Respon Angka Partisipasi Sekolah

140 diupayakan lebih kecil dari jumlah pembayaran utang luar negerinya. Dengan demikian diharapkan bahwa ke depan, jumlah stok utang luar negeri pemerintah semakin lama akan semakin menurun. Lebih jauh lagi, dari variabel peubah bedakala pada Tabel 32 tersebut juga dapat diketahui bahwa perilaku pembayaran utang luar negeri di sektor lainnya memerlukan waktu yang lama untuk mencapai titik keseimbangannya dalam merespon perubahan ekonomi yang terjadi.

6.2.23. Respon Angka Partisipasi Sekolah

Berdasarkan praktek penyusunan anggaran pembangunan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara, diduga perilaku variabel Angka Partisipasi Sekolah APS dipengaruhi secara positif oleh besarnya alokasi anggaran rupiah murni di sektor pendidikan pada tahun sebelumnya dan utang luar negeri pemerintah yang efektif digunakan di sektor pendidikan. Selain itu, APS diduga juga dipengaruhi oleh pengaruh lender driven tapi dengan respon yang negatif. Hasil estimasi dampak perubahan alokasi rupiah murni sektor pendidikan tahun sebelumnya, perubahan kebijakan lender dan perubahan utang luar negeri yang efektif digunakan di sektor tersebut terhadap angka partisipasi sekolah dapat diikuti pada Tabel 33. Tabel 33. Hasil Estimasi dan Elastisitas Angka Partisipasi Sekolah Variable Parameter Elastisitas Prob |T| Variable Label Estimate E SR E LR INTERCEP 22.011029 - - 0.1171 Intercept LRPDIK 0.000253 0.0089 0.0331 0.4125 Lag RPDIK DRVDIK -0.000022173 -0.0003 -0.0010 0.9889 Lender Driven S. Pendidikan EFUTDIK 0.000855 0.0258 0.0953 0.3579 Efektif Utang S. Pendidikan LAPS 0.729332 - - 0.0002 Lag APS Dari hasil estimasi di atas diketahui bahwa ketiga variabel penjelas tersebut ternyata tidak signifikan mempengaruhi perilaku APS. Meskipun demikian, secara bersama-sama variabel-variabel penjelas tersebut mampu menjelaskan dengan memuaskan perilaku peubah endogennya. Hal ini 141 dibuktikan oleh tingginya koefisien determinasinya R 2 yang mencapai 0.9252. Namun, ini berarti ada faktor-faktor lain di luar ketiga peubah penjelas tersebut yang signifikan mempengaruhi perilaku APS. Pembangunan sektor kesehatan tidak hanya disumbang oleh investasi langsung dari pemerintah, namun juga oleh investasi swasta yang berkembang karena regulasi dari pemerintah yang kondusif bagi swasta untuk berinvestasi di bidang pendidikan. Faktor-faktor ini yang kemungkinan besar mempengaruhi perilaku dari APS. Satu-satunya variabel yang mempunyai pengaruh atas perilaku APS adalah variabel bedakalanya yang secara statistik sangat signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa perilaku APS, yaitu perbandingan antara jumlah anak kelompok usia 7-12 tahun yang menempuh pendidikan formal di sekolah dengan jumlah anak seluruhnya pada kelompok umur tersebut memerlukan waktu yang lama untuk menyesuaikan kembali kepada tingkat keseimbangannya dalam merespon perubahan situasi ekonomi yang terjadi. Selain itu, hal ini juga menjelaskan bahwa dalam praktek penyusunan anggaran pembangunan selama ini, pemerintah kurang mempertimbangkan keberadaan variabel-variabel penjelas yang lain, namun lebih terfokus pada kondisi APS pada tahun-tahun sebelumnya.

6.2.24. Respon Angka Tahun Lama Bersekolah