Laporan Tahunan 2016
514
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
515
Growing Together with New Expanding Opportunities
tersebut pada satuan kerja yang telah ada yakni Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Audit Internal.
2. Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris nomor 05 SKDK2016 tanggal 31 Maret 2016 tentang Pembentukan
Komite Tata Kelola Terintegrasi, Dewan Komisaris Bank telah menetapkan susunan keanggotaan Komite Tata Kelola
Terintegrasi sebagai berikut:
Ketua : Yayat Sutaryat
Anggota : Klemi Subiyantoro
: Rudhyanto Mooduto : Suwarta
: Aldrin Herwany
3. Pembentukan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi
Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko Terintegrasi, melalui Surat Keputusan Direksi nomor
1146SKDIR-MR2016 tanggal 28 Desember 2016 tentang Susunan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi tersebut Bank selaku Entitas Utama telah menentukan susunan keanggotaan
Komite sebagai berikut:
Ketua merangkap anggota: Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko
Sekretaris: Pemimpin Divisi Manajemen Risiko
Merangkap sebagai Anggota Tetap Anggota Tetap:
- Direktur membawahi fungsi manajemen risiko masing-masing LJK dalam Konglomerasi Keuangan
- Pemimpin Divisi Audit Internal - Pemimpin Divisi Kepatuhan
- Pemimpin Divisi Pengendalian Keuangan - Pemimpin Divisi Manajemen Anak Perusahaan
Anggota Tidak Tetap: Pejabat Eksekutif Lembaga Jasa Keuangan dalam
Konglomerasi Keuangan yang memiliki keterkaitan dengan topik pembahasan.
4. Penyusunan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi
Sebagai Entitas Utama, Bank juga memiliki kewajiban untuk menyusun Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. Penyusunan
Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dimaksud berpedoman kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 18
POJK.032014 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Konglomerasi Keuangan serta ketentuan-ketentuan yang
berlaku bagi masing-masing Lembaga Jasa Keuangan yang tergabung di dalam Konglomerasi Keuangan. Bank telah
menetapkan pedoman tata kelola terintegrasi melalui Surat Keputusan Direksi nomor 0104SKDIR-KP2016 tanggal
15 Februari 2016 tentang Kebijakan Tata Kelola Terintegrasi Dalam Konglomerasi Keuangan PT. Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk., yang mana Kebijakan tersebut telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris
sesuai dengan Surat nomor 010DK2016 tanggal 04 Februari 2016 perihal Persetujuan Atas Kebijakan Tata
Kelola Terintegrasi.
5. Penyusunan Kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko Terintegrasi
Salah satu upaya di dalam pelaksanaan penerapan manajemen risiko terintegrasi, bank telah menyusun
Kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko Terintegrasi yang cakupannya disesuaikan dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan nomor 17POJK.032014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan.
Kebijakan manajemen risiko terintegrasi ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi nomor 0194SKDIR-MR2016
tanggal 3 Maret 2016 tentang Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi dan SK Direksi Nomor 1154SKDIR-
MR2016 Tanggal 27 Desember 2016 Tentang Pedoman Manajemen Risiko Terintegrasi sebagai implementasi dari
pilar 2 dua Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi sebagaimana tersebut diatas untuk kemudian dijadikan
pedoman penyusunan Kebijakan Manajemen Terintegrasi di perusahaan anak dan perusahaan terelasi.
6. Penyusunan Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
Sesuai Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan nomor 15 SEOJK.032015 tanggal 25 Mei 2015 perihal Penerapan
Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan bank selaku Entitas Utama wajib menyusun dan menyampaikan
Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lama 5 lima bulan
sejak tahun buku berakhir, serta mempublikasikan laporan tahunan dimaksud dalam situs web Entitas Utama paling
lama 5 lima bulan sejak tahun buku berakhir. Untuk itu, Bank telah menyusun laporan Pelaksanaan Tata Kelola
Terintegrasi bank bjb Tahun 2015 dan telah menyampaikan laporan tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan serta telah
mempublikasikan laporan tahunan dimaksud dalam situs web Bank.
Laporan Tahunan 2016
516
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
517
Growing Together with New Expanding Opportunities
xxx xxx
UNIT AUDIT INTERNAL ASSESSMENT TATA KELOLA TERINTEGRASI
Unit Audit Internal di Perseroan dijalankan oleh Divisi Audit Internal DAI. Divisi Audit Internal DAI merupakan bagian
dari struktur pengendalian internal dan merupakan seluruh bentuk kegiatan yang berhubungan dengan audit dan pelaporan
hasil audit mengenai terselenggaranya struktur pengendalian secara terkoordinasi dalam setiap tingkatan manajemen Bank.
Transparansi dan kejelasan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pengelolaan Bank, sehingga wewenang dan
independensi SKAI perlu dinyatakan dalam dokumen tertulis dari Direktur Utama Bank dengan persetujuan Dewan Komisaris
Bank, yang disebut dengan Piagam Audit Internal.
DAI berfungsi membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui aktivitas assurance dan consulting yang independen
dan objektif, sekaligus menjadi mitra manajemen dalam mewujudkan implementasi struktur pengendalian internal,
manajemen risiko, dan tata kelola di lingkungan Perseroan, serta berperan memberikan nilai tambah bagi Perseroan.
VISI DaN MISI
Visi audit internal Bank adalah menjadi strategic partner yang andal, independen, objektif, tanggap, dan terpercaya untuk
mendukung tugas Direksi dalam usaha mencapai sasaran serta menjaga nama baik Bank.
Misi audit internal Bank adalah menjalankan fungsi audit dalam mendukung tercapainya tujuan Bank yang sehat, berkembang
secara wajar, dan dapat menunjang perekonomian nasional dengan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB DIVISI aUDIt INtErNaL
Adapun tugas dan tanggung jawab Divisi Audit Internal adalah sebagai berikut.
1. Mendesain, mengembangkan dan menerapkan strategi Audit Internal, sesuai dengan ekspektasi manajemen dan
ketentuan perundang-undangan internal maupun eksternal serta mengacu kepada best practice.
2. Merekomendasikan mekanisme dan langkah-langkah kontrol yang efektif sebagai pencegahan dan koreksi dari
perkembangan yang tidak diinginkan. 3. Melakukan dan menyediakan hasil analisa, rekomendasi,
nasihat dan informasi mengenai aktivitas yang sedang dikaji serta memberikan rekomendasi bagi perbaikan kebijakan,
prosedur, manual, sistem dan penggunaan sumber daya. 4. Mendorong terciptanya suatu lingkungan yang terus
meningkat dalam hal kontrol dan kesadaran akan resiko, Sesuai Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan nomor 15
SEOJK.032015 tanggal 25 Mei 2015 perihal Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan bank bjb selaku
Entitas Utama melakukan penilaian sendiri self assessment atas pelaksanaan Tata KelolaTerintegrasi pada Konglomerasi
Keuangan dan menyampaikan laporan penilaian pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi secara berkala, setiap semester untuk
posisi akhir bulan Juni dan Desember. Disamping itu, bank bjb wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan
Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lama 5 lima bulan sejak tahun buku berakhir,
serta mempublikasikan laporan tahunan dimaksud dalam situs web Entitas Utama paling lama 5 lima bulan sejak tahun buku
berakhir.
Hasil assessment
Laporan Tahunan 2016
518
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
519
Growing Together with New Expanding Opportunities
bekerja sama erat dengan pihak manajemen senior. 5. Membantu Bank dalam mengelola kepatuhan dan resiko
operasional yang ada; dengan cara mengidentifikasi, menilai, dan mengontrolmitigasi resiko kepatuhan serta operasional
Bank. 6. Mengembangkan program dan jadwal audit per tahun, dan
mengusulkan rencana kapasitas untuk setiap penugasan. 7. Memonitor kepatuhan Bank kepada kebijakan dan prosedur,
prosedur operasional standar SOP, dan panduan serta standar internal lainnya yang berlaku.
8. Mengatur penugasan audit termasuk mengidentifikasi dan memperjelas masalah, mengkaji dan menganalisa bukti
temuan, mengkaji kertas kerja, dan mengkaji temuan serta rekomendasi audit.
9. Memastikan adanya koordinasi dengan manajemen di divisikantor cabang yang diaudit agar penugasan audit
berjalan lancar. 10. Menyediakan panduan dan dukungan bagi tim audit dalam
memecahkan masalah yang ditemui selama penugasan. 11. Memastikan agar penugasan audit selesai sepenuhnya
sesuai rencana dan sejalan dengan kebijakan, prosedur serta rencana audit internal bank.
12. Menyediakan pendapat yang jelas dan independen terhadap pihak yang diaudit, kepada manajemen dan kepada Komite
Audit dibawah Dewan Komisaris. 13. Mengelola tindak lanjut dari temuan audit utama atas
divisikantor wilayahkantor cabang secara teratur dan melaporkan jika ada masalah manajemen serta penundaan
secara teratur. 14. Memastikan adanya proses kajian dan peningkatan yang
diperlukan guna meningkatkan kerangka kerja kontrol Bank. 15. Mengidentifikasi, menilai, dan mengontrolmitigasi resiko
kepatuhan serta operasional Bank. 16. Melakukan koordinasi dalam penyusunan pengembangan
dan pengaplikasian kebijakan danatau panduan untuk mendukung kelancaran proses pengelolaan Divisi Audit
Internal. 17. Mempersiapkan, mengkoordinasikan dan mengusulkan
program kerja Divisi Audit Internal kepada Direktur yang membidangi serta mengontrol penggunaan anggaran Divisi
Audit Internal agar sesuai dengan program kerja tersebut. 18. Membina dan meningkatkan kualitas Staf Divisi Audit
Internal dalam hal efektifitas kerja. 19. Mengembangkan, , dan memfasilitasi komunikasi dengan
Divisi lain, Kantor Wilayah, Kantor Cabang, dalam hal pelaksanaan pengelolaan kinerja dan aktivitas Divisi Audit
Internal. 20. Mengelola penerapan manajemen risiko di Divisi Audit
Internal. 21. Memberikan dukungan dan arahan bagi peningkatan kinerja
Kontrol Internal Cabang. 22. Memantau pelaksanaan audit intern pada masing –
masing Lembaga Jasa Keuangan LJK dalam Konglomerasi Keuangan.
23. Mempersiapkan, mengkoordinasikan dan mengusulkan program kerja Divisi Audit Internal kepada Direktur yang
membidangi serta mengontrol penggunaan anggaran Divisi Audit Internal agar sesuai dengan program kerja tersebut.
24. Membina dan meningkatkan kualitas Staf Divisi Audit Internal dalam hal efektifitas kerja.
25. Mengembangkan dan memfasilitasi komunikasi dengan Divisi lain, Kantor Wilayah, Kantor Cabang, dalam hal
pelaksanaan pengelolaan kinerja dan aktivitas Divisi Audit Internal.
26. Mengelola penerapan manajemen risiko di Divisi Audit Internal.
27. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap Peraturan Regulator dan Peraturan Perundang-
undangan, serta Peraturan Intern lainnya yang berlaku. 28. Memonitor seluruh bidang kerja Divisi Audit Internal sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. 29. Mensosialisasikan ketentuan-ketentuan internal bank dan
ketentuan lain yang berkaitan dengan ruang lingkup tugas di lingkungan divisinya.
30. Melakukan koordinasi dalam penyediaan datadokumen terkait dengan pemeriksaan eksternal sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi.
31. Melakukan koordinasi dalam rangka menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan eksternal sesuai dengan batas
kewenangan yang diberikan Direksi. 32. Memberikan masukan dan pertimbangan yang menyangkut
bidang tugasnya kepada atasan. 33. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
PEDOMaN DIVISI aUDIt INtErNaL PIaGaM aUDIt
Piagam Audit Internal ditetapkan berdasarkanSuratKeputusan Direksi Nomor 729SKDIR-AI2014 tanggal 20 November
2014 tentangPiagam Audit Internal Internal Audit Charter. Pelaksanaan fungsi audit internal bank yang efektif wajib
memastikan pemeriksaan dan penilaian atas kecukupan dan efektivitas struktur pengendalian internal serta kualitas kinerja
Bank dalam rangka menjaga dan mengamankan kegiatan usaha Bankdenganruanglingkup tugasantara lain sebagai berikut :
Laporan Tahunan 2016
520
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
521
Growing Together with New Expanding Opportunities
a. Mengkaji efisiensi dan efektivitas sistem pengendalian internal dan manajemen risiko yang berlaku melalui kegiatan
audit internal berdasarkan penerapan GCG dan prinsip kehati-hatian.
b. Menciptakan dan mengembangkan strukturpengendalian internalBank serta menetapkan kebijakan dan prosedur
pelaksanaan audit internal yang sesuai dengan perkembangan usaha bank.
c. Mengkaji ketaatan pelaksanaan sistem pengendalian internal dan manajemen risiko yang berlaku melalui kegiatan
audit internal. d. Merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan hasil
pemeriksaan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris serta memantau tindak lanjut hasil audit.
e. Counterpart di bidang pengawasan dengan unit organisasi intern dan ekstern.
f. Pemeriksaan dan penilaian terhadap keandalan sistem pengendalian internal pada Teknologi Sistem Informasi
TSI yang berjalan maupun yang sedang dikembangkan. g. Mengkaji setiap usulan atau proposal, kebijakan atau sistem
dan prosedur dan memberi tanggapan atas kecukupan sistem pengendalian intern dan risiko dalam kebijakan atau
sistem prosedur tersebut berdasarkan penerapan GCG dan prinsip kehati-hatian.
StrUKtUr OrGaNISaSI DaN KEtUa DaI
Struktur organisasi DAI dirancang berdasarkan analisis pada faktor-faktor strategi organisasi, teknologi yang digunakan,
sumber daya manusia, strategi kedudukan, dan ukuran organisasi. DAI merupakan bagian dari struktur pengendalian
internal yang memiliki tugas untuk mengevaluasi dan berperan aktif dalam peningkatan efektivitas Sistem Pengendalian
Internal secara berkesinambungan berkaitan dengan pelaksanaan operasional Bank yang berpotensi menimbulkan
kerugian dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan oleh manajemen Bank.
KEDUDUKaN DIVISI aUDIt INtErNaL DaLaM StrUKtUr OrGaNISaSI
Berdasarkan Struktur Organisasi yang berlaku dan telah disahkan oleh Direksi melalui surat Keputusan Direksi nomor
621SKDIR-PS2015 tanggal1 Juli 2015 perihal Struktur Organisasi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten, Tbk. Divisi Audit Internal berada dalam garis komando Direktur Utama dan garis koordinasi Komite Audit.
Gambar Struktur Organisasi Divisi Audit Internal
PIHaK YaNG MENGaNGKat DaN MEMBErHENtIKaN KEtUa UNIt aUDIt
INtErNaL
Pengangkatan dan pemberhentian Pemimpin Divisi Audit Internal merupakan wewenang Direktur Utama atas persetujuan
Dewan Komisaris.Selain itu, pengangkatan dan pemberhentian jabatan Pemimpin Divisi Audit Internal wajib dilaporkan kepada
Otoritas Jasa Keuangan.
PrOfIL PEMIMPIN DaN KOMPOSISI PErSONIL DIVISI aUDIt INtErNaL
Profil dan komposisi personil Divisi Audit Internal akan diuraikan sebagai berikut.
Laporan Tahunan 2016
522
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
523
Growing Together with New Expanding Opportunities
KOMPOSISI PErSONIL DIVISI aUDIt INtErNaL
Komposisi pegawai DAI disajikan sebagai berikut: Diagram Komposisi Personil DAI
KOMPOSISI PErSONIL BErDaSarKaN GrUP
DAI terdiri atas Grup Audit Umum, Grup Audit Teknologi Informasi, Grup Anti Fraud, dan Grup Service Development
Quality Assurance. Komposisi personil DAI berdasarkan struktur organisasi DAI disajikan sebagai berikut:
Diagram Komposisi Personil DAI Berdasarkan Grup
PrOfIL PEMIMPIN DIVISI aUDIt INtErNaL
Gegeg Mintorogo
xxxxx xxxxxx
Warga Negara Indonesia, usia 47 Tahun. Sejak Juni 2015, Beliau memimpin DAI sesuai dengan Surat Keputusan Direksi
Nomor 532SKDIR-SDM2015. Pendidikan dan sertifikasi yang pernah ditempuhnya antara lain adalah Akuntan dari Universitas
Diponegoro, Master dari Universitas Trisakti, International Advanced Certified in Compliance Financial Crime dari
Manchester Business School, BSMR level 5, Qualified Internal Auditor danLeadership Program dari Monash Business School.
Sebelum bergabung dengan bank bjb, ybs. mulai berkarier di Arthur Andersen CO, Vice President di Bank Mandiri dan
Senior Vice President di PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Persero.
Laporan Tahunan 2016
524
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
525
Growing Together with New Expanding Opportunities
KOMPOSISI PErSONIL BErDaSarKaN LaMa BEKErJa DaN PENDIDIKaN
Komposisi pegawai audit berdasarkan lama bekerja dan pendidikan disajikan sebagai berikut.
Jumlah Auditor Internal Berdasarkan Pengalaman Bekerja
Tabel Jumlah Auditor Internal Berdasarkan Strata Pendidikan
SErtIfIKaSI PrOfESI DIVISI aUDIt INtErNaL
Auditor internal profesi yang membutuhkan kemampuan yang lebih dibandingkan dengan unit kerja lainnya. Salah satu
parameter yang menjadi tolak ukur kemampuan dan keahlian auditor adalah pengalaman perbankan baik dari segi operasional,
bisnis dan supporting. Selain pengalaman perbankan, strata pendidikan dan sertifikasi juga merupakan faktor penting.
Hampir semua pegawai audit telah tersertifikasi. Komposisi sertifikasi pegawai disajikan dalam tabel berikut.
Tabel Komposisi Sertifikasi Pegawai Audit No
jenis Sertifikasi jumlah
1 BSMr1
12 2
BSMr2 7
3 BSMr3
7 4
BSMr4 1
5 BSMr5
1 6
QIa 1
7 erMCp
1 8
CISSp 1
9 Caak
6 10
CFe 1
11 Cfra
1 12
BreVeT aB 3
Total 42
KODE EtIK aUDItOr
Untuk memastikan independensi, objektivitas dan profesionalisme dalam melaksanakan fungsinya, maka Auditor
Internal wajib memiliki sikap mental dan etika serta tanggung jawab profesi yang tinggi, sehingga kualitas hasil kerjanya dapat
dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan untuk membantu terwujudnya perkembangan Bank yang wajar dan sehat.
Attitude
Auditor Internal memegang teguh dan menjabarkan prinsip- prinsip audit dalam seluruh proses audit internal. Sikap mental
yang menjadi prinsip Auditor Internal adalah suatu pernyataan sikap fundamental atau kebenaran umum maupun individual
yang dijadikan oleh Auditor Internal sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak, meliputi namun tidak terbatas
pada hal-hal sebagai berikut. a. Kejujuran, Auditor Internal mampu mengemukakan
pendapat secara jujur dan bijaksana, sesuai dengan hasil temuannya.
b. Integritas, Auditor Internal bersikap dan bertindak sesuai norma yang berlaku umum.
c. Objektif, Auditor Internal menunjukkan obyektivitas
Laporan Tahunan 2016
526
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
527
Growing Together with New Expanding Opportunities
profesional dalam mengumpulkan, mengevaluasi dan mengkomunikasikan informasi mengenai Auditee yang
diperoleh dari pelaksanaan penugasan auditkonsultasi yang dilakukannya, serta tidak terpengaruh oleh faktor
subyektivitas maupun kepentingan pribadi.
d. Kerahasiaan, Auditor Internal sangat menjunjung tinggi faktor kerahasiaan, sangat menjaga nilai dan kepemilikan
informasi yang diperoleh, dan hanya dapat mengungkapkan kepada pihak yang berhak terkecuali ada kewajiban yang
didukung dan dilandasi aspek legalitashukum.
e. Kompetensi, Auditor Internal selalu berusaha meningkatkan kemampuannya dan menerapkan pengetahuan, keahlian
dan pengalaman yang diperlukan dalam melaksanakan tugasnya.
f. Ketekunan, Auditor Internal memiliki ketekunan dan keuletan dalam menelusuri masalahindikasi yang dihadapi guna
memperoleh bukti-bukti yang akan mendukung temuannya. g. Loyalitas, Auditor Internal menunjukkan loyalitas kepada
tanggung jawab profesinya. h. Role Model Budaya Perusahaan, Auditor Internal menjadi
role model implementasi budaya perusahaan melalui pemahaman, penghayatan dan penerapan butir-butir
perilaku Go SPIRIT dalam setiap aktivitas profesionalnya.
Ethics
Auditor Internal memiliki perilaku menjunjung tinggi nilai etika yang berlaku umum, antara lain:
a. Auditor Internal Bank harus jujur, objektif dan selalu menjunjung tinggi kinerja audit yang dicerminkan dari tugas
dan tanggung jawabnya. b. Auditor Internal Bank memiliki loyalitas terhadap Bank,
dan tidak terlibat dalam keanggotaan organisasi maupun kegiatan lain yang dilarang oleh pemerintah.
c. Auditor Internal Bank mengutamakan profesionalisme, yaitu menggunakan segala pengetahuan, keahlian dan
pengalaman audit internal yang dimiliki dalam setiap penugasan yang dilaksanakannya.
d. Auditor Internal Bank tidak diperbolehkan ikut terlibat dalam organisasi lain yang memiliki benturan kepentingan dengan
Bank atau berkedudukan pada posisi yang membatasi independensi dan obyektivitasnya.
e. Auditor Internal Bank tidak diperbolehkan menerima keuntungan dari obyek yang diperiksa atau menyalahgunakan
jabatannya untuk memperoleh keuntungan. f. Auditor Internal Bank harus selalu mengacu pelaksanaan
tugasnya kepada standar praktik profesi auditor internal yang berlaku.
g. Auditor Internal Bank wajib memanfaatkan semua tambahan pengetahuan yang diperoleh semata-mata untuk
meningkatkan kemampuan pengawasan Bank. h. Dalam melaporkan hasil audit, Auditor Internal Bank harus
selalu mendasarkan pada bukti-bukti tertulis yang dapat diandalkan.
i. Auditor Internal Bank harus selalu berusaha meningkatkan keahliannya untuk menunjang pelaksanaan tugasnya.
j. Auditor Internal Bank harus selalu menjaga sikap dan tingkah laku dihadapan Auditee yang diperiksa maupun
manajemen dalam rangka menjaga citra profesionalnya.
PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI PErSONIL DIVISI aUDIt INtErNaL
Dalam pengembangan karyawan DAI, selama tahun 2016 telah dilakukan peningkatan kualitas kerja tim audit dengan
melaksanakan training dan pelatihan baik internal maupun eksternal. Training dan pelatihan internal tersebut dilakukan
dengan cara diskusi diantara Kepala DAI, Direksi dan para auditor terhadap Kebijakan dan Prosedur Internal Bank. Sedangkan
training dan pelatihan secara eksternal dilakukan dengan cara mengikuti pelatihan dan training yang diselenggarakan oleh
pihak
Tanggal Pelatihan
jumlah Peserta
09 Januari 2016 Seminar Transaksi Forfaiting
1 11-15 Januari 2016
operasional Bank Dasar 3
18-19 Januari 2016 pelatihan analisa pemberian Kredit Kendaraan Bermotor KKB
1 3-4 Februari 2016
human resources audit 3
3-5 Februari 2016 Training of Trainer Tunas Integritas program pengendalian Gratifikasi
1 4-5 Februari 2016
achievement orientation program 3
12-14 Februari 2016 Character Building Career Development program
13 18-20 Februari 2016
Visionary Leadership 3
10-11 Maret 2016 Change Leader
1 14-15 Maret 2016
pengembangan Kompetensi eksekutif 4
15-17 Maret 2016 audit Bank perkreditan rakyat
3 14-24 Maret 2016
Manajer Lini pertama 30
21-22 Maret 2016 operational risk Stress Test
3 21-23 Maret 2016
risk Management Bagi officer 5
7-8 april 2016 akuntansi Bank Dasar
5 20-21 april 2016
high Impact Communication 2
Laporan Tahunan 2016
528
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
529
Growing Together with New Expanding Opportunities
24 april – 1 Mei 2016 Character Building untuk pemimpin Grup Dan assistant Vice president
4 25 april 2016
refreshment Sertifikasi Manajemen risiko 7
30 april 2016 ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 5
1 2-4 Mei 2016
Treasury audit For Banking 3
9-10 Mei 2016 professional Secretary
1 18 Mei 2016
Komunikasi publik Yang efektif 2
23-24 Mei 2016 Communication Skills how To Boost Youre Confidence
1 23-24 Mei 2016
program pengembangan Kompetensi 1
11 Juni 2016 Sertifikasi Manajemen risiko Level 3
1 15-17 Juni 2016
Training For Trainers 1
18-22 Juli 2016 The Victoria Indonesia Leadership program
2 17-24 Juli 2016
Character Building Middle Management 8
15 agustus 2016 refreshment Sertifikasi Manajemen risiko Memahami analisa Kredit Komersial Secara
Komprehensif Mitigasi risikonya 3
27 agustus 2016 ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 2
1 29-30 agustus 2016
Trade Finance audit 1
5-9 September 2016 audit Forensik Sertifikasi Certified Forensic auditor
1 5-26 September 2016
Certified Internal auditor CIa 3
13-14 September 2016 Corporate Culture Summit
1 20-21 September 2016
pengembangan Kompetensi Bagi Manager 2
13-14 oktober 2016 I-Transform
1 24-28 oktober 2016
pelatihan Dan Sertifikasi Certified Information Systems Security professional CISSp 1
10-11 november 2016 promoting Internal audit roles To enhance protect organization Values
1 17 november 2016
Sertifikasi Certified Information Systems Security professional CISSp 1
10 Desember 2016 ujian Sertifikasi CISa Certified Inforamtion System auditor
1
LaPOraN SINGKat PELaKSaNaaN KEGIataN DIVISI aUDIt INtErNaL taHUN 2016
Pelaksanaan pemeriksaan selama Tahun 2016 telah sesuai dengan rencana pemeriksaan DAI yang meliputi berbagai aspek
pemeriksaan internal secara menyeluruh dengan ringkasan kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan audit umum dan audit TI terhadap beberapa
objek audit sesuai dengan Rencana Kerja DAI. 2. Temuan hasil pemeriksaan pada umumnya berupa adanya
beberapa implementasi, pengendalian intern dan fungsi supervisor yang belum optimal. Atas temuan tersebut, telah
diberikan rekomendasi yang bersifat korektif dan preventif serta dimonitor tindaklanjutnya.
3. Terhadap hasil audit khusus, Divisi Audit Internal telah menyampaikan rekomendasi strategis khususnya pada
peningkatan fungsi pengendalian internal dan penerapan prinsip kehatian – hatian prudential banking.
4. Secara keseluruhan hasil review yang dilakukan oleh bagian Service Development Quality Assurance terhadap proses
pemeriksaan selama tahun 2016 pada umumnya telah memadai.
PrOGraM KErJa DIVISI aUDIt INtErNaL
Disamping program pemeriksaan, program kerjalainnya yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rangkaian aktivitas Divisi
Audit Internal juga telah terlaksana dengan baik diantaranya yaitu:
a. Implementasi Whistleblowing System; b. Forum Group Discussion FGD Kontrol Internal Cabang
KIC; c. Sosialisasi Anti Fraud kepada seluruh insan Bank bjb;
d. Divisi Audit Internal Improvement Program Workshop; e. Pendampingan pemeriksaan regulator eksternal.
MEtODE aUDIt
DAI menerapkan metode audit dengan pendekatan audit berbasis risiko. Metode ini berfokus pada proses bisnis business
process-focused dalam penilaian risiko dan pelaksanaan auditnya, terutama pada area-area yang sangat menentukan
kesuksesan bisnis auditee. Metode audit berbasis risiko ini bertujuan untuk:
a. Memberikan nilai tambahbagioperasional Bankyang
dilaksanakanolehauditee; b. Meningkatkanefektivitas pelaksanaan audit pada area-area
yang berisiko rendah; c. Memberikan penilaian serta penelaahan terhadap risiko
yang ada secara lebih menyeluruh dalam menjaga serta mengurangi risiko Bank;
d. Menyusundanmenyampaikan temuan serta rekomendasi yangselaras dengan tujuan utama objectives Bank
corporate; e. Memposisikan DAI sebagai agen perubahan bagi Bank
corporate change agent;
PELaKSaNaaN KEGIataN DIVISI aUDIt INtErNaL taHUN 2016
Selama tahun 2016, pelaksanaan kegiatan audit yang dilakukan oleh Divisi Audit Internal telah terealisasi seluruhnya bahkan
Laporan Tahunan 2016
530
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
531
Growing Together with New Expanding Opportunities
dapat melebihi target, hal tersebut karena adanya tambahan pemeriksaan Kantor Cabang dan surprise audit.
Tabel Realisasi Kerja Audit Interrnal jenis Pemeriksaan
Rencana Realisasi
audit umum Divisi
5 5
Kantor Cabang 30
33 audit Teknlogi Informasi
5 5
audit Khusus Fraud 3
audit Surprise 12
Selain melakukan pemeriksaan, Divisi Audit Internal memiliki tugas untuk menyampaikan laporan pokok-pokok hasil audit
dan sebagai fasilitator pemeriksaan eksternal. Pada tahun 2016, Divisi Audit Internal telah menyampaikan laporan audit
fraud dan laporan pokok-pokok hasil audit kepada Otoritas Jasa Keuangansetiap semester sertamenjadi fasilitator pemeriksa
Otoritas Jasa keuangan dan BPK-RI
Audit Internal membantu Direksi dan Komisaris dalam melaksanakan tata kelola bank, antara lain dengan:
1. Melakukan evaluasi yang obyektif atas risiko dan sistem pengendalian intern yang berjalan saat ini;
2. Melakukan analisis yang sistematis atas proses bisnis dan pengendaliannya;
3. Melakukan review untuk memastikan pengamanan Aset Bank;
4. Menyampaikan informasi atas terjadinya kecurangan Fraud;
5. Memastikan pelaksanaan kepatuhan terhadap berbagai peraturan yang berlaku;
6. Melakukan review atas kinerja operasional dan finansial; 7. Merekomendasikan penggunaan sumber daya agar lebih
efektif dan efisien; 8. Melakukan penelaahan terhadap pencapaian tujuan dan
obyektif; 9. Memberikan masukan mengenai ketaatan terhadap
Budaya Perusahaan dan Intisari Butir-Butir Perilaku Budaya Perusahaan yang berlaku
EfEKtIVItaS DaN CaKUPaN PELaKSaNaaN aUDIt INtErNaL
Ruang lingkup audit internal meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan, efektivitas sruktur pengendalian internal
yang dimiliki, penilaian kualitas kinerja, dan penilaian Performance Objective. Tujuannya adalah untuk menilai sistem pengendalian
intern telah berfungsi sebagaimana mestinya sehingga tujuan Bank akan tercapai secara efisien dan ekonomis.
PENILaIaN KECUKUPaN StrUKtUr PENGENDaLIaN INtErNaL
Pemeriksaan dan penilaian atas kecukupan dari struktur pengendalian internal bertujuan untuk menentukan sampai
seberapa jauh sistem yang telah ditetapkan dapat diandalkan kemampuannya untuk memberikan keyakinan yang memadai
bahwa tujuan dan sasaran Bank dapat dicapai secara efisien dan ekonomis.
PENILaIaN EfEKtIVItaS StrUKtUr PENGENDaLIaN INtErNaL
Pemeriksaan dan penilaian atas efektivitas dari struktur pengendalian internal bertujuan untuk menentukan sejauh
mana struktur tersebut sudah berfungsi dengan baik.
PENILaIaN KUaLItaS KINErJa
Pemeriksaan dan penilaian atas kualitas kinerja dimaksudkan untuk menentukan sejauh mana tujuan dan sasaran Bank
telah tercapai.
PENILaIaN PErfOrMaNCE OBJECtIVES
DAI melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan operasional dengan tujuan
untuk menentukan sejauh mana perencanaan, organisasi, pelaksanaan, dan monitoring kegiatan telah dilaksanakan
dengan baik sehingga mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Bank.
Laporan Tahunan 2016
532
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
533
Growing Together with New Expanding Opportunities
xxx
AKUNTAN PUBLIK
Berdasarkan Peraturan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32POJK.032016 tentang perubahan atas No. 6POJK.032015
tentang “Transparansi dan Publikasi Laporan Bank”, audit atas Laporan Keuangan bank bjb untuk tahun buku 2016 telah
dilakukan oleh akuntan publik yang independen, kompeten, profesional dan obyektif sesuai dengan Standar Profesional
Akuntan Publik, serta perjanjian kerja dan ruang lingkup audit yang telah ditetapkan.
Agar proses audit sesuai dengan Standar Profesional Akuntan dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang telah
ditetapkan serta selesai sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan, maka secara rutin dilakukan pertemuan-
pertemuan yang membahas beberapa permasalahan penting yang signifikan.
bank bjb selalu berupaya meningkatkan komunikasi antara Akuntan Publik, Komite Audit dan Manajemen bank bjb untuk
dapat meminimalisir kendala-kendala yang terjadi selama proses audit berlangsung.
PENEraPaN fUNGSI aUDIt EKStErNaL
Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Bank dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan Audit
Eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik KAP. Auditor Eksternal yang memeriksa laporan keuangan Bank bjb
tahun buku 2016 ditetapkan melalui RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Komite Audit. Proses
pemilihannya dilakukan sesuai dengan mekanisme pengadaan barang dan jasa yang berlaku. Untuk menjamin independensi
dan kualitas hasil pemeriksaan, Auditor Eksternal yang ditunjuk tidak boleh memiliki benturan kepentingan dengan Bank.
Dalam penggunaan Auditor Eksternal, bank bjb mengacu pada ketentuan dari Peraturan Menteri Keuangan No. 17
PMK.012008 tanggal 5 Februari 2008 pasal 3 ayat 1 yang menyebutkan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan
keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 enam tahun buku berturut-turut dan oleh seorang
Akuntan Publik paling lama untuk 3 tiga tahun buku berturut- turut.
bank bjb selalu berupaya meningkatkan komunikasi antara Kantor Akuntan Publik, Komite Audit dan Manajemen untuk
dapat meminimalisir kendala-kendala yang terjadi selama proses audit berlangsung. Agar proses audit sesuai dengan
Standar Profesional Akuntan serta perjanjian kerja dan ruang lingkup audit yang telah ditetapkan dan selesai sesuai
dengan target waktu yang telah ditetapkan, secara rutin dilakukan pertemuan-pertemuan yang membahas beberapa
permasalahan penting yang signifikan.
PENUNJUKaN aKUNtaN PUBLIK
Penunjukan Kantor Akuntan Publik dan biaya audit telah sesuai dengan keputusan RUPS Tahunan dan merupakan Kantor
akuntan Publik dan Akuntan Publik partner in-charge yang terdaftar di Bank Indonesia. Audit Laporan Keuangan bank bjb
yang berakhir 31 Desember 2016 dilaksanakan berdasarkan SPK Nomor 0277PSS102016 tanggal 21 Oktober 2016
kepada KAP Purwantono, Sungkoro, Surja dengan biaya audit sebesar Rp. 2.145.000.000,- dua milyar seratus empat
puluh lima juta rupiah sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai 10 dan Out-of-Pocket OPE.
Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan KAP telah memenuhi aspek-aspek:
1. Kapasitas KAP; 2. Legalitas perjanjian kerja;
3. Ruang lingkup audit; 4. Standar Profesional Akuntan Publik; dan
5. Komunikasi antara KAP dengan pihak terkait.
KaNtOr aKUNtaN PUBLIK, NaMa aKUNtaN DaN fEE PErIODE 5 taHUN tEraKHIr
Tabel Kantor Akuntan Publik, Nama Akuntan, Fee dan Izin KAP Periode 5 Tahun Terakhir Tahun
Kantor Akuntan Publik
NamaAkuntan Partner Penanggungjawab
Periode Fee
Izin KAP
2016 Kap ernst Young
Sinarta 2 Tahun
2.145.000.000 no. 603KM.12015 Tanggal 14 Juli 2015
2015 Kap ernst Young
Sinarta 1.950.000.000
no. 603KM.12015 Tanggal 14 Juli 2015 2014
Kap ernst Young Benyanto Suherman
3 Tahun 1.675.000.000
Keputusan Menteri Kauangan no. 381KM.12010 2013
Kap ernst Young Benyanto Suherman
1.675.000.000 Keputusan Menteri Kauangan no. 381KM.12010
2012 Kap ernst Young
Benyanto Suherman 1.550.000.000
Keputusan Menteri Kauangan no. 381KM.12010
JaSa LaIN YaNG DIBErIKaN aKUNtaN
KAP Purwantono, Sungkoro, Surja tidak memberikan jasa lain kepada bank bjb pada tahun 2016 sehingga terhindar dari
kemungkinan benturan kepentingan.
Laporan Tahunan 2016
534
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
535
Growing Together with New Expanding Opportunities
xxx
MANAJEMEN RISIKO
Sistem manajemen risiko yang efektif merupakan salah satu komponen yang penting dalam manajemen bank dan landasan
untuk menjalankan organisasi bank dengan sehat, aman dan baik. Sistem manajemen risiko akan mengarahkan aktivitas
pada misi dan tujuan bank yang sudah ditetapkan, yaitu untuk mencapai target laba jangka panjang yang terus meningkat dan
berkesinambungan, serta meningkatkan alokasi permodalan secara optimal yang mendukung aktivitas operasional yang
sehat.
Sistem dimaksud akan membantu manajemen dalam melakukan pemantauan terhadap ketentuan dan hukum yang
berlaku, kebijakan, rencana, ketentuan serta prosedur internal. Disamping itu, sistem manajemen risiko juga dapat mengurangi
risiko sistemik systemic risk yang dapat merugikan bank baik secara material maupun immaterial.
Penerapan sistem manajemen risiko Perseroan mengacu pada STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO
Sistem manajemen risiko yang efektif bisa terwujud dari terlibatnya seluruh organ Perseroan. Susunan organisasi sistem
manajemen risiko melibatkan peran Dewan Komisaris dan , Direksi dan, serta...
DIVISI MANAJEMEN RISIKO
tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB DIVISI MaNaJEMEN rISIKO
Divisi Manajemen Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.
1. Menyusun dan menetapkan Rencana Bisnis Divisi Manajemen Risiko yang sejalan dengan strategi
perusahaan. 2. Membantu Direksi danatau Komite Manajemen Risiko
serta risk raking unit terkait penerapan strategi dan kerangka manajemen risiko sesuai ruang lingkup berdasarkan
ketentuan yang berlaku. 3. Membantu Direksi danatau Komite Manajemen Risiko
Terintegrasi serta risk raking unit terkait penerapan strategi dan kerangka manajemen risiko terintegrasi sesuai ruang
lingkup berdasarkan ketentuan yang berlaku. 4. Melakukan pengembangan alat dan prosedur dalam proses
manajemen risiko bank serta proses manajemen risiko terintegrasi.
5. Melakukan pengembangan metodologi dalam penerapan manajemen risiko bank.
6. Melakukan pemantauan atas pengembangan penerapan manajemen risiko bank.
7. Melakukan pemantauan posisieksposur risiko secara keseluruhan maupun per jenis risiko serta pemantauan
atas kejadian pelampauan limit risiko dalam rangka mitigasi risiko oleh risk taking unit.
8. Melakukan pemantauan Risiko pada konglomerasi Keuangan dengan melakukan pemantauan terhadap
hasil penilaian profil Risiko setiap LJK dalam Konglomerasi Keuangan, tingkat Risiko setiap jenis Risiko secara
terintegrasi, dan profil Risiko secara terintegrasi.
9. Melakukan evaluasi atas pelaporan-pelaporan terkait penerapan manajemen risiko bank dan manajemen risiko
terintegrasi sesuai dengan ruang lingkup Divisi Manajemen Risiko.
10. Melakukan evaluasi atas kajian risiko terkait usulan pengembangan produk danatau aktivitas baru serta
perubahan yang meningkatkan eksposur risikonya. 11. Melakukan evaluasi atas kajian risiko usulan lini bisnis
baru bersifat strategis antara lain berupa masuknya suatu entitas dalam Konglomerasi Keuangan yang berpengaruh
signifikan terhadap eksposur Risiko Konglomerasi Keuangan.
12. Melakukan koordinasi dalam penyusunan, pengembangan dan pengaplikasian kebijakan danatau panduan untuk
mendukung kelancaran proses pengelolaan Divisi
Laporan Tahunan 2016
536
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
537
Growing Together with New Expanding Opportunities
Manajemen Risiko. 13. Mempersiapkan, mengkoordinasikan dan mengusulkan
program kerja Divisi Manajemen Risiko kepada Direktur yang membidangi serta mengontrol penggunaan anggaran
Divisi Manajemen Risiko agar sesuai dengan program kerja tersebut.
14. Membina dan meningkatkan kualitas Staf Divisi Manajemen Risiko dalam hal efektivitas kinerja.
15. Mengembangkan dan memfasilitasi komunikasi dengan DivisiUnit Kerja lain, Kantor Wilayah, Kantor Cabang dalam
hal pengelolaan kinerja dan aktivitas Divisi Manajemen Risiko.
16. Mengelola penerapan manajemen risiko di Divisi Manajemen Risiko.
17. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap Peraturan Regulator dan Peraturan Perundang-
undangan, serta Peraturan Intern lainnya yang berlaku. 18. Memonitor seluruh bidang kerja Divisi Manajemen Risiko
telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 19. Mensosialisasikan ketentuan-ketentuan internal bank dan
ketentuan lain yang berkaitan dengan ruang lingkup tugas di lingkungan divisinya.
20. Melakukan koordiansi dalam penyediaan datadokumen terkait dengan pemeriksaan internal dan eksternal sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi.
21. Melakukan koordinasi dalam rangka menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal sesuai
dengan batas kewenangan yang diberikan Direksi. 22. Memberikan masukan dan pertimbangan yang menyangkut
bidang tugasnya kepada atasan. 23. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
PrOfIL KEPaLa DIVISI MaNaJEMEN rISIKO
Warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung. Lahir pada 7 Juni 1967
saat ini berusia 49 tahun. Meraih gelar Sarjana di bidang Studi Pembangunan
dari Universitas Padjadjaran pada tahun 1990. Menjabat sebagai Pemimpin
Divisi Manajemen Risiko sejak 2016 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No
0361SKDIR-SDM2016. x
Cecep trisna
PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI BIDaNG MaNaJEMEN rISIKO
Di bidang pengembangan sumber daya manusia, Perseroan telah melaksanakan program pengembangan SDM di bidang
pendidikan dan pelatihan bagi pejabat manajemen risiko dan mengikutsertakan seluruh pegawai sesuai job specification
termasuk di Divisi Manajemen Risiko, dalam rangka sertifikasi manajemen risiko.
Perseroan secara berkala mengadakan pendidikan dan pelatihan serta aktif mengikutsertakan staf dan pejabatnya dalam
seminar yang terkait dengan manajemen risiko. Perseroan juga mengikutsertakan beberapa pegawai dan pejabat di satuan
kerja manajemen risiko untuk mengikuti program magister di bidang manajemen risiko serta perbankan dan keuangan.
Pengembangan kompetensi yang diikuti anggota Divisi Manajemen Risiko selama 2016, sebagai berikut.
Tabel Pengembangan Kompetensi Divisi Manajemen Risiko Tanggal Pelaksanaan
Pelatihan jumlah Peserta
09 Januari 2016 Seminar Transaksi Forfaiting
1 13-14 Januari 2016
Seminar executive roundtable Konglomerasi Jasa Keuangan Di Indonesia 3
14-15 Januari 2016 pelatihan Communication Skills
1 17-23 Januari 2016
Character Building 2
18-19 Januari 2016 pelatihan analisa pemberian Kredit Kendaraan Bermotor KKB
1 25 Januari 2016 – 7 Februari 2016
pengenalan perbankan Bagi Calon pegawai bank bjb on Boarding program 2
25 Januari 2016 – 7 Februari 2016 pengenalan perbankan Bagi Calon pegawai bank bjb on Boarding program
96 12-14 Februari 2016
Character Building Career Development program 3
22-24 Februari 2016 Change agent
1 22-23 Februari 2016
program pengembangan Kompetensi eksekutif 1
3 Maret 2016 reputation risk how To handle Media and Social Media
1
Laporan Tahunan 2016
538
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
539
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Pengembangan Kompetensi Divisi Manajemen Risiko Tanggal Pelaksanaan
Pelatihan jumlah Peserta
7-8 Maret 2016 analisa Manajemen risiko Kredit problem Solving
1 10-11 Maret 2016
Learn Best practise Methods For Measuring and Managing risk 2
10-11 Maret 2016 Change Leader
1 14 Maret 2016
refreshment Sertifikasi Manajemen risiko 1
14-15 Maret 2016 pengembangan Kompetensi ekesekutif
2 14-15 Maret 2016
Service excellent For SBM 1
14-24 Maret 2016 Manajer Lini pertama
1 14-15 Maret 2016
akuntansi Bank Dasar 1
14-15 Maret 2016 Leadership Foundations
1 17-18 Maret 2016
Implementing an Integrated Governance, risk Management and Compliance GrC Framework For Financial Services Industry
1 21-22 Maret 2016
operational risk Stress Test 3
4-8 april 2016 Certified risk Management professional CrMp umum
1 5-6 april 2016
akuntansi Bank Dasar 2
6-7 april 2016 risk Modelling In Financial Markets
2 11-14 april 2016
aLMa 1
13-14 april 2016 pelatihan high Impact Communication
2 18-22 april 2016
operasional Bank Dasar 1
18-20 april 2016 administrasi Kredit Dan Bisnis Legal
1 20-21 april 2016
akuntansi Bank Dasar 1
21-22 april 2016 persiapan ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 1
2 24 april 2016 – 1 Mei 2016
Character Building untuk pemimpin Grup dan assistant Vice president 3
28 – 29 april 2016 operational risk advanced Measurement approach In practice
2 30 april 2016
ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 1 1
8-15 Mei 2016 Character Building untuk pemimpin Grup dan assistant Vice president bank bjb
1 09-13 Mei 2016
operasional Bank Dasar 1
09-10 Mei 2016 professional Secretary
1 11-12 Mei 2016
Business Continuity Management In Banking 2
17-19 Mei 2016 Trade Finance For Managers
1 18-19 Mei 2016
Fungsi Kepatuhan Dan Manajemen risiko optimalisasi peran, Fungsi, Tugas, dan output Bagi Bank
3 19-20 Mei 2016
Credit risk Stress Testing penyusunan Skenario, pengukuran Dan evaluasi Stress Test Model 1
23-24 Mei 2016 program pengembangan Kompetensi
1 23-24 Mei 2016
risk Liquidity risk Stress Test Model-reverse Stress Test 2
2-3 Juni 2016 persiapan ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 1
4 8-10 Juni 2016
refreshment Kredit Korporasi Dan Komersial untuk Manajer 1
11 Juni 2016 ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 1
4 13-15 Juni 2016
risk Management Bagi officer 1
15-17 Juni 2016 Training For Trainers
2 20 Juni 2016
Workshop Kemahiran hukum Menelaah peraturan Mahkamah agung nomor 2 Tahun 2015 Tentang Tata Cara penyelesaian Gugatan Sederhana Sebagai Langkah penyelesaian
permasalahan Kredit 1
Tabel Pengembangan Kompetensi Divisi Manajemen Risiko Tanggal Pelaksanaan
Pelatihan jumlah Peserta
20 Juni 2016 refreshment Sertifikasi Manajemen risiko Bank Treasury Financial products risk
Management Development 1
20-21 Juni 2016 pelatihan persiapan ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 2
1 25 Juni 2016
ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 2 2
17 Juli 2016 Character Building Middle Management
1 28-29 Juli 2016
persiapan ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 1 5
3-5 agustus 2016 analisis Lingkungan hidup TaL
1 6 agustus 2016
ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 1 5
8-9 agustus 2016 persiapan ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 2
2 11-12 agustus 2016
KrI, rCSa and advanced Measurement approach 3
11-12 agustus 2016 akuntansi Bank Dasar
1 13 agustus 2016
ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 2 2
13 agustus 2016 pembekalan Motivasi pada pengukuhan pegawai Tetap Dan acceleration program
2 15-16 agustus 2016
Training For Trainers 2
18-19 agustus 2016 Corporate Culture and Transformation
1 18-19 agustus 2016
Communication Skills 1
24-25 agustus 2016 operational risk penerapan Manajemen risiko operasional Menggunakan Strategi Yang efektif
2 24-26 agustus 2016
Konglomerasi Keuangan Manajemen risiko, Tata Kelola, permodalan 3
5-6 September 2016 persiapan ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 2
1 5-6 September 2016
Cara Melakukan assessment Dan Mengintegrasikan profil risiko 8 risiko Menuju peringkat Komposit 1 atau 2
2 8-9 September 2016
persiapan ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 1 3
13-14 September 2016 Corporate Culture Summit
1 17 September 2016
ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 2 1
17 September 2016 ujian Sertifikasi Manajemen risiko Level 1
3 20-21 September 2016
Cara Cepat Dan Tepat Menyusun Kebijakan Dan prosedur Yang efektif 1
21-22 September 2016 3 Tiga Kesalahan Dalam Menghitung Ckpn Implementasi Ifrs
1 22-23 September 2016
executive Corporate Law For non Lawyer 2
22 September 2016 Business Continuity Management From The perspective of enterprise risk Management
1 23 September 2016
refreshment Sertifikasi Manajemen risiko 2
28-29 September 2016 Dampak penerapan Basel III Terhadap Kebutuhan permodalan Bank, Icaap, Dan Strategi
optimalisasi aTMr risiko Kredit 4
11-12 oktober 2016 pengembangan Kompetensi Bagi Manager
1 20-21 oktober 2016
Best practice Model Credit risk Management 3
20-21 oktober 2016 anti pencucian uang pencegahan pendanaan Terorisme
1 24-25 oktober 2016
Implementation of risk Management process For Market, Liquidity 3
25-28 oktober 2016 analisis Lingkungan hidup
1 3-4 november 2016
advanced Measurement approach Modeling, Measuring Backtesting 4
3 november 2016 Seminar prospek perekonomian nasional 2017 peluang Dan Tantangan Industri perbankan
2 9-10 november 2016
Inside The Mind of The Leader 1
14-15 november 2016 understanding asset Liabilities Management aLMa
3
Laporan Tahunan 2016
540
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
541
Growing Together with New Expanding Opportunities
SErtIfIKaSI MaNaJEMEN rISIKO
Tabel Sertifikasi Manajemen Risiko Level Sertifikasi
jabatan jumlah Pegawai
SIStEM MaNaJEMEN rISIKO
DaSar PENEraPaN MaNaJEMEN rISIKO
Regulasi
PENEraPaN MaNaJEMEN rISIKO
Penerapan Sistem Manajemen Risiko bank bjb berdasarkan empat cakupan:
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi sebagai bagian dari peran pengawasan manajemen.
2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit sebagai pedoman penerapan manajemen risiko.
3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen.
4. Sistem pengendalian internal yang menyeluruh. Misi dan objektif dari pengelolaan risiko bank harus berpedoman
kepada konsep pengendalian risiko yang terukur secara konsisten dan akurat, sehingga bank dapat mengalokasikan
modalnya secara lebih efektif dan efisien untuk kepentingan usahanya. Metodologi proses pengelolaan manajemen risiko
menggambarkan secara lengkap rencana manajemen risiko yang logis yang dilaksanakan pada tiga tingkatan yang berbeda,
yaitu: level strategis, level transaksi dan level portofolio: 1. Level pertama merupakan perspektif makro. Proses dimulai
dengan analisa risiko dan imbal-hasil berdasarkan rencana kerja business plan. Tahap berikutnya dimulai dengan
perubahan budaya kerja yang menggambarkan pandangan bank tentang risiko. Proses ini dimulai dan menjadi
tanggung jawab utama dari Dewan Direksi. Dewan Direksi berkewajiban membangun budaya risiko dan organisasi
manajemen risiko, serta memasukkan proses risiko sebagai bagian yang penting dalam menetapkan rencana strategis
perusahaan. Pembentukan budaya manajemen risiko memerlukan perubahan organisasi yang cukup mendasar.
Hal tersebut diperlukan agar manajemen dapat menangani secara langsung masalah risiko yang dihadapi misalnya
risiko pasar tingkat suku bunga, nilai tukar dan lain-lain, dan risiko kredit yang terkait dalam perjanjian dengan
counterparty. Komite Manajemen Risiko bertugas untuk mengembangkan budaya risiko dan menetapkan arahan
untuk seluruh aktivitas yang mengandung risiko;
2. Level kedua level transaksi dan level ketiga portofolio membahas elemen yang lebih spesifik berupa konsep
risiko, perangkat trading, model analisis, metodologi statistik, pengamatan data historis dan analisa pasar,
yang semuanya merupakan faktor penting dalam sistim manajemen risiko yang rasional.
Rencana Us aha Kesadaran Terhadap Risiko
Penetapan P eran Proses P engambilan Risiko
Product Risk Taking Rencana Pengenalan P roduk
Lim it Ri siko Tahunan Risiko P asar, Risiko Likuidit as,
Risiko K redit
Rencana Pengawasan Internal
Penelitian Pas ar Bank-wide Ris k Assessment
Klasifikasi Risiko Rencana Produk
Penelitian tentang V olat ilit as, Value at Risk, Earning at Risk
Factor S ensitivitas Risiko Stress Testing
Dewan K omis aris Dewan Direk si
Dewan K omis aris Dewan Direk si
Risk Capital Committee S tr ategy Perfor manc e
Executiv e Management Dewan Direk si
Risk Capital Committee
Unit Bisnis
Dewan Direk si Risk Capital Committee
Unit Bisnis Risk Management
Risk Management
Menetapkan Target Revenue
Pro sedur Kebija ka n Risiko
Organisasi Struktur Limit
Sistim da n Te knologi
Laporan Model Risiko
Identifikasi Risiko
P enet apan Risk P hilosophy
Men etapkan Toleransi
Kuantifikasi Risiko Evaluasi Risiko
Pengambil an Risiko
Monitor dan Pelaporan Mendata dan Menilai
Pengawa san Risiko Revi ew Metodol ogi
Validasi Metod ologi Penetapan Peluang
Unit Manajemen Peta Proses Risiko
Program
Le ve
l S tr
at e
gi s
Le ve
l T ra
n sa
k si
o n
al
Le ve
l P o
rt fo
lio
Instrument Manajemen Risiko
Laporan Tahunan 2016
542
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
543
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tahapan tersebut diatas merupakan gambaran umum dari proses risiko. Proses tersebut meliputi proses pengembangan
kompetensi inti dari bank untuk mengidentifikasi, mengukur, mengakses, memberikan limit, menetapkan asumsi, mengelola,
mengawasi dan memonitor risiko. Proses dimulai dengan identifikasi seluruh posisi bank yang sensitif terhadap risiko risk
sensitive positions sampai pada proses pengambilan risiko yang merupakan dasar untuk membentuk rencana usaha selanjutnya.
Perangkat kerja dan teknik tertentu diperlukan untuk mengelola risiko secara efektif seperti penyusunanlaporan manajemen
yang diterbitkan secara berkala sebagai bahan masukan bagi manajemen senior untuk mendapatkan gambaran keseluruhan
posisi risiko dari bank.Laporan juga harus dapat memberikan gambaran tentang hasil kinerja yang mengaitkan eksposur
risiko dan imbal-hasil.
Proses investigasi, analisa dan evaluasi yang dilaksanakan oleh unit bisnis dan Satuan Kerja Manajemen Risiko dan merupakan
bagian dari aktivitas harian utama dari manajemen risiko sebagai berikut:
• Identifikasi Risiko • Pengukuran Risiko
• Evaluasi dan penyusunan posisi portofolio asset bank yang
memiliki dampak potensi risiko • Evaluasi, pelaporan dan pengawasan risiko yang terjadi
dan potensi risiko. • Review dampak risiko yang terjadi dan potensi risiko yang
akan terjadi • Validasi kembali Proses Risiko
Identifikasi potensi risiko pertama kali dilakukan oleh unit bisnis dengan menentukan peluang dari aktivitas financial yang
umumnya mengandung risiko. Pada waktu menentukan adanya peluang bisnis, unit bisnismengidentifikasi, menganalisa dan
mengukur risiko khususnya potensi dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas tersebut terhadap posisiportofolio. Terhadap
pengukuran risiko, unit bisnis dapat bekerjasama dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Unit Bisnis memutuskan mengambil risiko diikuti dengan proses pelaporan dan kontrol, evaluasi risiko dan manajemen portofolio
terhadap eksposur risiko dimaksud.
Pimpinan Unit Kerja mengevaluasi kinerja berdasarkan pertimbangan risiko dan imbal-hasil yang ditetapkan oleh
Dewan Direksi, dan selanjutnya melakukan penyesuaian terhadap strategi usaha secara keseluruhan.Satuan Kerja
Manajemen Risiko membantu dalam proses kuantifikasi dari pengukuran kinerja, namun tidak terlibat dalam proses penilaian
kinerja itu.
Pada diagram dijelaskan infrastruktur yang diperlukan agar implementasi dari proses pengelolaan risiko ini dapat berhasil,
yaitu kebijakan risiko yang jelas, organisasi yang efektif dan adanya struktur kewenangan, dukungan sistem dan teknologi,
sistem informasi manajemen yang baik, serta proses validasi model dan sistem.
Proses manajemen risiko memerlukan komitmen dari setiap manajemen jajaran organisasi untuk mengembangkan sistem
dan teknologi agar dapat mendukung komponen inti dalam pengendalian risiko. Sistem Manajemen Risiko minimal harus
mampu menilai posisi, menghitung risiko dari seluruh instrumen finansial dalam masing-masing valuta utama dimana bank
menjalankan usaha, baik secara transaksi individual maupun secara agregat. Selanjutnya pelaporan disampaikan kepada
Direksi serta semua unit yang terkait terhadap materi laporan dimaksud. Unit operasional harus memegang peran dalam
mengakses dan mereview secara berkelanjutan kebutuhan minimum pengembangan dari sistem dan teknologi yang
diperlukan aktivitas bank, untuk kemudian disetujui oleh Dewan Direksi.
PENGEMBANGAN METODOLOGI RISK APPETITE, RISK TOLERANCE DAN RISK LIMIT
Bank dalam menjalankan aktivitas bisnis dihadapkan pada berbagai pemangku kepentingan antara lain, nasabah dan
shareholder. Dalam memenuhi kebutuhan nasabah atau masyarakat bank dituntut menjadi lembaga intermediasi yang
dapat memenuhi kebutuhan jasa keuangan masyarakat serta menjaga roda perekonomian suatu negara agar terciptanya
pertumbuhan ekonomiyangpositif. Disisi lain, bank diwajibkan memenuhi tuntutan shareholder debtholderterkait tingkat bagi
hasil dividen dan tingkat imbal hasil yieldyang disaratkan atas tingkat risiko yang terkandung dalam dana yang ditanamkan
oleh para pemegang saham shareholderdan masyarakat debtholder.
Dalam implementasinya, bank dalam mencapai strategi bisnis bank yang telah ditetapkanharus menyesuaikan dengan
kemampuan bank dalam menyerap kejadian risiko risk bearing capacitykarena dalam proses bisnisnya, bank tidak lepas dari 8
delapan jenis risiko yang melekat sehingga dapat menghambat dalam pencapaian strategi bisnis. Ukuran kemampuan bank
Laporan Tahunan 2016
544
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
545
Growing Together with New Expanding Opportunities
dalam menyerap kejadian risikodapat tercermin dari tingkat permodalannya, sehingga bank dalam mencapai strategi
bisnisnya perlu mempertimbangkan kemampuannya dalam menyerap keadian risiko. Untuk memenuhi tuntutan tersebut,
bank diwajibkan menentukan sejumlah risiko dimana bank bersedia untuk menerimanya dalam keselarasan tujuan
guna memaksimalkan nilai kepada shareholder Risk Appetite, sejumlah risiko maksimum yang dapat diterima terkait dengan
setiap pengambilan risiko yang ditetapkan Risk Tolerance, dan limit risiko yang merupakan tingkatan operasional dari toleransi
risiko pada aktivitas bisnis bank Risk Limit.
Pengembangan Risk Appetite, Risk Tolerance, dan Risk Limit harus dapat mengakomodir tujuan seluruh stakeholder
bank yang meliputi Regulator, Pemegang Saham, Investor, Direksi, Karyawan, maupun Nasabah. Adapun tujuan dari
stakeholder meliputi pemenuhan atas aspek Kepatuhan, Risiko, Permodalan, Return, maupun pertumbuhan yang berkelanjutan.
Mengingat sifatnya yang menyeluruh, maka pengembangan dan pengelolaan Risk Appetite, Risk Tolerance, dan Risk Limit
memerlukan komitmen bersama seluruh lini bank.
Risk Appetite, Risk Tolerance,danRisk Limityang sedang dikembangkan oleh bank bertujuan untuk menunjang
pencapaian strategi bisnis bank dengan tingkat risiko yang dapat diterima. Dalam implementasinya, akan dilakukan pemantauan
secara berkala atas tingkat eksposur risiko aktual terhadap posisi pencapaian strategi bisnis bank. Adapun aspek tata kelola
governance terdiri dari tiga aspek, antara lain:
Strategic Level Strategic Level merupakan jenjang kewenangan yang melekat
pada Direksi melalui Komite Manajemen Risiko.Direksi berwenang menentukan selera risiko yang diinginkan risk
appetite selaras dengan strategi bisnis bank. Disamping itu, Direksi juga berwenang untuk memberikan persetujuan atas
besaran nilai Risk Tolerance dan nilai Risk Limit dengan merujuk pada Risk Appetite yang telah ditentukan.
1. Tactical Level Pengelolaan
Risk Appetite, Risk Tolerance, dan Risk Limit pada jenjang Tactical Level merupakan kewenangan Divisi
Manajemen Risiko. Mengembangkan metodologi risk tolerance untuk setiap jenis risiko secarabankwide.
2. Operational Level Operational Level merupakan kewenangan dan dibentuk
oleh setiap Risk Taking Unit dimana perannya adalah dalam menentukan besaran Risk Limit yang dapat diterima dan
hasilnya dikoordinasikan dengan Divisi Manajemen Risiko. Besaran Risk Limit yang diusulkan, selanjutnya disampaikan
kepada Divisi Manajemen Risiko untuk dilakukan review terkait metode perhitungan serta dalam rangka melakukan
sinkronisasi dengan hasil perhitungan Risk Tolerance maupun Risk Appetite.
PENEraPaN MaNaJEMEN rISIKO tErINtEGraSI
Sebagai implementasi dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17POJK.032014 Tentang Penerapan Manajemen
Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, bank bjb telah ditunjuk sebagai Entitas Utama dari konglomerasi keuangan
oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Surat Nomor 5391495InvestBUMD tanggal 27 Maret 2015 perihal
Penunjukan bank bjb sebagai Entitas Utama. Entitas Utama dalam konglomerasi keuangan wajib mengintegrasikan
penerapan Manajemen Risiko pada setiap Lembaga Jasa Keuangan yang termasuk dalam Konglomerasi Keuangannya.
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi sebagaimana ketentuan tersebut diatas mencakup paling sedikit:
1. Pengawasan Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama; 2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit
Manajemen Risiko Terintegrasi; 3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan,
pengendalian risiko secara terintegrasi, dan system informasi Manajemen Risiko Terintegrasi; dan
4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh terhadap penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi.
Bank bjb telah menunjuk Direktur yang membawahkan fungsi Manajemen Risiko Terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan
bank bjb adalah Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko sesuai SK Direktur Utama PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten, Tbk. Nomor 1166SKDIR-CS2015 Tentang Penunjukan Direktur Yang Membawahkan Fungsi Manajemen
Risiko Terintegrasi Dalam Konglomerasi Keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk.
Struktur Konglomerasi bank bjb sebagaimana Surat Keputusan Direksi PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,
Tbk. Nomor 08570SKDIR-MR2016 Tentang Struktur Konglomerasi Keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten, Tbk. adalah sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2016
546
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
547
Growing Together with New Expanding Opportunities
Keterangan :
pemegang Saham pengendali non LJK entitas utama yang Ditunjuk
perusahaan Terelasi entitas anak
Saat ini bank bjb telah mengesahkan Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi dan Pedoman Manajemen Risiko
Terintegrasimelalui SK Direksi Nomor 0194SKDIR-MR2016 Tanggal 03 Maret 2016 Tentang Kebijakan Manajemen Risiko
Terintegrasi dan SK Direksi Nomor 1154SKDIR-MR2016 Tanggal 27 Desember 2016 Tentang Pedoman Manajemen
Risiko Terintegrasi sebagai implementasi dari pilar 2 dua Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi sebagaimana
tersebut diatas untuk kemudian dijadikan pedoman penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi di perusahaan anak
dan perusahaan terelasi.
Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi telah diakomodir dengan dibentuknya Grup Manajemen Risiko Terintegrasi di
Divisi Manajemen Risiko sesuai SK Direksi bank bjb Nomor 621SKDIR-PS2015 Tentang Struktur Organisasi PT. Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Tanggal 01 Juli 2015.
PrOfIL rISIKO DaN PENGELOLaaNNYa
Terdapat 8 jenis risiko yang dihadapi Perseroan dan harus dikelola dengan baik. Kedelapan jenis risiko tersebut disebut
inheren risk yang meliputi: risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko
hukum dan risiko reputasi. Adapun penjelasan mengenai risiko-risiko tersebut dan upaya
pengelolaannya adalah sebagai berikut. 1. Risiko Kredit
Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko kredit Terkait proses identifikasi,
pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko kredit, Perseroan telah melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Bank secara berkala melakukan analisa menyeluruh atas
aspek internal dan eksternal bank melalui analisa Root Cause of Credit Risk
RCCR yang berisi analisa penyebab penurunan kolektibilitas debitur yang berdampak pada
timbulnya Non Performing Loan NPL. b. bank melakukan perhitungan Stress Test Risiko Kredit
yang disampaikan kepada Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Disamping itu bank telah menyusun
analisa Bottom Up Stress Test BUST yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan OJK sebagai bagian
dari pelaksanaan Financial Sector Assessment Program FSAP serta telah disusun stress test dengan isu
pendirian BPD Banten. Pelaksanaan stress test dilakukan dengan pendekatan portfolio level dan bertujuan
untuk menghitung pengaruh kondisi shock makro ekonomi terhadap peningkatan NPL secara bankwide.
Pelaksanaan perhitungan menggunakan satellite model yang meliputi baik kredit produktif maupun kredit non-
produktif pada seluruh sektor ekonomi. Satellite model tersebut merupakan perhitungan regresi multiple yang
menghubungkan kondisi makro ekonomi sebagai independent variable
dan NPL sebagai dependent variable. c. Selanjutnya terkait proses identifikasi, pengukuran,
pemantauan, dan pengendalian risiko kredit pada Divisi Bisnis perkreditan, maka secara berkala disusun
laporan perkembangan eksposur risiko kredit yang disusun dalam rangka mitigasi risiko dan sebagai
upaya perbaikan segera sesuai perkembangan tingkat risiko. Pemantauan atas kualitas portofolio kredit yang
dilaporkan secara berkala kepada Direksi melalui hal-hal sebagai berikut:
- Review
dan evaluasi berkala melalui pelaksanaan business review
termasuk diantaranya pembahasan mengenai posisi serta kualitas portofolio kredit.
- Kaji ulang atas potensi risiko dalam aktivitas perkreditan yang dilaporkan secara independen
oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Laporan Tahunan 2016
548
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
549
Growing Together with New Expanding Opportunities
Di samping itu, bank juga melakukan pemantauan kredit yang memuat informasi mengenai :
- Kondisi keuangan debitur. - Kecukupan agunan.
- Pemantauan kepatuhan persyaratan perjanjian
kredit. 2. Risiko Pasar
Adapun upaya pengelolaan Risiko Pasar yang telah dilakukan Perseroan adalah sebagai berikut.
a. Bank telah memiliki prosedur dan identifikasi risiko suku bunga banking book yang didukung oleh sistem
informasi yang sangat memadai dan adanya pelaporan secara harian mengenai pergerakan nilai tukar, suku
bunga, dan informasi pasar lainnya ke Direksi termasuk over limit.
b. Terdapat proses mark to market secara harian terhadap transaksi trading bank untuk mengetahui kerugian
keuntungan bank dan bank pun memiliki metode dalam proses mark to market-nya termasuk prosedur
contingency plan dalam proses mark to market-nya
apabila terjadi kondisi di luar normal. c. Bank melakukan proses review atau validasi model
pengukuran risiko pasar yang dilakukan secara berkala melalui back testing dimana model pengukurannya
masih valid sesuai hasil back testing. Adapun mengenai validasi dan back testing tersebut disusun dalam bentuk
laporan VaR Value at Risk dan validasi model.
d. Bank memiliki prosedur pemantauan limit secara harian sebagai standarisasi pemantauan Divisi Manajemen
Risiko terhadap aktivitas Dealing Room Treasury termasuk tindak lanjut yang akan dilakukan oleh risk
taking unit apabila terjadi pelampauan dan dilaporkan
kepada Direksi. e. Bank melakukan pengendalian risiko pasar melalui
monitoring terhadap kontrak transaksi dan penilaian
kembali kredibilitas counterparty secara harian dan dipantau oleh dedicated person yang berpengalaman
kemudian dalam penetapan limit counterparty dilakukan oleh unit kerja lain yang independen dari unit kerja bisnis
sehingga proses penetapan limitnya melibatkan 4 eyes principle
. f. Sebagai upaya meningkatkan informasi atas eksposur
risiko pasar yang dihadapi bank, unit kerja terkait telah melaporkan eksposur risiko pasar baik secara harian
utilisasi Treasury, mingguan treasury utilization report, bulanan analisis pengukuran risiko pasar likuiditas,
semesteran market risk stress test, kepada Direksi dan pejabat eksekutif sehingga diharapkan adanya
tindak lanjut perbaikan dan proses mitigasi untuk meminimalisir potensi risiko yang akan datang.
g. Dalam proses pengukuran, pemantauan yang dilakukan satuan kerja manajemen risiko melalui pelaporan
atas aktivitas unit kerja Trisuri masih dilakukan secara manual dan belum tersistem namun demikian
mempertimbangkan eksposur transaksi bank yang belum kompleks, potensi risiko yang dihadapi bank
masih dapat termitigasi dengan baik.
3. Rasio Likuiditas Adapun upaya pengelolaan Risiko Likuiditas yang telah
dilakukan Perseroan adalah sebagai berikut. a. Bank melakukan analisis terhadap seluruh sumber risiko
likuiditas baik dari sisi internal maupun eksternal seperti produk dan aktifitas perbankan yang mempengaruhi
sumber penggunaan dana secara komprehensif, kecukupan pendanaan melalui pasar, dsb serta analisis
risiko didukung dengan sistem informasi dan kecukupan data yang memadai.
b. Bank telah memiliki alat pengukuran yang dapat mengkuantifikasi dan mengidentifikasi risiko likuiditas
secara tepat waktu dan komprehensif berdasarkan indikator internal dan eksternal dalam early warning
indicator berupa pengukuran untuk mengukur risiko
inheren mengenai komposisi pendanaan, rasio likuiditas, proyeksi arus kas, liquidity gap, scenario analysis, dan
stress testing .
c. Bank telah mengembangkan Early Warning Indicator risiko likuiditas yang merupakan indikator yang
digunakan untuk memprediksi potensi krisis likuiditas di masa datang sebagai bentuk identifikasi, pengukuran,
dan pemantauan risiko likuiditas secara harian yang bertujuan untuk memitigasi sejak dini apabila ada
potensi krisis likuiditas di kemudian hari.
d. Bank melakukan pemantauan limit secara harian seperti limit GWM Primer, Sekunder dan excess
reserve dan AL+NABNCD terhadap threshold yang telah ditetapkan oleh regulator termasuk tindak lanjut
yang akan dilakukan oleh risk taking unit apabila terjadi pelampauan dan dilaporkan kepada Direksi.
4. Risiko Operasional Adapun upaya pengelolaan Risiko Operasional yang telah
dilakukan Perseroan adalah sebagai berikut. a. Bank berupaya untuk melakukan penyempurnaan
bussiness process terutama untuk aktivitas perkreditan.
Hal tersebut terlihat dari penerapan model bisnis dengan melibatkan beberapa fungsi seperti Relationship
Laporan Tahunan 2016
550
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
551
Growing Together with New Expanding Opportunities
Manager, Relationship Officer dan Account Officer dan
telah diakomodir dalam Struktur Organisasi serta terdapat beberapa review atas prosedur kerja dalam
rangka mendukung proses manajemen risiko yang handal.
b. Bank melakukan upaya untuk mengurangi konsentrasi komposisi pegawai pada level klerikal dengan melakukan
program pengembangan karyawan diantaranya melalui program Staff Development Program.
c. Bank senantiasa melakukan peningkatan kualitas SDM khususnya pada aktivitas bisnis utama bank
yaitu perkreditan dengan memberikan pendidikan pelatihan kepada pegawai.
d. Risk taking unit senantiasa melakukan risk assessment
atas pengembangan Produk dan Aktivitas Baru dalam rangka melakukan penerapan manajemen risiko
didalamnya; e. Bank melakukan proses pengukuran risiko operasional
dilakukan secara berkala melalui perangkat pengukuran risiko operasional diantaranya risk control self
assessment, key risk indicator , laporan data kerugian
risiko operasional pada masing-masing unit kerja serta pengukuran profil risiko operasional bankwide yang
dilakukan secara periodik. Adapun hasil analisa atas penilaian risiko operasional tersebut dilaporkan kepada
pihak manajemen yang dilakukan secara berkala seperti pelaporan monthly report.
f. Dalam menjaga kepentingan bank dan penegakan disiplin, Bank telah melaksanakan pedoman sanksi
disiplin dengan cukup efektif termasuk dalam pengenaan sistem sanksi kepegawaian.
5. RISIKO HUKUM Bank melalui unit kerja hukum senantiasa melakukan
penanganan atas kasus hukum yang terjadi, baik yang dilakukan oleh Bank secara langsung maupun menggunakan
jasa konsultan hukum atas permintaan risk taking unit. Upaya yang dilakukan Perseroan dalam mengelola Risiko hukum
yaitu: a. Unit kerja hukum melakukan pembinaan dalam bidang
hukum secara berkala melalui proses pendampingan perkara hukum, legal session kepada risk taking unit
dengan pembahasan permasalahan-permasalahan hukum yang dihadapi pada kantor cabang, serta
melaksanakan review terhadap perjanjian-perjanjian kerjasama yang akan dilaksanakan guna melindungi
kepentingan Bank. Namun masih terdapat kelemahan te rkait proses review perjanjian yang hanya berdasarkan
atas permintaaan dari risk taking unit. b. Bank melakukan identifikasi dan pengendalian risiko
hukum terhadap produk dan aktivitas baru melalui pengkajian terkait aspek hukum serta menyampaikan
informasi dan pelaporan yang berkaitan dengan mitigasi risiko hukum kepada Direksi yang membidangi unit kerja
hukum.
c. Terkait dengan pelaksanaan sistem informasi manajemen risiko hukum telah dilaksanakan dengan
baik salah satunya adanya laporan secara berkala terkait dengan pemantauan dan pencatatan atas pelaksanaan
pendampingan perkara hukum serta penanganan hukum, update perkara hukum yang ditangani oleh
Divisi Hukum serta laporan setiap triwulan disajikan dalam bentuk profil risiko hukum.
6. RISIKO STRATEJIK Pengelolaan risiko stratejik yang dilakukan Perseroan adalah
sebagai berikut. a. Bank secara berkala melakukan pengukuran risiko
stratejik melalui pemantauan atas progress report pencapaian rencana bisnis bank serta melakukan
business review atas perkembangan bisnis bank.
b. Pencapaian atas bisnis bank tersebut dibahas dan dilaporkan kepada pihak manajemen yang dilakukan
secara berkala termasuk kepada komite yang berada di bawah Dewan Komisaris.
c. Bank senantiasa melakukan monitoring atas kinerja kantor cabang.
d. Bank melakukan beberapa upaya dan strategi yaitu optimalisasi dalam upaya penyelesaian kredit
bermasalah dengan melakukan penagihan, klaim asuransi dan eksekusi agunan, melakukan peningkatan
dana CASA.
e. Bank melakukan evaluasi serta sosialisasi kepada seluruh unit kerja tentang target bisnis bank.
f. Bank melakukan peningkatan kerjasama layanan dengan operatorinstansilembaga lain dalam rangka
meningkatkan fee based atau keuntungan tambahan bagi bank.
7. RISIKO KEPATUHAN Upaya pengelolaan risko kepatuhan yang dilakukan
Perseroan adalah sebagai berikut. a. proses identifikasi, pengukuran, pengendalian serta
pemantauan melalui penerapan compliance sheet, compliance checklist
dan terdapat pula pelaporan secara rutin 3 bulan sekali dalam bentuk profil risiko
kepatuhan serta adanya pemantauan dan pelaporan mengenai tingkat penyelesaian atas objek pemeriksaan
Laporan Tahunan 2016
552
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
553
Growing Together with New Expanding Opportunities
oleh regulator. Selain itu adanya ketentuan atas penyampaian Laporan Rapat Rutin yang dilaksanakan
sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam 1 satu bulan dengan materi yang sampaikan adalah sebagai berikut:
-
Pembahasan ketentuan yang berlaku dalam lingkup masing-masing bidang kerja.
-
Pemantauan pengisian Compliance Checklist QA dan pelaksanaan deskripsi pekerjaan yang terkait
dengan bidang tugasnya.
-
Pembahasan permasalahan-permasalahan yang timbul di setiap unit kerja masing-masing.
b. Adanya pemantauan maupun pencatatan terkait risiko kepatuhan oleh Unit Kerja Kepatuhan walaupun
masih belum menyeluruh terhadap pelanggaran ketentuan internal. Hal tersebut masih terbatas kepada
pemantauan prinsip kehati-hatian, pelaporan bank dan pengkajian aspek kepatuhan dan dilaporkan melalui
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko.
c. Terkait dengan pelaksanaan aktivitas usaha bank serta produk dan aktivitas baru bank beserta
pengembangannnya, bank melakukan review dalam hal aspek kepatuhan terhadap ketentuan atas produk
dan aktivitas baru tersebut. Selain itu, SATUAN KERJA KEPATUHAN melakukan pengkajian yang mencakup
review atas seluruh kebijakanketentuankegiatan usaha yang dimiliki Bank.
d. Dalam menunjang penerapan manajemen risiko kepatuhan yang efektif khususnya pada tools risiko
kepatuhan seperti form compliance sheet dan compliance checklist quality assurance
masih diperlukan monitoring secara berkala guna mengefektifkan tools secara efisien.
8. RISIKO REPUTASI a. Identifikasi serta pengukuran risiko reputasi dilakukan
secara berkala yaitu melalui pemantauan terhadap keluhan nasabah baik melalui call center danatau
frontliner .
b. Bank melakukan penatausahaan setiap adanya pemberitaan negatif dalam Laporan Media Monitoring
yang terdiri dari judul berita, nama media massa berikut dengan news value sehingga bank dapat mengetahui
pengaruh dari pemberitaan tersebut.
c. Bank melakukan penatausahaan setiap adanya pengaduan nasabah dalam Laporan Pengaduan Nasabah yang
disampaikan kepada Direksi secara berkala. d. Terdapat pemantauan atas keluhan nasabah dan
penyelesaian pengaduan nasabah yang sesuai dengan ketentuanSLA.
e. Terdapat pemantauan atas pemberitaan negatif kepada bank melalui berbagai media termasuk search engine
optimation untuk meningkatkan citra positif bagi bank,
serta penilaian profil risiko reputasi melalui pelaporan profil risiko secara triwulanan
f. Bank melakukan counter terhadap adanya pemberitaan negatif terhadap bank dengan berupaya
menyebarluaskan pemberitaan positif termasuk advertorial
yang mengedepankan kinerja perbankan serta corporate action yang telah dilakukan bank.
g. Bank dengan segera menindaklanjuti jika terdapat pemberitaan negatif yg memiliki dampak signifikan
bagi bank baik secara materil maupun imateril dengan berkoordinasi bersama divisi terkait dan bank tetap
menindaklanjuti setiap adanya pemberitaan negatif yang tidak berdampak signifikan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
h. Bank juga melakukan sosialisasi kepada customer service
untuk senantiasa mengedukasi nasabah guna meminimalisir potensi risiko reputasi yang mungkin
timbul atas kesalahpahaman nasabah terkait penggunaan produkjasa bank. Selain itu terdapat
kunjungan ke setiap jaringan kantor bank mengenai penyesuaian standardisasi layanan industri perbankan,
coaching
dan pendampingan kepada Kantor Cabang serta adanya program Service dan Budaya dalam rangka
meningkatkan kualitas layanan bank. i. Dalam rangka peningkatan kualitas layanan bank juga
melakukan survey atas layanan bank baik secara internal maupun eksternal untuk meningkatkan kepuasan dan
loyalitas nasabah kepada bank melalui:
-
Survey Internal: • Score kinerja layanan sesuai dengan standar
Market Research Indonesia; • Monitoring internal yang dilakukan baik oleh
kantor pusat maupun kantor wilayah terhadap kantor cabang;
• Adanya penilaian layanan secara self assessment oleh seluruh jaringan kantor bank
serta selain itu terdapat mysterious shopper oleh vendor yang bekerjasama dengan bank
dalam rangka penilaian layanan bank secara independen;
• Adanya Service Quality Assurance yang berperan melakukan evaluasi, coaching dan monitoring
layanan di kantor cabang untuk mendukung tercapainya service excellence dan pencitraan
bank yang baik.
-
Survey External:
Laporan Tahunan 2016
554
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
555
Growing Together with New Expanding Opportunities
• Bank bekerjasama dengan vendor mengenai survey kepuasan nasabah melalui program
Customer Satisfaction Index dan Customer Loyalitas Index guna mengetahui ekspektasi
nasabah terhadap layanan bank yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan
meningkatkan loyalitas nasabah.
• Bank melakukan pula sosialisasi atas hasil kepuasan nasabahcustomer feedback tersebut
kepada seluruh Kantor Cabang sebagai bahan evaluasi layanan bank;
• Peningkatan kualitas SDM dilakukan melalui pemberian pendidikan pelatihan service
excellent standar layanan bagi frontliner serta pelatihan communication skill.
• Selain itu untuk meminimalisir potensi risiko reputasi yang berasal dari keluhan nasabah atas
produklayanan bank, bank terus melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait mengenai
tindaklanjut perbaikan terkait kerusakan mesin sistem transaksi yang ada pada mesin ATM dan
electronic banking;
• Bentuk mitigasi lainnya yang secara rutin dilakukan yaitu sebagai berikut:
i. Media Visit ke beberapa media massa berskala nasional baik cetak maupun
elektronik; ii. Membangun sarana komunikasi dengan
para investor; iii. Menjalin hubungan baik rekan-rekan media baik
lokal maupun nasional dan pelaksanaan media gathering, undangan media untuk berpartisipasi
dalam liputan kegiatan bank serta pelaksanaan seminar bagi beberapa media massa dalam
rangka menjaga nilai keseimbangan antara bank dengan pihak media; ;
PENILaIaN PrOfIL rISIKO
Peringkat risiko bank bjb secara keseluruhan hingga Triwulan IV Tahun 2016 adalah Low to Moderate dengan trend risiko
stabil apabila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Perkembangan bisnis bank diiringi dengan peningkatan
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dalam seluruh aktivitas operasionalnya. Ringkasan profil risiko selama kurun waktu
2016 untuk 8 delapan jenis risiko yang dikelola bank adalah sebagai berikut:
No jenis Risiko
Profil Risiko bank bjb 2016 Triwulan I
Triwulan II Triwulan III
Triwulan IV
1 risiko Kredit
Low to Moderate Low to Moderate
Low to Moderate Low to Moderate
2 risiko pasar
Low Low
Low Low
3 risiko Likuditas
Low to Moderate Low to Moderate
Low to Moderate Low to Moderate
4 risiko operasional
Moderate Moderate
Moderate Moderate
5 risiko hukum
Low to Moderate Low to Moderate
Low to Moderate Low to Moderate
6 risiko reputasi
Low to Moderate Low to Moderate
Low to Moderate Low to Moderate
7 risiko Kepatuhan
Low to Moderate Low to Moderate
Low to Moderate Low to Moderate
8 risiko Strategik
Low to Moderate Low to Moderate
Low to Moderate Low to Moderate
9 predikat risiko
Low to Moderate Low to Moderate
Low to Moderate Low to Moderate
EVaLUaSI PELaKSaNaaN SIStEM MaNaJEMEN rISIKO
Sistem pengukuran risiko yang dipergunakan untuk mengukur eksposur risiko Bank sebagai pedoman untuk melakukan
pengendalian dan dilakukan secara berkala. Sistem tersebut paling kurang harus dapat mengukur:
1. Sensitivitas produkaktivitas terhadap perubahan faktor-
faktor yang mempengaruhinya, bank dalam keadaan normal maupun tidak normal;
2. Kecenderungan perubahan faktor-faktor dimaksud berdasarkan fluktuasi yang terjadi di masa lalu dan
korelasinya; 3. Faktor risiko Risk Faktor secara individual;
4. Eksposur risiko secara keseluruhan aggregate maupun per risiko, dengan mempertimbangkan keterkaitan antar
risiko ; 5. Seluruh risiko yang melekat pada seluruh transaksi serta
produk perbankan, termasuk produk dan aktivitas baru, dan dapat diintegrasikan dalam sistem informasi manajemen
Bank.
Metode pengukuran dapat dilakukan secara kuantitatif danatau kualitatif.Metode pengukuran tersebut dapat berupa metode
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam rangka penilaian risiko dan perhitungan modal baik berupa metode standar
atau metode internal yang dikembangkan sendiri oleh Bank.
Dalam rangka mengatasi kelemahan yang dapat timbul atas penggunaan model pengukuran risiko tertentu maka Bank harus
melakukan validasi model tersebut. Sistem pengukuran risiko dievaluasi dan disempurnakan secara berkala atau sewaktu-
Laporan Tahunan 2016
556
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
557
Growing Together with New Expanding Opportunities
waktu apabila diperlukan untuk memastikan kesesuaian asuransi, akurasi, kewajaran, dan integritas data, serta prosedur
yang digunakan untuk mengukur risiko
Dalam melakukan evaluasi atas efektivitas sistem manajemen risiko bank maka satuan kerja manajemen risiko melakukan
program pemantauan sebagai berikut: 1. Bank memiliki sistem dan prosedur pemantauan antara lain
mencakup pemantauan terhadap besarnya eksposur risiko, kepatuhan limit internal dan hasil stress testing maupun
konsistensi dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. 2. Pemantauan dilakukan baik oleh unit pelaksana risk taking
unit maupun oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. 3. Hasil pemantauan disajikan dalam laporan berkala yang
disampaikan kepada manajemen dalam rangka mitigasi risiko dan tindakan yang diperlukan.
4. Bank menyiapkan suatu sistem back up dan prosedur yang efektif untuk mencegah terjadinya gangguan disruptions
dalam proses pemantauan risiko, dan melakukan pengecekan serta penilaian kembali secara berkala terhadap
sistem back up tersebut.
xxx
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
Sistem Pengendalian Internal merupakan suatu mekanisme proses pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen Perseroan
secara berkesinambungan on going basis yang kualitas disain dan pelaksanaannya dipengaruhi oleh Dewan Komisaris, Direksi
serta seluruh pejabat dan pegawai Perseroan, dirancang untuk dapat memberikan keyakinan yang memadai guna menjaga dan
mengamankan harta kekayaan Perseroan, menjamin tersedianya laporan yang akurat, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan
yang berlaku, mengurangi dampak kerugian keuangan, penyimpangan termasuk kecurangan fraud dan pelanggaran aspek kehati-hatian, serta
meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya.
Ruang lingkup pelaksanaan audit umum dalam rangka mengevaluasi sistem pengendalian internal meliputi:
1. Aspek Keuangan dan Ketaatan mencakup: a. Kebenaran, kelengkapan dan ketepatan waktu atas informasi
yang disajikan dalam laporan manajemen dan laporan keuangan.
b. Ketaatan terhadap kebijakan dan ketentuan yang telah ditetapkan compliance objectivescompliance audit, menguji
kegiatan dan operasi keuangan financial process dari objek pemeriksaan untuk meyakini bahwa seluruh hak dan
kewajiban yang timbul dari transaksi yang diotorisasi, telah dibukukan dengan benar. Disamping itu, untuk meyakini
bahwa kegiatan yang dilakukan tidak bertentangan dengan sistim dan prosedur serta peraturan yang berlaku.
2. Aspek Operasional, meliputi: a. Penilaian Daya Guna dan Kehematan
Mengidentifikasi, menganalisis dan menilai peraturan yang berlaku pada setiap aspek dari organisasi, program
dan kegiatan yang diaudit untuk mempertimbangkan apakah praktek yang dilakukan masih dapat diusahakan
lebih hemat atau lebih berdaya guna.
b. Penilaian Hasil Guna dan Manfaat Mengidentifikasi, menganalisis dan menilai secara
mendalam tentang strategi, kebijakan, sasaran objectives dan tujuan goals unit yang diperiksa, untuk
dapat memahami hasil yang sebenarnya diharapkan dari kegiatan unit tersebut. Disamping itu, juga melakukan
pengujian secukupnya terhadap pelaksanaan kegiatan untuk dapat menentukan apakah kegiatan tersebut
dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan mencapai hasil yang diharapkan.
Substansi dari audit aspek operasional ini adalah pengujian oleh Auditor Intern mengenai efisiensi dan efektivitas dari pelaksanaan
kegiatan performance objectives, pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Laporan Tahunan 2016
558
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
559
Growing Together with New Expanding Opportunities
aktivitas yang dijalankan oleh seluruh karyawan memiliki pengendalian internal yang memadai. Adapun tindakan
tersebut antara lain: a. Menyusun, menetapkan dan menyetujui kebijakan serta
standar operasional prosedur. b. Penetapan dan pemisahan tugas serta tanggung jawab
setiap pegawai sesuai dengan jabatan. c. Menetapkan kebijakan limit kewenangan otorisasi
d. Telah menetapkan dan menerapkan Bussiness Continuity Management
seperti DRC Disaster Recovery Center dan BRC Bussiness Recovery Center.
4. Information and Communication Informasi merupakan aspek penting dalam setiap aktifitas
perusahaan salah satunya dalam pengambilan keputusan. Direksi telah membangun sistem informasi dan komunikasi yang
efektif serta berkualitas. Adapun kebijakan dan tindakan yang telah dilakukan oleh manajemen puncak adalah sebagai berikut.
1. Mengunakan aplikasi berbasis internet dengan
memperhatikan tingkat keamanan dan tingkatan akses sesuai dengan tugas dan tanggung jawab.
2. Proses transaksi keuangan dan akuntansi telah menggunakan Standar terbaru yaitu PAPI Peraturan
Akuntansi Perbankan Indonesia. 3. Informasi keuangan perusahaan telah diaudit oleh akuntan
publik. 5. Monitoring
Direksi melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengendalian internal dalam seluruh kegiatan bank berdasarkan Laporan
Hasil Audit yang telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris, serta tembusan kepada Direktur Kepatuhan
dan Manajemen Risiko. Selain itu, Laporan Pokok – Pokok Hasil Audit Internal disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan
setiap 6 enam bulan.
EVaLUaSI EfEKtIVItaS SIStEM PENGENDaLIaN INtErNaL
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Divisi Audit Internal terhadap sistem pengendalian internal
menunjukanbahwa bank bjb telah memiliki kebijakan dan control design dalam menjalankan kegiatan perusahaan, meskipun dalam
pelaksanaannya masih terdapat kelemahan minor.
Divisi Audit Internal menyampaikan rekomendasi kepada Direksi terkait perbaikan dan peningkatan sistem pengendalian internal
yang harus dilakukan dan telah ditindaklanjuti melalui perbaikan dan peningkatan sistem pengendalian internal.
KESESUaIaN PENGENDaLIaN INtErNaL DENGaN KEraNGKa COSO
Di samping merujuk pada peraturan Bank Indonesia, sistem pengendalian internal bank bjb telah merujuk kepada kerangka
kerja framework COSO Comittee of Sponsoring Organizations of Tradeway Commission
. Pengendalian Internal merupakan rangkaian proses yang dilakukan oleh Direksi, Manajemen dan
personil bank bjb secara berkesinambungan on going basis dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian
tujuan. Tujuan Pengendalian internal adalah: 1. Efectiveness and Efficiency of Operation
, yaitu efektifitas dan efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan seperti aktiva
tetap, personil, modal, reputasi, kemampuan produksi dan pengamanan sumber daya.
2. Realibility of financial Report, yaitu penyajian laporan yang akurat
dan tepat waktu baik untuk internal dan eksternal. 3. Compliance with applicable law and regulations
, yaitu bahwa perusahaan telah mematuhi semua peraturan yang berlaku
antara lain undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Bank Indonesia, Perpajakan dan Otoritas Jasa Keuangan.
Kesesuaian pelaksanaan pengendalian internal bank dengan kerangka kerja pengendalian internal COSO adalah sebagai berikut:
1. Control Environment Direksi dan Dewan Komisaris telah menetapkan beberapa kebijakan
yang mencerminkan keseluruhan pengendalian manajemen. a. Menetapkan
code of conduct bankir
b. Penetapan nilai – nilai budaya perusahaan corporate value yang tercermin dalam 14 perilaku.
c. Penetapan Struktur Organisasi sesuai dengan model bisnis perusahaan.
2. Risk Assessment Sistem pengendalian intern yang efektif dapat mengidentifikasi
dan menelaah risiko yang secara materialdan signifikan akan mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran Bank.
Penelaahan harus mencakup seluruhrisiko yang dihadapi Bank secara konsolidasi antara lain: risiko kredit, risiko pasar, risiko
likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko kepatuhan, dan risiko strategik.
Manajemen puncak telah melakukan untuk mengidentifikasi, menganalisa dan menilai 8 delapan risiko secara konsolidasi.
Divisi Manajemen Risiko, Divisi Audit Internal dan SATUAN KERJA KEPATUHAN bersinergi dalam melakukan identifikasi
dan penilaian risiko.
3. Control Activities Direksi telahmenetapkan kebijakanyang mengatur agar setiap
Laporan Tahunan 2016
560
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
561
Growing Together with New Expanding Opportunities
xxx
FUNGSI KEPATUHAN
StrUKtUr OrGaNISaSI fUNGSI KEPatUHaN
DIrEKtUr YaNG MEMBaWaHKaN fUNGSI KEPatUHaN
Perseroan telah menunjuk Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan dalam rangka memenuhi peraturan bank indonesia
nomor 132PBI2011 tentang Pelaksanaan fungsi kepatuhan bank umum. Direktur Kepatuhan bank bjb telah memenuhi
prasyarat integritas dan kompetensi dibuktikan dengan telah lulus proses fit and proper test dari Otoritas Jasa Keuangan.
SatUaN KErJa KEPatUHaN
Perseroan telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan yang termasuk dalam Direktorat Kepatuhan dan Manajemen
Risiko. Satuan Kerja Kepatuhan independen terhadap unit kerja bisnis dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan fungsi
yang tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 132PBI2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank
Umum. Sebagai industri yang memiliki risiko usaha yang sangat kompleks, bank senantiasa memperhatikan aspek kepatuhan
terhadap peraturan-peraturan yang memiliki keterkaitan dengan seluruh kegiatan operasional dan non operasional
sehingga bank memandang kepatuhan sebagai bagian penting yang tak terpisahkan dari aktivitas bisnis Bank.
tUGaS DaN taNGGUNG JaWaB SatUaN KErJa KEPatUHaN
Adapun tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan adalah sebagai berikut.
1. Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan
usaha bank pada setiap jenjang organisasi. 2. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring dan
pengendalian terhadap risiko kepatuhan dan mengacu pada peraturan Regulator mengenai Penerapan Manajemen
Risiko bagi Bank Umum. 3. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan dan
kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh bank dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. 4. Melakukan review danatau merekomendasikan pengkinian
dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh bank agar sesuai dengan
Warga Negara Indonesia, Lahir di Bandung pada tanggal 08 November 1963. Meraih
gelar sarjana hukun dari universitas padjajaran pada tahun 1990. Memiliki
sertifikasi manajemen risiko level 4 dan sertifikasi kepatuhan level 2.
Menjabat sebagai Pemimpin SATUAN KERJA KEPATUHAN sejak tanggal 20 April
2016 melalui Surat Keputusan Direksi nomor 0361SKDIR-SDM2016.
Memulai karir di bank bjb pada tahun 1991 pada bidang Pemasaran, dengan
jabatan penting yang pernah diemban seperti Pemimpin Cabang dan Pemimpin
Unit Administrasi Kredit dan Bisnis Legal.
Sejumlah Pelatihan yang pernah diikuti antara lain : Pelatihan Innovative
Marketing Strategy, Enlightment Program in Wealth Management, Manajemen
Risiko Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, dan Effective
Delegation Task Management. x
Siswachyudi PrOfIL KEPaLa SatUaN KErJa KEPatUHaN
Laporan Tahunan 2016
562
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
563
Growing Together with New Expanding Opportunities
ketentuan Regulator dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Memastikan kepatuhan bank terhadap komitmen yang dibuat oleh bank kepada danatau otoritas pengawas lain
yang berwenang. 6. Melakukan upaya-upaya untuk memonitor bahwa
kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha bank telah sesuai dengan ketentuan Regulator dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Melaksanakan pemantauan kepatuhan internal dan
kepatuhan terhadap setiap perubahan peraturan perundang-undangan dan ketentuan Regulator serta
menyampaikan perubahan dimaksud kepada pihak Manajemen Bank dan seluruh DivisiUnit Kerja yang terkait.
8. Melakukan pengkajian terhadap draft kebijakan dan prosedur terkait kegiatan usaha bank yang diusulkan oleh
DivisiUnit kerja. 9. Melakukan monitoring sistem prosedur dan kebijakan di
setiap DivisiUnit Kerja terkait dengan penerapan Good Corporate Governance GCG.
10. Mengelola pelaksanaan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme APU-PPT, Program
Pengendalian Gratifikasi PPG, Whistle Blower System WBS dan LHKPN.
11. Melakukan pemantauan atas kepatuhan dalam menerapkan proram APU-PPT dan Program Pengendalian
Gratifikasi, LHKPN dan WBS. 12. Mengusulkan kebijakan tertulis program APU-PPT kepada
Direksi. 13. Mengevaluasi hasil kajian aspek kepatuhan terhadap
peraturan internal bank antara lain berupa Surat Keputusan, Surat Edaran dan bentuk surat lainnya sesuai
tata naskah bank yang merupakan naskah dinas penetapan dan pengaturan yang berlaku baik yang telah berjalan
ataupun yang diajukan.
14. Memastikan dan memonitoring kepatuhan bank terhadap komitmen yang dibuat oleh bank kepada danatau otoritas
pengawas lain yang berwenang. 15. Mengembangkan dan memonitoring fungsi Quality
Assurance QA pada seluruh kegiatan usaha bank pada setiap jenjang organisasi.
16. Memantau pelaksanaan kebutuhan terintegrasi. 17. Mengembangan toolssarana dalam rangka meningkatkan
budaya kepatuhan. 18. Melakukan koordinasi dalam penyusunan, pengembangan
dan pengaplikasian kebijakan danatau panduan untuk mendukung kelancaran proses pengelolaan SATUAN KERJA
KEPATUHAN. 19. Mempersiapkan, mengkoordinasikan dan mengusulkan
program kerja SATUAN KERJA KEPATUHAN kepada Direktur yang membidangi serta mengontrol penggunaan anggaran
SATUAN KERJA KEPATUHAN agar sesuai dengan program kerja tersebut.
20. Membina dan meningkatkan kualitas Staf SATUAN KERJA KEPATUHAN dalam hal efektivitas kinerja.
21. Mengembangkan dan memfasilitasi komunikasi dengan DivisiUnit Kerja lain, Kantor Wilayah, Kantor Cabang, dalam
hal pelaksanaan pengelolaan kinerja dan aktivitas SATUAN KERJA KEPATUHAN.
22. Mengelola penerapan manajemen risiko di SATUAN KERJA KEPATUHAN.
23. Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap Peraturan Regulator dan Peraturan Perundang-
undangan, serta Peraturan Intern lainnya yang berlaku. 24. Memonitor seluruh bidang kerja SATUAN KERJA
KEPATUHAN sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 25. Mensosialisasikan ketentuan-ketentuan internal bank dan
ketentuan lain yang berkaitan dengan ruang lingkup tugas di lingkungan divisinya.
26. Melakukan koordinasi dalam penyediaan datadokumen terkait dengan pemeriksaan internal dan eksternal sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan batas kewenangan yang diberikan oleh Direksi.
27. Melakukan koordinasi dalam rangka menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal sesuai
dengan batas kewenangan yang diberikan Direksi. 28. Memberikan masukan dan pertimbangan yang menyangkut
bidang tugasnya kepada atasan. 29. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
Satuan Kerja Kepatuhan melaksanakan kegiatan sesuai dengan fungsi yang tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia nomor
132PBI2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum yaitu :
1. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada
semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank 2. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank
3. Memastikan kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai
dengan ketentuan Bank Indonesia peraturan perundang- undangan yang berlaku.
4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan atau
otoritas pengawas lain yang berwenang.
Laporan Tahunan 2016
564
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
565
Growing Together with New Expanding Opportunities
PENGEMBaNGaN KOMPEtENSI SatUaN KErJa KEPatUHaN
Tabel Pengembangan Kompetensi Satuan Kerja Kepatuhan No
Nama Pendidikan dan PengembanganKaryawan
Nama Penyelenggara
Tanggal Penyelenggaraan
1 Sertifikasi Kepatuhan
Lembaga Sertifikasi profesi perbankan 24 - 25 Februari 2016
2 risk Management officer
Divisi pendidikan dan pelatihan bank bjb 21 – 23 Maret 2016
3 Teknik pengendalian Kecurangan dan Membangun
Whistleblower System WBS yang efektif evio plus
21 - 22 Maret 2016 4
Letter of Credit Johnson Indonesia
22 – 23 Maret 2016 5
pelatihan apu ppT Divisi pendidikan dan pelatihan bank bjb
22 – 23 Maret 2016 6
penyusunan Sop for Banking Jogja Smart Indotama
05 – 06 Maret 2016 7
Strategik Manajemen MBa programme ITB
06 – 08 april 2016 8
akuntansi Bank Dasar Divisi pendidikan dan pelatihan bank bjb
18 – 19 april 2016 9
high Impact Communication Divisi pendidikan dan pelatihan bank bjb
20 – 21 april 2016 10
risk Management TI Indonesian Corporate Consule association
29 – 30 april 2016 11
Business Continuity Management risk Frontier
11 – 12 Mei 2016 12
Fungsi Kepatuhan Manajemen risiko optimalisasi peran, Fungsi, Tugas, dan output bagi Bank
risk Management Guard 18 – 19 Mei 2016
13 Sertifikasi Manajemen risiko
Badan Sertifikasi Manajemen risiko 29 – 29 Juli 2016
14 Tematik pelaporan LBu Tahun 2016
Bank Indonesia 25 – 26 agustus 2016
15 Konglomerasi Keuangan Manajemen risiko, Tata Kelola,
permodalan risk Management Guard
24 – 26 agustus 2016 16
Manajemen Kepatuhan : Keseimbangan reputasi dan Bisnis
Galang Learning Forum 01 – 02 September 2016
PrOGraM KErJa SatUaN KErJa KEPatUHaN taHUN 2016
Satuan Kerja kepatuhan Membuat langkah-langkah dalam rangka pelaksanaan fungsi kepatuhan. Untuk mendukung
terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha bank, satuan kerja kepatuhan melaksanakan sosialisasi budaya
kepatuhan secara rutin untuk mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan
kegiatan usaha Bank.
Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan dengan menetapkan toolscompliance sheet dan compliance cheklist dalam rangka
mitigasi risiko kepatuhan di setiap kegiatan usaha bank. Selain itu satuan kerja kepatuhan melakukan penyusunan profil risiko
kepatuhan untuk menilai tingkat risiko yang dihadapi perseroan. Dalam rangka upaya untuk memastikan kebijakan, ketentuan,
sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, Satuan kerja kepatuhan melakukan pengkajian terhadap setiap rancangan
kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur yang akan ditetapkan. Satuan kerja kepatuhan melakukan analisis dan monitoring
terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan atau otoritas pengawas lain yang berwenang
agar komitmen tersebut dapat dipenuhi sesuai dengan yang dimaksud dan waktu yang telah ditentukan.
Dengan adanya ketentuan mengenai tata kelola terintegrasi yang didalamnya terdapat kepatuhan terintegrasi, satuan kerja
kepatuhan terintegrasi melakukan pengelolaan kepatuhan bukan hanya pada entitas utama namun juga kepada perusahaan anak
dan perusahaan terelasi.
PELaKSaNaaN PrOGraM KErJa SatUaN KErJa KEPatUHaN taHUN 2016
Pada tahun 2016 satuan kerja kepatuhan melakukan sosialisasi budaya kepatuhan secara langsung maupun tidak langsung
kepada segenap insan bank bjb. Sosialisasi secara langsung dilakukan ke 8 delapan cabang bank bjb untuk memberikan
pemahaman dan peningkatan budaya kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan Standar Operasional Perusahaan
SOP. Sosialisasi bertajuk “Budaya Kepatuhan dan APU- PPT” merupakan agenda rutin Satuan Kerja Kepatuhan untuk
menjalankan fungsi ex-ante. Sosialisasi secara tidak langsung dilakukan dengan menyampaikan ketentuan yang baru berlaku
kepada setiap unit kerja di kantor pusat sebagai bahan evaluasi terhadap ketentuan internal yang berlaku. Hal ini dilakukan
agar setiap ketentuan internal yang berlaku telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan, peraturan otoritas
dan peraturan lainnya.
Dalam rangka pengelolaan risiko kepatuhan, satuan kerja kepatuhan melakukan pemantauan terhadap risiko yang
dihadapi perseroan dengan menyusun laporan pemantauan prinsip kehati-hatian berisi kepatuhan pelaporan dan kepatuhan
terhadap ketentuan yang berlaku. Untuk pemantauan komitmen bank dilakukan secara komprehensif dengan melakukan analisis
serta pemantauan terhadap keakuratan jawaban atas komitmen dan ketepatan waktu penyampaian.
Pengelolaan tata kelola terintegrasi dilakukan dengan melakukan Focus Grup Discussion FGD bersama Perusahaan Anak dan
terutama perusahaan terelasi untuk memberi pemahaman terhadap dalam rangka mendukung pelaksanaan tata kelola
terintegrasi konglomrasi keuangan bank bjb.
Laporan Tahunan 2016
566
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
567
Growing Together with New Expanding Opportunities
xxx
PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG APU DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME PPT
Penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme atau disebut juga dengan program APU-
PPT Anti -Money Laundering and Counter -Terrorist Financing AML-CFT merupakan program yang dilaksanakan secara
berkesinambungan dalam rangka pemenuhan kewajiban berdasarkan ketentuan:
1. Undang-Undang nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan
dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang; 2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013 Tentang Pencegahan
dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme; 3. Peraturan Bank Indonesia Nomor 1427PBI2012 tanggal
28 desember 2012 Tentang penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
bagi Bank Umum; dan 4. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1521DPNP2013
Tanggal 14 Juni 2013 Perihal Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
bagi Bank Umum.
Selama Tahun 2016, sebagai langkah keseriusan Perseroan dan dalam rangka menjaga kepercayaan nasabah, perseroan
telah melaksanakan kegiatan dan pengembangan penerapan program APU-PPT antara lain sebagai berikut.
1. Melakukan pemantauan transaksi-transaksi Keuangan
untuk dilakukan analisa lebih mendalam terhadap potensi terjadinya Transaksi Keuangan Mencurigakan.
2. Melakukan Pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan LTKM kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan PPATK. 3. Melakukan Pelaporan Transaksi Keuangan Tunai LTKT
kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK.
4. Melakukan Pelaporan Transaksi Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri LTKL kepada Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan PPATK. 5. Melakukan Pelaporan Sistem Informasi Pengguna Jasa
Terpadu SIPESAT kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK.
6. Melakukan pemeliharaan dan pemantauan terhadap profil nasabah dengan daftar-daftar orang maupun lembaga yang
wajib dipantau berdasarkan database informasi dari otoritas yang berwenang baik nasional maupun internasional.
7. Melakukan pemantauan terhadap nasabah yang dijadikan tersangka atau terdakwa suatu tindak pidana serta Daftar
Tersangka dan Terduga Teroris oleh pihak yang berwenang maupun dari media massa atau berdasarkan informasi
lainnya dari sumber yang resmi.
8. Melakukan koordinasi dengan PPATK, KPK, POLRI serta pihak berwenang lainnya terkait dengan Permintaan Data,
Pemblokiran Rekening dan Penyitaan Dana berkenaan dengan kasus pencucian uang dan pendanaan terorisme.
9. Melakukan kegiatan pemantauan terhadap pelaksanaan pengkinian data nasabah oleh seluruh unit kerja dan cabang.
10. Melakukan Pemantauan secara efektif terhadap Profil dan Transaksi Nasabah dengan memantau pelaksanaan
pengelompokan nasabah ke dalam tingkat risiko Risk Based Approach terjadinya pencucian uang.
11. Melakukan pemenuhan pelaksanaan pembukaan hubungan usaha Perseroan dengan bank koresponden dari Luar Negeri
dari aspek APU-PPT. 12. Melakukan pengkajian terhadap aktivitas dan produk baru
perbankan terkait dengan kewajiban penerapan program APU-PPT sebelum aktivitas dan produk tersebut dijalankan.
13. Melakukan Pemantauan dan rekomendasi terkait pendidikan dan pelatihan APU-PPT terhadap karyawan Perseroan
dalam rangka meningkatkan pemahaman, kewaspadaan serta risiko terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang dan
Pendanaan Terorisme.
14. Memastikan Teknologi Informasi yang mendukung Penerapan Program APU-PPT telah sejalan dan mencakup
perkembangan bisnis, produk serta layanan Bank. 15. Melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap
pelaksanaan kebijakan program APU-PPT dengan unit kerja terkait yang berhubungan langsung dengan Nasabah.
Adapun statistic pelaksanaan program APUPPT yang dilaksanakan oleh perseroan selama tahun 2016, dapat kami
sampaikan sebagai berikut:
No Nama Aktivitas
jumlah Satuan
1 Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan LTKM
297 Laporan
2 Laporan Transaksi KeuanganTunai LTKT
19.313 Laporan
3 Laporan Transaksi Keuangan Transfer Dana dari dan Ke luar negeri LTKL
15.222 Laporan
4 Laporan SIpeSaT
406.066 Data CIF
5 Korespondensi dengan pihak yang berwenang
101 Kali
6 pengkajian penerapan apu-ppT terkait aktivitas dan produk Baru Bank
12 Kajian
7 pelaksanaan apu-ppT terkait bank koresponden
16 Kali
8 Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan apu-ppT
1.020 pegawai
Laporan Tahunan 2016
568
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
569
Growing Together with New Expanding Opportunities
xxx
PERMASALAHAN HUKUM
Sepanjang tahun 2016, jumlah permasalahan hukum perdata dan pidana yang telah selesai telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap dan yang masih dalam proses penyelesaian dapat disajikan melalui tabel sebagai berikut.
Tabel Permasalahan Hukum No.
Permasalahan Hukum Jumlah
Perdata Pidana
Hubungan Industrial
1. Telah Selesai telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap 14
- -
2. Dalam proses penyelesaian
47 -
-
Total 61
- -
PErKara PENtING YaNG DIHaDaPI PErUSaHaaN
Selama tahun 2016, Bank menghadapi bebarapa Perkara penting sebagaimana tabel dibawah ini.
Tabel Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan No.
Pokok Gugatan Update Perkara
Dampak dan Sanksi Administraif
1 Kantor Cabang
: Depok Jenis :
perkara Kepailitan Debitur atas nama alwi alatas
yurisdiksi
: pengadilan niaga Jakarta pusat
pihak investor telah menyiapkan dana sebesar rp. 1.300.000.000,- satu milyar tiga ratus juta rupiah dan saat ini menunggu putusan dari Divisi ppK terkait
keringanan dendabunga akan dilakukan eksekusi terhadap obyek agunan
Terkait pencabutan pailit sudah dikoordinasikan dengan kurator dan kreditor lainnya
adanya perubahan site plansehingga akan dikoordinasikan lebih lanjut antara pihak debitor, bjb dan pihak investor.
Sedang diajukan proses pencabutan status pailit Tidak terdapat dampak yang
signiikan terhadap perusahaan
2 Kantor Cabang
: KCK Jakarta
jenis : Gugatan perlawanan Terhadap
eksekusi agunan oleh roy rahajasa Jamin,dkk
yurisdiksi
: pengadilan negeri Jakarta pusat
pengadilan Tinggi Jakarta
PENGADILAN NEGERI : Menolak perlawanan penggugat untuk seluruhnya
Saat ini roy rahajasa Jamin, dkk sedang melakukan upaya hukum banding Tidak terdapat dampak yang
signifikan terhadap perusahaan
3
Kantor Cabang
: KCK Jakarta
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum oleh pT.rahajasa Media Internet
yurisdiksi :
pengadilan negeri Jakarta pusat pengadilan Tinggi Jakarta
PENGADILAN NEGERI : Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya
Saat ini pT. rahajasa Media Internet sedang melakukan upaya hukum banding Tidak terdapat dampak yang
signifikan terhadap perusahaan
Tabel Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan No.
Pokok Gugatan Update Perkara
Dampak dan Sanksi Administraif
4 Kantor Cabang :
Surabaya
jenis : Gugatan Wanprestasi oleh bank
bjb kepada pT.Jasindo terkait penolakan Klaim asuransi atas
kredit macet Bank bjb
yurisdiksi : pengadilan negeri Bandung
pengadilan Tinggi Jawa Barat
PENGADILAN NEGERI : Menolak gugatan penggugat untuk sebagian antara lain menyatakan tuntutan
ganti rugi bank bjb telah sah secara hukum
PENGADILAN TINGGI bANDUNG : Menguatkan putusan Pengadilan Negeri
Saat ini pT. asuransi Jasa Indonesia Jasindo sedang melakukan upaya hukum Kasasi dan berdasarkan informasi dari halaman resmi website Kepaniteraan
Mahkamah agung rI http:Kepaniteraan .mahkamahaghung.go.id, perkara no. 2615 KpDT2016 pada tingkat kasasi telah diputus pada tanggal 15 Desember
2016 dengan amar putusan permohonan Kasasi dari pT. asuransi Jasa Indonesia Jasindo ditolak, menguatkan putusan Tingkat pertama dan Banding.
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
5
Kantor Cabang
: Sukabumi
jenis : permohonan penundaan
Kewajiban pembayaran utang pKpu Kepailitan kepadaKoperasi
Bina usaha dan pT. alpindo Mitra Baja
yurisdiksi :
pengadilan niaga Jakarta pusat
PENGADILAN NIAGA : Telah terjadi perdamaian antara pihak KBu pT. alpindo dengan para kreditor,
selanjutnya terkait penyelesaian kewajiban pembayaran kepada bank bjb dan 3 tiga bank lainnya akan diatur dalam perjanjian tersendiri
pengurus KBu yang baru telah mengajukan proposal terkait skema penyelesaian kredit dan saat ini sedang dalam proses pembahasan di Divisi ppK
Tidak terdapat dampak yang signiikan terhadap perusahaan
6 Kantor Cabang :
Suci KCp Cicadas
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum oleh Martje Tinaweng
yurisdiksi : pengadilan negeri Bale Bandung
pengadilan Tinggi Jawa Barat
PENGADILAN NEGERI : Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian
PENGADILAN TINGGI: Menguatkan putusan pengadilan negeri
Saat ini bank bjb sedang melakukan upaya hukum Kasasi ke Mahkamah Agung RI
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
7 Kantor Cabang :
Tangerang KCp Cipondoh
jenis : Gugatanperbuatan Melawan
hukum oleh Linda rusli selaku penggugat
yurisdiksi : pengadilan negeri Tangerang
pengadilan Tinggi Banten
PENGADILAN NEGERI : Menolak gugatan penggugat untuk sebagian
Saat ini bank bjb sedang melakukan upaya hukum banding Tidak terdapat dampak yang
signifikan terhadap perusahaan
8 Kantor Cabang :
KCK Jakarta
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum olehpT. Megah prima Mandiri terkait pencairan garansi
bank
yurisdiksi : pengadilan negeri Jakarta pusat
pengadilan Tinggi Jakarta Mahkamah agung
PENGADILAN NEGERI : Menolak gugatan pT.MpM untuk sebagian
PENGADILAN TINGGI : Majelis hakim pengadilan Tinggi Jakarta membatalkan putusan tersebut
dengan menerima eksepsi yang diajukan oleh pembanding semula Tergugat berdasarkan putusan pengadilan Tinggi
Saat ini sedang dilakukan upaya hukum Kasasi
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
Laporan Tahunan 2016
570
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
571
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan No.
Pokok Gugatan Update Perkara
Dampak dan Sanksi Administraif
9 Kantor Cabang :
utama Bandung KCp Gedung Sate
jenis : Gugatanperbuatan Melawan
hukum oleh endan octavian
yurisdiksi : pengadilan negeri Bandung
pengadilan Tinggi Jawa Barat Mahkamah agung rI
PENGADILAN NEGERI : Menolak gugatan penggugat seluruhnya
PENGADILAN TINGGI bANDUNG: Menguatkan putusan pengadilan negeri, menolak upaya Banding
Saat ini Endan Octavian sedang melakukan Upaya Hukum Kasasi ke Mahkamah Agung RI
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
10
Kantor Cabang
: Ciamis
jenis : Gugatan pailit oleh Dini Mustika
selaku pemohon pailit kepada pT. redsea Sejahtera atau rumah
Sakit nirmala selaku Termohon
yurisdiksi :
pengadilan niaga Jakarta pusat akan dilakukan pemberesan boedel pailit pT redsea
Menunggu penetapan penunjukan hakim pengawas dan menunggu hasil appraisal.
akan dilakukan eksekusi terhadap obyek agunan diluar proses kepailitan Tidak terdapat dampak yang
signifikan terhadap perusahaan
11 Kantor Cabang
: BSD
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum oleh ahli Waris h.Iis abdul haris dan bank bjb kepada
pT.asuransi himalaya pelindung terkait penolakan Klaim asuransi
Jiwa
yurisdiksi :
pengadilan negeri Tangerang pengadilan Tinggi Banten
PENGADILAN NEGERI Menerima eksepsi pT.asuransi himalaya pelindung selaku Tergugat
Menyatakan pengadilan negeri Tangerang tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo
Saat ini PT.Himalaya Asuransi Pelindung dan bank bjb sedang melakukan upaya hukum banding
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
12
Kantor Cabang :
Tasikmalaya
jenis: Gugatanperbuatan Melawan
hukum oleh rd.Sutisna terkaitpembatalan akta jual beli
obyek agunan
yurisdiksi : pengadilan negeri Tasikmalaya
PENGADILAN NEGERI : Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian antara lain membatalkan
jual beli antara Sdr. rd.Sutisna permana dan Sdri.ayu nuraini dan menghukum Sdri. ayu nuraini Tergugat I dan Ir. Budi Suhendar Tergugat II untuk
mengembalikan menyerahkan Sertifikat hak Milik kepada Sdr. rd.Sutisna permana tanpa beban apapun;
Saat ini bank bjb sedang mengumpulkan bukti-bukti guna mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
13
Kantor Cabang :
Semarang
jenis : Gugatan Tun oleh Drs.abdul Choliq
kepada Bpn dan bank bjb selaku pihak Intervensi
yurisdiksi: pengadilan Tata usaha negara
Semarang
PENGADILAN TUN SEMARANG : Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya.
PENGADILAN TINGGI TUN menguatkan putusan pengadilan Tata usaha negara, menolak upaya banding
MAHKAMAH AGUNG Saat ini Drs.abdul Choliq sedang melakukan upaya hukum Kasasi ke Mahkamah
agung rI Tidak terdapat dampak yang
signifikan terhadap perusahaan
Tabel Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan No.
Pokok Gugatan Update Perkara
Dampak dan Sanksi Administraif
14 Kantor Cabang :
Batam
jenis: Gugatan perbuatan Melawan
hukum oleh pT. Karyamas eranusa Mandiri Terkait
perlawanan ekesekusi atas obyek agunan
yurisdiksi : pengadilan negeri Batam
pengadilan Tinggi Mahkamah agung
PENGADILAN NEGERI : Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya
PENGADILAN TINGGI : Menguatkan putusan pengadilan negeri, menolak upaya Banding
Saat ini PT. Karyamas Eranusa Mandirisedang melakukan Upaya Hukum Kasasi ke Mahkamah Agung RI
Bahwa Debitur telah dipanggil oleh Divisi ppK terkait penyelesaian kreditnya. Tidak terdapat dampak yang
signifikan terhadap perusahaan
15 Kantor Cabang :
Serang
jenis : Gugatan perbuatan melawan
hukum oleh Wahyu nurjamil terkait pembatalan Sertifkat hak milik
yurisdiksi : pengadilan negeri Serang
pengadilan Tinggi Banten
PENGADILAN NEGERI : Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebagian yaitu menyatakan perjanjian
Kredit adalah sah dan menyatakan penambahan plafond dan perpanjangan waktu kredit tidak sah dan cacat hukum
PENGADILAN TINGGI : Menguatkan putusan pengadilan negeri
Saat ini Wahyu NurjamilSedang melakukan upaya Hukum Kasasi di Mahkamah Agung
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
16 Kantor Cabang :
Kebayoran Baru
jenis : Gugatan Wanprestasi oleh bank
bjb kepada pT. Berdikari Insurance
terkait penolakan pembayaran Klaim Back to Back Bank Garansi
yurisdiksi : pengadilan negeri Jakarta pusat
penGaDILan neGerI : Mengabulkan eksepsi
pT. Berdikari Insurance terkait kurang pihak ;
Menyatakan gugatan bank bjb tidak diterima.
Sedang dilakukan upaya pengajuangugatan baru melalui Pengadilan Negeri
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
17
Kantor Cabang :
Tamansari
jenis : Gugatan Wanprestasi oleh a
Djuhana terkaitpenggunaan bilyet giro dalam transaksi jual beli
yurisdiksi : pengadilan negeri Bandung
pengadilan Tinggi Bandung penGaDILan neGerI :
Gugatan penggugat tidak berdasartidak dapat diterima niet ontvankelijke
verklaard
Saat ini H.A.Djuhana Sastrawinata sedang melakukan upaya hukum banding
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
18 Kantor Cabang :
Surabaya
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum oleh Fatimah selaku debitor kepada bank bjb
yurisdiksi : pengadilan negeri Sidoarjo
PENGADILAN NEGERI : Mengabulkan gugatan para penggugat untuk sebagian
PENGADILAN TINGGI: Meguatkan putusan pengadilan negeri
Saat ini bank bjb sedang dilakukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung RI
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
Laporan Tahunan 2016
572
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
573
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan No.
Pokok Gugatan Update Perkara
Dampak dan Sanksi Administraif
19 Kantor Cabang :
utama Bandung
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum oleh Sdr. ahmad Jauhari kepada bank bjb Cabang utama
Bandung
yurisdiksi : pengadilan negeri Depok
PENGADILAN NEGERI : agenda pemeriksaan Saksi
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
20 Kantor Cabang :
Ciamis
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum oleh Sdr. Lim elias Suherly Wijaya kepada bank bjb Cabang
Ciamis
yurisdiksi : pengadilan negeri Ciamis
Pengadilan Negeri Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya
Saat ini Sdr. Lim Elias Suherly Wijaya sedang dilakukan upaya hukum banding
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
21 Kantor Cabang:
utama Bandung KCp Kopo
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum oleh Sdr. endang hidayat Johar kepada bank bjb Cabang
utama Bandung KCp Kopo
yurisdiksi: pengadilan negeri Bandung
PENGADILAN NEGERI : Bantahan pembantah tidak dapat diterima niet onvankelijke verklaard
Saat ini endang hidayat Joharakan melakukan upaya hukum banding atau mengajukan gugatan baru.
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
22
Kantor Cabang :
Sukajadi
jenis: Gugatan perbuatan Melawan
hukum oleh Ir. Syahril Syahlodi Djemalip
yurisdiksi : pengadilan negeri Bandung
pengadilan Tinggi Jawa Barat
PENGADILAN NEGERI : Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya
PENGADILAN TINGGI Menguatkan putusan pengadilan negeri
Saat ini Ir. Syahril Syahlodi Djemalip sedang melakukan Upaya Hukum Kasasi ke Mahkamah Agung RI
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
23
Kantor Cabang
: Surabaya KCp perak
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum dari ny. Sri Suminarsih Ibu Kandung Debiturterkait
perlawanan ekesekusi atas obyek agunan
yurisdiksi :
pengadilan negeri Surabaya
PENGADILAN NEGERI : Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya
Saat ini Ny. Sri Suminarsih Ibu Kandung Debitursedang melakukan Upaya Hukum banding ke Pengadilan Tinggi
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
24 Kantor Cabang :
Makassar
jenis : Gugatan Wanprestasi oleh bank bjb
kepada pT. aSeI
yurisdiksi : pengadilan negeri Jakarta Selatan
PENGADILAN NEGERI : PUTUSAN
Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya
Saat ini sedang dilakukan Upaya Hukum banding
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
Tabel Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan No.
Pokok Gugatan Update Perkara
Dampak dan Sanksi Administraif
25 Kantor Cabang :
KCK Jakarta
jenis : Gugatan Wanprestasi terkait
pencairan garansi bank pT.pLn perSero
yurisdiksi : pengadilan negeri Jakarta pusat
PENGADILAN NEGERI : Gugatan penggugat tidak berdasartidak dapat diterima
niet ontvankelijke verklaard
Saat ini sedang dilakukan upaya hukum Banding Tidak terdapat dampak yang
signifikan terhadap perusahaan
26 Kantor Cabang :
Sukabumi
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum ruldey Sumbayak kepada bank bjb Cabang Sukabumi
yurisdiksi : pengadilan negeri Sukabumi
penGaDILan neGerI : Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya
bahwa saat ini sedang dilakukan upaya hukum banding
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
27
Kantor Cabang :
Sumedang
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum oleh h. otong hasan Ba kepada bank bjb Cabang Sumedang
yurisdiksi : pengadilan negeri Sumedang
PENGADILAN NEGERI: agenda Kesimpulan
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
28
Kantor Cabang :
Singaparna
jenis : Bantahan oleh arry purnama
terkait perlawanan eksekusi lelang agunan
yurisdiksi : pengadilan negeri Tasikmalaya
PENGADILAN NEGERI : Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya
Saat ini arry purnama sedang melakukan upaya hukum Banding ke pengadilan Tinggi
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
29 Kantor Cabang :
Sukajadi
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum oleh paschalis Miming selaku debitor kepada bank bjb
yurisdiksi : pengadilan negeri Bandung
PENGADILAN NEGERI : agenda Jawaban
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
30
Kantor Cabang :
utama Bandung
jenis : Gugatan oleh Siento halim
Direktur CV Graha nusa Indah
yurisdiksi : pengadilan negeri Bandung
PENGADILAN NEGERI : agenda Jawaban
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
Laporan Tahunan 2016
574
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
575
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan No.
Pokok Gugatan Update Perkara
Dampak dan Sanksi Administraif
31 Kantor Cabang :
Singaparna
jenis : Bantahan oleh Saim Sau terkait
perlawanan eksekusi lelang agunan
yurisdiksi : pengadilan negeri Tasikmalaya
PENGADILAN NEGERI : Menolak bantahan pembantah untuk seluruhnya
Saat ini Saim Sau sedang melakukan upaya hukum Banding ke pengadilan Tinggi
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
32 Kantor Cabang :
purwakarta
jenis : Gugatan oleh Gina Sugiarti terkait
perlawanan eksekusi lelang agunan
yurisdiksi : pengadilan negeri purwakarta
PENGADILAN NEGERI : agenda Kesimpulan
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
33 Kantor Cabang :
Sumedang KCp ujung Jaya
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum Lembaga perlindungan Konsumen nasional Indonesia
kepada bank bjb Cabang Sumedang
yurisdiksi : pengadilan negeri Sumedang
PENGADILAN NEGERI : agenda pembuktian
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
34
Kantor Cabang :
Banjarmasin
jenis : Gugatan Wanprestasi haryanti
nasabah bank bjb Cabang Banjarmasin kepada bank bjb
Cabang Banjarmasin
yurisdiksi : pengadilan negeri Banjarmasin
PENGADILAN NEGERI : agenda pembuktian
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
35
Kantor Cabang :
Cirebon
jenis : Gugatan oleh andi Sukendi terkait
perlawanan eksekusi lelang agunan
yurisdiksi : pengadilan negeri Cirebon
PENGADILAN NEGERI : agenda Mediasi
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
36 Kantor Cabang :
Bekasi
jenis : permohonan penetapan lelang
eksekusi hak tanggungan atas nama debitur rita Koswati oleh
bank bjb Cabang Bekasi
yurisdiksi : pengadilan negeri Bekasi
PENGADILAN NEGERI : pendaftaran permohonan penetapan
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
Tabel Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan No.
Pokok Gugatan Update Perkara
Dampak dan Sanksi Administraif
37 Kantor Cabang :
Cirebon
jenis : Gugatan perbuatan melawan
hukum oleh nana Supriyatna terkait SK hilang
yurisdiksi : pengadilan negeri Cirebon
PENGADILAN NEGERI : agenda replik
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
38 Kantor Cabang :
Garut
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum h. agus debitur bank bjb Cabang Garut kepada bank bjb
Cabang Garut
yurisdiksi : pengadilan negeri Garut
PENGADILAN NEGERI agenda Mediasi
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
39
Kantor Cabang :
Sukabumi
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum asep Saepudin Debitur bank bjb Cabang Sukabumi kepada
bank bjb Cabang Sukabumi
yurisdiksi : pengadilan negeri Sukabumi
PENGADILAN NEGERI agenda Jawaban
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
40
Kantor Cabang :
Kebayoran Baru
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum dari Gersonius rotuah kepada bank bjb Cabang Kebayoran
Baru
yurisdiksi : pengadilan negeri Jakarta Selatan
penGaDILan neGerI : agenda penunjukkan Mediator
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
41 Kantor Cabang :
Daan Mogot
jenis : gugatan perlawanan dari Metty
istri debitur an.Irwan Sanjaya kepada bank bjb Cabang Daan
Mogot
yurisdiksi : pengadilan negeri Jakarta Barat
PENGADILAN NEGERI : agenda Mediasi
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
42 Kantor Cabang :
Tangerang
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum oleh epi Tahapary terkait lelang eksekusi hak tanggungan
yurisdiksi : pengadilan negeri Tangerang
PENGADILAN NEGERI : agenda Jawaban
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
Laporan Tahunan 2016
576
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
577
Growing Together with New Expanding Opportunities
Tabel Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan No.
Pokok Gugatan Update Perkara
Dampak dan Sanksi Administraif
43 Kantor Cabang :
Kuningan
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum oleh hendra armala terkait lelang eksekusi hak tanggungan
yurisdiksi : pengadilan negeri Kuningan
PENGADILAN NEGERI : agenda pemanggilan para pihak
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
44 Kantor Cabang :
Garut
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum oleh Fardani Susetyo kepada Debitur bank bjb Garut an.
Zaki alamsyah
yurisdiksi : pengadilan negeri Garut
PENGADILAN NEGERI : agenda Mediasi
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
45
Kantor Cabang:
utama Bandung KCp Cibaduyut
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum oleh Sdr. edi Koswara kepada bank bjb Cabang utama
Bandung KCp Cibaduyut
yurisdiksi: pengadilan negeri Bale Bandung
PENGADILAN NEGERI : agenda Mediasi
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
46 Kantor Cabang:
Soreang
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum oleh Jajang Jaeni dkk selaku Suami dari debitur bank bjb Cabang
Soreang an. elin Karlina kepada bank bjb Cabang Soreang
yurisdiksi: pengadilan negeri Bale Bandung
PENGADILAN NEGERI : agenda Mediasi
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
47
Kantor Cabang:
Soreang
jenis : Gugatan perbuatan Melawan
hukum oleh encep ruchiyat selaku avalis dalam kredit an.CV. Bangun
pesona Malabar kepada bank bjb Cabang Soreang.
yurisdiksi: pengadilan negeri Bale Bandung
PENGADILAN NEGERI : agenda Mediasi
Tidak terdapat dampak yang signifikan terhadap perusahaan
PErMaSaLaHaN HUKUM YaNG SEDaNG DIHaDaPI DEWaN KOMISarIS DaN DIrEKSI
YaNG SEDaNG MENJaBat SErta ENtItaS aNaK
Selama tahun 2016, tidak terdapat permasalahan hukum yang sedang dihadapi oleh Dewan Komisari dan Direksi yang sedang
menjabat serta entitas anak.
PEMBErIaN DaNa KEGIataN POLItIK
Direksi melalui Surat Keputusan Direksi Nomor 709SKDIR- KP2014 tanggal 07 Oktober 2014 tentang Etika Usaha dan Tata
Perilaku Code of Cunduct PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk., kode etik bank bjb merupakan pedoman
yang menjelaskan etika usaha dan tata perilaku insan bank bjb untuk melaksanakan praktik-praktik pengelolaan perusahaan
yang baik. Salah satunya mengatur mengenai Standar Tata Perilaku yaitu poin e. Menghindari benturan kepentingan dan
penyalahgunaan jabatan dan poin l. Aktivitas politik.
Kode etik bank bjb menjadi standar perilaku yang wajar, patut dan dapat dipercaya untuk semua insan bank bjb dalam
melaksanakan kegiatan usaha termasuk berinteraksi dengan pemangku kepentingan.Untuk itu, Kode etik bank bjb berlaku
bagi seluruh insan bank bjb diseluruh jenjang organisasi. Penerapan pedoman kode etik bank bjb dilaksanakan secara
terus menerus dan berkesinambungan dalam bentuk sikap, perbuatan, komitmen dan ketentuan mendukung terciptanya
budaya perusahaan. Oleh Karena itu, Bank tidak memberikan dana untuk kegiatan politik.
PENYEDIaaN DaNa KEPaDa PIHaK tErKaIt DaN PENYEDIaaN DaNa BESar
INfOrMatION tECNOLOGY GOVErNaNCE
Information Technology Governance merupakan kebijakan teratas yang mengatur prinsip-prinsip penyelenggaraan seluruh
proses-proses TI. Oleh karena itu, IT Governance harus selalu di- review kecukupannya, sehingga efektif untuk menjaga kualitas
pelaksanaan proses-proses TI. Hasil review dalam penyusunan Rencana Strategi Teknologi Informasi RSTI memperlihatkan
bahwa IT Governance bjb sebaiknya diperbaiki supaya lebih lengkap, jelas pelaku dan tanggungjawab setiap prosesnya,
serta ada ukuran setiap prosesnya. Selain IT Governance,
Laporan Tahunan 2016
578
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
579
Growing Together with New Expanding Opportunities
kebijakan pendukung lainnya perlu dilengkapi, seperti Kebijakan keamanan informasi, kebijakan pengembangan aplikasi dan
kebijakan lainnya, juga SOP yang lengkap sebagai panduan detail untuk pelaksanannya.
Sebagai dasar untuk melakukan kontrol pelaksanaan proses TI yang benar, serta sebagai referensi untuk melakukan audit
TI. Harus mencakup daftar proses yang lengkap minimal mencakup seluruh proses yang dinyatakan dalam PBI 915,
serta deskripsi proses yang lengkap untuk setiap proses-nya, mencakup penjelasan proses, aktivitas, RACI chart, Control
Objectives, serta metrik untuk setiap aktivitasnya.
Control Objectives for Information and related Technology COBIT sebagai salah satu framework IT Governance yang
paling banyak digunakan, juga menyatakan pentingnya memiliki IT Strategic Plan yang selaras align dengan strategi bisnis.
AKSES INFORMASI Dalam upaya memberikan informasi yang transparan kepada
publik berkaitan dengan perkembangan dan pelaksanaan pengelolaan usaha Bank serta demi menjalankan program
komunikasi pemasaran, Sejak tahun 2013 bank bjb telah menggunakan beragam perangkat untuk menyampaikan
informasi penting yang perlu diketahui para pemangku kepentingan. BJB telah menyediakan akses informasi bagi
Pemegang Saham dan pemangku kepentingan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut melalui:
Divisi Corporate Secretary M e n a r a b a n k b j b
J l . N a r i p a n N o . 1 2 - 1 4 , B a n d u n g Telp: 022-4234868 hunting
Fax: 022-4206099 Website: www.bankbjb.co.id
Call Center: bjb call 14049 Twitter:infobankbjb
Facebook: bankbjb official Instagram:bankbjb
Selain itu, informasi mengenai perkembangan saham dan permodalan BJB juga dapat diakses melalui website Bursa
Efek Indonesia www.idx.co.id
.
WEBSItE PErSErOaN
Dengan diberlakukannya peraturan OJK No.8POJK.042015 tentang situs web emiten atau perusahaan publik, maka bank
bjb telah melengkapi website perusahaan dengan beberapa informasi penting seperti Informasi mengenai pemegang
saham, struktur grup perusahaan, analisis kinerja keuangan, laporan keuangan 5 tahun terakhir serta profil Dewan Komisaris
dan Direksi. Selain itu, Informasi-informasi yang disajikan dalam website senantiasa diperbaharui secara berkala.
Laporan Tahunan 2016
580
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
581
Growing Together with New Expanding Opportunities
SIaraN PErS
Siaran Pers No
Tanggal Press Release
1 29 Februari 2016
Laba bank bjb tahun 2015 naik 24,7
2 26 Maret 2016
Bank bjb gelar nonton bareng Batman VS Superman : Dawn of Justice
3 19 Maret 2016
Bank bjb Bandar Lampung gelar nonton bareng Kung Fu panda 3
4 10 Maret 2016
Pemasaran produk asuransi mikro Bringin ajaib dengan model bisnis distribusi dalam rangka layanan keuangan mikro Feng Shui Talk and Astrology Outlook 2016
5 28 Maret 2016
Mengopimalkan potensi bisnis dari wilayah imur Indonesia 6
10 Februari 2016 Bank bjb berikan fasilitas Kpr kepada anggota KorprI provinsi Jawa Barat
7 30 Maret 2016
Kerja sama tata kelola dan manajemen risiko terintegrasi antara bank bjb dengan anggota konglomerasi keuangan bjb
8 Bank bjb gelar rupST tahun buku 2015
9 19 Februari 2016
Warga Depok dan Bekasi bisa bayar pajak kendaraan lewat ATM bjb 10
uMKM go online, untung meningkat usaha berkembang pesat 11
28 april 2016 Kuartal I tahun 2016, laba bank bjb tumbuh 15,8
12 2 Juni 2016
Bank bjb raih penghargaan dari MrI Infobank
13 6 Juni 2016
perkuat modal kerja pegadaian bersinergi dengan bank bjb
14 2 Juni 2016
Launching kantor berjalan BpK Kota Bandung, peresmian kantor pelayanan pertanahan bersama Bandung raya, dan layanan payment point bjb Bpn
15 24 Mei 2016
Bank bjb launching laku pandai “bjb BISa”
16 16 Juni 2016
Bjb siapkan dana Rp 6,7 Triliun 17
15 Juni 2016 peresmian relokasi gedung bank bjb Kantor Wilayah IV
18 5 april 2016
Memperingai Hardiknas 2016, bjb berikan “Kartu bjb Cinta Guru” 19
24 april 2016 Bank bjb gelar bjb berbagi ramadhan memberi
20 1 Mei 2016
Bank bjb gelar nonton bareng aaDC 2
21
Menyambut Mea 2016, ISeI Jabar – bank bjb Gelar Fun Walk
22 30 april 2016
Bank bjb tingkatkan kerjasama dengan STIe ekuitas
23 6 april 2016
Bank bjb berikan kredit infrastruktur rp 500 miliar ke pT adhi Karya persero Tbk
24 21 Mei 2016
Bjb carnival land dan parade budaya semarakan huT bank bjb ke 55 tahun
25 25 Mei 2016
huT Kerukunan istri bank bjb KIBar
26 28 Juli 2016
Triwulan II 2016, laba bersih bank bjb naik 56,3
27 28 September 2016
Bank bjb dukung Jabar juara umum pon tahun 2016
28 27 September 2016
Bank bjb jalin kerjasama tabungan Simpel dengan SMan 9 Bandung
29 8 agustus 2016
Bank bjb sebagai salah satu Bank persepsi gateway dalam program tax amnesty
30
Bank bjb support pon peparnaS
31 14 September 2016
Sukseskan PON XIX PEPARNAS XV Jawa Barat 2016 32
24 Juli 2016
Bank bjb kembali gelar photo contest 2016
33 11 September 2016
Bank bjb gelar nonton bareng Warkop DKI Reborn Part I
34 8 agustus 2016
Customer Gathering bank bjb tahun 2016
35 16 September 2016
Peresmian air mancur gasibu meriahkan rangkaian pembukaan PON XIX Jawa Barat 36
2 agustus 2016 Triwulan II 2016, laba bersih bank bjb naik 56,3
37 30 September 2016
Customer loyalty program 38
7 September 2016 Consumer loan loyalty program CLLp
39 22 September 2016
Tingkatkan Gairah Sektor Properi melalui bjb KPR 40
The Best Small Cap In Indonesia - Finance asia “Titanium Trophy” Best of The Best Bank BuKu III – Infobank 41
22 agustus 2016 Kantor Wilayah V bank bjb resmi beroperasi
42 29 agustus 2016
Transformasi Bank pembangunan Daerah “BpD harus Menjadi Bank Yang Kuat, Kompetitif Kontributif Bagi pembangunan Daerah”
43 Bank bjb bank penampung dana repatriasi
44 18 September 2016
Tandamata bank bjb kepada generasi muda
45 25 Juli 2016
bank bjb “Good To Great : Ready To Overtake The Next Level”
46 2 September 2016
antara bank bjb – LpDB KuMKM – BpJS Ketenagakerjaan – KaDIn provinsi Jawa Barat
47 Invitational Golf Tournament Gala Dinner
48 21 September 2016
Meriahkan pon XIX, bank bjb manfaatkan kegiatan di “Kampung atlet”
49 9 agustus 2016
pembayaran pBB-p2 bisa dilakukan di Indomaret 50
15 September 2016 peran bank bjb dalam pengembangan uMKM
51 ahmad Irfan masuk nominasi 15
th
Asia Business Leaders Awards aBLa 52
14 oktober 2016 Triwulan III 2016, laba bersih bank bjb naik 55,6
53 28 September 2016
Bank bjb dukung Jabar juara umum pon tahun 2016
54
Bank bjb Service Excellence Award BBSea
55 18 Desember 2016
Sepak Terbang ahmad Irfan dalam Membangun Indonesia Memahami negeri 56
19 Desember 2016 Berbagi kasih di hari Ibu dan cantik bersama bjb precious
57 18 Desember 2016
Komitment bank bjb, membangun Indonesia memahami negeri
58 13 november 2016
Bank bjb meriahkan huT ke 8 Kota Tangsel “700 orang akan ramaikan fun bike”
59 11 november 2016
Gelar bjb novemberun 2016 : Watergun Festival 60
27 oktober 2016 Inklusi keuangan “Cerdas Bersama Simpel”
61 9 Desember 2016
Bank bjb luncurkan kartu e-money bekerja sama dengan Bank Mandiri
62 20 oktober 2016
Launching pembayaran pBB-p2 di bank bjb cabang pekanbaru
63 14 oktober 2016
Sekilas relokasi kantor Wilayah 2 bank bjb
64 1 Desember 2016
Pilot project dalam sustainable Bank 65
17 november 2016 bank bjb SeKar bank bjb BerSInerGI “Mendukung pencapaian Visi Misi perseroan”
66 6 oktober 2016
Bank bjb dukung sektor pertanian
67 17 Desember 2016
Bank bjb gelar nonton bareng Star Wars – Rogue One
68 7 november 2016
Bank bjb jaga GCG bersama Kejati Jabar “addendumkan pKS dengan Kejati Jabar
69 29 oktober 2016
pemberdayaan ekonomi masyarakat terpadu peSaT kepada civitas unSrI 70
Speed festival at bank bjb gelar Speed Matsuri
71
bank bjb “Break the Limit to be the Best : Enjoy, untung, aman Selamat”
Laporan Tahunan 2016
582
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
583
Growing Together with New Expanding Opportunities
72 23 oktober 2016
Bank bjb sapa Medan, gelar funwalk “Membangun Indonesia, Memahai negeri”
73 peduli uMKM, bank bjb salurkan Kur dan selenggarakan Seminar uMKM
74 24 Desember 2016
Launching bank bjb Garuda Bandung Basket Ball dan Bandung bank bjb Volley Ball
75
Economic outlook 2017 bank bjb
76 5 Desember 2016
bjb wisata religi, apresiasi terhadap nasabah 77
19 Desember 2016
bank bjb Raih Penghargaan
Indonesia Trusted Companies
2016 “Penghargaan
Perisius
di Bidang GCG”
78 7 Desember 2016
Bank bjb menerima penghargaan Indonesia Good Corporate Governance Award 2016 “GCG bank bjb berpredikat Sangat Bagus”
79 9 Desember 2016
Pengembalian dana bergulir tahap 1 Kredit Cinta Rakyat KCR “bank bjb tunaikan kewajiban kreditkan dana sebesar 165 miliar kepada Pemprov Jabar.
traNSParaNSI PENYaMPaIaN LaPOraN
bank bjb senantiasa menyampaikan laporannya sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32POJK.03.2016
tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6POJK.032015 tentang Transparansi dan Publikasi
Laporan Bank. Adapun transparansi penyampaian laporan yang telah dilakukan bank bjb selama tahun 2016, yaitu:
Tabel Transparansi Penyampaian Laporan Tanggal
No Surat Perihal
Tujuan
12272016 996DIr-CS2016
Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik penerbitan MTn II bank bjb Tahun 2016 sebesar rp 1.189.000.000.000,- satu triliun seratus delapan
puluh sembilan miliar rupiah oJK
1262016 2316CS-Ir2016
Laporan Bulanan registrasi pemegang efekperubahan Struktur pemegang Saham
oJK 1272016
957DIr-CS2016 penjelasan atas Volatilitas
oJK 11142016
0902aDIr-CS2016 Laporan hasil pemeringkatan Tahunan
oJK 1142016
2072CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek
oJK 1132016
2040CS-Ir2016 Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik peringkat nasional Jangka
panjang bank bjb dari pT Fitch Indonesia oJK
10312016 2009CS-Ir2016
Keterbukaan Informasi pemegang Saham Tertentu oJK
10182016 838DIr-Kp2016
perubahan Komite audit oJK
10172016 834aDIr-CS2016
penyampaian Laporan Keuangan Interim oJK
10172016 834DIr-CS2016
penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Interim oJK
10102016 1805CS-Ir2016
Laporan Bulanan registrasi pemegang efek oJK
982016 1650CS-Ir2016
Laporan Bulanan registrasi pemegang efek oJK
8292016 701aDIr-CS2016
perubahan Komite audit oJK
892016 1363CS-Ir2016
Laporan Bulanan registrasi pemegang efek oJK
892016 1382aCS-Ir2016
Keterbukaan Informasi pemegang Saham Tertentu oJK
892016 1382CS-Ir2016
Keterbukaan Informasi pemegang Saham Tertentu oJK
7282016 1309CS-Ir2016
Keterbukaan Informasi pemegang Saham Tertentu oJK
7282016 610DIr-CS2016
penyampaian Laporan Keuangan Interim oJK
7282016 610aDIr-CS2016
penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Tengah Tahunan oJK
7112016 1197CS-Ir2016
Laporan Bulanan registrasi pemegang efek oJK
712016 564DIr-CS2016
Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik revaluasi aset Tetap oJK
692016 1020CS-Ir2016
Laporan Bulanan registrasi pemegang efek oJK
5102016 779CS-Ir2016
Laporan Bulanan registrasi pemegang efek oJK
4282016 329aDIr-CS2016
penyampaian Laporan Keuangan Interim oJK
4282016 329DIr-CS2016
penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Interim oJK
4222016 313DIr-CS2016
Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik penyampaian akta risalah rupS Tahunan Tahun Buku 2015
oJK 4152016
286DIr-CS2016 Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik Laporan penggunaan
Dana hasil penawaran umum per Maret 2016 oJK
472016 569CS-Ir2016
Laporan Bulanan registrasi pemegang efek oJK
3282016 212DIr-CS2016
penyampaian Bukti Iklan hasil rupS oJK
3282016 206DIr-CS2016
hasil rapat umum para pemegang Saham Tahunan oJK
3102016 370CS-Ir2016
Laporan Bulanan registrasi pemegang efek oJK
312016 126DIr-CS2016
penyampaian laporan tahunan oJK
312016 125DIr-CS2016
panggilan rapat umum pemegang Saham Tahunan oJK
312016 125aDIr-CS2016
penyampaian Bukti Iklan panggilan rupS oJK
2292016 124CS-Ir2016
penyampaian Laporan Keuangan Tahunan oJK
2292016 124aCS-Ir2016
penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Tahunan oJK
2152016 085CS-Ir2016
pemberitahuan rencana rapat umum pemegang Saham Tahunan oJK
292016 702CS-Ir2016
Laporan Bulanan registrasi pemegang efek oJK
182016 011DIr-CS2016
Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik Laporan penggunaan Dana hasil penawaran umum
oJK 182016
027CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek
oJK 4292016
339DIr-CS2016 Laporan Dividen, CSr, dan Kinerja
pemegang Saham Serie a 832016
641DIr-CS2013 Laporan Kinerja
pemegang Saham Serie a 10242016
857DIr-CS2016 Laporan Kinerja
pemegang Saham Serie a 12272016
996DIr-CS2016 Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik penerbitan MTn II bank
bjb Tahun 2016 sebesar rp 1.189.000.000.000,- satu triliun seratus delapan puluh sembilan miliar rupiah
BeI 1262016
2316CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efekperubahan Struktur pemegang
Saham BeI
1272016 957DIr-CS2016
penjelasan atas Volatilitas BeI
11142016 0902DIr-CS2016
Laporan hasil pemeringkatan Tahunan BeI
1142016 2072aCS-Ir2016
Laporan Bulanan registrasi pemegang efekperubahan Struktur pemegang Saham KoreKSI
BeI 1142016
2072CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efekperubahan Struktur pemegang
Saham BeI
1122016 2040CS-Ir2016
Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik peringkat nasional Jangka panjang bank bjb 2016 oleh pT Fitch Indonesia dengan peringkat aa - idn
Stable outlook BeI
10282016 2009CS-Ir2016
Keterbukaan Informasi pemegang Saham Tertentu BeI
10182016 840DIr-Kp2016
perubahan Komite audit BeI
10172016 834DIr-CS2016
penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Interim BeI
10172016 834aDIr-CS2016
penyampaian Laporan Keuangan Interim BeI
1072016 1805CS-Ir2016
Laporan Bulanan registrasi pemegang efekperubahan Struktur pemegang Saham
BeI 992016
1650CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efekperubahan Struktur pemegang
Saham BeI
8292016 701DIr-CS2016
perubahan Komite audit BeI
842016 1363CS-Ir2016
Laporan Bulanan registrasi pemegang efek BeI
892016 1382aCS-Ir2016
Keterbukaan Informasi pemegang Saham Tertentu BeI
892016 1382CS-Ir2016
Keterbukaan Informasi pemegang Saham Tertentu BeI
832016 1355CS-Ir2016
Laporan hasil public expose - Tahunan BeI
Laporan Tahunan 2016
584
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
585
Growing Together with New Expanding Opportunities
7282016 4312CS-Ir2016
penyampaian Materi public expose - Tahunan BeI
7282016 1309CS-Ir2016
Keterbukaan Informasi pemegang Saham Tertentu BeI
7282016 610aDIr-CS2016
penyampaian Laporan Keuangan Interim BeI
7282016 610DIr-CS2016
penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Interim BeI
7112016 1233CS-Ir2016
rencana penyelenggaraan public expose - Tahunan BeI
7102016 1197CS-Ir2016
Laporan Bulanan registrasi pemegang efek BeI
712016 564DIr-CS2016
Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik revaluasi aset Tetap pT Bank pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.
BeI 682016
1020CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek
BeI 592016
779CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek
BeI 4282016
329aDIr-CS2016 penyampaian Laporan Keuangan Interim
BeI 4282016
329DIr-CS2016 penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Interim
BeI 4222016
316DIr-CS2016 penjelasan atas pemberitaan Media Massa
BeI 4152016
288DIr-CS2016 Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik Laporan penggunaan
Dana penawaran umum per Maret 2016 BeI
472016 569CS-Ir2016
Laporan Bulanan registrasi pemegang efek BeI
3282016 206aDIr-CS2016
Jadwal Dividen Tunai BeI
3282016 212DIr-CS2016
penyampaian Bukti Iklan hasil rupS BeI
3282016 206DIr-CS2016
hasil rapat umum para pemegang Saham Tahunan BeI
3102016 370CS-Ir2016
Laporan Bulanan registrasi pemegang efek BeI
312016 125DIr-CS2016
panggilan rapat umum pemegang Saham Tahunan BeI
312016 126DIr-CS2016
penyampaian laporan tahunan BeI
312016 125aDIr-CS2016
penyampaian Bukti Iklan panggilan rupS BeI
2292016 124aCS-Ir2016
penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Tahunan BeI
2292016 124CS-Ir2016
penyampaian Laporan Keuangan Tahunan BeI
2152016 085DIr-CS2016
pemberitahuan rencana rapat umum pemegang Saham Tahunan BeI
292016 201CS-Ir2016
Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik Bank bjb menyatakan kesiapan pelunasan efek bersifat surat utang yaitu obligasi VII Seri B
BeI 292016
702CS-Ir2016 Laporan Bulanan registrasi pemegang efek
BeI 1252016
113CS-Ir2016 penjelasan atas pemberitaan Media Massa
BeI 182016
011DIr-CS2016 Keterbukaan Informasi Yang perlu Diketahui publik Laporan penggunaan
Dana hasil penawaran umum BeI
182016 027CS-Ir2016
Laporan Bulanan registrasi pemegang efek BeI
xxx
CODE OF CONDUCT
Kode etik adalah suatu sistem norma, nilai dan juga aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan perbuatan
apa saja yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan perbuatan apa yang harus dihindari. secara
singkatnya definisi kode etik yaitu suatu pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis ketika melakukan suatu kegiatan atau
suatu pekerjaan. bank bjb memandang penting dan memberikan perhatian yang khusus terhadap penerapan kode etik. Oleh
sebab itu bank telah menetapkan Code of Conduct yang menjadi pedoman insan bank dalam membangun hubungan dengan para
pemangku kepentingan stakeholders. Disamping itu, Kode etik merupakan salah satu perangkat yang ditetapkan Bank dalam
menjaga dan meningkatkan integritas seluruh insan bjb pada kerangka penerapan Good Corporate Governance GCG sehingga
pengimplementasiannya dapat dilakukan secara konsisten.
ISI CODE OF CONDUCT
Direksi melalui Surat Keputusan Direksi nomor 709SKDIR- KP2014 tanggal 07 Oktober 2014 tentang Etika Usaha dan Tata
Perilaku Code of Cunduct PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk., kode etik bank bjb merupakan pedoman
yang menjelaskan etika usaha dan tata perilaku insan bank bjb untuk melaksanakan praktik-praktik pengelolaan perusahaan
yang baik. Di dalam pedoman tersebut bank bjb mengatur mengenai:
1. Standar Etika Usaha
b. Etika Perusahaan dengan pegawai c. Etika Perusahaan dengan nasabah
d. Etika Perusahaan dengan pesaing e. Etika Perusahaan dengan penyedia barangjasa
f. Etika Perusahaan dengan stakeholder g. Etika Perusahaan dengan shareholder
h. Etika Perusahaan dengan pemerintah i. Etika Perusahaan dengan masyarakat
j. Etika Perusahaan dengan media massa k. Etika Perusahaan dengan organisasi profesi
2. Standar Tata Perilaku c. Etika kerja sesama insan bank bjb
d. Menjaga kerahasiaan data dan informasi perusahaan e. Menjaga harta perusahaan
f. Mencatat data dan pelaporan g. Menghindari benturan kepentingan dan penyalahgunaan
jabatan h. Menerima hadiah atau fasilitas
i. Menolak penerimaan hadiah atau fasilitas j. Memberi hadiah atau fasilitas
Laporan Tahunan 2016
586
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
587
Growing Together with New Expanding Opportunities
k. Permintaan hadiah atau fasilitas l. Penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang narkoba
m. Tidak melanggar pakta integritas n. Aktivitas politik
KEPatUHaN tErHaDaP CODE OF CONDUCT
Code of Conduct bank bjb menjadi standar perilaku yang wajar,
patut dan dapat dipercaya untuk semua insan bank bjb dalam melaksanakan kegiatan usaha termasuk berinteraksi dengan
pemangku kepentingan. Untuk itu, Kode etik bank bjb berlaku bagi seluruh insan bank bjb diseluruh jenjang organisasi.
Penerapan pedoman kode etik bank bjb dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan dalam bentuk sikap,
perbuatan, komitmen dan ketentuan mendukung terciptanya budaya perusahaan.
PENYEBarLUaSaN CODE OF CONDUCT
Code of Conduct disosialisasikan melalui kegiatan-kegiatan
sosialisasi yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Kepatuhan serta pada kesempatan pendidikan dan pelatihan oleh Satuan
Kerja Kepatuhan.
UPaYa PENEraPaN DaN PENEGaKaN CODE OF CONDUCT
Code of Conduct dilaksanakan secara terus menerus dan
berkesinambungan dalam bentuk sikap, perbuatan, komitmen dan ketentuan untuk mendukung terciptanya budaya
perusahaan. Budaya perusahaan sendiri dibentuk melalui penetapan nilai-nilai perusahaan corporate value yang
dituangkan ke dalam tagline GO SPIRIT untuk mempermudah pelaksanaanya. Oleh karenanya penerapan dan penegakan
Code of Conduct
secara tidak langsung dilaksanakan melalui pelaksanaan nilai-nilai perusahaan yang tertuang di dalam
GO SPIRIT .
JENIS SaNKSI PELaNGGaraN KODE EtIK
Tabel jenis Sanksi Pelanggaran Kode Etik Tingkat Sanksi
jenis Sanksi
JUMLaH PELaNGGaraN KODE EtIK
Tabel jumlah Pelanggaran Kode Etik Kategori Pelanggaran
Sanksi yang Diberikan
Laporan Tahunan 2016
588
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
589
Growing Together with New Expanding Opportunities
xxx
GRATIFIKASI
Program Pengendalian Gratifikasi merupakan kerja sama yang dilakukan antara bank bjb dengan Komisi Pemberantasan
Korupsi Republik Indonesia, bank bjb adalah Bank pertama di Indonesia yang melakukan kerja sama dengan KPK terkait
Program Pengendalian Gratifikasi, adapun penerapan Program Pengendalian Gratifikasi diawali dengan penerapan budaya
perusahaan yang didalamnya terdapat tata nilai atau nilai-nilai utama yang menjadi corporate value bank bjb.
Program Pengendalian Gratifikasi adalah sekumpulan perangkat dan rangkaian kegiatan serta mekanisme pengendalian
gratifikasi secara berkesinambungan guna menjaga integritas pegawai dari praktik gratifikasi yang dilarang.
Dalam mewujudkan komitmen Program Pengendalian Gratifikasi maka corporate value bank bjb dijabarkan dalam
bentuk code of conduct etika usaha dan tata perilaku untuk menjadi acuan perilaku bagi komisaris, direksi dan seluruh
pegawai bank bjb dalam mengelola perusahaan guna mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan.
Salah satu etika perilaku yang terdapat pada code of conduct yaitu standar etika untuk menghindari benturan kepentingan
penanganan benturan kepentingan conflict of interest dan penyalahgunaan jabatan serta etika untuk tidak menerima
gratifikasi dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan jabatan.
Berdasarkan hasil pertemuan dengan KPK diketahui bahwa dalam penerapan Program Pengendalian Gratifikasi di
Lingkungan bank bjb, pihak KPK menyatakan bahwa bank bjb merupakan pioneer penerapan Program pengendalian gratifikasi
disektor perbankan, serta pengelolaan terhadap pengendalian gratifikasi, perluasan LHKPN maupun Whistleblowing system
yang sudah sangat baik, hal tersebut dibuktikan dengan beberapa lembaga yang melakukan studi banding mengenai penerapan
Program Pengendalian Gratifikasi di bank bjb, diantaranya Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Mandiri, Bank BNI dll, serta pemberian penghargaan oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi Republik Indonesia kepada Unit Pengendalian Gratifikasi dalam kegiatan Hari Anti Korupsi Internasional dan kegiatan
lainnya, dengan keterangan sebagai berikut: • BUMND dengan Sistem Pengendalian Gratifikasi Terbaik
• Apresiasi atas tingginya Tingkat Kepatuhan dan Tingkat
Keaktifan Pengelolaan LHKPN • Pengelolaan LHKPN Terbaik Pemerintah Daerah DPRD
BUMD se-Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
PENGELOLaaN PENGENDaLIaN GratIfIKaSI
Program pengendalian gratifikasi terdiri dari pembuatan perangkat aturan tentang pengendalian gratifikasi, perluasan
harta kekayaan pegawai, tata kerja pelaporan pengaduan whistleblowing system, etika usaha dan tata perilaku code of
conduct pembentukan organisasi yang mengelola pengendalian gratifikasi, kegiatan sosialisasi diseminasi tentang aturan
pengendalian gratifikasi dan peningkatan kesadaran individu dan organisasi tentang gratifikasi serta implementasi pengelolaan
pelaporan penerimaan gratifikasi yang berkoordinasi dengan pihak KPK.
SOSIaLISaSI GratIfIKaSI
Kegiatan sosialisasidiseminasi Program Pengendalian Gratifikasi sepanjang tahun 2016 telah dilaksanakan baik
secara langsung ke Unit Kerja bank bjbpegawai bank bjb ataupun secara tidak langsung melalui media. Dalam kegiatan
diseminasi aturan pengendalian gratifikasi tersebut telah dilaksanakan kegiatan Penandatangan Kontrak Komitmen untuk
tidak menerima atau memberikan gratifikasi dalam bentuk apapun yang berhubungan kedudukan atau jabatan oleh para
stakeholder
bank bjb antara lain Direksi, Komisaris, Pegawai, Nasabah, dan Mitra Kerja vendorsupplier.
LaPOraN GratIfIKaSI taHUN 2016
Dalam implementasi pengelolaan pelaporan gratifikasi selama tahun 2016 telah diterima sebanyak 134 laporan penerimaan
gratifikasi senilai Eq Rp. 83.4 juta yang mana sebanyak 49 laporan senilai eq Rp. 19.8 juta menjadi penanganan bank bjb
dalam penetapan status gratifikasi yang diterima.
Laporan Tahunan 2016
590
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
591
Growing Together with New Expanding Opportunities
xxx
WHISTLEBLOWING SYSTEM WBS
Dalam upaya untuk meningkatkan peran serta aktif para pelapor whistleblower dalam mengungkapkanmengadukan tindakan
pelanggaran yang dilakukan para Direksi, Komisaris dan pegawai maka bank telah membentuk Sistem Pengaduan Pelanggaran
whistleblowing system bank. Sistem pengaduan pelanggaran WBS bank adalah sistem pengelolaan pengaduan tindakan
pelanggaran atau perbuatan melawan hukum atau perbuatan lain yang merugikan bank yang bersifat independen dan rahasia.
Dalam aturan sistem pengaduan pelanggaran WBS bank pengungkapan pelaporan pelanggaran dan identitas pelapor
dirahasiakan melalui media WBS, serta pelapor diberikan perlindungan.
KEBEraDaaN DaN tUJUaN WBS
Dengan implementasi Whistle Blowing System mulai akhir 2016 yang dapat diakses melalui website bank bjb, diharapkan
dapat menjadi jembatan komunikasi dan salah satu sarana pelaporan dalam rangka mengoptimalkan fungsi pendeteksian
dini Early Warning System atas penerapan manajemen risiko secara keseluruhan. Diharapkan pelaksanaan dan budaya Good
Corporate Governance bank bjb semakin meningkat, dapat mendorong pencapaian kinerja perusahaan dan melindungi
kepentingan Stakeholder secara optimal, sehingga akan meningkatkan reputasi Corporate Value bank bjb secara
kelembagaan. Whistleblowing system
bertujuan untuk: a.
Membangun sistem penanganan pelaporan pelanggaran yang tanggap, transparan, aman dan bertanggung jawab.
b. Menyediakan fasilitas dan panduan yang jelas dan konsisten
bagi pelapor untuk menyampaikan dugaan adanya penyimpangan atau pelanggaran terhadap kebijakan
dan ketentuan perusahaan serta peraturan perundang- undangan.
JENIS PELaNGGaraN YaNG DaPat DILaPOrKaN
Jenis pelanggaran yang dapat dilaporkan antara lain mengenai : kecurangan, penggelapan atau pencurian, manipulasi atau
pemalsuan, korupsi, suap, gratifikasi yang dianggap suap, pemerasan, penipuan, pembocoran informasi, benturan
kepentingan, pelanggaran etika perseroan yang terkait dengan pelanggaran terhdapa ketentuan program pengendalian
gratifikasi, tindak pidana perbankan dan tindakan lainnya yang dapat dipersamakan.
Pelapor memberikan indikasi awal yang dapat dipertanggungjawabkan meliputi :
1. Masalah yang diadukan 2. Pihak yang terlibat
3. Lokasi Kejadian 4. Waktu Kejadian
5. Kronologis Kejadian 6. Keterangan lainnya
PENYaMPaIaN DaN MEDIa LaPOraN PELaNGGaraN
Sarana saluran penyampaian laporan pengungkapan kejadian indikasi fraud merupakan fasilitas komunikasi yang bersifat
independen, bebas dan rahasia. Pelapor membuat pengaduan
dan mengirimkannya kepada pengelola WBS melalui sarana media sebagai berikut:
HotlineHelpdesk Anti Fraud : 0224237772 E-Mail : Antifraudbankbjb.co.id
website : https:bjbwbs.bankbjb.co.id. Surat Biasa : Divisi Audit Internal
Menara bank bjb Lantai 6 Jalan Naripan No. 12-14
Bandung
Laporan Tahunan 2016
592
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
593
Growing Together with New Expanding Opportunities
PENGELOLaaN WHIStLEBLOWING SYStEM BaGaN aLUr PELaPOraN PELaNGGaraN
PENANGANAN PENGADUAN
Pengaduanpenyingkapan kejadian indikasi fraud ditindaklanjuti oleh Unit Kerja Anti Fraud yang berada pada Divisi Audit Internal
dengan berpedoman kepada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank SPFAIB.
Adapun prosedurnya yaitu: 1. Pengelola WBS menerima pengaduan, mencatat, dan
menuangkan ke dalam format standar yang menghasilkan: 2. Laporan penerimaan kontak sesuai kategori lingkup
pengaduan. 3. Laporan penyingkapan.
4. Pengelola WBS menyampaikan laporan penyingkapan disclosure report kepada tim kepatuhan dan selanjutnya
diteruskan kepada Divisi Audit Internal untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bank bjb.
Penanganan pengaduan yang dilakukan oleh bank bjb adalah sebagai berikut.
1. Pengungkapan pelaporan tindakan pelanggaran dilakukan secara rahasia.
2. Dalam melakukan proses tindak lanjut atas setiap pengaduan wajib mengedepankan kerahasiaan, asas
praduga tak bersalah dan profesionalisme. 3. Identitas pelapor dijamin kerahasiaannya oleh perusahaan.
4. Fasilitasmedia saluran penyampaian pelaporan pelanggaran bersifat independen, bebas, dan rahasia.
5. Pihak yang melanggar prinsip kerahasiaan tersebut akan diberikan sanksi yang berat sesuai ketentuan yang berlaku
di perusahan.
PErLINDUNGaN BaGI WHISTLEBLOWER
1. Perusahaan berkomitmen melindungi pelapor pengungkapan tindakan pelanggaran yang beritikad baik.
2. Perusahaan menjamin perlindungan terhadap pelapor dari segala bentuk ancaman, intimidasi, penundaan kenaikan
pangkat, pemecatan, gugatan hukum, perusakan harta benda, tindakan fisik, hukuman ataupun tindakan yang
tidak menyenangkan lainnya dari terlapor, perusahaan, atau dari pihak manapun selama pelapor menjaga
kerahasiaan kasus yang diadukan kepada pihak manapun. 3. Perlindungan ini juga berlaku bagi pegawai yang
melaksanakan investigasi maupun pihak-pihak yang memberikan informasi terkait dengan pengaduan.
4. Pelapor yang menyampaikan laporan pelanggaran bersifat palsu fitnah tidak berlaku perlindungan pelapor.
5. Identitas pelapor dijamin kerahasiaannya oleh perusahaan.
SOSIaLISaSI WHIStLEBLOWING SYStEM
LaPOraN WHIStLEBLOWING SYStEM 2016
JUMLaH PENGaDUaN DaN tINDaK LaNJUtNYa
Tabel jumlah Pengaduan dan Tindak Lanjutnya
No Media Pengaduan
yang Digunakan Pelapor
jumlah Pengaduan Tindak Lanjut
Laporan ditutup tidak terbukti
Laporan masih dalam
prosesProses Audit Proses
Pelaporan Proses Lintas
Divisi Laporan telah
diberikan sanksi termasuk sanksi
administrative Laporan diteruskan
kepada Penyidik terkait tindak pidana umum
atau korupsi
1 Suratpo.BoX
2 SMShandphone
Datang Langsung 3
email JuMLah penGaDuan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate social Responsibility
pelaksanaan Corporte Social reponsibility
pada bank bjb melekat pada setiap
aktivitas usaha yang dijalankannya. hal ini antara lain diwujudkan melalui
hubungannya dengan para stakeholder utama Bank yaitu nasabah, karyawan, pemasok, kreditor, masyarakat dan
negara. Bank bjb menyadari bahwa kinerja perusahaan tidak hanya
diukur dari aspek ekonomi saja, akan tetapi juga kinerja sosial maupun lingkungan. Kesadaran ini didasarkan bahwa keberlanjutan
perusahaan corporate sustainability tercermin dalam konsep triple bottom line yaitu people, profit, dan planet.
Implementation of Corporate Social reponsibility at bank bjb is attached to each business activity conducted. This is, among others, reflected through
its relationship with the Bank’s main stakeholders, which are customers, employees, suppliers, creditors, communities, and country. Bank bjb realizes
that the company’s performance is not only measured from economic aspect, but also social and environmental aspects. This awareness is based
on the corporate sustainability that is shown in the triple bottom line concept, which are people, profit, and planet.
Laporan Tahunan 2016
596
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
597
Growing Together with New Expanding Opportunities
Sebagai perusahaan yang memiliki visi dan misi menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia, bank bjb
terus menjalankan komitmennya untuk terus dapat terlibat dalam pembangunan masyarakat melalui program tanggung
jawab sosial perusahaan. Hal itu dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan Corporate Social ResponsibilityCSR, bagi bank bjb, bukan sekedar
kewajiban, melainkan bentuk komitmen untuk turut serta dalam menciptakan harmoni dengan masyarakat dan lingkungan serta
ikut berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan. As a company with vision and mission to be one of the 10 largest
and best performance banks in Indonesia, bank bjb carries out its commitment to continuously involve in community
development through corporate social responsibility program. This is conducted in order to improve the quality to a better
community life. The implementation of Corporate Social ResponsibilityCSR for bank bjb is not just a liability, yet it is
also a commitment to participate in creating harmony with the community and environment and to contribute in sustainable
development.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CoRPoRaTe soCial ResPonsiBiliTy
Pada tanggal 2 Agustus 2010 perubahan penyebutan nama “Bank Jabar Banten” menjadi “bank bjb” secara resmi diubah
2 August 2010, the nickname “Bank Jabar Banten” was officially changed to “bank bjb”
Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyaluran dana CSR untuk sejumlah kegiatan melalui penyisihan sebagian
laba perusahaan dan mengalokasikannya sebagai dana CSR. Penyaluran Dana tersebut digunakan untuk berbagai kegiatan
sosial maupun upaya peningkatan indeks pembangunan manusia sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab
sosial perusahaan. Pengalokasian dana CSR dilakukan setiap tahunnya sejak tahun 2009. Prinsip utama yang ditanamkan
Perseroan dalam penerapan program CSR adalah peningkatan dan perbaikan kualitas hidup masyarakat di berbagai sektor,
seperti sektor pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup. Sementara itu, fokus penyebaran penyaluran dana CSR ini
dilakukan di berbagai wilayah di Jawa barat, Banten dan wilayah operasional bank bjb lainnya.
Sepanjang tahun 2016, bank bjb telah menyalurkan dana CSR sebesar Rp85,74 miliar. Program terbesar ditujukan untuk
sektor lingkungan hidup, yaitu sebanyak 60,36 atau sekitar Rp47,88 miliar, sebanyak 28,21 atau Rp22,40 miliar terserap
di sektor pendidikan, dan 11,48 lainnya atau sebesar Rp9,07 miliar terserap di sektor kesehatan. Dalam menjalankan setiap
kegiatan CSR, bank bjb terus berupaya mengedepankan prinsip transparansi dan integritas sesuai dengan prinsip Good Corporate
Governance GCG sebagai landasan perusahaan. Melalui CSR, bank bjb berperan mewujudkan kesejahteraan sosial dan
peningkatan kualitas hidup masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan
faktor lingkungan hidup.
bank bjb tidak hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata single bottom line, melainkan juga
meliputi aspek keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan yang biasa disebut triple bottom line. Sinergi dari tiga elemen
ini merupakan kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan sustainable development. Penyaluran dana CSR merupakan
wujud nyata peran serta bank bjb dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan dan perbaikan di sektor
pendidikan, kesehatan dan lingkungan hidup yang tersebar di berbagai wilayah operasional bank bjb serta hampir di seluruh
wilayah Indonesia. The commitment is realized through the distribution of CSR
fund for several activities by saving a portion of the Company’s profit and allocating it as CSR fund. This fund allocation is used
for various social activities and efforts to increase human development index as a form of concern and social responsibility
of the Company. CSR fund allocation is exercised annually since 2009. The main principle that the Company embedded in CSR
program implementation is enhancement and improvement of community life quality in various sectors, such as education,
health, and environment. Meanwhile, the focus to cascade CSR fund distribution is conducted in various areas in West Java,
Banten, and other bank bjb operational areas.
Throughout 2016, bank bjb has distributed CSR fund of Rp85.74 billion. The largest program is aimed for environmental sector,
which is 60.36 or Rp47.88 billion, 28.21 or Rp22.40 billion is absorbed in educational sector, and the other 11.48 or
Rp9.07 billion is absorbed in health sector. In operating every CSR activity, bank bjb always puts forward the principle of
transparency and integrity according to Good Corporate Governance GCG principles as the corporate foundation.
Through CSR, bank bjb takes the role of realizing the social welfare, improving the community life quality, and encouraging
a healthy economic growth by considering environmental factor.
bank bjb does not only consider the company’s financial statement single bottom line, but also covers the aspects of
finance, social, and environment, which are commonly called as triple bottom line. The synergy of these three elements is
the key of sustainable development concept. The distribution of CSR fund is a realization of bank bjb’s real participation in
improving the community life quality through enhancement and improvement in Education, Health, and Environment sectors
spreading out in all bank bjb operational areas and almost all areas in Indonesia.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CoRPoRaTe soCial ResPonsiBiliTy
Laporan Tahunan 2016
598
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
599
Growing Together with New Expanding Opportunities
Ho list
ic In
t
egr
at
ed Appro ach
human rights
The environment
Organization
Organizational
Governance
Labor Practices
Fair Operating Practices
Consumer Issues
Community involvement and
development
In
te
rp
e
ndence
PENDEKATAN HOLISTIK TERINTEGRASI DALAM PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
CoRPoRaTe soCial ResPonsiBiliTy
bank bjb menyadari bahwa pelaksanaan corporate social responsibility CSR merupakan sebuah tanggung jawab moral
kepada para pemangku kepentingan stakeholders. Bank bjb
berkomitmen bahwa dengan atau tanpa aturan hukum, Perseroan senantiasa menjunjung tinggi moralitas. Sehingga,
parameter keberhasilan adalah dengan mengedepankan prinsip moral dan etis, yakni menggapai hasil terbaik tanpa merugikan
kelompok masyarakat lainnya. Bank bjb menganut prinsip bahwa yang mengajarkan agar suatu pihak memperlakukan
pihak lain sama seperti apa yang mereka ingin diperlakukan. Dengan demikian, bank bjb berkeyakinan bahwa perusahaan
yang bekerja dengan mengedepankan prinsip moral dan etis akan memberikan manfaat terbaik bagi masyarakat.
Berkenaan dengan hal tersebut, Dalam melaksanakan CSR, bank bjb berpedoman pada ISO 26000: Guidance Standard on
Social Responsibility. Dalam ISO 26000, CSR meliputi 7 tujuh isu pokok, yaitu: 1 Organizational Governance, 2 Hak Asasi
Manusia, 3 Ketenagakerjaan, 4 Lingkungan Hidup, 5 Praktik Kegiatan Institusi yang Adil, 6 Isu Konsumen, dan 7 Pelibatan
dan Pengembangan Masyarakat.
bank bjb realizes that corporate social responsibility CSR implementation is a moral responsibility to the stakeholders.
bank bjb is committed that with or without legal regulation, the Company will always highly uphold morality. Thus, the success
parameter is by promoting moral and ethical principles reaching the best result without disadvantaging other social groups.
bank bjb embraces the principle that teaches a party to treat other parties the same way as how they want to be treated.
Therefore, bank bjb believes that a company that works by promoting moral and ethical principles will generate the best
benefit to the community.
In regards to that matter, in implementing CSR bank bjb uses ISO 26000: Guidance Standard on Social Responsibility as
guideline. In ISO 26000, CSR covers 7 seven main issues, which are: 1 Organizational Governance, 2 Human Rights, 3
Employment, 4 Environment, 5 The Practice of Fair Institution Activity, 6 Consumer Issue, and 7 Community Engagement
and Development.
Gambar Pelaksanaan CSR Secara Holistik Image of Holistic CSR Implementation
Sumber: ISO 26000: 2010 Guidance of Social Responsibility Source: ISO 26000: 2010 Guidance of Social Responsibility
LANDASAN HUKUM
FOKUS PELAKSANAAN
legal founDaTion
foCus of imPlemenTaTion
Dalam pengelolaan dan pelaksanaan CSR bank bjb mengacu pada peraturan-peraturan berikut:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.
2. Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Nomor
118 Tanggal 31 Maret 2015. 3. Standar Operasional Prosedur SOP Pengelolaan Dana
Corporate Social Responsibility CSR yang telah disahkan melalui SK Direksi No.987SKDir-CS2015 tanggal 26
Oktober 2015.
In the management and implementation of CSR, bank bjb refers to regulations as follows:
1. Government Regulation Number 47 of 2012 On Environmental and Social Responsibility of Limited Liability Company.
2. Annual General Meeting of Shareholders Deed of Resoluting of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,
Tbk Number 118 dated 31March 2015. 3. Standard Operational Procedure SOP of Fund Management
of Corporate Social Responsibility CSR that has been validated by Directors’ Decree No.987SKDir-CS2015
dated 26 October 2015.
Perseroan memfokuskan kegiatan CSR pada peningkatan kualitas hidup di sektor pendidikan, kesehatan, dan lingkungan
hidup. Dalam melaksanakan program-program tersebut, bank bjb
bekerja sama dengan Pemerintah Daerah maupun mitra- mitra strategis seperti yayasan, lembaga, organisasi maupun
perguruan tinggi dengan tujuan agar bantuan dapat efektif dan tepat sasaran. Seluruh kegiatan CSR yang dilaksanakan harus
memberikan nilai tambah bagi penerima manfaat serta tersebar ke berbagai sektor dan wilayah. Kegiatan tanggung jawab
sosial yang dilaksanakan Perseroan juga menerapkan prinsip keberlanjutan dan kesinambungan dalam pelaksanaannya.
Dengan begitu, komitmen untuk memberikan kontribusi bagi segenap pemangku kepentingan dapat benar-benar terwujud
sejalan dengan perkembangan bisnis bank bjbyang kian melesat.
The Company focuses on CSR activities in improving the life quality in education, health, and environmental sectors. In
implementing the programs, bank bjb cooperates with Regional Government and strategic partners, such as foundations,
institutions, organizations, and universities aiming to give grants that are effective and on target. All of the implemented
CSR activities must give added-value for the beneficiaries and be distributed to various sectors and areas. The corporate
social responsibility activities implemented by the Company also apply the principles of continuity and sustainability in the
implementation. Therefore, the commitment to contribute to all stakeholders can be fully realized in line with bank bjb business
development that is rapidly streaking.
Laporan Tahunan 2016
600
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
601
Growing Together with New Expanding Opportunities
FOKUS PELAKSANAAN
BIAYA PELAKSANAAN
foCus of imPlemenTaTion
CsR souRCe of funD
Beberapa kegiatan CSR bank bjb telah menjadi program unggulan Perseroan, kegiatan tersebut antara lain adalah:
• Pembangunan Ruang Kelas untuk aspek sosial dan
kemasyarakatan bidang pendidikan; •
Program bjb Greenschooluntuk aspek lingkungan hidup;
• Program TPS TERPADU untuk aspek lingkungan hidup; dan
•
Program Pelatihan Wirausaha bjb untuk aspek sosial dan kemasyarakatan
Program-program tersebut mengantar bank bjb meraih penghargaan dari Pemerintah Kota Bandung dan Forum
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan TJSL Kota Bandung, di antaranya bank bjb menerima penghargaan untuk tiga kategori,
yaitu Kategori berkelanjutan, Kategori Program, dan Kategeri Bernilai Guna. Bank bjb juga menerima penghargaan CSR bidang
kepariwisataan dari Pemerintah Kota Bogor.
Pada tahun 2016, bank bjb telah mengalokasikan dana CSR yang berhasil direalisasikan sebesar Rp79.324.457.534.
Penyaluran terbesar diberikan untuk Lingkungan hidup dan sosial kemasyarakatan yaitu sebesar Rp47,88 miliar atau setara
60,36 dengan pertimbangan yang merujuk pada kebutuhan masyarakat sekitar .
Several of bank bjb CSR activities have become the Company’s main programs. Such activities are:
• Building Class Rooms for social and community aspect of
education; •
bjb Greenschool program for environmental aspect;
• TPS TERPADU for environmental aspect; and
•
bjb Entrepreneurial Training Program for social and
community aspects.
These programs led bank bjb to achieve awards from City Government of Bandung and Social and Environmental
Responsibility Forum TJSL of Bandung City. Bank bjb achieved awards in three categories: Sustainability Category, Program
Category, and Useful Value Category. Bank bjb also achieved CSR award in tourism from City Government of Bogor.
In 2016, BJB’s allocation for CSR funds was successfully realized by Rp79,324,457,534. The funds were mostly distributed
for natural environment and social community amounted to Rp47.88 billion or equals with 60.36, with the consideration
for the needs of surrounding community.
CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP ASPEK LINGKUNGAN HIDUP
legal founDaTion
KEBIJaKaN
Kebijakan Perseroan terkait pengelolaan dan perlindungan hidup diwujudkan dalam bentuk himbauan, maklumat dan peraturan
bank bjb dalam rangka meminimalisir dampak operasional Bank terhadap lingkungan hidup. Perseroan senantiasa melakukan
upaya pelaksanaan efisiensi operasional kepada seluruh Unit Kerja yang meliputi seluruh Divisi, Kantor Wilayah dan
Kantor Cabang untuk melaksanakan peningkatan disiplin dan monitoring yang ketat terhadap pemanfaatan listrik, telepon,
air, bahan bakar kendaraan dinas jabatan dan alat tulis kantor. Selain adanya kebijakan manajemen mengenai penghematan
penggunaan energi dan sumber daya lainnya, bank bjb juga telah memiliki SOP yang mengatur mengenai pelaksanaan CSR
terkait dengan lingkungan hidup.
PELaKSaNaaN KEGIataN
Adapun rincian realisasi kegiatan yang telah dilaksanakan bank bjb
adalah sebagai berikut: 1. PerbaikanPeningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
Terkait kegiatan ini, Perseroan menyelenggarakan program- program berupa penataan taman kota, pembagian bibit
pohonbuah, pembuatan biopori, konservasi lingkungan, pembangunanrenovasi rumah tidak layak huni, dan
pembangunan saluran pembuangan air limbah.
2. Gerakan Peduli Lingkungan Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat
dalam pemeliharaan lingkungan, bank bjb bekerja sama dengan beberapa mitra dan lembaga pendidikan untuk
meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan melalui gerakan peduli lingkungan serta
pengadaan tempat sampah di lingkungan pendidikan, pengadaan pot bunga, serta pengadaan mobil angkutan
sampah dan pendirian bank sampah. Dalam rangka mendukung program Pemerintah Kota Bandung, bank
bjb
memberikan bantuan tempat sampah untuk seribu kendaraan angkutan kota. Pengelolaan sampah yang baik
merupakan salah satu upaya dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup. Untuk itu, bank bjb mendukung program
bank sampah Pemerintah Kota Depok melalui bantuan 2 dua unit mobil operasional bank sampah. Peningkatan
kualitas lingkungan hidup juga dapat ditempuh melalui penataan lingkungan yang salah satunya dengan perbaikan
rumah tidak layak huni di Kabupaten Sumedang, Kota Cilegon dan Kabupaten Garut.
POLICY
The Company’s policy related to life management and protection is embodied in the form of suggestions, proclamations, and
regulations of bank bjb in order to minimize the impact of Bank operations on the environment. The Company alwasy
makes efforts of implementation for operational efficiency to the entire Work Unit covering all Divisions, Regional Offices,
and Branch Offices to improve discipline and strict monitoring on the utilization of electricity, telephone, water, fuel of official
vehicles, and office stationery. In addition to the management policies on efficient use of energy and other resources, bank
bjb
also has SOP governing CSR implementation related to environment.
aCtIVItY IMPLEMENtatION
Details of the realization of activities conducted by bank bjb are as follows:
1. ImprovementEnhancement of Environmental Quality In relation to this activity, the Company organizes
programs such as structuring city park, distributing tree fruit seeds, biopores creation, environmental conservation,
developmentrenovation of improper housing, and sewerage development.
2. Environmental Care Movement In order to improve community participation in preserving
the environment, bank bjb cooperates with several partners and educational institutions to improve community’s
awareness towards environmental cleanliness through the environmental care movement and procurement of
dustbin in educational environment, procurement of flower pot, and procurement of waste transportation vehicle, and
establishment of waste bank. In order to support Bandung City Government’s program, bank bjb provides grant of
dustbin for one thousand city transportation vehicles. Good waste management is one of the efforts in improving the
quality of environment. Therefore, bank bjb supports the waste bank program of Depok City Government through the
grant of 2 two units of waste bank operational vehicles. The improvement of environmental quality can also be done
through environmental arrangement in which one of them is by repairing improper housing in Sumedang Regency,
Cilegon City, and Garut District.
Laporan Tahunan 2016
602
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
603
Growing Together with New Expanding Opportunities
3. Kampanye Warga Peduli Lingkungan
Bank bjb sebagai lembaga bisnis yang beretika juga mendukung peningkatan peran serta masyarakat dalam
pemeliharaan lingkungan melalui bantuan dana CSR yang diberikan. Bantuan CSR disalurkan untuk kegiatan Diskusi
dan Kampanye mengenai lingkungan yang dilaksanakan oleh Paguyuban Warga Peduli Lingkungan Pawapeling,
kegiatan pemuda bebersih kota di Kabupaten Karawang serta program Greenschool di empat sekolah. Program
Greenschool merupakan program CSR bank bjb di bidang lingkungan, yaitu berupa kegiatan daur ulang sampah yang
dilakukan melalui pendekatan edukasi, penghijauan dan pengelolaan sampah berbasis biomethagreendi sekolah-
sekolah wilayah Jawa Barat dan Banten. Dengan adanya program ini diharapkan:
a. Menjadikan sekolah yang ramah lingkungan; b. Menanamkan kebiasaan hidup sehat dan bersih;
c. Mendidik siswa untuk peduli terhadap lingkungan; d. Memotivasi siswa untuk berkreasi dan berinovasi
terhadap pengembangan konsep yang sudah ada; dan e. Mendorong sekolah untuk memperoleh penghargaan
Adiwiyata tingkat provinsi dan nasional.
f. Selain itu, bank bjb juga turut menyelenggarakan konsep
alam yang bertujuan untuk mengingkatkan kesadaran masyarakat akan lingkungan yang bersih dan sehat.
4. Saluran Limbah Untuk menjaga kebersihan dan mencegah pencemaran
lingkungan, dana CSR digunakan untuk pembuatan saluran pembuangan air limbah di beberapa desa di Kabupaten
Tangerang serta pengadaan mesin pencacah sampah.
5. Kebersihan Sungai Masyarakat turut berperan serta dalam berbagai kegiatan
lingkungan, seperti kegiatan bebersih sungai Cikapundung yang dilaksanakan oleh sekolah-sekolah peraih Adiwiyata di
Kota Bandung serta pengadaan tong sampah bagi beberapa perguruan tinggi maupun kegiatan Konservasi Lingkungan
berbasis Penanaman Pohon Aren.
6. Program bjb Greenschool
Program Greenschool merupakan salah satu program CSR bank bjb yang saat ini sedang dikembangkan menjadi
program unggulan di bidang lingkungan melalui pendekatan edukasi, penghijauan dan pengelolaan sampah berbasis
teknologi biomethagreen di sekolah-sekolah. Program bjb Greenschool ini sudah dilaksanakan di 21 sekolah di Wilayah
Jawa Barat dan Banten dan akan terus dikembangkan diseluruh wilayah Indonesia tempat kantor bank bjb berada.
3. Environmental-Care Community Campaign
Bank bjb as an ethical business institution also supports the improvement of community participation in maintaining
the environment through CSR fund grant given. CSR fund is distributed for Discussion and Campaign activities on
environment held by Pawapeling Environmental-Care Community Association, youth activity of city cleaning
in Karawang Regency, and Greenschool program in four schools. The Greenschool program is a bank bjb CSR
program in environment, which is in the form of waste recycling conducted through education, greening, and
biomethagreen-based waste management approach in schools in West Java and Banten. The expectations within
this program are: a. To have environmental-friendly schools;
b. To embed the habit of healthy and clean living; c. To educate students to care for environment;
d. To motivate students to be creative and innovative to
develop the existing concept; and e. To encourage schools to obtain Adiwiyata award at
provincial and national level.
f. In addition to that, bank bjb also organizes the concept
of nature that aims to improve the community’s awareness for a clean and healthy environment.
4. Sewerage In order to maintain cleanliness and prevent environmental
pollution, CSR fund is utilized to build sewerage in several villages in Tangerang Regency and trash grinder
procurement.
5. River Cleanliness The community also participates in various environmental
activities, such as Cikapundung River cleaning, conducted by Adiwiyata awarded schools in Bandung City, procurement
of dustbins for several universities, and Environmental Conservation based on Sugar Palm Tree Planting.
6. bjb Greenschool Program Greenschool Program is one of bank bjb’s CSR programs
that is currently being developed to be an excellent program in environment through approaches of education,
greening, and waste management based on biomethagreen technology in schools. bjb Greenschool program has been
conducted in 21 schools in West Java and Banten and will continuously be developed in all areas in Indonesia where
CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB
legal founDaTion
Program bjb Greenschool ini memiliki beberapa konsep penataan ruang terbuka hijau sekolah seperti:
a. Warung Hidup bjb Screenhouse Pembuatan Warung Hidup bjb ini dikenal juga
sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah. Konsep warung hidup
bjb
ini memiliki konsep yang sama dengan dengan penataan taman dan kebun sekolah, akan tetapi lebih
dikhususkan bagi sekolah-sekolah yang sudah tidak memiliki ruanglahan untuk penghijauan.
b. Penataan tong sampah organik dan anorganik Merupakan konsep penataanpeletakan tong sampah
dengan sistem pemisahan sampah organik dan anorganik yang nantinya akan in line dengan pengolahan
sampah menggunakan destilator bbm dan biodigester.
c. Komposter Komposter adalah alat pengolahan sampah organik yang
dalam konsep bjb Greenschool ini dikhususkan untuk sampah dedaunan yang ada di sekolah. Konsep komposter ini melalui
penguraian parsial dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai
macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik.
d. Biodigester Merupakan pengelolaan sampah organik melalui
fermentasi bakteri biomethan dengan keluaran yang dihasilkan adalah gas, listrik dan pupuk cair. Khusus
bagi sekolah-sekolah yang sudah menjadi bagian dari program bjb Greenschool ini keluaran gas dan listrik
yang dihasilkan dapat dimanfatkan untuk kebutuhan sekolah dan kantin baik itu untuk memasak maupun
penerangan.
e. Destilasi BBM Merupakan pengelolaan sampah anorganik plastik-
plastik yang sulit untuk dihancurkan, diolah dengan menggunakan teknologi terbarukan dengan keluaran
bahan bakar minyak bbm.
f. Mesin Pencacah Sampah Merupakan pengelolaan sampah anorganik untuk
sampah-sampah yang dapat didaur ulang. Pemanfaatan Mesin pencacah sampah ini akan menghasilkan bahan
sampah cacahan yang dapat digunakan untuk kerajinan, bahan baku onderdil kendaraan, maupun untuk dijual
kembali dengan harga yang jauh lebih tinggi.
there are bank bjb offices. bjb Greenschool Program has several concepts of green school open space arrangement,
such as:
a. Warung Hidup bjb Screenhouse The establishment of Warung Hidup bjb is known as soilless
culture or plant cultivation without using soil as a media. The concept of Warung Hidup bjb is similar to that of park
and school garden arrangement, but it is more customized for schools that no longer have spaceland for planting.
b. Arrangement of organic and inorganic garbage bin This is a concept of arrangementplacement of garbage
bin using the system of separation between organic and inorganic waste which later will be in line with waste
management using fuel distillatory and biodigester.
c. Composter
Composter is an organic waste management tool in bjb Green school concept that is particularly for leaf litter
at schools. This composter concept is through partial decomposition of organic mix that can be artificially
accelerated by population of various microbes in a warm, moist, and aerobic or anaerobic environmental condition.
d. Biodigester This is an organic waste management through biomethan
bacterial fermentation with output of gas, electricity, and liquid fertilizer. Particularly for schools that have been part
of bjb Green school program, the gas and electricity output can be used for the school and canteen needs whether to
cook or for lighting.
e. Fuel Distillation This is inorganic waste management plastics that
are difficult to decompose, processed using renewable technology with the output of fuel oil.
f. Trash Grinder Machine This is inorganic waste management for recyclable waste.
The usage of Trash Grinder machine will generate grinded waste material that can be used for crafts, vehicle spare part
raw material, and also to be resold with a much higher price.
CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB
legal founDaTion
Laporan Tahunan 2016
604
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
605
Growing Together with New Expanding Opportunities
Adapun sekolah-sekolah yang telah masuk dalam program bjb Greenschool CSR bank bjb adalah sebagai
berikut:
1 SMpn 19 Kota Bandung; 19 Junior high School Bandung City;
2 SMan 19 Kota Bandung; 19 Senior high School Bandung City;
3 SMan 9 Kota Bandung; 9 Senior high School Bandung City;
4 SMan 15 Kota Bandung; 15 Senior high School Bandung City;
5 SDn Ciujung Kota Bandung; Ciujung elementary School Bandung City;
6 SDn Sejahtera Kota Bandung; Sejahtera elementary School Bandung City;
7 SDn panyileukan 1 Kota Bandung; panyileukan 1 elementary School Bandung City;
8 SMpn 1 Cileunyi Kabupaten Bandung; 1 Junior high School Cileunyi Bandung regency;
9 SMp Salman al Farisi Kota Bandung; Salman al Farisi Junior high School Bandung City;
10 SD IT al Fitrah Kota Bandung; al Fitrah IT elementary School Bandung City;
11 asrama Bina Siswa SMa plus Cisarua Kabupaten, Bandung Barat; Bina Siswa Cisarua Senior high Boarding School plus, West Bandung regency;
12 SMp negeri 4 Kota Sukabumi; 4 State Junior high School Sukabumi City;
13 SMa negeri 1 Cibatu Kabupaten purwakarta; 1 State Senior high School Cibatu purwakarta regency;
14 Man pacet Kabupaten Cianjur; Man pacet Cianjur regency;
15 SDn pondok Cina I-3 Kota Depok; pondok Cina I-3 elementary School Depok City;
16 SMan 1 Garut; 1 State Senior high School Garut;
17 SDn Bhayangkara Serang; Bhayangkara elementary School Serang;
18 SMpn 1 Serang; 1 State Junior high School Serang;
19 SMKn 1 Serang; 1 State Senior high Vocational School Serang;
20 SMan 3 Sukabumi; 3 State Senior high School Sukabumi;
21 SDn Suryakencana Sukabumi; Suryakencana elementary School Sukabumi;
22 ponpes Daarul arqom Garut; Daarul arqom Islamic Boarding School Garut;
23 SMKn 6 Bandung. 6 State Senior high Vocational School Bandung.
7. Program TPS TERPADU Program ini merupakan kegiatan pengolahan sampah
organik skala besar menggunakan biodigester komunal dengan sistem fermentasi bakteri anaerob dengan
keluaran olahan menjadi gas dan listrik. Program ini dirancang untuk menanggulangi permasalahan sampah
di lingkungan masyarakat yang belum teratasi dan tidak ada solusi dalam penyelesaiannnya. Melalui program ini,
keberadaan sampah khususnya di wilayah sekitar program ini telah dapat diminimalisir. Selain hal tersebut, melalui
program ini pasokan gas rumah tangga dan listrik di wilayah sekitar program ini dapat terbantu dari hasil keluaran proses
pengolahan sampah menggunakan biodigester ini.
Dalam Program TPS TERPADU ini, pengembangan pengelolaan sampah menggunakan biodigester tersebut
dikombinasi dengan penataan TPS menjadi lokasi yang tertata dan hijau. Dibangunnya MCK Plus, Mushola, dan
Rumah Kreatif bjb di TPS tersebut telah menjadikan TPS tersebut sebagai TPS di Kota Bandung yang sangat unik dan
tertata. TPS terpadu tersebut berlokasi di TPS Cibangkong dan TPS Babakansari Kiaracondong Kota Bandung.
Schools that have been included in bank bjb CSR Greenschool program are as follows:
7. INTEGRATED TPS Program This program is a large scale organic waste management
activity using the communal biodigester with anaerobe bacterial fermentation system with processed output of
gas and electricity. This program is designed to handle waste issue in the community that has not yet been able
to be managed and no solution in the completion. Through this program, the existence of waste particularly in area
around this program has been minimized. In addition to that, through this program, household gas and electricity
supply in the neighborhood areas of this program can be supported from the output result of waste management
process using this biodigester.
In this INTEGRATED TPS Program, the waste management development using biodigester is combined with TPS
arrangement to become a green and well-managed area. Having MCK Plus Sanitary Facility, Mosque, and Creative
House of bjb in the TPS has made this TPS as the most unique and managed TPS in Bandung City. The Integrated
TPS is located in TPS Cibangkong and TPS Babakansari Kiaracondong, Bandung City.
CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB
legal founDaTion
Pengembangan program ini jika dikembangkan secara berkesinambungan akan sangat banyak dirasakan
manfaatnya. Multi fungsi manfaat yang telah dirasakan dianggap program ini menjadi hal penting harus menjadi
fokus program bank bjb di bidang kesehatan dan lingkungan. Selain itu, Program ini telah menjadi program percontohan
di beberapa wilayah dalam hal pengelolaan sampah organik yang saat ini menjadi masalah kompleks di masyarakat.
8. Penyaluran kredit korporasi harus melampirkan AMDAL atau Upaya Kelola LingkunganUpaya Pemantauan
Lingkungan UKLUPL Upaya perseroan terhadap tanggung jawab kepada
Lingkungan Hidup juga diaplikasikan dalam pemberian kredit segmen korporasi yang dituangkan melalui SOP
Kredit Segmen Korporasi dan SOP Kredit Segmen Komersial. Dalam persyaratan kredit, Perseroan mempersyaratkan
adanya dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup UKLUPL dan atau Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
AMDAL.
BIaYa PELaKSaNaaN
Pada tahun 2016, bank bjb telah menyalurkan dana CSR untuk Bidang Peningkatan dan Pemeliharaan Lingkungan
Hidup adalah sebesar Rp9,71 miliar.
SErtIfIKaSI
Kendati bank bjb memandang penting kegiatan di bidang lingkungan, namun mengingat bisnis inti core business
Perseroan adalah di bidang perbankan, sehingga memiliki keterbatasan cakupan terkait dengan sertifikasi di bidang
lingkungan. Dengan demikian, perolehan sertifikasi di bidang lingkungan tidak relevan dengan aktivitas bisnis Perseroan.
The program development, if developed continuously, will be highly beneficial. The multi-benefits experienced have
made this program as an important matter that needs to be the focus of bank bjb program in health and environmental
sectors. In addition to that, the program has become a pilot program in several areas in terms of organic waste
management that currently has become a complex matter in the community.
8. Corporate credit distribution must attach Environmental Impact Assessment EIA or Environmental Management Effort
UKL Environenmental Monitoring Effort UPL The Company’s efforts on the responsibility for the
Environment is also applied when giving a corporate segment credit that is specified in Corporate Segment Loan SOP and
Commercial Segment SOP. In loan requirements, the Company requires documents of Environmental Management Effort
Environmental Monitoring Effort UKLUPL or Environmental Impact Assessment EIA.
IMPLEMENtatION COSt
In 2016, bank bjb has disbursed CSR funds for the Improvement and Preservation of Natural Environment
amounted Rp9.71 billion.
CErtIfICatION
Although bank bjb highly considers activities regarding environment, yet considering that the Company’s core
business is in banking, hence, it has a limitation of coverage related to the environmental certification. Therefore,
obtaining certification in environmental field is not relevant with the Company’s business activities.
CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB
legal founDaTion
Laporan Tahunan 2016
606
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
607
Growing Together with New Expanding Opportunities
CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP ASPEK KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA
CsR RelaTeD To ResPonsiBiliTy To asPeCTs of emPloymenT, oCCuPaTional healTh anD safeTy
Bank bjb memandang sumber daya manusia sebagai mitra penting dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan. Oleh karena itu,
Perseroan memberikan perhatian besar bagi karyawan, baik terkait kenyamanan bekerja, keselamatan dan kesehatan kerja,
pengembangan talenta, maupun tingkat kesejahteraan.
aSPEK KEtENaGaKErJaaN
KEBIJaKaN
Perseroan berupaya untuk mematuhi semua peraturan perundang- undangan yang berlaku terkait bidang ketenagakerjaan. Perseroan
memberikan perhatian dan komitmen yang tinggi dalam hal kesetaraan gender dan kesempatan kerja, pelatihan kerja untuk
meningkatkan profesionalisme karyawan serta sistem imbal jasa yang sepadan.
PELaKSaNaaN KEGIataN
Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja bank bjb senantiasa memberikan kesempatan yang sama
bagi seluruh orangpelamar kerja, baik pria dan wanita, tanpa memandang perbedaan etnik, agama, ras, kelas, gender, ataupun
kondisi fisik untuk mengikuti program rekrutmen pekerja. Pengangkatan calon pekerja didasarkan atas hasil seleksi, hasil
evaluasi pada masa percobaan dan orientasi pekerja.
Kesetaraan dalam Program Pendidikan dan Pelatihan bank bjb memberikan setiap pegawainya kesempatan untuk
belajar dan mendapatkan pengetahuan yang aplikatif, serta memberikan kesempatan untuk tumbuh sehingga dapat
memberikan kontribusi secara signifikan dalam pencapaian kinerja bisnis Bank. Program pengembangan kompetensi
yang dilakukan oleh bank bjb ditentukan oleh kebutuhan Bank dan pegawai dengan memperhatikan kesetaraan gender dan
persamaaan kesempatan kepada seluruh level organisasi.
Hubungan Industrial Bank senantiasa berupaya untuk mendorong terciptanya Hubungan
Industrial yang berkualitas dan harmonis dengan Serikat Karyawan sebagai perwakilan dari pegawai. Melalui forum kemitraan dengan
Serikat Karyawan, pegawai dapat menyampaikan aspirasi kepada perusahaan sehingga komunikasi dua arah antara perusahaan
dan pegawai tetap terjaga.
Serikat Karyawan bank bjb meyakini bahwa keberhasilan aktivitas usaha
Perseroan dapat dicapai salah satunya dengan adanya praktik-
Bank bjb views human resources as an important partner in running the Company’s business. Therefore, the Company puts
a considerably high attention for the employees, both related to work comfortness, occupational health and safety, talent
development, and level of welfare.
EMPLOYEMENt aSPECt
POLICY
The Company strives to comply with all applicable laws and regulations related to employment matter. The Company gives
high attention and commitment in terms of gender equality and employment opportunities, job training to improve the
professionalism of the employees as well as a commensurate reward system.
aCtIVItY IMPLEMENtatION
Gender Equality and Work Opportunity bank bjb always provides equal opportunity for everyoneall
applicants, both male and female, with no consideration on ethnicity, religion, race, class, gender, or physical condition
to join the employee recruitment program. The promotion of prospective employee is based on selection, evaluation results
during probation and work orientation periods.
Equality in Education and training Program Bank bjb provides each of its employee an opportunity to study
and gain applicative knowledge and opportunity to grow in order to significantly contribute in achieving the bank’s business
performance. The competency development program held by bank bjb is decided by the bank’s and employee’s needs by
considering gender equality and opportunity equality to all level of organization.
Industrial relations The bank always tries to encourage establishment of qualified
and harmonious Industrial Relations with the Workers’ Union as representative of the employees. Through partnership forum
with the Workers’ Union, employees can deliver their aspiration to the company; hence, two-way communication between
company and employee can be maintained.
Workers’ Union bank bjb believes that the success of the Company’s activities
can be achieved by, among others, having work practices that praktik kerja yang mampu mewadahi hak-hak pegawai dalam
bentuk Serikat Karyawan Sekar. Selain tentu saja, dapat dicapai melalui penerapan sistem SDM berbasis kompetensi pada
setiap aktivitas fungsi SDM. Keberadaan Serikat Karyawan bank bjb Sekar sebagai organisasi serikat pegawai telah
tercatat pada Kantor Kementerian Tenaga Kerja dengan bukti pencatatan No. 250Sekar-BJ2007-CT.21-Disnaker2007
tanggal 06 September 2007 berkedudukan dan berkantor pusat di Bandung, dengan alamat Jl. Kejaksaan No 12 Bandung, dan
bank bjb telah menyelenggarakan Perjanjian Kerja Bersama PKB dengan Sekar, yaitu Nomor: 086PKSDIR-SDM2013 dan
Nomor: 001Sekar-bjbPKBIX2013 tanggal 08 Oktober 2013.
remunerasi Perseroan menerapkan kebijakan sistem remunerasi dengan
berpedoman pada konsep Merit System Bank juga selalu memastikan telah mentaati seluruh aturan yang berlaku yang
terkait dengan sistem remunerasi. Terkait dengan remunerasi, Bank senantiasa berupaya agar tidak terjadi gap remunerasi
terlalu tinggi. Rasio gaji tertinggi dan terendah selama 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Table of Highest and Lowest Salary Ratio
Uraian Rasio
Description
Gaji pegawai tertinggi dan terendah 12,74:1
The highest and lowest salary of employees Gaji Direksi tertinggi dan terendah
1,25:1 The highest and lowest salary of Directoes
Gaji Komisaris tertinggi dan terendah 1,25:1
The highest and lowest salaries of Commissioners Gaji Direksi tertinggi dan pegawai Tertinggi
2,89:1 The highest salary of Directors and highest salary of employees
Jaminan Sosial Dan Hari tua Perseroan memberikan fasilitas Jaminan Sosial dan Hari Tua
kepada pegawai melalui beberapa program sebagai berikut: 1. Program Tunjangan Hari Tua
Program ini memberikan manfaat berupa pemberian tunjangan hari tua bagi para pegawai bank bjb ketika
memasuki masa pensiunberhenti dari bank. Sumber dana program ini berasal dari iuran pegawai dan iuran
perusahaan.Tunjangan Hari Tua secara swakelola melalui Yayasan Kesejahteraan Pegawai bank bjb YKP dengan
memberikan manfaat pasti.
2. Program Bantuan Dana Kesehatan Pensiunan Program bantuan dana kesehatan ini diperuntukkan bagi
peserta yang menjalani rawat inap di rumah sakit pemerintah dan swasta, sedangkan rawat inap di klinik kesehatanherbal
alternatif dan berobat jalan tidak dibiayai program ini. Peserta penerima bantuan adalah mantan direksi para pensiunan
pegawai bank bjb beserta istri dan anak yang masih menjadi tanggungan yang terdaftar di dana pensiun bank bjb.
can accommodate the employee’s rights in the form or Workers’ Union Sekar. In addition to that, it can be achieved through
implementation of competency-based-HR system in every activity of HR function. The existence of bjb Workers’ Union
Sekar as workers union organization was recorded in the Ministry of Employment Office with record evidence No. 250
Sekar-BJ2007-CT.21-Disnaker2007 dated 06 September 2007, domiciled and headquartered in Bandung, with address
Jl. Kejaksaan No 12 Bandung, and bank bjb organized a Labor Agreement PKB with Sekar, Number: 086PKSDIR-SDM2013
and Number: 001Sekar-bjbPKBIX2013 dated 8 October 2013.
remuneration
Corporation applies a policy of remuneration system based on the concept of Merit System Bank, and constantly ensures the
compliance with all applicable rules relating to the remuneration system. In regard with remuneration, the Bank strives to avoid
high remuneration gap. The ratio of highest and lowest salaries for 2016 are as follows:
Social Security and retirement Program The Company provides Social Security and Retirement Program
to employees through several programs as follows: 1. Superannuation Program
This program provides benefit in the form of superannuation allowance for bank bjb employees when they enter their
retirementresignation from the bank. The fund source of this program is the employee’s and company’s dues.
Superannuation is self-managed through bank bjb Employee Welfare Foundation YKP to provide defined
benefits.
2. Heath Fund Assistance Program Retirement This health fund assistance program is aimed for members
who are hospitalized in government and private hospitals, while the hospitalization in healthherbalalternative
clinics and outpatient are not paid in this program. The grant beneficiary members are former board of directors of
bank bjb and their dependents, i.e. wife and children listed in bank bjb retirement fund.
CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP ASPEK
CsR RelaTeD To ResPonsiBiliTy To asPeCTs of emPloymenT,
Laporan Tahunan 2016
608
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
609
Growing Together with New Expanding Opportunities
3. Manfaat Dana Pensiun
Dikelola oleh Dana Pensiun bank bjb Dapen dengan memberikan manfaat pasti kepada pegawai tetap yang
diangkat sebelum tahun 2008.
4. Manfaat Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK
Dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan bank bjb DPLK dengan memberikan manfaat berupa iuran pasti
kepada pegawai tetap yang diangkat t.m.t. 01 Januari 2008. Jaminan Hari Tua JHT dan Jaminan Pensiun JP yang
diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk jaminan sosial.
5. Iuran BPJS Ketenagakerjaan Perseroan mengikutsertakan seluruh pegawai pegawai
dalam masa penilaian, pegawai tetap, dan pegawai kontrak dalam program Jaminan Sosial Tenaga kerja yang
diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran yang dibayarkan sebesar 9,24 dari single salary.
bjb Club Sebagai salah satu upaya dalam membangun engagement
pegawai, maka perseroan membentuk bjb Club yang merupakan wadah bagi para pegawai untuk menyalurkan minat dan
bakatnya, baik di bidang olahraga, seni budaya dan hobi sehingga dapat terorganisir dengan baik. bjb Club juga menjadi sarana
pembinaan bagi pegawai yang memiliki talenta dan prestasi sehingga dapat menjadi wakil bank bjbdalam event di lingkungan
perbankan setempat.
Survei Kepuasan Karyawan Untuk menilai kinerja dan kondisi lingkungan kerja, Perseroan
melaksanakan survei internal yang dilakukan per triwulan dengan sampling pegawai bank bjb.
tingkat turnover Karyawan Pada tahun 2016 jumlah pegawai Bank berjumlah 7.736
orang, meningkat 2,19 dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 7.570 orang. Sepanjang tahun 2016, turnover
pegawai tercatat sebanyak 325 orang atau sebesar 4 dari keseluruhan pegawai.
Tabel Turnover Pegawai 2015-2016 Table of Employee Turnover in 2015-2016
No. Tahun
Pegawai Resign
jumlah Pegawai Turn over Pegawai
1. 2016
325 7.736
4 2.
2015 327
7.570 4
3. Pension Fund Benefit
Managed by bank bjb Pension Fund Dapen to provide a defined benefit to permanent employees appointed before
2008.
4. Financial Institutions Pension Fund DPLK Benefit
Managed by bank bjb Financial Institutions Pension Fund DPLK to provide benefits in the defined contribution to
permanent employees who officially started working on 1 January 2008. Old Age Security JHT and Pension Security
JP held by BPJS Social Security Agency Ketenagakerjaan is as a form of social security.
5. BPJS Ketenagakerjaan Fee The Company involves all employees employees in
assessment period, permanent employees, and contract workers in Social Security program organized by BPJS
Ketenagakerjaan with contributions paid at 9.24 from the single salary.
bjb Club As one of the efforts in building employee engagement, the
Company established bjb Club which is a forum for employees to channel their interest and talent, whether in sport, art,
and hobby; hence, all can be well-organized. bjb Club also becomes development facilities for talented and high-achieving
employees so that they can be the representatives of bank bjb in events held within the local banking environment.
Employee Satisfaction Survey To assess the performance and conditions of working
environment, the Company carries out an internal survey conducted quarterly with sampling of BJB employees.
Employee turnover rate By 2016 the number of employees of the Bank reached 7,737
persons, an increase of 2.19 compared to the previous year amounting to 7,570 persons. Throughout 2016, employee
turnover was recorded at 325 persons, or 4 of the total employees
CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP ASPEK
CsR RelaTeD To ResPonsiBiliTy To asPeCTs of emPloymenT,
aSPEK KESEHataN
KEBIJaKaN
Kebijakan terkait fasilitas kesehatan pegawai ditetapkan dalam Pedoman No.783SKDIR-SDM2016 tanggal 19 September
2016 tentang Pedoman Pengelolaan Penghasilan dan Fasilitas Kepegawaian.
PELaKSaNaaN KEGIataN
fasililtas Kesehatan Perseroan memberikan fasilitas kesehatan kepada pegawai
dengan memberikan fasilitas kesehatan kepada pegawai dan anggota keluarga yang diselenggarakan secara swakelola
oleh Perseroan yang disempurnakan dengan mengalihkannya melalui pertanggungan asuransi kesehatan. Pertanggungan
asuransi kesehatan dilakukan oleh Peseroan bekerja sama dengan Perusahaan Asuransi yang terdaftar dan diawasi oleh
Otoritas Jasa Keuangan yang dipilih dan ditunjuk Perseroan melalui proses sesuai ketentuan yang berlaku.
• Penerima Fasilitas Kesehatan
1. Pegawai; Pegawai yang diberikan fasilitas kesehtan adalah
Pegawai Tetap, Pegawai Dalam Masa Penilaian PDMP, dan Pegawai Kontrak sesuai dengan kesepakatan
dalam perjanjian kerja.
2. IstriSuami; Pegawai penerima fasilitas kesehatan yang berkeluarga
dapat mendaftarkan 1 satu orang IstriSuami sebagai peserta pertanggungan asuransi kesehatan, dengan
ketentuan IstriSuami pegawai yang bekerja tidak memperoleh fasilitas kesehatan dari tempat bekerja.
3. Anak; Pegawai penerima fasilitas kesehatan yang berkeluarga
dapat mendaftarkan 3 tiga orang anak, dengan kriteria sebagai berikut:
4. Anak KandungAnak didapat dari Suami atau Istri yang bukan anak kandungnyaanak adopsi;
Berusia 0 nol sampai dengan maksimal 25 dua puluh lima tahun;
5. Belum menikah. •
Manfaat Fasilitas Kesehatan 1. Manfaat Rawat Jalan
Manfaat ini merupakan perlindungan bagi pengelolaan kesehatan peserta, meliputi penggantian biaya dengan
ketentuan:
HEaLtH aSPECt
POLICY
Policy related to employee’s health facility is stipulated in the Guideline No.783SKDIR-SDM2016 dated 19 September
2016 on Guideline of Revenue Management and Employee Facility.
aCtIVItY IMPLEMENtatION
Health facility The Company provides health facilities to employees and
their family members, which is organized independently by the Company refined by transferring it to health insurance. The
health insurance is provided in cooperation with an Insurance Company that is listed and monitored by the Financial Service
Authority. The Insurance Company is selected and appointed by the Company through a process according to the applicable
regulations.
• Health Facility Beneficiary
1. Employee; Employees eligible to receive health facility are
Permanent Employees, Employees in Assessment Period PDMP, and Contracted Employees according
to the deal in the work agreement.
2. WifeHusband; Married employees eligible to receive health facility can
enlist 1 one WifeHusband as dependent of health insurance, provided that the working WifeHusband
does not receive health facility from hisher office.
3. Child; Married employees eligible to receive health facility
can enlist 3 three children, with criteria as follows: 4. Biological childChild of Husband or Wife who is not
biological childadopted child; Aged 0 zero up to maximum 25 twenty-five years-
old; 5. Not yet married.
• Health Facility Benefits
1. Outpatient This benefit is a protection for member’s health
management, covering cost reimbursement with criteria as follows:
CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP ASPEK
CsR RelaTeD To ResPonsiBiliTy To asPeCTs of emPloymenT,
Laporan Tahunan 2016
610
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
611
Growing Together with New Expanding Opportunities
a. Konsultasi Dokter Umum Penggantian biaya yang dibebankan oleh Dokter
Umum untuk satu kunjungan ke ruang praktik atau klinik Dokter per hari.
b. Konsultasi Dokter Spesialis Penggantian biaya yang dibebankan oleh Dokter
Spesialis tanpa memerlukan surat pengantar dari Dokter Umum atas Satu Kunjungan ke ruang praktik
atau klinik Dokter Spesialis per hari.
c. Obat-Obatan Penggantian biaya obat-obatan per tahun yang
diresepkan Dokter Umum atau Dokter Spesialis berkaitan dengan diagnosa penyakit dan harus
dibeli dari apotik terdaftar, termasuk vitamin dan food suplemen produk kedokteran yang tidak berdiri
sendiri namun berdasarkan indikasi medis dan rekomendasi Dokter.
d. Biaya Laboratorium dan Tes Diagnostik Penggantian biaya untuk tes diagnostik dan
laboratorium per tahun untuk menunjang diagnosis klinik penyakit atau kecelakaan.
e. Imunisasi Anak Dasar Penggantian biaya Imunisasi Anak Dasar per tahun
meliputi BCG, Campak, Polio, DPT dan Hepatitis sampai anak berusia 5 lima tahun.
f. Fisioterapi Penggantian biaya fisioterapi yang direkomendasikan
oleh dokter untuk satu kunjungan per hari g. Biaya Keluarga Berencana
Penggantian biaya program Keluarga Berencana per tahun berupa biaya pemasangan alat-alat
kontrasepsi, namun tidak termasuk Program Keluarga Berencana dengan metode sterilisasi.
h. Biaya Administrasi Penggantian biaya administrasi rawat jalan dengan
batasan penggantian satu kunjungan per hari. 2. Manfaat Rawat Inap
Manfaat rawat inap merupakan perlindungan biaya medis peserta di rumah sakit termasuk puskesmas
klinik yang terdaftar, yang disebabkan langsung oleh penyakit danatau kecelakaan, dengan ketentuan
sebagai berikut : a. Biaya kamar dan menginap di Rumah Sakit
b. Biaya Kamar Semi ICU Isolasi c. Biaya perawatan di Unit Perawatan Intensif
d. Aneka Perawatan Rumah Sakit e. Tindakan Pembedahan
a. General Practitioners Consultation Reimbursement of General Practitioner cost for one
visit to the doctor’s room or clinic, per day. b. Specialist Doctor Consultation
Reimbursement of cost charged by Specialist Doctor without reference letter from General Practitioner on
One Visit to the doctor’s room or clinic of the Specialist Doctor, per day.
c. Medicines Reimbursement of medicine cost per year as prescribed
by General Practitioner or Specialist Doctor in relation to illness diagnosis and must be purchased at a registered
pharmacy, including vitamin and food supplement of medical products that is not stand-alone, but based on
medical indication and recommendation from Doctor.
d. Laboratory and Diagnostic Test Reimbursement of diagnostic test and laboratory costs
per year to support the diagnosis of clinical illness or accident.
e. Basic Child Immunization Reimbursement of annual Basic Child Immunization
cost covering BCG, Measles, Polio, DPT, and Hepatitis until the child is 5 five years old.
f. Physiotherapy Reimbursement of physiotherapy cost recommended
by doctor for one visit per day g. Family Planning Cost
Reimbursement of Family Planning Cost per year in the form of insertion cost of contraception means,
but does not include Family Planning Program using sterilization method.
h. Administration Cost Reimbursement of outpatient administration cost with
reimbursement limit of one visit per day.
2. Inpatient Benefit The inpatient benefit is a medical cost protection
for members in the hospital including registered Community Health CenterPuskesmas or clinic, that
is directly caused by illness andor accident, with criteria as follows:
a. Room and inpatient cost in Hospital b. Semi ICUIsolation Room Cost
c. Treatment Cost in Intensive Care Unit d. Various Hospital Treatment
e. Surgical action
CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP ASPEK
CsR RelaTeD To ResPonsiBiliTy To asPeCTs of emPloymenT,
f. Kunjungan Dokter UmumDokter Spesialis di Rumah Sakit
g. Biaya Perawatan sebelum dan sesudah perawatan di Rumah Sakit
h. Biaya Rawat Jalan Darurat i. Biaya Rawat Jalan Darurat Perawatan gigi
j. Perawatan bedah sekali k. Biaya ambulans.
3. Manfaat Rawat Bersalin Manfaat rawat bersalin adalah penggantian biaya harian
akomodasi kamar menginap, pelayanan perawatan umum dan makanan setiap hari perawatan inap sebagai
pasien yang terdaftar di rumah sakit, bidan atau rumah bersalin yang memiliki ijin praktek.
4. Manfaat Rawat Gigi Manfaat rawat gigi merupakan perlindungan biaya
perawatan gigi pegawai bukan untuk tujuan kecantikan. Penggantian biaya rawat gigi adalah sebesar jumlah
tagihan 100.
5. Penggantian Biaya Kaca Mata Penggantian biaya kaca mata merupakan penggantian
atas biaya yang sebenarnya dibebankan untuk pembelian kacamata yang diperlukan secara medis.
Penggantian biaya kacamata adalah sebesar jumlah tagihan 100
6. General Medical Check Up Perseroan memberikan fasilitas pemeriksaan
kesehatan berupa General Medical Check Up GMCU yang bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan serta
mendiagnosis dan mendeteksi dan peningkatan taraf kesehatan pegawai. Fasilitas GMCU diberikan kepada
Pegawai Tetap aktif bekerja dan telah mencapai usia minimum 35 tiga puluh lima tahun saat pelaksaaan
GMCU.
• Bantuan Khusus Kesehatan BKK
Perseroan memberikan Bantuan Khusus Kesehatan BKK Catastrophy kepada penerima fasilitas kesehatan di luar
penjaminan biaya kesehatan yang telah diberikan melalui pertanggungan asuransi kesehatan untuk pengobatan
perawatan akibat penyakit tertentu.
• Jaminan Kesehatan Nasional
Selain pemberian fasilitas kesehatan kepada pegawai dan anggota keluarga berupa pertanggungan asuransi
kesehatan dan bantuan khusus kesehatan, Perseroan f. General PractitionerSpecialist Doctor Visit in the
Hospital g. Treatment Cost prior and post hospital treatment
h. Emergency Outpatient Cost i. Dental Treatment Emergency Outpatient Cost
j. One-off surgical treatment k. Ambulance Cost.
3. Maternity Benefit Maternity Benefit is reimbursement of daily cost of
inpatient room accommodation, public treatment, and meals for every day of inpatient treatment costs
as registered patient in hospital, midwifery clinic, or maternity hospital that are licensed.
4. Dental Treatment Benefit Dental Treatment is a protection of employees’ dental
treatment cost that is not for aesthetic purpose. Reimbursement of dental treatment cost is at cost
100.
5. Reimbursement of Glasses Expense Reimbursement of glasses expense is a reimbursement
of the actual cost charged to buy glasses that is medically necessary. Reimbursement on glasses
expense is at cost 100
6. General Medical Check Up The Company provides medical checkup facility of
General Medical Check Up GMCU that aims to identify health condition as well as to diagnose, detect, and
improve the employee’s health rate. GMCU facility is provided to active Permanent Employees and has
reached the age of minimum 35 thirty-five years old during the GMCU.
• Special Health Assistance BKK
The Company also provides Special Health Assistance BKK Catastrophy for health facility beneficiaries in addition to
the health cost guarantee that has been provided through health insurance coverage for treatmentcare due to certain
illness.
• National Health Security
In addition to providing health facility to employees and their family members as dependents of health insurance
coverage and special health assistance, the Company has
CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP ASPEK
CsR RelaTeD To ResPonsiBiliTy To asPeCTs of emPloymenT,
Laporan Tahunan 2016
612
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
613
Growing Together with New Expanding Opportunities
telah mengikutsertakan pegawai pada program Jaminan Kesehatan Nasional JKN yang diselenggarakan oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan sesuai amanat Perundang-undangan yang berlaku.
aSPEK KESELaMataN KErJa
KEBIJaKaN
Sebagai salah satu institusi perbankan, bank bjb menyadari perannya sebagai penyedia jasa perbankan dan kepentingan
untuk menjaga kelangsungan usahanya baik dalam kondisi normal maupun dalam kondisi terjadinya gangguan atau
bencana. bank bjb berkomitmen untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi seluruhnya pegawainya.
Untuk itu, diperlukan prosedur-prosedur yang dapat digunakan sebagai panduan dalam hal penanganan bencana maupun
pemulihan fungsi bisnis agar dapat menjamin kelangsungan usaha dari Bank.
PELaKSaNaaN KEGIataN
Adapun pedoman terkait keselamatan kerja yang telah disusun oleh bank bjb adalah sebgai berikut.
1. Pedoman Emergency Response Plan Merupakan suatu panduan yang digunakan dalam usaha
menjamin keselamatan jiwa dari seluruh pegawai Bank ketika terjadi keadaan bencana. Dalam pedoman ini juga
mencakup mengenai prosedur evakuasi.
2. Pedoman Business Continuity Plan Merupakan suatu panduan yang digunakan dalam usaha
menjaga kelangsungan usaha bank bjb.
3. Pedoman Disaster Recovery Plan Merupakan suatu panduan yang digunakan dalam usaha
pemulihan teknologi untuk menjamin kelangsungan usaha Bank dalam keadaan bencana.
Penyusunan pedoman Emergency Response Planmerupakan hal yang sangat penting yang dibutuhkan agar dapat menjadi
panduan bagi Tim Manajemen Krisis dalam melaksanakan fungsinya untuk menjamin keselamatan diri dan jiwa seluruh
pegawai bank bjb.
included the employees in National health Security JKN organized by BPJS for health in accordance to the applicable
laws.
HEaLtH aND SafEtY aSPECt
POLICY
As one of the banking institutions, bank bjb realizes its role as banking service provider and the interest to maintain its
business continuity in a normal condition or in a condition of disturbance or disaster. Bank bjb is committed to provide safe
and comfortable working environment for all of its employees. Therefore, procedures are required to be utilized as guideline in
terms of handling disaster and business function recovery in order to guarantee the business continuity of Bank.
aCtIVItY IMPLEMENtatION
There are safety-related guidelines that have been developed by bank bjb as follow.
1. Emergency Response Plan Guideline It is a guideline used in the effort to guarantee the life safety
of all Bank employees if any disaster occurs. This guideline also covers evacuation procedure.
2. Business Continuity Plan Guideline It is a guideline used in the effort to maintain the business
sustainability of bank bjb.
3. Disaster Recovery Plan Guideline It is a guideline used in technology recovery effort to
guarantee the sustainability of the bank’s business if any disaster occurs.
Drafting Emergency Response Plan guideline is a crucial matter and required to be a guideline for Crisis Management Team in
implementing its function to guarantee life and self-safety of all bank bjb employees.
CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP ASPEK
CsR RelaTeD To ResPonsiBiliTy To asPeCTs of emPloymenT,
Pedoman ini disusun untuk memastikan bank bjb dapat memberikan pelayanan kepada nasabah dan melaksanakan
penanggulangan bencana yang tepat dan efektif bagi seluruh pegawai bank bjb sehingga dapat menjamin pemulihan usaha
yang cepat dan menjaga kelangsungan bisnis Bank.
Untuk meningkatkan pengetahuan terkait tata cara keselamatan kerja ketika bencana terjadi, bank bjb telah menyelenggarakan
pelatihan Emergency Response Team, Basic FireFighting, dan Basic First Aid Awareness.
This guideline is drafted to ensure that bank bjb is able to provide services to the customers and implement disaster
management that is appropriate and effective for all bank bjb employees that can guarantee fast business recovery and
maintain the sustainability of Bank’s business.
In order to improve knowledge related to occupational safety procedure if disaster occurs, bank bjb had organized trainings
in Emergency Response Team, Basic Fire Fighting, and Basic First Aid Awareness.
CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP ASPEK
CsR RelaTeD To ResPonsiBiliTy To asPeCTs of emPloymenT,
Laporan Tahunan 2016
614
Semakin Berkembang Bersama Peluang Baru yang Membentang
Annual Report 2016
615
Growing Together with New Expanding Opportunities
CSR TERKAIT TANGGUNG JAWAB TERHADAP ASPEK PENGEMBANGAN SOSIAL KEMASYARAKATAN
CsR RelaTeD To ResPonsiBiliTy of CommuniTy soCial DeveloPmenT asPeCTs
POLICY
Throughout 2016, the Company had organized various programs in social sector spreading in various regions. The implementation
of CSR programs in this social sector has been in accordance with the focus of CSR implementation that the Bank should
be able to provide benefits to the surrounding community. The Bank has a policy regarding CSR activities for social development
aspects as set in SOP of Corporate Social Responsibility CSR Fund Management, which was ratified by the Decree of Board
of Directors No.987SKDir-CS2015 dated 26 October 2015.
aCtIVItY IMPLEMENtatION
A number of activities has been implemented by bank bjb throughout 2016, which are:
PUBLIC INfraStrUCtUrE aND faCILItIES CSR activities that have been implemented by the Bank related
to public infrastructure and facilities, among others, are as follows:
1. Building Rehabilitating Public Infrastructure
The Company’s manifestation of concern for the environment is realized by building or rehabilitating public facilities and
infrastructure, among others, building sanitary facilities, public cemetery TPU, City Monument, theater space saung teater,
roads, and constructing suspension bridge.
2. Procurement of Public Infrastructure Facilities Related to the above program, the Company focuses on giving
assistance in the form of procurement of mosque facilities and equipment, sports equipment, checking post during Lebaran
holiday posko mudik, and Orphanage facilities.
COMMUNItY SOCIaL SECtOr As a continuously growing company, bank bjb also intends
to improve society welfare and contributes to government programs in promoting society’s economic growth. Therefore,
bank bjb makes Corporate Social Responsibility CSR as an integral part of the business run by bank bjb. Bank bjb CSR
program has been implemented since 2009. The involvement of bank bjb in social activities has been conducted over the years
through several activities related to corporate responsibility in education, health, and environmental sectors spreading
throughout the surrounding area where bank bjb is located.
1. Improved Community Living Standards For this activity, the Company has held events such as
social events, donations for orphans, iftar with orphans
KEBIJaKaN
Sepanjang tahun 2016, Perseroan telah menyelenggarakan berbagai program di bidang sosial kemasyarakatan yang tersebar
di berbagai wilayah. Penyelenggaraan program CSR di sektor sosial kemasyarakatan ini telah sesuai dengan fokus pelaksanaan CSR
bahwa Bank harus mampu memberikan manfaat bagi warga sekitar. Bank telah memiliki kebijakan mengenai kegiatan CSR aspek
pengembangan sosial kemasyarakatan, diatur dalam SOP Pengelolaan Dana Corporate Social Responsibility CSR yang telah disahkan melalui
SK Direksi No.987SKDir-CS2015 tanggal 26 Oktober 2015.
PELaKSaNaaN KEGIataN
Adapun sejumlah kegiatan yang sudah dilaksanakan bank bjb selama tahun 2016, antara lain:
BIDaNG PraSaraNa DaN SaraNa UMUM Kegiatan CSR yang telah dilaksanakan oleh Bank terkait dengan
bidang prasarana dan sarana umum di antaranya adalah sebagai berikut.
1. PembangunanRehabilitasi Prasarana Umum
Wujud kepedulian Perseroan terhadap lingkungan diwujudkan dengan membangun atau merehabilitasi
fasilitas dan prasarana publik antara lain Perseroan juga membangun fasilitas MCK, TPU, Tugu Kota, saung teater,
jalan lingkungan, dan pembangunan jembatan gantung.
2. Pengadaan SaranaFasilitas Umum Terkait program di atas, Perseroan fokus pada memberi
bantuan berupa pengadaan sarana perlengkapan masjid, perlengkapan olahraga, posko mudik, dan sarana Panti
Asuhan.
BIDaNG SOSIaL KEMaSYaraKataN Sebagai perusahaan yang terus berkembang, bank bjb juga
berkeinginan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ikut mendorong program pemerintah dalam meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi masyarakat, untuk itu bank bjb menjadikan program Corporate Social Responsibility CSR sebagai bagian integral
dari bisnis yang dijalankan bank bjb. Program CSR bank bjb telah dilaksanakan sejak tahun 2009. Keterlibatan bank bjb dalam
kegiatan sosial di masyarakat pun telah lama dilakukan melalui beberapa kegiatan yang terkait dengan kepedulian perusahaan di
bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup yang tersebar di berbagai wilayah di sekitar bank bjb berada.
1. Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat Untuk kegiatan ini, Perseroan menggelar acara seperti bakti sosial,
santunan bagi anak yatim dan dhuafa, berbuka puasa bersama and the poor, staple food distribtuion, tribute to the man
of the nation, and giving appreciation to Veterans’ services. Continuous concern for Orphans and the Poor is carried out
by bank bjb. During Ramadan month, bank bjb held iftar with 7,000 orphans and the poor and gave gifts and donations
for orphans and the poor that were organized in several places such as bank bjb’s head office and Foundation
Orphanage in West Java and Banten.
2. Community Economic Empowerment
For this program, bank bjb helps the community by giving venture capital and technical training on entrepreneurship
which includes graphic design, screen printing, sewing, shaving, and Muslim salon. Venture capital assistance
is given by providing procurement of business tools, appropriate technology, rice threshers and millers, as well
as cattle.
3. Restoring Society’s Condition
Other program organized by bank bjb is restoring society’s condition with various activities such as aid for flood victims,
house renovation, and school renovation for flood victims, and handling social welfare problems and shelters for
people living with HIV .
4. bjb Entrepreneurial Training Program bjb
Entrepreneurial Training Program is bank bjb CSR
program related to the economic empowerment for middle to lower class that aims to promote, assist, and hatch new
entrepreneurs, especially in business approach, to improve the ability and entrepreneurial skills of the participants,
and to embed self-reliance ethic to the participants. This program is a medium to transform human resources
having no or less creativity and productivity into motivated entrepreneurs who are creative, innovative, productive,
and co-operative as a first step of creating entrepreneurs having competitive and comparative advantages with vision
and missions.
The types of training activities currently implemented include graphic design, sewing, Muslim hairdressing skill,
shaving skill, and digital printing. bjb Entrepreneurial Program is implemented in cooperation with Bandung PKPU
Humanitarian Institute as the implementing partner and it is already the third batch as the pioneer activities implemented
by bank bjb on an ongoing basis. Training Program Stage I and II have been completed with 110 graduates.
anak yatim dan dhuafa, pembagian sembako, penghargaan bagi abdi bangsa, dan apresiasi terhadap jasa Veteran. Kepedulian
kepada Anak Yatim dan kaum Dhuafa secara berkesinambungan dilakukan oleh bank bjb. Dalam rangka mengisi bulan Ramadhan,
bank bjb menggelar kegiatan buka puasa bersama 7.000 anak yatim dan dhuafa serta pemberian bingkisan dan santunan bagi
anak yatim dan dhuafa yang dilaksanakan di beberapa tempat baik di kantor pusat bank bjb maupun di YayasanPanti Asuhan,
yang diselenggarakan di wilayah Jawa Barat dan Banten.
2. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Untuk program ini, bank bjb turut membantu masyarakat dalam memberi bantuan berupa modal usaha dan pelatihan
teknis tentang kewirausahaan meliputi pelatihan desain grafis, menyablon, menjahit, mencukur dan salon muslimah.
Bantuan modal usaha melalui pengadaan alat-alat usaha, teknologi tepat guna, pengadaan mesin perontok dan
penggiling padi, serta bantuan ternak sapi.
3. Pemulihan Kondisi Masyarakat
Program lain yang diselenggarakan bank bjb yakni ikut memulihkan kondisi masyarakat dengan berbagai kegiatan antara
lain bantuan bagi korban banjir, melakukan bedah rumah dan sekolah korban banjir, dan penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial dan rumah singgah untuk korban HIV.
4. Program Pelatihan Wirausaha bjb Program Pelatihan Wirausaha bjb adalah program CSR bank bjb