Penyusunan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Penyusunan Kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko Terintegrasi bjb Entrepreneurial Training Program bjb

Laporan Tahunan 2016 514 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 515 Growing Together with New Expanding Opportunities tersebut pada satuan kerja yang telah ada yakni Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Audit Internal.

2. Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris nomor 05 SKDK2016 tanggal 31 Maret 2016 tentang Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi, Dewan Komisaris Bank telah menetapkan susunan keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi sebagai berikut: Ketua : Yayat Sutaryat Anggota : Klemi Subiyantoro : Rudhyanto Mooduto : Suwarta : Aldrin Herwany

3. Pembentukan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi

Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko Terintegrasi, melalui Surat Keputusan Direksi nomor 1146SKDIR-MR2016 tanggal 28 Desember 2016 tentang Susunan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tersebut Bank selaku Entitas Utama telah menentukan susunan keanggotaan Komite sebagai berikut: Ketua merangkap anggota: Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Sekretaris: Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Merangkap sebagai Anggota Tetap Anggota Tetap: - Direktur membawahi fungsi manajemen risiko masing-masing LJK dalam Konglomerasi Keuangan - Pemimpin Divisi Audit Internal - Pemimpin Divisi Kepatuhan - Pemimpin Divisi Pengendalian Keuangan - Pemimpin Divisi Manajemen Anak Perusahaan Anggota Tidak Tetap: Pejabat Eksekutif Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan yang memiliki keterkaitan dengan topik pembahasan.

4. Penyusunan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi

Sebagai Entitas Utama, Bank juga memiliki kewajiban untuk menyusun Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. Penyusunan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dimaksud berpedoman kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 18 POJK.032014 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Konglomerasi Keuangan serta ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi masing-masing Lembaga Jasa Keuangan yang tergabung di dalam Konglomerasi Keuangan. Bank telah menetapkan pedoman tata kelola terintegrasi melalui Surat Keputusan Direksi nomor 0104SKDIR-KP2016 tanggal 15 Februari 2016 tentang Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi Dalam Konglomerasi Keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk., yang mana Kebijakan tersebut telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris sesuai dengan Surat nomor 010DK2016 tanggal 04 Februari 2016 perihal Persetujuan Atas Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi.

5. Penyusunan Kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko Terintegrasi

Salah satu upaya di dalam pelaksanaan penerapan manajemen risiko terintegrasi, bank telah menyusun Kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko Terintegrasi yang cakupannya disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 17POJK.032014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. Kebijakan manajemen risiko terintegrasi ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi nomor 0194SKDIR-MR2016 tanggal 3 Maret 2016 tentang Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi dan SK Direksi Nomor 1154SKDIR- MR2016 Tanggal 27 Desember 2016 Tentang Pedoman Manajemen Risiko Terintegrasi sebagai implementasi dari pilar 2 dua Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi sebagaimana tersebut diatas untuk kemudian dijadikan pedoman penyusunan Kebijakan Manajemen Terintegrasi di perusahaan anak dan perusahaan terelasi.

6. Penyusunan Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi

Sesuai Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan nomor 15 SEOJK.032015 tanggal 25 Mei 2015 perihal Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan bank selaku Entitas Utama wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lama 5 lima bulan sejak tahun buku berakhir, serta mempublikasikan laporan tahunan dimaksud dalam situs web Entitas Utama paling lama 5 lima bulan sejak tahun buku berakhir. Untuk itu, Bank telah menyusun laporan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi bank bjb Tahun 2015 dan telah menyampaikan laporan tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan serta telah mempublikasikan laporan tahunan dimaksud dalam situs web Bank. Laporan Tahunan 2016 516 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 517 Growing Together with New Expanding Opportunities xxx xxx UNIT AUDIT INTERNAL ASSESSMENT TATA KELOLA TERINTEGRASI Unit Audit Internal di Perseroan dijalankan oleh Divisi Audit Internal DAI. Divisi Audit Internal DAI merupakan bagian dari struktur pengendalian internal dan merupakan seluruh bentuk kegiatan yang berhubungan dengan audit dan pelaporan hasil audit mengenai terselenggaranya struktur pengendalian secara terkoordinasi dalam setiap tingkatan manajemen Bank. Transparansi dan kejelasan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pengelolaan Bank, sehingga wewenang dan independensi SKAI perlu dinyatakan dalam dokumen tertulis dari Direktur Utama Bank dengan persetujuan Dewan Komisaris Bank, yang disebut dengan Piagam Audit Internal. DAI berfungsi membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui aktivitas assurance dan consulting yang independen dan objektif, sekaligus menjadi mitra manajemen dalam mewujudkan implementasi struktur pengendalian internal, manajemen risiko, dan tata kelola di lingkungan Perseroan, serta berperan memberikan nilai tambah bagi Perseroan. VISI DaN MISI Visi audit internal Bank adalah menjadi strategic partner yang andal, independen, objektif, tanggap, dan terpercaya untuk mendukung tugas Direksi dalam usaha mencapai sasaran serta menjaga nama baik Bank. Misi audit internal Bank adalah menjalankan fungsi audit dalam mendukung tercapainya tujuan Bank yang sehat, berkembang secara wajar, dan dapat menunjang perekonomian nasional dengan meningkatkan taraf hidup masyarakat. tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB DIVISI aUDIt INtErNaL Adapun tugas dan tanggung jawab Divisi Audit Internal adalah sebagai berikut. 1. Mendesain, mengembangkan dan menerapkan strategi Audit Internal, sesuai dengan ekspektasi manajemen dan ketentuan perundang-undangan internal maupun eksternal serta mengacu kepada best practice. 2. Merekomendasikan mekanisme dan langkah-langkah kontrol yang efektif sebagai pencegahan dan koreksi dari perkembangan yang tidak diinginkan. 3. Melakukan dan menyediakan hasil analisa, rekomendasi, nasihat dan informasi mengenai aktivitas yang sedang dikaji serta memberikan rekomendasi bagi perbaikan kebijakan, prosedur, manual, sistem dan penggunaan sumber daya. 4. Mendorong terciptanya suatu lingkungan yang terus meningkat dalam hal kontrol dan kesadaran akan resiko, Sesuai Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan nomor 15 SEOJK.032015 tanggal 25 Mei 2015 perihal Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan bank bjb selaku Entitas Utama melakukan penilaian sendiri self assessment atas pelaksanaan Tata KelolaTerintegrasi pada Konglomerasi Keuangan dan menyampaikan laporan penilaian pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi secara berkala, setiap semester untuk posisi akhir bulan Juni dan Desember. Disamping itu, bank bjb wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lama 5 lima bulan sejak tahun buku berakhir, serta mempublikasikan laporan tahunan dimaksud dalam situs web Entitas Utama paling lama 5 lima bulan sejak tahun buku berakhir. Hasil assessment Laporan Tahunan 2016 518 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 519 Growing Together with New Expanding Opportunities bekerja sama erat dengan pihak manajemen senior. 5. Membantu Bank dalam mengelola kepatuhan dan resiko operasional yang ada; dengan cara mengidentifikasi, menilai, dan mengontrolmitigasi resiko kepatuhan serta operasional Bank. 6. Mengembangkan program dan jadwal audit per tahun, dan mengusulkan rencana kapasitas untuk setiap penugasan. 7. Memonitor kepatuhan Bank kepada kebijakan dan prosedur, prosedur operasional standar SOP, dan panduan serta standar internal lainnya yang berlaku. 8. Mengatur penugasan audit termasuk mengidentifikasi dan memperjelas masalah, mengkaji dan menganalisa bukti temuan, mengkaji kertas kerja, dan mengkaji temuan serta rekomendasi audit. 9. Memastikan adanya koordinasi dengan manajemen di divisikantor cabang yang diaudit agar penugasan audit berjalan lancar. 10. Menyediakan panduan dan dukungan bagi tim audit dalam memecahkan masalah yang ditemui selama penugasan. 11. Memastikan agar penugasan audit selesai sepenuhnya sesuai rencana dan sejalan dengan kebijakan, prosedur serta rencana audit internal bank. 12. Menyediakan pendapat yang jelas dan independen terhadap pihak yang diaudit, kepada manajemen dan kepada Komite Audit dibawah Dewan Komisaris. 13. Mengelola tindak lanjut dari temuan audit utama atas divisikantor wilayahkantor cabang secara teratur dan melaporkan jika ada masalah manajemen serta penundaan secara teratur. 14. Memastikan adanya proses kajian dan peningkatan yang diperlukan guna meningkatkan kerangka kerja kontrol Bank. 15. Mengidentifikasi, menilai, dan mengontrolmitigasi resiko kepatuhan serta operasional Bank. 16. Melakukan koordinasi dalam penyusunan pengembangan dan pengaplikasian kebijakan danatau panduan untuk mendukung kelancaran proses pengelolaan Divisi Audit Internal. 17. Mempersiapkan, mengkoordinasikan dan mengusulkan program kerja Divisi Audit Internal kepada Direktur yang membidangi serta mengontrol penggunaan anggaran Divisi Audit Internal agar sesuai dengan program kerja tersebut. 18. Membina dan meningkatkan kualitas Staf Divisi Audit Internal dalam hal efektifitas kerja. 19. Mengembangkan, , dan memfasilitasi komunikasi dengan Divisi lain, Kantor Wilayah, Kantor Cabang, dalam hal pelaksanaan pengelolaan kinerja dan aktivitas Divisi Audit Internal. 20. Mengelola penerapan manajemen risiko di Divisi Audit Internal. 21. Memberikan dukungan dan arahan bagi peningkatan kinerja Kontrol Internal Cabang. 22. Memantau pelaksanaan audit intern pada masing – masing Lembaga Jasa Keuangan LJK dalam Konglomerasi Keuangan. 23. Mempersiapkan, mengkoordinasikan dan mengusulkan program kerja Divisi Audit Internal kepada Direktur yang membidangi serta mengontrol penggunaan anggaran Divisi Audit Internal agar sesuai dengan program kerja tersebut. 24. Membina dan meningkatkan kualitas Staf Divisi Audit Internal dalam hal efektifitas kerja. 25. Mengembangkan dan memfasilitasi komunikasi dengan Divisi lain, Kantor Wilayah, Kantor Cabang, dalam hal pelaksanaan pengelolaan kinerja dan aktivitas Divisi Audit Internal. 26. Mengelola penerapan manajemen risiko di Divisi Audit Internal. 27. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap Peraturan Regulator dan Peraturan Perundang- undangan, serta Peraturan Intern lainnya yang berlaku. 28. Memonitor seluruh bidang kerja Divisi Audit Internal sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 29. Mensosialisasikan ketentuan-ketentuan internal bank dan ketentuan lain yang berkaitan dengan ruang lingkup tugas di lingkungan divisinya. 30. Melakukan koordinasi dalam penyediaan datadokumen terkait dengan pemeriksaan eksternal sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi. 31. Melakukan koordinasi dalam rangka menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan eksternal sesuai dengan batas kewenangan yang diberikan Direksi. 32. Memberikan masukan dan pertimbangan yang menyangkut bidang tugasnya kepada atasan. 33. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direksi. PEDOMaN DIVISI aUDIt INtErNaL PIaGaM aUDIt Piagam Audit Internal ditetapkan berdasarkanSuratKeputusan Direksi Nomor 729SKDIR-AI2014 tanggal 20 November 2014 tentangPiagam Audit Internal Internal Audit Charter. Pelaksanaan fungsi audit internal bank yang efektif wajib memastikan pemeriksaan dan penilaian atas kecukupan dan efektivitas struktur pengendalian internal serta kualitas kinerja Bank dalam rangka menjaga dan mengamankan kegiatan usaha Bankdenganruanglingkup tugasantara lain sebagai berikut : Laporan Tahunan 2016 520 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 521 Growing Together with New Expanding Opportunities a. Mengkaji efisiensi dan efektivitas sistem pengendalian internal dan manajemen risiko yang berlaku melalui kegiatan audit internal berdasarkan penerapan GCG dan prinsip kehati-hatian. b. Menciptakan dan mengembangkan strukturpengendalian internalBank serta menetapkan kebijakan dan prosedur pelaksanaan audit internal yang sesuai dengan perkembangan usaha bank. c. Mengkaji ketaatan pelaksanaan sistem pengendalian internal dan manajemen risiko yang berlaku melalui kegiatan audit internal. d. Merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan hasil pemeriksaan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris serta memantau tindak lanjut hasil audit. e. Counterpart di bidang pengawasan dengan unit organisasi intern dan ekstern. f. Pemeriksaan dan penilaian terhadap keandalan sistem pengendalian internal pada Teknologi Sistem Informasi TSI yang berjalan maupun yang sedang dikembangkan. g. Mengkaji setiap usulan atau proposal, kebijakan atau sistem dan prosedur dan memberi tanggapan atas kecukupan sistem pengendalian intern dan risiko dalam kebijakan atau sistem prosedur tersebut berdasarkan penerapan GCG dan prinsip kehati-hatian. StrUKtUr OrGaNISaSI DaN KEtUa DaI Struktur organisasi DAI dirancang berdasarkan analisis pada faktor-faktor strategi organisasi, teknologi yang digunakan, sumber daya manusia, strategi kedudukan, dan ukuran organisasi. DAI merupakan bagian dari struktur pengendalian internal yang memiliki tugas untuk mengevaluasi dan berperan aktif dalam peningkatan efektivitas Sistem Pengendalian Internal secara berkesinambungan berkaitan dengan pelaksanaan operasional Bank yang berpotensi menimbulkan kerugian dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan oleh manajemen Bank. KEDUDUKaN DIVISI aUDIt INtErNaL DaLaM StrUKtUr OrGaNISaSI Berdasarkan Struktur Organisasi yang berlaku dan telah disahkan oleh Direksi melalui surat Keputusan Direksi nomor 621SKDIR-PS2015 tanggal1 Juli 2015 perihal Struktur Organisasi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Divisi Audit Internal berada dalam garis komando Direktur Utama dan garis koordinasi Komite Audit. Gambar Struktur Organisasi Divisi Audit Internal PIHaK YaNG MENGaNGKat DaN MEMBErHENtIKaN KEtUa UNIt aUDIt INtErNaL Pengangkatan dan pemberhentian Pemimpin Divisi Audit Internal merupakan wewenang Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.Selain itu, pengangkatan dan pemberhentian jabatan Pemimpin Divisi Audit Internal wajib dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan. PrOfIL PEMIMPIN DaN KOMPOSISI PErSONIL DIVISI aUDIt INtErNaL Profil dan komposisi personil Divisi Audit Internal akan diuraikan sebagai berikut. Laporan Tahunan 2016 522 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 523 Growing Together with New Expanding Opportunities KOMPOSISI PErSONIL DIVISI aUDIt INtErNaL Komposisi pegawai DAI disajikan sebagai berikut: Diagram Komposisi Personil DAI KOMPOSISI PErSONIL BErDaSarKaN GrUP DAI terdiri atas Grup Audit Umum, Grup Audit Teknologi Informasi, Grup Anti Fraud, dan Grup Service Development Quality Assurance. Komposisi personil DAI berdasarkan struktur organisasi DAI disajikan sebagai berikut: Diagram Komposisi Personil DAI Berdasarkan Grup PrOfIL PEMIMPIN DIVISI aUDIt INtErNaL Gegeg Mintorogo xxxxx xxxxxx Warga Negara Indonesia, usia 47 Tahun. Sejak Juni 2015, Beliau memimpin DAI sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor 532SKDIR-SDM2015. Pendidikan dan sertifikasi yang pernah ditempuhnya antara lain adalah Akuntan dari Universitas Diponegoro, Master dari Universitas Trisakti, International Advanced Certified in Compliance Financial Crime dari Manchester Business School, BSMR level 5, Qualified Internal Auditor danLeadership Program dari Monash Business School. Sebelum bergabung dengan bank bjb, ybs. mulai berkarier di Arthur Andersen CO, Vice President di Bank Mandiri dan Senior Vice President di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero. Laporan Tahunan 2016 524 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 525 Growing Together with New Expanding Opportunities KOMPOSISI PErSONIL BErDaSarKaN LaMa BEKErJa DaN PENDIDIKaN Komposisi pegawai audit berdasarkan lama bekerja dan pendidikan disajikan sebagai berikut. Jumlah Auditor Internal Berdasarkan Pengalaman Bekerja Tabel Jumlah Auditor Internal Berdasarkan Strata Pendidikan SErtIfIKaSI PrOfESI DIVISI aUDIt INtErNaL Auditor internal profesi yang membutuhkan kemampuan yang lebih dibandingkan dengan unit kerja lainnya. Salah satu parameter yang menjadi tolak ukur kemampuan dan keahlian auditor adalah pengalaman perbankan baik dari segi operasional, bisnis dan supporting. Selain pengalaman perbankan, strata pendidikan dan sertifikasi juga merupakan faktor penting. Hampir semua pegawai audit telah tersertifikasi. Komposisi sertifikasi pegawai disajikan dalam tabel berikut. Tabel Komposisi Sertifikasi Pegawai Audit No jenis Sertifikasi jumlah 1 BSMr1 12 2 BSMr2 7 3 BSMr3 7 4 BSMr4 1 5 BSMr5 1 6 QIa 1 7 erMCp 1 8 CISSp 1 9 Caak 6 10 CFe 1 11 Cfra 1 12 BreVeT aB 3 Total 42 KODE EtIK aUDItOr Untuk memastikan independensi, objektivitas dan profesionalisme dalam melaksanakan fungsinya, maka Auditor Internal wajib memiliki sikap mental dan etika serta tanggung jawab profesi yang tinggi, sehingga kualitas hasil kerjanya dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan untuk membantu terwujudnya perkembangan Bank yang wajar dan sehat. Attitude Auditor Internal memegang teguh dan menjabarkan prinsip- prinsip audit dalam seluruh proses audit internal. Sikap mental yang menjadi prinsip Auditor Internal adalah suatu pernyataan sikap fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh Auditor Internal sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak, meliputi namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut. a. Kejujuran, Auditor Internal mampu mengemukakan pendapat secara jujur dan bijaksana, sesuai dengan hasil temuannya. b. Integritas, Auditor Internal bersikap dan bertindak sesuai norma yang berlaku umum. c. Objektif, Auditor Internal menunjukkan obyektivitas Laporan Tahunan 2016 526 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 527 Growing Together with New Expanding Opportunities profesional dalam mengumpulkan, mengevaluasi dan mengkomunikasikan informasi mengenai Auditee yang diperoleh dari pelaksanaan penugasan auditkonsultasi yang dilakukannya, serta tidak terpengaruh oleh faktor subyektivitas maupun kepentingan pribadi. d. Kerahasiaan, Auditor Internal sangat menjunjung tinggi faktor kerahasiaan, sangat menjaga nilai dan kepemilikan informasi yang diperoleh, dan hanya dapat mengungkapkan kepada pihak yang berhak terkecuali ada kewajiban yang didukung dan dilandasi aspek legalitashukum. e. Kompetensi, Auditor Internal selalu berusaha meningkatkan kemampuannya dan menerapkan pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang diperlukan dalam melaksanakan tugasnya. f. Ketekunan, Auditor Internal memiliki ketekunan dan keuletan dalam menelusuri masalahindikasi yang dihadapi guna memperoleh bukti-bukti yang akan mendukung temuannya. g. Loyalitas, Auditor Internal menunjukkan loyalitas kepada tanggung jawab profesinya. h. Role Model Budaya Perusahaan, Auditor Internal menjadi role model implementasi budaya perusahaan melalui pemahaman, penghayatan dan penerapan butir-butir perilaku Go SPIRIT dalam setiap aktivitas profesionalnya. Ethics Auditor Internal memiliki perilaku menjunjung tinggi nilai etika yang berlaku umum, antara lain: a. Auditor Internal Bank harus jujur, objektif dan selalu menjunjung tinggi kinerja audit yang dicerminkan dari tugas dan tanggung jawabnya. b. Auditor Internal Bank memiliki loyalitas terhadap Bank, dan tidak terlibat dalam keanggotaan organisasi maupun kegiatan lain yang dilarang oleh pemerintah. c. Auditor Internal Bank mengutamakan profesionalisme, yaitu menggunakan segala pengetahuan, keahlian dan pengalaman audit internal yang dimiliki dalam setiap penugasan yang dilaksanakannya. d. Auditor Internal Bank tidak diperbolehkan ikut terlibat dalam organisasi lain yang memiliki benturan kepentingan dengan Bank atau berkedudukan pada posisi yang membatasi independensi dan obyektivitasnya. e. Auditor Internal Bank tidak diperbolehkan menerima keuntungan dari obyek yang diperiksa atau menyalahgunakan jabatannya untuk memperoleh keuntungan. f. Auditor Internal Bank harus selalu mengacu pelaksanaan tugasnya kepada standar praktik profesi auditor internal yang berlaku. g. Auditor Internal Bank wajib memanfaatkan semua tambahan pengetahuan yang diperoleh semata-mata untuk meningkatkan kemampuan pengawasan Bank. h. Dalam melaporkan hasil audit, Auditor Internal Bank harus selalu mendasarkan pada bukti-bukti tertulis yang dapat diandalkan. i. Auditor Internal Bank harus selalu berusaha meningkatkan keahliannya untuk menunjang pelaksanaan tugasnya. j. Auditor Internal Bank harus selalu menjaga sikap dan tingkah laku dihadapan Auditee yang diperiksa maupun manajemen dalam rangka menjaga citra profesionalnya. PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI PErSONIL DIVISI aUDIt INtErNaL Dalam pengembangan karyawan DAI, selama tahun 2016 telah dilakukan peningkatan kualitas kerja tim audit dengan melaksanakan training dan pelatihan baik internal maupun eksternal. Training dan pelatihan internal tersebut dilakukan dengan cara diskusi diantara Kepala DAI, Direksi dan para auditor terhadap Kebijakan dan Prosedur Internal Bank. Sedangkan training dan pelatihan secara eksternal dilakukan dengan cara mengikuti pelatihan dan training yang diselenggarakan oleh pihak Tanggal Pelatihan jumlah Peserta 09 Januari 2016 Seminar Transaksi Forfaiting 1 11-15 Januari 2016 operasional Bank Dasar 3 18-19 Januari 2016 pelatihan analisa pemberian Kredit Kendaraan Bermotor KKB 1 3-4 Februari 2016 human resources audit 3 3-5 Februari 2016 Training of Trainer Tunas Integritas program pengendalian Gratifikasi 1 4-5 Februari 2016 achievement orientation program 3 12-14 Februari 2016 Character Building Career Development program 13 18-20 Februari 2016 Visionary Leadership 3 10-11 Maret 2016 Change Leader 1 14-15 Maret 2016 pengembangan Kompetensi eksekutif 4 15-17 Maret 2016 audit Bank perkreditan rakyat 3 14-24 Maret 2016 Manajer Lini pertama 30 21-22 Maret 2016 operational risk Stress Test 3 21-23 Maret 2016 risk Management Bagi officer 5 7-8 april 2016 akuntansi Bank Dasar 5 20-21 april 2016 high Impact Communication 2 Laporan Tahunan 2016 528 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 529 Growing Together with New Expanding Opportunities 24 april – 1 Mei 2016 Character Building untuk pemimpin Grup Dan assistant Vice president 4 25 april 2016 refreshment Sertifikasi Manajemen risiko 7 30 april 2016 ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 5 1 2-4 Mei 2016 Treasury audit For Banking 3 9-10 Mei 2016 professional Secretary 1 18 Mei 2016 Komunikasi publik Yang efektif 2 23-24 Mei 2016 Communication Skills how To Boost Youre Confidence 1 23-24 Mei 2016 program pengembangan Kompetensi 1 11 Juni 2016 Sertifikasi Manajemen risiko Level 3 1 15-17 Juni 2016 Training For Trainers 1 18-22 Juli 2016 The Victoria Indonesia Leadership program 2 17-24 Juli 2016 Character Building Middle Management 8 15 agustus 2016 refreshment Sertifikasi Manajemen risiko Memahami analisa Kredit Komersial Secara Komprehensif Mitigasi risikonya 3 27 agustus 2016 ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 2 1 29-30 agustus 2016 Trade Finance audit 1 5-9 September 2016 audit Forensik Sertifikasi Certified Forensic auditor 1 5-26 September 2016 Certified Internal auditor CIa 3 13-14 September 2016 Corporate Culture Summit 1 20-21 September 2016 pengembangan Kompetensi Bagi Manager 2 13-14 oktober 2016 I-Transform 1 24-28 oktober 2016 pelatihan Dan Sertifikasi Certified Information Systems Security professional CISSp 1 10-11 november 2016 promoting Internal audit roles To enhance protect organization Values 1 17 november 2016 Sertifikasi Certified Information Systems Security professional CISSp 1 10 Desember 2016 ujian Sertifikasi CISa Certified Inforamtion System auditor 1 LaPOraN SINGKat PELaKSaNaaN KEGIataN DIVISI aUDIt INtErNaL taHUN 2016 Pelaksanaan pemeriksaan selama Tahun 2016 telah sesuai dengan rencana pemeriksaan DAI yang meliputi berbagai aspek pemeriksaan internal secara menyeluruh dengan ringkasan kegiatan sebagai berikut: 1. Melakukan audit umum dan audit TI terhadap beberapa objek audit sesuai dengan Rencana Kerja DAI. 2. Temuan hasil pemeriksaan pada umumnya berupa adanya beberapa implementasi, pengendalian intern dan fungsi supervisor yang belum optimal. Atas temuan tersebut, telah diberikan rekomendasi yang bersifat korektif dan preventif serta dimonitor tindaklanjutnya. 3. Terhadap hasil audit khusus, Divisi Audit Internal telah menyampaikan rekomendasi strategis khususnya pada peningkatan fungsi pengendalian internal dan penerapan prinsip kehatian – hatian prudential banking. 4. Secara keseluruhan hasil review yang dilakukan oleh bagian Service Development Quality Assurance terhadap proses pemeriksaan selama tahun 2016 pada umumnya telah memadai. PrOGraM KErJa DIVISI aUDIt INtErNaL Disamping program pemeriksaan, program kerjalainnya yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rangkaian aktivitas Divisi Audit Internal juga telah terlaksana dengan baik diantaranya yaitu: a. Implementasi Whistleblowing System; b. Forum Group Discussion FGD Kontrol Internal Cabang KIC; c. Sosialisasi Anti Fraud kepada seluruh insan Bank bjb; d. Divisi Audit Internal Improvement Program Workshop; e. Pendampingan pemeriksaan regulator eksternal. MEtODE aUDIt DAI menerapkan metode audit dengan pendekatan audit berbasis risiko. Metode ini berfokus pada proses bisnis business process-focused dalam penilaian risiko dan pelaksanaan auditnya, terutama pada area-area yang sangat menentukan kesuksesan bisnis auditee. Metode audit berbasis risiko ini bertujuan untuk: a. Memberikan nilai tambahbagioperasional Bankyang dilaksanakanolehauditee; b. Meningkatkanefektivitas pelaksanaan audit pada area-area yang berisiko rendah; c. Memberikan penilaian serta penelaahan terhadap risiko yang ada secara lebih menyeluruh dalam menjaga serta mengurangi risiko Bank; d. Menyusundanmenyampaikan temuan serta rekomendasi yangselaras dengan tujuan utama objectives Bank corporate; e. Memposisikan DAI sebagai agen perubahan bagi Bank corporate change agent; PELaKSaNaaN KEGIataN DIVISI aUDIt INtErNaL taHUN 2016 Selama tahun 2016, pelaksanaan kegiatan audit yang dilakukan oleh Divisi Audit Internal telah terealisasi seluruhnya bahkan Laporan Tahunan 2016 530 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 531 Growing Together with New Expanding Opportunities dapat melebihi target, hal tersebut karena adanya tambahan pemeriksaan Kantor Cabang dan surprise audit. Tabel Realisasi Kerja Audit Interrnal jenis Pemeriksaan Rencana Realisasi audit umum Divisi 5 5 Kantor Cabang 30 33 audit Teknlogi Informasi 5 5 audit Khusus Fraud 3 audit Surprise 12 Selain melakukan pemeriksaan, Divisi Audit Internal memiliki tugas untuk menyampaikan laporan pokok-pokok hasil audit dan sebagai fasilitator pemeriksaan eksternal. Pada tahun 2016, Divisi Audit Internal telah menyampaikan laporan audit fraud dan laporan pokok-pokok hasil audit kepada Otoritas Jasa Keuangansetiap semester sertamenjadi fasilitator pemeriksa Otoritas Jasa keuangan dan BPK-RI Audit Internal membantu Direksi dan Komisaris dalam melaksanakan tata kelola bank, antara lain dengan: 1. Melakukan evaluasi yang obyektif atas risiko dan sistem pengendalian intern yang berjalan saat ini; 2. Melakukan analisis yang sistematis atas proses bisnis dan pengendaliannya; 3. Melakukan review untuk memastikan pengamanan Aset Bank; 4. Menyampaikan informasi atas terjadinya kecurangan Fraud; 5. Memastikan pelaksanaan kepatuhan terhadap berbagai peraturan yang berlaku; 6. Melakukan review atas kinerja operasional dan finansial; 7. Merekomendasikan penggunaan sumber daya agar lebih efektif dan efisien; 8. Melakukan penelaahan terhadap pencapaian tujuan dan obyektif; 9. Memberikan masukan mengenai ketaatan terhadap Budaya Perusahaan dan Intisari Butir-Butir Perilaku Budaya Perusahaan yang berlaku EfEKtIVItaS DaN CaKUPaN PELaKSaNaaN aUDIt INtErNaL Ruang lingkup audit internal meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan, efektivitas sruktur pengendalian internal yang dimiliki, penilaian kualitas kinerja, dan penilaian Performance Objective. Tujuannya adalah untuk menilai sistem pengendalian intern telah berfungsi sebagaimana mestinya sehingga tujuan Bank akan tercapai secara efisien dan ekonomis. PENILaIaN KECUKUPaN StrUKtUr PENGENDaLIaN INtErNaL Pemeriksaan dan penilaian atas kecukupan dari struktur pengendalian internal bertujuan untuk menentukan sampai seberapa jauh sistem yang telah ditetapkan dapat diandalkan kemampuannya untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan dan sasaran Bank dapat dicapai secara efisien dan ekonomis. PENILaIaN EfEKtIVItaS StrUKtUr PENGENDaLIaN INtErNaL Pemeriksaan dan penilaian atas efektivitas dari struktur pengendalian internal bertujuan untuk menentukan sejauh mana struktur tersebut sudah berfungsi dengan baik. PENILaIaN KUaLItaS KINErJa Pemeriksaan dan penilaian atas kualitas kinerja dimaksudkan untuk menentukan sejauh mana tujuan dan sasaran Bank telah tercapai. PENILaIaN PErfOrMaNCE OBJECtIVES DAI melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan operasional dengan tujuan untuk menentukan sejauh mana perencanaan, organisasi, pelaksanaan, dan monitoring kegiatan telah dilaksanakan dengan baik sehingga mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Bank. Laporan Tahunan 2016 532 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 533 Growing Together with New Expanding Opportunities xxx AKUNTAN PUBLIK Berdasarkan Peraturan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32POJK.032016 tentang perubahan atas No. 6POJK.032015 tentang “Transparansi dan Publikasi Laporan Bank”, audit atas Laporan Keuangan bank bjb untuk tahun buku 2016 telah dilakukan oleh akuntan publik yang independen, kompeten, profesional dan obyektif sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik, serta perjanjian kerja dan ruang lingkup audit yang telah ditetapkan. Agar proses audit sesuai dengan Standar Profesional Akuntan dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang telah ditetapkan serta selesai sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan, maka secara rutin dilakukan pertemuan- pertemuan yang membahas beberapa permasalahan penting yang signifikan. bank bjb selalu berupaya meningkatkan komunikasi antara Akuntan Publik, Komite Audit dan Manajemen bank bjb untuk dapat meminimalisir kendala-kendala yang terjadi selama proses audit berlangsung. PENEraPaN fUNGSI aUDIt EKStErNaL Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Bank dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan Audit Eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik KAP. Auditor Eksternal yang memeriksa laporan keuangan Bank bjb tahun buku 2016 ditetapkan melalui RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Komite Audit. Proses pemilihannya dilakukan sesuai dengan mekanisme pengadaan barang dan jasa yang berlaku. Untuk menjamin independensi dan kualitas hasil pemeriksaan, Auditor Eksternal yang ditunjuk tidak boleh memiliki benturan kepentingan dengan Bank. Dalam penggunaan Auditor Eksternal, bank bjb mengacu pada ketentuan dari Peraturan Menteri Keuangan No. 17 PMK.012008 tanggal 5 Februari 2008 pasal 3 ayat 1 yang menyebutkan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 enam tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 tiga tahun buku berturut- turut. bank bjb selalu berupaya meningkatkan komunikasi antara Kantor Akuntan Publik, Komite Audit dan Manajemen untuk dapat meminimalisir kendala-kendala yang terjadi selama proses audit berlangsung. Agar proses audit sesuai dengan Standar Profesional Akuntan serta perjanjian kerja dan ruang lingkup audit yang telah ditetapkan dan selesai sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan, secara rutin dilakukan pertemuan-pertemuan yang membahas beberapa permasalahan penting yang signifikan. PENUNJUKaN aKUNtaN PUBLIK Penunjukan Kantor Akuntan Publik dan biaya audit telah sesuai dengan keputusan RUPS Tahunan dan merupakan Kantor akuntan Publik dan Akuntan Publik partner in-charge yang terdaftar di Bank Indonesia. Audit Laporan Keuangan bank bjb yang berakhir 31 Desember 2016 dilaksanakan berdasarkan SPK Nomor 0277PSS102016 tanggal 21 Oktober 2016 kepada KAP Purwantono, Sungkoro, Surja dengan biaya audit sebesar Rp. 2.145.000.000,- dua milyar seratus empat puluh lima juta rupiah sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai 10 dan Out-of-Pocket OPE. Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan KAP telah memenuhi aspek-aspek: 1. Kapasitas KAP; 2. Legalitas perjanjian kerja; 3. Ruang lingkup audit; 4. Standar Profesional Akuntan Publik; dan 5. Komunikasi antara KAP dengan pihak terkait. KaNtOr aKUNtaN PUBLIK, NaMa aKUNtaN DaN fEE PErIODE 5 taHUN tEraKHIr Tabel Kantor Akuntan Publik, Nama Akuntan, Fee dan Izin KAP Periode 5 Tahun Terakhir Tahun Kantor Akuntan Publik NamaAkuntan Partner Penanggungjawab Periode Fee Izin KAP 2016 Kap ernst Young Sinarta 2 Tahun 2.145.000.000 no. 603KM.12015 Tanggal 14 Juli 2015 2015 Kap ernst Young Sinarta 1.950.000.000 no. 603KM.12015 Tanggal 14 Juli 2015 2014 Kap ernst Young Benyanto Suherman 3 Tahun 1.675.000.000 Keputusan Menteri Kauangan no. 381KM.12010 2013 Kap ernst Young Benyanto Suherman 1.675.000.000 Keputusan Menteri Kauangan no. 381KM.12010 2012 Kap ernst Young Benyanto Suherman 1.550.000.000 Keputusan Menteri Kauangan no. 381KM.12010 JaSa LaIN YaNG DIBErIKaN aKUNtaN KAP Purwantono, Sungkoro, Surja tidak memberikan jasa lain kepada bank bjb pada tahun 2016 sehingga terhindar dari kemungkinan benturan kepentingan. Laporan Tahunan 2016 534 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 535 Growing Together with New Expanding Opportunities xxx MANAJEMEN RISIKO Sistem manajemen risiko yang efektif merupakan salah satu komponen yang penting dalam manajemen bank dan landasan untuk menjalankan organisasi bank dengan sehat, aman dan baik. Sistem manajemen risiko akan mengarahkan aktivitas pada misi dan tujuan bank yang sudah ditetapkan, yaitu untuk mencapai target laba jangka panjang yang terus meningkat dan berkesinambungan, serta meningkatkan alokasi permodalan secara optimal yang mendukung aktivitas operasional yang sehat. Sistem dimaksud akan membantu manajemen dalam melakukan pemantauan terhadap ketentuan dan hukum yang berlaku, kebijakan, rencana, ketentuan serta prosedur internal. Disamping itu, sistem manajemen risiko juga dapat mengurangi risiko sistemik systemic risk yang dapat merugikan bank baik secara material maupun immaterial. Penerapan sistem manajemen risiko Perseroan mengacu pada STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO Sistem manajemen risiko yang efektif bisa terwujud dari terlibatnya seluruh organ Perseroan. Susunan organisasi sistem manajemen risiko melibatkan peran Dewan Komisaris dan , Direksi dan, serta... DIVISI MANAJEMEN RISIKO tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB DIVISI MaNaJEMEN rISIKO Divisi Manajemen Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut. 1. Menyusun dan menetapkan Rencana Bisnis Divisi Manajemen Risiko yang sejalan dengan strategi perusahaan. 2. Membantu Direksi danatau Komite Manajemen Risiko serta risk raking unit terkait penerapan strategi dan kerangka manajemen risiko sesuai ruang lingkup berdasarkan ketentuan yang berlaku. 3. Membantu Direksi danatau Komite Manajemen Risiko Terintegrasi serta risk raking unit terkait penerapan strategi dan kerangka manajemen risiko terintegrasi sesuai ruang lingkup berdasarkan ketentuan yang berlaku. 4. Melakukan pengembangan alat dan prosedur dalam proses manajemen risiko bank serta proses manajemen risiko terintegrasi. 5. Melakukan pengembangan metodologi dalam penerapan manajemen risiko bank. 6. Melakukan pemantauan atas pengembangan penerapan manajemen risiko bank. 7. Melakukan pemantauan posisieksposur risiko secara keseluruhan maupun per jenis risiko serta pemantauan atas kejadian pelampauan limit risiko dalam rangka mitigasi risiko oleh risk taking unit. 8. Melakukan pemantauan Risiko pada konglomerasi Keuangan dengan melakukan pemantauan terhadap hasil penilaian profil Risiko setiap LJK dalam Konglomerasi Keuangan, tingkat Risiko setiap jenis Risiko secara terintegrasi, dan profil Risiko secara terintegrasi. 9. Melakukan evaluasi atas pelaporan-pelaporan terkait penerapan manajemen risiko bank dan manajemen risiko terintegrasi sesuai dengan ruang lingkup Divisi Manajemen Risiko. 10. Melakukan evaluasi atas kajian risiko terkait usulan pengembangan produk danatau aktivitas baru serta perubahan yang meningkatkan eksposur risikonya. 11. Melakukan evaluasi atas kajian risiko usulan lini bisnis baru bersifat strategis antara lain berupa masuknya suatu entitas dalam Konglomerasi Keuangan yang berpengaruh signifikan terhadap eksposur Risiko Konglomerasi Keuangan. 12. Melakukan koordinasi dalam penyusunan, pengembangan dan pengaplikasian kebijakan danatau panduan untuk mendukung kelancaran proses pengelolaan Divisi Laporan Tahunan 2016 536 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 537 Growing Together with New Expanding Opportunities Manajemen Risiko. 13. Mempersiapkan, mengkoordinasikan dan mengusulkan program kerja Divisi Manajemen Risiko kepada Direktur yang membidangi serta mengontrol penggunaan anggaran Divisi Manajemen Risiko agar sesuai dengan program kerja tersebut. 14. Membina dan meningkatkan kualitas Staf Divisi Manajemen Risiko dalam hal efektivitas kinerja. 15. Mengembangkan dan memfasilitasi komunikasi dengan DivisiUnit Kerja lain, Kantor Wilayah, Kantor Cabang dalam hal pengelolaan kinerja dan aktivitas Divisi Manajemen Risiko. 16. Mengelola penerapan manajemen risiko di Divisi Manajemen Risiko. 17. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap Peraturan Regulator dan Peraturan Perundang- undangan, serta Peraturan Intern lainnya yang berlaku. 18. Memonitor seluruh bidang kerja Divisi Manajemen Risiko telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 19. Mensosialisasikan ketentuan-ketentuan internal bank dan ketentuan lain yang berkaitan dengan ruang lingkup tugas di lingkungan divisinya. 20. Melakukan koordiansi dalam penyediaan datadokumen terkait dengan pemeriksaan internal dan eksternal sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi. 21. Melakukan koordinasi dalam rangka menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal sesuai dengan batas kewenangan yang diberikan Direksi. 22. Memberikan masukan dan pertimbangan yang menyangkut bidang tugasnya kepada atasan. 23. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direksi. PrOfIL KEPaLa DIVISI MaNaJEMEN rISIKO Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung. Lahir pada 7 Juni 1967 saat ini berusia 49 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Studi Pembangunan dari Universitas Padjadjaran pada tahun 1990. Menjabat sebagai Pemimpin Divisi Manajemen Risiko sejak 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No 0361SKDIR-SDM2016. x Cecep trisna PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI BIDaNG MaNaJEMEN rISIKO Di bidang pengembangan sumber daya manusia, Perseroan telah melaksanakan program pengembangan SDM di bidang pendidikan dan pelatihan bagi pejabat manajemen risiko dan mengikutsertakan seluruh pegawai sesuai job specification termasuk di Divisi Manajemen Risiko, dalam rangka sertifikasi manajemen risiko. Perseroan secara berkala mengadakan pendidikan dan pelatihan serta aktif mengikutsertakan staf dan pejabatnya dalam seminar yang terkait dengan manajemen risiko. Perseroan juga mengikutsertakan beberapa pegawai dan pejabat di satuan kerja manajemen risiko untuk mengikuti program magister di bidang manajemen risiko serta perbankan dan keuangan. Pengembangan kompetensi yang diikuti anggota Divisi Manajemen Risiko selama 2016, sebagai berikut. Tabel Pengembangan Kompetensi Divisi Manajemen Risiko Tanggal Pelaksanaan Pelatihan jumlah Peserta 09 Januari 2016 Seminar Transaksi Forfaiting 1 13-14 Januari 2016 Seminar executive roundtable Konglomerasi Jasa Keuangan Di Indonesia 3 14-15 Januari 2016 pelatihan Communication Skills 1 17-23 Januari 2016 Character Building 2 18-19 Januari 2016 pelatihan analisa pemberian Kredit Kendaraan Bermotor KKB 1 25 Januari 2016 – 7 Februari 2016 pengenalan perbankan Bagi Calon pegawai bank bjb on Boarding program 2 25 Januari 2016 – 7 Februari 2016 pengenalan perbankan Bagi Calon pegawai bank bjb on Boarding program 96 12-14 Februari 2016 Character Building Career Development program 3 22-24 Februari 2016 Change agent 1 22-23 Februari 2016 program pengembangan Kompetensi eksekutif 1 3 Maret 2016 reputation risk how To handle Media and Social Media 1 Laporan Tahunan 2016 538 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 539 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Pengembangan Kompetensi Divisi Manajemen Risiko Tanggal Pelaksanaan Pelatihan jumlah Peserta 7-8 Maret 2016 analisa Manajemen risiko Kredit problem Solving 1 10-11 Maret 2016 Learn Best practise Methods For Measuring and Managing risk 2 10-11 Maret 2016 Change Leader 1 14 Maret 2016 refreshment Sertifikasi Manajemen risiko 1 14-15 Maret 2016 pengembangan Kompetensi ekesekutif 2 14-15 Maret 2016 Service excellent For SBM 1 14-24 Maret 2016 Manajer Lini pertama 1 14-15 Maret 2016 akuntansi Bank Dasar 1 14-15 Maret 2016 Leadership Foundations 1 17-18 Maret 2016 Implementing an Integrated Governance, risk Management and Compliance GrC Framework For Financial Services Industry 1 21-22 Maret 2016 operational risk Stress Test 3 4-8 april 2016 Certified risk Management professional CrMp umum 1 5-6 april 2016 akuntansi Bank Dasar 2 6-7 april 2016 risk Modelling In Financial Markets 2 11-14 april 2016 aLMa 1 13-14 april 2016 pelatihan high Impact Communication 2 18-22 april 2016 operasional Bank Dasar 1 18-20 april 2016 administrasi Kredit Dan Bisnis Legal 1 20-21 april 2016 akuntansi Bank Dasar 1 21-22 april 2016 persiapan ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 1 2 24 april 2016 – 1 Mei 2016 Character Building untuk pemimpin Grup dan assistant Vice president 3 28 – 29 april 2016 operational risk advanced Measurement approach In practice 2 30 april 2016 ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 1 1 8-15 Mei 2016 Character Building untuk pemimpin Grup dan assistant Vice president bank bjb 1 09-13 Mei 2016 operasional Bank Dasar 1 09-10 Mei 2016 professional Secretary 1 11-12 Mei 2016 Business Continuity Management In Banking 2 17-19 Mei 2016 Trade Finance For Managers 1 18-19 Mei 2016 Fungsi Kepatuhan Dan Manajemen risiko optimalisasi peran, Fungsi, Tugas, dan output Bagi Bank 3 19-20 Mei 2016 Credit risk Stress Testing penyusunan Skenario, pengukuran Dan evaluasi Stress Test Model 1 23-24 Mei 2016 program pengembangan Kompetensi 1 23-24 Mei 2016 risk Liquidity risk Stress Test Model-reverse Stress Test 2 2-3 Juni 2016 persiapan ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 1 4 8-10 Juni 2016 refreshment Kredit Korporasi Dan Komersial untuk Manajer 1 11 Juni 2016 ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 1 4 13-15 Juni 2016 risk Management Bagi officer 1 15-17 Juni 2016 Training For Trainers 2 20 Juni 2016 Workshop Kemahiran hukum Menelaah peraturan Mahkamah agung nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata Cara penyelesaian Gugatan Sederhana Sebagai Langkah penyelesaian permasalahan Kredit 1 Tabel Pengembangan Kompetensi Divisi Manajemen Risiko Tanggal Pelaksanaan Pelatihan jumlah Peserta 20 Juni 2016 refreshment Sertifikasi Manajemen risiko Bank Treasury Financial products risk Management Development 1 20-21 Juni 2016 pelatihan persiapan ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 2 1 25 Juni 2016 ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 2 2 17 Juli 2016 Character Building Middle Management 1 28-29 Juli 2016 persiapan ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 1 5 3-5 agustus 2016 analisis Lingkungan hidup TaL 1 6 agustus 2016 ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 1 5 8-9 agustus 2016 persiapan ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 2 2 11-12 agustus 2016 KrI, rCSa and advanced Measurement approach 3 11-12 agustus 2016 akuntansi Bank Dasar 1 13 agustus 2016 ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 2 2 13 agustus 2016 pembekalan Motivasi pada pengukuhan pegawai Tetap Dan acceleration program 2 15-16 agustus 2016 Training For Trainers 2 18-19 agustus 2016 Corporate Culture and Transformation 1 18-19 agustus 2016 Communication Skills 1 24-25 agustus 2016 operational risk penerapan Manajemen risiko operasional Menggunakan Strategi Yang efektif 2 24-26 agustus 2016 Konglomerasi Keuangan Manajemen risiko, Tata Kelola, permodalan 3 5-6 September 2016 persiapan ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 2 1 5-6 September 2016 Cara Melakukan assessment Dan Mengintegrasikan profil risiko 8 risiko Menuju peringkat Komposit 1 atau 2 2 8-9 September 2016 persiapan ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 1 3 13-14 September 2016 Corporate Culture Summit 1 17 September 2016 ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 2 1 17 September 2016 ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 1 3 20-21 September 2016 Cara Cepat Dan Tepat Menyusun Kebijakan Dan prosedur Yang efektif 1 21-22 September 2016 3 Tiga Kesalahan Dalam Menghitung Ckpn Implementasi Ifrs 1 22-23 September 2016 executive Corporate Law For non Lawyer 2 22 September 2016 Business Continuity Management From The perspective of enterprise risk Management 1 23 September 2016 refreshment Sertifikasi Manajemen risiko 2 28-29 September 2016 Dampak penerapan Basel III Terhadap Kebutuhan permodalan Bank, Icaap, Dan Strategi optimalisasi aTMr risiko Kredit 4 11-12 oktober 2016 pengembangan Kompetensi Bagi Manager 1 20-21 oktober 2016 Best practice Model Credit risk Management 3 20-21 oktober 2016 anti pencucian uang pencegahan pendanaan Terorisme 1 24-25 oktober 2016 Implementation of risk Management process For Market, Liquidity 3 25-28 oktober 2016 analisis Lingkungan hidup 1 3-4 november 2016 advanced Measurement approach Modeling, Measuring Backtesting 4 3 november 2016 Seminar prospek perekonomian nasional 2017 peluang Dan Tantangan Industri perbankan 2 9-10 november 2016 Inside The Mind of The Leader 1 14-15 november 2016 understanding asset Liabilities Management aLMa 3 Laporan Tahunan 2016 540 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 541 Growing Together with New Expanding Opportunities SErtIfIKaSI MaNaJEMEN rISIKO Tabel Sertifikasi Manajemen Risiko Level Sertifikasi jabatan jumlah Pegawai SIStEM MaNaJEMEN rISIKO DaSar PENEraPaN MaNaJEMEN rISIKO Regulasi PENEraPaN MaNaJEMEN rISIKO Penerapan Sistem Manajemen Risiko bank bjb berdasarkan empat cakupan: 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi sebagai bagian dari peran pengawasan manajemen. 2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit sebagai pedoman penerapan manajemen risiko. 3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen. 4. Sistem pengendalian internal yang menyeluruh. Misi dan objektif dari pengelolaan risiko bank harus berpedoman kepada konsep pengendalian risiko yang terukur secara konsisten dan akurat, sehingga bank dapat mengalokasikan modalnya secara lebih efektif dan efisien untuk kepentingan usahanya. Metodologi proses pengelolaan manajemen risiko menggambarkan secara lengkap rencana manajemen risiko yang logis yang dilaksanakan pada tiga tingkatan yang berbeda, yaitu: level strategis, level transaksi dan level portofolio: 1. Level pertama merupakan perspektif makro. Proses dimulai dengan analisa risiko dan imbal-hasil berdasarkan rencana kerja business plan. Tahap berikutnya dimulai dengan perubahan budaya kerja yang menggambarkan pandangan bank tentang risiko. Proses ini dimulai dan menjadi tanggung jawab utama dari Dewan Direksi. Dewan Direksi berkewajiban membangun budaya risiko dan organisasi manajemen risiko, serta memasukkan proses risiko sebagai bagian yang penting dalam menetapkan rencana strategis perusahaan. Pembentukan budaya manajemen risiko memerlukan perubahan organisasi yang cukup mendasar. Hal tersebut diperlukan agar manajemen dapat menangani secara langsung masalah risiko yang dihadapi misalnya risiko pasar tingkat suku bunga, nilai tukar dan lain-lain, dan risiko kredit yang terkait dalam perjanjian dengan counterparty. Komite Manajemen Risiko bertugas untuk mengembangkan budaya risiko dan menetapkan arahan untuk seluruh aktivitas yang mengandung risiko; 2. Level kedua level transaksi dan level ketiga portofolio membahas elemen yang lebih spesifik berupa konsep risiko, perangkat trading, model analisis, metodologi statistik, pengamatan data historis dan analisa pasar, yang semuanya merupakan faktor penting dalam sistim manajemen risiko yang rasional. Rencana Us aha Kesadaran Terhadap Risiko Penetapan P eran Proses P engambilan Risiko Product Risk Taking Rencana Pengenalan P roduk Lim it Ri siko Tahunan Risiko P asar, Risiko Likuidit as, Risiko K redit Rencana Pengawasan Internal Penelitian Pas ar Bank-wide Ris k Assessment Klasifikasi Risiko Rencana Produk Penelitian tentang V olat ilit as, Value at Risk, Earning at Risk Factor S ensitivitas Risiko Stress Testing Dewan K omis aris Dewan Direk si Dewan K omis aris Dewan Direk si Risk Capital Committee S tr ategy Perfor manc e Executiv e Management Dewan Direk si Risk Capital Committee Unit Bisnis Dewan Direk si Risk Capital Committee Unit Bisnis Risk Management Risk Management Menetapkan Target Revenue Pro sedur Kebija ka n Risiko Organisasi Struktur Limit Sistim da n Te knologi Laporan Model Risiko Identifikasi Risiko P enet apan Risk P hilosophy Men etapkan Toleransi Kuantifikasi Risiko Evaluasi Risiko Pengambil an Risiko Monitor dan Pelaporan Mendata dan Menilai Pengawa san Risiko Revi ew Metodol ogi Validasi Metod ologi Penetapan Peluang Unit Manajemen Peta Proses Risiko Program Le ve l S tr at e gi s Le ve l T ra n sa k si o n al Le ve l P o rt fo lio Instrument Manajemen Risiko Laporan Tahunan 2016 542 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 543 Growing Together with New Expanding Opportunities Tahapan tersebut diatas merupakan gambaran umum dari proses risiko. Proses tersebut meliputi proses pengembangan kompetensi inti dari bank untuk mengidentifikasi, mengukur, mengakses, memberikan limit, menetapkan asumsi, mengelola, mengawasi dan memonitor risiko. Proses dimulai dengan identifikasi seluruh posisi bank yang sensitif terhadap risiko risk sensitive positions sampai pada proses pengambilan risiko yang merupakan dasar untuk membentuk rencana usaha selanjutnya. Perangkat kerja dan teknik tertentu diperlukan untuk mengelola risiko secara efektif seperti penyusunanlaporan manajemen yang diterbitkan secara berkala sebagai bahan masukan bagi manajemen senior untuk mendapatkan gambaran keseluruhan posisi risiko dari bank.Laporan juga harus dapat memberikan gambaran tentang hasil kinerja yang mengaitkan eksposur risiko dan imbal-hasil. Proses investigasi, analisa dan evaluasi yang dilaksanakan oleh unit bisnis dan Satuan Kerja Manajemen Risiko dan merupakan bagian dari aktivitas harian utama dari manajemen risiko sebagai berikut: • Identifikasi Risiko • Pengukuran Risiko • Evaluasi dan penyusunan posisi portofolio asset bank yang memiliki dampak potensi risiko • Evaluasi, pelaporan dan pengawasan risiko yang terjadi dan potensi risiko. • Review dampak risiko yang terjadi dan potensi risiko yang akan terjadi • Validasi kembali Proses Risiko Identifikasi potensi risiko pertama kali dilakukan oleh unit bisnis dengan menentukan peluang dari aktivitas financial yang umumnya mengandung risiko. Pada waktu menentukan adanya peluang bisnis, unit bisnismengidentifikasi, menganalisa dan mengukur risiko khususnya potensi dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas tersebut terhadap posisiportofolio. Terhadap pengukuran risiko, unit bisnis dapat bekerjasama dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Unit Bisnis memutuskan mengambil risiko diikuti dengan proses pelaporan dan kontrol, evaluasi risiko dan manajemen portofolio terhadap eksposur risiko dimaksud. Pimpinan Unit Kerja mengevaluasi kinerja berdasarkan pertimbangan risiko dan imbal-hasil yang ditetapkan oleh Dewan Direksi, dan selanjutnya melakukan penyesuaian terhadap strategi usaha secara keseluruhan.Satuan Kerja Manajemen Risiko membantu dalam proses kuantifikasi dari pengukuran kinerja, namun tidak terlibat dalam proses penilaian kinerja itu. Pada diagram dijelaskan infrastruktur yang diperlukan agar implementasi dari proses pengelolaan risiko ini dapat berhasil, yaitu kebijakan risiko yang jelas, organisasi yang efektif dan adanya struktur kewenangan, dukungan sistem dan teknologi, sistem informasi manajemen yang baik, serta proses validasi model dan sistem. Proses manajemen risiko memerlukan komitmen dari setiap manajemen jajaran organisasi untuk mengembangkan sistem dan teknologi agar dapat mendukung komponen inti dalam pengendalian risiko. Sistem Manajemen Risiko minimal harus mampu menilai posisi, menghitung risiko dari seluruh instrumen finansial dalam masing-masing valuta utama dimana bank menjalankan usaha, baik secara transaksi individual maupun secara agregat. Selanjutnya pelaporan disampaikan kepada Direksi serta semua unit yang terkait terhadap materi laporan dimaksud. Unit operasional harus memegang peran dalam mengakses dan mereview secara berkelanjutan kebutuhan minimum pengembangan dari sistem dan teknologi yang diperlukan aktivitas bank, untuk kemudian disetujui oleh Dewan Direksi. PENGEMBANGAN METODOLOGI RISK APPETITE, RISK TOLERANCE DAN RISK LIMIT Bank dalam menjalankan aktivitas bisnis dihadapkan pada berbagai pemangku kepentingan antara lain, nasabah dan shareholder. Dalam memenuhi kebutuhan nasabah atau masyarakat bank dituntut menjadi lembaga intermediasi yang dapat memenuhi kebutuhan jasa keuangan masyarakat serta menjaga roda perekonomian suatu negara agar terciptanya pertumbuhan ekonomiyangpositif. Disisi lain, bank diwajibkan memenuhi tuntutan shareholder debtholderterkait tingkat bagi hasil dividen dan tingkat imbal hasil yieldyang disaratkan atas tingkat risiko yang terkandung dalam dana yang ditanamkan oleh para pemegang saham shareholderdan masyarakat debtholder. Dalam implementasinya, bank dalam mencapai strategi bisnis bank yang telah ditetapkanharus menyesuaikan dengan kemampuan bank dalam menyerap kejadian risiko risk bearing capacitykarena dalam proses bisnisnya, bank tidak lepas dari 8 delapan jenis risiko yang melekat sehingga dapat menghambat dalam pencapaian strategi bisnis. Ukuran kemampuan bank Laporan Tahunan 2016 544 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 545 Growing Together with New Expanding Opportunities dalam menyerap kejadian risikodapat tercermin dari tingkat permodalannya, sehingga bank dalam mencapai strategi bisnisnya perlu mempertimbangkan kemampuannya dalam menyerap keadian risiko. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, bank diwajibkan menentukan sejumlah risiko dimana bank bersedia untuk menerimanya dalam keselarasan tujuan guna memaksimalkan nilai kepada shareholder Risk Appetite, sejumlah risiko maksimum yang dapat diterima terkait dengan setiap pengambilan risiko yang ditetapkan Risk Tolerance, dan limit risiko yang merupakan tingkatan operasional dari toleransi risiko pada aktivitas bisnis bank Risk Limit. Pengembangan Risk Appetite, Risk Tolerance, dan Risk Limit harus dapat mengakomodir tujuan seluruh stakeholder bank yang meliputi Regulator, Pemegang Saham, Investor, Direksi, Karyawan, maupun Nasabah. Adapun tujuan dari stakeholder meliputi pemenuhan atas aspek Kepatuhan, Risiko, Permodalan, Return, maupun pertumbuhan yang berkelanjutan. Mengingat sifatnya yang menyeluruh, maka pengembangan dan pengelolaan Risk Appetite, Risk Tolerance, dan Risk Limit memerlukan komitmen bersama seluruh lini bank. Risk Appetite, Risk Tolerance,danRisk Limityang sedang dikembangkan oleh bank bertujuan untuk menunjang pencapaian strategi bisnis bank dengan tingkat risiko yang dapat diterima. Dalam implementasinya, akan dilakukan pemantauan secara berkala atas tingkat eksposur risiko aktual terhadap posisi pencapaian strategi bisnis bank. Adapun aspek tata kelola governance terdiri dari tiga aspek, antara lain: Strategic Level Strategic Level merupakan jenjang kewenangan yang melekat pada Direksi melalui Komite Manajemen Risiko.Direksi berwenang menentukan selera risiko yang diinginkan risk appetite selaras dengan strategi bisnis bank. Disamping itu, Direksi juga berwenang untuk memberikan persetujuan atas besaran nilai Risk Tolerance dan nilai Risk Limit dengan merujuk pada Risk Appetite yang telah ditentukan. 1. Tactical Level Pengelolaan Risk Appetite, Risk Tolerance, dan Risk Limit pada jenjang Tactical Level merupakan kewenangan Divisi Manajemen Risiko. Mengembangkan metodologi risk tolerance untuk setiap jenis risiko secarabankwide. 2. Operational Level Operational Level merupakan kewenangan dan dibentuk oleh setiap Risk Taking Unit dimana perannya adalah dalam menentukan besaran Risk Limit yang dapat diterima dan hasilnya dikoordinasikan dengan Divisi Manajemen Risiko. Besaran Risk Limit yang diusulkan, selanjutnya disampaikan kepada Divisi Manajemen Risiko untuk dilakukan review terkait metode perhitungan serta dalam rangka melakukan sinkronisasi dengan hasil perhitungan Risk Tolerance maupun Risk Appetite. PENEraPaN MaNaJEMEN rISIKO tErINtEGraSI Sebagai implementasi dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17POJK.032014 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, bank bjb telah ditunjuk sebagai Entitas Utama dari konglomerasi keuangan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Surat Nomor 5391495InvestBUMD tanggal 27 Maret 2015 perihal Penunjukan bank bjb sebagai Entitas Utama. Entitas Utama dalam konglomerasi keuangan wajib mengintegrasikan penerapan Manajemen Risiko pada setiap Lembaga Jasa Keuangan yang termasuk dalam Konglomerasi Keuangannya. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi sebagaimana ketentuan tersebut diatas mencakup paling sedikit: 1. Pengawasan Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama; 2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit Manajemen Risiko Terintegrasi; 3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian risiko secara terintegrasi, dan system informasi Manajemen Risiko Terintegrasi; dan 4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh terhadap penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi. Bank bjb telah menunjuk Direktur yang membawahkan fungsi Manajemen Risiko Terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan bank bjb adalah Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko sesuai SK Direktur Utama PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Nomor 1166SKDIR-CS2015 Tentang Penunjukan Direktur Yang Membawahkan Fungsi Manajemen Risiko Terintegrasi Dalam Konglomerasi Keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk. Struktur Konglomerasi bank bjb sebagaimana Surat Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Nomor 08570SKDIR-MR2016 Tentang Struktur Konglomerasi Keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. adalah sebagai berikut: Laporan Tahunan 2016 546 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 547 Growing Together with New Expanding Opportunities Keterangan : pemegang Saham pengendali non LJK entitas utama yang Ditunjuk perusahaan Terelasi entitas anak Saat ini bank bjb telah mengesahkan Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi dan Pedoman Manajemen Risiko Terintegrasimelalui SK Direksi Nomor 0194SKDIR-MR2016 Tanggal 03 Maret 2016 Tentang Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi dan SK Direksi Nomor 1154SKDIR-MR2016 Tanggal 27 Desember 2016 Tentang Pedoman Manajemen Risiko Terintegrasi sebagai implementasi dari pilar 2 dua Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi sebagaimana tersebut diatas untuk kemudian dijadikan pedoman penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi di perusahaan anak dan perusahaan terelasi. Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi telah diakomodir dengan dibentuknya Grup Manajemen Risiko Terintegrasi di Divisi Manajemen Risiko sesuai SK Direksi bank bjb Nomor 621SKDIR-PS2015 Tentang Struktur Organisasi PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Tanggal 01 Juli 2015. PrOfIL rISIKO DaN PENGELOLaaNNYa Terdapat 8 jenis risiko yang dihadapi Perseroan dan harus dikelola dengan baik. Kedelapan jenis risiko tersebut disebut inheren risk yang meliputi: risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko hukum dan risiko reputasi. Adapun penjelasan mengenai risiko-risiko tersebut dan upaya pengelolaannya adalah sebagai berikut. 1. Risiko Kredit Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko kredit Terkait proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko kredit, Perseroan telah melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Bank secara berkala melakukan analisa menyeluruh atas aspek internal dan eksternal bank melalui analisa Root Cause of Credit Risk RCCR yang berisi analisa penyebab penurunan kolektibilitas debitur yang berdampak pada timbulnya Non Performing Loan NPL. b. bank melakukan perhitungan Stress Test Risiko Kredit yang disampaikan kepada Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Disamping itu bank telah menyusun analisa Bottom Up Stress Test BUST yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan OJK sebagai bagian dari pelaksanaan Financial Sector Assessment Program FSAP serta telah disusun stress test dengan isu pendirian BPD Banten. Pelaksanaan stress test dilakukan dengan pendekatan portfolio level dan bertujuan untuk menghitung pengaruh kondisi shock makro ekonomi terhadap peningkatan NPL secara bankwide. Pelaksanaan perhitungan menggunakan satellite model yang meliputi baik kredit produktif maupun kredit non- produktif pada seluruh sektor ekonomi. Satellite model tersebut merupakan perhitungan regresi multiple yang menghubungkan kondisi makro ekonomi sebagai independent variable dan NPL sebagai dependent variable. c. Selanjutnya terkait proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko kredit pada Divisi Bisnis perkreditan, maka secara berkala disusun laporan perkembangan eksposur risiko kredit yang disusun dalam rangka mitigasi risiko dan sebagai upaya perbaikan segera sesuai perkembangan tingkat risiko. Pemantauan atas kualitas portofolio kredit yang dilaporkan secara berkala kepada Direksi melalui hal-hal sebagai berikut: - Review dan evaluasi berkala melalui pelaksanaan business review termasuk diantaranya pembahasan mengenai posisi serta kualitas portofolio kredit. - Kaji ulang atas potensi risiko dalam aktivitas perkreditan yang dilaporkan secara independen oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. Laporan Tahunan 2016 548 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 549 Growing Together with New Expanding Opportunities Di samping itu, bank juga melakukan pemantauan kredit yang memuat informasi mengenai : - Kondisi keuangan debitur. - Kecukupan agunan. - Pemantauan kepatuhan persyaratan perjanjian kredit. 2. Risiko Pasar Adapun upaya pengelolaan Risiko Pasar yang telah dilakukan Perseroan adalah sebagai berikut. a. Bank telah memiliki prosedur dan identifikasi risiko suku bunga banking book yang didukung oleh sistem informasi yang sangat memadai dan adanya pelaporan secara harian mengenai pergerakan nilai tukar, suku bunga, dan informasi pasar lainnya ke Direksi termasuk over limit. b. Terdapat proses mark to market secara harian terhadap transaksi trading bank untuk mengetahui kerugian keuntungan bank dan bank pun memiliki metode dalam proses mark to market-nya termasuk prosedur contingency plan dalam proses mark to market-nya apabila terjadi kondisi di luar normal. c. Bank melakukan proses review atau validasi model pengukuran risiko pasar yang dilakukan secara berkala melalui back testing dimana model pengukurannya masih valid sesuai hasil back testing. Adapun mengenai validasi dan back testing tersebut disusun dalam bentuk laporan VaR Value at Risk dan validasi model. d. Bank memiliki prosedur pemantauan limit secara harian sebagai standarisasi pemantauan Divisi Manajemen Risiko terhadap aktivitas Dealing Room Treasury termasuk tindak lanjut yang akan dilakukan oleh risk taking unit apabila terjadi pelampauan dan dilaporkan kepada Direksi. e. Bank melakukan pengendalian risiko pasar melalui monitoring terhadap kontrak transaksi dan penilaian kembali kredibilitas counterparty secara harian dan dipantau oleh dedicated person yang berpengalaman kemudian dalam penetapan limit counterparty dilakukan oleh unit kerja lain yang independen dari unit kerja bisnis sehingga proses penetapan limitnya melibatkan 4 eyes principle . f. Sebagai upaya meningkatkan informasi atas eksposur risiko pasar yang dihadapi bank, unit kerja terkait telah melaporkan eksposur risiko pasar baik secara harian utilisasi Treasury, mingguan treasury utilization report, bulanan analisis pengukuran risiko pasar likuiditas, semesteran market risk stress test, kepada Direksi dan pejabat eksekutif sehingga diharapkan adanya tindak lanjut perbaikan dan proses mitigasi untuk meminimalisir potensi risiko yang akan datang. g. Dalam proses pengukuran, pemantauan yang dilakukan satuan kerja manajemen risiko melalui pelaporan atas aktivitas unit kerja Trisuri masih dilakukan secara manual dan belum tersistem namun demikian mempertimbangkan eksposur transaksi bank yang belum kompleks, potensi risiko yang dihadapi bank masih dapat termitigasi dengan baik. 3. Rasio Likuiditas Adapun upaya pengelolaan Risiko Likuiditas yang telah dilakukan Perseroan adalah sebagai berikut. a. Bank melakukan analisis terhadap seluruh sumber risiko likuiditas baik dari sisi internal maupun eksternal seperti produk dan aktifitas perbankan yang mempengaruhi sumber penggunaan dana secara komprehensif, kecukupan pendanaan melalui pasar, dsb serta analisis risiko didukung dengan sistem informasi dan kecukupan data yang memadai. b. Bank telah memiliki alat pengukuran yang dapat mengkuantifikasi dan mengidentifikasi risiko likuiditas secara tepat waktu dan komprehensif berdasarkan indikator internal dan eksternal dalam early warning indicator berupa pengukuran untuk mengukur risiko inheren mengenai komposisi pendanaan, rasio likuiditas, proyeksi arus kas, liquidity gap, scenario analysis, dan stress testing . c. Bank telah mengembangkan Early Warning Indicator risiko likuiditas yang merupakan indikator yang digunakan untuk memprediksi potensi krisis likuiditas di masa datang sebagai bentuk identifikasi, pengukuran, dan pemantauan risiko likuiditas secara harian yang bertujuan untuk memitigasi sejak dini apabila ada potensi krisis likuiditas di kemudian hari. d. Bank melakukan pemantauan limit secara harian seperti limit GWM Primer, Sekunder dan excess reserve dan AL+NABNCD terhadap threshold yang telah ditetapkan oleh regulator termasuk tindak lanjut yang akan dilakukan oleh risk taking unit apabila terjadi pelampauan dan dilaporkan kepada Direksi. 4. Risiko Operasional Adapun upaya pengelolaan Risiko Operasional yang telah dilakukan Perseroan adalah sebagai berikut. a. Bank berupaya untuk melakukan penyempurnaan bussiness process terutama untuk aktivitas perkreditan. Hal tersebut terlihat dari penerapan model bisnis dengan melibatkan beberapa fungsi seperti Relationship Laporan Tahunan 2016 550 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 551 Growing Together with New Expanding Opportunities Manager, Relationship Officer dan Account Officer dan telah diakomodir dalam Struktur Organisasi serta terdapat beberapa review atas prosedur kerja dalam rangka mendukung proses manajemen risiko yang handal. b. Bank melakukan upaya untuk mengurangi konsentrasi komposisi pegawai pada level klerikal dengan melakukan program pengembangan karyawan diantaranya melalui program Staff Development Program. c. Bank senantiasa melakukan peningkatan kualitas SDM khususnya pada aktivitas bisnis utama bank yaitu perkreditan dengan memberikan pendidikan pelatihan kepada pegawai. d. Risk taking unit senantiasa melakukan risk assessment atas pengembangan Produk dan Aktivitas Baru dalam rangka melakukan penerapan manajemen risiko didalamnya; e. Bank melakukan proses pengukuran risiko operasional dilakukan secara berkala melalui perangkat pengukuran risiko operasional diantaranya risk control self assessment, key risk indicator , laporan data kerugian risiko operasional pada masing-masing unit kerja serta pengukuran profil risiko operasional bankwide yang dilakukan secara periodik. Adapun hasil analisa atas penilaian risiko operasional tersebut dilaporkan kepada pihak manajemen yang dilakukan secara berkala seperti pelaporan monthly report. f. Dalam menjaga kepentingan bank dan penegakan disiplin, Bank telah melaksanakan pedoman sanksi disiplin dengan cukup efektif termasuk dalam pengenaan sistem sanksi kepegawaian. 5. RISIKO HUKUM Bank melalui unit kerja hukum senantiasa melakukan penanganan atas kasus hukum yang terjadi, baik yang dilakukan oleh Bank secara langsung maupun menggunakan jasa konsultan hukum atas permintaan risk taking unit. Upaya yang dilakukan Perseroan dalam mengelola Risiko hukum yaitu: a. Unit kerja hukum melakukan pembinaan dalam bidang hukum secara berkala melalui proses pendampingan perkara hukum, legal session kepada risk taking unit dengan pembahasan permasalahan-permasalahan hukum yang dihadapi pada kantor cabang, serta melaksanakan review terhadap perjanjian-perjanjian kerjasama yang akan dilaksanakan guna melindungi kepentingan Bank. Namun masih terdapat kelemahan te rkait proses review perjanjian yang hanya berdasarkan atas permintaaan dari risk taking unit. b. Bank melakukan identifikasi dan pengendalian risiko hukum terhadap produk dan aktivitas baru melalui pengkajian terkait aspek hukum serta menyampaikan informasi dan pelaporan yang berkaitan dengan mitigasi risiko hukum kepada Direksi yang membidangi unit kerja hukum. c. Terkait dengan pelaksanaan sistem informasi manajemen risiko hukum telah dilaksanakan dengan baik salah satunya adanya laporan secara berkala terkait dengan pemantauan dan pencatatan atas pelaksanaan pendampingan perkara hukum serta penanganan hukum, update perkara hukum yang ditangani oleh Divisi Hukum serta laporan setiap triwulan disajikan dalam bentuk profil risiko hukum. 6. RISIKO STRATEJIK Pengelolaan risiko stratejik yang dilakukan Perseroan adalah sebagai berikut. a. Bank secara berkala melakukan pengukuran risiko stratejik melalui pemantauan atas progress report pencapaian rencana bisnis bank serta melakukan business review atas perkembangan bisnis bank. b. Pencapaian atas bisnis bank tersebut dibahas dan dilaporkan kepada pihak manajemen yang dilakukan secara berkala termasuk kepada komite yang berada di bawah Dewan Komisaris. c. Bank senantiasa melakukan monitoring atas kinerja kantor cabang. d. Bank melakukan beberapa upaya dan strategi yaitu optimalisasi dalam upaya penyelesaian kredit bermasalah dengan melakukan penagihan, klaim asuransi dan eksekusi agunan, melakukan peningkatan dana CASA. e. Bank melakukan evaluasi serta sosialisasi kepada seluruh unit kerja tentang target bisnis bank. f. Bank melakukan peningkatan kerjasama layanan dengan operatorinstansilembaga lain dalam rangka meningkatkan fee based atau keuntungan tambahan bagi bank. 7. RISIKO KEPATUHAN Upaya pengelolaan risko kepatuhan yang dilakukan Perseroan adalah sebagai berikut. a. proses identifikasi, pengukuran, pengendalian serta pemantauan melalui penerapan compliance sheet, compliance checklist dan terdapat pula pelaporan secara rutin 3 bulan sekali dalam bentuk profil risiko kepatuhan serta adanya pemantauan dan pelaporan mengenai tingkat penyelesaian atas objek pemeriksaan Laporan Tahunan 2016 552 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 553 Growing Together with New Expanding Opportunities oleh regulator. Selain itu adanya ketentuan atas penyampaian Laporan Rapat Rutin yang dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam 1 satu bulan dengan materi yang sampaikan adalah sebagai berikut: - Pembahasan ketentuan yang berlaku dalam lingkup masing-masing bidang kerja. - Pemantauan pengisian Compliance Checklist QA dan pelaksanaan deskripsi pekerjaan yang terkait dengan bidang tugasnya. - Pembahasan permasalahan-permasalahan yang timbul di setiap unit kerja masing-masing. b. Adanya pemantauan maupun pencatatan terkait risiko kepatuhan oleh Unit Kerja Kepatuhan walaupun masih belum menyeluruh terhadap pelanggaran ketentuan internal. Hal tersebut masih terbatas kepada pemantauan prinsip kehati-hatian, pelaporan bank dan pengkajian aspek kepatuhan dan dilaporkan melalui Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko. c. Terkait dengan pelaksanaan aktivitas usaha bank serta produk dan aktivitas baru bank beserta pengembangannnya, bank melakukan review dalam hal aspek kepatuhan terhadap ketentuan atas produk dan aktivitas baru tersebut. Selain itu, SATUAN KERJA KEPATUHAN melakukan pengkajian yang mencakup review atas seluruh kebijakanketentuankegiatan usaha yang dimiliki Bank. d. Dalam menunjang penerapan manajemen risiko kepatuhan yang efektif khususnya pada tools risiko kepatuhan seperti form compliance sheet dan compliance checklist quality assurance masih diperlukan monitoring secara berkala guna mengefektifkan tools secara efisien. 8. RISIKO REPUTASI a. Identifikasi serta pengukuran risiko reputasi dilakukan secara berkala yaitu melalui pemantauan terhadap keluhan nasabah baik melalui call center danatau frontliner . b. Bank melakukan penatausahaan setiap adanya pemberitaan negatif dalam Laporan Media Monitoring yang terdiri dari judul berita, nama media massa berikut dengan news value sehingga bank dapat mengetahui pengaruh dari pemberitaan tersebut. c. Bank melakukan penatausahaan setiap adanya pengaduan nasabah dalam Laporan Pengaduan Nasabah yang disampaikan kepada Direksi secara berkala. d. Terdapat pemantauan atas keluhan nasabah dan penyelesaian pengaduan nasabah yang sesuai dengan ketentuanSLA. e. Terdapat pemantauan atas pemberitaan negatif kepada bank melalui berbagai media termasuk search engine optimation untuk meningkatkan citra positif bagi bank, serta penilaian profil risiko reputasi melalui pelaporan profil risiko secara triwulanan f. Bank melakukan counter terhadap adanya pemberitaan negatif terhadap bank dengan berupaya menyebarluaskan pemberitaan positif termasuk advertorial yang mengedepankan kinerja perbankan serta corporate action yang telah dilakukan bank. g. Bank dengan segera menindaklanjuti jika terdapat pemberitaan negatif yg memiliki dampak signifikan bagi bank baik secara materil maupun imateril dengan berkoordinasi bersama divisi terkait dan bank tetap menindaklanjuti setiap adanya pemberitaan negatif yang tidak berdampak signifikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. h. Bank juga melakukan sosialisasi kepada customer service untuk senantiasa mengedukasi nasabah guna meminimalisir potensi risiko reputasi yang mungkin timbul atas kesalahpahaman nasabah terkait penggunaan produkjasa bank. Selain itu terdapat kunjungan ke setiap jaringan kantor bank mengenai penyesuaian standardisasi layanan industri perbankan, coaching dan pendampingan kepada Kantor Cabang serta adanya program Service dan Budaya dalam rangka meningkatkan kualitas layanan bank. i. Dalam rangka peningkatan kualitas layanan bank juga melakukan survey atas layanan bank baik secara internal maupun eksternal untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah kepada bank melalui: - Survey Internal: • Score kinerja layanan sesuai dengan standar Market Research Indonesia; • Monitoring internal yang dilakukan baik oleh kantor pusat maupun kantor wilayah terhadap kantor cabang; • Adanya penilaian layanan secara self assessment oleh seluruh jaringan kantor bank serta selain itu terdapat mysterious shopper oleh vendor yang bekerjasama dengan bank dalam rangka penilaian layanan bank secara independen; • Adanya Service Quality Assurance yang berperan melakukan evaluasi, coaching dan monitoring layanan di kantor cabang untuk mendukung tercapainya service excellence dan pencitraan bank yang baik. - Survey External: Laporan Tahunan 2016 554 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 555 Growing Together with New Expanding Opportunities • Bank bekerjasama dengan vendor mengenai survey kepuasan nasabah melalui program Customer Satisfaction Index dan Customer Loyalitas Index guna mengetahui ekspektasi nasabah terhadap layanan bank yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan meningkatkan loyalitas nasabah. • Bank melakukan pula sosialisasi atas hasil kepuasan nasabahcustomer feedback tersebut kepada seluruh Kantor Cabang sebagai bahan evaluasi layanan bank; • Peningkatan kualitas SDM dilakukan melalui pemberian pendidikan pelatihan service excellent standar layanan bagi frontliner serta pelatihan communication skill. • Selain itu untuk meminimalisir potensi risiko reputasi yang berasal dari keluhan nasabah atas produklayanan bank, bank terus melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait mengenai tindaklanjut perbaikan terkait kerusakan mesin sistem transaksi yang ada pada mesin ATM dan electronic banking; • Bentuk mitigasi lainnya yang secara rutin dilakukan yaitu sebagai berikut: i. Media Visit ke beberapa media massa berskala nasional baik cetak maupun elektronik; ii. Membangun sarana komunikasi dengan para investor; iii. Menjalin hubungan baik rekan-rekan media baik lokal maupun nasional dan pelaksanaan media gathering, undangan media untuk berpartisipasi dalam liputan kegiatan bank serta pelaksanaan seminar bagi beberapa media massa dalam rangka menjaga nilai keseimbangan antara bank dengan pihak media; ; PENILaIaN PrOfIL rISIKO Peringkat risiko bank bjb secara keseluruhan hingga Triwulan IV Tahun 2016 adalah Low to Moderate dengan trend risiko stabil apabila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Perkembangan bisnis bank diiringi dengan peningkatan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dalam seluruh aktivitas operasionalnya. Ringkasan profil risiko selama kurun waktu 2016 untuk 8 delapan jenis risiko yang dikelola bank adalah sebagai berikut: No jenis Risiko Profil Risiko bank bjb 2016 Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 1 risiko Kredit Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate 2 risiko pasar Low Low Low Low 3 risiko Likuditas Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate 4 risiko operasional Moderate Moderate Moderate Moderate 5 risiko hukum Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate 6 risiko reputasi Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate 7 risiko Kepatuhan Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate 8 risiko Strategik Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate 9 predikat risiko Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate Low to Moderate EVaLUaSI PELaKSaNaaN SIStEM MaNaJEMEN rISIKO Sistem pengukuran risiko yang dipergunakan untuk mengukur eksposur risiko Bank sebagai pedoman untuk melakukan pengendalian dan dilakukan secara berkala. Sistem tersebut paling kurang harus dapat mengukur: 1. Sensitivitas produkaktivitas terhadap perubahan faktor- faktor yang mempengaruhinya, bank dalam keadaan normal maupun tidak normal; 2. Kecenderungan perubahan faktor-faktor dimaksud berdasarkan fluktuasi yang terjadi di masa lalu dan korelasinya; 3. Faktor risiko Risk Faktor secara individual; 4. Eksposur risiko secara keseluruhan aggregate maupun per risiko, dengan mempertimbangkan keterkaitan antar risiko ; 5. Seluruh risiko yang melekat pada seluruh transaksi serta produk perbankan, termasuk produk dan aktivitas baru, dan dapat diintegrasikan dalam sistem informasi manajemen Bank. Metode pengukuran dapat dilakukan secara kuantitatif danatau kualitatif.Metode pengukuran tersebut dapat berupa metode yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam rangka penilaian risiko dan perhitungan modal baik berupa metode standar atau metode internal yang dikembangkan sendiri oleh Bank. Dalam rangka mengatasi kelemahan yang dapat timbul atas penggunaan model pengukuran risiko tertentu maka Bank harus melakukan validasi model tersebut. Sistem pengukuran risiko dievaluasi dan disempurnakan secara berkala atau sewaktu- Laporan Tahunan 2016 556 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 557 Growing Together with New Expanding Opportunities waktu apabila diperlukan untuk memastikan kesesuaian asuransi, akurasi, kewajaran, dan integritas data, serta prosedur yang digunakan untuk mengukur risiko Dalam melakukan evaluasi atas efektivitas sistem manajemen risiko bank maka satuan kerja manajemen risiko melakukan program pemantauan sebagai berikut: 1. Bank memiliki sistem dan prosedur pemantauan antara lain mencakup pemantauan terhadap besarnya eksposur risiko, kepatuhan limit internal dan hasil stress testing maupun konsistensi dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. 2. Pemantauan dilakukan baik oleh unit pelaksana risk taking unit maupun oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. 3. Hasil pemantauan disajikan dalam laporan berkala yang disampaikan kepada manajemen dalam rangka mitigasi risiko dan tindakan yang diperlukan. 4. Bank menyiapkan suatu sistem back up dan prosedur yang efektif untuk mencegah terjadinya gangguan disruptions dalam proses pemantauan risiko, dan melakukan pengecekan serta penilaian kembali secara berkala terhadap sistem back up tersebut. xxx SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL Sistem Pengendalian Internal merupakan suatu mekanisme proses pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen Perseroan secara berkesinambungan on going basis yang kualitas disain dan pelaksanaannya dipengaruhi oleh Dewan Komisaris, Direksi serta seluruh pejabat dan pegawai Perseroan, dirancang untuk dapat memberikan keyakinan yang memadai guna menjaga dan mengamankan harta kekayaan Perseroan, menjamin tersedianya laporan yang akurat, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak kerugian keuangan, penyimpangan termasuk kecurangan fraud dan pelanggaran aspek kehati-hatian, serta meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya. Ruang lingkup pelaksanaan audit umum dalam rangka mengevaluasi sistem pengendalian internal meliputi: 1. Aspek Keuangan dan Ketaatan mencakup: a. Kebenaran, kelengkapan dan ketepatan waktu atas informasi yang disajikan dalam laporan manajemen dan laporan keuangan. b. Ketaatan terhadap kebijakan dan ketentuan yang telah ditetapkan compliance objectivescompliance audit, menguji kegiatan dan operasi keuangan financial process dari objek pemeriksaan untuk meyakini bahwa seluruh hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi yang diotorisasi, telah dibukukan dengan benar. Disamping itu, untuk meyakini bahwa kegiatan yang dilakukan tidak bertentangan dengan sistim dan prosedur serta peraturan yang berlaku. 2. Aspek Operasional, meliputi: a. Penilaian Daya Guna dan Kehematan Mengidentifikasi, menganalisis dan menilai peraturan yang berlaku pada setiap aspek dari organisasi, program dan kegiatan yang diaudit untuk mempertimbangkan apakah praktek yang dilakukan masih dapat diusahakan lebih hemat atau lebih berdaya guna. b. Penilaian Hasil Guna dan Manfaat Mengidentifikasi, menganalisis dan menilai secara mendalam tentang strategi, kebijakan, sasaran objectives dan tujuan goals unit yang diperiksa, untuk dapat memahami hasil yang sebenarnya diharapkan dari kegiatan unit tersebut. Disamping itu, juga melakukan pengujian secukupnya terhadap pelaksanaan kegiatan untuk dapat menentukan apakah kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan mencapai hasil yang diharapkan. Substansi dari audit aspek operasional ini adalah pengujian oleh Auditor Intern mengenai efisiensi dan efektivitas dari pelaksanaan kegiatan performance objectives, pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Laporan Tahunan 2016 558 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 559 Growing Together with New Expanding Opportunities aktivitas yang dijalankan oleh seluruh karyawan memiliki pengendalian internal yang memadai. Adapun tindakan tersebut antara lain: a. Menyusun, menetapkan dan menyetujui kebijakan serta standar operasional prosedur. b. Penetapan dan pemisahan tugas serta tanggung jawab setiap pegawai sesuai dengan jabatan. c. Menetapkan kebijakan limit kewenangan otorisasi d. Telah menetapkan dan menerapkan Bussiness Continuity Management seperti DRC Disaster Recovery Center dan BRC Bussiness Recovery Center. 4. Information and Communication Informasi merupakan aspek penting dalam setiap aktifitas perusahaan salah satunya dalam pengambilan keputusan. Direksi telah membangun sistem informasi dan komunikasi yang efektif serta berkualitas. Adapun kebijakan dan tindakan yang telah dilakukan oleh manajemen puncak adalah sebagai berikut. 1. Mengunakan aplikasi berbasis internet dengan memperhatikan tingkat keamanan dan tingkatan akses sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. 2. Proses transaksi keuangan dan akuntansi telah menggunakan Standar terbaru yaitu PAPI Peraturan Akuntansi Perbankan Indonesia. 3. Informasi keuangan perusahaan telah diaudit oleh akuntan publik. 5. Monitoring Direksi melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengendalian internal dalam seluruh kegiatan bank berdasarkan Laporan Hasil Audit yang telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris, serta tembusan kepada Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Selain itu, Laporan Pokok – Pokok Hasil Audit Internal disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan setiap 6 enam bulan. EVaLUaSI EfEKtIVItaS SIStEM PENGENDaLIaN INtErNaL Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Divisi Audit Internal terhadap sistem pengendalian internal menunjukanbahwa bank bjb telah memiliki kebijakan dan control design dalam menjalankan kegiatan perusahaan, meskipun dalam pelaksanaannya masih terdapat kelemahan minor. Divisi Audit Internal menyampaikan rekomendasi kepada Direksi terkait perbaikan dan peningkatan sistem pengendalian internal yang harus dilakukan dan telah ditindaklanjuti melalui perbaikan dan peningkatan sistem pengendalian internal. KESESUaIaN PENGENDaLIaN INtErNaL DENGaN KEraNGKa COSO Di samping merujuk pada peraturan Bank Indonesia, sistem pengendalian internal bank bjb telah merujuk kepada kerangka kerja framework COSO Comittee of Sponsoring Organizations of Tradeway Commission . Pengendalian Internal merupakan rangkaian proses yang dilakukan oleh Direksi, Manajemen dan personil bank bjb secara berkesinambungan on going basis dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan. Tujuan Pengendalian internal adalah: 1. Efectiveness and Efficiency of Operation , yaitu efektifitas dan efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan seperti aktiva tetap, personil, modal, reputasi, kemampuan produksi dan pengamanan sumber daya. 2. Realibility of financial Report, yaitu penyajian laporan yang akurat dan tepat waktu baik untuk internal dan eksternal. 3. Compliance with applicable law and regulations , yaitu bahwa perusahaan telah mematuhi semua peraturan yang berlaku antara lain undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Bank Indonesia, Perpajakan dan Otoritas Jasa Keuangan. Kesesuaian pelaksanaan pengendalian internal bank dengan kerangka kerja pengendalian internal COSO adalah sebagai berikut: 1. Control Environment Direksi dan Dewan Komisaris telah menetapkan beberapa kebijakan yang mencerminkan keseluruhan pengendalian manajemen. a. Menetapkan code of conduct bankir b. Penetapan nilai – nilai budaya perusahaan corporate value yang tercermin dalam 14 perilaku. c. Penetapan Struktur Organisasi sesuai dengan model bisnis perusahaan. 2. Risk Assessment Sistem pengendalian intern yang efektif dapat mengidentifikasi dan menelaah risiko yang secara materialdan signifikan akan mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran Bank. Penelaahan harus mencakup seluruhrisiko yang dihadapi Bank secara konsolidasi antara lain: risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko kepatuhan, dan risiko strategik. Manajemen puncak telah melakukan untuk mengidentifikasi, menganalisa dan menilai 8 delapan risiko secara konsolidasi. Divisi Manajemen Risiko, Divisi Audit Internal dan SATUAN KERJA KEPATUHAN bersinergi dalam melakukan identifikasi dan penilaian risiko. 3. Control Activities Direksi telahmenetapkan kebijakanyang mengatur agar setiap Laporan Tahunan 2016 560 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 561 Growing Together with New Expanding Opportunities xxx FUNGSI KEPATUHAN StrUKtUr OrGaNISaSI fUNGSI KEPatUHaN DIrEKtUr YaNG MEMBaWaHKaN fUNGSI KEPatUHaN Perseroan telah menunjuk Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan dalam rangka memenuhi peraturan bank indonesia nomor 132PBI2011 tentang Pelaksanaan fungsi kepatuhan bank umum. Direktur Kepatuhan bank bjb telah memenuhi prasyarat integritas dan kompetensi dibuktikan dengan telah lulus proses fit and proper test dari Otoritas Jasa Keuangan. SatUaN KErJa KEPatUHaN Perseroan telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan yang termasuk dalam Direktorat Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Satuan Kerja Kepatuhan independen terhadap unit kerja bisnis dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan fungsi yang tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 132PBI2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Sebagai industri yang memiliki risiko usaha yang sangat kompleks, bank senantiasa memperhatikan aspek kepatuhan terhadap peraturan-peraturan yang memiliki keterkaitan dengan seluruh kegiatan operasional dan non operasional sehingga bank memandang kepatuhan sebagai bagian penting yang tak terpisahkan dari aktivitas bisnis Bank. tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB SatUaN KErJa KEPatUHaN Adapun tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan adalah sebagai berikut. 1. Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha bank pada setiap jenjang organisasi. 2. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendalian terhadap risiko kepatuhan dan mengacu pada peraturan Regulator mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. 3. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh bank dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 4. Melakukan review danatau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh bank agar sesuai dengan Warga Negara Indonesia, Lahir di Bandung pada tanggal 08 November 1963. Meraih gelar sarjana hukun dari universitas padjajaran pada tahun 1990. Memiliki sertifikasi manajemen risiko level 4 dan sertifikasi kepatuhan level 2. Menjabat sebagai Pemimpin SATUAN KERJA KEPATUHAN sejak tanggal 20 April 2016 melalui Surat Keputusan Direksi nomor 0361SKDIR-SDM2016. Memulai karir di bank bjb pada tahun 1991 pada bidang Pemasaran, dengan jabatan penting yang pernah diemban seperti Pemimpin Cabang dan Pemimpin Unit Administrasi Kredit dan Bisnis Legal. Sejumlah Pelatihan yang pernah diikuti antara lain : Pelatihan Innovative Marketing Strategy, Enlightment Program in Wealth Management, Manajemen Risiko Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, dan Effective Delegation Task Management. x Siswachyudi PrOfIL KEPaLa SatUaN KErJa KEPatUHaN Laporan Tahunan 2016 562 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 563 Growing Together with New Expanding Opportunities ketentuan Regulator dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Memastikan kepatuhan bank terhadap komitmen yang dibuat oleh bank kepada danatau otoritas pengawas lain yang berwenang. 6. Melakukan upaya-upaya untuk memonitor bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha bank telah sesuai dengan ketentuan Regulator dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Melaksanakan pemantauan kepatuhan internal dan kepatuhan terhadap setiap perubahan peraturan perundang-undangan dan ketentuan Regulator serta menyampaikan perubahan dimaksud kepada pihak Manajemen Bank dan seluruh DivisiUnit Kerja yang terkait. 8. Melakukan pengkajian terhadap draft kebijakan dan prosedur terkait kegiatan usaha bank yang diusulkan oleh DivisiUnit kerja. 9. Melakukan monitoring sistem prosedur dan kebijakan di setiap DivisiUnit Kerja terkait dengan penerapan Good Corporate Governance GCG. 10. Mengelola pelaksanaan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme APU-PPT, Program Pengendalian Gratifikasi PPG, Whistle Blower System WBS dan LHKPN. 11. Melakukan pemantauan atas kepatuhan dalam menerapkan proram APU-PPT dan Program Pengendalian Gratifikasi, LHKPN dan WBS. 12. Mengusulkan kebijakan tertulis program APU-PPT kepada Direksi. 13. Mengevaluasi hasil kajian aspek kepatuhan terhadap peraturan internal bank antara lain berupa Surat Keputusan, Surat Edaran dan bentuk surat lainnya sesuai tata naskah bank yang merupakan naskah dinas penetapan dan pengaturan yang berlaku baik yang telah berjalan ataupun yang diajukan. 14. Memastikan dan memonitoring kepatuhan bank terhadap komitmen yang dibuat oleh bank kepada danatau otoritas pengawas lain yang berwenang. 15. Mengembangkan dan memonitoring fungsi Quality Assurance QA pada seluruh kegiatan usaha bank pada setiap jenjang organisasi. 16. Memantau pelaksanaan kebutuhan terintegrasi. 17. Mengembangan toolssarana dalam rangka meningkatkan budaya kepatuhan. 18. Melakukan koordinasi dalam penyusunan, pengembangan dan pengaplikasian kebijakan danatau panduan untuk mendukung kelancaran proses pengelolaan SATUAN KERJA KEPATUHAN. 19. Mempersiapkan, mengkoordinasikan dan mengusulkan program kerja SATUAN KERJA KEPATUHAN kepada Direktur yang membidangi serta mengontrol penggunaan anggaran SATUAN KERJA KEPATUHAN agar sesuai dengan program kerja tersebut. 20. Membina dan meningkatkan kualitas Staf SATUAN KERJA KEPATUHAN dalam hal efektivitas kinerja. 21. Mengembangkan dan memfasilitasi komunikasi dengan DivisiUnit Kerja lain, Kantor Wilayah, Kantor Cabang, dalam hal pelaksanaan pengelolaan kinerja dan aktivitas SATUAN KERJA KEPATUHAN. 22. Mengelola penerapan manajemen risiko di SATUAN KERJA KEPATUHAN. 23. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap Peraturan Regulator dan Peraturan Perundang- undangan, serta Peraturan Intern lainnya yang berlaku. 24. Memonitor seluruh bidang kerja SATUAN KERJA KEPATUHAN sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 25. Mensosialisasikan ketentuan-ketentuan internal bank dan ketentuan lain yang berkaitan dengan ruang lingkup tugas di lingkungan divisinya. 26. Melakukan koordinasi dalam penyediaan datadokumen terkait dengan pemeriksaan internal dan eksternal sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi. 27. Melakukan koordinasi dalam rangka menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal sesuai dengan batas kewenangan yang diberikan Direksi. 28. Memberikan masukan dan pertimbangan yang menyangkut bidang tugasnya kepada atasan. 29. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direksi. Satuan Kerja Kepatuhan melaksanakan kegiatan sesuai dengan fungsi yang tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 132PBI2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum yaitu : 1. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank 2. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank 3. Memastikan kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia peraturan perundang- undangan yang berlaku. 4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan atau otoritas pengawas lain yang berwenang. Laporan Tahunan 2016 564 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 565 Growing Together with New Expanding Opportunities PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI SatUaN KErJa KEPatUHaN Tabel Pengembangan Kompetensi Satuan Kerja Kepatuhan No Nama Pendidikan dan PengembanganKaryawan Nama Penyelenggara Tanggal Penyelenggaraan 1 Sertifikasi Kepatuhan Lembaga Sertifikasi profesi perbankan 24 - 25 Februari 2016 2 risk Management officer Divisi pendidikan dan pelatihan bank bjb 21 – 23 Maret 2016 3 Teknik pengendalian Kecurangan dan Membangun Whistleblower System WBS yang efektif evio plus 21 - 22 Maret 2016 4 Letter of Credit Johnson Indonesia 22 – 23 Maret 2016 5 pelatihan apu ppT Divisi pendidikan dan pelatihan bank bjb 22 – 23 Maret 2016 6 penyusunan Sop for Banking Jogja Smart Indotama 05 – 06 Maret 2016 7 Strategik Manajemen MBa programme ITB 06 – 08 april 2016 8 akuntansi Bank Dasar Divisi pendidikan dan pelatihan bank bjb 18 – 19 april 2016 9 high Impact Communication Divisi pendidikan dan pelatihan bank bjb 20 – 21 april 2016 10 risk Management TI Indonesian Corporate Consule association 29 – 30 april 2016 11 Business Continuity Management risk Frontier 11 – 12 Mei 2016 12 Fungsi Kepatuhan Manajemen risiko optimalisasi peran, Fungsi, Tugas, dan output bagi Bank risk Management Guard 18 – 19 Mei 2016 13 Sertifikasi Manajemen risiko Badan Sertifikasi Manajemen risiko 29 – 29 Juli 2016 14 Tematik pelaporan LBu Tahun 2016 Bank Indonesia 25 – 26 agustus 2016 15 Konglomerasi Keuangan Manajemen risiko, Tata Kelola, permodalan risk Management Guard 24 – 26 agustus 2016 16 Manajemen Kepatuhan : Keseimbangan reputasi dan Bisnis Galang Learning Forum 01 – 02 September 2016 PrOGraM KErJa SatUaN KErJa KEPatUHaN taHUN 2016 Satuan Kerja kepatuhan Membuat langkah-langkah dalam rangka pelaksanaan fungsi kepatuhan. Untuk mendukung terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha bank, satuan kerja kepatuhan melaksanakan sosialisasi budaya kepatuhan secara rutin untuk mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank. Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan dengan menetapkan toolscompliance sheet dan compliance cheklist dalam rangka mitigasi risiko kepatuhan di setiap kegiatan usaha bank. Selain itu satuan kerja kepatuhan melakukan penyusunan profil risiko kepatuhan untuk menilai tingkat risiko yang dihadapi perseroan. Dalam rangka upaya untuk memastikan kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Satuan kerja kepatuhan melakukan pengkajian terhadap setiap rancangan kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur yang akan ditetapkan. Satuan kerja kepatuhan melakukan analisis dan monitoring terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan atau otoritas pengawas lain yang berwenang agar komitmen tersebut dapat dipenuhi sesuai dengan yang dimaksud dan waktu yang telah ditentukan. Dengan adanya ketentuan mengenai tata kelola terintegrasi yang didalamnya terdapat kepatuhan terintegrasi, satuan kerja kepatuhan terintegrasi melakukan pengelolaan kepatuhan bukan hanya pada entitas utama namun juga kepada perusahaan anak dan perusahaan terelasi. PELaKSaNaaN PrOGraM KErJa SatUaN KErJa KEPatUHaN taHUN 2016 Pada tahun 2016 satuan kerja kepatuhan melakukan sosialisasi budaya kepatuhan secara langsung maupun tidak langsung kepada segenap insan bank bjb. Sosialisasi secara langsung dilakukan ke 8 delapan cabang bank bjb untuk memberikan pemahaman dan peningkatan budaya kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan Standar Operasional Perusahaan SOP. Sosialisasi bertajuk “Budaya Kepatuhan dan APU- PPT” merupakan agenda rutin Satuan Kerja Kepatuhan untuk menjalankan fungsi ex-ante. Sosialisasi secara tidak langsung dilakukan dengan menyampaikan ketentuan yang baru berlaku kepada setiap unit kerja di kantor pusat sebagai bahan evaluasi terhadap ketentuan internal yang berlaku. Hal ini dilakukan agar setiap ketentuan internal yang berlaku telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan, peraturan otoritas dan peraturan lainnya. Dalam rangka pengelolaan risiko kepatuhan, satuan kerja kepatuhan melakukan pemantauan terhadap risiko yang dihadapi perseroan dengan menyusun laporan pemantauan prinsip kehati-hatian berisi kepatuhan pelaporan dan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. Untuk pemantauan komitmen bank dilakukan secara komprehensif dengan melakukan analisis serta pemantauan terhadap keakuratan jawaban atas komitmen dan ketepatan waktu penyampaian. Pengelolaan tata kelola terintegrasi dilakukan dengan melakukan Focus Grup Discussion FGD bersama Perusahaan Anak dan terutama perusahaan terelasi untuk memberi pemahaman terhadap dalam rangka mendukung pelaksanaan tata kelola terintegrasi konglomrasi keuangan bank bjb. Laporan Tahunan 2016 566 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 567 Growing Together with New Expanding Opportunities xxx PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG APU DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME PPT Penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme atau disebut juga dengan program APU- PPT Anti -Money Laundering and Counter -Terrorist Financing AML-CFT merupakan program yang dilaksanakan secara berkesinambungan dalam rangka pemenuhan kewajiban berdasarkan ketentuan: 1. Undang-Undang nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang; 2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme; 3. Peraturan Bank Indonesia Nomor 1427PBI2012 tanggal 28 desember 2012 Tentang penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum; dan 4. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1521DPNP2013 Tanggal 14 Juni 2013 Perihal Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum. Selama Tahun 2016, sebagai langkah keseriusan Perseroan dan dalam rangka menjaga kepercayaan nasabah, perseroan telah melaksanakan kegiatan dan pengembangan penerapan program APU-PPT antara lain sebagai berikut. 1. Melakukan pemantauan transaksi-transaksi Keuangan untuk dilakukan analisa lebih mendalam terhadap potensi terjadinya Transaksi Keuangan Mencurigakan. 2. Melakukan Pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan LTKM kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK. 3. Melakukan Pelaporan Transaksi Keuangan Tunai LTKT kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK. 4. Melakukan Pelaporan Transaksi Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri LTKL kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK. 5. Melakukan Pelaporan Sistem Informasi Pengguna Jasa Terpadu SIPESAT kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK. 6. Melakukan pemeliharaan dan pemantauan terhadap profil nasabah dengan daftar-daftar orang maupun lembaga yang wajib dipantau berdasarkan database informasi dari otoritas yang berwenang baik nasional maupun internasional. 7. Melakukan pemantauan terhadap nasabah yang dijadikan tersangka atau terdakwa suatu tindak pidana serta Daftar Tersangka dan Terduga Teroris oleh pihak yang berwenang maupun dari media massa atau berdasarkan informasi lainnya dari sumber yang resmi. 8. Melakukan koordinasi dengan PPATK, KPK, POLRI serta pihak berwenang lainnya terkait dengan Permintaan Data, Pemblokiran Rekening dan Penyitaan Dana berkenaan dengan kasus pencucian uang dan pendanaan terorisme. 9. Melakukan kegiatan pemantauan terhadap pelaksanaan pengkinian data nasabah oleh seluruh unit kerja dan cabang. 10. Melakukan Pemantauan secara efektif terhadap Profil dan Transaksi Nasabah dengan memantau pelaksanaan pengelompokan nasabah ke dalam tingkat risiko Risk Based Approach terjadinya pencucian uang. 11. Melakukan pemenuhan pelaksanaan pembukaan hubungan usaha Perseroan dengan bank koresponden dari Luar Negeri dari aspek APU-PPT. 12. Melakukan pengkajian terhadap aktivitas dan produk baru perbankan terkait dengan kewajiban penerapan program APU-PPT sebelum aktivitas dan produk tersebut dijalankan. 13. Melakukan Pemantauan dan rekomendasi terkait pendidikan dan pelatihan APU-PPT terhadap karyawan Perseroan dalam rangka meningkatkan pemahaman, kewaspadaan serta risiko terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme. 14. Memastikan Teknologi Informasi yang mendukung Penerapan Program APU-PPT telah sejalan dan mencakup perkembangan bisnis, produk serta layanan Bank. 15. Melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan program APU-PPT dengan unit kerja terkait yang berhubungan langsung dengan Nasabah. Adapun statistic pelaksanaan program APUPPT yang dilaksanakan oleh perseroan selama tahun 2016, dapat kami sampaikan sebagai berikut: No Nama Aktivitas jumlah Satuan 1 Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan LTKM 297 Laporan 2 Laporan Transaksi KeuanganTunai LTKT 19.313 Laporan 3 Laporan Transaksi Keuangan Transfer Dana dari dan Ke luar negeri LTKL 15.222 Laporan 4 Laporan SIpeSaT 406.066 Data CIF 5 Korespondensi dengan pihak yang berwenang 101 Kali 6 pengkajian penerapan apu-ppT terkait aktivitas dan produk Baru Bank 12 Kajian 7 pelaksanaan apu-ppT terkait bank koresponden 16 Kali 8 Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan apu-ppT 1.020 pegawai Laporan Tahunan 2016 568 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 569 Growing Together with New Expanding Opportunities xxx PERMASALAHAN HUKUM Sepanjang tahun 2016, jumlah permasalahan hukum perdata dan pidana yang telah selesai telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan yang masih dalam proses penyelesaian dapat disajikan melalui tabel sebagai berikut. Tabel Permasalahan Hukum No. Permasalahan Hukum Jumlah Perdata Pidana Hubungan Industrial 1. Telah Selesai telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap 14 - - 2. Dalam proses penyelesaian 47 - - Total 61 - - PErKara PENtING YaNG DIHaDaPI PErUSaHaaN Selama tahun 2016, Bank menghadapi bebarapa Perkara penting sebagaimana tabel dibawah ini. Tabel Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan No. Pokok Gugatan Update Perkara Dampak dan Sanksi Administraif 1 Kantor Cabang : Depok Jenis : perkara Kepailitan Debitur atas nama alwi alatas yurisdiksi : pengadilan niaga Jakarta pusat pihak investor telah menyiapkan dana sebesar rp. 1.300.000.000,- satu milyar tiga ratus juta rupiah dan saat ini menunggu putusan dari Divisi ppK terkait keringanan dendabunga akan dilakukan eksekusi terhadap obyek agunan Terkait pencabutan pailit sudah dikoordinasikan dengan kurator dan kreditor lainnya adanya perubahan site plansehingga akan dikoordinasikan lebih lanjut antara pihak debitor, bjb dan pihak investor. Sedang diajukan proses pencabutan status pailit Tidak terdapat dampak yang signiikan terhadap perusahaan 2 Kantor Cabang : KCK Jakarta jenis : Gugatan perlawanan Terhadap eksekusi agunan oleh roy rahajasa Jamin,dkk yurisdiksi : pengadilan negeri Jakarta pusat pengadilan Tinggi Jakarta PENGADILAN NEGERI : Menolak perlawanan penggugat untuk seluruhnya Saat ini roy rahajasa Jamin, dkk sedang melakukan upaya hukum banding Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 3 Kantor Cabang : KCK Jakarta jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum oleh pT.rahajasa Media Internet yurisdiksi : pengadilan negeri Jakarta pusat pengadilan Tinggi Jakarta PENGADILAN NEGERI : Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya Saat ini pT. rahajasa Media Internet sedang melakukan upaya hukum banding Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan Tabel Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan No. Pokok Gugatan Update Perkara Dampak dan Sanksi Administraif 4 Kantor Cabang : Surabaya jenis : Gugatan Wanprestasi oleh bank bjb kepada pT.Jasindo terkait penolakan Klaim asuransi atas kredit macet Bank bjb yurisdiksi : pengadilan negeri Bandung pengadilan Tinggi Jawa Barat PENGADILAN NEGERI : Menolak gugatan penggugat untuk sebagian antara lain menyatakan tuntutan ganti rugi bank bjb telah sah secara hukum PENGADILAN TINGGI bANDUNG : Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Saat ini pT. asuransi Jasa Indonesia Jasindo sedang melakukan upaya hukum Kasasi dan berdasarkan informasi dari halaman resmi website Kepaniteraan Mahkamah agung rI http:Kepaniteraan .mahkamahaghung.go.id, perkara no. 2615 KpDT2016 pada tingkat kasasi telah diputus pada tanggal 15 Desember 2016 dengan amar putusan permohonan Kasasi dari pT. asuransi Jasa Indonesia Jasindo ditolak, menguatkan putusan Tingkat pertama dan Banding. Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 5 Kantor Cabang : Sukabumi jenis : permohonan penundaan Kewajiban pembayaran utang pKpu Kepailitan kepadaKoperasi Bina usaha dan pT. alpindo Mitra Baja yurisdiksi : pengadilan niaga Jakarta pusat PENGADILAN NIAGA : Telah terjadi perdamaian antara pihak KBu pT. alpindo dengan para kreditor, selanjutnya terkait penyelesaian kewajiban pembayaran kepada bank bjb dan 3 tiga bank lainnya akan diatur dalam perjanjian tersendiri pengurus KBu yang baru telah mengajukan proposal terkait skema penyelesaian kredit dan saat ini sedang dalam proses pembahasan di Divisi ppK Tidak terdapat dampak yang signiikan terhadap perusahaan 6 Kantor Cabang : Suci KCp Cicadas jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum oleh Martje Tinaweng yurisdiksi : pengadilan negeri Bale Bandung pengadilan Tinggi Jawa Barat PENGADILAN NEGERI : Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian PENGADILAN TINGGI: Menguatkan putusan pengadilan negeri Saat ini bank bjb sedang melakukan upaya hukum Kasasi ke Mahkamah Agung RI Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 7 Kantor Cabang : Tangerang KCp Cipondoh jenis : Gugatanperbuatan Melawan hukum oleh Linda rusli selaku penggugat yurisdiksi : pengadilan negeri Tangerang pengadilan Tinggi Banten PENGADILAN NEGERI : Menolak gugatan penggugat untuk sebagian Saat ini bank bjb sedang melakukan upaya hukum banding Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 8 Kantor Cabang : KCK Jakarta jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum olehpT. Megah prima Mandiri terkait pencairan garansi bank yurisdiksi : pengadilan negeri Jakarta pusat pengadilan Tinggi Jakarta Mahkamah agung PENGADILAN NEGERI : Menolak gugatan pT.MpM untuk sebagian PENGADILAN TINGGI : Majelis hakim pengadilan Tinggi Jakarta membatalkan putusan tersebut dengan menerima eksepsi yang diajukan oleh pembanding semula Tergugat berdasarkan putusan pengadilan Tinggi Saat ini sedang dilakukan upaya hukum Kasasi Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan Laporan Tahunan 2016 570 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 571 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan No. Pokok Gugatan Update Perkara Dampak dan Sanksi Administraif 9 Kantor Cabang : utama Bandung KCp Gedung Sate jenis : Gugatanperbuatan Melawan hukum oleh endan octavian yurisdiksi : pengadilan negeri Bandung pengadilan Tinggi Jawa Barat Mahkamah agung rI PENGADILAN NEGERI : Menolak gugatan penggugat seluruhnya PENGADILAN TINGGI bANDUNG: Menguatkan putusan pengadilan negeri, menolak upaya Banding Saat ini Endan Octavian sedang melakukan Upaya Hukum Kasasi ke Mahkamah Agung RI Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 10 Kantor Cabang : Ciamis jenis : Gugatan pailit oleh Dini Mustika selaku pemohon pailit kepada pT. redsea Sejahtera atau rumah Sakit nirmala selaku Termohon yurisdiksi : pengadilan niaga Jakarta pusat akan dilakukan pemberesan boedel pailit pT redsea Menunggu penetapan penunjukan hakim pengawas dan menunggu hasil appraisal. akan dilakukan eksekusi terhadap obyek agunan diluar proses kepailitan Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 11 Kantor Cabang : BSD jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum oleh ahli Waris h.Iis abdul haris dan bank bjb kepada pT.asuransi himalaya pelindung terkait penolakan Klaim asuransi Jiwa yurisdiksi : pengadilan negeri Tangerang pengadilan Tinggi Banten PENGADILAN NEGERI Menerima eksepsi pT.asuransi himalaya pelindung selaku Tergugat Menyatakan pengadilan negeri Tangerang tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo Saat ini PT.Himalaya Asuransi Pelindung dan bank bjb sedang melakukan upaya hukum banding Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 12 Kantor Cabang : Tasikmalaya jenis: Gugatanperbuatan Melawan hukum oleh rd.Sutisna terkaitpembatalan akta jual beli obyek agunan yurisdiksi : pengadilan negeri Tasikmalaya PENGADILAN NEGERI : Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian antara lain membatalkan jual beli antara Sdr. rd.Sutisna permana dan Sdri.ayu nuraini dan menghukum Sdri. ayu nuraini Tergugat I dan Ir. Budi Suhendar Tergugat II untuk mengembalikan menyerahkan Sertifikat hak Milik kepada Sdr. rd.Sutisna permana tanpa beban apapun; Saat ini bank bjb sedang mengumpulkan bukti-bukti guna mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 13 Kantor Cabang : Semarang jenis : Gugatan Tun oleh Drs.abdul Choliq kepada Bpn dan bank bjb selaku pihak Intervensi yurisdiksi: pengadilan Tata usaha negara Semarang PENGADILAN TUN SEMARANG : Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya. PENGADILAN TINGGI TUN menguatkan putusan pengadilan Tata usaha negara, menolak upaya banding MAHKAMAH AGUNG Saat ini Drs.abdul Choliq sedang melakukan upaya hukum Kasasi ke Mahkamah agung rI Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan Tabel Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan No. Pokok Gugatan Update Perkara Dampak dan Sanksi Administraif 14 Kantor Cabang : Batam jenis: Gugatan perbuatan Melawan hukum oleh pT. Karyamas eranusa Mandiri Terkait perlawanan ekesekusi atas obyek agunan yurisdiksi : pengadilan negeri Batam pengadilan Tinggi Mahkamah agung PENGADILAN NEGERI : Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya PENGADILAN TINGGI : Menguatkan putusan pengadilan negeri, menolak upaya Banding Saat ini PT. Karyamas Eranusa Mandirisedang melakukan Upaya Hukum Kasasi ke Mahkamah Agung RI Bahwa Debitur telah dipanggil oleh Divisi ppK terkait penyelesaian kreditnya. Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 15 Kantor Cabang : Serang jenis : Gugatan perbuatan melawan hukum oleh Wahyu nurjamil terkait pembatalan Sertifkat hak milik yurisdiksi : pengadilan negeri Serang pengadilan Tinggi Banten PENGADILAN NEGERI : Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian yaitu menyatakan perjanjian Kredit adalah sah dan menyatakan penambahan plafond dan perpanjangan waktu kredit tidak sah dan cacat hukum PENGADILAN TINGGI : Menguatkan putusan pengadilan negeri Saat ini Wahyu NurjamilSedang melakukan upaya Hukum Kasasi di Mahkamah Agung Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 16 Kantor Cabang : Kebayoran Baru jenis : Gugatan Wanprestasi oleh bank bjb kepada pT. Berdikari Insurance terkait penolakan pembayaran Klaim Back to Back Bank Garansi yurisdiksi : pengadilan negeri Jakarta pusat penGaDILan neGerI : Mengabulkan eksepsi pT. Berdikari Insurance terkait kurang pihak ; Menyatakan gugatan bank bjb tidak diterima. Sedang dilakukan upaya pengajuangugatan baru melalui Pengadilan Negeri Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 17 Kantor Cabang : Tamansari jenis : Gugatan Wanprestasi oleh a Djuhana terkaitpenggunaan bilyet giro dalam transaksi jual beli yurisdiksi : pengadilan negeri Bandung pengadilan Tinggi Bandung penGaDILan neGerI : Gugatan penggugat tidak berdasartidak dapat diterima niet ontvankelijke verklaard Saat ini H.A.Djuhana Sastrawinata sedang melakukan upaya hukum banding Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 18 Kantor Cabang : Surabaya jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum oleh Fatimah selaku debitor kepada bank bjb yurisdiksi : pengadilan negeri Sidoarjo PENGADILAN NEGERI : Mengabulkan gugatan para penggugat untuk sebagian PENGADILAN TINGGI: Meguatkan putusan pengadilan negeri Saat ini bank bjb sedang dilakukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung RI Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan Laporan Tahunan 2016 572 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 573 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan No. Pokok Gugatan Update Perkara Dampak dan Sanksi Administraif 19 Kantor Cabang : utama Bandung jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum oleh Sdr. ahmad Jauhari kepada bank bjb Cabang utama Bandung yurisdiksi : pengadilan negeri Depok PENGADILAN NEGERI : agenda pemeriksaan Saksi Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 20 Kantor Cabang : Ciamis jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum oleh Sdr. Lim elias Suherly Wijaya kepada bank bjb Cabang Ciamis yurisdiksi : pengadilan negeri Ciamis Pengadilan Negeri Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya Saat ini Sdr. Lim Elias Suherly Wijaya sedang dilakukan upaya hukum banding Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 21 Kantor Cabang: utama Bandung KCp Kopo jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum oleh Sdr. endang hidayat Johar kepada bank bjb Cabang utama Bandung KCp Kopo yurisdiksi: pengadilan negeri Bandung PENGADILAN NEGERI : Bantahan pembantah tidak dapat diterima niet onvankelijke verklaard Saat ini endang hidayat Joharakan melakukan upaya hukum banding atau mengajukan gugatan baru. Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 22 Kantor Cabang : Sukajadi jenis: Gugatan perbuatan Melawan hukum oleh Ir. Syahril Syahlodi Djemalip yurisdiksi : pengadilan negeri Bandung pengadilan Tinggi Jawa Barat PENGADILAN NEGERI : Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya PENGADILAN TINGGI Menguatkan putusan pengadilan negeri Saat ini Ir. Syahril Syahlodi Djemalip sedang melakukan Upaya Hukum Kasasi ke Mahkamah Agung RI Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 23 Kantor Cabang : Surabaya KCp perak jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum dari ny. Sri Suminarsih Ibu Kandung Debiturterkait perlawanan ekesekusi atas obyek agunan yurisdiksi : pengadilan negeri Surabaya PENGADILAN NEGERI : Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya Saat ini Ny. Sri Suminarsih Ibu Kandung Debitursedang melakukan Upaya Hukum banding ke Pengadilan Tinggi Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 24 Kantor Cabang : Makassar jenis : Gugatan Wanprestasi oleh bank bjb kepada pT. aSeI yurisdiksi : pengadilan negeri Jakarta Selatan PENGADILAN NEGERI : PUTUSAN Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya Saat ini sedang dilakukan Upaya Hukum banding Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan Tabel Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan No. Pokok Gugatan Update Perkara Dampak dan Sanksi Administraif 25 Kantor Cabang : KCK Jakarta jenis : Gugatan Wanprestasi terkait pencairan garansi bank pT.pLn perSero yurisdiksi : pengadilan negeri Jakarta pusat PENGADILAN NEGERI : Gugatan penggugat tidak berdasartidak dapat diterima niet ontvankelijke verklaard Saat ini sedang dilakukan upaya hukum Banding Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 26 Kantor Cabang : Sukabumi jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum ruldey Sumbayak kepada bank bjb Cabang Sukabumi yurisdiksi : pengadilan negeri Sukabumi penGaDILan neGerI : Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya bahwa saat ini sedang dilakukan upaya hukum banding Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 27 Kantor Cabang : Sumedang jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum oleh h. otong hasan Ba kepada bank bjb Cabang Sumedang yurisdiksi : pengadilan negeri Sumedang PENGADILAN NEGERI: agenda Kesimpulan Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 28 Kantor Cabang : Singaparna jenis : Bantahan oleh arry purnama terkait perlawanan eksekusi lelang agunan yurisdiksi : pengadilan negeri Tasikmalaya PENGADILAN NEGERI : Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya Saat ini arry purnama sedang melakukan upaya hukum Banding ke pengadilan Tinggi Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 29 Kantor Cabang : Sukajadi jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum oleh paschalis Miming selaku debitor kepada bank bjb yurisdiksi : pengadilan negeri Bandung PENGADILAN NEGERI : agenda Jawaban Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 30 Kantor Cabang : utama Bandung jenis : Gugatan oleh Siento halim Direktur CV Graha nusa Indah yurisdiksi : pengadilan negeri Bandung PENGADILAN NEGERI : agenda Jawaban Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan Laporan Tahunan 2016 574 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 575 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan No. Pokok Gugatan Update Perkara Dampak dan Sanksi Administraif 31 Kantor Cabang : Singaparna jenis : Bantahan oleh Saim Sau terkait perlawanan eksekusi lelang agunan yurisdiksi : pengadilan negeri Tasikmalaya PENGADILAN NEGERI : Menolak bantahan pembantah untuk seluruhnya Saat ini Saim Sau sedang melakukan upaya hukum Banding ke pengadilan Tinggi Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 32 Kantor Cabang : purwakarta jenis : Gugatan oleh Gina Sugiarti terkait perlawanan eksekusi lelang agunan yurisdiksi : pengadilan negeri purwakarta PENGADILAN NEGERI : agenda Kesimpulan Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 33 Kantor Cabang : Sumedang KCp ujung Jaya jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum Lembaga perlindungan Konsumen nasional Indonesia kepada bank bjb Cabang Sumedang yurisdiksi : pengadilan negeri Sumedang PENGADILAN NEGERI : agenda pembuktian Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 34 Kantor Cabang : Banjarmasin jenis : Gugatan Wanprestasi haryanti nasabah bank bjb Cabang Banjarmasin kepada bank bjb Cabang Banjarmasin yurisdiksi : pengadilan negeri Banjarmasin PENGADILAN NEGERI : agenda pembuktian Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 35 Kantor Cabang : Cirebon jenis : Gugatan oleh andi Sukendi terkait perlawanan eksekusi lelang agunan yurisdiksi : pengadilan negeri Cirebon PENGADILAN NEGERI : agenda Mediasi Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 36 Kantor Cabang : Bekasi jenis : permohonan penetapan lelang eksekusi hak tanggungan atas nama debitur rita Koswati oleh bank bjb Cabang Bekasi yurisdiksi : pengadilan negeri Bekasi PENGADILAN NEGERI : pendaftaran permohonan penetapan Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan Tabel Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan No. Pokok Gugatan Update Perkara Dampak dan Sanksi Administraif 37 Kantor Cabang : Cirebon jenis : Gugatan perbuatan melawan hukum oleh nana Supriyatna terkait SK hilang yurisdiksi : pengadilan negeri Cirebon PENGADILAN NEGERI : agenda replik Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 38 Kantor Cabang : Garut jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum h. agus debitur bank bjb Cabang Garut kepada bank bjb Cabang Garut yurisdiksi : pengadilan negeri Garut PENGADILAN NEGERI agenda Mediasi Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 39 Kantor Cabang : Sukabumi jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum asep Saepudin Debitur bank bjb Cabang Sukabumi kepada bank bjb Cabang Sukabumi yurisdiksi : pengadilan negeri Sukabumi PENGADILAN NEGERI agenda Jawaban Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 40 Kantor Cabang : Kebayoran Baru jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum dari Gersonius rotuah kepada bank bjb Cabang Kebayoran Baru yurisdiksi : pengadilan negeri Jakarta Selatan penGaDILan neGerI : agenda penunjukkan Mediator Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 41 Kantor Cabang : Daan Mogot jenis : gugatan perlawanan dari Metty istri debitur an.Irwan Sanjaya kepada bank bjb Cabang Daan Mogot yurisdiksi : pengadilan negeri Jakarta Barat PENGADILAN NEGERI : agenda Mediasi Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 42 Kantor Cabang : Tangerang jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum oleh epi Tahapary terkait lelang eksekusi hak tanggungan yurisdiksi : pengadilan negeri Tangerang PENGADILAN NEGERI : agenda Jawaban Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan Laporan Tahunan 2016 576 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 577 Growing Together with New Expanding Opportunities Tabel Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan No. Pokok Gugatan Update Perkara Dampak dan Sanksi Administraif 43 Kantor Cabang : Kuningan jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum oleh hendra armala terkait lelang eksekusi hak tanggungan yurisdiksi : pengadilan negeri Kuningan PENGADILAN NEGERI : agenda pemanggilan para pihak Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 44 Kantor Cabang : Garut jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum oleh Fardani Susetyo kepada Debitur bank bjb Garut an. Zaki alamsyah yurisdiksi : pengadilan negeri Garut PENGADILAN NEGERI : agenda Mediasi Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 45 Kantor Cabang: utama Bandung KCp Cibaduyut jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum oleh Sdr. edi Koswara kepada bank bjb Cabang utama Bandung KCp Cibaduyut yurisdiksi: pengadilan negeri Bale Bandung PENGADILAN NEGERI : agenda Mediasi Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 46 Kantor Cabang: Soreang jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum oleh Jajang Jaeni dkk selaku Suami dari debitur bank bjb Cabang Soreang an. elin Karlina kepada bank bjb Cabang Soreang yurisdiksi: pengadilan negeri Bale Bandung PENGADILAN NEGERI : agenda Mediasi Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan 47 Kantor Cabang: Soreang jenis : Gugatan perbuatan Melawan hukum oleh encep ruchiyat selaku avalis dalam kredit an.CV. Bangun pesona Malabar kepada bank bjb Cabang Soreang. yurisdiksi: pengadilan negeri Bale Bandung PENGADILAN NEGERI : agenda Mediasi Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan PErMaSaLaHaN HUKUM YaNG SEDaNG DIHaDaPI DEWaN KOMISarIS DaN DIrEKSI YaNG SEDaNG MENJaBat SErta ENtItaS aNaK Selama tahun 2016, tidak terdapat permasalahan hukum yang sedang dihadapi oleh Dewan Komisari dan Direksi yang sedang menjabat serta entitas anak. PEMBErIaN DaNa KEGIataN POLItIK Direksi melalui Surat Keputusan Direksi Nomor 709SKDIR- KP2014 tanggal 07 Oktober 2014 tentang Etika Usaha dan Tata Perilaku Code of Cunduct PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk., kode etik bank bjb merupakan pedoman yang menjelaskan etika usaha dan tata perilaku insan bank bjb untuk melaksanakan praktik-praktik pengelolaan perusahaan yang baik. Salah satunya mengatur mengenai Standar Tata Perilaku yaitu poin e. Menghindari benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan dan poin l. Aktivitas politik. Kode etik bank bjb menjadi standar perilaku yang wajar, patut dan dapat dipercaya untuk semua insan bank bjb dalam melaksanakan kegiatan usaha termasuk berinteraksi dengan pemangku kepentingan.Untuk itu, Kode etik bank bjb berlaku bagi seluruh insan bank bjb diseluruh jenjang organisasi. Penerapan pedoman kode etik bank bjb dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan dalam bentuk sikap, perbuatan, komitmen dan ketentuan mendukung terciptanya budaya perusahaan. Oleh Karena itu, Bank tidak memberikan dana untuk kegiatan politik. PENYEDIaaN DaNa KEPaDa PIHaK tErKaIt DaN PENYEDIaaN DaNa BESar INfOrMatION tECNOLOGY GOVErNaNCE Information Technology Governance merupakan kebijakan teratas yang mengatur prinsip-prinsip penyelenggaraan seluruh proses-proses TI. Oleh karena itu, IT Governance harus selalu di- review kecukupannya, sehingga efektif untuk menjaga kualitas pelaksanaan proses-proses TI. Hasil review dalam penyusunan Rencana Strategi Teknologi Informasi RSTI memperlihatkan bahwa IT Governance bjb sebaiknya diperbaiki supaya lebih lengkap, jelas pelaku dan tanggungjawab setiap prosesnya, serta ada ukuran setiap prosesnya. Selain IT Governance, Laporan Tahunan 2016 578 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 579 Growing Together with New Expanding Opportunities kebijakan pendukung lainnya perlu dilengkapi, seperti Kebijakan keamanan informasi, kebijakan pengembangan aplikasi dan kebijakan lainnya, juga SOP yang lengkap sebagai panduan detail untuk pelaksanannya. Sebagai dasar untuk melakukan kontrol pelaksanaan proses TI yang benar, serta sebagai referensi untuk melakukan audit TI. Harus mencakup daftar proses yang lengkap minimal mencakup seluruh proses yang dinyatakan dalam PBI 915, serta deskripsi proses yang lengkap untuk setiap proses-nya, mencakup penjelasan proses, aktivitas, RACI chart, Control Objectives, serta metrik untuk setiap aktivitasnya. Control Objectives for Information and related Technology COBIT sebagai salah satu framework IT Governance yang paling banyak digunakan, juga menyatakan pentingnya memiliki IT Strategic Plan yang selaras align dengan strategi bisnis. AKSES INFORMASI Dalam upaya memberikan informasi yang transparan kepada publik berkaitan dengan perkembangan dan pelaksanaan pengelolaan usaha Bank serta demi menjalankan program komunikasi pemasaran, Sejak tahun 2013 bank bjb telah menggunakan beragam perangkat untuk menyampaikan informasi penting yang perlu diketahui para pemangku kepentingan. BJB telah menyediakan akses informasi bagi Pemegang Saham dan pemangku kepentingan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut melalui: Divisi Corporate Secretary M e n a r a b a n k b j b J l . N a r i p a n N o . 1 2 - 1 4 , B a n d u n g Telp: 022-4234868 hunting Fax: 022-4206099 Website: www.bankbjb.co.id Call Center: bjb call 14049 Twitter:infobankbjb Facebook: bankbjb official Instagram:bankbjb Selain itu, informasi mengenai perkembangan saham dan permodalan BJB juga dapat diakses melalui website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id . WEBSItE PErSErOaN Dengan diberlakukannya peraturan OJK No.8POJK.042015 tentang situs web emiten atau perusahaan publik, maka bank bjb telah melengkapi website perusahaan dengan beberapa informasi penting seperti Informasi mengenai pemegang saham, struktur grup perusahaan, analisis kinerja keuangan, laporan keuangan 5 tahun terakhir serta profil Dewan Komisaris dan Direksi. Selain itu, Informasi-informasi yang disajikan dalam website senantiasa diperbaharui secara berkala. Laporan Tahunan 2016 580 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 581 Growing Together with New Expanding Opportunities SIaraN PErS Siaran Pers No Tanggal Press Release 1 29 Februari 2016 Laba bank bjb tahun 2015 naik 24,7 2 26 Maret 2016 Bank bjb gelar nonton bareng Batman VS Superman : Dawn of Justice 3 19 Maret 2016 Bank bjb Bandar Lampung gelar nonton bareng Kung Fu panda 3 4 10 Maret 2016 Pemasaran produk asuransi mikro Bringin ajaib dengan model bisnis distribusi dalam rangka layanan keuangan mikro Feng Shui Talk and Astrology Outlook 2016 5 28 Maret 2016 Mengopimalkan potensi bisnis dari wilayah imur Indonesia 6 10 Februari 2016 Bank bjb berikan fasilitas Kpr kepada anggota KorprI provinsi Jawa Barat 7 30 Maret 2016 Kerja sama tata kelola dan manajemen risiko terintegrasi antara bank bjb dengan anggota konglomerasi keuangan bjb 8 Bank bjb gelar rupST tahun buku 2015 9 19 Februari 2016 Warga Depok dan Bekasi bisa bayar pajak kendaraan lewat ATM bjb 10 uMKM go online, untung meningkat usaha berkembang pesat 11 28 april 2016 Kuartal I tahun 2016, laba bank bjb tumbuh 15,8 12 2 Juni 2016 Bank bjb raih penghargaan dari MrI Infobank 13 6 Juni 2016 perkuat modal kerja pegadaian bersinergi dengan bank bjb 14 2 Juni 2016 Launching kantor berjalan BpK Kota Bandung, peresmian kantor pelayanan pertanahan bersama Bandung raya, dan layanan payment point bjb Bpn 15 24 Mei 2016 Bank bjb launching laku pandai “bjb BISa” 16 16 Juni 2016 Bjb siapkan dana Rp 6,7 Triliun 17 15 Juni 2016 peresmian relokasi gedung bank bjb Kantor Wilayah IV 18 5 april 2016 Memperingai Hardiknas 2016, bjb berikan “Kartu bjb Cinta Guru” 19 24 april 2016 Bank bjb gelar bjb berbagi ramadhan memberi 20 1 Mei 2016 Bank bjb gelar nonton bareng aaDC 2 21 Menyambut Mea 2016, ISeI Jabar – bank bjb Gelar Fun Walk 22 30 april 2016 Bank bjb tingkatkan kerjasama dengan STIe ekuitas 23 6 april 2016 Bank bjb berikan kredit infrastruktur rp 500 miliar ke pT adhi Karya persero Tbk 24 21 Mei 2016 Bjb carnival land dan parade budaya semarakan huT bank bjb ke 55 tahun 25 25 Mei 2016 huT Kerukunan istri bank bjb KIBar 26 28 Juli 2016 Triwulan II 2016, laba bersih bank bjb naik 56,3 27 28 September 2016 Bank bjb dukung Jabar juara umum pon tahun 2016 28 27 September 2016 Bank bjb jalin kerjasama tabungan Simpel dengan SMan 9 Bandung 29 8 agustus 2016 Bank bjb sebagai salah satu Bank persepsi gateway dalam program tax amnesty 30 Bank bjb support pon peparnaS 31 14 September 2016 Sukseskan PON XIX PEPARNAS XV Jawa Barat 2016 32 24 Juli 2016 Bank bjb kembali gelar photo contest 2016 33 11 September 2016 Bank bjb gelar nonton bareng Warkop DKI Reborn Part I 34 8 agustus 2016 Customer Gathering bank bjb tahun 2016 35 16 September 2016 Peresmian air mancur gasibu meriahkan rangkaian pembukaan PON XIX Jawa Barat 36 2 agustus 2016 Triwulan II 2016, laba bersih bank bjb naik 56,3 37 30 September 2016 Customer loyalty program 38 7 September 2016 Consumer loan loyalty program CLLp 39 22 September 2016 Tingkatkan Gairah Sektor Properi melalui bjb KPR 40 The Best Small Cap In Indonesia - Finance asia “Titanium Trophy” Best of The Best Bank BuKu III – Infobank 41 22 agustus 2016 Kantor Wilayah V bank bjb resmi beroperasi 42 29 agustus 2016 Transformasi Bank pembangunan Daerah “BpD harus Menjadi Bank Yang Kuat, Kompetitif Kontributif Bagi pembangunan Daerah” 43 Bank bjb bank penampung dana repatriasi 44 18 September 2016 Tandamata bank bjb kepada generasi muda 45 25 Juli 2016 bank bjb “Good To Great : Ready To Overtake The Next Level” 46 2 September 2016 antara bank bjb – LpDB KuMKM – BpJS Ketenagakerjaan – KaDIn provinsi Jawa Barat 47 Invitational Golf Tournament Gala Dinner 48 21 September 2016 Meriahkan pon XIX, bank bjb manfaatkan kegiatan di “Kampung atlet” 49 9 agustus 2016 pembayaran pBB-p2 bisa dilakukan di Indomaret 50 15 September 2016 peran bank bjb dalam pengembangan uMKM 51 ahmad Irfan masuk nominasi 15 th Asia Business Leaders Awards aBLa 52 14 oktober 2016 Triwulan III 2016, laba bersih bank bjb naik 55,6 53 28 September 2016 Bank bjb dukung Jabar juara umum pon tahun 2016 54 Bank bjb Service Excellence Award BBSea 55 18 Desember 2016 Sepak Terbang ahmad Irfan dalam Membangun Indonesia Memahami negeri 56 19 Desember 2016 Berbagi kasih di hari Ibu dan cantik bersama bjb precious 57 18 Desember 2016 Komitment bank bjb, membangun Indonesia memahami negeri 58 13 november 2016 Bank bjb meriahkan huT ke 8 Kota Tangsel “700 orang akan ramaikan fun bike” 59 11 november 2016 Gelar bjb novemberun 2016 : Watergun Festival 60 27 oktober 2016 Inklusi keuangan “Cerdas Bersama Simpel” 61 9 Desember 2016 Bank bjb luncurkan kartu e-money bekerja sama dengan Bank Mandiri 62 20 oktober 2016 Launching pembayaran pBB-p2 di bank bjb cabang pekanbaru 63 14 oktober 2016 Sekilas relokasi kantor Wilayah 2 bank bjb 64 1 Desember 2016 Pilot project dalam sustainable Bank 65 17 november 2016 bank bjb SeKar bank bjb BerSInerGI “Mendukung pencapaian Visi Misi perseroan” 66 6 oktober 2016 Bank bjb dukung sektor pertanian 67 17 Desember 2016 Bank bjb gelar nonton bareng Star Wars – Rogue One 68 7 november 2016 Bank bjb jaga GCG bersama Kejati Jabar “addendumkan pKS dengan Kejati Jabar 69 29 oktober 2016 pemberdayaan ekonomi masyarakat terpadu peSaT kepada civitas unSrI 70 Speed festival at bank bjb gelar Speed Matsuri 71 bank bjb “Break the Limit to be the Best : Enjoy, untung, aman Selamat” Laporan Tahunan 2016 582 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 583 Growing Together with New Expanding Opportunities 72 23 oktober 2016 Bank bjb sapa Medan, gelar funwalk “Membangun Indonesia, Memahai negeri” 73 peduli uMKM, bank bjb salurkan Kur dan selenggarakan Seminar uMKM 74 24 Desember 2016 Launching bank bjb Garuda Bandung Basket Ball dan Bandung bank bjb Volley Ball 75 Economic outlook 2017 bank bjb 76 5 Desember 2016 bjb wisata religi, apresiasi terhadap nasabah 77 19 Desember 2016 bank bjb Raih Penghargaan Indonesia Trusted Companies 2016 “Penghargaan Perisius di Bidang GCG” 78 7 Desember 2016 Bank bjb menerima penghargaan Indonesia Good Corporate Governance Award 2016 “GCG bank bjb berpredikat Sangat Bagus” 79 9 Desember 2016 Pengembalian dana bergulir tahap 1 Kredit Cinta Rakyat KCR “bank bjb tunaikan kewajiban kreditkan dana sebesar 165 miliar kepada Pemprov Jabar. traNSParaNSI PENYaMPaIaN LaPOraN bank bjb senantiasa menyampaikan laporannya sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32POJK.03.2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6POJK.032015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank. Adapun transparansi penyampaian laporan yang telah dilakukan bank bjb selama tahun 2016, yaitu: Tabel Transparansi Penyampaian Laporan Tanggal No Surat Perihal Tujuan 12272016 996DIr-CS2016 Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik penerbitan MTn II bank bjb Tahun 2016 sebesar rp 1.189.000.000.000,- satu triliun seratus delapan puluh sembilan miliar rupiah oJK 1262016 2316CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efekperubahan Struktur pemegang Saham oJK 1272016 957DIr-CS2016 penjelasan atas Volatilitas oJK 11142016 0902aDIr-CS2016 Laporan hasil pemeringkatan Tahunan oJK 1142016 2072CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek oJK 1132016 2040CS-Ir2016 Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik peringkat nasional Jangka panjang bank bjb dari pT Fitch Indonesia oJK 10312016 2009CS-Ir2016 Keterbukaan Informasi pemegang Saham Tertentu oJK 10182016 838DIr-Kp2016 perubahan Komite audit oJK 10172016 834aDIr-CS2016 penyampaian Laporan Keuangan Interim oJK 10172016 834DIr-CS2016 penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Interim oJK 10102016 1805CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek oJK 982016 1650CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek oJK 8292016 701aDIr-CS2016 perubahan Komite audit oJK 892016 1363CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek oJK 892016 1382aCS-Ir2016 Keterbukaan Informasi pemegang Saham Tertentu oJK 892016 1382CS-Ir2016 Keterbukaan Informasi pemegang Saham Tertentu oJK 7282016 1309CS-Ir2016 Keterbukaan Informasi pemegang Saham Tertentu oJK 7282016 610DIr-CS2016 penyampaian Laporan Keuangan Interim oJK 7282016 610aDIr-CS2016 penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Tengah Tahunan oJK 7112016 1197CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek oJK 712016 564DIr-CS2016 Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik revaluasi aset Tetap oJK 692016 1020CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek oJK 5102016 779CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek oJK 4282016 329aDIr-CS2016 penyampaian Laporan Keuangan Interim oJK 4282016 329DIr-CS2016 penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Interim oJK 4222016 313DIr-CS2016 Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik penyampaian akta risalah rupS Tahunan Tahun Buku 2015 oJK 4152016 286DIr-CS2016 Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik Laporan penggunaan Dana hasil penawaran umum per Maret 2016 oJK 472016 569CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek oJK 3282016 212DIr-CS2016 penyampaian Bukti Iklan hasil rupS oJK 3282016 206DIr-CS2016 hasil rapat umum para pemegang Saham Tahunan oJK 3102016 370CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek oJK 312016 126DIr-CS2016 penyampaian laporan tahunan oJK 312016 125DIr-CS2016 panggilan rapat umum pemegang Saham Tahunan oJK 312016 125aDIr-CS2016 penyampaian Bukti Iklan panggilan rupS oJK 2292016 124CS-Ir2016 penyampaian Laporan Keuangan Tahunan oJK 2292016 124aCS-Ir2016 penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Tahunan oJK 2152016 085CS-Ir2016 pemberitahuan rencana rapat umum pemegang Saham Tahunan oJK 292016 702CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek oJK 182016 011DIr-CS2016 Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik Laporan penggunaan Dana hasil penawaran umum oJK 182016 027CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek oJK 4292016 339DIr-CS2016 Laporan Dividen, CSr, dan Kinerja pemegang Saham Serie a 832016 641DIr-CS2013 Laporan Kinerja pemegang Saham Serie a 10242016 857DIr-CS2016 Laporan Kinerja pemegang Saham Serie a 12272016 996DIr-CS2016 Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik penerbitan MTn II bank bjb Tahun 2016 sebesar rp 1.189.000.000.000,- satu triliun seratus delapan puluh sembilan miliar rupiah BeI 1262016 2316CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efekperubahan Struktur pemegang Saham BeI 1272016 957DIr-CS2016 penjelasan atas Volatilitas BeI 11142016 0902DIr-CS2016 Laporan hasil pemeringkatan Tahunan BeI 1142016 2072aCS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efekperubahan Struktur pemegang Saham KoreKSI BeI 1142016 2072CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efekperubahan Struktur pemegang Saham BeI 1122016 2040CS-Ir2016 Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik peringkat nasional Jangka panjang bank bjb 2016 oleh pT Fitch Indonesia dengan peringkat aa - idn Stable outlook BeI 10282016 2009CS-Ir2016 Keterbukaan Informasi pemegang Saham Tertentu BeI 10182016 840DIr-Kp2016 perubahan Komite audit BeI 10172016 834DIr-CS2016 penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Interim BeI 10172016 834aDIr-CS2016 penyampaian Laporan Keuangan Interim BeI 1072016 1805CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efekperubahan Struktur pemegang Saham BeI 992016 1650CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efekperubahan Struktur pemegang Saham BeI 8292016 701DIr-CS2016 perubahan Komite audit BeI 842016 1363CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek BeI 892016 1382aCS-Ir2016 Keterbukaan Informasi pemegang Saham Tertentu BeI 892016 1382CS-Ir2016 Keterbukaan Informasi pemegang Saham Tertentu BeI 832016 1355CS-Ir2016 Laporan hasil public expose - Tahunan BeI Laporan Tahunan 2016 584 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 585 Growing Together with New Expanding Opportunities 7282016 4312CS-Ir2016 penyampaian Materi public expose - Tahunan BeI 7282016 1309CS-Ir2016 Keterbukaan Informasi pemegang Saham Tertentu BeI 7282016 610aDIr-CS2016 penyampaian Laporan Keuangan Interim BeI 7282016 610DIr-CS2016 penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Interim BeI 7112016 1233CS-Ir2016 rencana penyelenggaraan public expose - Tahunan BeI 7102016 1197CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek BeI 712016 564DIr-CS2016 Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik revaluasi aset Tetap pT Bank pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. BeI 682016 1020CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek BeI 592016 779CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek BeI 4282016 329aDIr-CS2016 penyampaian Laporan Keuangan Interim BeI 4282016 329DIr-CS2016 penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Interim BeI 4222016 316DIr-CS2016 penjelasan atas pemberitaan Media Massa BeI 4152016 288DIr-CS2016 Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik Laporan penggunaan Dana penawaran umum per Maret 2016 BeI 472016 569CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek BeI 3282016 206aDIr-CS2016 Jadwal Dividen Tunai BeI 3282016 212DIr-CS2016 penyampaian Bukti Iklan hasil rupS BeI 3282016 206DIr-CS2016 hasil rapat umum para pemegang Saham Tahunan BeI 3102016 370CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek BeI 312016 125DIr-CS2016 panggilan rapat umum pemegang Saham Tahunan BeI 312016 126DIr-CS2016 penyampaian laporan tahunan BeI 312016 125aDIr-CS2016 penyampaian Bukti Iklan panggilan rupS BeI 2292016 124aCS-Ir2016 penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Tahunan BeI 2292016 124CS-Ir2016 penyampaian Laporan Keuangan Tahunan BeI 2152016 085DIr-CS2016 pemberitahuan rencana rapat umum pemegang Saham Tahunan BeI 292016 201CS-Ir2016 Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik Bank bjb menyatakan kesiapan pelunasan efek bersifat surat utang yaitu obligasi VII Seri B BeI 292016 702CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek BeI 1252016 113CS-Ir2016 penjelasan atas pemberitaan Media Massa BeI 182016 011DIr-CS2016 Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik Laporan penggunaan Dana hasil penawaran umum BeI 182016 027CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek BeI xxx CODE OF CONDUCT Kode etik adalah suatu sistem norma, nilai dan juga aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan perbuatan apa saja yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan perbuatan apa yang harus dihindari. secara singkatnya definisi kode etik yaitu suatu pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis ketika melakukan suatu kegiatan atau suatu pekerjaan. bank bjb memandang penting dan memberikan perhatian yang khusus terhadap penerapan kode etik. Oleh sebab itu bank telah menetapkan Code of Conduct yang menjadi pedoman insan bank dalam membangun hubungan dengan para pemangku kepentingan stakeholders. Disamping itu, Kode etik merupakan salah satu perangkat yang ditetapkan Bank dalam menjaga dan meningkatkan integritas seluruh insan bjb pada kerangka penerapan Good Corporate Governance GCG sehingga pengimplementasiannya dapat dilakukan secara konsisten. ISI CODE OF CONDUCT Direksi melalui Surat Keputusan Direksi nomor 709SKDIR- KP2014 tanggal 07 Oktober 2014 tentang Etika Usaha dan Tata Perilaku Code of Cunduct PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk., kode etik bank bjb merupakan pedoman yang menjelaskan etika usaha dan tata perilaku insan bank bjb untuk melaksanakan praktik-praktik pengelolaan perusahaan yang baik. Di dalam pedoman tersebut bank bjb mengatur mengenai: 1. Standar Etika Usaha b. Etika Perusahaan dengan pegawai c. Etika Perusahaan dengan nasabah d. Etika Perusahaan dengan pesaing e. Etika Perusahaan dengan penyedia barangjasa f. Etika Perusahaan dengan stakeholder g. Etika Perusahaan dengan shareholder h. Etika Perusahaan dengan pemerintah i. Etika Perusahaan dengan masyarakat j. Etika Perusahaan dengan media massa k. Etika Perusahaan dengan organisasi profesi 2. Standar Tata Perilaku c. Etika kerja sesama insan bank bjb d. Menjaga kerahasiaan data dan informasi perusahaan e. Menjaga harta perusahaan f. Mencatat data dan pelaporan g. Menghindari benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan h. Menerima hadiah atau fasilitas i. Menolak penerimaan hadiah atau fasilitas j. Memberi hadiah atau fasilitas Laporan Tahunan 2016 586 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 587 Growing Together with New Expanding Opportunities k. Permintaan hadiah atau fasilitas l. Penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang narkoba m. Tidak melanggar pakta integritas n. Aktivitas politik KEPatUHaN tErHaDaP CODE OF CONDUCT Code of Conduct bank bjb menjadi standar perilaku yang wajar, patut dan dapat dipercaya untuk semua insan bank bjb dalam melaksanakan kegiatan usaha termasuk berinteraksi dengan pemangku kepentingan. Untuk itu, Kode etik bank bjb berlaku bagi seluruh insan bank bjb diseluruh jenjang organisasi. Penerapan pedoman kode etik bank bjb dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan dalam bentuk sikap, perbuatan, komitmen dan ketentuan mendukung terciptanya budaya perusahaan. PENYEBarLUaSaN CODE OF CONDUCT Code of Conduct disosialisasikan melalui kegiatan-kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Kepatuhan serta pada kesempatan pendidikan dan pelatihan oleh Satuan Kerja Kepatuhan. UPaYa PENEraPaN DaN PENEGaKaN CODE OF CONDUCT Code of Conduct dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan dalam bentuk sikap, perbuatan, komitmen dan ketentuan untuk mendukung terciptanya budaya perusahaan. Budaya perusahaan sendiri dibentuk melalui penetapan nilai-nilai perusahaan corporate value yang dituangkan ke dalam tagline GO SPIRIT untuk mempermudah pelaksanaanya. Oleh karenanya penerapan dan penegakan Code of Conduct secara tidak langsung dilaksanakan melalui pelaksanaan nilai-nilai perusahaan yang tertuang di dalam GO SPIRIT . JENIS SaNKSI PELaNGGaraN KODE EtIK Tabel jenis Sanksi Pelanggaran Kode Etik Tingkat Sanksi jenis Sanksi JUMLaH PELaNGGaraN KODE EtIK Tabel jumlah Pelanggaran Kode Etik Kategori Pelanggaran Sanksi yang Diberikan Laporan Tahunan 2016 588 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 589 Growing Together with New Expanding Opportunities xxx GRATIFIKASI Program Pengendalian Gratifikasi merupakan kerja sama yang dilakukan antara bank bjb dengan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia, bank bjb adalah Bank pertama di Indonesia yang melakukan kerja sama dengan KPK terkait Program Pengendalian Gratifikasi, adapun penerapan Program Pengendalian Gratifikasi diawali dengan penerapan budaya perusahaan yang didalamnya terdapat tata nilai atau nilai-nilai utama yang menjadi corporate value bank bjb. Program Pengendalian Gratifikasi adalah sekumpulan perangkat dan rangkaian kegiatan serta mekanisme pengendalian gratifikasi secara berkesinambungan guna menjaga integritas pegawai dari praktik gratifikasi yang dilarang. Dalam mewujudkan komitmen Program Pengendalian Gratifikasi maka corporate value bank bjb dijabarkan dalam bentuk code of conduct etika usaha dan tata perilaku untuk menjadi acuan perilaku bagi komisaris, direksi dan seluruh pegawai bank bjb dalam mengelola perusahaan guna mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan. Salah satu etika perilaku yang terdapat pada code of conduct yaitu standar etika untuk menghindari benturan kepentingan penanganan benturan kepentingan conflict of interest dan penyalahgunaan jabatan serta etika untuk tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan jabatan. Berdasarkan hasil pertemuan dengan KPK diketahui bahwa dalam penerapan Program Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan bank bjb, pihak KPK menyatakan bahwa bank bjb merupakan pioneer penerapan Program pengendalian gratifikasi disektor perbankan, serta pengelolaan terhadap pengendalian gratifikasi, perluasan LHKPN maupun Whistleblowing system yang sudah sangat baik, hal tersebut dibuktikan dengan beberapa lembaga yang melakukan studi banding mengenai penerapan Program Pengendalian Gratifikasi di bank bjb, diantaranya Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Mandiri, Bank BNI dll, serta pemberian penghargaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia kepada Unit Pengendalian Gratifikasi dalam kegiatan Hari Anti Korupsi Internasional dan kegiatan lainnya, dengan keterangan sebagai berikut: • BUMND dengan Sistem Pengendalian Gratifikasi Terbaik • Apresiasi atas tingginya Tingkat Kepatuhan dan Tingkat Keaktifan Pengelolaan LHKPN • Pengelolaan LHKPN Terbaik Pemerintah Daerah DPRD BUMD se-Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 PENGELOLaaN PENGENDaLIaN GratIfIKaSI Program pengendalian gratifikasi terdiri dari pembuatan perangkat aturan tentang pengendalian gratifikasi, perluasan harta kekayaan pegawai, tata kerja pelaporan pengaduan whistleblowing system, etika usaha dan tata perilaku code of conduct pembentukan organisasi yang mengelola pengendalian gratifikasi, kegiatan sosialisasi diseminasi tentang aturan pengendalian gratifikasi dan peningkatan kesadaran individu dan organisasi tentang gratifikasi serta implementasi pengelolaan pelaporan penerimaan gratifikasi yang berkoordinasi dengan pihak KPK. SOSIaLISaSI GratIfIKaSI Kegiatan sosialisasidiseminasi Program Pengendalian Gratifikasi sepanjang tahun 2016 telah dilaksanakan baik secara langsung ke Unit Kerja bank bjbpegawai bank bjb ataupun secara tidak langsung melalui media. Dalam kegiatan diseminasi aturan pengendalian gratifikasi tersebut telah dilaksanakan kegiatan Penandatangan Kontrak Komitmen untuk tidak menerima atau memberikan gratifikasi dalam bentuk apapun yang berhubungan kedudukan atau jabatan oleh para stakeholder bank bjb antara lain Direksi, Komisaris, Pegawai, Nasabah, dan Mitra Kerja vendorsupplier. LaPOraN GratIfIKaSI taHUN 2016 Dalam implementasi pengelolaan pelaporan gratifikasi selama tahun 2016 telah diterima sebanyak 134 laporan penerimaan gratifikasi senilai Eq Rp. 83.4 juta yang mana sebanyak 49 laporan senilai eq Rp. 19.8 juta menjadi penanganan bank bjb dalam penetapan status gratifikasi yang diterima. Laporan Tahunan 2016 590 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 591 Growing Together with New Expanding Opportunities xxx WHISTLEBLOWING SYSTEM WBS Dalam upaya untuk meningkatkan peran serta aktif para pelapor whistleblower dalam mengungkapkanmengadukan tindakan pelanggaran yang dilakukan para Direksi, Komisaris dan pegawai maka bank telah membentuk Sistem Pengaduan Pelanggaran whistleblowing system bank. Sistem pengaduan pelanggaran WBS bank adalah sistem pengelolaan pengaduan tindakan pelanggaran atau perbuatan melawan hukum atau perbuatan lain yang merugikan bank yang bersifat independen dan rahasia. Dalam aturan sistem pengaduan pelanggaran WBS bank pengungkapan pelaporan pelanggaran dan identitas pelapor dirahasiakan melalui media WBS, serta pelapor diberikan perlindungan. KEBEraDaaN DaN tUJUaN WBS Dengan implementasi Whistle Blowing System mulai akhir 2016 yang dapat diakses melalui website bank bjb, diharapkan dapat menjadi jembatan komunikasi dan salah satu sarana pelaporan dalam rangka mengoptimalkan fungsi pendeteksian dini Early Warning System atas penerapan manajemen risiko secara keseluruhan. Diharapkan pelaksanaan dan budaya Good Corporate Governance bank bjb semakin meningkat, dapat mendorong pencapaian kinerja perusahaan dan melindungi kepentingan Stakeholder secara optimal, sehingga akan meningkatkan reputasi Corporate Value bank bjb secara kelembagaan. Whistleblowing system bertujuan untuk: a. Membangun sistem penanganan pelaporan pelanggaran yang tanggap, transparan, aman dan bertanggung jawab. b. Menyediakan fasilitas dan panduan yang jelas dan konsisten bagi pelapor untuk menyampaikan dugaan adanya penyimpangan atau pelanggaran terhadap kebijakan dan ketentuan perusahaan serta peraturan perundang- undangan. JENIS PELaNGGaraN YaNG DaPat DILaPOrKaN Jenis pelanggaran yang dapat dilaporkan antara lain mengenai : kecurangan, penggelapan atau pencurian, manipulasi atau pemalsuan, korupsi, suap, gratifikasi yang dianggap suap, pemerasan, penipuan, pembocoran informasi, benturan kepentingan, pelanggaran etika perseroan yang terkait dengan pelanggaran terhdapa ketentuan program pengendalian gratifikasi, tindak pidana perbankan dan tindakan lainnya yang dapat dipersamakan. Pelapor memberikan indikasi awal yang dapat dipertanggungjawabkan meliputi : 1. Masalah yang diadukan 2. Pihak yang terlibat 3. Lokasi Kejadian 4. Waktu Kejadian 5. Kronologis Kejadian 6. Keterangan lainnya PENYaMPaIaN DaN MEDIa LaPOraN PELaNGGaraN Sarana saluran penyampaian laporan pengungkapan kejadian indikasi fraud merupakan fasilitas komunikasi yang bersifat independen, bebas dan rahasia. Pelapor membuat pengaduan dan mengirimkannya kepada pengelola WBS melalui sarana media sebagai berikut: HotlineHelpdesk Anti Fraud : 0224237772 E-Mail : Antifraudbankbjb.co.id website : https:bjbwbs.bankbjb.co.id. Surat Biasa : Divisi Audit Internal Menara bank bjb Lantai 6 Jalan Naripan No. 12-14 Bandung Laporan Tahunan 2016 592 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 593 Growing Together with New Expanding Opportunities PENGELOLaaN WHIStLEBLOWING SYStEM BaGaN aLUr PELaPOraN PELaNGGaraN PENANGANAN PENGADUAN Pengaduanpenyingkapan kejadian indikasi fraud ditindaklanjuti oleh Unit Kerja Anti Fraud yang berada pada Divisi Audit Internal dengan berpedoman kepada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank SPFAIB. Adapun prosedurnya yaitu: 1. Pengelola WBS menerima pengaduan, mencatat, dan menuangkan ke dalam format standar yang menghasilkan: 2. Laporan penerimaan kontak sesuai kategori lingkup pengaduan. 3. Laporan penyingkapan. 4. Pengelola WBS menyampaikan laporan penyingkapan disclosure report kepada tim kepatuhan dan selanjutnya diteruskan kepada Divisi Audit Internal untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bank bjb. Penanganan pengaduan yang dilakukan oleh bank bjb adalah sebagai berikut. 1. Pengungkapan pelaporan tindakan pelanggaran dilakukan secara rahasia. 2. Dalam melakukan proses tindak lanjut atas setiap pengaduan wajib mengedepankan kerahasiaan, asas praduga tak bersalah dan profesionalisme. 3. Identitas pelapor dijamin kerahasiaannya oleh perusahaan. 4. Fasilitasmedia saluran penyampaian pelaporan pelanggaran bersifat independen, bebas, dan rahasia. 5. Pihak yang melanggar prinsip kerahasiaan tersebut akan diberikan sanksi yang berat sesuai ketentuan yang berlaku di perusahan. PErLINDUNGaN BaGI WHISTLEBLOWER 1. Perusahaan berkomitmen melindungi pelapor pengungkapan tindakan pelanggaran yang beritikad baik. 2. Perusahaan menjamin perlindungan terhadap pelapor dari segala bentuk ancaman, intimidasi, penundaan kenaikan pangkat, pemecatan, gugatan hukum, perusakan harta benda, tindakan fisik, hukuman ataupun tindakan yang tidak menyenangkan lainnya dari terlapor, perusahaan, atau dari pihak manapun selama pelapor menjaga kerahasiaan kasus yang diadukan kepada pihak manapun. 3. Perlindungan ini juga berlaku bagi pegawai yang melaksanakan investigasi maupun pihak-pihak yang memberikan informasi terkait dengan pengaduan. 4. Pelapor yang menyampaikan laporan pelanggaran bersifat palsu fitnah tidak berlaku perlindungan pelapor. 5. Identitas pelapor dijamin kerahasiaannya oleh perusahaan. SOSIaLISaSI WHIStLEBLOWING SYStEM LaPOraN WHIStLEBLOWING SYStEM 2016 JUMLaH PENGaDUaN DaN tINDaK LaNJUtNYa Tabel jumlah Pengaduan dan Tindak Lanjutnya No Media Pengaduan yang Digunakan Pelapor jumlah Pengaduan Tindak Lanjut Laporan ditutup tidak terbukti Laporan masih dalam prosesProses Audit Proses Pelaporan Proses Lintas Divisi Laporan telah diberikan sanksi termasuk sanksi administrative Laporan diteruskan kepada Penyidik terkait tindak pidana umum atau korupsi 1 Suratpo.BoX 2 SMShandphone Datang Langsung 3 email JuMLah penGaDuan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility pelaksanaan Corporte Social reponsibility pada bank bjb melekat pada setiap aktivitas usaha yang dijalankannya. hal ini antara lain diwujudkan melalui hubungannya dengan para stakeholder utama Bank yaitu nasabah, karyawan, pemasok, kreditor, masyarakat dan negara. Bank bjb menyadari bahwa kinerja perusahaan tidak hanya diukur dari aspek ekonomi saja, akan tetapi juga kinerja sosial maupun lingkungan. Kesadaran ini didasarkan bahwa keberlanjutan perusahaan corporate sustainability tercermin dalam konsep triple bottom line yaitu people, profit, dan planet. Implementation of Corporate Social reponsibility at bank bjb is attached to each business activity conducted. This is, among others, reflected through its relationship with the Bank’s main stakeholders, which are customers, employees, suppliers, creditors, communities, and country. Bank bjb realizes that the company’s performance is not only measured from economic aspect, but also social and environmental aspects. This awareness is based on the corporate sustainability that is shown in the triple bottom line concept, which are people, profit, and planet. Laporan Tahunan 2016 596 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 597 Growing Together with New Expanding Opportunities Sebagai perusahaan yang memiliki visi dan misi menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia, bank bjb terus menjalankan komitmennya untuk terus dapat terlibat dalam pembangunan masyarakat melalui program tanggung jawab sosial perusahaan. Hal itu dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik. Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social ResponsibilityCSR, bagi bank bjb, bukan sekedar kewajiban, melainkan bentuk komitmen untuk turut serta dalam menciptakan harmoni dengan masyarakat dan lingkungan serta ikut berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan. As a company with vision and mission to be one of the 10 largest and best performance banks in Indonesia, bank bjb carries out its commitment to continuously involve in community development through corporate social responsibility program. This is conducted in order to improve the quality to a better community life. The implementation of Corporate Social ResponsibilityCSR for bank bjb is not just a liability, yet it is also a commitment to participate in creating harmony with the community and environment and to contribute in sustainable development. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CoRPoRaTe soCial ResPonsiBiliTy Pada tanggal 2 Agustus 2010 perubahan penyebutan nama “Bank Jabar Banten” menjadi “bank bjb” secara resmi diubah 2 August 2010, the nickname “Bank Jabar Banten” was officially changed to “bank bjb” Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyaluran dana CSR untuk sejumlah kegiatan melalui penyisihan sebagian laba perusahaan dan mengalokasikannya sebagai dana CSR. Penyaluran Dana tersebut digunakan untuk berbagai kegiatan sosial maupun upaya peningkatan indeks pembangunan manusia sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan. Pengalokasian dana CSR dilakukan setiap tahunnya sejak tahun 2009. Prinsip utama yang ditanamkan Perseroan dalam penerapan program CSR adalah peningkatan dan perbaikan kualitas hidup masyarakat di berbagai sektor, seperti sektor pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup. Sementara itu, fokus penyebaran penyaluran dana CSR ini dilakukan di berbagai wilayah di Jawa barat, Banten dan wilayah operasional bank bjb lainnya. Sepanjang tahun 2016, bank bjb telah menyalurkan dana CSR sebesar Rp85,74 miliar. Program terbesar ditujukan untuk sektor lingkungan hidup, yaitu sebanyak 60,36 atau sekitar Rp47,88 miliar, sebanyak 28,21 atau Rp22,40 miliar terserap di sektor pendidikan, dan 11,48 lainnya atau sebesar Rp9,07 miliar terserap di sektor kesehatan. Dalam menjalankan setiap kegiatan CSR, bank bjb terus berupaya mengedepankan prinsip transparansi dan integritas sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance GCG sebagai landasan perusahaan. Melalui CSR, bank bjb berperan mewujudkan kesejahteraan sosial dan peningkatan kualitas hidup masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan faktor lingkungan hidup. bank bjb tidak hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata single bottom line, melainkan juga meliputi aspek keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan yang biasa disebut triple bottom line. Sinergi dari tiga elemen ini merupakan kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan sustainable development. Penyaluran dana CSR merupakan wujud nyata peran serta bank bjb dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan dan perbaikan di sektor pendidikan, kesehatan dan lingkungan hidup yang tersebar di berbagai wilayah operasional bank bjb serta hampir di seluruh wilayah Indonesia. The commitment is realized through the distribution of CSR fund for several activities by saving a portion of the Company’s profit and allocating it as CSR fund. This fund allocation is used for various social activities and efforts to increase human development index as a form of concern and social responsibility of the Company. CSR fund allocation is exercised annually since 2009. The main principle that the Company embedded in CSR program implementation is enhancement and improvement of community life quality in various sectors, such as education, health, and environment. Meanwhile, the focus to cascade CSR fund distribution is conducted in various areas in West Java, Banten, and other bank bjb operational areas. Throughout 2016, bank bjb has distributed CSR fund of Rp85.74 billion. The largest program is aimed for environmental sector, which is 60.36 or Rp47.88 billion, 28.21 or Rp22.40 billion is absorbed in educational sector, and the other 11.48 or Rp9.07 billion is absorbed in health sector. In operating every CSR activity, bank bjb always puts forward the principle of transparency and integrity according to Good Corporate Governance GCG principles as the corporate foundation. Through CSR, bank bjb takes the role of realizing the social welfare, improving the community life quality, and encouraging a healthy economic growth by considering environmental factor. bank bjb does not only consider the company’s financial statement single bottom line, but also covers the aspects of finance, social, and environment, which are commonly called as triple bottom line. The synergy of these three elements is the key of sustainable development concept. The distribution of CSR fund is a realization of bank bjb’s real participation in improving the community life quality through enhancement and improvement in Education, Health, and Environment sectors spreading out in all bank bjb operational areas and almost all areas in Indonesia. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CoRPoRaTe soCial ResPonsiBiliTy Laporan Tahunan 2016 598 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 599 Growing Together with New Expanding Opportunities Ho list ic In t egr at ed Appro ach human rights The environment Organization Organizational Governance Labor Practices Fair Operating Practices Consumer Issues Community involvement and development In te rp e ndence PENDEKATAN HOLISTIK TERINTEGRASI DALAM PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY CoRPoRaTe soCial ResPonsiBiliTy bank bjb menyadari bahwa pelaksanaan corporate social responsibility CSR merupakan sebuah tanggung jawab moral kepada para pemangku kepentingan stakeholders. Bank bjb berkomitmen bahwa dengan atau tanpa aturan hukum, Perseroan senantiasa menjunjung tinggi moralitas. Sehingga, parameter keberhasilan adalah dengan mengedepankan prinsip moral dan etis, yakni menggapai hasil terbaik tanpa merugikan kelompok masyarakat lainnya. Bank bjb menganut prinsip bahwa yang mengajarkan agar suatu pihak memperlakukan pihak lain sama seperti apa yang mereka ingin diperlakukan. Dengan demikian, bank bjb berkeyakinan bahwa perusahaan yang bekerja dengan mengedepankan prinsip moral dan etis akan memberikan manfaat terbaik bagi masyarakat. Berkenaan dengan hal tersebut, Dalam melaksanakan CSR, bank bjb berpedoman pada ISO 26000: Guidance Standard on Social Responsibility. Dalam ISO 26000, CSR meliputi 7 tujuh isu pokok, yaitu: 1 Organizational Governance, 2 Hak Asasi Manusia, 3 Ketenagakerjaan, 4 Lingkungan Hidup, 5 Praktik Kegiatan Institusi yang Adil, 6 Isu Konsumen, dan 7 Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat. bank bjb realizes that corporate social responsibility CSR implementation is a moral responsibility to the stakeholders. bank bjb is committed that with or without legal regulation, the Company will always highly uphold morality. Thus, the success parameter is by promoting moral and ethical principles reaching the best result without disadvantaging other social groups. bank bjb embraces the principle that teaches a party to treat other parties the same way as how they want to be treated. Therefore, bank bjb believes that a company that works by promoting moral and ethical principles will generate the best benefit to the community. In regards to that matter, in implementing CSR bank bjb uses ISO 26000: Guidance Standard on Social Responsibility as guideline. In ISO 26000, CSR covers 7 seven main issues, which are: 1 Organizational Governance, 2 Human Rights, 3 Employment, 4 Environment, 5 The Practice of Fair Institution Activity, 6 Consumer Issue, and 7 Community Engagement and Development. Gambar Pelaksanaan CSR Secara Holistik Image of Holistic CSR Implementation Sumber: ISO 26000: 2010 Guidance of Social Responsibility Source: ISO 26000: 2010 Guidance of Social Responsibility LANDASAN HUKUM FOKUS PELAKSANAAN legal founDaTion foCus of imPlemenTaTion Dalam pengelolaan dan pelaksanaan CSR bank bjb mengacu pada peraturan-peraturan berikut: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. 2. Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Nomor 118 Tanggal 31 Maret 2015. 3. Standar Operasional Prosedur SOP Pengelolaan Dana Corporate Social Responsibility CSR yang telah disahkan melalui SK Direksi No.987SKDir-CS2015 tanggal 26 Oktober 2015. In the management and implementation of CSR, bank bjb refers to regulations as follows: 1. Government Regulation Number 47 of 2012 On Environmental and Social Responsibility of Limited Liability Company. 2. Annual General Meeting of Shareholders Deed of Resoluting of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Number 118 dated 31March 2015. 3. Standard Operational Procedure SOP of Fund Management of Corporate Social Responsibility CSR that has been validated by Directors’ Decree No.987SKDir-CS2015 dated 26 October 2015. Perseroan memfokuskan kegiatan CSR pada peningkatan kualitas hidup di sektor pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup. Dalam melaksanakan program-program tersebut, bank bjb bekerja sama dengan Pemerintah Daerah maupun mitra- mitra strategis seperti yayasan, lembaga, organisasi maupun perguruan tinggi dengan tujuan agar bantuan dapat efektif dan tepat sasaran. Seluruh kegiatan CSR yang dilaksanakan harus memberikan nilai tambah bagi penerima manfaat serta tersebar ke berbagai sektor dan wilayah. Kegiatan tanggung jawab sosial yang dilaksanakan Perseroan juga menerapkan prinsip keberlanjutan dan kesinambungan dalam pelaksanaannya. Dengan begitu, komitmen untuk memberikan kontribusi bagi segenap pemangku kepentingan dapat benar-benar terwujud sejalan dengan perkembangan bisnis bank bjbyang kian melesat. The Company focuses on CSR activities in improving the life quality in education, health, and environmental sectors. In implementing the programs, bank bjb cooperates with Regional Government and strategic partners, such as foundations, institutions, organizations, and universities aiming to give grants that are effective and on target. All of the implemented CSR activities must give added-value for the beneficiaries and be distributed to various sectors and areas. The corporate social responsibility activities implemented by the Company also apply the principles of continuity and sustainability in the implementation. Therefore, the commitment to contribute to all stakeholders can be fully realized in line with bank bjb business development that is rapidly streaking. Laporan Tahunan 2016 600 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 601 Growing Together with New Expanding Opportunities FOKUS PELAKSANAAN BIAYA PELAKSANAAN foCus of imPlemenTaTion CsR souRCe of funD Beberapa kegiatan CSR bank bjb telah menjadi program unggulan Perseroan, kegiatan tersebut antara lain adalah: • Pembangunan Ruang Kelas untuk aspek sosial dan kemasyarakatan bidang pendidikan; • Program bjb Greenschooluntuk aspek lingkungan hidup; • Program TPS TERPADU untuk aspek lingkungan hidup; dan • Program Pelatihan Wirausaha bjb untuk aspek sosial dan kemasyarakatan Program-program tersebut mengantar bank bjb meraih penghargaan dari Pemerintah Kota Bandung dan Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan TJSL Kota Bandung, di antaranya bank bjb menerima penghargaan untuk tiga kategori, yaitu Kategori berkelanjutan, Kategori Program, dan Kategeri Bernilai Guna. Bank bjb juga menerima penghargaan CSR bidang kepariwisataan dari Pemerintah Kota Bogor. Pada tahun 2016, bank bjb telah mengalokasikan dana CSR yang berhasil direalisasikan sebesar Rp79.324.457.534. Penyaluran terbesar diberikan untuk Lingkungan hidup dan sosial kemasyarakatan yaitu sebesar Rp47,88 miliar atau setara 60,36 dengan pertimbangan yang merujuk pada kebutuhan masyarakat sekitar . Several of bank bjb CSR activities have become the Company’s main programs. Such activities are: • Building Class Rooms for social and community aspect of education; • bjb Greenschool program for environmental aspect; • TPS TERPADU for environmental aspect; and • bjb Entrepreneurial Training Program for social and community aspects. These programs led bank bjb to achieve awards from City Government of Bandung and Social and Environmental Responsibility Forum TJSL of Bandung City. Bank bjb achieved awards in three categories: Sustainability Category, Program Category, and Useful Value Category. Bank bjb also achieved CSR award in tourism from City Government of Bogor. In 2016, BJB’s allocation for CSR funds was successfully realized by Rp79,324,457,534. The funds were mostly distributed for natural environment and social community amounted to Rp47.88 billion or equals with 60.36, with the consideration for the needs of surrounding community. CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP ASPEK LINGKUNGAN HIDUP legal founDaTion KEBIJaKaN Kebijakan Perseroan terkait pengelolaan dan perlindungan hidup diwujudkan dalam bentuk himbauan, maklumat dan peraturan bank bjb dalam rangka meminimalisir dampak operasional Bank terhadap lingkungan hidup. Perseroan senantiasa melakukan upaya pelaksanaan efisiensi operasional kepada seluruh Unit Kerja yang meliputi seluruh Divisi, Kantor Wilayah dan Kantor Cabang untuk melaksanakan peningkatan disiplin dan monitoring yang ketat terhadap pemanfaatan listrik, telepon, air, bahan bakar kendaraan dinas jabatan dan alat tulis kantor. Selain adanya kebijakan manajemen mengenai penghematan penggunaan energi dan sumber daya lainnya, bank bjb juga telah memiliki SOP yang mengatur mengenai pelaksanaan CSR terkait dengan lingkungan hidup. PELaKSaNaaN KEGIataN Adapun rincian realisasi kegiatan yang telah dilaksanakan bank bjb adalah sebagai berikut: 1. PerbaikanPeningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Terkait kegiatan ini, Perseroan menyelenggarakan program- program berupa penataan taman kota, pembagian bibit pohonbuah, pembuatan biopori, konservasi lingkungan, pembangunanrenovasi rumah tidak layak huni, dan pembangunan saluran pembuangan air limbah. 2. Gerakan Peduli Lingkungan Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan, bank bjb bekerja sama dengan beberapa mitra dan lembaga pendidikan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan melalui gerakan peduli lingkungan serta pengadaan tempat sampah di lingkungan pendidikan, pengadaan pot bunga, serta pengadaan mobil angkutan sampah dan pendirian bank sampah. Dalam rangka mendukung program Pemerintah Kota Bandung, bank bjb memberikan bantuan tempat sampah untuk seribu kendaraan angkutan kota. Pengelolaan sampah yang baik merupakan salah satu upaya dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup. Untuk itu, bank bjb mendukung program bank sampah Pemerintah Kota Depok melalui bantuan 2 dua unit mobil operasional bank sampah. Peningkatan kualitas lingkungan hidup juga dapat ditempuh melalui penataan lingkungan yang salah satunya dengan perbaikan rumah tidak layak huni di Kabupaten Sumedang, Kota Cilegon dan Kabupaten Garut. POLICY The Company’s policy related to life management and protection is embodied in the form of suggestions, proclamations, and regulations of bank bjb in order to minimize the impact of Bank operations on the environment. The Company alwasy makes efforts of implementation for operational efficiency to the entire Work Unit covering all Divisions, Regional Offices, and Branch Offices to improve discipline and strict monitoring on the utilization of electricity, telephone, water, fuel of official vehicles, and office stationery. In addition to the management policies on efficient use of energy and other resources, bank bjb also has SOP governing CSR implementation related to environment. aCtIVItY IMPLEMENtatION Details of the realization of activities conducted by bank bjb are as follows: 1. ImprovementEnhancement of Environmental Quality In relation to this activity, the Company organizes programs such as structuring city park, distributing tree fruit seeds, biopores creation, environmental conservation, developmentrenovation of improper housing, and sewerage development. 2. Environmental Care Movement In order to improve community participation in preserving the environment, bank bjb cooperates with several partners and educational institutions to improve community’s awareness towards environmental cleanliness through the environmental care movement and procurement of dustbin in educational environment, procurement of flower pot, and procurement of waste transportation vehicle, and establishment of waste bank. In order to support Bandung City Government’s program, bank bjb provides grant of dustbin for one thousand city transportation vehicles. Good waste management is one of the efforts in improving the quality of environment. Therefore, bank bjb supports the waste bank program of Depok City Government through the grant of 2 two units of waste bank operational vehicles. The improvement of environmental quality can also be done through environmental arrangement in which one of them is by repairing improper housing in Sumedang Regency, Cilegon City, and Garut District. Laporan Tahunan 2016 602 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 603 Growing Together with New Expanding Opportunities 3. Kampanye Warga Peduli Lingkungan Bank bjb sebagai lembaga bisnis yang beretika juga mendukung peningkatan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan melalui bantuan dana CSR yang diberikan. Bantuan CSR disalurkan untuk kegiatan Diskusi dan Kampanye mengenai lingkungan yang dilaksanakan oleh Paguyuban Warga Peduli Lingkungan Pawapeling, kegiatan pemuda bebersih kota di Kabupaten Karawang serta program Greenschool di empat sekolah. Program Greenschool merupakan program CSR bank bjb di bidang lingkungan, yaitu berupa kegiatan daur ulang sampah yang dilakukan melalui pendekatan edukasi, penghijauan dan pengelolaan sampah berbasis biomethagreendi sekolah- sekolah wilayah Jawa Barat dan Banten. Dengan adanya program ini diharapkan: a. Menjadikan sekolah yang ramah lingkungan; b. Menanamkan kebiasaan hidup sehat dan bersih; c. Mendidik siswa untuk peduli terhadap lingkungan; d. Memotivasi siswa untuk berkreasi dan berinovasi terhadap pengembangan konsep yang sudah ada; dan e. Mendorong sekolah untuk memperoleh penghargaan Adiwiyata tingkat provinsi dan nasional.

f. Selain itu, bank bjb juga turut menyelenggarakan konsep

alam yang bertujuan untuk mengingkatkan kesadaran masyarakat akan lingkungan yang bersih dan sehat. 4. Saluran Limbah Untuk menjaga kebersihan dan mencegah pencemaran lingkungan, dana CSR digunakan untuk pembuatan saluran pembuangan air limbah di beberapa desa di Kabupaten Tangerang serta pengadaan mesin pencacah sampah. 5. Kebersihan Sungai Masyarakat turut berperan serta dalam berbagai kegiatan lingkungan, seperti kegiatan bebersih sungai Cikapundung yang dilaksanakan oleh sekolah-sekolah peraih Adiwiyata di Kota Bandung serta pengadaan tong sampah bagi beberapa perguruan tinggi maupun kegiatan Konservasi Lingkungan berbasis Penanaman Pohon Aren.

6. Program bjb Greenschool

Program Greenschool merupakan salah satu program CSR bank bjb yang saat ini sedang dikembangkan menjadi program unggulan di bidang lingkungan melalui pendekatan edukasi, penghijauan dan pengelolaan sampah berbasis teknologi biomethagreen di sekolah-sekolah. Program bjb Greenschool ini sudah dilaksanakan di 21 sekolah di Wilayah Jawa Barat dan Banten dan akan terus dikembangkan diseluruh wilayah Indonesia tempat kantor bank bjb berada. 3. Environmental-Care Community Campaign Bank bjb as an ethical business institution also supports the improvement of community participation in maintaining the environment through CSR fund grant given. CSR fund is distributed for Discussion and Campaign activities on environment held by Pawapeling Environmental-Care Community Association, youth activity of city cleaning in Karawang Regency, and Greenschool program in four schools. The Greenschool program is a bank bjb CSR program in environment, which is in the form of waste recycling conducted through education, greening, and biomethagreen-based waste management approach in schools in West Java and Banten. The expectations within this program are: a. To have environmental-friendly schools; b. To embed the habit of healthy and clean living; c. To educate students to care for environment; d. To motivate students to be creative and innovative to develop the existing concept; and e. To encourage schools to obtain Adiwiyata award at provincial and national level.

f. In addition to that, bank bjb also organizes the concept

of nature that aims to improve the community’s awareness for a clean and healthy environment. 4. Sewerage In order to maintain cleanliness and prevent environmental pollution, CSR fund is utilized to build sewerage in several villages in Tangerang Regency and trash grinder procurement. 5. River Cleanliness The community also participates in various environmental activities, such as Cikapundung River cleaning, conducted by Adiwiyata awarded schools in Bandung City, procurement of dustbins for several universities, and Environmental Conservation based on Sugar Palm Tree Planting.

6. bjb Greenschool Program Greenschool Program is one of bank bjb’s CSR programs

that is currently being developed to be an excellent program in environment through approaches of education, greening, and waste management based on biomethagreen technology in schools. bjb Greenschool program has been conducted in 21 schools in West Java and Banten and will continuously be developed in all areas in Indonesia where CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB legal founDaTion Program bjb Greenschool ini memiliki beberapa konsep penataan ruang terbuka hijau sekolah seperti:

a. Warung Hidup bjb Screenhouse Pembuatan Warung Hidup bjb ini dikenal juga

sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah. Konsep warung hidup bjb ini memiliki konsep yang sama dengan dengan penataan taman dan kebun sekolah, akan tetapi lebih dikhususkan bagi sekolah-sekolah yang sudah tidak memiliki ruanglahan untuk penghijauan. b. Penataan tong sampah organik dan anorganik Merupakan konsep penataanpeletakan tong sampah dengan sistem pemisahan sampah organik dan anorganik yang nantinya akan in line dengan pengolahan sampah menggunakan destilator bbm dan biodigester. c. Komposter Komposter adalah alat pengolahan sampah organik yang dalam konsep bjb Greenschool ini dikhususkan untuk sampah dedaunan yang ada di sekolah. Konsep komposter ini melalui penguraian parsial dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik. d. Biodigester Merupakan pengelolaan sampah organik melalui fermentasi bakteri biomethan dengan keluaran yang dihasilkan adalah gas, listrik dan pupuk cair. Khusus bagi sekolah-sekolah yang sudah menjadi bagian dari program bjb Greenschool ini keluaran gas dan listrik yang dihasilkan dapat dimanfatkan untuk kebutuhan sekolah dan kantin baik itu untuk memasak maupun penerangan. e. Destilasi BBM Merupakan pengelolaan sampah anorganik plastik- plastik yang sulit untuk dihancurkan, diolah dengan menggunakan teknologi terbarukan dengan keluaran bahan bakar minyak bbm. f. Mesin Pencacah Sampah Merupakan pengelolaan sampah anorganik untuk sampah-sampah yang dapat didaur ulang. Pemanfaatan Mesin pencacah sampah ini akan menghasilkan bahan sampah cacahan yang dapat digunakan untuk kerajinan, bahan baku onderdil kendaraan, maupun untuk dijual kembali dengan harga yang jauh lebih tinggi. there are bank bjb offices. bjb Greenschool Program has several concepts of green school open space arrangement, such as:

a. Warung Hidup bjb Screenhouse The establishment of Warung Hidup bjb is known as soilless

culture or plant cultivation without using soil as a media. The concept of Warung Hidup bjb is similar to that of park and school garden arrangement, but it is more customized for schools that no longer have spaceland for planting. b. Arrangement of organic and inorganic garbage bin This is a concept of arrangementplacement of garbage bin using the system of separation between organic and inorganic waste which later will be in line with waste management using fuel distillatory and biodigester. c. Composter Composter is an organic waste management tool in bjb Green school concept that is particularly for leaf litter at schools. This composter concept is through partial decomposition of organic mix that can be artificially accelerated by population of various microbes in a warm, moist, and aerobic or anaerobic environmental condition. d. Biodigester This is an organic waste management through biomethan bacterial fermentation with output of gas, electricity, and liquid fertilizer. Particularly for schools that have been part of bjb Green school program, the gas and electricity output can be used for the school and canteen needs whether to cook or for lighting. e. Fuel Distillation This is inorganic waste management plastics that are difficult to decompose, processed using renewable technology with the output of fuel oil. f. Trash Grinder Machine This is inorganic waste management for recyclable waste. The usage of Trash Grinder machine will generate grinded waste material that can be used for crafts, vehicle spare part raw material, and also to be resold with a much higher price. CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB legal founDaTion Laporan Tahunan 2016 604 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 605 Growing Together with New Expanding Opportunities Adapun sekolah-sekolah yang telah masuk dalam program bjb Greenschool CSR bank bjb adalah sebagai berikut: 1 SMpn 19 Kota Bandung; 19 Junior high School Bandung City; 2 SMan 19 Kota Bandung; 19 Senior high School Bandung City; 3 SMan 9 Kota Bandung; 9 Senior high School Bandung City; 4 SMan 15 Kota Bandung; 15 Senior high School Bandung City; 5 SDn Ciujung Kota Bandung; Ciujung elementary School Bandung City; 6 SDn Sejahtera Kota Bandung; Sejahtera elementary School Bandung City; 7 SDn panyileukan 1 Kota Bandung; panyileukan 1 elementary School Bandung City; 8 SMpn 1 Cileunyi Kabupaten Bandung; 1 Junior high School Cileunyi Bandung regency; 9 SMp Salman al Farisi Kota Bandung; Salman al Farisi Junior high School Bandung City; 10 SD IT al Fitrah Kota Bandung; al Fitrah IT elementary School Bandung City; 11 asrama Bina Siswa SMa plus Cisarua Kabupaten, Bandung Barat; Bina Siswa Cisarua Senior high Boarding School plus, West Bandung regency; 12 SMp negeri 4 Kota Sukabumi; 4 State Junior high School Sukabumi City; 13 SMa negeri 1 Cibatu Kabupaten purwakarta; 1 State Senior high School Cibatu purwakarta regency; 14 Man pacet Kabupaten Cianjur; Man pacet Cianjur regency; 15 SDn pondok Cina I-3 Kota Depok; pondok Cina I-3 elementary School Depok City; 16 SMan 1 Garut; 1 State Senior high School Garut; 17 SDn Bhayangkara Serang; Bhayangkara elementary School Serang; 18 SMpn 1 Serang; 1 State Junior high School Serang; 19 SMKn 1 Serang; 1 State Senior high Vocational School Serang; 20 SMan 3 Sukabumi; 3 State Senior high School Sukabumi; 21 SDn Suryakencana Sukabumi; Suryakencana elementary School Sukabumi; 22 ponpes Daarul arqom Garut; Daarul arqom Islamic Boarding School Garut; 23 SMKn 6 Bandung. 6 State Senior high Vocational School Bandung. 7. Program TPS TERPADU Program ini merupakan kegiatan pengolahan sampah organik skala besar menggunakan biodigester komunal dengan sistem fermentasi bakteri anaerob dengan keluaran olahan menjadi gas dan listrik. Program ini dirancang untuk menanggulangi permasalahan sampah di lingkungan masyarakat yang belum teratasi dan tidak ada solusi dalam penyelesaiannnya. Melalui program ini, keberadaan sampah khususnya di wilayah sekitar program ini telah dapat diminimalisir. Selain hal tersebut, melalui program ini pasokan gas rumah tangga dan listrik di wilayah sekitar program ini dapat terbantu dari hasil keluaran proses pengolahan sampah menggunakan biodigester ini. Dalam Program TPS TERPADU ini, pengembangan pengelolaan sampah menggunakan biodigester tersebut dikombinasi dengan penataan TPS menjadi lokasi yang tertata dan hijau. Dibangunnya MCK Plus, Mushola, dan Rumah Kreatif bjb di TPS tersebut telah menjadikan TPS tersebut sebagai TPS di Kota Bandung yang sangat unik dan tertata. TPS terpadu tersebut berlokasi di TPS Cibangkong dan TPS Babakansari Kiaracondong Kota Bandung. Schools that have been included in bank bjb CSR Greenschool program are as follows: 7. INTEGRATED TPS Program This program is a large scale organic waste management activity using the communal biodigester with anaerobe bacterial fermentation system with processed output of gas and electricity. This program is designed to handle waste issue in the community that has not yet been able to be managed and no solution in the completion. Through this program, the existence of waste particularly in area around this program has been minimized. In addition to that, through this program, household gas and electricity supply in the neighborhood areas of this program can be supported from the output result of waste management process using this biodigester. In this INTEGRATED TPS Program, the waste management development using biodigester is combined with TPS arrangement to become a green and well-managed area. Having MCK Plus Sanitary Facility, Mosque, and Creative House of bjb in the TPS has made this TPS as the most unique and managed TPS in Bandung City. The Integrated TPS is located in TPS Cibangkong and TPS Babakansari Kiaracondong, Bandung City. CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB legal founDaTion Pengembangan program ini jika dikembangkan secara berkesinambungan akan sangat banyak dirasakan manfaatnya. Multi fungsi manfaat yang telah dirasakan dianggap program ini menjadi hal penting harus menjadi fokus program bank bjb di bidang kesehatan dan lingkungan. Selain itu, Program ini telah menjadi program percontohan di beberapa wilayah dalam hal pengelolaan sampah organik yang saat ini menjadi masalah kompleks di masyarakat. 8. Penyaluran kredit korporasi harus melampirkan AMDAL atau Upaya Kelola LingkunganUpaya Pemantauan Lingkungan UKLUPL Upaya perseroan terhadap tanggung jawab kepada Lingkungan Hidup juga diaplikasikan dalam pemberian kredit segmen korporasi yang dituangkan melalui SOP Kredit Segmen Korporasi dan SOP Kredit Segmen Komersial. Dalam persyaratan kredit, Perseroan mempersyaratkan adanya dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup UKLUPL dan atau Analisa Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL. BIaYa PELaKSaNaaN Pada tahun 2016, bank bjb telah menyalurkan dana CSR untuk Bidang Peningkatan dan Pemeliharaan Lingkungan Hidup adalah sebesar Rp9,71 miliar. SErtIfIKaSI Kendati bank bjb memandang penting kegiatan di bidang lingkungan, namun mengingat bisnis inti core business Perseroan adalah di bidang perbankan, sehingga memiliki keterbatasan cakupan terkait dengan sertifikasi di bidang lingkungan. Dengan demikian, perolehan sertifikasi di bidang lingkungan tidak relevan dengan aktivitas bisnis Perseroan. The program development, if developed continuously, will be highly beneficial. The multi-benefits experienced have made this program as an important matter that needs to be the focus of bank bjb program in health and environmental sectors. In addition to that, the program has become a pilot program in several areas in terms of organic waste management that currently has become a complex matter in the community. 8. Corporate credit distribution must attach Environmental Impact Assessment EIA or Environmental Management Effort UKL Environenmental Monitoring Effort UPL The Company’s efforts on the responsibility for the Environment is also applied when giving a corporate segment credit that is specified in Corporate Segment Loan SOP and Commercial Segment SOP. In loan requirements, the Company requires documents of Environmental Management Effort Environmental Monitoring Effort UKLUPL or Environmental Impact Assessment EIA. IMPLEMENtatION COSt In 2016, bank bjb has disbursed CSR funds for the Improvement and Preservation of Natural Environment amounted Rp9.71 billion. CErtIfICatION Although bank bjb highly considers activities regarding environment, yet considering that the Company’s core business is in banking, hence, it has a limitation of coverage related to the environmental certification. Therefore, obtaining certification in environmental field is not relevant with the Company’s business activities. CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB legal founDaTion Laporan Tahunan 2016 606 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 607 Growing Together with New Expanding Opportunities CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP ASPEK KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA CsR RelaTeD To ResPonsiBiliTy To asPeCTs of emPloymenT, oCCuPaTional healTh anD safeTy Bank bjb memandang sumber daya manusia sebagai mitra penting dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan memberikan perhatian besar bagi karyawan, baik terkait kenyamanan bekerja, keselamatan dan kesehatan kerja, pengembangan talenta, maupun tingkat kesejahteraan. aSPEK KEtENaGaKErJaaN KEBIJaKaN Perseroan berupaya untuk mematuhi semua peraturan perundang- undangan yang berlaku terkait bidang ketenagakerjaan. Perseroan memberikan perhatian dan komitmen yang tinggi dalam hal kesetaraan gender dan kesempatan kerja, pelatihan kerja untuk meningkatkan profesionalisme karyawan serta sistem imbal jasa yang sepadan. PELaKSaNaaN KEGIataN Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja bank bjb senantiasa memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh orangpelamar kerja, baik pria dan wanita, tanpa memandang perbedaan etnik, agama, ras, kelas, gender, ataupun kondisi fisik untuk mengikuti program rekrutmen pekerja. Pengangkatan calon pekerja didasarkan atas hasil seleksi, hasil evaluasi pada masa percobaan dan orientasi pekerja. Kesetaraan dalam Program Pendidikan dan Pelatihan bank bjb memberikan setiap pegawainya kesempatan untuk belajar dan mendapatkan pengetahuan yang aplikatif, serta memberikan kesempatan untuk tumbuh sehingga dapat memberikan kontribusi secara signifikan dalam pencapaian kinerja bisnis Bank. Program pengembangan kompetensi yang dilakukan oleh bank bjb ditentukan oleh kebutuhan Bank dan pegawai dengan memperhatikan kesetaraan gender dan persamaaan kesempatan kepada seluruh level organisasi. Hubungan Industrial Bank senantiasa berupaya untuk mendorong terciptanya Hubungan Industrial yang berkualitas dan harmonis dengan Serikat Karyawan sebagai perwakilan dari pegawai. Melalui forum kemitraan dengan Serikat Karyawan, pegawai dapat menyampaikan aspirasi kepada perusahaan sehingga komunikasi dua arah antara perusahaan dan pegawai tetap terjaga. Serikat Karyawan bank bjb meyakini bahwa keberhasilan aktivitas usaha Perseroan dapat dicapai salah satunya dengan adanya praktik- Bank bjb views human resources as an important partner in running the Company’s business. Therefore, the Company puts a considerably high attention for the employees, both related to work comfortness, occupational health and safety, talent development, and level of welfare. EMPLOYEMENt aSPECt POLICY The Company strives to comply with all applicable laws and regulations related to employment matter. The Company gives high attention and commitment in terms of gender equality and employment opportunities, job training to improve the professionalism of the employees as well as a commensurate reward system. aCtIVItY IMPLEMENtatION Gender Equality and Work Opportunity bank bjb always provides equal opportunity for everyoneall applicants, both male and female, with no consideration on ethnicity, religion, race, class, gender, or physical condition to join the employee recruitment program. The promotion of prospective employee is based on selection, evaluation results during probation and work orientation periods. Equality in Education and training Program Bank bjb provides each of its employee an opportunity to study and gain applicative knowledge and opportunity to grow in order to significantly contribute in achieving the bank’s business performance. The competency development program held by bank bjb is decided by the bank’s and employee’s needs by considering gender equality and opportunity equality to all level of organization. Industrial relations The bank always tries to encourage establishment of qualified and harmonious Industrial Relations with the Workers’ Union as representative of the employees. Through partnership forum with the Workers’ Union, employees can deliver their aspiration to the company; hence, two-way communication between company and employee can be maintained. Workers’ Union bank bjb believes that the success of the Company’s activities can be achieved by, among others, having work practices that praktik kerja yang mampu mewadahi hak-hak pegawai dalam bentuk Serikat Karyawan Sekar. Selain tentu saja, dapat dicapai melalui penerapan sistem SDM berbasis kompetensi pada setiap aktivitas fungsi SDM. Keberadaan Serikat Karyawan bank bjb Sekar sebagai organisasi serikat pegawai telah tercatat pada Kantor Kementerian Tenaga Kerja dengan bukti pencatatan No. 250Sekar-BJ2007-CT.21-Disnaker2007 tanggal 06 September 2007 berkedudukan dan berkantor pusat di Bandung, dengan alamat Jl. Kejaksaan No 12 Bandung, dan bank bjb telah menyelenggarakan Perjanjian Kerja Bersama PKB dengan Sekar, yaitu Nomor: 086PKSDIR-SDM2013 dan Nomor: 001Sekar-bjbPKBIX2013 tanggal 08 Oktober 2013. remunerasi Perseroan menerapkan kebijakan sistem remunerasi dengan berpedoman pada konsep Merit System Bank juga selalu memastikan telah mentaati seluruh aturan yang berlaku yang terkait dengan sistem remunerasi. Terkait dengan remunerasi, Bank senantiasa berupaya agar tidak terjadi gap remunerasi terlalu tinggi. Rasio gaji tertinggi dan terendah selama 2016 adalah sebagai berikut: Tabel Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Table of Highest and Lowest Salary Ratio Uraian Rasio Description Gaji pegawai tertinggi dan terendah 12,74:1 The highest and lowest salary of employees Gaji Direksi tertinggi dan terendah 1,25:1 The highest and lowest salary of Directoes Gaji Komisaris tertinggi dan terendah 1,25:1 The highest and lowest salaries of Commissioners Gaji Direksi tertinggi dan pegawai Tertinggi 2,89:1 The highest salary of Directors and highest salary of employees Jaminan Sosial Dan Hari tua Perseroan memberikan fasilitas Jaminan Sosial dan Hari Tua kepada pegawai melalui beberapa program sebagai berikut: 1. Program Tunjangan Hari Tua Program ini memberikan manfaat berupa pemberian tunjangan hari tua bagi para pegawai bank bjb ketika memasuki masa pensiunberhenti dari bank. Sumber dana program ini berasal dari iuran pegawai dan iuran perusahaan.Tunjangan Hari Tua secara swakelola melalui Yayasan Kesejahteraan Pegawai bank bjb YKP dengan memberikan manfaat pasti. 2. Program Bantuan Dana Kesehatan Pensiunan Program bantuan dana kesehatan ini diperuntukkan bagi peserta yang menjalani rawat inap di rumah sakit pemerintah dan swasta, sedangkan rawat inap di klinik kesehatanherbal alternatif dan berobat jalan tidak dibiayai program ini. Peserta penerima bantuan adalah mantan direksi para pensiunan pegawai bank bjb beserta istri dan anak yang masih menjadi tanggungan yang terdaftar di dana pensiun bank bjb. can accommodate the employee’s rights in the form or Workers’ Union Sekar. In addition to that, it can be achieved through implementation of competency-based-HR system in every activity of HR function. The existence of bjb Workers’ Union Sekar as workers union organization was recorded in the Ministry of Employment Office with record evidence No. 250 Sekar-BJ2007-CT.21-Disnaker2007 dated 06 September 2007, domiciled and headquartered in Bandung, with address Jl. Kejaksaan No 12 Bandung, and bank bjb organized a Labor Agreement PKB with Sekar, Number: 086PKSDIR-SDM2013 and Number: 001Sekar-bjbPKBIX2013 dated 8 October 2013. remuneration Corporation applies a policy of remuneration system based on the concept of Merit System Bank, and constantly ensures the compliance with all applicable rules relating to the remuneration system. In regard with remuneration, the Bank strives to avoid high remuneration gap. The ratio of highest and lowest salaries for 2016 are as follows: Social Security and retirement Program The Company provides Social Security and Retirement Program to employees through several programs as follows: 1. Superannuation Program This program provides benefit in the form of superannuation allowance for bank bjb employees when they enter their retirementresignation from the bank. The fund source of this program is the employee’s and company’s dues. Superannuation is self-managed through bank bjb Employee Welfare Foundation YKP to provide defined benefits. 2. Heath Fund Assistance Program Retirement This health fund assistance program is aimed for members who are hospitalized in government and private hospitals, while the hospitalization in healthherbalalternative clinics and outpatient are not paid in this program. The grant beneficiary members are former board of directors of bank bjb and their dependents, i.e. wife and children listed in bank bjb retirement fund. CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP ASPEK CsR RelaTeD To ResPonsiBiliTy To asPeCTs of emPloymenT, Laporan Tahunan 2016 608 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 609 Growing Together with New Expanding Opportunities 3. Manfaat Dana Pensiun Dikelola oleh Dana Pensiun bank bjb Dapen dengan memberikan manfaat pasti kepada pegawai tetap yang diangkat sebelum tahun 2008. 4. Manfaat Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK Dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan bank bjb DPLK dengan memberikan manfaat berupa iuran pasti kepada pegawai tetap yang diangkat t.m.t. 01 Januari 2008. Jaminan Hari Tua JHT dan Jaminan Pensiun JP yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk jaminan sosial. 5. Iuran BPJS Ketenagakerjaan Perseroan mengikutsertakan seluruh pegawai pegawai dalam masa penilaian, pegawai tetap, dan pegawai kontrak dalam program Jaminan Sosial Tenaga kerja yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran yang dibayarkan sebesar 9,24 dari single salary. bjb Club Sebagai salah satu upaya dalam membangun engagement pegawai, maka perseroan membentuk bjb Club yang merupakan wadah bagi para pegawai untuk menyalurkan minat dan bakatnya, baik di bidang olahraga, seni budaya dan hobi sehingga dapat terorganisir dengan baik. bjb Club juga menjadi sarana pembinaan bagi pegawai yang memiliki talenta dan prestasi sehingga dapat menjadi wakil bank bjbdalam event di lingkungan perbankan setempat. Survei Kepuasan Karyawan Untuk menilai kinerja dan kondisi lingkungan kerja, Perseroan melaksanakan survei internal yang dilakukan per triwulan dengan sampling pegawai bank bjb. tingkat turnover Karyawan Pada tahun 2016 jumlah pegawai Bank berjumlah 7.736 orang, meningkat 2,19 dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 7.570 orang. Sepanjang tahun 2016, turnover pegawai tercatat sebanyak 325 orang atau sebesar 4 dari keseluruhan pegawai. Tabel Turnover Pegawai 2015-2016 Table of Employee Turnover in 2015-2016 No. Tahun Pegawai Resign jumlah Pegawai Turn over Pegawai 1. 2016 325 7.736 4 2. 2015 327 7.570 4 3. Pension Fund Benefit Managed by bank bjb Pension Fund Dapen to provide a defined benefit to permanent employees appointed before 2008. 4. Financial Institutions Pension Fund DPLK Benefit Managed by bank bjb Financial Institutions Pension Fund DPLK to provide benefits in the defined contribution to permanent employees who officially started working on 1 January 2008. Old Age Security JHT and Pension Security JP held by BPJS Social Security Agency Ketenagakerjaan is as a form of social security. 5. BPJS Ketenagakerjaan Fee The Company involves all employees employees in assessment period, permanent employees, and contract workers in Social Security program organized by BPJS Ketenagakerjaan with contributions paid at 9.24 from the single salary. bjb Club As one of the efforts in building employee engagement, the Company established bjb Club which is a forum for employees to channel their interest and talent, whether in sport, art, and hobby; hence, all can be well-organized. bjb Club also becomes development facilities for talented and high-achieving employees so that they can be the representatives of bank bjb in events held within the local banking environment. Employee Satisfaction Survey To assess the performance and conditions of working environment, the Company carries out an internal survey conducted quarterly with sampling of BJB employees. Employee turnover rate By 2016 the number of employees of the Bank reached 7,737 persons, an increase of 2.19 compared to the previous year amounting to 7,570 persons. Throughout 2016, employee turnover was recorded at 325 persons, or 4 of the total employees CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP ASPEK CsR RelaTeD To ResPonsiBiliTy To asPeCTs of emPloymenT, aSPEK KESEHataN KEBIJaKaN Kebijakan terkait fasilitas kesehatan pegawai ditetapkan dalam Pedoman No.783SKDIR-SDM2016 tanggal 19 September 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Penghasilan dan Fasilitas Kepegawaian. PELaKSaNaaN KEGIataN fasililtas Kesehatan Perseroan memberikan fasilitas kesehatan kepada pegawai dengan memberikan fasilitas kesehatan kepada pegawai dan anggota keluarga yang diselenggarakan secara swakelola oleh Perseroan yang disempurnakan dengan mengalihkannya melalui pertanggungan asuransi kesehatan. Pertanggungan asuransi kesehatan dilakukan oleh Peseroan bekerja sama dengan Perusahaan Asuransi yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan yang dipilih dan ditunjuk Perseroan melalui proses sesuai ketentuan yang berlaku. • Penerima Fasilitas Kesehatan 1. Pegawai; Pegawai yang diberikan fasilitas kesehtan adalah Pegawai Tetap, Pegawai Dalam Masa Penilaian PDMP, dan Pegawai Kontrak sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian kerja. 2. IstriSuami; Pegawai penerima fasilitas kesehatan yang berkeluarga dapat mendaftarkan 1 satu orang IstriSuami sebagai peserta pertanggungan asuransi kesehatan, dengan ketentuan IstriSuami pegawai yang bekerja tidak memperoleh fasilitas kesehatan dari tempat bekerja. 3. Anak; Pegawai penerima fasilitas kesehatan yang berkeluarga dapat mendaftarkan 3 tiga orang anak, dengan kriteria sebagai berikut: 4. Anak KandungAnak didapat dari Suami atau Istri yang bukan anak kandungnyaanak adopsi; Berusia 0 nol sampai dengan maksimal 25 dua puluh lima tahun; 5. Belum menikah. • Manfaat Fasilitas Kesehatan 1. Manfaat Rawat Jalan Manfaat ini merupakan perlindungan bagi pengelolaan kesehatan peserta, meliputi penggantian biaya dengan ketentuan: HEaLtH aSPECt POLICY Policy related to employee’s health facility is stipulated in the Guideline No.783SKDIR-SDM2016 dated 19 September 2016 on Guideline of Revenue Management and Employee Facility. aCtIVItY IMPLEMENtatION Health facility The Company provides health facilities to employees and their family members, which is organized independently by the Company refined by transferring it to health insurance. The health insurance is provided in cooperation with an Insurance Company that is listed and monitored by the Financial Service Authority. The Insurance Company is selected and appointed by the Company through a process according to the applicable regulations. • Health Facility Beneficiary 1. Employee; Employees eligible to receive health facility are Permanent Employees, Employees in Assessment Period PDMP, and Contracted Employees according to the deal in the work agreement. 2. WifeHusband; Married employees eligible to receive health facility can enlist 1 one WifeHusband as dependent of health insurance, provided that the working WifeHusband does not receive health facility from hisher office. 3. Child; Married employees eligible to receive health facility can enlist 3 three children, with criteria as follows: 4. Biological childChild of Husband or Wife who is not biological childadopted child; Aged 0 zero up to maximum 25 twenty-five years- old; 5. Not yet married. • Health Facility Benefits 1. Outpatient This benefit is a protection for member’s health management, covering cost reimbursement with criteria as follows: CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP ASPEK CsR RelaTeD To ResPonsiBiliTy To asPeCTs of emPloymenT, Laporan Tahunan 2016 610 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 611 Growing Together with New Expanding Opportunities a. Konsultasi Dokter Umum Penggantian biaya yang dibebankan oleh Dokter Umum untuk satu kunjungan ke ruang praktik atau klinik Dokter per hari. b. Konsultasi Dokter Spesialis Penggantian biaya yang dibebankan oleh Dokter Spesialis tanpa memerlukan surat pengantar dari Dokter Umum atas Satu Kunjungan ke ruang praktik atau klinik Dokter Spesialis per hari. c. Obat-Obatan Penggantian biaya obat-obatan per tahun yang diresepkan Dokter Umum atau Dokter Spesialis berkaitan dengan diagnosa penyakit dan harus dibeli dari apotik terdaftar, termasuk vitamin dan food suplemen produk kedokteran yang tidak berdiri sendiri namun berdasarkan indikasi medis dan rekomendasi Dokter. d. Biaya Laboratorium dan Tes Diagnostik Penggantian biaya untuk tes diagnostik dan laboratorium per tahun untuk menunjang diagnosis klinik penyakit atau kecelakaan. e. Imunisasi Anak Dasar Penggantian biaya Imunisasi Anak Dasar per tahun meliputi BCG, Campak, Polio, DPT dan Hepatitis sampai anak berusia 5 lima tahun. f. Fisioterapi Penggantian biaya fisioterapi yang direkomendasikan oleh dokter untuk satu kunjungan per hari g. Biaya Keluarga Berencana Penggantian biaya program Keluarga Berencana per tahun berupa biaya pemasangan alat-alat kontrasepsi, namun tidak termasuk Program Keluarga Berencana dengan metode sterilisasi. h. Biaya Administrasi Penggantian biaya administrasi rawat jalan dengan batasan penggantian satu kunjungan per hari. 2. Manfaat Rawat Inap Manfaat rawat inap merupakan perlindungan biaya medis peserta di rumah sakit termasuk puskesmas klinik yang terdaftar, yang disebabkan langsung oleh penyakit danatau kecelakaan, dengan ketentuan sebagai berikut : a. Biaya kamar dan menginap di Rumah Sakit b. Biaya Kamar Semi ICU Isolasi c. Biaya perawatan di Unit Perawatan Intensif d. Aneka Perawatan Rumah Sakit e. Tindakan Pembedahan a. General Practitioners Consultation Reimbursement of General Practitioner cost for one visit to the doctor’s room or clinic, per day. b. Specialist Doctor Consultation Reimbursement of cost charged by Specialist Doctor without reference letter from General Practitioner on One Visit to the doctor’s room or clinic of the Specialist Doctor, per day. c. Medicines Reimbursement of medicine cost per year as prescribed by General Practitioner or Specialist Doctor in relation to illness diagnosis and must be purchased at a registered pharmacy, including vitamin and food supplement of medical products that is not stand-alone, but based on medical indication and recommendation from Doctor. d. Laboratory and Diagnostic Test Reimbursement of diagnostic test and laboratory costs per year to support the diagnosis of clinical illness or accident. e. Basic Child Immunization Reimbursement of annual Basic Child Immunization cost covering BCG, Measles, Polio, DPT, and Hepatitis until the child is 5 five years old. f. Physiotherapy Reimbursement of physiotherapy cost recommended by doctor for one visit per day g. Family Planning Cost Reimbursement of Family Planning Cost per year in the form of insertion cost of contraception means, but does not include Family Planning Program using sterilization method. h. Administration Cost Reimbursement of outpatient administration cost with reimbursement limit of one visit per day. 2. Inpatient Benefit The inpatient benefit is a medical cost protection for members in the hospital including registered Community Health CenterPuskesmas or clinic, that is directly caused by illness andor accident, with criteria as follows: a. Room and inpatient cost in Hospital b. Semi ICUIsolation Room Cost c. Treatment Cost in Intensive Care Unit d. Various Hospital Treatment e. Surgical action CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP ASPEK CsR RelaTeD To ResPonsiBiliTy To asPeCTs of emPloymenT, f. Kunjungan Dokter UmumDokter Spesialis di Rumah Sakit g. Biaya Perawatan sebelum dan sesudah perawatan di Rumah Sakit h. Biaya Rawat Jalan Darurat i. Biaya Rawat Jalan Darurat Perawatan gigi j. Perawatan bedah sekali k. Biaya ambulans. 3. Manfaat Rawat Bersalin Manfaat rawat bersalin adalah penggantian biaya harian akomodasi kamar menginap, pelayanan perawatan umum dan makanan setiap hari perawatan inap sebagai pasien yang terdaftar di rumah sakit, bidan atau rumah bersalin yang memiliki ijin praktek. 4. Manfaat Rawat Gigi Manfaat rawat gigi merupakan perlindungan biaya perawatan gigi pegawai bukan untuk tujuan kecantikan. Penggantian biaya rawat gigi adalah sebesar jumlah tagihan 100. 5. Penggantian Biaya Kaca Mata Penggantian biaya kaca mata merupakan penggantian atas biaya yang sebenarnya dibebankan untuk pembelian kacamata yang diperlukan secara medis. Penggantian biaya kacamata adalah sebesar jumlah tagihan 100 6. General Medical Check Up Perseroan memberikan fasilitas pemeriksaan kesehatan berupa General Medical Check Up GMCU yang bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan serta mendiagnosis dan mendeteksi dan peningkatan taraf kesehatan pegawai. Fasilitas GMCU diberikan kepada Pegawai Tetap aktif bekerja dan telah mencapai usia minimum 35 tiga puluh lima tahun saat pelaksaaan GMCU. • Bantuan Khusus Kesehatan BKK Perseroan memberikan Bantuan Khusus Kesehatan BKK Catastrophy kepada penerima fasilitas kesehatan di luar penjaminan biaya kesehatan yang telah diberikan melalui pertanggungan asuransi kesehatan untuk pengobatan perawatan akibat penyakit tertentu. • Jaminan Kesehatan Nasional Selain pemberian fasilitas kesehatan kepada pegawai dan anggota keluarga berupa pertanggungan asuransi kesehatan dan bantuan khusus kesehatan, Perseroan f. General PractitionerSpecialist Doctor Visit in the Hospital g. Treatment Cost prior and post hospital treatment h. Emergency Outpatient Cost i. Dental Treatment Emergency Outpatient Cost j. One-off surgical treatment k. Ambulance Cost. 3. Maternity Benefit Maternity Benefit is reimbursement of daily cost of inpatient room accommodation, public treatment, and meals for every day of inpatient treatment costs as registered patient in hospital, midwifery clinic, or maternity hospital that are licensed. 4. Dental Treatment Benefit Dental Treatment is a protection of employees’ dental treatment cost that is not for aesthetic purpose. Reimbursement of dental treatment cost is at cost 100. 5. Reimbursement of Glasses Expense Reimbursement of glasses expense is a reimbursement of the actual cost charged to buy glasses that is medically necessary. Reimbursement on glasses expense is at cost 100 6. General Medical Check Up The Company provides medical checkup facility of General Medical Check Up GMCU that aims to identify health condition as well as to diagnose, detect, and improve the employee’s health rate. GMCU facility is provided to active Permanent Employees and has reached the age of minimum 35 thirty-five years old during the GMCU. • Special Health Assistance BKK The Company also provides Special Health Assistance BKK Catastrophy for health facility beneficiaries in addition to the health cost guarantee that has been provided through health insurance coverage for treatmentcare due to certain illness. • National Health Security In addition to providing health facility to employees and their family members as dependents of health insurance coverage and special health assistance, the Company has CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP ASPEK CsR RelaTeD To ResPonsiBiliTy To asPeCTs of emPloymenT, Laporan Tahunan 2016 612 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 613 Growing Together with New Expanding Opportunities telah mengikutsertakan pegawai pada program Jaminan Kesehatan Nasional JKN yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan sesuai amanat Perundang-undangan yang berlaku. aSPEK KESELaMataN KErJa KEBIJaKaN Sebagai salah satu institusi perbankan, bank bjb menyadari perannya sebagai penyedia jasa perbankan dan kepentingan untuk menjaga kelangsungan usahanya baik dalam kondisi normal maupun dalam kondisi terjadinya gangguan atau bencana. bank bjb berkomitmen untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi seluruhnya pegawainya. Untuk itu, diperlukan prosedur-prosedur yang dapat digunakan sebagai panduan dalam hal penanganan bencana maupun pemulihan fungsi bisnis agar dapat menjamin kelangsungan usaha dari Bank. PELaKSaNaaN KEGIataN Adapun pedoman terkait keselamatan kerja yang telah disusun oleh bank bjb adalah sebgai berikut. 1. Pedoman Emergency Response Plan Merupakan suatu panduan yang digunakan dalam usaha menjamin keselamatan jiwa dari seluruh pegawai Bank ketika terjadi keadaan bencana. Dalam pedoman ini juga mencakup mengenai prosedur evakuasi. 2. Pedoman Business Continuity Plan Merupakan suatu panduan yang digunakan dalam usaha menjaga kelangsungan usaha bank bjb. 3. Pedoman Disaster Recovery Plan Merupakan suatu panduan yang digunakan dalam usaha pemulihan teknologi untuk menjamin kelangsungan usaha Bank dalam keadaan bencana. Penyusunan pedoman Emergency Response Planmerupakan hal yang sangat penting yang dibutuhkan agar dapat menjadi panduan bagi Tim Manajemen Krisis dalam melaksanakan fungsinya untuk menjamin keselamatan diri dan jiwa seluruh pegawai bank bjb. included the employees in National health Security JKN organized by BPJS for health in accordance to the applicable laws. HEaLtH aND SafEtY aSPECt POLICY As one of the banking institutions, bank bjb realizes its role as banking service provider and the interest to maintain its business continuity in a normal condition or in a condition of disturbance or disaster. Bank bjb is committed to provide safe and comfortable working environment for all of its employees. Therefore, procedures are required to be utilized as guideline in terms of handling disaster and business function recovery in order to guarantee the business continuity of Bank. aCtIVItY IMPLEMENtatION There are safety-related guidelines that have been developed by bank bjb as follow. 1. Emergency Response Plan Guideline It is a guideline used in the effort to guarantee the life safety of all Bank employees if any disaster occurs. This guideline also covers evacuation procedure. 2. Business Continuity Plan Guideline It is a guideline used in the effort to maintain the business sustainability of bank bjb. 3. Disaster Recovery Plan Guideline It is a guideline used in technology recovery effort to guarantee the sustainability of the bank’s business if any disaster occurs. Drafting Emergency Response Plan guideline is a crucial matter and required to be a guideline for Crisis Management Team in implementing its function to guarantee life and self-safety of all bank bjb employees. CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP ASPEK CsR RelaTeD To ResPonsiBiliTy To asPeCTs of emPloymenT, Pedoman ini disusun untuk memastikan bank bjb dapat memberikan pelayanan kepada nasabah dan melaksanakan penanggulangan bencana yang tepat dan efektif bagi seluruh pegawai bank bjb sehingga dapat menjamin pemulihan usaha yang cepat dan menjaga kelangsungan bisnis Bank. Untuk meningkatkan pengetahuan terkait tata cara keselamatan kerja ketika bencana terjadi, bank bjb telah menyelenggarakan pelatihan Emergency Response Team, Basic FireFighting, dan Basic First Aid Awareness. This guideline is drafted to ensure that bank bjb is able to provide services to the customers and implement disaster management that is appropriate and effective for all bank bjb employees that can guarantee fast business recovery and maintain the sustainability of Bank’s business. In order to improve knowledge related to occupational safety procedure if disaster occurs, bank bjb had organized trainings in Emergency Response Team, Basic Fire Fighting, and Basic First Aid Awareness. CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP ASPEK CsR RelaTeD To ResPonsiBiliTy To asPeCTs of emPloymenT, Laporan Tahunan 2016 614 Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang Annual Report 2016 615 Growing Together with New Expanding Opportunities CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP ASPEK PENGEMBANGAN SOSIAL KEMASYARAKATAN CsR RelaTeD To ResPonsiBiliTy of CommuniTy soCial DeveloPmenT asPeCTs POLICY Throughout 2016, the Company had organized various programs in social sector spreading in various regions. The implementation of CSR programs in this social sector has been in accordance with the focus of CSR implementation that the Bank should be able to provide benefits to the surrounding community. The Bank has a policy regarding CSR activities for social development aspects as set in SOP of Corporate Social Responsibility CSR Fund Management, which was ratified by the Decree of Board of Directors No.987SKDir-CS2015 dated 26 October 2015. aCtIVItY IMPLEMENtatION A number of activities has been implemented by bank bjb throughout 2016, which are: PUBLIC INfraStrUCtUrE aND faCILItIES CSR activities that have been implemented by the Bank related to public infrastructure and facilities, among others, are as follows: 1. Building Rehabilitating Public Infrastructure The Company’s manifestation of concern for the environment is realized by building or rehabilitating public facilities and infrastructure, among others, building sanitary facilities, public cemetery TPU, City Monument, theater space saung teater, roads, and constructing suspension bridge. 2. Procurement of Public Infrastructure Facilities Related to the above program, the Company focuses on giving assistance in the form of procurement of mosque facilities and equipment, sports equipment, checking post during Lebaran holiday posko mudik, and Orphanage facilities. COMMUNItY SOCIaL SECtOr As a continuously growing company, bank bjb also intends to improve society welfare and contributes to government programs in promoting society’s economic growth. Therefore, bank bjb makes Corporate Social Responsibility CSR as an integral part of the business run by bank bjb. Bank bjb CSR program has been implemented since 2009. The involvement of bank bjb in social activities has been conducted over the years through several activities related to corporate responsibility in education, health, and environmental sectors spreading throughout the surrounding area where bank bjb is located. 1. Improved Community Living Standards For this activity, the Company has held events such as social events, donations for orphans, iftar with orphans KEBIJaKaN Sepanjang tahun 2016, Perseroan telah menyelenggarakan berbagai program di bidang sosial kemasyarakatan yang tersebar di berbagai wilayah. Penyelenggaraan program CSR di sektor sosial kemasyarakatan ini telah sesuai dengan fokus pelaksanaan CSR bahwa Bank harus mampu memberikan manfaat bagi warga sekitar. Bank telah memiliki kebijakan mengenai kegiatan CSR aspek pengembangan sosial kemasyarakatan, diatur dalam SOP Pengelolaan Dana Corporate Social Responsibility CSR yang telah disahkan melalui SK Direksi No.987SKDir-CS2015 tanggal 26 Oktober 2015. PELaKSaNaaN KEGIataN Adapun sejumlah kegiatan yang sudah dilaksanakan bank bjb selama tahun 2016, antara lain: BIDaNG PraSaraNa DaN SaraNa UMUM Kegiatan CSR yang telah dilaksanakan oleh Bank terkait dengan bidang prasarana dan sarana umum di antaranya adalah sebagai berikut. 1. PembangunanRehabilitasi Prasarana Umum Wujud kepedulian Perseroan terhadap lingkungan diwujudkan dengan membangun atau merehabilitasi fasilitas dan prasarana publik antara lain Perseroan juga membangun fasilitas MCK, TPU, Tugu Kota, saung teater, jalan lingkungan, dan pembangunan jembatan gantung. 2. Pengadaan SaranaFasilitas Umum Terkait program di atas, Perseroan fokus pada memberi bantuan berupa pengadaan sarana perlengkapan masjid, perlengkapan olahraga, posko mudik, dan sarana Panti Asuhan. BIDaNG SOSIaL KEMaSYaraKataN Sebagai perusahaan yang terus berkembang, bank bjb juga berkeinginan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ikut mendorong program pemerintah dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat, untuk itu bank bjb menjadikan program Corporate Social Responsibility CSR sebagai bagian integral dari bisnis yang dijalankan bank bjb. Program CSR bank bjb telah dilaksanakan sejak tahun 2009. Keterlibatan bank bjb dalam kegiatan sosial di masyarakat pun telah lama dilakukan melalui beberapa kegiatan yang terkait dengan kepedulian perusahaan di bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup yang tersebar di berbagai wilayah di sekitar bank bjb berada. 1. Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat Untuk kegiatan ini, Perseroan menggelar acara seperti bakti sosial, santunan bagi anak yatim dan dhuafa, berbuka puasa bersama and the poor, staple food distribtuion, tribute to the man of the nation, and giving appreciation to Veterans’ services. Continuous concern for Orphans and the Poor is carried out by bank bjb. During Ramadan month, bank bjb held iftar with 7,000 orphans and the poor and gave gifts and donations for orphans and the poor that were organized in several places such as bank bjb’s head office and Foundation Orphanage in West Java and Banten. 2. Community Economic Empowerment For this program, bank bjb helps the community by giving venture capital and technical training on entrepreneurship which includes graphic design, screen printing, sewing, shaving, and Muslim salon. Venture capital assistance is given by providing procurement of business tools, appropriate technology, rice threshers and millers, as well as cattle. 3. Restoring Society’s Condition Other program organized by bank bjb is restoring society’s condition with various activities such as aid for flood victims, house renovation, and school renovation for flood victims, and handling social welfare problems and shelters for people living with HIV .

4. bjb Entrepreneurial Training Program bjb

Entrepreneurial Training Program is bank bjb CSR program related to the economic empowerment for middle to lower class that aims to promote, assist, and hatch new entrepreneurs, especially in business approach, to improve the ability and entrepreneurial skills of the participants, and to embed self-reliance ethic to the participants. This program is a medium to transform human resources having no or less creativity and productivity into motivated entrepreneurs who are creative, innovative, productive, and co-operative as a first step of creating entrepreneurs having competitive and comparative advantages with vision and missions. The types of training activities currently implemented include graphic design, sewing, Muslim hairdressing skill, shaving skill, and digital printing. bjb Entrepreneurial Program is implemented in cooperation with Bandung PKPU Humanitarian Institute as the implementing partner and it is already the third batch as the pioneer activities implemented by bank bjb on an ongoing basis. Training Program Stage I and II have been completed with 110 graduates. anak yatim dan dhuafa, pembagian sembako, penghargaan bagi abdi bangsa, dan apresiasi terhadap jasa Veteran. Kepedulian kepada Anak Yatim dan kaum Dhuafa secara berkesinambungan dilakukan oleh bank bjb. Dalam rangka mengisi bulan Ramadhan, bank bjb menggelar kegiatan buka puasa bersama 7.000 anak yatim dan dhuafa serta pemberian bingkisan dan santunan bagi anak yatim dan dhuafa yang dilaksanakan di beberapa tempat baik di kantor pusat bank bjb maupun di YayasanPanti Asuhan, yang diselenggarakan di wilayah Jawa Barat dan Banten. 2. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Untuk program ini, bank bjb turut membantu masyarakat dalam memberi bantuan berupa modal usaha dan pelatihan teknis tentang kewirausahaan meliputi pelatihan desain grafis, menyablon, menjahit, mencukur dan salon muslimah. Bantuan modal usaha melalui pengadaan alat-alat usaha, teknologi tepat guna, pengadaan mesin perontok dan penggiling padi, serta bantuan ternak sapi. 3. Pemulihan Kondisi Masyarakat Program lain yang diselenggarakan bank bjb yakni ikut memulihkan kondisi masyarakat dengan berbagai kegiatan antara lain bantuan bagi korban banjir, melakukan bedah rumah dan sekolah korban banjir, dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial dan rumah singgah untuk korban HIV.

4. Program Pelatihan Wirausaha bjb Program Pelatihan Wirausaha bjb adalah program CSR bank bjb