipengaruhi oleh: a. Penghimpunan Dana Penghimpunan dana tercapai 110,19 dari target Rp75,65 triliun, realisasi sebesar Rp83,37 triliun dengan rincian sebagai berikut. 1. Dana Pihak Ketiga • Dana Pihak Ketiga tercapai 104,98 dari target Rp69,37 triliun, realisasi sebesar Rp72,83 triliun dengan komposisi pencapaian: • Giro tercapai sebesar 67,98 dari target Rp25,20 triliun, realisasi sebesar Rp17,13 triliun • Tabungan tercapai sebesar 113,69 dari target Rp14,80 triliun, realisasi sebesar Rp16,83 triliun • Deposito tercapai sebesar 132,35 dari target Rp29,37 triliun, realisasi sebesar Rp38,87 triliun 2. Dana Lainnya Pencapaian dana lainnya sebesar 167,59 dari target Rp6,29 triliun, tercapai sebesar Rp10,54 triliun, dengan komposisi: a. Simpanan dari Bank Lain, tercapai sebesar 361,08 dari target Rp1,49 triliun, terealisasi sebesar Rp5,37 triliun b. Surat Berharga Yang Diterbitkan, tercapai sebesar 74,05 dari target Rp3,12 triliun, terealisasi sebesar Rp2,31 triliun Asset tercapai sebesar 109,20 dari target sebesar Rp88,84 triliun, dengan realisasi sebesar Rp97,01 triliun, ketercapaian tersebut dipengaruhi oleh:

a. Penghimpunan Dana

Penghimpunan dana tercapai 110,19 dari target Rp75,65 triliun, realisasi sebesar Rp83,37 triliun dengan rincian sebagai berikut. 1. Dana Pihak Ketiga • Dana Pihak Ketiga tercapai 104,98 dari target Rp69,37 triliun, realisasi sebesar Rp72,83 triliun dengan komposisi pencapaian: • Giro tercapai sebesar 67,98 dari target Rp25,20 triliun, realisasi sebesar Rp17,13 triliun • Tabungan tercapai sebesar 113,69 dari target Rp14,80 triliun, realisasi sebesar Rp16,83 triliun • Deposito tercapai sebesar 132,35 dari target Rp29,37 triliun, realisasi sebesar Rp38,87 triliun 2. Dana Lainnya Pencapaian dana lainnya sebesar 167,59 dari target Rp6,29 triliun, tercapai sebesar Rp10,54 triliun, dengan komposisi: a. Simpanan dari Bank Lain, tercapai sebesar 361,08 dari target Rp1,49 triliun, terealisasi sebesar Rp5,37 triliun b. Surat Berharga Yang Diterbitkan, tercapai sebesar 74,05 dari target Rp3,12 triliun, terealisasi sebesar Rp2,31 triliun Laporan Tahunan 2016 246 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 247 Growing Together with New Expanding Opportunities c. Repo, tercapai sebesar 178,04 dari target Rp1,5 triliun tercapai sebesar Rp2,67 triliun d. Pinjaman Yang Diterima, tercapai sebesar 105,83 dari target sebesar Rp181 miliar, terealisasi sebesar Rp191 miliar

b. Penggunaan Dana

Penggunaan Dana tercapai 109,39 dari target sebesar Rp82,03 triliun, terealisasi sebesar Rp89,74 triliun, dengan rincian sebagai berikut. 1. Kredit Kredit tercapai sebesar 99,12 dari target sebesar Rp63,70 triliun, realisasi sebesar Rp63,14 triliun. Adapun realisasi pencapaian kredit persegmen sebagai berikut. • Fokus kepada perbaikan NPL disegmen kredit mikro dan KPR • Pencairan kredit terutama sektor produktif dilakukan lebih prudent untuk menjaga kualitas realisasinya • Realisasi kredit Konsumer masih dibawah target yakni sebesar 99,38 dari target sebesar Rp44,50 triliun tercapai sebesar Rp44,23 triliun • Realisasi kredit KPR yang masih dibawah target yakni sebesar 87 dari target sebesar Rp5.1 triliun tercapai sebesar Rp4,5 triliun • Realisasi kredit Komersial tercapai sebesar 108,27 dari target sebesar Rp10.00 triliun tercapai sebesar Rp10,83 triliun • Realisasi kredit BPRLKM tercapai sebesar 105,91 dari target sebesar Rp2.01 triliun tercapai sebesar Rp2,13 triliun • Realisasi kredit UMKM yang masih dibawah target yakni sebesar 69 dari target sebesar Rp2.0 triliun tercapai sebesar Rp1,3 triliun 2. Penempatan Pada BI Penempatan pada BI tercapai sebesar 186,38 dari target sebesar Rp7,9 triliun, dengan realisasi sebesar Rp14,8 triliun 3. Penempatan Pada Bank Lain Pencapaian pada Bank Lain sebesar 145,01 dari target sebesar Rp1,1 triliun, dengan realisasi sebesar Rp1,6 triliun 4. Surat Berharga Yang Dimiliki Pencapaian sebesar 115,22 dari target sebesar Rp7,9 triliun dengan realisasi sebesar Rp9,13 triliun 5. Penyertaan Pencapaian sebesar 77,21 dari target sebesar Rp1,35 triliun dengan realisasi sebesar Rp1,04 triliun a. Repo, tercapai sebesar 178,04 dari target Rp1,5 triliun tercapai sebesar Rp2,67 triliun b. Pinjaman Yang Diterima, tercapai sebesar 105,83 dari target sebesar Rp181 miliar, terealisasi sebesar Rp191 miliar

b. Penggunaan Dana

Penggunaan Dana tercapai 109,39 dari target sebesar Rp82,03 triliun, terealisasi sebesar Rp89,74 triliun, dengan rincian sebagai berikut. 1. Kredit Kredit tercapai sebesar 99,12 dari target sebesar Rp63,70 triliun, realisasi sebesar Rp63,14 triliun. Adapun realisasi pencapaian kredit persegmen sebagai berikut. • Fokus kepada perbaikan NPL disegmen kredit mikro dan KPR • Pencairan kredit terutama sektor produktif dilakukan lebih prudent untuk menjaga kualitas realisasinya • Realisasi kredit Konsumer masih dibawah target yakni sebesar 99,38 dari target sebesar Rp44,50 triliun tercapai sebesar Rp44,23 triliun • Realisasi kredit KPR yang masih dibawah target yakni sebesar 87 dari target sebesar Rp5.1 triliun tercapai sebesar Rp4,5 triliun • Realisasi kredit Komersial tercapai sebesar 108,27 dari target sebesar Rp10.00 triliun tercapai sebesar Rp10,83 triliun • Realisasi kredit BPRLKM tercapai sebesar 105,91 dari target sebesar Rp2.01 triliun tercapai sebesar Rp2,13 triliun • Realisasi kredit UMKM yang masih dibawah target yakni sebesar 69 dari target sebesar Rp2.0 triliun tercapai sebesar Rp1,3 triliun 2. Penempatan Pada BI Penempatan pada BI tercapai sebesar 186,38 dari target sebesar Rp7,9 triliun, dengan realisasi sebesar Rp14,8 triliun 3. Penempatan Pada Bank Lain Pencapaian pada Bank Lain sebesar 145,01 dari target sebesar Rp1,1 triliun, dengan realisasi sebesar Rp1,6 triliun 4. Surat Berharga Yang Dimiliki Pencapaian sebesar 115,22 dari target sebesar Rp7,9 triliun dengan realisasi sebesar Rp9,13 triliun 5. Penyertaan Pencapaian sebesar 77,21 dari target sebesar Rp1,35 triliun dengan realisasi sebesar Rp1,04 triliun TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW

c. Laba Sebelum Pajak

Laba sebelum pajak tercapai 122,22, dari target 1,7 triliun terealisasi sebesar Rp2,1 triliun PrOYEKSI 2017 Manajemen Perseroan telah menyusun Rencana Bisnis Bank untuk tahun 2017 dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini dan proyeksi perekonomian di tahun 2017, baik dari segi makro maupun mikro. Adapun asumsi mikro maupun makro yang digunakan ialah sebagai berikut. Tabel Asumsi Proyeksi Keuangan Tahun 2017 Aset pertumbuhan aset : 8 Market Share : 1,45 Dana Pihak Ketiga pertumbuhan DpK : 15 Market Share : 1,46 CaSa rasio : 53 petumbuhan Berdasarkan produk Giro : 18 Tabungan : 19 Deposito : 12 Kredit yang Diberikan pertumbuhan Kredit : 12 Market Share : 1,41 Pertumbuhan berdasarkan Segmentasi Kredit retail Konsumer : 10,21 Kredit Korporasi Komersial : 14 Kredit uMKM : 29 Kredit Bpr LKM : 24 Kredit Kpr KKB : 14 Komposisi berdasarkan jenis Penggunaan Kredit Konsumsi : 77 Kredit produktif : 23 NPL npL Gross : 1,70 Likuiditas LDr : 92 Catatan: Market Share Aset dihitung dari proyeksi aset bank bjb tahun 2017 dibagi proyeksi aset perbankan nasional tahun 2017 Market Share Dana Pihak Ketiga dihitung dari proyeksi Dana Pihak Ketiga bank bjb tahun 2017 dibagi proyeksi Dana Pihak Ketiga perbankan nasional tahun 2017. Market Share Kredit dihitung dari proyeksi Kredit bank bjb tahun 2017 dibagi proyeksi Kredit perbankan nasional tahun 2017. Berdasarkan asumsi mikro dan makro di atas, bank bjb menuyusun Rencana Bisnis Bank untuk tahun 2017 yang diuraikan sebagai berikut.

c. Laba Sebelum Pajak

Laba sebelum pajak tercapai 122,22, dari target 1,7 triliun terealisasi sebesar Rp2,1 triliun PrOYEKSI 2017 Manajemen Perseroan telah menyusun Rencana Bisnis Bank untuk tahun 2017 dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini dan proyeksi perekonomian di tahun 2017, baik dari segi makro maupun mikro. Adapun asumsi mikro maupun makro yang digunakan ialah sebagai berikut. Tabel Asumsi Proyeksi Keuangan Tahun 2017 Berdasarkan asumsi mikro dan makro di atas, bank bjb menuyusun Rencana Bisnis Bank untuk tahun 2017 yang diuraikan sebagai berikut. TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW Laporan Tahunan 2016 248 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 249 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Perbandingan Realisasi 2016 Dengan Rencana Bisnis Bank 2017 Uraian Realisasi 2016 Proyeksi 2017 Penghimpun Dana Dana pihak Ketiga: 73,029,838 77,059,500 Giro - 22,591,100 Tabungan - 18,326,000 Simpanan Berjangka - 36,142,400 Dana Lainnya: 7,662,782 Kewaiban Kepada Bank Lain - 2,052,569 Surat Berharga Yang diterbitkan 2,311,606 4,921,186 pinjaman yang Diterima 246,055 189,027 repo 2,670,589 500,000 Penyaluran Dana penempatan pada Bank Indonesia 5,516,363 7,096,744 penempatan pada Bank Lain 261,797 1,275,169 Surat Berharga yang Dimiliki 9,206,598 9,958,073 Kredit yang Diberikan 62,754,600 71,197,327 penyertaan 30,681 1,478,380 Ekuitas Modal Disetor 2,424,073 2,540,740 agio Saham - 1,406,756 Selisih penilaian Kembali aktiva tetap 1,592,653 1,558,378 Cadangan - 3,032,786 Laba Tahun Lalu 7,712,880 1,462,480 Laba Setelah pajak 1,153,225 1,436,220 Laba Sebelum pajak 1,463,908 1,818,000 Aset Tetap dan Inventaris 2,740,397 4,805,426 Aset 102,318,457 98,750,000 Rasio – Rasio Car 18.43 17.48 roe 21.81 19.24 roa 2.22 1.94 nIM 7.40 6.99 LDr 86.70 92.39 Bopo 82.70 83.40 TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW Uraian Realisasi 2016 Proyeksi 2017 npL-Gross 1.69 1.70 npL-netto 0.75 0.58 Adapun uraian terkait target keuangan tahun 2017 ialah sebagai berikut.

a. aset

Memperhatikan kondisi ekonomi makro yang cenderung naik-turun, serta berdasarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan mencapai kisaran 5.1 maka target pertumbuhan aset tahun 2017 diarahkan untuk dapat meningkatkan market share sebesar 1,45 pada tahun 2017 melalui pertumbuhan aset sebesar 8

b. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Dana Pihak ketiga bank bjb pada tahun 2015 sebesar

Rp62,7 triliun dengan rata – rata pertumbuhan DPK bank bjb selama tiga tahun terakhir sebesar 14,8 lebih tinggi dari rata – rata pertumbuhan DPK perbankan nasional sebesar 9,75. Target DPK pada tahun 2017 diarahkan untuk dapat meningkatkan DPK sebesar 15 dengan proyeksi market share sebesar 1,46.

c. Penyaluran Kredit Posisi kredit bank bjb pada tahun 2015 sebesar Rp55,29

triliun dengan rata-rata pertumbuhan kredit selama tiga tahun terakhir sebesar 16,22 masih di atas rata – rata kredit perbankan nasional pada periode yang sama sebesar 7,21, sedangkan realisasi kredit sampai dengan semester I tahun 2016 sebesar Rp60,13 triliun. Perlambatan kredit di pertengahan tahun 2016 terjadi seiring kehati-hatian perbankan dalam menyalurkan kredit karena meningkatnya risiko kredit untuk sektor-sektor ekonomi tertentu Sejalan dengan strategi tahun 2017 yaitu membangun fondasi yang lebih kuat untuk pertumbuhan bisnis bank yang berkualitas build stronger foundation for quality growth, maka untuk menjaga profitabilitas bank, pertumbuhan kredit diproyeksikan sebesar 12 dengan market share sebesar 1,41. INfOrMaSI MatErIaL YaNG tErJaDI SEtELaH taNGGaL LaPOraN aKUNtaN bank bjb tidak memiliki informasi material penting yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. Adapun uraian terkait target keuangan tahun 2017 ialah sebagai berikut.

a. aset

Memperhatikan kondisi ekonomi makro yang cenderung naik-turun, serta berdasarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan mencapai kisaran 5.1 maka target pertumbuhan aset tahun 2017 diarahkan untuk dapat meningkatkan market share sebesar 1,45 pada tahun 2017 melalui pertumbuhan aset sebesar 8

b. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Dana Pihak ketiga bank bjb pada tahun 2015 sebesar

Rp62,7 triliun dengan rata – rata pertumbuhan DPK bank bjb selama tiga tahun terakhir sebesar 14,8 lebih tinggi dari rata – rata pertumbuhan DPK perbankan nasional sebesar 9,75. Target DPK pada tahun 2017 diarahkan untuk dapat meningkatkan DPK sebesar 15 dengan proyeksi market share sebesar 1,46.

c. Penyaluran Kredit Posisi kredit bank bjb pada tahun 2015 sebesar Rp55,29

triliun dengan rata-rata pertumbuhan kredit selama tiga tahun terakhir sebesar 16,22 masih di atas rata – rata kredit perbankan nasional pada periode yang sama sebesar 7,21, sedangkan realisasi kredit sampai dengan semester I tahun 2016 sebesar Rp60,13 triliun. Perlambatan kredit di pertengahan tahun 2016 terjadi seiring kehati-hatian perbankan dalam menyalurkan kredit karena meningkatnya risiko kredit untuk sektor-sektor ekonomi tertentu Sejalan dengan strategi tahun 2017 yaitu membangun fondasi yang lebih kuat untuk pertumbuhan bisnis bank yang berkualitas build stronger foundation for quality growth, maka untuk menjaga profitabilitas bank, pertumbuhan kredit diproyeksikan sebesar 12 dengan market share sebesar 1,41. INfOrMaSI MatErIaL YaNG tErJaDI SEtELaH taNGGaL LaPOraN aKUNtaN bank bjb tidak memiliki informasi material penting yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. Laporan Tahunan 2016 250 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 251 Growing Together with New Expanding Opportunities KEBIJaKaN DIVIDEN Kebijakan dividen setiap tahun ditetapkan melalui persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPS Tahunan. Pada tahun 2016, Perseroan telah melakukan pembayaran dividen kas sebesar Rp 549.549.857.736,- lima ratus empat puluh sembilan miliar lima ratus empat puluh sembilan juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu tujuh ratus tiga puluh enam rupiah atau sebesar 40 dari laba bersih tahun buku 2015. Penggunaan laba tahun 2015 ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tanggal 23 Maret 2016 sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris No.61 oleh R. Tendy Suwarman, SH. Sedangkan, penggunaan laba tahun 2014 ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tanggal 31 Maret 2015 sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris No.117 oleh R. Tendy Suwarman, SH. Berdasarkan keputusan RUPS tersebut di atas, penggunaan laba tahun 2015 dan 2014 ditetapkan sebagai berikut. Tabel Penggunaan Tahun berjalan dalam jutaan Rupiah 2015 2014 pembagian dividen 822,246 694,253 pembentukan cadangan umum 549,549 409,299 Jasa produksi dan beban corporate social responsibility dibukukan sebagai beban pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan . Adapun jadwal pembayaran dividen tunai selama 2dua tahun terakhir diuraikan sebagai beirkut. Tabel jadwal Pembayaran Dividen Tunai Tahun buku 2014 dan 2015 Keterangan Tanggal Tahun Buku 2014 akhir periode perdagangan Saham Dengan hak Dividen Cum Dividen pasar reguler dan negosiasi 8 april 2015 pasar Tunai 13 april 2015 awal periode perdagangan Saham Tanpa hak Dividen ex Dividen pasar reguler dan negosiasi 9 april 2015 pasar Tunai 14 april 2015 Tanggal Daftar pemegang Saham yang berhak Dividen recording Date 13 april 2015 Tanggal pembayaran Dividen Tunai Tahun Buku 2014 30 april 2015 Tahun Buku 2015 KEBIJaKaN DIVIDEN Kebijakan dividen setiap tahun ditetapkan melalui persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPS Tahunan. Pada tahun 2016, Perseroan telah melakukan pembayaran dividen kas sebesar Rp 549.549.857.736,- lima ratus empat puluh sembilan miliar lima ratus empat puluh sembilan juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu tujuh ratus tiga puluh enam rupiah atau sebesar 40 dari laba bersih tahun buku 2015. Penggunaan laba tahun 2015 ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tanggal 23 Maret 2016 sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris No.61 oleh R. Tendy Suwarman, SH. Sedangkan, penggunaan laba tahun 2014 ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tanggal 31 Maret 2015 sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris No.117 oleh R. Tendy Suwarman, SH. Berdasarkan keputusan RUPS tersebut di atas, penggunaan laba tahun 2015 dan 2014 ditetapkan sebagai berikut. Tabel Penggunaan Tahun berjalan dalam jutaan Rupiah Jasa produksi dan beban corporate social responsibility dibukukan sebagai beban pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan . Adapun jadwal pembayaran dividen tunai selama 2dua tahun terakhir diuraikan sebagai beirkut. Tabel jadwal Pembayaran Dividen Tunai Tahun buku 2014 dan 2015 TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW Keterangan Tanggal akhir periode perdagangan Saham Dengan hak Dividen Cum Dividen pasar reguler dan negosiasi 31 Maret 2016 pasar Tunai 5 april 2016 awal periode perdagangan Saham Tanpa hak Dividen ex Dividen pasar reguler dan negosiasi 1 april 2016 pasar Tunai 6 april 2016 Tanggal Daftar pemegang Saham yang berhak Dividen recording Date 5 april 2016 Tanggal pembayaran Dividen Tunai Tahun Buku 2015 27 april 2016 Selain itu, adapun dividen yang telah dibayarkan oleh bank bjb dan Dividen of Payout Ratio selama 8 tahun terakhir. Tabel Pembayaran Dividen xxx Tahun buku Pemerintah Publik Total Dividen Per Lembar Saham Payout Ratio 2015 616.684.142.877 205.561.348.000 822.245.490.877 84,8 40,00 2014 520.690.856.484 173.563.591.000 694.254.447.484 71,6 63,00 2013 567.960.277.815 189.320.062.250 757.280.340.065 78,1 55,00 2012 497.883.069.805 165.960.996.659 663.844.066.464 68,5 56,00 2011 444.129.883.759 148.043.270.849 592.173.154.608 61,1 62,50 2010 433.958.178.660 144.652.703.027 578.610.881.686 59,7 65,00 KEPEMILIKaN SaHaM OLEH MaNaJEMEN DaNataU KarYaWaN Bank bjb pada tahun 2010 melakukan aksi korporasi berupa IPO Initial Public Offering. bank bjb mengeluarkan kebijakan pada karyawannya untuk memiliki sejumlah saham dari bank bjb dengan nama program EMSA Employee and Management Stock Alocation sebagaimana yang disepakati oleh manajemen bahwa alokasi jumlah saham untuk karyawan adalah sebanyak 10 dari jumlah saham yang ditawarkan ke publik atau sebanyak 2.424.072.500 lembar saham. Berdasarkan hasil penawaran awal bookbuilding, jumlah pemesanan saham EMSA yang disampaikan oleh seluruh karyawan bank bjb adalah sebesar Rp46.360.200.000,00 atau 3,2 dari jumlah saham yang ditawarkan ke publik. Program EMSA tersebut memiliki jangka waktu maksimal 6 Bulan dengan persyaratan yang berhak mengikuti program ini adalah karyawan tetap bank bjb dengan excercise price Rp600,- Selain itu, adapun dividen yang telah dibayarkan oleh bank bjb dan Dividen of Payout Ratio selama 8 tahun terakhir. KEPEMILIKaN SaHaM OLEH MaNaJEMEN DaNataU KarYaWaN Bank bjb pada tahun 2010 melakukan aksi korporasi berupa IPO Initial Public Offering. bank bjb mengeluarkan kebijakan pada karyawannya untuk memiliki sejumlah saham dari bank bjb dengan nama program EMSA Employee and Management Stock Alocation sebagaimana yang disepakati oleh manajemen bahwa alokasi jumlah saham untuk karyawan adalah sebanyak 10 dari jumlah saham yang ditawarkan ke publik atau sebanyak 2.424.072.500 lembar saham. Berdasarkan hasil penawaran awal bookbuilding, jumlah pemesanan saham EMSA yang disampaikan oleh seluruh karyawan bank bjb adalah sebesar Rp46.360.200.000,00 atau 3,2 dari jumlah saham yang ditawarkan ke publik. Program EMSA tersebut memiliki jangka waktu maksimal 6 Bulan dengan persyaratan yang berhak mengikuti program ini adalah karyawan tetap bank bjb dengan excercise price Rp600,- Laporan Tahunan 2016 252 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 253 Growing Together with New Expanding Opportunities rEaLISaSI PENGGUNaaN DaNa HaSIL PENaWaraN UMUM Adapun realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum bank bjb diuraikan sebagai berikut. dalam Juta Rupiah No. jenis Penawaran Umum Tanggal Efektif Nilai Realisasi Hasil Penawaran Umum Rencana Penggunaan Dana Menurut Prospektus Realisasi Penggunaan Dana Menurut Prospektus Sisa Dana Hasil Penawaran Umum jumlah Hasil Penawaran Umum biaya Penawaran Umum Hasil bersih Ekspansi Kredit Ekspansi jaringan Kantor Ekspansi Teknologi Informasi Total Ekspansi Kredit Ekspansi jaringan Kantor Ekspansi Teknologi Informasi Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1. Initial public offering Ipo 8 Juli 2010 1,454,444 25,003 1,429,441 1,143,553 142,944 142,944 1,429,441 1,143,553 142,944 142,944 1,429,441 - jumlah 1,454,444 25,003 1,429,441 1,143,553 142,944 142,944 1,429,441 1,143,553 142,944 142,944 1,429,441 - INfOrMaSI traNSaKSI MatErIaL YaNG MENGaNDUNG BENtUraN KEPENtINGaN DaNataU traNSaKSI DENGaN PIHaK BErELaSI KEBIJaKaN MEKaNISME rEVIU ataS traNSaKSI DaN PEMENUHaN PEratUraN DaN KEtENtUaN tErKaIt bank bjb memiliki kebijakan mengenai penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, sebagaimana diatur dalam Manual Ketentuan Kredit. Evaluasi dan pengkinian atas kebijakan dalam Manual Ketentuan Kredit tersebut dilakukan secara berkala. Pendanaan kepada pihak terkait dan kepada debitur dengan dana dalam jumlah besar senantiasa dilakukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, serta telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan maupun peraturan perundang-undangan lain yang berlaku, antara lain menyangkut aspek Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK. Selain itu, pendanaan kepada pihak terkait juga harus diputuskan oleh Dewan Komisaris secara independen. Pelaporan rutin BMPK kepada Otoritas Jasa Keuangan dilakukan secara tepat waktu dan sepanjang tahun 2016 tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan atas BMPK. rEaLISaSI PENGGUNaaN DaNa HaSIL PENaWaraN UMUM Adapun realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum bank bjb diuraikan sebagai berikut. dalam Juta Rupiah INfOrMaSI traNSaKSI MatErIaL YaNG MENGaNDUNG BENtUraN KEPENtINGaN DaNataU traNSaKSI DENGaN PIHaK BErELaSI KEBIJaKaN MEKaNISME rEVIU ataS traNSaKSI DaN PEMENUHaN PEratUraN DaN KEtENtUaN tErKaIt bank bjb memiliki kebijakan mengenai penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, sebagaimana diatur dalam Manual Ketentuan Kredit. Evaluasi dan pengkinian atas kebijakan dalam Manual Ketentuan Kredit tersebut dilakukan secara berkala. Pendanaan kepada pihak terkait dan kepada debitur dengan dana dalam jumlah besar senantiasa dilakukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, serta telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan maupun peraturan perundang-undangan lain yang berlaku, antara lain menyangkut aspek Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK. Selain itu, pendanaan kepada pihak terkait juga harus diputuskan oleh Dewan Komisaris secara independen. Pelaporan rutin BMPK kepada Otoritas Jasa Keuangan dilakukan secara tepat waktu dan sepanjang tahun 2016 tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan atas BMPK. TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW Selama tahun 2016 tidak terdapat pelanggaran danatau pelampauan terhadap BMPK atas penyediaan dana kepada Pihak Terkait bank bjb. KEWaJaraN traNSaKSI Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 Revisi 2010 tentang “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”, yang didefinisikan antara lain: Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika: entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain; satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya; kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor; Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi sebagai orang atau anggota keluarga terdekat yang memiliki relasi dengan entitas pelapor; atau orang yang diidentifikasi sebagai anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor yang memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas atau entitas induk dari entitas. Berdasarkan ketentuan tersebut, pihak-pihak berelasi dan sifat hubungannya dengan Bank diuraikan sebagai berikut. NaMa DaN SIfat HUBUNGaN BErELaSI Dalam kegiatan normal usaha, Bank dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena hubungan kepemilikan danatau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak pihak berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama. Selama tahun 2016 tidak terdapat pelanggaran danatau pelampauan terhadap BMPK atas penyediaan dana kepada Pihak Terkait bank bjb. KEWaJaraN traNSaKSI Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 Revisi 2010 tentang “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”, yang didefinisikan antara lain: Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika: entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain; satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya; kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor; Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi sebagai orang atau anggota keluarga terdekat yang memiliki relasi dengan entitas pelapor; atau orang yang diidentifikasi sebagai anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor yang memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas atau entitas induk dari entitas. Berdasarkan ketentuan tersebut, pihak-pihak berelasi dan sifat hubungannya dengan Bank diuraikan sebagai berikut. NaMa DaN SIfat HUBUNGaN BErELaSI Dalam kegiatan normal usaha, Bank dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena hubungan kepemilikan danatau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak pihak berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama. Laporan Tahunan 2016 254 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 255 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Nama dan Sifat Hubungan Berelasi No. Pihak-pihak berelasi Sifat hubungan istimewa Transaksi 1. pemerintah provinsi Jawa Barat pemegang saham pengendali Giro Simpanan nasabah Kredit yang diberikan 2. Manajemen kunci hubungan pengendalian kegiatan perusahan Kredit yang diberikan Simpanan nasabah 3. Bpr dan pD-LpK hubungan kepemilikan melalui pemerintah provinsi dan kabupaten penyertaan saham Simpanan dari bank lain 4. pT asuransi Bangun askrida hubungan kepemilikan melalui pemerintah provinsi dan kabupaten asuransi rEaLISaSI traNSaKSI Tabel berikut menunjukkan jumlah agregat dari transaksi pihak yang berelasi selain manajemen kunci pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Tabel Transaksi dengan Pihak Berelasi Keterangan 31 Desember 2016 31 Desember 2015 aset Kredit yang diberikan 1.113.540 919.325 penyertaan saham 31.984 31.984 Total aset dari pihak – pihak berelasi 1.145.524 951.309 Cadangan kerugian penurunan nilai dari pihak-pihak berelasi 9.256 66.405 Total aset dari pihak -pihak berelasi - neto 1.136.268 884.904 persentase total aset pihak be relasi terhadap total aset - neto 1,11 0,99 Liabilitas Simpanan nasabah dan simpanan nasabah syariah 11.914.201 15.370.650 Simpanan dari bank lain 307.880 189.840 Dana syirkah temporer 8.577 9.007 Total liabilitias dan dana syirkah temporer kepada pihak-pihak berelasi 12.230.658 15.569.497 persentase total liabilitas dan dana syirkah temporer pihak berelasi terhadap total liabilitas dan total dana syirkah temporer 13,20 19,24 pendapatan bunga dan bagi hasil Kredit yang diberikan dan pembiayaan piutang syariah 126.655 127.263 Total pendapatan bunga dan syariah dari pihak-pihak berelasi 126.655 127.263 persentase terhadap total pendapatan bunga dan syariah 1,19 1,27 Beban bunga dan bonus Simpanan nasabah, simpanan nasabah syariah, dan dana syirkah temporer 579.349 1.008.194 Simpanan dari bank lain 13.482 9.055 Total beban bunga dan bonus dari pihak - pihak berelasi 592.831 1.017.249 persentase terhadap total beban bunga dan bonus 12,89 19,91 Selain itu, adapun realisasi transaksi dengan manajemen kunci diuraikan dalam tabel sebagai berikut. Tabel Transaksi dengan Pihak Berelasi TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW Keterangan 31 Desember 2016 31 Desember 2015 aset Kredit yang diberikan 59.350 51.526 Cadangan kerugian penurunan nilai dari manajemen kunci 54 10 Total kredit yang diberikan dan piutangpembiayaan syariah dari manajemen kunci 59.296 51.516 persentase terhadap total aset 0,06 0,06 Liabilitas Simpanan nasabah dan simpanan nasabah syariah 62.044 502.190 persentase terhadap total liabilitas dan dana syirkah temporer 0,07 0,62 pendapatan bunga dan bagi hasil Kredit yang diberikan dan piutangpembiayaan syariah 487 7.133 persentase terhadap total pendapatan bunga dan syariah 0,005 0,07 Beban bunga dan bonus Simpanan nasabah dan simpanan nasabah syariah 2.775 - persentase terhadap total beban bunga dan bonus 0,06 - Beban gaji dan tunjangan Direksi 62.400 65.340 Dewan Komisaris 20.817 32.396 Karyawan Kunci 71.118 57.751 Total 154.335 155.487 persentase terhadap total beban tenaga kerja dan tunjangan karyawan 7,13 8,8 KOMItMEN DaN KONtINJENSI bank bjb mempunyai komitmen dan kontijensi. Adapun Ikhtisar komitmen dan kontijensi bank bjb diuraikan sebagai berikut. Tabel Komitmen dan Kontinjensi dalam jutaan Rupiah Keterangan 31 Desember 2016 31 Desember 2015 Tagihan komitmen 4.496.285 3.120.833 posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 1.026.409 441.120 Lainnya 3.469.876 2.679.713 Liabilitas Komitmen 7.861.834 5.288.876 Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan 3.748.310 2.911.959 posisi penjualan spot dan derivative yang masih berjalan 1.065.867 - Irrevocable letters of credit yang masih berjalan 49.349 9.164 Lainnya 2.998.308 2.367.753 Tagihan kontinjensi Tagihan bunga dan marjin piutang dalam penyelesaian 378.594 536.268 Liabilitas kontinjensi Garansi yang diterbitkan 1.375.078 1.687.060 PErUBaHaN PEratUraN PErUNDaNG – UNDaNGaN YaNG BErPENGarUH SIGNIfIKaN tErHaDaP BaNK Adapun perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh terhadap Bank beserta dampak serta respon rEaLISaSI traNSaKSI Tabel berikut menunjukkan jumlah agregat dari transaksi pihak yang berelasi selain manajemen kunci pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Tabel Transaksi dengan Pihak Berelasi Selain itu, adapun realisasi transaksi dengan manajemen kunci diuraikan dalam tabel sebagai berikut. Tabel Transaksi dengan Pihak Berelasi KOMItMEN DaN KONtINJENSI bank bjb mempunyai komitmen dan kontijensi. Adapun Ikhtisar komitmen dan kontijensi bank bjb diuraikan sebagai berikut. Tabel Komitmen dan Kontinjensi dalam jutaan Rupiah PErUBaHaN PEratUraN PErUNDaNG – UNDaNGaN YaNG BErPENGarUH SIGNIfIKaN tErHaDaP BaNK Adapun perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh terhadap Bank beserta dampak serta respon Laporan Tahunan 2016 256 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 257 Growing Together with New Expanding Opportunities Bank terhadap perubahan tersebut selama tahun 2016 adalah sebagai berikut. No. Peraturan Perundang- undangan Tanggal berlaku Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan 1. undang-undang nomor 9 Tahun 2016 tentang pencegahan dan penanganan Krisis Sistem Keuangan 15 april 2016 1. pencegahan dan penanganan Krisis Sistem Keuangan diselenggarakan berdasarkan asas: a. kepentingan nasional; b. kemanfaatan; c. keadilan; d. keterpaduan; e. efektivitas; f. efisiensi; dan g. kepastian hukum 2. pencegahan dan penanganan Krisis Sistem Keuangan meliputi: a. koordinasi pemantauan dan pemeliharaan Stabilitas Sistem Keuangan; b. penanganan Krisis Sistem Keuangan; dan c. penanganan permasalahan Bank Sistemik, baik dalam kondisi Stabilitas Sistem Keuangan normal maupun kondisi Krisis Sistem Keuangan 3. Koordinasi pemantauan dan pemeliharaan Stabilitas Sistem Keuangan mencakup bidang: a. fiskal; b. moneter; c. makroprudensial dan mikroprudensial jasa keuangan; d. pasar keuangan; e. infrastruktur keuangan, termasuk sistem pembayaran dan penjaminan simpanan; dan f. resolusi Bank. 4. penanganan Krisis Sistem Keuangan mencakup penanganan seluruh bidang sebagaimana dimaksud pada angka 3 diatas. 5. penanganan permasalahan Bank Sistemik meliputi penanganan permasalahan likuiditas dan solvabilitas Bank Sistemik. 1. Berdasarkan undang-undang tersebut, bank bjb sebagai Bank Sistemik wajib memenuhi ketentuan khusus mengenai rasio kecukupan modal dan rasio kecukupan likuiditas dan menyusun rencana aksi untuk disetujui oleh otoritas Jasa Keuangan. 2. rencana aksi tersebut paling sedikit memuat kewajiban pemegang saham pengendali dan atau pihak lain untuk menambah modal Bank serta mengubah jenis utang tertentu menjadi modal Bank. 2 undang-undang nomor 11 Tahun 2016 tentang pengampunan pajak 1 Juli 2016 1. Setiap Wajib pajak berhak mendapatkan pengampunan pajak, yaitu program penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap harta dan membayar utang Tebusan. 2. pengampunan pajak meliputi pengampunan atas kewajiban perpajakan sampai dengan akhir Tahun pajak Terakhir, yang belum atau belum sepenuhnya diselesaikan oleh Wajib pajak. Kewajiban perpajakan tersebut terdiri atas kewajiban: a. pajak penghasilan; dan b. pajak pertambahan nilai atau pajak pertambahn nilai dan pajak penjualan atas Barang Mewah. 3. pengampunan pajak diberikan kepada Wajib pajak melalui pengungkapan harta yang dimilikinya dalam Surat pernyataan. nilai harta yang diungkapkan dalam Surat pernyataan meliputi: a. nilai harta yang telah dilaporkan dalam SpT pph Terakhir; dan b. nilai harta tambahan yang belum atau belum seluruhnya dilaporkan dalam SpT pph Terakhir. 4. pengampunan pajak tidak berlaku bagi Wajib pajak yang sedang: a. Dilakukan penyidikan dan berkas penyidikannya telah dinyatakan lengkap oleh Kejaksanaan; b. Dalam proses peradilan; atau c. Menjalani hukuman pidana, atas Tindak pidana di Bidang perpajakan. 4. untuk memperoleh pengampunan pajak, Wajib pajak harus menyampaikan Surat pernyataan kepada Menteri dan harus memenuhi berbagai persyaratan antara lain membayar lunas uang Tebusan ke kas negara melalui Bank persepsi. 5. apabila Wajib pajak yang menyatakan akan mengalihkan dan menginvestasikan harta yang menjadi objek pengampunan pajak harus mengalihkan harta tersebut melalui Bank persepsi. 1. Sesuai dengan ketentuan dalam uu tersebut, Wajib pajak yang akan mengikuti pengampunan pajak dan menyatakan mengalihkan dan menginvestasikan harta yang menjadi objek pengampunan pajak harus membayar uang Tebusan dan mengalihkan harta tersebut melalui Bank persepsi yang ditunjuk secara khusus untuk itu. bank bjb telah ditunjuk sebagai Bank persepsiberdasarkan Keputusan Menteri Keuangan republik Indonesia nomor 600 KMK.032016 tanggal tentang penetapan Bank persepsi yang bertindak sebagai penerima uang Tebusan dalam rangka pelaksanaan pengampunan pajak. TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW No. Peraturan Perundang- undangan Tanggal berlaku Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan 3. peraturan otoritas Jasa Keuangan nomor 04poJK.032016 tanggal 26 Januari 2016 tentang penilaian Tingkat Kesehatan Bank umum 27 Januari 2016 1. Bank wajib memelihara dan atau meningkatkan Tingkat Kesehatan Bank dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko dalam melaksanakan kegiatan usaha. 2. Bank wajib melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan risiko risk-based Bank Rating baik secara individu maupun secara konsolidasi dengan cakupan penilaian terhadap faktor-faktor: a. profil risiko risk profile; b. Good Corporate Governance GCG; c. rentabilitas earnings; dan d. permodalan capital. 3. Bank wajib melakukan penilaian sendiri self-assessment atas Tingkat Kesehatan Bank dan dilakukan paling sedikit setiap semester untuk posisi akhir bulan Juni dan akhir bulan Desember. 1. poJK tersebut mencabut peraturan Bank Indonesia nomor 131pBI2011 tanggal 5 Januari 2011 tentang penilaian Tingkat Kesehatan Bank umum. 2. Dampak perubahan peraturan tersebut meliputi waktu penyampaian laporan, yaitu apabila batas waktu penyampaian hasil penilaian sendiri self-assessment Tingkat Kesehatan Bank jatuh pada hari Sabtu, hari Minggu atau hari libur, maka hasil penilaian sendiri tersebut disampaikan pada hari kerja berikutnya. 4. peraturan otoritas Jasa Keuangan nomor 05poJK.032016 tanggal 26 Januari 2016 tentang rencana Bisnis Bank 27 Januari 2016 1. Bank wajib menyusun rencana Bisnis secara realistis setiap tahun 2. penyusunan rencana Bisnis dilakukan dengan memperhatikan: a. Faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank; b. prinsip kehati-hatian; c. penerapan manajemen risiko; dan d. asas perbankan yang sehat. 3. rencana Bisnis wajib disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris. 4. Direksi wajib melaksanakan rencana Bisnis secara efektif. 5. Direksi wajib mengkomunikasi rencana Bisnis kepada: a. pemegang saham Bank; dan b. Seluruh jenjang organisasi yang ada pada Bank 6. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana Bisnis. 7. rencana Bisnis paling sedikit meliputi: a. ringkasan eksekutif; b. Kebijakan dan strategi manajemen; c. penerapan manajemen risiko dan kinerja Bank saat ini; d. proyeksi laporan keuangan beserta asumsi yang digunakan; e. proyeksi rasio-rasio dan pos-pos tertentu lainnya; f. rencana pendanaan; g. rencana penanaman dana; h. rencana penyertaan modal; i. rencana permodalan; j. rencana pengembangan organisasi dan sumber daya manusia; k. rencana penerbitan produk dan atau pelaksanaan aktivitas baru; l. rencana pengembangan dan atau perubahan jaringan kantor; m. Informasi lainnya. 1. poJK tersebut mencabut peraturan Bank Indonesia nomor 1221pBI2010 tanggal 19 oktober 2010 tentang rencana Bisnis Bank. 2. pada poJK tersebut, rencana penyertaan Modal bukan merupakan bagian dari rencana penanaman Dana. 3. rencana penyertaan modal tersebut harus dimuat secara lebih rinci yaitu paling sedikit meliputi: a. Bidang usaha; b. perkiraan jumlah dana yang akan ditanamkan; dan c. persentase kepemilikan termasuk aspek pengendalian. Laporan Tahunan 2016 258 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 259 Growing Together with New Expanding Opportunities No. Peraturan Perundang- undangan Tanggal berlaku Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan 5. peraturan otoritas Jasa Keuangan nomor 29poJK.042016 tanggal 29 Juli 2016 tentang Laporan Tahunan emiten atau perusahaan publik 29 Juli 2016 1. Direksi wajib menyusun Laporan Tahunan dan wajib ditelaah oleh Dewan Komisaris. 2. Laporan Tahunan wajib paling sedikit memuat: a. Ihktisar data keuangan penting; b. Informasi saham jika ada; c. Laporan Direksi; d. Laporan Dewan Komisaris; e. profil emiten atau perusahaan publik; f. analisis dan pembahasan manajemen; g. Tata kelola emiten atau perusahaan publik; h. Tanggung jawab sosial dan lingkungan emiten atau perusahaan publik; i. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan j. Surat pernyataan anggota Direksi dan anggota Dewan tentang tanggung jawab atas Laporan Tahunan 3. Laporan Tahunan wajib disajikan dalam Bahasa Indonesia. 4. Laporan Tahunan wajib disampaikan kepada otoritas Jasa Keuangan paling lambat pada akhir bulan keempat setelah tahun buku berakhir. Dalam hal Laporan Tahunan telah tersedia bagi pemegang saham sebelum jangka waktu penyampaian Laporan Tahunan berakhir, maka Laporan Tahunan wajib disampaikan kepada otoritas Jasa Keuangan pada tanggal yang sama dengan tersedianya Laporan Tahunan bagi pemegang saham. 5. Laporan Tahunan wajib tersedia bagi pemegang saham pada saat pemanggilan rupS Tahunan. 6. Laporan Tahunan wajib dimuat dalam SItus Web pada tanggal yang sama dengan penyampaian Laporan Tahunan kepada otoritas Jasa Keuangan. 7. Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab atas kebenaran isi Laporan Tahunan. 8. Laporan Tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada saat penyampaian Laporan Tahunan. Dalam hal terdapat anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris tidak menandatangani Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Laporan Tahunan. Dalam hal terdapat anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris tidak menandatangani Laporan Tahunan dan tidak memberikan alasan secara tertulis, anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris lain yang menandatangani Laporan Tahunan wajib menyertakan alasan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Laporan Tahunan. 1. poJK tersebut mencabut Keputusan Ketua Badan pengawas pasar Modal dan Lembaga Keuangan nomor Kep- 431BL2012 tanggal 1 agustus 2012 tentang penyampaian Laporan Tahunan emiten atau perusahaan publik peraturan X.K.6 2. Ketentuan dalam pasal 17 poJK tersebut melengkapi ketentuan terkait penandatanganan Laporan Tahunan oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris, sehingga dalam hal terdapat anggota Direksi dan atau anggota Dewan Komisaris tidak menandatangani Laporan Tahunan dan tidak memberikan alasan secara tertulis, maka anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris lain yang menandatangani Laporan Tahunan wajib menyertakan alasan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Laporan Tahunan. TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW No. Peraturan Perundang- undangan Tanggal berlaku Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan 6. peraturan otoritas Jasa Keuangan nomor 27poJK.032016 tanggal 22 Juli 2016 tentang penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi pihak utama Lembaga Jasa Keuangan 1 agustus 2016 1. Calon pihak utama wajib memperoleh persetujuan dari oJK sebelum menjalankan tindakan, tugas dan fungsinya sebagai pihak utama. 2. Bagi Bank, pihak utama tersebut meliputi: a. pemegang Saham pengendali b. anggota Direksi; dan c. anggota Dewan Komisaris. 3. Calon anggota Direksi, calon anggota Dewan Komisaris dan atau calon anggota Dewan pengawas Syariah yang belum memperoleh persetujuan oJK, dilarang melakukan tindakan, tugas dan fungsi sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau anggota Dewan pengawas Syariah LJK walaupun telah mendapat persetujuan dan diangkat oleh rupS. 4. Dalam rangka memberikan persetujuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, oJK melakukan penilaian kemampuan dan kepatutan kepada calon pihak utama. 5. penilaian kemampuan dan kepatutan dilakukan untuk menilai bahwa calon pihak utama memenuhi persyaratan: a. integritas dan kelayakan keuangan bagi calon pSp atau calon pengendali perusahaan perasuransian yang merupakan pemegang saham; b. integritas dan reputasi keuangan bagi calon pengendali perusahaan perasuransian yang bukan merupakan pemegang saham; c. integritas, reputasi keuangan dan kompetensi bagi selain calon pSp atau calon pengendali perusahaan perasuransian. 6. LJK harus terlebih dahulu melakukan penilaian sendiri self assessment terhadap calon pihak utama selain calon pSp dan calon pengendali perusahaan perasuransian sebelum diajukan kepada oJK dan hasil self assessment disampaikan kepada oJK pada saat pengajuan permohonan. 1. Terdapat pengaturan yang secara khusus mengatur mengenai kewajiban Bank untuk menyelenggarakan rupS untuk membatalkan pengangkatan calon anggota Direksi dan calon anggota Dewan Komisaris yang tidak disetujui oleh oJK namun telah diangkat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris. Laporan Tahunan 2016 260 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 261 Growing Together with New Expanding Opportunities No. Peraturan Perundang- undangan Tanggal berlaku Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan 7. peraturan otoritas Jasa Keuangan nomor 32poJK.032016 tanggal 8 agustus 2016 tentang perubahan atas peraturan otoritas Jasa Keuangan nomor 6poJK.032015 tentang Transparansi dan publikasi Laporan Bank. 12 agustus 2016 1. Laporan publikasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 terdiri atas: a. Laporan publikasi Bulanan; b. Laporan publikasi Triwulanan; c. Laporan publikasi Tahunan; dan d. Laporan publikasi Lain. 2. Kelengkapan dan kebenaran isi Laporan publikasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris Bank. 3. Bank wajib menyampaikan Laporan publikasi secara online melalui sistem pelaporan otoritas Jasa Keuangan 4. Laporan publikasi Triwulanan meliputi: a. laporan keuangan; b. informasi kinerja keuangan; c. informasi susunan dan komposisi pemegang Saham, susunan Direksi dan Dewan Komisaris serta susunan Dewan pengawas Syariah bagi Bank umum Syariah; dan d. informasi lain yang ditentukan oleh otoritas Jasa Keuangan. 5. Laporan publikasi Tahunan paling sedikit meliputi: a. informasi umum; b. laporan keuangan; c. informasi kinerja keuangan; d. pengungkapan permodalan dan praktik manajemen risiko yang diterapkan Bank, paling sedikit meliputi uraian jenis risiko, potensi kerugian yang dihadapi Bank, dan mitigasi risiko sebagaimana dimaksud dalam ketentuan yang mengatur mengenai permodalan dan manajemen risiko; e. pengungkapan lain sebagaimana diatur dalam standar akuntansi keuangan; dan f. informasi lain yang ditentukan oleh otoritas Jasa Keuangan. 6. Laporan publikasi Lain meliputi: a. Laporan Suku Bunga Dasar Kredit SBDK; b. Laporan Informasi danatau Fakta Material; dan; c. Laporan publikasi lainnya, apabila diperlukan oleh otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan industri perbankan. 1. poJK ini merubah peraturan otoritas Jasa Keuangan nomor 6poJK.032015 tentang Transparansi dan publikasi Laporan Bank. 2. Bank wajib menambahkan informasi kuantitatif eksposur risiko yang dihadapi Bank pada Laporan publikasi Triwulanan posisi akhir bulan Juni. 3. Bank wajib menambahkan informasi mengenai pengungkapan LCr Liquidity Coverage Ratio pada Laporan publikasi Triwulanan. 4. Bank wajib juga menyusun, mengumumkan dan menyampaikan Laporan Informasi dan atau Fakta Material sebagai bagian dari Laporan publikasi Lain. TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW No. Peraturan Perundang- undangan Tanggal berlaku Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan 8. peraturan otoritas Jasa Keuangan nomor 34poJK.032016 tanggal 22 September 2016 tentang perubahan atas peraturan otoritas Jasa Keuangan nomor 11poJK.03.2016 tentang Kewajiban penyediaan Modal Minimum Bank umum 26 September 2016 1. Selain kewajiban penyediaan modal minimum sesuai profil risiko, Bank wajib membentuk tambahan modal sebagai penyangga buffer 2. Tambahan modal dapat berupa: a. Capital Conservation Buffer; b. Countercyclical Buffer; danatau c. Capital Surcharge untuk Bank Sistemik. 3. Besarnya tambahan modal diatur: Capital Conservation Buffer ditetapkan sebesar 2,5 dua koma lima persen dari aTMr; a. Countercyclical Buffer ditetapkan dalam kisaran sebesar 0 nol persen sampai dengan 2,5 dua koma lima persen dari aTMr; b. Capital Surcharge untuk Bank Sistemik ditetapkan dalam kisaran sebesar 1 satu persen sampai dengan 2,5 dua koma lima persen dari aTMr. 4. Bank wajib membentuk tambahan modal berupa Capital Conservation Buffer secara bertahap mulai tanggal 1 Januari 2016. 5. Bank wajib memenuhi pembentukan Capital Conservation Buffer secara bertahap: a. sebesar 0,625 nol koma enam ratus dua puluh lima persen dari aTMr mulai tanggal 1 Januari 2016; b. sebesar 1,25 satu koma dua puluh lima persen dari aTMr mulai tanggal 1 Januari 2017; c. sebesar 1,875 satu koma delapan ratus tujuh puluh lima persen dari aTMr mulai tanggal 1 Januari 2018; dan d. sebesar 2,5 dua koma lima persen dari aTMr mulai tanggal 1 Januari 2019. 6. Bank wajib membentuk tambahan modal berupa Countercyclical Buffer mulai tanggal 1 Januari 2016. 7. Bank wajib membentuk Capital Surcharge bagi Bank Sistemik mulai tanggal 1 Januari 2016. 1. poJK ini merubah peraturan otoritas Jasa Keuangan nomor 11poJK.03.2016 tentang Kewajiban penyediaan Modal Minimum Bank umum. 2. Terdapat penambahan persyaratan mengenai Instrumen modal disetor yaitu: a. Tidak dapat dibayar kembali oleh Bank, kecuali memenuhi kriteria pembelian kembali saham treasury stock atau pada saat likuidasi; b. Tidak terdapat kesepakatan yang dapat meningkatkan senioritas instrument secara legal atau ekonomis. c. Terdapat penambahan karakteristik pembayaran dividen atau imbal hasil yaitu hanya dapat dilakukan jika Bank telah memenuhi seluruh kewajiban legal dan kontraktual serta melakukan pembayaran atas imbal hasil instrument modal lainnya. d. Diklasifikasikan sebagai ekuitas berdasarkan standar akuntansi keuangan. 3. Terdapat perubahan ketentuan mengenai faktor penambah dan faktor pengurang cadangan tambahan modal. 4. Terdapat penambahan persyaratan mengenai instrument modal inti tambahan . 5. Terdapat penambahan faktor pengurang modal yang tidak diperhitungkan dalam aTMr untuk risiko Kredit , yaitu: a. pajak tangguhan deferred tax, b. Goodwill, c. Seluruh aset tidak berwujud lainnya, d. Seluruh penyertaan Bank, e. Kekurangan modal shortfall dari pemenuhan tingkat rasio solvabilitas minimum rBC Minimum pada perusahaan asuransi yang dimiliki dan dikendalikan oleh Bank dan f. Faktor pengurang modal inti utama lainnya. 6. Terdapat penambahan persyaratan instrument modal pelengkap. Laporan Tahunan 2016 262 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 263 Growing Together with New Expanding Opportunities No. Peraturan Perundang- undangan Tanggal berlaku Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan 9. peraturan otoritas Jasa Keuangan nomor 38 poJK.032016 tanggal 7 Desember 2016 tentang penerapan Manajemen risiko dalam penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank umum 7 Desember 2016 1. Bank wajib menerapkan manajemen risiko secara efektif dalam penggunaan Teknologi Informasi. 2. penerapan manajemen risiko paling sedikit mencakup: 3. pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris; 4. kecukupan kebijakan, standar, dan prosedur penggunaan Teknologi Informasi; 5. kecukupan proses identifikasi, pengukuran pemantauan dan pengendalian risiko penggunaan Teknologi Informasi; dan 6. sistem pengendalian intern atas penggunaan Teknologi Informasi. 7. penerapan manajemen risiko harus dilakukan secara terintegrasi dalam setiap tahapan penggunaan Teknologi Informasi sejak proses perencanaan, pengadaan, pengembangan, operasional, pemeliharaan hingga penghentian dan penghapusan sumber daya Teknologi Informasi. 8. penerapan manajemen risiko dalam penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank wajib disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha Bank. 9. Bank wajib memiliki kebijakan, standar, dan prosedur penggunaan Teknologi Informasi dan wajib menerapkan kebijakan, standar, dan prosedur penggunaan Teknologi Informasi secara konsisten dan berkesinambungan. 10. Kebijakan, standar, dan prosedur penggunaan Teknologi Informasi paling sedikit meliputi aspek: a. manajemen; b. pengembangan dan pengadaan; c. operasional Teknologi Informasi; d. jaringan komunikasi; e. pengamanan informasi; f. rencana pemulihan Bencana; g. Layanan perbankan elektronik; h. penggunaan pihak penyedia jasa Teknologi Informasi; dan i. penyediaan jasa Teknologi Informasi oleh Bank. 1. poJK mencabut pBI nomor 9152007 tanggal 30 november 2007 tentang penerapan Manajemen risiko dalam Manajemen risiko Teknologi Informasi oleh Bank umum. 2. Bank wajib memiliki kebijakan, standar, dan prosedur atas manajemen risiko teknologi informasi, 3. Bank wajib melakukan kaji ulang dan pengkinian kebijakan, standar dan prosedur serta menetapka jangka waktu kaji ulang dan pengkinian tersebut 4. Bank wajib memastikan kelangsungan dan kestabilan operasional Teknologi Informasi serta memitigasi risiko yang berpotensi dapat mengganggu kegiatan operasional Bank. 5. Bank wajib menyediakan jaringan komunikasi yang memenuhi prinsip kerahasiaan confidentiality, integritas integrity, dan ketersediaan availability 6. Bank wajib memastikan ketersediaan jejak audit audit trail atas seluruh kegiatan penyelenggaraan TI untuk keperluan pengawasan, penegakan hukum, penyelesaian sengketa, verifikasi, pengujian dan pemeriksaan lain. 7. Bank wajib melaksanakan audit intern terhadap seluruh aspek dalam penyelenggaraan dan penggunaan TI sesuai kebutuhan, prioritas, dan hasil analisis risiko TI paling sedikit 1 satu kali dalam 1 satu tahun. TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW No. Peraturan Perundang- undangan Tanggal berlaku Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan 10. peraturan otoritas Jasa Keuangan nomor 55poJK.032016 tanggal 9 Desember 2016 tentang penerapan Tata Kelola Bagi Bank umum 9 Desember 2016 1. Bank wajib menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi yang paling sedikit diwujudkan dalam: a. pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris; b. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian intern; c. penerapan fungsi kepatuhan, audit intern, dan audit ekstern; d. penerapan manajemen risiko; e. penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar; f. rencana strategis; dan g. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan. 2. otoritas Jasa Keuangan melakukan penilaian terhadap penerapan Tata Kelola Bank 3. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank. Direksi wajib mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab Direksi sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dan peraturan perundang- undangan. 4. Direksi wajib menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 5. Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen. 6. Dewan Komisaris wajib memastikan penerapan Tata Kelola yang baik terselenggara dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 7. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi. 1. poJK tersebut mencabut peraturan Bank Indonesia nomor 87pBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank umum sebagaimana telah diubah oleh peraturan Bank Indonesia nomor814pBI2006 tanggal 5 oktober 2006. 2. Terdapat ketentuan mengenai Komisaris non Independen dapat beralih menjadi Komisaris Independen setelah memenuhi persyaratan bahwa Komisaris non Independen yang akan beralih menjadi Komisaris Independen tersebut wajib menjalani masa tunggu cooling off paling singkat 6 enam bulan dan wajib memperoleh persetujuan otoritas Jasa Keuangan. 3. Terdapat ketentuan tambahan mengenai Komisaris Independen yang telah menjabat selama 2 dua periode masa jabatan berturut-turut dapat diangkat kembali pada periode selanjutnya sebagai Komisaris Independen apabila rapat Dewan Komisaris menilai bahwa Komisaris Independen tersebut tetap dapat bertindak independen dan Komisaris Independen tersebut menyatakan dalam rupS mengenai Independensinya. pernyataan independensi tersebut wajib diungkapkan dalam laporan tahunan Laporan Tahunan 2016 264 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 265 Growing Together with New Expanding Opportunities No. Peraturan Perundang- undangan Tanggal berlaku Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan 11. Surat edaran otoritas Jasa Keungan SeoJK nomor 14 SeoJK.032016 tanggal 29 april 2016 tentang pembukaan Jaringan Kantor Bank umum berdasarkan Modal Inti, 29 april 2016 1. pembukaan Jaringan Kantor Bank perlu didukung dengan kemampuan keuangan yang memadai, antara lain tercermin pada ketersediaan alokasi Modal Inti sesuai lokasi dan jenis kantor Bank Theoretical Capital. 2. Bank memperhitungkan alokasi Modal Inti sesuai lokasi dan jenis kantor terhadap jaringan kantor yang sudah ada existing dan terhadap rencana pembukaan Jaringan Kantor yang baru. 3. perhitungan alokasi Modal Inti diperoleh dari hasil perkalian antara koefisien zona untuk lokasi Jaringan Kantor Bank dengan biaya investasi pembukaan Jaringan Kantor sesuai jenis kantor untuk masing-masing BuKu dan koefisien terkait pencapaian efisiensi. 4. perhitungan ketersediaan alokasi Modal Inti diperoleh dari berdasarkan perhitungan Modal Inti dikurangi Jumlah hasil perkalian antara Jumlah alokasi Modal Inti di suatu zona dengan Jumlah Jaringan Kantor Bank yang ada existing pada suatu zona. 5. oJK dapat mengurangi jumlah rencana pembukaan Jaringan Kantor Bank walaupun Bank memiliki alokasi Modal Inti yang mencukupi. 1. Se oJK tersebut mencabut dan menyatakan tidak berlaku Surat edaran Bank Indonesia SeBI nomor 157Dpnp tanggal 8 Maret 2013 perihal pembukaan Jaringan Kantor Bank umum berdasarkan Modal Inti dicabut. 2. otoritas Jasa Keuangan memberikan kemudahan pembukaan Jaringan Kantor bagi Bank yang dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan Bank dan menyalurkan kredit kepada usaha Mikro, Kecil dan Menengah uMKMusaha Mikro dan Kecil uMK dalam jumlah tertentu. 3. Terdapat perubahan dalam rumus perhitungan alokasi Modal Inti yaitu dengan menambahkan faktor Koefisien terkait pencapaian efisiensi yang antara lain diukur melalui rasio Biaya operasional terhadap pendapatan operasional Bopo dan rasio net Interest MarginnIM. Bank yang dapat meningkatkan efisiensi sehingga mencapai rentang efisiensi tertentu diberikan pengurangan alokasi Modal Inti. 4. Terhadap Bank yang tidak mencapai rentang efisiensi tertentu, oJK dapat mengurangi jumlah rencana pembukaan Jaringan Kantor Bank walaupun Bank memiliki alokasi Modal Inti yang mencukupi. TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW No. Peraturan Perundang- undangan Tanggal berlaku Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan 12. Surat edaran otoritas Jasa Keungan SeoJK nomor 25 SeoJK.032016 tanggal 14 Juli 2016 tentang rencana Bisnis Bank umum 14 Juli 2016 1. Dalam rangka mencapai tujuan usaha yang berpedoman kepada visi dan misi yang telah ditetapkan, bank umum yang melaksanakan kegiatan secara konvensional, selanjutnya disebut Bank umum, perlu menyusun rencana Bisnis dengan memperhatikan faktor eksternal dan internal, prinsip kehati- hatian, penerapan manajemen risiko, dan asas perbankan yang sehat. rencana Bisnis harus disusun secara matang, realistis, dan komprehensif sehingga lebih mencerminkan kompleksitas usaha dan dapat menjadi arah kebijakan serta pengembangan usaha Bank umum. 2. rencana Bisnis Bank umum paling sedikit mencakup: a. ringkasan eksekutif, b. kebijakan dan strategi manajemen, c. penerapan manajemen risiko dan kinerja Bank umum saat ini, d. proyeksi laporan keuangan beserta asumsi yang digunakan, e. proyeksi rasio-rasio dan pos-pos tertentu lainnya f. rencana pendanaan, g. rencana penanaman dana, h. rencana penyertaan modal, i. rencana permodalan, j. rencana pengembangan organisasi dan sumber daya manusia, k. rencana penerbitan produk danatau pelaksanaan aktivitas baru, l. rencana pengembangan danatau perubahan jaringan kantor, dan informasi lainnya. m. SeoJK ini mencabut Surat edaran Bank Indonesia nomor 1227Dpnp tanggal 25 oktober 2010 perihal rencana Bisnis Bank umum n. Cakupan dan penyusunan rencana Bisnis meliputi rencana penyertaan Modal yang dipisahkan dari rencana penanaman Dana. Bagian rencana penyertaan Modal posisi penyertaan modal posisi actual posisi akhir bulan September tahun penyusunan rencana Bisnis dan rencana penyertaan modal untuk periode 1 satu tahun ke depan secara triwulanan yang paling sedikit meliputi bidang usaha, perkiraan jumlah dana yang akan ditanamakan, dan persentase kepemilikan termasuk aspek pengendalian sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai prinsip kehati- hatian dalam kegiatan penyertaan modal. Laporan Tahunan 2016 266 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 267 Growing Together with New Expanding Opportunities No. Peraturan Perundang- undangan Tanggal berlaku Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan 13. Surat edaran otoritas Jasa Keungan SeoJK nomor 20 SeoJK.032016 tanggal 21 Juni 2016 tentang Fitur Konversi Menjadi Saham Biasa atau Write down Terhadap Instrumen Modal Inti Tambahan Dan Modal pelengkap Juni 2016 1. Instrumen modal inti tambahan Additional Tier 1 dan modal pelengkap Tier 2 wajib memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam poJK KpMM. 2. persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen agar dapat diperhitungkan sebagai modal inti tambahan Additional Tier 1 atau modal pelengkap Tier 2 antara lain wajib: a. memiliki fitur untuk dikonversi menjadi saham biasa atau dilakukan write down dalam hal Bank berpotensi terganggu kelangsungan usahanya point of nonviability; dan b. memperoleh persetujuan otoritas Jasa Keuangan untuk diperhitungkan sebagai komponen modal. 3. Bank harus melakukan konversi menjadi saham biasa atau write down terhadap instrumen modal inti tambahan Additional Tier 1 danatau modal pelengkap Tier 2 dalam hal Bank berpotensi terganggu kelangsungan usahanya point of non viability. 4. Konversi menjadi saham biasa atau write down terhadap instrumen modal inti tambahan Additional Tier 1 danatau modal pelengkap Tier 2 dilakukan dalam hal: a. rasio modal inti utama Common Equity Tier 1CeT 1 lebih rendah atau sama dengan 5.125 lima koma seratus dua puluh lima persen dari aset tertimbang menurut risiko aTMr baik secara individu maupun konsolidasi dengan perusahaan anak; danatau b. terdapat rencana dari otoritas yang berwenang untuk melakukan penyertaan modal kepada Bank yang dinilai berpotensi terganggu kelangsungan usahanya; dan c. terdapat perintah dari otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan konversi saham biasa danatau write down . 5. Kondisi yang menyebabkan trigger event instrumen modal inti tambahan Additional Tier 1 danatau modal pelengkap Tier 2 harus dikonversi menjadi saham biasa atau dilakukan write down sebagaimana pada angka 2 harus dicantumkan dalam dokumentasi penerbitan atau perjanjian. 6. Konversi menjadi saham biasa atau write down terhadap instrumen modal inti tambahan Additional Tier 1 danatau modal pelengkap Tier 2 dapat dilakukan secara proporsional, parsial, atau keseluruhan dengan persetujuan otoritas Jasa Keuangan. 1. persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen agar dapat diperhitungkan sebagai modal inti tambahan Additional Tier 1 atau modal pelengkap Tier 2 antara lain wajib: a. memiliki fitur untuk dikonversi menjadi saham biasa atau dilakukan write down dalam hal Bank berpotensi terganggu kelangsungan usahanya point of nonviability; dan b. memperoleh persetujuan otoritas Jasa Keuangan untuk diperhitungkan sebagai komponen modal. TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW No. Peraturan Perundang- undangan Tanggal berlaku Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan 14. Surat edaran otoritas Jasa Keuangan nomor 39SeoJK.032016 tanggal 13 September 2016 tentang penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi Calon pemegang Saham pengendali, Calon anggota Direksi, dan Calon anggota Dewan Komisaris Bank. 13 September 2016 1. penilaian kemampuan dan kepatutan bagi Bank dilakukan oleh oJK terhadap i. calon pSp, ii. calon anggota Direksi, dan iii. calon anggota Dewan Komisaris. 2. Faktor yang dinilai dalam penilaian kemampuan dan kepatutan meliputi: a. Integritas bagi calon pSp, calon anggota Direksi, atau calon anggota Dewan Komisaris. b. reputasi keuangan bagi calon anggota Direksi atau calon anggota Dewan Komisaris. c. Kelayakan keuangan bagi calon pSp d. Kompetensi bagi calon anggota Direksi dan calon anggota Dewan Komisaris. 3. Jumlah calon anggota Direksi danatau calon anggota Dewan Komisaris yang dapat diajukan dalam permohonan paling banyak berjumlah 2 dua orang untuk setiap lowongan jabatan dan penetapan calon yang diajukan telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 4. Calon pSp, calon anggota Direksi, danatau calon anggota Dewan Komisaris yang Disetujui oJK dinyatakan memenuhi persyaratan untuk menjadi pSp, anggota Direksi, danatau anggota Dewan Komisaris pada Bank yang mengajukan pencalonan. 5. rupS mengangkat calon anggota Direksi atau calon anggota Dewan Komisaris yang Disetujui oJK dalam jangka waktu sebagaimana diatur dalam ketentuan yang mengatur mengenai kelembagaan bagi BuK, BuS, Bpr, dan BprS. 6. persetujuan dari oJK menjadi tidak berlaku apabila sampai dengan jangka waktu sebagaimana dimaksud pada angka 5 berakhir, calon anggota Direksi danatau calon anggota Dewan Komisaris tidak diangkat oleh rupS. 1. Calon anggota Direksi atau calon anggota Dewan Komisaris yang Tidak Disetujui oJK namun telah mendapat persetujuan dan diangkat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris Bank sesuai keputusan rupS maka Bank wajib menyelenggarakan rupS untuk membatalkan pengangkatan yang bersangkutan dalam jangka waktu paling lama 3 tiga bulan sejak tanggal ditetapkan Tidak Disetujui. 2. Bank wajib melaporkan pembatalan pengangkatan calon anggota Direksi dan atau calon anggota Dewan Komisaris kepada oJK paling lambat 10 sepuluh hari kerja setelah rupS pembatalan pengangkatan yang bersangkutan. Dalam hal tidak terdapat peraturan yang mengatur mengenai pelaporan pembatalan pengangkatan calon anggota Direksi atau calon anggota Dewan Komisaris oleh rupS, Bank wajib melaporkan paling lambat 7 tujuh hari kerja setelah rupS pembatalan pengangkatan calon anggota Direksi atau calon anggota Dewan Komisaris. 5. Calon anggota Direksi dan atau calon anggota Dewan Komisaris yang tidak disetujui oJk yang berasal dari peralihan jabatan masih dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai anggota Direksi, atau anggota Dewan Komisaris pada Bank sepanjang belum diberhentikan dari jabatan sebelumnya sesuai anggaran dasar bank 6. Calon anggota Direksi atau calon anggota Dewan Komisaris yang tidak disetujui oJK yang berasal dari pejabat eksekutif yang sedang menjabat pada Bank, yang bersangkutan masih dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pejabat eksekutif pada Bank sepanjang belum diberhentikan dari jabatan sebelumnya sesuai dengan anggaran dasar Bank. Laporan Tahunan 2016 268 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 269 Growing Together with New Expanding Opportunities No. Peraturan Perundang- undangan Tanggal berlaku Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan 15. Surat edaran otoritas Jasa Keuangan nomor 40SeoJK.032016 tanggal 26 September 2016 tentang penerapan Tata Kelola dalam pemberian remunerasi Bagi Bank umum 26 September 2016 1. Bank wajib memiliki kebijakan tertulis remunerasi bagi Direksi, Dewan Komisaris, dan pegawai dengan tetap memperhatikan kepentingan pegawai, Bank, dan pemangku kepentingan. 2. peningkatan tata kelola dalam pemberian remunerasi bertujuan untuk menjaga kesehatan Bank secara individu melalui pencegahan pengambilan risiko yang berlebihan excessive risk taking oleh pengambil keputusan. 3. remunerasi yang Bersifat Tetap adalah remunerasi yang tidak dikaitkan dengan kinerja dan risiko. Contoh remunerasi yang Bersifat Tetap antara lain gaji pokok, fasilitas, tunjangan perumahan, tunjangan kesehatan, tunjangan pendidikan, tunjangan hari raya, dan pensiun. 4. remunerasi yang Bersifat Variabel adalah remunerasi yang dikaitkan dengan kinerja dan risiko. Contoh remunerasi yang Bersifat Variabel antara lain bonus atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan bonus. 5. Bank wajib memiliki kebijakan tertulis untuk remunerasi bagi Direksi, Dewan Komisaris, dan pegawai, baik untuk remunerasi yang Bersifat Tetap maupun untuk remunerasi yang Bersifat Variabel. 6. Dalam menetapkan kebijakan pemberian remunerasi yang Bersifat Tetap, sesuai pasal 12 poJK remunerasi, Bank wajib paling sedikit memperhatikan skala usaha, kompleksitas usaha, peer group, tingkat inflasi, kondisi dan kemampuan keuangan 7. Dalam menetapkan kebijakan pemberian remunerasi yang Bersifat Variabel, sesuai pasal 13 poJK remunerasi, Bank wajib memperhatikan skala usaha, kompleksitas usaha, peer group, tingkat inflasi, kondisi dan kemampuan keuangan serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. penetapan kebijakan pemberian remunerasi yang Bersifat Variabel wajib mendorong dilakukannya prudent risk taking. 8. Bank yang berstatus perseroan terbuka go public wajib memberikan sebagian remunerasi yang Bersifat Variabel dalam bentuk saham atau instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan Bank yang bersangkutan, 9. Bank wajib menangguhkan pembayaran remunerasi yang Bersifat Variabel bagi MrT sebesar persentase tertentu. penangguhan remunerasi yang Bersifat Variabel untuk MrT 10. Dalam kondisi tertentu yang telah ditetapkan oleh Bank, Bank dapat menunda pembayaran remunerasi yang Bersifat Variabel yang ditangguhkan Malus atau menarik kembali remunerasi yang Bersifat Variabel yang sudah dibayarkan Clawback kepada pihak yang ditetapkan menjadi MrT. 1. SeoJK ini mencabut Bab. IX Transparansi pelaksanaan GCG, huruf D, huruf e, dan huruf F dalam Surat edaran Bank Indonesia nomor 1515Dpnp tanggal 29 april 2013 perihal pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank umum. 2. perubahan Bentuk remunerasi sehingga terdiri dari: a. remunerasi yang Bersifat Tetap b. remunerasi yang Bersifat Variabel. 3. remunerasi yang Bersifat Variabel dapat diberikan dalam bentuk tunasi dan atau saham instrument yang berbasis saham yang diterbitkan Bank. Sebagai perseroan terbuka, bank wajib memberikan sebagian remunerasi yang Bersifat Variabel dalam bentuk saham atau isntrumen yang berbasih saham yang diterbitkan Bank. 4. Bank wajib menetapkan pihak yang menjadi Material risk Takers. 5. Bank wajib menyusus ketentuan mengenai penundaan remunerasi yang Bersifat Variabel yang Ditangguhkan Malus dan atau penarikan Kembali remunerasi yang Bersifat Variabel yang Sudah Dibayarkan Clawback. TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW No. Peraturan Perundang- undangan Tanggal berlaku Uraian Pokok-Pokok Pengaturan Dampak Perubahan 16. Surat edaran otoritas Jasa Keuangan nomor 43SeoJK.032016 tanggal 28 September 2016 tentang Transparansi dan publikasi Laporan Bank umum Konvensional 28 September 2016 1. Laporan publikasi terdiri dari Laporan publikasi Bulanan, Laporan publikasi Triwulanan, Laporan publikasi Tahunan, dan Laporan publikasi Lain. 2. Laporan publikasi disusun antara lain untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja atau hasil usaha Bank, informasi keuangan lainnya serta informasi kualitatif kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan perkembangan usaha Bank. Seluruh informasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan transparansi kondisi keuangan Bank kepada publik dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan. 1. SeoJK ini mencabut SeoJK nomor 11SeoJK.032015 tentang Transparasi dan publikasi Laporan Bank umum Konvensional. 2. pada Laporan publikasi Triwulanan harus: a. melengkapi rasio keuangan dengan nilai LCR secara individu dan konsolidasi. b. Mencantumkan informasi kuantitatif eksposur risiko yang dihadapi Bank untuk posisi akhir bulan Juni yang paling sedikit mencakup pengungkapan posisi risiko kredit, pengungkapan risiko pasar, pengungkapan risiko likuiditas, dan pengungkapan risiko operasional. c. Melakukan pengungkapan LCr sesuai dengan Kerangka Basel III. 3. pada Laporan publikasi Tahunan harus melengkapi rasio keuangan dengan nilai LCR secara individu dan konsolidasi. 4. pada Laporan publikasi Lain meliputi Laporan Suku Bungan Dasar Kredit SBDK dan Laporan dan atau Fakta Material. PErUBaHaN KEBIJaKaN aKUNtaNSI Bank dan entitas anaknya telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2016, yang dianggap relevan dengan laporan keuangan konsolidasian, yaitu: • Amandemen PSAK No. 16, ”Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”, memberikan tambahan penjelasan tentang indikasi perkiraan keusangan teknis atau komersial suatu aset. Amandemen PSAK 16 ini juga mengklarifikasi bahwa penggunaan metode penyusutan yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat. • Amandemen PSAK No. 24 Revisi 2013, ”Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”, menyederhanakan akuntansi untuk kontribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung berdasarkan persentase tetap dari gaji. • Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi. PErUBaHaN KEBIJaKaN aKUNtaNSI Bank dan entitas anaknya telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2016, yang dianggap relevan dengan laporan keuangan konsolidasian, yaitu: • Amandemen PSAK No. 16, ”Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”, memberikan tambahan penjelasan tentang indikasi perkiraan keusangan teknis atau komersial suatu aset. Amandemen PSAK 16 ini juga mengklarifikasi bahwa penggunaan metode penyusutan yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat. • Amandemen PSAK No. 24 Revisi 2013, ”Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”, menyederhanakan akuntansi untuk kontribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung berdasarkan persentase tetap dari gaji. • Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi. Laporan Tahunan 2016 270 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 271 Growing Together with New Expanding Opportunities Bank dan entitas anaknya telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2016, yang dianggap relevan dengan laporan keuangan konsolidasian, yaitu lanjutan: • PSAK No. 5 Penyesuaian 2015, ”Segmen Operasi”, menambahkan pengungkapan deskripsi singkat segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik memiliki karakteristik yang serupa. • PSAK No. 7 Penyesuaian 2015, ”Pengungkapan Pihak- pihak Berelasi”, menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan mengklarifikasi pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen . • PSAK No. 16 Penyesuaian 2015, ”Aset Tetap”, memberikan klarifikasi pada paragraf 35 terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya . • PSAK No. 25 Penyesuaian 2015, ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”, memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27 tentang keterbatasan penerapan retrospektif. • PSAK No. 68 Penyesuaian 2015, ”Pengukuran Nilai Wajar”, mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio, yang memperkenankan entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara neto, diterapkan pada seluruh kontrak termasuk kontrak non keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55. Bank dan entitas anaknya telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2016, yang dianggap relevan dengan laporan keuangan konsolidasian, yaitu lanjutan: • PSAK No. 110 Revisi 2015, ”Akuntansi Sukuk”, mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi sukuk ijarah dan sukuk mudharabah, baik sebagai penerbit maupun investor sukuk. Dampak terhadap laporan keuangan atas penerapan standar akuntansi tersebut diatas telah diungkapkan dalam catatan laporan keuangan yang relevan. Bank dan entitas anaknya telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2016, yang dianggap relevan dengan laporan keuangan konsolidasian, yaitu lanjutan: • PSAK No. 5 Penyesuaian 2015, ”Segmen Operasi”, menambahkan pengungkapan deskripsi singkat segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik memiliki karakteristik yang serupa. • PSAK No. 7 Penyesuaian 2015, ”Pengungkapan Pihak- pihak Berelasi”, menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan mengklarifikasi pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen . • PSAK No. 16 Penyesuaian 2015, ”Aset Tetap”, memberikan klarifikasi pada paragraf 35 terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya . • PSAK No. 25 Penyesuaian 2015, ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”, memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27 tentang keterbatasan penerapan retrospektif. • PSAK No. 68 Penyesuaian 2015, ”Pengukuran Nilai Wajar”, mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio, yang memperkenankan entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara neto, diterapkan pada seluruh kontrak termasuk kontrak non keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55. Bank dan entitas anaknya telah menerapkan standar akuntansi pada tanggal 1 Januari 2016, yang dianggap relevan dengan laporan keuangan konsolidasian, yaitu lanjutan: • PSAK No. 110 Revisi 2015, ”Akuntansi Sukuk”, mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi sukuk ijarah dan sukuk mudharabah, baik sebagai penerbit maupun investor sukuk. Dampak terhadap laporan keuangan atas penerapan standar akuntansi tersebut diatas telah diungkapkan dalam catatan laporan keuangan yang relevan. TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW INfOrMaSI KELaNGSUNGaN USaHa HaL YaNG BErPOtENSI BErPENGarUH SIGNIfIKaN tErHaDaP KELaNGSUNGaN USaHa Berdasarkan hasil penilaian manajemen atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usaha di masa yang akan datang, diketahui bahwa Bank tidak memiliki hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Bank. Pengakuan atas keberlanjutan usaha bank diterima oleh bank bjb dimana pada tahun 2016 bank bjb dengan memperoleh penghargaan Sustainable Finance Award untuk kategori Bank BUKU III dari Otoritas Jasa Keuangan. aSSESSMENt MaNaJEMEN ataS HaL YaNG BErPOtENSI BErPENGarUH SIGNIfIKaN tErHaDaP KELaNGSUNGaN USaHa Manajemen secara rutin melakukan evaluasi dan assessment terkait dengan kemampuan dan pencapaian target kinerja dari seluruh unit sesuai dengan rencana bisnis bank yang telah disusun. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk setiap level meliputi produktifitas, profitabilitas serta indikator-indikator utama yang tertuang dalam Key Performance Indikator KPI unit kerja. Berdasarkan hasil penilaian dan evaluasi yang rutin dilakukan secara berkala, Manajemen Bank berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melakukan kegiatan usaha dimasa mendatang. Bank tidak memiliki ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan usaha. aSUMSI YaNG DIGUNaKaN DaLaM MELaKUKaN aSSESSMENt Dalam melaksanakan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usaha di masa yang akan datang, digunakan beberapa asumsi dan pertimbangan. Asumsi dan pertimbangan tersebut, antara lain kinerja keuangan, tingkat kecukupan modal, likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan efisiensi Bank, permasalahan internal dan perkara hukum yang dihadapi Bank, serta kondisi ekonomi mikro dan makro pada saat ini dan masa yang akan datang. INfOrMaSI KELaNGSUNGaN USaHa HaL YaNG BErPOtENSI BErPENGarUH SIGNIfIKaN tErHaDaP KELaNGSUNGaN USaHa Berdasarkan hasil penilaian manajemen atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usaha di masa yang akan datang, diketahui bahwa Bank tidak memiliki hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Bank. Pengakuan atas keberlanjutan usaha bank diterima oleh bank bjb dimana pada tahun 2016 bank bjb dengan memperoleh penghargaan Sustainable Finance Award untuk kategori Bank BUKU III dari Otoritas Jasa Keuangan. aSSESSMENt MaNaJEMEN ataS HaL YaNG BErPOtENSI BErPENGarUH SIGNIfIKaN tErHaDaP KELaNGSUNGaN USaHa Manajemen secara rutin melakukan evaluasi dan assessment terkait dengan kemampuan dan pencapaian target kinerja dari seluruh unit sesuai dengan rencana bisnis bank yang telah disusun. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk setiap level meliputi produktifitas, profitabilitas serta indikator-indikator utama yang tertuang dalam Key Performance Indikator KPI unit kerja. Berdasarkan hasil penilaian dan evaluasi yang rutin dilakukan secara berkala, Manajemen Bank berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melakukan kegiatan usaha dimasa mendatang. Bank tidak memiliki ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan usaha. aSUMSI YaNG DIGUNaKaN DaLaM MELaKUKaN aSSESSMENt Dalam melaksanakan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usaha di masa yang akan datang, digunakan beberapa asumsi dan pertimbangan. Asumsi dan pertimbangan tersebut, antara lain kinerja keuangan, tingkat kecukupan modal, likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan efisiensi Bank, permasalahan internal dan perkara hukum yang dihadapi Bank, serta kondisi ekonomi mikro dan makro pada saat ini dan masa yang akan datang. Laporan Tahunan 2016 272 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 273 Growing Together with New Expanding Opportunities KINErJa aNaK PErUSaHaaN bjb SYarIaH SEjARAH SINGKAT Pendirian bank bjb Syariah diawali dengan pembentukan Divisi Unit Usaha Syariah oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. pada 20 Mei 2000, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat yang mulai tumbuh keinginannya untuk menggunakan jasa perbankan syariah pada saat itu. Setelah 10 sepuluh tahun operasional DivisiUnit Usaha Syariah, manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk berpandangan bahwa untuk mempercepat pertumbuhan usaha syariah serta mendukung program Bank Indonesia yang menghendaki peningkatan share perbankan syariah, maka dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk diputuskan untuk menjadikan DivisiUnit Usaha Syariah menjadi Bank Umum Syariah. Sebagai tindak lanjut keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, maka pada tanggal 15 Januari 2010 didirikan bank bjb syariah berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 4 yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi dan telah mendapat pengesahan dari Menkumham Nomor AHU-04317.AH.01.01 Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010. LEGALITAS USAHA Bank bjb syariah didirikan pada tanggal 15 Januari 2010 berdasarkan Akta Notaris No. 4 oleh notaris Fathiah Helmi, S.H., dan akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat Keputusan No. AHU-04317.AH.01.01 tahun 2010 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan tanggal 26 Januari 2010. Bank Indonesia telah memberikan izin usaha kepada bjbS berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1235KEP.GBI2010 tanggal 30 April 2010. bjb S telah melaporkan tanggal efektif pelaksanaan kegiatan usaha kepada Bank Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia masing-masing melalui surat No. 022DIR-bjbS2010 tanggal 7 Mei 2010 dan No. 018DIR-bjbS2010 tanggal 3 Mei 2010. bjbS menetapkan tanggal 5 Mei 2010 sebagai tanggal cut off untuk laporan posisi keuangan dan telah mulai beroperasi sejak tanggal tersebut. KINErJa aNaK PErUSaHaaN bjb SYarIaH SEjARAH SINGKAT Pendirian bank bjb Syariah diawali dengan pembentukan Divisi Unit Usaha Syariah oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. pada 20 Mei 2000, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat yang mulai tumbuh keinginannya untuk menggunakan jasa perbankan syariah pada saat itu. Setelah 10 sepuluh tahun operasional DivisiUnit Usaha Syariah, manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk berpandangan bahwa untuk mempercepat pertumbuhan usaha syariah serta mendukung program Bank Indonesia yang menghendaki peningkatan share perbankan syariah, maka dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk diputuskan untuk menjadikan DivisiUnit Usaha Syariah menjadi Bank Umum Syariah. Sebagai tindak lanjut keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, maka pada tanggal 15 Januari 2010 didirikan bank bjb syariah berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 4 yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi dan telah mendapat pengesahan dari Menkumham Nomor AHU-04317.AH.01.01 Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010. LEGALITAS USAHA Bank bjb syariah didirikan pada tanggal 15 Januari 2010 berdasarkan Akta Notaris No. 4 oleh notaris Fathiah Helmi, S.H., dan akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat Keputusan No. AHU-04317.AH.01.01 tahun 2010 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan tanggal 26 Januari 2010. Bank Indonesia telah memberikan izin usaha kepada bjbS berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1235KEP.GBI2010 tanggal 30 April 2010. bjb S telah melaporkan tanggal efektif pelaksanaan kegiatan usaha kepada Bank Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia masing-masing melalui surat No. 022DIR-bjbS2010 tanggal 7 Mei 2010 dan No. 018DIR-bjbS2010 tanggal 3 Mei 2010. bjbS menetapkan tanggal 5 Mei 2010 sebagai tanggal cut off untuk laporan posisi keuangan dan telah mulai beroperasi sejak tanggal tersebut. TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW KEGIATAN USAHA Sesuai Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Jabar Banten Syariah, maksud dan tujuan adalah menyelenggarakan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah. STRUKTUR ORGANISASI Adapun struktur organisasi bank bjb syariah diilustrasikan sebagai berikut. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham STRUKTUR ORGANISASI PT bANK jAbAR bANTEN SyARIAH STruKTur orGanISaSI pT BanK JaBar BanTen SYarIah Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengawas Syariah Dewan Komisaris Dewan Komisaris Direktur Utama Direktur Utama Komite Audit Komite Audit Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko Divisi Internal Audit Divisi Internal Audit Divisi Pembiayaan Konsumer Divisi Pembiayaan Konsumer Divisi Dana jasa Konsumer Divisi Dana Jasa Konsumer Desk Treasury Desk Treasury Divisi Akuntansi Divisi Akuntansi Desk System Procedure Product Development Desk System Procedure Product Development Divisi Operasi Divisi Operasi DIvisi Penyelamatan dan Penyelesaian Pembiayaan DIvisi Penyelamatan dan Penyelesaian Pembiayaan Divisi Perencanaan Strategis Divisi Perencanaan Strategis Divisi Sumber Daya Insani Divisi Sumber Daya Insani Divisi Pembiayaan UMKM Komersial Divisi Pembiayaan UMKM Komersial Divisi Institutional banking Divisi Institutional Banking Divisi Credit Risk Divisi Credit Risk Divisi Teknologi Informasi Divisi Teknologi Informasi Divisi Manajemen Risiko Divisi Manajemen Risiko Desk Kepatuhan Desk Kepatuhan Kantor Cabang Kantor Cabang Kontrol Internal Cabang Kontrol Internal Cabang Komite Remunerasi Nominasi Komite Remunerasi Nominasi Desk Sekretariat Perusahaan Desk Sekretariat Perusahaan Direktur Pembiayaan Direktur Pembiayaan Direktur Dana dan jasa Direktur Dana dan Jasa Direktur Keuangan Direktur Keuangan Direktur Operasi Direktur Operasi Direktur Kepatuhan Direktur Kepatuhan KEPEMILIKAN SAHAM KEGIATAN USAHA Sesuai Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Jabar Banten Syariah, maksud dan tujuan adalah menyelenggarakan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah. STRUKTUR ORGANISASI Adapun struktur organisasi bank bjb syariah diilustrasikan sebagai berikut. Laporan Tahunan 2016 274 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 275 Growing Together with New Expanding Opportunities Dari segi kepemilikan saham, pada tahun 2016 komposisi kepemilikan saham bank bjb syariah mengalami perubahan dengan total modal disetor sebesar Rp1.109.000.000.000,- satu triliun seratus sembilan miliar rupiah dengan susunan pemegang saham adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten modal disetor sebesar Rp995.000.000.000,- sembilan ratus sembilan puluh lima milyar rupiah atau sebesar 98,61 dan PT Banten Global Development dengan modal disetor sebesar Rp14.000.000.000,- empat belas milyar rupiah atau sebesar 1,39. PENGURUS Berdasarkan Akta Nomor 1 tanggal 14 April 2016 dan Akta Nomor 14 tanggal 19 Juli 2016, bank bjb syariah mengalami perubahan susunan pengurus. Berdasarkan akta tersebut, susunan pengurus adalah sebagai berikut. Tabel Kepengurusan bjb syariah jAbATAN PENGURUS Direksi plt. Direktur utama Yocie Gusman Direktur operasi hamara adam Direktur Kepatuhan harta purnama Direktur pembiayaan Indra Falatehan Direktur Dana dan Jasa Toto Susanto Dewan Komisaris Komisaris utama erick Komisaris Didit Supriyadi Komisaris adang a Kunandar Komisaris Memed Sueb Dewan Pengawas Syariah Ketua Ketua anggota anggota anggota anggota KINERjA USAHA Kinerja bank bjb syariah pada tahun 2016 dari segi asset mengalami peningkatan sebesar Rp1.001.687 juta atau sebesar 15,55 yang didukung oleh peningkatan pada DPK sebesar Rp844.516 juta 16,01, namun mengalami penurunan pada pos pembiayaan sebesar Rp146.977 juta 3,04. Dari sisi laba rugi tahun berjalan bank bjb Syariah mengalami kerugian pada posisi 31 Desember 2016 sebesar Rp414.183 juta Dari segi kepemilikan saham, pada tahun 2016 komposisi kepemilikan saham bank bjb syariah mengalami perubahan dengan total modal disetor sebesar Rp1.109.000.000.000,- satu triliun seratus sembilan miliar rupiah dengan susunan pemegang saham adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten modal disetor sebesar Rp995.000.000.000,- sembilan ratus sembilan puluh lima milyar rupiah atau sebesar 98,61 dan PT Banten Global Development dengan modal disetor sebesar Rp14.000.000.000,- empat belas milyar rupiah atau sebesar 1,39. PENGURUS Berdasarkan Akta Nomor 1 tanggal 14 April 2016 dan Akta Nomor 14 tanggal 19 Juli 2016, bank bjb syariah mengalami perubahan susunan pengurus. Berdasarkan akta tersebut, susunan pengurus adalah sebagai berikut. Tabel Kepengurusan bjb syariah KINERjA USAHA Kinerja bank bjb syariah pada tahun 2016 dari segi asset mengalami peningkatan sebesar Rp1.001.687 juta atau sebesar 15,55 yang didukung oleh peningkatan pada DPK sebesar Rp844.516 juta 16,01, namun mengalami penurunan pada pos pembiayaan sebesar Rp146.977 juta 3,04. Dari sisi laba rugi tahun berjalan bank bjb Syariah mengalami kerugian pada posisi 31 Desember 2016 sebesar Rp414.183 juta TINJAUAN KEUANGAN TINJAUAN KEUANGAN finanCial RevieW finanCial RevieW Adapun kinerja usaha bjb syariah periode keuangan 2016 adalah sebagai berikut Tabel Kinerja Keuangan bjb syariah Uraian 2016 2015 Pertumbuhan 1 2 3 4=2-3 5=43 Pos – Pos pada laporan posisi Keuangan dan Laba Rugi aset 7,441,653 6,439,966 1,001,687 15.55 DpK 6,119,612 5,275,096 844,516 16.01 a. Giro 632,204 449,862 182,342 40.53 b. Tabungan 863,644 665,030 198,614 29.87 c. Deposito 4,623,764 4,160,204 463,560 11.14 pembiayaan 4,695,203 4,842,180 146,977 3.04 a. piutang Murabahah 3,707,951 3,663,675 44,276 1.21 b. piutang Istishna 645 3,449 2,804 81.30 c. piutang Qardh 69,017 72,563 3,546 4.89 d. Musyarakah Mudharabah 873,322 1,043,434 170,112 16.30 e. Ijarah 44,268 59,059 14,791 25.04 Labarugi Sebelum pajak 547031 16,913 563,944 3334.38 Labarugi Bersih 414,183 12,118 426,301 3517.92 Dilihat dari rasio keuangan bjb syariah tahun 2016 mengalami penurunan yang disebabkan terutama oleh kerugian yang di dapat pada periode tersebut. Rasio-rasio yang mengalami penurunan diantaranya ROA yang mengalami penurunan sebesar 8,34, ROE menurun sebesar 50,80, NOM menurun sebesar 25,39 serta BOPO yang meningkat sebesar 23,99. Tabel Rasio Keuangan Utama bjb Syariah Keterangan Dec-15 Dec-16 Car 22.53 18.25 4.28 npF Gross 6.93 17.91 10.98 npF nett 4.45 4.94 0.50 roa 0.25 8.09 8.34 roe 0.92 49.88 50.80 noM 2.45 27.84 25.39 Bopo 98.78 122.77 23.99 FDr 104.80 98.73 6.06 rDI 42.39 39.17 3.22 Adapun kinerja usaha bjb syariah periode keuangan 2016 adalah sebagai berikut Tabel Kinerja Keuangan bjb syariah Dilihat dari rasio keuangan bjb syariah tahun 2016 mengalami penurunan yang disebabkan terutama oleh kerugian yang di dapat pada periode tersebut. Rasio-rasio yang mengalami penurunan diantaranya ROA yang mengalami penurunan sebesar 8,34, ROE menurun sebesar 50,80, NOM menurun sebesar 25,39 serta BOPO yang meningkat sebesar 23,99. Tabel Rasio Keuangan Utama bjb Syariah Laporan Tahunan 2016 276 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 277 Growing Together with New Expanding Opportunities Pt BPr INtaN JaBar SEjARAH SINGKAT Pada tahun 1973 Kabupaten Garut mendirikan lembaga keuangan dengan nama Lembaga Perkreditan Kecamatan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingakt I Jawa Barat Nomor 446A.IIISK1973 tentang Pembentukan Lembaga Perkreditan Kecamatan LPK di Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 1998, PD. LPK di Kabupaten Garut selanjutnya berubah status menjadi PD. BPR LPK sesuai Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 25 Tahun 1996 Tentang Perusahaan Daerah Perkreditan Kecamatan PD.PK dan mendapat izin usaha sebagai BPR dari Bank Indonesia sesuai surat No. 3120 DIRUBPRRahasia tanggal 22 Juni 1998 serta disahkan melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP- 467KM.171998 tentang Pemberian Izin Usaha sebagai Bank Perkreditan Rakyat kepada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Lembaga Perkreditan Rakyat Kecamatan Garut Kota. Untuk penguatan perusahaan, pada tahun 2010 dimulai proses merger terhadap 7 tujuh PD. BPR LPK di Kabupaten Garut sesuai Perda Provinsi Jabar No. 30 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Perusahaan Daerah Jawa Barat No. 14 Tahun 2006, yaitu: • PD. BPR LPK Garut Kota • PD. BPR LPK Sukawening • PD. BPR LPK Bayongbong • PD. BPR LPK Cikajang • PD. BPR LPK Banjarwangi • PD. BPR LPK Leuwigoong • PD. BPR LPK Cibalong Menindaklanjuti Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2013 Tentang Perubahan Bentuk Hukum Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Hasil Merger Di Kabupaten Garut, Kabupaten Subang, Kabupaten Cianjur Dan Kabupaten Tasikmalaya Menjadi Perseroan Terbatas, maka pada tanggal 3 April 2014 Pemegang Saham dan Pengurus PD. BPR LPK Garut Kota telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPS-LB Dalam Rangka Perubahan Bentuk Badan Hukum PD. BPR LPK Garut Kota Kabupaten Garut. Dalam RUPS Luar Biasa tersebut Pemegang Saham telah memberikan persetujuan terhadap perubahan bentuk badan hukum PD. BPR LPK Garut Kota. Pt.BPr INtaN JaBar BrIEf HIStOrY In 1973, Garut regency established a financial institution and named it District Credt Institution in accordance with West Java Provincial Governor Decree Number 446A.IIISK1973 on the formation of District Credit Institution known as Lembaga Perkreditan Kecamatan LPK in West Java Province. In 1998, it became PD LPK in the Garut province then changed status and became PD. BPR LPK in accordance with West Java Provincial Regulation Number 25 year 1996 regarding District Credit Regional-Owned Enterprise PD PK and received their license as a BPR from the Bank of Indonesia in accordance with statement Number 3120DIRUBPRRahasia dated 22 June 1998 and was legalized by Ministerial Decree of The Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number KEP-467KM.171998 regarding issuance of Rural Banks license to State-Owned Rural Banks in the District of Garut. To strengthen the company, in 2010, the merging process towards 7 PD BPR LPK started in Garut regency in accordance with West Java Regional Regulation Number 30 Year 2010 regarding Transformation of West Java Regional-Owned Enterprise Number 14 Year 2006, that is: PD. The city of Garut BPR LPK PD. Sukawening BPR LPK PD. Bayongbong BPR LPK PD. Cikajang BPR LPK PD. Banjarwangi BPR LPK PD. Leuwigoong BPR LPK PD. Cibalong BPR LPK As a follow up of West Java Province Regional Regulation Number 10 Year 2013 regarding Legal Form Transformation of Merged State-Owned Rural Banks in Garut regency, Subang regency, Cianjur regency, and Tasikmalaya regency, which became Limited Company, therefore on April 3, 2014 Shareholders and management of PD BPR LPK of Garut held an Extraordinary Shareholders General Meeting RUPS-LB related to Legal Entity Transformation of PD BPR LPK the city of Garut, Garut regency. Ihis Extraordinary Shareholders General Meeting has approved the Legal Entity Transformation of PD. BPR LPK the city of Garut. Kemudian, pada tanggal 11 Desember 2014 telah didirikan suatu Perseroan Terbatas dengan nama PT BPR Intan Jabar, sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas nomor 47 tanggal 11 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Intan Rubyati Dewi, S.H., M.Kn., Notaris di Garut, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-39238.40.10.2014 tanggal 11 Desember 2014 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas PT BPR Intan Jabar dan pada Tanggal 22 Mei 2015 PT BPR Intan Jabar mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat Nomor Kep-21KR.22015 tentang Pengalihan Izin Usaha Atas Perubahan Badan Hukum PD. BPR LPK Garut Kota Kepada PT BPR Intan Jabar dan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat Nomor Kep-22KR.22015 tentang Penetapan Penggunaan Izin Usaha Atas Nama PD. BPR LPK Garut Kota Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT BPR Intan Jabar dansecara resmimulai beroperasi pada Tanggal 5Juni 2015. LEGALITAS USAHA Pada tanggal 3 Oktober 2011 PD. BPR LPK Kabupaten Garut mendapatkan izin dari Deputi Gubernur Bank Indonesia Nomor 137KEP.DPG2011 tentang Pemberian Izin Penggabungan UsahaMerger terhadap 7 tujuh PD. BPR LPK menjadi PD. BPR LPK Garut Kota dan secara resmi mulai beroperasi pada tanggal 27 Desember 2011. Kemudian sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas nomor 47 tanggal 11 Desember 2014 dihadapan Notaris Intan Rubyati Dewi, S.H., M.Kn., pada tanggal 11 Desember 2014 telah didirikan suatu Perseroan Terbatas dengan nama PT BPR Intan Jabar dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-39238.40.10.2014 tanggal 11 Desember 2014 Tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas PT BPR Intan Jabar. Selanjutnya, Pada Tanggal 22 Mei 2015 PT BPR Intan Jabar mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat Nomor Kep-21KR.22015 tentang Pengalihan Izin Usaha Atas Perubahan Badan Hukum PD. BPR LPK Garut Kota Kepada PT BPR Intan Jabar dan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat Nomor Kep-22KR.22015 tentang Penetapan Penggunaan Izin Usaha Atas Nama PD. BPR LPK Garut Kota Menjadi Izin On December 11, 2014, a Limited Company was established and was named PT. BPR Intan Jabar, in accordance with Limited Company Deed of Incorporation nuber 47, dated December 2014 which was made before Rubyati Dewi, S.H., M.Kn, Notary in Garut, and was endorsed by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with Ministerial Decree of the Minister of Law and Human Rights Number AHU-39238.40.10.2014 dated December 11, 2014, regarding Endorsement for the Establishment of the Legal Entity of a Limited Company, PT. BPR Intan Jabar and on Date May 22, 2015, became PT BPR Intan Jabar received their operational license from the Financial Service Authority in accordance with West Java Provincial Governor Decree Number Kep-21KR.22015 regarding the business license Diversion on the Legal Entity Transformation of PD BPR LPK the city of Garut to PT. BPR Intan Jabar and West Java Provincial Governor Decree Number Kep-22KR.22015 regarding the Stipulation on the License Use on behalf of PD BPR LPK the city of Garut to become a License on behalf of PT. BPR Intan Jabar and was officially operational on June 5 2015. BUSINESS LEGaLItY On October 3, 2011, PD BPR LPK of Graut province received a license from Deputy Governor of Bank of Indonesia Number 137KEP.DPG2011 regarding Permit to combine business Merger towards 7seven PD BPR LPK becoming PD BPR LPK in the city of Garut was officially operational as of December 27, 2011 Subsequently, in accordance with Limited Company Deed of Incorporation number 47 dated December 11, 2014 , made before Intan Rubyati Dewi, S.H., M.Kn.,, Public Notary on December 11, 2014, was establised a Limited Company named PT BPR Intan Jabar and was endorsed by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with Ministerial Decree of the Minister of Law and Human Rights Number AHU-39238.40.10.2014 dated December 11, 2014, regarding Endorsement for the Establishment of the Legal Entity of a Limited Company, PT. BPR Intan Jabar. Furthermore, On Friday, May 22, 2015, PT BPR Intan Jabar received their operational license from the Financial Service Authority in accordance with West Java Provincial Governor Decree Number Kep-21KR.22015 regarding the business license Diversion on the Legal Entity Transformation of PD BPR LPK the city of Garut to become a PT. BPR Intan Jabar and West Java Provincial Governor Decree Number Kep-22 Laporan Tahunan 2016 278 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 279 Growing Together with New Expanding Opportunities Usaha Atas Nama PT BPR Intan Jabar dansecara resmimulai beroperasi pada Tanggal 5 Juni 2015. KEGIATAN USAHA Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat masyarakat yang membutuhkan. Status BPR diberikan kepada Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Pitih Nagari LPN, Lembaga Perkreditan Desa LPD, Badan Kredit Desa BKD, Badan Kredit Kecamatan BKK, Kredit Usaha Rakyat Kecil KURK, Lembaga Perkreditan Kecamatan LPK, Bank Karya Produksi Desa BKPD, danatau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan berdasarkan UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dengan memenuhi persyaratan tatacara yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Ketentuan tersebut diberlakukan karena mengingat bahwa lembaga-lembaga tersebut telah berkembang dari lingkungan masyarakat Indonesia, serta masih diperlukan oleh masyarakat, maka keberadaan lembaga dimaksud diakui. Oleh karena itu, UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 memberikan kejelasan status lembaga-lembaga dimaksud. Untuk menjamin kesatuan dan keseragaman dalam pembinaan dan pengawasan, maka persy-ratan dan tatacara pemberian status lembaga-lembaga dimaksud ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Keuntungan BPR diperoleh dari spread effect dan pendapatan bunga. Adapun usaha-usaha BPR adalah: • Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. • Memberikan kredit. • Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah. • Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito, danatau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over liquidity atau kelebihan likuiditas. KR22015 regarding the Stipulation on the License Use on behalf of PD BPR LPK the city of Garut becoming a License on behalf of PT. BPR Intan Jabar and was officially operational on June 5, 2015. BUSINESS aCtIVItIES Rural Banks BPR are banking financial institutions which only receive, savings in the form of time deposits, savings andor any other equal forms and distribute funds as BPR business’. The location is normally close to the community who requires it. BPR status is given to Rural Banks Bank Desa, Lumbung Desa Rural Supply storage, Bank Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Pitih Nagari LPN, Rural Credit Institution LPD, Rural Credit Agency BKD, District Credit Agency BKK, Micro Community Enterprise Credit KURK, District Credit Institution LPK, Rural Home Industry Bank BKPD, andor other equal institutions as stated in Banking Law Number 7 of 1992 by complying with the procedure terms stipulated in Government Regulation. These provisions are applied considering that these Institutions have evolved in the Indonesian community, and are still needed by the community, accordingly the existence of the above mentioned institutions are acknowledged. Hence, Banking Law Number 7, year 1992, has defined the status of these institutions. In order to guarantee unity and uniformity in nurturing and supervising, therefore the terms and procedures in granting status to these institutions is stipulated by Government Regulation. BPR business comprise of collecting and distributing funds in order to make profit. BPR’s profit is acquired from the spread effect and interest income. BPR’s business are: Collecting funds from the community in the form of time deposit, savings and or other equal forms. Provides loan. Provides financing for customers based on profit sharing principles in accordance with the terms stipulated in the Government Regulation. Placing funds in the form of Certificate of Bank of Indonesia SBI, time deposits, certificate of deposit, andor savings in other banks. SBI is a certificate offered by the Bank of Indonesia to BPR, when BPR experienced over liquidity . Ada beberapa jenis usaha seperti yang dilakukan bank umum tetapi tidak boleh dilakukan BPR. Usaha yang tidak boleh dilakukan BPR adalah: • Menerima simpanan berupa giro. • Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing. • Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking dan concern terhadap layanan kebutuhan masyarakat menengah ke bawah. • Melakukan usaha perasuransian. • Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam usaha BPR. Dalam mengalokasikan kredit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh BPR, yaitu: • Dalam memberikan kredit, BPR wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya sesuai dengan perjanjian. • Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan OJK mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian jaminan, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR kepada peminjam atau sekelompok peminjam yang terkait, termasuk kepada perusahaan- perusahaan dalam kelompok yang sama dengan BPR tersebut. Batas maksimum tersebut adalah tidak melebihi 30 dari modal yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan OJK. Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan OJK mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian jaminan, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR kepada pemegang saham dan keluarga yang memiliki 10 atau lebih dari modal disetor, anggota dewan komisaris dan keluarga, anggota direksi dan keluarga, pejabat BPR lainnya, serta perusahaanperusahaan yang di dalamnya terdapat kepentingan pihak pemegang saham dan keluarga yang memiliki 10 atau lebih dari modal disetor, anggota dewan komisaris dan keluarga, anggota direksi dan keluarga, pejabat BPR lainnya. Batas maksimum tersebut tidak melebihi 10 dari modal yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan OJK. PENGURUS Adapun PengurusBPR Intan Jabar diuraikan sebagai berikut. Tabel Kepengurusan bPR Intan jabar jAbATAN PENGURUS Komisaris utama rahmat Komisaris Bunyamin Saepudin Direktur utama aam Muhammad There are other business conducted by regular banks but cannot be conducted by BPR. Business’ which cannot be conducted by BPR are: Receive savings in the form of Current Account. Conduct business activities in foreign currency. Comply with prudent banking principles by not making investments and concern towards the service needs for medium and low community. Conduct Insurance business. Conduct other business’ other than the ones listed in BPR’s business. In loan allocation, there are several important items To be noted by BPR: In giving out loans, BPR, have to have confidence in the debtor’s ability to comply with the agreement in settling his debts. In giving out loans, BPR, is obliged to comply with OJK’s terms, regarding maximum amount of credits, guarantees, or other similar items, which are applicable to debtors or a group of debtors, including enterprises within BPR’s group. The maximum limit is 30 of the capital which is in accordance with terms stipulated by OJK. In order to give loans, BPR is obliged to comply with OJK’s terms regarding maximum loan limit, guarantees, or other related terms, which are applied to shareholders and family possessing 10 or more of the paid-in capital, members of board of commissioners and family, members of directors and family, other BPR officials also other enterprises which represents shareholders’ and family interest, owning 10 or more of paid-in capital, members of board of commissioners and family, members of directors and family, other BPR officials. The maximum limit is not more than 10 of the capital which is in accordance with terms stipulated by OJK. BOarD Of DIrECtOrS The following is the Board of Directors of BPR Intan Jabar board of Directors Chart of bPR Intan jabar Laporan Tahunan 2016 280 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 281 Growing Together with New Expanding Opportunities jAbATAN PENGURUS Direktur operasional Dani hadian Direktur Bisnis Deden rachmat Syawaludin KINERjA USAHA Kinerja BPR Intan Jabar pada tahun 2016 menunjukan peningkatan, baik dari segi posisi keuangan maupun laba rugi tahun berjalan. Dari sisi posisi keuangan, Jumlah asset mengalami peningkatan sebesar Rp23,05 miliar atau 14,67, Dana Pihak Ketiga meingkat sebesar Rp19,56 miliar atau 30,86, dan ekuitas meningkat sebesar Rp968 juta atau 3,48. Peningkatan posisi keuangan tersebut khusunya berasal dari meningkatnya perolehan dana pihak ketiga khususnya produk tabungan yang mengalami peningkatan sebesar Rp11,37 miliar atau 31,51. Sejalan dengan peningkatan posisi keuangan, dari sisi laba rugi tahun berjalan juga mengalami peningkatan sebesar Rp655 juta atau 22,95 dari Rp2,86 miliar di 2015 menjadi Rp3,51 miliar di 2016. Adapun kinerja usaha PT BPR Intan Jabar periode keuangan 2016 adalah sebagai berikut. Tabel Kinerja Keuangan PT bPR Intan jabar INDIKATOR INDICATOR 31- Dec-15 31-Dec-16 Target Des 16 Pertumbuhan Growth Pencapaian Rbb Achievement of Rbb yoy Rp Total Aset 157,114 1 80,164 1 87,833 2 3,050 14.67 95.92 Penyaluran Dana: - antar Bank aktiva 16,614 13,795 1 4,571 2,819 -16.97 94.67 - Kredit yg Diberikan 131,136 156,062 163,921 24,926 19.01 95.21 a. outstanding Kredit 1 32,755 157,780 165,945 25,025 18.85 95.08 b. provisi 1,619 1,718 2,024 99 6.11 84.88 Sumber Dana Dana pihak Ketiga 63,364 8 2,919 7 5,597 1 9,556 30.86 109.69 - Tabungan 36,081 47,452 4 1,493 11,371 31.51 114.36 - Deposito 2 7,283 35,467 3 4,104 8 ,185 30.00 104.00 pinjaman Yang Diterima 55,919 58,597 6 9,208 2 ,679 4.79 84.67 antar Bank pasiva 4,038 7,448 5 ,038 3,410 84.46 147.84 ekuitas 27,813 2 8,781 3 5,147 968 3.48 81.89 LabaRugi Tahun berjalan 2,855 3 ,510 3,476 655 22.95 100.98 BUSINESS PErfOrMaNCE The performance of BPR Intan Jabar in 2016 showed an increment, both in financial position and also in profit loss for the current year. From the Financial position side, the asset experienced an increment of IDR23.05 billion or 14.67. Third party funds increased to IDR19.56 billion or 30.86 and equity increased to IDR968 million or 3.48 The Financial position Increase especially came from the increment of funds from third parties, especially savings products which experienced an increase of IDR11.37 billion or 31.5 In line with the financial position increase, the profit loss of the current year also experienced an increment of IDR655 million or 22.95 from IDR2,86 billion in 2015 became IDR3,51 billion in 2016. The following is the business performance of PT, BPR Intan Jabar Financial period 2016: PT Financial Performance Chart bPR Intan jabar Sejalan dengan peningkatan kinerja keuangan BPR Intan Jabar, beberapa rasio keuangan BPR intan Jabar juga mengalami peningkatan. LDR mengalami peningkatan 0,18 secara year on year dari 88,50 di tahun 2015 menjadi 93,44 di 2016. Selain itu, ROA juga mengalami peningkatan sebesar 0,18 dari 2,54 di tahun 2015 menjadi 2,54 di tahun 2016. Sejalan dengan peningkatan LDR dan ROA, Rasio BOPO juga mengalami peningkatan sebesar 1,27, dari 87,32 menjadi 86,05. Tabel Rasio Keuangan Utama bPR Intan jabar Rasio Rasio Des-15 Des-16 Target 2016 Pertumbuhan Growth yoy Car 23.27 20.04 20.23 -3.23 Kap 3.80 4.00 2.83 0.20 npL 5.33 4.97 4.11 -0.36 Cr 18.57 14.46 12.59 -4.11 LDr 88.50 93.44 90.56 4.94 roa 2.36 2.54 2.42 0.18 Bopo 87.32 86.05 87.42 -1.27 Pt BPr KarYa UtaMa JaBar SEjARAH PENDIRIAN Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat LPK Jalancagak didirikan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah tingkat II Subang No. 170STAPpe.023.3SK78 tanggal 1 September 1978 dengan nama PD Badan Perkreditan Pasar Jalancagak. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Subang No. 581PE3285 tanggal 4 September 1985 diubah menjadi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat LPK Jalancagak. Kegiatan usaha Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat LPK Jalancagak telah memperoleh izin dari Departemen Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-079KM.171998 tanggal 18 Februari 1998 serta dari Bank Indonesia, dengan surat No. 3118UBPRAdR Bd tanggal 14 April 1998. In line with the financial performance increase of BPR Intan Jabar, several of BPR Intan Jabar financial ratio also experienced increment. LDR experienced an increase of 0.18, by year on year from 88.50 in 2015 became 93.44 in 2016. Moreover, ROA also experienced an increment of 0.18 from 2.54 in 2015 became 2.54 in 2016. In line with the increment of LDR and ROA, BOPO ratio also experienced an increment of 1.27 from 87.32 became 86.05 bPR Intan jabar Main Financial Ratio Chart Pt. BPr KarYa UtaMa JaBar tHE EStaBLISHMENt HIStOrY LPK Jalancagak Rural Bank Regional-Owned Enterprises was established in accordance with Subang Provincial Governor Decree Number 170STAPpe.023.3SK78 dated September 1st, 1978, named PD Badan Perkreditan Pasar Jalancagak. In accordance with Subang Provincial Governor Decree Number 581PE3285 dated September 4th, 1985, it was modified and became LPK Jalancagak Rural Bank Regional-Owned Enterprises. Business activities of LPK Jalancagak Rural Bank Regional- Owned Enterprises obtained their permits from the Department of Finance of the Republic of Indonesia in accordance with Ministerial Decree of the Minister of Finance Number KEP-079 KM.171998, dated February 18, 1998, also from the Bank of Indonesia in accordance with Letter Number 3118UBPR AdRBd dated April 14th, 1998. BUSINESS LEGaLItY Laporan Tahunan 2016 282 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 283 Growing Together with New Expanding Opportunities LEGALITAS USAHA Dengan Izin Prinsip berdasarkan Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 135KEP.DpG2011 tanggal 12 Agustus 2011 tentang Pemberian Izin Penggabungan Usaha Merger PD. BPR LPK Cisalak, PD. BPR LPK Pagaden, PD. BPR LPK Purwadadi dan PD. BPR LPK Pamanukan ke dalam PD. BPR LPK Jalancagak. Penggabungan usaha merger PD BPR LPK JALANCAGAK terhitung tanggal 21 September 2011 adalah yang pertama di Jawa Barat dan telah dicatat dalam administrasi pengawasan Bank Indonesia berdasarkan Surat Bank Indonesia Nomor 13973DKBUIDAdBd tentang Pelaksanaan Merger PD BPR LPK Jalancagak. Kemudian sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas nomor 03 tanggal 03 Desember 2014 dihadapan Notaris Asep Subrata,SH pada tanggal 03 Desember 2014 telah didirikan suatu Perseroan Terbatas dengan nama PT BPR Karya Utama Jabar, dan telah mendapat persetujuan dari Kemenkumham RI melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-39469.40.10.2014 tanggal 12 Desember 2014 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas PT BPR Karya Utama Jabar. Selanjutnya, Pada Tanggal 22 Mei 2015 PT BPR Karya Utama Jabar mendapatkan izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat Nomor Kep-19KR.22015 tentang Pengalihan Izin Usaha Atas Perubahan Badan Hukum dari PD. BPR LPK Jalancagak Kepada PT BPR Karya Utama Jabar dan Keputusan Kepala Regional 2 Jawa Barat Nomor Kep-20KR.22015 tentang Penetapan Penggunaan Izin Usaha Atas Nama PD. BPR LPK Jalancagak Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT BPR Karya Utama Jabar. PT BPR Karya Utama Jabar Call Name BPR KU resmi beroperasi terhitung tanggal 1 Juni 2015 setelah diumumkan dalam surat kabar harian Pikiran Rakyat edisi Senin tanggal 1 Juni 2015. With Principle Permit which was in accordance with Bank of Indonesia Deputy Governor’s Decree Number 135KEP. DpG2011 dated August 12, 2011 regarding Permit Issuance on Business Merger, PD. BPR LPK Cisalak, PD. BPR LPK Pagaden, PD. BPR LPK Purwadadi and PD. BPR LPK Pamanukan into PD. BPR LPK Jalancagak. Business merger of PD, BPR, LPK, JALANCAGAK, as of September 21st, 2011 was the first to be registered with the administrative supervision of Bank of Indonesia in accordance with Letter of Bank of Indonesia Number 13973DKBUIDAd Bd regarding Merger of PD BPR LPK Jalancagak., in West Java. Subsequently, in accordance with Limited Company Deed of Incorporation number 03 dated December 3, 2014 , made before Asep Subrata,SH, Public Notary, on December 3, 2014, was established a Limited Company named PT. BPR Karya Utama Jabar, and was granted approval from the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in accordance with Ministerial Decree from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia Number AHU-39469.40.10.2014 , dated December 12, 2014 regarding the Endorsement of the Establishment of Legal Entity of Limited Company, PT, WEST JAVA BPR KARYA UTAMA . Furthermore, in May 22, 2015, PT. BPR Intan Jabar received their operational license from the Financial Service Authority in accordance with West Java Provincial Governor Decree Number Kep-19KR.22015 regarding the business license Diversion on the Legal Entity Transformation of PD. BPR LPK Jalancagak to PT. BPR Karya Utama Jabar and West Java Provincial Governor Decree Number Kep-20KR.22015 regarding the Stipulation on the License Use on behalf of PD BPR LPK Jalancagak become a License on behalf of PT. WEST JAVA BPR KARYA UTAMA . BUSINESS aCtIVItIES KEGIATAN USAHA Perbankan PENGURUSAN Adapun PengurusBPR Karya Utama Jabar diuraikan sebagai berikut. jAbATAN POSITION PENGURUS bOARD OF DIRECTORS Komisaris utama President Commissioner rubyana ramdan Direktur utama President Director Drs. h. oman Sunandar Direktur Bisnis Director of Business r. Mohammad noor rahman KINERjA USAHA Kinerja BPR Karya Utama pada tahun 2016 menunjukan peningkatan, baik dari segi posisi keuangan maupun laba rugi tahun berjalan. Dari sisi posisi keuangan, Jumlah aset mengalami peningkatan sebesar Rp41,34 miliar atau 19,91, Dana Pihak Ketiga meingkat sebesar Rp28,75 miliar atau 31,83, dan kredit yang diberikan meningkat sebesar Rp26,55 miliar atau 14,78. Sejalan dengan peningkatan posisi keuangan, dari sisi laba rugi tahun berjalan juga mengalami peningkatan sebesar Rp684 juta atau 19,40 dari Rp3,52 miliar di 2015 menjadi Rp4,21 miliar di 2016. Kinerja usaha PT BPR Karya Utama Jabar periode keuangan 2016 adalah sebagai berikut. Tabel Kinerja Keuangan PT bPR Karya Utama INDIKATOR INDICATOR 31- Dec-15 31-Dec-16 Target Des 16 Pertumbuhan Growth Pencapaian Rbb Achievement of Rbb yoy Rp Total aset Total Asset 2017,641 248,983 221,253 41,342 19.91 112.53 penyaluran Dana: Fund Allocation: - antar Bank aktiva - Inter Bank Asset 21,384 34,489 17,093 13,105 61.29 201.77 - Kredit yg Diberikan - Credit Disbursement 179,606 206,153 194,835 26,547 14.78 105.81 Banking tHE BOarD The following is the Board of Directors of BPR Karya Utama Jabar BUSINESS PErfOrMaNCE The performance of BPR Karya Utama in 2016 showed an increment, both in financial position and in profit loss for the current year. From the Financial position side, the asset amount experienced an increment of IDR41.34 billion or 19.91. Third party funds increased to IDR28.75 billion or 31.83 and alloted loans increased to IDR26.55 billion or 14.78 In line with the financial position increase, the profit loss of the current year also experienced an increment of IDR684 million or 19.40 from IDR3,52 billion in 2015 became IDR4,21 billion in 2016. The Business performance of PT, BPR Karya Utama Jabar Financial period 2016:is as follows: Financial Performance Chart of PT bPR Karya Utama Laporan Tahunan 2016 284 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 285 Growing Together with New Expanding Opportunities INDIKATOR INDICATOR 31- Dec-15 31-Dec-16 Target Des 16 Pertumbuhan Growth Pencapaian Rbb Achievement of Rbb yoy Rp a. Total Kredit a. Outstanding Credit 183,223 210,598 198,539 27,375 14.94 106.07 b. provisi b. Provision 3,617 4,445 3,704 828 22.88 119.99 Sumber Dana: Source of Fund: Dana pihak Ketiga Third Party Fund 90,329 119,080 92,979 28,751 31.83 128.07 - Tabungan Savings 36,996 49,781 38,295 12,785 34.56 129.99 - Deposito - Time Deposit 53,333 69,300 54,684 15,967 29.94 126.73 Simpanan Bank lain Loans Accepted 16,770 22,970 14,500 6,200 36.97 158.41 pinjaman Yang Diterima Inter Bank Liabilities 72,060 77,540 78,843 5,480 7.60 98.35 ekuitas Equity 24,506 26,895 30,948 2,389 9.75 86.90 Labarugi Tahun Berjalan Profit Loss of Current Year 3,527 4,211 3,912 684 19.40 107.65 Sejalan dengan peningkatan kinerja keuangan BPR Karya Utama, beberapa rasio keuangan utama BPR Karya Utama juga mengalami peningkatan. Rasio BOPO, CAR, KAP,NPL,CR mengalami peningkatan Masing-Masing Sebesar 2,09,2,29, 4,39, 6,27, dan 9,25 secara year on year. Tabel Rasio Keuangan Utama bPR Karya Utama Rasio Rasio Des-15 Des-16 Target 2016 Pertumbuhan Growth yoy Car 15.24 17.53 17.56 2.29 Kap 1.44 5.83 2.16 4.39 npL 2.04 8.31 2.69 6.27 Cr 16.33 25.58 12.86 9.25 LDr 90.78 90.26 92.24 -0.52 roa 2.23 2.00 2.35 -0.23 Bopo 89.22 91.31 89.26 2.09 In line with the financial performance increase of BPR Karya Utama, several of BPR Karya Utama financial ratio also experienced increment. BOPO, CAR, KAP,NPL,CR Ratio experienced an increase each of 2.09, 4.39, 6.27 and 9.25 by year on year. bPR Karya Utama Main Financial Ratio Chart Sumber Daya Manusia human Capital Fungsi human Capital hC sebagai salah satu key enabler menjadi ukuran keberhasilan perusahaan dalam mengembangkan bisnis sekaligus sumber daya manusianya. perbaikan secara terus menerus dan berkelanjutan dari berbagai sisi dan fungsi hC yaitu perbaikan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang mampu mengimbangi atau sejalan dengan perkembangan, perubahan dan pertumbuhan bisnis yang luar biasa agresif. Tantangan terbesar adalah bagaimana menciptakan SDM berkinerja tinggi dan unggul di dalam bidang bisnisnya. nilai ekonomis dan keunggulan kompetitif sebuah organisasi terletak pada kepemilikan dan pemanfaatan secara efektif sumber daya organisasi yang mampu menambah nilai valuable, bersifat jarang dimiliki unique, sulit untuk ditiru imperfectly immitable, dan tidak tergantikan oleh sumber daya lain non-substitutable. The human Capital hC function as a key enabler to the size of the company’s success in developing its business as well as its human resources. Continuous hC improvement and sustainability through improving the human resources quality and quantity keeps it in line with the aggressive developments, changes and business growth. The biggest challenge is how to create high performing and superior human resources in the business. The organization’s economic value and competitive advantage lies in the ownership and effective utilization of resources capable of adding value, that are unique, difficult to replace, and are non- substitutable. Laporan Tahunan 2016 288 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 289 Growing Together with New Expanding Opportunities Manajemen human capital HC bank bjb dilaksanakan mengacu pada visi dan misi human capital bank bjb. Kerangka konseptual dalam pengelolaan HC disajikan dalam bagan berikut. Divisi Sumber Daya Manusia SDM telah menetapkan visi human capital yaitu “Menjadi Mitra Strategis dalam Mencapai Kinerja Terbaik.” Visi tersebut akan tercapai dengan dimilikinya Pemimpin Tangguh dan Pegawai Unggul. Melalui visi dan misi pengelolaan human capital diharapkan akan tercipta pegawai yang kompeten, engaged, produktif dan berintegritas. Human Resources Division HRD has specified the human capital vision, which is “Becoming Strategic Partner to Achieve Better Performance.” This vision will be achieved by having Resilient Leader and Excellent Staffs. Through the vision and mission of human capital management, it is expected to create employees who are competent, engaged, productive, and having integrity. Human capital HC management of bank bjb is conducted by referring to the vision and mission of bank bjb human capital. The conceptual framework ini HC management is presented in below chart. KERANGKA KONSEPTUAL SUMBER DAYA MANUSIA BANK bjb ConCePTual fRameWoRk of Bank bjb human CaPiTal VISI MISI HUMaN CaPItaL bank bjb VISI | VISION MISI | MISSION Menjadi Mitra Strategis dalam Mencapai Kinerja terbaik Be a Strategic Partner to Achieve Excellence Performance Pegawai Kompeten, engaged, produktif, dan berintegritas 1. Membangun Insan bank bjb yang unggul, handal dan tangguh. 2. Mengembangkan kompetensi Insan bank bjb melalui peningkatan Technical Skill, Profesionalism, Managerial, dan Leadership. 3. Meningkatkan motivasi dan engagement Insan bank bjb , serta hubungan industrial yang sehat. 4. Meningkatkan kinerja Insan bank bjb untuk menciptakan kesejahteraan yang lebih baik. 5. Mengelolah Human Capital sesuai dengan Effective Best Practices. 1. Membangun Insan bank bjb yang unggul, handal dan tangguh. 2. Mengembangkan kompetensi Insan bank bjb melalui peningkatan Technical Skill, Profesionalism, Managerial, dan Leadership. 3. Meningkatkan motivasi dan engagement Insan bank bjb , serta hubungan industrial yang sehat. 4. Meningkatkan kinerja Insan bank bjb untuk menciptakan kesejahteraan yang lebih baik. 5. Mengelolah Human Capital sesuai dengan Effective Best Practices. Mampu memimpin secara efektif Memahami bagaimana cara memimpin yang produktif Memiliki passion dalam membangun super team Pemimpin tangguh Great Leader Pegawai Unggul Excellence Employess Mampu mencapai target dengan efektif Memahami bagaimana cara mengeksekusi target Memiliki passion dalam pencapaian target yang berkualitas IMPLEMENTASI CORPORATE CULTURE The imPlemenTaTion of CoRPoRaTe CulTuRe ImplementasiCorporate Culture merupakan bagian dari proses perubahan budaya perusahaan. Sesuai dengan SK Direksi nomor 1405SKBOD-CMO2010 proses perubahan budaya perusahaan meliputi 4 empat langkah dasar sebagaiberikut: a. Penetapan nilai-nilai perusahaan dan perilaku utama Perumusan nilai-nilai perusahaan corporate value dan perilaku utama budaya perusahaan dilakukan oleh manajemen dengan menggali nilai-nilai yang ada dalam tubuh perusahaan. Budaya perusahaan bank bjb harus selaras dengan visi dan misi bank bjb dan adaptif terhadap perubahan dunia perbankan. Oleh karena itu apabila budaya yang telah ada sudah tidak sejalan dengan visi, misi, dan perkembangan dunia perbankan, maka perlu dilakukan perubahan budaya dengan menggali nilai-nilai baru yang muncul. b. Sosialisasi Budaya perusahaan bank bjb disosialisasikan kepada seluruh jajaran organisasi untuk membangun awareness serta pemahaman terhadap Budaya perusahaan bank bjb. Proses sosialisasi ini dilakukan melalui berbagai media seperti sosialisasion site, buku pedoman, buku saku, sign wall, standing banner, training, pin,dll. c. Internalisasi Merupakan tahapan dimana budaya perusahaan bank bjb diterapkan oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan dalam setiap aktivitas sehari-hari. Budaya perusahaan tersebut diinternalisasikan melaluichange leaderdanjugachange agent yang telah ditunjuk dalam setiap unit kerja. Change agent yang telah terpilih akan diikutsertakan dalam training dan workshop untuk memperkuat pemahaman tentang budaya perusahaan dan cara menularkan nilai- nilai budaya perusahaan kepada orang lain. Setiap unit kerja diwajibkan memiliki program budaya masing- masing sebagai wujud implementasi budaya perusahaan dalam aktivitas sehari-hari. Untuk mengevaluasi proses implementasi perubahan budaya dalam setiap unit kerja, maka setiap change agent menyampaikan laporan implementasi budaya perusahaan kepada Divisi Change Management Office. d. Eksternalisasi Pada tahapan ini, dampak dari implementasi budaya perusahaan dirasakan oleh lingkungan eksternal nasabah, masyarakat, shareholders. Seluruh jajaran organisasi telah mengimplementasikan nilai-nilai budaya perusahaan The implementation of Corporate Culture becomes a part of company’s culture changing process. In accordance with Directors Decree No.1405SKBOD-CMO2010, the company’s culture changing process comprises of 4 four basic steps as follows: a. The determination of company’s main values and behaviors The formulation of company’s corporate value and cultural behavior is done by the management by exploring values within the company itself. Bank bjb corporate culture must be aligned with bank bjb vision and mission and adaptive to changes in the banking world. Therefore, if the existing culture is not in line with the vision, mission, and the development of the banking world, it is necessary to change the culture by exploring new emerging values. b. Socialization Bank bjb corporate culture is disseminated to all levels of the organization to build awareness and understanding of bank bjb’s corporate culture. This socialization process is done through various media such as socialization site, manuals, booklets, sign wall, standing banner, training, pins, etc. c. Internalization This is a stage where bank bjb’s corporate culture is applied throughout the organization in every day activities. This corporate culture is internalized through change leader and change agent appointed in each work unit. Change agent who has been selected will be included in training and workshops to strengthen the understanding of corporate culture and how to transmit these cultural values of the company to others. Each work unit must have its own culture program as a form of corporate culture implementation in everyday activities. In order to evaluate the implementation process of cultural change in every unit, every change agent should submit a report regarding the corporate culture implementation to Change Management Office Division. d. Externalization At this stage, the impact of the corporate culture implementation is perceived by the external environment customers, communities, shareholders. The whole range Laporan Tahunan 2016 290 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 291 Growing Together with New Expanding Opportunities dengan baik sehingga lingkungan eksternal nasabah, masyarakat, shareholders turut merasakan dampak yang positif dari perubahan budaya tersebut. e. Monitoring dan Evaluasi Monitoring implementasi perubahan budaya dilakukan oleh Divisi Change Management Office, Change Leader dan Change Agent. Evaluasi dan monitoring penerapan budaya dilakukan secara berkala oleh Change Leader dan Change Agent pada unit kerjanya masing-masing kemudian disampaikan laporannya kepada Divisi Change Management Office. Berdasarkan hasil pelaporan dari Change Leader dan Change Agent, Divisi Change Management Office melakukan monitoring dan evaluasi penerapan budaya perusahaan di seluruh unit kerja baik Kantor Pusat maupun Cabang. PrOGraM-PrOGraM BUDaYa PErUSaHaaN Perseroan senantiasa melakukan triger yang positif bagi setiap pegawai dalam rangka pembentukan budaya kerja yang baik dan berkualitas diantaranya dengan diselenggarakannya program- program budaya yang sejalan dengan visi misi perseroan. Program penerapan Budaya Perusahaan telah dilakukan di tahun 2016 dan akan dilakukan kembali di Tahun 2017. Adapun program tersebut adalah sebagai berikut. NO. PROGRAM PENjELASAN I program Internalisasi 1 bjb Morning SpIrIT program sosialisasi penyampaian Corporate Values, perilaku utama, dan Jingle Go SpIrIT dengan berbagai tema yang berbeda setiap hari kerja yang bertujuan agar setiap pegawai dapat memahami dan mengimplementasikan budaya perusahaan bank bjb. 2 bjb Ide Kreatif adalah media bagi pegawai bank bjb untuk dapat memberikan ide dan gagasan inovatif yang bertujuan memberikan kontribusi bagi tercapainya visi bank bjb . 3 bjb Screen Displayakrilik program Screen Display akrilik yaitu suatu program untuk menambah motivasi pegawai bank bjb dengan menempelkan quotes dari motivator, orang terkenal serta anonym pada screen display a krilik yang dipasang pada tempat – tempat strategis. 4 bjb Little Library perpustakaan kecil yang ada di setiap unit Kerja yang digunakan untuk menyimpan Sop, Ketentuan, Literatur, dan lainnya. 5 bjb 3S Senyum-Sapa-Salam program yang mengimplemetasikan Senyum, Sapa, Salam dalam aktivitas perbankan baik kepada nasabah maupun sesame pegawai. 6 bjb On Time program yang memberikan pemahaman arti pentingnya penerapan disiplin waktu bagi pegawai dalam setiap acara maupun penyelesaianpekerjaan. 7 bjb Smart program yang menghimbau para pegawai bank bjb untuk dapat selalu meng-up date pengetahuan dan informasi yang berguna untuk dapat menunjang kinerjanya. IMPLEMENTASI CORPORATE CULTURE The imPlemenTaTion of CoRPoRaTe CulTuRe of organizations have implemented the company’s cultural values so well that the external environment customers, communities, shareholders also feels the positive impact of such cultural change. e. Monitoring and Evaluation Monitoring the implementation of the cultural changes is done by the Division of Change Management Office, Change Leader, and Change Agent. Change Leader and Change Agent regularly monitor and evaluate the culture implementation at each work unit, then submit a report to the Division of Change Management Office. Based on the results of the reporting from Change Leader and Change Agent, the Change Management Office Division will monitor and evaluate the corporate culture implementation in all work units, both at Head Office and Branches. COrPOratE CULtUrE PrOGraMS The Company continues to trigger positivity for each employee to establish a good quality working culture by convening cultural programs in line with the company’s vision and mission. The Corporate Culture Programs has been carried out in 2016 and will return in 2017, were as follows. NO. PROGRAM PENjELASAN 8 bjb 1 Year 1 Book program yang memberikan pemahaman akan pentingnya membaca buku sebagai peningkatan kompetensi dan ilmu pengetahuan. 9 bjb English Day program yang memberikan pemahamanakan pentingnya Bahasa Inggris dalam dunia usaha dan perbankan sehari- hari. 10 bjb Clean Air program memperingati hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei, dengan menekankan bahayanya dampak dari merokok kepada kesehatan manusia dan sekitarnya. 11 bjb Visi Misi Menentukan Visi dan Misi setiap Divisiunit yang in line dengan Visi Misi bank bjb. 12 bjb Paperless program efisiensi penggunaan kertas dalam penyampaian Memo danSurat. II program eksternalisasi 13 bjb Berbagi Buku pengumpulan buku yang telah tidak digunakan dan masih dapat dimanfaatkan yang diperoleh dari pegawai untuk disumbangkan kepada lingkungan sekitar baik kepada sekolah maupun pihak lain yang membutuhkan. 14 bjb peduli Lingkungan pengumpulanbarang yang sudah tidak terpakai namun masih layak pakai oleh setiap pegawai untuk disalurkan kepada pihak-pihak sekitar yang membutuhkan. 15 bjb Lestari pohon program memperingati hari Internasional Gerakan Satu Juta pohon 10 Januari, dengan menanam pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar. 16 bjb peduli air program memperingati hari air Sedunia 22 Maret, dengan hemat dan meningkatkan kepedulian serta pemahaman akan pentingnya ketersediaan air bersih yang makin menipis. 17 bjb Kartini program memperingati hariKartini 21 april, dengan menekankan pentingnya perjuangan dan kesetaraan bagi wanita. 18 bjb pekanBudaya program yang menampilkan budaya tradisional daerah sebagai bentuk kepeduliankelestarian budaya daerah. 19 bjb pancasila program memperingati hari Lahir pancasila 1 Juni, dengan memberikan pemahaman akan pentingnya dasar-dasar pancasila dalam kehidupan bernegara sehari-hari. NO. PROGRAM PENjELASAN 20 bjb No To Drugs program memperingati hari anti narkoba Sedunia 29 Juni, dengan menekankan bahayanya dampak dari narkoba terhadap kesehatan dan mentalitas manusia terutama generasi muda 21 bjb Childrens Day program memperingati hari anak nasional 23 Juli, dengan memberikan pemahaman pentingnya waktu dan perhatian yang berkualitas bagi anak. 22 bjb proklamasi program memperingati hari proklamasi Kemerdekaan republik Indonesia 17 agustus, dengan memberikan pemahaman arti pentingnya hari kemerdekaan sebagai tonggak Indonesia menuju kemandiran dan berdaulat. 23 bjb hari Batik program memperingati hari Batik nasional dan Dunia 2 oktober, dengan memberikan pemahaman arti pentingnya Batik sebagai warisan asli budaya Indonesia. 24 bjb Sumpah pemuda program memperingati hari Sumpah pemuda 28 oktober, dengan memberikan pemahaman arti pentingnya perjuangan pemuda baik di masa lalu dan masa kini dalam membangun Indonesia maju dan makmur. 25 bjb pahlawan program memperingati hari pahlawan 10 november, dengan memberikan pemahaman arti pentingnya jasa pahlawan yang mendahului kita sebagai spirit kita membangun negeri Indonesia ke arah yang lebih baik. 26 bjb Guru program memperingati hari Guru 25 november, dengan memberikan pengertian arti pentingnya jasa dan pengorbanan guru bagi pendidikan kita semua. 27 bjb Mothers Day program memperingati hari Ibu 22 Desember, dengan memberikan pemahaman arti pentingnya peran dan pengorbanan ibu kepada kita. IMPLEMENTASI CORPORATE CULTURE The imPlemenTaTion of CoRPoRaTe CulTuRe Laporan Tahunan 2016 292 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 293 Growing Together with New Expanding Opportunities PERAN DAN TUGAS DIVISI SDM hC Roles anD Tasks Divisi Sumber Daya Manusia dipimpin oleh Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia yang memiliki peran, tugas dan tanggung jawab serta kewenangan sebagai berikut. PEraN JaBataN PEMIMPIN DIVISI SDM Peran jabatan Pemimpin Divisi SDM meliputi, a. Merancang, melaksanakan dan mengawasi rencana strategis pelaksanaan pertumbuhan dan pengembangan SDM untuk mendorong kinerja bisnis di seluruh lini organisasi. b. Memimpin manajemen perubahan, rancangan organisasional serta inisiatif transformasi lainnya. c. Mendorong kinerja bisnis melalui pengelolaan manpower planning yang efektif dan efisien, pengelolaan kompensasi dan benefit yang menarik dan dapat mempertahankan SDM, pengelolaan kompetensi, pengelolaan kinerja individu, serta pengelolaan disiplin , perilaku, dan etika pegawai. d. Mengembangkan strategi, kebijakan, dan praktek pengelolaan sumber daya manusia human capital yang berlaku di seluruh lini organisasi. e. Mendampingi dan memberikan konsultasi kepada pihak manajemen senior mengenai masalah masalah kepegawaian human capital. f. Menyusun program kerja dan anggaran Divisi Sumber Daya Manusia. g. Mengelola pelaporan terkait dengan bidang kerja Divisi Sumber Daya Manusia. h. Melakukan koordinasi dengan Dewan Komisaris, Direksi, Pemimpin Divisiunit kerja, Pemimpin Wilayah dan Pemimpin Cabang. i. Menjadi juru bicara utama bagi Divisi Sumber Daya Manusia. tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB UtaMa PEMIMPIN DIVISI SDM Pemimpin Divisi SDM memiliki tugas dan tanggung jawab utama yang meliputi, a. Mengembangkan dan menerapkan strategi pengembangan SDM untuk mendorong kinerja bisnis. b. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM di perusahaan berdasarkan strategi jangka pendek dan jangka panjang yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku agar diperoleh SDM dengan kinerja, kapabilitas dan kompetensi yang sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Human Resources Division is led by the Head of Human Resources Division with roles, duties, responsibilities, and authority as follows. tHE rOLES aND taSKS Of Hr HEaD The roles and tasks of HR head include: a. Designing, implementing and supervising the implementation of strategic plan for the growth and development of human resources to drive business performance across the lines in organization. b. Leading change management, organization design, and other transformation initiatives. c. Driving business performance through effective and efficient manpower planning management, attractive compensation and benefits management to retain human resources, competence management, individual performance management, as well as the management of discipline, behavior, and employee ethics. d. Developing strategies, policies, and practices of human capital management applied across the lines in organization. e. Assisting and advising senior management regarding human capital issues. f. Preparing work program and budget of Human Resources Division. g. Managing reports on works related to Human Resources Division. h. Coordinating with the Board of Commissioners, Directors, DivisionWork Unit Leaders, Regional and Branch Managers. i. Becoming the main spokesperson for the Human Resources Division. MaIN DUtIES aND rESPONSIBILItIES Of Hr DIVISION HEaD The Head of HR Division has the duties and responsibilities that include, a. Developing and implementing human resource development strategies to drive business performance. b. Developing human resource management strategies and policies in the company based on short-term and long-term strategies established in accordance with government regulations in order to obtain human resources with desiring performance, capability, and competence. c. Mendesain, mengembangkan dan menerapkan inisiatif pengembangan SDM, membantu Bank dalam mencapai posisi yang kompetitif di pasar. d. Mengontrol dan memastikan pelaksanaan fungsi SDM di seluruh perusahaan sudah sesuai dengan strategi, kebijakan, sistem dan rencana kerja yang telah disusun. e. Mengelola pencapaian tingkat efektivitas aktivitas operasional oleh sumber daya manusia yang ada, di seluruh lini organisasi melalui kesepakatan Service Level Agreement SLA individual. f. Secara teratur mengkaji dampak dari kebijakan dan prosedur termasuk juga kinerja SLA. g. Mengelola sistem manpower planning dan formasi SDM organisasi secara efisien dan efektif untuk menunjang strategi bisnis perusahaan, termasuk diantaranya dalam mengevaluasi desain jabatan, perencanaan SDM, sistem rekrutmen dan seleksi, pengembangan kompetensi pegawai serta perencanaan suksesi jabatan, di seluruh lini organisasi. h. Mengelola sistem pergerakan karir pegawai dalam rangka memenuhi manpower organisasi termasuk dalam mengidentifikasi dan menarik kandidat yang memiliki potensi bakat terbaik. i. Mengelola dan mengevaluasi struktur penggajian dan fasilitas-fasilitas kepegawaian termasuk pemberian reward bonus, program perlindungan kerja, program pensiun dan hari tua dan proteksi kesehatan pegawai sesuai dengan kemampuan finansial perusahaan, kondisi kebutuhan hidup layak berdasarkan perkembangan kondisi ekonomi dan perkembangan struktur remunerasi di industri terkait. j. Mengelola pelaksanaan perhitungan kebutuhan SDM stafing model berdasarkan metode analisa beban kerja workload analysis danatau metode lainnya. k. Memastikan pemenuhan tenaga kerja organisasi secara tepat sesuai kebutuhan dalam hal jumlah maupun pemenuhan kualifikasi kompetensi. Menyusun kebijakan dan pengelolaan pegawai outsourcing serta memastikan kualifikasi kompetensi pegawai outsourcing yang ditempatkan. l. Melakukan evaluasi dan pengendalian terkait perkembangan biaya sumber daya manusia. m. Melakukan evaluasi dan pengawasan atas pengelolaan data administrasi personal kepegawaian dan sistem HRIS, serta mengawasi pelaporan regular atas pengelolaan SDM kepada pihak manajemen maupun institusi lain yang terkait ketenagakerjaan. n. Melakukan pembinaan terkait disipilin, perilaku dan etika pegawai serta menjadi fasilitator dalam hubungan perusahaan dengan pegawai dan pihak ketiga berkenaan masalah kepegawaian. c. Designing, developing, and implementing human resources development initiatives, assisting the Bank in achieving a competitive position in the market. d. Controlling and ensuring the implementation of the HR function across the company is in accordance with the strategies, policies, systems, and work plans that have been prepared. e. Managing the achievement of operational activity effectiveness by the existing human resources, across the lines in organization through individual Service Level Agreement SLA. f. Regularly assessing the impact of policies and procedures as well as SLA performance. g. Managing manpower planning system and the formation of organization’s human resources efficiently and effectively to support company’s business strategies, including in evaluating the function, human resource planning, recruitment and selection systems, employee competency development and position succession planning, across the lines in organization. h. Managing employee’s career movement in order to meet organization manpower including in identifying and attracting candidates who have the potentialbest talent. i. Managing and evaluating the staff’s salary structure and facilities including rewardbonus program employment benefits, pension plans and retirement, and health benefits in accordance with its financial capability, conditions of decent living based on the development of economic conditions and the development of remuneration structure in the industry concerned. j. Managing the implementation of staffing model calculation of HR needs based on the workload analysis method and or other methods. k. Ensuring the compliance with the organization’s workforce exactly to their needs in terms of numbers and the fulfillment of competence and qualifications. Developing policies and management of outsourced employees and ensuring the competence and qualifications of outsourced employees being placed. l. Evaluating and controlling costs related to the development of human resources. m. Evaluating and supervising personnel administration data management and HRIS systems, and supervising regular reporting on human resources management to the management as well as other institutions related to employment. n. Conducting training related to discipline, behavior, and ethics of the employees as well as a facilitator in the company’s relationship with employees and third parties in respect of staffing issues. PERAN DAN TUGAS DIVISI SDM hC Roles anD Tasks Laporan Tahunan 2016 294 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 295 Growing Together with New Expanding Opportunities o. Melakukan evaluasi atas sistem pengelolaan kinerja individu pegawai dalam hal perencanaan kinerja, penilaian kinerja, evaluasi kinerja dan pengembangan kinerja individu pegawai. p. Melakukan evaluasi atas sistem pengelolaan kompetensi pegawai, yang meliputi pengukuranasesmen kompetensi, pemetaaan kompetensi, dan pengembangan kompetensi individu pegawai. q. Mengelola dan mengevaluasi atas sistem pengelolaan karir pegawai berdasarkan model dan hasil asesmen kompetensi serta kinerja pegawai. r. Menselaraskan sistem pengelolaan karir pegawai dengan pengelolaan promosi dan mutasi pegawai. s. Membina hubungan dengan pihak ketiga terkait pengembangan pengelolaan SDM dan pemberian fasilitas kepegawaian termasuk dengan institusi konsultan SDM, dan penyelenggara program pension dan hari tua. t. Memberikan informasi yang dibutuhkan pihak manajemen senior mengenai masalah tertentu yang signifikan dan beresiko bagi pencapaian tujuan, yang belum ditangani sepenuhnya di tingkat manajerial. u. Mengidentifikasi persyaratan hukum serta regulasi pemerintah dalam pelaporan, terkait fungsi SDM dan mengarahkan penyusunan laporan yang dimaksud atau diminta sebagai bukti kepatuhan. v. Bertindak sebagai pihak yang dihubungi pertama dalam hal ketenagakerjaan di perusahaan, serta saat berhubungan dengan instansi tenaga kerja pemerintah. Melindungi kepentingan para pekerja dan perusahaan sesuai dengan kebijakan SDM dan juga hukum serta aturan yang berlaku dan mengkaji rekomendasi untuk pemutusan hubungan kerja danatau pembelaan diri karyawan, melalui prosedur pengajuan keluhan. w. Menyusun, mengembangkan dan mengaplikasikan kebijakan danatau panduan untuk mendukung kelancaran proses pengelolaan Divisi Sumber Daya Manusia. x. Mempersiapkan, mengkoordinasikan dan mengusulkan program kerja Divisi Sumber Daya Manusia kepada Direktur yang membidangi serta mengontrol penggunaan anggaran Divisi Sumber Daya Manusia agar sesuai dengan program kerja tersebut. y. Mengawasi, melatih, membimbing, mengembangkan dan mengevaluasi kinerja para staf Divisi Sumber Daya Manusia dalam hal efektivitas kinerja. z. Berperan aktif dalam Tim Manajemen Krisis BCP sesuai dengan peran dan tanggung jawab sebagaimana tercantum di dalam Buku ManualPanduan Manajemen Krisis. o. Evaluating the employees’ individual performance management systems in terms of performance planning, performance assessment, performance evaluation, and development of employees’ individual performance. p. Evaluating employees’ competence management systems, including measurementcompetence assessment, competence mapping, and competence development of individual employees. q. Managing and evaluating employee career management system based on the model and the assessment results of employees’ competence and performance. r. Aligning employees’ career management system with employees’ promotion and mutation. s. Building relationship with third parties related to the development of human resources management and providing personnel facilities including HR consultant and pension and retirement program providers. t. Providing information needed by senior management on specific issues which are significant and posing risks to the achievement of objectives, which have not been fully addressed at managerial level. u. Identifying legal requirements and government regulations in reports related to HR function and direct the preparation of such report or required report as proof of compliance. v. Acting as the first party to contact in terms of employment in the company, as well as when dealing with government labor agencies. Protecting workers’ and company’s interests in accordance with HR policies and the applying laws and regulations and assessing the recommendation for employment termination andor employees self-defense, through filing complaints procedure. w. Formulating, developing, and applying policies andor guidelines to support the seamless process of Human Resources Division management. x. Preparing, coordinating, and proposing work program to the Director of Human Resources Division in charge for budget control of Human Resources Division to comply with the work program. y. Supervising, training, guiding, developing, and evaluating the performance of Human Resources Division staff in terms of performance effectiveness. z. Playing an active role in the Crisis Management Team BCP in accordance with the roles and responsibilities as contained in the Crisis Management ManualGuide. PERAN DAN TUGAS DIVISI SDM hC Roles anD Tasks aa. Mengembangkan, mempertahankan lini kerja, dan memfasilitasi komunikasi dengan Divisi lain, Kantor Wilayah, Kantor Cabang, dalam hal pelaksanaan berbagai pengelolaan kinerja dan aktivitas Divisi Sumber Daya Manusia. ab. Mengelola penerapan manajemen risiko di Divisi Sumber Daya Manusia. ac. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Perundang-undangan, serta Peraturan Internal lainnya yang berlaku. ad. Memastikan bahwa seluruh bidang kerja Divisi Sumber Daya Manusia telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. ae. Mensosialisasikan ketentuan-ketentuan internal bank dan ketentuan lain yang berkaitan dengan ruang lingkup tugas di lingkungan divisinya. af. Menyediakan datadokumen terkait dengan pemeriksaan internal dan Eksternal. ag. Melakukan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal. ah. Memberikan masukan yang menyangkut bidang tugasnya kepada atasan. ai. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi. KEWENaNGaN PEMIMPIN DIVISI SDM Kewenangan Pemimpin Divisi SDM a. Menandatangani Surat dan Dokumen lainnya yang berkaitan dengan tugas Divisi sesuai batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi. b. Mewakili Direksi dalam hubungan dengan pihak ekstern Instansi PemerintahLembaga lainnya dalam upaya pencapaian misi Divisi SDM secara optimal. c. Melaksanakan penerimaan pegawai sesuai batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi. d. Melaksanakan mutasi, rotasi dan demosi pegawai sesuai batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi. e. Menyelenggarakan assessment center untuk tenaga Pimpinan sesuai dengan batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi. f. Menyelenggarakan konseling kepada pegawai tertentu sesuai dengan batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi. g. Menetapkan pembagian tugas serta penegakan disiplin kepada pejabatpegawai yang menjadi tanggung jawab penyeliaannya. aa. Developing, maintaining line of work, and facilitating the communication with other Divisions, Regional Office, Branch Office, in terms of the implementation of various management performance and activities of Human Resources Division. ab. Managing the implementation of risk management in Human Resources Division. ac. Implementing the principles of prudence and compliance with Bank Indonesia regulations and legislation, as well as other applicable Internal Regulations. ad. Ensuring that all work areas of Human Resources Division have been in accordance with applicable regulations. ae. Socializing bank’s internal provisions and other provisions relating to the scope of duties within its division. af. Providing datadocuments related to internal and external examination. ag. Conducting follow up to the findings of internal and external examination results. ah. Providing inputs concerning the scope of duty to direct report. ai. Carrying out other tasks given by the Board of Directors. aUtHOrItIES Of HUMaN CaPItaL DIVISION HEaD The Authorities of HR Division Head a. Signing Letter and other Documents related to the Division duties within the limits of its authority granted by the Board of Directors. b. Representing the Board of Directors in relation to external parties Government AgenciesInstitutions in achieving the mission of HR Division optimally. c. Implementing employees’ recruitment within the limits of the authority granted by the Board of Directors. d. Implementing employees’ mutation, rotation, and demotion within the limits of the authority granted by the Board of Directors. e. Conducting assessment center for the Leaders in accordance with the limits of authority granted by the Board of Directors. f. Counseling to certain employees in accordance with the limits of the authority granted by the Board of Directors. g. Setting the job description and enforcement of discipline to the officialsemployees under hisher supervision. PERAN DAN TUGAS DIVISI SDM hC Roles anD Tasks Laporan Tahunan 2016 296 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 297 Growing Together with New Expanding Opportunities h. Memberikan Penilaian Kinerja terhadap Pejabat dan Pegawai bawahannya. i. Menyampaikan rekomendasi untuk pengembangan Pejabat dan Pegawai bawahannya. j. Melakukan PersetujuanKeputusan sesuai dengan Kebijakan Kewenangan danatau KeputusanKebijakan Direksi. k. Memantau serta mengendalikan penerapan manajemen risiko bidang Sumber Daya Manusia. l. Melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia dan instansi lain yang terkait dalam rangka pengelolaan tugas Divisi. m. Memberikan pembinaan dan sosialisasi kepada Kantor Wilayah dan Kantor Cabang dalam lingkup Sumber Daya Manusia. KEWENaNGaN PEMIMPIN GrUP PENGEMBaNGaN SDM Melaksanakan kegiatan identifikasi, perencanaan, seleksi, rekrutmen, penempatan dan pengembangan SDM guna menunjang kegiatan bisnis dan operasional dan memastikan perencanaan dan pengembangan SDM dilakukan dengan baik, sesuai dengan jumlah dan kompetensi yang dibutuhkan. PrOfIL PEMIMPIN DIVISI SDM Dadan Yonanda Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung. Lahir pada 11 April 1972 saat ini berusia 44 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Padjadjaran pada tahun 1995. Sebelum berkarir di bank bjb, Beliau memulai karir perbankan di PT Bank Export Import Indonesia 1996-1998 dan PT Bank Mandiri 1999-2015. Menjabat sebagai Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia sejak 2015 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No 0532SKDIR-SDM2015. h. Providing Performance Assessment of the Officials and subordinate Employees. i. Delivering recommendation on the development of Officials and subordinate Employees. j. Executing AgreementDecision in in accordance with the Authorized Policy andor Board’s DecisionPolicy. k. Monitoring, and controlling the management risk of Human Resources area. l. Coordinating with Bank Indonesia and other relevant institutions in order to manage the task of the Division. m. Providing guidance and socialization to the Regional Offices and Branch Offices within the scope of Human Resources. aUtHOrItIES Of HC DEVELOPMENt GrOUP HEaD Conducting identification, planning, selection, recruitment, placement, and development of human resources in order to support business activities and operations and ensuring the planning and human resource development are done properly, in accordance with the number and competence required. PrOfILE Of HUMaN CaPItaL DIVISION HEaD Dadan Yonanda Citizen of Indonesia, domiciled in Bandung. Born on 11 April 1972, currently 44 years old. Obtained Bachelor degree in Law from Padjadjaran University in 1995. Before started his career at bank bjb, he started his banking career at PT Bank Export Import Indonesia 1996-1998 and PT Bank Mandiri 1999-2015. Has been the Head of Human Resources since 2015 based on Directors’ Decree No 0532SKDIR-SDM2015. PERAN DAN TUGAS DIVISI SDM hC Roles anD Tasks MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA human CaPiTal managemenT PErENCaNaaN SDM Semakin berkembanganya organisasi bank bjb merupakan suatu tantangan dalam pengelolaan SDM ditengah persaingan Jasa Perbankan yang semakin ketat. Pertumbuhan Bank melalui pengembangan bisnis perlu didukung SDM yang Unggul, Handal, dan Tangguh yang dibangun melalui perencanaan SDM yang matang dan terukur. Melalui perencanaan SDM dilakukan penetapan strategi untuk memperoleh, memanfaatkan, mengembangkan, dan mempertahankan SDM sesuai dengan kebutuhan perusahaan sekarang maupun pengembangannya di masa depan. Maka dari itu perbaikan-perbaikan pada bidang Rekrutmen, Pengelolaan Karir hingga Pengelolaan Kompensasi dan Benefit pegawai merupakan prioritas utama di tahun 2016. rEKrUtMEN Perseroan berusaha untuk terus meningkatkan kualitas dan kemampuan profesional SDM salah satunya melalui proses seleksi penerimaan pegawai yang lebih selektif dan kompetitif dengan tujuan mendapatkan pegawai yang kompeten, unggul, handal dan tangguh. Selama tahun 2016 perseroan telah merekrut sebanyak 484 pegawai baru, jumlah kebutuhan tersebut selaras dengan pertumbuhan bisnis bank bjb di tahun 2016. Rekrutmen pegawai baru di tahun 2016 berasal dari kategori sebagai berikut: • Rekrutmen fresh graduate. Rekrutmen ini merupakan proses penerimaan pegawai dengan peserta seleksi yang baru lulus dari perguruan tinggi. Dimana Selama tahun 2016, Perseroan telah melakukan rekrutmen fresh graduate dengan total pegawai baru yang berhasil direkrut sebanyak 431 orang. • Rekrutmen Experienced Hire. Rekrutmen ini merupakan proses penerimaan pegawai baru yang berasal dari tenaga kerja berpengalaman guna mencari pegawai yang siap untuk bekerja dan telah memiliki skill serta pengetahuan teknis pada posisi dibutuhkan perseroan. Adapun selama tahun 2016 perseroan berhasil merekrut sebanyak 53 pegawai baru dengan bermacam latar belakang pengalaman kerja yang berbeda. • Rekrutmen Officer Development Prorgam ODP. Perseroan di tahun 2016 telah melaksanakan rekrutmen dengan jalur penerimaan Officer Development Prorgam ODP dengan total sebanyak 24 orang yang dipersiapkan sebagai kader pemimpin bank bjb di masa depan. HUMaN CaPItaL PLaNNING Th e continued development of bank bjb organization is a challenge in human resource management amid the tight competition of Banking Services. The Bank’s growth through business development need to be supported by Superior, Reliable, and Resilient HR built through mature and scalable HR planning. HR planning is conducted through the establishment of strategy to acquire, exploit, develop, and maintain the human resources in accordance with the company’s needs currently as well as its development in the future. Thus, the improvement in Recruitment, Career Management to employees’ Management and Benefit Compensation are top priorities in 2016. rECrUItMENt The Company seeks to continuously improve the quality and professional capabilities of human resources which one of them is through more selective and competitive hiring selection process in order to get competent, superior, reliable, and resilient employees. During 2016, the company has recruited 484 new employees; this number is in line with bank bjb’s business growth in 2016. Recruitment of new employees in 2016 derived from the following categories: • Fresh graduate recruitment. This is a recruitment process by selecting participants who have recently graduated from college. During 2016, the Company has made fresh graduates recruitment with total new employees recruited were 431 people. • Experienced Hire Recruitment. This is the process of hiring new employees coming from experienced workforce who are ready to work and have had the skills and technical knowledge for the position needed by the company. As for 2016, the company was able to recruit 53 new employees with different backgrounds and different work experience. • Officer Development Program ODP Recruitment. The Company in 2016 has carried out recruitment through Development Officer Program ODP admission track with a total of 24 people were prepared as cadre of leaders of bank bjb in the future. Laporan Tahunan 2016 298 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 299 Growing Together with New Expanding Opportunities KEBIJaKaN PENGEMBaNGaN KarIr Pengembangan karir pegawai bank bjb dilakukan secara menyeluruh dan menyentuh setiap aspek dan tingkatan jabatan. Dengan tujuan peningkatan kompetensi dan pengalaman serta sebagai pengembangan diri individu, setiap pegawai memiliki kesempatan yang luas untuk mendapatkan pengembangan karir bersama bank bjb. Program akselerasi yang dilaksanakan pada tahun 2016 melalui Staf Development Program, Acceleration Program dan berbagai program pengembangan karir lainnya masih menjadi program prioritas dalam meningkatkan kinerja Bank melalui peningkatan motivasi kerja pegawai dengan kesempatan pengembangan karir yang lebih baik. Dengan melibatkan Divisi Pendidikan dan Pelatihan serta peranan dari para Pemimpin Unit Kerja, para pegawai didorong meningkatkan diri menjadi pegawai bank bjb yang Unggul, Handal, dan Tangguh. Pengembangan karir pegawai dapat diidentifikasi melalui metode assessment yang dijadikan sebagai salah satu parameter dalam proses penempatan pegawai melalui proses mutasi. Setiap pergerakan karir dengan tujuan pengembangan pegawai memperhatikan kesiapan kecakapan dan kualifikasi sesuai dengan tuntutan sifat jabatan yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan strategis Bank. PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI PEGaWaI Pengembangan kemampuan pegawai merupakan kunci tersedianya sumber daya manusia yang handal untuk menjawab tantangan berbagai jabatan dan bagi tercapainya budaya kinerja yang dinamis di bank bjb. Divisi SDM telah melaksanakan program assessment yang dilaksanakan secara berkala. Tujuan dari program ini, diantaranya untuk pemetaan kompetensi pegawai, peningkatan kemampuan dan awareness pegawai serta mengukur kesesuaian antara kompetensi yang dibutuhkan untuk level jabatan tertentu dengan kapabilitas yang dimiliki pegawai. Hasil pelaksanaan assessment dimaksud, dapat dijadikan sebagai rekomendasi bagi pegawai untuk dapat melakukan program pengembangan diri serta apabila berdasarkan hasil analisis terdapat adanya kesenjangan kompetensi pegawai terhadap jabatan tertentu maka dapat menjadi bahan rekomendasi kepada Divisi Pendidikan dan Pelatihan dalam menyusun silabus CarEEr DEVELOPMENt POLICIES Bank bjb employee career development is done thoroughly and touches every aspect and level of position. With the aim of improving the competence and experience as well as personal development of individuals, each employee has a broad and equal opportunity to obtain career development along with bank bjb . Accelerated program implemented in 2015 through the Staff Development Programme, AORO Development Program, and various other accelerated programs is a breakthrough implemented to improve the Bank’s performance through improved employee motivation to work with better career development opportunities. By involving the Division of Education and Training and the role of the Chief of Unit, the employees are encouraged to improve themselves to become Superior, Reliable, and Resilient bank bjb clerks. Career development can be identified through the assessment method that serves as one of the parameters in the process of staffing through mutation process. Every career movement to develop employees should pay attention to skill readiness and qualifications in accordance with work demands needed in order to achieve Bank’s strategic objectives. EMPLOYEE COMPEtENCE DEVELOPMENt The development of employees’ ability is the key to the availability of reliable human resources to meet the challenges of various positions and for achieving dynamic performance culture in bank bjb. HR Division has conducted assessment program implemented regularly. The purpose of this program includes mapping employee competencies, increasing employees’ capacity and awareness, and measuring the fit between the competencies required for particular job level with capabilities possessed by the employees. The results of of such assessment can be used as a recommendation for employees to be able to do a self- development program, and if based on such analysis there is gap between employee’s competence and particular position, then it can be recommendation material to the Education and Training Division in preparing the syllabus to develop the competencies required by the employees. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA human CaPiTal managemenT guna mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan pegawai. Selain itu, hasil assessment juga dapat dijadikan sebagai salah satu alat keputusan untuk menetapkan pengembangan karir pegawai. Pegawai yang dinilai memiliki kompetensi untuk menempati posisi manajerial diusulkan untuk menempati jabatan yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Rincian Pelaksanaan Assessment Kompetensi selama Tahun 2016 diantaranya adalah sebagai berikut. Tabel Rincian Pelaksanaan Assessment Kompetensi selama Tahun 2016 Table of Competence Assessment Implementation Details in 2016 No jenis Assessment Peserta jumlah Peserta Orang 1 Technical Skill assessment pemimpin Wilayah pemimpin Cabang 69 pemimpin Kantor Cabang pembantu 307 pegawai Bidang operasional 468 pegawai Bidang Layanan 1.980 pegawai Bidang administrasi Supporting 1.262 pegawai Divisi Sumber Daya Manusia 35 ToTaL 4.121 2 Soft Competency assessment pemimpin Wilayah pemimpin Cabang 69 assesment Level pemimpin Grup Setingkat 25 ToTaL 94 3 Inisiatif Khusus pelaksanaan assessment potensi Level Junior assistant Tahun 2016 Seleksi Calon SDp 1.241 Seleksi pDMp Menjadi pegawai Tetap Semester I 2015 327 pelaksanaan Test pengetahuan produk dan organisasi Seleksi Calon SDp periode Juni 2016 1.965 pelaksanaan assessment Dalam rangka perubahan Batas usia pensiun pegawai 605 pelaksanaan Seleksi pDMp Menjadi pegawai Tetap Semester II 2015 27 ToTaL 4.165 GRAND TOTAL 8.380 Keterangan | Description : untuk rincian diatas merupakan kegiatan pengembangan kompetensi berupa pelaksanaan assessment tidak termasuk kegiatan pendidikan dan pelatihan pegawai The above details are competency development activities in the form of assessment which does not include education and training for the employees KEBIJaKaN PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI Di seluruh level organisasi bank bjb, setiap pegawai memiliki kesempatan yang setara dalam proses pengembangan karir sesuai dengan kinerja, kompetensi, pengalaman dan kriteria lainnya yang ditetapkan serta kesempatan dalam mendapatkan pendidikan dan pelatihan. Hal ini sesuai dengan kebijakan terkait pengembangan kompetensi karyawan yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No.704SK-DIRET2014 tanggal 22 September 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan PP. In addition, the assessment result can also be used as one of the tools to establish employee’s career development. Employees assessed should have the competence to occupy managerial position proposed for the post in accordance with its capabilities. Competence Assessment Implementation details for 2016 are as follows. COMPEtENCE DEVELOPMENt POLICIES At all levels of bank bjb organization, every employee has equal opportunity in career development process in accordance with the performance, competence, experience, and other criteria specified as well as chance to education and training. This is in line with the related policy of employee competence development stated in Directors’ Decree No.704SK-DIR ET2014 dated 22 September 2014 concerning Guidelines for the Management of Education and Training PP. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA human CaPiTal managemenT Laporan Tahunan 2016 300 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 301 Growing Together with New Expanding Opportunities PELaKSaNaaN PENGEMBaNGaN DaN BIaYa KOMPEtENSI 2016 Adapun anggaran serta biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dibayarkan oleh bank bjb sepanjang tahun 2016 adalah sebagai berikut. Program Kerja Anggaran Realisasi peningkatan Kompetensi pegawai rp 4,845,000,000 rp 2,317,000,000 Keterangan | Description : Untuk rincian diatas merupakan biaya pengembangan kompetensi berupa pelaksanaan assessment tidak termasuk program pendidikan dan pelatihan pegawai The above details are competence development cost in the form of assessment which does not include education and training programs for the employees PERFORMANCE MANAGEMENT SYSTEM Dalam rangka mendukung pencapaian target kinerja bank yang lebih baik, maka bank bjb telah melaksanakan performance management system pegawai berbasis personal scorecard melalui bjb prestasiku. Sasaran target kinerja pegawai personal goal setting ditetapkan atas dasar penetapan tugaspekerjaan dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh setiap pegawai pada periode tahun penilaian yang memiliki keterkaitan langsung dengan pencapaian target Balanced Scorecard unit kerja. Penetapan target individu yang merupakan Key Performance Indicator KPI pegawai serta pelaksanaan monitoring dan pengendalian proses kerja yang disiplin sesuai dengan KPI yang telah disepakati merupakan hal yang penting dalam penilaian kinerja pegawai. Untuk mencapai kinerja terbaik melalui proses kerja yang berkualitas serta mendorong pencapaian target kerja yang lebih optimal, maka pelaksanaan appraisal bjb prestasiku – personal scorecard dilakukan secara berkala pada setiap triwulan. Balanced Scorecard dan Key Performance Indicator Strategi yang ditetapkan untuk pencapaian sasaran perusahaan harus melalui sistem manajemen strategi yang baik, karena akan menjadi tolak ukur dari performa dan kinerja perusahaan. Di dalam menetapkan strategi, perusahaan harus memperhatikan sasaran objective yang telah ditetapkan dan harus dapat terukur measurable. Bank bjb telah menggunakan tools manajemen strategis berupa Balanced Scorecard BSC. Bank bjb menggunakan empat standar perspektif BSC yaitu financial perspective, customer perspective, internal business process perspective, danlearning and growth perspective. tHE IMPLEMENtatION Of DEVELOPMENt aND COMPEtENCE COStS IN 2016 As for the budget and the cost of employee competence development that have been paid by bank bjb throughout 2016 are as follows. PErfOrMaNCE MaNaGEMENt SYStEM In order to support the achievement of better bank performance target, then bank bjb has implemented performance management system based on personal scorecard through bjb prestasiku. Personal goal setting is determined on the basis of the determination of tasksworks and responsibilities that must be implemented by each employee during the assessment period having direct relevance to the achievement of work unit’s Balanced Scorecard. The determination of individual target which is employees’ Key Performance Indicator KPI as well as the monitoring and controlling of disciplined work process in accordance with the agreed KPI are important in assessing employees’ performance. To achieve the best performance quality work process and encourage the achievement of employment targets to be more optimal, then the implementation of bjb prestasiku appraisal - personal scorecard will be conducted regularly on a quarterly basis. Balanced Scorecard and Key Performance Indicator The strategy set to achieve corporate goals should use good management system as it will become the benchmark of the performance and company’s performance. In specifying the strategy, company must pay attention to objectives which have been defined and should be measurable. Bank bjb has been using strategic tools management of Balanced Scorecard BSC. Bank bjb uses four perspectives standards, namely financial perspective, customer perspective, internal business process perspective, and learning and growth perspective. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA human CaPiTal managemenT a. Perspektif financial BSC dibangun dari studi pengukuran kinerja di sektor bisnis, sehingga yang dimaksud perspektif financial di sini adalah terkait dengan financial sustainability. Perspektif ini digunakan olehshareholder dalam rangka melakukan penilaian kinerja organisasi. b. Perspektif customer Perspektif customer adalah perspektif yang berorientasi pada pelanggan karena merekalah pemakai produkjasa yang dihasilkanperusahaan. Dengan kata lain, perusahaan harus benar-benar memperhatikan apa yang diinginkan oleh pelanggan. c. Perspektif internalbusiness process Perspektif internalbusiness process adalah serangkaian aktivitas yang ada dalam organisasi untuk menciptakan produkjasa dalam rangka memenuhi harapan pelanggan. Perspektif ini menjelaskan proses bisnis yang dikelola untuk memberikan layanan dan nilai-nilai kepada stakeholder dan customer. d. Perspektif learning and growth Perspektif learning and growth adalah perspektif yang menggambarkan kemampuan organisasi untuk melakukan perbaikan dan perubahan dengan memanfaatkan sumberdaya internal organisasi. Kesinambungan suatu perusahaan dalam jangka panjang sangat bergantung pada perspektif ini. Pelaksanaan atau implementasi strategi dilakukan dengan cara menjalankan strategi inisiatif atau program kerja oleh masing-masing unit kerja dan dibatasi dengan waktu pelaksanaannya selama periode tertentu. Dengan adanya penerapan Balanced Scorecard di bank bjb, manajemen dapat mengkomunikasikan strategi, visi dan misi perusahaan kepada karyawannya, sehingga manajemen dan karyawan memiliki satu kesatuan yang sama dalam mencapai target perusahaan. PENGHarGaaN PErUSaHaaN KEPaDa SEtIaP KarYaWaN Sebagai upaya dalam memotivasi karyawan agar tetap mempertahankan produktivitas yang tinggi, maka Perseroan memiliki kebijakan pemberian penghargaan kepada setiap karyawan melaui mekanisme reward and punishment. Penjelasan terkait dengan reward and punishment di Perseroan adalah sebagai berikut. a. Financial Perspective BSC is constructed from performance measurement studies in the business sector, thus the financial perspective in this point is related to financial sustainability. This perspective is used by the shareholders in order to assess organization performance. b. Customer Perspective Customer perspective is the customer-oriented perspective as they are the users of the productsservices provided by the company. In other words, the company should really pay attention to customer’s demands. c. Internalbusiness process perspective Internalbusiness process perspective is a series of activities that exist within the organization to create products services in order to meet customers’ expectations. This perspective explains the business processes managed to provide services and values to the stakeholders and customers. d. Learning and growth perspectives Learning and growth perspectives are perspectives that illustrate the ability of organizations to make improvements and changes by utilizing internal resources of the organization. Continuity of a company in the long term is very dependent on this perspective. Implementation or strategy implementation are done by implementing strategic initiatives or programs of work by each unit and are limited by the execution time for a certain period. With the implementation of Balanced Scorecard in bank bjb, the management can communicate company’s strategies, vision, and missions to its employees, so that the management and employees have a unity to reach the target. COMPaNY’S aWarDS tO EaCH EMPLOYEE In an effort to motivate the employees to retain its high productivity, the Company has awards granting policy to all employees through reward and punishment mechanism. The explanation regarding rewards and punishment within the Company are as follows. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA human CaPiTal managemenT Laporan Tahunan 2016 302 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 303 Growing Together with New Expanding Opportunities reward Perseroan memiliki berbagai program penghargaan, yaitu the best employee, the best frontliner and service dan the best business unit yang terangkum dalam bjb better award dengan penjelasan sebagai berikut : a. The Best Employee Program apresiasi pegawai yang memiliki kinerja terbaik dan berhasil menjadi role model dan change agent dalam implementasi budaya GO SPIRIT. b. The Best Frontliner and Service Program apresiasi frontliner, officer operasional, dan unit kerja dengan kinerja terbaik dalam memberikan service excellence sesuai standar layanan. c. The Best Business Unit Program apresiasi kepada Kantor WilayahKantor Cabang KCP dengan kinerja keuangan terbaik. Punishment Perseroan memiliki kebijakan tentang punishment berupa Pedoman Disiplin Pegawai yang telah mengatur kompeherensif tentang kewajiban dan larangan pegawai, jenis sanksi kepegawaian, tata cara pengenaan sanksi kepegawaian dan hal-hal lainnya terkait penegakan disiplin pegawai, termasuk ketentuan pengenaan sanksi kepegawaian. Jenis sanksi kepegawaian yang dikenakan sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan dan memperhatikan unsur pelanggaran, meliputi kalalaian atau kesengajaan, termasuk memperhatikan ada atau tidaknya unsur fraud. Selama periode 2016, Perseroan telah mengenakan 68 sanksi kepegawaian dengan data sebagai berikut : 1. Teguran sebanyak 11 orang 2. Peringatan I sebanyak 8 orang, dan Peringatan III sebanyak 12 orang 3. Pernyataan Tidak Puas sebanyak 14 orang 4. Penundaan Kenaikan Gaji Berkala sebanyak 3 orang 5. Penurunan Gaji Berkala sebanyak 3 orang 6. Penurunan Level Jabatan sebanyak 5 orang 7. Pemberhentian Sebagai Pegawai sebanyak 12 orang StratEGI rEMUNEraSI PEGaWaI Strategi ketentuan remunerasi karyawan bank bjb saat ini diatur dalam SK Direksi No. 783SKDIR-SDM2016 tanggal 19September 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Penghasilan dan Fasilitas Kepegawaian, dan SK Direksi No.0804SKDIR- SDM2016 tanggal 3 Oktober 2016 tentang Pedoman Grading dan Single Salary. reward The Company has various awards programs, namely the best employee, the best frontline and service, and the best business unit summarized in bjb better award with the following explanation: a. The Best Employee An appreciation program for employees having the best performance and managed to become role model and change agent in the implementation of GO SPIRIT culture. b. The Best Frontliner Service An appreciation program for frontliner, operational officer, and work unit with best performance in giving service excellence according to service standards. c. The Best Business Unit An appreciation program for Regional OfficeBranch Office Subbranch Office with the best financial performance. Punishment The Company also has punishment policy in the form of Employee Discipline Guidelines that have been comprehensively specified employees’ obligations and prohibitions, type of staff sanction, procedures for imposing sanctions to staff, and other matters related to the enforcement of discipline, including the imposition of staff sanction provisions. Type of staff sanctions imposed is in accordance with the type of offense committed by paying attention to the elements of offense, including default or intentional misconduct, as well as paying attention to whether there is any element of fraud. In 2016, the company had imposed sanctions to 68 personnels with the following data: 1. Reprimand to 11 people 2. First warning to 8 people and third warning to 12 people 3. Dissatisfied statement to 14 people 4. Delay on Periodic Salary Increase to 3 people 5. Periodic Salary Deduction to 3 people 6. Decrease in Position Level to 5 people 7. Employee Termination to 12 people EMPLOYEES’ rEMUNEratION StratEGIES Remuneration provision strategies from bank bjb employees are currently regulated in the Decree of Board of Directors No. 783SK DIR-SDM2016 dated September 19, 2016 regarding Guidelines for Income Management and Employees’ Facilities, and Decree of Board of Directors No.0804SKDIR-SDM2016 dated October 3, 2016 regarding Grading and Single Salary Guidelines. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA human CaPiTal managemenT KOMPENSASI DAN bENEFIT • Penyesuian Gaji Tahunan • Fasilitas Mutasi Pegawai • Fasilitas Kesehatan EMPLOyEE ENGAGEMENT • Keterikatan Emosional Strategi remunerasi pegawai senantiasa akan menciptakan hubungan emosional antara perseroan dan pegawai sehingga akan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan rasa saling memiliki yang tinggi dengan terciptanya keterikatan emosional pegawai terhadap perseroan. • Dedikasi Dengan adanya motivasi remunerasi pegawai akan senantiasa menciptakan semangat bekerja karyawan yang akan berujung pada terciptanya dedikasi pegawai terhadap perseroan. • Konsentrasi Adanya strategi remunerasi pegawai dapat menciptakan semangat kerja pegawai sehingga meningkatkan konsentrasi pegawai dalam melakukan pekerjaannya ATRAKTIF DAN KOMPETITIF • Motivasi Kerja Perseroan senantiasa selalu melakukan penyesuaian salary pegawai dengan memperhatikan terhadap peraturan yang berlaku dengan harapan dapat memberikan motivasi kerja pegawai untuk memberikan loyalitas terhadap perseroan. • Mempertahankan Daya Beli Strategi remunerasi pegawai yang dilakukan oleh perseroan adalah dalam rangka membantu menunjang financial pegawai terhadap penyesuaian perubahankenaikan inflasi • Standar Hidup Layak Strategi remunerasi pegawai dilakukan dengan tujuan agar perseroan dapat menunjang kebutuhan financial pegawai atas adanya perubahan kebutuhan pegawai yang telah disesuaikan dengan Upah Minimum Rakyat. • Sesuai Ketentuan Perundang-undangan Strategi remunerasi yang dilakukan oleh perseroan senantiasa patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan memperhatikan prinsip praktik pelaksanaan good corporate governance. • Kemampuan Perusahaan Strategi remunerasi pegawai yang dilakukan oleh perseroan besarannya tidak akan melebihi dari batas kemampuan perseroan. COMPENSATION AND bENEFITS • Annual Salary Adjustment • Employees’ Mutation Facilities • Health Facilities EMPLOyEE ENGAGEMENTrelate this to turnover • Emotional Engagement Employee remuneration strategy will always create emotional relationship between the Company and employees; therefore, it will create comfortable work atmosphere and a high sense of belonging with the creation of an emotional attachment of the employees to the company. • Dedication By having motivation employee remuneration, it will always create employee;’s work spirit that will eventually create the employee’s dedication to the Company. • Concentration By having employee remuneration strategy, it can create employee’s work spirit that will increase the employees’ concentration in performing their work. ATTRACTIVE AND COMPETITIVE • Work Motivation The Company always make adjustment of the employees’ salary by cosidering the applicable regulations in the hope that it can give work motivation to the employees to gain loyaliry to the Company. • Maintaining Purchasing Power Employee remuneration strategy was conducted by the Compay is in order to support the employees’ financia against adjustment of changesinflation increase • Decent Living Standards Employee remuneration strategy was conducted with the objectives so that the Company can support employee’s financial due to changes in the employee’s needs that has been adujsted with Minimum Wage. • In Accordance with the Legislations The remuneration strategy conducted by the Company always comply to the applicable laws and regulations by consideringg the practical principles of good corporate governance implementation. • Company’s Capability Employee’s remuneration strategy conducted by the Company that will not exceed the Company’s limit of capability. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA human CaPiTal managemenT Laporan Tahunan 2016 304 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 305 Growing Together with New Expanding Opportunities FASILITAS PENUNJANG LAYANAN SDM hR seRviCe suPPoRTing faCiliTies HrIS Human Resource Information System merupakan sistem informasi SDM yang merupakan gabungan dari beberapa menumodul yang saling terintegrasi. Secara keseluruhan Human Resource Information Sistem terdiri dari 7 tujuh buah modul utama, yaitu: • Modul Personal Administration • Modul Compensation and Benefit • Modul Performance Management • Modul Competency Management • Modul Career Path • Modul Recruitment and Selection • Modul Talent Management HC Cares Latar Belakang • Perlunya peningkatan kua litas dan sarana komunikasi yang lebih baik diantara tiga pilar utama yaitu Pegawai, Management dan Serikat Karyawan untuk membangun kepercayaan dan meningkatkan engagement Pegawai. • Ketersediaan sarana komunikasi yang baik diharapkan dapat berfungsi sebagai wadah berdiskusi dan sharing, penyampaian saran atau masukan, ide kreatif dan inovasi serta tempat konsultasi yang tepat untuk membangun komunikasi yang lebih terbuka, positif dan efek tif. tujuan • Membangun komunikasi yang lebih terbuka, positif dan efektif diantara tiga pilar yaitu Management, Pegawai dan serikat karyawan • Sebagai sarana diskusi dan sharing, penyampaian saran, masukan, ide kreatif dan inovasi antara Pegawai, Management dan Serikat Karyawan • Merupakan salah satu bentuk layanan Human Capital untuk memenuhi kebutuhan Pegawai dan membangun engagement Benefit • Pegawai dapat memperoleh peningkatan layanan Human Capital yang cepat, tepat dan akurat terutama terkait dengan pemenuhan hak dan kewajibannya sebagai Pegawai • Pegawai memiliki sarana untuk berdiskusi dan sharing, menyampaikan saran atau masukan, ide kreatif dan inovasi serta tempat konsultasi yang tepat HC Cares memiliki Lounge dan private room untuk berdiskusi dan sharing, penyampaian saran, masukan, ide kreatif dan inovasi, maupun konsultasimengenai hal yang berkaitan dengan pekerjaan maupun pribadi melalui HC Cares Walk in. HrIS Human Resource Information System is an HR information system which is a combination of several menumodules integrated with each other. Overall, Human Resource Information System consists of 7 seven main modules, namely: • Modul Personal Administration • Modul Compensation and Benefit • Modul Performance Management • Modul Competency Management • Modul Career Path • Modul Recruitment and Selection • Modul Talent Management HC Cares Background • The needs to increase quality and better means of communication among the three main pillars, namely Employees, Management, and Labor Union to build trust and improve employees’ engagement. • Availability of good communication is expected to serve as a forum for discussion and sharing, delivery of advice or feedback, creative ideas and innovation, as well as a proper consultation to build a more open, positive, and effective communication. Objectives • Build a more open, positive, and effective communication among the three pillars, namely Management, Employees, and Labor Union • As a means of discussion and sharing, advice delivery, feedback, creative ideas, and innovations between Employees, Management, and Labor Union • As a form of Human Capital services to meet the needs of Employees and build engagement Benefit • Employees can get an Human Capital service improvement which fast, appropriate, and accurate especially related to the fulfillment of rights and obligations as an employee • Employees have the means for discussion and sharing, give suggestions or feedback, creative ideas and innovation as well as a place for proper consultation HC Cares has Lounge and private room for discussion and sharing, give suggestions or feedback, creative ideas and innovation, as well as consultation regarding matters related to works or personal life via HC Cares Walk in. Pegawai dapat langsung menemui HC Cares Ambassador yang bertempat di kantor pusat bank bjb, lantai 8. Selain itu pegawai juga dapat mengakses HC Cares dengan media telepon, email dan Surat Pos. Logo 1. Logo HC Cares melambangkan 3 orangpihak yang saling merangkul, yaitu pegawai dilambangkan dengan warna biru tua, Management dilambangkan dengan warna biru muda dan serikat kerja dilambangkan dengan warna kuning.

2. Disetiap lambang tersebut tertulis tagline bjb HC Cares

yaitu Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh yang berasal dari filosofi kearifan budaya setempat. 3. Makna dari logo tersebut adalah dengan kerjasama dan kolaborasialiansi yang kuat diantara 3 pihak tersebut, kita akan membangun superteam yang mampu melakukan akselerasi pertumbuhan bisnis bank bjb yang lebih besar, lebih kuat dan lebih baik untuk mewujudkan visi bank bjb menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik Tagline Merupakan filosofi landasan hidup Orang Sunda yang berorientasi pada pembentukan karakter, peningkatan kualitas berfikir, mengasah kemampuan untuk mempertajam pikiran dengan tempaan ilmu dan pengalaman. Silih asah Saling berbagi ilmu, pengetahuan pengalaman untuk meningkatkan kompetensi insan bank bjb yang unggul, handal dan tangguh FASILITAS PENUNJANG LAYANAN SDM hR seRviCe suPPoRTing faCiliTies Employees can directly meet HC Cares Ambassador located at the bank bjb head office, 8th floor. In addition, employees can also access HC Cares by phone, email, and Post. Logo 1. HC Cares logo symbolizes 3 personsparties embracing each other, the employee is denoted by the color blue, Management is denoted by the color blue, and labor union is denoted by the color yellow.

2. In each of these symbols, there is bjb HC Cares tagline Silih