Utang Negara-Negara Berkembang Utang Dunia
2.3.2. Utang Negara-Negara Berkembang
Laporan Bank Dunia 2004, menyebutkan beberapa negara-negara berkembang yang pada tahun 2003 memiliki utang lebih dari USD 100 miliar meliputi Argentina USD 147.8 miliar, Brasil USD 244.7 miliar, Cina USD 154.2 miliar, Indonesia USD 150.1 miliar dan Rusia USD 174.9 miliar. Jika dilihat dari rasio utang terhadap PDB, jumlah negara yang pada tahun 2003 memiliki rasio di atas 100 persen adalah Angola 367 persen, Burundi 161 persen, Kamerun 108 persen, Komoro 105 persen, Republik Kongo 303 persen, Pantai Gading 126 persen, Gabon 104 persen, Gambia 119 persen, Guinea-Bissau 456 persen, Guyana 246 persen, Honduras 102 persen, Indonesia 113 persen, Yordania 113 persen, Kirgistan 145 persen, Laos 185 persen, Madagaskar 120 persen, Malawi 155 persen, Mali 124 persen, Mauritania 273 persen, Mongolia 103 persen, Mozambik 187 persen, Nikaragua 341 persen, Samoa 108 persen, Sao Tome 601 persen, Sierra Leone 192 persen, Sudan 183 persen, Siria 149 persen, Togo 109 persen, dan Zambia 195 persen. Sebagian terbesar dari negara-negara yang memiliki rasio utang di atas 100 persen adalah negara-negara Afrika, Amerika Latin dan Asia yang termasuk dalam kategori negara-negara miskin pengutang berat Highly Indebted Poor Countries, HIPC. Kepada negara-negara ini dalam beberapa tahun terakhir sudah dilakukan berbagai upaya untuk mengurangi beban utang mereka. Dimulai dengan pengurangan beban utang melalui Paris Club dengan apa yang disebut Toronto Scheme, beban utang tersebut menerima pemotongan lebih lanjut melalui Prakarsa untuk negara-negara HIPC pada tahun 1996 dan kemudian diperkuat lagi dengan prakarsa pada tahun 1999. Dari perkembangan terakhir, yaitu dengan memperbandingkan data rasio utang terhadap PDB antara tahun 1994 dan 2003, terdapat perbaikan yang sangat drastis yang dialami oleh beberapa negara yang menikmati konsesi pemotongan utang tersebut. Sebagai contoh, Pantai Gading mengalami penurunan rasio utang 28 terhadap PDB dari 252 persen menjadi 105 persen. Demikian juga Guyana mengalami penurunan rasio dari 448 persen menjadi 176 persen, dan Mozambik juga mengalami penurunan dari 352 persen menjadi 153 persen.2.3.3. Penanganan Utang Negara-Negara Industri: Pengalaman Belgia
Parts
» Dampak utang luar negeri pemerintah terhadap kinerja perekonomian Indonesia
» Defisit Anggaran Pemerintah dan Pembiayaan Pembangunan Tantangan Pembiayaan Pembangunan
» Perkembangan Posisi Utang Luar Negeri Pemerintah
» Kinerja Utang Luar Negeri Pemerintah dan Pertumbuhan Ekonomi
» Utang Luar Negeri Pemerintah Pada Beberapa Sektor Utama
» Perumusan Masalah Tujuan Penelitian
» Kegunaan Hasil Penelitian Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
» Pembangunan Terencana Pelita I 19691970 - 19731974
» Utang Luar Negeri Pemerintah Periode Pelita I Sampai Dengan
» Perkembangan Stok Utang Luar Negeri Pemerintah
» Dinamika Utang Luar Negeri Pemerintah
» Permasalahan Utang Pemerintah Utang Luar Negeri Pemerintah
» Utang Negara-Negara Industri Utang Dunia
» Utang Negara-Negara Berkembang Utang Dunia
» Penanganan Utang Negara-Negara Industri: Pengalaman Belgia
» Pengalaman Sri Lanka Penanganan Utang Negara-Negara Berkembang
» Kasus di Indonesia Utang Dunia
» Pendekatan Teori Two-Gap Model
» Pendekatan Pembiayaan Defisit Teori Utang
» Pendekatan Permintaan dan Penawaran
» Indikator Solvabilitas Solvabilitas dan Kesinambungan Fiskal
» Indikator Kesinambungan Fiskal Fiscal Sustainability
» Kesinambungan dan Kedinamisan Utang
» Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA
» Tahapan Utang Luar Negeri Pemerintah Aliran Utang Luar Negeri Pemerintah
» Sektor Pendidikan Sektor Kesehatan
» Sektor Pertanian dan Pengairan
» Sektor Pertambangan dan Energi Sektor Perhubungan dan Transportasi
» Intervensi Kebijakan Fiskal Pemerintah Intervensi Kebijakan Pemerintah Terkait Dengan Kebocoran
» Intervensi Kebijakan Terkait Dengan Kebijakan Kreditur
» Pembayaran Utang Luar Negeri Pemerintah
» Pengumpulan Data Sekunder Prosedur Analisis: Analisis Ekonometrika
» Sistem Utang Luar Negeri Pemerintah
» Model Ekonometrika Utang Luar Negeri Pemerintah
» Persamaan Dalam Model Ekonometrika Utang Luar Negeri 1.
» Identifikasi Model METODOLOGI PENELITIAN
» Root Mean Square Percent Error Uji Durbin-Watson
» Metode Estimasi Simulasi Model
» Keragaan Umum Hasil Pendugaan Model Utang Luar Negeri
» Respon Konsumsi Rumah Tangga
» Respon Investasi Masyarakat Respon Net Ekspor
» Respon Pendapatan Pemerintah Keragaan Model Utang Luar Negeri
» Respon Alokasi Rupiah Murni Sektor Pendidikan
» Respon Alokasi Rupiah Murni Sektor Kesehatan
» Respon Alokasi Rupiah Murni Sektor Pertanian dan Pengairan
» Respon Alokasi Rupiah Murni Sektor Pertambangan dan Energi
» Respon Alokasi Rupiah Murni Sektor Perhubungan dan
» Respon Alokasi Rupiah Murni Sektor Lainnya Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Pendidikan
» Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Kesehatan
» Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Pertanian dan Pengairan
» Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Pertambangan dan Energi
» Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Perhubungan dan
» Respon Penggunaan Utang LN di Sektor Lainnya
» Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Pendidikan
» Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Kesehatan
» Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Pertanian dan Pengairan
» Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Pertambangan dan Energi
» Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Perhubungan dan Respon Pembayaran Utang LN di Sektor Lainnya
» Respon Angka Partisipasi Sekolah
» Respon Angka Tahun Lama Bersekolah
» Respon Angka Usia Harapan Hidup
» Respon Angka Pertumbuhan Sektor Perhubungan dan Transportasi
» Respon Angka Pengangguran Keragaan Model Utang Luar Negeri
» Keragaan Khusus Indikator Pertumbuhan Sektoral
» Peramalan Nilai Variabel Tahun 2006 - 2009
» Validasi Model Utang Luar Negeri Pemerintah Indonesia
» Kenaikan Suku Bunga Pinjaman LN Sebesar 10 Persen
» Pengurangan Utang LN Pemerintah Sebesar 10 Persen
» Penurunan Pengaruh Lender Driven Sebesar 10 Persen
» Penurunan Kebocoran Utang LN Pemerintah Sebesar 10 Persen
» Kenaikan Belanja Pemerintah Sebesar 10 Persen
» Kenaikan Pendapatan Pemerintah Sebesar 10 Persen
» Kenaikan Indikator Pembangunan di Sektor Pendidikan
» PenurunanKenaikan Indikator Pembangunan di Sektor Kesehatan
» Kenaikan Angka Pertumbuhan Sektor Pertanian dan Pengairan
» Kenaikan Angka Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Energi
» Kenaikan Angka Pertumbuhan Sektor Perhubungan dan
» Penurunan Angka Pengangguran Sebesar 10 Persen
» Kenaikan Penurunan Angka Indikator Pertumbuhan Sektoral
» Penurunan Utang LN, Pengaruh Lender Driven dan Kebocoran
» Kenaikan Pertumbuhan Sektor Pertanian dan Pengairan Sebesar
Show more