Indikator Kesinambungan Fiskal Fiscal Sustainability

46

3.2.2. Indikator Kesinambungan Fiskal Fiscal Sustainability

Menurut Bappenas 2004, konsep kesinambungan fiskal diderivasikan dari kendala anggaran, yaitu : dM RdB dB B Ei iB D        1 1   . . . . . . . . . . . 3.25 dimana: D = keseimbangan primer primary deficit i = tingkat bunga atas utang dalam negeri B = utang domestik sektor publik E = nilai tukar mata uang domestik vs mata uang luar negeri i = tingkat bunga utang luar negeri pemerintah µ = besarnya porsi hibah dalam utang B = utang luar negeri pemerintah d = persentase perubahan M = uang primer Manipulasi dari persamaan diatas akan menghasilkan kondisi kesinambungan fiskal yaitu : 1 1 g x e r y x g r s y d               . . . 3.26 dimana: β = rasio utang domestik pemerintah β = utang luar negeri pemerintah r = tingkat suku bunga riil g = laju pertumbuhan riil xy = rasio ekspor terhadap PDB x = laju pertumbuhan ekspor e = nilai tukar riil r = tingkat suku bunga internasional riil υ = inverse of the velocity of money demand π = tingkat inflasi. Persamaan di atas menunjukkan bahwa terdapat tiga sumber pembiayaan yang berkelanjutan dari defisit dalam primary fiskal yaitu: 1 utang dalam negeri jika pertumbuhan ekonomi melebihi tingkat bunga riil domestik, 2 utang luar negeri jika laju pertumbuhan ekspor di atas tingkat bunga internasional ditambah dengan depresiasi nilai tukar, dan 3 mencetak uang yang sama dengan pendapatan pemerintah dari inflation tax seigniorage. Indikator kesinambungan fiskal digunakan untuk menilai jumlah 47 penyesuaian yang diperlukan guna menjamin solvency dan mengukur jumlah penyesuaian fiskal yang dibutuhkan untuk stabilisasi rasio utang terhadap PDB. Terdapat 3 indikator kesinambungan yaitu: 1 positive net worth yaitu Present Discounted Value PDV dari primary fiscal balance lebih besar dari atau sama dengan stok utang. Ukuran penyesuaian fiskal yang diperlukan untuk menjamin sustainabilitas dalam pendekatan ini adalah selisih antara rasio utang terhadap PDB mula-mula dengan PDV dari keseimbangan primer primary balance, 2 keseimbangan primer yang menstabilkan rasio utang terhadap PDB mula-mula dikurangi primary balance actual. Jika gap-nya positif maka penurunan fiskal diperlukan agar supaya rasio utang terhadap PDB stabil. Pengukuran ini membutuhkan paling tidak informasi mengenai primary balance actual, rasio utang terhadap PDB mula-mula, suku bunga riil, dan tingkat pertumbuhan. Indikator ini sesungguhnya sama dengan positive net worth ketika utang mula-mula distabilkan, dan 3 medium-term tax gap yang mengukur kebutuhan penyesuaian pada tax ratio untuk menstabilkan rasio utang terhadap PDB.

3.3. Kesinambungan dan Kedinamisan Utang